Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Akhwat-01 (Saudariku... Sampai Kapan Kau Terlena)

Akhwat-01 (Saudariku... Sampai Kapan Kau Terlena)

Published by Ma'in Mustafid, 2020-01-12 20:53:08

Description: Akhwat-01 (Saudariku... Sampai Kapan Kau Terlena)

Keywords: Akhwat-01

Search

Read the Text Version

Akhwat 1 Versi E-Book Gratis

Akhwat 1 Versi E-Book Gratis

DaftDaraftIarsIi si Mutiara Ilmu 3 Iman 5 Aqidah Islamiyah 10 Awas Bahaya Sirik 22 Manhaj Ahlussunnah 27 Hakikat Dakwah Salafiyah Tarbiyatunnisa’ 33 Saudariku... Sampai Kapan Kau Terlena? 40 Untukmu Wahai Kaum Hawa 46 49 Pernikahan & Keluarga 52 Pentingnya Ilmu dalam Pernikahan Mawaddah, Mahabbah, dan Rahmah Yaa Bunayya Saat Si Kecil Tumbuh dalam Rahim Suapan Pertama untuk Anakku Fatwa Ulama Fatwa Ulama Tentang Boneka Ibroh 55 ‘Aisyah bintu Bakr zbelahan Jiwa Rasulullah e 59 Hampir Saja Aku Terperosok 62 Konsultasi 63 Berpakaian Tipis di Hadapan Suami 64 Hukum Memakai Perhiasan Emas Melingkar Perawat Muslimah Bekerja di Rumah Sakit 67 Kesehatan Keluarga 5 Langkah Bekam (Hijamah) yang Efektif 2 Akhwat Versi E-Book Gratis

Mutiara Ilmu IMAN Al-Ustadz Qomar Suadi Iman menurut Ahlussunnah wal jama’ah adalah keyakinan dengan hati, pengikraran dengan lisan serta pengamalan dengan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan perbuatan maksiat. Jadi Iman terdiri dari tiga “Sesungguhnya orang-orang yang ber­ bagian: Perta­ma, keyakinan iman itu ialah mereka yang apabila ha­ti dan amala­ n hati dan Rasul-Nya disebut nama Allah gemetarlah hati seb­ ag­ aim­ ana firman Allah I: yakni mereka, dan apabila dibacakan kepada keyakinan dan pembenaran terh­ a­dap mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah apa yang datang dari Allah I: iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. ” cz–epüØ uæ\\9Ip\\9Jeùæxä-ú;eøp Ù ktæ< 9nQ lpxäF} kte ê Dlq^&jeø ks Kedua, ikrar lisan dan amalan li­ san. Ikrar lisan yaitu mengucapkan EGnB2jeø xã?- ceã: dua kalimat syahadat dan mengakui kon­s­ ekuensi dari kedua bersabda yang “Dan orang yang membawa keb­ en­ ara­ n artinya: kalimat tersebut. Nabi e (Muhammad) dan memb­ en­ ar­kann­ ya, “Say­­ a diperintahkan untuk meme­ran­ gi mereka itulah orang-orang yang ber­ ­ manusia sehingga mereka me­n­ gat­­ a­ takwa. Me­re­ka memperoleh apa yang kan La Ilaha Illallah dan bah­was­­ anya mereka kehendaki pada sisi Tu­han aku adalah Rasulullah. (Sha­hih, HR mereka. Demikianlah balasan orang- Bukhari dan Muslim) orang yang berbuat baik. ” (Az-Zu­ mar: 33-34) Sedangkan amalan lisan adalah sebuah amalan yang tidak bisa ter­ Adapun amalan hati di antaranya laks­­ ana kecuali dengan lisan, seper­ adalah niat yang benar, ikhlas, cinta, ti membaca Al Qur’an, dzikir, tasb­ ih, tunduk dan semacamnya terhadap tahmid, takbir, do’a istighfar, dan apa yang datang dari Allah I dan lain-lain. Allah I berfirman: Rasul-Nya sebagaimana firman Allah I dalam surat Al-Anfal ayat 2 atau ãqiä]ü p ufeø è–&a lqf&} o};eø lü yang lainnya: ã=A kt–n]>< äji ãq^Zmü p ÕqfJeø ê@ <qç% oe Õ=–.% lq-=} Ö~m wQ p #f-p ufeø =a: ã:ü o};eø lqniÒjeø äjmü kt%8ã> pu&–}ã x kt~fQ #~f% ã:ü p ktæqf] “Sesungguhnya orang-orang yang se­ la­lu membaca kitab dan mendirikan ê%lqfaq&} ktæ< ûfQ p än–j}ü shal­at dan menafkahkan sebagian dari rizqi yang Kami anugerahkan kepada Akhwat 3 Versi E-Book Gratis

Mutiara Ilmu mereka dengan diam-diam dan terang- zakat, dan berpeganglah kamu pada terangan, mereka mengharapkan per­ tali Allah. Dia adalah pelindungmu, niag­ aan yang tidak akan merugi.” maka Dialah sebaik-baik pelindung dan (Fathir: 29) sebaik-baik penolong.” Ketiga, amalan anggota badan Kesalahan di dalam Memahami yaitu sebuah amalan yang tidak ter­ Hak­ e­kat Iman laksana kecuali dengan anggota ba­ dan seperti ruku’, sujud, jihad, haji Ada beberapa kelompok yang sa­ dan lain-lain. Allah berfirman dalam lah dalam memahami makna iman surat Al-Haj ayat 77-78, yang artinya: dari hakekatnya yang terdapat dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Mereka ãp9.Aø p ãqRa<ø ãqniã x o};eø ät}ý–} adalah: kbfRe R6eø ãqfRYø p kbæ< ãp9çQø p  Khawarij dan Mu’tazilah, me­ r8ät- _1 ufeøð ãp9t-p êplq2fZ% reka meyakini bahwa iman adalah o}9eøð kb~fQ gR- äi p kbç&-ø qs ucapan, keyakinan, dan amal akan kbjA qsÙ k~sã=æü kb~æü ÖfiÙ ,=1oi tetapi menur­ ut mereka iman itu dqA=eø lqb~eã;sðpgç]oio~jfBjeø satu kesatuan yang tidak terbagi- Ù @äneøûfQxã9tE ãqmqb%pkb~fQã9~tE bagi atau bercabang-ca­bang. Tidak ãqJ&Qø p Õqa?eø ãq%ã x p ÕqfJeø ãqj~]ýY bertambah juga tidak berk­ urang, kRm p 1qjeø kRnYÛ kb–eqi qs ufeùæ seh­ ingga jika sebagian iman hilang berarti hilang semua. Karena itu êq RJneø mereka menghukumi bagi yang tidak beramal atau yang berdosa besar “Hai orang-orang yang beriman ruku’­ adalah kekal di neraka. lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah  Murjiah, mereka terdiri dari ti­ Tuhanmu dan berbuatlah kebajikan ga kelompok: Iman adalah ha­ agar kamu men­dapat kemenangan. nya yang terdapat dalam hati, yak­ Dan berj­ihadlah kamu pada jal­an Allah ni pe­nget­ ah­ uan hati saja. Ini ke­ dengan jihad yang sebenar-benarnya. yakinan ke­lom­pok Jahmiyyah. Ke­­ Dia tel­ah memilih kamu dan Dia lom­p­ ok yang lain­nya mengatakan, sekali-kali tidak men­ja­dikan untuk iman ada­lah juga amala­­ n hati. kamu dalam agama suatu ke­sem­pitan. Iman hanya ucapan li­san. Mereka ada­­­ (Ikutilah) aga­ma orang tuamu Ibrahim. lah pen­­ gikut kelompok Karr­ am­­ iyy­ ah. Dia (Allah) telah menamai kam­ u Iman han­­ ya pembenaran dalam h­at­­ i sekalian orang-orang muslim dari da­ dan ucapan lis­ an. Mereka adalah kel­om­ hulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur­ pok Murjiatul Fuq­ aha’. ’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua Sumber bacaan: menjadi saks­ i atas segenap manusia, Ziyadatul Iman wa Nuqshanuhu karya maka dirikanlah shalat, tunaikanlah As-Syaikh Abdurrazzaq al Abbad -hafidza­ hullahu- http://www.asysyariah.com/print.php?id_ online=64 4 Akhwat Versi E-Book Gratis

Aqidah Islamiyah Awas Bahaya Syirik Oleh: Tim Buletin Jum’at At-Tauhid Kesyirikan telah menyebar milik perusahaan tersebut jika me­ ­reka di­m­ an­ a-dimana bagaikan tak segera bertaubat kepada Allah U. jamur di musim hujan, mulai dari Demi Allah U, merusak AQIDAH dan desa samp­­ ai ke kota. Kesyirikan mere­ IMAN orang bukanlah perkara ringan; bak di sekitar kita dengan ma­cam mereka harus pertanggungjawabkan dan sampul yang ber­beda. Nam­ un di Pad­ ang Mahsyar!!! hakikatnya adalah satu, yaitu mem­ persekutukan Allah U dal­am ibadah, Orang yang mempersekutukan dan rububiy­ ah-Nya. Mu­l­ai dari prak­ Allah I dengan makhluk dalam hal tek ngalap (menc­ ari) berkah dari beribadah, dengan artian selain ia pohon, benda-benda “ber­tuah”, keris, ber­i­badah –seperti, berdoa, dan mencari re­jek­ i dari jin di Gunung me­m­ inta- kepada Allah I, maka Lawu, mendatangi dukun (se­perti si musyrik juga beribadah kepada Ponari), penampakan makhluk ha­ selain Allah I. Jika ia tetap musyrik, lus, mengg­ u­nakan jimat atau rajah- lalu ia mati di atas syirik, maka dosa rajah, perc­­ aya kepada tathoyyur (prim­ syiriknya tak akan diampuni oleh bon), praktek horoskop (ramal na­ Allah U. sib), pengajaran ilmu kekebalan atau kebatinan, istighotsah akbar (me­m­ inta Allah U berfirman, pertolongan di kala su­sah) kepada Syaikh Abdul Qadir Jailaniy, sembelih lp8 äi =ZV} p uæ !=F} lü =ZV} v ufeø lü hewan untuk Nyi Roro Kidul, lempar 9^Y ufeùæ !=F} oi pÙ xäF} oje ceã: sesajen ke laut­a­ n, potong sapi untuk mayit di kal­a kematian, dan sederet ê;ã9~Ræ hw–fM gM ben­tuk kes­ yirikan lainnya. Tragisnya lagi, kesyirikan-kes­ yi­ “Sesungguhnya Allah tidak mengam­puni rika­ n seperti ini semakin la­ris dan ter­ dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan sebar di kalangan orang-orang jahil di Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain kalangan kau­ m muslimin, akibat ban­ syirik bagi siapa yang di­kehendaki-Nya. tuan perusahaan pertelevisian dan barangsiapa yang mem­p­ er­sekut­ ukan (se­ med­ ia massa lainnya demi meraup suatu) dengan Allah, maka sesungg­ uhnya dan menjarah keutamaan sebesar-be­ ia telah ter­s­ e­sat sejauh-jauhnya”. (QS. sar­n­ ya, walapun harus merusak aqi­ An-Nisaa’: 116). dah dan iman umat. Semua ini akan di­p­ ertanggungjawabkan oleh para pe­­­ Ahli Tafsir Negeri Yaman, ?Muhammad bin Ali Asy-Syaukaniy berkata Fathul Qodir (1/717), Akhwat 5 Versi E-Book Gratis

Aqidah Islamiyah “Tak ada khilaf di antara kaum mus­ sebagian tem­pat, kesyirikan dila­ limin bahwa seorang yang berbuat ris­kan oleh par­ a kiyai pesantren syi­rik, jika ia mati di atas kesyirikan, se­hingga masyar­ akat banyak yang maka ia bukanlah termasuk orang ber­ tertipu. Sebab mer­ eka menganggap hak mendapatkan ampunan yang Allah bahwa jika suatu perbuatan dila­ I anugrahkan kepada orang yang ti­ kukan oleh sang kiyai, maka tak dak berbuat syirik sebagaimana yang mung­kin sa­lah. Padahal tidaklah ditun­tut oleh kehendak-Nya”. demikian hal­nya; Sang kiyai buk­ an nabi yang ma’shum (terjaga) dari Ayat ini menunjukkan betapa kesalahan dan kekeliruan. Sang­ be­sar­n­ ya dosa syirik ini, hingga Allah kaan mer­ eka ter­hadap sang kiyai I tid­ ak mau mengampuninya. Pa­ ini adalah per­ angkap setan. dah­ al Allah I memiliki ampunan yang sa­ngat luas, rahmat dan kasih Tersebarnya syubhat, dan pe­ sayang yang paling sempurna; amat rang­k­ ap-perangkap setan di se­ke­ mencintai hamb­ a-hamba-Nya, me­ liling kita dalam usaha men­ yes­ atkan le­bihi cintanya seorang hamba ke­ kita dari tauhidullah (mengesakan pada dirinya sendiri!! Sekalipun Allah I) adal­ah suatu perkara yang demikian, Allah I tidak akan membuat kita perlu super hati-hati meng­ampuni dosa pelaku ke­syi­­ dalam menj­ag­ a tauhid kita; kita rikan. Kenapa? Karena mereka te­ harus takut jangan sampai TAUHID lah berbuat zholim kepada Allah kita hilang, berganti SYIRIK. Oleh I. Mer­ eka tinggal di bumi Allah karena itu, Ibrahim pern­ ah berdo’a I, me­reka makan dari rizki Allah kepada Allah U agar di­sel­amatkan I; mereka hidup dengan nikmat- dari menyembah dan mengi­badahi nikmat Allah I; Semua fasilitas- selain-Nya, fasilitas yang mereka butuhkan, semua itu da­tangn­­ ya dari sisi äniãx9fçeø ã;sgR-øå<k~sã=æüdä]:üp Allah I. Namun mer­ eka tidak mau beribadah hanya kepada Allah I êFhänIvø 9çRm lü ûnæ p &çn-ø p semata. Mereka justru beribadah, bers­­ yukur dan meminta kepada “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berk­ a­ makhluk yang tidak memiliki men­ ta: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri Ini ciptakan apapun, walaupun hanya (Makkah), negeri yang aman, dan ja­ seekor lalat. uhkanlah Aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala”. (QS. Fenomena syirik yang merebak Ibrahim : 35). di sekitar kita, memaksa dan meng­­ ha­rus­k­ an kita untuk takut ke­pada ?Al-Qodhi Sulaiman bin Ab­ ke­syi­rikan dengan segala ben­ dillah At-Tamimiy berkata, tukn­ ya. Apa­lagi terkadang syi­rik “Ib­ra­him tak­ ut kepada kesyirikan dan dipoles dengan tekn­ ologi, di­lin­ beliau ber­do’a kepada Allah agar beliau dungi oleh sebagian orang-orang dan anak cucunya diselamatkan dari yang lah­ iriahnya “baik” den­ gan beri­badah ke­pada berhala. Jika Ibrahim dalih “bud­ aya”. Memang bu­daya, saja me­mohon agar ia dan anak cucunya tapi budaya syirik yang diha­ramkan di­ja­uhkan dari menyembah BERHALA dalam agam­ a Islam!! Bahkan di 6 Akhwat Versi E-Book Gratis

Aqidah Islamiyah (yaitu, segala sesuatu yang disembah mengharamkan baginya surga dan tem­ da­r­ i selain Allah), maka bagaimana pat kembalinya ialah neraka tidalah kir­­ a-kira persangkaanmu dengan ada bagi orang-orang yang dholim orang selain beliau? Sebagaimana ka­ itu seorang penolong pun”. (QS. Al- ta Ibrahim At-Taimi, “Siapakah yang Maidah :72 ). mer­ asa lebih aman dari bala’ (yakni, syi­rik) daripada Ibrahim?” [HR. Ibnu Al-Allamah Ibnu Qoyyim Jarir, dan Ibnu Abi Hatim]. Ini Al-Jauz­ iyyah ? berkata dal­­am mengharuskan hati yang hidup untuk Al-Jawab Al-Kafiy (hal.89), “Tat­ takut kepada kesyirikan. Bukan seperti kal­a kesyirikan kepada Allah I me­ yang dikatakan sebagian orang-orang niad­ a­kan maksud (penciptaan) ini, jahil bahwa syirik tak akan terjadi pada mak­ a syirik menjadi dosa besar yang umat ini. Karenanya mereka merasa paling besar secara mutlak. Allah I aman dari syirik. Akhirnya, mereka pun tel­ah mengharamkan surga bagi setiap terjerumus ke dalam syirik”. [Li­hat pelaku syirik; Dia halalkan darah, har­ Taisir Al-Aziz Al-Hamid (hal. 92), ta, dan keluarganya bagi orang yang tahqiq Muhammad Aiman Asy- bertauhid; Allah hal­alk­ an orang ber­ Syabrowiy, cet. Alam Al-Kutub, tauhid menjadikan me­reka sebagai bu­ 1419 H] dakn­ ya, karena mereka tidak melak­sa­ nakan tugas peribadahan kepada Allah Betapa celakanya jika ada orang I. Allah I enggan untuk menerima yang diharamkan untuk merasakan amalan seorang yang berbuat syirik; ken­ ikmatan dan keindahan surga. enggan menerima sya­fa’at atau mene­ Itul­ ah pelaku kesyirikan; Allah rima do’a mereka di akhi­rat; enggan I haramkan surga bagi mereka se­ menerima ma’af me­reka”. bag­ ai adzab (siksa) yang paling menghinakan disebabkan ke-syirik- Allah U telah menghikayatkan an mereka. Allah I berfirman, di dalam Al-Qur’an tentang orang- orang yang diharamkan untuk me­ u~fQ ufeø h=1 9^Y ufeùæ !=F} oi pumü ras­ akan ke­nikmatan di dalam surga o~jf–Ïfe äi pÛ <äneø u•pýi p Ön.eø lü Ön.eøè–2Iü<äneøè–2Iüú8ämp êk<äJmü oi Ù ufeøkb]><äji püxäjeøoi än~fQ ãqN~Yü êUo}=Z–beøø ûfQ äjti=1 ufeø lü ãqeä] “Sesungguhnya orang yang memper­ sekutukan Allah, maka pasti Allah akan Akhwat 7 Versi E-Book Gratis

Aqidah Islamiyah “Dan penduduk neraka memanggil riya’ (di depannya) ketika di dun­ ia; penduduk surga, tuangkanlah air kepada perhatikanlah, apakah kalian men­ kami atau dari apa-apa yang Allah dapatkan pada mereka balasan”. [HR. telah rezkikan kepada kalian. Penduduk Ahmad (5/428-429). Di-hasan- surga berkata: “Sesungguhnya Allah kan oleh Al-Arna’uth dalam tel­ah mengharamkan keduanya bagi Takhrij Al-Musnad (no. 23680, orang-orang yang kafir”. (QS.Al- 23681, & 23686)] A’raf: 50 ). Jika syirik kecil saja dikhaw­ a­ Mengingat sedemikian gawat­ tirkan oleh Nabi r berupa riya’ nya mas­­ alah syirik, maka kita ber­ (beribadah ka­rena mencari perh­ a­ harap mud­ ah-mudahan Allah I tian), maka tentunya syirik besar ber­kenan me­l­ in­dungi kita dari per­ leb­ ih beliau takutkan, se­perti ber­ buatan syirik, baik yang nampak doa kepada penghuni kubur atau maupun yang ter­sembunyi, dan kepada jin. Karenanya beliau r me­matikan kita di atas tauhid. ber­s­ abda, SYIRIK inilah yang pernah dita­ g58 ã9m ufeø lp8 oi qQ9} qsp $äi oi kutk­ an oleh Nabi kita, Muhammad <äneã r menimpa umatnya. Beliau kha­ watir jika umatnya tertimpa syirik “Barangsiapa yang meninggal, sedang kecil, bagaimana lagi jika yang ia menyeru (berdoa) kepada sembahan menimpa mereka adalah syirik be­ selain Allah, maka ia akan masuk ne­ sar yang merupakan kekafiran, bisa raka ”. [HR. Al-Bukhoriy (4227)] mengeluarkan manusia dari Islam. Karenanya, beliau r bersabda, Berdo’a kepada selain Allah r, memohon kesembuhan dan ber­ =VIvã !=Feã kb~fQ Xä5ü äi Xq5 lü kah ke­pa­da selain Allah r me­ru­ dä] Èufeø dqA<ä} =VIvã !=Feã äi p dq^} pak­ an syir­ ik besar yang ba­nyak men­ impa manus­ ia di zaman ini. Li­ xä}=eã hatlah segerombolan manusia yang mendatangi Dukun Ci­lik, PONARI. “Sesungguhnya sesuatu yang paling Mereka semua datang me­minta aku takutkan atas diri kalian adalah kesembuhan dari PONARI dari se­ syir­ ik ashghor (kecil)”. Mereka (Para gala macam penyakit; sea­ kan-akan sah­ abat) berkata, “Apa itu syirik kecil, PONARI adalah tuhan selain Allah wahai Rasulullah?” Beliau bers­ ab­ r yang dapat me­nyem­buhkan se­ da, “Riya’ (ingin diperhatikan saa­ t gala penyakit. Ket­ ah­ uilah, hanya ber­amal). Allah U berfirman di hari Allah ryang menyem­buhkan se­­ kiamat saat Allah memberikan bal­as­ mua penyakit, bukan makh­luk. an kepada manusia berdasarkan amal­ Kar­­ enanya, mintalah dan har­ ap an-amalan mereka,“Pergilah kali­an ke­ ke­s­ embuhan itu dari Allah U. pada orang-orang yang kalian berb­ uat Jan­­ ganlah kalian meminta dan meng­h­ arap kesembuhan dan ber­ 8 Akhwat Versi E-Book Gratis

Aqidah Islamiyah kah dar­ i Ponari!!! Sebab itu ada­ Ön.eã g58 äz~E ufeùæ !=F} v $äi oi lah kesyirikan yang terlarang da­ <äneã g58 äz~E ufeùæ !=F} $äi oi p lam agama kita!!! Barangsiapa yang meninggal dalam kea­ daan syir­ ik, “Barangsiapa yang mati dalam keada­ maka ia akan masuk neraka dalam an tidak mempersekutukan Allah de­ keadaan kekal di dalamnya. Na’udzu ngan sesuatu apapun, maka ia akan billahi min dzalik. mas­ uk surga; barangsiapa yang me­ ning­gal dalam dalam keadaan mem­ Nabi r bersabda, pers­ ekutukan Allah dengan sesuatu apap­ un, maka ia akan masuk neraka”. <äneã g58 äz~E ufeùæ !=F} $äi oi [HR. Muslim (93)] “Barangsiapa yang mati dalam keadaan Hadits ini adalah ancaman berbuat syirik (mempersekutukan yang amat keras bagi orang-orang Allah I) dengan sesuatu apapun, ma­ yang melak­ uk­ an kesyirikan; ia di­ ka ia akan masuk neraka”. [HR. Al- anc­ am de­ngan neraka, dan akan Bukhoriy (1181)] ma­s­ uk surga la­gi. Kita memohon kep­ ada Allah I sebagaimana doa Inilah kondisi orang yang Ibrahim,“Ya Tuhank­ u, jadikanlah nege­ musyr­­ ik yang mempersekutukan ri Ini (Makkah), negeri yang aman, dan Allah I den­ gan makhluk-Nya; ia jauhkanlah Aku beserta anak cucuku tak akan masuk surga, bahkan ma­ dari menyembah berhala-berhala”. suk neraka!! Sumber:http://almakassari.com/ Seorang ulama Syafi’iyyah, Al- artikel -islam/aqidah/awas-bahaya- Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolaniy syirik.html V berkata saat mengomen­tari ha­ dits di atas, “Sesung­guhnya orang- orang yang tidak bertauhid (alias musy­ rik) tidak akan masuk surga”. [Lihat Fathul Bari (3/111)] Wahai Pembaca yang budiman, Aslesy(mlebdaa“ameanBhsrng,abudgmramokahiaaeanna)knegmnakir­sneaseiiaagepnklpgaayaaaadeki”lnraa.,un hind­ arilah dan waspadailah syirik [HR. (A4l2-B27u)k]horiy ka­rena ia adalah penyebab yang menjerumuskan kalian ke dalam neraka. Jabir y berkata, “Ada seorang laki-laki yang pernah datang kepada Nabi r seraya berkata, “Wahai Ra­ sulullah, apakah dua penyeb­ ab itu (yak­n­ i, penyebab masuk surga, dan pe­ nyebab masuk neraka)?” Beliau rbersabda, Akhwat 9 Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah Hakikat Dakwah Salafiyah Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain bin Muhammad Sanusi Pertanyaan: yang berarti orang yang mengikuti Berkembangnya dakwah Sal­afiy­ Salaf. Dan juga kadang kita dengar penyebutan para ‘ulama Salaf de­ yah di kalangan masyarakat de­ngan ngan nama As-Salaf Ash-Sholeh pemb­­ inaan yang mengarah kepada (pend­­ ahulu yang sholeh). per­baikan ummat di bawah tuntunan Rasulullah r adalah sua­tu hal yang Dari keterangan di atas secara sangat disyukuri. Akan tetapi di sisi glob­­ al sudah bisa dipah­ ami apa lain, orang-orang me­nyimpan dalam yang di­maksud dengan Salafiyah. benak mereka per­sepsi yang berbeda- Tapi kami akan menj­elaskan ten­ beda tent­ ang pen­ gertian Salafiyah itu tang makna Sal­af men­ urut para sendiri se­h­ ingg­ a bisa menimbulkan ‘ulama den­ gan harapan bis­­ a me­ kebin­ gung­an bagi orang-orang yang ngi­kis anggapan/penafsiran bah­­ me­ngamatinya, maka untuk itu di­ wa dakw­ ah Salafiyah adalah suatu butuhkan penjelasan yang jelas ten­ or­ganisasi, kelompok, aliran bar­ u tang hakikat Salafiyah itu. Mohon dan sangk­ aan-sangkaan lai­­n yang keterangannya! salah dan menodai kes­ ucian dakwah yang dibawa oleh Rasulullah r ini. Jawab: (Cukup mewakili un­ tuk membantah tuduhan bahwa Kata Salaf ini mempunyai dua dakwah salaf, salaf adalah muh­ definisi; dari sisi bahasa dan dari dats, red): sisi istilah. Salafiyah adalah salah satu pe­ Definisi Salaf secara bahasa na­m­ aa­ n lain dari Ahlussunnah Wal Berkata Ibnu Manzhur dalam Jam­ a’ah yang menunjukkan ciri dan kri­teria mereka. Lis­ anul ‘Arab: “Dan As-Salaf ju­ ga adal­ah orang-orang yang men­ Salafiyah adalah pensifatan dahului kamu dari ayah-ayahmu dan kerab­ atmu yang mereka itu di yang diambil dari kata [fA (Salaf) atas kamu dari sisi umur dan ke­ uta­maan karena itulah generasi yang bera­ rti mengikuti jejak, man­ per­tama dikalangan tabi’in mereka haj dan jalan Salaf. Dikenal juga di­na­makan As-Salaf Ash-Sholeh.” den­ gan nama lq~ZfA (Salafiyyun). Yaitu bentuk jamak dari kata Salafy 10 Akhwat Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah Berkata Al-Manawi dalam At- contoh dar­ i perkataan para ‘ulama Ta’arif jilid 2 hal.412: “As-Sa­laf yang men­definisikan Salaf dengan ber­makna At-Taqoddum (yang ter­ mak­na khusus ini atau yang meng­ da­hulu). Jamak dari salaf adalah gunakan istilah Salaf dan mereka inginkan dengannya makna Salaf XwAü (aslaf).” secara khusus. Masih banyak rujukan lain ten­ Berkata Al-Bajury dalam Sya­ tang makna salaf dari sisi bahasa rah Jauharut Tauhid hal.111: yang ini dapat dilihat dalam Mauqif “Yang dimaksud dengan salaf ada­ Ibnu Taimiyyah minal ‘asya’irah lah orang-orang yang terdahulu ji­lid 1 hal.21. dari para Nabi dan para shahabat dan orang-orang yang mengikuti Jadi arti Salaf secara bahasa mer­ eka”. adal­­ah yang terdahulu, yang awal dan yang pertama. Mereka dina­ Berkata Al-Qolasyany dalam makan Salaf kar­ en­ a mereka adalah Tahr­­ irul Maqolah Syarah Ar-Risa­ generasi pertama da­ri ummat Is­ lah: “As-Salaf Ash-Sholeh yaitu ge­ lam. nerasi pertama yang mapan di atas ilmu, yang mengikuti petunjuk Definisi Salaf secara Istilah Nabi r lagi menjaga sunnah-sun­ Istilah Salaf dikalangan para nah bel­­iau. Allah I memilih mer­ e­ ka untuk bersahabat dengan Nabi- ‘ulam­­ a mempunyai dua makna; se­ Nya dan memilih mereka unt­ uk car­ a khu­sus dan secara umum. menegakkan agama-Nya dan me­ re­ka itulah yang diridhoi oleh pa­ra Pertama: Makna Salaf secara Imam ummat (Isl­am) dan mereka khus­­ us adalah generasi permulaan berjihad di jalan Allah I dengan ummat Islam dari kalangan para seb­­ en­ ar-benar jihad dan mereka sha­ha­bat, Tabi’in (mur­ id-murid para men­curahkan (seluruh kemampuan Shah­ ab­ at), Tabi’ut Tabi’in (murid- me­reka) dalam menasehati ummat mur­ id para Tabi’in) dalam tiga masa dan memberi manfaat kepada me­ yang mendapatkan kemulian dan reka dan mereka menyerahkan di­ ke­utam­ aa­ n dalam hadits mutawatir ri-diri mereka dalam menggapai ke­ yang diriwayatkan oleh Imam ridhoan Allah I”. Bukhary, Muslim dan lain-lainnya dimana Ras­ ulullah r menyatakan: Dan berkata Al-Ghazaly mem­ berikan pengertian terhadap kata k) ktmqf} o};eø k) ém=] @äneø R5 As-Salaf dalam Iljamul ‘Awwam ktmqf} o};eø ‘An ‘ilmil Kalam hal.62: “Yang saya mak­sudkan dengan salaf adalah “Sebaik-baik manusia adalah gene­ madzh­ ab­nya para shahabat dan ras­ iku kemudian generasi setelahnya Ta­b­ i’in”. (Lihat Limadza Ikhtartu kemudian generasi setelahnya.” Al-Manh­ aj As-Salafy hal.31 dan Bashoir Dzaw­ isy Syaraf Bimar­ Makna khusus inilah yang di­ wiyati Manhaj As-Salaf hal. 18- ingink­ an oleh banyak ‘ulama ketika 19.) mengg­ unakan kalimat Salaf dan saya akan menyebutkan beberapa Akhwat 11 Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah Berkata Abul Hasan Al-Asy’ary Dan berkata Asy-Syihristany da­lam Kitab Al-Ibanah Min Ushul dal­am Al-Milal Wa An-Nihal jilid Ahl­id Diyanah hal.21: “Dan (diantara 1 hal. 200: “Kemudian mengetahui yang) kami yakini seb­ agai agama let­ ak-letak ijma’ (kesepakatan) sha­ adalah men­cintai para ‘ulama salaf ha­bat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in yang mereka itu tel­ah dipilih oleh da­ri Salafus Sholeh sehingga ij­ti­ Allah U untuk bers­ hah­ abat dengan hadnya tidak menyelisihi ijma’ (me­ Nabi-Nya dan kami memuji mereka reka)”. sebagaimana Allah I memuji mer­­ e­­ ka dan kam­ i memberikan loyalitas ke­ Berkata Syaikhul Islam Ibnu pada mer­ eka seluruhnya”. Taimiyah ? dalam Bayan Talbis Al-Jahmiyah jilid 1 hal.22: “Maka Berkata Ath-Thahawy dalam tidak ada keraguan bahwasanya Al-‘Aqid­ ah Ath-Thohawiyah: “Dan kitab-kitab yang terdapat di ta­ ulam­ a salaf dari generasi yang ter­ ngan-tangan manusia menjadi sak­ dahulu dan generasi yang setelah si bahwasanya seluruh salaf da­ri mereka dari kalangan Tabi’in (m­e­ tiga generasi per­tama mereka me­ reka adalah) Ahlul Khair (ahli ke­ nyelesihinya”. baikan) dan Ahli Atsar (hadits) dan ahli fiqh dan telaah (peneliti), ti­ Dan berkata Al-Mubarakfury daklah mereka disebut melainkan dal­am Tuhfah Al-Ahwadzy jilid 9 de­ngan kebaikan dan siapa yang hal.165: “…Dan ini adalah madzhab me­nyebut mereka dengan kejelekan Salafus Sholeh dari kalangan sha­ maka dia berada di atas selain jalan hab­­ at dan Tabi’in dan selain mereka (yang benar)”. Idari para ‘ulama -mudah-mudahan Dan Al-Lalika`i dalam Syarah Ushul I’tiqod Ahlis Sunnah Wal Allah meridhoi mereka selu­ruh­ Jama’ah jilid 2 hal.334 ketika nya-”. beliau membantah orang yang men­­ gatakan bahwa Al-Qura dia­ Dan hal yang sama dinyatakan lah yang berada di langit, be­liau oleh Al-’Azhim Abady dalam ‘Au­nul berkata: “Maka dia telah men­ ye­ Ma’bud jilid 13 hal.7. lisihi Allah I dan Ras­ ul-Nya dan menolak mukjizat Nabi-Nya dan Kedua: Makna salaf secara menyelisihi para sa­laf dari kalangan umum adalah tiga generasi terbaik Shahabat dan ta­bi’in dan orang- dan orang-orang setelah tiga gene­ orang setelahnya dar­ i para ‘ulama rasi terbaik ini, sehingga mencakup ummat ini”. set­ iap orang yang berjalan di atas jalan dan manhaj generasi terbaik Berkata Al-Baihaqy dalam Syu’­ ini. abul Iman jilid 2 hal.251 tatkala beliau menyebutkan pembagian Dan berkata Al-’Allamah Mu­ ilmu, beliau menyebutkan diantara­ ham­mad As-Safariny Al-Hamb­ a­ nya: “Dan mengenal perkataan-per­ ly dalam Lawami’ Al-Anwar Al- kataan para salaf dari kalangan Bahiyyah Wa Sawathi’ Al-Asrar shahabat, Tabi’in dan orang-orang Al-Atsariyyah jilid 1 hal.20: “Yang setelah mereka”. diinginkan dengan madzhab salaf yaitu apa-apa yang para shahabat yang mulia -mudah-mudahan Allah 12 Akhwat Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah I meridhoi mereka- berada di dalam hal aqidah, manhaj, dan me­ atasn­­ ya dan para Tabi’in yang me­ tode dakwah”. ngi­kuti mereka dengan baik dan yang mengikuti mereka dan para Dan berkata Syaikh Nashir bin Imam agama yang dipersaksikan ‘Abdil Karim Al-‘Aql dalam Mujmal ke­imaman mereka dan dikenal pe­ Ushul I’tiqod Ahlus Sunnah Wal rannya yang sangat besar dalam Jama’ah hal.5: “As-Salaf, me­reka aga­ma dan manusia menerima per­ adalah generasi pertama ummat kataan-perkataan mereka…”. ini dari para shahabat, tabi’in dan imam-imam yang berada di Berkata Ibnu Abil ‘Izzi da­ atas pe­tunjuk dalam tiga generasi lam Syarah Al ‘Aqidah Ath-Tho­ terbaik pertama. Dan kalimat As- hawiyah hal.196 tentang per­ka­ Salaf juga digunakan kepada setiap ta­an Ath-Thohawy bahwasanya orang yang berada pada setelah Al­-Q­ ur`an di­turunkan oleh Allah tiga generasi pertama ini yang I: “Yakni merupakan perkataan meniti dan berjalan di atas manhaj para shahabat dan yang mengikuti mereka”. mereka dengan baik dan mereka itu adalah Salafus Sholeh”. Asal Penamaan Salaf Dan Pe­nis­bahan Diri Kepada Dan berkata Asy-Syaikh Sholeh Manhaj Salaf Al-Fauzan dalam Nazharat Wa Tu­ ’uqq­ ubat ‘Ala Ma Fi Kitab As-Sa­ Asal penamaan Salaf dan penis­ lafiyah hal.21: “Dan kata Salafiyah bahan diri kepada manhaj Salaf digunakan terhadap jama’ah kaum adalah sabda Nabi e kepada putri­ mukminin yang mereka hidup di nya Fathimah z: ge­n­ er­ asi pertama dari generasi-ge­ nerasi Islam yang mereka itu kom­ it­ ce ämü [fBeø kRm umýY men di atas Kitabullah dan Sun­nah Rasulullah e dari kalangan shah­ a­ “Karena sesungguhnya sebaik-bai­k bat Muhajirin dan Anshor dan yang salaf bagi kamu adalah saya.” Dike­ mengikuti mereka dengan baik dan lu­arkan oleh Bukhary no. 5928 Rasulullah e mensifati mereka dan Muslim no.2450. den­­ gan sabdanya: “Sebaik-baik ma­ nu­sia adalah zamanku kemudian za­ Maka jelaslah bahwa pena­maan man setelahnya kemudian zaman sete­ salaf dan penisbahan diri kepada lahnya….” man­haj Salaf adalah perkara yang mempunyai landasan (pondasi) Dan beliau juga berkata dalam yang sangat kuat dan sesuatu yang Al-Ajwibah Al-Mufidah ‘An tel­ah lama dikenal tapi karena ke­ As`ilah Al-Manahij Al-Jadidah bod­ ohan dan jauhnya kita dari tun­ hal.103-104: “As-Salafiyah adalah tunan syari’at yang dibawa oleh orang-orang yang berjalan di atas Ras­­ ulullah e, maka muncullah Manhaj Salaf dari kalangan Sha­ angg­­ apan bahwa manhaj salaf itu habat dan tabi’in dan generasi ter­ adalah suatu aliran, ajaran, atau baik, yang mereka mengikutinya pe­mahaman baru, dan anggapan- anggapan lainnya yang salah. Akhwat 13 Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah Berkata Syaikhul Islam Ibnu dalam ma­kanan, daging dan lain­ Taimiyah ? dalam Majmu’ Fatawa nya.” jil­id 4 hal 149: “Tidak ada celaan ba­gi orang yang menampakkan Imam Ibnul Mubarak ? (wafat madz­hab salaf dan menisbahkan 181H) berkata: “Tinggalkanlah ha­­ diri ke­pad­ anya dan merujuk ke­ dits ‘Amr bin Tsabit karena ia men­­ pad­ anya, bahkan wajib menerima cer­ca para ‘ulama salaf.” Baca: Mu­­ hal tersebut menurut kesepakatan qoddimah Shohih Muslim jilid 1 (para ulama). Karena sesungguhnya hal.16. madzhab sa­laf itu adalah tak lain kecuali ke­be­naran”. Tentunya yang diinginkan de­ ngan kata salaf oleh Imam Bukhari Berikut ini saya akan membe­ri­ ? dan Ibnul Mubarak ? tiada lain kan beberapa contoh untuk menun­ ke­cuali para shahabat dan tabi’in. jukkan bahwa penggunaan nama salaf sudah lama dikenal. Dan juga kalau kita membaca buku-buku yang berkaitan de­ Berkata Imam Az-Zuhry ? (wa­ ngan pembahasan nasab, akan di­ fat 125 H) tentang tulang belulang dapatkan para ’ulama yang menye­ bangk­ ai seperti bangkai gajah dan butkan tentang nisbah Salafy (pe­­ lainn­ ya: “Saya telah mendapati se­ nis­b­ ahan diri kepada jalan pa­r­ a kel­ompok dari para ulama salaf me­­ ‘ulama salaf), dan ini lebih mem­ reka bersisir dengannya dan men­ g­­ perjelas bahwa nisbah kepada ambil minyak darinya, mereka me­ manhaj salaf juga adalah sesuatu nganggap (hal tersebut) tidak apa- yang sudah lama dikenal dikalangan apa.” Lihat: Shohih Bukhary ber­­ para ‘ulama. sama Fathul Bary jilid 1 hal.342. Berkata As-Sam’any ? dalam Tentunya yang diinginkan de­ Al-Ansab jilid 3 hal.273: “Salafy ngan ‘ulama salaf oleh Az-Zuhry de­ngan difathah (huruf sin-nya) adalah para shahabat karena Az- adal­ah nisbah kepada As-Salaf dan Zuhry adalah seorang Tabi’i (gene­ mengikuti madzhab mereka”. rasi setelah shahabat). Dan berkata As-Suyuthy ? Dan Sa’ad bin Rasyid (wafat 213 dalam Lubbul Lubab jilid 2 hal.22: H) berkata: “Adalah para salaf, lebih “Salafy den­ gan difathah (huruf sin menyenangi tunggangan jan­t­ an ka­ dan lam-nya) adalah penyandaran re­na lebih cepat larinya dan lebih diri kep­­ ada madzhab As-Salaf.” berani”. Lihat: Shohih Bukhary de­ ngan Fathul Bary jilid 6 hal.66 dan Dan saya akan menyebutkan Al-Hafizh menafsirkan kata salaf: beb­ erapa contoh para ‘ulama yang “Yaitu dari shahabat dan setelahnya”. dinisbahkan kepada manhaj (ja­ lan) para ‘ulama salaf untuk me­ Berkata Imam Bukhary ? nunjukkan bahwa mereka berada (waf­ at 256 H) dalam Shohihnya diatas jalan yang lurus yang bersih dengan Fathul Bary jilid 9 hal.552: dari noda penyimpangan: “Bab ba­gaimana para ‘ulama salaf berhemat di rumah-rumah mereka  Berkata Imam Adz-Dzah­ a­ dan di dal­am perjalanan mereka by ? dalam Siyar A’lam An-Nu­ bala` jilid 13 hal.183 setelah me­ nyebutkan hik­­ ayat bahwa Ya’qub 14 Akhwat Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah bin Sufyan Al-Fasawy ? menghina ilmu kalam (ilmu mantik) dan tidak ‘Utsman bin ‘Affan y: “Kisah ini pul­a ilmu jidal (ilmu debat) dan be­ terputus, Wallahu A’lam. Dan saya liau tidak pernah mendalami ilmu tidak me­nget­ ahui Ya’qub Al-Fasawy ter­sebut, bahkan beliau adalah se­ kecuali beliau itu adalah seorang orang salafy.” Baca Siyar A’lam Salafy, dan beliau telah mengarang An-Nubala` jilid 16 hal.457. sebuah kit­ ab kecil tentang As- Sunnah”.  Dan dalam Tadzkirah Al- Huffazh jilid 4 hal.1431 dalam bio­­  Dan dalam biografi ‘Utsman grafi Ibnu Ash-Sholah ?, berkata bin Jarzad beliau berkata: “Untuk Imam Adz-Dzahaby ?: “Dan beliau men­jadi seorang Muhaddits (ahli adal­­ah seorang Salafy yang baik ha­d­ its) diperl­ukan lima perkara, aqi­d­ ahnya.” Dan lihat: Thobaqot ka­l­au satu perkara tidak terpenuhi Al-Huffazh jilid 2 hal.503 dan maka itu adalah suatu kekurangan. Siyar A’lam An-Nubala` jilid 23 Dia memerlukan: Aqal yang baik, hal.142. aga­ma yang baik, dhobth (hafalan yang kuat), kecerdikan dalam bi­  Dalam biografi Imam Abul dang hadits serta dikenal darinya ‘Abbas Ahmad bin ‘Isa bin ‘Abdullah sif­ at amanah”. bin Ahmad bin Muhammad bin Qu­ damah Al-Maqdasy ?, Imam Adz- Kemudian Adz-Dzahaby ? me­ Dza­haby ? berkata: “Beliau adalah ngo­m­ entari perkataan tersebut, be­ seo­­ rang yang terpercaya, tsabt (ku­ li­au berkata: “Amanah merupakan at hafalannya), pandai, seorang Sa­ ba­gian dari agama dan hafalan lafy….” Baca Siyar A’lam An-Nub­ a­ bisa masuk kepada kecerdikan. la` jilid 23 hal.18. Ada­p­ un yang dibutuhkan oleh se­ orang hafizh (penghafal hadits)  Dan dalam Biografi Abul adal­ah: Dia harus seorang yang Muzhoffar Ibnu Hubairah ?, Imam bert­ aqwa, pintar, ahli nahwu dan Adz-Dzahaby ? berkata: “Dia bahasa, bersih hatinya, sen­ antiasa adal­ah seorang yang mengetahui bersemangat, seorang sal­ afy, cu­ madzhab dan bahasa arab dan ilmu kup bagi dia menulis den­ gan ta­ ‘arudh, seorang salafy, atsary.” Baca ngannya sendiri 200 jil­id buku ha­ Siyar A’lam An-Nubala` jilid 20 dits dan memiliki 500 jilid buku hal.426. yang dijadikan peg­ ang­an dan tidak putus semangat da­lam menuntut  Berkata Imam Adz-Dzahaby il­mu sampai dia men­ inggal dengan ? dalam biografi Imam Az-Zabidy niat yang ikhlas dan dengan sikap ?: “Dia adalah seorang Hanafy, rendah diri. Kalau tid­ ak memenuhi Sala­f­ y.” Ba­ca Siyar A’lam An-Nu­ syarat-syarat ini ma­ka janganlah bala` jilid 20 hal.316. ka­mu berharap.” Lihat dalam Siyar A’lam An-Nubala` jilid 13 hal.280.  Dan dalam Biografi Musa bin Ibrahim Al-Ba’labakky ?,  Dan Adz-Dzahaby ? berkata Imam Adz-Dzahaby ? berkata: ten­t­ ang Imam Ad-Daraquthny ?: “Dan demikian pu­l­a beliau seorang “Bel­iau adalah orang yang tidak perendah hati, seo­ rang Salafy.” akan per­nah ikut serta mempelajari Lihat: Mu’jamul Mu­h­ additsin hal. 283. Akhwat 15 Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah  Dan dalam biografi Muhammad _2eãûfQo}=säÎé&iüoi ÖZyäÊdã?%v bin Muhammad Al-Bahrony ?, Imam ufeø =iü /ý} .1 kte;5 oi ks=N} v Adz-Dzahaby ? berk­ ata: “Dia seorang yang beragama, orang yang sangat ce;a ks p baik, seorang Salafy.” Lihat: Mu’jam Asy-Syuy­ ukh jilid 2 hal.280 (dinukil “Terus menerus ada sekelompok dari dari Al-Ajwibah Al-Mufidah hal.18). ummatku yang mereka tetap nampak di atas kebenaran, tidak membahayakan  Berkata Al-Hafizh Ibnu Ha­ mereka orang mencerca mereka sampai jar Al-Asqolany ? dalam Lisanul datang ketentuan Allah (hari kiamat) Mizan Jilid 5 hal.348 dalam bio­ dan mereka dalam keadaan seperti itu.” grafi Muhammad bin Qasim bin Sufyan Abu Ishaq ?: “Dan Ia adalah Maka para ‘ulama salaf waktu itu Seorang yang bermadzhab Salafy.” yang merupakan orang-orang yang berada di atas kebenaran dan yang Penamaan-Penamaan Lain Ahlus paling memahami aqid­ ah yang benar Sunnah Wal Jama’ah dan tuntunan syar­ i’a­­ t Islam yang di­ bawa oleh Ra­sulullah I yang murni Sebelum terjadi fitnah bid’ah yang bel­um ternodai oleh kotoran per­pecahan dan perselisihan da­ bid­’a­ h dan kesesatan, mu­lailah me­r­ e­ lam ummat ini, ummat Islam ti­ ka men­ ampakkan penam­ aan-pe­na­ dak dikenal kecuali dengan na­ma ma­a­ n syari’at diambil dari Islam guna Islam dan kaum muslimin, ke­ membedakan pengikut kebenaran da­ mu­d­ ian setelah terjadinya per­pe­ ri golongan-golongan se­sat terseb­ ut. cahan dan munculnya golongan- gol­ongan sesat yang mana setiap Berkata Imam Muhammad bin gol­ongan menyerukan dan mem­­ Sirin ?: prop­­ agandakan bid’ah dan ke­se­sat­ annya dengan menampilkan bid’ah #R]päjfY8änAöøoQlqeýB} ãqmqb}ke dan ke­sesatan mereka di atas nama gsüûeü =Ïn~Ykbeä-< ãqjA ãqeä]Ön&Zeø Islam, maka tentunya hal tersebut P9çeãgsüûeü =Ïn~Y kt*}91;5ÖnBeø akan melahirkan kebingungan di­ tengah-tengah ummat. Akan tetapi kt*}9195Ò} wY Allah I Maha Bijaksana dan Maha Men­j­aga agama-Nya. Dialah Allah “Tidaklah mereka (para ‘ulama) ber­­ Iyang berfirman: tanya tentang isnad (silsilah ra­wi). Tatkala terjadi fitnah mereka pun ê,lqÏZ–2e pueämü p =a;eø äne ?m o2m ämü berkata: “Sebutkanlah kepada ka­ mi rawi-rawi kalian maka dilihat­ “Sesungguhnya Kami-lah yang menu­ lah kepada Ahlus Sunnah lalu diam­ run­kan Adz-Dikr, dan sesungguhnya bil hadits mereka dan dilihat kepada Kami benar-benar menjaganya.” (Q.S. Ahlil bid’ah dan tidak diambil ha­dits Al Hijr ayat 9). mereka.” Dan Rasulullah e bersabda: 16 Akhwat Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah Maka Ahlus Sunnah Wal Jama’­ sunn­­ ah jilid 3 hal.345: “Maka ah selain dikenal sebagai Salafiyah, apa­bila sifat Al-Firqoh An-Najiyah mereka juga mempunyai penamaan mengikuti para shahabat di masa lain yang menunjukkan ciri dan kri­ Rasulullah e dan itu adalah syi’ar teria mereka. (ciri, simbol) Ahlus Sunnah maka Al-Firqoh An-Najiyah mereka adalah Berikut ini kami akan mencoba Ahlus Sunnah”. menguraikan penamaan-penamaan tersebut dengan ringkas. Dan beliau ? juga menyatakan da­l­am Majmu’ Al Fatawa jilid 3 hal. 1. AL-FIRQOH AN-NAJIYAH 345: “Karena itu beliau (Ra­sulullah Al-Firqoh An-Najiyah artinya go­ e) menyifati Al-Firqoh An-Najiyah bahwa ia adalah Ahlus Sunnah Wal long­an yang selamat. Penamaan ini Jama’ah dan mereka adal­ah jumhur diambil dari apa yang dipahami da­ yang paling banyak dan As-Sawad ri hadits perpecahan ummat, Ra­ Al-A’zhom (kelompok yang paling sulullah I menyatakan: besar)”. Ö]=Y GRçA p ú91ü ûfQ 8qt~eø #]=&Yü Berkata Syaikh Hafizh Al-Ha­ o~RçA p o~&n) ûfQ ú<äJneø #]=&Yãp kamy ?: “Telah dikabarkan oleh o~RçAp(w)ûfQ\\=&Z&A0iü lüpÖ]=Y Ras­­ ulullah e -yang selalu benar éYp ÖQäj.eøÕ91ãpvü <äneøéYätfa Ö]=Y dan dibenarkan- bahwa Al-Firqoh An-Najiyah mereka adalah siapa +ä2Iü p u~fQ ämü äi Ö}ãp< yang di atas seperti apa yang beliau dan para shahabatnya “Telah terpecah orang–orang Yahudi berada di atasn­ ya, dan sifat ini menjadi tujuh puluh satu firqoh (go­ hanyalah cocok bagi orang-orang longan) dan telah terpecah orang- yang memb­ awa dan menjaga sif­ at orang Nashoro menjadi tujuh puluh itu, tunduk kepadanya lagi berpe­ dua firqoh dan sesungguhnya ummatku gang teguh den­ gannya. mereka yang akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga saya maksud ini adalah para imam firqoh semuanya dalam neraka kecuali hadits dan para tokoh (pengikut) satu dan ia adalah Al-Jama’ah dalam Sunnah.” Lihat Ma­’arijul Qobul satu riwayat: “Apa yang aku dan para jilid 1 hal.19. shahabatku berada di atasnya sekarang ini.” Hadits shohih, dishohihkan oleh Maka nampaklah dari keterang­ Syaikh Al-Albany ? dalam Dzilalil an di atas asal penamaan Al-Firqoh Jann­ ah dan Syaikh Muqbil ? dalam An-Najiyah dari hadits Rasulullah Ash-Shohih Al-Musnad Mimma e. Laisa Fi Ash-Shohihain V. Diringkas dari: Mauqif Ahlus Berkata Syaikhul Islam Ibnu Sunnah Wal Jama’ah Min Ahli Tai­miyah ? dalam Minhaj As- Ahwa`i Wal Bid’ah jillid 1 hal.54- 59. Dan Berkata Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wad’iy ? setelah me­ Akhwat 17 Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah nyebutkan dua hadits tentang per­ tak­­ an oleh Syaikhul Islam Ibnu pecahan ummat: “Dua hadits ini Taim­ iy­ ah ? dalam Iqtidho` Ash- dan hadits-hadits yang semakna Shirath Al-Mustaqim 1/69, Imam den­ gannya menunjukkan bahwa ti­ As-Suyuthy ? dalam Al-Az­har Al- dak ada yang selamat kecuali satu Mutanatsirah hal. 216 dan dalam golongan dari tujuh puluh tiga go­ Tadrib Ar-Raw­ i, Al Kattan­ y ? longan, dan adapun golongan-go­ dalam Nazhom Al-Mutanatsirah longan yang lain di Neraka, (se­ hal.93 dan Az-Zabidy ? dalam hingga) mengharuskan setiap mus­ Laqthul `Ala`i hal.68-71. Lihat: lim mencari Al-Firqoh An-Najiyah Ba­shoir Dzawisy Syaraf Bi­mar­wi­ sehingga teratur menjalaninya dan yati Manhaj As-Salaf. mengambil agamanya darinya.” Li­ hat Riyadhul Jannah Fir Roddi Berkata Imam Bukhary ? ten­ ‘Ala A’da`is Sunnah hal.22. tang Ath-Thoifah Al-Manshuroh: “Me­ reka adalah para ‘ulama”. 2. ATH-THOIFAH AL MANSHU­ROH Ath-Thoifah Al-Manshuroh arti­ Berkata Imam Ahmad ?: “Ka­ lau mereka bukan Ahli Hadits saya nya kelompok yang mendapatkan tid­ ak tahu siapa mereka.” perto­longan. Penamaan ini berd­ a­ sarkan hadits Rasulullah e: Al-Qodhi Iyadh ? mengomen­ tari perkataan Imam Ahmad ? _2eãûfQo}=säÎé&iüoi ÖZyäÊdã?%v dengan berk­­ ata: “Yang diinginkan oleh (Imam Ahmad) adalah Ahlus ufeø =iü /ý} .1 kte;5 oi ks=N} v Sunn­ ah Wal Jama’ah dan siapa yang meyakini madzhab Ahlul Hadits.” ce;a ks p Lihat: Mauq­ if Ahlus Sunnah Wal Jama’ah 1/59-62. “Terus menerus ada sekelompok dari ummatku yang mereka tetap nampak di Berkata Syaikhul Islam Ibnu atas kebenaran, tidak membahayakan Tai­miyah ? dalam Muqoddimah mereka orang mencerca mereka sam­ Al ‘Aqidah Al Washitiyah: “Amma pai datang ketentuan Allah (hari ba’du; Ini adalah i’tiqod (keyakinan) kiam­ at) dan mereka dalam keadaan Al Firqoh An-Najiyah, (Ath-Thoifah) Al- seperti itu.” Dikeluarkan oleh Mus­ Man­shuroh sampai bangkitnya ha­r­ i lim dari hadits Tsauban dan se­ kiamat, (mereka) Ahlus Sun­nah.” makn­ a dengannya diriwayatkan oleh Bukhary dan Muslim dari ha­ Dan di akhir Al ‘Aqidah Al dits Mughiroh bin Syu’bah dan Was­­ hitiyah ketika memberikan Mu’awiyah dan diriwayatkan oleh def­­ inisi tentang Ahlus Sunnah, Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah. bel­iau ? ber­ka­ta: “Dan mereka Dan hadits ini merupakan hadits ada­lah Ath-Tho­i­fah Al-Manshuroh mutawatir sebagaimana yang dika­ yang Nabi e bersabda tentang mer­ eka: “Terus menerus sek­ el­om­­ pok dari ummatku diatas ke­be­nara­ n mans­ huroh (tertolong) tidak mem­ba­ 18 Akhwat Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah hayakan mereka orang yang me­nye­ ‘ulama Salaf Ahlul Hadits. Hal ini di­ lisihi dan mencerca mereka sampai ha­ tafs­ irkan oleh banyak Imam se­perti ri kiamat” mudah-mudahan Allah ‘Abdullah bin Mubarak ?, ‘Ali bin Imenjadikan kita bagian dari me­ Madiny ?, Ahmad bin Hambal ?, rek­ a dan tidak memalingkan hati- Bukhary ?, Al-Hakim ? dan lain- hati kita setelah mendapatkan pe­ lain­nya. Perkataan-perkataan para tunjuk.” Lihat: Bashoir Dzawisy ‘ula­m­ a tersebut diuraikan dengan Syaraf Bimarwiyati Manhaj As- panj­ang lebar oleh Syaikh Robi’ Salaf hal. 97-110. bin Hady Al-Madkhaly dan juga Syaikh Al-Albany ? dalam Silsilah 3. AHLUL HADITS Al-Ahadits Ash-Shohihah hadits Ahlul Hadits dikenal juga dengan no.270. Ashhabul hadits atau Ashhabul Atsar. Lihat: Haqiqitul Bid’ah 1/269- Ahlul hadits artinya orang yang 272, Mauqif Ibnu Taymiyah 1/32- mengikuti hadits Rasulullah e. 34, Ahlul Hadits Wa Ath-Thoifah Dan istilah Ahlul hadits ini juga Al-Manshurah An-Najiyah, Lima­ mer­­ u­pakan salah satu nama dan dza Ikhtartu Al-Manhaj As-Sa­ kriteria Salafiyah atau Ahlus Sunnah lafy, Bas­ hoir Dzawisy Syaraf Bi­ Wal Jama’ah atau Ath-Thoifah Al- marwiyati Manh­ aj As-Salaf dan Man­s­ hurah. Al-Intishor Li Ashhabil Hadits karya Muhammad ‘Umar Ba Zamul. Berkata Ibnul Jauzi ?: “Tidak ada keraguan bahwa Ahlun Naql Wal 4. AL-GHURABA’ Atsar (Ahlul Hadits) yang mengikuti Al-Ghuraba` artinya orang-orang jejak-jejak Rasulullah e mereka di atas jalan yang belum terjadi yang asing. Asal penyifatan ini adal­ah bid’ah.” sabda Rasulullah e da­lam ha­dits Abu Hurairah t riwayat Muslim No.145: Berkata Al-Khathib Al-Bagh­ dady ? dalam Ar-Rihlah Fii Tho­ ü9æ äja äç}=U 8qR~A p äç}=U hwAvã ü9æ la­bil Hadits hal.223: “Dan sung­ guh (Allah I) Rabbul ‘alamin tel­ah xäæ=Vfe )qËY men­jadikan Ath-Thoifah Al-Man­ shur­­ ah sebagai penjaga agama dan “Islam mulai muncul dalam keadaan telah dipalingkan dari mereka ma­ asing dan akan kembali asing seba­ kar orang-orang yang keras kepala gaim­ ana awal munculnya maka ber­ karena mereka berpegang teguh untunglah orang-orang asing itu”. dengan syari’at (Islam) yang kokoh Dan hadits ini adalah hadits yang dan mereka mengikuti jejak para mutawatir. shahabat dan tabi’in.” Berkata Imam Al-Ajurry ? da­ Dan telah sepakat perkataan lam Sifatil Ghuraba` Minal Mu’­ para ‘ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah minin hal.25: “Dan perkataan bahw­ a yang dimaksud dengan Ath- (Nabi e) “Dan akan kembali Thoifah Al-Manshurah adalah para asing” maknanya Wallahu A’lam se­­ Akhwat 19 Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah sung­guhnya hawa nafsu yang me­ al-Ghuraba` di akhir zaman yang nyes­ atkan akan menjadi banyak tersebut dalam hadits-hadits ini.…” se­hingga banyak dari manusia tersesat karenanya dan akan tetap Demikianlah penamaan-pena­ ada Ahlul Haq yang berjalan diatas ma­an syari’at bagi pengikut Al- syari’at islam dalam keadaan asing Qur`an dan Sunnah Rasulullah e di mata manusia, tidakkah kalian sesuai dengan pemahaman para mendengar perkataan Nabi e: ‘ulam­­ a salaf, yang apabila dipahami “Akan terpecah ummatku menjadi de­ngan baik akan menambah keya­ 73 golongan semuanya masuk nera­ kinan akan wajibnya mengikuti ja­ ka kecuali satu, maka dikatakan sia­ lan para ‘ulama salaf dan keb­ e­naran pa mereka yang tertolong itu? Maka jal­an mereka serta keb­ er­ untungan kata Rasulullah e: “Apa-apa yang orang-orang yang me­ng­ikuti jalan saya dan para shahabatku berada di mer­ eka. atasnya pada hari ini.”” Cukuplah sebagai satu keisti­ Berkata Imam Ibnu Rajab ? da­ me­waan yang para salafiyun ber­ lam Kasyful Kurbah fi washfi hali bangg­ a dengannya bahwa pen­ a­ Ahlil Ghurbah hal 22-27: “Adapun maa­ n-penam­ aan ini semuanya fitnah syubhat (kerancuan-keran­ dar­­ i Islam dan menggambarkan cua­ n) dan pengikut hawa nafsu Isl­­am hakiki yang dibawa oleh Ra­ yang menyesatkan sehingga hal ter­ sulullah e dan tent­ u­nya hal ini seb­­ ut menyebabkan terpecahnya sangat membedakan sal­afiyun dari Ahl­ul Qiblah (kaum muslimin) dan ahlu bid’ah yang ber­n­ ama atau di­ menj­­adilah mereka berkelompok- namakan dengan pen­ amaan-pe­ kel­omp­ ok, sebagian dari mereka na­m­ aan yang hanya se­k­ edar me­ mengk­ afirkan yang lainnya dan me­ namp­ akkan bid’ah, pim­p­ inan atau reka menjadi saling bermusuhan, ke­lompok mereka sep­­ erti Tablighy bergolong-golongan dan berpartai- nisb­ ah kepada Ja­ma’­ah Tabligh partai setelah mereka dulunya se­ yang didirikan oleh Muhammad ba­gai saudara dan hati-hati mereka Ilyas, Ikhwany nis­b­ ah kepada ge­ diatas hati satu orang (Rasulullah rak­an Ikhwanul Musl­­imin yang e) sehingga tidak akan selamat di­pelopori oleh Has­­ an Al-Banna, dar­ i kelompok-kelompok tersebut Surury nisbah kepada kelompok atau kecuali satu golongan yang selamat. pemikiran Muhammad Surur Zainal Mereka inilah yang disebut dalam ‘Abidin, Jahmy nisbah kepada Jahm sabda Rasulullah e: “Terus menerus bin Sofwan pembawa bendera bid’ah ada diantara ummatku satu kelompok keyakinan bahwa Al-Qur`an ada­lah yang menampakkan kebenaran, ti­dak makhluk. Mu’tazily nisbah ke­pa­da mencelakakan mereka orang-orang kelompok pimpinan ‘Atho` bin Washil yang menghinakan dan membenci me­ yang menyendiri dari halaqah Hasan rek­ a sampai datang ketetapan Allah I Al-Bashry. Asy’ary nisbah kepada pe­ (hari kiamat) dan mereka tetap dalam mikiran Abu Ha­san Al-Asy’ary yang keadaan tersebut.” Mereka inilah 20 Akhwat Versi E-Book Gratis

Manhaj Ahlussunnah kemudian be­l­iau bertobat dari pe­ sesat, dan sebagai bantahan ter­ mikiran ses­ atnya. Syi’iy nisbah kepada hadap bid’ah dan kesesatan mereka. ekel­­omp­­ ok Syi’ah yang mengaku men­­ Lima: Ikatan wala’ (loyalitas) dan baro’ (kebencian, permusuhan) cintai keluarga Nabi , dan mas­ ih bagi orang-orang yang bernama de­ ada ratusan penamaan lain, sa­ ngan penamaan ini, hanyalah ikat­ ngat meletihkan untuk men­ ye­but­ an wala’ dan baro’ di atas Islam (Al- kan dan menguraikan selu­ruh pe­ Qur`an dan Sunnah) buk­ an ikatan namaan ters­ ebut, maka nam­paklah wala’ dan baro’ kar­ ena seorang dengan jelas bahwa pen­ amaan Sa­ tokoh, pemi­mpin, kel­ompok, orga­ lafiyun-Ahlus Sun­n­ ah Wal Jama’ah- nisasi dan lain-lainnya. Ath-Thoifah Al-Mans­ hurah-Al-Firqoh An-Najiyah-Ah­lul Ha­dits adal­ah sa­ Enam: Tidak ada fanatisme ngat berbeda de­ngan pen­ am­ a­an- bag­­ i orang-orang yang memakai penamaan yang dipakai oleh gol­ong­ pen­­ amaan-penamaan ini kecuali an-golongan yang me­nyim­pang dari kep­ ada Rasulullah e karena pe­ beberapa sisi: mimp­­ in dan panutan mereka ha­ nyal­ah satu yaitu Rasulullah e, Satu: Penamaan-penamaan sya­­ berbeda dengan orang-orang yang ri’a­ t ini adalah nisbah kepada gen­ erasi menisbahkan dirinya ke penamaan- awal ummat Islam yang berada di penamaan bid’ah fanatismenya un­­ atas tuntunan Rasulullah e, maka tuk golongan, kelompok/pem­ im­ penamaan ini akan mencakup seluruh pin. ummat pada setiap zaman yang ber­ jalan sesuai dengan jalan generasi Tujuh: Penamaan-penamaan awal tersebut baik dalam mengambil ini sama sekali tidak akan menjeru­ ilmu atau dalam pemahaman atau musk­ an ke dalam suatu bid’ah, dalam berdakwah dan lain-lainnya. maks­­ iat maupun fanatisme kepada seseorang atau kelompok dan lain- Dua: Kandungan dari pena­ lainnya. maan-penamaan syari’at ini hanya­ lah me­nunjukkan tuntunan Islam Lihat: Hukmul Intima` hal 31- yang mur­ni yaitu Al-Qur`an dan 37 dan Mauqif Ahlus Sunnah wal sunnah Rasulullah e tanpa ada pe­­ Jama’ah 1/46-47. nambahan atau pengurangan se­ dikit pun. Wallahu Ta’ala A’lam. Tiga: Penamaan-penamaan ini Sumber: http://www.an-nashihah. mempunyai asal dalil dari sunnah com/­ index.php?mod=article&cat=Ma Rasulullah e. nhaj&article=29 Empat: Penamaan-penamaan ters­­ ebut hanyalah muncul untuk mem­b­ ed­ akan antara pengikut ke­ be­n­ aran dari jalan para pengekor hawa nafsu dan golongan-golongan Akhwat 21 Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ S egala puji bagi Allah kita alami sekarang ini, agar kita I,Rabb semesta alam. mengoreksi diri dan memperbaiki Shalawat dan sal­am kesalahan. semoga tercurah kep­ ada Nabi term­ ulia e, pemuka para rasul. Pertama, dosa-dosa dan ke­ Aku bers­ aksi bahwasanya tia­da se­ maks­­ iatan ti­d­ ak diragukan lagi bah­ sem­bahan yang berhak dii­badahi ke­ wa dosa dan kemaksiatan termasuk cua­li Allah I dan aku bersaksi bah­ seb­ ab ter­ besar yang menyampaikan wa Muhammad eadalah hamba dan umat terdahulu pada kebinasaan. utusa­ nnya. Ali y berkata: “Tidaklah turun bala (siksaan) kecuali karena dosa, dan Saudariku muslimah … bala tersebut tidak akan diangkat kec­ uali dengan taubat.” Ke­ta­huil­ah, kesulitan yang me­ nim­pa umat Islam saat ini mer­ u­ Ketika bala menimpa suatu pak­ an adzab dari Allah I. Adzab ka­u­ m, tak ada satupun usaha ma­ ter­s­ ebut tidaklah turun kecuali nus­­ ia yang mampu menahannya, diseb­ ab­kan dosa-dosa para hamba, mesk­­ i ada orang-orang shalih ada yang dengan itu diharapkan mereka dia­ ntara mereka, adzab tetap me­ mau bertaubat kepada Rabb mereka liputi. Sebagaimana ucapan Zainab dan mau kembali kepada-Nya. Da­ z kepada Nabi e: “Apakah kita lam tulisan ringkas ini kami ingin akan dibinasakan sedangkan ada men­jelaskan sebagian sebab yang menyampaikan kita pada apa yang Saudariku... Sampai Kapan Kau Terlena? 22 Akhwat Versi E-Book Gratis

Kajian UtamaTarbiyatunnisa’ orang-orang shalih diantara kita?” mat-nikmat Allah, karena itu Allah Nabi ebersabda: “Ya, apabila te­lah menimpakan kepada mereka kel­a­ banyak kejelekan.” (HR. Bukhari par­an dan ketakutan disebabkan no. 7059 dan Muslim no. 2880) apa yang mereka perbuat.” (QS. An- Nahl:112) Pada umat ini pun ada orang- orang shalih, akan tetapi banyak Maka perhatikanlah kelem­ pul­a tersebar kejelekan. Oleh kare­ buta­­ n sifat Allah I dan perhatikan na itu hendaknya orang-orang yang ba­gaim­ ana Allah Imengubah ke­ me­miliki akal menjauhi dosa-do­ adaan mer­ eka. Semua itu di­seb­ ab­ sa dan kemaksiatan agar Allah I kan dosa dan kemaksiatan hamb­ a. tidak memasukkan dirinya ke da­ lam adzab-Nya yang pedih dan ti­ Kedua, lemahnya ketakwaan. dak menghadapkan dirinya kepada Ke­tahuilah wahai Saudariku, se­ ke­murk­ aan Allah I. mog­­ a Allah I merahmatimu. Le­­­ mahn­ ya takwa da­lam hati juga Berapa banyak penduduk negeri merupakan sebab yang mengan­­ yang berada dalam keamanan dan tark­ an kepada kebinasaan dan ketenangan, mereka diberi nikmat hi­l­angnya kenikmatan serta ber­ dengan makmurnya kehidupan ke­ ubahn­ ya keadaan yang paling ba­ mu­dian Allah Imembinasakan dan ik menjadi yang paling buruk. Le­ mengubah kea­da­an mereka. Allah mahn­ ya takwa termasuk sebab da­ I ganti nikmat tersebut den­­ gan tangnya murka Allah I. kelaparan dan rasa aman den­ gan ketakutan disebabkan dosa dan Dia yang Maha Suci berfirman: kemaksiatan. kt~fQ än2&Ze ãq^%øp ãqniãx ú=^eø gsü lü qep Allah berfirman: ãqæ;a ob–e p L<öø p xäjBeø oi #–a=æ ÖnzjËi Öniãx #mäa Ö}=] w*i ufeø å=Mp $=ZbY läbigaoi ã9U< ät]>< ät~%ý} ê#lqçBb} ãqmäa äjæ kt–m;5ýY Xq6eø p Pq.eø @äçe ufeø ät] ã:ýY ufeø kRmýæ “Jikalau sekiranya penduduk ne­ ê7lqRnJ} ãqmäa äjæ geri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan ke­ “Dan Allah telah membuat suatu pada mereka barakah dari lan­ git dan peru­ mpamaan dengan sebuah ne­ bumi. Tetapi mereka mend­ ustakan ge­r­ i yang dahulunya aman dan ten­ (ayat-ayat) Kami, ma­ka Kami siksa teram, rezeki datang kepada mereka mereka karena per­buatan mereka melimpah ruah dari segenap tempat, itu.” (QS. Al A’raf: 96) tetapi penduduknya mengingkari nik­ Ketiga, merajalelanya kerus­ ak­­ an. Meraj­alelanya berm­ ac­ am-ma­ cam perb­­­ uatan dosa, seperti wan­ i­­ ta me­nampakkan perhiasan (aurat) nya di depan laki-laki yang bukan Akhwat 23 Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ mahr­ am, bercampur baurn­ ya laki- “Dan jika kami hendak membin­ a­ laki dan wa­nita yang buka mahram sak­ an suatu negeri, maka Kami tanpa hijab yang syar’i, banyaknya pe­rint­ ahkan kepada orang-orang perzianaan, ditinggalkannya shalat yang hidup mewah di negeri itu su­ dan zakat, ba­nyaknya riba, homo paya mentaati Allah, tetapi mereka seks, dan se­bagainya termasuk se­ melakukan kedurhakaan dalam ne­ bab turunnya bala pada umat ini. ge­ri itu, maka sudah sepantasnya Ketika perbuatan tersebut dil­a­ku­ ber­l­aku perkataan (ketentuan) Ka­ kan terang-terangan dalam suat­ u mi, kemudian Kami hancurkan neg­ eri kau­ m dan disiarkan sampai mer­ ata itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al di kalangan mereka, maka di­pas­ Isra:16) tikan akan turun adzab. Allah I berfirman dalam surat Ar-Ruum Keempat, merasa aman dari ayat 41: ma­kar Allah I. Orang-orang yang shalih selalu tunduk dalam ke­­ #çBa äjæ =2çeø p =çeø ûY 8äBZeø =tÎ taatan, bertaubat, dan khusyu. ãqfjQú;eø ORæ kt^};~e @äneø ú9}ü Hati mereka bergetar karena takut ke­pada Allah Idan khawatir ter­ êLlqR-=} ktfRe hadap adzab-Nya yang pedih. Nam­ un sungguh mengherankan, “Telah nampak kerusakan di da­rat dan ada orang yang menampakkan ke­ di laut disebabkan perb­ uatan tangan maksiatan di hadapan Allah I manusia, agar Allah menimpakan secara terang-terangan. Sungguh kepada mereka se­bagian dari akibat mengh­­ erankan, ia terus-me­nerus perbuatan mer­ eka agar mereka mau me­lakukan dosa besar dan kem­ ak­ kembali.” siatan. Tidaklah ia mening­galkan satu dosa kecuali telah melakukan Bila Allah Iingin membina­ dosa yang lain. sakan suatu kaum, Allah jadikan orang-orang yang paling jahat dian­ Sungguh mengherankan, wa­ tara mereka bertambah kefasikan nit­ a yang keluar dalam keadaan dan kerusakkannya kemudian me­ tidak berpak­ aian kecuali hanya se­ reka menyebarkan kerusakkan itu kedar menutup separuh badann­ ya, dan menyeru manusia untuk mel­a­ kemudian ia pergi ke pasar dan me- kukannya. Saat itulah turun adzab, nimbulkan fitnah di hati ham­ sebagaimana firman Allah I: ba-hamba Allah I. Betapa meng­ herankan orang yang lalai padahal ät~Y=&i äm=iü Ö}=] cftm lü äm8<ü ã:ü p ia berada dalam pengawasan Allah ät–m=i9Y dq^eø ät~fQ _tY ät~Y ãq^BZY I. Sungguh sangat mengherankan, bagaimana mereka semua merasa ê3ãRi9% aman dari makar Allah I!! Apakah mereka belum pern­ ah mend­ engar firman Allah I: 24 Akhwat Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ ksp ä&–~æ änAýæ kt~%ý} lü ú=^eø gsü oiýYü Allah I tidak akan mendzalimi kt~%ý} lü ú=^eø gsü oiü pü ê(lqjyäm siapapun sebagaimana firman-Nya: =bi ãqniýYüê)lqçRf}ktiû6IänAýæ êhq^eø vü ufeø =bi oiý} wY Ù ufeø êQ 9~çRfe k–fÏæ cæ< äip *lp=B–>ø “Dan sekali-kali Allah tidak men­ dzalimi hamba-hamba-Nya.” (QS. “Maka apakah penduduk negeri-ne­ Fushilat: 46) geri itu merasa aman dari da­tang­ nya siksaan Kami pada mereka di Sebab turunnya adzab kepada malam hari saat mereka tidur? Atau manusia adalah akibat ulah mereka apakah penduduk negeri-negeri itu sendiri, sebagai buah dari amalan merasa aman dari datangnya sik­ mereka. Allah Iberfirman: saan Kami di waktu dhuha ketika mereka sedang bermain? Apakah me­ #çBa äjçY Öç~Ji oikbç–Iü äip reka merasa aman dari adzab Allah êA R*a oQ ãqZR} p kb}9}ü (yang tidak terduga-duga)?. Ti­dakl­ah merasa aman dari adzab Allah kecuali “Dan musibah apapun yang me­nim­ orang-orang yang mer­ ugi.” (QS. Al pa kalian adalah disebabkan per­ A’raf:97-99) buatan kalian sendiri, dan Allah mem­ aafkan sebagian besar (dari ke­ salahan-kesalahan itu).” (QS. Asy- Syura’:30) Orang-orang yang merasa aman lqjfÏ} qtBZmü ob–e pufeø ktjfÎ äip dari makar Allah I adalah orang- orang yang merugi, karena me­ “Dan Allah tidaklah mendzalimi rek­ a lengah dari adzab Allah I mereka, akan tetapi diri-diri mereka hingga adzab itu sampai kepada sendirilah yang dzalim.” (QS. Ali me­r­ eka dengan tiba-tiba tanpa me­ Imran: 117) reka sadari. Yang demikian itu dise­ babkan mereka merasa aman dari Kedua, wajib atas setiap mus­ ma­kar Allah I. Mereka terus-me­ lim mengetahui bahwa ujian itu nerus dalam kemaksiatan, tidak me­ datangnya dari Allah I. Firman nyadari kem­ urkaan Allah I hing­g­ a Allah I: terjadilah apa yang terjadi. lqR-=%än~eü pÛ Ön&YR6eøp =Feùækaqfçmp Wahai Saudariku muslimah… sepant­ asnya bagi seorang muslim “Dan Kami akan memberi kalian co­ yang hakiki mengetahui beberapa baan dengan kejelekan dan ke­baikan perk­ ara penting berikut ini: sebagai ujian dan hanya kep­ ada Kami lah kalian akan dikem­balikan.” (QS. Pertama, hendaknya kita ber­ Al anbiya: 35) se­rah diri dan meyakini bahwa Akhwat 25 Versi E-Book Gratis

KajianUtama Tarbiyatunnisa’ Hendaknya pula ia mengerti “Jika kalian bersabar dan ber­tak­ bah­wa Allah I menguji hamba- wa maka yang demikian itu sungg­ uh ham­b­ a-Nya agar dapat dibedakan merupakan hal yang patut diuta­ siapa yang betul-betul beriman makan.” (QS. Ali Imran: 186) kep­ ada Allah I dan siapa orang- orang munafik, siapa yang jujur Keempat, marilah kita ber­ dan siapa yang dusta. Hal ini ada­ taubat kepada Allah I dan memo­ lah sunatullah yang berlaku pa­ hon am­puna­ n-Nya atas apa yang da umat-umat terdahulu. Allah I telah kita lakukan baik itu per­ berfirman: buatan maksiat dan dosa-dos­ a ataupun kelemahan dalam menj­a­ _2j}p ãqniãx o};eø ufeø K2j~e p lankan kewajiban Ki­t­ a sadari bah­ Ön.eø ãqf59%lük&çB1hüêTo}=Z-beø wa taubat adalah sa­tu-satunya ca­ kfR}pkbni ãp9t–-o};eøufeøkfR}äjep ra mencapai jalan ke­se­lamatan. Akankah kita sambut se­ruan Allah êUo}=ç–Jeø I tatkala berfirman: “Dan agar Allah membersihkan kbfRelqniÒjeøu}ü äR~j-ufeø ûeü ãqæq%p orang-orang yang beriman (dari êBlq2fZ% dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir. Apakah kamu me­ “Dan bertaubatlah kamu sekalian ngira bahwa kamu akan masuk surga wahai orang-orang yang beriman padahal belum nyata bagi Allah agar kalian beruntung.” (QS. An orang-orang yang berjihad diantara Nur: 31) kalian dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 141- Ataukah kita akan terus ber­ 142) ada dalam kemaksiatan dan dosa de­ngan meninggalkan shalat, me­ Ketiga, wajib bagi kita untuk makan riba, dan lainnya? Akan­­ bersabar, mengharap pahala, dan kah para wanita tetap bertabarruj memuji Allah I atas segala yang (bersolek dan dipertontonkan di de­ ditakdirkan-Nya. Hendaknya kita pan laki-laki bukan maharam) dan ti­dak mengeluh atas takdir buruk safar (bepergian) tanpa mahram? yang menimpa kita. Kesabaran ada­ Apakah kita ingin menunda taubat lah jalan yang paling selamat dan dan melupa­kan firman Allah I: paling mudah untuk men­dapatkan kelapangan dari Allah I. Dia ber­ ê.lqjf–Ïeø ks cz–epýY è&} ke oi p firman: “Dan barangsiapa yang tidak ber­ h?Q oi ce ã: lýY ãq^&% p ãp=çJ% lü p taubat maka merekalah orang-orang yang merugi.” (QS. Al Hujurat: 11) êG <qiöø Bersambung ke hal. 34 26 Akhwat Versi E-Book Gratis

Untukmu Tarbiyatunnisa’ Wahai Kaum Hawa Para pembaca, mudah-mu­ pada periode (waktu) tertentu. dah­an Allah I mem­be­­ ri­k­ an keber­kah­a­ n pa­d­ a Terjadi perbedaan pendapat kita sem­ ua, adalah meru­pa­kan sua­ dik­ al­angan para ulama apakah ada tu ket­ etapan dari Allah I ke­ti­ka batasan umur tertentu pada pe­mu­ Allah I telah menetapkan bagi laa­ n haid dan batasan umur berhenti ka­um hawa untuk mengalami apa dari masa haid (menopause). Na­ yang di­namakan haid (menstruasi). mun yang benar dalam masalah ini Pasti setiap wanita akan mengalami bah­wa tidak ada batasan umur ter­ masa haid sebagai salah satu tanda tentu untuk seorang wanita mulai dari baligh baginya. haid dan tidak mengalami haid lagi. Hal ini berdasarkan keumuman Maka pada pembahasan kali dalil pada surat Al Baqarah ayat ke- ini akan kami sajikan untuk anda 222 (artinya): beb­­ erapa hal yang berhubungan den­­ gan haid dikarenakan begitu ú:ü qs g]Û O~2jeø oQ cmqfzB} p pe­l­iknya permasalahan ini Demik­ i­ an pula permasalahan haid sa­ngat Û O~2jeø ð xäBneø ãqe?&QùY berhubungan erat dengan perm­ a­ salahan ibadah lainnya, bahkan “Dan mereka bertanya padamu ten­­ dalam permasalahan halal dan ha­ tang haid, (maka) katakan bahw­ a dia ramnya suatu ibadah tertentu (haid) merupakan suatu gang­guan, maka jauhilah para wanita ketika Pengertian Haid mereka sedang haid.” Haid ditinjau secara bahasa Demikian pula dalam permasa­ ber­m­ akna mengalir. Adapun jika di­t­ injau se­cara pengertian dalam lahan waktu berlangsungnya haid, syari’at islam berm­ akna darah yang mengalir yang merupakan tabiat maka tidak ada batasan tertentu. dari seorang wanita yang keluar dari dasar rahim dan akan berulang Hanya saja kebanyakan (mayoritas) para wanita mengalami masa haid­ nya selama 6 sam­pai 7 hari. Akhwat 27 Versi E-Book Gratis

Kajian Utama Tarbiyatunnisa’ Ciri-ciri Darah Haid riw­ ayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah ketika dia berkata: 1. Berwarna kehitam-hitaman dan mudah dikenali. Hal ini sebag­ ai­ =tÏeø 9Ræ l=ZJeø p Õ<9beø 9Rm v äna man­ a hadits yang diriwayatkan äz~E oleh Abu Dawud dan An Nasa’i dari sha­habiyyah Fatimah Bintu “Kami tidak menganggap warna ke­­ Abi Hubais z ketika Rasulullah kuning-kuningan dan keruh sed­ ik­ it­ e bersabda kepadanya: “Adapun pun setelah suci sebagai haid.” dar­ ah haid, maka berwarna hitam yang dikenal…” Beberapa Keadaan Wanita Haid 2. Memiliki bau yang tidak sedap, 1. Wanita yang mengetahui keb­ ia­ sebagaimana dijelaskan pada hadits saan waktu-waktu datangnya haid. di atas dengan lafazh: Wanita jenis ini menjalankan haid­ nya sesuai dengan bilangan hari X=R} yang biasa dialaminya. Hal ini ber­ dasarkan hadits yang diriwayatkan 3. Kekuning-kuningan dan keruh. oleh Muslim dari shahabiyyah Hal ini berdasarkan hadits yang Ummu Habibbah bintu Jahsyin z diriwayatkan Malik ketika ibu dari ketika Rasulullah e berkata kep­ a­ Alqamah Bin Abi Alqamah y ber­ da­nya: kata: “Para wanita diutus kepada ‘Aisyah Ummul Mu’minin z de­­ c&N~1 cBç2% #mäa äi <9] û*biã ngan membawa sebuah dirojah éfI p éfB&Uã k) (wa­dah kecil) yang di dalamnya ter­­ dapat kursuf (pembalut) yang ter­­ “Berdiamlah sebagaimana kebias­ aan dapat warna kekuning-kuningan haid menahanmu, kemudian mandi bekas darah haid, mereka bertanya dan shalatlah.” tentang shalat, maka ‘Aisyah z menjawab: “Janganlah kalian sha­ 2. Wanita yang tidak mengetahui lat sampai kalian melihat pem­ dan tidak mempunyai kebiasaan balut tadi berwarna putih yang di­ waktu-waktu haidnya namun bisa inginkan dengan itu telah suci dari membedakan darah yang keluar haid.” apakah darah haid atau bukan. Maka dia menjalankan haid ketika Namun cairan keruh dan ke­ me­ngetahui bahwa yang keluar kuning-kuningan tidaklah menun­ adalah darah haid. Hal ini berda­ jukkan seorang wanita haid kecuali sarkan ha­dits yang diriwayatkan pada hari-hari yang memang se­ oleh Abu Dawud ? dan An Nasa’i dang haid. Adapun jika keluar sel­a­ ? dar­ i shahabiyyah Fatimah Bintu in pada hari-hari haid, maka ti­dak Abi Hubais zketika Rasulullah e dianggap haid, sebagaimana dalam hadits Ummu ‘Atiyah zyang di­ 28 Akhwat Versi E-Book Gratis

Kajian Utama Tarbiyatunnisa’ berk­­ ata kepadanya: kemudian mandilah. Apabila kamu telah suci, maka shalatlah dua pu­ X=R} 8qAü h8 umýY O~2eø h8 läa :ü luh empat atau dua puluh tiga ha­ =5vø läa ã:ýY ÕwJeø oQ ébBiýY ri. Lakukanlah shalat dan puasa, sesungguhnya hal itu cukup bagimu. \\=Q qs äjmýY ézMq&Y Dan demikian itulah hendaknya ka­mu kerjakan sebagaimana para wanita “Apabila darah haid, maka berwar­ mengalami haid.” na hitam yang sudah dikenal, jika demikian berhentilah shalat, namun Beberapa hukum yang ber­ jika selain itu berwudhulah dan kait­an dengan permasalahan sha­latlah karena itu adalah darah haid penyakit.” 1.   Bagi wanita haid baginya untuk 3. Wanita yang tidak mempunyai tidak mengerjakan shalat dan juga kebiasaan waktu-waktu haid yang tidak berpuasa, berdasarkan hadits dia ketahui dan tidak bisa memb­ e­ yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dakan antara darah haid atau bukan. ? dan juga Muslim ? ketika Ra­ Maka baginya untuk bersandar ke­ sulullah e berkata kepada Fatimah pa­da kebiasaan waktu-waktu haid bintu Abi Hubais C: “Jika haid me­ kebanyakan wanita pada umumnya. nimpamu, maka ting­galkan (jangan Hal ini berdasarkan hadits yang di­ kerjakan) shalat…” riwayatkan oleh Ashabus Sunan ke­ cuali An Nasa’i ? dari shahabiyyah Maka jika ada wanita yang se­ Hamnah Bintu Jahsyin zketika dang mengalami haid kemudian Ra­s­ ulullah e berkata kepadanya: berp­ uasa atau mengerjakan sha­ lat, maka tidak sah puasa atau sha­ éN~2&Y läË~Feø oi ÖNa< és äjmü latnya tersebut bahkan dia telah k) ufeø kfQéY hä}ü ÖRçA pü hä}ü Ö&A mel­akukan suatu kemaksiaatan $=tÊ 9] cmü #}ü< ã:ýY éfB&Uã kepada Allah I dan rasulNya ce: lýY ûfI p éiqI p ätj}ü p Öf~e karena telah dilarang oleh syari’at. $ý^n&Aã p éfRYäY ce;a p cy?.} ä)w) pü Öf~e o}=FQ p äRæ<ü éfJY 2.   Jika wanita tersebut sudah se­ le­s­ ai dari masa haidnya, maka di­be­ xäBneø O~2% äja o}=FQ p bankan baginya untuk meng­qa­da’ (mengganti) puasa dan ti­dak dib­ e­ “Sesungguhnya itu adalah dorongan bankan baginya untuk meng­qa­da’ dari syaithan, maka laksanakanlah shalat. Hal ini berdasarkan hadits haid selama enam atau tujuh hari, yang diriwayatkan oleh Al Bukhari ? dan juga Muslim ?, dari Aisyah z ketika ia berkata:“Kami meng­ alami haid, maka kami diperintah untuk mengqada’ puasa dan kami Akhwat 29 Versi E-Book Gratis

Kajian Utama Tarbiyatunnisa’ tidak diperintah untuk mengqada’ daan pendapat apakah baginya ka­ shal­at.” farat atau tidak ada kafarat namun dia mendapatkan dosa. Namun 3. Tidak boleh bagi seorang sua­ yang benar dia mendapatkan ka­ mi menggauli yang sedang haid, fa­r­ at dengan bersedekah satu atau na­m­ un boleh untuk bersenang-se­ setengah dinar berdasarkan hadits nang dengannya selain senggama yang diriwayatkan oleh Ashabus sep­ erti mencium, mengusap dan Su­nan dari sahabat Abdullah bin sebagainya. Hal ini berdasarkan Abbas. Ia berkata: “Dari Rasulullah had­­ its yang diriwayatkan oleh e, tentang seseorang yang men­ Muslim, Abu Dawud, Al Imam At datangi istrinya yang haid, beliau Tirmidzi ? dan lainnya dari Anas ebersabda: bin Malik ? ketika Rasulullah e ber­s­ ab­da: <än}8 [Jm pü <än}9æ \\9J&} 0äbneø vü xéEga ãqRnIã “Baginya untuk bersedekah satu atau setengah dinar.” “Kerjakan semuanya (pada wanita haid) kecuali nikah (jima’).” Barangsiapa ingin mendapatkan kesempurnaan dari kaffarah-nya Dan dalam lafazh lain: hend­­ aknya dia bersedekah satu di­ nar. Namun bagi yang bers­ e­dek­ ah Päj.eø vü xéEga ãqRnIã setengah dinar, maka cukup untuk membayar kaffarah-nya ter­seb­ ut. “Kerjakan semuanya (pada wanita Beberapa ulama ada yang ber­ haid) kecuali jima’.” pend­ apat ukuran satu dinar 4,25 gram emas. Namun tidak mengapa Barang siapa yang menjima’-i bagi seseorang untuk menilai ka­ wan­ ita yang sedang haid, maka dia dar dinar sesuai dengan ukuran telah melakukan suatu dosa be­s­ ar daerahnya masing-masing. karena dia telah jatuh pada suat­ u hal yang telah diharamkan sya­r­ i’at. 4. Dilarang bagi seorang suami un­ Rasulullah e bersabda, se­b­ agaimana tuk menceraikan istrinya yang se­ dalam hadits Abu Hurairah y yang dang haid. Hal ini berdasarkan fir­ dir­­ iwayatkan oleh At Al Imam At man Allah Idalam surat Ath Tha­­ Tirmidzi, Abu Dawud dan lainnya laq ayat ke-1 (artinya): V: “Barangsiapa yang mendatangi wa­n­ ita haid (seng­gama) atau men­ os q^fËY xäBneø k&^fÊ ã:ü ûçneø ät}ý–} dat­ angi wanita pad­ a duburnya atau Õ9Reø ãqJ1ü p ot%9Re mend­ atangi duk­ un, maka sung­guh dia telah kafir dengan apa yang telah “Wahai Nabi, apabila kamu men­ dit­ urunkan kepada Muhammad e.” ceraikan istri-istrimu, maka hend­ ak­ Adapun bagi orang yang men­ jima’-i wanita haid terjadi per­be­ 30 Akhwat Versi E-Book Gratis

Kajian Utama Tarbiyatunnisa’ lah kamu ceraikan mereka men­dapati Namun dibolehkan bagi wanita masa ‘iddahnya (yang waj­ar).” haid untuk melafazhkan atau mem­ baca ayat-ayat Al Qur’an, wallahu Yakni ketika mereka suci dan a’lam. belum digauli. Dan juga Rasulullah e pernah memerintahkan orang 6. Bagi wanita haid dilarang un­ yang menceraikan istrinya yang se­ tuk thawaf di Ka’bah. Hal ini ber­ dang haid untuk rujuk, kemudian dasarkan hadits Aisyah zyang men­ceraikannya kembali ketika is­ diriwayatkan oleh Al Bukhari dan tri­nya suci apabila dia kehendaki. Muslim V, Rasulullah e bersabda: 5. Hukum menyentuh Al Qur’an “Kerjakan apa yang dikerjakan orang bag­ i wanita haid. Terjadi perbedaan yang berhaji selain engkau thawaf di pendapat dikalangan ulama’ ten­ Bait (Ka’bah).” tang hal ini. Namun pendapat yang benar insya Allah I adalah ti­d­ ak 7. Dibolehkanbagiwanitahaidmasuk bolehnya wanita haid untuk me­ ke masjid apabila ada ke­pent­ ingan nyentuh Al Qur’an. Ini adalah pen­ yang mendesak tanpa di­tinggal/di dapat mayoritas ulama, dan juga dalam masjid. Dalam hadits yang pend­ apat Asy Syaikh Shalih Al diriwayatkan Muslim ? ketika Fauzan, Asy Syaikh Muhammad Bin Aisyah zberkata: “Rasulullah e Shalih Al Utsaimin ? serta ulama pernah memerintahkan aku un­ yang lainnya. Dalil dari pendapat tuk mengambil khumrah (sejenis ini: sajadah) di dalam masjid, kemudian 1). Firman Allah Idalam surat Al aku berkata: “Aku sedang haid”, Waqi’ah ayat ke-79 (artinya): maka Rasulullah e bersabda: “Am­ bil­ah khumrah tersebut karena haid êrlp=tËjeø vü puBj} v itu tidak berada pada tanganmu.” “Tidaklah menyentuhnya (Al Qur’­an) Kapan dibolehkan untuk men­­­ kecuali orang-orang yang suc­ i.” datangi istri yang telah ber­ henti haid 2). Hadits ‘Amr Bin Hazm y yang Terjadi perbedaan pendapat di dir­ i­wayatkan oleh Al Imam Malik kalangan para ulama tentang per­ ?, Rasulullah e bersabda: “Tidak­ masalahan ini. Diantara mereka lah seseorang menyentuh Al Qur­ ada yang berpendapat bolehnya di­ ’an kecuali dia dalam keadaan suci.” gauli ketika darah telah berhenti Dalam riwayat At Thabarani dan walaupun belum mandi besar serta juga Ad Daruquthni V, Rasulullah beberapa rincian lainnya. Namun e bersabda: “Janganlah engkau se­bagian yang lain mensyaratkan menyentuh al qur’an kecuali engkau bolehnya digauli ketika darah telah dalam keadaan suci.” berhenti dan telah mandi besar. Ma­ka yang benar, wallahu a’lam, Akhwat 31 Versi E-Book Gratis

Kajian Utama Tarbiyatunnisa’ adalah pendapat yang kedua. Hal menggaulinya samp­­ ai wanita tersebut mandi bes­ ar apabila dia mamp­­ u Iini berdasarkan firman Allah mandi. Apa­bila tidak mamp­ u mandi, mak­ a bertayammum, se­bagaimana dalam surat Al Baqarah ayat ke-222 pend­­ apat jumhur ‘ulama seperti Al (artinya): Imam Malik, Al Imam Ahmad dan Al Imam Asy Syafi’i V. l=tË} û&1osqæ=^% v p Demikianlah sekelumit pemba­ “Dan janganlah kalian mendekati has­an tentang haid. Mudah-mu­ mereka sampai mereka suci.” dahan dengan ini kita bisa men­ jalankan ibadah di atas bimb­ ing­an l=tË} û&1 ilmu dan bukan di atas bimb­ ingan hawa nafsu dan perasaan belaka. maksudnya adalah terhentinya da­ Allahul Musta’an rah dan telah mandi besar. Al Imam Mujahid berkata: “Ayat ini juga te­ Wallahu a’lam bishshawab lah ditafsirkan oleh Ibnu Abbas C semakna dengan tafsir Muja­hid t http://www.assalafy.org/ di atas.” mahad/?p=266&print=1 Di dalam Majmu’ Fatawa (21/624) disebutkan: “Adapun wa­nit­ a yang haid apabila telah ber­hent­ i darahnya, maka tidak boleh suaminya untuk Sambungan dari hal. 28 Wahai Saudariku muslimah… Mari kita kembali kepada Allah ma­ril­ah kita bertaubat kepada I. Semoga Allah I meringankan Allah I dengan taubatan nashuha ben­cana atas kita dan menahan (yang tulus): siksa-Nya. Shalawat dan salam atas Nabi kita Muhammad e. ê/lqniÒi ämü åã;Reø änQ[Faø änæ< (Diterjemahkan dari kitab Ilaa Mataa “Wahai Rabb kami, hilangkanlah Al Ghaflah karya Abu Umar Salim al adzab dari kami, sesungguhnya ka­ Ajmi’ oleh Nafisah bintu Abi Salim) mi adalah orang-orang yang beri­man Sumber:http://www.asysyariah.com/ kepada-Mu.” (QS. Ad Dukhan: 12) print.php?id_online=32 32 Akhwat Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga Pentingnya Ilmu dalam Pernikahan Oleh: Ummu Ishaq Zulfa Husein & Ida Pernikahan adalah hal yang Fulanah adalah seorang mus­ fitrah… didambakan oleh limah, yang sudah mengkaji ilmu se­tiap orang yang normal, baik itu dien. Ia mempunyai konflik yang laki-laki maupun perempuan yang cukup berat dengan orang tuanya, sudah baligh. Dan disyariatkan mungkin dengan sedikitnya il­mu oleh Islam, sebagai amalan sunnah maka ia kurang bisa dalam berm­ ua­ bagi yang melaksanakannya. malah dengan orang tuanya, atau mungkin juga karena kurang fa­ IAllah menciptakan ma­nu­­ hamn­ ya tentang bagaimana penga­ lam­ an daripada Birrul-walidain (Ber­ sia dengan rasa saling tertarik ke­ bakti kepada kedua orang tua-ed). pada lawan jenis dan saling mem­ Masalahnya ia akan dijodohkan de­ butuhkan, sehingga dengan itu sa­ ngan lelaki pilihan orang tuanya ling mengasihi dan mencintai un­ yang menurutnya tidak sepaham tuk mendapatkan ketenangan dan da­l­am hal manhaj (pemahaman). ke­turunan dalam kehidupannya. Alasa­­ n ini adalah terpuji di dalam Bah­kan pernikahan adalah meru­ Islam, namun cara pendekatan dan cara menolak kepada orang tua­ Ipakan rangkaian ibadah kepada nya yang mungkin kurang baik. Kedua orang tuanya mendesak te­ Allah yang di dalamnya banyak rus agar ia menerima lelaki yang terdapat keutamaan dan pahala dia­ nggap tepat untuk pasangan besar yang diraih oleh pasangan hi­dup anaknya. Fulanah sangat bi­ tersebut. ngung, apalagi orangtuanya mulai menga­ ncam dengan berbagai an­ Walaupun demikian, banyak caman. Kebingungannya itu, ia ke­­­ ki­t­ a jumpai pada saudara-saudarai mukakan kepada salah seorang te­­ kita telah salah menilai suatu man perempuannya sepengajian pern­­ ikahan, bahkan di kalangan yang sudah nikah. Temannya itu mereka tidak me­ngerti ilmu sek­ a­ pun dengan spontan menyarankan lipun. Langkah awal melakukan pernikahan didasari karena ingin lari dari suatu problem yang sedang dialami. Sebagai con­toh kasus di­ bawah ini: Akhwat 33 Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga su­p­ aya dia menikah dengan teman rap­ an dan cita-cita tidak sesuai suaminya. Fulanah dengan senang de­ngan kenyataan. Si isteri kurang hati menerima usulan tersebut, men­ getahui tentang hal-hal yang sej­­uta harapan yang indah… ba­­ ha­rus ia lakukan, misalnya ketika yangk­­ an! Ia akan terbebas dari pro­ suami pulang dari luar rumah; ia b­lem yang sedang ia hadapi dan berpenampilan seadanya, bahk­ an dapat menjadi istri seseorang yang terkesan kusut dan tidak mena­ sefaham dengannya nanti… bisa rik. Mungkin ia menganggap sua­­­ ngaji sama-sama, bisa menga­ malkan mi­n­ ya orang baik yang tidak per­ ilmu sama-sama. Lelaki yang di­ lu memandang wanita yang ber­ mak­sudpun akhirnya merasa iba penampilan indah dan menarik. set­­ elah mendengar cerita ten­tang Ini hanya satu contoh dan masih kei­stiqomahan Fulanah. Dia ber­ ban­ yak hal lagi yang membuat sua­ anggapan bahwa Fulanah lebih mi kecewa. Sang suami yang sud­ ah perl­­u ditolong, sekalipun cita-cita­ pernah merasakan lezatnya me­ nya yang menjadi taruhannya. Se­ nim­b­ a ilmu, ingin kembali sibuk be­n­ arnya ia belum siap untuk me­ dal­­am majlis ilmu. Baginya duduk nikah, karena sedang menimba ilmu bersama teman-teman semajlis il­ dien bahkan baru mulai merasakan mu lebih mengasyikkan dari pad­ a lezatn­ ya menimba ilmu. duduk bersama isteri yang “men­je­ nuhkan”? Singkat cerita akhirnya dengan izin Allah I menikahlah mereka. Fulanah yang masih kurang il­mu Orang tuanya yang tadinya bersike­ diennya, menilai bahwa sua­mi­nya ras, mengizinkan dengan ketulusan tersebut telah menelantarkannya. hati seorang bapak kepada putri­ Ful­­anah me­rasa tertekan melihat nya, demi kebaikan anaknya. Per­ ting­kah lak­ u suaminya yang de­mi­ ni­kahan berlangsung dengan disak­ ki­an. Tak ta­hu harus berbuat apa. sikan oleh kedua orangtua Fulanah Ia memang kurang mempunyai be­ dan teman-temannya. kal ilmu untuk menghadapi perni­ kahan. Konflik rumah tangga pun Mulanya pasangan ini kelihatan terjadi. Ternyata konflik dengan bahagia. Dengan seribu cita-cita orang tuanya yang dulu, lebih ri­ dan angan-angan. Fulanah ingin ngan rasanya dibanding dengan memb­ entuk rumah tangga yang konf­­ liknya yang sekarang. Kalau Islami bersama suami yang akan su­dah seperti ini …. apa yang ingin selalu membimbing dia dan akan ia lakukan? Cerai… dan kembali ke selalu bersama disampingnya. orang tua? …. wal’iyadzubillah, bu­ kan hal yang mudah! Hari-hari terus berjalan sebu­ lan-­ dua bulan…, mereka mulai Sesungguhnya kasus yang ter­ me­n­ ge­tahui kelemahan masing- jadi di atas banyak kita jumpai di ka­ ma­s­ ing, dan mulailah timbul pe­ langan muslim dan muslimah yang ras­­ aan kecewa di hati mereka, ha­ tanpa pikir panjang dan tanpa per­ 34 Akhwat Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga siapan apa-apa dalam langkahnya Pentingnya Ilmu menuju nikah. Bahkan ada problem rumah tangga yang lebih parah lagi Menuntut ilmu wajib bagi setiap akibat dari pernikahan yang tanpa muslim. Hal ini sesuai dengan hadits dilandasi oleh ilmu dien, amalan Rasulullah e yang diriwayatkan dan ketaqwaan. Misalnya ada ke­ oleh sekelompok shahabat di anta­ maks­ iatan yang terjadi di dalam ra­nya Anas bin Malik y: “Menuntut ru­m­ ah tangga tersebut ; suami me­ ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”? nyeleweng atau sebaliknya, yang (HR. Ahmad dalam Al’Ilal, berkata membuat rumah tangga menjadi Al Hafidz Al Mizzi; hadits hasan. run­ yam berantakan. Nikah yang Lihat Jami’ Bayan Al-Ilmi wa Fadh­ kat­­ a­nya untuk mendapatkan ke­ba­ lihi, ta’lif Ibnu Abdil Baar, tahqiq hagiaan dan ketenangan serta untuk Abi Al Asybal Az Zuhri, yang mem­ mewujudkan cita-cita yang indah bahas panjang lebar tentang derajat dan mulia, menjadi sebaliknya. hadits ini) Akh­­ irn­ ya keluarga dan anak-anak yang akan jadi korban kecerobohan Ilmu yang dimaksud di atas kar­ ena faktor ketergesaan. ada­lah ilmu dien yaitu pengenalan pet­ unjuk dengan dalilnya yang Memang untuk mendapatkan memb­­ eri manfaat bagi siapa pun kel­uarga sakinah seperti yang di­ yang mengenalnya. cit­­ a-citakan setiap muslim dan musl­­imah, tidak semudah yang di­ Kita harus berilmu agar selamat ba­yangkan. Ternyata pemahaman hidup di dunia dan di akhirat. Ka­ ilm­ u dien yang cukup dari masing- re­na dengan berilmu kita akan ta­ ma­sing pihak memegang peran pen­ hu mana yang diperintahkan oleh ting untuk mewujudkan cita-cita Allah I dan mana yang dilarang, ters­ ebut, mengingat dalam rumah atau man­ a yang disunnahkan oleh tang­ga banyak permasalahan yang Rasul-Nya dan mana yang tidak akan timbul. Seperti bagaimana me­ sesuai dengan sunnah (bid’ah). menuhi hak dan kewajiban suami- istri, apa tugas masing-masing dan Dengan ilmu kita tahu tentang bagaimana cara mendidik anak. Ba­ hukum halal dan haram, kita me­ gaimana mungkin jika tidak kita nge­tahui makna kehidupan dunia pers­ iapkan sebelumnya? Disinilah ini dan kehidupan setelah kematian salah satu hikmah diwajibkannya yaitu alam kubur, kita tahu kedah­ ba­gi setiap muslim untuk mencari syatan Mahsyar dan keadaan hari ilmu. kia­mat serta kenikmatan jannah dan kengerian neraka, dan lain sebag­ ai­nya. Dengan ilmu dapat menda­ tang­kan rasa takut kepada Allah U, karena sungguh Dia Yang Maha Mulia telah berfirman : Akhwat 35 Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga ãÒ–jfReø r8äçQ oi ufeø ûF6} äjmü jannah-Nya Allah U dan bila jahil terhadap ilmu bisa menyebabkan ia “Sesungguhnya yang paling ta­kut kepa­ masuk neraka. da Allah di antara hamba-hamb­ aNya adalah orang yang berilmu (ulama).”? Ilmu adalah warisan dari pa­ra (QS. Fathir : 28) Nabi dan merupakan cahaya ha­ti, setinggi-tinggi derajatnya di an­ta­ra Dengan rasa takut kepada Allah manusia dan sedekatnya-sed­ e­kat­ ta’ala amalan yang kita lakukan ada Nya manusia kepada-Nya. Se­ba­gai­ kontrolnya, dibenci atau diridhai mana firman Allah U : oleh Allah U. ãq% pü o};eø p kbni ãqniãx o};eø ufeø SY=} Imam Ahmad bin Hambal ber­ #–-<8 kfReø kata: “Asaln­­ ya ilmu adalah takut (tak­wa) kepada Allah U“? (Lihat “… niscaya Allah akan meninggikan Hilyah Thalibul ‘Ilmi, ta’lif Bakr orang-orang yang beriman di antaramu bin Abdillah Abu Zaid, hal. 13) dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat….”? (Al Orang yang berilmu akan tahu Mujaadilah : 11) betapa berat siksa Allah sehingga ia takut berbuat maksiat kepada Kebutuhan bagi seorang hamba Allah U. Ilmu juga membuat orang akan ilmu dien ini, melebihi keb­ u­­ tahu betapa besar rahmat Allah U tuhan akan makan dan minum sehingga dalam beramal ia selalu samp­­ ai digambarkan bahwa kebu­ mengharap ridha-Nya semata. tuh­an ilmu itu sama seperti ma­nu­ sia membutuhkan udara untuk ber­ Perlu diingat bahwa bukanlah napas. yang dimaksud dengan orang ber­ ilmu itu adalah orang yang memiliki Ilmu Sebagai Landasan Untuk banyak kitab atau riwayat yang Membentuk Rumah Tangga diket­ ahui, tapi yang dinamakan beri­lmu apabila orang tersebut Karena nikah merupakan ama­ mem­ ahami apa yang disampaikan an yang sangat mulia di sisi Allah kepadanya dari ilmu-ilmu tersebut I dan merupakan rangkaian dari dan meng­amalkannya. (Lihat Syar­ ibadah, maka menikah dalam Islam hus Sunnah oleh Al Imam Al bukan hanya untuk bersenang-se­ Barbahari ?) nang atau mencari kepuasan ke­ butuhan biologis semata. Akan Ilmu merupakan obat bagi hat­ i te­t­ api seharusnyalah pernikahan yang sakit dan merupakan hal yang dil­­akukan untuk menimba masya­ paling penting bagi setiap man­ u­ rakat kecil yang shalih yaitu rumah sia setelah mengenal diennya. Se­ hingga dengan mengenal ilmu dan mengamalkannya akan menjadi se­ bab bagi setiap hamba untuk masuk 36 Akhwat Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga tangga dan masyarakat luas yang pem­ impin yang menegakkan urus­ shalih pula se­suai dengan Al-Qur­ an anak dan istrinya. ’an dan As Sunnah menurut pe­ma­ haman As Sal­afus Shalih. Allah Iberfirman : Perlu diketahui bahwa sesung­ xäBneø ûfQ lqiãq] dä-=eø guhnya pasangan suami isteri da­ lam kehidupan berumah tangga “Kaum laki-laki itu adalah pemipin bag­ i akan meng­hadapi banyak problem kaum wanita…”? (An Nisaa : 34) dan untuk mengatasinya perlu il­ mu. De­ngan ilmu, pasangan suami Salah satu tugas suami sebagai istri tahu apa tujuan yang akan di­ qawwam adalah meluruskan keluar­ capai dalam sebuah pernikahan ganya dari penyimpangan terhadap yait­ u unt­ uk beribadah kepada al-haq dan mengenalkan al-haq itu Allah I, dan dalam rangka mencari sendiri. Seharusnyalah seorang sua­ ridha-Nya se­mata. mi menyediakan waktunya yang ter­ diri dari 24 jam untuk mentarbiyah Di samping itu juga dengan ilmu keluarganya yang dimulai dengan sepasang suami-istri sama-sama istri untuk dipersiapkan sebagai me­n­ getahui hak dan kewajibannya. madrasah bagi keturunannya. Tum­ Sehingga jalannya bahtera rumah buhkan kecintaan terhadap ilmu di tangga akan harmonis dan baik. hati istri (syukur kalau memang sej­­ak sebelum nikah si istri sudah Suami dan istri juga diamanahi men­c­ intai ilmu) agar kelak ia da­ Rabb-Nya untuk mendidik anak ke­ pat mendidik anak-anaknya untuk turunannya agar menjadi generasi menc­­ intai ilmu dan beramal de­ Rabbani yang tunduk pada Al Qur­ ngann­ ya. ’an dan As Sunnah sesuai dengan pem­­ ahaman salaful ummah. Agar Walaupun Islam telah menet­ ap­­ ket­ urunan yang terlahir dari perni­ kahan tersebut tumbuh di atas da­ kan bahwa memberikan pengajar­ sar pemahaman, dasar-dasar pen­ didikan imand dan ajaran Islam an, mendidik dan mengarahkan sejak kecil sampai dewasanya. Sungg­­ uh… ini merupakan tugas ist­ ri me­rupakan salah satu kew­ a­ yang berat dan tentu saja butuh bu­ tuh ilmu. jib­an suami namun sangat dis­ a­ Dari sinilah terlihat betapa yangk­ an masih ban­­ yak kita jum­ pent­ ingnya ilmu sebagai bekal bagi ke­hid­ upan rumah tangga muslim. pai suami yang mel­­alaikan dan Tarbiyah Dalam Rumah Tangga mengg­­ ampangkan hal ini. Atau si Dalam rumah tangga, suami suami merasa cukup dengan pe­ mer­­ upakan tonggak keluarganya, ngetahuan dien yang mi­nim dari sang istri sehing­ga meng­anggap tid­­ ak perlu menyed­ iakan waktu unt­­ uk mendidik dan memb­ erikan Akhwat 37 Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga nasehat. Mungkin ka­sus ini seperti ini menuntut adanya ilmu dan per­ ini tidak hanya kita jum­pai di siapan diri untuk mengamalkan apa kalangan orang yang awam bahkan yang telah diketahui (Lihat Aysaru di kalangan du’at (para da’i). Kita At-Tafasir li Kalami Al-’Aliyul lihat mereka sibuk men­ gurusi da’­ Ka­bir juz 5, hal. 387, ta’lif Abu wah di luar rumah, sementara is­ Bakar Jabir Al Jazairi) trin­ ya di rumah tidak sempat di­ dakwahi. Akibatnya si is­tri tidak Berkata Imam Al Qurthubi ? ngerti thaharah yang benar, shalat yang sesuai sunnah, mana tauh­ id da­lam tafsirnya: “Karena itu wajib mana syirik dan lain-lain (mung­ kin kalau si istri sebelum me­nik­ ah ba­gi kaum laki-laki (suami) untuk sudah mempunyai ilmu, hal ter­ memperbaiki dirinya dengan ketaat­ sebut tidak menjadi masalah, tapi an dan memperbaiki istrinya de­ bagaimana kalau istrinya mas­ ih ja­ ngan perbaikan seorang pemimpin hil?) Sungguh hal ini perlu menj­adi atas apa yang dipimpinnya. Da­lam perhatian bagi para suami. hadits yang shahih Nabi e ber­ sabda: “Setiap kalian adalah pem­ im­­ Allah Iberfirman : pin dan setiap kalian akan di­tanyai tentang apa yang dip­ imp­ innya. kb~fsü p kbBZmü ãq] ãqniã x o};eø ät} ý–} Imam merupakan pemimpin manu­ sia dan ia akan ditanyai tent­ angnya Õ<ä.2eø p @äneø äs8q]p ã<äm dan laki-laki (suami) ada­lah pemim­ pin keluarganya dan akan ditanyai “Wahai orang-orang yang beriman, tentangnya.”? peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya Al Qusyairi menyebutkan dari adalah manusia dan batu… “? (QS. At- Umar y yang berkata tatkala turun Tahrim : 6) ayat dalam surat At Tahrim di atas: “Wahai Rasulullah e, kami menjaga Berkata Imam Ali y juga Mu­ diri kami, maka bagaimanakah ca­ ra kami untuk menjaga ke­luar­ga jahid dan Qatadah y dalam me­ kami?” Rasulullah e menjawab: nafs­ irkan ayat diatas: “Jaga diri ka­ “Kal­­i­an larang mereka dari apa-apa lian dengan amal-amal kalian dan yang Allah Ularang pa­da kal­i­an un­ jaga keluarga kalian dengan na­ tuk melakukannya dan per­ in­tah­kan sehat kalian”? mereka dengan apa yang Allah U per­ intahkan.”? Dan sesungguhnya penjagaan itu tidak akan sempurna kecuali Berkata Muqatil ?: “Yang demi­ den­ gan iman dan amal yang baik setelah berupaya menjauhi syirik kian itu wajib atasnya untuk dirinya dan perbuatan maksiat. Semuanya sendiri, anaknya, istrinya, budak laki-laki dan perempuannya.”? 38 Akhwat Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga Berkata Al-Kiyaa ?: “Maka wa­ apa yang Allah Iperintahkan (Li­ jib atas kita untuk mengajari anak hat Tafsir Ibnu Katsir, juz 3 hal. dan istri kita akan ilmu agama, ke­ 284) bai­kan serta adab.”? (Lihat Tafsir Al Qur­thubi juz 8, hal. 6674- Ini merupakan contoh bagai­ 6675). mana suami menyampaikan kem­ bali kepada istrinya dari ilmu yang Rasulullah e sebagai teladan telah didapatkannya di majlis ilmu, yang termulia menyempatkan wak­­ sudah seharusnya menjadi panutan tu untuk mengajari istrinya seh­ ing­ bagi kita. ga kita bisa mendengar atau mem­ baca bagaimana kefaqihan um­mul Sebagai penutup, kami himbau mu’­minin ‘Aisyah z. kepada mereka yang ingin menikah atau sudah menikah agar tidak me­ Para shahabat beliau y, tatkala ngabaikan ilmu, dan berupaya me­ tatkala turun ayat ke 31 surat An mil­ih pasangan yang cinta akan il­ Nur : mu agar kelak anak turunan juga did­ idik dalam suasana kecintaan otæq~- ûfQ os =j6æ oæ=N~e p akan ilmu. … Dan hendaklah mereka (wanita yang Wallahu a’lam beriman) menutupkan kain kudung ke dadanya … (An Nur : 31) Sumber: Muslimah/EdisiXVII/Muhar­ ram/1418/1997 Mereka pulang menemui istri- http://menikahsunnah.wordpress. is­trin­ ya dan membacakan firman com/2007/06/20/pentingnya-ilmu- Allah Idi atas, maka bersegeralah dalam-pernikahan/ istri-istri mereka melaksanakan Permata Salaf Ibnu Mas’ud t berkata: “Sesungguhnya aku mem­ andang bahwa seseorang yang dilupakan dari suatu ilmu yang sebelumnya telah diketahuinya adalah karena kesalahan yang telah dilakukannya.“ Akhwat 39 Versi E-Book Gratis

Mawaddah, Mahabbah, dan Rahmah Oleh: Ustadzah Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah Perasaan cinta kepada pa­­ tuk memakmurkan negeri yang sangan hidup kita ter­ka­ kos­ ong dari jenis manusia (karena dang mengalami gejolak seb­ ag­ ai­ merekalah manusia pertama yang ma­na pas­ ang surut yang dialami menghuni). Keduanya sempat ber­ seb­ uah kehidupan rumah tangga. pi­sah selama beb­ erapa lama karena Tingg­ al bagaimana kita menjaga diturunkan pada tempat yang tum­buhan cinta itu agar tidak layu berbeda di bumi. (Al-Bidayah wan terlebih ma­ti. Nihayah, 1/81). Mer­ eka didera Satu dari sekian tanda kebes­ ar­ derita dan sepi sampai Allah r anNya yang agung, Allah r men­ memp­ ertemukan mereka kembali. ja­d­ ikan anak Adam u memiliki pa­sangan hidup dari jen­ is mereka Demikianlah Allah r menu­ sendiri, sebagaimana ken­ ik­m­ at­ tup “sepi” hidupnya seorang lel­ak­ i an yang dianugrahkan kep­ a­da ba­­ keturunan Adam u dengan mem­ pak mereka Adam u. Di sa­at beri istri-istri sebagai pasangan hi­ awal-awal menghuni sur­ga, ber­­ dupn­ ya. Dia Yang Maha Agung ber­ samaan dengan limpahan ke­nik­­ fir­man : matan hidup yang diberikan ke­ padanya, Adam u hidup send­ ir­ i kbBZmü oi kbe _f5 lü u&–}ã x oi p tanpa teman dari jenisnya. Allah kbn~æ gR- p ät~eü ãqnbB&e ä-ãp>ü I pun melengkapi kebahagiaan #–}ö ce: ûY lüÙ ÖM< p Õ8qi Adam dengan menciptakan Hawa sebagai teman hidupnya, yang akan ê8lp=bZ&} hq^e menyertai hari-harinya di surga nan indah. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan­ Hingga akhirnya dengan kete­ Nya adalah Dia menciptakan uyntuk tapan takdir yang penuh hikmah, kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, keduanya diturunkan ke bumi un­ supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepanya, dan dijadikanNya 40 Akhwat Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga­ diantara kalian mawaddah dan rahmah. Nam­­ un termasuk kesempurnaan Sesungguhnya pada yang demikian itu rah­m­ at-Nya kepada anak Adam benar-benar terdapat tanda bagi kaum u, Allah I menjadikan istri-istri yang berfikir”? (Ar Ruum : 21) atau pasangan hidup mereka dari jen­ is mereka sendiri, dan Allah Allah r menciptakan seorang I tumbuhkan mawaddah yaitu istri dari keturunan anak manusia, cin­t­ a dan rahmah yakni kasih sa­ yang asalnya dari jenis laki-la­ki yang. Karena seorang lelaki atau itu sendiri, agar para suami me­­ suami, ia akan senantiasa men­ rasa tenang dan memiliki kec­ en­ ja­g­ a istrinya tersebut, karena ka­ derungan terhadap pasangan me­­ sih­an kepada istrinya yang telah reka. Karena, pasangan yang ber­ me­l­ahirkan anak untuknya, atau asal daru sat­ u jenis termasuk fak­ kar­­ ena si istri membutuhkannya tor yang men­ umb­ uhkan ada­nya ke­ da­ri sisi kebutuhan belanja (biaya teraturan dan saling menge­nal, se­ hidupnya), atau karena kedekatan di bagaimana per­bedaan merup­ ak­ an antara keduanya, dan sebagainya.”? penyebab per­pisahan dan saling (Al Mishbahul Munir fi Tahdzib menj­auh. (Ruhul Ma’ani, 11/265) Tafsir Ibni Katsir, hal 1052) Allah r juga berfirman : Mawaddah dan rahmah ini mun­c­ ul karena di dalam pern­ i­ gR-p Õ91ãpCZmoikb^f5ú;eø qs kaha­­ n ada faktor-faktor yang bi­sa ät~eü obB~eät-p>ätni menumbuhkan dua perasaan ter­­­ sebut. Dengan adanya seorang is­ “Dialah yang menciptakan kalian dari tri, suami dapat merasakan kese­ jiwa yang satu dan Dia jadikan dari nang­an dan kenikmatan, serta jiwa yang satu itu pasangannya agar men­d­ apatkan manfaat dengan ada­ ia merasa tenang kepadanya.”? (Al- nya anak dan mendidik mereka. A’raf : 189) Dis­ amping itu dia merasakan ke­ ten­ a­ngan, kedekatan dan kecende­ Kata Al Hafizh Ibnu Katsir rungan kepada istrin­ ya. Sehingga ?: “Yang dimaksudkan dalam secara umum tid­ ak didapatkan ayat diatas adalah Hawa. Allah I ma­waddah dan rahmah diantara menciptakannya dari Adam u, da­­ ses­ ama manusia se­bagai­mana ma­ ri tulang rusuk kirinya yang pa­ling waddah dan rahmah yang ada di pendek. Seandainya Allah I men­ antara suami istri (Taisir Al Ka­ ciptakan anak Adam semuanya le­ rimir Rahman, hal 639) laki sedangkan wanita diciptakan dari jenis lain, bisa dari jenis jin atau Allah I tumbuhkan mawaddah hewan, niscaya tidak akan tercapai dan rahmah tersebut setelah per­ kesatuan hati di antara mereka ni­kahan dua insan. Padahal mung­ den­­ gan pasangannya. Bahkan se­ kin sebelumnya pasangan itu ti­ bal­­ iknya akan saling menjauh. dak saling mengenal dan tidak ada Akhwat 41 Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga hubungan yang mungkin me­n­ ye­­ yang berbuat demikian maka mereka babkan adanya kasih sa­yang, baik be­ itulah orang-orang yang merugi.”? (Al rupa hubungan kek­ er­­ abatan atau­pun Munafiqun : 9) hubungan rah­­ im. Al Hasan Al Bashri, Mu­jah­­ id, dan ‘Ikrimah y berkata: “Laki-laki yang tidak dilalaikan “Maw­­ addah adalah ibarat/kiasan oleh perniagaan dan tidak pula oleh da­r­ i nikah (jima’) sedangkan rah­ jual beli dari mengingat Allah...”? mah adalah ibarat/kiasan dari (An Nur: 37)(Ad-Da’u wad Dawa’, anak”?. Adapula yang berpendapat, Ibnul Qayyim, hal 293, 363) ma­waddah adalah cinta seorang sua­mi kepada istrinya, sedangkan Juga, cinta yang merupakan rahmah adalah kasih sayang suami ta­biat manusia ini tidaklah tercela sel­ama tidak menyibukkan hati se­ kepada istrinya agar istrinya tidak seorang dari kecintaan kepada Allah ditimpa kejelekan. (Ruhul Ma’ani I sebagai Dzat yang sepantasnya 11/265, Fathul Qadir 4/263) mendapat kecintaan tertinggi. Ka­­ ren­ a Dia Yang Maha Agung meng­ Cinta antara Suami Istri ada­ ancam dalam firman-Nya : lah Anugrah Ilahi kbmãq5ü p kaÑänæü p kaÑäæãx läbmü g] Rasa cinta yang tumbuh di äsqj&Y =&]ø dãqiü p kb%RFQ p kb-ãp>ü p antara suami istri adalah anugrah ätmqM=%ob–Bip äs8äBalqF8 Õ=–.%p dari Allah I kepada keduanya, dan uf~çAûY 8ät-pueqA<pufeøoikb~eüè-ü ini merupakan cinta yang sifatnya ú9t}vufeøpÚ r=iýæufeøé%ý} û&1 ãqJæ=&Y tabiat. Tidaklah tercela orang yang senantiasa memiliki rasa cinta as­ ê;o~^B–Zeø hq^eø mar­ a kepada pasangan hidupnya yang sah. Bahkan hal itu merupakan “Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak kali­ kesempurnaan yang semestinya di­ an, anak-anak, saudara-saudara, is­ syuk­ uri. Namun tentunya selama tri-istri, kaum keluarga kalian, harta tid­ ak melalaikan dari berdzikir ke­ kekayaan yang kalian usahakan, per­ pada Allah I, karena Allah I ber­ niag­ aan yang kalian khawatirkan keru­ firman : giannya, rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai, adalah lebih kalian vpkbeãqiükbft%v ãqniãxo};eø ät}ý–} cintai daripada Allah dan RasulNya ceã: gRZ} oi pÙ ufeø =a:oQ ka9–epü ser­ta berjihad di jalan-Nya, maka tung­ gulah sampai Allah mendatangkan ke­ ê,lp=B–6eø ks cz–epýY pu­tus­an-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fa­ “Wahai orang-orang yang beriman, sik.”? (At-Taubah : 24) ja­nganlah harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari zikir kepada Allah. Barangsiapa 42 Akhwat Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga Kecintaan kepada Istri kesedihan Mughits atas perpisahan Rasulullah e, makhluk Allah itu. Hingga terlihat Mughits ber­ jalan dibelakan Barirah sembari I yang paling mulia dan sosok berl­inangan air mata hing­ga mem­ yang paling sempurna, dianugrahi basahi jenggotnya, me­mohon ke­ ras­ a cinta kepada para istrinya. re­l­aan Barirah untuk tetap hidup Bel­iau nyatakan dalam sabdanya: bersamanya. Rasulullah e berkata “Dicintakan kepadaku dari dunia ka­ kepada paman beliau, Al Abbas t : lian (1) para wanita (istri) dan minyak “Wahai paman, tidakkah engkau me­ wangi dan dijadikan penyejuk mataku rasa takjub dengan rasa cinta Mughits di dalam shalat.”? (2) pada Barirah dan rasa benci Barirah terhadap Mughits?” Ketika Rasulullah e ditanya oleh shahabatnya yang mulia, ‘Amr Nabi e berkata kepada Barirah : ibnul ‘Ash t: “Siapakah man­ u­sia “Seandainya engkau kemb­ al­i kepada yang paling engkau cin­tai?” Be­liau e Mughits.” Bar­ i­rah bertanya kepada menj­awab: Aisyah? Aku (‘Amr ibnul beliau e, “Wahai Rasulullah, apakah ‘Ash) berk­­ ata: “Dari kalangan lelaki? eng­k­ au memerintahkan aku?” “Ti­­­­ “Ayahnya (Abu Bakar)”, jawab be­ dak”, kata Rasulullah e, “Akan te­­ liau e. (3) Dan beliau e ber­kata ta­pi aku hanya ingin menolongnya.” mem­bela dan memuji Khadijah bin­ “Aku tidak membutuhkannya”, ja­wab tu Khuwalid z ketika ‘Aisyah z Barirah (6) cemburu kepadanya: “Sesungguhnya aku diberi rizki yaitu mencintainya” TImigaamMIabcnauml QCaiynytiamM?enurut Al (4) Perlu diketahui oleh sepasang suam­ i istri, menurut Al Imam Al Dan Rasulullah e pun pernah ‘Allamah Syamsuddin Abu Abdillah ingin menjadi perantara dan pen­ o­ Muhammad bin Abi Bakar ? yang long seorang suami yang san­ gat lebih dikenal dengan Ibnul Qayyim menc­ intai istrinya untuk te­tap Al Jauziyyah ?, ada tiga macam memp­ ertahankan istri yang dicin­ cinta dari seorang insan kepada tai­nya dalam ikatan pernikahan insan lainnya : de­n­ gannya. Namun si wanita eng­ gan dan tetap memilih untuk ber­ Pertama: Cinta asmara yang pisah, sebagaimana kisah Mughits me­r­ upakan amal ketaatan. Yaitu dan Barir­ ah. Barirah (5) adal­ah se­­ cinta seorang suami kepada istri orang sahaya milik salah seo­ rang atau budak wanita yang dimilikinya. dari Bani Hilal. Sedangkan suam­ i­ Ini adalah cinta yang bermanfaat. nya Mughits adalah seorang bu­ Karena akan mengantarkan kepada dak berkulit hitam milik Bani Al tujuan yang disyariatkan Allah I Mughirah. Barirah pada akhirnya dalam pernikahan, akan menahan mer­deka, sementara suaminya ma­ pandangan dari yang haram dan sih berstatus budak. Ia pun memilih berpisah dengan suam­ in­ ya diiringi Akhwat 43 Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga men­cegah jiwa/hati dari melihat memikirkan pedihnya akibat yang kepada selain istrinya. Karena diterima karena cinta itu. Bila se­ itulah, cita seperti ini dipuji di sisi seorang membiarkan jiwanya teng­ Allah I dan di sisi manusia. gelam dalam cinta ini, maka silahkan dia bertakbir seperti takbir dalam Kedua : Cinta asmara yang shalat jenazah (7). Dan hendaklah di­benci Allah I dan akan men­ ia mengetahui bahwa musibah jauhkan dari rahmat-Nya. Bahkan dan petaka telah menyelimuti dan cinta ini paling berbahaya bagi menyelubunginya. agama dan dunia seorang hamba. Yaitu cinta kepada sesama jenis, Ketiga : Cinta yang mubah yang seorang lelaki mencintai lelaki lain datang tanpa dapat dikuasai. Seperti (homo) atau seorang wanita men­ ketika seorang lelaki diceritakan cintai sesama wanita (lesbian). Ti­ tent­ ang sosok wanita yang jelita dak ada yang ditimpa bala dengan lalu tumbuh rasa suka dalam hati­ penyakit ini kecuali orang yang nya. Atau ia melihat wanita cantik dijatuhkan dari pandangan Allah se­car­ a tidak sengaja hingga hatinya I, hingga ia terusir dari pintu- terpikat. Namun rasa suka/cinta Nya dan jauh hatinya dari Allah I. itu tidak mengantarnya untuk ber­ Penyakit ini merupakan penghalang buat maksiat. Datangnya begitu terbesar yang memutuskan seorang saj­­a tanpa disengaja, sehingga ia hamba dari Allah I. Cinta yang ti­dak diberi hukuman karena pe­ merupakan musibah ini merupakan ra­saannya itu. Tindakan yang pa­ tabiat kaum Luth u hingga me­ ling bermanfaat untuk dilakukan reka lebih cenderung kepada se­ adalah menolak perasaan itu dan sama jenis daripada pasangan men­ yibukkan diri dengan perk­ a­ hidup yang Allah I tetapkan untuk ra yang bermanfaat. Ia wajib me­ mereka. Allah I mengabarkan : nyem­b­ unyikan perasaan terse­ but, men­jaga kehormatan dir­ in­ ya êklqtjR} kt%=bA ûZe ktmü !=jRe (men­j­aga ‘iffah) dan bersabar. Bila ia berbuat demikian, Allah I akan “Demi umurmu (ya Muhammad), se­ memberinya pahala dan mengg­ an­ sungguhnya mereka terombang-ambing tinya dengan perkara yang lebih ba­ di dalam kemabukan.” (Al Hijr : 72) ik karena ia bersabar karena Allah I dan menjaga ‘iffah-nya. Ju­ga Obat dari penyakit ini adalah ka­rena ia meninggalkan untuk me­ minta tolong kepada Dzat Yang naati hawa nafsunya dengan lebih Mah­ a membolak balikkan hati, mengutamakan keridhaan Allah I berl­­indung kepada-Nya dengan se­ dan ganjaran yang ada di sisi-Nya. benar-benarnya, menyibukkan dir­­ i (Ad-Da’u wad Dawa’, hal 370- dengan berdzikir/mengingat-Nya, 371) mengganti rasa itu dengan cin­t­ a kepada-Nya dan mendekati-Nya, Bila cinta kepada pasangan hi­ 44 Akhwat Versi E-Book Gratis

Pernikahan &Keluarga dup, kepada suami atau kepada Sumber: Majalah Asy Syariah Vol II/ istri, merupakan perkara kebaikan, No. 24/1427 H/2006 maka apa kiranya yang mencegah Http://menikahsunnah.wordpress.com seorang suami atau seorang istri /2007/06/20/mawaddah-mahabb­ ah- untuk mencintai, atau paling tidak dan-rahmah/ belajar mencintai teman hidupnya? Wallahu ta’ala a’lam bish-sha­ wab. Footnote : (1) Tiga perkara ini (wanita, minyak wangi dan shalat) dinyatakan termasuk dari dunia. Maknanya adalah: ketiganya ada di dunia. Kesimpulannya, beliau menyatakan bahwa dicintakan kepadaku di alam ini tiga perkara, dua yang awal (wanita dan minyak wangi) termasuk perkara tabiat duniawi, sedangkan yang ketiga (shalat) termasuk perkara diniyyah (agama). (Catatan kaki Misykatul Mashabih 4/1957, yang diringkas dari Al-Lam’aat, Abdul Haq Ad-Dahlawi) (2) HR. Ahmad 3/128, 199, 285, An Nasa’i no. 3939 kitab ‘Isyratun Nisa’ bab Hubbun Nisa’. Dihasankan Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wad’i ? dalam Ash-Shahihul Musnad Mimma Laisa fish Shahihain (1/82) (3) HR. Al Bukhari no. 3662, kitab Fadhai’il Ashabun Nabi e, bab Qaulin Nabi : “Lau Kuntu Muttakhidzan Khalilan”? dan Muslim no. 6127 kitab Fadha’ilush Shahabah, bab Min Fadhai’il Abi Bakar Ash Shiddiq t. (4) HR. Muslim no. 6228 kitab Fadha’ilush Shahabah, bab Fadha’il Khadijah Ummul Mukminin z. (5) Disebutkan bahwa Barirah memiliki paras yang cantik, tidak berkulit hitam. Beda halnya dengan Mughits, suaminya. Barirah menikah dengan Mughits dalam keadaan ia tidak menyukai suaminya. Dan ini tampak ketika Barirah telah merdeka, ia memilih berpisah dengan suaminya yang masih berstatus budak. Dimungkinkan ketika masih terikat dalam pernikahan dengan suaminya, Barirah memilih bersabar atas hukum Allah Iwalaupun ia tidak menyukai suaminya. Dan ia tetap tidak menampakkan pergaulan yang buruk kepada suaminya sampai akhirnya AllahImemberikan kelapangan dan jalan keluar baginya. (Fathul Bari, 9/514) (6) Lihat hadits dalam Shahih Bukhari no. 5280-5282, kitab Ath Thalaq, bab Khiyarul Amati e Tahtal ‘Abd dan no. 5283 bab Syafa’atun Nabi e fi Zauji Barirah. (7) Artinya dia telah mati Permata Salaf Al-Imam Malik ? berkata kepada Al-Imam Asy-Syafi’i ? di awal perj­um­paan beliau dengannya: “Sesungguhnya aku melihat bahwasanya Allah I telah memberikan cahaya ke dalam hatimu, maka janganlah engkau padamkan dengan kegelapan maksiat.“ Akhwat 45 Versi E-Book Gratis

Yaa Bunayya Saat Si Kecil Tumbuh dalam Rahim Oleh: Ummu ‘Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran Orang tua mengharap anak­ dalam mendidik anak. Bahkan se­ nya menjadi anak yang shalih belum hadirnya so­sok mungil itu pun adalah bias­ a. Sayangnya, tidak banyak Islam telah memberikan tuntunan orang tua yang mau menempuh jalan penjagaan. Terus demikian tuntunan agar harapannya itu bisa terwujud. Pa­ itu sec­ ara runtut didapati hingga saat dahal Is­lam telah banyak memb­ er­ ikan melepas anak menuju kedewasaan. bimb­ ingannya baik di da­lam Al Qur’an Saat Kedua Orang Tua Bert­ e­ maupun Sunnah, ter­ma­suk saat masih mu di dalam rahim. Anak adalah sosok mungil idam­­ Inilah tuntunan Islam sebe­lum an yang sangat dinanti ke­hadirannya bert­ emunya dua mani yang menjadi oleh sepasang ayah bunda. Semenjak bakal janin dengan izin Allah I. melangkah ke jenjang pernikahan, Usai pernikahan, ket­ i­ka sepasang pe­ me­reka ber­dua telah menumbuhkan ngantin ber­te­mu untuk pertama ka­li­ harapan akan lahirnya si buah hati. nya, di­sunnahkan bagi mempelai pria Mer­­ ek­ a terus memupuk harapan memegang ubun-ubun ist­ ri­n­ ya dan itu dengan menjaga calon bayi yang mendoakannya. Di­da­pati hal ini di memulai kehidupannya di rah­­ im dalam ucapan Rasulullah e: “Apabila ibunya, hingga saatnya had­ ir di du­ salah se­orang dari kalian menikahi se­ nia. Setiap orang tua tent­ u meng­ orang wanita atau memb­ eli se­orang ingin­kan anaknya lahir dalam ke­ bu­dak, maka hend­ akn­ ya ia memegang adaan yang sebaik-baik­nya. Se­gala ubun-ubunn­ ya, me­nyeb­ ut nama Allah upaya dikerahkan un­tuk mewu­jud­ I dan mend­ oa­kannya dengan barakah, kan keinginan mer­ eka. Tentu tak pa­ ser­ta mengucapkan, ‘Ya Allah, aku me­ tut dilupakan sisi-sisi penjagaan dan mohon kepada-Mu kebaikannya dan ke­ pendidikan yang telah diajarkan oleh baikan seluruh sifat yang Engkau jadikan Allah I dan Rasul-Nya. Bah­kan de­ padanya dan aku memohon perlindungan- ngan inilah orang tua akan mend­ ap­ at­ Mu dari kejelekannya dan kejelekan sifat kan kemuliaan bagi anaknya dan bagi yang Engkau jad­ ikan padanya.’ Apabila diri mereka. ia membeli unta, maka hendaknya ia pe­ Dapat disimak pengajaran ini gang ujung pu­nuknya dan berdoa seperti dalam indahnya sunnah Ra­sulullah itu juga.” (Diriwayatkan oleh Imam e. Di sana didapati bim­bingan al- Bukhari dalam Af’alil ‘Ibad dan yang sempurna untuk ki­ta terapkan Imam Abu Dawud, Ibnu Majah, al- Hakim, al-Baihaqi dan Abu Ya’la da­lam 46 Akhwat Versi E-Book Gratis

Yaa Bunayya Musnadnya dengan sanad has­ an, dan keh­­ am­­ ilannya, menjaga waktu is­ti­r­ a­ disahihkan oleh Imam al-Hakim dan hatnya, melakukan olah rag­­ a khusus disepakati oleh Imam adz-Dzahabi. dan mengatur ak­ti­vitasnya. Tak lu­ Lih­ at “Adabuz Zifaaf fis Sunnatil pa mereka me­mant­ au keadaan cal­on Muthahharah”, hal. 20, karya Syaikh bayi dengan terus memeriksa kes­ e­ Muhammad Nashiruddin Al Albani V) hatannya. Dalam suasana pengantin ba­ Akan tetapi, adakalanya janin gu­ ru, sang mempelai tak lepas dari tun­ gur bukan karena semata sebab me­ tunan Rasulullah e. Demikian pu­la dis. Terkadang ada sebab lain yang ketika kehidupan rumah tangga te­ mengakibatkan gugurnya kand­­ ungan rus berlangsung. Rasulullah e juga seorang ibu. Ini ka­dang-kadang tidak memberikan pen­ gajaran kep­ a­da setiap disadari oleh keb­ anyakan orang. suami istri untuk mul­ai menjaga calon anak mereka ket­ ika mereka hend­ ak Semestinya kita mengetahui pe­ bercampur (jima’). Beliau bersabda ringatan Rasulullah e dari hal-hal e: “Apabila salah seorang dari kalian semacam ini yang diterangkan oleh ketika mendatangi istri­nya mengatakan: syari’at, sebagaimana Ra­sulullah e ‘Dengan nama Allah, ya Allah, jau­ hk­ an­ memerintahkan un­tuk membunuh lah syaithan dari kami dan ja­uhkanlah ular yang disebut dengan dzu thufy­ a­ syaithan dari apa yang engkau rizkikan tain yang dap­ at menyebabkan gu­gur­ kepada kam­ i’, jika Allah tetapkan terja­ nya janin. Be­liau ebersabda: “Bun­ uh­ din­ ya anak, syaithan tidak akan dap­ at lah dzu thufyatain, kare­na dia dapat me­mu­dharatkannya.” (Diri­wayat­kan mem­butakan ma­ta dan mengg­ ugurkan oleh al-Imam al-Bukhari) jan­ in.” (Diriw­ a­yatk­ an oleh al-Imam al-Bukhari) Ibnu Hajar di dalam Fathul Bar­ i men­jelaskan bahwa maksud perkataan Apakah dzu thufyatain? Dije­ Rasulullah e “Syaithan tidak akan lask­ an oleh Ibnu ‘Abdil Barr bahwa me­mudharatkannya” yaitu syaithan dzu thufyatain adalah jenis ular yang ti­dak akan memal­ingkan anak itu mempunyai dua garis putih di pung­ dari agamanya me­nuju kek­ afiran, dan gungnya. bukan maksudnya terj­aga dari seluruh dosa (‘ishmah). Perintah Rasulullah e Apa­kah dzu thufyatain? ini men­ un­jukkan waj­ibnya Menjaga Janin dari Hal-hal yang menjaga dan menjauhkan hal-hal yang Menggugurkannya dap­ at membahayakan janin, dan ini merupakan salah satu pint­ u penjagaan Ketika benih telah mulai tum­ dan perhatian syar­ i’at ini terhadap buh, banyak upaya yang dilakukan janin dan ke­adaannya. oleh sepasang calon ayah bunda untuk menjaga janin yang ada di perut ibunya. Keringanan bagi Wanita Ha­mil Sang calon ibu akan mulai memilih untuk Berbuka makanannya, mengk­­ onsumsi segala macam vi­ta­m­ in yang dapat menunjang Tak jarang kondisi seorang ibu yang mengandung calon bayi di dalam Akhwat 47 Versi E-Book Gratis

Yaa Bunayya rahimnya lemah. Suplai ma­kan­an yang wanita yang hamil meng­kha­watirkan dikonsumsinya harus ter­bagi untuknya dirinya dan wanita yang menyusui dan untuk janin yang ada di dalam mengkhawatirkan anak­nya selama kandungannya. Sementara ketika bul­ Ramadhan, mak­ a ked­ uanya berbuka an Ramadhan tib­ a, kaum muslimin (tidak berp­ uasa) dan setiap hari diwajibkan un­tuk melaksanakan pua­ memberi makan satu orang miskin sa, men­ ah­ an lapar dan dahaga dari serta tidak mengqadha’ puasanya. terb­ itnya fajar hingga tenggelamnya bu­lata­ n matahari. Dengan il­mu dan Inilah bentuk-bentuk penja­ hikmah-Nya, Allah I mem­berikan ga­an Islam terhadap anak sebel­um ke­ringanan kepada hamba-hamba ia lah­ ir ke dunia. Terlihat de­ngan wan­ itanya yang sedang hamil dan gambl­­ang perlindungan agama Allah men­ yusui untuk tidak menjalankan I ini terhadap jiw­ a seorang man­ u­ kewajiban ber­puasa. sia. Terbaca de­ngan jelas ka­sih sayang Allah I bagi seluruh hamb­ a-Nya. Oleh Ini dijelaskan dalam sabda Ra­ karena itu, se­lay­ aknya ayah dan bunda sulullah e: “Sesungguhnya Allah memp­ erhatikan penjagaan buah hati Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi me­reka. “Barangsiapa yang menjaga menggugurkan separuh shalat atas kehidupan satu jiwa, maka seakan- orang yang bepergian dan meng­ akan ia menj­aga kehidupan seluruh gugurkan kewajiban ber­puas­ a dari manus­ ia.” (al-Maidah: 32). wanita yang hamil dan menyusui.” (Diriwayatkan oleh Imam at-Tirm­ i­dzi, Wallahu ta’ala a’lamu bish shawab. an-Nasa’i, Abu Dawud, Ib­nu Majah dan san­ adnya hasan seb­ agaimana Bacaan: yang dikatakan oleh Imam at-Tirmidzi.  Adabuz-Zifaaf, asy-Syaikh Muham­ Dihasankan oleh Syaikh Albani dalam mad Nashiruddin al-Albani “Shahih Sunan An Nasa’i” dan dalam  Ahkamuth Thifl, asy-Syaikh Ahmad “Shahih Sun­ an Ibnu Majah” no. 1353, al-‘Aisawy beliau ber­kata: hadits hasan shahih) Sumber:http://www.asysyariah. com/syariah.php?menu=detil&ud_ ‘Abdullah ibnu ‘Abbas C mem­­ online= 10 berikan penjelasan bahwa ji­ka seorang 48 Akhwat Versi E-Book Gratis

Yaa Bunayya Suapan Pertama untuk Anakku Oleh: Ummu ‘Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran Ada banyak cara yang ber­ kalau hal itu tidak dil­akukan, ma­ kem­b­ ang di masyarakat ka keselamatan si jab­ ang bayi pun un­tuk men­ yam­but datangnya bayi. terancam. Kalau sudah be­gin­ i, Islam men­ gajarkan agar bayi yang dikhawatirkan kesyirikan akan ma­ baru lah­ ir ditahnik, yaitu memberi suk tanpa terhindarkan. kurma (atau makanan manis) yang sudah di­lumatkan lebih dulu. Sebenarnya apa yang harus di­ Lahirnya seorang bayi meru­ la­ kukan pada hari-hari pertama pa­k­ an awal dari kehidupannya di set­ elah kelahiran telah diajarkan dunia. Dia mulai merasakan ak­ oleh Allah U. Melalui perbuatan tiv­ itas hidup di dunia ini. Ten­tu­­ Ra­sulullah ekita bisa melihat de­ nya tak patut ayah dan ibu yang ngan jel­as penetapan syariat da­ menginginkan buah hati­nya men­ lam hal ini. Kita simak, apa yang jadi anak yang shalih memb­ iarkan dil­akukan oleh Rasulullah e ter­ hari-hari pertamanya ber­jalan tan­ hadap seorang bayi yang baru pa dihiasi tuntunan sya­riat yang saja la­hir, sebagaimana penuturan mulia ini, bahkan dik­ ot­ ori oleh hal- is­t­ ri beliau, ‘Aisyah bintu Abi hal yang tidak diajarkan oleh Allah Bakr Ummul Mukminin z: U dan Ra­sul-Nya. Apa­b­ ila didatangkan bayi yang baru Banyak hal dipandang oleh ma­­­ lahir ke hadapan Rasulullah e, ma­ sya­rakat sebagai adat untuk me­ ka beliau mendoakan barakah ke­ nyambut kelahiran seorang bayi. padanya dan mentahniknya.” (Sha­ Ada yang memasang lentera di hih, HR Imam Bukhari no. 5468 ku­bu­ r­an ari-ari (plasenta) bayi, dan Imam Muslim no. 2147) ada yang memasang gunting atau senjata tajam lain di dekat kep­ al­a Tahnik adalah mengunyah kur­­­ bayi, ada yang meletakkan rang­ ma sampai lumat hingga bisa di­ kaian bawang dan cabai merah di telan, kemudian menyuapkannya atas kepala bayi, ada pula yang ke mulut bayi. Apabila tidak did­ a­ me­masang gelang da­ri benang un­ patkan kur­m­ a, maka diganti dengan tuk penangkal bala’ bagi si bayi. ma­kanan manis lain yang bisa di­ Bahkan sebagian orang meyakini, gu­nakan untuk mentahnik. Para ulam­ a bersepakat bahwa istihbab (dis­ enangi) melakukan tahnik pa­ Akhwat 49 Versi E-Book Gratis


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook