Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore bagas

bagas

Published by hawarilina, 2021-11-03 05:23:41

Description: bagas

Search

Read the Text Version

LAPORAN OBSERVASI BK PGTK SALMAN AL FARISI BANDUNG TP 2021/2022 BBAAGGAASSKKAARRAA PPUUTTRRAA WWIIJJAAYYAA PENGANTAR ASPEK PENGAMATAN Pelaporan perkembangan Yang dapat diamati adalah merupakan refleksi dari apa yang adaptasi & sosialisasi, diketahui tentang perkembangan kemandirian & tanggungjawab. anak, selama PJJ dan PTMT motorik halus, motorik kasar, kognitif, konsentrasi, komunikasi dan emosi

1.ADAPTASI & SOSIALISASI Bermain adalah salah satu bagian paling penting dari perkembangan manusia. Dengan bermain, anak-anak belajar mengenai diri sendiri, masyarakat dan lingkungannya. Melalui permainan pula. anak anak akan mampu mengembangkan keahlian emosi, kognitif, sosial, dan fisik. Kemampuan bersosialisasi sangat penting untuk dimiliki siapa pun, karena berhubungan dengan interaksi antar sesama manusia. Pengamatan : Kemampuan ananda dalam hal ini sudah sangat berkembang, berani, semangat, mandiri dan mudah bersosialisasi dengan temannya saat PTM. namun terkadang masih bergantung pada \"moody\". perlu motivasi yang lebih saat bertemu dengan \"badmood\". Saran : sudah cukup baik, hindari dari lingkungan yang perkataannya kurang cocok untuk anak seusia ananda. 2. KEMANDIRIAN & TANGGUNGJAWAB Kemandirian anak merupakan suatu kemampuan untuk berfikir, merasakan, serta melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri sesuai dengan kewajibannya dalam kehidupan sehari-hari. sehingga dalam melakukan tindakan tidak terlalu sering merasa cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan, dan memiliki tanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang dilakukan. Pengamatan : Sudah banyak capaian Ananda dalam hal ini, sudah muncul inisiatif untuk mengerjakan tugas sederhananya saat PTMT. seperti merapihkan mainan, merapihkan tempat bekal, memakai sepatu sendiri dll. Pola di sekolah diusahakan sama dengan di rumah, sehingga potensinya dapat \"ajeg\" terlihat. Saran : 1. Memberi pemahaman secara bertahap apa tanggungjawab ananda saat akan sekolah, saat mau tidur saat sebelum makan dll 2. Mencoba memberikan latihan cara pemecahan masalah sederhana 3. Mengenalkan pula aturan sederhana yang harus diketahui dan dikerjakan ananda secara bertahap serta konsisten

2. KEMANDIRIAN & TANGGUNGJAWAB 4. Pendamping dapat memberikan kesempatan lebih banyak dalam rutinitas harian seperti bangun tidur, makan, memakai baju, pakai sepatu dll. Sekaligus pelatihan yang dapat meningkatkan pengendalian otot tangannya serta koordinasi visual motoriknya 3. MOTORIK KASAR Gerakan yang dilakukan anak melibatkan kelompok otot-otot besar, seperti lengan, kaki, betis, atau seluruh tubuh anak. Untuk menstimulasi perkembangan motorik kasar pada anak, bisa mengajaknya bermain di taman. Gunakan alat main yang tersedia, seperti perosotan, trampoline kecil, dan panjatan. Ketika anak asik bermain di taman bermain, tanpa sadar ia akan sering melompat, naik tangga, memanjat, dan sebagainya. Selain bermain di taman bermain, ibu juga bisa mengajaknya bermain bola atau naik sepeda. Pengamatan : Teramati secara tidak langsung dapat dilakukan sesuai usia perkembangannya, namun beberapa kegiatan yang menyangkut motorik kasar seperti senam ananda tidak melakukannya. Ada dugaan ananda kurang begitu berminat. Saran : Perlu modifikasi perlakuan agar ananda terstimulasi lebih baik motorik kasarnya, dengan berbagai macam permainan yang disukainya seperti berlari dengan variasi, atau senam imajinasi dll.

4. MOTORIK HALUS Perkembangan motorik halus, merupakan perkembangan gerak yang meliputi otot kecil dengan koordinasi mata-tangan. untuk melatih kelenturan dan koordinasi otot jari dan tangan dapat difasilitasi dengan selalu mengerjakan tugas harian sederhana. Seperti menyisir, bermain plastisin,memasang kancing, makan,bermain lego, memakai sepatu dll. Pengamatan : Ananda teramati, sudah banyak perkembangannya, namun untuk kelenturan masih harus diluweskan, terutama keterampilan motorik halus yang detail dan kuat seperti memegang krayon masih terlihat mudah lelah. Saran : Beri kesempatan sebanyak mungkin memberikan tugas sederhana yang ada di sekitar rumah yang menyenangkan sehingga, ananda tidak merasakan sedang ada pelatihan. 5. KOMUNIKASI Kecepatan perkembangan berkomunikasi sangat ditentukan bagaimana cara orang dewasa menghargai bahasa anak-anak. Mendengarkan anak berarti menunjukkan perhatian kita pada mereka dan mengembangkan kepercayaan diri mereka Keterampilan ini juga bermanfaat bagi anak dalam mengembangkan kepribadian dan rasa percaya diri. Pengamatan : teramati sudah cukup berkembang dengan baik, namun beberapa kata masih terdengar kurang jelas. dapat dikuatkan atau diulangi lagi ucapannya. Saran : Mencoba memahami apa yang disuka anak juga sangat membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak misalnya dengan memberikan mainan yang dia sukai, memberi kesempatan pada anak untuk menirukan gaya tokoh kartun termasuk jika anak mau membantu kita melakukan hal-hal sederhana jika dia suka. Anak akan senang dan tumbuh percaya diri apabila diberi kesempatan melakukan hal-hal yang dia minati dan kuasai. Menemani anak ketika bermain atau belajar serta terlibat dalam aktivitas anak sangat dianjurkan karena akan banyak hal yang bisa didiskusikan. Tak lupa pula memasukkan nilai-nilai moral bagaimana adab dalam berbicara misal harus sabar, tidak lekas marah dll.

6.KOGNITIF Perkembangan kognitif anak usia dini meliputi: belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru; berpikir logis, mencakup berbagai perbedaan, Pengamatan : Ananda teramati, sudah banyak perkembangannya, menghitung, membedakan warna, perbedaan dan respon pertanyaan sudah baik. Saran : Beri kesempatan sebanyak mungkin agar ananda dapat mengekspresikan kemampuannya dalam hal tugas, verbal atau sikap yang mencerminkan kemampuan kognisinya. 7. KONSENTRASI Di setiap tahapan usia, anak memiliki rentang perhatian berbeda yang menentukan sejauhmana ia bisa berkonsentrasi dalam beraktivitas termasuk saat bermain. di usia ini anak mulai mampu berkonsentrasi dan menyelesaikan suatu tugas sampai selesai. Sebagian besar aktivitas anak usia prasekolah melibakan gerak fisik dan berrmain. Pengamatan : Secara garis besar ananda sudah dapat memfokuskan diri mengerjakan tugasnya, namun untuk beberapa aktifitas yang tidak terlalu disenangi, biasanya ananda kurang fokus dan tidak mudah menyelesaikannya. Saran : Beri kesempatan untuk mengerjakan tugas sederhananya dengan menyenangkan, serta kurangi hal-hal disekitarnya yang akan mengganggu fokus konsentrasinya. Memberikan tugas harian yang membutuhkan fokus, seperti mengancing, memakai kaos kaki, menyisir dll. Dan ini dilakukan secara rutin.

8. EMOSI Mengendalikan emosi memang bukan perkara yang mudah apalagi untuk seorang anak. Tapi hal tersebut bukan berarti tidak bisa ditangani. Anak perlu mengetahui bagaimana cara menyalurkan amarahnya dengan cara yang sehat dan aman. Hal ini bertujuan untuk mengajarkan anak agar mengidentifikasi tanda-tanda emosi dan menemukan cara yang tenang dan produktif sebelum melakukan tindakan. Jika emosi mampu dikendalikan dengan cara yang baik, maka kebiasaan itu akan membantu anak menghindari ledakan - ledakan emosi yang bisa menyakiti anak Anda dan orang di sekitarnya. Pengamatan : Sedikit banyak ananda sudah belajar bagaimana mengendalikan emosinya, Namun pelatihan serta ekspresi secara verbal dapat lebih membantu. Emosi yang masih nampak seperti \"mogok\" masih terkadang muncul, dengan motivasi, biasanya ananda akan memulai kembali tugasnya. Saran : Dorong anak untuk menggunakan kata-kata perasaan jiwa seperti kesal, marah, gemes, tersebut ke dalam sebuah kalimat, seperti \"Saya sangat marah sekarang!\" Atau \"Saya marah padamu\" atau \"Dia mengganggu saya.\" Tak perlu khawatir, karena berbicara selalu merupakan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan amarah daripada menendang, meninju, menggigit, melempar, dan menghancurkan barang. Bandung, 8 Oktober 2021 Guru BK PGTK SAF Kepala PG SAF Siti Arofah, S.Pd Lina Hawari, S.Pd


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook