Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Korel SAKTI 21

Korel SAKTI 21

Published by korelsakti, 2021-03-07 22:38:44

Description: Korel SAKTI 21

Search

Read the Text Version

sakti KORAN ELEKTRONIK # SAJIAN KARYA LITERASI Tak terasa Korel Sakti EDISI 21 # MARET 2021 sudah satu warsa. Keberadaannya se- AHAD, 8 Maret 2020, edisi perdana Beredarnya edisi perdana Korel Sakti makin nyata terasa. Korel Sakti terbit dan beredar di di grup-grup WhatsApp di lingkungan Tidak hanya di ka- layar ponsel warga Spenta. Tampil dalam Spenta cukup mengejutkan. Nyaris tak langan pembaca format PDF (Portable Document Format) ada info sebelumnya dari Tim Literasi warga Spenta, tetapi dengan empat halaman sajian isi, edisi Spenta, yang membidani lahirnya koran juga pembaca setia pembuka jalan ini menyajikan sejumlah elektronik ini, bahwa mereka akan lainnya di banyak laporan peristiwa, di antaranya per- menerbitkan sebuah media yang menya- tempat, yang pada era gantian kepala Spenta dan studi banding jikan beragam karya literasi, khususnya digital ini hampir tak guru dan staf tata usaha Spenta ke SMPN karya warga Spenta. Apalagi, media itu bersekat. 1 Pandak, Kab. Bantul, DI Yogyakarta. dalam wujud digital atau elektronik, bu- kan dalam bentuk cetak sebagaimana Semoga kerja kecil umumnya. Rupanya dalam episode Tim Literasi Spenta ini launching ini, kru redaksi Korel Sakti, dapat memberi arti yang juga personel Tim Literasi Spenta, bagi pengembangan menganut prinsip “bekerja dalam literasi di negeri ini. senyap” (talk less do more). Selamat membaca Ko- Ide nama Korel Sakti sendiri datang rel Sakti edisi 21 ini. dari Ketua Tim Literasi Spenta, Cecep Ahyani, yang juga menjadi pemimpin Salam Literasi... redaksi media ini. Nama ini, katanya, boleh saja dipahami sebagai akronim Kata Pembaca ……… 3 dari “Koran Elektronik Sajian Karya Lite- Jejak Literasi ……….. 6 rasi”, khususnya karya warga Spenta. Atau, boleh juga dipandang sebagai Kompetensi Abad 21 8 suatu nama yang arbitrer dan otonom. Ulasan di Kelas Maya 9 Namun, dengan menyandang unsur nama “Sakti”, ada seuntai doa yang di- Ketika Rumput Te- bisikkan, mudah-mudahan korel ini tangga Lebih Hijau… 11 memiliki “kesaktian” untuk berkontri- busi dalam pengembangan literasi, khu- Sastra, Pendidikan susnya di lingkungan SMPN 3 Cirebon. Sastra, dan Budaya... 12 Teen Literature ……. 14 Cerbung: Firly-Fiora 15 Puisi Guru ………….. 19 Puisi Siswa …………. 22 Galeri Surya ……….. 24

Korel Sakti 2 Edisi 21 # Maret 2021 Tidak sedikit warga Spenta yang Dalam perkembangannya, Korel grup-grup WhatsApp (WAG) di ling- antusias saat menerima kehadiran Sakti yang selalu hadir menyapa kungan Spenta, baik WAG guru dan Korel Sakti di layar ponsel mereka. pembaca secara berkala (dua atau staf maupun WAG siswa yang banyak Mereka senang membaca info sepu- tiga pekan sekali), memiliki peran jumlahnya. Belum ada survei atau tar sekolahnya serta karya tulis guru penting dalam menjaga dan merawat pelacakan (tracing) berapa jumlah dan siswa Spenta yang tersaji secara muruah gerakan literasi sekolah di anggota WAG yang mengunduh, lalu apik dalam sebuah media elektronik lingkungan Spenta. Maka, ketika membaca korel dalam format PDF yang unik. Tidak sedikit pula warga sekolah-sekolah (SD-SMP) di Kota tersebut. Pun, “hanya Tuhan yang Spenta yang berharap bahwa terbit- Cirebon diminta oleh Dinas Pendi- tahu pula” berapa jumlah pembaca nya Korel Sakti dapat ikut meng- dikan setempat untuk merumuskan yang tergerak untuk meneruskan gairahkan dan menyemarakkan ke- dan menetapkan school branding lagi PDF Korel Sakti ini ke WAG atau giatan literasi di sekolahnya. Bahkan, (citra dan jati diri sekolah), eksis- individu lain di jejaring media sosial- ada pula yang besar hati bahwa tensi dan konsistensi Korel Sakti nya yang terbebas dari sekat ruang Korel Sakti ini dapat menjadi salah menjadi salah satu pertimbangan dan jarak. satu pembeda antara Spenta dan (konsiderans) bagi jajaran pengam- sekolah-sekolah lainnya, khususnya bil kebijakan di Spenta untuk, secara Sependek pengetahuan sang pada jenjang SMP di Kota Cirebon. bulat hati, mengusung Literate Green pemimpin redaksi, PDF Korel Sakti School sebagai brand sekolahnya. ini telah terkirim dan dibaca individu Mungkin sudah suratan takdir, siswa, mahasiswa, orang tua siswa, Korel Sakti mulai beredar semasa Begitu pula, saat semua SMP guru, dosen, widyaiswara, penyuluh dengan Covid-19 yang mulai menye- negeri dan beberapa SMP swasta di bahasa, jurnalis, pejabat struktural, bar. Tak heran ada di antara warga Kota Cirebon ditugasi untuk mengisi serta mungkin individu dari entitas Spenta yang berseloroh bahwa Korel tayangan expo Brand Product School, sosial lain yang tak terkofirmasi. Sakti telah sejak awal “berdamai” sebagai agenda turunan dari pro- Tidak sedikit pula di antara pembaca dengan pandemi. Buktinya, di saat gram pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tergerak untuk memberikan program literasi lain menepi karena di stasiun televisi lokal RCTV, Korel tanggapan, lebih sering berupa terdampak pandemi, gerakan literasi Sakti disajikan dan ditayangkan ke apresiasi dan motivasi, baik dengan di Spenta lewat penerbitan Korel layar kaca pemirsa RCTV dan peng- kata-kata maupun emoji jempol tiga. Sakti tidak pernah berhenti. Bahkan akses kanal YouTube-nya sebagai harus diakui, banyak tema dan topik salah satu produk unggulan pengem- Sebagai media penyaji karya lite- tulisan yang ditayangkan Korel Sakti bangan literasi di SMPN 3 Cirebon. rasi warga Spenta, tentu kontributor terkoneksi langsung dengan isu pan- utama untuk mengisi rubrik-rubrik demi. Jadi, tidak terlalu salah kalau Pada 8 Maret 2021, Korel Sakti yang tersedia adalah warga Spenta di mata kru redaksi, ada semacam genap berusia satu tahun. Dalam sendiri, baik guru maupun siswa. anggapan bahwa pandemi Covid-19 masa satu warsa itu, sudah 21 edisi, Begitu pula, beberapa individu yang menjadi hikmah tersembunyi termasuk edisi ini, hadir menyapa telah ditampilkan sebagai sosok in- (blessing in disguise) dalam kerja pembaca setianya. Entah berapa spiratif, pertama-tama berasal dari penerbitan Korel Sakti. populasi mereka. Yang jelas, sebagai kalangan warga Spenta. Namun, se- koran elektronik yang diinisiasi dan iring berjalannya waktu dan bertam- Di saat pandemi pula, Korel Sakti dihidupi oleh Tim Literasi Spenta, bahnya bilangan edisi, ada beberapa jadi terasa berarti kehadirannya se- Korel Sakti pertama-tama beredar di penulis di luar Spenta yang bersedia bagai salah satu instrumen penjaga ketika diajak ikut menyemarakkan nyala api literasi di lingkungan Korel Sakti dengan karya-karyanya. Spenta agar tidak meredup, apalagi sampai padam. Terbukti, selama se- Akhirnya, selamat ulang tahun tahun pandemi, koran elektronik ini Korel Sakti. Selayak doa untuk insan telah memantik gelora di dada bebe- mulia, “Barakallah fii umrik”. Semoga rapa warga Spenta, baik guru mau- langkah ke depan makin ditaburi pun siswa, untuk bergiat menggores- keberkahan. Tetap semangat men- kan pena. Benih-benih kreativitas jaga dan merawat nyala api literasi di mulai bertunas. Beberapa insan negeri ini, khususnya di jagat kecil Spenta sudah mulai bertransformasi SMPN 3 Cirebon. dari sekadar pembaca (reader) men- jadi penulis (writer). Verba Volant, Scripta Manent. Bersama Korel Sakti Belajar Mema- hat Prasasti.*** (CA)

Korel Sakti 3 Edisi 21 # Maret 2021 Keluarga Spenta, sabahat warga Spenta akan sangat mem- Pengantar Redaksi Korel Sakti yang berbahagia. bantu kehidupan korel ini. Pada edisi 21 ini, Korel Sakti menampilkan rubrik “Kata Alhamdulillah, pada Senin, Begitu juga pesan saya untuk Pembaca” yang berisi tang- 8 Maret 2021, Korel Sakti berusia tim Korel Sakti agar tetap istiqa- gapan, masukan, saran, dan tepat satu tahun. Walaupun usia mah, tetap semangat, dan selalu lain-lain untuk perbaikan Korel Sakti masih muda serta berusaha untuk meningkatkan Korel Sakti ke depan. pengalaman dan wawasan juga mutu dalam segi isi, menarik masih dangkal, namun saya dalam segi penampilan, serta melihat Korel Sakti mempunyai berupaya tepat waktu dalam tanggung jawab moral untuk penerbitan. tetap tumbuh dan berkembang. Terbukti, Korel Sakti semakin Selaku pimpinan tentunya dinamis dalam melaksanakan saya merasa bangga, bahwa cita program peningkatan mutu pen- -cita Spenta menuju Sekolah didikan. Memang, untuk Literat sedikit demi sedikit mulai sekarang ini Korel Sakti belum terwujud. Korel Sakti adalah se- banyak dilirik oleh publik, tetapi buah wadah untuk menampung suatu saat nanti dapat menjadi semua aspirasi warga Spenta. idola, khususnya di Spenta. Untuk itu saya berharap, semua warga Spenta turut berkontri- Keinginan dan cita-cita Korel busi untuk menyumbangkan Sakti itu tidak mungkin akan ter- pemikirannya dalam bentuk capai kalau tidak didukung oleh cerita, artikel, puisi, dll. sesuai warga Spenta semuanya. Untuk jadwal yang telah ditentukan. itu pesan saya kepada warga Spenta untuk selalu memberikan Semoga Korel Sakti semakin sumbangan pikiran, ide, ga- maju dan Spenta makin jaya. gasan, opini, dan imajinasi Aamiin dalam bentuk karya fiksi atau karangan ilmiah. Tulisan dari Hj. Ade Rukmini, S.Pd., M.Pd.I. Kepala SMPN 3 Cirebon Sebuah terobosan bahkan Dengan harapan rubrik itu menjadi revolusi, tidak serta merta dapat media penjembatan antara pembaca, mengubah pola sebelumnya secara redaksi, dan jajaran kepemimpinan keseluruhan. Demikian pula dengan di sekolah tercinta, SMPN 3 Kota Ci- lahir dan tumbuhnya Korel Sakti di rebon. Dengan mengedepankan SMPN 3 Kota Cirebon. Diharapkan \"pendapat bertanggung jawab, bu- Korel Sakti dapat menumbuhkan kan hanya masukan, atau kritik, na- rangsangan kreatif dan menjadi wa- mun suguhan solusi\". Diharapkan dah berbagai karya literasi visual muncul gagasan dan pendapat yang (tulisan maupun gambar bermakna). membangun serta saling menguat- kan, bukan saling melemahkan. Kesan yang saya dapat dari hadirnya Korel Sakti adalah kesan Semoga Korel Sakti dan siapa pun positif, dengan makna khusus seba- yang berinteraksi dengannya diber- gai media elektronik lokal untuk kahi Allah, aamiin … mengasah dan mengasuh berbagai bakat literasi visual. Sehingga, tidak Agus Suryana, S.Pd. hanya dibuat, tetapi juga dimuat. Guru Seni Budaya SMPN 3 Cirebon, kreator karya untuk rubrik “Galeri Pesan untuk Korel Sakti ke depan, Surya” adanya rubrik \"Surat Pembaca\".

Korel Sakti 4 Edisi 21 # Maret 2021 Korel Sakti sangat bagus. Ke- maupun siswa dengan siswa lain- hadirannya sebagai media elek- nya, sehingga tetap bisa menjalin tronik selaras dengan perkem- silaturahmi, apalagi di masa pan- bangan zaman di era revolusi in- demi ini. dustri 4.0 ini. Sebagai media infor- masi, Korel Sakti memberikan info Korel Sakti merupakan salah satu kekinian mengenai beragam hal, media literasi, yang menjadi seperti info mengenai sekolah, sarana untuk mengembangkan pendidikan, dan info terkini lain- kemampuan dan aktivitas literasi nya. siswa dan guru. Dengan adanya Korel Sakti membuktikan bahwa Korel Sakti juga menjadi wadah geliat literasi terus berdenyut untuk menuangkan kreativitas. bahkan bergelora. Siswa dan guru dapat menuangkan ide, pendapat, imajinasi dalam Selamat ulang tahun Korel Sakti. beragam bentuk sehingga bisa Semoga semakin berkembang dan diapresiasi oleh banyak orang. terus menjadi yang terdepan. Korel Sakti juga menjadi sarana Dr. Neneng Sri Wulan, M.Pd. komunikasi siswa dengan guru Dosen Kampus UPI di Purwakarta Keren… Korel Sakti menjadi sarana bagi Jadi pionir koran elektronik sekolah. pegiat literasi yang ingin Jarang ada. Meskipun di sekolahnya berkarya dan memublikasikan ada jurnalistik, tapi tak sampai karya tersebut untuk dibaca ban- menghasilkan seperti SMPN 3. yak orang. Korel Sakti juga mem- Mantap… bebaskan siapa saja yang ingin berkarya, baik guru, siswa, mau- Dewi Octapriani, S.Pd. pun alumni. Korel Sakti telah Guru Bahasa Indonesia memberi pengalaman baru bagi SMP Islam Al Azhar 5 Cirebon penulis dan pembacanya. Se- lamat ulang tahun Korel Sakti. Se- Selama ikut menjadi bagian dari Korel moga ke depannya lebih maju Sakti, saya menjadi lebih banyak tahu dan lebih tersebar luas lagi. mengenai hal tulis-menulis, lebih kreatif. Saya juga sangat senang jika Tazqiyah Rimba M.N. tulisan saya bisa menjadi bagian dari Siswi Kelas IX-G korel tentunya. Selain itu, adanya Korel Pegiat literasi dan kru Korel Sakti Sakti membuat saya lebih bersemangat lagi untuk menulis dengan lebih baik lagi. Harapan saya untuk Korel Sakti, semoga semakin maju, semakin ber- variasi, dan selalu bermanfaat untuk para pembaca dan penulisnya. Dhealda Hanum Ayuningtyas Siswi Kelas IX-B Pegiat literasi dan kru Korel Sakti

Korel Sakti 5 Edisi 21 # Maret 2021 Korel Sakti ini memberikan wawasan Korel Sakti sangat atau penga-laman yang dapat kami con- berguna dan ber- toh. Korel Sakti ini bagus dan mudah di- manfaat bagi kita pahami. Harapan saya, Korel Sakti ke semua. depannya agar lebih banyak memuat berita yang terbaru dan dapat dicontoh Ridwan oleh siswa SMPN 3 dan juga siswa SMP Siswa Kelas IX-A lain. Semoga kita bisa mengambil wawasan dari Korel Sakti ini dengan baik. Shafannisa Wulandary Siswi Kelas IX-A Korel Sakti sangat memotivasi. Semoga ke depan- Di dalamnya banyak karya nya lebih baik lagi guru-guru dan teman-teman dan dan lebih ba- saya. Isinya juga bervariasi. nyak lagi pembaca Jadi, saya tidak pernah bosan yang senang de- membacanya. Harapan saya ngan korel ini. semoga Korel Sakti terus ada dan tetap bermanfaat, lebih Deswita Maharani beragam lagi. Siswi Kelas IX-A Deva Artikah Siswi Kelas IX-A Harapan saya dari Ko- Selamat ulang tahun Korel rel Sakti ini semoga Sakti. anak-anak SMPN 3 dari Semoga menjadi karya lite- kelas 7, 8, dan 9 bisa rasi yang bermanfaat, bisa membuat karya yang dikenal dan disukai banyak bisa bermanfaat dan orang, tidak membuat bosan dikenang sama orang untuk dibaca, selalu menya- sampai kapan pun, jikan berita dan karya-karya seperti membuat puisi, yang terbaik. cerpen, dan sampai Sekali lagi selamat dan suk- membuat buku novel ses terus untuk Korel Sakti. sendiri. Khalisha Aura Izzatunnisa Febiyanti Siswi Kelas X MA Husnul Siswi Kelas IX-A Khotimah Kuningan Kru Korel Sakti Pelindung: Hj. Ade Rukmini; Pengarah: H. Abdul Rojak, Edi Khoiri, Elva Virdianastuty, Juwariyah; Pemimpin Redaksi: Cecep Ahyani; Anggota Redaksi: Sriyanti, Hadiyati, Lusti Damayanti, Agus Suryana, Ali Tisna Mulyana, Mayasari Rahayu, Tazqiyah Rimba Mazid Nugraha, Dhealda Hanum Ayuningtyas; Publikasi: Ahmad Yani Ibnu Shidiq, Ria Maria Djumhana, Fachirwan; Alamat Redaksi: SMPN 3 Cirebon, Jalan Pronggol No. 52 Kota Cirebon.

Korel Sakti 6 Edisi 21 # Maret 2021 Pengantar Redaksi 2016 Dalam rangka milad pertama Korel Sakti, kami hadirkan jejak literasi Gara-gara kecanduan membaca, Melisa, siswi IX-B siswa Spenta. Pada edisi ini, kami kaya kosakata. Kalau bicara, kata-katanya jelas dan hanya menampilkan beberapa ca- bernas. Kalau sedang membaca, ia sering lupa bahwa paian. Yang belum terekspos di perutnya belum diisi apa-apa. Yang ajaib, novel tebal edisi ini insyaallah akan dipublika- bisa ia lahap dalam tempo sesingkat-singkatnya. Di sikan pada edisi-edisi berikutnya. ajang literasi, ia kampiun lomba cipta dan baca puisi Selamat membaca. tingkat kota. Ia juga juara kedua olimpiade IPS tingkat kota dan ikut berkompetisi di tingkat provinsi. 2017 Aduh, Mel, gara-gara kecanduan membaca ya kamu secerdas itu. 2018 Tidak semua siswa bertahan melakoni tantangan mem- Tahun berikutnya, 2018, tujuh siswi (lagi-lagi siswi) baca dan mereviu minimal 24 buka dalam tempo dela- yang berhasil menuntaskan tantangan membaca dan pan bulan, baik dalam program West Java Leader’s mereviu minimal 24 buku dalam tempo delapan bulan. Reading Challenge (WJLRC) maupun Cirebon Leader’s Reading Challenge (CLRC). Mereka pun diwisuda bersama ratusan sejawatnya dari beberapa SMP di Kota Cirebon. Tidak sedikit yang mundur dari gelanggang tempur. Yang sampai finish memang yang betul-betul kecan- Ya, kini giliran Intan, Amalia, Ayu, Rihma, Syiffa, duan membaca. Zuhri, dan Viska yang harus menerima kalungan medali di Gedung Negara. Akhirnya, mereka—Sheliya, Melisa, Dina, Viska, Nala, dan Siti Rohmah—yang naik ke altar Wisuda Literasi I 2017 di pelataran Keraton Kacirebonan. Alhamdulilah dapat medali dan sertifikat sebagai pengingat bahwa membaca adalah aktivitas sepanjang hayat.

Korel Sakti 7 Edisi 21 # Maret 2021 2018 2018 Efek kecanduan membaca membuat Mushonif meraih Efek kecanduan membaca pula yang membuat tiga posisi kedua dalam Olimpiade IPS tingkat kota. Ia pun siswi ini—Hanum, Fitria, dan Hajaeni—sangat piawai ikut berkompetisi di tingkat provinsi. melontar pendapat dan cekatan menangkis “serangan lawan”. Wajah siswa berkacamata ini memang tipikal general pembaca buku. Mereka menjadi jawara lomba debat dalam Festival Literasi 2018 di SMPN 1 Cirebon 2019 Tahun 2019. Siswa yang kecanduan membaca dan tabah menghadapi tantangan membaca makin banyak jumlahnya. Tercatat 12 siswa yang akhirnya mendapat kalungan medali dalam Wisuda Literasi III di pelataran Goa Sunyaragi. Mereka adalah: Andre, Hanum, Zuhri, Tazqiyah, Alif, Astrid, Vika, Hajaeni, Allysia, Yanda, Falah, dan Vina. 2019 Banyaknya siswa yang kecanduan membaca bisa jadi karena dipicu adanya perpustakaan yang nyaman, Oktober 2019. Jambore Literasi digelar Komunitas buku-buku tersedia dalam jumlah dan jenis yang ba- Gelemaca di bumi perkemahan Sidomba, Jalaksana, nyak, serta yang tak kalah penting adalah adanya be- Kuningan. ragam aktivitas di sana yang menyenangkan. Tim Literasi Spenta mengirimkan Hanum, Tazqiyah, Yanda, Allysia, dan Weni untuk mengikuti beragam Di perpustakaan Spenta, selain aktivitas utama yaitu kegiatan dan lomba literasi di sana. membaca, beragam permainan yang melatih kinerja Hasilnya, mereka meraih juara ketiga dalam lomba kognisi, afeksi, dan psikomotorik kerap tersaji. menulis cerpen, artikel, dan feature. Jadi, jangan remehkan peran perpustakaan, karena ia jantung persekolahan, bahkan jantung peradaban.

Korel Sakti 8 Edisi 21 # Maret 2021 ADA sebuah ungkapan dari H. Abdul Rojak Kecakapan yang dikembangkan Ali bin Abi Thalib yang melalui berbagai model kegiatan cukup fenomenal men- pengembangan diri secara terus- pembelajaran berbasis pada aktivitas genai pendidikan anak menerus melalui berbagai kegiatan yang sesuai dengan karakteristik yakni, “Ajarilah anak-anakmu sesuai belajar agar peserta didik terbiasa kompetensi dan materi pembela- dengan zamannya, karena mereka untuk berpikir kritis dalam meme- jaran. Selain itu, kecakapan yang hidup di zaman mereka, bukan pada cahkan masalah, memiliki kreativitas dibutuhkan dalam dunia pendidikan zamanmu. Sesungguhnya mereka yang tinggi, mampu berkomunikasi pada abad 21 adalah keterampilan diciptakan untuk zamannya, sedang- secara efektif, serta mampu berko- berpikir lebih tinggi (Higher Order kan kalian diciptakan untuk zaman laborasi dalam sebuah tim. Thinking Skills -HOTS) yang sangat kalian.” diperlukan dalam mempersiapkan Peserta didik jangan bosan bila peserta didik dalam menghadapi Sejalan dengan ungkapan terse- guru dalam kegiatan belajar menga- tantangan global. Atau dengan kata but, terjadi persaingan dalam berba- jak mereka untuk diskusi melalui lain, pendidikan dapat menciptakan gai bidang kehidupan, termasuk model-model pembelajaran antara masyarakat terdidik yang di masa dalam bidang pendidikan yang kelak lain: model pembelajaran penying- depan akan bersaing dengan negara melahirkan sumber daya manusia kapan/penemuan (Discovery/Inquiry lain yang berkualitas. Learning), model pembelajaran ber- basis masalah (Problem-based Learn- Untuk mewujudkan hal tersebut, Setiap individu dihadapkan pada ing), dan model pembelajaran ber- guru sebagai ujung tombak pebela- tuntutan akan pentingnya sumber basis proyek (Project-based Learn- jaran harus mampu merencanakan daya manusia yang berkualitas serta ing). Hal ini karena model-model dan melaksanakan PBM yang mampu berkompetisi. Sehingga, pen- tersebut memenuhi syarat dalam berkualitas. Tercapainya pembela- didikan yang bermutu menjadi ke- pengembangan kompetensi abad 21. jaran yang berkualitas idealnya kuatan untuk mengatasi masalah- menghasilkan sikap yang baik, masalah yang dihadapi dalam ke- Dengan model-model pembela- pengetahuan yang mumpuni, dan hidupan. jaran tersebut diharapkan peserta keterampilan yang terakumulasi didik dapat terlibat aktif. Peserta pada diri peserta didik. Proses pem- Upaya untuk meningkatkan mutu didik memiliki kemampuan pada diri belajaran yang menantang akan pendidikan, salah satunya dengan sendiri dengan cara berpikir dan memberikan pengalaman belajar membekali peserta didik dengan belajar yang menekankan pada men- bermakna, sehingga pengalaman kemampuan/kompetensi abad 21. cari dan menemukan informasi. Ada belajar tersebut dapat diaplikasikan Kompetensi ini sangat diperlukan pula pembelajaran berbasis masalah oleh peserta didik dalam mengha- oleh peserta didik agar dapat me- nyata yang melatih peserta didik dapi permasalahan dalam kehidupan ningkatkan kemampuan daya jual untuk belajar tentang cara berpikir nyata.*** (marketability), kemampuan bekerja kritis dan keterampilan pemecahan (employability), dan kesiapan men- masalah. Dan, juga ada pembelajaran H. Abdul Rojak, M.Pd. jadi warga negara (readiness for citi- yang dapat mengembangkan daya zenship) yang baik. kreativitas, merencanakan aktivitas Guru IPS belajar, melaksanakan proyek secara Agar memiliki kemampuan dan kolaboratif, yang akhirnya mengha- Wakil Kepala SMPN 3 Cirebon keterampilan tersebut, diperlukan silkan produk.

Korel Sakti 9 Edisi 21 # Maret 2021 Hermin PADA masa pandemi Covid- masing-masing untuk menimba ilmu. berkumpul yang ada, salat 19 seperti sekarang ini, Barulah pada petang harinya, berjamaah tetap menjadi prioritas ada sisi positif yang saya yang kami usahakan, terutama rasakan. Jika sebelum pan- saat matahari mulai beranjak ke magrib, isya, dan subuh. Saat-saat demi setiap hari saya harus berang- peraduan, kami dapat kembali itu menjadi waktu berkualitas, kat ke sekolah (kecuali Sabtu dan berkumpul di rumah. Rutinitas quality time bagi kami sekeluarga. Ahad) untuk mengajar, maka dalam pekerjaan dan sekolah yang cukup situasi BdR (Belajar dari Rumah) menguras tenaga dan pikiran, Kini, saat pandemi, saat-saat seperti sekarang, saya memiliki kadang-kadang menjadikan kami berkualitas itu alhamdulillah, sema- waktu relatif lebih banyak bersama lebih memilih untuk segera beristi- kin bertambah. Bila zuhur dan asar keluarga. Ini karena jadwal pembela- rahat ketimbang bercengkerama biasanya tidak berjamaah, kali ini, jaran situasi pandemi tidak fulltime antaranggota keluarga. dengan banyaknya waktu bersama di seperti saat sebelum pandemi. rumah, zuhur dan asar pun dapat Sedihnya, hal itu menjadikan dilakukan secara berjamaah. Proses belajar mengajar pun komunikasi yang terjalin antar- dilakukan dari rumah dengan anggota keluarga lebih banyak Kesempatan untuk menjalin pertemuan maya atau kelas maya mengarah pada komunikasi bersifat komunikasi nonmekanis yang lebih melalui aplikasi semacam google mekanis, komunikasi yang bersifat santai dan diwarnai senda gurau pun meet dan google classroom. Meme- memang seharusnya –Anda lebih banyak tersedia waktunya. riksa tugas siswa tidak lagi harus bertanya, saya menjawab– bukan Pernah suatu ketika, saya dan anak dilakukan di sekolah, melainkan komunikasi yang dihiasi dengan nomor dua yang duduk di bangku cukup melalui gawai. keakraban dan senda gurau. kelas satu SMA mengobrol. Saya Walaupun demikian, kesempatan memanggilnya dengan sapaan Anak-anak kami di rumah pun bercengkerama bukan sama sekali “Dede”. sama. Mereka menerima pembela- tidak ada. Tetap ada. Hanya saja, jaran serta mengerjakan tugas dari menjadi lebih terbatas waktunya. Ketika sedang memeriksa gurunya dari rumah, kecuali, anak kembali tugas salah seorang siswa kami yang bungsu. Hal itu dikerjakan Dalam keterbatasan waktu melalui google classroom (GC), lebih banyak melalui gawai. “Dede, masa ibu sudah capek-capek komentar panjang memberi ulasan Sebelum terjadi pandemi Covid- tentang tugas yang dibuat siswa di 19, sebelum kebijakan BdR diterap- GC ternyata boro-boro dibalas, kan, setiap pagi—khususnya pada dibaca pun, mungkin tidak.” hari-hari kerja—adalah peman- dangan indah yang lumrah bila Spontan anakku nomor dua semua anggota keluarga bergegas, menjawab, “Sama, Bu. Saya juga. tergesa-gesa menyiapkan diri untuk Udah capek-capek ngerjain tugas. kemudian berpencar ke luar rumah Eeh, sama gurunya jangan-jangan memburu tempat aktivitasnya dibaca aja enggak.” masing-masing. Suami berangkat ke kantor untuk bekerja. Saya berang- Sesaat saya terkesima. Selanjut- kat ke sekolah untuk mengajar. nya tertawa berderai. “Oh, begitu, Anak-anak berangkat ke sekolahnya ya? Berarti sama, ya? Ya, sudahlah. Berarti impas. Hahaha....” Kami berdua pun tertawa.

10 Korel Sakti Edisi 21 # Maret 2021 Sepintas, itu adalah obrolan yang membuat mereka bersemangat yang sempurna dan fisik yang sehat. ringan yang tidak ada artinya. Akan untuk meningkatkan hasil kerjanya. Itu menjadi modal dasar yang harus tetapi, jika kita kaji sedikit lebih Kepada yang belum rajin (lebih baik disyukuri dan digunakan sebaik- dalam, lontaran spontan tadi bahwa baiknya dalam segala hal. Termasuk mungkin ada guru tidak memeriksa kita menyebutnya demikian daripada mengerjakan tugas dengan segala tugas siswa di masa pandemi, itu kemampuan yang dimiliki oleh diri merupakan hal yang bisa saja terjadi, mengatakan malas) kita tetap sendiri tanpa menyontek dari orang tetapi tidak seharusnya terjadi. berupaya mengingatkan agar mereka lain. Kalau sekadar bertukar pikiran, mengerjakan tugasnya. tentu itu hal yang baik. Akan tetapi, Tugas guru untuk membangun bila lebih memilih untuk menyalin karakter siswanya tidaklah lantas Pun kepada yang kita ketahui rekat (copy paste) tugas dari kawan, tercukupi dengan pemberian tugas- bahwa tugas yang mereka kerjakan sebaiknya itu dihindari. tugas melalui kelas maya. Melalui ternyata memiliki terlalu banyak kelas maya inilah kita dapat kesamaan dengan tugas temannya, Konon katanya, menyontek memasukkan nuansa pendidikan baik yang satu kelas maupun lain merupakan cikal bakal korupsi. karakter kepada peserta didik yang kelas, kita berkewajiban untuk Na’udzubillahi min dzalik. Dengan memang beragam. Ada yang sangat meluruskannya. Jerih payah kita kita berusaha menanamkan prinsip rajin dan bersungguh-sungguh dalam dalam memberi ulasan sesuai kejujuran, mau terus berupaya, dan mengerjakan tugas. Ada yang agak keilmuan terhadap tugas-tugas siswa, memiliki rasa percaya diri kepada rajin dan agak bersungguh-sungguh pasti Allah mencatatnya sebagai para peserta didik kita, semoga dalam mengerjakan tugas. Ada pula sesuatu yang semoga bernilai ibadah. menjadi investasi ke depan yang akan yang kurang atau belum rajin dalam Bila siswa kita belum merasakan menjadikan mereka—pada saatnya mengerjakan tugas. manfaatnya sekarang, semoga suatu nanti—sebagai generasi penerus saat mereka dapat merasakan yang amanah, yang bertindak sesuai Kepada mereka yang telah ber- manfaatnya. dengan tuntunan agama dan norma upaya bersungguh-sungguh dan rajin masyarakat. Amin ya, Robbal ‘alamin. dalam mengerjakan tugas, kita dapat Kepada siswa, juga ada hal memberi komentar dan ulasan yang penting yang harus kita camkan ke Cirebon, Jumat, 5 Maret 2021 membuat mereka merasa dihargai dalam diri mereka masing-masing. dan lebih meningkatkan upaya dan Dalam mengerjakan tugas apa pun Hermin, M.Pd. kerja kerasnya agar lebih berprestasi yang diberikan oleh guru, hendaknya di kemudian hari. Kepada yang agak mereka mengedepankan prinsip Guru Bahasa Indonesia rajin, kita dapat memberi komentar kejujuran, semangat berusaha keras, dan percaya pada kemampuan diri. SMAN 7 Cirebon Allah sudah mengaruniai akal pikiran Cita Spenta Ayo Membaca (Cecep Ahyani) (Cecep Ahyani) Kami siswa SMP 3 Belajar giat riang gembira Ayo kawan kita bersama Mencari ilmu asah talenta Membaca buku dan alam raya Berkibar panji akhlak mulia Ambil bukumu buka matamu Kami siswa SMP 3 Kita membaca tak jemu-jemu Patuhi orang tua tercinta Hormati guru pahlawan mulia Baca baca ayo membaca Berkawan mesra dengan sesama Dengan membaca buka dunia Literasi kami kembangkan Baca baca ayo membaca Karakter kami tumbuhkan Dengan membaca kita berkarya Kompetensi kami latihkan Demi masa depan gemilang

Korel Sakti 11 Edisi 21 # Maret 2021 Mayasari Rahayu ADA sebuah peribahasa faatkan sebagai bekal dalam men- Rumput tetangga yang terlihat Indonesia yang berbunyi jalani kehidupan di dunia ini. hijau di mata kita, bisa jadi disebab- “Rumput tetangga lebih kan oleh kurangnya rasa memiliki hijau daripada rumput Jadi, seharusnya kita tidak perlu terhadap apa yang kita miliki, se- sendiri”. Kita pasti pernah mende- membanding-bandingkan “rumput” hingga kita mengabaikan kemam- ngar atau bahkan mengucapkannya. kita, milik kita, kemampuan kita de- puan diri sendiri, melupakannya, dan Peribahasa itu bermakna bahwa ter- ngan orang lain, karena setiap orang mematikannya. Padahal, tidak akan kadang kita melihat dan menilai apa itu memiliki kelebihan dan kekurang- ada hasil tanpa usaha dan proses. yang dimiliki oleh orang lain selalu annya masing-masing. Setiap kelebih- Setiap hal perlu usaha dan perjuang- terlihat lebih baik, lebih indah, dan an yang kita miliki haruslah diopti- an. Jika kita lebih mengoptimalkan lebih segalanya daripada milik malkan. Adapun kekurangannya, bisa kemampuan diri, mengembangkan- sendiri. Padahal tanpa disadari kita perbaiki dengan selalu belajar nya dan berusaha lebih keras, mung- penilaian seperti itu dapat menimbul- dan mau berusaha untuk memper- kin suatu saat rumput kita akan sehi- kan perasaan tidak puas terhadap baiki diri sehingga kekurangan yang jau rumput tetangga, bahkan mung- apa yang kita miliki, bahkan iri kita miliki bisa tertutupi. kin lebih hijau lagi. Karena, kita lebih dengki terhadap orang lain. mengenal diri kita sendiri daripada Terkadang kita disilaukan dengan orang lain. Jika orang lain bisa mem- Terkadang kita lupa bahwa apa kelebihan dan kemegahan yang di- buat rumputnya hijau, maka kita juga yang terlihat tidak seperti kenyataan- milik orang lain, padahal kita juga pasti bisa. nya. Kita hanya melihat rumput orang memiliki kelebihan sendiri yang lain lebih hijau tanpa mengetahui mungkin berbeda dengan teman Hijaunya rumput yang dimiliki proses dan kerja keras yang telah ataupun tetangga. Walaupun berbeda tidak akan berguna jika kita tidak dilakukan orang itu untuk menum- itu adalah kelebihan kita, modal kita menjaga dan mengurusnya. Jangan buhkannya sehingga menjadi hijau hari ini, dan di masa mendatang. sampai kita melupakan setiap usaha dan subur. Kita hanya melihat dan jerih payah yang telah dilakukan penampakannya saja, hasilnya saja. Jika kita tidak bisa membentengi untuk menumbuhkan rumput kita, Usaha dan kerja keras dibutuhkan diri dengan iman dan keyakinan, tetapi ketika sudah tumbuh subur untuk “menghijaukan” apa yang kita maka yang akan terlihat di hadapan dan hijau kita malah melupakannya. miliki. Tidak ada hasil yang tumbuh kita hanyalah “rumput-rumput Menjaga dan merawat memang lebih secara tiba-tiba, perlu waktu dan juga tetangga” saja dan melupakan sulit daripada menanam dan memu- usaha. “rumput” yang kita miliki, milik kita lainya. Dibutuhkan ketekunan dan sendiri. Walaupun mungkin apa yang keteguhan hati untuk mempertahan- Setiap manusia diciptakan dengan kita miliki tidak seindah dan sebagus kannya. Semoga di mana pun berada segala keunikan dan ciri khas masing- milik orang lain, tapi sudah sepatut- rumput kita akan selalu hijau.*** masing. Tidak ada satu pun manusia nya kita bersyukur atas segala anu- yang sama persis, bahkan yang kem- gerah-Nya. Dengan bersyukur, kita Mayasari Rahayu, S.Pd. bar identik sekalipun pasti memiliki akan lebih menghargai diri sendiri, Guru Bahasa Indonesia perbedaan. Manusia diciptakan de- milik sendiri dan menjauhkan diri SMPN 3 Cirebon ngan kelebihan dan kekurangannya dari iri dengki yang membutakan masing-masing yang dapat diman- mata, hati, dan pikiran sehingga men- gabaikan potensi yang kita miliki.

12 Korel Sakti Edisi 21 # Maret 2021 Dewi Octapriani SASTRA. Berbicara ten- klasik sampai dengan modern. Sastra sastra. Namun, pendidikan sastra tang sastra, masyarakat juga berperan penting dalam mem- yang kurang di sekolah-sekolah pada umumnya mem- bangun peradaban bangsa. Karya menyebabkan remaja saat ini tidak punyai pemikiran bah- sastra tidak hanya digunakan untuk menyukai sastra karena mereka wa sastra adalah sesuatu yang indah mengembangkan imajinasi sese- beranggapan bahwa sastra itu sulit. namun sulit dimengerti, bahkan ada orang, tetapi ia juga bisa digunakan yang menganggap bahwa sastra itu sebagai media untuk mewariskan Pengaruh sastra sendiri tidak gila. Sebenarnya apa itu sastra? nilai kearifan lokal kepada generasi terlalu besar di sekolah-sekolah muda. Kearifan lokal inilah yang karena seperti yang sudah dipapar- Dalam Kamus Besar Bahasa membentuk jati diri bangsa kan tadi, bahwa dalam pembelajaran, Indonesia (KBBI), sastra adalah Indonesia. sastra hanya dijadikan sebagai bahan bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang bacaan saja, tidak dipelajari lebih dipakai di kitab-kitab (bukan bahasa Menurut pendapat beberapa dalam lagi. sehari-hari). Tak sedikit juga yang orang yang saya wawancarai menge- beranggapan bahwa sastra itu nai sastra yang terpinggirkan, dapat Dalam proses pembelajaran ‘keren’. disimpulkan bahwa pengabaian Bahasa Indonesia, terutama yang sastra berakar dari buruknya sistem berkaitan dengan aspek menulis Namun, mengapa bahasa, sastra, pendidikan di Indonesia yang hanya karya-karya sastra, pengembangan dan budaya terpinggirkan di era memasukkan sastra sebagai bahan dimensi kreativitas siswa sangatlah (katanya) globalisasi ini? Apakah bacaan untuk dihafal jalan ceritanya, penting. Hal itu disebabkan karena bahasa, sastra, dan budaya ini hanya tidak untuk diapresiasi. Siswa mem- karya sastra (dalam hal ini prosa, sebatas aura tak tersentuh; berjarak baca karya sastra melalui sinopsis puisi, dan drama serta kombinasi di dengan tubuh fisikal yang ditempeli yang dibuat guru. Siswa mengerti antara ketiganya) adalah karya- identitas seragam, lencana, ijazah, garis besar cerita, tetapi tidak karya imajinatif yang dalam peci, kerudung, jam tangan, baju, dan mampu memahami nilai-nilai yang “menggelutinya” membutuhkan semacamnya? Lalu, bagaimana disampaikan penulis. kerja kreatif. kesejarahan tubuh yang penuh tempelan itu ada? Apakah ia berjarak Hal ini terjadi karena sebagian Namun, kreativitas siswa terse- juga dengan “sejarah” tubuh itu besar karya sastra di Indonesia but tidak terasah oleh guru, disebab- sendiri? Tubuh yang berbahasa, masih berada di wilayah orang kan tidak semua guru Bahasa Indo- bersastra, dan berbudaya, apakah dewasa. Belum banyak karya sastra nesia mampu dan mau mengem- bisa lepas dari itu semua? yang ditulis kembali dengan bahasa bangkan wawasan kesastraannya, yang mudah dipahami anak-anak mengikuti perkembangan sastra Salah satu bukti budaya literasi di atau remaja. Padahal, anak-anak atau modern yang berjalan begitu cepat di tanah air mengalami kemerosotan remaja di tingkat sekolah menengah luar tembok-tembok sekolah. Keba- adalah terabaikannya Pusat Doku- adalah objek yang bisa dijadikan nyakan guru Bahasa Indonesia mentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin. subjek dalam hal pembelajaran memiliki wawasan sastra dalam Mengapa sastra begitu terpinggir- sastra. Usia siswa sekolah menengah bentuk teori dari apa yang dahulu kan? Padahal sastra sendiri adalah adalah usia poduktif untuk mulai pernah diterimanya ketika masih budaya bangsa kita sejak dahulu, belajar dan menghasilkan karya bersekolah (SMA) atau berkuliah di sejak periode sastra Melayu rendah, perguruan tinggi. Hal ini bisa disebut

Korel Sakti 13 Edisi 21 # Maret 2021 stagnasi. Padahal, sastra Indonesia untuk menangani tugas seperti itu di untuk diri mereka, tetapi juga untuk terus berkembang. luar jam dinasnya. Dengan demikian, bangsa yang sudah sangat lama sastra di persekolahan tidak terlalu dijajah oleh “pikiran” bangsa lain Di sisi lain, guru Bahasa Indonesia berpengaruh. yang lebih kuat bahasa, sastra, dan kita juga sering melihat posisi budayanya. pengajaran apresiasi sastra tidak Budaya Bangsa terlalu penting. Oleh karena itu, Namun, ketika pendidikan sastra pengajaran sastra, terutama yang Budaya bangsa? Apa pengaruh itu pun tidak ada, ketika sastra berkaitan dengan menulis karya- sastra di sekolah menengah terhadap terpinggirkan dari generasi muda karya sastra kreatif sering budaya bangsa? Sebetulnya banyak, kita yang notabene adalah siswa terabaikan. sangat banyak bahkan. Di antaranya sekolah menengah, ketika itu pula tak melalui sastra, bahasa yang dimiliki ada lagi pengaruh baik dari sastra Perhatian sebagian besar guru suatu bangsa dihidupkan dan terhadap budaya bangsa ini. Dan, lebih dicurahkan pada bagaimana diperbarui terus-menerus. Melalui ketika bangsa ini sedikit demi sedikit mengajar murid agar dapat mengua- sastra, orang memiliki media untuk menghilangkan peran penting sai bahasa Indonesia yang baik dan bergaul dan “bermain” dengan bahasa, sastra, dan “akar” budayanya, benar daripada mengajarkan bagai- bahasanya. perlahan tapi pasti bangsa yang mana menguasai sastra secara sempat besar ini menuju kreatif, terutama bagaimana menulis Menurut Taufiq Ismail, perkem- kehancurannya. karya-karya sastra sebagai salah satu bangan bahasa merupakan ciri per- bentuk kreativitas siswa yang perlu adaban manusia yang maju. Sastra Ini adalah tugas kita semua, baik dikembangkan sejak dini. juga sangat berperan penting untuk sebagai pendidik maupun calon membangun peradaban bangsa. pendidik, yang menjadi guru Bahasa Kendala yang biasanya dihadapi Bahkan, pemikir-pemikir besar dunia, Indonesia di kemudian hari untuk adalah keterbatasan waktu. Untuk termasuk di antaranya Soekarno. mengubah paradigma masyarakat menangani dan membimbing siswa mereka berbahasa, mereka bersastra, mengenai sastra dan membangkitkan dalam menulis sastra di luar apa yang dengan itu mereka menciptakan kembali sastra Indonesia yang diisyaratkan oleh kurikulum, tidaklah “budaya” dan “alam berpikir” untuk hampir tenggelam agar tercipta memungkinkan guru dapat mena- merdeka. Untuk sebuah kemerdeka- kembali pengaruh yang baik dari ngani secara keseluruhan siswanya. an dan kebangkitan. Tidak hanya sastra persekolahan bagi budaya Rata-rata guru Bahasa Indonesia di bagsa ini. Hal ini adalah awal untuk sekolah menengah dalam sehari langkah yang masih sangat panjang harus menangani 150 siswa. Sedang ke depan.*** jam pelajaran bahasa Indonesia hanya 40 s.d. 45 menit. Padahal, *) Artikel ini pernah dimuat di Radar untuk menilai lembar tulisan siswa dengan penuh pertimbangan Cirebon pada Maret 2020. dibutuhkan waktu rata-rata sepuluh atau lima belas menit tiap siswa. Dewi Octapriani, S.Pd. Dalam seminggu akan menyita waktu Guru Bahasa Indonesia guru sekitar tiga puluh jam. Hanya SMP Islam Al Azhar 5 Cirebon sedikit guru yang mempunyai waktu

14 Korel Sakti Edisi 21 # Maret 2021 Nurul Tifani DALAM dunia perbukuan Yang lebih saya sayangkan karya yang terbilang luar biasa dan Indonesia sedang menjamur adalah, ketika membaca teenlit saya meledak di pasaran. Seperti novel suatu bacaan yang disebut selalu bisa menebak akhir ceritanya, Dealova yang ditulis oleh remaja teenlit atau teen literature. ataupun ketika membaca judul, saya SMP. Hal itu membuktikan bahwa Teenlit sendiri merupakan bacaan dapat menebak dengan tepat siapa saja berhak untuk menulis dan yang berkutat seputar remaja, mulai bagaimana alur kisahnya. Itu adalah berhak menyumbangkan karya luar dari bahasa, kebiasaan, dan sebagai- hal yang menjengkelkan, lebih biasa untuk Indonesia. Kehadiran nya. Tidak heran pula jika teenlit menjengkelkan dari suatu spoiler. penulis muda dalam teenlit menjadi dikatakan sebagai cerminan budaya tanda bahwa teenlit adalah karya remaja. Biasanya teenlit menggam- Namun demikian, teenlit bukan yang sangat dekat dengan remaja. barkan kisah percintaan remaja, karya yang buruk bagi saya. Saya Sehingga, kita dapat mengerti kisah cinta segitiga, mimpi, pesta- dapat menyebutkan, setidaknya ada budaya remaja dan pola pikirnya. Ini pesta sweet seventeen, dan lain 10 sampai 20 teenlit yang membuat penting untuk lebih mengerti dunia sebagainya yang berhubungan saya seperti terpelanting jauh ke remaja, bahkan dapat dijadikan dengan remaja. dalam kenangan masa remaja saya, suatu kajian tentang psikologi walaupun tidak seindah masa remaja remaja itu sendiri. Saya berpikir mengapa lebih yang tergambar dalam novel-novel banyak orang memilih untuk tidak teenlit, karena tidak ada cinta segi- Sama hal dengan buruknya membaca teenlit? Apakah karena tiga apalagi pesta sweet seventeen. penyeragaman selera, penyeragam- mereka sudah merasa menemukan an bacaan adalah sesuatu yang standar layak dalam menemukan Sesuatu yang harus diapresiasi sangat kaku. Seragam itu artinya bacaan? Dan, mengapa teenlit dengan hadirnya teenlit dalam sama. Ketika semuanya sama, maka menjadi seperti anak tiri sastra? lingkungan kita adalah munculnya akan miskin dialektika. Karenanya, Padahal di luar negeri, teenlit penulis-penulis muda. Mereka tidak tidak ada yang harus diasingkan dan mendapat banyak apresiasi. ragu-ragu dalam menuliskan suatu dikutuk dari suatu perbedaan. Orang -orang bebas memilih bacaan. Saya pribadi tidak terlalu sering Bagaimana pun bentuk tulisan, isi membaca teenlit. Harus saya katakan bacaan, berat atau ringannya tulisan, bahwa sedikit sekali karya teenlit setiap tulisan akan menemukan yang abadi, karena maknanya terlalu pembacanya masing-masing.*** dangkal, dan sekadar untuk hiburan. Selain itu, gaya bahasa yang memang Nurul Tifani sangat tidak beraturan. Ketika membaca teenlit, saya jarang sekali Alumnus Spenta 2016, berminat untuk membacanya dua Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati, kali. Tidak seperti ketika membaca Bergiat di Tjirebon Book Club karya Steinbeck, Gorky, Ayu Utami, Djenar Maesa Ayu, maupun Camus dan Tolstoy. Teenlit cenderung menjadi bacaan ringan dan cocok untuk menjadi sekadar hiburan.

Korel Sakti 15 Edisi 21 # Maret 2021 Dhealda Hanum Ayuningtyas Ringkas Kisah Bagian 2 hanya diam seperti biasa. “Eh iya, sampe lupa, keasikan ngob -rol nih,” ujar Fiora lalu terkekeh. Karena tak ada yang menjemput, “Firly,” jawab Firly menyalami Firly terpaksa mau diantar Gibran tangan El itu. “Kita balik dulu ya, udah malem pulang ke rumahnya setelah ber- juga,” ujar Fiora menggaruk teng- latih bola basket di sekolah. El mengangguk mengerti, lalu kuknya yang sama sekali tak gatal. Gibran betul-betul mengagumi tersenyum, ”Kalian kembar, ya?” Firly. Sementara itu, saat Firly dan tanya El melihat wajah Fio dan Firly “Eh, bentar, gue boleh minta Fiora tengah membeli kebab di bergantian. nomor lo?” tanya El. pinggir jalan, tiba-tiba baju dan wajah Fiora terkena cipratan air Fio dan Firly kompak mengangguk “Nomor apa? Sepatu apa nomor dari pengendara motor yang melin- membuat El tertawa melihatnya. baju?” canda Fiora membuat El tas di depan mereka. tertawa. “Kompak banget,”ujar El lalu USAI membersihkan dirinya, Fiora tertawa melihat dua wanita kembar “Nomor whatsapp lah,” ujar El kembali ke tempat kebab tadi. Co- di depannya itu. menyodorkan ponselnya pada Fiora. wok yang nyipratin air itu masih di situ sama Firly. Fiora ikut tertawa, sedangkan “Ohh,”ujar Fiora terkekeh, lalu Firly hanya tersenyum tipis, sangat menerima ponsel El dan mengetik- “Udah?” tanya Firly melihat Fiora tipis, bahkan sampai tidak terlihat kan nomor whatsapp-nya. sudah bersih, walaupun noda di kalau Firly sedang tersenyum. bajunya tidak hilang. “Udah,” ujar Fio mengembalikan “Kalian lucu ya, kalo boleh tau, ponsel milik El. “Iya, udah,” jawab Fiora kemudian nama lengkap kalian?” tanya El duduk di sebelah Firly. penasaran. “Cepet!” bisik Firly pada Fiora. “Sorry ya barusan gue ga sengaja,” “Fiora,” ujar Fiora. “Ya udah El, gue, eh kita balik dulu ujar cowok pengendara tadi. ya,” pamit Fiora karena Firly sudah El terkekeh, ”Iya, gue udah tau, menarik-narik tangannya untuk “Iya, santai, ini juga udah bersih nama lengkap maksud gue,” tanya El segera pulang. ko,” ujar Fiora santai, walapun tadi ia lagi. sempat kesal. El melambaikan tangannya pada “Iya, Fiora, nama lengkap kita Fiora yang masih jalan terseret-seret “Gue, El,” ujar cowok itu meng- cuma satu kata, Fiora, Firly,” jelas oleh Firly. ulurkan tangannya pada Fiora. Fiora dengan wajah serius. “Loh, tadi kenapa ga sekalian Fiora menyalami tangan cowok “Oalaah, jadi nama kalian Fiora minta nomor kembarannya, ya?” itu. ”Fiora, panggil aja, Fio,” ujar Fio dan Firly, tok?” ujar El lalu tertawa. gumam El. lalu melepas salamannya. Fiora ikut tertawa, “Fiora aja sih, El segera menepis pikirannya lalu “Lo?” ujar El mengulurkan gapake tok,” ujar Fiora lalu terkekeh. bergegas pulang. Sebelumnya ia tangannya ke Firly yang dari tadi membeli kebab dulu untuk Gibran. “Mm, kita balik, udah malem,” ujar Melihat Fiora dan Firly yang Firly bangkit dari tempat duduknya membeli kebab, El jadi teringat dengan sekantong kebab di tangan adiknya yang sangat suka kebab. kanannya.

16 Korel Sakti Edisi 21 # Maret 2021 Sesampainya di rumah, Firly segera |Ada perlu “Iya iya, tapi jangan sewot dong, berjalan kekamarnya. Aduh iya bentar deh| gue kan niatnya baik,” ujar Fiora. |Cepet! “Kak, kebab lo?” teriak Fio melihat Read “Hmm.” Firly yang sedang menaiki anak tang- ga satu persatu. “Mo ke mana lo?” tanya Nata “Ya udah sorry,” ujar Fiora cenge- melihat Fiora turun dari bangkunya. ngesan lalu berlari keluar dari kamar “Buat lo aja!” balas Firly tanpa Firly yang serasa kandang macan itu. menoleh. “Nenek sihir manggil gue,” ujar Fiora lalu segera berjalan ke kamar Firly mendengus kesal, lalu melan- “Asik nih makan dua,” ujar Fio Firly. jutkan mengerjakan tugas matemati- cengengesan. kanya. Tok tok tok... Fiora langsung “Makan dua bikin gemuk, mending membuka pintunya dan masuk. —— satunya buat gue,” ujar Nata tiba-tiba menyerobot kebab satunya. “Ada apaan buru? Gue masih makan “Pagi, Mah,” sapa singkat Firly sama Kak Nata,” ujar Fiora mengham- setelah menuruni anak tangga. Ia “Heuh untung Kakak, kalo bukan piri Firly yang sedang berada di meja langsung berjalan ke dapur, meng- Kakak udah gue babuk, nih,” ujar Fiora belajarnya. hampiri mamah, kakak, dan adiknya menatap Nata dengan tatapan tajam. Fiora. “Nih,” Firly memberikan hp-nya. “Galak amat, buk,” ujar Nata Fiora segera mengambilnya. Ia meli- “Pagi, sayang, ayo sarapan, dari tadi sebelum memakan kebabnya. hat chat-an whatsapp milik Firly. mamah udah nungguin kamu,” ujar Fiora cengengesan. wanita cantik berumur 34 tahun itu. Fiora dan Nata asik makan kebab sambil ngobrol-ngobrol di bar mini ”Sorry,” ujar Fiora setelah membaca Firly mengangguk dan langsung mereka. Sementara itu, Firly sibuk chat-an Firly dengan El. duduk di kursi kosong yang ada di mengerjakan tugas matematikanya. Ia sebelah Nata. sangat fokus mengerjakannya sampai “Abisnya gue mau liat lo deket sama suara notifikasi dari hp-nya meng- cowok, Kak,” jelas Fiora mengembali- “Kenapa, Fir?” tanya Nata yang alihkan fokusnya. Firly segera mem- kan hp Firly. melihat wajah Firly muram. buka notifikasi itu ternyata dari “Gila lu! Gue aja ga kenal sama nih “Gapapa,” jawab Firly lalu mengam- whatsapp. cowok,” ujar Firly sewot. bil selembar roti dan mengolesinya dengan selai kacang kesukaannya. 082356××××× “Ya, kan kenalan, si,” ujar Fiora enteng. “Gapapa gimana, Fir? Gue liat dari |Fio? tadi lo muram terus,” ujar Nata lagi. “Ga lucu tau, ga?!” ketus Firly Matanya menatap Firly. |Ini El sewot. “Gue gapapa,” jawab Firly lagi El siapa?| “Ya, sorry, masa gitu doang ngam- sebelum memasukkan roti ke mulut. bek,” bujuk Fiora lalu tertawa hambar. |El yang tadi di penjual kebab, kan lo Fiora tertawa, “Masih ngambek nih “Ga lucu! Sana lo!” usir Firly. ceritanya?” ujar Fiora cengengesan sendiri yang kasih nomor lo ke gue. menatap Firly tanpa rasa bersalah. Hah? Maaf lo salah orang| “Emang Firly kenapa, Fio?” tanya Mamah penasaran. |masa sih, ini Fiora kan? “Dia ngambek gara-gara semalem Bukan, ini Firly| aku....“ ucapan Fiora terpotong, Firly menginjak keras kakinya, sehingga |loh, berarti ini kembarannya Fiora? Fiora meringis kesakitan. Ye| “Semalem kenapa?” giliran Nata yang kepo. |yaudah deh sv aja “Semalem kebab-nya dimakan sama Ye| lo,” bohong Fiora karena ngeri melihat Firly yang melotot kayak tadi,.Untung Read matanya ga copot. Firly mendengus, bisa-bisanya “Ohh, gue kirain apa,” ujar Nata lalu Fiora malah memberikan nomor hp- mengunyah makanannya. nya pada El. “Mamah kirain kenapa gitu,” ujar Drrt drtt mamah. Hp Fiora bergetar. Ia segera mengambil hp-nya dari sakunya, lalu membuka notifikasi itu. Ternyata Firly yang mengechatnya. Batu es |ke kamar gue! Mau ngapain? Gue lagi sibuk makan|

Korel Sakti 17 Edisi 21 # Maret 2021 “Mah, Nata berangkat ya, kelas “Oke mah,” jawab Fiora menaikkan “Bye, Mah,” Fiora melambaikan pagi soalnya.” Nata bangkit dari jempolnya. tangan kepada mamahnya, sedang- tempat duduknya setelah memakan kan Firly hanya tersenyum tipis. potongan roti terakhirnya, lalu Firly hanya mengangguk, lalu Setelah mobil mamahnya melaju, menyeruput susu coklatnya. bangkit dan memakai tasnya serta Firly dan Fiora berjalan masuk. membawa benda wajibnya, yaitu “Iya, jangan lupa pulangnya jem- buku bacaan, karena bagi Firly, tidak Seperti biasa, Fiora disambut put Fiora sama Firly, ya,” ujar mamah. membaca sama dengan tidak hidup. dengan tatapan memuja dari cowok- cowok ganjen di sekolah itu. Nata mengangguk, lalu meraih Mereka bertiga memasuki mobil tangan mamahnya dan menciumnya. berwarna putih. Mamah tidak mema- Fio makin cantik. ”Assalamualaikum, “ ujar Nata. kai jasa sopir, jadi ia sendiri yang harus berada di belakang kemudi Fio, sini deh kita sarapan. “Waalaikumussalam” balas Firly, mobilnya itu. Fiora, dan mamah bersamaan. Bolehlah nanti malem akang jemput. Fiora langsung memasang Nata segera menyambar jaket dan earphone yang sejak tadi sudah Fio. makin manis ya pagi-pagi gini. ranselnya, lalu berjalan keluar sambil bertengger di lehernya, sedangkan memakai ranselnya. Jaketnya ia bawa Firly langsung membuka novelnya Fio selalu cantik. di tangannya. dan mulai membaca. Mamahnya tentu saja langsung melajukan Begitulah ucapan-ucapan godaan “Kak,” panggil Fio pada Firly yang mobilnya dengan kecepatan sedang. dari para cowok ganjen nan jones di sedang memakan sarapannya dalam sekolah itu yang mengagumi Fiora. diam. Bandung di pagi hari itu sangat cerah dan sejuk. Jalanan tidak terlalu “Fio, bentar, bentar,” panggil sese- “Hm?” sahut Firly menatap Fio ramai. Suasana pagi itu sangat orang. Fio langsung membalikkan sekilas, lalu kembali fokus pada roti menenteramkankan. Mereka bertiga badannya ke arah asal suara itu. yang ada di tangannya. larut dengan kesukaannya masing- masing; Firly membaca buku, Fiora “Kenapa, Doy?” sahut Fiora, “El cakep, kan?” tanya Fiora mendengarkan musik, dan mamah ternyata Dodoy yang memanggilnya. mengangkat satu alisnya beberapa mengemudi. Angin sejuk Kota kali sambil tersenyum menatap Firly. Kembang masuk terasa, karena Firly “Bareng atuh Fio, pan urang oge membuka setengah kaca mobilnya, rek ka kelas,” ujar Dodoy. “Gak!” tukas Firly menatap tajam sehingga ia dapat merasakan Fiora. embusan angin yang menenangkan. “Ohh, ayuk aja,” Fio ber-oh lalu melanjutkan jalannya. “Dia tuh seumuran Kak Nata, baik, Mobil berwarna putih itu akhirnya ganteng, keliatannya juga dewasa,” berhenti di depan gerbang SMA Dodoy mengikuti Fio. Dodoy ujar Fiora menunjukan jarinya satu Alamanda 01. Firly dan Fiora segera melirik Firly yang berjalan di sebelah per satu saat mendefinisikan El. turun dari mobil. Sebelumnya, Fio. ”Pagi, Firly,” sapa Dodoy takut- mereka mencium tangan mamahnya. takut menyapa Firly. “Terus?” balas Firly menatap Fio heran. “Hm,” balas Firly hanya ber-hem. “Hai, Sela,” sapa Dodoy saat Sela “Cocok sama lo, kurang apa coba? anak kelas sebelah berpapasan Semuanya ada,” ujar Fiora yakin. dengannya. Sela hanya tersenyum. Ia memang “Kurang ajar,” ujar Firly penuh kembangnya kelas sebelah. Jadi, tak penekanan. sedikit juga cowok yang suka sama Sela, tapi ia tak nanggepin, karena ia “Hah?” udah punya doi. “Semua cewek lu godain Doy, Doy, “Lo kurang ajar!” tukas Firly mau jadi pakboy hah?” cetus Fiora menatap Fiora tajam. menggeleng-gelengkan kepalanya. “Hihihi,” Dodoy cengengesan “Lah, baperan lo mah, tapi gue menggaruk tengkuknya yang sama serius, lo kan ga punya cowok tuh, sekali tak gatal. jadi cocok,” cerocos Fiora belaga mak “Nyengir,” cetus Firly pada Dodoy. comblang. “Jadi gini Fi, kalo misalnya hiji “Emang, lo punya?” tanya balik awewe nggeus bikin urang bahagia, Firly. apalagi dua atawa tilu atuh, pasti “Yaaaaaaa, enggak sih,” ujar Fiora bikin bahagia pisan,” celoteh Dodoy cengengesan. yang dibalas jitakan oleh Fiora. . “Fio, Firly, ayo berangkat,” ajak mamah setelah kembali mengambil dokumen dari kamarnya.

18 Korel Sakti Edisi 21 # Maret 2021 “Makan tuh awewe,” tukas Fiora Dodoy hanya menggaruk-garuk Seisi kelas sontak melihat ke arah meninggalkan Dodoy yang masih tengkuknya yang sama sekali tak sumber suara. Mamat salah tingkah. berdiri di tempatnya mengelus-elus gatal. Siswa yang lain menahan tawa bekas jitakan Fiora. nelihat Dodoy panas dingin. Bu Agus semakin emosi mende- ngarnya, “Siapa yang kentut semba- Firly hanya tersenyum melihatnya, “Contoh buruk tidak usah ditiru, rangan?!” tanyanya sembari menu- sudah biasa. rambut diwarna-warna, gondrong, tupi hidungnya. Bau kentut Mamat kamu pikir kamu keren? Bagus? memang menyengat. “Liat tuh, Kak, Dodoy aja yang pas- Jawab!” bentak Bu Agus memukulkan pasan maunya banyak cewek, tapi penggaris ke papan tulis. Seisi kelas kompak menjawab, kalo El kayaknya ga gitu deh,” ujar “Mamat, Bu!’ Fiora melirik Firly. Dodoy yang kaget sontak kumat latahnya, “Eh copot, keren atuh Bu!” “Gila! Bau pisan sia, Mat,” cerocos “Sok tau,” ujar Firly. Dodoy sambil menutupi hidungnya. Bu Agus makin tajam bola mata- “Bukan sok tau, tapi feeling aja,” nya. “Berdiri di sana sampai mapel “Siapa yang nyuruh kamu bicara?” jelas Fiora yang dibalas helaan napas ibu selesai!” perintah Bu Agus hardik Bu Agus pada Dodoy. Dodoy Firly. menunjuk ke pojok kelas. menunduk menahan tawanya, tidak kuat melihat bola mata Bu Agus yang Mereka berjalan menuju kelas. Dodoy menuruti perintah Bu Agus. seperti mau copot. Sesampainya di sana, mereka Ia berjalan gontai ke pojok kelas dan langsung duduk di bangku masing- berdiri di sana. “Aduh, saya kebelet, Bu, ijin ke masing. Taklama guru mapel datang. toilet, ya,” kata Mamat, lalu Jadi mereka langsung belajar. Seisi kelas berusaha menahan nyelonong keluar sambil memegangi tawa. Ajaibnya, Mamat malah kentut perutnya. Hari ini mapel Fisika. Yang ngajar di kelas, bunyinya serak nyaring, Bu Agus, guru yang tegas, disiplin, seperti jahitan celana robek ‘prettt’. “Dasar bocah!” gerutu Bu Agus dan takkenal kompromi. Banyak sembari berjalan ke papan tulis, lalu siswa yang takut. Dodoy yang bandel ia menuliskan ‘kuis dadakan’ di aja ogah berurusan dengan Bu Agus. papan berwarna putih itu. Para siswa yang melihat serempak menghela “Bagaimana anak-anak, semangat napas ‘huhhh’ untuk pelajaran kali ini?” sapa Bu Agus penuh semangat. Bu Agus kalau marah paling hobi buat kuis dadakan. Para siswa sering “Semangat!” jawab siswa serentak, heran pada guru yang satu ini. Kalau padahal aslinya mereka takut kalau pagi sarapan apa, tiap masuk kelas belajar dengan Bu Agus. emosi terus. “Dodoy, maju ke depan!” tunjuk Bu “Kak, nanti kode, ya,” bisik Fiora Agus pada Dodoy. pada Firly, karena semalam ia tidak belajar. “Iya Bu. Ada apa, Bu?” tanya Dodoy slengean sembari berjalan ke depan. “Hmm,” Firly hanya ber-hm ria. “Ini apa? Ini? Ini?” bentak Bu Agus Bersambung... menunjuk rambut, baju, serta ikat pinggang Dodoy yang berlogo naga Dhealda Hanum Ayuningtyas bergantian. “Kamu mau sekolah atau bergaya? Sabuk kepala naga udah Siswi kelas IX-B SMPN 3 Cirebon kayak penyanyi rock!” tukas Bu Agus memelototi Dodoy. Pegiat Gerakan Literasi Spenta

Korel Sakti 19 Edisi 21 # Maret 2021 Ahmad Yani Ibnu Shidiq Hj. Ade Rukmini Angka dan Logika Asa-ku Dalam matematika Aku hadir Kutemukan angka Aku ingin melukismu Membentuk sebuah cerita Aku ingin mewarnaimu Kucoba tuk kureka Aku ingin menyejukkanmu Dengan warna hijaumu Dalam matematika Kutemukan logika Aku ingin menjadi matahari Membentuk sebuah cerita Ketika kau kedinginan Kucoba tuk kuterka Aku ingin menjadi air Ketika kau kepanasan Dalam matematika Aku ingin menjadi rembulan Kutemukan angka dan logika Ketika kau kegelapan Membentuk cerita Aku ingin menjadi pelindungmu Yang kini aku tak bisa Spentaku Dalam hidup kutemukan cerita Teman Cerita tentang angka Bantu aku Angka yang diutak-atik Untuk mewujudkan asa-ku Hanya untuk kepuasan setitik Hj. Ade Rukmini, S.Pd., M.Pd.I. Dalam hidup kutemukan cerita Kepala SMPN 3 Cirebon Cerita tentang logika Logika yang dibolak-balik Agus Tha’ilah Hanya untuk kebanggaan sedetik Bagian yang Besar Dalam hidup kutemukan matematika Tentang angka dan logika Kala safar jadi keharusan Berbekallah sebagai persiapan Ahmad Yani Ibnu Shidiq, S.Si. Tinggalkan beban yang memberatkan Guru Matematika SMPN 3 Cirebon Agar langkah terasa ringan Eka Rustini Singgah sejenak bila lelah Karena kaki bukan galah Selembar SK Namun tak lena dalam singgah Meski terlihat sangat megah Walaupun cuma satu lembar Kau sangat berharga Pahit kadang mulut berasa Tidak mudah untuk mendapatkanmu Peluh dan letih telah jadi kawan Butuh perjuangan yang maksimal Tapi manis sudah diambang Doa yang tiada henti Bila paham maksud tujuan Bahkan air mata Bila kulihat kawan di atas Eka Rustini, S.Pd. Hati terasa ingin selaras Guru IPA SMPN 3 Cirebon Itu imbalan bagi yang hafal Disuruh naik tuk tempat tinggal Agus Tha’ilah, A.Md. Guru Bahasa Inggris SMPN 3 Cirebon

20 Korel Sakti Edisi 21 # Maret 2021 Cecep Ahyani Mila Karmila Menulis Puisi Rindu Mengajar seorang siswa mengacungkan telunjuknya pak guru tolong ajari kami menulis puisi Berhari-hari berbulan-bulan belajar di rumah sudah dari tadi pensil nyelip di jari Setiap hari bergulat dengan memberi tugas tak ada satu pun kata yang tertulis di kertas ini Berpikir cerdas supaya siswa tidak lengah Tetap belajar penuh semangat tanpa malas baik kata pak guru dengan pandang teduh telaga ambillah sembarang benda di luar kelas Rindu rasanya belajar dengan kalian di kelas bawa ke sini dalam tempo sesingkatsingkatnya Canda gurau bersama semua siswa maka berhamburanlah siswa riang tawa Pandemi segeralah berlalu supaya tidak cemas mengambil apa saja yang tertangkap mata Dan bisa belajar kembali seperti semula ada ranting daun kering pecahan genting ada kerikil gelas minuman sedotan dan lainnya Duhai siswaku .... Bijaklah dengan situasi pandemi ini nah kata pak guru dengan senyum 127nya Pintar pintarlah membagi waktumu perhatikan bendabenda yang kalian bawa Belajarlah dengan kesadaran sendiri manakah yang paling menarik perhatianmu Tanpa ditegur oleh guru-gurumu riuh rendah segala suara segala tawa sampai akhirnya daun kering jadi favoritnya Gurumu kangen dan ingin segera mengajar Kalian pun pasti ingin segera belajar perhatikan daun kering ini Semoga bencana ini segera kelar adakah ia punya cerita tentang hidupnya Supaya kalian belajar tanpa menatap layar mengapa pasrah di tanah padahal yang lain Mila Karmila, S.Pd. bergoyang riang di ranting Guru Matematika SMPN 3 Cirebon hijau ceria sedap di mata Heni Dwi Setyawati kalaupun tak kalian pungut pasti ia akan disapu tangan lain Sampaikan Salamku disingkirkan dari kehidupanmu terpuruk di belantara entah Sampaikan salamku pada angin itulah takdir si daun kering Karena dia tahu akan arti kelembutan Tanpa sentuhan cobalah kalian temukan kata tentang daun hadirkan kesabaran dan keriangan Sampaikan salamku pada debu kata demi kata akan lalu lalang di kepala Karena hanya dia yang mengerti tangkap tulis dan rangkai menjadi baris Akan kekuranganku ayo lakukan lagi sepenuh hati cipta baris berikutnya Sampaikan damaiku pada semua barisbaris akan bergandeng tangan Karena mereka yang membuatku membentuk bait dambaanmu Mengerti akan segala asa dan ketika dengan segala keyakinan Alhamdulillah hanya Allah kau bubuhkan kata terakhir Yang Maha Akbar sujudkan keningmu lalu Heni Dwi Setyawati, S.Pd. tadahkan kedua tanganmu Guru Seni Budaya SMPN 3 Cirebon usapkan pada wajahmu sebab saat itu telah lahir penyair baru Cecep Ahyani, M.Pd. Guru Bahasa Indonesia SMPN 3 Cirebon

Korel Sakti 21 Edisi 21 # Maret 2021 Juwariyah Hadiyati Ibu Si Kecil Aku rindu belaian lembut tanganmu Tangisan itu hilang Aku rindu pelukan hangatmu Kupandang buah hatiku penuh senyuman Senyummu adalah semangatku Air mata dan keringat kucurahkan Sabarmu adalah inspirasiku Hingga rasa lelahku hilang Kubangun kasih sayang dengan satu tangan Kasih dan sayangmu Doa dan harapan kupanjatkan Cinta dan kasihmu Kukejar impian Penuh dengan ketulusan dan keikhlasan Demi si kecil Yang tiada tara Si kecil menjadi tampan Si manis menjadi bintang Perjuangan dan pengorbanan Semua kuraih penuh tantangan Yang telah egkau berikan Semua kukejar penuh rintangan Tak mungkin terbalaskan Cinta dan cita jadi pedoman Hanya doa yang dapat kupanjatkan Doa dan air mata jadi tumpuan Untukmu ibu Terima kasih Tuhan Segala pahitku sudah terbayar Juwariyah, S.Pd. Guru IPS, Wakabid Kesiswaan SMPN 3 Cirebon Hadiyati, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia SMPN 3 Cirebon Dewi Octapriani Sendiri Iis Ruffaida Rantai emosi Anakku Memaksakan mantra Kepada cahaya yang tidak memilih Aku ingin kau tahu Aku mengecat nyeri Aku tidak meminta Pada kubah cakrawala Nilaimu selalu bagus Dalam pelajaran Dewi Octapriani, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia Aku tidak memintamu SMP Islam Al Azhar 5 Cirebon Selalu jadi nomor satu Di kelasmu Annis Muthiarani Dwi Putri Aku hanya ingin Petuah Bangsa Kau punya akhlak yang baik Teguh di jalan Allah SWT Jalan hidup memang tak selamanya lurus Di mana pun kau berada Mesti ada kala rintang yang menerus Bak waktu yang kian memupus Anakku Laksana deras air yang mengalir terus Hanya itu yang aku inginkan Hai para jiwa muda… Aku akan selalu bangga Janganlah engkau bermuram durja Apa pun yang kau capai Janganlah engkau patahkan semangatnya Doaku selalu menyertai langkahmu Biarlah cita menggapai nyata Untukmu, untuk kita, dan untuk bangsa Iis Ruffaida, S.Si. Guru IPA SMPN 3 Cirebon Annis Muthiarani Dwi Putri, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia SMPN 4 Cirebon

22 Korel Sakti Edisi 21 # Maret 2021 Muhammad Faishal Rahman (8E) Lingkungan Najwa Ainnur Firli (7B) Sahabatku Oh betapa indahnya Lingkungan rumah dan sekolah Sahabatku Penuh dengan bunga-bunga Mungkin kau terlihat usil Bersemi indah dipandang mata Mungkin kau terlihat jahil Tumbuh pula banyak tanaman Dan mungkin kau terlihat pemarah Yang hijau dan rindang Tapi, kau selalu ada di saat aku membutuhkanmu Sejukkan udara Sikap konyolmu yang membuatku tertawa Hidup pun terasa nyaman Dan sikap tegasmu saat menghadapi keegoisanku Sahabatku Shafannisa Wulandary (9A) Kau tetap sabar menghadapi sikapku yang kekanak- Keluargaku kanakan Kau selalu mendukung semua hal yang kuinginkan keluh kesahku Dan terkadang, kau tak pernah memikirkan dirimu senyum manis mereka sendiri canda tawa kita Sahabatku semua itu kita nikmati bersama Mungkin ada kalanya kita untuk berpisah keluargaku... Tapi ingatlah apabila kita bertemu di kemudian hari engkau anugerah yang aku miliki Jangan lupakan aku yang menyemangati serta mendoakanku agar sukses Tazqiyah Rimba Mazid Nugraha (9G) aku sayang ibuku Epifora aku sayang ayahku aku juga sayang kakakku Galaksi dan bima sakti merekalah keluargaku Tak akan bercerita ya tuhan lindungi mereka Di mana ujung semesta ibu, ayah, dan kakakku Karena berilah mereka kesehatan selalu Ssst Itu Rahasia sehingga kami menjadi bahagia Sungai dan danau Tak akan berbicara Nahya (9B) Tentang misteri di kedalaman samudera Membangun Cita-cita Karena Ssst Itu Rahasia Cita-cita adalah impian semua orang Fajar dan senja Semua orang pasti ingin menggapainya Tak akan bersuara Walau banyak rintangan yg mereka hadapi Untuk menjawab doa para pejuang surga Demi cita-cita mereka Karena Mereka mampu, berusaha, dan berdoa Ssst Itu Rahasia Nya Untuk mencapainya Dan Rahasia Cara yg paling mudah yg bisa kita lakukan Akan menutup mulutnya Untuk menggapainya adalah literasi Untuk semua makhluk yang bertanya Membaca, menulis, dan berkarya Karena Itu adalah usaha yg bisa kita lakukan Ssst Dia Rahasia Semangat untuk berliterasi.

Korel Sakti 23 Edisi 21 # Maret 2021 Putra Pratama Ramadhan Tazqiyah Rimba Mazid Nugraha (9G) Aku Menemukan Aku Saat Saat Terakhir Bahaya Arti hari ini bagiku sekarang seperti lampu kuning Aku sedang jatuh cinta Aku harus benar-benar hati-hati untuk yang satu ini Pada sesuatu yang datang tak terduga Untuk kebaikan hubungan kita berdua Yang bermula dari mata Pada pandangan pertama Sejak malam kemarin aku terus memikirkannya Tapi mampu menggetarkan akal, jiwa, dan raga Ungkapkan atau tidak, memberi tahunya jangan? Dia yang selalu diam Keberanian mulai kukumpulkan dari kemarin Tapi pemikirannya jauh dan dalam Aku benar-benar bingung harus melakukan apa Yang bisa berteman Dengan khayalan dan kenyataan Kepercayaan diriku mulai terguncang Yang bisa berbaur dengan zaman Akan tetapi aku percaya bahwa aku pasti bisa Yang bisa menimbulkan gelak tawa Memberi tahumu bahwa diriku ini... Dan menangis berderai air mata Ulanglah setiap huruf awal kalimat di sini Pada satu masa Bahaya Orang Dunia Maya Aku semakin penasaran dibuatnya Sastra namanya Aku adalah aku Temannya Bahasa Kamu adalah kamu Yang selalu mengajakku untuk berkarya Dan mereka adalah mereka Mengajariku bermain dengan pena Janganlah suka membanding-bandingkan Yang membuka mataku untuk melihat dunia kehidupan orang dengan cara yang berbeda Karena semua orang memiliki cerita hidup Yang menarik tanganku untuk mencari yang berbeda pengalaman Setiap orang memiliki hak untuk melakukan apa saja tanpa batas dengan membaca kepada alur cerita hidupnya Oh Sastra Dan setiap orang memiliki sifat pribadi Sastra yang berbeda-beda Tak pernah kubayangkan sebelumnya Kamu tidak bisa seenaknya membandingkan Mengingat dulu aku yang malas membaca Apalagi membandingkan hanya dari satu Apalagi menulis dan membuat karya sudut pandang Sekarang aku merasa menjadi orang yang paling istimewa Jika kamu melakukannya Bisa dipertemukan dengannya oleh semesta Maka kamu adalah orang yang kurang belajar etika Hai Bahasa Orang yang tidak tahu dengan benar apa itu Sampaikan pesanku padanya kehidupan Kuharap kita bisa berteman selama-lamanya Karena tidak seharusnya kamu membandingkan Karena aku merasa Apa kamu kira, kamu orang yang paling benar? Mungkin inilah jati diriku yang sebenarnya Orang paling bagus, mulus selama cerita hidupnya? Maka kamu bisa dengan percaya dirinya mengomentari hidup orang seenaknya Membanding-bandingkan aku dengan kamu, kamu dengan mereka, mereka dengan aku Oh ayolah Belajar lagi sebuah etika Sebelum kamu menjadi buta aksara Sebelum kamu menjadi tuli akan suara Sebelum kamu meninggalkan dunia maya atau bahkan alam dunia Putra Pratama Ramadhan Siswa Kelas 9.4 SMPN 3 Bandung

24 Korel Sakti Edisi 21 # Maret 2021

Korel Sakti 25 Edisi 21 # Maret 2021


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook