Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab6

Bab6

Published by YHS Leadership, 2020-12-25 06:06:56

Description: Bab6

Search

Read the Text Version

MENAEBRRIAMHAAJMANJI

Masih ingatkah kalian dengan salah satu anak Nuh yang bernama Sem ? Beberapa generasi dibawah keturunan Sem ada seseorang yang bernama Abram anak dari Terah. Abram tinggal di sebuah kota yang bernama Ur-Kasdim.  Abram memiliki seorang istri yang bernama Sarai. Adapun Sarai ini mandul, ia tidak mempunyai anak.

Suatu hari Terah membawa Abram, anaknya, dan Lot cucunya, dan Sarai, menantunya berangkat bersama- sama menuju ke tanah Kanaan. Mereka tiba di Haran dan menetap di sana. Ketika usia Terah mencapai dua ratus lima tahun, matilah ia di tanah Haran.

Abram adalah seorang saudagar yang sukses, ia memiliki banyak domba dan unta.  Suatu hari YAHWEH Elohim berfirman kepada Abram, “Abram, Aku   ingin   engkau meninggalkan kota ini menuju negeri yang akan Ku- tunjukkan   kepadamu. Aku  akan membuat engkau menjadi suatu bangsa yang besar.“

Dengan taat, Abram pergi dari kota itu seperti yang YAHWEH perintahkan kepadanya. Bersama istrinya, Sarai dan Lot keponakannya, mereka melakukan perjalanan itu.

YAHWEH menuntun mereka ke sebuah tempat yang disebut Kanaan. Ketika Abram sampai ke sebuah tempat yang bernama Sikhem, YAHWEH menampakkan diri kepadanya dan berfirman, ”Aku akan memberikan tanah ini kepada keturunanmu.” Dan Abram percaya pada apa yang didengarnya meskipun ia dan Sarai sudah berusia lanjut dan belum memiliki keturunan.

Ketika bencana kelaparan melanda Kanaan, Abram pergi ke Mesir untuk menumpang di sana sebab didengarnya negeri itu subur. Di Mesir, makanan dan air sangat melimpah, tetapi Abram menghadapi masalah lain. Firaun, raja Mesir menginginkan Sarai menjadi salah satu istrinya.

YAHWEH kemudian mengirimkan tulah kepada Firaun dan kepada seisi istananya, karena menginginkan Sarai, istri Abram. Karena tulah itu, Firaun melepaskan Sarai dan menyuruh Abram untuk meninggalkan negeri itu.

Setelah meninggalkan Mesir, Abram pergi ke tanah Negeb bersama Sarai, Lot dan segala yang dimilikinya. Seluruh negeri itu dijelajahinya, sebentar ia tinggal di sini, sebentar di sana. Dan kemanapun ia tinggal, ia tetap merasa aman dibawah perlindungan Elohim. Abram adalah sahabat Elohim.

Abram dan Lot diberkati oleh Elohim di negeri yang baru itu. Ribuan kambing dan domba mereka naik, turun bukit dan mengembara di padang-padang rumput negeri itu. Akhirnya di sana tidak ada cukup rumput untuk semua hewan ternak mereka. Para gembala Abram dan Lot mulai berselisih dan bertengkar. Hal ini sangat menyedihkan hati Abram karena ia seorang yang suka damai.

Tak ada pilihan lain bagi mereka untuk mengakhiri perselisihan itu, mereka harus berpisah. Lot pergi ke timur menuju lembah Yordan dan berkemah di dekat kota Sodom. Sementara Abram tetap tinggal di Kanaan.

Setelah perpisahan Lot dan Abram, YAHWEH kembali berfirman kepada Abram melalui sebuah penglihatan, “Janganlah takut Abram, Akulah perisai bagimu, upahmu sangat berlimpah- limpah.”

Abram terus menunggu dengan setia. Musim pun datang silih berganti, namun tidak ada tanda-tanda kalau ia dan Sarai akan memiliki seorang anak. Suatu malam, YAHWEH membawanya keluar dari kemahnya dan berfiman, ”Lihatlah ke langit dan hitunglah bintang-bintang itu jika engkau dapat menghitungnya. Demikianlah kelak banyaknya keturunanmu.”

Suatu hari ketika Abram selesai memberikan persembahan kepada Elohim, ia mendapatkan mimpi yang sangat nyata. Sekali lagi ia melihat keturunannya akan menjadi bangsa yang besar, sangat banyak dan kaya. Semua tanah dari sungai Mesir hingga sungai Efrat akan menjadi milik mereka.

Berbeda dengan Abram, Sarai mulai khawatir tidak akan dapat memberikan Abram seorang anak. Sarai kemudian mendesak Abram untuk mempunyai anak dari pelayannya yang bernama Hagar. Akhirnya Abram dan Hagar memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama Ismael.

Abram telah berusia sembilan puluh sembilan tahun dan Sarai berusia sembilan puluh tahun, tetapi mereka belum memiliki anak. Namun YAHWEH meyakinkan mereka bahwa janji yang telah difirmankan-Nya tetap berlaku.

Elohim berfirman kepada mereka untuk meneguhkan perjanjian-Nya, kata-Nya,   ”Sejak saat ini, kalian bukan lagi bernama Abram dam Sarai melainkan Abraham dan Sarah, karena Aku telah menetapkan engkau sebagai bapa banyak bangsa, dan Sarah akan menjadi ibu bangsa-bangsa, raja – raja banyak bangsa akan lahir dari padanya.”

Elohim meminta Abraham untuk percaya kepadaNya. Sarah istrinya pasti akan melahirkan anak laki-laki dan anak itu hendaklah diberi nama Ishak. Lewatlah setahun sesudah Elohim datang mengunjungi Abraham dan Sarah. Dengan sabar mereka menanti penggenapan  janji Elohim. Dan terjadilah keajaiban itu, pada akhirnya Sarah mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.

Sarah menimang seorang bayi laki- laki di dalam dekapan tangannya yang sudah tua. Ia memangku anaknya sendiri, yang dianugerahkan Elohim  kepadanya. Anak laki-laki yang telah mereka nantikan selama dua puluh lima tahun sejak YAHWEH Elohim berjanji kepada mereka.

Abraham menamai anak itu Ishak sesuai perintah Elohim. Abraham berusia seratus tahun ketika Ishak, anaknya dilahirkan baginya.

Kemudian Ishak bertambah besar, hingga pada suatu hari Abraham mengadakan perjamuan besar dan Sarah melihat anak Hagar, yaitu Ismael sedang mengolok-olok Ishak. Sarah tidak senang melihat hal itu. Ia berkata kepada Abraham, “Usirlah wanita pelayan itu dan anaknya karena anaknya tidak akan menjadi ahli waris bersama Ishak anakku.”

Abraham sangat sedih karena ia mengasihi kedua putranya. Namun Elohim berkata kepada Abraham, “Janganlah risau hatimu, lakukan seperti yang Sarah minta. Aku akan menjaga Hagar dan Ismael.”

Pagi berikutnya, Abraham bangun pagi-pagi, mengambil roti dan sekirbat air lalu memberikannya kepada Hagar dengan meletakkannya di bahunya, dan juga anaknya, Ismael, lalu menyuruh mereka pergi. Maka pergilah Hagar mengembara di padang gurun Bersheba.

Elohim menepati janjiNya. Dia menjaga Ismael dan Hagar ketika mereka berusaha keras untuk bertahan hidup. Suatu hari, ketika mereka hampir mati kehausan, Elohim mengutus seorang malaikat untuk menguatkan mereka. Bahkan Elohim membuka mata Hagar, sehingga ia dapat melihat adanya mata air.

Elohim juga tetap menyertai Ismael hingga ia bertambah besar, ia tinggal di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. Ismael menetap di padang gurun Paran. Seperti yang dijanjikan Elohim, Dia menjadikan Ismael pendiri suatu bangsa yang besar, yaitu bangsa Arab. Kejadian 11-13, 15-17

G r a c eIT'S ALL ABOUT A Love Story From Heaven Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah dari awal langit dan bumi dijadikan hingga kelahiran Tuhan YESUS Kristus. Mengajarkan mereka tentang kasih dan anugerah dari Bapa YAHWEH kepada kita, yaitu arti Natal yang sebenarnya.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook