Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore 33 - Perjamuan Terakhir

33 - Perjamuan Terakhir

Published by YHS Leadership, 2021-03-31 02:45:36

Description: 33 - Perjamuan Terakhir

Search

Read the Text Version

Perjamuan Terakhir

YESUS tidak akan ke Bait Suci lagi. Sekarang, Dia duduk di Bukit Zaitun bersama empat rasulnya, yaitu Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Disana Dia mengajar mereka tentang banyak hal.

Sementara itu, para pemimpin Yahudi mulai frustasi dengan kegagalan rencana mereka untuk segera menyingkirkan YESUS. Namun para imam kepala dan pemimpin bangsa Yahudi itu, tidak tinggal diam. Mereka ingin menangkap YESUS dengan siasat licik dan membunuh Dia. Jadi, mereka berkumpul di rumah Imam Besar Kayafas untuk menyusun rencana. Kapan mereka akan menjalankan rencana itu?

Mereka berkata, ”Jangan pada waktu perayaan, supaya tidak ada kerusuhan.” Sebab mereka takut terhadap orang banyak yang senang kepada YESUS. Ketika mereka sedang berdiskusi dan merencanakan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya, tiba-tiba mereka mendengar suara ketukan pintu. Seorang pelayan kemudian mengantarkan seorang tamu masuk.

Mereka sangat kaget karena tamu itu ternyata Yudas Iskariot, murid dari YESUS! Setan telah memengaruhi Yudas untuk mengkhianati YESUS. “Aku bisa memberikan apa yang kalian inginkan,” katanya dingin. “YESUS dari Nazaret, berapa harga- Nya bagi kalian ?”

Para pemimpin Yahudi itu tidak percaya pada apa yang mereka dengar barusan. Dengan senang hati mereka menyambut baik tawaran Yudas. Setelah berunding beberapa saat, akhirnya mereka berkata, “Tiga puluh keping perak.” Para pemimpin agama itu menganggap Yesus sangat tidak bernilai, sehingga menghargai Dia sama dengan harga seorang budak.

Tanpa berkata apa pun, Yudas menyetujui nilai itu. Ia mengulurkan tangannya dan Kayafas memberikan uang itu. Sejak saat itu, Yudas mencari-cari kesempatan untuk menyerahkan YESUS kepada mereka tanpa sepengetahuan orang-orang.

Sebelum perayaan Paskah, YESUS mengetahui bahwa waktu-Nya telah tiba untuk pergi dari dunia ini kepada Bapa. Dia telah mengasihi milik-Nya yang ada di dunia, dan Dia mengasihinya sampai selamanya. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, ketika mereka telah menyembelih domba Paskah, berkatalah para murid-Nya kepada- Nya, \"Ke manakah Engkau mau kami pergi mempersiapkan makan Paskah bagi-Mu?\"

YESUS mengutus Petrus dan Yohanes, kata-Nya, \"Pergilah ke kota, kepada seseorang, dan katakanlah kepadanya, Guru berkata: Saat-Ku sudah dekat, Aku akan menyelenggarakan Paskah di tempatmu bersama para murid-Ku.\" Para murid melakukan seperti yang YESUS pesankan kepada mereka, dan mereka mempersiapkan Paskah itu.

Malam pun tiba, dan Dia duduk sehidangan bersama kedua belas murid itu. Dalam perjamuan itu Dia berdiri dan menanggalkan jubah-Nya. Dia mengambil sehelai kain, lalu mengikatkannya pada pinggang-Nya dan mempersiapkan diri. Para murid sangat terkejut ketika mengetahui bahwa YESUS ingin membasuh debu dari kaki mereka, karena pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh pelayan paling rendah.

Ketika YESUS hendak membasuh kaki Simon Petrus, ia berusaha untuk menghentikan YESUS yang sedang berlutut di hadapannya, tapi YESUS bersikeras untuk tetap melakukannya. “Aku ingin memberikan contoh kepada kalian semua,” kata YESUS. “Jika Aku, yang adalah Tuhan dan Guru, membasuh kakimu, maka kamu pun harus saling membasuh kaki. Aku telah memberikan kepadamu sebuah teladan, supaya kamu melakukan seperti yang telah Kulakukan kepadamu.”

Tibalah saat makan malam. Ketika mereka makan, YESUS mengambil roti, memberkatinya, dan memecah- mecahkannya lalu memberikan kepada mereka dan berkata, \"Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku!\" katanya dengan suara sedih. Kemudian Dia mengambil cawan, mengucap syukur, lalu memberikannya kepada mereka, dan semuanya minum dari cawan itu.

Dia berkata kepada mereka, \"Inilah darah-Ku, darah perjanjian baru yang dicurahkan agar dosa semua orang diampuni.” Satu per satu murid-murid mengambil piala itu dan meminumnya. Tak lama setelah mengatakan semua itu, YESUS menjadi gelisah hati-Nya. Dia bersaksi, \"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa seorang dari antara kamu akan mengkhianati Aku.\"

Para murid itu pun saling memandang satu sama lain, mereka menjadi bingung siapa yang sedang dibicarakan-Nya. Simon Petrus memberi isyarat kepada Yohanes yang duduk paling dekat dengan YESUS, “Tanyakan, siapakah dari antara kita yang Dia maksud ?” Yohanes memiringkan badannya dan berbisik di telinga YESUS, \"Tuhan, siapakah dia?\"

YESUS menjawab, \"Ia adalah orang yang akan Kuberi sepotong roti yang telah Kucelupkan.\" Dan setelah mencelupkan roti itu, Dia memberikannya kepada Yudas Iskariot, anak Simon. Dan sesudah Yudas menerima potongan roti itu, ia kerasukan setan. Lalu YESUS berkata kepadanya, \"Apa yang hendak kau lakukan, lakukanlah segera!\" Tanpa berkata apa pun, Yudas berdiri dan segera meninggalkan ruangan itu. Matius 26, Markus 14, Lukas 22, Yohanes 13

J e s u sIT'S ALL ABOUT A Love Story From Heaven Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah pelayanan Tuhan YESUS Kristus dan murid-murid-Nya. Diceritakan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak, tanpa mengubah arti yang sebenarnya. Membantu anak-anak untuk mengetahui peristiwa yang ada di dalam Firman Tuhan. Mengajarkan mereka tentang kasih dan anugerah dari Tuhan YESUS Kristus yang begitu besar kepada kita.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook