Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BAB 20

BAB 20

Published by YHS Leadership, 2021-01-02 11:20:23

Description: BAB 20

Search

Read the Text Version

Ketika Saul raja pertama Israel meninggal dunia, Daud naik takhta seperti yang YAHWEH Elohim inginkan. Raja Daud menjadikan Israel sebagai bangsa yang hebat, dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.

Suatu hari Daud ingin membawa tabut Elohim, yang Nama-Nya disebut YAHWEH Tsebaot, YAHWEH Semesta Alam ke kota Daud. Maka Daud dan seluruh kaum Israel membawa tabut YAHWEH itu dengan sorak-sorai dan bunyi sangkakala.  Mereka membawa tabut YAHWEH masuk, lalu menempatkannya di tengah-tengah kemah yang telah didirikan Daud.

Ketika Daud menetap di rumahnya, YAHWEH mengaruniakan kepadanya ketenangan dari semua musuh di sekelilingnya.  Sebelum Daud mati, ia ingin membangun sebuah bait bagi YAHWEH. Namun YAHWEH berkata kepadanya bahwa bukan Daud yang akan membangun bait itu melainkan anaknya, Salomo.

Salomo baru berusia awal dua puluhan ketika ia mengambil alih takhta ayahnya. Dibawah pemerintahan Raja Salomo, bangsa Israel hidup makmur. Ia memelihara kedamaian di negerinya. Raja Salomo memerintah dengan baik dan bijaksana karena Elohim mengaruniakan hikmat dan pengertian yang luar biasa kepadanya.

Salomo pun mulai mewujudkan mimpi ayahnya, yaitu membangun sebuah bait suci yang megah, seperti yang telah Elohim firmankan kepada Daud. Setelah sekian lama, akhirnya tabut perjanjian memiliki sebuah rumah.

Salomo mengerahkan ribuan pekerja untuk membangun bait suci itu. Bait suci itu terbuat dari kayu aras yang indah, yang berasal dari negeri sahabatnya, raja Hiram dari negeri Tirus di Libanon. Solomo hanya ingin menggunakan bahan-bahan terbaik dan pekerja-pekerja yang terbaik.

Para pekerja itu membutuhkan waktu tujuh tahun untuk membangun pilar- pilar batu yang sangat besar, mengukir pintu-pintu yang indah, menenun tirai yang indah, serta melapisi seluruh ruangan dengan emas dan menghiasinya dengan batu permata.

Akhirnya, tibalah hari ketika Salomo memerintahkan agar bait suci diisi dengan tabut perjanjian. Salomo mengumpulkan tua-tua Israel dan setiap kepala suku-suku, yakni para pemimpin leluhur orang Israel, di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian YAHWEH dari kota Daud, yaitu Sion.  Mereka mengangkut tabut YAHWEH dan Kemah Pertemuan, serta segala perkakas kudus yang ada di dalam kemah itu.

Setelah raja Salomo selesai memanjatkan segala doa dan permohonannya kepada YAHWEH, bangkitlah ia dari berlutut dan menengadahkan tangannya ke langit di depan mezbah YAHWEH.  Kemudian raja serta segenap orang Israel mempersembahkan kurban di hadapan YAHWEH.

Salomo tidak hanya berhenti dengan rencana pembangunan bait suci. Ia juga mendirikan istana yang megah dan bangunan-bangunan yang indah di Yerusalem.  Para penguasa dari negeri- negeri yang jauh datang berkunjung untuk menyaksikan kemegahan di masa pemerintahannya.

Bahkan ratu Syeba rela menempuh perjalanan panjang untuk berjumpa dengan Salomo. Sang ratu sangat takjub, tidak hanya terhadap bangunan- bangunan megah milik Salomo, tetapi juga mengagumi kebijaksanaan yang dimiliki Salomo dalam memerintah negerinya.   2 Samuel 5-7, 1 Raja-raja 1, 3 -8, 10

G r a c eIT'S ALL ABOUT A Love Story From Heaven Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah dari awal langit dan bumi dijadikan hingga kelahiran Tuhan YESUS Kristus. Mengajarkan mereka tentang kasih dan anugerah dari Bapa YAHWEH kepada kita, yaitu arti Natal yang sebenarnya.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook