Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab7

Bab7

Published by YHS Leadership, 2020-12-25 06:08:10

Description: Bab7

Search

Read the Text Version

Mengasihi YAHWEH Elohim di atas Segala-galanya

Bertahun-tahun lamanya Abraham mengembara mengelilingi banyak negeri, membawa kawanan ternak serta kemahnya, membawa Sarah dan Ishak anaknya.

Bila Abraham merenungkan hidupnya, sejak YAHWEH Elohim memanggilnya hingga saat itu, sangatlah jelas bahwa ia tidak dapat hidup tanpa penyertaan Elohim. Dan bila dipandangnya Ishak, nampaklah bahwa ia sangat mencintai anaknya itu lebih dari pada harta benda lainnya.

Seringkali Abraham membakar korban untuk Elohim dan ia mempersembahkan yang terbaik dari ternak-ternak peliharaannya. Akan tetapi bagaimana kalau Elohim meminta anak yang dikasihinya itu sebagai korban bakaran ? Apakah cinta Abraham terhadap anaknya lebih besar daripada cintanya kepada Elohim ?

Dan ujian terberat itu pun datang. Ketika Ishak, anak kesayangannya berusia sekitar sebelas tahun, Elohim berfirman, \"Bawalah sekarang anakmu yang tunggal, yang engkau kasihi, yakni Ishak, dan pergilah engkau ke tanah Moriah, dan persembahkanlah dia di sana sebagai persembahan bakaran di atas salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.\"  Abraham sangat terkejut. Namun firman Elohim begitu jelas.

Keesokan harinya, bangunlah Abraham pagi-pagi sekali, lalu ia lalu memasang pelana keledainya dan membawa dua orang hambanya, dan juga Ishak, anaknya, ia juga membelah kayu untuk persembahan bakaran itu. Kemudian berangkatlah mereka menuju tempat yang telah Elohim katakan kepadanya.  Selama dua hari Abraham melakukan perjalanan menuju suatu tempat untuk melakukan perintah Elohim.

Pada hari yang ketiga, Abraham melayangkan pandangannya dan melihat ke tempat itu dari jauh. Lalu Abraham berkata kepada kedua hambanya, \"Tinggallah kamu di sini dengan keledai itu. Aku dan anak ini akan pergi ke sana, lalu kami akan berdoa, kemudian kami akan kembali lagi kepadamu.\"

Lalu Abraham mengambil kayu untuk persembahan bakaran dan menaruhnya ke atas bahu Ishak, dan ia pun membawa api dan pisau di tangannya, lalu mereka berdua berjalan bersama-sama.  Kemudian Ishak bertanya, \"Di sini ada api dan kayunya, tetapi di manakah domba untuk persembahan bakaran itu?\"

Dengan suara serak karena menahan kesedihan yang teramat sangat, Abraham menjawab anaknya dengan iman, \"Elohim akan menyediakan domba untuk persembahan bakaran bagi-Nya, anakku.\" Ia tidak sanggup lagi menatap anaknya. Dan mereka berdua terus berjalan bersama- sama.

Ketika mereka sampai di tempat yang telah Elohim katakan kepadanya, Abraham mendirikan mezbah, ia menyusun kayu-kayu itu, mengikat Ishak, anaknya itu, dan meletakkan dia di atas kayu-kayu di mezbah itu.  Ishak baru menyadari bahwa dialah yang akan menjadi kurbannya. Dengan hati yang teramat sedih, Abraham mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

Ketika ia hendak menusukkan pisaunya, berserulah YAHWEH dari langit dan berfirman, \"Abraham, janganlah engkau apa-apakan anak itu, dan jangan berbuat apa pun kepadanya, karena sekarang Aku tahu bahwa engkau seorang yang takut akan Elohim, dan engkau tidak menahan anak tunggalmu itu dari Aku.\"

Abraham menjatuhkan pisaunya. Dengan tangan yang masih gemetar, ia berusaha melepaskan ikatan tali yang membelenggu Ishak. Lalu dipeluknya Ishak, anak yang dikasihinya itu.

Kemudian Abraham melihat sekelilingnya, dan tampaklah di belakangnya ada seekor domba jantan yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Maka pergilah Abraham mengambil domba jantan itu, lalu ia mempersembahkannya sebagai persembahan bakaran pengganti anaknya.

Dan Abraham menyebut nama tempat itu, \"YAHWEH Yireh, yang berarti YAHWEH Yang Menyediakan.\" Sebab itu sampai hari ini dikatakan orang: \"Di atas gunung-Nya, YAHWEH menyediakan.\"

Dikemudian hari pada suatu tempat yang dekat dari situ, ada seorang Bapa yang juga mengorbankan AnakNya yang tunggal, Anak yang sangat dikasihiNya. Bapa itu adalah YAHWEH sendiri, yang tidak menyayangkan nyawa AnakNya sendiri, tetapi merelakanNya untuk diserahkan dan disalibkan demi keselamatan kita semua. Anak itu adalah YESUS dan tempat itu adalah bukit Golgota. Kejadian 22

G r a c eIT'S ALL ABOUT A Love Story From Heaven Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah dari awal langit dan bumi dijadikan hingga kelahiran Tuhan YESUS Kristus. Mengajarkan mereka tentang kasih dan anugerah dari Bapa YAHWEH kepada kita, yaitu arti Natal yang sebenarnya.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook