Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BAB 2 - Awal Kejatuhan Manusia

BAB 2 - Awal Kejatuhan Manusia

Published by YHS Leadership, 2020-12-24 06:48:40

Description: BAB 2 - Awal Kejatuhan Manusia

Search

Read the Text Version

AWAL KEJATUHAN MANUSIA

YAHWEH Elohim telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan Adam dan Hawa di Taman Eden. Di Taman Eden ada sebuah sungai yang mengalir untuk mengairi taman itu. Dari sungai itu terpencar empat sungai lain.

Nama sungai yang pertama adalah Pison, sungai yang mengitari seluruh negeri Hawila, tempat yang ada emas, damar dan batu akik. Nama sungai yang kedua adalah Gihon, sungai yang mengitari seluruh negeri Kush. Nama sungai yang ketiga adalah Tigris, yang mengalir di sebelah timur Ashur. Dan sungai yang keempat adalah Efrat.

Sungai yang mengalir di taman itu memberikan air yang cukup untuk mereka. Di taman itu ada berbagai jenis bunga, tanaman, dan pepohonan. Semuanya menghasilkan buah-buahan yang lezat, kacang- kacangan serta biji-bijian untuk mereka makan.

YAHWEH Elohim, membawa segala binatang liar di padang dan segala burung di udara kepada Adam untuk melihat bagaimana Adam menamainya. Dan apa pun nama yang diberikan Adam kepada tiap-tiap makhluk hidup itu, begitulah nanti nama mereka. Adam menyebutkan nama- nama untuk segala ternak, untuk burung di udara dan untuk segala binatang liar di padang.

Adam dan Hawa melakukan seperti yang diperintahkan Elohim kepada mereka. Mereka sangat bahagia dan sempurna dalam menaati perintah Elohim. Sampai suatu hari Hawa bertemu dengan seekor ular.

Adapun ular itu cerdik, lebih daripada segala binatang liar di padang yang telah dijadikan oleh YAHWEH Elohim. Dengan licik si ular berkata kepada Hawa, “Benarkah Elohim berfirman bahwa kamu tidak boleh makan dari semua pohon di taman ini ?”

Hawa kemudian berkata kepada ular, ”Kami  tentu saja boleh makan buah dari pohon di taman ini, tetapi buah dari pohon yang ada di tengah-tengah taman, Elohim telah berfirman, “Kamu tidak boleh memakannya atau menyentuhnya, karena kamu akan mati.”

“Omong kosong,” desis si ular. “Kamu tidak akan mati ! Elohim tidak mengizinkanmu memakannya karena jika kamu memakannya, kamu akan menjadi seperti Dia, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

Mendengar itu Hawa mulai ragu, ia menatap pohon tersebut dengan gelisah. Pohon itu sungguh indah, buahnya menggantung dan telah masak, siap untuk dipetik. “Betapa baiknya menjadi bijaksana!” pikir Hawa. Akhirnya dia mengulurkan tangannya untuk memetik buah dari pohon itu.

Hawa sudah tidak taat pada apa yang diperintahkan Elohim. Setelah memakan buah pohon itu, Hawa segera membagikannya kepada Adam. Tiba-tiba terbukalah mata mereka dan menyadari bahwa mereka telanjang. Mereka menjadi sangat malu dan berusaha menutupi tubuh mereka dengan membuat cawat dari daun pohon ara.

Pada senja hari yang dingin, YAHWEH Elohim berjalan-jalan di taman. Ketika mendengar langkah kaki-Nya, bersembunyilah mereka diantara pohon-pohon di tengah taman itu. YAHWEH  Elohim tahu apa yang telah dilakukan oleh Adam dan Hawa.

Adam,  mengapa  engkau  dan  Hawa bersembunyi dariKu ?” panggil Elohim. “Ketika mendengar-Mu datang, kami ketakutan. Kami juga merasa malu karena kami telanjang.”  jawab Adam dengan ketakutan. “Siapakah yang memberitahukan kalau engkau telanjang ? Apakah engkau telah makan buah dari pohon yang telah Aku larang untuk kalian makan ?” tanya Elohim.

Adam mengakui apa yang telah ia lakukan, tetapi ia melimpahkan kesalahannya pada Hawa dan Hawa kemudian menyalahkan ular. Elohim hanya mendengarkan pertengkaran mereka. Lalu Elohim menjadi sangat sedih dan kecewa, oleh karena apa yang telah mereka perbuat, Elohim  harus  menghukum  ciptaan  yang  sangat dikasihi-Nya.

Elohim mengutuk si ular sehingga ia hidup merayap di tanah, makan debu seumur hidupnya dan menjadi musuh manusia. Adam dan Hawa, istrinya, juga menerima hukuman mereka. Kepada Hawa, Elohim berkata, \"Engkau akan merasa kesakitan pada saat engkau hamil dan pada waktu engkau melahirkan anak-anakmu.\"

Elohim juga berkata kepada Adam, “Mulai saat ini, terkutuklah tanah karena engkau. Dengan bersusah payah engkau akan mencari nafkah dari tanah itu, seumur hidupmu. Dengan bercucuran keringat engkau akan mencari makananmu sampai engkau kembali ke tanah, karena dari situlah engkau telah diambil, sebab engkau debu, dan engkau akan kembali kepada debu.\"

Setelah membuatkan pakaian dari kulit binatang untuk Adam dan Hawa, Elohim meminta mereka keluar dari Taman Eden. Kemudian YAHWEH Elohim menempatkan kerub-kerub di sebelah timur Taman Eden dengan pedang yang menyala-nyala dan menyambar-nyambar untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan itu.

Demikianlah YAHWEH Elohim masih bermurah hati dan masih mau menjadi Bapa untuk anak-anak-Nya. Ia masih mau menganugerahkan keselamatan yang kekal. Tetapi segalanya itu belum diketahui oleh Adam dan Hawa. Mereka hanya tahu bahwa suatu hari Hawa akan menjadi ibu, dan pada suatu saat nanti akan lahir seorang Anak yang menjadi Juruselamat bagi mereka. Kejadian 2,3

G r a c eIT'S ALL ABOUT A Love Story From Heaven Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah dari awal langit dan bumi dijadikan hingga kelahiran Tuhan YESUS Kristus. Mengajarkan mereka tentang kasih dan anugerah dari Bapa YAHWEH kepada kita, yaitu arti Natal yang sebenarnya.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook