Meditasi kesadaran [meditasi non-dualitas, advaitta-citta]merupakan sadhana utama untuk mencapai keheningan. Tapi meditasikesadaran tidak dapat menghentikan gelombang pikiran-perasaan.Sekali lagi tidak. Karena sifat alami pikiran-perasaan manusia miripdengan gelombang samudera. Tapi melalui ketekunan praktek meditasikesadaran akan membuat kita mengalami perubahan kesadaran. Daridiri yang diseret arus gelombang [menangis kalau sedih, marah jikatersinggung, murung jika galau, merasa bersalah jika pikiran kacau, dst-nya], menjadi diri yang duduk tenang tersenyum di atas semua bentukriak-riak gelombang. Dapat memberikan jarak yang sama kepada apapunpikiran-perasaan yang muncul. Meditasi kesadaran adalah praktek melatih kesadaran dengan caramenjadi saksi yang penuh belas kasih. Ketika mengalami perasaan sedih,perasaan sedih itu disaksikan saja dengan senyuman penuh belas kasih.Ketika mengalami perasaan senang, perasaan senang itu disaksikan sajadengan senyuman penuh belas kasih. Ketika mengalami perasaan galaudan hambar, perasaan galau dan hambar itu disaksikan saja dengansenyuman penuh belas kasih. Ketika pikiran tenang, pikiran tenang itudisaksikan saja dengan senyuman penuh belas kasih. Ketika pikirankacau atau buruk, pikiran yang kacau atau buruk itu disaksikan sajadengan senyuman penuh belas kasih. Sebagaimana yang tertulis dalamUpanishad sebagai “neti, neti”. Ini bukan dan itu bukan. Kenyataan sejatidiri kita bukanlah tubuh, pikiran atau perasaan. Kenyataan sejati diri kitaadalah kesadaran Atma [Atma Jnana], keheningan yang berlimpah belaskasih dan kebaikan. Bagi para sadhaka pemula biasanya melakukan praktek meditasipenuh halangan. Itu suatu hal yang wajar dan biasa. Halangan tersebutsecara umum adalah :1] Halangan tubuh fisik -- tubuh yang lelah, kaki terasa sakit karena lamaduduk bersila, dsb-nya.2] Halangan mental -- malas, ragu-ragu, dsb-nya.
3] Halangan konsep -- bahwa meditasi harus begini dan begitu, meditasiharus selalu mendamaikan [padahal meditasi juga mengalami siklusnaik-turun], dsb-nya. Sesungguhnya yang terpenting dalam praktek meditasi bukanlahhasilnya, tapi membiasakan diri melakukan praktek meditasi. Lakukanterus meditasi agar menjadi kebiasaan. Meditasi adalah sadhana yangharus terus dilakukan secara konsisten selama bertahun-tahun. Praktek melatih kesadaran membutuhkan waktu, ketekunan dankesabaran. Serta tidak cukup hanya dengan satu sadhana tunggal saja,tidak cukup hanya dengan meditasi kesadaran saja. Kita memerlukansadhana-sadhana lainnya. Kita memerlukan sebuah sistem sadhana yangsaling berkait-kaitan satu sama lain sebagai jalan yoga, yang bekerjabersama-sama secara sistematis untuk mengarahkan sadhaka mencapaikesempurnaan kesadaran Atma. Misalnya [hanya sebuah contoh], jika kita tekun melakukanpraktek meditasi kesadaran, tapi dalam keseharian kita tidak tekunmelakukan praktek perkataan dan perbuatan yang baik, misalnya kitasering menghina, sering berbohong, sering menyakiti, tidak puas,serakah, egois, dst-nya, maka daya angkat meditasi terhadap kesadaransangat lemah. Sebaliknya jika kita tekun melakukan praktek perkataandan perbuatan yang baik, tapi dalam keseharian kita tidak praktekmeditasi kesadaran, maka kemajuan kesadaran kita akan berjalanlambat. Hanya jika kita tekun melakukan praktek meditasi kesadaran danpraktek perkataan dan perbuatan yang baik secara bersama-sama,barulah kesadaran kita akan cepat majunya. Keheningan adalah kemampuan untuk memberikan jarak yangsama kepada semua bentuk pikiran-perasaan yang muncul. Kesedihan,kesengsaraan, ketidakpuasan, keserakahan, marah, tersinggung, dsb-nya,adalah ilusi yang muncul dari dalam diri kita, tapi tidak kita sadari
keberadaannya sebagai ilusi. Karena kita tidak mengenal kesadaran yangada didalam diri. Kita tidak mengenal kenyataan diri yang sejati. Pikiran yang hening itu sesungguhnya sangat sederhana. Pikiranyang \"istirahat\" disaat ini seperti apa adanya. Istirahat dari segala bentukkontradiksi [dualitas pikiran]. Secara alami di dalam tubuh fisik, pikiran dan perasaan kitaterdapat banyak kontradiksi [dualitas]. Misalnya baik melawan buruk,benar melawan salah, suci melawan kotor, bahagia melawan sengsara,untung melawan rugi, sukses melawan gagal, berani melawan takut, rasalepas melawan rasa malu, agama melawan ilmu pengetahuan, damaimelawan kacau, ekspresi diri melawan norma sosial, logika melawanrasa, menyenangkan melawan menyakitkan, pendapat saya benarmelawan pendapat orang lain salah, dsb-nya. Serta masih banyak sekaliada kontradiksi-kontradiksi lainnya di dalam diri kita. Semakin keras kesadaran kita dicengkeram oleh kontradiksi-kontradiksi [dualitas], apalagi jika kita menilai atau menghakimi sebagaisalah, jelek, buruk, atau dosa, berdasarkan pikiran yang terkondisi olehajaran agama, norma sosial, pengetahuan, atau gagasan, maka semakinhiruk-pikuk dan ramailah guncangan konflik kontradiksi di dalam diri. Hampir semua kekacauan mental, kejiwaan dan kesadaran, berasaldari guncangan-benturan konflik kontradiksi di dalam diri. Lebih jauhdari itu, dalam ajaran Tantra disebutkan bahwa, kebiasaan pikiran yangdiguncang kontradiksi [dualitas] inilah yang menarik kita untuk kembalilagi dan kembali lagi ke alam samsara yang penuh kesengsaraan ini. Halitu sesederhana lalat yang mencari sampah atau katak yang mencarikolam. Selain itu dalam ajaran Tantra juga disebutkan bahwa hukumkarma bekerja lebih keras pada manusia yang kesadarannya diguncangkontradiksi [dualitas]. Mencapai pikiran yang hening atau tidak, kita manusia masih akantetap memiliki banyak kontradiksi [dualitas] di dalam diri. Semata-matakarena sifat alami tubuh fisik, pikiran dan perasaan kita memang penuh
kontradiksi. Bedanya pikiran yang hening \"istirahat\" disaat ini sepertiapa adanya. Istirahat dari pembandingan, istirahat dari persaingan,istirahat dari ketidakpuasan, dsb-nya. Istirahat dari segala kontradiksiyang muncul di dalam diri. Apapun bentuk kontradiksi yang muncul didalam diri hanya disaksikan saja dengan senyuman penuh belas kasih.ISTIRAHAT. Inilah yang disebut sebagai jalan hening. Pikiran hanya pikiran bukan diri kita. Perasaan hanya perasaanbukan diri kita. Gagasan hanya gagasan bukan diri kita. Kemunculanpikiran, perasaan dan gagasan hanya disaksikan saja dengan senyumanpenuh belas kasih. Kemunculan segala kontradiksi-kontradiksi di dalamdiri hanya disaksikan saja dengan senyuman penuh belas kasih.ISTIRAHAT. Salah satu pertanda penting tercapainya keheningan [KesadaranAtma] adalah saat kita merasa tenang, nyaman, aman dan damai,terhadap semua kemunculan kontradiksi-kontradiksi [dualitas] pikirandan perasaan di dalam diri. Kemunculannya hanya disaksikan sajadengan senyuman penuh belas kasih tanpa penghakiman sama sekali.Pikiran yang ISTIRAHAT. Istirahat dalam keheningan. Di tahap ini kesadaran Atma sudah dekat, tapi belumdisempurnakan. Sudah dekat tapi belum sempurna. Kesadaran Atmabaru tercapai sempurna, jika dari keheningan kemudian melahirkanbelas kasih dan kebaikan yang sangat mendalam kepada semua mahluk[keterhubungan kosmik yang sempurna].
~ 17 ~ KELAHIRAN KEMBALI YANG BAIK Selama bertahun-tahun saya menapaki jalan spiritual dharma,salah satu hal yang sering membuat hati saya sedih adalah melihatterjadinya kejatuhan Atma dalam siklus samsara. Dalam ajaran dharmaini disebut sebagai dhuka punarbhawa, yaitu dari kehidupan sebagaimanusia, setelah meninggal jatuh turun tingkat terlahir kembali menjadibinatang atau menjadi mahluk-mahluk alam bawah. Sehingga kepada teman-teman dan kenalan dekat yang belum maumemasuki jalan dharma, karena sangat menyukai kehidupan duniawi,saya selalu sebatas menyarankan untuk mempersiapkan kelahirankembali yang baik. Agar bisa selamat dalam perjalanan samsara ini. Ada 7 [tujuh] pembinaan diri bagi setiap manusia untuk dapatmengalami kelahiran kembali berikutnya yang baik, yaitu :1. Dapat terlahir kembali sebagai manusia. Terlahir sebagai manusia sangat ideal bagi evolusi kesadaran.Terlahir sebagai binatang atau menjadi mahluk-mahluk alam bawah, kitaakan terlalu banyak mengalami kebodohan [avidya] dan kesengsaraan. Cara agar di kehidupan berikutnya kita dapat terlahir kembalisebagai manusia adalah, tumbuhkan sifat belas kasih yang mendalamdan banyak-banyaklah melakukan kebaikan-kebaikan. Hindarimemelihara kegelapan pikiran seperti iri hati, marah, benci, dendam.Karena untuk dapat terlahir sebagai manusia kita memerlukanakumulasi karma baik yang sangat banyak. Jangan melakukanpelanggaran dharma yang berat. Serta jangan menyakiti, apalagi sampaimembunuh. Kemudian tekunlah melaksanakan sadhana-sadhanapemurnian diri seperti meditasi, melukat, dsb-nya.
2. Dapat berjodoh dengan ajaran dharma yang asli. Tanpa berjodoh dengan ajaran dharma yang asli, evolusi kesadarankita cenderung akan sangat sulit, lambat, berat atau tanpa tujuan yangbenar. Karena kita berada dalam avidya [kebingungan dan ketidak-tahuan]. Cara agar kita dapat berjodoh dengan ajaran dharma yang asliadalah, tumbuhkanlah sifat belas kasih yang mendalam dan banyak-banyaklah melakukan kebaikan-kebaikan di dalam kehidupan ini. Sertasering-seringlah melakukan dharma yadnya, yaitu menyebarkan danmelestarikan ajaran-ajaran dharma yang asli. Seperti misalnyamembantu membagikan atau memberikan dana punia bagi penyebaranajaran dharma secara gratis. Cara lainnya secara gratis memberikandharma wacana, mengajarkan meditasi, dsb-nya. Kemudian jangan sekali-sekali fanatik dengan ajaran agama ataupemahaman spiritual yang kita yakini. Hormatilah agama orang lain.Hormatilah jalan spiritual yang berbeda dengan jalan yang kita tempuh.Hormatilah pandangan spiritual yang berbeda. Serta terutama sekalihormatilah tradisi spiritual di tempat kita dilahirkan. Misalnya kita lahirjadi orang Bali hormatilah tradisi spiritual asli warisan leluhur orangBali, kalau kita lahir jadi orang Jawa hormatilah tradisi spiritual asliwarisan leluhur orang Jawa, dst-nya. Kalau ada yang kita anggap salah,galilah maknanya yang lebih dalam. Kalau kita tidak mampu, diam sajajangan menjelek-jelekkan.3. Dapat terlahir di lingkungan yang aman dan damai. Jika kita terlahir di daerah konflik, banyak kekerasan danpeperangan, mau tidak mau kita akan terseret ke dalam arusnya dancenderung sangat sulit untuk memahami ajaran dharma. Cara agar di kehidupan berikutnya kita dapat terlahir dilingkungan yang aman dan damai adalah, jangan kita sampai memecah-
belah manusia dengan alasan kepentingan pribadi, ajaran agama, politiksektarian yang jahat, dsb-nya. Jangan memfitnah, melakukanpropaganda, menghasut sesama agar saling merendahkan dan salingmembenci.4. Dapat terlahir di keluarga dan lingkungan dengan moralitas yangbaik. Kalau kita lahir di keluarga dan lingkungan yang dipenuhi parapemabuk, koruptor, tukang berkelahi, tukang selingkuh, penipu, dsb-nya,cepat atau lambat dari sejak kecil kita juga akan ikut terpengaruh, untukkemudian cenderung sangat sulit untuk mengembangkan kesadaran. Cara agar di kehidupan berikutnya kita dapat terlahir di keluargadan lingkungan dengan moralitas yang baik adalah, jauhi dalam hidup iniuntuk melakukan kegiatan-kegiatan melanggar dharma, seperti narkoba,selingkuh, mencuri, korupsi, memanipulasi orang lain, minuman keras,menipu, judi, dsb-nya. Kalau dalam kehidupan ini moralitas kita tidakbaik, pada kelahiran berikutnya kita akan terlahir di keluarga danlingkungan dengan moralitas tidak baik.5. Dapat terlahir di keluarga yang berkecukupan secara ekonomi. Kalau kita lahir di keluarga yang melarat, sebagian besar waktukita dalam hidup akan kita habiskan fokus untuk urusan mencari makandan urusan bertahan hidup saja, sehingga kecenderungannya hanya adasedikit sekali waktu untuk mempelajari dan mempraktekkan ajarandharma yang mendalam. Cara agar di kehidupan berikutnya kita dapat terlahir di keluargayang secara ekonomi berkecukupan adalah, banyak-banyak memberi,memberi dan memberi. Banyak melakukan kebaikan-kebaikan denganjalan pemberian, yaitu pemberian yang terkait dengan uang, harta danbenda-benda. Jangan pelit urusan uang dan harta, dikarenakan sifatmementingkan diri sendiri.
6. Dapat terlahir sebagai manusia yang sehat secara fisik. Memiliki fisik yang sehat dan tidak sakit-sakitan sangat membantudi dalam mempraktekkan ajaran dharma yang mendalam. Cara agar di kehidupan berikutnya kita terlahir sebagai manusiayang sehat secara fisik adalah, jangan secara sengaja menyakiti danmelakukan kekerasan fisik kepada mahluk lain. Apalagi sampai secarasengaja membunuh mahluk lain.7. Dapat berjodoh [dapat belajar] dari seorang Satguru dharmayang asli. Salah satu kemewahan spiritual yang langka dalam hidup iniadalah jika kita berjodoh [dapat belajar] dari seorang Satguru dharmayang asli, apalagi Satguru kelahiran dari alam-alam suci. Karena evolusikesadaran kita dalam satu kehidupan akan maju dengan sangat pesat. Cara agar kita dapat berjodoh dengan seorang Satguru yang asliadalah, hormati semua Guru spiritual dan hormati secara mendalamsemua Ista Dewata. Jangan pernah merendahkan, menjelekkan ataumenghina Guru spiritual. Kalau kita tidak cocok cukup menjauh saja, tapijangan merendahkan, menjelekkan, apalagi menghina. Jangan pernahmerendahkan, menjelekkan atau menghina para Ista Dewata dan semuamahluk-mahluk suci lainnya. Kemudian hormati semua simbol-simbolnya. Kalau ada buku tulisan atau gambar Guru spiritual kita,jangan menaruhnya di tempat sembarangan. Kalau ada gambar atau arcaIsta Dewata jangan menaruhnya di tempat sembarangan. Serta jika kita melihat bungkus dupa yang bergambar Ista Dewata,atau lungsuran persembahan [seperti lungsuran canang dan upacara]jangan membuangnya di tempat sampah, tapi kumpulkan dan bakar didalam periuk tanah liat yang sukla [titipkan di alam api]. Nanti abunyasebar di campuhan sungai [pertemuan dua atau lebih aliran sungai], ataudi laut, atau di tanah sanggah dan merajan.
RUMAH DHARMA - HINDU INDONESIAKumpulan e-book lengkap dari Rumah Dharma - Hindu Indonesia bisa di-download secara gratis tanpa dipungut biaya apapun di :tattwahindudharma.blogspot.comHalaman facebook Rumah Dharma - Hindu Indonesia :facebook.com/rumahdharma
DHARMA DANARumah Dharma - Hindu Indonesia Rumah Dharma - Hindu Indonesia telah dan akan terus melakukanpenerbitan buku-buku dharma berkualitas, baik berupa e-book maupun bukucetak, untuk dibagi-bagikan secara gratis tanpa dipungut biaya apapun. Untuk melakukan penyebaran buku-buku dharma berkualitas, RumahDharma - Hindu Indonesia memerlukan bantuan para donatur, yang sadar akanpentingnya melakukan pembinaan kesadaran masyarakat. Semakin banyakdharma dana yang terkumpul maka semakin banyak juga buku-buku dharma yangdapat diterbitkan dan disebarluaskan. Ada empat cara memanfaatkan kekayaan sebagai ladang kebaikan yangbernilai sangat utama, salah satunya adalah ber-dharma dana untuk penyebaranajaran dharma. Karena ini bukan saja sebuah kebaikan mulia dengan karma baikberlimpah, tetapi juga adalah sebuah sadhana nirjara, sadhana penghapusankarma buruk. Karma baik dari mendonasikan dharma dana bagi penyebarluasan ajarandharma adalah :1. Donatur akan mendapatkan penghapusan berbagai karma buruk.2. Dalam setiap reinkarnasi kelahirannya donatur akan berjodoh dengan ajarandharma yang suci dan terang.3. Donatur akan mendapatkan perlindungan dharma, tidak mudah terseretdendam kebencian, pikirannya lebih mudah tenang, serta menjadi lebih bijaksana.4. Jika dampak penyebarannya mencerahkan masyarakat luas, donatur akanmendapatkan perlindungan dari para Dewa-Dewi.Transfer Dharma Dana anda ke rekening :Bank BNI Kantor Cabang DenpasarNo Rekening : 0340505797Atas Nama : I Nyoman Agus KurniawanAstungkara berkat karma baik ini para donatur mendapat kerahayuan.
TENTANG PENULIS I Nyoman Kurniawan lahir pada tanggal 29 January 1976. Mendapatkan garis spiritualnya dari kakeknya, Pan Siki, seorang balian usadha dari Br. Tegallinggah Kota Denpasar. Pada tahun 2002, memulai perjalanan spiritualnya dengan belajar meditasi. Pada tahun 2007 mulai memberikan komitmen menyeluruh kepada spiritualisme dharma. Di tahun yang sama belajar dengan Guru dharma-nya yang pertama, serta memulai melakukan tirthayatra dan penjelajahan ke berbagai pura pathirtan kuno, sebagai bagian dari arahan gurunya, sekaligus juga panggilan spiritualnya sendiri.Pada tahun 2009 mulai belajar dengan Guru dharma-nya yang kedua, mendalamikekayaan spiritual Hindu Bali, mendalami ajaran Tantra, menjalin pertemanandengan banyak Guru dan praktisi spiritual, serta tetap meneruskan melakukantirthayatra dan penjelajahan ke berbagai pura pathirtan kuno.Pada tahun 2010 mulai melakukan pelayanan dharma untuk umum di halaman fbrumah dharma, serta mulai memberikan tuntunan dan berbagi ajaran kepadaadik-adik dharmanya. Di tahun yang sama juga mulai menulis buku. Inspirasidharma yang didapatnya dari perjalanan ke berbagai pura pathirtan kuno,dikombinasikan dengan ajaran dari para Guru-nya, dari praktek meditasi,membaca puluhan buku-buku suci, serta diskusi-diskusi panjang dengan banyakpraktisi spiritual, kemudian ditulisnya menjadi berbagai buku.Pada tahun 2015 mulai belajar dengan Guru dharma-nya yang ketiga, serta tetapmeneruskan melakukan pelayanan dharma untuk umum.
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111