Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bali Dwipa Catatan Perjalanan Spiritual Di Tanah Sakral

Bali Dwipa Catatan Perjalanan Spiritual Di Tanah Sakral

Published by sugiartha26, 2018-06-22 02:33:59

Description: Bali Dwipa Catatan Perjalanan Spiritual Di Tanah Sakral

Search

Read the Text Version

lain hanya berdasarkan ego diri sendiri, untuk kepuasan diri sendiri,atau tanpa alasan yang sangat kuat dan tepat. Jika kita memilih untuk menjadi vegetarian, ingatlah bahwa porosinti utama vegetarian adalah ahimsa, yaitu tidak menyakiti dan tidakmelakukan kekerasan kepada mahluk lain. Jika kita mengkritik danmenghakimi orang yang tidak vegetarian, itu sama dengan melakukankekerasan kepada orang lain, sekaligus menebarkan energi panas dankekacauan di alam ini. Menjadi vegetarian justru membuat kita jadimelakukan kekerasan kepada orang lain, sekaligus menambahkan energipanas dan energi kekacauan di alam ini. Tentunya itu adalah sebuahtragedi dan ironi. Menjadi vegetarian dengan tidak memakan daging itu pilihan yangboleh-boleh saja. Tapi yang jauh lebih bagus dan bercahaya adalahmenjadi vegetarian dengan tidak menyakiti dan melakukan kekerasanmelalui perkataan dan perbuatan. Landasan utama agar kita tidak tidakmenyakiti dan melakukan kekerasan melalui perkataan dan perbuatanadalah membebaskan pikiran dari penghakiman. Sehingga kapan sajaorang lain terlihat “salah” atau berbeda, cepat-cepat kita membebaskanpikiran dari penghakiman. Jika kita memilih untuk menjadi vegetarian dengan tidak memakandaging, itu boleh saja. Tapi lengkapilah vegetarian dengan cara tidakmenghakimi orang lain dalam pikiran, tidak menyakiti orang lain denganperkataan, tidak melukai orang lain dengan perbuatan. Sehingga dapattercapai tujuan sesungguhnya, yaitu kita memiliki hati yang penuh belaskasih dan kebaikan. Bagi para vegetarian, tujuan utama menjadi vegetarian adalahmenghindari makanan yang berasal dari pembunuhan. Tapi pernahkahkita memikirkan, adakah makanan yang benar-benar murni tidakmelalui pembunuhan. Tentu saja jawabannya hampir tidak ada. Misalnya[contoh] pestisida yang digunakan untuk pertanian, dalam wilayah satuhektar saja, sudah membunuh banyak sekali mahluk yang tidak kitasadari berada dalam wilayah pertanian itu.

Jadi ketika kita berpikir bahwa dengan makan tumbuh-tumbuhan[vegetarian], kita sedang memakan makanan yang murni tidak melaluipembunuhan, itu adalah hal yang tidak tepat. Untuk mendapatkan 1 kgberas dan beberapa potong sayuran, dalam prosesnya, ada banyak sekalimahluk yang terbunuh. Jadi kita tanyakan ke diri sendiri apakah benarmakanan itu murni tidak melalui pembunuhan. Silahkan periksa danbuktikan sendiri. Selain itu juga disebutkan di dalam ajaran dharma bahwa tumbuh-tumbuhan adalah mahluk hidup. Jadi kita tanyakan ke diri sendiri,benarkah karena tumbuhan tidak menjerit dan menangis, itu berartitumbuh-tumbuhan bukan mahluk hidup, serta tidak merasakan sakit. Ini tidak berarti saya mengatakan menjadi vegetarian itu salah.Sama sekali tidak. Hal itu boleh saja sebagai suatu pilihan. Yang tidaksaya anjurkan adalah ekstrim bervegetarian. Misalnya [contoh] kitamenjadi terobsesi mengkritik, menyalahkan, atau “meluruskan” orangyang tidak vegetarian. Itu justru membuat pikiran kita dipenuhi olehkekerasan kepada orang lain. Atau misalnya membuat daging tiruan. Itujustru membuat pikiran kita menjadi terobsesi oleh makanan. Menyangkut vegetarian, yang perlu kita sadari sebagai poros intiutamanya adalah ahimsa, yaitu tidak menyakiti dan tidak melakukankekerasan kepada mahluk lain. Jika kita memilih untuk menjadivegetarian, kita hendaknya benar-benar menanamkan di dalam diri,bahwa tujuan sesungguhnya dari vegetarian adalah untukmembangunkan hati yang penuh belas kasih dan kebaikan di dalam diri.Artinya, jangan hanya mulut [makanan] kita saja yang vegetarian, karenayang jauh lebih penting dari itu adalah perkataan dan perbuatan kitayang vegetarian. Saya dengan pasti akan mengatakan bahwa dalam ajaran dharmakita tidak dilarang memakan daging. Menjadi vegetarian bukanlahpassport untuk mencapai kesadaran yang terang bercahaya. Di jalandharma, memakan daging bukan sebuah masalah atau halangan.

Dengan sebuah catatan, jika kita memilih untuk memakan daging,terdapat cara-cara yang tepat untuk kita ikuti. Yaitu 2 [dua] hal sebagaiberikut ini.I. ] == MENYANGKUT PROSES MEMPEROLEH BAHAN MAKANAN. Yaitudi dalam proses memperoleh bahan makanan, ikuti petunjuk ini :1] Kita tidak melakukan pembunuhan binatang atau tumbuhan tersebut.2] Kita tidak terlibat pembunuhan binatang atau tumbuhan tersebut.3] Kita tidak melihat pembunuhan binatang atau tumbuhan tersebut.4] Kita tidak mendengar pembunuhan binatang atau tumbuhan tersebut. Perlu saya sedikit memberikan tambahan penjelasan bahwaukuran besarnya karma buruk yang kita hasilkan dari tindakanmenyakiti, kekerasan dan pembunuhan, terhadap mahluk lain adalahdiukur dari tingkat kesadaran makhluk tersebut. Bukan dari bentuk atauukuran tubuhnya. Misalnya [contoh] : Membunuh manusia dengan kesadaran terangbercahaya [orang suci] karma buruknya jauh lebih besar dari membunuhmanusia biasa. Jika dalam hidup ini kita pernah membunuh seorangmanusia dengan kesadaran terang bercahaya, karma buruknya akanmembuat kita setelah meninggal langsung masuk ke alam neraka[naraka loka]. // Membunuh manusia karma buruknya jauh lebih besardari membunuh binatang. Jika dalam hidup ini kita pernah membunuhseorang manusia, karma buruknya akan membuat kita di masa depanatau di kehidupan-kehidupan berikutnya sangat sering sakit-sakitan,atau mengalami sakit berat, atau terbunuh berkali-kali, atau bahkandapat membuat kita terjatuh ke alam-alam bawah. // Dsb-nya. Jika dalam hidup ini kita sangat sering membunuh binatang[misalnya profesi menjadi tukang jagal, hobi memancing, hobi berburubinatang, dsb-nya], karma buruknya akan membuat kita di kehidupan-kehidupan berikutnya sering jatuh sakit, atau mengalami sakit berat.

Kecuali jika kita adalah sadhaka yang maju, yang setelahmembunuh binatang [karena kebutuhan tertentu] dapat melakukan“penyupatan Atma” [penyeberangan roh] binatang tersebut, sehinggabinatang tersebut dapat naik tingkat terlahir kembali sebagai manusia.Di Bali leluhur kita mewariskan banyak ajaran dharma tentang caramelakukan penyupatan Atma binatang. Ini merupakan jalan yang terangdan membawa karma baik, karena sangat membantu perjalanan Atmabinatang tersebut. Dia tidak harus berjuang melewati banyak kehidupanbinatang sebelum dapat terlahir kembali menjadi manusia. Ataupun juga jika kita bukan sadhaka yang maju, terdapat jalanlainnya untuk banyak-banyak memperingan karma buruknya. Misalnyakita berprofesi sebagai petani, ada saat-saat dimana kita terpaksa tidakterhindarkan harus membasmi banyak sekali hama dan serangga yangmerusak tanaman. Atau kita harus sering-sering mencabut rumput dantanaman liar. Atau kita bukan petani dan rumah kita diserbu olehratusan kecoa sehingga kita terpaksa harus membasminya. Dsb-nya. Berlandaskan pengetahuan mendalam mengenai karma, ikutipetunjuk sebagai berikut :=== Kita lakukan pembasmian tersebut tanpa rasa marah atau benci,juga tidak dengan rasa riang-gembira.=== Kita lakukan dengan landasan niat atau motif baik. Yaitu agar kitadapat memberi makan keluarga dan orang lain bisa makan beras atausayuran. Atau dengan tidak ada kecoa keluarga kita tidak menjadi sakit.=== Kita lakukan tidak terlalu sering.=== Kita lakukan sendirian saja [tidak mengajak orang lain].=== Kita lakukan pembasmian tersebut sambil terus meminta maaf.=== Kita melakukan upaya memperbaiki dampak menyengsarakandengan mendoakan hama, serangga, atau kecoa, dsb-nya, yang sudah kitabasmi tersebut.=== Kita tekun melaksanakan sadhana-sadhana yang dapat menghapuskarma buruk, seperti melakukan sadhana snana-widhi [melukat] dipathirtan dan dilakukan dengan tata cara melukat yang tepat.

Sebagai suatu kesimpulan menyangkut proses memperoleh bahanmakanan, cara paling aman agar kita sepenuhnya terbebas dari segalabentuk karma buruk apapun adalah dengan cara membeli. Misalnyamembeli ikan mati di pasar, membeli daging beku di supermarket, dsb-nya. Atau bisa juga dengan cara membeli makanan jadi, seperti misalnyakita membeli nasi campur yang sudah jadi di warung, dsb-nya. Sudah tentu juga ada cara lainnya, terutama bagi para sadhakayang maju. Yaitu sekalipun kita melakukan pembunuhan binatang [untukkebutuhan tertentu], kita dapat melakukan “penyupatan Atma” binatangtersebut, sehingga binatang tersebut dapat naik tingkat terlahir kembalisebagai manusia. Ini merupakan jalan yang terang dan membawa karmabaik, karena sangat membantu perjalanan Atma binatang tersebut. Diatidak harus berjuang melewati banyak kehidupan binatang sebelumdapat terlahir kembali menjadi manusia.II. ] == MENYANGKUT TATA CARA MENYANTAP MAKANAN. Sekalipunkita membeli bahan makanan atau membeli makanan jadi [yangmembuat kita sepenuhnya terbebas dari segala bentuk karma burukapapun], ada baiknya saat menyantap makanan kita tidak hanyamengambilnya dan memasukkannya ke mulut saja. Lakukanlah hal-halsebagai berikut untuk mengembangkan belas kasih kepada semuamahluk, untuk menaikkan tingkat kesadaran kita, serta untuk memupukkarma baik. Ikuti petunjuk sebagai berikut.1] Ambil sikap namaskara [kedua telapak tangan dicakupkan di dada] didepan makanan. Lakukan dhyanawidhi [membayangkan] bahwa kitabisa makan makanan tersebut berkat belas kasih dan kebaikan banyaksekali mahluk. Petani rela hidup dalam kemiskinan agar kita bisa makan.Binatang dan tumbuhan rela memberikan hidupnya agar kita bisamakan. Dsb-nya.2] Niatkan untuk membalas kebaikan mereka melalui doa. Mohonkankepada Dewa Shiwa agar memberikan perlindungan dan naungan untukmereka semua dalam siklus samsara ini. Setelah itu ucapkan mantra “OmNamah Shivaya” sebanyak 3 [tiga] kali.

3] Ganti namaskara dengan mudra amusti karana, kemudian ucapkanmantra “Om anugraha Amritadi Sanjiwani ya namah swaha”, untukmemurnikan makanan tersebut.4]. Masukkan ke mulut sendok makan pertama sambil ucapkan mantra“Om Namah Shivaya”. Ini kita lakukan sampai dengan sendok makanketiga. Setelah itu makan seperti biasa.

~9~ SADHANA ABHAYA YADNYA Suatu kali seorang kenalan dekat bertanya, adakah suatu sadhanayang sederhana dan mudah dilakukan untuk orang duniawi seperti dia,tapi sadhana tersebut memiliki dampak yang besar. Saya menjelaskan bahwa ada dua jenis sadhana yang memiliki nilaisangat tinggi dan utama, yaitu Abhaya Yadnya dan Dharma Yadnya.Disinilah terdapat sadhana yang tidak sulit untuk dilakukan, tapimemiliki dampak yang besar. Sadhana Abhaya Yadnya adalah sadhana berupa menyelamatkankehidupan mahluk lain, atau membantu dan mendukung upayamenyelamatkan kehidupan mahluk lain [dalam bentuk ngayah ataumemberikan dana punia]. Seperti membantu menghidupi danmenyekolahkan anak-anak miskin terlantar atau yatim-piatu[menyelamatkan kehidupan mereka dengan memberi mereka peluanghidup layak di masa depan], melakukan pertolongan dan kesembuhanterhadap orang-orang yang mengalami kecelakaan berbahaya atau yangsakit keras, membeli binatang yang akan dibunuh, lalu membebaskanmereka di alam atau habitat yang sesuai, sehat dan alami, dsb-nya. Sadhana Dharma Yadnya adalah sadhana berupa menyebarkanajaran dharma, atau membantu dan mendukung upaya menyebarkanajaran dharma [dalam bentuk ngayah atau memberikan dana punia].Karena ini dapat menyelamatkan perjalanan orang lain dalam samsara,sekaligus membuka jalan mereka dapat terbebaskan dari siklus samsara. Sadhana Abhaya Yadnya dan Sadhana Dharma Yadnya merupakansadhana yang memiliki nilai sangat tinggi dan utama, yang harusdilaksanakan dengan motivasi tulus dan positif, serta hendaknyadipraktekkan oleh semua para sadhaka di jalan dharma. Dengan penuh

belas kasih menolong, menyelamatkan dan membantu mahluk lain yangsedang menderita, atau tidak punya perlindungan, atau terbenam dalamkesengsaraan pikiran, mereka yang berjalan dalam kegelapan samsaratanpa cahaya penerang sama sekali. Untuk kenalan dekat saya tersebut, yang meminta masukansadhana yang sederhana tapi memiliki dampak yang besar, sayamenyarankan melakukan dua bentuk sadhana. Yaitu pertama [1]melakukan sadhana Dharma Yadnya, dalam bentuk memberikan dharmadana [dana punia] untuk membantu dan mendukung upayamenyebarkan ajaran dharma. Serta kedua [2] melakukan sadhanaAbhaya Yadnya, dalam bentuk menyelamatkan binatang dari kematiandan melepaskannya di alam bebas. Sadhana Dharma Yadnya diatas tidak perlu saya jelaskan, karenasudah cukup jelas. Jadi saya cukup menjelaskan tentang tata carasadhana Abhaya Yadnya yang saya sarankan saja. Sadhana Abhaya Yadnya, dalam bentuk menyelamatkan binatangdari kematian dan melepaskannya di alam bebas, merupakan suatupraktek latihan untuk membangkitkan sifat belas kasih dan kebaikan.Selain itu, manfaat karma baik sadhana ini banyak dijelaskan dalamberbagai kitab suci, ajaran para Guru suci, maupun ajaran Tantra. Yaitumanfaatnya sebagai berikut :=== Untuk kesembuhan kita dari sakit. // Selain itu, kita juga dapatmempersembahkan karma baik dari sadhana ini untuk kesembuhansakit orang lain. Dalam beberapa kejadian, dapat menyembuhkanpenyakit yang sangat serius.=== Untuk memperpanjang umur hidup kita. // Selain itu, kita juga dapatmempersembahkan karma baik dari sadhana ini untuk memperpanjangumur hidup orang lain.=== Untuk menghapus karma-karma buruk kita di masa lalu. Serta dapatmenghilangkan sebagian hambatan hidup dan kesialan yang terjadikarena karma buruk kita di masa lalu.

Jika kita sangat tekun dan sering melaksanakan sadhana ini, makasekaligus juga akan muncul manfaat utamanya, yaitu :=== Disaat kematian kita akan terbebas dari kebingungan.=== Pada kehidupan berikutnya, kita akan mendapat kehidupan manusiayang lebih bahagia, mulia dan luhur, atau dapat memasuki alam paraDewa.=== Kita akan menciptakan sebab-sebab untuk dapat mencapaikesadaran sempurna [moksha] di kehidupan yang akan datang. Ada 3 [tiga] hal sangat penting yang perlu diperhatikan saatmelaksanakan sadhana ini, yaitu :=== Binatang yang tepat untuk sadhana ini adalah binatang yang akandibunuh. Bukan binatang yang akan dipelihara.=== Memberikan puja dan mantra Dewa Shiwa kepada binatang tersebutsebelum dilepaskan dan saat dilepaskan.=== Melepaskan binatang tersebut di lingkungan habitat yang sesuai,yang bersih dan alami [tidak tercemar], serta aman bagi mereka.Misalnya [contoh], jangan melepas binatang air tawar ke air laut ataupayau, jangan melepas di lingkungan yang kotor atau tercemar, janganmelepas di lingkungan yang banyak pemburu binatang, dsb-nya. Saya akan memberikan suatu contoh bagaimana saya melakukansadhana Abhaya Yadnya dalam bentuk menyelamatkan dan melepaskanbinatang, sebagai berikut :1] Misalnya [contoh] ketika saya melepas ikan air tawar, sehinggatempat yang saya pilih adalah di hulu sungai, yang airnya jernih dantidak tercemar. Serta di lokasi tersebut dari aliran sungai itu sepanjangbeberapa kilometer merupakan lembah sungai yang sangat dalam,sehingga sedikit ada orang yang memancing atau menangkap ikan.2] Saya membeli ikan di tambak, dimana ikan tersebut akan dibunuh[dipancing dan dimakan]. Saya pastikan ikan yang saya beli habitatnyaadalah di sungai, karena saya akan melepasnya di sungai.

3] Agar ikan tersebut tidak mabuk karena perjalanan jauh, saya membelidi tambak yang dekat dengan tempat melepasnya. Serta ikan tersebutsaya tempatkan dalam ember khusus yang nyaman.4] Sebelum melepaskan ikan tersebut, saya duduk di pinggir sungaidengan ember berisi ikan ada di hadapan saya. Saya sembahyang maturpiuning [minta ijin] kepada Ibu Pertiwi, Para Guru suci, Dewa Shiwa danpara Ista Dewata, bahwa saya akan melakukan Sadhana Abhaya Yadnya.5] Saya memohon kepada Dewa Shiwa agar mereka dilindungi dan dijagaoleh Dewa Shiwa selama hidupnya, agar setelah meninggal Atma mereka“diambil” oleh Dewa Shiwa, serta agar mereka dapat terlahir kembalisebagai manusia yang berbudi luhur.6] Kemudian saya menjapakan mantra “Om Namah Shivaya” sebanyak108 kali dan karma baiknya saya persembahkan untuk ikan yang akansaya lepas. Saya pastikan ikan tersebut dapat “mendengar” mantra itu,setidaknya secara getaran energi. Dengan tujuan jika mereka terlahirkembali sebagai manusia, mereka akan selalu ingat dengan ajarandharma yang luhur ketika mereka mendengar mantra “Om NamahShivaya”.=== Catatan : Kita juga dapat mempersembahkan karma baik darisadhana ini untuk orang lain yang sedang sakit [untuk kesembuhannya],atau untuk memperpanjang umur orang lain, serta untuk keluarga yangsudah meninggal [untuk membantu perjalanannya di alam kematian].Caranya, mohonkan pelimpahan karma baik tersebut kepada DewaShiwa setelah kita selesai menjapakan mantra.7] Saya melepaskan ikan tersebut di sungai, sambil terus mengucapkanmantra \"Om Namah Shivaya\". Sadhana abhaya yadnya adalah salah satu sadhana yang memilikidampak besar jika rutin kita lakukan. Tapi jangan hanya melakukansadhana ini saja. Karena jika kita hanya melakukan 1 [satu] sadhana

tunggal saja sudah pasti jauh dari cukup. Untuk mencapai hasil yangmenyeluruh, kita harus melaksanakan berbagai sadhana yang bersifatsaling berkait-kaitan, saling melengkapi dan saling menyempurnakan,sebagai jalan kesadaran Atma yang terang bercahaya.

~ 10 ~ MENGHADAPI SERANGAN BLACK MAGIC DENGAN JALAN BELAS KASIH Salah satu topik yang sangat sering menjadi bahan pembicaraandalam keluarga dharma, adik-adik dharma, kenalan dekat, serta dalamberbagai lingkungan praktisi spiritual, adalah tentang serangan blackmagic [ilmu hitam]. Tentu saja ada beragam cara untuk menghadapi serangan blackmagic. Tapi jika konsultasi dengan saya, saya selalu menyarankan untukmenghadapi serangan black magic dengan jalan belas kasih. Yaitumelalui 5 [lima] tindakan sebagai berikut.1] Rajin bersih-bersih rumah. Bersihkan semua sudut ruangan dari debu,sampah dan kotoran. Perabot dan benda-benda di dalam rumah kitabersihkan dan rapikan. Buka jendela lebar-lebar agar sinar matahari danudara segar masuk ke dalam ruangan. Potong rapikan tanaman danrumput di halaman rumah. Sapu bersih halaman rumah dari berbagaijenis sampah.2] Rajin mebanten dan mesegeh di rumah terutama pada saat rahinasuci. Setelah selesai mebanten dan mesegeh, sirat-siratkan tirtha [airsuci] ke seluruh wilayah rumah.3] Kurangi bertengkar antar sesama penghuni rumah. Hendaknya semuapenghuni rumah sama-sama belajar mengalah, sabar, memaafkan dantidak ego. Selalu mulai dari diri kita sendiri, terutama jika penghunirumah lain belum dapat melakukannya.

4] Rajin dan tekun melakukan kebaikan-kebaikan. Jangan marah danmembenci siapapun. Sebaliknya kita banyak menolong, banyak memberidan banyak melakukan kebaikan kepada orang lain.5] Rajin dan tekun melakukan meditasi setiap hari. Setelah selesaimeditasi kita selalu persembahkan berkahnya kepada semua mahluk.Sambil namaskara kita ucapkan permohonan ini : “Para Guru, para IstaDewata, apapun berkah yang saya terima dalam meditasi, sayapersembahkan berkahnya kepada semua mahluk, agar semua mahlukdapat mengerti makna dan tujuan kehidupan, agar semua mahluk dapatmencapai pencerahan sempurna”. Itulah yang disebut dengan menghadapi serangan black magicdengan jalan belas kasih. Jika kita tekun melakukan 5 [lima] tindakantersebut, maka apapun bentuk serangan black magic yang datang, kitadan semua penghuni rumah akan sangat sulit untuk terkena serangansemacam itu. Selain semua hal diatas, terdapat cara yang paling sangatmendalam untuk menghadapi serangan black magic, yaitu membuatkesadaran kita menjadi terang bercahaya, serta hati kita penuh denganbelas kasih dan kebaikan. Karena dengan pencapaian seperti itu,serangan black magic sehebat, sedahsyat dan seseram apapun tidakmungkin akan bisa mengenai kita, karena frekuensi niskalanya sudahberbeda. Tidak mungkin akan dapat tersambung. Segala jenis blackmagic apapun tidak akan dapat mengenai kita. Di alam ini terdapat hukum sempurna yang bekerja, yaitu“sampah” akan mengundang “lalat” dan “bunga” akan mengundang“kupu-kupu”. Jika kita merasa diganggu oleh black magic, atau merasadiganggu oleh mahluk alam bawah, atau merasa diganggu oleh kekuatangelap lainnya, cepatlah merubah diri kita menjadi “bunga”. Caranya tumbuhkan hati yang penuh belas kasih dan kebaikan didalam diri kita. Begitu kekuatan belas kasih dan kebaikan mekarbercahaya di dalam hati kita [menjadi “bunga”], maka secara alami “lalat”

kekuatan black magic, atau mahluk alam bawah, atau kekuatan gelaplainnya, tidak akan tertarik untuk mengganggu kita. Sebaliknya kita akanmengundang kekuatan-kekuatan suci untuk melindungi diri kita. Ketakutan kita yang berlebihan terhadap kekuatan black magic,atau mahluk alam bawah, atau kekuatan gelap lainnya, justru akanmembuat kita mengundang mereka untuk datang. Mirip seperti magnetyang menarik logam. Sehingga berhentilah takut terhadap kekuatan-kekuatan kegelapan, tapi pandanglah dan perlakukan mereka denganpenuh belas kasih dan kebaikan. Sebagai hasilnya, di satu sisi kita tidakmengundang mereka untuk datang, di sisi lain kalaupun kita berpapasan,mereka tidak tertarik untuk menyakiti atau melukai kita. Kemudian ada yang menanyakan lebih lanjut, jika kita belum dapatmelakukan semua itu, kemudian datang serangan black magic, apakahyang harus dilakukan. Ada banyak cara untuk menyelamatkan diri kita dari seranganblack magic dengan jalan belas kasih. Saya menyarankan dua carasebagai berikut.1] Di alam ini tidak ada pelindung niskala yang lebih kokoh dan lebihhebat dari kekuatan belas kasih. Ketika kita diserang oleh kekuatan kegelapan, jangan pernahterpancing untuk marah atau takut. Belajarlah untuk bersikap baik hatiterhadap kekuatan kegelapan. Sadari secara mendalam, bahwa merekamemasuki kegelapan disebabkan karena mereka ditenggelamkan olehkesengsaraan. Pahami kesengsaraan mereka, kemudian pancarkancahaya pengertian dan belas kasih mendalam. Dengan cara ini, kitasudah menjadi pembawa cahaya yang menerangi dunia. Jika kita merasa dikirimi black magic oleh seseorang, pancarkancahaya pengertian dan belas kasih mendalam kepada orang yangmengirim. Dalam terangnya cahaya, kegelapan manapun pasti akanpudar menghilang.

2] Bhakti mendalam kepada Ista Dewata yang secara karma dekatdengan kita, sebagai pengayom dan pelindung utama kita. Misalnya [contoh] Dewa Shiwa adalah Ista Dewata kita. Ketika adabahaya serangan black magic, atau ada terasa datangnya bahaya yangtidak bisa dijelaskan, lakukan hal sebagai berikut.=== Cepat melakukan puja sembah di depan simbol-simbol Dewa Shiwa[foto, lukisan, arca, dsb-nya] dengan penuh keyakinan serta tanpakeraguan.=== Lakukan dhyanawidhi [memvisualisasikan] kehadiran Dewa Shiwa.Yakini seyakin-yakinnya [sraddha bhakti] kalau Dewa Shiwa hadir dihadapan kita.=== Begitu wajah Dewa Shiwa muncul dalam visual kita, namaskaradengan penuh keyakinan ucapkan mantra “Om Namah Shiwaya” [sayaberlindung kepada Dewa Shiwa]. Ini adalah cara kuno yang sangat bercahaya. Dewa Shiwa akandatang untuk melindungi kita dari bahaya.

~ 11 ~ KERAUHAN Keluarga dharma dan adik-adik dharma saya sering menanyakankepada saya tentang kerauhan. Saya selalu mengatakan bahwahendaknya kita menghormati fenomena kerauhan. Terutama karena kitatinggal di Pulau Bali yang sangat sakral. Kerauhan dalam pelaksanaan upacara di Bali merupakan sebuahtradisi Tantra. Ajaran tingkat tinggi yang sangat sakral. Kerauhan berasaldari kata “rauh” yang berarti “datang”. Maknanya adalah kedatanganmahluk-mahluk suci [para Ista Dewata] ke alam marcapada ini. Dengantujuan untuk menebarkan getaran energi kedewataan di alammarcapada ini. Ini merupakan salah satu ritual yang membuat taksuTanah Bali Dwipa menjadi sangat sakral. Jika ini dihilangkan, maka akanhilang jugalah taksu kesakralan Tanah Bali Dwipa ini. Akan tetapi sangat disayangkan bahwa, karena terjadinya berbagaifenomena manusia di masyarakat, yang diikuti dengan kesalahpahamandan ketidaktahuan akan fenomena kerauhan, kemudian berakibatmemunculkan berbagai kesimpangsiuran pemahaman, atau bahkan isu-isu negatif tentang kerauhan. Kerauhan tidak selalu diakibatkan oleh kemasukan mahluk. Karenadilihat dari faktor penyebabnya, sesungguhnya ada 7 [tujuh] jenisfenomena kerauhan, yaitu :[1]. Kerauhan karena kemasukan para Ista Dewata. Ini merupakan bagian dari ritual Tantra yang sangat sakral dalampelaksanaan upacara di Bali. Yaitu kedatangan para Ista Dewata ke alammarcapada ini untuk menebarkan getaran energi kedewataan di alammarcapada. Ini merupakan salah satu ritual yang membuat taksu Tanah

Bali Dwipa menjadi sangat sakral dan diliputi energi kedamaian. Jika inidihilangkan, maka akan hilang jugalah taksu kesakralan Tanah BaliDwipa ini. Orang-orang yang bisa kerauhan kemasukan para Ista Dewata,adalah orang-orang yang tubuhnya secara selubung energi padatubuhnya memiliki celah-celah yang terbuka. Serta orang tersebutmemiliki perilaku yang bersih [memiliki moralitas keseharian yang baikseperti tidak selingkuh, tidak korupsi, tidak judi, dsb-nya], hatinya penuhbelas kasih dan kebaikan, serta memiliki ketenangan atau kejernihanperasaan [tidak mudah marah, tidak mudah iri hati, tidak mudah sedih,tidak mudah gelisah, tidak mudah putus asa, tidak mudah bingung,memiliki tingkat kerelaan diri yang tinggi, dsb-nya]. Karena di alam iniada hukumnya, yaitu kesucian hanya bisa terhubung dengan kesucian. Kerauhan jenis ini dalam suatu pelaksanaan upacara adalahsesuatu yang baik dan diharapkan. Kedatangan mahluk-mahluk suci[para Ista Dewata] ke alam marcapada ini merupakan sesuatu yang baikdan menjadi bagian dari ritual Tantra.[2]. Kerauhan karena kemasukan mahluk-mahluk bawah. Saat pelaksanaan upacara, biasanya Sulinggih atau Jro Mangkuakan menguncar mantra untuk mengundang para Ista Dewata tedun[turun ke alam marcapada]. Kedatangan para Ista Dewata dewa jugaakan diikuti oleh kedatangan mahluk-mahluk alam bawah sebagairerencang di suatu tempat suci. Orang-orang yang bisa kerauhan kemasukan mahluk bawah,adalah orang-orang yang tubuhnya secara selubung energi padatubuhnya memiliki celah-celah yang terbuka. Jangan sekali-sekali kitapernah menghakimi mereka sebagai kemasukan setan. Diterima sajatanpa penghakiman sama sekali. Mahluk-mahluk bawah juga bagian dari tubuh semesta yang samadengan kita. Kerauhan mahluk bawah dalam suatu pelaksanaan upacara

merupakan bagian dari ritual Tantra. Dalam ajaran Tantra Bali,kedatangan para Ista Dewata dan kedatangan mahluk-mahluk alambawah sama pentingnya. Keduanya sama-sama berguna. Dalam analogisederhana, tanpa adanya penyatuan kekuatan positif dan negatif tidakakan menghasilkan cahaya.[3]. Kerauhan karena membawa bekal-bekal niskala. Kerauhan jenis ini tidak disebabkan karena ada mahluk yangmemasuki tubuhnya. Tidak ada mahluk yang memasuki tubuhnya. Ketika seseorang yang membawa bekal-bekal niskala menghadirisuatu pelaksanaan upacara, atau memasuki tempat suci yang sakral, ataumemasuki kawasan yang sakral, kemudian energi dari bekal-bekalniskala yang dibawanya tersebut mengalami “benturan” dengan energitempat suci atau kawasan suci tersebut, maka orang tersebut akanbereaksi atau mengalami sensasi seolah-olah seperti kerauhan. Padahalsesungguhnya sama sekali tidak ada mahluk yang memasuki tubuhnya. Bagi orang awam biasanya cepat menganggap kejadian ini sebagaikerauhan. Padahal bukan. Hanya seolah-olah saja seperti “kerauhan”,atau dianggap saja seperti “kerauhan”. Padahal sebenarnya tidak adamahluk yang memasuki tubuhnya.[4]. Kerauhan karena mempelajari ilmu kesiddhian tertentu. Kerauhan jenis ini juga tidak disebabkan karena ada mahluk yangmemasuki tubuhnya. Tidak ada mahluk yang memasuki tubuhnya. Ketika seseorang yang mempelajari ilmu kesiddhian tertentumenghadiri suatu pelaksanaan upacara, atau memasuki tempat suci yangsakral, atau memasuki kawasan yang sakral, kemudian energi tempatsuci atau kawasan suci tersebut “menghidupkan” energi kesiddhian yangada di tubuh orang tersebut, maka tubuh orang tersebut akan bereaksiatau mengalami sensasi seolah-olah seperti kerauhan. Padahalsesungguhnya sama sekali tidak ada mahluk yang memasuki tubuhnya.

Bagi orang awam biasanya cepat menganggap kejadian ini sebagaikerauhan. Padahal bukan. Ini hanya seolah-olah saja seperti “kerauhan”,atau dianggap saja seperti “kerauhan”. Sebenarnya tidak ada mahlukyang memasuki tubuhnya.[5]. Kerauhan karena terkena ilmu hitam. Kerauhan jenis ini juga tidak disebabkan karena ada mahluk yangmemasuki tubuhnya. Tidak ada mahluk yang memasuki tubuhnya. Ketika seseorang yang terkena ilmu hitam menghadiri suatupelaksanaan upacara, atau memasuki tempat suci yang sakral, ataumemasuki kawasan yang sakral, kemudian energi tempat suci ataukawasan suci tersebut “menolak” energi ilmu hitam yang ada di tubuhorang tersebut, maka kesadaran dan tubuh orang tersebut akanbergejolak seolah-olah seperti sedang kerauhan. Padahal sesungguhnyasama sekali tidak ada mahluk yang memasuki tubuhnya. Bagi orang awam biasanya cepat menganggap kejadian ini sebagaikerauhan. Padahal ini bukanlah kerauhan. Hanya seolah-olah saja seperti“kerauhan”. Karena yang sebenarnya terjadi tidak ada mahluk yangmemasuki tubuhnya.[6]. Kerauhan karena gangguan psikologi [kejiwaan]. Kerauhan jenis semata-mata karena masalah psikologi [kejiwaan]saja. Tidak ada mahluk yang memasuki tubuhnya. Jika seseorang memendam tekanan pikiran-perasaan yang hebat didalam dirinya, maka tekanan-tekanan tersebut terpendam di alambawah sadarnya. Ketika ada suatu hal atau suatu faktor yang memicutekanan pikiran-perasaan yang tersimpan di alam bawah sadarnyatersebut, yang membuatnya meletup keluar, maka orang tersebut akanmemunculkan kelakuan seolah-olah seperti orang yang sedang

kerauhan. Padahal sesungguhnya sama sekali tidak ada mahluk yangmemasuki tubuhnya. Bagi orang awam kemungkinan dapat menganggap kejadian inisebagai kerauhan. Padahal bukan. Ini hanya seolah-olah saja seperti“kerauhan”, atau dianggap saja seperti “kerauhan”. Sebenarnya tidak adamahluk yang memasuki tubuhnya.[7]. Kerauhan yang hanya pura-pura saja. Kerauhan jenis ini semata-mata karena kelakuan seseorang yangberpura-pura [hanya akting] saja mengalami kerauhan. Padahalsesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang terjadi. Motif orang-orangberpura-pura mengalami kerauhan ini ada banyak macamnya. Ada yangkarena memiliki kepentingan pribadi, motif mengambil keuntungan,agar dipercaya orang, dsb-nya. Tentu saja tidak semua motifnya buruk.Tidak bisa kita ambil ke dalam satu kesimpulan, karena setiap kejadianberbeda. Menyangkut hal ini, saya pernah punya pengalaman yang cukupmenggelikan. Suatu saat saya ikut bergabung dalam rombongantirtayatra ke sebuah pura kuno di Kendran [Tegallalang, Gianyar]. Ketikasedang meditasi, salah seorang Jro Mangku senior mengalami kerauhan.Dalam kerauhan tersebut Jro Mangku berkata yang tedun Ida Btara yangmalinggih disana, kemudian menjelaskan beberapa hal menyangkut purakuno tersebut dan memberikan petunjuk niskala. Semua apa yang dikatakan Jro Mangku senior tersebut samadengan apa yang saya dapatkan dalam meditasi, serta apa yangdisampaikan Ida Btara yang malinggih disana secara niskala. Hanya sajaada suatu keanehan, sebab secara mata spiritual saya sama sekali tidakmelihat adanya faktor-faktor yang dapat memunculkan “kerauhan”. Ketika kami melanjutkan perjalanan tirtayatra, ada suatukesempatan dimana saya hanya benar-benar berdua saja dengan JroMangku tersebut. Jadi dengan rasa ingin tahu saya tanyakan, “Maaf nggih

Jro, mohon jangan tersinggung. Apakah di pura tadi Jro benar-benarkerauhan ? Sebab secara mata spiritual saya sama sekali tidak melihatadanya mahluk yang masuk”. Dengan enteng Jro Mangku berkata, “memang tadi saya hanyapura-pura saja kerauhan, sebab kalau tidak begitu, orang-orang tidakakan percaya dengan apa yang saya katakan”. Saya tidak dapat menahan tawa mendengar jawaban itu. Sebagai sebuah kesimpulan, diantara semua 7 [tujuh] jeniskerauhan tersebut, sesungguhnya hanya 2 [dua] jenis saja yang dapatdisebut sebagai kerauhan. Sedangkan yang lainnya tidaklah dapatdianggap sebagai kerauhan, karena tidak ada mahluk yang memasukitubuhnya. Pertanyaan yang paling sering diajukan adalah, bagaimana carakita untuk dapat mengetahui atau membeda-bedakan jenis-jeniskerauhan tersebut ? Secara sekala tidak ada cara yang benar-benar pasti dan akuratuntuk kita bisa membedakannya. Memang ada beberapa cara sekalauntuk mengujinya, tapi itu tidaklah selalu tepat dan akurat. Satu-satunyacara yang benar-benar pasti dan akurat adalah secara niskala, yaitudengan ketajaman mata spiritual untuk dapat melihatnya. Menyangkut kejernihan dan ketajaman mata spiritual, setiapsadhaka yang sudah terbuka mata spiritualnya, sesungguhnya juga adatingkatan-tingkatan dimensinya. Hanya para sadhaka yang mataspiritualnya sudah sangat jernih dan tajam [tingkatan dimensinya tinggi]yang bisa membedakan 7 [tujuh] jenis kerauhan tersebut. Pertanyaan lain yang juga sering diajukan adalah, bagaimanadengan kerauhan diluar konteks ritual dan upacara ?

Sama saja bahwa tetap ada berbagai kemungkinan penyebab darikerauhan tersebut. Yaitu berbagai jenis kerauhan yang sudah dijelaskansebelumnya diatas. Artinya, penyebab kerauhan itu belum tentudisebabkan karena ada mahluk yang masuk ke dalam tubuhnya. Sekali lagi bahwa orang-orang yang memang benar-benar bisakerauhan adalah orang-orang orang-orang yang tubuhnya secaraselubung energi pada tubuhnya memiliki celah-celah yang terbuka.Kemudian apakah yang memasuki tubuhnya adalah Ista Dewata ataumahluk alam bawah, sangat tergantung kepada kualitas orang tersebutdalam melaksanaan dharma pada kehidupan sehari-hari. Tapi sekalipun seseorang dimasuki mahluk alam bawah, jangansekali-sekali kita pernah menghakimi mereka. Selalu ingat bahwa kitatinggal di Pulau Bali yang sangat sakral. Mereka mahluk-mahluk bawahmemasuki tubuh manusia [meminjam untuk sementara waktu]disebabkan karena mereka sangat merindukan tubuh manusia, ataukarena mereka ada aspirasi tertentu yang ingin disampaikan.Pandanglah dengan penuh belas kasih, pahami mereka sebagai mahluksengsara yang sedang membutuhkan pertolongan kita. Jika ada aspirasitertentu yang ingin disampaikan, kita tanyakan mereka minta apa.Sepanjang tidak aneh-aneh dan kita masih mampu, penuhi permintaanmereka. Dengan sebuah catatan untuk diri kita sendiri, bahwa jika diri kitasendiri yang mengalami kerauhan mahluk-mahluk bawah dan itu terjadidiluar penyelenggaraan ritual atau upacara, maka itu merupakan sebuahtanda-tanda bahwa yang kita punya pe-er atau tugas secara spiritual.Yaitu membina diri secara baik di dalam tiga hal ini.== Melatih diri untuk membangun ketenangan atau kejernihan perasaan.Artinya kita tidak mudah marah, tidak mudah iri hati, tidak mudah sedih,tidak mudah gelisah, tidak mudah putus asa, tidak mudah bingung,memiliki tingkat kerelaan diri yang tinggi, dsb-nya.== Melatih diri untuk tekun melaksanakan kebaikan-kebaikan yang tuluskepada semua mahluk.

== Melatih diri untuk memiliki perilaku yang bersih. Artinya memilikimoralitas keseharian yang baik seperti tidak sering menyakiti hati orang,tidak suka menipu, tidak korupsi, tidak melakukan kejahatan, dsb-nya. Karena jika kita memiliki “bakat” kerauhan [tubuh kita secaraselubung energi pada tubuh memiliki celah-celah yang terbuka],kemudian kita tidak punya salah satu saja dari ketiga hal diatas, makatubuh kita cenderung akan mudah dimasuki oleh mahluk-mahluk alambawah. Sebaliknya jika kita memiliki semua ketiga hal diatas, makamahluk-mahluk alam bawah tidak mungkin akan tertarik memasukitubuh kita. Serta juga tidak bisa. Karena getaran energinya tidak cocok.

~ 12 ~ ORANG MELIK Beberapa kali pernah teman atau keluarga saya, datang ke rumahsaya mengajak temannya yang dari lahir memiliki kemampuan melihatkehadiran mahluk-mahluk halus. Mereka datang untuk melakukankonsultasi dengan saya, tentang mengapa terjadi seperti itu dan apa yangsebaiknya harus dilakukan. Kita semua terlahir kembali sebagai manusia dengan membawaenergi kita sendiri masing-masing. Diantaranya adalah energi kesadaran,energi kesiddhian, energi karma, energi kebiasaan, energikecenderungan pikiran, dsb-nya. Salah satu istilah untuk menunjuk pada energi kelahiran kita di Balidisebut \"melik\". Sebenarnya melik disebabkan karena energi kesiddhiandan energi karma kita sendiri yang kita bawa dari kehidupansebelumnya. Umumnya orang melik di kehidupan sebelumnyamelakukan praktek spiritual tertentu yang ada kaitannya dengankesiddhian [kesaktian]. Praktek spiritual tersebut menghasilkankekuatan energi tertentu, yang ikut terbawa sebagai energi kesiddhiandan energi karma ke dalam kelahiran sekarang. Inilah yangsesungguhnya terjadi pada orang melik. Poros utama yang sangat penting dalam kehidupan orang melikadalah kewajiban atau kebersediaan untuk melanjutkan perjuanganspiritualnya dari kehidupan sebelumnya, Pertanda orang melik berbeda-beda tergantung bagaimana dikehidupan sebelumnya. Misalnya secara alami [tanpa melakukanpraktek spiritual apapun] disebabkan karena energi kelahiran, bisamelihat kehadiran mahluk-mahluk halus, atau bisa mendengar suara-suara dari alam niskala [alam tidak kelihatan], atau punya kepekaan

dengan getaran energi niskala, atau pada tubuh terdapat tanda kelahirantidak biasa [seperti berbentuk bunga padma, swastika, dsb-nya], atausering mimpi didatangi para Dewa-Dewi, atau sering mimpi yangmenjadi kenyataan [melihat masa depan melalui mimpi], dsb-nya. Sering dikatakan bahwa orang melik akan berumur pendek. Hal itukadang-kadang memang ada benarnya, karena disebabkan oleh 2 [dua]faktor. Yaitu sebagai berikut.[1]. Karena orang melik di dalam dirinya memiliki kekuatan energiyang jauh lebih besar dari orang kebanyakan. Energi ini sangat perlu disalurkan atau diekspresikan, karena jikatidak maka orang melik tersebut akan mengalami gangguan emosi[mudah marah, mudah sedih, mudah lelah, mudah depresi, dsb-nya],atau sering sakit kepala, atau sering pingsan, dsb-nya. Kadang-kadangakan muncul dalam bentuk kerauhan [kesurupan]. Jika energi ini tidak disalurkan atau diekspresikan dalam jangkawaktu lama, energi ini dapat merusak tubuhnya sehingga membuatorang melik mengalami sakit yang berat [jenis sakitnya berbeda-bedatergantung masing-masing]. Selain itu, jika energi ini tidak disalurkanatau diekspresikan dalam jangka waktu lama, energi ini dapatmenimbulkan kekacauan bagi kehidupan orang melik seperti seringmengalami kecelakaan, atau sulit mendapat rejeki, atau sulit ketemujodoh, atau sulit mendapat keturunan, atau tidak disukai orang, ataubercerai dengan pasangan, atau sering kena tipu, dsb-nya.[2]. Karena orang melik laksana permata kemilau yang menarikperhatian para Dewa-Dewi atau para mahluk alam-alam bawah. Jika orang melik tersebut rajin memurnikan diri [melukat] di purapathirtan [sumber mata air suci] yang sakral, jarang melakukanperbuatan atau perkataan yang berdampak menyengsarakan ataumenyakiti mahluk lain, serta punya hati penuh belas kasih, penuhpengertian dan sering melakukan kebaikan-kebaikan, maka orang melik

akan menarik perhatian para Dewa-Dewi. Ini merupakan langkah yangaman. Dia akan menjalin hubungan dengan para Dewa-Dewi. Kalaupundia ada didatangi mahluk-mahluk bawah mereka datang untuk mencaripertolongan dan bukan untuk menipu. Sebaliknya jika orang melik tersebut jarang memurnikan diri[melukat] di pura pathirtan yang sakral, sering melakukan perbuatandan perkataan yang berdampak menyengsarakan atau menyakiti mahluklain, punya sifat mementingkan diri sendiri, apalagi sering melakukankejahatan, maka orang melik akan menarik perhatian para mahluk alam-alam bawah. Dia akan menjalin hubungan dengan \"para Dewa-Dewi\"[tapi sesungguhnya tipuan mahluk alam-alam bawah yang menyamar]dan bahkan ada yang mengikat janji dengan mereka. Ini merupakanlangkah yang sangat berbahaya. Dampaknya adalah orang melik sepertiini kelak ketika meninggal akan ditarik ke alam-alam bawah. Dalambeberapa kasus yang ekstrim, bahkan orang melik seperti ini dengansangat tidak sabar ditarik ke alam-alam bawah, bisa tiba-tiba meninggaldengan cara bunuh diri, tabrakan, dsb-nya. Energi melik tidak akan pernah bisa hilang permanen sebelum kitamati, tidak peduli apapun upaya atau ritual yang kita lakukan. Yang bisakita lakukan adalah mengubah energi melik ini menjadi sesuatu yangberguna, sehingga energi melik ini menjadi \"karunia luar biasa\" danbukan menjadi musibah. Orang yang melik sesungguhnya sangat beruntung. Dalam urusanspiritual, secara alami sudah jauh lebih maju dibandingkan orang-orangbiasa. Ibarat dari lahir memang dipersiapkan untuk memasuki alam-alam suci para Ista Dewata atau mencapai Moksha. Dengan tekun sajamembina diri, menjaga diri dan tidak melakukan kesalahan fatal, sampaiwaktu kematian menjemput, maka sangat mungkin dapat memasukialam-alam suci para Ista Dewata atau mencapai Moksha. Berbedadengan orang-orang biasa yang harus berjuang keras. Selain itu, sesungguhnya orang melik adalah berkah bagikeluarganya. Karena jika dia dengan tekun saja membina diri, menjaga

diri dan tidak melakukan kesalahan fatal, dia akan menjadi “kapal laut”yang akan mengangkut keluarganya ke samudera kebahagiaan secarasekala maupun niskala. Energi melik ini akan menjadi karunia kehidupan jika kita bersediamelakukan hal-hal sebagai berikut, yaitu :1] Segera melakukan pewintenan Saraswati.2] Rajin memurnikan diri [melukat] di pura pathirtan [sumber mata airsuci] yang sakral setidaknya satu kali setiap bulan pada hari rahina suci.Ini bertujuan untuk memurnikan energi melik di dalam diri, agar energitersebut tidak menjadi energi yang mengganggu emosi, menjadi sakit,atau menimbulkan kekacauan bagi kehidupan.3] Punya hati penuh belas kasih, penuh pengertian dan sering melakukankebaikan-kebaikan, sehingga energi melik tersalurkan danterekspresikan menjadi energi yang indah, yang menyembuhkan jiwadan raga. Rasakan sendiri bagaimana mekarnya perasaan bahagia didalam diri ketika mengekspresikan energi melik untuk menolong,menyelamatkan, atau memberikan kebahagiakan untuk mahluk lain.[4]. Berusaha keras menahan diri dari perbuatan dan perkataan yangmenyengsarakan atau menyakiti mahluk lain, serta menahan diri darisifat-sifat mementingkan diri sendiri. Jangan terseret energi kemarahan,kebencian, keserakahan, jangan hanya memikirkan diri sendiri, jangansedih terlalu dalam, jangan sombong, dsb-nya. Dengan tujuan agar energimelik tidak tersalurkan dan terekspresikan menjadi energi yangmenyeramkan. Yang tidak saja akan membuat orang melik menarikperhatian para mahluk alam-alam bawah, tapi juga membuat energimelik menjadi energi yang mengganggu emosi, menjadi sakit, ataumenimbulkan kekacauan bagi kehidupan.[5]. Tekun mempraktekkan meditasi kesadaran [meditasi non-dualitas,advaitta-citta], sehingga energi melik tersalurkan dan terekspresikan

menjadi energi spiritual yang melontarkan kesadaran orang melik padadimensi kesadaran Atma yang tinggi.[6]. Tidak melakukan hubungan kelamin [coitus] diluar nikah. Sebab jikamelakukan hubungan kelamin diluar nikah akan mengacaukan energiorang melik. Hanya diperbolehkan melakukan hubungan kelamindengan pasangan sah [suami / istri]. Artinya sudah menikah. Karenaorang menikah dalam upacara pernikahan sudah di-pasupati, sertasecara niskala sudah memperoleh restu, ijin dan perlindungan dari paraIsta Dewata dan leluhur kedua belah pihak. Jika orang melik belummenikah kemudian sangat terdesak sekali perlu penyaluran nafsu seks,lebih baik melakukan [mohon maaf] masturbasi. Ini merupakan pilihanyang jauh lebih baik dibandingkan melakukan hubungan kelamin diluarnikah. Karena energinya mudah untuk dimurnikan kembali.[7]. Selektif dalam makanan dan minuman. Jangan minum-minumanberalkohol, apalagi memakai narkoba. Karena itu akan mengacaukanenergi orang melik. Hindari mengkonsumsi makanan atau minumanyang diolah secara sembarangan. Bagus sekali dan sangat disarankankalau bisa tidak memakan binatang berkaki empat.[8]. Tidak melanggar dresta-dresta [peraturan niskala] yang ada di suatupura saat tirtayatra.[9]. Selektif dalam pergaulan. Hindari bergaul dekat dengan penjahat,preman, orang hedonis, berandalan, dan sejenisnya.[10]. Kalau bisa hindari untuk pergi ke sembarang tempat, yaitu tempatyang energinya buruk dan liar secara niskala [sama sekali tidak adapalinggih]. Terutama sekali, hindari untuk tidur di sembarang tempat. Jika orang melik tekun melaksanakan semua hal diatas, itu berartidia sedang mengubah energi melik menjadi karunia kehidupan, diasedang membangun kedamaian sejati di dalam diri [Manah Shanti], diasedang menambahkan banyak kebahagiaan bagi dirinya sendiri danmahluk lain, dia sedang melanjutkan perjuangan spiritualnya dari

kehidupan sebelumnya, serta sekaligus juga dia sedang menapaki jalanmenuju kebangkitan kesadaran Atma. Selain itu, dia akan dapat menjadi“kapal laut” yang akan mengangkut keluarganya menuju samuderakebahagiaan secara sekala maupun niskala. Jika di sekitar kita ada anggota keluarga atau kenalan yang melik,bantu dan bimbinglah dia ke arah yang tepat. Sehingga kelak dia akanterhindar dari garis kehidupan yang buruk, serta sekaligus dapatmenjadi orang yang berguna bagi keluarga dan masyarakat. Salah satu pertanyaan yang sangat sering diajukan kepada sayaadalah, apakah orang melik harus ngiring. Jawaban saya adalah orangmelik tidak selalu harus ngiring. Terlepas dari bahasan apakah orang melik hendak ngiring atautidak, ingatlah satu pesan yang sangat penting ini. Satu pesan sangat penting untuk semua orang melik maupunsemua praktisi spiritual lainnya, adalah hendaknya kita sangat hati-hatiuntuk berhubungan dengan alam niskala, atau apalagi memasuki alamniskala. Karena hal itu resikonya besar. Jika kita hendak berhubungandengan alam niskala, atau apalagi memasuki alam niskala, kita wajibharus berada dalam tuntunan dan perlindungan seorang Guru suci. Agarperjalanan kita aman dan sekaligus berjalan ke arah yang tepat. Tapi seandainya kita tidak bisa mendapat tuntunan danperlindungan dari seorang Guru suci, disana ada jalan alternatif lainuntuk berhubungan dengan alam niskala, atau memasuki alam niskala.Di alam niskala terdapat sebuah hukum sempurna yang bekerja. Yaitujika di dalam diri kita “sampah”, maka secara alami kita akanmengundang “lalat” untuk datang. Jika di dalam diri kita “bunga”, makasecara alami kita akan mengundang “kupu-kupu” untuk datang. Artinya,sebelum berhubungan dengan alam niskala, atau apalagi memasuki alamniskala, kita memiliki tugas penting untuk terlebih dahulumenyempurnakan kejernihan emosi kita, serta menyempurnakan belaskasih dan kebaikan kita kepada semua mahluk di alam nyata ini. Kepada

manusia, kepada binatang dan semua mahluk. Nanti ketika kita sudahmerasa emosi kita jernih [stabil], sudah merasa tidak punya musuh,sudah merasa belas kasih dan kebaikan kita mendalam kepada semuamahluk, disana barulah kita boleh berhubungan dengan alam niskala,atau memasuki alam niskala. Karena secara alami akan ada Ista Dewatayang menjadi Guru pembimbing kita di alam niskala. Hal itu sealamibunga yang akan mengundang kupu-kupu untuk datang. Jadi artinya jika orang melik memiliki aspirasi untuk ngiring, yangberarti dia pasti akan berhubungan dengan alam niskala, atau memasukialam niskala, dia memiliki 2 [dua] pilihan yang harus diikuti. Agarperjalanannya aman dan sekaligus berjalan ke arah yang tepat. Pilihan pertama [1] dia wajib harus berada dalam tuntunan danperlindungan seorang Guru suci. Pilihan kedua [2] dia wajib harusterlebih dahulu menyempurnakan kejernihan emosinya, sertamenyempurnakan belas kasih dan kebaikannya kepada semua mahluk dialam nyata.

~ 13 ~ BUNUH DIRI Salah satu hal yang sering membuat hati saya sangat tercekat dansangat sedih, adalah ketika mendengar kabar atau membaca di mediamassa bahwa ada orang yang mati bunuh diri. Karena bunuh dirimerupakan cara kematian yang sangat buruk dan paling buruk. Tanpamelewati proses apapun Atma akan langsung meluncur memasuki alam-alam bawah yang penuh kesengsaraan berat dan ekstrim. Ini merupakan avidya [kebodohan, ketidaktahuan] yangmenjerumuskan pada kerugian yang teramat sangat besar. Setelah matibukannya manusia akan terbebas dari beban-beban berat kehidupan,tapi Atma justru akan mengalami kesengsaraan yang jauh lebih berat,keras dan gelap dibandingkan dengan kesengsaraan apapun selamamasa kehidupan manusia. Analoginya seperti dari tidur di hotel sangatmewah [hidup sebagai manusia] langsung berubah menjadi tidur ditumpukan sampah busuk [menjadi mahluk alam bawah]. Selain itu, dalam siklus samsara, mendapat kesempatan terlahirsebagai manusia tidak terjadi dengan mudah. Tubuh fisik manusia yangkita miliki sebagai wahana Atma dalam kehidupan ini sangat sulitdiperoleh. Kita perlu mengumpulkan akumulasi karma baik yang sangatbanyak dalam jangka waktu sangat panjang agar dapat terlahir sebagaimanusia. Jika manusia mati dengan cara bunuh diri, Atma akan langsungmeluncur memasuki alam-alam bawah yang penuh kesengsaraan beratdan ekstrim dan akan berada disana dalam kurun waktu yang tidakterhingga panjangnya. Akibat buruk juga tidak hanya akan menimpa orang yang matibunuh diri, tapi juga berakibat bagi orang yang ditinggalkan. Jika di suatutempat ada orang yang mati bunuh diri, hal itu akan meninggalkan

getaran energi buruk dalam jangka waktu lama di tempat tersebut. Sertadapat menular ke orang-orang lain yang masih hidup. Dalam siklus samsara, orang yang terlahir dengan pikiran yangtidak kuat [mudah kena pengaruh tidak baik dari orang lain], mudahterguncang [emosional, seperti mudah marah, sedih, atau takut] dantidak stabil [gampang stres, depresi], merupakan hasil dari rangkaiankarma-karma buruk yang panjang antar kehidupan. Orang yang dikehidupan-kehidupan sebelumnya sering mengkonsumsi minuman ataumakanan yang melemahkan kesadaran [seperti minuman keras,narkoba, dsb-nya], maka di kehidupan berikutnya cenderung memilikipikiran yang tidak kuat, mudah terguncang dan tidak stabil. Itu merupakan salah satu sebab mengapa ajaran dharmamenyarankan kita untuk tidak mengkonsumsi minuman keras, narkoba,dsb-nya. Karena tidak saja akan menciptakan hambatan-hambatan bagienergi spiritual kita, tapi sekaligus juga akan memberikan masalah besardi kehidupan kita berikutnya. Sehingga seberat apapun kehidupan ini terasa, jangan pernahsedikitpun terpikir untuk melakukan bunuh diri. Karena sangatberbahaya dan sangat luar biasa merugikan diri sendiri. Setelah mati kitajustru akan mengalami kesengsaraan yang jauh lebih berat, keras dangelap dibandingkan dengan kesengsaraan apapun selama masakehidupan manusia. Ketika diri kita dilanda kesedihan mendalam, jalan terbaik adalahsegera mencari perlindungan dharma, bisa dalam bentuk membacaajaran suci dharma, pergi ke tempat-tempat suci, mencari Gurupembimbing, mencari saudara spiritual, dsb-nya. Sebaliknya, jika kita ada melihat orang dengan gejala-gejala akanmelakukan bunuh diri, lakukankah tindakan dharma dengan segeramenolong dan menyelamatkannya. Misalnya [contoh] salah satu cara,sediakan diri kita menjadi pendengar yang baik dan penuh pengertianbagi curhat isi hatinya, tanpa sedikitpun menghakiminya. Karena hal ini

sangat membantu melepaskan beban-beban negatif yang tersimpan didalam dirinya. Dalam ajaran dharma, menyelamatkan orang yang hendak bunuhdiri, serta menolong menuntun orang yang dulu pernah hendakmelakukan bunuh diri, merupakan sebuah kewajiban dharma yangluhur. Karena tidak saja menyelamatkan seseorang dari bahaya besardalam samsara, tapi juga sekaligus menyelamatkan banyak oranglainnya. Karena di tempat orang pernah mati bunuh diri akanmeninggalkan getaran energi buruk dalam jangka waktu lama, yangtidak saja dapat menimbulkan kekacauan hidup orang di sekitar sana,tapi juga dapat menularkan kecenderungan bunuh diri ke orang-oranglain yang masih hidup.

~ 14 ~ MENGGUGURKAN KANDUNGAN Salah satu pelanggaran berat secara karma, yang jarang disadarigenerasi jaman sekarang sebagai pelanggaran berat adalahmenggugurkan kandungan. Karena menggugurkan kandungan termasukpelanggaran berat melakukan pembunuhan. Mata spiritual saya secara alami bisa mendeteksi jika seorangperempuan pernah menggugurkan kandungan. Secara sekala dan niskalaada ciri-cirinya yang sangat khas, tapi tidak bisa saya sampaikan disinikarena termasuk aja wera. Dalam kehidupan sehari-hari ketika saya bergaul dan berinteraksidengan orang lain, dengan sendirinya saya akan dapat melihat jika adateman-teman perempuan saya memiliki ciri-cirinya yang sangat khassecara sekala dan niskala. Dalam waktu sekitar 1 [satu] minggu sajabergaul dan berinteraksi, tanpa saya melakukan upaya penembusanniskala apapun, saya akan benar-benar dapat mengetahui secara pastidan akurat diantara teman-teman perempuan saya, bahwa si A atau si Bpernah menggugurkan kandungan. Tapi tentu saja dalam urusan ini, saya harus sangat hati-hati agartidak sampai menimbulkan kesalahpahaman. Jadi saya lebih seringhanya menyimpannya sendiri saja. Tidak memberitahukan hal inikepada siapapun. Bahkan termasuk kepada orang yang bersangkutan-pun juga saya memilih diam saja. Suatu ketika ada seorang teman perempuan saya datang memintacurhat dan konsultasi spiritual kepada saya. Saya sudah biasa melakukanini kepada teman-teman siapapun sebagai bentuk pelayanan saya dijalan dharma. Terlepas dari masalah pribadi rumit yang diceritakannya,saya melihat ada “roh janin” yang menempel di tubuhnya.

Jika ada seorang perempuan menggugurkan kandungan, makapada umumnya roh janin bayi yang digugurkan cenderung akanmenempel pada Ibu-nya. Hal itu akan memberikan paparan getaranenergi buruk kepada Ibu-nya. Paparan getaran energi buruk ini tidaksaja akan membuat Ibu-nya secara emosional kurang seimbang [mudahmarah, mudah sedih, mudah tidak puas, dsb-nya], tapi juga sekaligusmembuat kehidupan Ibu-nya banyak mengalami masalah dan kesulitanpada kehidupan duniawi-nya. Dengan sebuah catatan juga, bahwa roh janin tidak selalumenempel pada Ibu-nya. Pada beberapa kasus, tapi cukup jarang terjadi,ada beberapa kemungkinan lain-lainnya. Misalnya roh janin menempelpada Bapak-nya, atau roh janin berkeliaran tanpa arah tujuan [dengankesedihan yang amat sangat] sebagai roh gentayangan, atau roh janindipungut dan dijaga oleh roh keluarga dekat yang sudah terlebih dahulumeninggal, atau roh janin berkumpul dengan sesama roh janin lainnya,atau roh janin diambil oleh penguasa niskala suatu tempat tertentu. Tapisecara umum, pada hampir sebagian besar kasus, roh janin bayi yangdigugurkan cenderung akan menempel pada Ibu-nya. Cerita kembali pada teman perempuan saya yang curhat tersebut.Melalui penembusan niskala, saya dapat merasakan kesedihan roh janintersebut. Sehingga saya mengambil keputusan, dengan sangat hati-hatisaya bertanya kepada teman perempuan saya tersebut, “Mohon maafsekali, tapi apakah kamu pernah menggugurkan kandungan ?”. Teman perempuan saya itu sangat terkejut mendengar pertanyaansaya. Karena selama ini dia menutup rapat rahasia hidupnya ini.Kemudian saya ceritakan semua apa yang saya lihat secara niskala. Dialangsung menangis berlinang air mata. Dia mengakui bahwa dia pernahmenggugurkan kandungan. Dia sebenarnya sama sekali tidak berniatmelakukan itu. Tapi keadaan yang serba salah memaksa diamelakukannya.

Saya jelaskan kepadanya bahwa menggugurkan kandungan itusecara karma termasuk pelanggaran berat, yaitu melakukanpembunuhan. Selain itu roh janin bayi yang digugurkan cenderung akanmenempel pada Ibu-nya. Hal itu akan memberikan paparan getaranenergi buruk kepada Ibu-nya, yang akan membuat Ibu-nya secaraemosional tidak seimbang, serta dapat membuat kehidupan duniawibanyak mengalami masalah dan kesulitan. Jalan keluar terbaik adalah melakukan upacara penyeberanganAtma terhadap roh janin bayi yang digugurkan tersebut. Tapi saya belumbegitu ahli melakukannya. Jadi harus minta bantuan seorang kakakspiritual saya yang sangat ahli di dalam melakukan upacarapenyeberangan Atma. Selanjutnya kisah ini saya ringkas saja. Malam itu saya langsungmengantarnya ke rumah kakak spiritual saya untuk minta bantuanupacara penyeberangan Atma. Kakak spiritual saya menyanggupi untukmembantu, dengan syarat teman perempuan saya itu mau berjanji untuktidak pernah lagi menggugurkan kandungan. Teman perempuan saya itulangsung menyanggupi dan berjanji. Beberapa hari kemudian, pada hari yang telah ditentukan, kamimelakukan upacara penyeberangan Atma terhadap roh janin bayi yangdigugurkan tersebut. Astungkara upacara penyeberangan Atma ituberjalan dengan baik dan lancar. Roh janin bayi tersebut mendapatkantempat di Shiwa Loka. Kemudian kakak spiritual saya melukat teman perempuan saya itudengan bungkak nyuh gading. Serta meminta agar saya mengantarnyamelukat di Pura Telaga Waja, Desa Kendran - Tegalalang, pada saat harirahina suci Purnama, dengan tujuan untuk membersihkan semua sisa-sisa energi-energi negatif yang masih tidak mau lepas, karena menempeldengan sangat kuat di tubuhnya. Setelah upacara dan sadhana tersebut dilaksanakan, barulahkehidupan teman perempuan saya itu jauh berubah dan terus berjalan

dengan semakin baik. Tidak saja karma buruknya yang sangat berat ituterselesaikan dan terhapuskan, tapi juga rintangan-rintangan hidupnyayang diakibatkan menggugurkan kandungan itu menjadi hilang lenyap. Sepanjang perjalanan spiritual saya, sudah puluhan kali sayamembantu orang-orang lain yang juga pernah menggugurkankandungan. Ada teman-teman saya sendiri, ada juga teman-teman sayayang pernah saya bantu kemudian mengajak temannya yang juga pernahmenggugurkan kandungan. Saya bantu dengan cara melakukan upacarapenyeberangan Atma terhadap roh janin bayi yang digugurkan, yangkemudian dilanjutkan dengan mengantar orang yang bersangkutanmelukat pada hari rahina suci Purnama. Tapi tentu saja tidak semua orang memiliki keberuntungan sepertiitu. Karena perlu akumulasi karma baik yang banyak agar seseorangdapat memperoleh kesempatan memperbaiki kesalahan berat, secaracepat dan tidak sulit. Jika Anda, baik laki-laki [Bapak] maupun perempuan [Ibu], jikapernah menggugurkan kandungan, tapi kemudian tidak memiliki jalankeluar sebagaimana yang saya utarakan dalam tulisan ini, tetap masihada beberapa jalan keluar yang lainnya. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan memasuki jalan spiritualdharma yang mendalam, bagi seorang laki-laki [Bapak] atau seorangperempuan [Ibu] yang pernah menggugurkan kandungan. Salah satu kesalahpahaman sebagian orang adalah, karena pernahmelakukan kesalahan-kesalahan di masa lalu kemudian merasa dirikotor untuk memasuki jalan dharma. Itu merupakan sebuah pandangankeliru. Jika kita terus-menerus merasa bersalah dan terbebani dengankesalahan masa lalu, kita akan kehilangan kesempatan merubah diri.Jangan pernah mengijinkan masa lalu yang buruk membuat hidup kitajuga menjadi buruk.

Karena berbagai sebab, dalam hidup ini kita semua pernahmengambil keputusan yang salah dan buruk. Tapi tidak berarti kitamunafik atau jahat. Selama masih berbadan manusia [manusapada] kitacenderung tidak sempurna, sehingga kita semua pernah melakukankesalahan. Maafkanlah diri sendiri. Karena terbenam di dalam rasa bersalahdan penyesalan akan menjadi penghalang berat bagi perjuanganspiritual kita. Agar kesadaran kita dapat berevolusi menjadi terangbercahaya, belajar untuk menerima semua kekurangan dan kesalahandiri sendiri. Bahkan termasuk yang paling buruk. Yang terpenting bukanapa yang sudah terjadi, tapi bagaimana kita sanggup memberbaiki diri.Berani mengakui kesalahan kita [tanpa rasa bersalah dan penyesalan]kemudian bertekad melangkah ke depan secara jauh lebih baik. Untukmembuat kesadaran menjadi terang bercahaya. Pandang masa lalu bukan sebagai tumpukan kesalahan-kesalahan,tapi sebagai sumber pelajaran untuk melangkah ke depan. Kemudiangunakan pelajaran-pelajaran tersebut sebagai landasan tekad yang kuatuntuk tulus dan tekun memasuki jalan dharma. Untuk sangat tulus dantekun melakukan kebaikan-kebaikan, tidak menyakiti, praktek meditasikesadaran, memurnikan diri, dan berbagai sadhana lainnya. Dengan carademikian, seperti apapun masa lalu kita, kehidupan menjadi penuhberkah spiritual untuk menyempurnakan kesadaran Atma. Jika seorang laki-laki [Bapak] atau seorang perempuan [Ibu] yangpernah menggugurkan kandungan, kemudian tekun membina dirinya dijalan dharma yang mendalam, sehingga suatu saat dapat mencapaikesadaran Atma yang terang bercahaya, maka hal itu akan sangatmembantu roh janin yang dulu digugurkan tersebut. Roh janin tersebut akan terus mendapatkan pancaran getaranenergi positif dari salah satu atau kedua orangtuanya. Sehingga roh janintersebut akan terbebaskan, dapat terangkat naik dan melakukanperjalanan selanjutnya. Dimana ada 2 [dua] kemungkinan, yaitu rohjanin tersebut akan dapat memasuki alam suci para leluhur [Pitra Loka],

atau mendapatkan kesempatan terlahir kembali [punarbhawa,reinkarnasi] menjadi manusia. Sehingga kesalahan masa lalu dapatterselesaikan dengan cara yang terang bercahaya.

~ 15 ~ SISTEM SADHANA SERINGKAS-RINGKASNYA TAPI LENGKAP DAN SANGAT TERANG BERCAHAYA Selama bertahun-tahun saya menapaki jalan spiritual dharma,beberapa kali saya pernah bertemu orang-orang yang berpikir bahwamemasuki jalan spiritual dharma yang mendalam itu identik dengansegala sesuatu yang hebat, atau segala sesuatu yang gaib, atau segalasesuatu yang dapat membuat orang lain takjub dan berdecak kagum.Padahal sesungguhnya tidak demikian. Saya selalu berusaha memaparkan kepada keluarga dharma,kepada adik-adik dharma, serta kepada kenalan dekat, bahwa memasukijalan spiritual dharma yang sesungguhnya itu adalah perjalanan untukmengenal kenyataan diri yang sejati. Dalam ajaran dharma ini disebutsebagai Atma Jnana. Tanpa menempuh jalan ini, maka perjalanan kitadalam samsara akan penuh bahaya masuk ke dalam jurang kesengsaraanyang dalam. Kenyataan sejati diri kita semua mahluk adalah kesadaran Atma.Sayangnya, ketidaktahuan dan kebodohan [avidya] membuat nyarissemua mahluk mengidentikkan dirinya dengan lapisan-lapisanpembungkus luar Atma yaitu tubuh fisik, pikiran dan perasaan. Jalan spiritual dharma yang sesungguhnya adalah melaksakansadhana [upaya spiritual] untuk membuat kesadaran kita di dalam dirimenjadi terang bercahaya. Dengan tekun melaksanakan sadhana, disanakita sedang membuka lapisan-lapisan pembungkus luar Atma, untukkemudian menyadari kenyataan diri yang sejati adalah kesadaran Atma. Saya selalu memaparkan kepada keluarga dharma, kepada adik-adik dharma, serta kepada kenalan dekat, bahwa walaupun untuk dapat

mempraktekkan sadhana, untuk dapat mencapai kenyataan kosmik iniumumnya berat dan sulit, memerlukan waktu ketekunan praktek selamabertahun-tahun. Akan tetapi tehnik atau metode prakteknya sendiridapat saya singkat seringkas-ringkasnya, menjadi suatu sistem sadhanayang terdiri dari hanya melaksanakan 5 [lima] sadhana saja, tapi lengkapdan sangat terang bercahaya. Yang dimaksud dengan “sistem sadhana” adalah serangkaiansadhana yang saling berkait-kaitan, saling melengkapi dan salingmenyempurnakan, sebagai jalan kesadaran Atma. Karena tidak pernahada jalan kesadaran Atma yang dapat tercapai dengan kita hanyamelaksanakan 1 [satu] sadhana tunggal saja. Kita pasti selalumemerlukan suatu sistem sadhana yang saling berkait-kaitan, salingmelengkapi dan saling menyempurnakan. Misalnya [contoh], jika kita sangat tekun dan rajin praktek dhyana[meditasi], tapi dalam keseharian kita sering marah, sering berbohong,sering menyakiti, serakah, dsb-nya, maka daya angkat meditasi terhadapkesadaran sangat lemah. Sebaliknya Jika kita tekun dan rajin prakteksabar, jujur, bersyukur, dsb-nya, tapi dalam keseharian kita tidakpraktek meditasi, maka kemajuan kesadaran kita akan sangat lambat. Tidak pernah ada jalan kesadaran Atma yang dapat tercapaidengan kita hanya melaksanakan 1 [satu] sadhana tunggal saja. Hanyajika kita tekun melaksanakan suatu sistem sadhana, yang saling berkait-kaitan, saling melengkapi dan saling menyempurnakan, barulahkesadaran Atma akan dapat tercapai. Yang dimaksud dengan “lengkap dan sangat terang bercahaya”,karena sudah mencakup upaya untuk mengatasi seluruh 3 [tiga] jenisrintangan kesadaran. Sebagaimana dijelaskan dalam ajaran dharma,bahwa terdapat 3 [tiga] jenis rintangan kesadaran, yaitu sebagai berikut.1] Rintangan luar. Yaitu tubuh fisik, pikiran dan perasaan.2] Rintangan dalam. Yaitu saluran-saluran energi di dalam tubuh fisik.3] Rintangan sangat dalam. Yaitu dualitas pikiran.

Sistem sadhana yang akan saya sampaikan ini bersifat seringkas-ringkasnya, tapi sekaligus lengkap dan sangat terang bercahaya. Dengantekun melaksanakan sistem sadhana ini, disana kita sedang melakukanupaya untuk membuka lapisan-lapisan pembungkus luar Atma, yangmerintangi kita menyadari kenyataan diri yang sejati. Inilah 5 [lima]sadhana yaitu sebagai berikut.1] LASCARYA === menahan diri dari cengkeraman emosi-emosi gelapseperti iri hati, sentimen, marah, benci, dendam, tidak puas atau rasasedih yang terlalu dalam. Tujuan LASCARYA adalah praktek memperkuat energi kesadarandengan cara belajar sabar, merelakan diri, mengalah dan memaafkan.Dengan cara ini kita tidak saja terus membangun kekuatan kejernihan,kedamaian dan kesadaran terang bercahaya di dalam diri, tapi sekaligusjuga menghindarkan hidup kita berjalan ke arah yang lebih kacau atauberbahaya. Dalam kehidupan manusia tidak pernah ada kehidupan yang selaluaman, nyaman dan bebas dari masalah. Jika kesulitan, kesialan ataumasalah sudah saatnya datang dalam kehidupan akibat akumulasi karmaburuk kita di masa lalu, hal itu akan datang dengan tidak bisa dibendung.Jika disaat-saat seperti itu pikiran kita dicengkeram oleh perasaan irihati, sentimen, marah, benci, dendam, tidak puas atau rasa sedih yangterlalu dalam, itu hanya merupakan sebuah masukan kalau kondisipikiran kita masih gelap dan sempit, serta kesadaran kita masih beradadalam tingkat dimensi kesadaran yang rendah. Sebagai manusia, emosi-emosi gelap merupakan bagian tidakterpisahkan dari diri kita sendiri, yang tidak mungkin dapat kitalenyapkan semasih kita berbadan manusia. Perjuangan spiritual yangkita lakukan bukanlah melenyapkan emosi-emosi gelap, melainkanmemperkuat energi kesadaran sehingga pikiran kita tidak lagidicengkeram oleh emosi-emosi gelap.

Yang dimaksud dengan pikiran dicengkeram oleh emosi-emosigelap yaitu ketika ada kesulitan, kesialan atau masalah dalam hidup,kemudian kita terseret arus emosi-emosi gelap tersebut. Yang membuatkita berkata-kata atau bertindak dibawah pengaruh energi iri hati,sentimen, marah, benci, dendam, tidak puas, atau rasa sedih yang terlaludalam. Sadarilah bahwa setiap kesengsaraan yang kita alami tidak lainadalah cara alam semesta memanggil dan menuntun kita untuk melihatcahaya di dalam diri. Memanggil kita untuk melihat kenyataan diri yangsejati di dalam diri. Kebahagiaan memang terasa enak tapi tidakmemberikan kita pelajaran apa-apa. Kesengsaraan memang terasa sakit,tapi jika kita tulus dan tekun selalu menerima kesengsaraan dengandengan penuh kerelaan dan senyuman damai, hal itu akan membuat kitamengerti semakin dalam tentang kenyataan diri yang sejati. Suatu saatkelak ketika kesadaran sudah terang bercahaya, disana kita akanmengerti bahwa kesengsaraanlah yang memanggil dan menuntun kitauntuk menemukan cahaya kesadaran di dalam diri. Sadarilah bahwa setiap kesengsaraan yang kita alami tidak lainadalah cara alam semesta membantu memurnikan kita. Sehingga kapansaja kesengsaraan hadir dalam hidup kita, jangan melawan, tapi terimadengan dengan penuh kerelaan dan senyuman damai. Tentu saja akanterasa sakit, tentu saja akan terasa melelahkan, tapi jika kita tulus dantekun selalu menerima kesengsaraan dengan dengan penuh kerelaandan senyuman damai, disana kesengsaraan sangat memurnikansekaligus menjernihkan kesadaran di dalam diri.2] DAYADHVAM === tekun melakukan kebaikan-kebaikan. Tujuan DAYADHVAM adalah praktek mengirimkan energipemurnian kesadaran ke dalam diri kita sendiri, serta untuk meredakanahamkara [ego, ke-aku-an] dan sifat egois mementingkan diri sendiri didalam diri, sebagai penghalang besar bagi kesadaran. Tekunmelaksanakan kebaikan-kebaikan akan terus membangun kekuatankejernihan, kedamaian dan kesadaran terang bercahaya di dalam diri.

Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak sekali jenis dankesempatan yang kita miliki untuk melaksanakan kebaikan. Misalnyamemberikan kursi kita di bis umum untuk wanita hamil atau orang tua,meminggirkan kendaraan saat ada ambulance lewat, membelikanmakanan atau pakaian bagi yang memerlukan, menyumbang uang untukpenyebaran ajaran dharma, menyekolahkan anak-anak miskin danyatim-piatu, mencarikan pekerjaan bagi pengangguran, membantukesembuhan orang-orang yang sakit, dsb-nya. Banyak sekali ada jenisdan kesempatan untuk melakukan kebaikan di dunia ini. Penghalang utama untuk melaksanakan kebaikan hanya satu saja,yaitu ego [ahamkara, ke-aku-an], sifat kita yang mementingkan dirisendiri. Padahal sesungguhnya, mengapa kita terus berputar-putar tanpahenti dalam siklus samsara, jatuh bangun dalam kurun waktu yang tidakterhingga panjangnya, terutama sekali disebabkan oleh sifat kita yangmementingkan diri sendiri, atau ahamkara [ego, ke-aku-an]. Melaksanakan kebaikan-kebaikan tidak hanya membantu,menolong menyelamatkan, atau membahagiakan mahluk lain, tapisekaligus juga mengirimkan energi kejernihan dan kebahagiaan kedalam diri kita sendiri. Melaksanakan kebaikan tidak hanyamenyegarkan hati mahluk lain, tapi sekaligus juga mengirimkan energikedamaian ke dalam diri kita sendiri. Dengan kata lain, melaksanakankebaikan-kebaikan tidak hanya berguna bagi mahluk lain, tapi terutamasekali sangat berguna untuk diri kita sendiri.3] SNANA-WIDHI === melukat di pura pathirtan. Tujuan SNANA-WIDHI adalah praktek untuk menyelaraskan danmemurnikan ketidakseimbangan [kekacauan] secara energi di dalam dirikita, melalui pemberkahan dari para Ista Dewata dan pemurnianlangsung dari alam semesta. Yang akan mengubah rangkaian energi didalam diri kita menjadi lebih selaras dan termurnikan.

Usahakan sebulan sekali, atau sekurang-kurangnya 6 [enam] bulansekali, kita melukat di sumber mata air suci [pura pathirtan, pura beji].Untuk memurnikan lapisan tubuh fisik [annamaya kosha], lapisan tubuhenergi prana [pranamaya kosha] dan lapisan tubuh pikiran-perasaan[manomaya kosha] kita. Agar melukat dapat memberikan hasil yang diharapkan, terdapat 2[dua] aspek penting untuk kita perhatikan, yaitu pilihan pura pathirtanuntuk melukat, serta tata cara kita melukat. Lakukanlah sadhana melukat di pura pathirtan atau pura beji yangmemiliki sumber mata air alami [kelebutan]. Air suci dari kelebutan[sumber mata air alami] tersebut kemudian disalurkan menujupancoran-pancoran sebagai tempat untuk melukat dan kita melukatnyalangsung di pancoran tersebut. Saya tidak terlalu menyarankan untukmelukat di pura yang tidak memiliki sumber mata air alami [kelebutan]dan tidak melukat langsung di pancoran. Karena umumnya bukanlahpilihan terbaik untuk melukat. Pilihan tempat suci untuk melukat yang terbaik adalah sumbermata air suci yang keluar menyembur dari dalam Ibu Pertiwi, yangdibuat menjadi tempat suci yang disebut pura pathirtan atau pura beji.Air suci [thirta] dari sumber mata air alami tersebut kemudiandisalurkan menuju pancoran-pancoran sebagai tempat untuk melukat. Selain itu, hendaknya kita jangan melukat jika di pura pathirtanatau pura beji tersebut, sangat ramai orang melukat, sampai antreberdesak-desakan. Pertama [1] karena energinya sudah terlalu banyakterambil. Kedua [2] karena kita juga bisa kena tampias energi orang lain. Jadi jika kita hendak melakukanlah sadhana melukat, carilah purapathirtan atau pura beji [ada kelebutan, sumber mata air] yang sakraldan energinya bagus, yang ada pancoran untuk melukat, tapi juga tidakterlalu ramai orang melukat.

Untuk pengajaran kepada umum, ada 4 [empat] tahap rangkaiantata cara melukat.=== Tahap pertama, di tempat suci tersebut kita berkelilingmenghaturkan persembahan canang dan dupa di palinggih-palinggihyang ada. Akan sangat bagus jika kita juga menghaturkan segehan. Jikakita membawa pejati, haturkan pejati tersebut di palinggih utama ataupalinggih pesamuhan Ida Btara, dengan dupa sebanyak 11 [sebelas]batang.=== Tahap kedua, kita lakukan persembahyangan. Menghubungkan dirikita dengan para Ista Dewata yang berstana di tempat suci tersebut,matur piuning [mohon ijin] untuk melukat, serta mohon karuniapemberkahan.=== Tahap ketiga, kita lakukan sadhana mandi penyucian diri [melukat].Sangat penting dalam mandi penyucian diri ini, seluruh titik simpulenergi [seluruh tubuh] kita, semuanya agar berinteraksi langsungdengan tirtha [air suci] yang mengalir dari pancoran tanpa halangansama sekali. Jangan lupa untuk meminum tirtha yang mengalir daripancoran sebanyak 3 [tiga] kali.Jika kita sanggup [tenang, tidak malu, tidak takut, perasaan tidakterganggu dan tulus dalam kerelaan diri], lakukan sadhana melukatdengan tanpa memakai busana. Kaki yang telanjang untuk menyatudengan energi Ibu Pertiwi. Tubuh yang telanjang untuk menyatu denganenergi kosmik alam semesta. Serta dengan penuh rasa syukur dan rasaterimakasih kepada alam semesta dan para Ista Dewata. Cara ini sangatmemurnikan sekaligus sangat menyembuhkan luka-luka perasaan yangada di dalam diri. Dengan catatan, lakukan sadhana melukat tanpabusana ini hanya jika sanggup melakukan pelepasan agung, yaitu kitamerasa tenang, tidak malu, tidak takut, perasaan tidak terganggu dantulus dalam kerelaan diri.Agar dapat memperoleh pemberkahan menyeluruh, hendaknya kitamelukat di seluruh [semua] pancoran-pancoran untuk melukat yang ada

di tempat suci tersebut. Karena biasanya masing-masing pancoranmemiliki pemberkahannya tersendiri dan juga memiliki Ista Dewatapenjaganya masing-masing. Terkecuali tentu saja, kita jangan melukat dipancoran yang bukan difungsikan sebagai tempat untuk melukat[misalnya pancoran untuk Ida Btara-Btari, dsb-nya].=== Tahap ke-empat, kita kembali melakukan persembahyangan.Menghaturkan rasa terimakasih mendalam atas karunia pemberkahanpara Ista Dewata, serta mohon ijin untuk pamit pulang.4] AHIMSA === menjaga diri sendiri agar tidak menyakiti dan tidakmelakukan kejahatan. Tujuan AHIMSA adalah praktek menjaga ketenangan dankejernihan di dalam kesadaran kita. Menyakiti dan melakukan kejahatanadalah penyebab yang berdampak sangat kuat terhadap rusaknyaketenangan dan kejernihan di dalam kesadaran kita. Karena menyakitidan melakukan kejahatan terhadap mahluk lain, secara pasti akanmemantul balik ke dalam diri kita dalam bentuk keresahan, kegelisahan,ketidakbahagian dan menjauh dari kedamaian. Mungkin kadang tidak kita sadari dalam kehidupan sehari-hari,kita sering menyakiti orang lain, atau bahkan melakukan kejahatan.Misalnya [contoh] mengerjai orang lain, menjadikan orang lain bahanejekan dan olok-olokan, kebut-kebutan di jalan, ngebel-ngebel tidaksabar dan tidak mau mengalah di jalan, membuang sampahsembarangan, ada wanita lewat kita lecehkan dengan siulan cuit-cuit,menyerobot antrean, melanggar lampu lalu-lintas, menghidupkan musikkeras-keras yang sangat mengganggu, melakukan penipuan, korupsi,selingkuh, perampokan, pelecehan seksual, pembunuhan, dsb-nya. Padahal sesungguhnya, yang mungkin saja tidak kita sadari, bahwamenyakiti dan melakukan kejahatan tidak saja menghasilkan karmaburuk, tapi sekaligus juga berdampak sangat kuat terhadap rusaknyaketenangan dan kejernihan di dalam kesadaran kita. Ini berarti, alasan

kita menahan diri untuk tidak menyakiti dan melakukan kejahatansemata-mata demi keselamatan dan kedamaian diri kita sendiri. Belajarlah disiplin menahan diri agar kita tidak menyakiti danmelakukan kejahatan, agar perjalanan kita selamat, serta agar kesadarankita tidak ditenggelamkan oleh kesengsaraan.5] DHYANA === tekun setiap hari mempraktekkan meditasi kesadaran[meditasi non-dualitas, advaitta-citta]. Tujuan DHYANA adalah praktek membangun energi kesadaranmenjadi kuat dan kokoh, dengan cara mendatangkan energi kebiasaanbaru yang terang bercahaya, serta menetralisir energi kebiasaan lamayang tidak baik. Inilah tehnik praktek meditasi kesadaran [meditasi non-dualitas,advaitta-citta] :== Duduklah bersila dengan santai dan tenang.== Punggung dalam posisi tegak lurus tapi santai.== Kedua telapak tangan membentuk mudra. Silahkan bebas memilihmudra mana yang sesuai untuk diri kita sendiri. Yang terpenting bahudalam keadaan santai [tidak tegang].== Tekuk ujung lidah menyentuh langit-langit mulut.== Pejamkan mata.== Bernafaslah secara alami saja. Tidak usah mengatur irama nafas.== Konsentrasilah kepada sentuhan keluar-masuk nafas pada hidung.== Jika pada saat konsentrasi itu pikiran kita berkeliaran kesana-kemari,itu bukanlah suatu masalah, kegagalan, atau kesalahan dalam meditasi,karena itu memang sifat alami dari pikiran kita.== Sadari dengan penuh belas kasih bahwa pikiran yang berkeliarankesana-kemari memang sifat alami dari pikiran kita. Jangan ditolak atauberusaha dikendalikan. Disaksikan saja dengan senyum penuh belaskasih tanpa dihakimi sebagai salah-benar, baik-buruk, suci-kotor

[dualitas pikiran]. Kemudian kembalilah konsentrasi kepada sentuhankeluar-masuk nafas pada hidung.== Demikianlah seterusnya dan seterusnya. Inilah yang disebut dengan praktek meditasi kesadaran, ataumeditasi non-dualitas [advaita-citta]. Lakukanlah praktek meditasi dengan durasi waktu antara 30 menits/d 2 jam secara rutin setiap hari. Serta di dalam melakukan aktifitas keseharian, kapan sajakehidupan dalam keadaan rumit, sulit, atau penuh dengan gejolak emosi,lakukan praktek meditasi singkat, cukup selama 1 menit saja. Singkat-singkat saja cukup 1 menit, tapi sering kita lakukan.

~ 16 ~ MARGA SUNIA / JALAN HENING Salah satu topik yang kadang-kadang menjadi bahan diskusi dalamsuatu lingkungan praktisi spiritual adalah memaknai upaya mencapaipuncak Kesadaran Atma [keheningan] sebagai upaya mengosongkanpikiran atau melenyapkan pikiran. Saya menghormati pemahaman seperti itu. Tapi saya selalumenyampaikan hal ini kepada keluarga dharma, kepada adik-adikdharma, serta kepada kenalan dekat, yang ingin belajar dharma dengansaya. Meditasi tidak sama dengan mengosongkan pikiran. Meditasi tidaksama dengan melenyapkan pikiran. Meditasi [terutama di tingkatkesempurnaan] lebih dekat dengan latihan untuk selalu \"istirahat\" disaat ini seperti apa adanya. Keheningan tidak sama dengan keadaan pikiran yang kosong ataupikiran yang lenyap. Keheningan juga bukan keadaan pikiran-perasaanyang selalu konstan terus-menerus damai tenang-seimbang. Tidakpernah ada pencapaian seperti itu. Karena sifat alami pikiran-perasaanmanusia mirip dengan gelombang samudera. Ada saat gelombang naikdengan perasaan senangnya, ada saat gelombang turun dengan perasaansedihnya, ada saat gelombang datar dengan galau-nya. Ada saatgelombang naik dengan pikiran tenang-jernihnya, ada saat gelombangturun dengan pikiran kacaunya, ada saat gelombang datar denganpikiran bingungnya. Demikianlah sifat alami pikiran-perasaan kita. Keheningan adalah kemampuan untuk memberikan jarak yangsama kepada pikiran-perasaan. Entah pikiran-perasaan kita saat inisedang mengalami kesedihan, atau kebahagiaan, atau datar, hambar,galau, atau tenang, atau kacau, tapi kita bisa tersenyum damai, berjarakdan merasa nyaman seperti apapun pikiran-perasaan yang muncul.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook