i
DAFTAR ISI 1. Daftar isi ................................................... ii 2. Kata Pengantar ...................................... iii 3. Ginjal dan Fungsinya ................................ 1 4. Penyakit ginjal kronik ............................... 3 5. Pengaturan Makan .................................... 8 6. Anemia ................................................ 22 7. Latihan fisik ............................................. 28 8. Perawatan akses vaskuler .......................... 44 9. Hiperkalemia ............................................ 53 10. Gatal- gatal .............................................. 64 11. Bantuan Hidup Dasar ................................. 73 12. Cuci tangan ............................................... 76 13. Daftar pustaka ii
KATA PENGANTAR Kami memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya “Buku Pintar Pasien Hemodialisa” ini dapat diselesaikan. Buku ini disusun sebagai pedoman dalam program terapi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSPAU dr.S.Hardjolukito. Kami berharap buku panduan ini bermanfaat untuk dapat dijadikan sebagai sarana media edukasi kesehatan pada pasien penyakit ginjal kronik dan keluarga dalam meningkatkan kemampuan perawatannya serta tetap semangat dalam menjalankan therapi hemodialisa. Yogyakarta, Juni 2022 Kepala RSPAU dr.S Hardjolukito dr. Mukti A Berlian, Sp.PD., Sp.KP Marsekal Pertama TNI iii
Ginjal & Fungsinya Ginjal adalah sepasang organ penting yang masing- masing berukuran sekitar 10-13 cm atau seukuran kepalan tangan dan terletak di sisi kanan dan kiri perut bagian belakang. Fungsi Ginjal: Menyaring darah dengan membuang kelebihan air. Menyaring hasil metabolisme tubuh. V Mengatur keseimbangan zat-zat kimiadalam tubuh dan keasaman darah. Mengatur tekanan darah dan merangsang pembentukan sel darah merah. 1
Menjaga Kesehatan Ginjal 1 Jaga tekanan darah pada tekanan darah normal dengan batas bawah 80mmHg dan batas atas 120 mmHg. 2 Bila beresiko diabetes, control kadar gula darah berada dalam batas normal 70- 110mg/dl (berpuasa) dan di bawah 200 mg/dL (sewaktu tanpa memperhatikan waktu makan terakhir). 3 Jaga kolesterol dalam batas normal yaitu di bawah 200 mg/dl 4 Kurangi konsumsi garam & Berhenti merokok 5 Hindari minuman beralkohol 6 Aktif berolahraga (minimal 2-3 kali seminggu selama 30 menit) 7 Kurangi berat badan bila kelebihan berat badan. 8 Minum 2-3 liter/8 gelas air putih per hari 2
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) Penyakit Ginjal Kronik (PGK) didefinisikan sebagai kerusakan ginjal yang berjalan dalam waktu lama (minimal 3 bulan) dan ditandai dengan penurunan kemampuan ginjal menyaring darah atau kelainan struktur ginjal. Pasien dengan PGK seringkali tidak mengalami gejala atau tanpa penyakit, hingga fungsi ginjal tersisa kurang dari 15%. PGK bersifat progresif, fungsi ginjal akan turun berkelanjutan dan berujung pada gangguan ginjal, sehingga mengharuskan untuk melakukan 3
Hemodialisa atau terapi pengganti ginjal lainnya. PGK juga bersifat irreversible (kerusakan ginjal tidak akan kembali normal). Faktor Penyebab PGK Diabetes Hipertensi Obesitas Merokok Penyakit Autoimun (gangguan system kekebalan tubuh misalnya penyakit lupus erimatosus sistemik) Batu saluran kemih Penyumbatan saluran kemih Keracunan obat Infeksi sistemik Berusia 50 tahun keatas Riwayat keluarga penderita diabetes mellitus, hipertensi & PGK. 4
Tanda dan Gejala PGK tidak menunjukkan tanda dan gejala pada stadium awal, PGK memakan waktu beberapa tahun hingga menyebabkan gangguan ginjal. 1. Perubahan pada proses buang air kecil 2. Pembengkakan pada kaki, pergelangan 3. Lkaekbii,htemlaupdaakhkmakeir,awsaajlaehlaahtau tangan. 4. Gatal dan ruam pada kulit 5. Mual dan muntah 6. Napas tersengal-sengal 97.. NMyeerriai npgada pinggang bagian belakang 8. Pusing dan sulit berkonsentrasi 5
Pemeriksaan Untuk mengetahui fungsi ginjal Bila tanda-tanda PGK atau gangguan ginjal mulai terasa, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan fungsi ginjal. National Kidney Fondation merekomendasikan dua jenis pemeriksaan untuk mengetahui fungsi ginjal yaitu: Pemeriksaan Air Seni (Urinalisis) Pemeriksaan Darah. 6
Penatalaksanaan HEMODIALISA •Proses pembersihan darah melalui proses penyaringan darah di luar tubuh (mesin hemodialisa) •Memakan waktu beberapa jam (4-5 jam) dan dilakukan secara berkala sesuai rekomendasi dokter 7
Transplantasi •Pembedahan dengan mencangkok Ginjal ginjal sehat dari seseorang (donor) dengan kriteria tertentu ke tubuh seseorang yang telah kehilangan fungsi ginjallnya Peritoneal •Memasukkan cairan steril ke dalam Dialisis perut melalui pipa yang terpasang (CAPD) permanen di rongga peritoneal . •dapat dilakukan di rumah, kantor atau dalam perjalanan dengan pengawasan khusus. PENGATURAN MAKAN PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS Hemodialisa (HD) merupakan terapi pengganti untuk mengganti sebagian kerja ginjal untuk mengeluarkan hasil sisa metabolisme dan kelebihan 8
cairan. Proses HD mengeluarkan protein, gula danvitamin larut air.Walaupun telah menjalani HD rutin, diit tetap diperlukan untuk mempertahankan status gizi. Tujuan dari pengaturan makan pada pasien yang menjalani hemodialisa antara lain: Mengendalikan gejala-gejala uremia Mencegah perburukan penyakit ginjal. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi yang optimal. Mengatur keseimbangan air. Mengendalikan kondisi-kondisi terkait penyakit ginjal kronik seperti anemia, penyakit tulang dan penyakit jantung. ENERGI Kalori harus cukup, agar protein tidak dipecah menjadi energi. Kebutuhan kalori Usia < 60 thn : 30 kkal/kg BB Ideal/hari. Usia ≥ 60 thn : 30-35 kkal/kg BB Ideal/hari. 9
Kenaikan BB yang cepat (sehari>0,5 kg) dari penimbunan cairan bukan makanan Energi dihasilkan dari karbohidrat, protein dan lemak. Kalori dari karbohidrat adalah sisa dari perhitungan untuk protein dan lemak. BAHAN MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT Satu satuan penukar mengandung : 175 kalori; 40 gram karbohidrat; 4 gram protein BAHAN MAKANAN UKURAN RUMAH GRAM TANGGA Nasi Beras 100 ¾ gelas Nasi Ketan ¾ gelas 100 Roti 3 iris 70 Biskuit 4 buah 40 Kentang 2 buah sedang 210 Singkong 1,5 potong 120 Ubi 1 biji sedang 135 Sukun 3 potong sedang 150 Talas ½ biji sedang 125 Jagung 3 biji sedang 125 10
Makaroni ½ gelas 50 50 Bihun ½ gelas 50 100 Mie Kering 1 gelas 50 50 Mie Basah 2 gelas 50 50 Tepung Terigu 5 sdm Tepung Tapioka 8 sdm Tepung Beras 8 sdm Tepung Sagu 8 sdm Keterangan: sdm : sendok makan Anjuran sehari sumber karbohidrat = 5 penukar Bahan makanan sumber karbohidrat dapat digunakan sebagai makanan pokok dan selingan. Makanan pokok 3 kali sehari dapat berupa nasi, bubur, mie, roti, dll Makanan kecil/ selingan/ snack : 3 kali sehari dapat berupa kue basah, kue kering, risoles, dll. 11
PROTEIN Protein untuk mengganti protein yang keluar saat HD = 1,2 g/kg BB Ideal/hari Komposisi = protein hewani 50% dan protein nabati 50%) Sumber protein nabati mempunyai mutu protein yang lebih rendah dibanding protein hewani karena itu dibatasi pemakaiannya Untuk memenuhi kebutuhan protein, setiap kali makan harus ada sumber proteinnya. Contoh= BB Ideal= 50 kg kebutuhan protein 60 gram Sumber makanan= 30 gram hewani dan 30 gram nabati. Protein sehari= 3 x Protein hewani = 30 gram 2x protein nabati = 20 gram Protein dari nasi dang sayuran = 10 gram 12
BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN (HEWANI) Satu satuan penukar mengandung : 95 kalori; 10 gram protein; 6 gram lemak BAHAN MAKANAN UKURAN RUMAH BERAT TANGGA (GRAM) Bakso 5 biji besar 200 25 Daging sapi 1 potong sedang 20 Hati ayam 1 buah sedang Telur ayam 1 butir sedang Telur bebek 1 butir Telur puyuh 5 butir Ayam 1 potong sedang Ikan segar 1 potong sedang Teri kering 1 sdm Udang basah ½ gelas Keju 1 potong sedang BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN (NABATI) Satu satuan penukar mengandung : 95 kalori; 10 gram protein; 6 gram lemak 13
BAHAN MAKANAN UKURAN RUMAH BERAT TANGGA (GRAM) Kacang hijau Kacang kedelai 2 sdm 20 Kacang merah Kacang tanah 2,5 sdm 25 Kacang tolo 2 sdm 20 Tahu 2 sdm 15 Tempe 2 sdm 20 1 biji sedang 110 2 potong besar 50 Anjuran sehari sumber protein Makanan I II III 2 porsi 3 porsi Hewani 3 porsi Daging Hati Telur Ayam Telur puyuh Lele Ikan Telur Nabati 2 porsi 2 porsi Tempe Tahu Tempe 14
Peyek 1 gelas 1 gelas kacang Susu LEMAK Kebutuhan= 25-30% dari total kalori. Pembatasan lemak jenuh <10% Jika kolesterol dalam darah tinggi dianjurkan kolesterol dikonsumsi <300 mg/hari. BAHAN MAKANAN SUMBER LEMAK Lemak Rendah 1 satuan penukar mengandung : 50 kalori; 7 gram protein; 2 gram lemak BAHAN MAKANAN UKURAN RUMAH BERAT TANGGA (GRAM) Ayam tanpa kulit Ikan 1 potong sedang 40 Udang 1 potong sedang 40 50 5 ekor 15
Lemak Sedang 1 satuan penukar mengandung : 75 kalori; 7 gram protein; 5 gram lemak BAHAN MAKANAN UKURAN RUMAH BERAT TANGGA (GRAM) Daging Kambing 1 potong sedang 40 Daging sapi 1 potong sedang 35 Telur ayam 1 butir 55 Telur bebek 1 butir 55 Hati sapi 1 potong besar 35 Lemak Tinggi 1 satuan penukar mengandung : 150 kalori; 7 gram protein; 13 gram lemak BAHAN MAKANAN UKURAN RUMAH BERAT TANGGA (GRAM) Ayam dengan kulit 1 potong sedang 55 Bebek 1 potong sedang 45 Kuning telur ayam 4 butir 45 16
KALIUM Kalium dibatasi terutama bila ada urin pasien sedikit (urine <400 ml/hari) dan kalium darah tinggi. Kalium sesuai dengan urin yang keluar/24 jam 8-17 mg/kgBB/hari Pilihlah buah yang rendah kalium Kalium terbanyak terdapat pada sayur dan buah-buahan BAHAN MAKANAN SUMBER KALIUM KALIUM TINGGI KALIUM SEDANG KALIUM RENDAH Alpukat Pepaya Manggis Duku Salak Rambutan Durian Apel hijau Semangka Pisang ambon Jeruk Blewah Pisang kepok Sawo Melon Pisang mas Buncis Ketimun Nangka Wortel Mangga Melon Kacang panjang Apel Bayam Kangkung Anggur 17
Kembang kol Rebung Tomat Sukun Kurma Kentang NATRIUM (GARAM) Konsumsi garam yang banyak akan menimbulkanrasa haus. Mekanisme ini akan memaksa pasien HDuntuk minum. Kebutuhan garam pada pasien gangguan ginjal kronik dengan hemodialisa 1000-3000 mg sehari. 1 gram garam (1/4 sendok teh) mengandung 400 mg natrium. Dianjurkan untuk tidak sering makan bahan makanan yang diawetkan dengan garam, seperti ikan asin, telur asin, abon. Makanan kaleng (corned, sarden) dan makanan siap saji seperti hamburger, sosis dll. 18
Kandungan garam dalam makanan: • 30 gram keju 200 mg • Hamburger regular 800 mg • 1 sdm saus tomat 300 mg Na • 1 blok kecil bumbu sop 700 mg Na • 1 gram garam (1/4 sdt) 400 mg Na • CAIRAN Kebutuhan cairan sehari : jumlah urin sehari +500cc Kenaikan BB diantara HD : 1-1,5 kg (1/2 kg per hari) Untuk mengurangi cairan dari makanan, sebaiknya makanan di buat dalam bentuk tidak berkuah banyak, seperti dipanggang, di tumis, di kukus, di goreng. Cara mudah untuk mengukur masukan cairan adalah menggunakan tempat air yang berisi kebutuhan air sehari dan menempatkannya di lemari es. 19
Untuk mengurangi rasa haus dengan makan permen, air yang sangat dingin, dan menjaga kebersihan mulut. 20
Anjuran minum sehari Tidak Buang Air Kecil Buang Air Kecil sedikit 2 gelas/hari 3-4 gelas/hari Phospor Pospor dibatasi karena adanya timbunan fosfat dalam darah (hiperfosfatemia) akibat berkurangnya fungsi ginjal mengeluarkan produk sampah dalam tubuh. Pospor terdapat di semua bahan makanan, terutama sumber protein. Pilih bahan makanan dengan perbandingan posfor- protein <15mg/g. Bahan makanan yang mengandung tinggi kalsium juga merupakan sumber phosphor, seperti susu, keju, es krim dll. (kecuali bahan makanan tertentu seperti keong mas) 21
Dianjurkan untuk mengkonsumsi obat- obatan pengikat phosphor seperti CaCO3. Bahan makanan dengan perbandingan perbandingan phosphor-protein <15 mg/g antara lain: Daging ayam, Daging sapi, Belut, Telur ayam, Putih telur, Ikan kembung, Ikan bawal, Ikan bandeng, Tuna, Kacang kedele, Kacang tanah, Tempe, Tahu. 22
VITAMIN & MINERAL Vitamin dan mineral perlu ditambahkan dalam bentuk obat karena dari makanan tidak mencukupi dan beberapa vitamin keluar saat proses hemodialisa. Suplementasi vitamin larut air dianjurkan, yaitu vitamin B1, B2, niacin, B6, B12, C dan asam folat. CARA MENGOLAH MAKANAN 1. Semua sayuran harus dimasak dan tidak dianjurkan dimakan dalam keadaan mentah 2. Bila harus membatasi garam, gunakanlah lebih banyak gula dan bumbu dapur lain 3. Untuk mengurangi kadar kalium dalam bahan makanan sebaiknya dipotong-potong kecil terlebih dahulu, kemudian direndam dalam air hangat minimal selama 15- 30 menit. Setelah itu dicuci dalam air mengalir selama. 4. Untuk membatasi banyaknya cairan dalam makanan masakan lebih baik dibuat dalam 23
bentuk tidak berkuah seperti ditumis, dipanggang, dikukus, dibakar, dan digoreng 24
CARA MENGATUR DIET 1 Makanlah secara teratur, porsi kecil tapi sering 5-6 x/ sehari Hidangkan makanan yang sebaik-baiknya dan 2 menarik sehingga menimbulkan selera makan 3 Menghindari makanan berjadar kalium tinggi. Bila ada oedem atau hipertensi, perlu 4 mengurangi garam dan makanan yang diawetkan dengan garam Bila jumlah air kencing sehari kurang dari 5 normal, maka perlu membatasi cairan yang berasal dari makan an dan minuman Timbanglah berat badan sebelumdan setelah 6 HD 25
ANEMIA PadaPenyakit Ginjal Kronik 1. Pengertian Anemia adalah kondisi dimana tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah atau hemoglobin (Hb) yang cukup. Hemoglobin berfungsi membawa oksigen dari paru- paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh, memberikan energi untuk beraktivitas.Anemia pada penderita gangguan ginjal ditandai dengan Hb ≤ 10 g/dL. 26
2. Tanda- tanda anemia a.Lemas b.Mudah merasa lelah c.Nafsu makan berkurang d.Tampak pucat s e.Tidak dapat tidur nyenyak f.Konsentrasi berkurang g.Merasa pusing atau nyeri kepa2la7
3. Penyebab anemia pada pasien gangguan ginjal kronik a. Fungsi ginjal menurun, sehingga tidak dapat memproduksi hormon eritropoetin. Hormon eritropoetin adalah hormon yang diproduksi oleh ginjal, yang berfungsi untuk memberikan sinyal kepada sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah merah (hemoglobin). b. Kadar ureum dalam darah tinggi yang menyebabkan lidah terasa pahit sehingga pasien tidak memiliki nafsu makan. Jika nafsu makan menurun, tidak ada nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab kadar Hb dalam darah menurun. c. Kadar zat besi, vitamin B12, dan asam folat yang rendah dalam tubuh. 28
Terdapat infeksi di dalam tubuh. Infeksi dapat terjadi apabila daya tahan tubuh menurun. Pada kondisi tubuh sedang terjadi infeksi, hemoglobin tidak dapat naik. d. Gigi berlubang. Gigi berlubang yang tidak ditangani dengan baik dapat memperparah anemia. Pada keadaan gigi berlubang, terjadi inflamasi di dalam gusi yang menyebabkan Hb susah naik. e. Perdarahan yang terjadi di luar tubuh atau di dalam tubuh. Hal ini dapat terjadi pada pasien ambeien, pasien yang mengalami perdarahan pada lambung, atau perdarahan luar yang terjaid karena kecelakaan. f. Darah yang terbuang saat hemodialisis. 29
4. Manajemen Sebelum memberikan terapi anemia, dokter akan melakukan beberapa tes untuk menemukan penyebab anemia. Apakah anemia disebabkan karena kehilangan darah, infeksi, atau karena kadar zat besi di dalam darah yang rendah. a. Manajemen anemia yang diberikan oleh dokter antara lain: Transfusi darah Terapi dialifer/ zat besi Terapi eritropoetin (hemapo,recormon, epotrex) 30
Anemolat/ asam folat b. Manajemen anemia yang dapat dilakukan oleh pasien: Mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi,vitamin B12, dan asam folat. Zat besi dapat diperoleh dari sayuran hijau dan hati. Vitamin B12 dan asam folat dapat diperoleh dari telur, ikan, dan hati. Melakukan cek Hb secara rutin, minimal 1 bulan sekali. Apabila Hb < 8g/dL, cek Hb 2 kali/ bulan (awal bulan dan pertengahan). 31
Periksa gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali. Dan apabila terdapat gigi berlubang, segera dilakukan pengobatan. LATIHAN FISIK PADA PASIEN HEMODIALISA Salah satu permasalahan pasienhemodialiaia (HD) adalahkelemahan otot yang disebabkanadanya penurunan aktivitas serta pengecilan otot (Klinger 2004 ). Program latihan senam dapat memperbaiki banyak fungsi seperti tekanan 32
darah, fungsi jantung, kekuatan otot, pernapasan, dan meningkatkan kualitas hidup. MANFAAT LATIHAN FISIK • Menguatkan otot pernafasan, memudahkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru. • Menguatkan otot jantung. • Menguatkan seluruh otot tubuh. • Memperbaiki sirkulasi dan menurunkantekanan darah. darah • Meningkatkan jumlah sel merah,memfasilitasi transport oksigen. • Memperbaiki kesehatan mental. • Mengurangi resiko diabetes. • Menurunkan resiko osteoporosis. 33
KRITERIA PASIEN YANG DAPAT MELAKUKAN LATIHAN FISIK Hampir setiap orang yang menjalani hemodialisa dapat melakukan latihan fisik namun perlu diperhatikan kemampuan fisik pasien untuk melakukan latihan.Pasien dapat berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendiskusikan latihan fisik yang sesuai dengan kondisi pasien saat ini.Latihan yang aman diperlukan kondisi kesehatan yang stabil. KAPAN LATIHAN FISIK DILAKUKAN? Latihan fisik selama HD dapat meningkatkan aliran darahpada otot dan memperbesar pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan perpindahan urea dan racun dari jaringan ke pembuluh darah kemudian dialirkan ke dializer (Person et al,2006).Latihan fisik 34
dilakukan saat pasien menjalani hemodialisis selama 30-45 mnt dan biasanya sebelum hemodialisis selesai. Latihan dilakukan 2 set. Pengulangan gerakan dilakukan minimal 3 kali. EFEK SAMPING Latihan intensitas tinggi akan membutuhkan cadangan nutrisi di tubuh yang lebih besar. Efek ini dapat menyebabkan pasien memperlihatkan gejala klinis anemia, tekanan darah meningkat serta kram. Jenis latihan ini tidak akan dianjurkan. JENIS LATIHAN YANG DAPAT DILAKUKAN Latihan Aerobik Dilakukan dengan gerakan ritmik, tetap dari lengan atau kaki. Pergerakan sendi dan peregangan otot • mLaetilhakaunkaninpi eredgilaank3gu5aknanotostedteianpganhgaerriakadnenygaanng lambat. Dilakukan dengan meregangkan otot-otot hingga terasa tegangan yang ringan, dan menahannya hingga 10-20 detik, bernafas dalam
CONTOH LATIHAN FISIK Pergerakan Sendi dan Peregangan Otot 1. Peregangan leher a. Berdiri atau duduk tegak, pandangan lurus ke depan. b. Perlahan dekatkan telinga kanan kea rah bahu kanan. c. Putar kepala kearah belakang, dan dekatkan telinga kiri ke bahu kiri. d. Dekatkan dagu ke dada dan putar perlahan dagu kearah sepanjang dada. e. Sehingga telinga kiri menyentuh bahu kiri. f. Tegakkan kembali dagu hingga pandangan lurus ke depan. 36
2. Peregangan lengan dan tangan a. Berdiri atau duduk tegak. b. Luruskan lengan ke depan. c. Regangkan seluruh jari lalu buat kepalan tangan dan lepaskan lagi. d. Lengan tetap lurus ke depan lalu buat putaran dipergelangan tangan pertama searah jarum jam kemudian berlawanan arah dengan jarum jam. 37
3. Perengangan pinggang a. Berdiri atau duduk tegak. b. Letakkan lengan di atas kepala. c. Lalu jatuhkan lengan sebelah kanan dan rasakan tarikan, lalu tegak kembali. d. Lakukan yang sama pada lengan kiri. 4. Peregangan bahu a. Berdiri atau duduk tegak. b. Tarik kedua bahu keatas lalu turunkan kembali. 38
c. Putar bahu kiri ke arah depan, lakukan juga pada bahu kanan 5. Peregangan dada dan punggung belakang a. Berdiri atau duduk tegak. b. Letakkan tangan di bahu dengan siku di luar. c. Tarik kedua siku ke depan mendeka kea rah dada. d. Buka kembali siku lalu regangkan. 6. Peregangan paha belakang a. Duduk tegak b. Lengkungkan badan, raih lutut kiri dengan kedua tangan dan tarik menuju dada. 39
c. Letakkan ujung dagu ke arah dada dan cobalah menyentuhkan kening ke lutut, lakukan semampu anda dan tahan. d. Turunkan kembali lutut kiri dan lakukan ulang pada lutut kanan. 7. Peregangan kaki a. Duduk tegak dengan kaki di lantai, kedua tangan berpegangan pada kursi. b. Perlahan angkat kaki kanan ke depan sampe lurus. c. Perhatikan jari-jari kaki, gerakkan ke depan dan ke belakang. 40
8. Peregangan betis a. Letakkan tangan pada sandaran kursi dan berdiri tegak lurus. b. Mundurkan kaki satu langkah dan tekan tumit kanan di lantai. c. Lengkungkan kaki kiri dan rasakan tarikan pada betis kanan. CONTOH LATIHAN FISIK Penguatan Otot 1. Penguatan otot lengan depan a. Berdiri atau duduk tegak di kursi. b. Siku ditekuk membentuk sudut 900. 41
c. Buat kepalan atau menggunakan berat beban. d. Perlahan dekatkan kepalan atau berat beban ke arah dada lalu jauhkan kembali. 2. Penguatan otot lengan belakang a. Duduk tegak dikursi. b. Lipat siku kearah atas, dekatkan telinga. c. Dengan menggunakan perban elastic, tarik perban kearah depan di atas kepala. d. Kembalikan lipatan siku turun ke arah bahu. 42
3. Penguatan otot paha a. Duduk tegak dengan kaki menjulur ke lantai, kedua tangan berpengan pada kursi. b. Angkat satu kaki, luruskan dan tahan. c. Lipat lutut dan turunkan kaki perlahan ke lantai. Lakukan berulang-ulang. 43
a. Bersandar pada kursi dengan kaki diletakkan pada sandaran kaki. b. Berpegangan pada lengan kursi dan perlahan angkat kaki tanpa menekuk lutut. Lalu ditahan. c. Setelah hitungan kelima turunkan kembali secara perlahan. a. Bersandar pada kursi dan letakkan kaki pada sandaran kaki. b. Kedua lengan bersandar di kursi. c. Tekuk lutut kearah dada. 44
d. Ayunkankan kaki memutar ke depan seperti mengayuh sepeda. e. Lakukan pada kaki satunya. a. Berbaring ke samping gunakan lengan bawah untuk sandaran kepala. b. Letakkan lengan lain di depan agar seimbang lalu luruskan kesua kaki. c. Angkat salah satu kaki ke atas, tahan sebentar lalu turunkan. 45
a. Duduk dengan kedua tangan berpegangan pada kursi dan kaki di lantai. b. Angkat tubuh setengah berdiri. Lalu duduk kembali. a. Berdiri tegak. b. Letakkan salah satu kaki di tempat yang lebih tinggi (bisa anak tangga) c. Lalu turunkan kembali. 46
4. Penguatan otot paha belakang a. Berdiri tegak dan berpegangan pada sandaran kursi. b. Pertahankan punggung tegak, ayunkan salah satu kaki ke belakang dan ke depan. 5. Penguatan otot betis a. Berdiri tegak dan berpegangan pada kursi. b. Angkat tumit dan berdiri pada jari kaki, tahan, dan turunkan perlahan. 47
Search