TESTIMONI
Penutup
Penutup Agenda penguatan wilayah-wilayah perbatasan sangat strategis maknanya karena perbatasan tidak hanya ‘wajah’, representasi, gerbang menuju dan keluar Indonesia tapi sekaligus benteng penting pertahanan dan keamanan negara, sekaligus embrio pertumbuhan ekonomi baru yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Dalam kaitan tersebut maka keputusan besar pemerintah untuk membangun dan memperkuat pos- pos di daerah perbatasan yang diberi nama Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu menjadi sangat penting maknanya. Perhatian pemerintah tersebut hendaknya tidak dimaknai sebatas kemampuan membangun bangunan bagus dengan segala fasilitas yang membuat para pelintas batas dan para aparatur negara nyaman saat menjalankan tugasnya, namun jauh lebih penting dari itu adalah menegaskan kedaulatan bangsa atas wilayah negara. Pembangunan PLBN Terpadu, termasuk PLBN Terpadu Badau, sangat diharapkan oleh masyarakat yang telah lama mengimpikan dapat terbebas dari keterpencilan akibat keterbatasan akses, terutama infrastruktur jalan. Kondisi jalan raya yang layak dan memadai sangat dibutuhkan masyarakat perbatasan untuk mempermudah akses, dan mobilitas barang serta jasa yang menjadi unsur penting untuk berhubungan dengan dunia luar. Keterbatasan infrastruktur jalan memang sangat dirasakan 104
oleh masyarakat perbatasan, apalagi bagi masyarakat tersebut, tentunya telah didasari pertimbangan di Badau, yang berjarak 466,9 kilometer dari ibu kota dan melihat besarnya potensi perkebunan sawit di provinsi, Pontianak. Kabupaten Kapuas Hulu. Di tengah berbagai keterbatasan yang ada, PLBN Keunggulan PLBN Terpadu Badau sebagai pelabuhan Terpadu Badau, memiliki kekhasan dibandingkan dua ekspor darat pertama ini layak dimanfaatkan sebaik- (2) PLBN Terpadu yang ada di Kalimantan Barat lainnya, baiknya oleh masyarakat untuk mempercepat yaitu Entikong dan Aruk. PLBN Terpadu Badau dengan akselerasi pengembangan PLBN dan wilayah-wilayah di potensi luasan kebun sawit di Kabupaten Kapuas Hulu sekitarnya, yang diharapkan akan berdampak signifikan mencapai 83.510,70 hektar yang dikelola oleh sekitar 18 terhadap peningkatan kesejahteraan warga perbatasan. perusahaan besar, telah ditetapkan pemerintah sebagai Ini merupakan momentum emas untuk mewujudkan pelabuhan ekspor darat pertama, atau Port of Origin PLBN Terpadu Badau sebagai embrio pertumbuhan Pontianak Plus. Keputusan yang diambil pemerintah ekonomi baru sebagaimana dicita-citakan oleh pemerintah. 105
TPEESNTUIMTOUNPI 106
107
TDEASFTTIMARONISII 108
109
TESTIMONI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PLBN BADAU BMerejLnueyabanimhgbMBuaetinkAjsaad,i 1 TIM PENYUSUN: PENGARAH Danis H Sumadilaga PENANGGUNGJAWAB Diana Kusumastuti PELAKSANA Fajar Santoso Hutahaean Indah Widi Hapsari Aldita Karunia KONTRIBUTOR Manaek Sihombing Andy Hakiim Arrasyid Defri Kus Triyanto Rizky Rahmayanti Diterbitkan oleh: Direktorat Bina Penataan Bangunan Cetakan Pertama, Desember 2019 ISBN: 978-602-61092-2-4 110
111
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112