Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore KAMPUS HIJAU PUPR

KAMPUS HIJAU PUPR

Published by Dagu Komunika Bookcases, 2023-05-12 02:11:10

Description: Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang biasa disebut "Kampus PUPR" dibangun dengan tujuan mengadopsi konsep bangunan gedung hijau dan lingkungan yang asri, menempati area seluas 5,38 ha pertama kali dirancang pada tahun 2003 dengan konsep "Kebayoran Taman Kota" sebagai landasan utama dalam pengembangan kawasan perkantoran.

Search

Read the Text Version

MENCIPTAKAN KEBAHAGIAAN DI TEMPAT Mengejar Misi; Komitmen dan Kebijakan KERJA Lingkungan tempat kerja yang Setelah kurang lebih tujuh tahun Kampus asri, aman dan nyaman dapat PUPR dikembangkan dengan pendekatan berkontribusi positif pada bangunan hijau, maka selayaknya pada waktu keberhasilan bekerja. Para ini mempertanyakan apakah pengaruh kondisi pegawai PUPR pada waktu bangunan hijau pada kebahagiaan pegawainya? ini betul-betul merasakan Kebahagiaan di tempat kerja (happiness at nilai-nilai kebahagiaan di work) di waktu bekerja ialah suatu keadaan tempat kerja, yang sesuai pikiran atau/dan perasaan hati yang ditandai dengan ekspektasi mereka sejak dengan keseimbangan intelegensi dan emosi diterima sebagai Aparatur Sipil seseorang sehingga terwujud kesenangan, cinta, Negara (ASN) di Kementerian kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang PUPR. Perihal kebahagiaan intens pada diri pegawai sendiri, hubungan itu diceritakan kepada mitra intern dan antar pegawai, serta relasi sosialnya. kerjanya, keluarganya, atau Kebahagiaan dimaksud berhubungan dengan kepada orang lain dengan kepuasan berperilaku, berkreasi, peningkatan bangga. Mereka mengalami kinerja individu yang optimal, dan penghargaan suasana kerja yang kondusif atas prestasi kerja. Secara keseluruhan, perihal untuk berkarier karena tempat itu berhubungan dengan positive psychology bekerja mereka ada di bangunan progress (Seligman, 2005). gedung hijau yang ramah lingkungan, aman dan nyaman untuk aktivitas perkantoran, sehingga mempengaruhi kinerja menjadi lebih baik, dan memacu produktivitas yang lebih tinggi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 101

Meningkatkan kualitas visual gedung lama yang menyatu dengan keseluruhan konsep Kampus PUPR 102 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 103

Secara teoritis, menurut Carr (2004) secara Individu yang menyenangi keseluruhan kebahagiaan di tempat kerja dan mencintai pekerjaan akan tergantung pada evaluasi kognitif kepuasan bahagia dalam melakukan dalam berbagai domain kehidupan seperti pekerjaan. Hal ini berarti keluarga, pekerjaan, pengaturan, dan pengalaman individu yang bekerja sepenuh afektif. Eddington dan Shuman (dalam Putri, hati dan tanpa mengenal lelah 2009) menyebutkan domain kehidupan dalam akan merasakan kepuasan memperoleh kebahagiaan merupakan diri dalam pekerjaannya, sehingga sendiri, keluarga, waktu, kesehatan, keuangan, berdampak pada produktivitas dan pekerjaan. Dengan demikian, domain kerja, sesuai kehendak sendiri, pekerjaan sebagai salah satu domain kehidupan tidak terpaksa, dan merasa untuk mendapatkan kebahagiaan. Bekerja dapat tugas sebagai tanggung jawab memenuhi tiga kebutuhan dasar manusia, memberikan rasa puas dalam yakni: sandang, pangan, dan papan. Meskipun melakukan pekerjaan sehari-hari. demikian, setiap individu mempunyai cara yang Hal ini berarti bahwa individu berbeda dalam memaknai suatu pekerjaan. saat bekerja tidak hanya ingin mendapatkan materi, melainkan Menurut Lopez dan Snyder (2007) tiga konsep juga sebagai bentuk panggilan kerja yaitu pekerjaan yang berfokus pada hati. keuangan sehingga memandang pekerjaan sebagai keuntungan yang diperoleh dari provider untuk kebutuhan keluarga, kedua pekerjaan merupakan suatu karir dengan cara memfasilitasi motivasi berprestasi, menstimulasi kebutuhan berkompetisi, atau meningkatkan harga diri dan kepuasan, ketiga pekerjaan merupakan suatu panggilan hati nurani, yang bersumber dari kebermaknaan pribadi, yang berasal dari keyakinan individu melakukan tujuan sosial, dan bermanfaat sebagai bentuk pengembangan diri ke arah yang lebih baik. Penilaian kebahagiaan di lingkungan Kampus Untuk memahami karakteristik kebahagiaan PUPR didefinisikan sebagai kondisi emosi dalam bekerja di Kementerian PUPR dilakukan positif dan aktivitas positif yang dirasakan oleh survei terhadap 375 responden pegawai PUPR, individu secara subyektif dalam menilai diri maka diperoleh faktor-faktor yang membuat sebagai individu yang bahagia atau tidak dalam seseorang bahagia bekerja di tempat kerja melakukan aktivitas pekerjaan di tempat kerja. Kampus PUPR. 104 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mengejar Misi; Komitmen dan Kebijakan Penguatan identitas logo Kementerian PUPR di taman Faktor-faktor kebahagiaan dimaksud adalah (1) ulang, (10) Pengurangan pemakaian kertas dan Relasi sosial yang berkualitas, (2) Kondusifitas penggunaan informasi teknologi sebagai alat iklim bekerja yang ramah lingkungan, (3) bantu kerja, (11) Fasilitas kantin yang bersih dan Suasana hati untuk berempati dan peduli sehat, fasilitas klinik, fasilitas koperasi, tempat kebersamaan, (4) Dampak positif dari Bangunan ibadah, belanja, pesan tiket, museum, mini Gedung Hijau PUPR, (5) Honor yang sesuai teater, ruang bermain anak, RTH, dan lain-lain, dengan prestasi, atau sebaliknya wanprestasi (12) Fasilitas parkir sepeda, motor, mobil secara (6) Jaminan pensiun, jaminan sosial tenaga elektrik dan non elektrik, (13) Progresivitas kerja dan jaminan kesehatan, (7) Waktu kerja kinerja produktif, tujuan berkarier, cukup waktu normal, perangkat kerja berteknologi, dan bersama keluarga, (14) Tempat kerja yang tempat kerja ramah lingkungan, (8) Sirkulasi hijau dan mudah dijangkau oleh kendaraan udara baik, dan pencahayaan alami, serta umum, bus, MRT, dan daerah bebas banjir, (15) dukungan terhadap program efisiensi energi Kebanggaan dengan tempat kerja bangunan listrik PLN, (9) Pemanfaatan air bersih hasil daur gedung hijau Kampus PUPR. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 105

Responden tercatat sebagai orang-orang yang (35,7%); berjenis kelamin wanita (38,9 %) dan cukup representatif untuk disurvei pendapatnya laki-laki (61,1 %) dengan usia kerja antara 5 tahun terhadap kondisi bahagia di tempat kerja. hingga lebih dari 20 tahun, serta memiliki ragam Responden terdiri atas para pegawai kantor latar pendidikan: SMA (20,5%), S1 (38,7%), S2 PUPR yang berstatus PNS (64%), dan non PNS (34,4%), dan lainnya adalah S3 dan D3. Pengukuran Kebahagiaan di Kantor Bangunan Gedung Hijau PUPR Faktor-faktor Kebahagiaan Responden (org) Bobot (%) di Kantor Bangunan Gedung Hijau (BGH) PUPR No. sesuai sangat sesuai sangat sesuai sesuai 1 Relasi sosial yang berkualitas a. dengan rekan kerja dan tamu kantor - 1.60 8.80 89.60 4.80 93.80 b. dengan pimpinan dalam hal motivasi, prestasi, sanksi dan 0.20 1.20 10.60 87.40 karier 2 Kondusifitas iklim bekerja yang ramah lingkungan, sehat, 0.10 1.90 aman dan nyaman 3 Suasana berempati, peduli kebersamaan, dan gotong royong a. berempati dan membantu rekan yang padat pekerjaan - 0.90 8.10 91.00 9.40 88.60 b. peduli kebersamaan dan kegotongroyongan dalam - 2.00 5.10 93.00 bekerja 14.50 82.30 8.70 85.90 4 Dampak positif kampus PUPR dalam melaksanakan tugas - 1.90 10.00 88.10 5 Honor/gaji sesuai prestasi dan sanksi jika wanprestasi - 3.20 14.80 79.70 20.70 70.20 6 Jaminan pensiun, jaminan sosial tenaga kerja dan kesehatan - 5.40 11.00 87.70 7 Waktu kerja normal, perangkat kerja berteknologi, dan - 1.90 9.70 87.00 tempat kerja ramah lingkungan 12.00 85.10 8 Sirkulasi udara, pencahayaan alami, dan dukungan terhadap - 5.50 program efisiensi energi listrik PLN 10.00 87.30 9 Pemanfaatan air bersih hasil daur ulang di Taman Abipraya - 9.10 8.70 90.10 9.40 89.40 10 Pengurangan pemakaian kertas dan penggunaan informasi - 1.30 9.40 89.40 teknologi sebagai alat bantu kerja Fasilitas kantin yang bersih dan sehat, fasilitas klinik, fasilitas 1.10 2.20 11 koperasi, tempat ibadah, belanja, pesan tiket, museum, mini teathre, ruang bermain anak, RTH, dll. 12 Fasilitas parkir sepeda, sepeda motor, mobil secara konven- - 2,90 sional maupun parkir elektrik 13 Progresivitas kinerja produktif, tujuan berkarier, cukup waktu - 2,70 bersama keluarga 14 Tempat kerja yang hijau dan mudah dijangkau oleh kenda- - 1.20 raan umum, bus, MRT, dan daerah bebas banjir 15 Kebanggaan dengan tempat kerja kampus PUPR - 1.20 Kebanggaan dengan tempat kerja kampus PUPR - 1.20 106 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mengejar Misi; Komitmen dan Kebijakan Hasil pengukuran melalui survei ini sangat yang hijau, teduh, dan mudah dijangkau oleh mengagumkan, responden sangat bahagia, atau kendaraan umum, bus kota, MRT, dan daerah setidaknya cukup bahagia bekerja di Kampus PUPR. bebas banjir, dan (5) sangat bahagia (89,40%) Catatan sangat bahagia ditemukan pada lima faktor karena bangga memiliki tempat kerja di bangunan kebahagiaan, yaitu (1) sangat bahagia (89,60%- gedung hijau Kampus PUPR. Meskipun demikian, 93,80%) karena relasi sosial yang berkualitas survei mencatat ada dua faktor kurang bahagia di dalam budaya ramah lingkungan; (2) sangat yang persentasenya cukup signifikan, yaitu (1) bahagia (88,60% - 91,00%) karena suasana kerja kurang bahagia (5,50%) karena sirkulasi udara yang selalu saling berempati, peduli kebersamaan, dan pencahayaan alami di waktu kerja masih dan gotong royong di dalam bekerja; (3) sangat dibarengi dengan penggunaan air condition bahagia (93,00%) karena melihat adanya dampak dan lampu penerangan yang berbasis energi positif dari bangunan gedung hijau Kampus PUPR listrik PLN; (2) kurang bahagia (9,10%) karena dalam melaksanakan tugas di Kementerian PUPR; pemanfaatan air bersih hasil daur ulang di Taman (4) sangat bahagia (90,10%) karena tempat kerja Abipraya belum maksimal. Lima faktor yang menjadikan rasa kebahagiaan Dua faktor yang menjadikan rasa kurang bahagia 107 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Sesungguhnya, faktor-faktor kebahagiaan di yang lebih produktif, lebih membangun dan tempat kerja di Kampus PUPR hasil temuan hasilnya memuaskan (Maryanto, 2010). Konsep survei saling berkaitan. Faktor relasi sosial yang mengenai relasi sosial yang positif dengan berkualitas itu terjadi karena rata-rata para orang lain didasarkan pada esensinya manusia pegawai berperilaku budaya ramah lingkungan, adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu baik dengan rekan kerja dan tamu kantor, maupun dengan yang lain sehingga segala aktivitas tidak dengan pimpinan di masing-masing bagian terlepas dari adanya hubungan dengan orang pekerjaan. Pimpinan selalu memotivasi pegawai lain. Relasi sosial berkualitas dengan orang untuk bekerja mencapai prestasi terbaik. Tetapi lain dalam hal ini adalah suatu kondisi dimana sebaliknya, pimpinan akan memberikan sanksi jika seseorang berhubungan satu sama lain saling terjadi wanprestasi atas kualitas produk pekerjaan mendukung tercapainya tujuan, visi dan misi, yang dihasilkannya. Temuan cukup bahagia serta terselesaikannya pekerjaan rekan kerja menuju sangat bahagia (10,60%-87,70%) terdapat dan pimpinan/atasan, jika dibutuhkan. Rekan pada kondusifitas iklim bekerja yang ramah kerja dan pimpinan/atasan merupakan orang- lingkungan, bersih, sehat, aman dan nyaman. orang terdekat pada saat berada di tempat Nilai tersebut didukung oleh aksesibiltas menuju kerja, maka tidak mengherankan jika seseorang ke tempat kerja yang mudah dijangkau dengan mengandalkan saran, dukungan, penilaian transportasi publik (28,2% - 61,8%). Aksesibilitas dan pendapat dari orang-orang terdekatnya, kota Jakarta Selatan yang sangat mendukung sehingga terjalin hubungan yang positif. ini menjadikan nilai kebanggaan pegawai pada wujud fisik bangunan dan lingkungan Kampus Namun, ada juga faktor suasana hati dari PUPR yang hijau, teduh, dan bebas banjir ini lebih seseorang yang menentukan bagaimana relasi mendonimasi persepsi kebahagiaan di tempat dengan sesama manusia itu dibangun. Suasana kerja. Dengan demikian, suasana kerja di Kampus hati untuk berempati dan peduli kebersamaan PUPR saat ini sangat strategis berkontribusi positif adalah basis mentalitas manusia di dalam berelasi terhadap meningkatnya kebahagiaan di tempat sosial yang berkualitas. Seseorang yang berempati kerja para pegawainya. pada kepadatan pekerjaan rekan sejawat, atau pimpinannya (56%), serta peduli dengan Faktor berikutnya yang membuat seseorang kebersamaan dan kegotongroyongan (51%) mengalami kebahagiaan di tempat kerja merupakan faktor-faktor kebahagiaan di tempat adalah relasi sosial yang berkualitas dengan kerja. Oleh sebab itu, semua pegawai diharapkan rekan kerja dan orang lain (50,60%), serta harus selalu dalam kondisi sehat psikis/jiwa dan relasi dengan pimpinan/atasan (45%). fisik/raganya dalam menjalankan tugas pekerjaan. Relasi sosial berkualitas dengan orang lain Korelasi suasana hati antar pegawai untuk didefinisikan sebagai hubungan antara orang saling berempati, saling peduli kebersamaan yang satu dengan orang lain yang bukan dan kegotongroyongan menjadi penting untuk sekedar hubungan pasif, melainkan suatu dirawat oleh organisasi kepegawaian yang ada di aktivitas yang mengembangkan kerja sama lingkungan Kementerian PUPR. 108 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mengejar Misi; Komitmen dan Kebijakan Dampaknya adalah positif untuk terwujudnya dari apa yang diusahakannya, baik karena hasil kebahagiaan di tempat kerja (93%). Hal belajar, bekerja, atau berlatih keterampilan dalam berikutnya yang membuat seseorang bahagia bidang tertentu. Prestasi direfleksikan sebagai di tempat kerja adalah prestasi atau wanprestasi hasil nyata dari puncak pengembangan potensi yang berujung pada honor atau gaji yang diri. Tetapi, kondisi sebaliknya adalah wanprestasi. diterima (82,30%). Prestasi kerja terdiri dari Meskipun wanprestasi merupakan kondisi faktual kategori keberhasilan menyelesaikan tugas ketidakberhasilan seseorang mencapai prestasi, yang berkesesuaian dengan tuntutan hasil tetapi jika seseorang mengetahui tentang pekerjaan, serta berdampak kepuasan pada penyebab ketidakberhasilan itu, maka pada pengembangan diri seseorang. Seseorang umumnya seseorang akan merasa bahagia karena berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu hasil dapat belajar dari ketidakberhasilan tersebut. Selasar Gedung Heritage, kantor Kementerian PUPR Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 109

Klinik Kementerian PUPR memiliki beberapa ruang layanan kesehatan untuk seluruh pegawai Faktor lain yang mempengaruhi kebahagiaan di bangga berkantor dan tidak canggung bercerita tempat kerja adalah adanya jaminan pensiun, tentang Kampus PUPR. jaminan sosial tenaga kerja dan kesehatan bagi para pegawai Kementerian PUPR (85%). Bekerja di lingkungan hijau, bangunan gedung Sementara, waktu kerja normal, perangkat hijau, dan manajemen perkantoran hijau kerja berteknologi, dan tempat kerja ramah merupakan pengalaman yang berkesan positif, lingkungan (88,10%) adalah faktor kebahagiaan dan membahagiakan pegawai kantor. Lokasi yang diberikan oleh Kementerian PUPR. Tentu, kawasan kantor yang teduh di tengah kota setiap pegawai sangat merasa berbahagia Jakarta Selatan yang panas, dan ramai lalu lintas apabila waktu kerja normal, 8 jam per hari, tanpa di sekelilingnya, sungguh luar biasa untuk selalu melakukan kerja lembur, dan tanpa mengganggu menikmati hari-hari kerja di Kampus PUPR. aktivitas dengan keluarga. Pegawai terbantu Kesibukan kegiatan dan kepadatan pekerjaan dengan ketersediaan perangkat kerja yang tidak membuat tekanan yang berdampak negatif menggunakan teknologi informasi, di tempat kepada pegawainya. Sebaliknya, kondisi tersebut kerja yang ramah lingkungan. Oleh sebab itu, menimbulkan empati dari rekan kerja lainnya tidak mengherankan apabila responden memilih untuk saling empati, saling menolong, saling sesuai hingga sangat sesuai pada pernyataan peduli untuk berbagi kebahagiaan dengan rekan 110 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mengejar Misi; Komitmen dan Kebijakan sejawat. Bekerja di tempat kerja yang berkonsep Faktor terpenting yang membuat seseorang arsitektur bangunan gedung hijau pada dasarnya bahagia di tempat kerja itu sebenarnya adalah membanggakan karena selalu memanfaatkan faktor kesehatan diri dan sesama rekan sejawat. sirkulasi udara segar, dan pencahayaan alami, serta Kesehatan adalah keadaan sejahtera secara fisik, mendukung terhadap program efisiensi energi psikis, ekonomi, dan sosial yang memungkinkan listrik PLN. Tetapi, pegawai tidak memberikan nilai seseorang hidup produktif dan bermanfaat untuk sangat bahagia (79,70%) karena di sisi lain mereka orang lain (Kesari, 2012). Konsep kesehatan masih memerlukan energi listrik PLN untuk AC berkaitan dengan konsep kebahagiaan pada dan lampu penerangan di saat kerja, apalagi di setiap seseorang yang bekerja harus memiliki kala cuaca mendung. Pemanfaatan air bersih kondisi fisik dan psikis yang sehat, dimana hasil daur ulang yang didesain di lansekap ruang seseorang yang berada dalam kondisi sehat luar cukup membahagiakan (70,20%) dan perlu jasmani dan rohani tentu memiliki pikiran yang didayagunakan lagi agar lebih membanggakan. sehat pula sehingga dalam bekerja seseorang siap mengerjakan pekerjaan yang akan Adapula rasa bahagia terhadap upaya dilakukannya. Hal tersebut membuat mereka pengurangan pemakaian kertas dan penggunaan lebih berbahagia. Kesehatan yang dimaksud informasi teknologi digital sebagai alat bantu terdiri dari kategori sehat fisik, sehat jiwa, dan bekerja (87,70%) yang mana sesungguhnya suasana rileks. merupakan konsistensi dari penerapan konsep arsitektur bangunan gedung hijau Kampus Bagi para pegawai PUPR yang hadir di kantor PUPR. Bagi para pegawai baru dan lama, dengan berkendara sendiri menggunakan bekerja di kantor dengan ketentuan semacam sepeda, sepeda motor, mobil, juga boleh ini menjadi pengalaman yang menarik dan bangga karena Kampus PUPR menyediakan membahagiakan mereka. Faktor kebanggaan fasilitas parkiran yang luas, disamping fasilitas itu ditambah lagi dengan tersedianya beragam parkir mobil non elektrik, dan mobil elektrik fasilitas pendukung, seperti: fasilitas kantin yang (85,10%). Dengan konsep bangunan gedung bersih dan sehat, fasilitas klinik, fasilitas koperasi, hijau, maka diharapkan para pegawai semakin fasilitas tempat ibadah, fasilitas belanja, fasilitas semangat dalam bekerja, nilai progresivitas pemesanan tiket, fasilitas museum, mini teater, kinerja semakin produktif, tujuan setiap individu ruang bermain anak, RTH, website PUPR, dan berkarier di Kementerian PUPR tercapai, dan lain sebagainya (87%). Semua fasilitas tersebut memiliki waktu yang cukup untuk membina merupakan karya besar yang merubah image kebahagiaan bersama keluarga. Pada dasarnya, kawasan perkantoran PUPR menjadi suatu kota Kampus PUPR memiliki dampak positif di dalam hijau yang penuh fasilitas cerdas, yang mampu mewujudkan kebahagiaan di tempat kerja. memberi pelayanan komprehensif kepada para Lingkungan tempat kerja yang hijau meliputi: pegawainya, paling tidak selama pegawai PUPR bangunan gedung hijau tempat bekerja, lokasi bekerja 8 jam, termasuk pada saat jam istirahat, kawasan yang strategis diwujudkan sebagai atau pada waktu acara kebersamaan. kompleks bangunan gedung hijau perkantoran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 111

di ruang kota Jakarta Selatan yang panas dan padat kantor, dan seterusnya. Pegawai berbahagia transportasinya, tersedianya ruang-ruang kerja dan di tempat kerja pada tingkat sangat fasilitas perangkat kerja yang berteknologi modern. sederhana diartikan apabila bisa menerima kompensasi/honor atas jasa yang diberikan, Kebahagiaan pegawai pada taraf yang paling atas peluang berkembangnya karier, dan sederhana dinyatakan dengan beberapa indikasi, atas suasana kondusif untuk mendukung antara lain: bangga memiliki bangunan gedung hijau proses kerjasama, berproduksi, dan berarti yang teduh, asri, dan nyaman untuk bekerja, bangga bagi kemajuan usaha bersama dan karier diri dengan sistem kerja manajemen perkantoran yang sendiri. Kompensasi adalah segala sesuatu hijau, senang untuk mengerjakan semua aktivitas yang diterima pekerja sebagai balas jasa di dalam maupun di luar ruang bangunan gedung terhadap pekerjaan yang dilakukan. Suasana kerja yang nyaman mendukung produktivitas kerja pegawai 112 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mengejar Misi; Komitmen dan Kebijakan Dapat disimpulkan bahwa ditemukan lima 4. Relasi sosial yang berkualitas, baik dengan belas faktor yang membuat para pegawai PUPR rekan sejawat, orang lain, maupun dengan berbahagia di tempat kerja, yaitu adalah : pimpinan/atasan 1. Kebanggaan dengan tempat kerja saat ini 5. Suasana hati untuk berempati pada padatnya kantor Kampus PUPR pekerjaan sesama, dan peduli kebersamaan 2. Iklim bekerja yang ramah lingkungan, sehat, serta kegotongroyongan aman dan nyaman 6. Dampak positif lingkungan fisik bangunan 3. Tempat kerja yang hijau dan mudah dijangkau gedung hijau Kampus PUPR oleh transportasi publik, angkutan umum, 7. Honor yang sesuai dengan prestasi, atau bus, MRT, dan lokasi ada pada daerah bebas sebaliknya wanprestasi banjir 8. Jaminan pensiun, jaminan sosial tenaga kerja, dan jaminan kesehatan 9. Waktu kerja normal, perangkat kerja berteknologi, dan tempat kerja yang ramah lingkungan 10. Sirkulasi udara, dan pencahayaan alami, serta dukungan terhadap program efisiensi energi listrik PLN 11. Pemanfaatan air bersih hasil daur ulang 12. Pengurangan pemakaian kertas dan penggunaan informasi teknologi sebagai alat bantu kerja 13. Fasilitas kantin yang bersih dan sehat, fasilitas klinik, fasilitas koperasi, tempat ibadah, belanja, pesan tiket, museum, mini teater, ruang bermain anak, RTH, dan lain-lain 14. Fasilitas parkir sepeda, sepeda motor, mobil, baik parkiran secara elektrik maupun non elektrik 15. Progresivitas kinerja produktif, tujuan berkarier, cukup waktu bersama keluarga. Dengan demikian, Kementerian PUPR patut berbangga bahwa pembangunan fisik bangunan gedung dan lingkungan Kampus PUPR bermanfaat secara fisik dan psikis sebagai tempat untuk bekerja yang berdampak pada kebahagiaan para pegawainya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 113

Kunjungan Tamu ke lingkungan Kampus Hijau PUPR WAHANA EDUKASI, BELAJAR BERSAMA Bangunan yang hemat energi, rindangnya Ke depan salah satu yang akan digagas, pepohonan dan berwarnanya taman-taman nan harapannya adalah menciptakan Kampus asri, air yang terkelola dengan baik, bangunan PUPR sebagai wahana edukasi untuk semua yang terawat adalah beberapa manfaat yang orang, sehingga semua orang dapat menikmati yang dapat langsung dirasakan di Kampus PUPR. keindahan dan mendapatkan manfaat dari Tentu tidak berhenti disini! Kembali pada istilah Kampus PUPR. Banyak pembelajaran yang bisa mengapa lingkungan perkantoran Kementerian dibawa keluar, terutama dari dunia pendidikan. PUPR disebut sebagai Kampus PUPR? Karena Bagaimana belajar mengembangkan taman disini adalah tempat belajar, belajar banyak yang ramah lingkungan di tengah padatnya hal yang berkaitan dengan infrastruktur dan kota, bisa jadi ini adalah hal yang tidak mudah, infrastruktur hijau yang ada di dalam Kampus termasuk belajar mengenal jenis tanaman dan PUPR tentunya. vegetasi yang sangat beragam. 114 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mengejar Misi; Komitmen dan Kebijakan Lebih jauh, Kampus PUPR akan lebih terbuka Berikutnya, inisiatif mengadakan berbagai untuk publik agar bisa belajar tentang ke-PUPR- acara dan agenda yang dikemas untuk an, misalnya dengan mengatur waktu di hari memperkenalkan Kampus PUPR kepada publik libur kerja sehingga tidak terlalu mengganggu dan perannya sebagai lembaga pemerintah yang aktivitas rutin sebagai tempat bekerja dengan bergerak di bidang pembangunan infrastruktur melibatkan green community yang dibentuk dan perumahan rakyat, sehingga masyarakat di dalam Kampus PUPR sebagai agen yang akan lebih tertarik dan mau datang ke Kampus bertugas untuk memberikan knowledge sharing. PUPR. Salah satunya adalah dengan bekerja Harapan lainnya, Kampus PUPR dapat menjadi sama dengan berbagai pihak untuk menjadikan percontohan untuk perkantoran di seluruh Kampus PUPR sebagai objek wisata edukasi dan Indonesia baik itu gedung kementerian maupun menjadi bagian tidak terpisah dalam bentuk gedung-gedung swasta yang mengarah pada paket tur wisata yang khususnya dikemas di DKI bangunan hijau. Seperti halnya yang sudah Jakarta. dilakukan beberapa komunitas yang sudah hadir untuk belajar tentang bangunan dan segala komponennya di Kampus PUPR. Kunjungan beberapa komunitas ke Kampus Hijau PUPR Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 115

Ada hal yang selalu menggelitik di tengah Tanaman hidroponik di Kampus kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk, siapa PUPR media tanamnya bilang tinggal di kota itu susah berkebun? Dengan bukan berupa tanah, tetapi urban farming, mimpi punya kebun sendiri bisa menggunakan media tanam air. terwujud! Kampus PUPR telah membuktikan Tanaman hidroponik juga tidak dan berhasil melakukan 2 kali panen. Dengan membutuhkan banyak air, tidak memanfaatkan celah-celah lahan dan bangunan perlu melakukan penyiraman perkantoran, kesempatan untuk dapat berkebun seperti tanaman yang ditanam tanpa memedulikan luas lahan dapat dilakukan. pada media tanah. Hasilnya? Sepetak kecil tanah atau ruangan sudah cukup Memuaskan! Hasil panen untuk mewujudkan berkebun dengan pot-pot sayuran yang segar dan hasilnya gantung dan tiang penyangga. Jenis tanaman dapat dinikmati bersama. yang dipilih adalah sayur-sayuran atau tanaman herbal yang cepat panen dengan menggunakan teknik penanaman hidroponik merupakan teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan. Sayuran yang ditanam dengan hidroponik lebih sehat serta aman dikonsumsi. Pemanfaatan Lahan dengan diisi oleh hidroponik 116 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mengejar Misi; Komitmen dan Kebijakan Langkah awal ini tentu menggembirakan, kegiatan urban farming dapat menjadi salah satu aktivitas pendukung green community di Kampus PUPR dengan mengelola ruang-ruang yang dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Berikutnya, inisiatif mengadakan berbagai acara dan agenda yang dikemas untuk memperkenalkan Kampus PUPR kepada publik dan perannya sebagai lembaga pemerintah yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur dan perumahan rakyat, sehingga masyarakat akan lebih tertarik dan mau datang ke Kampus PUPR. Salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk manjadikan Kampus PUPR sebagai objek wisata edukasi dan mejadi bagian tidak terpisah dalam bentuk paket tur wisata yang khususnya dikemas di DKI Jakarta. Tentu menjadi sebuah kerugian kalau Kampus PUPR ini tertutup, karena banyak hal baik yang bisa dibagikan kepada khalayak luas dan dapat di replikasi di tempat lain! Sebagian hasil dari sistem tanam hidroponik 117 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat



04 KMaemrepkuas PBUicPaRra

Diana Kusumastuti Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR Kawasan Hijau Kampus PUPR adalah wujud nyata penerapan green building dan green kawasan pada kompleks perkantoran di Jakarta Selatan yang bisa dijadikan contoh untuk kawasan perkantoran berkelanjutan di masa depan. Beragam tanaman mulai tanaman perdu, hias, buah-buahan, juga hewan peliharaan ayam, kelinci, burung-burung termasuk tupai harmonis dalam kawasan. Dengan disain yang menyatu antar elemen hard dan soft namun tetap lebih memprioritaskan unsur tanaman menjadikan Kampus PUPR ini lebih hijau, lebih asri dan lebih nyaman untuk bekerja. 120 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mereka Bicara Kampus PUPR Iwan Suprijanto Dirjen Perumahan Kawasan Hijau Kampus PUPR merupakan penerapan Greenship Neighborhood dengan standar paling baik karena tidak hanya ramah lingkungan, hemat energi tapi juga meningkatkan kenyamanan bagi seluruh ASN di Kementerian PUPR sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja, harapan untuk ke depannya semoga lingkungan yang sudah dibangun dengan baik ini bisa dipelihara dan dijaga kebersihannya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 121

Endra S. Atmawidjaja Staf Ahli Menteri PUPR Dalam satu era, Winston Churchill pernah mengatakan bahwa “We shape the buildings, and than the buildings will shape us”. We shape the buildings dimaknai membentuk struktur, buildings will shape us dapat diartikan bahwa gedung atau bangunan akan membentuk kultur. Green building bukan soal bangunan tapi tentang orang. Bagaimana membentuk struktur dan kultur, karena yang hidup di gedung ini adalah orang. Bisa kita bayangkan seluruh pegawai hidup di Kampus PUPR selama 12 jam per hari, setengah dari waktunya berada di kantor. Mau tidak mau kantor akan membentuk penghuninya dan ini sudah terbukti sekarang bahwa infrastruktur tidak hanya berbicara unsur yang kaku, kokoh dan tidak bisa dinikmati oleh orang yang tinggal disana. Struktur harus menyatu dengan orang-orangnya dan menyatu dengan alamnya. Itulah mengapa Kampus PUPR ini bisa sedemikian hijau, karena kita ingin menyatu dengan apa yang ada di gedung dan seluruh elemen-elemen disini, yaitu lingkungan dan greenery-nya. Kita tidak ingin Kampus PUPR menjadi bagian dari hutan beton, tapi menjadi ruang-ruang yang bernafas didalam ruang beton itu. Sibarani Sofyan Ketua Umum Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia “Kompleks Kementerian PUPR bagi saya menyerupai kampus yang kompak dan cukup menarik sebagai model perkantoran pemerintahan. Memiliki beberapa terobosan seperti parking automated vertical, UMKM Kalayang dan juga green building. Bisa menjadi inspirasi untuk kementerian lain” 122 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mereka Bicara Kampus PUPR Dian Irawati Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR Kampus Hijau PUPR tidak saja dilihat dari energi yang dihemat, air tanah yang dilindungi, rancang bangun yang serasi selaras dengan lingkungan, maupun lansekap yang membuat suasana hidup, tapi lebih jauh dari itu kami merasakan wujud dari smart living di lingkungan kerja, pola kehidupan kerja yang layak dan nyaman, lingkungan sehat, serta semakin terasanya pola mobilitas yang baik dalam menunjang aktivitas. Yayat Supriyatna Pakar dan Pemerhati Kota Green Kampus PUPR adalah bukti karya bukan teori. Realitas ini adalah bagaimana makna gagasan atau konsep mampu diwujudkan dengan keseriusan atau ketekunan. Green Kampus PUPR merupakan wujud keberanian untuk mengalahkan berbagai stigma green Kampus itu mahal atau sulit diwujudkan. Apalagi untuk kantor pemerintahan. Green Kampus PUPR adalah pelopor bagaimana yang tidak bisa itu dapat diwujudkan tanpa keraguan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 123

Vallin Tsarina Urban Designer \"Yang paling berkesan dari kompleks Kampus PUPR adalah jaringan jalur pejalan kaki, akses penghubung yang terintegrasi antar bangunan, serta series of pocket park di dalam kawasan yang berhasil menghadirkan journey of experience menarik bagi pengguna dan pengunjung. Menariknya lagi, ruang terbuka hijau di dalam kawasan berhasil menjadi collaborative space dengan suasana hijau yang juga dapat dinikmati baik dari dalam maupun luar ruang.\" Hilda B Alexander Kompas.com Siapa yang belum berkunjung ke Kompleks Perkantoran PUPR? Anda akan dibuat terkagum-kagum. Karena Kompleks Perkantoran PUPR ini dirancang dengan konsep passive design yang terbukti mampu menstimulasi produktivitas pegawainya. Konsep passive design ini diimplementasikan dengan sangat paripurna yang mencakup struktur bangunan, termasuk orientasi bangunan, penempatan bukaan, pemasangan skylight sebagai akses pencahayaan alami, insulasi dan penggunaan material bangunan tepat guna, serta elemen lainnya yang memungkinkan trafik mobilitas pegawai menjadi sangat efektif dan efisien. Pendek kata, Kompleks Perkantoran Kementerian PUPR adalah definisi “bangunan bernafas” dengan standar tinggi yang bisa menjadi acuan kompleks perkantoran lainnya. 124 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mereka Bicara Kampus PUPR Nirwono Joga Pakar Tata Kota Perjalanan menjelajahi infrastruktur air, bina marga, cipta karya, dan perumahan, semua akan kita temukan di Kampus PUPR Sigit Nugroho Fajar Indonesia Network/Jitunews PUPR tentu tidak akan sulit untuk mewujudkan konsep Green Building di IKN Nusantara, sebab apa yang sudah ada di Kampus PUPR, telah mencerminkan konsep green building yang sempurna. Saya harap seluruh Kementerian/Lembaga bisa menduplikasinya untuk sustainability lingkungan. Iwan Prijanto Ketua Umum GBCI, CEO DEX Solusi Transit Gedung Utama PUPR menjadi salah satu pionir dan teladan pencapaian dan praktek Green Building di Indonesia. Sejak awal meraih Greenship Platinum sebagai bangunan gedung baru dan terus berhasil mempertahankan pencapaian Greenship platinum tersebut hingga beberapa kali saat resertifikasi sebagai gedung eksisting. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 125

Nurul Syahid Generasi Muda BWS Nusa Tenggara 1, Ditjen SDA Ketika berkunjung ke Kantor PUPR Pusat rasanya seperti kembali ke \"rumah\" karena disambut dengan suasana seperti halaman belakang rumah sendiri, dengan lingkungan yang asri oleh rindangnya hijau pepohonan. Lingkungan hijau yang mendukung dalam kegiatan bekerja dengan intensitas kerja yang cukup tinggi. Konsep smart and green building yang diterapkan pada kompleks Kementerian PUPR ini tidak hanya mengutamakan keindahan dan kenyamanan namun juga memikirkan “masa depan” sehingga generasi yang akan datang masih dapat menikmati apapun yang dibangun tanpa merenggut keindahan dan manfaat dari natural resources kita. Gery Generasi Muda BPJT Sudut demi sudut Kampus PUPR terus berbenah. Pressure pekerjaan yang cukup tinggi bagi seluruh pegawai Kementerian PUPR, diseimbangkan oleh bermacam tanaman, desain interior gedung yang nyaman untuk bekerja maupun aktivitas non pekerjaan (olahraga). Merasa beruntung menjadi bagian pegawai yang tumbuh dan ikut merasakan ambience kampus/ kantor yang ramah lingkungan dan memanjakan mata. 126 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mereka Bicara Kampus PUPR Heppy Sugiarti Generasi Muda Setjen Konsep green building pada Kampus PUPR sangat sesuai dengan kaum milenial yang suka dengan alam tanpa melupakan estetika, seperti menikmati makan siang di taman PUPR dengan suasana sejuk di bawah pohon rindang sambil melihat fauna di sekitar (burung merpati, tupai, dan lain- lain). Di beberapa sudut Kampus PUPR juga sangat menarik untuk berswafoto dan dijadikan konten media sosial. Banyaknya pepohonan di lingkungan Kampus PUPR menjadikan kualitas udara yang baik sehingga suasana bekerja lebih kondusif menghasilkan pekerjaan yang produktif. Dyah Nurul Generasi Muda Setjen Kampus PUPR bukan hanya sebagai perkantoran untuk bekerja tetapi di dalamnya terdapat taman yang hijau dan nyaman bagi Generasi Muda untuk kumpul melakukan diskusi dan sharing bersama teman-teman antar unit organisasi. Selain itu, dengan dikelilingi ratusan vegetasi dan aneka fauna seperti tupai, kelinci, kucing, burung, ayam, ikan, iguana dan kura-kura menjadikan lingkungan Kampus PUPR lebih santai dan dapat mengurangi kejenuhan dalam bekerja. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 127

Alfanita Generasi Muda Ditjen Perumahan Kampus PUPR dikembangkan dengan konsep green building dan green site yang diarahkan untuk penghematan energi, efisiensi penggunaan air, kualitas udara yang lebih baik, pengurangan limbah, serta penghematan operasional dan perawatan gedung. Lingkungan kerja yang hijau dengan kualitas udara yang baik, fasilitas pejalan kaki serta jalur sepeda yang aman dan nyaman dapat menstimulasi keinginan Insan PUPR untuk bergerak, beraktivitas, dan bersosialisasi, sehingga berdampak besar bagi kesehatan dan peningkatan kualitas dan produktivitas kerja. Okta Generasi Muda Ditjen Bina Konstruksi Sebagai perkantoran dengan Konsep Gedung Hijau, saya yakin setiap orang yang berkunjung kesini, pasti berdecak kagum melihat dan berkeliling di area perkantoran Kementerian PUPR ini. Kantor dengan ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan bangku-bangku di taman, yang bisa dijadikan tempat rehat sejenak pegawainya untuk kumpul dan makan siang bersama. Bahkan area sekitar gedung juga dilengkapi dengan jalur pejalan kaki serta guiding block yang ramah untuk teman-teman difabel. Saya merasa, Kampus PUPR ini merupaka sebuah gift dan pesan dari Bapak Menteri PUPR untuk mewujudkan smart living dalam bekerja. 128 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mereka Bicara Kampus PUPR Hana Generasi Muda Ditjen SDA Satu kata : AMAZING. Tidak menyangka gedung kantor di pertengahan Jakarta yang penuh gedung pencakar langit ternyata green vibes-nya dapet banget. Tanamannya banyak banget yang ngga sekedar banyak, tapi terawat juga! Yang bikin keren juga, di Kampus PUPR udah ada smart parking, panel surya & ground water tank. Selain itu, fasilitas di Kampus PUPR juga cukup lengkap, masjidnya bagus, ada poliklinik, fasilitas olahraga, Bank, Alfamart, JNE, Kantin Kalayang yang rapi dan bersih. Aji Cakti Kantor Berita ANTARA Kawasan Kampus PUPR merupakan komplek kementerian yang menghadirkan model pemanfaatan air terbaik dan seharusnya diterapkan di seluruh permukiman Indonesia, di mana air di Kampus PUPR bisa langsung diminum dengan akses keran yang menyeluruh. Andi M. Arief Jurnalis Katadata Saya rasa, Kompleks Kementerian PUPR mengedepankan efisiensi dan kenyamanan, khususnya bagi orang yang baru mengunjungi kantor tersebut. Beberapa fitur yang menurut saya memudahkan adalah fasilitas air minum di beberapa sudut, parkir digital, dan pembayaran non tunai di kantin Kalayang. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 129

Santo Reksoprodjo Mahasiswa Magister Arsitektur Usakti Komplek kantor pusat PUPR dengan luas tanah 53.000 m2 sudah berevolusi sejak tahun 2010 dengan menerapkan perencanaan vertical. Dalam rentang waktu 12 tahun terjadi perubahan fisik bangunan dan lingkungannya terlihat sangat signifikan. Penataan lingkungan luar bangunan menawarkan kesejukan udara dan kenyamanan visual dengan pilihan vegetasi hijau yang sangat baik. Terasa sekali pengunjung kantor dimanjakan oleh ruang penerima (foyer) berupa taman terbuka (inner court) yang menggoda pengunjung untuk mencoba duduk sebentar menikmati suasana. Penerapan konsep bangunan hijau pada façade bangunan dilakukan dengan sangat serius. Terasa sekali penerapan vertical garden pada façade lebih menambah kenyamanan thermal yang di lingkungan luar sekitar bangunan. Banyak gedung di Jakarta yang mendapatkan sertifikasi bangunan hijau tetapi terlihat dan terasa “kurang hijau”. Perasaan ini tidak terjadi di komplek gedung Kementerian PUPR ini. 130 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Mereka Bicara Kampus PUPR Tresnowati Soendoro Mahasiswa Magister Arsitektur Usakti Sejak September 2022 mengikuti mata kuliah Perancangan Arsitektur 2 di Magister Arsitektur Universitas Trisakti dengan materi Penerapan Konsep Bangunan Hijau Kampus PUPR, saya banyak membaca tulisan-tulisan yang memberitakan penghargaan-penghargaan yang diterima oleh Gedung Utama PUPR terkait suksesnya penerapan bangunan gedung hijau. Buku ini memaparkan dengan jelas konsep pembangunan berkelanjutan yang diterapkan pada desain kampus Kementerian PUPR berupa pembangunan di kawasan berkepadatan tinggi, perluasan ruang terbuka hijau, sistem MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing) terintegrasi, efisiensi air, dan efisiensi energi. Saat tinjauan ke lokasi, terasa suasana taman yang asri dan sesuai dengan deskripsi Green Building yaitu terciptanya ruang untuk hidup dan kerja yang sehat dan nyaman sekaligus merupakan bangunan yang hemat energi dari sudut perancangan, pembangunan dan penggunaan yang dampak terhadap lingkungannya sangat minim. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 131



05 MKeebnajnaggagaan

05 Menjaga Kebanggaan Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, bukan tata kotanya saja yang harus diurus. Bangunan-bangunan lain, apakah itu permukiman ataupun perkantoran dan fasilitas sosial lainnya juga harus diurus agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang serius. Solusi yang ditawarkan untuk menunjang pembangunan berkelanjutan dari segi bangunan adalah green building atau bangunan hijau. Penerapan konsep bangunan hijau merupakan salah satu topik yang sudah sejak lama dibahas. Bangunan hijau bahkan sudah diterapkan sejak lama di beberapa negara, sebagai salah satu langkah untuk mencegah terjadinya pemanasan global dan kerusakan lingkungan. Di Indonesia, penerapan konsep bangunan yang ramah lingkungan belum lama mulai digalakkan. Kampus PUPR dibangun dengan tujuan mengadopsi konsep bangunan gedung hijau dan lingkungan yang asri, menempati area seluas 5,38 ha pertama kali dirancang pada tahun 2003 dengan konsep “Kebayoran Taman Kota” sebagai landasan utama dalam pengembangan kawasan perkantoran. Kemudian mengalami beberapa kali perubahan rancangan pada tahun 2005, 2009, dan 2010, perubahan tersebut mengarah pada transformasi konsep kampus hijau atau biasa disebut green site concept. Hingga akhirnya Kampus PUPR tampak seperti hari ini, sesuai dengan tujuan utamanya menciptakan lingkungan yang asri. 134 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Sebagian Vertikal Garden di Kampus Hijau PUPR Mengapa kantor pusat Kementerian PUPR di Indonesia. Pengembangan Kampus PUPR disebut sebagai Kampus PUPR? Jawabannya, sebagai gedung percontohan Greenship disini semua insan PUPR tidak hanya bekerja, Neighborhood yang dikeluarkan oleh Green tetapi juga terus belajar. Belajar tentang Building Council Indonesia (GBCI) berbuah hasil pembangunan infrastruktur, tentang peraturan, dengan mendapatkan berbagai penghargaan tentang persatuan, tentang keberagaman. baik lokal maupun internasional untuk golongan Menteri PUPR, Pak Basuki, seringkali green building. Penghargaan paling prestisius di mengingatkan Kementerian PUPR harus menjadi raih pada tahun 2019 yaitu Greenship Gedung organisasi yang selalu belajar agar dapat terus Terbangun Level Platinum dari GBCI, penerapan menyesuaikan diri dengan perubahan. konservasi energi listrik dan air serta konsep ramah lingkungan telah menghemat biaya Gedung utama direpresentasikan sebagai perawatan gedung dan menciptakan suasana landmark Kementerian PUPR menjadi salah kantor yang nyaman untuk bekerja. Terakhir, pada satu simbol implementasi bangunan hijau tahun 2022 ini, Kampus PUPR telah menerima Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 135

Lingkungan tempat kerja yang asri, aman dan nyaman dapat menghadirkan atmosfer yang positif Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi pendingin ruangan. Sebagai contoh, gedung (PSBE) 2022 untuk kategori Gedung Hemat utama Kementerian PUPR mampu menghemat Energi Sub Kategori Gedung Hijau dan Kategori konsumsi listrik hingga 60% terhadap standar Penghematan Energi di Instansi Pemerintah nasional, dan menghemat hingga 35% konsumsi Pusat, serta mendapatkan rekor Muri Kategori air dari standar nasional. Rancangan infrastruktur Kantor Kementerian dengan Koleksi Jenis Kampus PUPR mengembalikan persentase lahan Vegetasi Terbanyak dan Kantor Kementerian terbuka hijau hingga mendekati 40%. Tujuan dengan Penerapan Teknologi Bangunan dan lainnya adalah mengoptimalkan fungsi serapan Sculpture Terbanyak. Penghargaan tersebut air pada area hijau. Dengan konsep seperti ini, merupakan salah satu bentuk dari tanggung ekosistem lingkungan tercipta sehingga mampu jawab Kementerian PUPR terhadap lingkungan. membentuk iklim mikro yang menghasilkan Kementerian PUPR berkomitmen untuk keteduhan dan sirkulasi udara yang baik. berkontribusi terhadap upaya pengurangan dampak kerusakan lingkungan, dengan Lingkungan tempat kerja yang asri, aman menerapkan persyaratan bangunan gedung dan nyaman dapat berkontribusi positif pada hijau dalam pembangunan gedung utama keberhasilan bekerja. Para pegawai PUPR pada dan gedung G dengan konsep hemat energi, waktu ini betul-betul merasakan nilai-nilai khususnya penggunaan listrik, air, dan kebahagiaan di tempat kerja, yang sesuai dengan 136 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Menjaga Kebanggaan ekspektasi mereka sejak diterima sebagai dan sehat, fasilitas klinik, fasilitas koperasi, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian tempat ibadah, belanja, pesan tiket, museum, PUPR. Perihal kebahagiaan itu diceritakan mini teater, ruang bermain anak, RTH, dan lain- kepada mitra kerjanya, keluarganya, atau kepada lain, (14) Fasilitas parkir sepeda, sepeda motor, orang lain dengan bangga. Mereka mengalami mobil, baik parkiran secara elektrik maupun suasana kerja yang kondusif untuk berkarier non elektrik, serta (15) kinerja produktif dan karena tempat bekerja mereka ada di bangunan progresif, tujuan berkarier, cukup waktu bersama gedung hijau yang ramah lingkungan, aman dan keluarga. Dengan demikian, Kementerian PUPR nyaman untuk aktivitas perkantoran, sehingga patut berbangga bahwa pembangunan fisik mempengaruhi kinerja menjadi lebih baik, dan bangunan gedung dan lingkungan Kampus memacu produktivitas yang lebih tinggi. PUPR bermanfaat secara fisik dan psikis sebagai tempat untuk bekerja yang berdampak pada Lima belas faktor yang membuat para pegawai kebahagiaan para pegawainya. PUPR berbahagia di tempat kerja, yaitu (1) kebanggaan dengan tempat kerja saat ini di Ke depan salah satu yang akan digagas, Kampus PUPR, (2) iklim bekerja yang ramah harapannya adalah menciptakan Kampus lingkungan, sehat, aman dan nyaman, (3) tempat PUPR sebagai wahana edukasi untuk semua kerja yang hijau dan mudah dijangkau oleh orang, sehingga semua orang dapat menikmati transportasi publik, angkutan umum, bus, MRT, keindahan dan mendapatkan manfaat dari dan lokasi ada pada daerah bebas banjir, (4) relasi Kampus PUPR. Banyak pembelajaran yang bisa sosial yang berkualitas, baik dengan rekan sejawat, dibawa keluar, terutama dari dunia pendidikan. orang lain, maupun dengan pimpinan/atasan, Bagaimana belajar mengembangkan taman (5) suasana hati untuk berempati pada padatnya yang ramah lingkungan di tengah padatnya pekerjaan sesama, dan peduli kebersamaan kota, bisa jadi ini adalah hal yang tidak mudah, serta kegotongroyongan, (6) dampak positif termasuk belajar mengenal jenis tanaman dan lingkungan fisik Kampus PUPR, (7) honor vegetasi yang sangat beragam. yang sesuai dengan prestasi, atau sebaliknya wanprestasi, (8) jaminan pensiun, jaminan sosial Kampus PUPR akan lebih terbuka untuk publik tenaga kerja, dan jaminan kesehatan, (9) waktu agar bisa belajar tentang ke-PUPR-an dengan kerja normal, perangkat kerja berteknologi, melibatkan green community yang dibentuk dan tempat kerja yang ramah lingkungan, (10) di dalam Kampus PUPR sebagai agen yang sirkulasi udara, dan pencahayaan alami, serta bertugas untuk memberikan knowledge sharing. dukungan terhadap program efisiensi energi Terakhir, Kampus PUPR harus mampu menjadi listrik PLN, (11) pemanfaatan air bersih hasil percontohan untuk perkantoran lain di seluruh daur ulang, (12) pengurangan pemakaian kertas Indonesia yang mengarah pada implementasi dan penggunaan informasi teknologi sebagai bangunan hijau dengan segala komponen di alat bantu kerja, (13) fasilitas kantin yang bersih dalamnya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 137

Efisiensi ruang lahan parkir dengan Kantin Layang (Kalayang) dengan desain yang futuristik di atasnya 138 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Menjaga Kebanggaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 139

Daftar Pustaka Ariati. 2010. Subjective well-being (kesejahteraan subjektif) dan kepuasan kerja pada staf pengajar (dosen) di lingkungan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Undip, 8, No.2 Alfarisi. 2010. Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Produktivitas Pada Guru. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Psikologi Biswar, Diener dan Dean. (2007). Subjective Well- Being. UK: New York Carr, A. (2004). Positive Psychology: The Science of Happiness and Human Strength. New York: Brunner-Routledge. Lopez dan Snyder. (2007). Positive Psychology: The Scientific and Practical Explorations of Human Strengths. University of Kansas, Lawrence Lyubomirsky. 2007. The Benefits of Frequent Positive Affect: Does Happiness Lead to Success? Psychological. Bulletin 131, No. 6 Maryanto. 2010. Pengaruh Kepemimpinan dan Hubungan Kerja Terhadap Pengembangan Karir dan Kepuasan Kerja Pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, Dan Kewirausahaan Vol. 6, 185 No. 2. Pryce, Jones. 2010. Happiness at Work: Maximizing Your Psychological Capital for Success. USA: Wiley-Blackwell Putri, (2009). Kebahagiaan dan Kualitas Hidup Penduduk Jabodetabek (Studi pada Dewasa Muda Bekerja dan Tidak Bekerja). Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. 140 Kampus Hijau PUPR, Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Robbins, 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga Siska Wulandari. (2014). “Faktor - Faktor Kebahagiaan Di Tempat Kerja.” Jurnal Psikologi, Volume 10 Nomor 1, Juni 2014: 49-60 Soegandhi, dkk. 2013. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Loyalitas Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior Pada Karyawan PT. Surya Timur Sakti Jatim. Jurnal Agora Vol. 1, No. 1 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 141

TIM PENYUSUN PENGARAH KAMPUS HIJAU PUPR Mohammad Zainal Fatah PERKANTORAN HUMANIS Diana Kusumastuti NAN RAMAH LINGKUNGAN Endra S. Atmawidjaja Pantja Dharma Oetojo Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Agus Sutamin  Dipersilahkan mengutip atau memperbanyak sebagian buku ini dengan seizin tertulis dari KETUA TIM & EDITOR penulis dan/atau penerbit. Maretha Ayu Kusumawati Eki Arsita Rizki  Copyright @2022 Cetakan Pertama, Desember 2022 PENULIS ISBN : 978-979-8230-43-1 Tito Budiarto Martinus Bambang Susetyarto Diterbitkan oleh: Indri Damayanti  BIRO KOMUNIKASI PUBLIK KONTRIBUTOR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Endah Mustikasari DAN PERUMAHAN RAKYAT Achmad Ramdhoni A Gedung Utama Kementerian PUPR Lt. 4 Didi Wahyu Widiarosi Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru Arif Fajar Alfalaqy Jakarta Selatan 12110 M. Abdhu Heppy Sugiarti Taufiqqurahman Taufiqa Zukron Maulan Arief Budi Mulyanto Mahesa Nur Syafe’i DESAINER GRAFIS Dian Rosalia MD Gofar



KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan www.pu.go.id @kemenpupr KemenPUPR @kemenpupr KemenPUPR @kemenpupr 144 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook