Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore KAMPUS HIJAU PUPR

KAMPUS HIJAU PUPR

Published by Dagu Komunika Bookcases, 2023-05-12 02:11:10

Description: Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang biasa disebut "Kampus PUPR" dibangun dengan tujuan mengadopsi konsep bangunan gedung hijau dan lingkungan yang asri, menempati area seluas 5,38 ha pertama kali dirancang pada tahun 2003 dengan konsep "Kebayoran Taman Kota" sebagai landasan utama dalam pengembangan kawasan perkantoran.

Search

Read the Text Version

Kampus PUPR Simbol Green Office Kunjungan komunitas Sebumi, mengenal lebih jauh tentang Kampus Hijau PUPR Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 51

Ruang terbuka didesain dengan menggunakan Konsep perencanaan bangunan gedung Kampus material porous sebagai elemen hardscape, PUPR diterapkan ke dalam 8 strategi Bangunan untuk mengoptimalkan area penyerapan air, dan Gedung Hijau yang mencakup manajemen energi beragam jenis tanaman untuk elemen softscape. dan manajemen air, meliputi : Strategi 1. bentuk dan orientasi bangunan Strategi 2. strategi selubung bangunan (glazing, memperhatikan arah matahari performance, optimasi bukaan, exterior shading) Strategi 3 - pencahayaan alami bangunan Strategi 4 - efisiensi pencahayaan buatan pada bangunan Strategi 5 - efisiensi sistem HVAC pada bangunan Strategi 6 - transportasi vertikal yang terintegrasi pada bangunan 52 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Strategi 7 - building automation system Strategi 8 - pengelolaan air pada bangunan Selubung bangunan memiliki persentase Bentuk Bangunan perubahan sebesar 46%-50%, dengan material high performance glazing. Bangunan yang Bentuk bangunan gedung mampu menurunkan radiasi melalui jendela utama didesain dengan sebesar 87,87%. Di samping itu, light shelf memperkecil luas penampang berfungsi pula guna menciptakan distribusi pada sisi Barat dan Timur. pencahayaan alami dalam ruang yang lebih Menambah bidang masif baik. Pemanfaatan pencahayaan alami dilakukan pada sisi tersebut, mengorientasikan bukaan dengan mengoptimalkan orientasi bukaan ke pada sisi Utara dan Selatan, serta memperkecil arah utara dan selatan. Sistem pencahayaan kedalaman ruangnya. buatannya menggunakan lampu hemat energi, berupa lampu fluorescent T5 yang diintegrasikan dengan pencahayaan alami melalui sensor Selubung Bangunan gerak. Selubung bangunannya memiliki persentase bukaan Bentuk bangunan didesain dengan memperkecil sebesar 50% dengan material kedalaman ruangnya, memperkecil luas high performance glazing. penampang pada sisi barat dan timur, Pada selubungnya digunakan menambah bidang masif pada sisi tersebut, dan elemen eksterior shading berupa light shelf. mengorientasikan bukaan pada sisi utara dan Dengan insulasi digunakan untuk memperkecil selatan. perpindahan panas ke dalam bangunan. Di samping itu light self berfungsi pula guna menciptakan distribusi pencahayaan alami ke dalam ruang yang lebih baik. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 53

Berdasarkan simulasi lantai tipikal apabila Untuk distribusi udaranya fan coil unit digunakan dibandingkan dengan desain awal bangunan, yang terbagi ke dalam 9 zona di setiap lantai desain akhir bentuk dan selubung bangunannya tipikal. Penggunaan fan coil memungkinkan mampu menurunkan radiasi melalui jendela zona yang dikondisikan terbagi ke dalam sebesar 87,87%, sedangkan nilai Overall Thermal beberapa sub zona sehingga dapat dikontrol Transfer Value (OTTV) turun sebesar 63,16%. secara terpisah berdasarkan kebutuhan. Penurunan nilai OTTV tersebut berdampak pada penurunan nilai Chiller size sebesar 40%. Aksesibilitas Penggunaan tangga sebagai sarana transportasi vertikal Pencahayaan Alami untuk menjangkau lantai-lantai Pemanfaatan pencahayaan yang berdekatan, menjadi alami dilakukan dengan solusi untuk mengurangi mengoptimalkan orientasi besarnya energi listrik yang dibutuhkan oleh bukaan ke arah utara dan elevator. selatan. Di samping itu, simbolisasi pencahayaan alami dilakukan dengan Automatisasi penggunaan partisi transparan dan reflektansi Gedung utama didesain pula interior yang sesuai. Berdasarkan simulasi lebih dengan building automation dari 30% ruang kerja mendapatkan pencahayaan system untuk sistem HP AC alami lebih besar dari 300 Lux. dan sistem pencahayaannya. Berdasarkan data penggunaan Pencahayaan Buatan energi tahun 2013 nilai intensitas konsumsi Sistem pencahayaan buatannya energi gedung utama sebesar 124 KWH per m2 menggunakan lampu hemat per tahun, dan energi listrik dikonsumsi paling energi berupa lampu fluorescent besar untuk sistem HP AC. Akibat intensitas T5 yang diintegrasikan dengan radiasi matahari yang tinggi dan sudut matahari pencahayaan alami melalui yang rendah pada sisi barat dan timur, ruang sensor pencahayaan alami. Berdasarkan di sisi barat dan timur mengalami peningkatan simulasi penggunaan sensor pencahayaan alami temperatur dan terjadi glare. Untuk mengatasi mampu menurunkan konsumsi energi untuk permasalahan tersebut, diterapkan internal pencahayaan sebesar 30% setiap tahunnya. shading. Pendingin Ruangan Berdasarkan simulasi ruang di sisi barat dan Penggunaan sistem HP AC timur zona kantor sayap utara mendapatkan hemat energi berupa sistem AC pengaruh lebih besar akibat penggunaan terpusat dengan Water Cool internal shading dibandingkan ruang di tengah Chiller yang memiliki koefisien yang menghadap ke arah utara. Begitu pula of performance sebesar 52,8. 54 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Penggunaan internal shading pada Gedung Utama pada zona kantor sayap selatan, ruang di sisi di dalam bangunan. Gedung Auditorium terdiri barat dan timur mendapatkan pengaruh lebih dari dua lantai dengan total luas lantai sebesar besar akibat penggunaan internal shading 2.088 m2. Gedung dapat difungsikan dengan dibandingkan ruang di tengah yang menghadap beragam, layout theater dapat memenuhi ke arah selatan. Oleh karena itu, hanya ruang sisi kapasitas hingga 1.163 orang, layout standing barat dan timur yang direkomendasikan untuk sebesar 916 orang, layout seminar sebesar 194 dapat menggunakan internal shading. orang, dan tryout banquet sebesar 400 orang. Gedung lainnya yang dikembangkan dengan Bangunan didesain untuk menonjolkan bentuk pendekatan bangunan hijau adalah gedung sederhana tetapi modern dengan elemen interior Auditorium yang berfungsi sebagai multi- tentang alam. Pada prefunction bentukan alam purpose Hall, didesain dengan konsep natural ditransformasikan menjadi bentuk dekorasi yang dan juga menyelaraskan konsep green menyerupai daun ranting yang diaplikasikan environment dalam lingkup kawasannya. Interior pada ceiling dan pada ruang Hall untuk dekorasi ruangannya didesain dengan konsep fungsi form diaplikasikan pada dinding yang berfungsi pula follow function dan perpaduan material alam sebagai dinding akustik guna mencapai kualitas dengan bentuk akustik yang menjadi fitur utama akustik yang baik penggunaan insulasi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 55

Gedung Auditorium untuk berbagai kegiatan PUPR 56 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Pemanfaatan Gedung Auditorium untuk berbagai kegiatan PUPR Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 57

BERINTERAKSI DI RUANG PUBLIK NAN Kampus PUPR semakin nyaman dengan kehadiran ASRI taman yang menyajikan pemandangan hijau nan asri setiap saat bukan hanya untuk penghuninya, Ruang terbuka hijau adalah area atau jalur tetapi juga tamu dan warga sekitar. Penghuni dalam kawasan yang penggunaannya bersifat gedung bisa menikmati keindahan taman dari terbuka. Disebut “hijau” karena RTH menjadi balik jendela, pemandangan indah ke luar tempat tumbuh tanamanan baik secara alamiah gedung mampu mengurangi kelelahan mata ataupun yang sengaja ditanami dan memiliki dengan memberikan pemandangan jarak jauh banyak fungsi. Sebuah kewajaran kalau kita dan menyediakan koneksi visual keluar gedung. membayangkan wujud RTH sebagai area terbuka yang luas. Masalahnya, tidak setiap kawasan Beragam tanaman seperti ketapang kencana memiliki “kemewahan” mempunyai area terbuka (terminalia mantaly) membuat lingkungan lebih yang luas dan bisa dimanfaatkan sebagai RTH. hijau dan asri. Satwa liar maupun peliharaan Seringnya kita berada dalam situasi dimana kota seperti burung, tupai, kelinci pun semakin atau sebuah kawasan sudah terlanjur dipenuhi menyemarakan suasana. Kini, taman ini menjadi oleh penduduk atau ditempati ruang berusaha. daya tarik bagi berbagai komunitas yang ingin belajar mengenal tanaman. Kementerian PUPR Tetapi tidak perlu risau! Sepadat- telah bertransformasi sebagai kampus – dalam padatnya Kampus PUPR, bahasa latin kampus artinya lapangan luas. tetap memiliki celah yang bisa Terdapat sekitar 33,54% dari seluruh lahan dimanfaatkan dan RTH tetap Kampus PUPR dikembangkan menjadi ruang diupayakan dengan mensiasati terbuka hijau dengan tanaman rindang. Lebih bentuk-bentuk tertentu yang dari 105 jenis tanaman baik pohon, perdu, semak, mungkin dapat menginspirasi maupun rumput menjadi penghuni taman. untuk siapapun. Pepohonan yang menghuni taman antara lain tanjung, sikat botol, sawo kecik, palem, kamboja, dan beringin. Sementara jenis tanaman semak antara lain sambang dara, bunga air mancur, bromelia, dan philodendron. Pada area gedung utama terdapat barisan pohon ketapang kencana. Tajung ketapang kencana yang datar dan berlapis-lapis memberikan keteduhan. Pohon memanjang berpengaruh sangat besar terhadap kenyamanan di ruang terbuka hijau. Pada bagian lantai tanaman terdapat hamparan rumput hijau yang tertata rapi. 58 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office 105 jenis tanaman meningkatkan kualitas iklim mikro Kampus PUPR Tanaman berbunga indah warna-warni menghiasi siulan burung, hingga tupai-tupai liar yang taman. Ada bugenvil berwarna merah muda bermain di ranting pohon. Keberadaan tanaman yang ayu, bunga tekomaria kuning yang cerah, di RTH tidak semata pemenuhan kewajiban jakaranda yang rupawan dengan bunga ungu, bagi gedung-gedung di Kampus PUPR yang dan nusa indah yang menawan dengan bunga memiliki perhatian terhadap bangunan hijau. putih dan pink. Suasana semarak itu terus hadir Namun hadirnya ragam tumbuhan memiliki nyaris di setiap sudut Kampus PUPR. manfaat besar bagi para penghuni kampus. Sebut saja berkurangnya polusi di tengah Hamparan lahan yang terisi hijauan aneka flora kota metropolitan, keberadaan udara yang tumbuh disana, tidak terkecuali jenis rambatan lebih sejuk, penurunan suhu iklim mikro dan hijau yang menempel pada beberapa bangunan menurunnya radiasi sinar matahari yang lebih baik di fasad, atap, dinding, hingga struktur banyak terserap oleh tumbuhan untuk proses pancang tiang besi. Kemeriahan disambut fotosintesis serta meningkatnya aktivitas luar dengan beberapa fauna di taman utama. Ada ruang pegawai. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 59

60 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Satwa yang dipelihara di taman Kampus PUPR menambah semarak suasana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 61

62 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Pemanfaatan tanaman-tanaman ini tidak serta merta memenuhi lahan kosong. Keberadaan tanaman menjadi aspek penting yang tidak terlupakan sebagai ruang terbuka hijau dan memberikan nilai estetis untuk melengkapi kumpulan bangunan di kampus ini. M. Basuki Hadimuljono Menteri PUPR Taman yang berfungsi ganda sebagai ruang 63 sosialisasi maupun tempat pelaksanaan berbagai kegiatan Kementerian PUPR Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Aktivitas makan siang Menteri PUPR beserta pegawai di taman utama Kampus PUPR Keberadaan RTH juga didukung oleh Dalam perencanaan ruang lansekapnya, penyediaan air dengan konsep daur ulang yang Kampus PUPR terbagi kedalam tiga zona. Pada dimiliki sehingga resapan setiap tanaman pun zona A terdapat Garden of Frame. Pada zona B akan selalu bersikulasi secara berkelanjutan. terdapat Plaza Heritage dan Plaza utama. Plaza Kampus PUPR memberikan contoh kepedulian utama yang terletak di depan gedung utama pengembangan RTH pada sebuah gedung atau awalnya difungsikan sebagai area upacara, saat lingkungan perkantoran milik negara, sehingga ini difungsikan sebagai ruang interaksi yang suasana yang diberikan tidak kaku dan lebih dilengkapi bangku-bangku taman yang didesain hidup dengan berdampingannya alam dan dengan menggunakan pohon-pohon peneduh, manusia. serta mengkombinasikan pola perkerasan dengan 64 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Pembagian zona lansekap Kampus PUPR area rumput. Jalur pedestrian pada kawasan Fungsi estetis dari kehadiran dilengkapi pula dengan jalur pedestrian untuk taman menjadi sangat penting difabel. Pada zona C terdapat Plaza Upacara. untuk memperindah Kampus Simpul-simpul pedestrian didesain sebagai area PUPR. Bayangkan suasana istirahat bagi pejalan kaki. kantor yang kering, panas, gersang, atau dipenuhi tembok Tujuan utama pengembangan ruang terbuka dan tanaman artifisial. hijau Kampus PUPR adalah memiliki fungsi Bandingkan dengan Kampus ekologis, menjadi bagian dari “paru-paru” kota. PUPR yang menghijau. Bukan Tetumbuhan hijau dapat menyerap kadar CO2, saja hati dan perasaan jadi adem. partikel debu dan radiasi, menambah oksigen, Kepala pun bisa diajak berfikir membentuk iklim mikro, serta menurunkan suhu lebih jernih dan kreatif! dengan keteduhan dan kesejukan tanaman di bawah kanopi hingga 200C, menjadi area resapan air, serta meredam kebisingan. Disamping itu, ruang terbuka hijau di Kampus PUPR memiliki fungsi planologis. Menjadi pembatas antara satu ruang dengan ruang lain yang peruntukannya berbeda-beda. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 65

RTH Kampus PUPR kerap menjadi ruang untuk kegiatan rapat dengan mitra kerja 66 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Manfaat dari pengembangan taman Kampus Sebagai upaya meningkatkan kenyamanan kerja PUPR salah satunya adalah untuk mendukung dan keakraban antar karyawan, Kementerian kenyamanan dalam bekerja sehingga menstimulasi PUPR menggelar acara Acoustic Music Show kreatifitas bagi insan PUPR. Kehadiran ruang di taman sekitar Lapangan Sapta Taruna terbuka hijau bisa dimanfaatkan sebagai tempat Kementerian PUPR. Acara ini juga bertujuan istirahat di luar ruang, akses penghubung antar untuk memanfaatkan fasilitas RTH yang ada di bangunan, dan suasana hijaunya dapat dinikmati sekitar Kampus PUPR. dari dalam ruang kerja. Acara ini idenya Pak Menteri, beliau ingin generasi RTH juga memiliki fungsi sosial sebagai ruang muda di Kementerian PUPR akrab dan kenal satu interaksi para pegawai, ruang sharing informasi sama lain karena komunikasi akan mempengaruhi dan berekreasi. Bahkan RTH Kampus PUPR dapat hasil kerja. Dengan acara yang santai dan relaks menjadi ruang bermain anak dan ruang edukasi, ini, yang tidak kenal bisa nyanyi bersama lama- dengan berbagai jenis tanaman dan satwa yang lama bisa kenal dan akrab. Hubungan akrab antar sengaja dipelihara sehingga bisa dijadikan sebagai pegawai bisa meningkatkan kinerja. sarana belajar. Acara rutin lainnya yang diadakan oleh para Salah satu cita-cita Kampus PUPR adalah anak- Generasi Muda PUPR adalah kegiatan makan anak dapat dilibatkan dalam pengelolaan RTH siang bersama dengan Pak Menteri PUPR dan kawasan PUPR, mereka juga akan mendapatkan jajarannya. Kegiatan ini selain sebagai upaya pelajaran softskill yang penting dan mungkin memanfaatkan RTH sebagai ruang bersilaturahmi tidak didapatkan di bangku sekolah. Belajar juga sebagai sarana komunikasi dan edukasi bagi berorganisasi dan menghayati nilai-nilai luhur para generasi muda terhadap berbagai program dari upaya menjaga kelestarian lingkungan. Ini pembangunan ataupun sekedar berbincang- bekal yang penting bagi mereka sebagai generasi bincang ringan mengisi waktu istirahat sebelum penerus di masa depan. Jadi mengapa tidak kembali beraktivitas dan menjalankan pekerjaan dimulai dari sekarang dan dari Kampus PUPR? rutinitas. Fungsi RTH di Kampus PUPR Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 67

LIMBAH YANG BERMANFAAT Memangnya ada apa dengan sampah? Jelas, kita menghadapi masalah besar dengan sampah. Mencapai kondisi zero waste adalah satu tujuan Tingkat konsumsi masyarakat kita sudah pengelolaan limbah, bermakna sebagai usaha sedemikian luar biasa sehingga menghasilkan semua pihak melalui prinsip-prinsip 3R : Reduce sampah dengan jumlah besar. Lebih parah lagi (mengurangi sampah), recycle (mendaur ulang sebagian diantara kita tidak punya perilaku yang sampah), dan reuse (memberi nilai tambah bagi mengatasi masalah sampah. Contoh perilaku sampah hasil proses daur ulang). negatif berkaitan dengan sampah bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Program PUPR Bijak Kelola Sampah. Salah satu upaya yang dilakukan dalam mengelola sampah di Kampus Kementerian PUPR adalah dengan penerapan Eco-Office, yaitu dengan mengubah perilaku pegawai Kementerian PUPR agar sadar dan bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan oleh masing-masing pegawai. Upaya pengelolaan sampah dilakukan dengan pengurangan penggunaan sampah plastik serta melakukan pemilahan sampah sesuai dengan jenis dan spesifikasi sampah. Pemilahan Sampah Organik dan non-organik 68 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Sesuai dengan Surat Edaran Menteri No. pegawai PUPR selaku konsumen agar semua UM.0301-Sj/610 tanggal 19 Juni 2019 mengenai pihak dapat bersinergi dalam melakukan pembatasan penggunaan kemasan plastik di pengelolaan sampah yang bijak dan konsisten lingkungan Kampus PUPR. Diharapkan dengan di lingkungan Kementerian PUPR. Untuk penerapan Eco-Office dapat mengurangi manajemen sampah dipisahkan berdasarkan timbulan sampah yang dikelola di tempat daur jenisnya. Kawasan PUPR dilengkapi pula dengan ulang. unit pengolahan sampah berupa pengomposan. Berdasarkan data pengukuran lapangan kondisi Sasaran dalam sosialisasi dalam hal ini adalah daya serap tanah mengalami penurunan, seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan sehingga penggunaan sumur resapan dirasa sampah di Kampus PUPR, diantaranya para kurang efektif. pedagang di kantin Kementerian PUPR dan Titik pengumpulan sampah pada setiap bangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 69

Beberapa prinsip ramah lingkungan dalam Sumber sampah di Kampus PUPR berasal dari pengelolaan sampah di Kampus PUPR aktivitas kantor, lanskap dan kantin layang dikembangkan dengan pendekatan sampah (Kalayang) dengan ragam jenis sampah yang organik berupa daun-daunan dan ranting berbeda. Sampah yang berasal dari aktivitas diolah menjadi kompos menggunakan metode kantor terdiri dari sampah organik, plastik, open windrow dan diolah menjadi pupuk cair kertas, logam, kaca, residu, dan B3. Sementara menggunakan komposter, serta sisa makanan sampah yang bersumber dari lanskap dan diolah menjadi pakan ternak menggunakan Kalayang terdiri dari sampah organik, anorganik metode maggot BSF di lokasi mitra. Kemudian dan residu. Upaya pemilahan sampah di semua sampah anorganik dipilah menjadi 30 jenis yang tempat sampah dilakukan dengan menggunakan bernilai ekonomis dan dijual kepada mitra untuk kantong sampah dari kain dengan 4 warna memperpanjang usia pakai material tersebut. berbeda yang dibedakan berdasarkan jenis sampah residu diambil oleh mitra untuk dipilah sampah organik, anorganik, residu dan B3. lebih detil lagi di lokasi mitra. Hal yang menarik, sampah dari nasabah Bank Sampah diterima menggunakan aplikasi e-Sabutta. 70 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Proses pengomposan metode open windrow Pembuatan Pupuk Cair Menggunakan Komposter Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 71

Proses Pembuatan Pakan Ternak dengen Metode Maggot BSF Penyortiran sampah anorganik menjadi 30 jenis produk yang layak didaur ulang 72 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

AIR, INVESTASI MASA DEPAN KITA Kampus PUPR Simbol Green Office Saat ini, dunia menghadapi krisis air bersih yang Pemakaian air di gedung sekitar parah. Sumber air semakin langka, kekeringan 30-35 liter untuk setiap pegawai melanda, cuaca tak bisa diramalkan. Yang per hari. Sementara penggunaan lebih gawat lagi, sebagian besar masyarakat air di perkantoran berdasarkan dunia tidak punya perilaku yang ideal dalam SNI 03-7065-2005 yaitu 50 mengkonsumsi dan menyimpan air. Walaupun liter setiap pegawai per hari. air adalah sumber kehidupan, kenyataannya Dengan kata lain, terdapat masih banyak warga yang tidak menjaga sumber penghematan 30-40%. Tentu saja air yang ada. hal ini berimbas pada efisiensi biaya operasional. Pengelolaan Adalah ironis, di satu sisi, banjir sering terjadi air dimulai dengan pemasangan menandakan luapan atau kelebihan air yang tak sensor yang mengontrol terkendali. Di sisi lain, sumber air bersih semakin pemakaian air di wastafel. langka. Ditengah kelangkaan sumber daya air Selain itu ada juga pemanfaatan seperti sekarang ini, sayang sekali melihat air kembali air daur ulang untuk terbuang sia-sia. Karena itu, Kampus PUPR menyiram tanaman, flushing dan mengembangkan pengelolaan air berbasis green make up cooling tower. water yang dimaknai sebagai sistem pendekatan hemat air yang dijalankan sedemikian rupa, mencakup akses kepada air bersih, konservasi sumber daya air, dan pengurangan limbah atau polusi sumber daya air bersih. Guna melaksanakan ini, beberapa prinsip yang digunakan adalah (1) memaksimalkan penyerapan air, (2) mengurangi limpasan air, dan (3) mengefisienkan pemakaian air. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 73

Pengelolaan air gedung utama menggunakan sumber air bersih primer yang berasal dari PDAM dan air sumur dalam. Sedangkan untuk kebutuhan air bersih sekundernya, gedung utama memanfaatkan air hujan, air kondensat, dan air daur ulang. Konsumsi air gedung utama sebesar 31,98 liter per orang per hari. Apabila dibandingkan dengan standar penghematan yang didapatkan sebesar 36%. Upaya untuk memperbaiki dan/atau memperkuat struktur bangunan yang sudah berdiri (Retrofitting) dilakukan agar mampu meningkatkan kinerja bangunan juga dalam rangka mengurangi penggunaan sumber air primer. Praktek konservasi air meliputi penggunaan Kran Air siap minum keran yang hanya mengalir air selama 3 detik setelah ditekan. Air kotor dan bekas menuju limbah dari tempat wudhu digolongkan kedalam Sewerage Treatment Plant (STP). Selanjutnya limbah cair atau black water sedangkan air dari sistem itu mengolah air kotor menjadi air siap tempat wudhu digolongkan kedalam Grey water buang sesuai ketentuan dan peraturan yang atau air bekas pakai. Sementara air hujan yang berlaku. Seluruh gedung juga dilengkapi dengan turun di area resapan dialirkan masuk dalam sub metering dan sistem deteksi kebocoran. drainase, selanjutnya ditampung dalam ground Pemasangan sub metering pada keluaran water tank dan didaurulang sebagai air untuk sumber air bersih, keluaran sistem daur ulang, menyiram tanaman, flushing urinoir dan suplai dan sub metering tambahan untuk mengukur air untuk cooling tower. Teknologi daur ulang air tambahan keluaran air bersih bila sistem daur yang digunakan di area taman. Teknologi daur ulang tidak mencukupi. Praktek mengolah air ulang air dari sisa air wudhu dan cuci tangan bersih menjadi ari minum ditunjukkan dengan merupakan terobosan yang sangat menarik. Air terdapat beberapa keran air siap minum di hujan direncanakan untuk dimanfaatkan sebagai beberapa titik sekitar Kampus PUPR. sumber air alternatif, yang perencanaannya terbagi ke dalam dua zona. Setiap zona memiliki Kawasan Kampus PUPR juga menerapkan sistem ground storm water tank dengan kapasitas daur ulang penggunaan air untuk menghemat 500m3 untuk zona A dan 300 m3 untuk zona B. konsumsi air melalui sistem rain water harvesting, recycling, dan reuse. Air Limbah yang dihasilkan di Kampus PUPR hanya berasal dari toilet pria dan wanita serta air dari tempat wudhu, dimana air 74 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Pembagian ground storm water tank ke dalam 2 zona (zona A dan zona B) Ground water tank pada zona A Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 75

Skema kondisi air hujan di kawasan dan genangan Distribusi penyerapan air hujan ke 8 titik sumur resapan Kapasitas GWT zona A = 500 m3 dan zona B = 300 m3 Skema 8 titik penyerapan di distribusikan ke dalam SWT Skema distribusi GSWT - WTP - GWCT Skema GWCT menuju bangunan 76 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Skema pemanfaatan dan daya tampung Roof Rain Water Skema penampungan roof menuju GSWT Skema titik pengolahan RRW - GSWT - WTP - GWCT Skema GWCT menuju bangunan Skema penyaluran air bersih dan kebutuhan air bersih setiap bangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 77

Ground storm water tank difungsikan untuk Terdapat dua strategi yang mengumpulkan air hujan dari daerah resapan. dilakukan di lingkungan Air kemudian dialirkan melalui filter ke ground Kampus PUPR, yaitu melakukan recycled water tank, yang kemudian disalurkan ke penghematan energi listrik setiap bangunan untuk kebutuhan air sekunder yang menggunakan sumber bangunan. Setiap zona juga terdapat ground energi konvensional yang tak roof rain water tank dengan kapasitas 200 m3. terbarukan dan mendapatkan Air hujan yang jatuh pada atap dikumpulkan ke sumber energi baru yang dalam ground roof rain water tank, air kemudian prinsipnya berkelanjutan, dialirkan melalui water treatment plant ke ground sehingga kita tak perlu kuatir water clean tank yang kemudian disalurkan ke kehabisan sumber daya energi. setiap bangunan untuk kebutuhan air bersih Dengan cara ini, Kampus PUPR primer. Dengan demikian sumber air PDAM berkontribusi memberikan dan air tanah dalam hanya akan digunakan solusi terhadap ancaman jika sumber air hujan tidak terpenuhi. Ground kelangkaan energi di kemudian water tank juga berfungsi untuk menyimpan air hari. Sumber energi ramah sebagai cadangan air untuk bahaya kebakaran. lingkungan yang dimanfaatkan oleh Kampus PUPR dari sumber HEMAT ENERGI HEMAT BIAYA energi terbarukan adalah sinar matahari. Apa yang kita pahami mengenai konsep- konsep energi? Yuk kita samakan dulu! Pertama, Tapi, tak perlu risau. Selain sumber energi tidak yang disebut energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi dapat berupa panas, terbarukan, masih ada sumber energi lain yang cahaya, mekanika, kimia dan elektromagnetika. Kedua, sumber energi adalah sesuatu yang dapat terbarukan. Artinya sumber energi yang bisa menghasilkan energi baik lewat proses konversi maupun transformasi. Ketiga, sumber energi di memproduksi energi berulangkali tanpa takut bagi menjadi dua macam, yaitu sumber energi yang tidak terbarukan dan sumber energi yang kehabisan. Atau, dengan kata lain, sumber energi terbarukan. Sumber energi tidak terbarukan, merupakan energi yang biasa kita pakai sehari- yang berkelanjutan. Misalnya panas bumi, angin, hari selama ini seperti minyak bumi dan batu bara, gas, serpih bitumen. Sumber energi tidak bioenergi, sinar matahari, aliran atau curahan terbarukan ini, kalau sudah habis. Nol. Kita tidak bisa mengadakannya lagi, apalagi membuatnya air, gerakan atau aliran air laut, dan beda suhu sendiri. lapisan air laut. 78 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Pemanfaatan rooftop Gedung Parkir untuk pemasangan solar panel Lalu pertanyaannya dimana letak permasalahan Kampus PUPR memahami penggunaan kita? Tentu bisa kita tebak. Betul, krisis energi di energi dari setiap gedung berbeda, seluruh dunia terletak pada ketergantungan kita dipengaruhi oleh kinerja dari setiap gedung yang luar biasa pada sumber energi yang tiak tersebut. Seluruh gedung direncanakan terbarukan. Memang dimana-mana dikampanyekan akan menjadi bangunan hijau, baik sebagai gerakan hemat energi. Tetapi, jelas, perilaku hemat bangunan baru seperti gedung utama dan energi saja belum cukup untuk mengatasi masalah gedung G, maupun sebagai bangunan kelangkaan energi. Penghematan bisa melambatkan eksisting yang di retrofitting seperti gedung laju habisnya sumber daya energi. Tapi, lama Heritage, gedung Ditjen Sumber Daya Air, kelamaan, sumber daya energi tak terbarukan akan Gedung Ditjen Bina Marga dan Gedung habis juga. Kita membutuhkan sumber energi baru, Ditjen Cipta Karya. sumber energi alternatif! Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 79

Penerapan konservasi energi listrik di Kampus Distribusi cahaya alami dalam ruangan PUPR telah menghemat biaya perawatan didukung desain ruangan yang tidak terlalu gedung. Lampu hanya menyala jika ada lebar. Partisi interior yang transparan makin orang di dalam ruangan. Gedung utama meningkatkan jangkauan cahaya alami ke dalam Kementerian PUPR menerapkan sistem ruangan. Setidaknya sekitar 43% luas ruangan penerangan terkontrol menggunakan sensor mendapatkan pencahayaan alami dengan untuk mengendalikan tingkat penerangan intensitas 300 lux. Gedung utama juga memiliki dan jumlah lampu yang menyala. Selain itu, ventilasi alami yang terletak pada ruang selasar, untuk melakukan penghematan energi juga tepatnya di sepanjang area dinding sebelah barat. digunakan otomatisasi pencahayaan lampu menggunakan balast electronic. Efisiensi Gedung utama menerapkan zonasi pencahayaan penggunaan energi listrik lainnya yakni terintegrasi dengan cara sistem zonasi yang pemanfaatan lampu Light Emitting Diode terpisah antara pencahayaan artifisial dan alami, (LED) serta mengurangi pemakaian lampu penggunaan lux dan motion sensor, melakukan saat siang. penjadwalan, dan menggunakan Intelligent Lighting Control System untuk mengatur status Desain fasad gedung utama dirancang on-off. Upaya lain untuk menghemat energi sedemikian rupa untuk mengoptimalkan adalah pembangunan tangga melayang yang pencahayaan alami. Kehadiran pelindung sinar terletak di sisi barat atau ujung lobi lift untuk matahari mengatur dan mengalihkan sinar menghubungkan satu lantai ke atas maupun ke matahari secara langsung. Penggunaan bahan bawah agar mengurangi penggunaan lift. untuk dinding dan jendela dengan bahan tahan panas dan dinding juga dipasang isolasi dan sun Sebaran penggunaan energi dalam Kampus shading pada jendela. Terdapat juga perforated PUPR juga mempertimbangkan pada aspek metal pada sisi barat untuk menahan sinar fungsi penghawaan atau penyegaran udara dan matahari dan menambah cahaya alami. aspek fungsi pencahayaan. Penghematan energi ditekankan pada langkah ekologis, yaitu dengan Keberadaan sun shading berfungsi menahan menciptakan kesinambungan antara gedung silaunya sinar matahari dan memantulkannya perkantoran dengan lingkungannya atau adanya ke plafon. Dampaknya cahaya alami dapat interaksi dengan alam. Di samping dua hal memasuki ruangan terjauh dalam bangunan tersebut terdapat aspek penting lainnya Sistem sehingga lampu terluar bisa dimatikan saat Surya Pasif (passive solar system) merupakan siang. Penurunan radiasi sinar matahari dari teknik pemanfaatan energi surya secara 684 kw dapat ditekan secara drastis menjadi langsung dalam bangunan tanpa atau seminimal 83 kw (OTTV 76 w/m2 menjadi 28 w/m2). Nilai mungkin menggunakan peralatan mekanis, itu setara dengan menekan emisi karbon (C02) melalui perancangan elemen-elemen arsitektur sebanyak 1.880 ton/tahun atau setara dengan untuk tujuan kenyamanan manusia (mengatur C02 yang diserap oleh 165 pohon beringin. sirkulasi udara alamiah, pengaturan temperatur 80 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office dan kelembaban, kontrol radiasi matahari, Sebagai upaya memperhatikan kesehatan dan penggunaan insulasi termal). Pertukaran udara kenyamanan dalam ruangan di Kampus PUPR, alami naiknya suhu dalam ruangan menyebabkan suhu ruangan 24-250 C sementara kelembapan panas dan hal ini sangat terkait dengan kondisi relatif dalam ruangan 60% sesuai SNI-03-6572- iklim mikro gedung dan lingkungan sekitarnya. 2001. Pada lantai paling atas terdapat ventilasi Untuk menurunkan suhu sekaligus memberikan mekanis yang dialirkan ke masing-masing lantai kenyamanan penghawaan diperlukan aliran melalui shaft dengan mengaplikasikan sistem udara yang cukup. precooling. Tujuannya mendapatkan kualitas Skema kebutuhan daya listrik Penerapan pada tapak Skema penerapan MEP terintegrasi Skema sistem fire alarm terintegrasi Skema sistem jaringan telepon terintegrasi Skema sistem keamanan terintegrasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 81

udara bersih dan kenyamanan termal ruangan Secara keseluruhan konsumsi energi dari serta menghilangkan gas-gas yang ditimbulkan setiap bangunannya diperkirakan akan berada oleh keringat dan hasil pernapasan. Ruangan dibawah rata-rata konsumsi energi gedung dilengkapi dengan sensor CO2. Jumlah ventilasi perkantoran dengan rata-rata konsumsi energi udara per orang sebanyak 5 cfm. bangunan dalam kawasan sebesar 145,63 KWH per m2 per tahun. Apabila dibandingkan dengan Sistem MEP terintegrasi diterapkan ke dalam standar penggunaan energi rata-rata gedung sistem power grip. Kebutuhan daya listrik perkantoran penghematan yang dicapai sebesar tiap bangunan disuplai dari gardu PLN dalam 41,75%. Kawasan Kampus PUPR didesain satu jalur utama yang terintegrasi. Integrasi sebagai kawasan perkantoran yang tidak hanya sistem MEP diterapkan pula pada sistem alarm memenuhi konsep bangunan berkelanjutan, kebakaran, sistem komunikasi, dan sistem tetapi juga memenuhi seluruh standar dan keamanan. Integrasi sistem tersebut dipusatkan peraturan lokal maupun nasional yang berlaku. pada satu buah master control kawasan. Kebutuhan penggunaan energi pada desain awal 2013 Kebutuhan penggunaan energi pada desain akhir 2016 Bangunan baru direncanakan akan menjadi bangunan Bangunan yang retrofitting hijau 82 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Dalam Standar Nasional Indonesia 03-6197- utama. Ruang kerja dimaksud memiliki luasan 2000 tentang konservasi energi pada sistem yaitu 15,3 m x 9,5 m dan ruang kreatif room pencahayaan memuat standar pencahayaan, memiliki luasan 6,03 x 9,5 m. Seluruh bukaan dimana untuk ruang kerja memiliki standar ruang kerja dan ruang kreatif memiliki ukuran tingkat pencahayaan 250 lux, dan standar yang sama di setiap ruangannya dengan tingkat pencahayaan untuk ruangan serbaguna menggunakan jenis kaca curtain wall disetiap yaitu 200 lux. Ruang kerja di bangunan ruangannya. Setelah diukur menggunakan gedung hijau PUPR yang diukur kenyamanan aplikasi lux meter, ruangan akan dibagi menjadi pencahayaannya adalah Ruang Kerja dan Ruang 3 zona yang mengikuti baris dan letak posisi Kreatif, yang terletak di lantai 9 bangunan duduk. Denah Lantai 9 Gedung Utama PUPR 83 (Sumber : Prasarana Fisik Biro Umum, 2022) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

INTEGRASI PEDESTRIAN DAN JALUR SEPEDA Komitmen ramah lingkungan dan ramah gender (wanita, anak-anak, lansia dan difabel) juga mempertunjukkan Kampus PUPR dengan pembangunan jalan kawasan menggunakan aspal plastik. Selain itu dilengkapi jalur pejalan kaki dilengkapi guiding block untuk difabel dan jalur sepeda. Menarik bukan? Pedestrian dan jalur sepeda 84 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 85

Pedestrian dan jalur sepeda 86 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Jalur pedestrian merupakan kawasan jalan khusus bagi pejalan kaki. Infrastruktur yang satu ini menjadi salah satu fasilitas yang sangat penting bagi di luar maupun di dalam Kampus PUPR yang dibuat sebagai bentuk pemenuhan hak bagi para pejalan kaki yang melintas di area yang sering dilewati berbagai kendaraan bermotor. Pedestrian dibuat agar pejalan kaki terhindar dari kecelakaan dan tentunya dapat menikmati berjalan santai tanpa harus khawatir dengan kendaraan-kendaraan yang melintas. Jalur pedestrian dibuat terintegrasi antara area luar Kampus PUPR dengan area dalam sehingga menghasilkan konektivitas yang baik menghubungkan area public transport menuju gedung-gedung di dalam Kampus PUPR. Pedestrian sering kali digunakan sebagai tempat Pedestrian dan jalur sepeda berjualan maupun parkir liar sehingga para pejalan kaki merasakan ketidaknyamanan di rekreasi yang hanya dilakukan pada waktu- pedestrian ketika berjalan. Untuk itu Kementerian waktu tertentu. Sekarang semakin sering kita PUPR mengembangkan Kalayang, Kantin temukan para pekerja, mahasiswa, maupun Layang, merupakan kantin higienis di lingkungan anak sekolah, bersepeda ke tempat aktivitasnya Kampus PUPR yang sebelumnya berbentuk kios- masing-masing. kios pedagang kaki lima (PKL) yang terletak di pinggir jalan Raden Patah. Konstruksinya naik di atas jalur pedestrian agar fungsi jalur pejalan kaki dapat dipergunakan kembali sebagaimana mestinya. Jalur sepeda tidak terlupakan dalam hal Kementerian PUPR menyambut hal itu dengan pengembangan Kampus Hijau PUPR. Beberapa mendorong sebanyak-banyaknya pegawai tahun belakangan, bersepeda menjadi bagian PUPR untuk bersepeda ke kantor dengan dari gaya hidup masyarakat di berbagai kota. Ini mengupayakan kenyamanan dan keselamatan merupakan gejala yang sangat positif. Bersepeda bersepeda bagi pengendaranya dengan secara signifikan mengurangi emisi kendaraan. menyediakan jalur sepeda yang terintegrasi Selain itu, menyehatkan pengendaranya. Kalau antara jalur sepeda di luar dan di dalam Kampus dulu bersepeda dianggap sebagai kegiatan PUPR dan tempat parkir sepeda. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 87

Koridor yang menghubungkan antar bangunan dipenuhi dengan nuansa hijau 88 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 89

INOVASI SARANA PARKIR Dalam pengembangan kawasan Kampus PUPR juga telah dibangun fasilitas parkir mobil secara elektrik dan parkir motor yang dilengkapi dengan roof solar panel. Gedung parkir motor dibangun setinggi 5 lantai dengan kapasitas sekitar 1.250 motor. Sebelum ada gedung parkir, parkir motor mengambil area yang cukup luas dan tidak tertata rapi. Pada atap gedung dipasang panel surya dilengkapi teknologi PVROOF hasil penelitian Balitbang Kementerian PUPR, saat itu, sehingga dapat mengurangi penggunaan daya listrik PLN bagi operasional gedung parkir yang dilengkapi lift tersebut. Pemakaian PVROOF mampu menghemat biaya pemakaian listrik gedung parkir hingga 50%. Berdasarkan tingkat kebutuhan parkir di Gedung Parkir dengan lingkungan hijau Kampus PUPR, inovasi yang di tengah sulitnya untuk mendapatkan lahan parkir, dikembangkan gedung parkir vertikal dimana setiap lantai memiliki 14 lot parkir yang setiap lot-nya memiliki kapasitas 2 mobil. Gedung parkir terdiri dari 13 lantai sehingga total kapasitasnya menjadi 364 mobil. Pada gedung ini komponen selubung bangunan yang didesain dengan menggunakan material daur ulang dan elemen hijau berupa vertical greenery. Gedung ini, didesain dengan menggunakan sistem Smart parking. Sistem ini mengontrol secara otomatis distribusi dan perletakan mobil dari area masuk kendaraan lot parkir yang ada pada lingkup zonanya. Smart Parking yang sudah beroperasi sejak 2014 ini memudahkan pengemudi mobil untuk memarkirkan kendaraannya. Melalui Smart Parking, mobil disusun ke atas layaknya menara dengan bantuan mesin. 90 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Sistem Smart Parking Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 91

MENINGKATKAN KEPEKAAN, KEPEDULIAN DAN PERAN AKTIF INSAN PUPR Perjalanan menjelajah Kampus PUPR sudah terbilang panjang. Kita telah berbicara panjang lebar mengenai konsep pengembangan green office Kampus PUPR, dengan segala gagasan dan inovasinya. Tugas menantang terhampar dihadapan kita, yaitu mewujudkan impian menjaga Kampus Hijau PUPR yang tetap hijau. Tetapi, semua itu bakal sulit terwujud kalau kita nekat melakukan segala sesuatu sendirian. Maka, diperlukan gerakan bersama untuk mengelola dan merawat Kampus PUPR. Sebuah lingkungan perkantoran yang memang tidak untuk dinikmati sendiri, melainkan untuk dinikmati bersama-sama baik penghuni, tamu atau siapapun yang akan berkunjung untuk belajar tentang konsep bangunan hijau di Kampus PUPR. Ini berarti, dalam membangun maupun mengelola Kampus PUPR, diperlukan kerjasama khususnya dengan seluruh insan PUPR. 92 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office Ruang terbuka dengan dengan kursi taman lengkap dengan pedestrian yang estetik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 93

Sahabat PUPR, jawaban agar kita tidak bekerja sendiri untuk mewujudkannya adalah melalui pengembangan komunitas hijau. Sebutan yang dilekatkan pada kumpulan individu, komunitas atau kelompok-kelompok insan PUPR yang peduli dengan masalah lingkungan dan sosial budaya. Keterikatan individu atau kelompok akan meningkatkan kepekaan, kepedulian dan kesadaran bahwa tanggung jawab untuk menjaga lingkungan Kampus PUPR bukan semata-mata berada di tangan pengelola gedung. Melainkan berada di tangan setiap insan PUPR selaku penghuni Kampus PUPR. Landasan aksi dari setiap individu atau kelompok- kelompok insan PUPR adalah kerjasama dan keyakinan bahwa setiap orang memiliki peran untuk melestarikan lingkungan dan menciptakan Kampus PUPR yang nyaman serta lestari. Karena itu, komunitas yang terbentuk tak sekedar berwacana, namun menciptakan ide dan melaksanakan aksi nyata demi terwujudnya Kampus PUPR nan ramah lingkungan. Kunci penting dari pengembangan Kampus PUPR terletak pada faktor sumber daya manusia, yaitu insan PUPR. Maka harus dilibatkan dan mau melibatkan diri seintens mungkin dalam setiap langkah pengelolaan Kampus PUPR. Untuk kepentingan pelibatan dan pemberdayaan insan PUPR, setiap insan memegang peranan penting karena komunitas dapat menjadi pintu masuk sekaligus ujung tombak pelibatan dan pemberdayaan insan PUPR. Vertikal Garden, Kampus Hijau PUPR 94 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Kampus PUPR Simbol Green Office “Dengan kawasan kerja yang nyaman akan mendukung kualitas kerja. Apa yang sudah dibangun harus dipelihara dan dijaga kebersihannya,” Basuki Hadimuljono Menteri PUPR Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 95



03 KMKoeebmniigjteamjkeaanrndMaisni;

03 MKKeoebmniigjteamjkeaanrndMaisni; NILAI DAN KOMUNITAS SEBAGAI INTI PENGGERAK Dalam Kampus PUPR, konsep pengembangannya tidak hanya memperkenalkan ide green site concept dalam artian pengembangan infrastruktur hijau yang menyelaraskan antara bangunan hijau dengan lingkungan alami, namun juga proses yang berkelanjutan. Jika saat ini hasilnya belum sepenuhnya maksimal atau belum seperti yang diharapkan, namun sejauh prosesnya dilalui dengan cara-cara yang benar, konsep pengembangan ini diyakini akan menjamin keberlanjutan itu sendiri. Melihat pengelolaan dan pengembangan yang terus berproses, boleh berharap bahwa Kampus PUPR akan berkembang sebagai lingkungan perkantoran dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan green office dalam arti sebenarnya. Pengembangan Kampus PUPR ini belumlah selesai. Masih ada rencana pembangunan nursery, mengisi ruang “negatif” menjadi termanfaatkan di beberapa bagian koridor gedung, serta manajemen pengelolaan yang harus terkendali dengan smart digital. Pekerjaan pembangunan non fisik yang perlu segera direalisasikan adalah sosialisasi program Kampus Hijau PUPR. Program kampus hijau harus dapat dirasakan oleh pegawai, masyarakat sekitar, komunitas pendidikan menengah dasar dan pendidikan tinggi. Pendek kata, perlu program edukasi green community, disamping tetap mengerjakan core business-nya sebagai kantor pelayanan pemerintah terhadap pekerjaan umum, baik pekerjaan infrastruktur dan pembangunan perumahan rakyat. 98 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan

Taman iProVe, Kampus Hijau PUPR Mewujudkan rencana besar kota hijau dengan telah nampak di Kampus PUPR. Atribut lainnya, konsep kota berkelanjutan pada akhirnya Green Community¸ menjadi penting untuk lebih menjadi gagasan seluruh lapisan masyarakat didorong sebagai bentuk kolaborasi dalam perkotaan. Perwujudan green urban area harus pengelolaan Kampus PUPR. menjadi cita-cita bersama, terlembagakan dengan baik di tingkat perencanaan kawasan Pada prinsipnya semua infrastruktur yang hijau, lingkungan hijau, bangunan gedung dibangun di dalam Kampus PUPR merujuk hijau, termasuk perkantoran dan perumahan. pada kebutuhan sebagaimana dirumuskan oleh Orkestrasi dituangkan pada rencana tata ruang, pengelola dalam sebuah green site concept. tata bangunan dan lingkungan, dengan satu Sesuai dengan perencanaannya, selain bangunan tujuan yaitu mengurangi kerusakan lingkungan. hijau juga dilengkapi dengan infrastruktur hijau Upaya besar ditunjukkan Kementerian PUPR yang menunjang kegiatan penghuni dalam mengambil peran dengan langkah solutif kehidupan sosial. Komunitas menjadi pusat atau terhadap isu lingkungan melalui pembangunan inti, artinya seluruh kegiatan diabadikan untuk Kampus PUPR. Sampai dengan tahap ini, komunitas, berdasarkan kebutuhan komunitas, orientasi menerapkan tujuh atribut Kota dan dilakukan oleh komunitas. Bertumpu pada Hijau yaitu Green Planning and Design, Green nilai artinya kegiatan yang dilakukan bertumpu Openspace, Green Waste, Green Transportation, pada nilai-nilai yang diyakini oleh komunitas Green Water, Green Energy, dan Green Building selama ini. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 99

Pemanfaatan ruang idle menjadi lebih “hidup” yang terintegrasi dengan ruang sekitarnya Oleh karena itu, atribut Green Community memperkaya khazanah Kampus PUPR dengan mempunyai peran penting untuk menjamin pengelolaan taman-taman atau kegiatan terlaksananya tujuh atribut yang lain. urban farming di dalam bangunan gedung Selanjutnya, dengan bekal pemahaman yang dan pengembangan infrastruktur hijau lainnya. sama, para insan PUPR dengan dukungan era Inovasi green office lainnya akan terdistribusi disruptif bidang teknologi akan berinovasi dan digerakkan oleh peran green community. menciptakan ide dan gagasan baru untuk 100 Kampus Hijau PUPR; Perkantoran Humanis nan Ramah Lingkungan


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook