Infrastruktur Item Pekerjaan Volume (m2) - Interior Bangunan dan pasar 4.524 Lapangan Olahraga dan Tematik - Bangunan Portal & Automatic Gate 12.318 Penunjang Landscape 1 - Vehicle Disinfection System 5.532 MEP kawasan - Infrastruktur Selasar dan jalur Pejalan kaki 105 Kawasan Signage & Marka Jalan Jalan Permukiman Motaain Sudah perkerasan badan jalan karena masalah sosial (pagar) 101
ZONA PENDUKUNG PLBN TERPADU WINI TAHAP 3 NUSA TENGGARA TIMUR Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara NUSA TENGGARA TIMUR WINI, KEC. INSANA UTARA, KAB. TIMOR TENGAH UTARA PLB Darat Jumlah Penduduk per Kecamatan 10.247 jiwa (2017) Rata-rata Jumlah Pelintas ± 80 orang/hari Kendaraan Kargo ± 14 kendaraan/hari Kendaraan Pribadi & PickUp ± 8 kendaraan/hari Jaringan Jalan Jalan Aspal Jaringan Listrik Ada Jaringan Telekomunikasi 3G Jaringan Air Minum Ada TPS Ada Toilet Umum 90 Tribun 3 Sisi RTP 2.019 Target Pelaksanaan Fisik: Mei 2019 – Desember 2020 102
MOTAMASIN WINI MOTAAIN 103
ZONA PENDUKUNG PLBN TERPADU WINI TAHAP 3 Masterplan PLBN Terpadu Wini Tahap 3 ZONA INTI 6. Bangunan Jembatan Timbang ZONA PENUNJANG 1. Bangunan Utama PLBN 7. Bangunan Pemindai Truk 17. Helipad 2. Bangunan Pemeriksaan 8. Gudang Sita 18. Wisma Indonesia 9. Lapangan Penimbunan 19. Tempat Ibadah Kedatangan Kendaraan 10. Bangunan Utilitas 20. Rumah Dinas Angkutan Barang 11. Manumen Tasbara 21. Mess Karyawan 3. Bangunan Pemeriksaan 12. Pos Check Point/ Pos 22. Gedung Serbaguna Keberangkatan Kendaraan 23. Lapangan Olahraga angkutan Barang Pengamanan Terpadu 24. Patung Soekarno 4. Bangunan Pemeriksaan Terpadu 13. Gerbang Tasbara 25. Bangunan Pos Pomtas Kendaraan Pribadi dan Bus 14. Lopo 26. Bangunan Pos Point 5. Bangunan Pemeriksaan Terpadu 15. Bangunan Car Wash Angkutan Barang (Disinfection) 16. Kennel 104
105
EkoPPneLorBkmNeimMPbeearmnbaagtcaaunsan
PLBN Memacu Perkembangan Ekonomi Perbatasan Daerah perbatasan Indonesia selama puluhan tahun belum berfungsi sebagai beranda depan negara. Ketertinggalan dalam infrastruktur menyebabkan keterasingan dan menciptakan ketergantungan yang tinggi terhadap negara tetangga. Sekarang saatnya membalik keadaan. Perbatasan adalah beranda depan, tempat kita menampilkan potensi terbaik bangsa. Membangun Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Begitupun yang terjadi di Wini. Kehadiran PLBN Terpadu Wini diharapkan dapat mengembangkan Wini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Peluang tersebut sangat terbuka mengingat potensi Wini yang memungkinkan dikembangkan sebagai ‘pintu’ bagi aktivitas perekonomian dan perdagangan lintas negara. Peluang ini tidak dimiliki banyak daerah, secara khusus hanya dimiliki oleh daerah-daerah perbatasan karena posisinya sebagai pintu perlintasan keluar-masuk (exit-entry point) negara. Saat ini arus perpindahan manusia, barang, dan informasi meningkat sangat pesat. Ini adalah fenomena global yang tidak terelakkan. Kondisi tersebut menjadikan kawasan perbatasan semakin strategis dan besar perannya bagi sebuah negara ditinjau dari sisi sosial, ekonomi, politik, dan hankam. 108
109
PLBN MEMACU PERKEMBANGAN EKONOMI PERBATASAN Sejalan dengan fenomena tersebut maka tuntutan dilakukan di Wini sudah sangat tepat. Hal ini diarahkan dibangunnya sistem pengelolaan kawasan perbatasan pada tujuan untuk menjadikan PLBN Terpadu Wini yang terencana, terpadu dan berkesinambungan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. JIka menjadi keharusan. terlaksana dengan baik maka tekad untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus meningkatkan Inisiatif pemerintah untuk membangun sarana dan kesejahteraan akan terwujud. prasarana yang lebih lengkap, terpadu dalam satu kawasan di titik-titik perbatasan negara, seperti yang 110
Menjadi Bagian dari Pertumbuhan Masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan Dengan dan sekitarnya harus mendapatkan manfaat dari pembangunan pembangunan dan keberadaan PLBN Terpadu Wini. Mereka harus merasakan manfaat dan karena itu PLBN, Wini mereka harus memastikan bahwa seluruh infrastruktur menjadi jauh yang telah dibangun pemerintah sebagai ‘pembuka lebih terang, jalan’ senantiasa terpelihara dan termanfaatkan dengan baik. aman dan nyaman. Kondisi Sejak dimulainya pembangunan berbagai infrastruktur daerah yang aman ini tentunya di Wini, masyarakat telah mendapatkan manfaatnya. menjadi modal yang bagus untuk Pembangunan jalan yang mulus dan lebar telah mengundang investor datang dan membuka isolasi mereka dengan dunia luar. Saat ini, membangun usaha-usaha baru tidak hanya masyarakat Wini yang mudah bergerak yang akan berdampak pada taraf ke tempat lain, tapi masyarakat yang ingin datang kehidupan masyarakat lokal. ke Wini juga semakin mudah. Kemudahan akses ini menjadi modal penting dan utama bagi peningkatan Gede Bayuda arus pergerakan manusia dan barang. Wini sekarang semakin terbuka dan mudah diakses. Gede Bayuda, Anggota TNI yang bertugas di PAMTAS Wini mengatakan bahwa dengan pembangunan PLBN, Di masa awal pembangunan kawasan PLBN Terpadu Wini menjadi jauh lebih terang, aman dan nyaman. Wini, kontraktor Pelaksana, PT Pembangunan Kondisi daerah yang aman ini tentunya menjadi modal Perumahan (PP) telah melibatkan masyarakat lokal. yang bagus untuk mengundang investor datang dan Jumlahnya juga tidak sedikit, hampir 50% dari jumlah membangun usaha-usaha baru yang akan berdampak pekerja. Melalui langkah ini, PP membuktikan sejak pada taraf kehidupan masyarakat lokal. awal komitmennya untuk menjadikan masyarakat lokal sebagai bagian penting dalam proses pembangunan Wini. Dalam proses ini juga dengan sendirinya terjadi transfer pengetahuan dan keahlian yang akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Wini, modal pengalaman bagi mereka saat ini bekerja di tempat lain. 111
PLBN MEMACU PERKEMBANGAN EKONOMI PERBATASAN Bicara tentang dampak pembangunan PLBN terpadu sebagai salah satu petugas security di antara 13 orang Wini terhadap kehidupan masyarakat lokal, Lusianus Luis yang lolos. Koa salah satunya. Lusianus adalah seorang karyawan BNPP yang bekerja sebagai petugas keamanan “Saya tentu senang dan bangga bisa bekerja di sini. Kalau (security). Anak nelayan yang menempuh pendidikan di ada pilihan bekerja di rantau atau di kampung sendiri, Akademi Maritim Nusantara (setingkat D3) , Cilacap ini pasti lebih baik dekat dengan rumah dan keluarga. memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya Saya berharap adanya PLBN ini akan memberikan ketika mengetahui ada pembangunan PLBN di kesempatan kepada kami, masyarakat yang tinggal di daerahnya. Lowongan pekerjaan dia ketahui dari aparat sini untuk mendapatkan ilmu, belajar banyak hal baru desa yang mendapatkan informasi dari perusahaan. sehingga bisa bekerja dengan baik”, ungkapnya. Setelah mengikuti berbagai tahapan seleksi, dia terpilih “Saya tentu senang dan bangga bisa bekerja di sini. Kalau ada pilihan bekerja di rantau atau di kampung sendiri, pasti lebih baik dekat dengan rumah dan keluarga. Saya berharap adanya PLBN ini akan memberikan kesempatan kepada kami, masyarakat yang tinggal di sini untuk mendapatkan ilmu, belajar banyak hal baru sehingga bisa bekerja dengan baik”, ungkapnya. Lusianus Luis Koa 112
OTSINA BOIK Pengelola Resort Marjon, Home Stay and Café Resort Marjon Homestay and Cafe memiliki pemandangan sangat indah di halaman belakangnya. Hamparan pantai berpasir putih yang landai. Tunggu hingga senja datang. Pemandangan matahari tenggelam (sunset) terbaik di Wini bisa Anda nikmati dari sini. Resort Marjon Homestay and Café yang telah beroperasi sekitar empat tahun lalu merupakan salah satu penginapan yang cukup dikenal di Wini. “Dulu kami mulai dari 15 kamar. Jalanan di depan tempat kami sempit, gelap karena lampu jarang ada dan jarang menyala. Tamu-tamu yang menginap kebanyakan pelintas batas yang menuju tempat lain. Jika mereka tiba di Wini menjelang malam, biasanya mereka memutuskan menginap, karena takut melanjutkan perjalanan. Tamu sangat jarang, agak ramai hanya di hari Minggu,” ungkap Otsina Boik. Otsina menuturkan kondisi sangat berbeda begitu senang karena dari mereka kami bisa belajar macam- pembangunan PLBN dilakukan. Tamu penuh, macam, termasuk mengetahui apa yang harus kami bahkan selalu kekurangan kamar. Karena banyaknya perbaiki. Banyak ilmu baru, pengetahuan baru dan permintaan, Otsina sampai menjual kamar kos yang masukan-masukan agar kami bisa melayani lebih baik. dikelolanya karena kamar hotel habis tidak tersisa. Prinsip kami kalau tamu senang, mereka pasti akan tinggal lebih lama. Kalau tinggal lebih lama, tidak hanya “Kami sampai kewalahan. Apalagi dengan adanya kami yang untung, masyarakat sekitar juga untung”, program Pariwisata Crossborder dan program lain dari tuturnya penuh semangat. pemerintah pusat. Wini ramai, kami juga kebagian rejekinya. Bagi kami yang berada di daerah terpencil, punya kesempatan bertemu dan belajar dari tamu- tamu yang datang dari jauh sangat penting. Kami 113
PLBN MEMACU PERKEMBANGAN EKONOMI PERBATASAN APLONIA ANIK SUSILAWATI Libas yang di mulai dari stand kecil di dermaga ini, Pemilik Warung Makan ‘LIBAS’ menyajikan makanan olahan ikan segar yang diolah dengan bumbu rumahan. Pengunjung bahkan diijinkan Siapa tak kenal warung Libas yang berada di pinggir masuk dan melihat proses pengolahan di dapur pantai Wini? Pemilik dan pencetus nama warung Libas yang sekaligus menjadi tempat tinggal Bu Anik dan yang merupakan singkatan dari ‘Lintas Batas’ ini adalah keluarganya. Karena semua makanan yang disajikan wanita perantauan tangguh asal Trenggalek, Jawa dalam kondisi segar atau baru dimasak saat dipesan Timur. maka pengunjung warung harus sabar menunggu makanan hingga siap dihidangkan. Kebiasaan tersebut Warung Libas Bu Anik terdiri dari bangunan sederhana sudah diketahui para pelanggan setia warung Libas, yang berdiri di pinggir pantai Wini yang cantik. Kursi sehingga mereka tidak akan protes jika harus menunggu dengan meja panjangnya diletakkan di bawah pohon cukup lama untuk menikmati kelezatan olahan ikan Bu rindang, di atas hamparan pasir yang membuat suasana Anik. pantai semakin kuat terasa. Bu Anik bercerita bahwa keberadaan PLBN Terpadu Wini telah membuat warungnya semakin dikenal.“Dulu yang makan di sini kebanyakan masyarakat sekitar sini. Selain itu ada juga yang menyeberang dari Timor Leste mau ke Atambua, atau Kupang. Jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi ada saja. Namun semenjak ada pembangunan PLBN, warung saya semakin ramai. Tamunya makin banyak, dari mana-mana. Bapak-bapak yang bekerja di proyek juga banyak yang menjadi langganan saya. Sekarang, tahu-tahu sudah banyak orang terkenal jadi pelanggan saya. Pegawai, pejabat sampai bapak- bapak TNI. Sungguh saya tidak pernah bayangkan bisa kenal mereka kalau tidak karena warung ini,” tutur Anik dengan mata berkaca-kaca. Menutup perbincangan, Anik mengatakan sangat bersyukur melihat perkembangan Wini saat ini. Sesuatu yang tidak ia bayangkan, sekarang menjadi nyata. Wini bukan lagi daerah terpencil, tapi calon kota yang ramai. “Saya yakin kalau pasar sudah buka, orang jalan-jalan tambah banyak, warung saya juga pasti akan tambah ramai,” pungkasnya.
Sop ikan Warung Bibi Una memang sangat segar. Yanto menjelaskan itu karena dia tidak mau kompromi urusan kualitas. Ikan yang diolahnya harus ikan baru, hasil tangkapan nelayan sekitar. Karena itu tidak mengherankan jika para pelanggannya, akan selalu datang kembali setelah mencicipi kelezatan masakannya. YANTO SILITONGA “Wini sekarang sudah jauh berubah dibandingkan Pemilik Warung Makan Bibi Una beberapa tahun lalu. Wini yang dulu sepi terasa sangat ramai dan hidup saat proyek pembangunan PLBN Pria kelahiran Sumatera Utara ini sudah tinggal di Wini dimulai. Banyak orang dan kendaraan lalu lalang. sejak tahun 1990. Di tahun tersebut sampai dengan Warung saya juga jadi ramai. Penjualan saya meningkat sekitar tahun 1998 Wini diakuinya masih sangat sepi. 100%. Ini tentu sangat menggembirakan, karena kalau Pada tahun 1999, Wini mulai menggeliat, aktivitas mulai ukuran daerah seperti Wini, pelanggan saya lumayan ada, meskipun belum seramai sekarang. dari kelas menengah. Pegawai, karyawan dan orang- orang pekerja kantoran,” tuturnya penuh syukur. Yanto memutuskan membuka warung makan sejak tahun 2014. Warungnya berada di pinggir jalan utama Sebagai pendatang, Yanto mengaku sangat betah menuju PLBN Terpadu Wini. Bangunan warung Makan tinggal di Wini, hal itu tidak hanya karena keindahan yang diberi nama Warung Makan Bibi Una ini tergolong dan udara segarnya, tapi juga toleransi masyarakatnya sederhana tapi sangat bersih. Menunya juga tidak yang tinggi. “Masyarakat disini sangat bersahabat, semua banyak, namun ada satu menu yang menjadi andalan seperti saudara. Semua orang dengan senang hati saling dan paling banyak dipesan yaitu Sop Ikan laut segar. membantu kalau ada yang punya acara. Wini, sungguh Yanto mengaku dalam sehari bisa menjual sampai 100 luar biasa, hidup disini saya tidak merasa sebagai mangkok sop ikan yang sangat disukai pelanggannya. pendatang, saya rasanya memang asli orang sini.” Sebagai penutup, Yanto menyampaikan ungkapan terimakasih kepada pemerintah pusat, teristimewa kepada Presiden Ir. Joko Widodo. “Saya sangat berterimakasih kepada Presiden, bapak Joko Widodo yang telah memberikan harapan kepada kami warga perbatasan. Kehadiran PLBN membangkitkan harapan kami, bahwa Wini pasti bisa maju dan masyarakatnya pasti bisa sejahtera,”pungkasnya sembari mengucapkan salam. 115
Penutup
Penutup Keputusan Pemerintah untuk menjadikan wilayah perbatasan sebagai beranda depan negara melalui penataan kawasan perbatasan merupakan perwujudan janji Nawacita pemerintah untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Pemerintah sangat fokus untuk mewujudkan janji tersebut dengan mendorong keluarnya peraturan perundangan untuk mempercepat proses pembangunan dan penyelesaian pembangunan di kawasan perbatasan. Upaya tersebut membuahkan hasil. Saat ini 7 (tujuh) PLBN Terpadu sudah diresmikan dan telah beroperasi dengan baik. Pembangunan sarana dan prasarana penunjang di kawasan perbatasan sampai saat ini masih berlangsung, sehingga nantinya PLBN-PLBN tersebut dapat mengintegrasikan berbagai jenis pelayanan dan tumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Untuk memastikan pengelolaan dan pemanfaatan berbagai infrastruktur dan fasilitas di PLBN, pemerintah menunjuk Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara yang memberikan mandat kepada Pemerintah untuk membentuk Badan Pengelola Perbatasan di tingkat pusat dan daerah dalam rangka mengelola kawasan perbatasan. BNPP merupakan lembaga nonstruktural yang dipimpin seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden. 118
BNPP yang beranggotakan 18 Kementerian/Lembaga Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan tata Pemerintahan Non Kementerian serta 13 Gubernur ini kelola perbatasan negara yang efektif dalam rangka diharapkan dapat melakukan koordinasi yang intensif perwujudan kawasan perbatasan negara sebagai dalam pengelolaan dan penanganan perbatasan halaman depan negara yang berdaya-saing dapat negara serta mendorong dan memfasilitasi terciptanya terwujud. kebijakan dan program pengelolaan batas wilayah negara dan pembangunan kawasan perbatasan secara terintegrasi dan terpadu. 119
PENUTUP 120
121
DAFTAR ISI TIM PENYUSUN: PENGARAH Danis H Sumadilaga PENANGGUNGJAWAB Diana Kusumastuti PELAKSANA Fajar Santoso Hutahaean Indah Widi Hapsari Aldita Karunia KONTRIBUTOR Manaek Sihombing Andy Hakiim Arrasyid Defri Kus Triyanto Rizky Rahmayanti Diterbitkan oleh: Direktorat Bina Penataan Bangunan Cetakan Pertama, Desember 2019 ISBN: 978-602-61092-3-1 124
125
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126