MODUL PEMBELAJARAN PRODUK KREATIF & KEWIRAUSAHAAN Materi SISTEM LAYANAN USAHA Untuk SMK/MAK Kelas XI AKL Penyusun : Dra. Rachmayati 2021
Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis sistem layanan usaha 3.6 Menerapkan layanan usaha 4.5 Merencanakan sistem layanan usaha 4.6 Melakukan layanan usaha Kegiatan 5 dan 6 : MENGANALISIS SISTEM LAYANAN USAHA A. Pelayanan Prima 1. Apakah Itu Pelayanan Prima? Excellent service atau disebut juga Pelayanan Prima adalah melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan, sehingga pelanggan menjadi merasa puas. Atau definisi pelayanan prima yaitu melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan atau konsumen sehingga menimbulkan rasa yang puas. Secara umum tujuan pelayanan prima yaitu memberikan pelayanan sehingga bisa memenuhi dan memuaskan para pelanggan sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Manfaat dari pelayanan prima salah satunya untuk upaya meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan ataupun pemerintah kepada para pelanggan atau masyarakat, serta dapat menjadi acuan untuk pengembangan penyusunan standar pelayanan. Standar pelayanan dapat diartikan sebagai tolak ukur atau patokan yang digunakan untuk melakukan pelayanan dan juga sebagai acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan. Pelayanan disebut prima jika pelanggan sudah merasa puas dan sesuai dengan harapan pelanggan. Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan (Barata, 2003; 30). Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Definisi mengenai pelayanan prima yang seringkali diungkapkan oleh para pelaku bisnis terdapat dalam buku pelayanan prima : a. Layanan prima adalah membuat pelanggan merasa penting b. Layanan prima adalah melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat c. Layanan prima adalah pelayanan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan d. Layanan prima adalah pelayanan optimal yang menghasilkan kepuasan pelanggan e. Layanan prima adalah menempatkan pelanggan sebagai mitra f. Layanan prima adalah keperdulian kepada pelanggan untuk memberikan rasa puas
g. Layanan prima adalah upaya layanan terpadu untuk kepuasan pelanggan Pelayanan Prima menurut Para Ahli a. Pelayanan Prima adalah kiemampuan maksimal seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dalam hal pelayanan. Pelayanan prima adalah pelayanan yang terbaik yang diberikan kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal berdasarkan standard dan prosedur pelayanan (Suwithi, 1999; 4) b. Pelayanan prima (Service Excellent) adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat (Maddy, 2009; 8). c. Pelayanan Prima (Service Excellent) dapat dipahami sebagai melayani sebagai melayani lebih dari yang diharapkan, dengan memberikan perhatian kepada waktu, ketepatan, keamanan, kenyamanan, kualitas, biaya, proses, dan kepuasan. (Anorogo, 1993; 107). d. Pendapat lain menyatakan bahwa layanan prima adalah pelayanan dengan standar kualitas yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan setiap saat, secara konsisiten dan akurat (Rahmayanty, 2013; 18).Kemudian pendapat lain mengatakan bahwa pelayanan prima adalah kepedulian terhadap pelanggan (Pratomo & Shaff, 2000; 107). Jadi pelayanan prima pada dasarnya adalah rasa keperdulian organisasi yang berorientasi keuntungan (profit oriented) atau organisasi yang berorientasi sosial (nonprofit) terhadap pelanggan yang ditunjukkan dengan adanya sikap, perhatian, dan tindakan nyata, sehingga pelanggan merasa nyaman dengan pelayanan prima yang diberikan. Definisi Layanan Mutu Mutu adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pelanggan disini yang dimaksud bukanlah pelanggan atau konsumen yang datang hanya sekali untuk mencoba dan tidak pernah kembali lagi, melainkan mereka yang datang berulang-ulang untuk membeli dan membeli. Meskipun demikian, pelanggan yang baru pertama kali datang juga harus dilayani sebaik-baiknya, karena kepuasan yang pertama inilah yang akan membuat pelanggan datang lagi. Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Definisi standart pelayanan Standart Pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur. Mutu Dan Standart Layanan a. Kecepatan waktu pelayanan b. Akurasi/ketepatan pelayanan c. Kesopanan dan keramahan pelaku usah
d. Tanggung jawab dalam menangani komplain pelanggan e. Jumlah petugas yang melayani dan fasilitas pendukung lainnya f. Kualitas pelayanan yang berkaitan dengan lokasi pelayanan, ketersediaan informasi, dan petunjuk/ panduan lainnya g. Kualitas pelayanan yang berhubungan dengan kenyamanan, fasilitas, dan teknologi lainnya Mutu dan standart pelayanan prima tersebut dapat dilakukan dengan baik apabila sudah sesuai dengan Konsep pelayanan prima yang berdasarkan A6 (Barata, 2003; 31), yaitu mengembangkan pelayanan prima dengan menyelaraskan konsep-konsep Sikap (Attitide), Perhatian (Attention), Tindakan (Action), Kemampuan (Ability), Penampilan (Appearance), dan Tanggung jawab (Accountability). 2. Tujuan Pelayanan Prima Adapun beberapa tujuan pelayanan prima diantaranya sebagai berikut ini: a. Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para pelanggannya. b. Membantu pelanggan untuk mengambil keputusan, supaya membeli barang atau jasa yang ditawarkan. c. Menumbuhkan rasa percaya pelanggan terhadap barang ataupun jasa yang di tawarkan penjual. d. Menumbuhkan kepercayaan dan kepuasan kepada para pelanggan. e. Untuk menghindari terjadinya berbagai macam tuntutan atau aduan dari pelanggan kepada penjual terhadap produk atau jasa yang dijualnya. f. Supaya konsumen atau pelanggan merasa diperhatikan dan merasa diperlakukan secara baik. g. Untuk menumbuhkan dan mempertahankan loyalitas konsumen, supaya tetap membeli barang atau jasa yang di jual. 3. Fungsi Pelayanan Prima Adapun beberapa fungsi pelayanan prima diantaranya sebagai berikut ini: a. Untuk melayani pelanggan dengan ramah, tepat dan cepat, sehingga pelanggan merasa puas. b. Untuk menciptakan suasana dimana konsumen merasa diperhatikan dan dianggap sangat penting bagi perusahaan. c. Untuk menciptakan pangsa pasar yang lebih baik lagi terhadap produk ataupun jasa yang di jual. d. Untuk memuaskan pelanggan, supaya tetap menggunakan produk maupun jasa perusahaan.
e. Untuk menempatkan para pelanggan sebagai mitra bisnis. f. Untuk dapat memenangkan persaingan pasar. g. Dan untuk memberikan keuntungan yang maksimal. 4. Konsep Dasar Pelayanan Prima Konsep pelayanan prima ada 3 (tiga) macam, berikut ini penjelasan singkatnya: a. Konsep Sikap / Attitude Sikap yang harus dimiliki diantaranya sikap yang ramah, penuh perhatian, dan memiliki rasa bangga terhadap perusahaan. Diharapkan para pegawai pada suatu perusahaan harus mencerminkan perusahaan itu sendiri. Karena para pegawai yang melayani konsumen akan mencerminkan citra perusahaan. Para konsumen atau pelanggan akan memberikan kesan pertama saat berhubungan langsung dengan orang yang terlibat dalam perusahaan tersebut salah satunya yaitu pegawainya yang memberikan pelayanan. Kesuksesan suatu perusahaan jasa pelayanan akan sangat tergantung pada orang-orang yang terlibat dalam menjalankan perusahaan tersebut. Beberapa sikap yang di harapkan seperti sikap yang memiliki rasa bangga terhadap pekerjaan yang dilakukan, mengabdi kepada pekerjaan yang dilakukan, selalu menjaga citra baik perusahaan dan lain-lain. Tentunya pada konsep sikap ini pegawai pelayanan harus memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaannya, memiliki kemampuan atau keterampilan yang sesuai dengan pekerjaannya, dan bisa berkomunikasi dengan baik. Dan yang harus diperhatikan juga pegawai harus berpenampilan menarik dan sopan sesuai peraturan perusahaan. b. Konsep Perhatian / Attention Saat melakukan pelayanan kepada konsumen, maka perlu memperhatikan dan mencermati keinginan konsumennya. Jika konsumen sudah menunjukan niat untuk membeli suatu barang atau jasa yang telah ditawarkan maka segera layani dan tawarkan bantuan yang dia perlukan sehingga konsumen merasa di perhatikan, dan keinginannya dapat terpenuhi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konsep ini seperti mengucapkan salam saat memulai pembicaraan, bertanya apa saja yang di inginkan konsumen, memahami keinginan konsumen, melakukan pelayanan dengan ramah, tepat dan cepat serta harus menempatkan kepentingan konsumen menjadi yang paling utama, karena konsumen adalah raja. c. Konsep tindakan / Action Dalam konsep tindakan, misalnya seorang pegawai pada bagian pelayanan harus selalu memperhatikan dan mencermati apa yang menjadi keinginan konsumen. Jika pelanggan sudah menunjukan minat untuk membeli produk, maka segera layani pelanggan tersebut dan tawarkan bantuan yang mungkin dia butuhkan supaya pelanggan merasa puas terhadap pelayanan tersebut. Beberapa bentuk pelayanan pada konsep ini misalnya seperti mencatat pesanan yang di inginkan
pelanggan, menegaskan atau mengecek kembali yang di pesan pelanggan, menyelesaikan transaksi pesanan pelanggan, dan bisanya jika sudah melayani mengucapkan terimakasih kepada pelanggan. 5. Karakteristik Kualitas Dari Pelayanan Prima Adapun karakteristik kualitas yang dimiliki pelayanan prima diantaranya sebagai berikut ini: a. Penampilan Penampilan sangat di perlukan untuk melakukan pelayan prima kepada para pelanggan, karena dengan penampilan yang baik dapat meyakinkan pelanggan saat memberikan pelayanan. Misalnya sebagai resepsionis maka harus memiliki tutur kata yang baik, berpenampilan yang menarik, memiliki tubuh yang porposional, dan lain-lain. b. Kesopanan Dan Ramah Pegawai yang melayani masyarakat atau pelanggan maka memerlukan sikap sopan-santun, sabar, dan tidak egois karena masyarakat pengguna jasa pelayanan berasal dari berbagai kalangan baik dari perbedaan tingkat ekonomi maupun tingkat status sosial. c. Kesediaan Melayani Pegawai harus profesional atau harus benar-benar dalam melayani pelanggannya, sebagaimana tugasnya yang harus siap selalu melayani pelanggan yang memang memerlukannya. d. Pengetahuan Dan Keahlian Supaya dapat melayani dengan baik, maka pegawai harus memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang yang dikerjakannya. Misalnya petugas pelayanan yang memiliki tingkat pendidikan atau pelatihan tertentu maka jabatannya-pun harus yang sesuai dengan keahliannya. e. Tepat Waktu Dan Janji Dalam pelayanan maka pegawai dalam melakukan tugasnya jika membuat janji dengan pelanggan harus di perhitungan terlebih dahulu, apakah waktu dan janji tersebut bisa di tepati, misalnya mengadakan pertemuan dengan pelanggan dalam waktu kurun waktu 3 hari maka harus dapat terpenuhi. f. Kejujuran Dan Kepercayaan Dalam melakukan pelayanan harus memiliki aspek kejujuran dalam segala hal, baik itu jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam bentuk pembiayaan dan jujur dalam menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Jika bersikap jujur maka petugas pelayanan dapat di percaya dari berbagai aspek misalnya dari segi perkataannya, sikapnya, dalam melakukan bekerja, dan lain-lain. g. Efesien Pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan harus efesien dan efektif, karena pelanggan menuntut hal-hal tersebut. Sehingga dapat menghasilkan biaya murah, waktu singkat dan tepat,
serta hasil dari pelayanan yang berkualitas. Oleh karena itu efesien dan efektif merupakan hal yang harus di wujudkan dan harus menjadi perhatian serius dalam melakukan pelayanan. h. Kepastian Hukum Jika hasil dari pelayanan yang dilakukan kepada pelanggan berupa suatu keputusan, maka harus memiliki kepastian hukum. Jika tidak memiliki kepastian hukum yang jelas maka akan berpengaruh kepada sikap masyarakat, misalnya dalam pelayanan mengurus surat-surat berharga jika ditemukan ketidakpastian hukum maka akan berpengaruh kepada kredibilitas perusahaan atau pelayanan tersebut. i. Keterbukaan Setiap urusan atau kegiatan yang memperlakukan ijin, maka keterbukaan perlu di lakukan. Sikap keterbukaan itu akan berpengaruh pada kejelasan informasi kepada masyarakat atau pelanggan. j. Biaya Dalam pelayanan maka perlunya penentuan pembiayaan yang wajar. Oleh karena itu biaya harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat, harus transparan, dan sesuai peraturan. k. Tidak Rasial Dalam melakukan pelayanan tidak boleh membeda-bedakan ras, suku, agama dan politik, jadi harus melayani secara merata. l. Kesederhanaan Prosedur atau tata cara pelayanan kepada para pelanggan harus dipermudah dan tidak berbelit- belit dalam pelaksanaannya. 6. Pentingnya Pelayanan Prima Jika perusahaan ingin maju dengan mengharapkan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang di tawarkannya dan tetap menjaga supaya konsumen tetap berlangganan, walaupun banyak perusahaan yang menawarkan produk sejenis atau sama, maka dalam hal ini Pelayanan Prima berperan sangat penting sekali bagi perusahaan, staff dan juga konsumen. Pelayanan prima sangat penting sekali untuk perusahaan atau penjual, karena berpengaruh dalam mempertahankan loyalitas pelanggan dan membantu untuk mengamankan masa depan bisnis perusahaan, sangat penting juga bagi staff perusahaan karena pelayanan prima dapat memberikan kebanggaan kepada mereka terutama pada perusahaan, dan produknya, dan sangat sangat penting juga bagi konsumen karena dapat memberikan informasi untuk mengambil keputusan dalam memilih dan membeli produk atau jasa untuk memenuhi kepuasan maupun kebutuhannya. 7. Beberapa Contoh Pelayanan Prima Beberapa contoh pelayanan prima misalnya seperti yang dilakukan oleh bank saat kita memasuki bank biasanya satpam akan menyapa dan bertanya, lalu satpam akan menunjukan kita ke pelayanan yang
kita butuhkan, biasanya saat kita ke teller bank, pihak teller akan menyapa kembali dan memberikan pelayanan, setelah pelayanan selesai pihak teller akan bertanya kembali “Apa ada yang biasa saya bantu lagi pak?”. Itulah contoh pelayanan yang maksimal yang dilakukan oleh bank untuk memberikan rasa puas kepada para nasabahnya. Contoh selanjutnya pada supermarket misalnya kita berkunjung ke supermarket hendak membeli sesuatu, biasanya saat kita masuk ke supermarket kasir atau pegawai akan mengucapkan selamat datang sambil tersenyum dan saat kita hendak membayar belanjaan pegawai kasir akan memberikan penawaran lain kepada kita sambil tersenyum, dan terakhir selalu mengucapkan terimakasih. Dan contoh yang terakhir misalnya perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan costumer service untuk mendengar keluhan atau masukan-masukan dari para pelanggannya lalu akan menanggapinya dengan cepat dan juga tepat. Excellent service atau disebut juga Pelayanan Prima adalah melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan, sehingga pelanggan menjadi merasa puas. Atau definisi pelayanan prima yaitu melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan atau konsumen sehingga menimbulkan rasa yang puas. Secara umum tujuan pelayanan prima yaitu memberikan pelayanan sehingga bisa memenuhi dan memuaskan para pelanggan sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Manfaat dari pelayanan prima salah satunya untuk upaya meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan ataupun pemerintah kepada para pelanggan atau masyarakat, serta dapat menjadi acuan untuk pengembangan penyusunan standar pelayanan. Standar pelayanan dapat diartikan sebagai tolak ukur atau patokan yang digunakan untuk melakukan pelayanan dan juga sebagai acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan. Pelayanan disebut prima jika pelanggan sudah merasa puas dan sesuai dengan harapan pelanggan.
MODUL PEMBELAJARAN PRODUK KREATIF & KEWIRAUSAHAAN Materi MEDIA PROMOSI PEMASARAN Untuk SMK/MAK Kelas XI AKL Penyusun : Dra. Rachmayati 2021
Kompetensi Dasar : 3.7 Menerapkan media promosi pemasaran 4.7 Membuat media promosi untuk pemasanan Kegiatan 6 : MEDIA PROMOSI PEMASARAN Uraian Materi : A. Pengertian Promosi Promosi berasal dari kata bahasa Inggris promote yang berarti “meningkatkan” atau “mengembangkan”. Pengertian tersebut jika digunakan dalam bidang penjualan berarti alat untuk meningkatkan omzet penjualan. Pengertian promosi dapat dipandang berbeda dalam hal produsen dan konsumen. Bagi produsen, promosi adalah kegiatan untuk menginformasikan produk atau jasa, membujuk konsumen untuk membeli serta mengingatkan para konsumen untuk tidak melupakan produk. Sementara bagi konsumen, pengertian promosi adalah komunikasi antara produsen dan konsumen. Kegiatan promosi adalah salah satu cara perusahaan (barang/jasa) untuk meningkatkan volume penjualan produknya. Dapat disimpulkan, promosi adalah suatu upaya perkenalan yang dilakukan untuk memajukan usaha perdagangan dan memperbaiki kualitas produk baik melalui sarana media maupun non media. B. Tujuan Promosi Kegiatan promosi tidak hanya bertujuan terbatas sebagai sarana komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan dapat juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau pemakaian jasa sesuai dengan keinginan. Secara umum tujuan dilakukan kegiatan promosi adalah sebagai berikut: 1. Sebagai Alat Untuk Mengimformasikan (informing) a. Menginformasikan kepada pasar mengenai keberadaan suatu produk. b. Menjelaskan fungsi dan cara kerja produk itu sendiri c. Untuk menyampaikan perubahan harga (biasanya kearah yang lebih rendah). d. Untuk memperkenalkan barang atau jasa yang ada. e. Guna meluruskan informasi yang keliru.
f. Guna mengurangi rasa ketakutan atau rasa kekhawatiran konsumen. g. Untuk membangun citra perusahaan di mata konsumen 2. Membujuk pelanggan sesaran/calon pelanggan (Persuading), untuk: a. Membentuk pilihan merk. b. Guna mengalihkan pilihan merk tertentu. c. Untuk mengubah persepsi konsumen terhadap atribut produk. d. Mendorong pembeli untuk membeli atau berbelanja pada saat itu juga. 3. Sarana mengingatkan (Reminding) yang meliputi: a. Untuk mengingatkan konsumen bahwa produk tersebut dibutuhkan dalam waktu dekat. b. Memberitahukan kepada konsumen tempat atau lokasi produk tersebut di jual. c. Agar konsumen tetap ingat kepada produk tersebut walaupun sudah tidak dilakukan promosi lagi. d. Membuat atau menjaga agar ingat konsumen jatuh pada produk perusahaan. C. Macam-Macam Bentuk Promosi 1. Periklanan (advertising) Bentuk promosi melalui periklanan di lakukan dalam bentuk tayangan, gambar maupun kata kata yang tertuang dalam browsure, spanduk, billboard, koran, majalah, TV ataupun radio. Melalui media periklanan ini, diharapkan konsumen atau calon konsumen dapat terpengaruh lalu tertarik selanjutnya membeli produk yang di iklankan. Oleh karena, iklan diharus di buat semenarik mungkin agar dapat menarik minat calon konsumen. Menurut Kotler (2002:658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Secara garis besar Advertising adalah bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Iklan memiliki beberapa karakteristik, antara lain : a. Suatu bentuk komunikasi. b. Nonpersonal komunikasi. c. Menggunakan media massa sebagai massifikasi pesan. d. Menggunakan sponsor yang teridentifikasi.
e. Bersifat mempersuasi khalayak. f. Bertujuan untuk meraih audiens sebanyak-banyaknya Berdasarkan tujuannya, iklan diklarifikasikan menjadi 3 jenis, yakni : a. Iklan Informatif (Informatif Advertising) Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada. b. Iklan Persuasif (Persuasif Advertising) Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa. c. Iklan Reminder (Reminder Advertising) Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa, Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind), Menjalin hubungan baik denga konsumen. Berdasarkan macam media yang digunakan, maka advertensi dibedakan menjadi : a. Advertensi Cetak seperti Koran, majalah, dll. b. Advertensi Elektonika seperti webside, radio, televisi, dll. c. Transit Advertensing seperti bulletin, poster/spanduk, stiker, dll. d. Kiriman langsung yaitu barang cetakan yang dikirim langsung melalui pos kepada calon pembeli yang memang sudah target. e. Advertensi Khusus yaitu segala macam barang yang bentuknya berupa hadiah. 2. Penjualan peribadi (Personal Selling) Merupakan pesan langsung yang disampaikan kepada calon pembeli atau untuk lebih kepada untuk melakukan persentasi, menjawab langsung serta menerima pesan, cara dapat dilakukan misalnya dengan melakukan kunjungan langsung ke sekolah – sekolah. Bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembeli. Penjualan tatap muka adalah kegiatan mempromosikan sutu produk denga cara mendatangi ke tempat konsumen berada. Menurut Kotler (2000), ” penjualan perorangan (personal selling), yaitu penyajian atau persentasi pribadi oleh tenaga penjual perusahaan denga tujuan menjual dan membina hubungan dengan pelanggan”
Selanjutnya Tjiptono (2004) menyatakan bahwa beberapa fungsi-fungsi penjualan perorangan, yaitu : a. Prospecting yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka. b. Targeting yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli. c. Communicating yaitu memberi informasi mengenai produk perusahan kepada pelanggan. d. Selling yaitu mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan, mengatasi perubahan serta menjual produk kepada pelanggan. e. Servicing yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan. f. Information gathering yakni melakukan riset dan intelijen pasar g. Allocation yaitu menentukan pelanggan yang dituju. 3. Promosi penjualan (sales promotion) Melalui promosi penjualan diharapkan dapat mendatangkan pelanggan/konsumen baru untuk membeli produk yang ditawarkan. Promosi penjualan bertujuan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga, atapun lewat pemberian hadiah tertentu pada waktu tertentu dan tentunya pada barang barang tertentu juga. Promosi penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diukur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Menurut definisi Kotler, 2000 Promosi penjualan (sales promotion) yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk dan jasa. “ Promosi penjualan termasuk berbagai jenis peralatan yang mempunyai sifat unik seperti kupon, perlombaan, pemotongan harga, hadiah dan lain-lain”. Tujuan – tujuan promosi penjualantersebut dapat digeneralisasikan sebagai berikut : a. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan/konsumen akhir b. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara. c. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan. Promosi penjualan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, sebagai berikut : a. Customer Promotion, Yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang/mendorong pelanggan untuk membeli
b. Trade promotion, Yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong/merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportif, dan importer untuk memperdagangkan barang/jasa dari sponsor c. Sales Force Promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjual. d. Business Promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan. Adapun alat-alat yang digunakan dalam sales promotion antara lain : a. Sampel/contoh, dalam berpromosi jangan ragu-ragu untuk memberi sampel. b. Kupon/voucher, yaitu sertifikat hak potongan kepada pemegangnya sehingga menghemat pembelian produk tertentu c. Premi, yaitu barang yang ditawarkan dengan harga yang sangat rendah d. Paket harga, yaitu produk harga yang memuat harga lebih rendah daripada harga biasanya apabila pembeli produk tersebut dengan jumlah yang sudah ditentukan. e. Tawaran uang kembali, yaitu tawaran pengembalian uang apabila terjadi ketidaksesuaian produk dengan harga/terjadi kerusakan pada produk yang dibeli berdasarkan produknya. f. Promosi dagang, yaitu penawaran potongan harga dalam jangka waktu tertentu g. Undian, yaitu konsumen diajak untuk mengumpulkan label yang memuat nama produk untuk kemudian diundi dan mendapat hadiah h. Kontes, yaitu mengundang konsumen untuk mengikuti suatu perlombaan i. Buy one get one, cuci gudang dan bonus 4. Hubungan Masyarakat (Publisitas) Merupakan pendorongan permintaan secara non pribadi pada suatu produk, jasa maupun ide dengan menggunakan media komersial didalam media massa maupun sponsor tidak dibebani bayaran secara langsung. Keuntungan yang didapatkan melalui promosi publisitas adalah dapat menjangkau
konsumen lebih banyak yang menghindari wiraniaga maupun iklan, pesan tersampaikan kepada pembeli sebagai berita bukan sebagai komunikasi penjualan. Publisitas adalah upaya perusahaan untuk mendukung, membina citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menangkal isu, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan perusahaan yang dilakukan melalui pembinaan hubungan dengan masyarakat (public relations)” (Kotler, 2000). jika dibandingkan dengan alat promosi lain seperti periklanan, publisitas mempunyai beberapa keuntungan antara lain : a. dapat menjangkau oranr-orang yang tidak mau membaac iklan. pesan tersebut sampai kepada pembeli yang mungkin menghindari iklan dan wiraniaga karena pesan tersebut disampaikan sebagai berita bukan komunikasi yang diarahkan ke penjualan. b. dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi lain yang menyolok. c. lebih padap dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau majalah mempublikasikan sebuah cerita, kelihatan lebih otentik sebagai berita. Dan berita pada umumnya lebih dapat dipercaya dari pada iklan. d. jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas, tanpa dipungut biaya. e. bersifat dramatis, sebab mempunyai potensi untuk mendramatisasi perusahaan atau produk 5. Direct Marketing Sistem marketing dimana organisasi berkomunikasi secara langsung dengan target customer untuk menghasilkan respons atau transaksi. respon yang dihasilkan bisa berupa inquiry, pembelian, atau bahkan dukungan. Direct Marketing Strategi dan Media, Direct marketing menggunakan bermacam-macam media, seperti : a. Direct mail Sering disebut sebagai junk mail atau surat yang tidak kita harapkan kedatangannya. b. Catalog Katalog cukup banyak digunakan oleh perusahaan dalam direct marketing, bahkan ada yang sepenuhnya tergantung pada katalog. c. Broadcast media Media yang paling digandrungi para direct marketers adalah TV dan radio d. Infomercial Adalah iklan komersial yang berdurasi lama, mencapai 30-60 menit. Bentuk acaranya seperti program TV biasa.
e. TV Advertorial Advertorial digunakan untuk menunjukkan pada pemirsa tentang seluk-beluk produk dalam acara TV sepanjang beberapa menit. f. Teleshopping Penggunaan saluran telepon gratis dikombinasikan dengan kartu kredit membuat peningkatan yang cukup signifikan pada pembelanjaan melalui televisi. g. Print media Koran dan majalah merupakan media yang sulit untuk digunakan sebagai alat direct marketing h. Telemarketing Telemarketing merupakan sales lewat telepon i. Electronik teleshopping Merupakan belanja online dan penerimaan layanan informasi melalui PC. Internet shopping adalah media direct response yang digunakan oleh direct marketing tradisional sekalipun. D. Media Promosi 1. Pengertian Media Promosi Media promosi adalah sarana komunikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pesan promosi kepada target pasar tujuan. Pada saat ini banyak media iklan yang dapat digunakan untuk melakukan promosi atau pemasaran. Namun secara garis besar macam-macam media iklan ini dapat terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu : a. Media Cetak Penggunaan media cetak sebagai media iklan lebih berfokus pada untuk pesan visual yang berasal dari proses percetakan sperti majalah, koran, poster, dll. Iklan media cetak ini menyampaikan pesannya kepada target pasar menggunakan kertas atau sejenisnya. Dalam media ini, perusahaan mencoba untuk mengubah peristiwa ke dalam kata-kata, gambar atau foto yang dibuat untuk menarik perhatian publik. Berikut beberapa contoh media iklan cetak, yaitu : 1) Media Koran Melakukan promosi dengan menggunakan koran adalah memasang iklan yang ditempakan pada bagian koran atau surat kabar. Pada umumnya koran ini diterbitkan secara harian dan memiliki pembaca sendii. Contoh Media iklan pada koran adalah iklan display, iklan baris, iklan suplemen, dll.
2) Iklan Majalah Pengertian iklan majalah merupakan iklan yang dipasang pada bagian halaman majalah. Secara umum iklan majalah ini hampir sama dengan iklan pada koran namun yang membedakannya adalah majalah memiliki kualitas yang lebih baik seperti dari segi bahan kertas, desain dan juga segmentasi pasar yang lebih terbatas. 3) Iklan Tabloid Tabloid biasanya diterbitkan seminggun sekali atau sebulan sekali dimana bentuk dari tabloid secara umum adalah kombinasi antara majalah dan koran. Segmen pasar dari tabloid tergolong sangat terbatas dan memiliki pembaca yang terbatas. Oleh sebab itu, tabloid merupakan media iklan yang terbilang efektif karena pembaca tabloid lebih tersegmen. b. Media elektronik Di era teknologi informasi yang maju saat ini, media sosial dan internet telah menjadi kebuutuhan manusia zaman modern. Oleh sebab itu, media elektronik merupakan pilihan media iklan yang paling tepat dan efektif untuk menjangkau calon konsumen. Berikut adalah beberapa contoh media elektronik sebagai media iklan : 1) Iklan Televisi Arti dari iklan televisi adalah iklan yang ditayangkan pada media televisi yang berisi gambar dan suara yang berbentu audio visual yang berdurasi 15 sampai 30 detik. 2) Iklan Radio Pengetian iklan radio adalah iklan yang disiarkan dengan menggunakan media radio dimana durasi iklan pada radio hampir sama dengan durasi iklan televisi. 3) Iklan Online Penggunaan iklan online sebagai media iklan telah banyak digunakan oleh para pelaku bisnis baik itu yang besar atau yang kecil. Hal ini dikarenakan beriklan di internet tergolong sangat efektif dan efisien karena jangkauannya yang cukup luas namun tidak membutuhkan biaya yang besar. c. Iklan Outdoor Media iklan outdoor merupakan merupakan media iklan yang ditempakan diluar ruangan seperti pasar, jalan besar, terminal atau juga ditempat keramaian lainnya. Berikut beberapa contoh media iklan outdoor : 1) Billboard 2) Baliho 3) Neon Box
4) Spanduk 5) dll. MODUL PEMBELAJARAN PRODUK KREATIF & KEWIRAUSAHAAN Materi HARGA POKOK PRODUKSI Untuk SMK/MAK Kelas XI AKL Penyusun : Dra. Rachmayati 2021
Kompetensi Dasar : 3.8 Menghitung harga pokok produksi 4.8 Menentukan BEP dan keuntungan usaha Kegiatan 8 : HARGA POKOK PRODUKSI Uraian Materi : A. Pengertian Harga PokokPokok Produksi Harga pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Perhitungan Harga pokok Produk dapat digunakan untuk menentukan harga jual yang akan diberikan kepada pelanggan sesuai dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Yang pertama kali dilakukan adalah menjumlahkan biaya-biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik sehingga diperoleh biaya yang dibebankan pada periode bersangkutan. B. Komponen Biaya Harga Pokok produksi Biaya produksi terdiri dari dua keluarga besar yakni biaya komersial dan biaya manufaktur, biaya manufaktur adalah biaya pabrik yakni jumalh dari elemen-elemen biaya diantaranya Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dari penjelasan disamping biaya bahan baku disebut juga biaya utama sedangkan biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik disebut juga biaya konversi. Sedangkan biaya komersial adalah biaya yang timbul atau yang terjadi dikarenakan kegitan diluar dari proses produksi seperti biaya pemasaran dan biaya administrasi umum. Penjelasan mengenai biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. a. Biaya bahan baku Terjadi karena adanaya pemakain bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi untuk membuat barang atau produk, baiasanya 100% bahan baku merupakan masuk dalam produk yang telah jadi. b. Biaya tenaga kerja langsung Biaya ini timbul ketika pemakaian biaya berupa tenaga kerja yang dilakukan untuk mengolah bahan menjadi barang jadi, biaya tenaga kerja langsung merupakan gaji dan upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang langsung terlibat dalam pengolahan bahan menjadi produk. c. Biaya overhead pabrik
Dan biaya overhead pabrik timbul akibat pemakain fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk mengolah bahan seperti mesin, alat-alat, tempat kerja dan sebagainya. Dan yang lebih jelas lagi adalah biaya overhead pabrik terdiri dari baiaya diluar dari biaya bahan baku. C. Dua perhitungan Harga pokok produksi Perhitungan harga pokok produksi ada dua macam yakni harga pokok pesanan dan harga pokok proses, dibawah ini dijelaskan keduanya : 1. Harga pokok pesanan Harga pokok pesan adalah perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan. Karakteristik dari harga pokiok pesanan diantaranya (proses pengolahan produk berlangsung secra terus menerus, prduk yang dihasilkan berdasarkan spesifikasi dari pembeli ataupun pelanggan, produksi bertujuan untuk memenuhi pesanan. Ciri khusus dari harga pokok pesanan itu sendiri diantaranya (tujuan produksi untuk melayani pesanan pembeli, baiaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan, biaya produksinya dibagi 2 “biaya langsung dan baiaya tidak langsung”, harga pokok pesanan dihitung setelah selesai pesanan diproduksi. Manfaat dari harga pokok pesasn itu sendiri diantaranya a. Menetukan harga kepada pemesan b. Pertimbangan diterima atau tidaknya pesanan c. Mamantau realisasi produk d. Perhitungan laba atau rugi e. Penentuap HPP jadi ataupun dalam proses. 2. Harga pokok proses Harga pokok proses adalah perhitungan harga pokok produk dimana biaya djumalah dalam periode tertentu dan dibagi dengan jumlah unit produksi periode yang bersangkutan, ciri-ciri perusahaan yang menggunakan harga pokok pesanan diataranya a. Proses produksi secara terus-menerus b. Produknya bersifat standar c. Produk ditujukan untuk memenuhi persedian siap jual d. Tidak tergantung pada pesanan.
Manfaat penggunan harga pokok proses sendiri adalah penetuan harag jual produk yang tepat, memantau realisasi biaaya, laba rugi yang terhitung.Disamping itu ada harga pokok proses lanjutan yang dimana hubungan antara satu periode dengan periode lain sangat diperhatikan dimana unit yang belum selesai diperiode sebelumnya akan selalu di teruskan pada periode selanjutnya dan harga yang dikenakan biasanya berbeda dengan harga seblumnya. Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut beberapa ahli diantaranya, yaitu : a. Biaya adalah jumlah yang dinyatakan dari sumber-sumber (ekonomi) yang dikorbankan (terjadi dan akan terjadi) untuk mendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu. (Harnanto, 1992,24 ). b. Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. ( Mulyadi, 1993,8 ). c. Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. ( Supriyono, 1999,16 ). Ada 4 unsur pokok dalam defenisi biaya tersebut diatas : 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi. 2. Diukur dalam satuan uang. 3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi Pengorbanan tersebut untuk tujuan tersebut. Penggolongan Biaya Dalam Akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam Akuntansi Biaya dikenal dengan konsep “Different of cost for purpose”. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongakan menjadi : 1. Biaya Variabel Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, contohnya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. 2. Biaya Semi Variabel Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
3. Biaya Semifixed Adalah biaya tetap untuk tongkat kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume produksi tertentu. 4. Biaya Tetap Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contohnya adalah gaji direktur produksi. Pengertian Biaya Produksi Biaya produksi adalah merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap jual. Contoh : biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yamg tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. (Mulyadi, 1991,14). Pengertian Harga Pokok Pengertian Harga Pokok menurut beberapa ahli diantaranya adalah : a. Harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. ( Mulyadi, 1993,10 ). b. Harga pokok adalah sebagai bagian dari harga perolehan suatu aktiva yang ditunda pembebannya dimasa yang akan datang. ( Abdul Halim, 1995,4 ). Pengertian Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah merupkan penjumlahan dari tiga unsur biaya produksi yaitu : bahan baku, upah langsung, dan overhead pabrik. ( Mas’ud Machfoedz, 1995,6) Metode Penentuan Harga Pokok Produksi Informasi biaya sangat bermanfaat untuk menentukan harga pokok produksi yang dihasilkan oleh perusahaan. Ada dua metode pendekatan didalam menentukan harga pokok produksi, yaitu : a. Full Costing Metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi sebagai harga pokok produksi yaitu : Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ysng bersifat variabel maupun tetap.(Mulyadi, 1991,18).
Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan metode Full Costing Biaya Bahan Baku XXX Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX Biaya Overhead Pabrik Tetap XXX+ Harga Pokok Produksi XXX Biaya Administrasi dan Umum XXX Biaya Pemasaran XXX + Harga Pokok Produk XXX b. Variabel Costing Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya-biaya produksi yang bersipat variabel kedalam harga pokok produksi atau secara keseluruhan dapat didefenisikan sebagai berikut : Variabel costing adalah penentuan harga pokok yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan Metode Variabel Costing Biaya Bahan Baku XXX Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX + Harga pokok Produksi XXX Biaya Variabel XXX Biaya Administrasi dan Umum XXX Biaya Pemasaran Variabel XXX Biaya Tetap XXX Biaya Administrasi dan Umum Tetap XXX
Biaya Pemasaran Tetap XXX + Harga Pokok produk XXX Metode Pengumpulan Biaya Produksi Pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh sifat dari pengolahan produk. Pengolahan produk dapat dilakukan atas dasar pesanan dari langganan atau proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan lain. Oleh karena itu pengelompokan biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi dua metode, yaitu : a. Metode Harga Pokok Pesanan Pada metode harga pokok pesanan, biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan. Metode ini dianggap tepat untuk perusahaan yan menghasilkan berbagai macam produk yang masing-masing bersfat khas, seperti misalnya perusahaan percetakan. Pada metode harga pokok pesananini, harga pokok pesanan harus ditentukan segera pada saat suatu pesanan telah diselesaikan dari produksinya. b. Metode Harga Pokok Proses Pada metode harga pokok proses biaya produksi dikumpulkan berdasarkan atas departemen atau pusat- pusat yang dibentuk yang dibentuk sesuai dengan tahap-tahap pengolahan produksinya. System ini dianggap tepat untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang sama dan proses produksinya berjalan secara kontinyu, seperti pabrik makanan atau pabrik mainan. Metode Penentuan Harga Jual Metode penentuan harga jual ada empat, yaitu : a. Penentuan Harga Normal ( Normal Pricing ) Dalam keadaan normal, harga jual ditentukan atas biaya penuh masa yang akan datang dan ditambahkan atas laba yang diharapkan. Penentuan harga jual normal biasa disebut dengan Cost-Plus Pricing, taksiran biaya penuh dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu Full costing dan Variabel Costing. Full Costing : % Mark Up : Laba yang diharapkan + Biaya non produksi Biaya Produksi Harga jual Per-unit : Total harga jual Jumlah produk yang diproduksi
Menghitung harga jual / unit produk dengan pendekatan Full Costing sebagai berikut: HPP Penuh XXX Biaya Bahan Baku XXX Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX Biaya Overhead Pabrik variabel XXX Biaya Oveerhead Pabrik Tetap XXX + Total biaya xxx Biaya non Produksi XXX + Total biaya penuh xxx Mark Up Y% x Total Aktiva XXX Total Harga Jual XXX : Volume Produk XXX Harga Jual Per-Unit xxx Variabel Costing : % Mark Up : Biaya Tetap + Laba Yang Diharapkan x 100% Biaya variabel Menghitung harga jual per-unit produk dengan pendekatan Variabel Costing sebagai berikut : HPP Penuh : Biaya Bahan baku XXX Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX + Total Biaya Variabel xxx Mark-Up : Y% x Biaya Variabel XXX + Total Harga Jual XXX : Volume Produksi XXX Harga Jual Per-unit XXX
b. Cost Type Contract ( Cost type Contract ) Kontrak pembuatan produk / jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk / jasa pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut. c. Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus ( Spesial Order Pricing ) Pesanan diterima oleh perusahaan diluar pesanan reguler perusahaan. Pesanan regular adalah pesanan yang dibebani tugas untuk menutup seluruh biaya tetap yang akan terjadi dalam tahun anggaran. Pesanan khusus adalah diperkirakan tidak hanya mengeluarkan biaya variabel saja, namun merupakan biaya tetap, karena harus beroperasi diatas kapasitas yang telah tersedia. d. Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan Penentuan harga jual dan bahan ini pada dasarnya merupakan Cost-Plus Pricing. Harga jual ditentukan sebesar harga jual perbuah dan ditambah laba yang diharapkan. Metode harga jual seperti ini digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi dan bahan, dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) 1. Pengertian Harga Pokok Penjualan. Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual, atau bisa dikatakan penghitungan HPP merupakan perbandingan antara seluruh harga yang di keluarkan untuk mendapatkan barang yang di jual dengan hasil dari barang-barang yang di jual/penjualan (nilai-nilai dan harga jual). Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan. a. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual. b. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian. 2. Rumus Menghitung Penjualan Bersih. Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur- unsur dalam penjualan bersih terdiri dari: - penjualan kotor; - retur penjualan; - potongan penjualan; - penjualan bersih.
RUMUS penjualan besih: Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan. CONTOH: Diketahui; Penjualan bersih : ? Penjualan : Rp. 25.000.000,- Retur penjualan : Rp. 125.000,- Potongan penjualan : Rp. 150.000,- Jadi. Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,- 3. Rumus Menghitung Pembelian Bersih. Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan. Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari: - pembelian kotor; - biaya angkut pembelian; - retur pembelian dan pengurangan harga; - retur pembelian; - potongan pembelian. RUMUS pembelian bersih: Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. CONTOH: Diketahui; Pembelian bersih: ? Pembelian : Rp. 23.000.000 Biaya angkut pembelian : Rp. 800.000 Retur pembelian : Rp. 500.000 Pot. Pembelian : Rp. 200.000 Jadi. Pembelian bersih =
23.000.000 + 800.000 - 500.000 - 200.000 = 32.100.000 4. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan. Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang berhubungan dengan harga pokok penjualan. Unsur-unsur itu antara lain: - persediaan awal barang dagangan; - pembelian; - biaya angkut pembelian; - retur pembelian dan pengurangan harga; - potongan pembelian Rumus harga pokok penjualan: HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir Keterangan : Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih. Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. Atau Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi. Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan. Perhatikan bagan di bawah ini. Persediaan awal……………………………………………………………….Rp. 100.000.000 Pembelian Rp. 1.482.050.000 Biaya angkut pembelian Rp. XXXXX – Rp. XXXXX Retur pembelian Rp. XXXXX Potongan pembelian Rp. XXXXX – Rp. XXXXX – Pembelian bersih…………………………………………………………….Rp. XXXXX + Barang yang tersedia untuk dijual……………………………………………Rp. XXXXX Persediaan akhir……………………………………………………………...Rp. XXXXX – Harga Pokok Penjualan………………………………………………………Rp. XXXXX
Search