Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore buku kerja keuangan ukm kreatif

buku kerja keuangan ukm kreatif

Published by psyahrul, 2021-03-23 03:09:56

Description: buku kerja keuangan ukm kreatif

Search

Read the Text Version

100 | PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN UNTUK BISNIS Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas (utang), dan ekuitas (kekayaan pemilik) yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut. Total aset = Total Liabilitas + Total Ekuitas Berikut contoh laporan neraca. Tabel 14. Neraca Neraca Per 31 Juli 2017 Aktiva 3.354.000 Kewajiban & Modal 1.000.000 Aktiva Lancar: 250.000 1.500.000 Kas 500.000 Kewajiban: Piutang Dagang 100.000 Utang Lancar: 500.000 Perlengkapan Utang Usaha 3.000.000 Sewa Dibayar Di Muka 4.204.000 Utang Gaji Utang Sewa Jumlah Aktiva Lancar Jumlah Hutang Lancar Aktiva Tetap: Peralatan Service 2.000.000 Utang Bank + 1.000.000 Jumlah Kewajiban 4.000.000 dikurangi: -35.000 = Akumulasi Penyusutan 1.965.000 Modal: 2.169.000 Modal Pemegang Saham 2.169.000 Jumlah Aktiva Tetap Jumlah Modal JUMLAH AKTIVA 6.169.000 Jumlah Kewajiban & Modal 6.169.000 Dalam laporan neraca, terdapat 2 sisi, yaitu aktiva (aset) dan pasiva (kewajiban dan modal). Sisi kanan dan kiri harus selalu seimbang karena pada prinsipnya, aset usaha dibangun dari total gabungan seluruh modal pemilik dan utang bisnis. Manfaat Laporan Neraca Keuangan Setidaknya ada 3 manfaat dari membangun neraca keuangan, yaitu: 1. Menilai kesehatan keuangan bisnis. 2. Memprediksi keadaan arus kas di masa depan. 3. Menganalisis likuiditas serta fleksibilitas keuangan bisnis.

ADJIE WICAKSANA | 101 Mengenal Lebih Dalam: Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi atau income statement adalah bagian dari laporan keuangan dalam suatu periode tertentu yang memaparkan pendapatan dan pengeluaran, sehingga menunjukkan kondisi laba atau rugi bersih. Penyusunan laporan laba rugi tidak sulit karena kita hanya perlu mengutip transaksi pendapatan dan pengeluaran dari seluruh transaksi, lalu mengakumulasi hasil akhirnya. Pada umumnya, laporan laba rugi memiliki unsur-unsur seperti berikut. • Pendapatan. • Biaya tidak tetap atau variabel, seperti harga produksi dari produk ter­jual dan upah pekerja langsung. • Biaya tetap seperti listrik, air, dan pegawai tetap. • Laba/Rugi. Contoh laporan laba rugi adalah sebagai berikut. Tabel 15. Laporan Laba Rugi Laba Rugi 7.500.000 90.000.000 Periode 1 April – 30 Juni 2017 2.500.000 -60.000.000 30.000.000 Penjualan Bersih Harga Pokok Produksi -10.000.000 Laba Kotor 20.000.000 Beban Usaha Beban Penjualan 800.000 Beban Administrasi & Umum 20.800.000 -5.200.000 Laba Usaha 15.600.000 Pendapatan di Luar Usaha Pendapatan sewa Laba Bersih sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba bersih setelah Pajak

102 | PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN UNTUK BISNIS Manfaat Laporan Laba Rugi dalam Usaha Laporan laba rugi memberikan informasi aktual kepada pemilik bisnis. Inform­ asi tersebut, yaitu (1) jumlah total pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan; (2) jumlah total laba dan rugi serta kewajaran rasio profit terhadap pendapatan; dan (3) efisiensi pengeluaran. Laporan Keuangan Sebagai Dasar Perencanaan Keuangan Laporan keuangan berperan dalam perencanaan atau proyeksi bisnis. Dengan laporan keuangan, kita bisa membuat perkiraan jumlah biaya dan proyeksi pendapatan. Perencanaan adalah proses menentukan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Selain itu, perencanaan adalah suatu kegiatan untuk merancang keadaan di masa depan dengan efektif. Strategi Penyusunan Perencanaan Bisnis Ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam melakukan perencanaan, yang biasa disingkat SMART. 1. Specific atau detail Kita harus menyusun perencanaan keuangan serinci mungkin, yang melingkupi rencana pendapatan, pengeluaran, arus kas, belanja aset, dan lain-lain. 2. Measurable atau terukur Kita harus mampu memprediksi aktivitas keuangan secara terukur. Misalnya, pada bisnis baju anak, harus ada prediksi berapa jumlah potong baju yang bisa dijual dalam jangka waktu tertentu. 3. Achievable atau dapat dicapai Perencanaan dengan target yang sulit dicapai akan membuat kita tidak bersemangat. Sebaliknya, target yang terlalu rendah kurang memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat. Oleh karena itu, pastikan rencana atau target disu­sun dengan realistis.

ADJIE WICAKSANA | 103 4. Relevant dan realistic Perencanaan keuangan harus relevan yang mencakup pertimbangan tentang kondisi pasar yang ada dan persaingan bisnis. Kemudian, secara realistis dise­suaikan dengan sumber daya yang dimiliki. 5. Time Bounded atau berbatas waktu Perencanaan keuangan harus punya batas waktu. Umumnya, perencanaan dibuat dalam jangka waktu 3-5 tahun ke depan. Untuk memudahkan, kita bisa menyusun dengan durasi 1 tahun. ***





Mengenal Kaidah- Kaidah Pencatatan Transaksi Keuangan Setelah mengenal berbagai macam laporan keuangan dan manfaatnya bagi bisnis Anda, mungkin sekarang timbul pertanyaan bagaimana cara membuat atau menyusun laporan keuangan tersebut. Bagi kebanyakan pemilik bisnis, menyusun laporan keuangan itu terasa sulit dan memberatkan karena harus paham ilmu akuntansi. Akibatnya, pemilik bisnis merasa malas dan tidak mau menyusun laporan keuangan bisnisnya. Memang benar, pemahaman ilmu akuntansi—minimal konsep dasar— dibutuhkan dalam penyusunan laporan keuangan. Namun, tidak perlu panik, se­m­ uanya bisa dipelajari. Bukankah tadinya kita juga tidak bisa baca tulis? Na­m­ un sekarang kita menjadi mahir karena belajar dan berlatih. Bukankah ta­dinya kita juga tidak bisa mengendarai mobil, namun akhirnya sekarang be­gitu terampil? Semua bisa terjadi karena kita belajar dan mempraktikkan, sehingga akhirnya terampil. Begitu pula dengan ilmu akuntansi dan penyusunan laporan keuangan. Jika saat ini dirasa masih sangat sulit, maka

KHUSNAINI | 107 de­ngan sungguh-sunguh mempelajari dan mempraktikkan, semua akan mudah pa­da saatnya. So, jangan putus asa. Anda bisa! Secara umum, akuntansi adalah pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang sistematis dan dilakukan oleh sebuah entitas usaha dalam suatu periode tertentu dengan tujuan menghasilkan laporan keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan, baik bagi kalangan internal maupun eksternal perusahaan. Penyusunan laporan keuangan harus memenuhi kaidah-kaidah pencatatan transaksi keuangan dan melalui tahapan-tahapan yang dikenal de­ngan siklus akuntansi. Pada subbab ini, kita akan membahas kaidah-kai­d­ah pencatatan transaksi keuangan usaha, sementara siklus akuntansi akan kita bahas pada subbab berikutnya. Kaidah-kaidah pencatatan transaksi yaitu terpenuhinya rumus persamaan akuntansi, prinsip double entry, dan pencatatan akun sesua­ i saldo normal. Bagaimana? Baru mendengar istilah-istilahnya saja sudah mulai pusing? Tetap semangat lanjutkan membaca, ya. Penjelasan ringan dan sederhana di baw­­ ah ini semoga dapat mengobati pusing Anda. Dalam buku Panduan Aplikasi Akuntansi UKM (Andy Rachmadani dan Khu­sn­­ aini, 2017), dijelaskan tentang persamaan akuntansi, prinsip double ent­ ry, dan akun serta saldo normal, sebagai berikut. Persamaan Akuntansi Setiap pencatatan transaksi keuangan usaha harus memenuhi persamaan akuntansi, yaitu ASET = UTANG + MODAL. Bagian aset sering disebut dengan istilah aktiva, sementara bagian utang dan modal adalah pasiva. Tiap transaksi keuangan langsung diidentifikasi pengaruhnya terhadap kelompok akun aset, utang, dan modal. Modal dapat bertambah, jika perusahaan mengalami laba (pendapatan > biaya). Sebaliknya, modal akan

108 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS berkurang, jika perusahaan mengalami rugi (pendapatan < biaya). Maka, dapat dikatakan pendapatan menambah modal, dan biaya mengurangi modal. Total nilai aset harus sama dengan total nilai utang ditambah modal. Mas­ ing-masing kelompok akun dirincikan lagi menjadi jenis-jenis akunnya sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini. Gambar 4. Persamaan Akuntansi ASET = UTANG + MODAL - Kas - Utang usaha ke - Modal awal - Persediaan supplier - Pendapatan - Piutang - Utang bank - Biaya - Perlengkapan - Utang koperasi - Prive - Mobil - Utang ke rekan *) biaya dan prive - Mesin produksi usaha mengurangi modal “ Kaidah-kaidahpencatatantransaksi yaitu “ terpenuhinya rumus persamaan akuntansi, prinsip double entry, dan pencatatan akun sesuai saldo normal. ~ Khusnaini ~

KHUSNAINI | 109 Misalnya: a. CV. Ikan Hias Cute adalah sebuah perusahaan perdagangan akuarium dan ikan hias. Pada tanggal 3 Agustus 2017, CV Ikan Hias Cute menjual sebuah akuarium berikut ikan hias di dalamnya secara tunai senilai Rp8.000.000, maka pencatatannya adalah sebagai berikut. ASET = UTANG + MODAL Kas bertambah Pendapatan modal Rp8.000.000 bertambah Rp8.000.000 b. CV. Ikan Hias Cute membayar gaji dua orang karyawannya sebesar Rp5.000.000, maka pencatatannya adalah sebagai berikut. ASET = UTANG + MODAL Kas berkurang Biaya modal berkurang Rp5.000.000 Rp5.000.000 c. CV. Ikan Hias Cute membeli persediaan akuarium secara kredit pada sup­plier sebesar Rp14.000.000, maka pencatatannya adalah sebagai berikut. ASET = UTANG + MODAL Persediaan Utang bisnis Rp14.000.000 Rp14.000.000

110 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Akun dan Saldo Normal Setiap akun memiliki saldo normal, yaitu debit atau kredit. Saldo normal adalah posisi saldo yang menunjukkan, apakah sebuah akun dicatat pada posisi debit atau kredit, jika akun tersebut muncul atau bertambah. Contohnya ada­lah: • Akun kas dan kendaraan (bagian dari aset) bersaldo normal debit. Jika terjadi transaksi penjualan kendaraan secara tunai senilai Rp250.000.000, maka pencatatannya: Kas debit Karena bertambah jumlahnya Kendaraan kredit (menerima uang hasil penjualan kendaraan) Karena berkurang jumlahnya (kendaraannya sudah tidak ada lagi karena sudah dijual) • Akun utang bersaldo normal kredit (jika muncul utang atau bertambah utangnya dicatat di kredit). Jika terjadi transaksi perolehan pinjaman uang dari bank, maka pencatatannya: Kas debit Karena bertambah jumlahnya Utang kredit (menerima uang hasil pinjaman dari bank) Karena bertambah jumlahnya (utang bank muncul/bertambah karena meminjam uang dari bank)

KHUSNAINI | 111 Berikut adalah rincian masing-masing akun dan saldo normalnya. Tabel 16. Akun dan Saldo Normal Akun pada Neraca Saldo Normal Penurunan (Penambahan) (Pengurangan) AKTIVA Debit Kredit - Aktiva Lancar Debit Kredit Kas Debit Kredit Piutang Debit Kredit Perlengkapan Debit Kredit - Aktiva Tetap Debit Kredit Tanah Debit Kredit Bangunan Debit Kredit Peralatan Debit Kredit Kendaraan Debit Kredit UTANG Kredit Debit - Utang Lancar Kredit Debit (jatuh tempo kurang dari satu tahun) Kredit Debit - Utang Tidak Lancar (jatuh tempo lebih dari satu tahun) MODAL Kredit Debit - Modal pemilik Debit Kredit - Penarikan modal

112 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Akun pada Laporan Saldo Normal Penurunan Laba Rugi (Penambahan) (Pengurangan) - Penjualan / pendapatan Kredit Debit - Biaya / beban Debit Kredit Sistem Pencatatan Double Entry Double entry adalah cara pencatatan yang didasarkan pada prinsip bahwa da­lam suatu transaksi bisnis, jika ada hak atau sesuatu yang diterima, dimanf­ aatkan, dihasilkan atau diperoleh (posisi DEBIT), pasti pada saat bersamaan ada juga sesuatu yang diserahkan, dibayarkan, kew­ aji­ ban yang timbul, atau modal yang bertambah (posisi KREDIT). Inilah yang dalam istilah akuntansi sering digambarkan dengan pen­catatan jurnal umum, yang harus dicatat sebagai debit atau kredit. Dal­ am tiap transaksi yang dicatat pada jurnal umum, pencatatan harus me­li­batkan akun pada posisi debit dan kredit serta jumlah debit harus sam­ a dengan jumlah kredit, inilah yang disebut dengan double entry. Contoh: Mencatat Transaksi Pembelian Mesin Fotokopi Berdasarkan bukti transaksi, diketahui pada tanggal 10 Juli 2017, dibeli secara tunai mesin fotokopi seharga Rp50.000.000.

KHUSNAINI | 113 Tabel 17. Pembelian Mesin Fotokopi Pembelian Mesin Fotokopi Periode transaksi Tahun : 2017 Bulan : September Akun yang Tanggal : 05 digunakan pada pencatatan Ingat prinsip double entry : transaksi dan jurnal umum Akun yang dikeluarkan/dibayarkan : Kas Akun yang diterima/diperoleh : Mesin fotokopi Mesin fotokopi dan kas bagian dari kelompok ASET, saldo normalnya adalah debit. Maka, jika bertambah/diperoleh akan dicatat di debit, dan jika berkurang/dikeluarkan di kredit. Sehingga JURNAL UMUM-nya: Peralatan Rp50.000.000 debit Kas Rp50.000.000 kredit

114 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Akun yang Persamaan akuntansi dipengaruhi pada persamaan Aset akuntansi Kas berkurang Rp50.000.000 Mesin bertambah Rp50.000.000 Sehingga secara total tidak ada perubahan nilai aset. Modal dan Utang Pada transaksi ini, tidak ada perubahan nilai utang dan modal. Aset, modal, dan utang sama-sama tidak ada yang bertambah atau berkurang, maka terpe­nu­hi persamaan akuntansi Aset = Modal + Utang. ***

Siklus Akuntansi Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan mulai dari pengumpulan bukti transaksi sampai dengan tersusunnya laporan keuangan. Pada buku Panduan Ap­li­kasi Akuntansi UKM (Andy Rachmadani dan Khusnaini, 2017), dijelaskan secara sederhana tentang siklus akuntansi yang terdiri dari tahap- tah­ ap se­bagai berikut. 1. Siklus Akuntansi Tahap Pertama Mengumpulkan bukti-bukti transaksi seperti kuitansi pembayaran sewa tempat, bukti bayar listrik, bukti transfer dari pelanggan, bon belanja dari pasar, surat pernyataan utang, catatan harian uang kas masuk dan keluar, serta bukti-bukti lainnya.

116 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS 2. Siklus Akuntansi Tahap Kedua Membuat jurnal atau mencatat transaksi usaha ke Kertas Kerja Persamaan Akuntansi (KKPA). Pencatatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Membuat jurnal dilakukan de­ngan ca­ra mencatat transaksi bis­nis mengg­ u­nakan akun-akun aset, utang, pend­ a­patan, atau bia­ya—lengkap de­ngan nil­ai de­bit dan kreditnya. Jum­lah total de­bit ha­rus sama de­ngan total kred­ it (doub­le entry). b. Mengisi KKPA, yaitu tiap transaks­i lang­s­ung diidentifikasi pengaruhnya ter­hadap kolom-kolom yang mer­ upak­ an kolom kelompok akun aset, akun utang, atau akun modal. To­tal nilai aset harus sama dengan to­tal nilai utang ditambah modal (aset = utang + modal). Masing-masing ke­lomp­ ok akun dirincikan lagi menj­ ad­ i jenis-je­nis akunnya.

Tabel 18. Kertas Kerja Persamaan Akuntansi KERTAS KERJA PERSAMAAN AKUNTANSI ASET = UTANG + MODAL ASET (Rp) UTANG (Rp) MODAL (Rp) No Tanggal Transaksi TOTAL = + TOTAL ASET UTANG Kas Piutang Bahan Perleng- Aset Akum. Utang Utang Laba (Rugi) + Baku kapan Tetap Penyu- Usaha Bank MODAL (Motor) sutan Modal (Rp) Awal + - Prive 1 Penda- HHP patan Atau Biaya 2 3 4 KHUSNAINI | 117

118 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Pada modul ini, kita akan menggunakan cara mengisi KKPA karena lebih sederhana, tidak perlu membuat jurnal umum dan buku besar. 3. Siklus Akuntansi Tahap Ketiga Melengkapi Kertas Kerja Laporan Keuangan (worksheet). Kertas kerj­a ini terdiri dari neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penye­suaian, lap­ or­ an rugi laba, dan neraca. Yang perlu diperhatikan pada pengisian worksheet ini adalah saat memilah-milah akun pada kolom neraca saldo setelah penyesuaian, kemudian memindahkannya ke kolom laporan laba rugi atau kolom neraca menjadi akun laporan laba rugi dan akun neraca. Selain itu, perlu ketelitian saat memasukkan angka ke kolom debit atau kredit. Sebagai panduan, silakan simak kembali tabel akun dan saldo normal yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya.

Tabel 19. Kertas Kerja Keuangan KERTAS KERJA LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2017 No Account Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Rugi Laba Neraca Setelah Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit 1 Kas 2 Persediaan 3 Piutang 4 Perlengkapan 5 Peralatan Akumulasi Penyusutan 6 Peralatan 7 Hutang Jangka Pendek 8 Hutang Jangka Panjang 9 Modal Pemilik 10 Pendapatan Jasa 11 Biaya Gaji Karyawan 12 Biaya Listrik 13 Biaya Air 14 Biaya Perlengkapan 15 Biaya Sewa Tempat Usaha 16 Biaya Umum Lain-lain 17 Beban Penyusutan Perlengkapan TOTAL KHUSNAINI | 119 LABA BERSIH ----> - - --- -

120 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS 4. Siklus Akuntansi Tahap Keempat Menyusun laporan laba rugi dan neraca. Angka-angka untuk mem­b­ uat laporan diambil dari kolom laba rugi dan kolom neraca yang ter­dapat pada worksheet sebagaimana dijelaskan di atas. Contoh laporan keu­ angan: Gambar 5. Victory Salon Victory Salon Neraca Periode 31 Oktober 2013 (Dalam Ribuan Rupiah) Aktiva 7.935 Utang dan Modal 2.500 Aktiva lancar: 1.750 Utang lancar: 840 Kas 6.835 Utang usaha 3.340 Piutang Usaha Utang gaji Perlengkapan 900 Jumlah utang 28.450 Sewa dibayar dimuka 31.790 Total aktiva lancar 17.420 Modal: Aktiva tetap: Modal Victory Peralatan 17.000 Total Utang dan Modal Akm. Peny prltn salon (2.630) Total aktiva tetap Total aktiva 14.370 31.790 Victory Salon Laporan Laba/Rugi Periode 31 Oktober 2013 (Dalam Ribuan Rupiah) Pendapatan Rp450.000 Rp5.000.000 Pendapatan Usaha Rp300. 000 Rp2.000.000 Pendapatan lain-lain Rp200. 000 Rp7.000.000 Rp100. 000 Total Pendapatan Rp1.500. 000 (Rp2.550.000) Beban Rp4.450.000 Beban gaji Beban Sewa Beban Iklan Beban tlp, listrik, dan air Beban Peny. Peralatan Salon Total Beban Usaha Laba bersih sebelum pajak ***

Menentukan Harga Pokok Produksi (HPP), Break Even Point (BEP), dan Target Penjualan Sebelum menyusun laporan keuangan, ada baiknya kita pahami, bagaimana car­a menghitung HPP, BEP, dan target penjualan. Hal ini sangat penting dilak­ ukan untuk keberlangsungan dan kesuksesan bisnis. Masih banyak pemilik bisnis yang menjalankan usahanya dengan prinsip mengalir saja atau let it flows. Harga jual produk ditentukan dengan perasaan, bukan perhitungan yang matang. Penetapan harga berdasarkan perasaan— terlalu mahal, terlalu murah, atau sudah pas—dikarenakan pemilik bisnis belum melakukan penghitungan HPP dengan tepat. HPP adalah besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Aki­batnya, pemilik bisnis tidak mengetahui, berapa rupiah laba per unit produkn­ ya. Mereka juga tidak mengetahui, berapa banyak produk yang harus dij­­ual agar dapat impas menutup biaya operasional (BEP).

122 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Berdasarkan proses bisnisnya, ada tiga jenis usaha kreatif, yaitu usaha dagang, usaha jasa, dan usaha manufacture (produksi). Jika dalam usaha dag­ ang, HPP adalah harga pokok penjualan, dalam usaha produksi, HPP adal­­ah har­ga pokok produksi, maka HPP pada usaha jasa, lebih tepat jika di­artikan sebagai harga pokok pendapatan atau harga pokok pelayanan. Nah, untuk lebih mudah memahami cara penghitungan HPP, BEP, dan target pen­jualan, mari simak contoh kasus untuk UKM kreatif di bidang produksi bes­ ek bambu hias berikut ini. Gambar 6. Anyaman Besek http://ragamhandicraftrajapolah.wordpress.com/2014/04/03/besek-warna-kerajinan Haikal, seorang pemilik bisnis UKM kreatif di bidang craft. Bisnisnya adalah be­sek bambu hias. Target pasarnya adalah toko-toko suvenir, kantor-kantor pemerintah dan swasta, kampus, dan masyarakat yang membutuhkan besek bambu hias untuk suvenir. Usahanya ini diberi nama “Besek Zaman Now”.

KHUSNAINI | 123 Sebagai langkah awal, Haikal melakukan perhitungan keuangan bisnis dengan cermat supaya dapat menentukan strategi usaha dengan tepat. Perhitu­ng­a­ n keuangan yang dilakukan Haikal adalah menentukan HPP, memperk­ ir­ a­kan berapa biaya operasional (fixed cost) yang harus dikeluarkan dal­am sa­tu bulan, penentuan harga jual, BEP, dan target penjualannya. HPP sering juga disebut sebagai variable cost, yaitu besaran biaya yang dipengaruhi oleh jumlah layanan, semakin banyak layanan semakin besar HPP. Sem­ entara fixed cost tidak dipengaruhi oleh banyak dan sedikitnya jumlah lay­­ anan. Berapa pun jumlah bambu hias yang diproduksi, besarnya biaya ope­ra­sional (fixed cost) tetap. Tabel 20. HPP Besek Zaman Now HPP (HARGA POKOK PRODUKSI) Rp12.500 per besek DIRECT BAHAN BAKU Rp6.000 MATERIAL/ BERUPA BESEK per satu BAMBU, CAT BAHAN PEWARNA besek BAKU BAMBU, PITA, & bambu hias HIASAN HPP LAINNYA

124 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS BESARNYA DIRECT UPAH Rp12.500 LABOUR/ BERDASARKAN per unit besek bambu UPAH TENAGA BANYAKNYA Rp6.000 KERJA YANG BESEK BAMBU + LANGSUNG HIAS YANG Rp5.000 + BERKAITAN DIPRODUKSI Rp5.000 Upah Rp1.500 DENGAN produksi per PRODUKSI PROSES satu besek bambu hias PRODUKSI TERDIRI DARI MENGANYAM BAMBU MENJADI BESEK, MENGECAT, MENGHIAS & PACKAGING BIAYA BIAYA UNTUK Rp1.500 OVERHEAD, PERLENGKAPAN Rata-rata UNTUK YAITU PRODUKSI biaya BIAYA BESEK BAMBU OVERHEAD PRODUKSI HIAS SELAIN per satu BAHAN BAKU besek bambu DAN TENAGA KERJA hias LABA KOTOR YANG DIHARAPKAN = 100% DARI HPP LABA KOTOR = Rp12.500 per unit

KHUSNAINI | 125 HARGA JUAL =HPP + LABA KOTOR Rp12.500 + Rp12.500 = Rp25.000 Harga Jual per unit BIAYA OPERASIONAL Rp4.800.000 PER BULAN Tabel 21. BEP Besek Zaman Now BREAK EVEN POINT (BEP) Berapa jumlah MINIMAL besek bambu yang harus dijual agar Haikal dapat menutup seluruh BIAYA OPERASIONAL BIAYA GAJI Rp2.500.000 PEGAWAI PER BULAN ADMINIST­ RASI Rp2.500.000 BIAYA LIST­ RIK Rp800.000 PER BULAN + Rp800.000 + Rp900.000 + Rp300.000 + Rp300.000

126 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS BIAYA SEWA Rp900.000 TEMPAT PER BULAN BIAYA Rp300.000 PROM­ OSI PER BULAN Rp4.800.000 BIAYA Rp300.000 per bulan PENYUSUTAN - PER BULAN M­ OTOR (NILAI MO UNTUK TOR BEKAS DELIVERY Rp9.000.000 asumsi dapat dimanfaat kan selama 30 bulan) BEP = BIAYA OPERASIONAL : LABA KOTOR Rp4.800.000 : Rp 12.500 = 384 besek bambu per bulan = 16 besek bambu per hari (asumsi per bulan 24 hari kerja)

KHUSNAINI | 127 Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa BESEK ZAMAN NOW dapat mencapai BEP, jika mampu menjual 384 besek bambu per bulan atau rata-rata 16 besek bambu per hari (asumsi per bulan ada 24 hari kerja). Artinya, jika dalam sebulan kurang dari 384 besek yang dijual, Haikal akan me­ngal­ami kerugian karena tidak dapat menutupi kebutuhan biaya operasional se­besar Rp4.800.000 per bulan. 1. Asumsi Haikal menginginkan LABA BERSIH Rp5.000.000 juta per bulan 2. HPP = Rp12.500per unit 3. Harga jual = Rp25.000 per pasang besek 4. Jumlah besek yang harus dijual = X unit Laba bersih = Pendapatan – HPP – Biaya Operasional Rp5.000.000 = 25.000 (X) – 12.5000 (X) – Rp4.800.000 Rp12.500 X = Rp9.800.000 X = 784 besek bambu/bulan = 32,67 = 33 besek bambu/hari Dengan kata lain, target penjualan dapat dituliskan dalam rumus berikut. Target Penjualan = Laba bersih yang diharapkan + Biaya operasional (Harga Jual – HPP) per unit Target penjualan 33 unit/hari. Artinya, jika ingin mendapatkan laba bersih Rp5.000.000 per bulan, maka BESEK ZAMAN NOW harus dapat menjual mi­n­ i­mal 33 unit besek bambu per hari atau 784 besek per bulan.

128 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Sekarang, Haikal sudah memiliki informasi dan data terkait HPP, BEP, dan targ­­­et penjualan. Bayangkan, apa yang terjadi, jika Haikal tidak memiliki inform­ asi-informasi tersebut? • Menjalani bisnis mengalir saja, tanpa mengetahui bahwa jika ia hanya mampu menjual di bawah 33 unit besek bambu per hari, itu artinya potensi kerugian bahkan kebangkrutan ada di depan mata. • Tidak tergerak untuk mencari dan menjalankan strategi pemasaran yang agresif, kreatif, dan efektif. • Kurang tepat menentukan harga jual. • Tidak cermat dan efisien melakukan belanja, sehingga mengacaukan cash flow. ***

Praktik Menyusun Laporan Keuangan Setelah mengetahui kaidah pencatatan transaksi keuangan, siklus akutansi, sert­ a cara menghitung HPP, BEP, dan target penjualan, saatnya pelaku UKM me­lakukan praktik penyusunan laporan keuangan. Kita akan menggunakan con­toh bisnis BESEK ZAMAN NOW. Data-data yang digunakan merujuk pad­­ a bisnis yang sudah dijelaskan pada pada bagian sebelumnya, yaitu: Tabel 22. Laporan Keuangan Besek Zaman Now 1. HPP (Harga Pokok Produksi) per besek Rp12.500 2. Persediaan bahan baku (direct material) Rp6.000 Upah tenaga kerja langsung Rp5.000 Biaya perlengkapan produksi Rp1.500 Total Rp12.500 3. Harga jual per unit Rp25.000 4. BEP 33 unit/hari atau 784 unit/bulan 5. Biaya operasional per bulan Rp4.800.000

130 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Pada tanggal 1 November 2017, melihat prospek usaha besek bambu hias yang cerah, Haikal memutuskan membuka usaha tersebut dengan label Besek Zam­ an Now di sebuah kios kecil di Jalan Malioboro, Yogyakarta. Haikal meminta saudaranya yang dikenal jujur dan rajin, Sila, untuk membantun­ ya sebagai tenaga administrasi. Sila bertugas melayani order, menerim­ a uang dari pelanggan, menyetorkan uang kas yang terkumpul dari pe­langg­­ an ke Haikal setiap dua pekan, dan mencatat keuangan usaha serta men­ yusun laporan keuangannya. Pada bagian sebelumnya, dijelaskan bahwa jika Haikal ingin mendapatkan la­ba bersih Rp5.000.000 per bulan, maka dalam sebulan, ia harus menjual 784 unit besek bambu. Sementara di bulan November 2017, Haikal hanya menj­ual 760 unit besek bambu. Apakah Haikal dapat mencapai keinginan­nya mendapatkan laba bersih Rp5.000.000? Penasaran dengan perhitungannya? Simak pencatatan transaksi dan penyajian laporan keuangannya di ba­wah ini. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan November 2017 adalah sebagai berikut. Tabel 23. Transaksi Besek Zaman Now No Tanggal Transaksi 1 1 Nov Sebagai modal awal usaha, Haikal menyetor uang tunai 2 2 Nov Rp15.000.000. 3 3 Nov Membayar sewa tempat usaha. Pembayaran sewa dilakukan tiap bulan sebesar Rp900.000. Membeli secara tunai persediaan bahan baku seperti serat bambu, cat pewarna, pita, dan hiasan lainnya dengan har­ga Rp4.800.000. Membeli juga secara tunai perlengkapan untuk proses produksi besek bambu senilai Rp1.200.000.

KHUSNAINI | 131 4 3 Nov Membeli secara kredit motor bekas senilai Rp9.000.000. 5 4 Nov Membayar biaya promosi sebesar Rp300.000. 6 9 Nov Haikal meminjamkan uang pada Sila yang mengajukan kas bon sebesar Rp600.000. Sila berjanji akan membayar pinja­mannya pada saat gajian pada tanggal 28 November 2017. 7 14 Nov Menerima setoran uang kas dari pelanggan sebesar Rp7.500.000 untuk 300 unit besek bambu. 8 19 Nov Mencicil utang pembelian motor sebesar Rp3.000.000. 9 20 Nov Haikal mengambil uang usahanya sebesar Rp700.000 untuk keperluan pribadi. 10 21 Nov Membayar biaya listrik Bulan November sebesar Rp800.000. 11 28 Nov Membayar gaji Sila sebesar Rp2.500.000. 12 28 Nov Menerima uang dari Sila atas pembayaran kas bonnya sebesar Rp600.000. 13 29 Nov Menerima setoran uang kas dari pelanggan sebesar Rp11.500.000 untuk 460 unit besek bambu @Rp25.000 (HPP = Rp12.500) PENYESUAIAN Input transaksi penyesuaian harus dilakukan setiap akhir bulan untuk me­ng­­ gambarkan kondisi yang sesungguhnya. Yang harus disesuaikan ada­lah pe­ nyusutan atau depresiasi aset tetap. Aset yang dihitung dep­res­ ia­sin­ ya ada­ lah aset yang nilainya relatif besar dan masa manfaatnya le­bih dari satu tah­ un. Nilai aset disusutkan karena semakin lama nilainya se­makin turun. Haikal diketahui hanya memiliki aset tetap berupa motor. Ma­ka yang di­su­ sut­kan adalah hanya motor. 14 30 Nov Haikal memperkirakan motor yang dimilikinya dapat dip­­ a­kai selama 30 bulan. Nilai motor adalah sebesar Rp9.000.000 per bulan adalah sebesar: Rp9.000.000: 30 bulan = Rp300.000 per bulan.

132 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Pembahasan: PENCATATAN TRANSAKSI “Besek Zaman Now” Tabel 24. Pencatatan Transaksi Besek Zaman Now No Tgl Transaksi Akun Kelompok Debit Kredit pada (Rp) (Rp) 12 3 4 6 Pesamaan 5 1 1 Nov Sebagai modal Kas Akuntansi 15.000.000 awal usaha, Aset Haikal menyetor Modal Modal 15.000.000 uang tunai Rp15.000.000. pemilik 2 2 Nov Membayar sewa Biaya sewa Modal 900.000 tempat usaha se- besar Rp900.000 per bulan. Kas Aset 900.000 3 3 Nov Membeli secara Bahan baku Aset 4.800.000 tunai persediaan 4.800.000 bahan baku seperti serat 1.200.000 bambu, cat pe Kas Aset 1.200.000 warna, pita, dan hiasan lainnya 9.000.000 dengan harga 9.000.000 Rp4.800.000 Perleng Aset 300.000 ­kapan 300.000 Membeli juga secara tunai perlengkapan untuk proses produksi besek Kas Aset bambu senilai Rp1.200.000. 4 3 Nov Membeli secara Motor Aset kredit motor Utang bekas senilai Rp9.000.000. Utang usaha 5 4 Nov Membayar biaya Biaya Modal promosi sebesar promosi Aset Rp300.000. Kas

KHUSNAINI | 133 6 9 Nov Haikal Piutang Aset 600.000 meminjamkan uang pada Sila yang mengajukan kas bon sebesar Rp600.000. Sila berjanji Kas Aset 600.000 akan membayar pinjamannya pada saat gajian pada tanggal 28 November 2017. 7 14 Menerima Kas Aset 7.500.000 Nov setoran uang kas Modal 7.500.000 dari pelanggan Pendapatan Modal 8 19 untuk 300 1.800.000 Nov unit besek HPP-bahan Aset 1.500.000 bambu sebesar baku HPP- 450.000 9 20 Rp7.500.000. upah kerja Utang Nov HPP per unit HPP-Per Aset 1.800.000 besek bambu lengkapan Modal 1.500.000 10 21 Rp12.500 Bahan baku Aset 450.000 Nov Total HPP = 300 Kas untuk Modal x Rp12.500= upah Aset 3.000.000 Rp3.750.000 Perlengka 3.000.000 terdiri dari: pan - 700.000 Bahan baku Utang Rp1.800.000 Kas 700.000 - Prive Upah kerja 800.000 Rp1.500.000 Kas Perlengkapan Biaya listrik 800.000 Rp450.000. Kas Mencicil utang pembelian motor sebesar Rp3.000.000. Haikal me­ ngambil uang usahanya sebesar Rp700.000 untuk keperluan pribadi. Membayar biaya lis­trik sebesar Rp800.000.

134 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS 11 28 Membayar gaji Biaya gaji Modal 2.500.000 Nov Sila sebesar Kas Aset Rp2.500.000. 2.500.000 12 28 Nov Menerima uang Kas Aset 600.000 dari Sila atas Piutang Aset 13 29 pembayaran 600.000 Nov utangnya sebesar 11.500.000 Rp600.000. Menerima Kas Aset 11.500.000 setoran uang kas Pendapatan Modal dari pelanggan Modal 2.760.000 sebesar HPP- bahan 2.300.000 Rp11.500.000 baku Aset 690.000 untuk 460 unit HPP-upah besek bambu. kerja 2.760.000 HPP per unit HPP-per 2.300.000 besek bambu lengkapan 690.000 Rp12.500 Bahan baku Total HPP= Kas untuk 460 x Rp 12.500= upah Rp5.750.000 Perleng terdiri dari: kapan Bahan baku Rp2.760.000 Upah kerja Rp2.300.000 Perlengkapan Rp690.000 JURNAL PENYESUAIAN 14 30 Penyusutan Beban Modal 300.000 Nov motor penyusutan motor Akumulasi Aset 300.000 penyusutan (seba­gai motor pengurang nilai motor)

Tabel 25. Kertas Kerja Persamaan Akuntansi Besek Zaman Now KHUSNAINI | 135

Tabel 26. Kertas Kerja Laporan Keuangan Besek Zaman Now 136 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS

KHUSNAINI | 137 LAPORAN KEUANGAN “BESEK ZAMAN NOW” Laporan Laba Rugi “Besek Zaman Now” Untuk Periode November 2017 Pendapatan Rp19,000,000.00 HPP (Rp9,500, 000.00) Laba kotor R9,500, 000.00 Biaya-biaya - Biaya gaji (Rp2,500,000.00) - Biaya listrik (Rp800,000.00) - Biaya tempat usaha (Rp900,000.00) - Biaya Promosi (Rp300,000.00) - Biaya Penyusutan (Rp300,000.00) Peralatan Total biaya (Rp4,800,000.00) Laba bersih Rp4,700,000.00 Neraca “Besek Zaman Now” Per 30 November 2017 Aset Rp16,000, 000.00 Kas Rp240,000.00 Rp60,000.00 Bahan Baku Perlengkapan Produksi Rp9,000,000.00 Motor (Rp300,000.00) dikurang: akumulasi Penyusutan Rp25,000,000.00 Total Aset UTANG Rp6,000,000.00 Utang usaha MODAL Rp15,000,000.00 Modal awal Rp4,700.000.00 (Rp700,000.00) ditambah: laba bersih dikurang: prive Rp19,000,000.00 Modal pemilik Total UTANG dan MODAL Rp25,000,000.00

138 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Jadi, berdasarkan transaksi keuangan di atas, pada bulan November 2017, Haikal tidak mampu mencapai target laba bersih sebesar Rp5.000.000. Selain karena target penjualan tidak tercapai, ada biaya tambahan berupa prive. Oleh karena itu, untuk mencapai target laba yang diinginkan, Haikal perlu meningkatkan penjualan dan menekan biaya. ***

Mengetahui Kondisi Keuangan Bisnis Melalui Analisis Laporan Keuangan Setelah pelaku usaha memahami cara menyusun laporan keuangan, langkah berikutnya adalah mengetahui kondisi keuangan usaha dengan memahami makna angka di dalam laporan keuangan tersebut. Hal ini dikenal dengan istilah analisis rasio laporan keuangan. Sekarang, mari kita simak, bagaimana kondisi keuangan usaha milik Haikal, yaitu usaha besek bambu hias BESEK ZAMAN NOW melalui analisis laporan keuangan yang sudah berhasil kita susun pada bagian sebelumnya.

140 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Laporan Laba Rugi “Besek Zaman Now” Untuk Periode November 2017 Pendapatan Rp19,000,000.00 HPP (Rp9,500, 000.00) Laba kotor R9,500, 000.00 Biaya-biaya - Biaya gaji (Rp2,500,000.00) - Biaya listrik (Rp800,000.00) - Biaya tempat usaha (Rp900,000.00) - Biaya Promosi (Rp300,000.00) - Biaya Penyusutan (Rp300,000.00) Peralatan Total biaya (Rp4,800,000.00) Laba bersih Rp4,700,000.00 Neraca “Besek Zaman Now” Per 30 November 2017 Aset Rp16,000, 000.00 Kas Rp240,000.00 Rp60,000.00 Bahan Baku Perlengkapan Produksi Rp9,000,000.00 Motor (Rp300,000.00) dikurang: akumulasi Penyusutan Rp25,000,000.00 Total Aset UTANG Rp6,000,000.00 Utang usaha MODAL Rp15,000,000.00 Modal awal Rp4,700.000.00 (Rp700,000.00) ditambah: laba bersih dikurang: prive Rp19,000,000.00 Modal pemilik Total UTANG dan MODAL Rp25,000,000.00 Melalui angka-angka pada laporan keuangan di atas, dapat diketahui dan dianalisis hal-hal sebagai berikut. 1. Apakah kondisi keuangan BESEK ZAMAN NOW (BZN) sehat atau meng­khawatirkan? Salah satu indikator yang menunjukkan sehat atau tidaknya kondisi keu­angan adalah dengan menganalisis, apakah bisnis Haikal dapat

KHUSNAINI | 141 membayar utang-utangnya dengan aset yang dimilikinya? Hal ini dapat diketahui dengan menganalisis angka-angka pada neraca pada suatu tahun. a. Current ratio Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang-utang jangka pendek dengan menggunakan semua aset lancarnya. Current Ratio = Aktiva Lancar x 100% Hutang Lancar Jika diasumsikan utang sepeda motor bekas adalah utang jangka pen­d­ ek karena harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu ta­h­ un, maka besarnya rasio ini: Current ratio = kas + bahan baku + perlengkapan produksi x 100% Utang lancar = Rp16.000.000 + Rp240.000.000 + Rp60.000 x 100% Rp6.000.000 = Rp16.300.000 x 100% Rp6.000.000 = 271,67% Kondisi bisnis dikatakan sehat, jika current ratio nilainya minimal 1 atau 100%. Semakin besar nilainya, semakin baik. Ini artinya current ratio 271,67% menunjukan kondisi yang sangat baik, di mana BZN memiliki aset lancar 271,67% atau 2,716x lebih besar dari utang lancarnya. Kondisi ini sangat aman. Seandainya sewaktu- waktu ditagih utang, Haikal dapat segera melunasi semua utang saat itu juga dengan aset lancarnya. Bahkan, aset lancarnya pun masih tersisa se­telah dikurangi untuk melunasi semua utang lancarnya.

142 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS b. Cash ratio Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang-utang jangka pendek dengan menggunakan semua kas atau aset setara kas lainnya seperti emas atau surat berharga yang sangat li­kuid (mudah dikonversi menjadi uang kas). Cash Ratio = Kas + Setara kas x 100% Hutang Lancar Cash ratio = Kas x 100% Utang lancar = Rp16.000.000 x 100% Rp6.000.000 = 267,67% Kondisi bisnis dikatakan sehat, jika cash ratio nilainya minimal 1 atau 100%. Semakin besar nilainya, semakin baik. Nilai cash ratio se­b­­ e­sar 267,67% menunjukan kondisi yang sangat baik, di mana BZN me­miliki uang kas 267,67% atau 2,67x lebih besar dari utang lan­carn­ ya. Kondisi ini sangat aman. Jika seandainya sewaktu-waktu di­t­ag­­ ih utang, Haikal dapat segera melunasi semua utang saat itu ju­ga de­ngan uang kasnya. c. Debt to asset ratio Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar se­m­­ ua utang-utangnya dengan menggunakan semua aset yang dimilik­ i, jika suatu saat usahanya dilikuidasi atau dibubarkan. Debt Ratio = Total Hutang x 100% Total Aktiva

KHUSNAINI | 143 Debt to asset ratio = Rp6.000.000 x 100% Rp25.000.000 = 0,24% Debt to asset ratio dinilai baik, jika nilai rasionya kurang dari 1 atau 100%. Semakin kecil nilainya, semakin baik rasionya. Nilai debt to ass­ et ratio BZN hanya 0,24%, artinya kondisi bisnis BZN terkait kemam­puannya membayar utang sangat baik. Dengan kondisi current ratio, cash ratio, dan debt to equity ratio yang sangat baik seperti hasil perhitungan di atas, Haikal tidak perlu khawa­tir de­ngan adanya tagihan yang tertunggak. Kondisi ini juga menguntungkan, jika suatu saat Haikal berminat untuk mengajukan pinjaman dari perbanka­ n syariah atau Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pihak bank akan me­n­ il­ai bahwa BZN mampu untuk mencicil pinjamannya dengan baik ka­r­ e­na memiliki ketersediaan kas dan aset lancar yang mencukupi. 2. Apakah kinerja perusahaan sudah baik? Hal ini dapat ditunjukkan antara lain dengan mengetahui seberapa besar efisiensi dalam proses produksi (gross profit margin) dan seberapa baik kemampuan mengelola usaha secara keseluruhan (net profit margin). Kinerja tidak hanya dinilai dari proses produksi, namun juga bagaimana BZN mengelola strategi pemasaran, SDM, dan lain-lain. Semakin besar nilai rasio-rasio ini, semakin baik kinerja perusahaan. Analisis dapat dilakukan dengan memahami makna angka-angka pada laporan laba rugi. a. Gross profit margin Rasio ini menggambarkan berapa laba kotor yang dapat dihasilkan dari setiap satu rupiah penjualan. Semakin besar rasio ini, dapat dia­rtikan juga bahwa perusahaan telah efisien mengelola proses prod­ uk­si, yaitu mengatur agar perusahaan dapat menekan ongkos produksi dengan memaksimalkan nilai penjualan. Contohnya adalah kemampuan menghemat bahan baku, mendorong tukang atau pegawai bagian produksi menjadi produktif dalam bekerja, sehingga tidak banyak waktu yang terbuang sia-sia saat

144 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS jam kerj­­a atau jam produksi. Selain itu, efisiensi juga dinilai dari kemampu­a­n­ menghemat atau mengatur biaya-biaya produksi lainnya. Mis­aln­­ya, tidak perlu mengeluarkan uang untuk sewa tempat untuk prod­­­­­u­ ksi, jika bisa memanfaatkan ruangan tak terpakai di rumah se­bag­ ai tempat produksi. Gross Profit Margin= Laba Kotor x 100% Penjualan Bersih Gross profit margin = Rp9.500.000 x 100% Rp19,000.000 = 50% Rasio gross profit margin sebesar 50% sudah sangat baik. Ini dapat dicapai karena adanya unsur kreativitas dalam usaha BZN, yaitu besek bambu biasa dihias sedemikian rupa, sehingga menarik tampilannya. Hal ini tentu saja dapat mendongkrak harga jual. Bayangk­ an, jika Haikal hanya menjual besek bambu yang biasa sa ja, tentu mar­gin atau keuntungannya akan sangat tipis, mengingat ba­nyak­nya pesaing dan tidak adanya nilai esetetika atau keindahan yang di­h­ a­silkan dari proses kreatif. Rasio 50% ini dapat diartikan juga sebagai kemampuan BZN menghasilkan laba kotor yang dapat menutupi biaya operasional bulanan (fixed cost). b. Net profit margin Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasionya semakin baik. Profit Margin= Laba Bersih x 100% Penjualan

KHUSNAINI | 145 Profit margin = Rp 4.700.000 x 100% Rp19.000.000 = 24,7% Berdasarkan standar yang dikeluarkan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Neg­­ara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M. KUKM/ V/2006, menjelaskan bahwa untuk rata-rata industri UKM dapat dikatakan sehat atau dalam kondisi baik, jika memiliki rasio profit margin 15% atau lebih, sedangkan angka-angka pada laporan laba rugi BZN men­ unjukkan rasio profit margin 24,7%. Ini menunjukkan kinerja usaha BZN sangat baik. Dari data-data di atas, dapat disimpulkan bahwa Haikal mampu melakukan efisiensi biaya, mengontrol pengeluaran, dan menerapkan strategi pe­m­ asaran dengan baik, sehingga biaya bisa dikendalikan dan pe­njualan di­optimalkan. 3. Apakah struktur modal perusahaan dalam keadaan aman? Struktur modal adalah perbandingan antara jumlah modal dengan jumlah utang dalam suatu perusahaan. Bisnis yang sehat adalah yang jumlah modalnya lebih besar daripada utangnya. Dengan kata lain, lebih baik jika sumber aset yang dimiliki perusahaan adalah dari modal sendiri dibanding dari dana utang. Semakin kecil rasio ini, akan semakin baik. Struktur modal dapat dianalisis dengan debt to equity ratio (DER). Debt to Equity Ratio= Total Hutang x 100% Modal Debt to equity ratio = Rp6.000.000 x 100% Rp19.000.000 = 31,57%

146 | PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Debt to equity ratio menunjukkan angka 31,57%, artinya adalah sebesar 31,57% dari semua aset BZN bersumber dari utang, sisanya berasal dari modal sendiri. Berdasarkan standar yang dikeluarkan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006, menjelaskan bahwa untuk rata-rata industri UKM dapat dikatakan sehat atau dalam kondisi baik jika memiliki debt to equity ratio di bawah 70%. Maka, dapat dikatakan kondisi usaha BZN adalah sangat baik, di mana aset yang bersumber dari modal sendiri jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan yang bersumber dari utang pihak ketiga. Nah, itu tadi rasio-rasio yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuang­an bisnis. Yuk, hitung rasio keuangan untuk mengetahui sejauh ma­na perf­orma bisnis kita. ***

TENTANG PENULIS

148 | TENTANG PENULIS Ligwina Hananto (Twitter/IG: @mrshananto, FB: Ligwina Hananto) Ligwina terlibat bersama Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) sebagai konseptor dan fasilitator Seri Kelas Keuangan UKM Kreatif. Pengalamannya selama 15 tahun sebagai financial trainer dan entrepreneur memberikan kontribusi pada program pelatihan Bekraf terutama di bidang rencana bisnis. Ligwina menyelesaikan pendidikan strata 1 di Curtin University, Perth, Western Australia di bidang keuangan dan pemasaran. Ia kemudian melanjutkan pendidikan magister di IPMI Business School Jakarta di bidang manajemen investasi.

LIGWINA HANANTO | 149 Ligwina telah menerbitkan 2 buku: Plan Now–5 Langkah Mencapai Kebebasan Finansial dan Untuk Indonesia yang Kuat–100 Langkah untuk Tidak Miskin. Ligwina adalah kontributor keuangan majalah Femina. Ia pernah mengasuh program radio Financial Clinic di Hard Rock FM Jakarta. Program Financial Clinic ini sekarang dilanjutkan dalam medium media sosial Twitter, podcast Soundcloud dan video YouTube lewat tagar #FinClic. Ligwina adalah founder dan CEO QM Financial, sebuah perusahaan penyedia jasa financial training yang banyak bergerak di bidang pelatihan persiapan pensiun karyawan untuk perusahaan. Selain itu, ia juga mendirikan Plan. id sebuah platform digital yang didesain memudahkan semua orang untuk membuat rencana keuangan sendiri. Ligwina juga menjadi inisiator ge­rakan Menjadi Jagoan Finansial, sebuah gerakan yang mengajak para guru dan orang tua memperkenalkan uang kepada anak, baik di sekolah maupun di rumah. (www.qmfinancial.com/ www.ligwinahananto.com)


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook