Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore MODUL PERAMBATAN BUNYI_clone

MODUL PERAMBATAN BUNYI_clone

Published by faishalarkan27, 2021-01-12 10:53:32

Description: MODUL PERAMBATAN BUNYI

Keywords: BUNYI

Search

Read the Text Version

MODUL PERAMBATAN BUNYI ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV Disusun Oleh : Hermawan Prasetyo S032002011 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2020

Bunyi Bunyi adalah getaran di udara. Bunyi dapat dihasilkan dari berbagai benda dan hampir setiap makhluk hidup dapat menghasilkan suatu bunyi. Bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda yang bergetar. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang dapat merambat melalui medium. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Bunyi merupakan salah satu bentuk energi yang ada di dunia ini. Dalam kehidupan sehari- hari kita selalu mendengarkan beranekaragam suara, mulai dari suara musik, kicauan burung, klakson kendaraan bermotor, suara pesawat, kereta api, dan suara orang yang sedang berbicara. Semua suara itu dapat kita dengar karena adanya sumber suara/bunyi. Alat indra yang berfungsi sebagai alat untuk mendengar bunyi adalah telinga. Bunyi memberikan manfaat yang sangat banyak bagi kita. Dengan adanya bunyi, maka dunia tidak akan sepi. Sumber Energi Bunyi Sumber bunyi adalah semua benda atau alat yang dapat menghasilkan bunyi. Sumber bunyi dapat bergetar akibat pukulan, petikan, tiupan maupun gesekan. Sumber energi bunyi ada bermacam-macam. Manusia juga dapat menghasilkan bunyi karena mempunyai pita suara. Ketika kita berbicara, pita suara yang ada di dalam tenggorokan bergetar. Alat-alat musik juga merupakan sumber bunyi. Ada bermacam-macam cara untuk memainkan alat musik agar berbunyi. Sebagai contoh gitar dan kecapi. Alat ini dapat menghasilkan bunyi jika dawainya dipetik. Seruling dan terompet jika ditiup akan menghasilkan bunyi. Sebagian besar alat musik dilengkapi resonator. Resonator merupakan ruang udara yang berfungsi untuk memperkuat bunyi. Alat musik yang dilengkapi resonator antara lain gitar dan biola. Ketika senar pada gitar dipetik, akan terjadi getaran pada senar tersebut. Adanya getaran senar menyebabkan bergetarnya udara di dalam kotak gitar. Peristiwa ini disebut resonansi. Resonansi inilah yang menyebabkan bunyi menjadi lebih kuat. Resonansi adalah bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain.

Bunyi akan terdengar kuat ketika kita berada di dekat sumber bunyi. Bunyi terdengar semakin melemah jika kita menjauhi sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan berbagai benda ada yang kuat, lemah, melengking, atau bernada rendah. Tinggi rendanya bunyi ditentukan oleh frekuensi. Kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo. Banyaknya getaran per detik disebut frekuensi. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Semakin banyak getaran berarti frekuensinya semakin besar, akibatnya bunyi yang dihasilkan terdengar tinggi. Informasi tambahan yang berhubungan dengan bunyi 1. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur. 2. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur. 3. Warna bunyi (timbre) adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda. 4. Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak. Berdasarkan kuat lemahnya atau frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu : a. Infrasonik Infrasonik adalah bunyi yang sangat lemah. Jumlah getaran bunyinya kurang dari 20 getaran per detik. Kita tidak dapat mendengarkan bunyi ini. Hanya hewan-hewan seperti jangkrik, angsa, anjing dan gajah yang dapat mendengarkannya. b. Audiosonik Audiosonik adalah jenis bunyi yang dapat kita dengar. Jumlah getaran bunyinya berkisar antara 20 sampai 20.000 getaran per detik. c. Ultrasonik Ultrasonik adalah bunyi yang sangat kuat, di atas audiosonik. Jumlah getaran bunyinya lebih dari 20.000 getaran per detik. Bunyi ini juga tidak dapat kita dengar. Hewan yang dapat menangkap bunyi ini, misalnya kelelawar dan lumba-lumba. Sifat-Sifat Bunyi Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat lain dengan cara merambat melalui media tertentu. Selain itu bunyi juga dapat dipantulkan dan diserap.

1. Bunyi Dapat Merambat Melalui Zat Padat, Zat Cair, dan Gas Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi. Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair, dan gas. Bunyi dapat merambat melalui benda padat. Perambatan bunyi melalui benda padat dapat kita temukan pada mainan. Misalnya mainan telepon-teleponan. Perambatan bunyi melalui benda cair dapat kita temukan ketika dua batu diadu di dalam air maka bunyi yang ditimbulkan dapat kita dengar. Perambatan berlangsung paling cepat melalui udara. Bunyi tidak dapat terdengar di ruangan yang hampa udara, misalnya di angkasa luar. Seorang astronaut tidak dapat mendengarkan suara astronaut yang lain tanpa menggunakan alat bantu. Mereka dapat bercakap-cakap dengan bantuan komunikasi radio. Jadi, bunyi dapat merambat jika ada zat perantara yang dilaluinya. Makin rapat atau padat medium perantara, kecepatan rambat bunyi makin besar. 2. Bunyi Dapat Diserap dan Dipantulkan Bunyi dapat mengalami pemantulan (refleksi), ini karena bunyi merupakan gelombang longitudinal. Ketika merambat ke tempat lain, bunyi dapat mengenai benda-benda di sekitarnya. Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat dipantulkan ataupun diserap. Jika bunyi mengenai dinding, akan dipantulkan. Oleh karena itu, bunyi tersebut mengalami pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan mengkilat bersifat memantulkan bunyi. Berdasarkan jarak sumber bunyi dan dinding pemantul, maka bunyi pantul dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu : a. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli Yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter) b. Gaung Adalah bunyi pantul yang terdengar kurang jelas atau tidak sejelas bunyi aslinya. Gaung terjadi karena bunyi pantul bercampur dengan bunyi asli. Akibatnya, bunyi pantul ini mengganggu pendengaran. Gaung biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter. Gaung dapat terjadi di dalam gedung bioskop, gedung konser, atau gedung pertemuan. Oleh karena itu, untuk

meniadakan gaung pada gedung bioskop atau gedung pertemuan perlu dipasangi bahan peredam bunyi. c. Gema Adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema terdengar jelas seperti bunyi aslinya. Gema terjadi jika jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul bunyi cukup jauh. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter. Gema akan terjadi jika kita berteriak di tengah-tengah stadion sepak bola atau di lereng bukit. Jenis bunyi pantul lain adalah bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Sifat bunyi pantul ini yaitu memperkuat bunyi asli. Contohnya suara kita ketika bernyanyi di dalam kamar mandi. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi dinamakan peredam bunyi. Bahan peredam bunyi misalnya styrofoam atau gabus, busa, dan karpet. Bahan- bahan ini banyak dipasang pada dinding sebelah dalam ruangan studio musik ataupun studio rekaman. Dengan dilapisi peredam bunyi, suara musik yang keras tidak terdengar dari luar studio. Selain itu, pemasangan peredam bunyi juga untuk menghindari terjadinya gaung. 3. Bunyi dapat dibiaskan Salah satu sifat gelombang yang juga berlaku pada bunyi adalah mengalami pembiasan (refraksi). Contohnya adalah fenomena petir yang terdengar lebih keras pada malam hari dibanding siang. Ini karena suhu udara atas pada siang hari lebih dingin dibanding suhu udara bawah. Sementara pada malam hari sebaliknya. 4. Bunyi termasuk gelombang longituginal Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar/sama dengan arah getarnya. 5. Gelombang bunyi mengalami pelenturan Gelombang bunyi dapat mengalami pelenturan (difraksi) dengan mudah.karena gelombang bunyi di udara memiliki panjang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Gelombang yang panjang itu akan lebih mudah mengalami difraksi. 6. Bunyi atau gelombang bunyi mengalami perpaduan Bunyi juga dapat mengalami perpaduan (interferensi) yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau pelemahan

bunyi. Contohnya ketika kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus 2 Satuan Pendidikan : SD NEGERI 2 KARANGTENGAH Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : IV/II Alokasi Waktu : 2 X 35 menit A. Standar Kompetensi : Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari- hari. B. KOMPETENSI DASAR :  Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.  Mendeskripsikan energi bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat- sifatnya. C. INDIKATOR :  Menjelaskan perambatan bunyi  Menjelaskan pemantulan dan penyerapan bunyi D. TUJUAN PEMBELAJARAN:  Setelah mendengarkan penjelasan guru, peserta didik dapat menjelaskan bunyi dapat merambat dari sumber bunyi ketempat lain melalui media atau benda melalui model STAD  Setelah berdiskusi, Peserta didik menyebutkan bunyi pantul dan benda yang dapat diserap oleh bunyi melalui model STAD Karakter siswa yang diharapkan : disiplin, perhatian, Tekun.

E. MATERI AJAR Energi bunyi: perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi F. METODE PEMBELAJARAN STAD G. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN Bagi Guru: 1. Sebagai sarana perbaikan pembelajaran bagi guru khususnya dalam mengajar yang sebelumnya menggunakan metode ceramah, dalam perbaikan menggunakan metode demonstrasi berupa alat peraga dan diskusi kelompok. 2. Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran. Bagi Siswa: 1. Setelah membaca teks, Siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. 2. Dengan menggunakan alat peraga, siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. 3. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat, Dapat menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa. H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN  Sumber: Buku Sains untuk SD kelas IV “ Erlangga” dan LKS kls IV semester II  Media: Papan tulis, Gambar dan Video I. RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Waktu 10 menit Uraian kegiatan Kegiatan Awal 1. Mengajak peserta didik berdo’a untuk mengawali pelajaran 2. Mengecek kehadiran siswa

3. Memotivasi siswa 4. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan pertama. 5. Guru menanyakan kesiapan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama kepada peserta didik. Kegiatan Inti 50 menit Guru memberi penjelasan tentang materi Perambatan, 1. pemantulan dan penyerapan bunyi Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang 2 materi Perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi Guru menanyakan apakah siswa mengetahui tentang 3 Perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi Peserta didik mencari informasi tentang Perambatan, 4 pemantulan dan penyerapan bunyi Guru membentuk kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 5 peserta didik secara heterogen Guru memberikan tugas lembar kerja kepada setiap kelompok, kelompok merah membahas tentang media atau benada perambatan bunyi, kelompok kuning membahas tentang pemantulan bunyi dan kelompok hijau membahas Tentangpenyerapanbunyiuntuk dikerjakan oleh anggota- 6 anggota kelompok Anggota kelompok yang sudah paham menjelaskan kepada anggota lainnya sampai anggota dalam kelompok itu paham 7 dan mengerti Guru meminta masing-masing kelompok untuk 8 mengerjakan lembar kerja sesuai kelompok masing-masing Guru meminta masing-masing kelompok untuk 9 mengerjakan lembar kerja sesuai kelompok masing-masing Guru meminta masing-masing kelompok untuk 10 mempresentasikan hasil lembar kerja siswa 11 Guru meminta kelompok lain untuk menanggapi

Guru meminta siswa untuk bertanya atas materi yang 10 menit 12 belum paham Guru menjawab dan memberi penguatan pada materi 13 tersebut 14 Refleksi hasil pembelajaran Kegitan Penutup 1. Guru memberikan konfirmasi terhadap soal yang telah diberikan. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a untuk menutup pelajaran. J. PENILAIAN: Individu dan Kelompok Surakarta, 1 Desember 2020 K. ALAT TES : terlampir Mahasiswa Kepala Sekolah Sukiman, S.Pd, M.Pd. Hermawan Prasetyo, S.Pd. NIP. 196710111994031002 NIM. S032002011

Soal Evaluasi siklus I Mata Pelajaran: IPA Nama : Hari/Tanggal : No Absen : Kelas : 1. Di bawah ini merupakan contoh dari bunyi merambat melalui benda cair yaitu………….. a. Lonceng yang dipukul b. Kaleng yang dipukul di dalam air c. Bunyi guntur d. Seruling yang ditiup 2. Bunyi akan dipantulkan jika mengenai benda yang…….. a. Basah b. Kering c. Lunak d. Keras 3. Semua benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut………… a. Sumber bunyi b. Melodi c. Nada d. Irama 4. Dibawah ini merupakan media perambatan bunyi, adalah………... a. Benda gas b. Benda cair c. Benda padat d. Benar semua 5. Bunyi guntur merambat melalui……….. a. Udara b. Air c. Cahaya d. Benda padat

6. Gema dapat digunakan untuk………. a. Menyerap bunyi b. Memantulkan bunyi c. Menyinari bumi d. Mengukur kedalaman laut 7. Kayu, besi, seng dan kaca merupakan benda yang permukaannya………. a. Lunak b. Keras c. Halus d. Lembut 8. Apabila benda mengenai kayu, besi dan seng, maka benda akan………… a. Memantul b. Menyerap c. Menyinari d. Menghilang 9. Bola yang di tendang ke tembok akan mengalami…………. a. Penyerapan b. Pecah c. Pemantulan d. Pembesaran 10. Bunyi pantul yang mengganggu bunyi asli sehingga suara yang terdengar tidak jelas disebut……… a. Gaung b. Gema c. Bunyi asli d. Gong KUNCI JAWABAN 1. B 2. D 3. A 4. D

5. A 6. D 7. B 8. A 9. C 10. A


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook