Betania Fresh Anointing masuk. Bukan Tuhan yang membuka pagar perlindungan Ayub, tapi pikiran dan perkataan yang salah itulah yang membuka pintu bagi Iblis untuk masuk dalam kehidupannya. Ayub terus memikirkan dosa-dosa yang mungkin sudah dilakukan anak- anaknya. Itulah yang membuat Iblis bisa mendatangkan kematian, kehancuran, dan krisis dalam hidupnya. Ayub lebih sadar akan dosa (sin-conscious) daripada sadar akan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Itulah penyebab pagar perlindungannya terbuka. Demikian pula, hari-hari ini, masih banyak orang SOLA GRATIA 51
Betania Fresh Anointing Kristen yang lebih sadar akan dosa daripada sadar akan kasih dan kehadiran Tuhan. Banyak orang Kristen yang masih hidup dalam pola pikir ‘perjanjian perbuatan’, yaitu harus hidup lebih beriman, lebih kudus, lebih berkenan, dsb. Padahal hal semacam itu tidak perlukan lagi sejak kita menerima Yesus. Kita sudah diterima, dikasihi, dan dikenan Tuhan; bukan karena kita berusaha untuk mendapatkannya. Sebab sebagaimana ia berpikir dalam hatinya, demikian jugalah ia (Amsal 23:7a, IMB). Seperti apa yang SOLA GRATIA 52
Betania Fresh Anointing kita pikirkan, menjadi seperti itulah kita. Penting bagi kita untuk menyadari kehadiran Kristus di dalam hidup kita. Ayub lebih menyadari pelanggaran dan dosa anak-anaknya daripada menyadari kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Hari- hari ini, masih banyak orang Kristen yang lebih sadar pada penghukuman akan dosa daripada sadar akan kasih karunia Tuhan. Di dalam Yesus dan oleh darah-Nya kita beroleh pengampunan dosa (Efesus 1:7). Di dalam Kristus kita telah dibenarkan. Yesus adalah kebenaran dan kesempurnaan kita. Yesus sudah SOLA GRATIA 53
Betania Fresh Anointing membenarkan, menguduskan, dan menebus kita (1 Korintus 1:30). Kita harus hati-hati dengan apa yang kita percayai. Apa yang kita yakini dan perkatakan tentang diri kita itulah yang akan terjadi dalam hidup kita. Apa yang kita pikirkan dan perkatakan hari-hari ini menentukan apa yang akan kita alami hari-hari ke depan. Hati-hatilah dengan perkataan! Tuhan melepaskan kita dari penyakit sampar yang busuk (Mazmur 91:3). Inilah yang harus kita masukkan dalam pikiran dan hati kita di tengah wabah yang melanda dunia. Sadarilah bahwa SOLA GRATIA 54
Betania Fresh Anointing Yesus Kristus sudah mengampuni dan membebaskan kita dari penghukuman dosa! Sebagaimana seseorang berpikir dalam hatinya, maka demikianlah ia (Amsal 23:7a, IMB). Kita harus ‘berpikir benar dan berkata benar’, seperti yang Tuhan katakan (bukan ‘berpikir dan berkata positif’, seperti diajarkan para motivator). Dasar ‘berpikir dan berkata benar’ adalah Firman Tuhan: apa yang Tuhan katakan tentang saya, bukan apa yang dunia katakan tentang saya. Ingat, umat Tuhan binasa bila tidak mengenal Tuhan (Hosea 4:6). Jadi bila SOLA GRATIA 55
Betania Fresh Anointing mengenal Tuhan dengan benar maka kita pasti bisa berpikir dan berkata benar. Ayub baru sekedar hidup saleh dan melakukan perbuatan baik, namun saat itu ia belum mengenal Tuhan dengan benar. Pengenalannya akan Tuhan hanya berdasarkan perkataan orang (Ayub 42:5). Karena itu, yang ada dalam pikirannya adalah kesadaran akan dosa, bukan kesadaran akan jaminan perlindungan Tuhan. Kesadaran akan Kasih Karunia – Allah melindungi dan mengasihi; kita dipilih, disertai, dan dijagai; Yesus telah mati bagi kita – merupakan dasar untuk SOLA GRATIA 56
Betania Fresh Anointing ‘berpikir dan berkata benar’ (bukan sekedar ‘berpikir dan berkata positif’). Milikilah kesadaran jati diri sebagai orang benar. Hidup sebagai orang yang dikasihi, diterima, dikenan oleh Bapa (bukan sadar akan penghukuman seperti Ayub). Mari perkatakan, “Aku orang yang dibenarkan, dikasihi, diberkati. Tuhan melepaskanku dari wabah yang melanda dunia!” Kepercayaan dan pengakuan seperti ini bukan saja menyenangkan Tuhan, tapi juga menutup pintu masuk bagi Iblis. Hari-hari ini, berhati-hatilah dengan apa yang kita percayai. Hiduplah dalam SOLA GRATIA 57
Betania Fresh Anointing ‘perjanjian yang baru’ (new covenant). Perjanjian ini adalah perjanjian Bapa dengan Yesus yang tidak bisa dibatalkan. Sebab sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang berkata kepada gunung ini: Terangkatlah dan tercampaklah ke laut, dan hatinya tidak bimbang melainkan percaya bahwa apa yang ia katakan itu terjadi, maka apa saja yang ia katakan itu akan terjadi kepadanya (Markus 11:23, IMB). Orang yang berkata pada gunung masalah “terangkat dan tercampaklah”, bila hatinya tidak bimbang, maka apa yang dikatakannya itu akan terjadi. Kebenaran SOLA GRATIA 58
Betania Fresh Anointing ini berlaku bagi siapa saja yang percaya. Apa yang engkau katakan dengan tidak bimbang akan terjadi dalam hidupmu. Tuhan sudah memberikan otoritas untuk menang atas masalah. Semakin kita mengenal Tuhan, maka kasih karunia dan damai sejahtera semakin melimpah-limpah. Tuhan tidak murka pada kita, tapi pada dosa. Murka Tuhan sudah dipuaskan dengan korban darah Yesus di kayu salib. Murka Tuhan sudah surut, sekarang kita berdiri di ‘Ararat’, kutuk dalam hidup kita sudah dijungkirbalikkan. Haleluyah! SOLA GRATIA 59
Betania Fresh Anointing 5 Yesus Kekuatanku & Hikmatku Sebagai orang yang hidup dalam perjanjian yang baru (new covenant), kita tidak lagi berdoa meminta kekuatan dan hikmat dari Tuhan. Tapi sekarang kita berdoa dengan sebuah pengertian yang baru, yaitu: “Tuhan adalah kekuatanku, Tuhan adalah hikmatku”. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu (2 Timotius 1:6, TB). Setiap kali otoritas rohani di gereja SOLA GRATIA 60
Betania Fresh Anointing menumpangkan tangan, Tuhan sedang melepaskan karunia Allah kepada jemaat-Nya. Bagian Tuhan adalah memberikan karunia kepada kita, bagian kita adalah terus mengobarkan karunia yang telah diberikan tersebut. ‘Mengobarkan’ artinya karunia itu harus terus dipakai dan diaktifkan. Sebab Roh yang Allah berikan kepada kita, bukanlah Roh yang membuat kita menjadi penakut. Sebaliknya Roh Allah itu membuat kita menjadi kuat, penuh dengan kasih dan dapat menahan diri (2 Timotius 1:7, BIMK). Allah tidak memberikan roh SOLA GRATIA 61
Betania Fresh Anointing ketakutan kepada kita. Roh yang Tuhan berikan tidak membuat kita menjadi penakut, tapi kita menjadi pribadi yang kuat, penuh kasih, dan dapat menahan diri. Ketakutan adalah emosi yang tertua dalam sejarah manusia. Ketakutan pertama kali muncul dalam kitab Kejadian, yaitu ketika Adam dan Hawa menjadi takut setelah makan buah terlarang. Ketakutan bisa mengakibatkan orang menjadi sakit, miskin, bangkrut, dsb. Namun ketakutan bukanlah ‘akar masalah’ dalam hidup manusia. Akar SOLA GRATIA 62
Betania Fresh Anointing masalahnya adalah penghukuman akan dosa. Sadarilah bahwa Yesus bukan hanya melenyapkan ketakutan kita; Yesus bukan hanya memotong ‘daun-daun masalah’ dalam hidup kita; tapi Yesus telah mencabut akar penghukuman akan dosa. Tuhan tidak memberikan roh ketakutan pada kita. Karena itu, ketika menghadapi pandemi, kita harus waspada tapi jangan sampai menjadi takut. Roh yang Tuhan berikan kepada kita membangkitkan: SOLA GRATIA 63
Betania Fresh Anointing 1. Kekuatan. Kuasa untuk memberitakan Injil Kasih Karunia, menjadi pemenang dalam kehidupan, dan melakukan mukjizat. 2. Kasih. Kasih yang terpenting adalah kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Karena kita mengasihi Tuhan, maka kita berdoa; saat teduh; merenungkan Firman; memberikan waktu, tenaga, uang kita kepada Tuhan. Karena kita mengasihi sesama, maka kita berbuat baik dan menolong orang lain. 3. Penguasaan diri. SOLA GRATIA 64
Betania Fresh Anointing Dalam menghadapi situasi serba sulit seperti sekarang, kita harus punya penguasaan diri dalam hal penggunaan uang, harus bisa mengelola emosi, harus bisa mengelola waktu yang ada (tetap produktif). Karena bagaimanapun pandainya manusia, ia tidak dapat mengenal Allah melalui kepandaiannya sendiri. Tetapi justru karena Allah bijaksana, maka Ia berkenan menyelamatkan orang-orang yang percaya kepada-Nya melalui berita yang kami wartakan yang dianggap SOLA GRATIA 65
Betania Fresh Anointing omong kosong oleh dunia (1 Korintus 1:21, BIMK). Berita tentang kasih karunia semula dianggap omong kosong oleh dunia. Karena itu, manusia tidak dapat mengenal Allah melalui kepandaiannya sendiri. Orang Yahudi menuntut keajaiban sebagai bukti, dan orang Yunani mementingkan kebijaksanaan dunia ini (1 Korintus 1:22, BIMK). Orang Yahudi menuntut keajaiban sebagai bukti, sedangkan orang Yunani mementingkan hikmat. Orang Yahudi menghendaki supaya Yesus menunjukkan mujizat lebih banyak lagi, sementara orang Yunani SOLA GRATIA 66
Betania Fresh Anointing tidak menuntut mujizat tapi menuntut hikmat yang masuk akal. Dua golongan inilah yang dihadapi Rasul Paulus. Hari- hai ini juga masih banyak golongan orang yang minta mujizat dan golongan orang yang minta bukti yang masuk akal. Tetapi kita ini hanya memberitakan Kristus yang mati disalib. Berita itu menyinggung perasaan orang Yahudi, dan dianggap omong kosong oleh orang-orang bukan Yahudi (1 Korintus 1:23, BIMK). Ketika orang percaya memberitakan Yesus yang mati disalib, hal ini ternyata menyinggung perasaan SOLA GRATIA 67
Betania Fresh Anointing orang Yahudi, dan dianggap omong kosong oleh orang non-Yahudi (Yunani). Tetapi bagi orang-orang yang sudah dipanggil oleh Allah—baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi—berita itu merupakan caranya Allah menunjukkan kuasa dan kebijaksanaan- Nya (1 Korintus 1:24, BIMK). Namun bagi orang-orang yang sudah dipanggil oleh Tuhan (Yahudi atau non-Yahudi), berita kasih karunia merupakan cara Tuhan menunjukkan kuasa dan hikmat- Nya. Yesus Kristus sudah tinggal di dalam kita, jadi kita tidak perlu lagi mengejar SOLA GRATIA 68
Betania Fresh Anointing mujizat dan hikmat, sebab Yesus adalah kekuatan dan hikmat kita. Semakin kita mengenal Yesus, semakin kita memiliki kuasa, kekuatan, kasih, dan hikmat Allah yang luar biasa. Kekuatan Allah sanggup menghancurkan sakit penyakit, membelah laut Teberau, membangkitkan orang mati, melipatgandakan lima roti dan dua ikan. Yang kita perlukan adalah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya. Kuasa Allah dalam diri kita sanggup menghancurkan penghalang-penghalang, roh kebangkrutan, roh kemiskinan. Bila kita SOLA GRATIA 69
Betania Fresh Anointing memahami hal ini, kita akan mengalami banjir mujizat setiap hari. Sebagai kekuatan Allah, Yesus menyingkirkan penghalang dan hambatan dari jalan hidup kita. Sebagai hikmat Allah, Yesus menunjukkan dan mengarahkan jalan yang harus kita tempuh. Sekarang tugas kita bukan mengejar tanda-tanda dan mujizat, sebab Yesus adalah kuasa Allah yang bekerja melakukan mujizat dalam hidup kita, sehingga kita dimampukan untuk menjadi pelaku-pelaku mujizat. Amin. SOLA GRATIA 70
Betania Fresh Anointing 6 Hari Perhentian Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah (Ibrani 4:9, TB). Bagi kita umat Tuhan masih tersedia suatu ‘hari perhentian’, yaitu hari ketujuh. Hari perhentian yang dimaksud di sini berbeda dengan hari perhentian pada zaman Adam. Hari perhentian ini ada di masa sekarang bagi kita. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu SOLA GRATIA 71
Betania Fresh Anointing berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan (Yohanes 5:5-9, TB). Di kolam Betesda, ada seorang lumpuh yang bertahun-tahun SOLA GRATIA 72
Betania Fresh Anointing menantikan kolam itu bergolak supaya ia bisa masuk ke dalamnya dan menerima mujizat kesembuhan. Ia telah menanti selama 38 tahun, tapi ia tidak punya kekuatan untuk masuk ke kolam itu, dan tidak ada orang yang menolongnya ketika kolam itu bergolak. Ketika Yesus datang dan bertanya padanya, “Maukah engkau sembuh?” Orang itu malah berbicara tentang sakit dan penderitaan yang dialaminya, bukan berkata mau atau tidak mau. Demikian pula sebagian dari kita, mungkin telah lama menantikan mujizat dari Tuhan, tapi ketika datang kepada Tuhan justru lebih banyak bercerita tentang masalah dan SOLA GRATIA 73
Betania Fresh Anointing penderitaan yang dialami. Namun, ketika orang lumpuh itu bersedia menerima kesembuhan yang ditawarkan Yesus, maka seketika mujizat terjadi. Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada orang sakit itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah SOLA GRATIA 74
Betania Fresh Anointing yang akan mereka lakukan terhadap Yesus (Lukas 6:9-11, TB). Pada hari Sabat, Yesus menyembuhkan orang yang mati tangan kanannya. Sekali lagi, mujizat terjadi pada hari perhentian. Tapi ketika melihat peristiwa itu, Yesus dikecam oleh orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang masih berpikir dengan pola pikir ‘perjanjian yang lama’ (old covenant). Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia SOLA GRATIA 75
Betania Fresh Anointing sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.” Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah (Lukas 13:10-13, TB). Seorang perempuan badannya menjadi bungkuk selama delapan belas tahun karena spirit of heaviness. Selama bertahun-tahun ia tidak bisa melihat keindahan pemandangan di sekelilingnya. Ia hanya dapat melihat tanah dan debu di kaki orang-orang. SOLA GRATIA 76
Betania Fresh Anointing Kemudian Yesus datang dan menyembuhkannya. Dari ketiga peristiwa di atas, kita bisa tahu bahwa mereka adalah orang-orang yang sudah frustasi, tidak tahu harus berbuat apa, dan tidak punya pengharapan. Mereka sudah berusaha keras untuk memperbaiki kehidupannya, tapi tidak ada hasil. Pada saat itulah, yaitu saat mereka sudah menyerah dengan keadaan, Yesus datang pada waktu yang tepat untuk menolong mereka. Ketiga orang itu mengalami mujizat kesembuhan dari Tuhan, dan mujizat itu terjadi pada hari SOLA GRATIA 77
Betania Fresh Anointing Sabat (hari perhentian). Hari perhentian itu masih tersedia bagi kita di masa sekarang. ‘Sabat’ adalah hari ketujuh, tapi makna ‘Sabat’ secara rohani adalah hari istirahat. Hari saat kita berhenti dari upaya diri sendiri, dan beristirahat di dalam karya Yesus yang sempurna. Di sela-sela kesibukan, mari kita mengambil waktu sejenak untuk berdiam dan bersandar pada Tuhan (waktu sela). Hari perhentian itu masih tersedia hari ini. Berhentilah dari upaya diri sendiri, berhenti mengandalkan kekuatan diri sendiri, mari bersandar SOLA GRATIA 78
Betania Fresh Anointing pada karya Yesus yang sempurna. Mari beristirahat dalam kasih Tuhan yang sempurna, maka kita akan menerima mujizat yang diperlukan hari-hari ini. Saat ini kita telah hidup dalam perjanjian yang baru (new covenant), yaitu: bukan apa yang kita lakukan, tapi apa yang Yesus sudah lakukan. Berhentilah berupaya mengubah keadaan dengan kekuatan diri sendiri. Hiduplah dalam kasih karunia. Sebelum kita frustasi dengan kekuatan kita, maka kita tidak bisa mengandalkan kekuatan kasih karunia Tuhan. SOLA GRATIA 79
Betania Fresh Anointing Hari perhentian itu masih tersedia saat ini bagi orang-orang yang frustasi dengan kekuatannya sendiri. Hiduplah dalam perjanjian anugerah, maka hari- hari ini akan menjadi hari penuh kelegaan, mujizat, terobosan, pemulihan, promosi, kelimpahan. Mari beristirahat dalam kasih-Nya! SOLA GRATIA 80
Betania Fresh Anointing 7 Rest...God Already Do The Best (1) Kecenderungan manusia adalah: “Do the best, God do the rest”. Manusia sering tergoda untuk melakukan sendiri segala sesuatu. Padahal sesungguhnya bukan kita yang telah melakukan yang terbaik, tapi Yesus yang melakukan yang terbaik, bagian kita adalah rest. Beristirahatlah, Tuhan sudah melakukan yang terbaik! Betapa kita memuji Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah memberkati kita dengan segala berkat SOLA GRATIA 81
Betania Fresh Anointing surgawi karena kita milik Kristus (Efesus 1:3, FAYH). Tuhan Yesus telah memberkati kita dengan segala berkat surgawi karena kita milik Kristus. ‘Segala berkat surgawi’ di sini berasal dari kata ‘pneumatikos’ (Yunani) yang artinya: memiliki sifat dan tanda milik Roh Kudus. Berkat itu telah diberikan kepada kita. Berkat itu bukan sekedar berkat yang tak terlihat (misal: damai sejahtera, sukacita, dsb) tapi juga berkat yang bisa dilihat dengan mata (misal: keuangan, dsb). Demikian pula, ketika di sekeliling kita sedang dilanda pandemi, sadarilah bahwa kita telah menerima berkat pneumatikos kesehatan. SOLA GRATIA 82
Betania Fresh Anointing Yesus telah melakukan yang terbaik, karena itu beristirahatlah. Orang yang hidup dalam perjanjian yang lama (old covenant), mereka hidup dalam perjanjian yang rapuh, namun kita sekarang hidup dalam perjanjian yang baru (new covenant), kita berdiri di atas janji Yesus yang sempurna. Dalam old covenant, kita diberkati bila kita baik; tapi dalam new covenant, kita diberkati karena Dia baik. Rest artinya percaya, bersandar, berserah pada Tuhan. Percaya bahwa Tuhan telah memberikan segala berkat surgawi kepada kita. Berkat ini tidak SOLA GRATIA 83
Betania Fresh Anointing terpengaruh dengan situasi kondisi yang sedang terjadi. Jangan sampai kesadaran akan dosa (sin-conscious) lebih besar daripada kesadaran akan kasih karunia. Ayub hidup dalam kesadaran akan penghukuman dosa, ia selalu kuatir bahwa Tuhan akan murka pada keluarganya, maka apa yang dikuatirkannya itulah yang terjadi. Ini adalah kesadaran yang salah, dan masih banyak orang Kristen yang hidup seperti itu. Di tengah pandemi, mari sadari kita punya pneumatikos kesehatan. Di SOLA GRATIA 84
Betania Fresh Anointing tengah krisis global, mari sadari kita punya pneumatikos kemakmuran. Dengan kesadaran yang benar, kita tidak perlu lagi berupaya dengan kekuatan diri kita sendiri. Saat kita punya kesadaran tentang berkat pneumatikos, maka kita bisa melihat dari sudut pandang Tuhan. Pada saat menghadapi keadaan yang tidak baik, Tuhan sedang melipatgandakan kebaikannya pada kita (kasih karunia, promosi, kebajikan, kemurahan, kemakmuran, dsb). Ketika Daniel dimasukkan ke dalam gua singa, hatinya diliputi pneumatikos damai sejahtera, SOLA GRATIA 85
Betania Fresh Anointing sehingga ia bisa melangkah keluar dan menjadi orang kepercayaan raja. Ketika Mordekhai dibenci dan difitnah oleh Haman, kasih karunia sedang dilimpahkan dalam hidupnya, sehingga ia mendapat promosi. Karena itu, sekalipun sedang menghadapi tekanan, jangan mengeluh tapi mengucap syukurlah. Percayalah, di tengah kesulitan yang sedang kita hadapi, Tuhan melimpahkan kasih karunia-Nya. Jadi, ada suatu perhentian yang sempurna, yang masih tetap tersedia bagi umat Allah (Ibrani 4:9, FAYH). Ada suatu perhentian yang sempurna yang SOLA GRATIA 86
Betania Fresh Anointing tersedia bagi umat Tuhan. Janji ini bukan untuk bangsa Israel yang berada di padang gurun, tapi untuk umat perjanjian yang baru. ‘Perhentian’ artinya hari istirahat, dan hari itu masih tersedia hingga sekarang. Kristus sudah masuk ke dalamnya. Ia sedang beristirahat dari pekerjaan-Nya, seperti yang dilakukan Allah sesudah penciptaan (Ibrani 4:10, FAYH). Yesus sudah masuk ke perhentian itu. Ia sedang beristirahat dari pekerjaan-Nya, seperti yang dilakukan Allah sesudah penciptaan (Allah berhenti di hari ketujuh). Pekerjaan Yesus adalah SOLA GRATIA 87
Betania Fresh Anointing menyelesaikan rencana agung Bapa, yaitu mati dan bangkit untuk kita. Karena Yesus sudah beristirahat, Ia mau anak-anak-Nya juga beristirahat, sebab pekerjaan sudah diselesaikan-Nya. Keselamatan, kesembuhan, kemakmuran; sudah diselesaikan-Nya. Marilah kita sungguh-sungguh berusaha memasuki tempat perhentian itu, dan berhati-hati jangan sampai kita melawan Allah seperti yang dilakukan bangsa Israel, sehingga mereka tidak dapat masuk (Ibrani 4:11, FAYH). Marilah kita berusaha masuk dalam tempat perhentian itu, jangan melawan SOLA GRATIA 88
Betania Fresh Anointing Allah seperti Israel sehingga mereka tidak dapat masuk. ‘Tempat perhentian’ artinya kasih karunia, yaitu tinggal di dalam Yesus Kristus. Mari percaya sepenuhnya bahwa Dia telah melakukan yang terbaik bagi kita. Seringkali kita tergoda untuk melakukan yang terbaik dengan kekuatan sendiri, tergoda untuk kembali pada perjanjian perbuatan. Ini adalah sikap melawan Tuhan. Rest, God already do the best! Hidup dalam kasih karunia artinya kita menjadi selamat, sehat, kuat, makmur karena Yesus sudah mati bagi kita. SOLA GRATIA 89
Betania Fresh Anointing Jadi, marilah kita dengan berani datang ke takhta Allah dan tinggal di sana untuk menerima pengasihan-Nya dan mendapat kasih karunia yang menolong kita pada saat kita membutuhkan pertolongan (Ibrani 4:16, FAYH). Mari dengan berani datang ke takhta kasih karunia dan tinggal di sana. Beristirahatlah dan percaya bahwa Dia telah melakukannya bagi kita. Berulang kali Yesus melakukan mujizat di hari Sabat: 1. Kesembuhan orang yang lumpuh 38 tahun (Yohanes 5:1-16). SOLA GRATIA 90
Betania Fresh Anointing Orang lumpuh di pinggir kolam Betesda selama bertahun-tahun menantikan mujizat, dan ia tidak bisa mendapatkannya dengan usahanya sendiri. Namun dengan mudahnya, Yesus datang dan menawarkan mujizat kesembuhan itu kepadanya, sehingga orang itu sulit untuk mempercayainya. Demikian pula, sebenarnya Yesus sanggup memberkati kita, permasalahannya: apakah kita bisa percaya bahwa Ia sanggup memberkati kita. Mari ubah pola pikir kita yang salah! SOLA GRATIA 91
Betania Fresh Anointing 2. Kesembuhan orang yang stroke (Lukas 6:6-10). Yesus menyembuhkan seseorang yang lumpuh sebagian, yaitu lumpuh tangan kanannya (stroke). Demikian pula, mungkin hari-hari ini ada orang- orang yang kehidupannya mengalami ‘lumpuh sebagian’, percayalah Yesus sanggup memulihkan hidupmu. Orang itu disembuhkan pada hari Sabat. ‘Sabat’ artinya percaya penuh pada Tuhan. Mari percaya sepenuhnya kepada Yesus! 3. Kesembuhan wanita yang bungkuk 18 tahun (Lukas 18:10-13). SOLA GRATIA 92
Betania Fresh Anointing Wanita ini bungkuk karena roh kekuatiran (Amsal 12:25). Ia selalu memandang ke bawah, tidak bisa melihat ke atas pada kebaikan Tuhan. Kita tidak akan menjadi stres dan kuatir bila masuk dalam perhentian, sebab kita hidup dalam kasih karunia. Mari sadari bahwa kebaikan dan kasih karunia Tuhan telah dilimpahkan pada kita. Karena Yesus sudah menang, kita bisa tenang! Bukan suatu kebetulan bahwa ketiga mujizat itu terjadi pada hari Sabat. SOLA GRATIA 93
Betania Fresh Anointing ‘Sabat’ artinya berhenti dan beristirahat. ‘Istirahat dalam Yesus’ berarti: Berhenti dalam upaya diri sendiri (percaya dan bergantung sepenuhnya kepada Kristus); Berserah penuh bahwa Yesus telah melakukannya untuk kita. Tuhan Yesus sedang memegang kita dengan tangan-Nya yang memberi kemenangan. Mari berserah kepada- Nya, sebab apa yang kita perlukan telah disediakan-Nya. Amin. SOLA GRATIA 94
Betania Fresh Anointing 8 Rest...God Already Do The Best (2) Inilah gaya hidup perjanjian yang baru (new covenant), yaitu: beristirahat, berserah, dan percaya penuh kepada Tuhan, sebab Tuhan sudah melakukan yang terbaik bagi kita. Meskipun demikian, masih banyak orang Kristen yang memiliki gaya hidup perjanjian yang lama (old covenant), mereka berusaha melakukan yang terbaik (do the best) dengan upayanya sendiri, kemudian selebihnya biar Tuhan yang menyelesaikan. SOLA GRATIA 95
Betania Fresh Anointing Jadi, bagi umat Allah masih ada janji untuk beristirahat seperti Allah beristirahat pada hari yang ketujuh itu (Ibrani 4:9, BIMK). Bagi umat Allah masih ada janji untuk beristirahat seperti Allah beristirahat pada hari yang ketujuh setelah penciptaan. Tuhan memberikan janji bagi kita untuk masuk dalam hari istirahat, seperti saat Tuhan selesai menciptakan langit dan bumi dan segala isinya pada hari ke-6, kemudian pada hari ke-7, Tuhan berhenti karena sudah selesai. Tuhan mau kita masuk pada hari itu, yaitu hari saat kita memasuki perjanjian yang baru. Hari saat kita tidak mengupayakan dengan usaha kita sebab SOLA GRATIA 96
Betania Fresh Anointing Yesus sudah menyelesaikannya. Rest, God already do the best! Karena orang yang menerima istirahat yang dijanjikan Allah kepadanya itu, akan beristirahat juga dari semua pekerjaannya, sama seperti Allah (Ibrani 4:10, BIMK). Orang yang menerima istirahat yang dijanjikan Allah kepadanya akan beristirahat juga dari semua pekerjaannya, sama seperti Allah. Percayalah bahwa Tuhan sudah melakukan dan menyelesaikan bagi kita. Keselamatan, kesembuhan, kemakmuran sudah diselesaikan-Nya; bagian kita adalah beristirahat. SOLA GRATIA 97
Betania Fresh Anointing ‘Beristirahat’ artinya berserah penuh, mempercayai apa yang Yesus sudah kerjakan di kayu salib. Sebab itu, marilah kita berusaha sungguh-sungguh untuk menerima istirahat yang dijanjikan Allah itu. Jangan sampai seorang pun dari kita gagal seperti mereka dahulu, karena tidak percaya kepada Allah (Ibrani 4:11, BIMK). Marilah kita berusaha sungguh- sungguh untuk menerima istirahat yang dijanjikan Allah itu, supaya jangan sampai seorangpun dari kita gagal seperti mereka yang tidak percaya SOLA GRATIA 98
Betania Fresh Anointing kepada Allah. Inilah hidup dalam perjanjian yang baru. Perkataan Allah adalah perkataan yang hidup dan kuat; lebih tajam dari pedang bermata dua. Perkataan itu menusuk sampai ke batas antara jiwa dan roh; sampai ke batas antara sendi- sendi dan tulang sumsum, sehingga mengetahui sedalam-dalamnya pikiran dan niat hati manusia (Ibrani 4:12, BIMK). Perkataan Allah adalah perkataan yang hidup dan kuat. Firman Allah lebih tajam dari pedang bermata dua. Pada waktu kita percaya penuh pada Firman-Nya, pikiran kita terbebas SOLA GRATIA 99
Betania Fresh Anointing dari segala macam kekuatiran, sehingga bisa beristirahat. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya (Lukas 2:40, TB). Ketika menjadi manusia di muka bumi, Yesus bertumbuh makin besar, kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Kasih karunia diperlukan karena kegagalan manusia menuruti hukum yang Tuhan berikan, manusia tidak bisa memenuhi standar Tuhan. Karena kejatuhan manusia dalam dosa, maka manusia butuh kasih karunia. Namun, ternyata Yesus yang tak SOLA GRATIA 100
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128