Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER_RESTI BARU

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER_RESTI BARU

Published by Mochammad Habibie Dwi Prasetyo, 2022-12-14 18:57:30

Description: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER_RESTI BARU

Search

Read the Text Version

MODUL VI “ DHCP & DNS SERVER DI LINUX “ 1.1 TUJUAN Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi IP pada sistem operasi Debian 2. Mahasiswa mampu membuat DHCP server pada jaringan komputer Lokal 3. Mahasiswa mampu memahami DNS Server 4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi DNS server 1.2 DASAR TEORI A. Pengertian TCP/IP TCP/IP ( Singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang diterjemahkan menjadi Protokol kendali transmisi/Protokol Internet, yang merupakan gabungan dari protocol TCP dan IP sebagai sekelompok protocol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu computer ke computer lain dalam jaringna internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri karena memang protocol ini berupa kumpulan protocol ( protocol suite). Protokol ini juga merupakan protocol yang paling banyak digunkan saat ini, karena protocol ini mampu bekerja dan diterapkan pada lintas perangkat lunak dalam berbagai system operasi istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack. B. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Dynamic Host Configuration Protocol, digunakan untuk melayani request Ip Address dari client. Client akan meminta Ip Address pada server, kemudian server akan memberikan alokasi ip yang tersisa. C. Pengertian DNS DNS merupakan singkatan dari Domain Name System yang merupakan sebuah sistim untuk menyimpan informasi tentang nama host atau nama domain dalam sebuah basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer yang menggunakan TCP/IP. 86

D. Fungsi DNS Fungsi DNS adalah untuk menerjemahkan sebuah nama domain ke bentuk ip address. Perlu kita ketahui sebenarnya pengalamatan pada jaringan komputer adalah menggunakan deretan angka biner yang biasa kita kenal dengan ip address. Pastinya, untuk dapat mendapatkan hasil yang maksimal dalam sebuah jaringan, kita membutuhkan networking hardware atau perangkat keras jaringan yang juga dapat diandalkan. Untuk memudahkan dalam mengingat sebuah nama host biasanya kita membuat domain name sebagai contoh www.google.com nama tersebut dibuat untuk membantu memudahkan pengguna mengingat alamat tersebut yang menggunakan alamat ip address 173.194.72.103. Nah, ketika kita menggunakan internet dan membuka alamat tersebut, biasanya kita hanya mengetikkan nama domain saja atau tidak menggunakan ip address, di sinilah peran DNS yaitu menerjemahkan domain www.google.com tersebut ke ip address 173.194.72.103 agar dapat di identifikasi di dalam jaringan. DNS memberikan manfaat bagi pengguna dari kelebihan yang di milikinya seperti yang telah di singgung di atas, pengguna tidak perlu lagi mengingat ip address tapi cukup dengan mengingat host name saja, berikutnya DNS juga dapat konsisten karena sebuah IP address boleh berubah namun hostname yang di gunakan tidak akan berubah. E. Cara Kerja DNS DNS melakukan tugas sebagai interpreter atau menerjemahkan nama komputer ke bentuk biner ip address atau memetakan setiap nama computer ke dalam bentuk ip address. Komputer yang meminta request di sebut juga dengan DNS client atau resolver sedangkan DSN penerjemah di kenal dengan DNS Server. Resolver atau client akan mengirimkan request ke server berupa queries, kemudaian Name Server akan merespon dengan cara mengecek ke lokal databasenya, dan bila mana queri tidak di temukan maka Name Server akan menghubungi Name Server lainnya dengan mengirimkan queri sebelumnya, jika request tidak berhasil di tangani maka Name Server akan mengirimkan message failure kepada client. Proses kerja di atas di sebut juga dengan forward lookup query dimana permintaan client di proses dengan cara memetakan nama komputer (host) ke bentuk IP address. 87

1.3 ALAT DAN BAHAN A. Dalam melaksanakan praktikum alat digunakan sebagai media penunjang kegiatan dapat berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) • Perangkat Keras (Hardware) : Laptop • Perangkat Lunak (Software) : Virtual Box B. Bahan • Modul VI : DHCP DAN DNS SERVER DI LINUX • Virtual Box versi 7.0 • Debian 8.11 DVD 2 Iso 1.4 LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN A. DHCP SERVER 1. Login dengan menggunakan username root atau superuser 2. Selanjutnya lakukan instalasi software melalui DVD, dengan cara memasukkan DVD/CD Debian pada DVDROM 3. Kemudian masukkan perintah untuk menscan DVD yang telah dimasukkan tadi dengan perintah : # apt-cdrom add 88

4. Selanjutnya lakukan proses penginstallan instant DHCP server dengan menggunakan perintah : # apt-get install isc-dhcp-server 5. Selanjutnya lakukan pengeditan file interfaces dengan menggunakan perintah : # nano /etc/network/interfaces 6. Lalu setelah selesai melakukan konfigurasi, tekan CTRL + X untuk keluar dari tampilan editing file dan selanjutnya tekan Y untuk mengkonfirmasi serta menyimpan perubahan yang telah dilakukan. 7. Kemudian lakukan konfigurasi seperti berikut: 8. Setelah melakukan konfigurasi pada file interfaces, lalu lakukan restart paket dengan perintah berikut : # /etc/init.id/networking restart 9. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada file hots dengan menggunakan perintah : # nano /etc/hosts 10. Lalu ubah IP yang berada pada baris kedua dan ubah nama yang berada disebelah IP sesuai dengan nama website yang akan dipakai nantinya seperti gambar berikut : 11. Kemudian lakukan konfigurasi default dhcp dengan perintah : # nano /etc/default/isc-dhcp-server 89

12. Lalu ubah beberapa bagian seperti gambar berikut : 13. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada file dhcpd.conf untuk mengatur network , dhcp pool, domain, nama domain, default gateway dan broadcast dengan menggunakan perintah berikut: # nano /etc/dhcp/dhcp.conf 14. Kemudian lakukan perubahan pada bagian berikut : 15. Lalu setelah melakukan konfigurasi DHCP maka selanjutnya merestart DHCP tersebut dengan menggunkan perintah : # /etc/init.d/isc-dhcp-server restart 16. Jika sudah selesai melakukan konfigurasi DHCP pada Debian, langkah selanjutnya lakukan konfigurasi pada client. Jika laptop kalian ingin dijadikan sebagai client, maka lakukan perubahan settingan network pada Debian adapter 1 di bagian “Attached To” menjadi “Bridge Adapter” 90

17. Kemudian untuk adapter 2 pada setting network debiannya pada bagian “Attached To” diubah menjadi “Host-Only Adapter” 18. Untuk laptop yang devicenya tidak bisa langsung dijadikan client maka dapat dilakukan dengan menggunakan OS lain yang perlu diinstal pada virtual box. Untuk settingan network adapter 1 kedua OS pada bagian “Attached To” diubah menjadi “Internal Network”  Debian  Windows 91

19. Kemudian lakukan pengecekan pada detail LAN yang ada, untuk mengecek IP yang telah di setting pada DHCP pada debian. 20. Selanjutnya lakukan ping dengan menggunakan cmd B. DNS SERVER 1. Masuk operasi linux melalui virtual box dan login menggunakan root dan password yang telah dibuat 2. Selanjutnya install Bind9 dengan perintah apt-get install bind9, lalu tekan Y dan enter 3. Selanjutnya copy file /ets/bind/db.local menjadi /etc/bind/db.alfina dengan perintah cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.alfina 4. Kemudian copy sekali lagi file /etc/bind/db.127 menjadi /etc/bind/db.192 dengan perintah cp /etc/bind/db.local etc/bind/db.192 92

4. Selanjutnya ketikkan perintah nano /etc/bind/db.192 ubah menjadi : 5. Sesudah itu kita lanjut untuk memasukkan perintah nano /etc/bind/db. 6. Kemudian lakukan konfigurasi pada file named.conf.default-zones dengan memasukkan perintah nano /etc/bind/named.conf.defaultzones diubah menjadi: 7. Lalu setelah melakukan konfigurasi pada bind9 kemudian lakukan restart menggunakan perintah /etc/init.d/bind9 restart 8. Kemudian cek konfigurasi dengan perintah nslookup dengan IP address yang digunakan. 93

9. Selanjutnya ping menggunakan cmd untuk melakukan pengetesan apakah konfigurasi yang dilakukan berhasil 1.5 HASIL DAN ANALISA Analisa : Jadi analisa pada percobaan praktikum modul VI tentang DHCP & DNS server di linux ini adalah DHCP server memiliki fungsi untuk meminjamkan IP Address ke host yang ada sedangkan host yang mendapat pinjaman IP address dari DHCP server tersebut disebut dengan DHCP client. Jadi apabila ada server pasti disitu juga terdapat client. Selanjutnya pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP server untuk mendapatkan IP Address. 94

1.6.1 Soal 1. Lakukan langkah konfigurasi DHCP Server dengan perangkat anda 2. Pada konfigurasi DHCP server, desain alamat IP sesuai dengan nim masing masing 3. Lakukan konfigurasi DNS Server 4. Pada konfigurasi DNS ubah name server menjadi Nama Anda.net dan ip server 192.168.NIM.1 1.6.2 Jawaban A. DHCP SERVER 1. Lakukan konfigurasi 2. Lalu ubah IP yang berada pada baris kedua dan ubah nama yang berada disebelah IP sesuai dengan nama website yang akan dipakai nantinya. 95

3. Lakukan konfigurasi pada default DHCP 4. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada file dhcpd.conf untuk mengatur network , dhcp pool, domain, nama domain, default gateway dan broadcast 5. Lakukan pengetesan dengan ping cmd 96

B. DNS SERVER 1.7 KESIMPULAN Jadi kesimpulan pada praktikum modul VI kali ini adalah mempelajari tentang DHCP Server, DNS Server dan TCP/IP. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protocol yang digunakan untuk melayani permintaan IP Address dari client. Melalui DHCP, server dapat memberikan alamat IP yang tersisa kepada client yang meminta IP tersebut. Selain itu terdapat DNS yang juga dapat disetting dalam DHCP. DNS sendiri merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menyimpan informasi tentang nama host atau nama domain. Sedangkan DNS (Domain Name System) yang merupakan menerjemahkan sebuah nama domain ke bentuk IP Address. Dalam hal ini DNS memudahkan dalam mengingat sebuah nama host yang biasanya menggunakan alamat ip address yang merupakan bentuk angka. DNS juga konsisten karena sebuah IP Address boleh berubah namun hostname yang digunakan tidak akan berubah. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah gabungan dari protocol TCP dan IP yang bertugas dalam mengatur proses pertukaran data antar komputer yang dilakukan dalam sebuah jaringan internet yang akan memastikan data yang dikirim sampai ke alamat yang dituju. Protocol ini sering digunakan oleh halayak ramai karena mampu bekerja dan diterapkan pada lintas perangkat lunak dalam berbagai sistem operasi. 97

1.8 LAMPIRAN 98

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER TGL PRAKTIKUM : 10 NOVEMBER 2022 NAMA : RESTI YULIYATUL FAJRIYAH NIM : 210631100033 DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR,S.Pd.,M.Tr.Kom ASISTEN : CAHYA PURNAMA LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN KOMPUTER PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2022 99

MODUL VII “WEB SERVER “ 1.1. Tujuan Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui metode membangun Web Server pada system operasi Linux. 2. Mengetahui cara instalasi Web Server pada system operasi Linux. 3. Mengelola Web Server pada system Linux. 1.2. Landasan / Dasar Teori A. Web Server .Web server jika diartikan secara harafiah, berarti penyedia web atau penyedia jaringan. Dari arti katanya saja sudah cukup dapat dipahami kira-kira apa tugas dan fungsi darisebuah web server. Pengertian dari web server yang diminta disini, artinya tidak begitu jauh dari pengertian kasarnya, karena tugas dari sebuah web server dalam keterkaitannya di bidang jaringan komputer adalah sebagai perangkat lunak yang memberikan layanan web. Web server menggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Jadi, secara teknisnya ketika seseorang/client yang berada dalam jaringan menggunakan sebuah browser maka web browser akan mengiriman permintaan HTTP atau HTTPS, lalu, web server akan merespon dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halamanhalaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Ada banyak web server yang ada, akan tetapi yang paling banyak digunakan saat ini adalah apache dan microsoft internet information service. Web merupakan halaman atau dokumen yang ditulis dengan kode Bahasa pemograman tertentu seperti HTML, PHP, ASP, JavaScript, dan lainnya. Halaman – halaman tersebut dapat terdiri atas gabungan teks, gambar, dan suara yang saling berkaitan satu sama lain berdasarkan standar tertentu sebagaimana telah di tertapkan oleh W3C 100

(World Web Consortium). Halaman Web yang ditampilkan dalam alikasi web browser pada dasarnya terbagi menjadi beberapa layer, antara lain sebagai berikut : a. Structural Layer Lapisan ini mendeskripsikan tentang struktur halaman atau dokumen web, seperti menggunakan standar penulisan kode, format mark up, tata letak atau layout. b. Persentation layer Lapisan ini menjelaskan tentang pengaturan objek dalam halaman web seperti teks, gambar, suara. c. Behavioural layer Layer ini menderskripsikan tentang source code dokumen web yang di tampilkan. Konten yang ditampilkan, yaitu mengenai standard an struktur pemogramannya. 1. Jenis – Jenis Web Server Banyak web server yang ada dan berkembang, baik yang bersifat Free maupun berbayar. Beberapa diantaranya: a. Apache Web Server – The HTTP Web Server b. Apache Tomcat c. Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS) d. Lighttpd e. Jigsaw f. Sun Java System Web Server g. Xitami Web Server h. Zeus Web Server Namun web yang terkenal dan yang sering digunakan adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan web server yang bersifat open source, apache ini 101

dapat digunakan di bayak platform, antara lain platform dalam lingkungan Linux dan juga pada Windows. Sedangkan microsoft internet information service (IIS) hanya dapat beroperasi pada sistem operasi windows saja 1.3. Alat dan Bahan 1. Laptop 2. Virtual Box 3. Debian 4. Web 1.4. Langkah – Langkah Percobaan A. Konfigurasi Web Server 1. Install Paket web server #apt-get install apache2 php5 2. Pindah ke direktori sites-available #cd /etc/apache2/sites-available/ 3. kopikan website default menjadi website yang kita buat #cp 000-default.conf juwita.conf 102

4. edit file juwita.conf #nano juwita.conf = > simpan hasil konfigurasi = > ctrl +x = > y = > enter 5. disable website default # a2dissite 000-default.conf 6. enable website yang telah kita buat #a2ensite juwita.conf 7. pindah ke direktori /var/www #cd /var/www/ 103

8. buat folder website yang telah kita buat #mkdir web 9. pindah ke folder web #cd web 10.buat file .html #nano index.html =>edit/ tambahkan konfigurasi seperti gambar berikut 11.simpan konfigurasi = > ctrl+x => y = > enter 104

12.restart service apache2 # /etc/init.d/apache2 restart 13.atur network atau jaringan pada server menjadi jaringan internal seperti gambar berikut: RESTI033 14.atur network atau jaringan client menjadi jaringan internal seperti gambar berikut: RESTI033 105

15.konfigurasi IP Client sesuai dengan IP Server seperti gambar berikut: RESTI033 16.Cek hasil konfigurasi WEB server pada web browser client ketik acups.net dan 192.168.4.5 106

1.5. Hasil dan Analisa Percobaan 1.5.1. Hasil 1.5.2. Analisa Pada percobaan praktikum di atas kita melakukan konfigurasi web server menggunakan konfigurasi ip yang nanti konfigurasi ip yang kita buat akan memunculkan hasil kodingan pada web yang telah kita buat. Dalam proses konfigurasi ini kita terlebih dahulu menginstall web server di Debian ini melalui syntax yang ditulis di terminal Debian, setelahnya Debian baru bisa dibuat. 107

1.6. Tugas / Soal 1.6.1. Tugas / Soal 1. Buatlah WEB server yang mengandung nama dan 2 angka terakhir NIM kalian! 2. Buatlah tampilan pada web browsere semenarik mungkin! 1.6.2. Jawaban 1. Web server dengan nama dan 2 digit terakhir NIM. 2. Tampilan pada browser. 108

1.7. Kesimpulan Web server jika diartikan secara harafiah, berarti penyedia web atau penyedia jaringan. Dari arti katanya saja sudah cukup dapat dipahami kirakira apa tugas dan fungsi dari sebuah web server. Pengertian dari web server yang diminta disini, artinya tidak begitu jauh dari pengertian kasarnya, karena tugas dari sebuah web server dalam keterkaitannya di bidang jaringan komputer adalah sebagai perangkat lunak yang memberikan layanan web. 1.8. Lampiran RESTI033 109

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh : TGL PRAKTIKUM : 28 NOVEMBER 2022 NAMA : RESTI YULIYATUL FAJRIYAH NIM : 210631100033 DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR,S.Pd., M.Tr.Kom ASISTEN : CAHYA PURNAMA JURUSAN PENDIDIKAN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2022 110

MODUL VIII “SAMBA DAN FILE TRANSFER PROTOCOL “ Sasaran Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui metode membangun Samba dan FTP pada system operasi Linux 2. Mengetahui cara instalasi Samba dan FTP pada system operasi Linux 3. Mengelola FTP pada system Linux Materi A. Samba Microsoft mengimplementasikan konsep jaringan client/server dengan menggunakan SMB (Server Message Block). Ada 2 bentuk jaringan pada windows. 1. Workgroup Kumpulan computer SMB yang berhubungan dengan peer to peer, artinya setiap computer pada peer to peer dapat memberikan ijin akses kepada computer lain untuk memakai resource yang ada pada computer tersebut. Missal, disk, printer. 2. Domain Kumpulan computer SMB yang berhubungan secara client/server. Satu server dari domain berperan sebagai controlling(disebut sebagai domain controller), yang mengatur pengelolaaan resource dan proses autentifikasi (memberikan atau menolak ijin akses terhadap resource disk, printer dll). 111

Domain controller menggunakan SAM(Security Account Manager) untuk menyimpan username dan password, ini dilakukan secara terpusat. Samba merupakan aplikasi UNIX yang memanfaatkan protocol SMB. Karena menggunakan protocol yang sama yaitu SMB, maka dengan samba memungkinkan mesin linux dapat berkomunikasi dengan mesin windows. Samba dapat digunakan untuk : a. Menghubungkan setiap mesin unix (termasuk linux) dengan mesin DOS. b. Menempatkan mesin unix sebagai Primary Domain Controller sebagaimana yang dilakukan Windows NT/2000 server. c. Berbagi (share) file dan printer pada semua computer yang terhubung ke jaringan. d. Membantu pengguna browsing di network neighborhood e. Memberikan otentifikasi pada tiap client yang login ke dalam suatu domain pada suatu jaringan. Aplikasi samba biasanya dijalankan daemon. Dua aplikasi utamanya adalah : • Smbd Daemon yang memberikan layanan berbagi file dan printer dalam sebuah jaringan yang menggunakan protocol smb. Smbd uga memberikan otentikasi dan otorisasi bagi clientnya. • Nmbd Daemon yang memanfaatkan Windows Internet Name Space(WINS), dan membantu client unutk browsing di network neighborhood. Selain 2 daemon utama di atas, aplikasi samba juga mempunyai bebrapa program pendukung yaitu: 112

• Smbclient Client dengan tampilan mirip ftp untuk mengakses SMB resource share (mengakses share files). • Smbtar Program yang membackup data yang dishare. Mirip tar di linux. • Nmblookup Program yang membantu mencari nama(names lookup) dengan memanfaatkan NetBios over TCP/IP. Nmblookup dapat digunakan untuk meresolve dari nama computer ke nomor ip dan sebaliknya. • Nmbpasswd Program yang memungkinkan administrator mengatur password yang terenkripsi yang dipergunakan oleh samba server. • Smbstatus Program yang memonitor status terakhir dari share resource yang diberikan oleh server samba. • Testparm Program kecil untuk melakukan proses debug (memeriksa parameter) terhadap file konfigurasi samba(smb.conf). • Swat Samba Web Administration Tool, program bantu yang memberikan interface model web untuk mengadministrasi samba. Swat mempermudah mengedit smb.conf mengatur resource share, melihat status samba terakhir, dengan dukungan file help yang sangat bermanfaat. 113

B. File Transfer Protocol (FTP) FTP (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol aplikasi yang mengijinkan mesin lokal dan remote client dan mesin server melakukan transfer file menggunakan TCP yang memiliki mekanisme transport yang handal. FTP mengkopi file lengkap dari satu mesin ke mesin lainnya (server ke client atau client ke server). FTP akan menggunakan account/password untuk login ke server atau menggunakan anonymous FTP jika diijinkan oleh server. FTP juga dapat melakukan : • Akses secara interaktif • Tipe data yang khusus (ASCII, EBCIDIC, binary, dan logical byte size) • Tipe file yang khusus (unstructured mode, record dan page) • Mode transmisi (stream, block mode dan compressed mode) • Kontrol format (nonprint, telnet format control dan Fortran carriage control) 114

Tipe Operasi FTP : • Connect ke sebuah remote host. • Select sebuah directory. • List file tersedia untuk transfer. • Mendefinisikan Transfer Mode. • Copy file ke / dari remote host. • Disconnect dari remote host. Protokol FTP : • FTP menggunakan TCP dan IP sebagai mekasnisme transport. • FTP tidak mempunyai format pesan (message). • Berdasarkan client commands, server replies dan TCP untuk transport data. • Menggunakan two logical communication paths, satu untuk kontrol (port 21) dan yang lain untuk pass data (port 20). • Data/file yang akan ditransfer harus dispesifikasikan kedalam istilah dari representation, structure, format control dan transmission mode. Model FTP 115

1. Control Connection • Menggunakan port 21 pada FTP Server dan secara lokal diasign port pada FTP client. • Koneksi terbentuk ketika client menetapkan suatu koneksi ke server. • Koneksi ini digunakan untuk FTP command dan mereplay untuk mengontrol transfer data. 2. Data Transfer Connection • Menggunakan port 21 pada FTP Server dan secara lokal di asign port pada FTP client. • Koneksi terbentuk jika ada permintaan dari masing- masing file transfer dan berakhir saat masing-masing file telah ditransfer. Management Connection Ada 3 jenis pemakain data connection yaitu : 1. Mengirim sebuah file dari client ke server. 2. Mengirim sebuah file dari server ke client. 3. Mengirim daftar file atau direktori dari server ke client Control connection akan tetap sepanjang durasi client dan server terkoneksi. Sedangkan data connection akan dibentuk dan dibebaskan jika jika diperlukan. Prosedur normal adalah sebagai berikut : 1. Pembentukan data connection adalah dibawah kendali client karena client yang mengirimkan peintah yang memerlukan data connection seperti mengambil file (get file), menaruh file (put file) atau melihat daftar direktori (list a directory). 2. Client memilih sebuah nomor port di host client sebagai ujung dari data connection pada sisi client. Client secara pasif membuka port ini. 116

3. Client mengirim nomor port ini ke server melalui control connection menggunakan perintah PORT. 4. Server menerima nomor port pada control connection dan meminta active open pada port ini di host client. Dan server selalu menggunakan port 20 sebagai ujung dari data connection di sisi server. 1. FTP Aktif Pada FTP mode aktif, client membangun koneksi dari port random N dimana N lebih besar dari 1024 dengan FTP server pada port 21. Selanjutnya, client membuka port N+1 (listen) dan mengirim FTP command PORT N+1 ke server FTP. FTP server akan membangun koneksi ke client melalui port yang telah ditentukan oleh client untuk data dan pada sisi server menggunakan port 20. Untuk server yang berada dibelakang firewall, agar server dapat mensuport mode aktif port berikut harus dibuka : 1) Port server FTP 21 dari port mana saja (Client memulai koneksi). 2) Port server FTP 21 ke ports > 1024 (Server merespon ke port control pada sisi client). 3) Port server FTP 20 ke ports > 1024 (Server memulai koneksi data ke data port pada sisi client). 4) Port server FTP 20 dari ports > 1024 (Client mengirimkan ACK ke port data server). Mode FTP aktif ini dapat digambarkan sebagai berikut : 117

1. Pada langkah 1, Client mengirimkan perintah PORT 1027 melalui port command pada sisi client (port 1026). 2. Server kemudian mengirimkan ACK melalui port 21 pada sisi server ke client pada langkah ke 2. 3. Pada langkah ke 3, server mengajukan koneksi pada data port (port 20) pada sisi server dengan data port pada sisi client yang telah ditentukan sebelumnya. 4. Akhirnya client mengirimkan kembali ACK ke server seperti yang diperlihatkan pada langkah ke 4. Masalah utama dengan mode aktif ini terletak pada sisi client. Karena client tidak pernah secara actual membuat koneksi ke port data pada server, client hanya memberitahukan ke server port mana yang sedang listen dan server akan membuat koneksi ke port yang sudah ditentukan pada sisi client. Pada client yangberada di belakang firewall ini terlihat bahwa sistem yang ada di luar yang akan menginisialisasikan koneksi dengan client di dalam dan umumnya hal seperti ini akan diblok oleh firewall. 118

2. FTP Pasif Perbedaan dalam memulai koneksi antara server dengan client menghasilkan metode koneksi FTP pula. Metode berikutnya dikenal sebagai mode pasif atau PASV, setelah client menggunakan perintah ini untuk memberitahukan ke server bahwa koneksi yang akan dibuat adalah mode pasif. Pada mode FTP pasif kedua koneksi ke server diawali oleh client, ini untuk mengatasi masalah pemblokiran yang dilakukan oleh firewall pada incoming data port ke client dari server.Disaat dibuka koneksi FTP, client membuka dua port lokal yang acak yaitu N > 1024 dan N+1. Port pertama digunakan untuk menghubungi server pada port 21 (untuk control connection) dan kemudian memberitahukan dengan perintah PASV untuk memberitahukan bahwa client menggunakan mode pasif. Hasilnya adalah server membukan port acak P > 1024 dan mengirim perintah PORT P ke client. Client kemudian membangun koneksi dari port N+1 ke port P pada sisi server untuk mentransfer data. Dari sisi server yang berada dibelakang firewall, agar dapat mensupport mode FTP pasif ini maka perlu membuka port sebagai berikut : 1. Port server FTP 21 dari port mana saja (Client memulai koneksi). 2. Port server FTP 21 ke ports > 1024 (Server merespon untuk port control pada sisi client). 3. Port server FTP > 1024 dari mana saja (Client memulai koneksi data ke port random yang ditentukan oleh server). 4. Port server FTP > 1024 ke remote port > 1024 (Server mengirimkan ACK (dan data) ke port data pada sisi client). 119

Apabila digambarkan, koneksi mode FTP pasif akan terlihat seperti gambar dibawah ini. 1. Pada langkah pertama, client menghubungi server pada port command dan mengirimkan perintah PASV. 2. Kemudian server membalas pada langkah ke 2 dengan perintah PORT 2024, untuk memberitahukan ke client port mana yang dibuka untuk koneksi data. 3. Langkah ke 3, client membuat data koneksi ke port yang telah ditentukan server. 4. Akhirnya server kembali mengirimkan ACK ke port data pada sisi client pada langkah ke 4. Dengan menggunakan mode FTP pasif banyak masalah yang dapat diselesaikan dari sisi client, tetapi akan menimbulkan masalah pada sisi server. Jadi diperlukan untuk membuka port besar diatas 1024 pada sisi server. Beberapa aplikasi FTP server seperti WU-FTP dapat ditentukan rentang port yang dapat digunakan. 120

Masalah ke dua yang timbul adalah ada aplikasi client yang tidak mensuport mode pasif. Sebagai contoh aplikasi FTP command line yang disediakan oleh Solaris tidak mensuport mode pasif, dan juga ncftp aplikasi yang disediakan oleh pihak ketiga. Dengan semakin populernya pengggunaa WWW, banyak orang lebih cenderung menggunakan web browser sebagai FTP client. Kebanyakan browser hanya mensuport mode pasif ketika mengakses URL ftp://. Ini tentunya dapat berdampak positif atau negatif tergantung konfigurasi server dan firewall. Proses FTP • Server menetapkan passive open ke port 21 dan menunggu koneksi dari client. • Client melakukan active open pada server port 21 untuk menetapkan control connection. • Client mem-pass port data connection-nya ke server selama client ktif membuka server. • Client mem-pass account name dan password dari user ke server. 121

• Client mengirim perintah untuk mengindikasikan, Nama file name , Tipe data, Tipe file/format control, Mode transmisi , Arah dari transmisi ( ke/dari client). • Setelah client/server mengubah server issues sebuah active open ke client port data connection pada client. Server berkhir dengan selalu menggunakan port 20 untuk data connection. C. Langkah – Langkah Praktikum LANGKAH – LANGKAH KONFIGURASI FTP DI DEBIAN Sebelum menginstall ftp di debian server harus terhubung ke internet atau sudah memiliki cd/dvd debian agar saat instalasi proFTPd berhasil. Disini sebagai contoh konfigurasi kali ini menggunakan virtualbox. 1. Buka debian anda dan login, ketik perintah su agar menjadi user root. 2. Setelah itu konfigurasi IP address pada interfaces, ketik perintah dibawah ini dan IP address sesuaikan dengan keinginan contoh gambar dibawah : nano /etc/network/interfaces 122

3. Simpan dan restart dengan menjalankan perintah: /etc/init.d/networking restart 4. muncul proFTPd configuration Selanjutnya install proFTPd, jika pilih standalone, berikut perintahnya: apt-get install proftpd 123

5. Setelah instalasi berhasil, selanjutnya buka direktori proftpd untuk melakukan konfigurasi, jalankan perintah dibawah ini: nano /etc/proftpd/proftpd.conf 6. Setelah itu tambahkan beberapa script di bagian paling bawah, scriptnya ada dibawah ini : <Anonymous /home/debian> User debian </Anonymous> 124

Penjelasan script diatas : 1. <Anonymous /home/debian> = Adalah direktori penyimanan data yang nanti akan diakses pada ftp. 2. User debian = adalah nama user yang akan mengakses ftp tersebut. 3. </Anonymous> penutupan dari script 7. Simpan konfigurasi diatas lalu restart proFTPd: /etc/init.d/proftpd restart 8. Buat folder dalam /home/debian, debian adalah nama username dari debian saya jika anda menggunakan username nama anda sendiri ubahlah script diatas dan sesuaikan. Berikut cara buat folder di direktori: cd /home/debian mkdir DATA MANGLADATECH Contoh diatas adalah perintah membuat folder dengan nama \"DATA MANGLDATECH\" anda bebas mengubah, contoh mkdir dataanda, lalu cd /home/usernamedebiananda 125

9. Buat user yang sudah didaftarkan tadi, ketik perintah: adduser debian 10. Restart proFTPd: /etc/init.d/proftpd restart 126

Akses FTP di Client Langkah terakhir adalah setting client dengan jaringan yang sama seperti di interfaces, lalu buka browser lalu jalankan pada tab url ftp://192.168.100.2 ini adalah contoh ip saya, ganti ip sesuai ip address yang anda konfigurasi. Jika ftp sudah terbuka, ftp akan meminta username dan password masukan user yang sudah didaftarkan pada form tersebut. CARA KONFIGURASI SAMBA SERVER DEBIAN Sebelum memulai konfigurasi samba server kalian buka terminal di sistem debian nya. STEP 1 Install samba dengan perintah apt-get install samba STEP 2 Kemudian buat folder untuk di share dengan perintah mkdir /home/folder STEP 3 Setelah membuat folder yang tadi di buat kalian berikan hak akses dengan perintah chmod 755 /home/folder 127

STEP 4 Kemudian edit file smb.conf dengan mengunakan perintah nano /etc/samba/smb.conf STEP 5 Pada baris ke 25 tambahkan kalimat unix charset = UTF-8 dan baris 30 tambahkan kata kalimat workgroup = WORKGROUP STEP 6 Pada baris ke 48 interfaces = 127.0.0.0/8 192.168.10.1 eth0 STEP 7 Langkah selanjutnya edit di baris 55 bind interfaces only = yes STEP 8 Kemudian tambahkan pada baris line ke 60 map to guest = bad user STEP 9 128

Pada line terakir tambahkan seperti gambar yang saya screenshoot di atas ini karena panjang saya males nulisnya. STEP 10 Setelah itu restart samba dengan perintah service smbd restart STEP 11 Kemudian kamu cek pada client dengan memasukan alamat ip yang kita setting tadi yaitu 192.168.10.1 dengan cara menekan ctrl+r di keyboard LATIHAN 1. Lakukan instalasi samba dan FTP ! 2. Buatlah konfigurasi samba dan FTP menggunaka nama dan nim ! 129

LAPORAN RESMI 1. Kerjakan soal-soal Latihan 2. Lakukan percobaan Konfigurasi Samba dan FTP. 3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini. 4. Buatlah laporan resmi dari hasil praktikum ini. 130

Jawaban A)Langkah-langkah konfigurasi Instalansi FTP 1)Buka debian 2)Masuk root Debian 131

3)Masuk setingan jaringan dengan nano /etc/network/interfaces,setelah itu akan keluar tampilan berikut ini 4)Setelah itu tekan ctlr x kemudian klik enter,setelah itu restart jaringan dengan service networking restart 5)Setetelah itu ketik ip a dan kemudian akan keluar tampilan berikut ini 132

6)Setelah itu ketik apt-get install proftpd,kemudian tunggu beberapa saat,kemudian akan keluar tampilan berikut ini setelah itu kita akan lanjut dengan menekan tulisan standalone 7)Apabila telah selesai ketik nano /etc/proftpd/proftpd.conf untuk konfigurasi dan seting seperti ini 133

8)Setelah itu tambah user 9)Apabila telah selesai restart ftp 10)Selanjutnya check dengan ftp://192.168.43.81 di kolom taskbar network computer kemudian keluar seperti ini,apabila sudah memasukan data klik Log ON 134

11)Isi FTP B)Langkah-langkah konfigurasi Instalansi Samba 1)Untuk menginstall samba tekan 2)Setelah itu kita harus membuat folder home/share 3)Setelah itu kita memberikan hak akses folder tadi dengan setingan berikut ini 135


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook