Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Modul Pengembangan Bahan Ajar

Modul Pengembangan Bahan Ajar

Published by Laily Nurlina, 2021-11-08 13:59:50

Description: Modul Pengembangan Bahan Ajar

Keywords: bahan ajar ,pengembangan,bahasa

Search

Read the Text Version

Laily Nurlina, S.Pd., M.Pd.

MODUL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Laily Nurlina, S.Pd, M.Pd – 0631037501 Disunting oleh : Eko Muharudin, S.S., M.Pd. Lay out oleh : Wildan Adi Saputra, S.Pd. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2020 i

PRAKATA Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan curahan hidayah dan kemudahanNya sehingga selesai sudah ikhtiar menyusun modul Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk mahasiswa PBSI Semester 4 Universitas Muhammadiyah Purwokerto ini. Modul ini disusun untuk memudahkan dosen mengajar melalui tatap muka maupun daring sehingga mencapai tujuan perkuliahan yang ditargetkan. Bagi mahasiswa, modul ini dapat memudahkan mereka belajar secara mandiri karena dilengkapi dengan instruksi-unstruksi yang mudah dan jelas dilaksanakan. Modul ini terdiri dari 10 bab yang diawali dengan pendahuluan untuk memudahkan mahasiswa belajar mandiri. Setiap bab terdiri dari 7 sub bagian yaitu pendahuluan (latar belakang), petunjuk penggunaan modul, materi, rangkuman, penugasan dan daftar Pustaka. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu selesainya modul ini terkhusus pada bapak Eko Muharudin, S.S., M.Pd. yang telah menyunting modul ini sehingga mudah dibaca dan kepada Wildan Adi Saputra, S.Pd. yang telah membuat sampul indahnya. Akhir kata, semoga modul ini bermanfaat dan menjadi amal jariah bagi penyusun, penyunting dan pembuat lay out. Semoga Allah swt meridhoi upaya yang kita lakukan, amin ya robbal alamin. Purwokerto, Mei 2020 Penyusun, Laily Nurlina ii

iii

DAFTAR ISI Halaman Sampul……………………………………………………………. i Prakata Penulis……………………………………………………. ii Kata Pengantar Pimpinan Fakultas……………………………….. iii Daftar Isi…………………………………………………………… iv Pendahuluan……………………………………………………….. 1 Unit I 3 Pengantar Pengembangan Bahan Ajar……………………………… Unit II 10 Alasan Guru Mengembangkan Bahan Ajar…………………………. Unit III 15 Landasan Pengembangan Bahan Ajar………………………………... Unit IV Bahan Ajar Cetak……………………………………………………… 23 Unit V Pengembangan Hand Out…………………………………………………… 27 Unit VI Pengembangan Bahan Ajar Modul……………………………………. 32 Unit VII Pengembangan Bahan Ajar Buku……………………………………… 39 Unit VIII Pengembangan Bahan Ajar LKS………………………………………. 45 Unit IX Pengembangan Bahan Ajar Audio……………………………………… 53 Unit X Pengembangan Bahan Ajar Video………………………………………. 62 iv

v

PENDAHULUAN 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Setelah mengikuti mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia ini mahasiswa memiliki pengetahuan tentang hal ikhwal bahan ajar dan cara mengembangkannya. 2. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini berisi gambaran umum tentang pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia, jenis-jenis bahan ajar, prosedur pembuatan bahan ajar dan praktik membuat bahan ajar bahasa Indonesia. 3. Waktu Perkuliahan Setiap hari Senin pukul 08.40 – 10.20 WIB dan pukul 10.20 – 12.00 WIB untuk mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 4. 4. Prasyarat (tidak ada) 5. Petunjuk Penggunaan Modul Modul ini terdiri dari _____ materi pembelajaran yang dirancang dalam bab-bab. Setiap materi mempunyai petunjuk penggunaan modul yang dilengkapi dengan tugas-tugas yang dapat dikerjakan mahasiswa secara mandiri. 6. Tujuan Akhir (Capaian Pembelajaran) A. Sikap: ST6. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain; ST8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; ST10.Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia secara mandiri; ST12.Mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. B. Keterampilan umum: KU1.Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam Modul Daring Pengembangan Bahan Ajar 1

konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia; KU5.Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang bahasa dan sastra Indonesia serta pembelajarannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; KU9.Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi. C. Keterampilan khusus: KK1. Mampu berbahasa dan bersastra Indonesia, secara lisan dan tulisan dalam konteks keseharian/umum, akademis, dan pekerjaan; serta mampu menggunakan salah satu bahasa daerah; KK3. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, pendekatan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; serta menghasilkan desain pembelajaran yang inovatif untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; KK5. Mampu menghasilkan layanan jasa dan produk kreatif dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia, serta pembelajarannya. D. Pengetahuan: PP1. Menguasai konsep-konsep dasar kebahasaan dan kesastraan, keterampilan berbahasa dan bersastra, pembelajaran bahasa dan sastra, penelitian bahasa dan sastra, serta penelitian pendidikan bahasa dan sastra; PP2. Menguasai prinsip-prinsip pedagogi dan psikologi pendidikan; PP3. Menguasai konsep teori pengembangan pembelajaran bahasa dan sastra. Modul Daring Pengembangan Bahan Ajar 2

BAB I PENGANTAR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1. PENDAHULUAN Mengembangkan bahan ajar sangat penting dilakukan oleh seorang pendidik untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien. Selaras dengan tuntutan kompetensi yang harus dimiliki guru (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesi), pengembangan bahan ajar (materi pembelajaran) dan media merupakan salah satu kewajiban yang diemban guru untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki, pada gilirannya dapat meningkatkan eksistensinya sebagai guru yang profesional. 2. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Pada bab 1 ini, Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Membaca materi pokok tentang pengantar pengembangan bahan ajar untuk memahami materi; b. Melakukan kegiatan individu maupun kelompok sesuai kebutuhan untuk saling memberikan pemahaman; c. Mengerjakan soal-soal yang ada di bagian penugasan untuk mengukur pemahaman tentang materi bab 1 ini. 3. CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah melaksanakan kegiatan 1, mahasiswa diharapkan dapat: a. Menjelaskan pengertian bahan ajar b. Menjelaskan pengertian pengembangan bahan ajar 4. MATERI a. Pengertian Bahan Ajar Bahan pembelajaran merupakan komponen isi dari kurikulum yang harus disampaikan kepada para siswa. Komponen ini dapat berupa fakta, konsep, prinsip/kaidah, prosedur, problema, dan lainnya yang dapat dikaji, dicermati, dipelajari, dan dijadikan bahan materi yang akan dikuasai siswa. Ruang lingkup dan sistematika materi telah tersusun secara sistematis dan tercantum di silabus berupa inti-inti materi saja sehingga seorang guru Modul Daring Pengembangan Bahan Ajar 3

harus memahaminya. Hal ini menjadi penting karena guru harus mampu menterjemahkan isi kurikulum, memilih strategi pembelajaran yang tepat, mengelola kelas, interaksi dengan siswa dan pemilihan bahan ajar sekaligus alat evaluasinya. Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar baik tertulis maupun tidak tertulis. Bahan pembelajaran ini merupakan faktor eksternal yang memperkuat faktor internal motivasi siswa untuk belajar. Dikmenjur mengemukakan pengertian bahwa bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Pannen, 1995). Bahan pembelajaran merupakan seperangkat materi atau substantif pelajaran yang disusun secara runtut dan sistematis serta menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Bahan ajar bersifat sistematis artinya disusun secara urut sehingga memudahkan siswa belajar. Di samping itu bahan ajar juga bersifat unik dan spesifik. Unik maksudnya bahan ajar hanya digunakan untuk sasaran tertentu dan dalam proses pembelajaran tertentu, dan spesifik artinya isi bahan ajar dirancang sedemikian rupa hanya untuk mencapai kompetensi tertentu dari sasaran tertentu.Seorang pendidik harus mempunyai kompetensi mengembangkan bahan pembelajaran yang baik sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan yang diperlukan, sehingga materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Menurut Sungkono dkk (2003:1) bahan pembelajaran adalah seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berwujud benda dan isi pendidikan yang berupa pengetahuan, perilaku, nilai, sikap dan metode pembelajarannya. Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran apabila dikembangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa serta dimanfaatkan secara benar menjadi salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar maka peran guru dan siswa dalam proses pembelajaran bergeser. Semula guru dipersepsikan sebagai satu-satunya sumber informasi di kelas, sementara Modul Daring Pengembangan Bahan Ajar 4

siswa diposisikan sebagai penerima informasi yang pasif dari gurunya. Dengan adanya bahan ajar maka guru bukan lagi merupakan satu-satunya sumber belajar di dalam kelas. Dalam hal ini, guru lebih diarahkan untuk berperan sebagai fasilitator yang membantu dan mengarahkan siswa dalam belajar. Sementara dengan memanfaatkan bahan ajar yang telah dirancang sesuai kebutuhan pembelajaran, siswa diarahkan untuk menjadi pembelajar yang aktif karena mereka dapat membaca atau mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar terlebih dahulu sebelum mengikuti pembelajaran di kelas. b. Pengertian Pengembangan Bahan Ajar Pengembangan bahan ajar adalah suatu uapaya untuk menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar. Terdapat sejumlah materi pembelajaran yang seringkali siswa sulit untuk memahaminya ataupun guru sulit menjelaskannya. Kesulitan tersebut dapat saja terjadi karena materi abstrak, rumit, asing, dsb. Untuk mengatasi kesulitan ini maka perlu dikembangkan bahan ajar yang tepat. Apabila materi pembelajaran akan disampaikan bersifat abstrak, maka bahan ajar harus mampu membantu siswa menggambarkan sesuatu yang abstrak tersebut. Pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik berdasarkan langkah- langkah yang saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar yang berkualitas. Selama ini guru kurang terlatih mengembangkan bahan ajarnya sendiri karena dalam proses pembelajaran di sekolah dasar ataupun di sekolah menengah lebih sering digunakan bahan ajar yang sudah siap pakai yang tersedia di pasaran. Guru akan lebih percaya diri dengan menggunakan bahan ajar yang dikembangkannya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi tanggung jawabnya di kelas dapat dilakukannya dengan efektif dan efisien. Apabila kegiatan pembelajaran telah berlangsung dengan baik, diharapkan hasil belajar siswanya pun akan baik pula. Ada lima langkah prosedur pengembangan bahan ajar, antara lain : Modul Daring Pengembangan Bahan Ajar 5

Gambar 1.1. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar Kompetensi mengembangkan bahan ajar idealnya dikuasai guru dengan baik tetapi kenyataannya banyak guru yang belum menguasai sehingga proses pembelajaran masih banyak yang konvensional terlihat dari peran guru yang dominan dan siswa kurang aktif cenderung hanya menjadi pendengar. Tahapan mengembangkan bahan ajar seperti yang diungkapkan Rowntree : 1) Identifikasi tujuan dan indikator pembelajaran; 2) Menjabarkan materi dalam garis besar yang telah disesuaikan dengan rumusan tujuan pembelajaran; 3) Menuliskan materi secara lengkap berdasarkan jabaran garis besar tersebut, dengan gaya bahasa yang lugas dan komunikatif; 4) Melaksanakan validasi untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahan ajar; 5) Menentukan format dan tata letak modul (lay out). c. Jenis Pengembangan Bahan Ajar Ada beberapa jenis pengembangan bahan ajar yaitu penyusunan, pengadaptasian, pengadopsian, penerjemahan, dan perevisian. 1) Penyusunan Penyusunan merupakan proses pembuatan materi ajar dilihat dari segi hak cipta milik asli si penyusun yang dimulai dari identifikasi SK dan KD, menurunkan KD ke dalam indicator, mengidentifikasi jenis isi materi pembelajaran sampai menjadi naskah. Contohnya modul, lembar kerja, buku, e book, diktat, hand out, dan lainnya. 2) Pengadaptasian Modul Daring Pengembangan Bahan Ajar 6

Pengadaptasian merupakan proses pengembangan materi pembelajaran yang didasarkan pada materi yang sudah ada baik bersumber dari modul, lembar kerja,buku, e book dan lainnya yang diadaptasi dalam karya lain. 3) Pengadopsian Pengadopsian merupakan proses pengembangan materi pembelajaran dengan mengambil gagasan dari karya yang sudah ada sebelumnya. 4) Perevisian Perevisian merupakan pengembangan dengan cara memperbaiki karya yang sudah ada sebelumnya. 5) Penerjemahan Penerjemahan merupakan pengembangan dengan cara mengalihbahasakan bahan ajar berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. d. Evaluasi dan Revisi Bahan Ajar Evaluasi merupakan proses penting untuk mendapat masukan dan saran dari berbagai pihak untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan ajar yang dikembangkan. Ada 4 tahapan evaluasi untuk mengevaluasi bahan ajar seperti yang dideskripsikan dalam Tabel 1 berikut ini: Telaah pakar Pendapat ahli sangat penting untuk perbaikan bahan ajar yang dikembangkan. Uji coba satu-satu Guru mengujicoba bahan ajar ke siswa sebagai target pemakai bahan ajar.Identifikasi kesulitan yang dialami siswa dan komentar siswa terhadap keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan dan kesulitan memahami materi. Uji coba kelompok Guru mengujicoba bahan ajar ke beberapa siswa yang kecil menjadi sasaran utama sebagai pengguna dalam pembelajaran. Identifikasi kesulitan kelompok siswa dan komentar atas keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan, dan kesulitan memahami materi. Uji coba lapangan Guru melakukan ujicoba pembelajaran dengan bahan ajar yang dikembangkan pada sekelompok siswa (atau Modul Daring Pengembangan Bahan Ajar 7

satu kelas). Rancangan dibuat sebaik mungkin sehingga mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Apakah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai rencana Anda (guru)? 2. Apakah siswa mempunyai persepsi positif atas bahan ajar yang dikembangkan oleh guru? 3. Apakah siswa berpikir positif tentang pembelajaran yang dilaksanakan? 4. Apakah komponen bahan ajar dianggap memadai (sesuai) oleh siswa? 5. Apakah tes sahih dan terpercaya? Perbaikan bahan ajar yang dapat dilakukan berdasarkan masukan dari hasil evaluasi antara lain: 1) Menghilangkan beberapa bagian yang kurang sesuai seperti contoh, penjelasan, latihan, ilustrasi,gambar dan lain sebagainya; 2) Menambah penjelasan dan uraian yang masih dianggap kurang; 3) Menambah latihan-latihan dan contoh-contoh apabila dianggap perlu; 4) Menambah media untuk memperjelas bahan ajar dan membantu siswa belajar; 5) Memperbaiki kalimat, istilah serta bahasa untuk memperbaiki keterbacaan. 5. RANGKUMAN Bahan ajar adalah segala hal yang membantu orang untuk belajar bisa cetak maupun noncetak. Seorang guru harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan bahan ajar sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. 6. PENUGASAN Jawablah pertanyaan ini: Mengapa bahan ajar harus dibuat secara sistematis? Modul Daring Pengembangan Bahan Ajar 8

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ 7. DAFTAR ISI Prastowo, A. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Cetakan Ke – 3. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Modul Daring Pengembangan Bahan Ajar 9

BAB II ALASAN GURU HARUS MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR 1. PENDAHULUAN Peran bahan ajar sangat penting artinya bagi guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Guru akan mengalami kesulitan untuk meningkatkan efektivitas pembelajarannya jika tanpa disertai bahan ajar yang lengkap dan sesuai kebutuhan pembelajarnya. Begitu pula bagi siswa, tanpa adanya bahan ajar siswa akan mengalami kesulitan dalam belajarnya karena hanya berfokus pada informasi yang diberikan guru di kelas. Hal tersebut diperparah lagi jika guru dalam menjelaskan materi pembelajarannya cepat dan kurang jelas. Oleh karena itu bahan ajar merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Bahan ajar pada dasarnya memiliki beberapa peran baik bagi guru, siswa, dan pada kegiatan pembelajaran. Keharusan guru mengembangkan bahan ajar didorong kondisi ketidaksesuaian antara bahan ajar yang disediakan pemerintah dengan kondisi kelas yang dikelolanya. Guru harus meningkatkan profesionalisme dengan belajar menguasai teknologi sehingga mampu mengakses sumber-sumber belajar terbaru yang tersedia di internet. Siswa sudah sangat terbiasa bersentuhan dengan teknologi untuk bermain game ataupun mencari referensi belajar. Ketika guru tidak mengimbangi dengan upaya mengembangkan bahan ajarnya maka siswa akan merasa bosan belajar hal-hal yang dianggap sudah kuno dan siswa membutuhkan tantangan lebih banyak lagi. 2. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Pada bab 2 ini, Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Membaca materi pokok tentang alasan guru mengembangkan bahan ajar untuk memahami materi; b. Melakukan kegiatan individu maupun kelompok sesuai kebutuhan untuk saling memberikan pemahaman; Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 10

c. Mengerjakan soal-soal yang ada di bagian penugasan untuk mengukur pemahaman tentang materi bab 2 ini. 3. CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah melaksanakan kegiatan 2, mahasiswa diharapkan dapat: a. Menceritakan alasan mengapa guru harus mengembangkan bahan ajar b. Menjelaskan manfaat mengembangkan bahan ajar c. Menjelaskan tujuan mengembangkan bahan ajar. d. Menjelaskan fungsi bahan ajar e. Menyebutkan jenis-jenis bahan ajar 4. MATERI A. Alasan Guru harus Mengembangkan Bahan Ajar Kompetensi yang harus dimiliki guru (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesi), pengembangan bahan ajar (materi pembelajaran) dan media merupakan salah satu kewajiban yang diemban guru untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki, pada gilirannya dapat meningkatkan eksistensinya sebagai guru yang profesional. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru dalam melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif dan tidak melenceng dari kompetensi yang ditargetkan. Pemanfaatan bahan ajar dalam proses pembelajaran memiliki peran penting yang menurut Belawati (2003:14-19) meliputi peran bagi guru, siswa dalam pembelajaran klasikal, individu, maupun kelompok. Bahan ajar bagi guru bermanfaat untuk : 1. Menghemat waktu dalam mengajar : guru tidak perlu menjelaskan secara rinci materi pembelajaran karena siswa dapat belajar mandiri terlebih dahulu sebelum masuk kelas. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 11

2. Guru menjadi fasilitator : guru memfasilitasi belajar siswa dengan mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 3. Meningkatkan pembelajaran menjadi lebih efektif, efisien, berkualitas, dan interaktif : adanya bahan ajar membuat guru leluasa membimbing siswa sehingga dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Guru sebagai pengembang bahan ajar paling bertanggung jawab dalam transfer informasi dan pengetahuan pada siswa. Hak guru untuk memilih pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, atau media pembelajaran sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang baik. Ketika guru menggunakan pilihan pada sebuah bahan ajar maka hal ini erat kaitannya dengan pengembangan silabus. Silabus mempunyai beberapa komponen antara lain standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar, metode, evaluasi dan sumber belajar. B. Manfaat Pengembangan Bahan Ajar Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain: pertama, diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan kebutuhan siswa, kedua, tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi, keempat, menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar, kelima, bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya pada gurunya. Di samping itu, guru juga dapat memperoleh manfaat lain, misalnya tulisan tersebut dapat dilanjutkan untuk menambah angka kredit, ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan. Manfaat pengembangan ajar bagi guru sebagai berikut: 1. Mengetahui cara menganalisis bahan ajar yang digunakan; 2. Memahami cara-cara analisis pedagogik yang akan diterapkan dalam pembelajaran; 3. Mengembangkan kemampuan dalam mengelola bahan ajar; 4. Menyesuaikan bahan ajar dengan karakteristik siswa; 5. Mengembangkan kemampuan kurikulum sekolah; Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 12

6. Menjadi guru professional terkait dengan kompetensi pedagogis, kompetensi profesi, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Dengan tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat yaitu kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya. C. Tujuan Pengembangan Bahan Ajar Bahan ajar disusun dengan tujuan : a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa. b. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. D. Fungsi Bahan Ajar Secara umum, bahan ajar berfungsi sebagai berikut: a. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa. b. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya. c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran. Bahan ajar bagi siswa mempunyai fungsi antara lain : a. Alat untuk belajar sendiri (mandiri )terutama ketika guru tidak hadir karena alasan tertentu. b. Siswa dapat menentuka kecepatan belajarnya sendiri ketika sudah tersedia bahan ajar. c. Alat belajar kapan saja dan dimana saja sesuai urutan yang mereka kehendaki. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 13

d. Ketika belajar klasikal, bahan ajar menjadi pelengkap/suplemen buku utama menjadi hal yang tidak terpisahkan dari buku utama. e. Bahan ajar memotivasi siswa untuk lebih giat belajar dan menjadi penjelas untuk mengaitkan antara materi satu dengan materi berikutnya. 5. RANGKUMAN Pengembangan bahan ajar penting dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan tersebut memiliki peran penting baik bagi guru maupun siswa. Dalam mengembangkan bahan ajar khususnya modul guru perlu memperhatikan prosedur dan komponen-komponen modul. Komponen-komponen tersebut meliputi tinjauan mata pelajaran, pendahuluan, kegiatan belajar, latihan, rangkuman, tes formatif, dan kunci jawaban tes formatif dan tindak lanjut. Pemanfaatan modul dalam proses pembelajaran disuatu kelas dapat dilakukan pada sistem pembelajaran individual maupun klasikal. 5. PENUGASAN Buatlah wawancara secara berkelompok 3 orang dan lengkapilah tabel berikut ini sebagai panduan tugas wawancara Anda : No Pertanyaan Guru Siswa 1 Apakah siswa menggunakan bahan ajar buatan guru? 2 Bagaimana siswa menggunakan bahan ajar itu dalam pembelajaran? 6. DAFTAR PUSTAKA Prastowo, A. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Sungkono, dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY. Tian Belawati, dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar . Jakarta: Pusat Penerbitan UT. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 14

BAB III LANDASAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1. PENDAHULUAN Bahan ajar memiliki peran pokok dalam pembelajaran yang didukung oleh berbagai sumber belajar. Pencarian sumber belajar dapat memanfaatkan teknologi seperti multimedia dan internet. Keberhasilan guru dalam mendapatkan sumber belajar yang lengkap dan menantang membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar. Menurut Trianto, bila bahan sudah terkumpul maka dipilah-pilah dan disusun sesuai kompetensi dasar dan guru mencermati isi bahan ajar apa yang sesuai untuk pembelajarannya. Mari belajar tentang karakteristik dan prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar sehingga Anda sebagai calon guru dapat menerapkan ketika mengajar kelak. 2. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Pada bab 3 ini, Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut: 1) Membaca materi pokok tentang karakteristik bahan ajar,prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar dan jenis-jenis bahan ajar untuk memahami materi; 2) Melakukan kegiatan individu maupun kelompok sesuai kebutuhan untuk saling memberikan pemahaman; 3) Mengerjakan soal-soal yang ada di bagian penugasan untuk mengukur pemahaman tentang materi bab 3 ini. 3. CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah melaksanakan kegiatan 1, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang : 1) Karakteristik bahan ajar 2) Prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar 3) Jenis-jenis bahan ajar 4) Langkah-langkah pengembangan bahan ajar 4. MATERI A. Karakteristik bahan ajar secara umum sebagai berikut : 1) Menstimulasi siswa agar aktif; Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 15

2) Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan; 3) Menyuguhkan pengetahuan yang holistik; 4) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa; 5) Pengalaman dan kegiatan yang diberikan relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa; 6) Mengedepankan efisiensi, siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik dan tepat (tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya); 7) Sebisa mungkin mengembangkan hal-hal yang kontekstual, berhubungan dengan situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Bahan Ajar : a. Mulai dari yang Mudah ke Sulit, dari Kongkret ke Abstrak Siswa akan lebih mudah untuk memahami sebuah konsep tertentu apabila penjelasan dimulai dari yang mudah atau sesuatu yang kongkret, sesuatu yang nyata ada di lingkungan siswa. Misalnya untuk menjelaskan konsep pasar, maka siswa diajak berdiskusi tentang pasar yang dekat dengan rumah mereka. Setelah itu barulah berdiskusi tentang jenis pasar lainnya seperti pasar tradisional dan pasar modern. b. Pengulangan Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih memahami suatu konsep. Kita sering mendengar pepatah yang mengatakan bahwa 5x2 lebih baik daripada 2x5. Artinya, walaupun sama, suatu informasi yang diulang-ulang akan lebih membekas di ingatan siswa. Namun pengulangan dalam penulisan bahan ajar atas informasi yang sama harus disajikan secara tepat dan bervariasi sehingga tidak membosankan dan memunculkan rasa ingin tahu siswa. c. Umpan Positif Seringkali kita menganggap enteng dengan memberikan respon yang sekedarnya atas hasil kerja siswa. Padahal respon yang diberikan guru akan menjadi penguatan bagi siswa. Perkataan seorang guru seperti “Ya benar...Pintar...Benar, tetapi akan lebih baik kalau...Hebat...”akan menimbulkan kepercayaan diri pada siswa bahwa ia telah menjawab atau melakukan suatu kegiatan dengan benar. Sebaliknya, respon negatif akan melemahkan motivasi siswa dan mematahkan semangat untuk mencoba. Untuk itu, jangan lupa memberikan umpan balik positif terhadap hasil kerja siswa. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 16

d. Motivasi Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil dalam belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah memberikan dorongan (motivasi) agar siswa mau belajar. Banyak cara untuk memberikan motivasi, antara lain dengan memuji, memberikan harapan, memperjelas tujuan dan manfaat, memberi contoh, ataupun menceritakan sesuatu yang membuat siswa senang belajar, dll. e. Setahap demi Setahap Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan. Untuk mencapai suatu standar kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan tujuan antara. Ibarat anak tangga, semakin lebar anak tangga semakin sulit kita melangkah, namun juga anak tangga yang terlalu kecil terlampau mudah melewatinya. Guru semestinya menyusun anak tangga tujuan pembelajaran dengan tepat, sesuai karakteristik siswa. Dalam bahan ajar, anak tangga dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator kompetensi. f. Mengetahui Hasil Belajar Ibarat menempuh perjalanan jauh, untuk mencapai kota tujuan, sepanjang perjalanan kita akan melewati kota-kota lain. Kita akan senang apabila pemandu perjalanan memberitahukan setiap kota yang dilewati sehingga kita menjadi tahu sudah sampai dimana dan berapa jauh lagi kita akan berjalan. Begitu pula dalam proses pembelajaran, guru ibarat pemandu perjalanan. Pemandu yang baik akan memberitahukan kota tujuan yang akan dicapai, bagaimana cara mencapainya, kota apa saja yang akan dilewati, dan memberitahukan sudah sampai mana dan berapa jauh lagi perjalanan akan ditempuh. Dengan demikian, semua peserta dapat mencapai kota tujuan dengan selamat. Dalam pembelajaran, setiap anak akan mencapai tujuan tersebut dengan kecepatannya sendiri, namun mereka semua akan sampai kepada tujuan dengan waktu yang berbeda-beda. C. Jenis-Jenis Bahan Ajar Bahan ajar dapat dibedakan berdasarkan bentuk, cara kerja, sifat, dan substansi (isi materi) bahan ajar (Prastowo, 2014:40). Dari segi bentuknya, bahan ajar dibedakan menjadi: Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 17

1) Bahan cetak (printed) adalah sejumlah bahan yang dicetak dalam kertas, contoh: lembar kerja, buku, modul, brosur, leaflet, handout, dan sebagainya. 2) Bahan ajar dengar (audio) adalah semua alat yang dapat didengar untuk menyampaikan materi pelajaran, contoh: audio menyimak, radio, cakram audio dan lainnya. 3) Bahan ajar pandang dengar (audiovisual) adalah alat dengar yang dikombinasikan dengan gambar gerak, contoh: video pembelajaran, You Tube media pembelajaran, dan lainnya. 4) Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) adalah kombinasi antara dua media atau lebih yang dibuat untuk dapat diperintah, contoh: aplikasi interaktif pembelajaran di internet, cakram interaktif, dan sebagainya. Berdasarkan cara kerjanya, bahan ajar dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu: 1) Bahan ajar yang tidak diproyeksikan maksudnya adalah bahan ajar yang tidak memerlukan perangkat proyektor seperti gambar, foto, diagram, model, dsb. 2) Bahan ajar yang diproyeksikan adalah bahan ajar yang perlu alat untuk menayangkannya seperti slide, film, atau tayangan lainnya. 3) Bahan ajar audio. 4) Bahan ajar video. 5) Bahan (media) komputer. Menurut sifatnya, Rowntree menggolongkan bahan ajar menjadi empat, yaitu: 1) Bahan ajar berbasis cetak. 2) Bahan ajar berbasis teknologi. 3) Bahan ajar untuk proyek atau praktik. 4) Bahan ajar untuk interaksi. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 18

Menurut substansi materi ajar, bahan ajar dibedakan menjadi 3 yaitu pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur), keterampilan, dan sikap/nilai. Isi (Materi) Bahan Ajar Pengetahuan Keterampilan Sikap/Nilai Fakta Konsep Prinsip Prosedur Keterangan: Fakta adalah segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dan nama bagian atau komponen suatu benda. Konsep adalah segala hal yang berwujud pengertian baru sebagai hasil pemikiran seperti definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, dan isi. Prinsip adalah hal-hal utama atau pokok seperti dalil, rumus, paradigma, atau hubungan antar konsep. Prosedur adalah langkah-langkah berurutan dalam mengerjakan sesuatu. Keterampilan adalah materi yang berhubungan dengan mengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan, menggunakan peralatan, dan tehnik kerja. Sikap berkaitan dengan materi yang dikembangkan antara lain nilai kebersamaan, nilai kejujuran, nilai kasih-sayang, tolong menolong, semangat dan minat belajar, semangat bekerja, dan bersedia menerima pendapat orang lain. D. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar Secara garis besar langkah-langkah pengembangan materi pembelajaran meliputi: 1) Mengidentifikasi aspek-aspek dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. 2) Guru perlu menentukan aspek yang ada dalam SK dan KD karena setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar membutuhkan penjabaran materi yang berbeda. Ketiga hal ini harus dipelajari siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu : kognisi yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis, analisis, dan penilaian, psikomotorik yang meliputi gerak awal, semi rutin, dan rutin, afektif yang meliputi pemberian respon, apresiasi penilaian, dan internalisasi. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 19

3) Mengumpulkan jenis-jenis materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan guru, standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah dipahami guru; Pemilihan jenis materi harus disesuaikan dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang telah ditentukan guru. Upaya identifikasi ini meudahkan guru dalam mengajarkannya karena setiap jenis materi pembelajaran membutuhkan strategi pembelajaran, metode, media, dan penilaian yang berbeda. Cara mengidentifikasi jenis materi pembelajaran dapat dimulai dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Gambar 2. Identifikasi Materi Ajar 20 Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring

4) Memilih sumber materi pembelajaran dan mengembangkannya. Ada beberapa sumber pembelajaran yang dapat dijadikan materi yang akan dikembangankan seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dan sebagainya. a. Buku teks (buku pelajaran) diterbitkan oleh penerbit sebagai sumber materi dan tidak harus satu tetapi semakin banyak buku yang digunakan semakin baik karena menambah informasi dan pengetahuan guru. b. Laporan penelitian berguna bagi guru untuk mengetahui perkembangan bahan ajar terbaru yang telah dikembangkan oleh para peneliti saat ini. c. Jurnal yang berisi artikel-artikel terbaru tentang pengembangan bahan ajar sangat bermanfaat bagi guru. Artikel ini hasil pemikiran atau hasil penelitian para pakar yang dapat dijadikan rujukan guru dalam mengembangkan bahan ajar. d. Pakar bidang studi, guru dapat konsultasi pada pakar tentang bahan ajar yang dikembangkannya mengenai isi, kedalaman dan kesesuaian bagi peserta didik. e. Profesional dapat dijadikan rujukan atas kepakaran bidang ilmu sehingga guru dapat bertanya apabila ada hal yang belum diketahui. f. Standar isi penting digunakan sebagai sumber materi pembelajaran karena dari sinilah ditemukan SKL, SK, dan KD. g. Surat kabar baik cetak maupun daring. Guru dapat menemukan kejadian-kejadian faktual untuk mendukung materi pembelajarannya sehingga dapat kontekstual. h. Internet, guru dapat menemukan berbagai materi pembelajaran dan contoh- contohnya sehingga memperkaya bahan ajar yang dikembangkannya. i. Media audiovisual seperti televisi atau tayangan You Tube memiliki banyak informasi yang dapat digunakan sebagai bahan ajar. j. Media audiovisual seperti televisi atau tayangan You Tube memiliki banyak informasi yang dapat digunakan sebagai bahan ajar. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 21

k. Lingkungan sebagai sumber materi pembelajaran. l. Lingkungan sebagai sumber materi pembelajaran. 5. RANGKUMAN Guru sebagai fasilitator bertugas untuk memantau kemajuan siswa, memberi motivasi, memberi petunjuk untuk memecahkan kesulitan siswa dalam bentuk bahan ajar yang tepat. Karakteristik dan prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar memudahkan guru dalam menentukan bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran. 6. PENUGASAN Buatlah kelompok maksimal 5 orang dan carilah buku bahasa Indonesia yang menggunakan kurikulum 2013. Tentukan karakteristik mana sajakah yang ada dalam buku yang Anda temukan! 7. DAFTAR PUSTAKA Prastowo, A. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Tim Penyusun. 2004. Pedoman Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Depdiknas Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 22

BAB IV BAHAN AJAR CETAK 1. PENDAHULUAN Ada beberapa jenis bahan ajar salah satunya bahan ajar cetak. Bab 4 ini membahas berbagai hal tentang bahan ajar cetak. Saat ini sudah banyak buku daring atau ebook tetapi banyak orang yang lebih memilih buku cetak sebagai bahan ajar karena lebih mudah membaca, tidak membuat mata lelah, dan dapat dibawa kemana-mana. Seorang guru dapat menggali kemampuannya untuk mengembangkan bahan ajar cetak dengan menuliskan ide-ide inovasinya dalam pembelajaran. 2. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Pada bab 4 ini, Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Membaca materi pokok tentang bahan ajar cetak untuk memahami materi; b. Melakukan kegiatan individu maupun kelompok sesuai kebutuhan untuk saling memberikan pemahaman; c. Mengerjakan soal-soal yang ada di bagian penugasan untuk mengukur pemahaman tentang materi bab 4 ini. 3. CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah melaksanakan kegiatan 4, mahasiswa diharapkan dapat: a. Menjelaskan tentang bahan ajar cetak b. Menjelaskan keunggulan bahan ajar cetak c. Menjelaskan kelemahan bahan ajar cetak d. Menjelaskan prosedur pembuatan bahan ajar cetak 4. MATERI Bahan ajar cetak (printed) adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model atau maket, merupakan beberapa jenis bahan cetak. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 23

A. Keunggulan Bahan Ajar Cetak Menurut Peter Ballsteadt , bahan cetak yang tersusun dengan baik akan memberikan keuntungan sebagai berikut : a. Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi sehingga memudahkan guru untuk menunjukkan kepada siswa bagian mana yang sedang dipelajari. b. Biaya relatif murah untuk membuatnya. c. Bahan tertulis cepat digunakan dan mudah didistribusikan. d. Memberikan kemudahan kreativitas bagi individu. e. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca dimana saja. f. Bahan ajar yang baik akan memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti: menandai, mencatat, dan membuat sketsa. g. Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar. h. Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri. B. Kelemahan Bahan Ajar Cetak a. Mencetak bahan ajar cetak memakan waktu cukup lama, tergantung kompleksnya pesan yang dicetak dan keadaan alat percetakan setempat. b. Mencetak gambar atau berwarna memerlukan biaya mahal. c. Sulit menampilkan gerak di bahan ajar cetak. d. Pelajaran yang terlalu banyak disajikan di media cetak cenderung mematikan minat dan menyebabkan kebosanan. e. Tanpa perawatan yang baik, bahan ajar cetak cepat rusak, hilang, atau musnah. C. Pembuatan Bahan Ajar Cetak Menurut Steffen – Peter Ballstaed ada 6 hal yang harus diperhatikan dalam menyusun bahan ajar cetak, yaitu : a. Susunan tampilan : urutan mudah difahami, judul singkat, ada daftar isi, dan kalimat tidak terlalu panjang. b. Bahasa mudah difahami, berkaitan dengan mengalirnya kosakata, kalimat yang jelas, dan hubungan antar kalimat. c. Menguji pemahaman berkaitan dengan menilai melalui orang dan checklist untuk pemahaman. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 24

d. Stimulan, berkaitan dengan enak tidaknya dilihat, tulisan yang mendorong pembaca untuk berpikir, dan menguji stimulan. e. Kemudahan dibaca berkaitan dengan keramahan terhadap mata (huruf yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan eks terstruktur, dan mudah dibaca. f. Materi instruksional berkaitan dengan pemilihan teks, bahan kajian, dan lembar kerja (worksheet). Empat hal teknis penataan halaman (komposisi), yaitu : a. Keragaman (variety). Penataan halaman hendaknya menggunakan variasi antara narasi deskriptif dan ilustrasi (foto atau gambar kartun atau bagan) sehingga dapat mempertahankan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Keseimbangan (balance). Keseimbangan formal yang ditandai adanya garis tak terlihat di tengah halaman. Penataan seperti ini akan menghasilkan “gambar kaca” yakni, satu sisi halaman terlihat sama dengan sisi lainnya. c. Kesederhanaan (simplicity). Ada 3 cara yaitu: gunakan huruf yang bersih, jelas, dan rata kegelapannya (ketebalannya), gunakan foto cetak yang bersih, jelas, dan tajam (sedapat mungkin foto hitam putih yang mengkilap) dan jika perlu gunakan gambar dan satu warna. d. Ada tiga hal yang dilarang, yaitu: menjejali halaman dengan gaya huruf berbagai jenis dengan banyak gambar (sisakan ruang kosong secukupnya), mencampuradukkan gaya huruf kecuali untuk tujuan penekanan dan membuat judul terlalu tebal sehingga mengalahkan isi naskah. 5. RANGKUMAN Bahan ajar cetak mempunyai berbagai macam jenis yang dapat dikembangkan oleh guru. Kelebihan dan kelemahan bahan ajar cetak dapat menjadi pertimbangan guru dalam memilih bahan ajar yang dikembangkannya. 6. PENUGASAN 25 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring

1) Apa yang dimaksud dengan bahan ajar cetak? __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ 2) Mengapa masih banyak orang suka membaca buku walaupun tersedia buku elektronik yang lebih murah harganya? __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ 7. DAFTAR PUSTAKA Prastowo, A. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Sungkono, dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 26

BAB V PENGEMBANGAN HAND OUT 1. PENDAHULUAN Salah satu bahan ajar yang guru sering membuat atau mengembangkannya adalah hand out. Bab 5 membahas hal-hal yang berkaitan dengan hand out dan pengembangannya. Bahan ajar ini mempunya ciri khas memuat materi yang sangat ringkas dan biasanya diberikan guru secara gratis. 2. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Pada bab 5 ini, Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Membaca materi pokok tentang pengembangan hand out untuk memahami materi; b. Melakukan kegiatan individu maupun kelompok sesuai kebutuhan untuk saling memberikan pemahaman; c. Mengerjakan soal-soal yang ada di bagian penugasan untuk mengukur pemahaman tentang materi bab 5 ini. 3. CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah melaksanakan kegiatan 5, mahasiswa diharapkan dapat: a. Menjelaskan definisi handout. b. Menjelaskan fungsi, tujuan, dan kegunaan handout. c. Menjelaskan jenis-jenis handout. d. Menjelaskan prosedur membuat handout. 4. MATERI A. Pengertian Handout Menurut Echols dan Shadil, handout adalah sesuatu yang diberikan secara gratis. Mohammad menyatakan bahwa handout merupakan selembar (beberapa lembar) kertas berisi tugas atau tes yang diberikan pendidik kepada siswa. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar diterbitkan Depdiknas merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan dapat Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 27

mendukung bahan ajar lain atau penjelasan guru. Handout disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku. Jadi, kesimpulannya, pengertian hand out adalah bahan pembelajaran yang sangat ringkas bersumber dari berbagai literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada siswa. B. Fungsi, Tujuan, dan Kegunaannya Fungsi handout : a. Membantu siswa agar tidak mencatat. b. Pendamping penjelasan guru. c. Bahan rujukan siswa d. Memotivasi siswa lebih giat belajar e. Pengingat pokok – pokok materi yang diajarkan f. Memberi umpan balik g. Menilai hasil belajar Tujuan pembuatan handout : a. Memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan siswa b. Memperkaya pengetahuan siswa c. Mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan guru. Manfaat pengembangan handout dalam kegiatan pembelajaran : 1. Memudahkan siswa saat mengikuti proses pembelajaran 2. Melengkapi kekurangan materi, baik materi dalam buku ajar maupun materi yang diberikan secara lisan oleh pendidik. C. Karakteristik Handout dan Unsur – Unsurnya Menurut Ida Melati Sadjati, ada 3 ciri unik handout : a. Handout merupakan jenis bahan cetak yang dapat memberikan informasi kepada siswa b. Pada umumnya handout berhubungan dengan materi yang diajarkan pendidik c. Biasanya handout terdiri dari catatan (baik lengkap maupun kerangkanya saja), tabel, diagram, peta, dan materi tambahan lainnya. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 28

Unsur – unsur handout ( struktur) : a. Identitas : nama sekolah, kelas, nama mata pelajaran, pertemuan ke - , handout ke - , jumlah halaman, dan mulai berlakunya handout. d. Materi pokok atau materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan. D. Jenis – Jenis Handout Jenis Handout Menurut Ketergantungannya Menurut Mata Pelajaran dengan Bahan Ajar lain Handout Praktik Handout Teori Terlepas dengan Bagian tak bahan ajar lain Terpisahkan dari Bahan Ajar lain Gambar 3. Jenis-jenis handout Susunan handout praktik, antara lain : a. Materi pokok kegiatan praktik, di dalamnya terdiri dari : langkah – langkah kegiatan/proses yang harus dilakukan siswa, langkah demi langkah dalam memilih alat, merangkai dan menggunakan alat atau instrumen yang akan digunakan atau dipasangkan dalam unit atau rangkaian kegiatan praktik. b. Pembelajaran dengan melakukan praktik ini berbeda dengan pembelajaran teori, pengalaman dan keterampilan siswa sangat diharapkan dalam penggunaan alat atau instrumen praktik (harus mutlak benar), salah dalam merangkai atau menggunakan akan berakibat fatal, kerusakan atau bahkan kecelakaan. c. Perlu atau seringkali dilakukan pretest terlebih dahulu, sebelum siswa memasuki ruangan laboratorium atau bengkel, untuk mengetahui sejauhmana siswa telah siap dengan segala apa yang akan dilakukan praktik tersebut. d. Penggunaan alat evaluasi (reported sheet) sangat diperlukan untuk umpan balik dan untuk melihat tingkat ketercapaian tujuan, serta kompetensi yang harus dikuasai dan dicapai oleh setiap siswa. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 29

e. Keselamatan kerja di laboratorium bengkel perlu dibudayakan dalam kegiatan praktik, baik praktik di lab maupun di bengkel. f. Format identitasnya sama dengan penjelasan di atas, isi handout disesuaikan dengan kekhususan materinya. g. Susunan handout nonpraktik mengacu pada SAP (Satuan Acara Pembelajaran). E. Langkah – langkah Pembuatan Handout a. Lakukan analisis kurikulum. b. Menentukan jumlah handout dan sesuaikanlah dengan kompetensi dasar dan materi pokok yang akan dicapai. c. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan. d. Gunakan kalimat yang tidak terlalu panjang. e. Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang, bila perlu dibaca orang lain terlebih dahulu untuk mendapatkan masukan. f. Memperbaiki handout sesuai dengan kekurangan yang ditemukan. 5. RANGKUMAN Guru mengembangkan bahan ajar sesuai kemampuannya dan kebutuhan siswa dengan hand out sebagai salah satu upaya memenuhi materi yang beragam. Materi dalam bentuk hand out sangat praktis digunakan oleh siswa karena mudah dibawa dan ringkas sehingga siswa dapat belajar satu materi ke materi yang lain tanpa merasa terbebani. Bahan ajar ini biasanya juga dibagi gratis dan untuk saat ini dapat diberikan file ke siswa karena mereka sangat terbiasa menggunakan gawai dalam kehidupan sehari-hari. 6. PENUGASAN Diskusikan secara berpasangan : 1) Apakah teman Anda pernah menerima hand out dari salah satu dosennya? ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ 2) Apa pendapat teman Anda tentang hand out tersebut? ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 30

3) Hal – hal apa saja yang harus ada dalam hand out sehingga mudah digunakan untuk belajar mandiri? ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ 4) Simpulkan hasil diskusi Anda berdua! ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ 7. DAFTAR PUSTAKA Prastowo, A. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Rowntree, D. 1995. Preparing Materials for Open, Distance, and Flexible Learning. London: Kogan Page. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 31

BAB VI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL 1. PENDAHULUAN Modul merupakan salah satu bahan ajar cetak yang sangat sering dikembangkan oleh guru. Siswa mudah menggunakannya untuk belajar mandiri karena dilengkapi dengan petunjuk belajar, latihan-latihan dan kunci jawaban pada modul-modul tertentu. Guru mengembangkan berbagai jenis modul disesuaikan dengan kebutuhan siswanya sehingga mampu meningkatkan kompetensi siswa dan pemahaman atas materi pelajaran. 2. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Pada bab 6 ini, Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Membaca materi pokok tentang pengantar pengembangan bahan ajar untuk memahami materi; b. Melakukan kegiatan individu maupun kelompok sesuai kebutuhan untuk saling memberikan pemahaman; c. Mengerjakan soal-soal yang ada di bagian penugasan untuk mengukur pemahaman tentang materi bab 6 ini. 3. CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah melaksanakan kegiatan 6, mahasiswa diharapkan dapat: a. Menjelaskan definisi modul. b. Menjelaskan fungsi, tujuan, dan kegunaan modul. c. Menjelaskan jenis-jenis modul. d. Menjelaskan unsur-unsur modul e. Menjelaskan prosedur membuat modul. 4. MATERI A. Pengertian Modul Menurut Abdul Majid, modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Pendapat lain mengatakan bahwa modul dimaknai sebagai seperangkat bahan ajar yang disajikan Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 32

secara sistematis sehingga penggunaannya dapat belajar dengan dan atau seorang fasilitator atau guru. Vembiarto mengatakan modul adalah satu unit program kegiatan belajar mengajar terkecil yang secara terperinci menggariskan tentang pertama, tujuan instruksional umum yang akan ditunjang pencapaiannya, kedua, topik yang akan dijadikan pangkah proses belajar mengajar, ketiga, tujuan instruksional khusus yang akan dicapai siswa, keempat, pokok – pokok materi yang akan dipelajari dan diajarkan, kelima, kedudukan dan fungsi satuan (modul) dalam kesatuan program yang lebih luas, keenam, peranan guru di dalam proses belajar mengajar, ketujuh, alat – alat dan sumber yang akan dipakai, kedelapan, kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati murid secara berurutan, kesembilan, lembaran kerja yang harus diisi anak dan kesepuluh, program evaluasi yang akan dilaksanakan selama berjalannya proses belajar ini. Modul juga didefinisikan sebagai satuan program pembelajaran yang terkecil dan dapat dipelajari oleh siswa sendiri (self-instructional) setelah siswa menyelesaikan satu satuan dalam modul, selanjutnya siswa dapat melangkah maju dan mempelajari satuan modul berikutnya. Pembelajaran dengan modul memungkinkan siswa yang memiliki kecepatan tinggi akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibanding dengan siswa yang lain. B. Fungsi, Tujuan, Kegunaan dan Ciri – Ciri Modul Pengembangan bahan ajar dapat dilakukan apabila guru telah memahami fungsi modul, tujuan modul, kegunaan modul dan ciri-ciri modul. Fungsi modul : 1) Bahan ajar mandiri : meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar tanpa tergantung kehadiran guru. 2) Pengganti fungsi pendidik : modul harus mampu menjelaskan dengan baik dan mudah dipahami siswa sesuai pengetahuan dan usianya. 3) Alat evaluasi : siswa dapat mengukur dan menilai sendiri tingkat penguasaannya terhadap materi yang telah dipelajari. 4) Sebagai bahan rujukan bagi siswa : modul harus dipelajari siswa. Tujuan modul : 1) Siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau bimbingan pendidik. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 33

2) Peran pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan pembelajaran. 3) Melatih kejujuran siswa. 4) Mengakomodasi berbagai tingkat dan kecepatan belajar siswa. 5) Siswa mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang telah dipelajarinya. Kegunaan modul : 1) Modul sebagai penyedia informasi dasar karena dalam modul disajikan berbagai materi pokok yang masih bisa dikembangkan. 2) Modul sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi siswa. 3) Modul sebagai bahan pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang komunikatif. 4) Modul bisa menjadi petunjuk mengajar yang efektif bagi pendidik dan menjadi bahan untuk berlatih siswa dalam melakukan penilaian sendiri (self-assessment). Pembelajaran dengan modul memiliki ciri-ciri (Vembriarto, 1985: 27) sebagai berikut: 1) Bersifat self-instructional : modul memuat satu paket materi dalam satu unit yang dapat memberikan pengalaman siswa untuk aktif belajar. 2) Pengakuan atas perbedaan-perbedaan individual : modul disusun untuk diselesaikan oleh siswa secara individual sehingga siswa diberi kesempatan belajar dengan irama dan kecepatan masing-masing. 3) Memuat rumusan tujuan pembelajaran/kompetensi dasar secara eksplisit : setiap modul memuat rumusan tujuan pengajaran/ kompetensi dasar secara spesifik dan eksplisit. 4) Adanya asosiasi, struktur, dan urutan pengetahuan : siswa dapat membaca teks dan melihat diagram yang ada dalam modul. Urutan kegiatan yang ada dalam modul membuat siswa mempunyai kegiatan belajar yang teratur. 5) Penggunaan berbagai macam media (multimedia) : modul dapat dipadukan dengan penggunaan media yang bervariasi sesuai karakteristik siswa. 6) Partisipasi aktif siswa : modul disusun yang membuat siswa aktif belajar. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 34

7) Adanya reinforcement langsung terhadap respon siswa : setiap respon atau jawaban siswa langsung mendapat koreksi atas kesalahan jawaban dengan cara mencocokkan dengan kunci jawaban yang tersedia di modul. 8) Adanya evaluasi terhadap penguasaan siswa atas hasil belajarnya : kegiatan evaluasi dalam modul dapat digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari. Jenis – Jenis Modul Menurut Modul Siswa Pengayaan Jenis – jenis Modul Guru Modul Menurut Tujuan Modul Inti Pengayaan Modul Pengayaan Modul inti merupakan modul yang disusun dari kurikulum dasar, tuntutan pendidikan dasar umum yang diperlukan oleh seluruh warga negara Indonesia,hasil penyusunan dari unit – unit program. Modul pengayaan adalah salah satu bentuk modul yang merupakan hasil penyusunan unit – unit program pengayaan yang berasal dari program pengayaan bersifat memperluas (dimensi horisontal) dan mendalam (dimensi vertikal) untuk mengakomodasi siswa yang telah menyelesaikan dengan baik program pendidikan dasarnya mendahului teman – temannya. Unsur – Unsur Modul Secara teknis, modul tersusun dalam empat unsur yaitu : 1) Judul modul, berisi nama modul dari mata kuliah/ mata pelajaran tertentu. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 35

2) Petunjuk umum, penjelasan tentang langkah – langkah yang akan ditempuh dalam pembelajaran: (1) kompetensi dasar, (2) pokok bahasan, (3) indikator pencapaian, (4) referensi, (5) strategi pembelajaran, (6) menjelaskan pendekatan, metode, langkah yang digunakan dalam pembelajaran, (7) lembar kegiatan pembelajaran, (8) petunjuk bagi mahasiswa untuk memahami langkah – langkah dan materi perkuliahan dan (9) evaluasi. 3) Materi modul berisi penjelasan secara rinci tentang materi yang dikuliahkan pada setiap pertemuan. 4) Evaluasi semester untuk mengukur kompetensi mahasiswa sesuai mata kuliah yang diberikan. Vembiarto mempunyai pendapat berbeda bahwa modul yang sedang dikembangkan di Indonesia meliputi tujuh unsur, yaitu : 1) Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan spesifik Tujuan pengajaran dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa yang menggambarkan apa yang diharapkan pada siswa setelah melakukan suatu kegiatan. 2) Petunjuk untuk guru Petunjuk untuk guru berisi keterangan tentang bagaimana pengajaran dapat dilakukan dengan efisien, jenis-jenis kegiatan siswa, alokasi waktu, alat dan sumber ajar, prosedur evaluasi, dan jenis alat evaluasi yang digunakan. 3) Lembaran kegiatan siswa Lembaran ini berisi materi pelajaran yang harus dikuasai siswa yang disusun sehingga siswa dapat mencapai tujuan, kegiatan siswa, dan buku-buku yang dapat dipelajari siswa untuk pelengkap materi modul. 4) Lembaran kerja bagi siswa Lembaran ini berisi pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang harus dijawab dan dipecahkan siswa. 5) Kunci lembaran kerja Tujuan adanya kunci lembaran kerja supaya siswa dapat mengevaluasi hasil belajarnya sendiri yang dapat disertakan dalam modul atau terpisah. 6) Lembaran evaluasi Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 36

Evaluasi guru terhadap tercapai atau tidaknya tujuan yang dirumuskan pada modul ditentukan oleh hasil tes akhir yang ada pada lembaran evaluasi bukan pada jawaban siswa di lembar kerja. 7) Kunci lembaran evaluasi Test dan rating scale dalam lembaran evaluasi disusun oleh guru dalam bentuk item test. C. Langkah – Langkah Pembuatan Modul 1) Analisis kurikulum : menentukan materi, standar kompetensi,kompetensi dasar, indikator,dan tema. 2) Menentukan judul modul : mengacu pada kompetensi dasar atau materi pokok yang ada dalam kurikulum. 3) Pemberian kode modul : kode berupa angka-angka yang mempunyai makna seperti kelas dan tema. 4) Penulisan modul: a) Perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai Rumusan kompetensi dasar pada modul adalah spesifikasi kualitas yang harus dikuasai siswa setelah mempelajari modul. b) Menentukan alat evaluasi atau penilaian Criterion items yaitu sejumlah pertanyaan (tes) yang digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi dasar. c) Penyusunan materi. Materi (isi modul) sangat bergantung pada kompetensi dasar yang akan dicapai siswa. Menggunakan referensi termutakhir yang mempunyai relevansi berbagai sumber setidaknya lima tahun terakhir. Materi tidak harus ditulis lengkap supaya siswa menggali sumber lain dengan bantuan referensi yang ada di modul. Penulisan tugas-tugas harus jelas dan tidak membingungkan siswa. Kalimat penyajian menggunakan kalimat sederhana, singkat, jelas, efektif, dan efisien. Dilengkapi dengan gambar penjelas yang mendukung isi materi. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 37

d) Urutan pengajaran. Dapat berupa contoh penggunaan modul bagi guru dan penggunaan modul bagi siswa. 5. RANGKUMAN Modul merupakan salah satu bahan ajar yang biasa dikembangkan guru karena kemudahan untuk membuatnya dan siswa juga mudah menggunakannya. 6. PENUGASAN Diskusikan secara berpasangan dan presentasikan di depan kelas: Mengapa siswa merasa mudah menggunakan modul dalam belajarnya? Berikan contoh-contoh yang mendukung argumentasi Anda. 7. DAFTAR PUSTAKA Morgan, A. (1993). Improving your Students Learning: Reflections on the Experience of Study: Open and Distance Learning Series. London: Kogan Page. Prastowo, A. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 38

BAB VII PEMBUATAN BAHAN AJAR BUKU 1. PENDAHULUAN Nasution mengatakan bahwa buku adalah bahan ajar yang paling banyak digunakan di antara semua bahan ajar. Buku teks dari berbagai penerbit dapat dipilih untuk menjadi buku yang digunakan guru dan siswa. Semakin banyak siswa membaca guru semakin bertambah pengetahuannya. Guru dapat mengembangkan buku sendiri sehingga memuat materi-materi yang sesuai dengan konteks dimana buku tersebut digunakan. 2. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Pada bab 6 ini, Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Membaca materi pokok tentang pembuatan bahan ajar buku untuk memahami materi; b. Melakukan kegiatan individu maupun kelompok sesuai kebutuhan untuk saling memberikan pemahaman; c. Mengerjakan soal-soal yang ada di bagian penugasan untuk mengukur pemahaman tentang materi bab 6 ini. 3. CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah melaksanakan kegiatan 6, mahasiswa diharapkan dapat: a. Menjelaskan pengertian buku sebagai bahan ajar b. Menjelaskan fungsi, tujuan,dan kegunaan buku ajar c. Karakteristik dan unsur-unsur buku ajar d. Langkah-langkah membuat buku ajar 4. MATERI A. Pengertian Buku sebagai Bahan Ajar Abdul Majid mengatakan bahwa buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 39

Panduan Pengembangan Bahan Ajar – Depdiknas mengemukakan bahwa jika seorang guru menyiapkan sebuah buku yang digunakan sebagai bahan ajar maka buah pikirannya harus diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, sehingga buku akan memberi makna sebagai bahan ajar bagi siswa yang mempelajarinya. Nasution berpendapat bahwa buku ajar pada umumnya merupakan bahan ajar hasil seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum atau tafsiran kurikulum yang berlaku. Secara umum buku dapat dibedakan menjadi empat jenis : (1) buku sumber yaitu buku yang biasa dijadikan rujukan, referensi, dan sumber kajian ilmu tertentu, (2) buku bacaan adalah buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja seperti cerita, legenda dan novel, (3) buku pegangan yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran dan (4) buku bahan ajar yaitu buku yang disusun, untuk proses pembelajaran, dan berisi bahan – bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan. Buku ajar dibedakan menjadi dua yaitu buku ajar utama dan pelengkap. Buku ajar utama berisi bahan pelajaran suatu bidang studi yang digunakan sebagai buku pokok bagi siswa dan pendidik. Buku ajar pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan tambahan bagi buku ajar utama dan digunakan oleh pendidik dan siswa. B. Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Buku Ajar Fungsi buku ajar : 1) Bahan referensi atau bahan rujukan siswa. 2) Bahan evaluasi. 3) Alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum. 4) Salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik. 5) Sarana peningkatan karir dan jabatan. Tujuan buku ajar : 1) Memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran. 2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru. 3) Menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi siswa. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 40

Kegunaan buku ajar : 1) Buku ajar membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku. 2) Buku ajar menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran. 3) Buku ajar memberi kesempatan bagi siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru. 4) Buku ajar memberikan pengetahuan bagi siswa maupun pendidik. 5) Buku ajar menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan pangkat dan golongan. 6) Buku ajar menjadi sumber penghasilan, jika diterbitkan. C. Karakteristik dan Unsur – Unsur Buku Ajar Karakteristik bahan ajar : 1) Secara formal, buku ajar diterbitkan oleh penerbit tertentu dan memiliki ISBN. 2) Penyusunan buku ajar memiliki dua misi utama yaitu optimalisasi pengembangan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. 3) Buku ajar dikembangkan penulis dan penerbit buku dengan senantiasa mengacu pada apa yang diprogramkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 4) Keuntungan buku ajar : a. Membantu guru melaksanakan kurikulum. b. Pegangan dalam menentukan metode pengajaran. c. Memberi kesempatan bagi siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru. d. Dapat digunakan bertahun- tahun dan jika direvisi dapat bertahan pada waktu yang lama. e. Buku ajar yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan dan standar pengajaran. f. Memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang berurutan, meskipun pendidik berganti. g. Memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih mantap jika guru menggunakannya dari tahun ke tahun. Unsur utama buku ajar : judul, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan, dan penilaian. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 41

D. Langkah – Langkah Membuat Buku Ajar Ciri buku yang baik : menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, penyajiannya menarik dan dilengkapi dengan gambar dan keterangan yang komplet, isi buku menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisnya. Ciri khusus : isi atau kandungannya disusun berdasarkan kurikulum atau tafsiran kurikulum yang berlaku. Kaidah yang penting : tidak boleh mengganggu ketentraman sosial, tidak mengandung SARA, tidak menimbulkan pro kontra dan harus bisa dipertanggungjawabkan. Setiap buku harus memenuhi standar-standar tertentu. Standar ini meliputi persyaratan, karakteristik, dan kompetensi minimum dalam sebuah buku pelajaran. Standar penilaian mempunyai tiga aspek utama yaitu materi, penyajian, dan bahasa (keterbacaan). Keterangannya ada di bawah ini : 1) Standar materi dalam buku ajar. Ada 9 standar materi yaitu (a) kelengkapan materi, keakuratan materi, (b) kegiatan yang mendukung materi, (c) kemutakhiran materi, (d) upaya untuk meningkatkan kompetensi siswa, (e) pengorganisasian materi mengikuti sistematika keilmuan, (f) mengembangkan keterampilan dan kemampuan berpikir, (g) materi merangsang siswa untuk melakukan inkuiri, dan (h) penggunaan notasi, symbol, dan satuan. 2) Standar penyajian dalam buku ajar. Ada 11 standar penyajian buku ajar yaitu (a) organisasi penyajian umum, (b) organisasi penyajian per bab, (c) penyajian mempertimbangkan kebermaknaan dan kebermanfaatan, (d) melibatkan siswa secara aktif, (e) mengembangkan proses pembentukan pengetahuan, (f) tampilan umum, (g) variasi dalam cara penyampaian informasi, (h) meningkatkan kualitas pembelajaran, (i) anatomi buku pembelajaran, (j) memerhatikan kode etik dan hak cipta, dan (k) memerhatikan keseteraan gender dan kepedulian terhadap lingkungan. 3) Standar bahasa (keterbacaan) dalam buku ajar. Ada 5 standar bahasa (keterbacaan) yaitu (a) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, (b) peristilahan sesuai PUEBI, (c) kejelasan bahasa yang digunakan, (d) kesesuaian bahasa, dan (e) kemudahan untuk dibaca. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 42

Putra mengungkapkan pedoman anatomi buku ajar secara umum mempunyai format yang meliputi 9 hal seperti di bawah ini: 1) sesuai dengan standardisasi UNESCO, format buku ajar perguruan tinggi ukuran 17,5x25 cm atau 22x 28 cm. 2) ketebalan naskah di atas 40 halaman. 3) ada ISBN (International Standard Book Number). 4) lebih teknis dengan gaya bahasa semiformal. 5) struktur kalimat minimal dengan format SPK (subjek, predikat, keterangan). 6) mencantumkan tujuan pembelajaran. 7) menyertakan pendapat atau mengutip hasil penelitian pakar. 8) menggunakan daftar Pustaka 9) ada trend penghilangan tujuan pembelajaran untuk buku terbitan perguruan tinggi luar negeri. Tabel 1. Format Ukuran Berbagai Buku No Jenis Buku Ukuran (cm) 1 Buku saku (pocket book) 10.5x 17.5 2 Komik 11 x 17 3 Novel pop 11 x 18 4 Novel sastra 13 x 20 5 Buku biasa (trade book) 14 x 21 , 15 x 23 6 Buku ajar (SMP – PT) 17.5 x 25 7 Buku SD 21 x 28 8 Buku khusus 24 x 32 Teknis pembuatan buku ajar : Secara umum, pembuatan dan pengembangan buku ajar mempunyai langkah – langkah sebagai berikut: 1) Lakukan analisis kurikulum 2) Menentukan judul buku yang akan ditulis. 3) Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. 4) Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan buku ajar. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 43

5) Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. 6) Mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang. 7) Memperbaiki tulisan menjadi menonjol. 8) Berikanlah ilustrasi gambar, tabel, diagram, dan/atau yang sejenisnya secara proporsional sehingga dapat mendukung penjelasan materi yang disajikan. 9) Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi. 5. RANGKUMAN Pembuatan buku ajar mempertimbangkan beberapa hal yaitu tampilan yang menarik, bahasa mudah dimengerti, menguji pemahaman, menguji stimulant, kemudahan dibaca, dan materi instruksional. 6. PENUGASAN Diskusikan secara berkelompok 4 orang dan isilah tabel berikut ini! No Bahan Ajar Persamaan Perbedaan 1 Hand out 2 Modul 3 Buku Ajar 7. DAFTAR PUSTAKA Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Diterjemahkan oleh Yusufhadi Miarso, dkk. Jakarta: Rajawali. Prastowo, A. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Modul Pengembangan Bahan Ajar Daring 44


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook