15] Video Youtube untuk Kegiatan Menulis dan Berbicara Dewi Supardini SMA Negeri 7 Bandung Sumber gambar: http://youtube.com Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu Membaca Apersepsi ü Berpasangan Mendengar Inti Berkelompok ü Berbicara ü Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Akses Internet: dibutuhkan: Ya Ya ü • Proyektor Tidak ü Tidak • Kertas Pendahuluan Pembelajaran bahasa Inggris saat ini sangat mudah diakses oleh siapa saja (guru, siswa atau pembelajar lainnya) karena seiring dengan pesatnya perkembangan tehnologi informasi di dunia mereka dapat mengaksesnya lewat berbagai aplikasi atau situs web internet seperti youtube misalnya. YouTube adalah sebuah situs web berbagi video yang memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video, termasuk klip film, klip TV, dan video 45
musik. Selain itu ada pula konten amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video pendidikan (sumber: Wikipedia). Guru dapat menggunakan berbagai konten youtube sebagai sumber dan bahan ajar yang dapat disesuaikan dengan materi ajar yang akan disampaikan pada siswa. Hal ini merupakan pemanfaatan bahan ajar berbasis web/web based learning material (Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008: 11)). Konten video yang dipilih untuk bahan ajar dalam tulisan ini adalah tentang cara memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris dengan mudah dan benar (How to Introduce Yourself in English) yangberasal dari web SpeakEnglishWithTiffani.com Konten ini dipilih karena mengajarkan cara memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa inggris secara bertahap dan sekaligus mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berbicara (speaking) dan menulis (writing), sehingga penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan bahasa Inggris siswa . Konten video ini berisi cara memperkenalkan diri yang terbagi menjadi tiga bagian: life, hobby dan dream. Kemudian masing-masing bagian ini dikembangkan dengan menggunakan kata kunci who, what, when, where dan why. Sehingga diperoleh informasi detail tentang seseorang seperti: nama, alamat, kepribadian/ sifat, hobi dan impian. Informasi –informasi ini kemudian dihimpun menjadi satu bagian utuh yang saling berkaitan. Video ini mengajarkan bagaimana mengembangkan suatu ide dengan mudah melalui kata kunci pengait (who, what, where, when, why dan how) Kegiatan Kegiatan Pertemuan 1 • Siswa menyaksikan tayangan video pembelajaran How to introduce yourself in English part 1 (Life). 46
• Siswa mengidentifikasi ungkapan-ungkapan memperkenalkan diri yang terdapat didalam video tersebut dan memperhatikan cara mengembangkan ide dengan menggunakan wh-word). • Siswa dengan bimbingan guru mendiskusikan unsur kebahasaan dalam ungkapan tersebut (penggunaan Present Simple Tense dan Pronoun) • Siswa menulis perkenalan tentang dirinya sendiri berdasarkan contoh ungkapan dan pola kalimat dari video tersebut. • Siswa bersama guru mendiskusikan hasil tulisannya. • Siswa menyaksikan kembali tayangan video pembelajaran How to introduce yourself in English part 2 (hobby). • Siswa mengidentifikasi ungkapan-ungkapan memperkenalkan diri yang terdapat didalam video tersebut dan memperhatikan cara mengembangkan ide dengan menggunakan wh-word). • Siswa dengan bimbingan guru mendiskusikan unsur kebahasaan dalam ungkapan tersebut (penggunaan Present Simple Tense dan Pronoun) • Siswa menulis perkenalan tentang dirinya sendiri berdasarkan contoh ungkapan dan pola kalimat dari video tersebut. • Siswa bersama guru mendiskusikan hasil tulisannya • Siswa mengunduh video How to introduce yourself in English supaya dapat mempelajarinya kembali secara mandiri dan memeriksa hasil tulisannya. Kegiatan Pertemuan 2 • Siswa menyaksikan kembali tayangan video pembelajaran How to introduce yourself in English part 3 (dream). • Siswa mengidentifikasi ungkapan-ungkapan memperkenalkan diri yang terdapat didalam video tersebut dan memperhatikan cara mengembangkan ide dengan menggunakan wh-word). • Siswa dengan bimbingan guru mendiskusikan unsur kebahasaan dalam ungkapan tersebut (penggunaan Present Simple Tense dan Pronoun) 47
• Siswa menulis perkenalan tentang dirinya sendiri berdasarkan contoh ungkapan dan pola kalimat dari video tersebut. • Siswa bersama guru mendiskusikan hasil tulisannya • Siswa menggabungkan hasil tulisannya pada bagian 1 sampai dengan bagian 3 • Siswa menghapalkan hasil tulisannya dan mempresentasikan di depan kelas secara lisan. Variasi • konten yang disajikan dalam video ini bisa menjadi bahan ajar yang dikembangkan pada tema-tema lain dengan menambah wh-word yang sesuai. • Penggunaan wh-word sebagai kata kunci dapat digunakan dalam menyusun outline untuk menulis (writing) atau berbicara (speaking) Referensi https://id.wikipedia.org/wiki/YouTube 2:18 PM 10/9/2018 http://bahanajarpendidikan.blogspot.com/2016/07/pengertian-bahan-ajar-serta-jenis- jenis.html 3:42 PM 48
16] Latihan Menyimak Video Prosedur dengan Whatsapp Mini Sumiarti SMP Negeri 26 Bandung Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu Membaca ü Apersepsi Berpasangan Mendengar ü Inti ü Berkelompok ü Berbicara ü Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya ü dibutuhkan: Ya Tidak • Telepon genggam Tidak ü Pendahuluan Tugas menyimak dari suara native speaker bertujuan agar siswa terbiasa mendengar dari penutur asing langsung. Untuk memudahkan para siswa, guru akan memanfaatkan gadget/ handphone dengan sebaiknya, dimana hampir semua siswa memiliki alat tersebut. Adapun keuntungan dari pemanfaatan alat ini, adalah siswa dapat memutar/mengulang-ulang video prosedur sesuai dengan kebutuhan dan keinginan siswa. 49
Siswa sudah familiar dengan penggunaan whatsapp dan grup whatsapp dalam memberi dan memperoleh informasi. Kegiatan Kegiatan Pertemuan 1 • Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. • Guru menuliskan 6 judul video prosedur memasak di secarik kertas • Perwakilan kelompok memilih satu judul • Tiap kelompok mendapatkan video yang berbeda • Setelah selesai menyimak video, tiap kelompok mendiskusikan hasil menyimak video prosedur dan menuliskan bahan-bahan dan cara memasak Kegiatan Pertemuan 2 • Tiap kelompok mempresentasikan resep secara lisan. Pastikan tiap anggota mendapat giliran berbicara. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan resep secara lisan di sini adalah pengucapan dan penggunaan kata penghubung [conjunction; first, second, next, then, last, etc) • Guru mempersiapkan pertanyaan berdasarkan resep-resep dari video prosedur. Variasi ● Hasil tulisan resep tiap grup dikirim ke grup whatsapps agar dapat dibaca oleh kelompok lain. 50
17] Melatih Pronunciation dengan Speech Note Nonny Irayanti Penulis Independen Sumber gambar: https://lh3.googleusercontent.com/rJcv4fJnH13rtyBPKI2m-xs0fUgu7RYO8OYf9Z4mNdWNC_BvR7hHO-agsu7r-bSF0YI Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi Berpasangan Mendengar ü Inti ü Berkelompok Berbicara ü Penutup Menulis Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya dibutuhkan: Ya Tidak ü • Telepon genggam Tidak ü Pendahuluan Pronunciation memberikan tantangan tersendiri bagi siswa dalam mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing. Beberapa Siswa memiliki kemampuan berbahasa yang baik namun tidak sedikit yang masih terpengaruh oleh bahasa ibunya, sehingga pengucapan bahasa Inggris tidak sesuai dengan yang seharusnya. Sebagai contoh kata can't jika pengucapannya tidak tepat bisa menghasilkan arti yang berlawanan antara bisa dan tidak bisa. Fatal bukan? Oleh karena itu siswa perlu pembiasaan untuk mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris dengan jelas dan 51
tepat. Saat ini, tersedia berbagai kemudahan bagi siswa untuk mempelajari bahasa Inggris khususnya untuk melatih pronunciation-nya. Salah satu yang bisa digunakan siswa berlatih adalah dengan menggunakan aplikasi speech note yang bisa diunduh di Playstore. Kegiatan 1. Siswa diberikan sebuah teks untuk kemudian dipelajari. Siswa dapat mencari bagaimana setiap kata dalam teks tersebut dilafalkan. 2. Siswa mendengarkan bagaimana teks tersebut diucapkan oleh native speaker atau penutur asli bahasa Inggris. 3. Siswa mengikuti pelafalan teks yang diucapkan native speaker per-kalimat. 4. Siswa berlatih sendiri membaca teks dengan metode read out loud. 5. Setelah cukup berlatih, siswa kembali membaca teks tersebut dengan metode read out loud dengan memakai aplikasi speech note. Kemudian produk akhirnya berupa teks dalam speech note, dikumpulkan untuk kemudian dievaluasi. Adalah lebih baik jika teks yang digunakan memiliki tingkatan tertentu bagi siswa. Karena kemampuan siswa tidak selalu sama. Kita dapat menyediakan teks mulai dari level easy, medium, difficult. Atau basic, intermediate, advance. Berikut adalah contoh teksnya: 1. Contoh teks dengan level easy From: kellycali@ainrofilac.eg To: yoko@idkwyl.ptm Subject: My family Dear Yoko Let me tell you about my family. I live with my mum, my dad and my big sister. We live in California. My mum’s name is Carmen. She’s Mexican and she speaks English and Spanish. She’s a Spanish teacher. She’s short and slim, she’s got long, brown hair and brown eyes. My 52
dad’s name is David. He’s American. He’s tall and a little fat! He’s got short brown hair and blue eyes. He works in a bank. My sister Shania is 14 and she loves listening to music. She listens to music all the time! She’s got long brown hair and green eyes, like me. I’ve got long hair too. We’ve got a pet dog, Brandy. He’s black and white and very friendly. Write soon and tell me about your family. Love Kelly Sumber: http://learnenglishteens.britishcouncil.org/skills/writing/beginner-a1- writing/about-my-family 2. Contoh teks dengan level medium Everybody loves a good wedding and I'm no exception. I've been to a load of them in my native Britain and I must say that I usually have a great time. I've also been to a few abroad, including the Caribbean and Spain, and most recently (last week in fact) to one in the mountains of Sardinia. No two weddings are ever the same and I really enjoyed this one for one or two of the differences from those in the UK. First, the two families spent at least three weeks before the big day preparing all the food, from wonderful home-made delicacies to simple traditional breads and pastas. In my experience, in the UK that onerous task is left to the caterers! In the week leading up to the wedding there is a dinner or some form of celebration every day - training for the stomach I guess. I know that we have the traditional Bachelor party and Bachelorette party, but this is more family orientated and certainly a little less rowdy. This particular ceremony was in a beautiful country church and afterwards the couple was driven to the reception in a wonderfully decorated classic Fiat 500, which was really similar to what happens in the UK, even down to the string of tin cans trailing behind the car! The reception itself was also very similar until I realized that the seven tables in the hall each sat sixty guests (that's four hundred and twenty, for those of you who didn't study Math), an average number for Sardinia but would be considered a very large wedding where I'm from. Instead there was a delightful custom which I'd never seen before, in which six or seven of the male guests pass round the hall banging trays, drums, pots, pans or basically anything that makes a horrendous noise, selling pieces of the groom's tie which has been cut into tiny bits. The money raised is then given to the happy(!) couple to help them set up their new life together. Really nice. Finally the evening saw a lot of traditional dancing, a little disco dancing and some karaoke. Pretty much the part I like best, and again I wasn't disappointed. Can't wait for the next one. 53
Sumber: http://www.esl-lounge.com/student/reading/3r12-traditional-wedding.php 3. Contoh teks dengan level difficult: Mark Rothko Mark Rothko, one of the greatest painters of the twentieth century, was born in Daugavpils, Latvia in 1903. His father emigrated to the United States, afraid that his sons would be drafted into the Czarist army. Mark stayed in Russia with his mother and older sister; they joined the family later, arriving in the winter of 1913, after a 12-day voyage. Mark moved to New York in the autumn of 1923 and found employment in the garment trade and took up residence on the Upper West Side. It was while he was visiting someone at the Art Students League that he saw students sketching a nude model. According to him, this was the start of his life as an artist. He was twenty years old and had taken some art lessons at school, so his initial experience was far from an immediate calling. In 1936, Mark Rothko began writing a book, which he never completed, about the similarities in the children's art and the work of modern painters. The work of modernists, which was influenced by primitive art, could, according to him, be compared to that of children in that \"child art transforms itself into primitivism, which is only the child producing a mimicry of himself.\" In this same work, he said that \"the fact that one usually begins with drawing is already academic. We start with colour.\" It was not long before his multiforms developed into the style he is remembered for; in 1949 Rothko exhibited these new works at the Betty Parsons Gallery. For critic Harold Rosenberg, the paintings were a revelation. Rothko had, after painting his first multiform, secluded himself to his home in East Hampton on Long Island, only inviting a very few people, including Rosenberg, to view the new paintings. The discovery of his definitive form came at a period of great grief; his mother Kate died in October 1948 and it was at some point during that winter that Rothko chanced upon the striking symmetrical rectangular blocks of two to three opposing or contrasting, yet complementary colours. As part of this new uniformity of artistic vision, his paintings and drawings no longer had individual titles; from this point on they were simply untitled, numbered or dated. However, to assist in distinguishing one work 54
from another, dealers would sometimes add the primary colours to the name. Additionally, for the next few years, Rothko painted in oil only on large vertical canvasses. This was done to overwhelm the viewer, or, in his words, to make the viewer feel enveloped within the picture. On February 25, 1970, Oliver Steindecker, Rothko’s assistant, found him in his kitchen, lying on the floor in front of the sink, covered in blood. His arms had been cut open with a razor. The emergency doctor arrived on the scene minutes later to pronounce him dead as the result of suicide; it was discovered during the autopsy that he had also overdosed on anti- depressants. He was just 66 years old. Sumber: https://www.usingenglish.com/comprehension/24.html Dalam evaluasi, penilaian dilihat dari seberapa dekat tingkat kesamaan teks hasil speech note dengan teks aslinya. Jika siswa telah lulus pada level easy, ia dapat melanjutkan ke level medium dan seterusnya. 55
18] Penggunaan Lagu dalam Kegiatan Listening Atin Supartini SMAN 2 Majalaya Sumber gambar: https://www.incimages.com/uploaded_files/image/970x450/getty_578458917_2000133020009280183_117186.jpg Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca Apersepsi Berpasangan Mendengar ü Inti ü Berkelompok Berbicara Penutup Menulis Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya dibutuhkan: Ya Tidak ü • Laptop Tidak ü • Speaker Pendahuluan Ada berbagai model, strategi, dan metode yang bisa diterapkan pada pembelajaran bahasa Inggris. Karena siswa cenderung imajinatif dan aktif, mereka menyukai pembelajaran melalui permainan, cerita maupun lagu yang secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan motivasi dalam mempelajari bahasa Inggris. Dalam kurikulum 2013, lagu dinyatakan secara tersurat dalam Kompetensi Dasar, terutama untuk tingkat SMA X-XII. Contohnya, pada KD di kelas X, tertera di 56
kompetensi inti 3 (Pengetahuan): 3.9 menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja SMA/MA/SMK/MAK. Kompetensi inti 4 (Keterampilan): 4.9 menangkap makna terkait fungsi sosial dan unsur kebahasaan secara kontekstual lirik lagu terkait kehidupan remaja SMA/MA/SMK/MAK Beberapa istilah yang penulis gunakan terkait dengan penerapan pengajaran lagu di kelas yaitu lagu, keterampilan berbahasa dan menyimak dan penulis akan sedikit mengulas tentang istilah-istilah tersebut. Keterampilan berbahasa mencakup empat kegiatan yang meliputi keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan membaca. Salah satu kegiatan yang paling penting namun sering ditinggalkan adalah kegiatan keterampilan meyimak. Kegiatan menyimak saling berhubungan dengan satu sama lain. Menyimak merupakan kegiatan meresepsi, mengolah, serta menginterpretasi suatu permasalahan dengan melibatkan pancaindera seseorang. Menyimak berhubungan dan bermanfaat dengan menyimak dan berbicara, menyimak dan membaca, berbicara dan membaca, serta ekspresi lisan dan ekspresi tulis. “Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. (Tarigan: 1983) Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia berbeda dengan mendengar atau mendengarkan. Menurut pendapat Tarigan (1994:27), “Pada kegiatan mendengar mungkin si pendengar tidak memahami apa yang didengar. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsur kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman karena itu belum menjadi tujuan.” Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha untuk memahami bahan simakan. Oleh karena itu dalam kegiatan menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. 57
Carilah lagu-lagu yang terkait dengan motivasi, pokok/ tema bahasan, popularitas, penggunaan kosakata yang sesuai dengan usia remaja dan pertimbangan lainnya. Setelah mendapatkan lagu yang sesuai, biasanya penulis menghilangkan sejumlah kata yang perlu disimak oleh siswa seperti yang dilampirkan sebagai contoh. Guru memberikan memberikan pertanyaan seperti: makna dari lagu tersebut, apa yang siswa temukan dalam lagu terkait proverb, penggunaan wish dan fakta terkait lagu yang dipelajari dan disimak. The Champion – I was made for this, yeah, I 25. ……………, to Carrie Underwood Feat Ludacris win I am the champion, oh I’ll be the last one 1. ……………. Born champion, Luda Two hands in the air, I’m a champion The C is for the courage I possess 26. ……………, You’ll be looking up at me when it’s over the trauma I live for 2. ……………, I am a 3. ……………, yeah H is for the hurt, but it’s all for 27. ……………, I’m a 4. …………… like Rocky A is for my attitude working through the Put your 5….............. on your back like Ali patience Yeah, I’m 6. …………… I’m 7. ………….. Money comes and goes, so the M is for 28. Paid my 8. ……, can’t lose, I'm own ya, ay ……………, I’ve been working my 9. …………… life Gotta stay consistent, the P is for 29. And now it’s do or die ……………, I am 11. ……………, 12. ……………, 13. ……………, The I is for integrity, innovative career 14. ……………, The O is optimistic, open and never shut They 15. ……………, me down, I get up again And the N is necessary 'cause I’m never givin’ I am the champion, you’re gon’ know my name up You can’t hurt me now, I can’t feel the pain See, they ask me how I did it, I just did it from I was made for this, yeah, I 16. …… ………, to the heart win Crushin' 30. ……………, been doing it from the I am the champion start When they write my story They say that every champion is all about his They gonna say that I did it for 17. ……………, principles But don’t think that I did it for the fame, yeah Carrie I did it for the love of the game, yeah I am 31. ……………, 32. ……………, 33. ……………, And this is my chance I’m taking 34. ……………, All them old records, I’m breaking They 35. ……………, me down, I get up again All you people watching on the TV I am the champion, you’re gon’ know my name You go ahead and put your bets on me, ay You can’t hurt me now, I can’t feel the pain I’ve been waiting my whole life I was made for this, yeah, I 36. ……………, to To see my name in 18. ……………, win I am 19. ……………, 20. ……………, 21. ……………, I am the champion 22. ……………, I’m the champion, yeah, 37. ……………, all 38. They 23. ……………, me down, I get up again ……………, I am the champion, you’re gon’ know my name It’s all about who wants it the most You can’t 24. ……………, me now, I can’t feel I am the champion the pain 39. ……………, for what we 40. ……………, in That’s what champions are made of I am the champion (Yeah, champion) 58
Kegiatan PEMBELAJARAN LISTENING TENTANG LAGU: Pelaksanaan pembelajaran dari Lagu dengan mengisi kata-kata yang hilang dengan kata yang mereka dengar PEMBELAJARAN LAGU: Siswa menyimak, dan mengerjakan tugas SISWA TENGAH MENYIMAK SEBUAH LAGU: Siswa melakukan isian dan mengerjakan perintah terkait lagu (misal menjawab pertanyaan) PENGUMPULAN HANDPHONE: Untuk menghindari kecurangan siswa dengan melakukan browsing, maka siswa menyimpan HP di meja guru MEDIA PEMBELAJARAN LAGU: Media yang dibutuhkan saat memberikan pembelajaran terkait dengan lagu yaitu lembar teks lagu untuk diisi, speaker dan laptop atau bisa langsung menggunakan flashdisk berisi lagu yang akan diberikan dan atau speaker active MENYANYIKAN LAGU: Siswa yang sudah mengerjakan lembar kerja tentang lagu yang di bahas bisa menyanyikan lagu tersebut individu atau bersama-sama. Mengingat bahwa penerapan lagu dalam proses pembelajaran bisa meningkatkan peran aktif siswa terutama kinestetik dan juga menyenangkan setelah ditimpa kejenuhan pembelajara bahasa Inggris, maka penulis menyarankan bahwa pembelajaran tentang lagu perlu diberikan setiap semester tidak hanya di akhir tahun ajaran saja, dengan siswa senang terhadap pembelajaran melalui lagu diharapkan dapat memotivasi siswa dalam upaya peningkatan kemampuan berbahasa terutama Listening skill. Daftar Pustaka https://id.wikipedia.org/wiki/Menyimak, 12102018, 09:10 http://aristhaserenade.blogspot.com/p/keterampilan-menyimak.html , 12102018, 09:15 https://www.mindtools.com/CommSkll/ActiveListening.htm , 12102018, 09:20 http://aphir-comment.blogspot.com/ , 12102018, 09:25 https://www.artikata.com/arti-337186-lagu.html , 12102018, 09:30 https://id.wikipedia.org/wiki/Lagu , 12102018, 09:34 permendikbud_tahun2016_Nomor24_Lampiran47 59
19] Bermain Peran dari Youtube Sunarti SMPN 35 Bandung Sumber gambar: youtube Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Membaca Apersepsi Kegiatan siswa: Mendengar Inti ü Individu Berbicara ü Penutup Berpasangan Menulis Berkelompok ü Alat/ Bahan yang Akses Internet: dibutuhkan: Pengaturan Ruangan/ Ya ü • Laptop Tempat Duduk: Tidak • Proyektor Ya • Kertas/ buku Tidak ü Pendahuluan Bermain peran merupakan suatu hal yang amat menantang bagi para siswa dikarenakan mereka harus memerankan karakter yang bisa jadi bukan karakter mereka sendiri. Dalam pelajaran bahasa Inggris, hal tersebut mungkin saja bisa menjadi kendala terkait bagaimana melafalkan dialog dengan benar disertai dengan ekspresi yang tepat sesuai dengan dialog. Salah satu alternatif untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan mengamati contoh, meniru kemudian memodifikasi adegan dalam sebuah cuplikan film pendek dari aplikasi Youtube. 60
Kendala kurangnya fasilitas internet dapat diatasi dengan mengunduh cuplikan film- film pendek tersebut terlebih dahulu sehingga bisa diputar kapan saja di kelas. Cuplikan film pendek ini bisa saja ditujukan untuk target kemampuan yang berbeda, misalnya hanya dalam aspek penambahan kosakata saja, bukan dalam target kemampuan berbicara. Cuplikan film pendek yang dipilih dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, misalnya untuk kelas 7 dapat memilih tema Greetings atau Self Introduction. Kegiatan • Guru menampilkan empat cuplikan film pendek (kartun) satu persatu, tanpa teks. https://www.youtube.com/watch?v=5SfQhkMsUFk&t=79s https://www.youtube.com/watch?v=wVhG59zh4uQ&t=6s https://www.youtube.com/watch?v=IYUN4XCKyRI&t=173s https://www.youtube.com/watch?v=TV9H0wgiRCY&t=52s • Siswa menonton sambil mendengarkan cuplikan film pendek tersebut dengan seksama, pertama kali tanpa teks kemudian yang kedua kali dengan bantuan teks. • Siswa mencatat definisi dari kata-kata kunci dalam cuplikan film pendek tersebut. • Guru membahas definisi tersebut agar siswa dapat lebih memahami maksudnya • Siswa membuat kelompok dan memilih cuplikan film pendek mana yang akan mereka tampilkan • dalam kegiatan bermain peran (jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah karakter yang ada dalam setiap cuplikan, misalnya Cinderella 4 karakter, Wreck-it Ralph 3 karakter dst.) • Siswa menampilkan cuplikan film pendek yang mereka pilih. • Guru memberikan apresiasi dengan memberikan selempang/pita bertuliskan The Most Talented Actor/Actress J 61
20] Digital Storytelling dengan Menggunakan Sreencast-O-Matic Titin Rostika SMPN 1 Lembang Sumber gambar: https://screencast-o-matic.com Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca Apersepsi Berpasangan Mendengar Inti ü Berkelompok Berbicara ü Penutup Menulis Pengaturan Ruangan/ Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Akses Internet: dibutuhkan: Ya Ya ü • Laptop Tidak ü Tidak • Telepon genggam Pendahuluan Teknologi di jaman sekarang memiliki dua sisi yang sangat bertolak belakang. Sisi yang sangat merugikan, adalah ketika teknologi menjadi kendala dalam pembentukkan karakter baik bagi peserta didik. Adapun sisi positifnya, tenologi dapat menjadi alat yang dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran, termasuk pembelajaran bahasa Inggris. 62
Dari sekian banyak ragam teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Inggris,penulis menggunakan aplikasi Screencast-O-Matic. Aplikasi ini adalah alat untuk mengkreasi video yang praktis dan sering digunakan dalam bidang pendidikan. Kegiatan Kalau penulis ingin memiliki portofolio tentang presentasi atau penampilan peserta didik yang sedang bercerita, biasanya peserta didik akan direkam secara langsung dengan menggunakan handycam atau handphone. Kemudian penulis mencoba dengan menggunakan aplikasi Screen-O-Matic, dengan cara: • Siapkan laptop dengan jaringan internet untuk mengunduh aplikasi Sreencast-O- Matic. • Kemudian bagikan kepada para peserta didik. Boleh juga peserta didik mengunduh sendiri aplikasi tersebut. • Mulailah guru memberikan pemodelan tentang pemakaian aplikasi untuk merekam cerita. • Peserta didik merekam cerita mereka melalui aplikasi ini • Peserta didik dapat menghapus rekaman yang dianggap kurang sempurna dan membuat rekaman yang lebih baik. • Informasi lebih lanjut mengenai aplikasi bisa dilihat di: https://screencast-o- matic.com Variasi Bila dikehendaki, bisa juga peserta didik menggunakan variasi dengan menambahkan gambar atau tulisan dalam videonya tersebut. Kegiatan lanjutan: Menonton bersama hasil rekaman. 63
21] Diskusi dengan Whatsapp Group Hendra Sanjaya SMPN 4 Lembang Sumber gambar: http://whatsapp.com Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi ü Berpasangan Mendengar Inti Berkelompok Berbicara Penutup Menulis ü Alat/ Bahan yang Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: dibutuhkan: Tempat Duduk: Ya ü • Telepon genggam Ya Tidak • Buku tulis Tidak ü Pendahuluan Media sosial merupakan sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi di dalamnya, sebagai contohnya adalah whatsapp. Whatsapp sendiri adalah aplikasi platform ringkas yang kemunculannya sangat bermanfaat untuk kemajuan tidak hanya dibidang komunikasi saja tetapi juga di bidang pendidikan. Berikut contoh pemanfaatan wa di kelas. 64
Kegiatan • Siswa membuat group kelas termasuk guru mata pelajaran • Guru meng-upload sebuah lagu berbahasa Inggris di group wa • Siswa mendengarkan lagu tersebut • Guru menjadi fasilitator dalam diskusi berbahasa Inggris dengan topik yang berhubungan dengan lagu • Setelah itu siswa diberikan sebuah sinopsis sebuah film yang sedang tayang • Kemudian siswa diajak diskusi tentang pendapat film tersebut dalam bahasa inggris Variasi • Topik diskusi dapat diganti dengan film: guru mengunggah sinopsis film yang sedang tayang di bioskop • Sebagai kegiatan lanjutan, diskusi dapat dilakukan di kelas • Guru mengajarkan frasa ‘agreement’ dan ‘disagreement’ yang bisa digunakan siswa pada saat berdiskusi di wa atau di kelas. 65
22] Duolingo Anis Widjiyanti SMKN 1 Sukabumi Sumber gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Duolingo Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi Berpasangan Mendengar ü Inti Berkelompok Berbicara ü Penutup Menulis ü Companion ü Pengaturan Ruangan/ Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Akses Internet: dibutuhkan: Ya Ya ü • Telepon genggam Tidak ü Tidak • Laptop Pendahuluan Duolingo adalah aplikasi pembelajaran bahasa asing paling populer yang dikemas dalam bentuk permainan (gamification). Pada Oktober 2018, Duolingo telah digunakan oleh 300 juta pengguna yang mempelajari 87 bahasa dalam 37 bahasa pengantar. Bahasa Inggris, untuk saat ini, adalah satu-satunya bahasa yang diajarkan menggunakan pengantar bahasa Indonesia. 66
Dulingo dikembangkan pada tahun 2009 di Pittsburgh, Amerika Serikat. Pada tahun 2012, Duolingo meluncurkan aplikasi mobile yang dapat diunduh dari perangkat berbasis iOS dan pada tahun 2013 Dulinggo dapat diunduh melalui Android. Duolingo dapat digunakan secara mandiri oleh semua orang yang ingin menguasai bahasa asing. Selain itu, Duolingo juga menyediakan Duolingo School yang dapat digunakan guru sebagai supplemen pembelajaran. Tulisan ini akan membahas mengenai pemanfaatan Duolingo School oleh guru. Kegiatan • Untuk memulai Duolingo School, kunjungi laman https://schools.duolingo.com/. Lalu buatlah akun. Jika telah menjadi pengguna Duolingo, akun yang sama dapat digunakan untuk login di Duolingo Schools. • Lalu klik “Create Classroom”. • Isi profil kelas. • Undang siswa untuk bergabung dengan cara membagi link atau membuatkan akun untuk siswa. Link dapat dikirim dengan email sedangkan akun baru dapat diberikan 67
pada siswa untuk diakses. Duolingo akan mengirimkan rooster berisi username dan password siswa. Jika siswa telah memiliki akun Duolingo, siswa dapat menggunakannya dengan cara saat loggin mengizinkan guru untuk melihat progress pembelajaran. • Saat siswa sudah bergabung, akan tampak ikon siswa. 68
• Anjurkan siswa untuk memilih “Basics” (agar semua siswa mulai dari level yang sama) atau “Placement Test” (untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan bahasanya). Variasi Duolingo bisa dimanfatkan sebagai: • Game untuk meningkatka motivasi melalui kompetisi • Pengisi waktu bagi siswa yang meyelesaikan tugas di kelas lebih dulu. • Pekerjaan rumah • Warm-up activity sebelum memulai pembelajaran. • Tugas saat liburan untuk menjaga kemampuan bahasa agar tidak menurun selama tidak digunakan di kelas. 69
23] POST IT (Classtools.net) Cicin Kuraesin SMAN 27 Bandung Sumber gambar: classtools.net Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Membaca ü Apersepsi Kegiatan siswa: Mendengar ü Inti ü Individu ü Berbicara ü Penutup Berpasangan ü Menulis ü Berkelompok ü Alat/ Bahan yang Akses Internet: dibutuhkan: Pengaturan Ruangan/ Ya ü • Telepon genggam Tempat Duduk: Tidak • Laptop Ya ü • Proyektor Tidak Pendahuluan Kemampuan mengkomunikasikan sebuah ide, pemikiran atau gagasan adalah sebuah hal yang penting dalam pembelajaran bahasa. Seiring dengan program literasi digital, maka hasil sebuah pemikiran kiranya perlu untuk dikemas dengan cara yang menarik pula, dalam hal ini maksudnya tidak selalu harus berbentuk lisan namun juga perlu didukung dengan ilustrasi menarik dan proses pembuatan yang menantang yang melibatkan digital tools. Alih-alih menggunakan poster 2D yang memerlukan kemampuan artistik atau design yang mendukung, alternatif lain yang dapat dipakai adalah POST IT dari Classtools.net. Tools ini sangat mungkin sekali dipakai untuk siswa 70
di tingkat SMP dan SMA, cukup sederhana namun menarik untuk digunakan oleh guru saat menjelaskan sebuah materi. Kegiatan • Langkah pertama adalah masuk ke situs classtools.net. Kemudian pilih tool Post it. • Isi Tittle bar dengan judul yang kita inginkan. • Pilih gambar yang sesuai dengan bahasan dari file yang telah disimpan di komputer/ sebelumnya. • Tuliskan isi materi dalam ikon add a label. Ukuran label bisa disesuaikan dengan kebutuhan dengan menahan navigasi box di sudut kanan label. Warna label pun dapat dipilih sesuai pilihan warna yang telah disediakan di box warna di sudut kiri label. Drag/ geser kotak label ke posisi yang kita inginkan. 71
• Jika data atau keterangan yang kita inginkan seluruhnya telah termuat dalam Post it, yang kita buat selanjutnya tinggal dicetak atau disimpan dengan cara pilih ikon print atau save web page yang berupa gambar disket di kanan bawah. Variasi • Tool ini bisa di gunakan untuk presentasi hasil writing group work tentang teks tertentu misalkan biography, analytical exposition, description ataupun narrative. • Tools ini pun dapat digunakan guru untuk menjelaskan sebuah materi dalam mata pelajaran yang lain 72
24] Penggunaan Cartoon Story Maker dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Ade Sobandi SMP Negeri 6 Kota Sukabumi Sumber gambar: pribadi Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Membaca ü Apersepsi Kegiatan siswa: Mendengar ü Inti ü Individu Berbicara ü Penutup Berpasangan ü Menulis ü Berkelompok ü Alat/ Bahan yang Akses Internet: dibutuhkan: Pengaturan Ruangan/ Ya ü • Proyektor Tempat Duduk: Tidak ü • Kertas Ya • Komputer Tidak ü • Sound devices Pendahuluan Menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran akan menentukan sebuah pembelajaran efektif atau tidak. Media pembelajaran yang dipilih pun harus sesuai dengan materi pelajaran, tujuan pembelajaran, kondisi siswa dan ketersediaan sarana yang ada di sekolah. 73
Media pembelajaran yang akan dibahas di sini adalah penggunaan sebuah aplikasi sederhana dengan nama Cartoon Story Maker (CSM). CSM adalah software sederhana berbasis kartun layar 2 dimensi untuk menggambarkan percakapan dan dialog. Cerita dapat dapat dibuat dalam jumlah frame yang tidak terbatas. Kita juga bisa melihat frame satu persatu atau bisa juga dalam bentuk video antar frame. Fitur dari software ini antara lain:Karakter dan latar bisa dipilih sendiri, Mengimpor gambar Anda sendiri, gelembung teks dan kotak informasi, akses tombol panel impor suara rekaman, terdapat perekam untuk menambah rekaman suara Anda sendiri, unlimited jumlah frame, Copy dan paste frame, Pratinjau, fungsi print, cerita yang disimpan dapat dibuka dan diedit, copy dan paste dari dokumen teks lainya. Kelebihan dari program ini adalah: • Keterampilan yang bisa disasar bisa bervariasi, mulai dari keterampilan membaca, mendengarkan, berbicara dan menulis. Sehingga dalam satu software saja guru bisa fokus pada empat keterampilan sekaligus. • Software bisa didapatkan secara gratis. • Penggunaannya relatif mudah dan sederhana. Tidak diperlukan kemampuan tingkat tinggi dalam mengoperasikannya. Siswa bisa bekerja dengan cara click and drag. Meskipun demikian perlu latihan dan pengenalan fungsi dari setiap menu atau tool yang ada pada CSM. • Bisa memfasilitasi kerja kelompok karena dalam ceritanya biasanya berpasangan ataupun lebih dari dua orang sehingga memungkinkan dan mengharuskan siswa untuk bekerjasama dan aktif. • Tidak perlu koneksi internet. Software ini bisa dijalankan secara offline yang bisa mengurangi keterbatasan fasilitas yang ada di sekolah. 74
Berikut ini adalah contoh tampilan software CSM. Source: https://www.education.vic.gov.au/languagesonline/games/cartoon/ Kegiatan • Pertama yang harus diberikan kepada siswa adalah konsep pembelajaran yang dilaksanakan. Pastikan mereka paham apa yang akan mereka kerjakan, apa yang diharapkan sebagai produk akhir dari kegiatan dan mengerti cara melaksanakannya. Sampaikan materi pelajaran yang sesuai yang bisa difasilitasi oleh software CSM ini. Secara umum hampir setiap materi yang berkaitan dengan dialog atau percakapan ataupun ungkapan bisa menggunakan CSM. Karena secara umum bisa dipastikan tiap KD dalam Bahasa Inggris terutama SMP mengarah pada percakapan. • Siapkan software yang akan digunakan dan pastikan sudah ter-install di komputer / laptop siswa. Untuk mendownload program CSM, anda bisa menemukannya di halaman berikut https://www.education.vic.gov.au/languagesonline/games/cartoon/. Ikuti langkah penginstalan sesuai petunjuk dari installer. • Berikan contoh penggunaan CSM kepada siswa. Bisa juga diperlihatkan contoh file cerita yang sudah jadi pada mereka sehingga siswa mendapatkan gambaran akan seperti apakah cerita mereka nantinya dan bagaimana cara menggunakan software CSM di komputer. 75
• Selanjutnya siswa diminta membuat naskah dialog di bukunya masing-masing yang nantinya akan dibuatkan ke dalam program CSM. Jika diperlukan, guru bisa membantu memeriksa atau mengedit naskah dialog dari siswa jika ada yang kurang tepat. Beberapa siswa bahkan diperbolehkan untuk latihan terlebih dahulu membacakan dialog yang akan mereka masukkan ke dalam program, guru bisa memberikan masukan dan koreksi. • Langkah selanjutnya adalah membuat cerita dari dialog yang sudah disiapkan. Jika memungkinkan jumlah komputer dan siswa bisa berbanding 1:2 atau sesuai dengan kebutuhan. Siswa diminta untuk membuat cerita dari frame 1 sampai frame akhir. Jika frame-nya sudah siap, siswa bisa mengisi suara untuk setiap frame dengan cara merekam suara mereka sendiri dan menyimpannya dalam CSM. Siswa bisa menggunakan headset yang memiliki mic untuk perekaman suara. Sebagai catatan, diperlukan suasana yang tenang untuk merekam suara agar tidak terlalu banyak gangguan suara lainnya yang akan mengaburkan suara utama. • Jika sudah selesai, file disimpan dan dikumpulkan kepada guru untuk mendapatkan penilaian. File video pun bisa disimpan dan diupload melalui youtube sebagai bagian dari fase communicating. Cara lainnya bisa juga file tersebut dipresentasikan dan diperlihatkan kepada teman sekelasnya untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan. DAFTAR PUSTAKA https://www.education.vic.gov.au/languagesonline/games/cartoon/ 76
25] Kartu Ucapan dengan Aplikasi Gambar Kolase Tintin Sri Suprihatin SMP Negeri 9 Bandung Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi Berpasangan ü Mendengar Inti ü Berkelompok ü Berbicara Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya ü dibutuhkan: Ya ü Tidak ü • Komputer/ laptop Tidak ü • Smartphone • Aplikasi gambar kolase Pendahuluan Seiring dengan perkembangan jaman, kita harus melakukan kegiatan pembelajaran yang didukung oleh teknologi, maka guru harus berperan dalam memfasilitasi peserta didik sesuai dengan tuntutan tersebut. Ditambah sudah lebih dari 90 persen peserta didik kita memang biasa membawa smartphone ke sekolah (berdasarkan survey 77
sederhana yang dilakukan penulis di sekolah tempatnya mengajar). Alih-alih melarang peserta didik membawa dan menggunakan smartphone tersebut, alangkah baiknya guru krearif menyiasati pembelajaran dengan memaksimalkan manfaat alat tersebut. Terlebih lagi dengan konsep pembelajaran yang ramah lingkungan, guru harus pula bijak dan pandai mengarahkan peserta didik untuk meminimalisir penggunaan kertas di kelas. Sebelum hadirnya smartphone, ucapan hari istimewa seperti hari ulang tahun, hari besar keagamaan, perayaan hari khusus, dll. disampaikan melalui kartu ucapan yang dikirimkan melalui pos. Namun, seiring dengan semakin canggihnya teknologi ucapan tersebut banyak yang disampaikan melalui surel maupun aplikasi pesan tertentu. Untuk itu artikel ini memberikan alternatif pada guru bahasa Inggris untuk dapat mefasilitasi peserta didik dalam membuat kartu ucapan sesuai dengan materi pada Kompetensi Dasar. Aplikasi gambar yang dapat digunakan antara lain, Photo Grid, Photo Collage, Photoshop, PicsArt, dan masih banyak lagi. Sebagai catatan bahwa Pembelajaran ini disajikan dalam Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Kegiatan Pertemuan 1 Pada pertemuan 1, guru menyampaikan materi pengetahuan mengenai kartu ucapan sesuai dengan KD 3.5 yaitu, “Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk greeting card, dengan memberi dan meminta informasi terkait dengan hari-hari spesial, sesuai dengan konteks penggunaannya.” Kegiatan pada pertemuan 1 ini tidak akan dirinci lebih lanjut karena pembelajaran menggunakan aplikasi gambar kolase akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Namun guru harus menyadari bahwa penguasaan peserta didik terhadap KD 3.5 akan berpengaruh banyak terhadap kegiatan di pertemuan 2. 78
Pertemuan 2 • Guru menyampaikan materi keterampilan sesuai KD 4.5 kepada peserta didik yaitu, “Menyusun teks khusus dalam bentuk greeting card, sangat pendek dan sederhana, terkait hari-hari special dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks.” • Guru menyampaikan lingkup penilaian KD 4.5 sesuai kaidah penulisan yang telah dibahas di pertemuan sebelumnya. Kriteria penilaian berikut dapat menjadi panduan penilaian guru: Kesesuaian teks dengan fungsi sosial yang dimaksud; Kelengkapan Struktur teks greeting card; Penggunaan unsur kebahsaan yang tepat; Keseuaian gambar/desain dengan tema greeting card yang dibuat. Namun guru haruslah berhati-hati ketika memberikan penilaian gambar/desain greeting card yang dibuat peserta didik. Karena tujuan kegiatan ini bukan mencari gambar/desain ‘bagus’ sehingga bias menjadi penilaian seni. • Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil. (Collaborative Learning) • Guru menyajikan suatu masalah terhadap peserta didik terkait isu pemanasan global yang mengarah pada penggunaan kertas yang sangat berlebihan. Penyajian masalah bisa disampaikan guru melalui gambar proses pembuatan kertas, mulai dari tahap 79
penebangan pohon sampai ke hasil kertas jadi. Bisa juga dengan diberikan rasio penebangan pohon yang diperlukan sampai menjadi kertas yang digunakan peserta didik. • Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifikasi apa saja yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. • Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi melalui berbagai macam cara untuk menemukan alternatif penyelesaian masalah • Guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang tepat dari berbagai alternatif yang ada. Di sini guru harus pandai mengkerucutkan ide peserta didik sehingga munculah pemecahan masalah sesuai dengan tujuan awal pembelajaran, yaitu memaksimalkan penggunaan salah satu aplikasi gambar kolase di smartphone. Bila peserta didik belum mempunyai aplikasi gambar kolase yang dimaksud, mereka dapat mengunduhnya melalui playstore atau appstore. • Peserta didik dapat mulai berkreasi menggunakan aplikasi gambar kolase yang terdapat dalam smartphone mereka. Tema greeting card pada setiap kelompok bisa bervariasi seperti ucapan selamat ulang tahun, hari ibu, peringatan hari besar keagamaan, ucapan selamat meraih prestasi, atau bahkan ungkapan bela sungkawa. • Kelompok yang telah menyelesaikan tugasnya dapat saling mengirimkan ke kelompok lain agar dapat dikritisi dan diberi saran oleh kelompok lain. Berilah waktu kepada setiap kelompok untuk merevisi hasil karyanya berdasarkan kritisi dan saran dari kelompok lain. 80
Kritik dan saran bisa berupa koreksi terhadap fungsi sosial teks, struktur teks, unsur kebahasaan, dan kesesuaian gambar/desain. • Setelah merevisi, peserta didik mengirimkan hasil karyanya melalui pesan pribadi whatsapp atau surel atau aplikasi pesan lainnya. Contoh Greeting Card kreasi peserta didik bertema Mother’s day Variasi ● Kegiatan menulis ini bisa diaplikasikan pada kegiatan membuat kartu undangan, iklan, notice dll. ● Guru juga dapat menampilkan karya peserta didik untuk diapresiasi bersama melalui layar proyektor. 81
26] ‘Speak and Spell’ untuk Kegiatan Pronunciation Sulistiyani Dyah Purwaningsih Independent Writer/ Yayasan Kartika Jaya Cab. XVIII Jayakarta Sumber gambar: http://4.bp.blogspot.com/- bO73W6Kz1Vc/TueXqQiGGdI/AAAAAAAADUM/bXgZS8kGAGw/s1600/British+Council+learn+English+Kids.jpg Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi ü Berpasangan ü Mendengar ü Inti Berkelompok ü Berbicara ü Penutup Menulis Pengaturan Ruangan/ Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Akses Internet: dibutuhkan: Ya ü Ya ü • Komputer/ laptop Tidak ü Tidak • Smartphone • Proyektor Pendahuluan Learningenglishkids.britishcouncil.org adalah salah satu website untuk belajar bahasa Inggris yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Bagi guru, media yang menawarkan berbagai materi dan native speaker yang terpercaya ini, tentunya akan 82
sangat membantu dalam penyampaian bahan pembelajaran secara lebih mudah dan pastinya lebih variatif. Website pembelajaran yang ditujukan bagi young learners ini memberikan beberapa pilihan bahan ajar sesuai dengan tingkat kemampuan anak. Menariknya, website ini juga menyediakan tampilan-tampilan yang menggugah minat anak-anak untuk belajar lebih jauh. Pendalaman masing-masing skill berbahasa dikemas secara terpisah namun tetap saling mendukung satu sama lain. Misalnya saja, pada sesi “Speak and Spell”, anak-anak tidak hanya diberikan bagaimana cara pengucapan kata yang benar dalam bahasa Inggris, tetapi juga mereka dapat belajar mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Dilengkapi dengan permainan spelling yang didukung oleh gambar-gambar serta video menarik, website ini sangat direkomendasikan untuk dijadikan sebagai salah satu media pendukung bagi para guru dalam mengajar bahasa Inggris sebagai Foreign Language atau Second Language. Kegiatan Pertemuan 1 • Guru menampilkan beberapa kata bahasa Inggris di proyektor yang dihubungkan langsung dengan website. • Anak-anak diajak terlibat untuk menebak bagaimana kata tersebut diucapkan dalam bahasa Inggris. • Guru memilih salah satu kata yang ditampilkan sehingga anak-anak akan mendengarkan dengan jelas pengucapan yang benar dari kata tersebut. • Anak-anak menirukan pengucapan kata tersebut dengan benar baik secara individu maupun berkelompok. • Lalu guru melanjutkan dengan kosakata yang lain yang kemudian akan ditirukan oleh anak-anak secara benar. 83
• Anak-anak diminta mencari kosakata tersebut untuk dipasangkan dengan gambar yang disediakan. • Guru dan siswa mencocokkan tugas yang dikerjakan siswa secara bersama- sama. • Guru mengajak siswa untuk mengucapkan kosakata tersebut dalam bentuk kalimat sederhana yang dibuat oleh guru atau siswa. Pertemuan 2 • Guru menampilkan sebuah cerita pendek yang ada di web tersebut. • Siswa ditunjukkan bahwa dalam cerita pendek tersebut, siswa akan disediakan teks bacaan berikut cara pengucapannya. • Siswa diminta menyimak bacaan tersebut secara individu. Guru memutarkan video tersebut kalimat demi kalimat. • Siswa menirukan ucapan seperti yang ada dalam video tersebut kalimat demi kalimat hingga cerita selesai. • Siswa diminta kembali mendengarkan dan menyimak video yang diputar utuh- dari awal sampai akhir. • Guru dan siswa membahas isi cerita untuk lebih memahami makna serta jalan cerita yang dibacanya. • Siswa secara individu dalam kelompok membaca secara bergantian dan disimak oleh kawan-kawan yang lainnya. • Siswa membandingkan hasil diskusi/pekerjaan mereka dengan teman/kelompok lain. Pertemuan 3 • Guru memutar lagu yang ada di website. • Siswa menyanyi secara bersama menirukan kosakata dalam lagu tersebut. • Siswa mengulang lagu tersebut sampai lancar secara keseluruhan secara baik dan benar pengucapannya. 84
Variasi ● Guru dapat memberikan materi tambahan bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih bagus untuk mendengarkan materi–materi lain yang ada di “speak and spell” sebagai materi pengayaan. ● Bagi slower learners, pengulangan mendengarkan menjadi alternatif untuk lebih memahami dan menghafal kosakata dan cara pengucapan secara lebih baik. ● Lagu-lagu yang ada di website ini dapat juga dimanfaatkan untuk menarik siswa dengan variasi musik yang ditujukan untuk mempelajari pronunciation dan kosakata baru. Catatan: Pada saat menyanyikan lagu, guru dapat menggunakan alat bantu seperti keyboard untuk lebih menghidupkan suasana atau cukup dengan menggunakan musiknya saja yang dapat di- download melalui web tersebut. Gerakan-gerakan yang lucu untuk mendeskripsikan lagu dapat juga diterapkan untuk anak-anak usia dini untuk menarik minat anak mempelajari vocabulary dalam lagu. 85
27] ‘6 Minutes English’ for Improving Listening Skills Sulistiyani Dyah Purwaningsih Independent Writer/ Yayasan Kartika Jaya Cab. XVIII Jayakarta Sumber gambar: https://lh3.googleusercontent.com/AIiHqrnEcliS4mLLB7SN3vn5onWxdh7IM4NAYyiwVRCxy8pZIhV7P00F4IJVL067swk Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi ü Berpasangan ü Mendengar ü Inti ü Berkelompok ü Berbicara ü Penutup Menulis Pengaturan Ruangan/ Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Akses Internet: dibutuhkan: Ya ü Ya ü • Kertas Tidak ü Tidak • Smartphone • Proyektor Pendahuluan BBC (British Broadcasting Council) adalah salah satu stasiun penyiaran yang menawarkan berbagai informasi baik melalui media televisi, radio maupun online. Sebagai media penyiaran dunia, BBC sangat terpercaya untuk dimanfaatkan sebagai 86
media pembelajaran bahasa Inggris dari penutur aslinya. Salah satu program yang ditawarkan untuk belajar bahasa Inggris adalah 6 Minutes English, di mana program tersebut menyediakan episode-episode yang berbeda dalam setiap pekannya, dan akan di-upload setiap hari Kamis. Salah satu tolak ukur keberhasilan berbahasa adalah memahami pembicaraan dari bahasa sumbernya. Oleh karena itu, bagi foreign language learners, listening menjadi salah satu skill yang harus dikuasai. Namun demikian, pada kenyataannya, listening ini cukup sulit dikuasai oleh para pembelajar bahasa Inggris. Dengan memanfaatkan 6 Minutes English ini, diharapkan para siswa dapat mendengar penutur asli menyampaikan informasi dalam bahasa sumber yang terpercaya sehingga ketrampilan mendengarkan dapat meningkat dengan pemberian latihan-latihan yang signifikan. Kegiatan Pertemuan 1 • Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mendengarkan 6 Minutes English dari BBC setiap pekannya. Dalam 1 pekan siswa diberikan tugas untuk mendalami materi listening pada pekan tersebut. Setiap episode akan ditampilkan di website BBC selama 30 hari dan setiap pekannya akan diupload postingan baru dengan tema yang berbeda. • Siswa mendengarkan dengan seksama untuk mendapatkan informasi serinci mungkin tentang isi yang disampaikan oleh penyiar berita. • Siswa mencatat apa saja yang disampaikan oleh native speaker tersebut dengan menggunakan strategi 5W1H untuk mendapatkan informasi secara rinci. • Siswa bersama guru mendiskusikan di kelas baik secara individu maupun kelompok tentang apa yang didengarnya. • Guru memutar kembali 6 Minutes English di kelas untuk kembali mengecek pemahaman siswa terhadap materi. Pemutaran materi dapat dilakukan secara sepenggal-sepenggal lalu secara keseluruhan. 87
• Siswa menulis kembali dengan bahasanya sendiri tentang apa yang didiskusikan di kelas. Pertemuan 2 • Guru memberikan kosakata baru yang ada dalam materi listening pada pertemuan ke 1 • Siswa secara berkelompok atau individu mencari arti kata tersebut dan memahami maknanya. • Siswa disuruh mencari sinonim, antonim bila ada. • Siswa membuat kalimat baru dengan menggunakan kosakata baru tersebut. • Siswa membandingkan hasil diskusi/pekerjaan mereka dengan teman/kelompok lain. 88
28] Speaking Practices by Using Flashcards Sulistiyani Dyah Purwaningsih Independent Writer/ Yayasan Kartika Jaya Cab. XVIII Jayakarta Sumber gambar: https://www.eslflashcards.com/card-category/vocabulary/ Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca Apersepsi ü Berpasangan ü Mendengar Inti ü Berkelompok ü Berbicara ü Penutup Menulis Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya ü dibutuhkan: Ya ü Tidak ü • Kertas Tidak ü • Proyektor Pendahuluan Kemampuan berbicara menjadi salah satu target berhasilnya suatu pembelajaran berbahasa. Kemampuan ini dapat digali dan dikembangkan melalui metode gambar, baik gambar yang berdiri sendiri ataupun berangkaian. Website www.eslflashcards.com memberikan banyak pilihan untuk pembelajaran berbicara sesuai dengan tingkat usia dan perkembangan. 89
Kartu bergambar membantu siswa untuk berimajinasi dan mengolah kata-kata menjadi kalimat yang diungkapkan melalui berbicara. www.eslflashcards.com terbagi dalam tiga kategori besar yakni vocabulary, pronunciation dan phonics, dan grammar. Menurut ukurannya, flashcards dibagi menjadi tiga kelompok ukuran yaitu large cards untuk kegiatan klasikal di kelas. Lebih dikenal sebagai poster dinding. Medium cards digunakan untuk kelompok belajar, sedangkan small cards sesuai untuk kerja berpasangan atau individu. Kegiatan Pertemuan 1 • Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa grup belajar. • Setiap kelompok diberikan kartu bergambar sesuai tema. • Siswa mengamati gambar yang diperoleh pada setiap kelompoknya. • Setiap anak pada masing-masing kelompok menceritakan apa yang ada di dalam gambar. Anggota dalam kelompok dapat memberikan pertanyaan berkaitan dengan gambar atau cerita yang disampaikan. Pertemuan 2 • Siswa diberikan kartu bergambar dalam kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. • Siswa berdiskusi kembali untuk menyajikan cerita yang ada dalam kartu bergambar. • Masing-masing kelompok menyajikan paparan yang berkaitan dengan gambar di depan kelas. • Kelompok lain disarankan untuk memberikan feedback ataupun pertanyaan berhubungan dengan penyajian kelompok tersebut. • Guru memberikan saran dan kritik berkaitan dengan penyajian cerita bergambar. Pertemuan ke 3 • Masing-masing siswa memilih gambar yang sudah disediakan dalam website yang ditunjuk. 90
• Siswa mempersiapkan cerita atau presentasi secara individual di rumah untuk disampaikan di depan kelas. Variasi Guru dapat memberikan variasi flascards yang berbeda pada murid dalam setiap kelompok. Selanjutnya antar murid dapat mengajukan pertanyaan untuk menebak kegiatan yang digambarkan dalam flashcard teman lainnya. Semakin banyak dan bervariasi pertanyaan, maka akan sangat membantu siswa untuk mengekspresikan ide dan merangkai kalimatnya. 91
29] ‘Writing Practice’ at learnenglishkids.britishcouncil.org/en Sulistiyani Dyah Purwaningsih Independent Writer/ Yayasan Kartika Jaya Cab. XVIII Jayakarta Sumber gambar: http://learnenglishkids.britishcouncil.org/en Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi ü Berpasangan Mendengar Inti ü Berkelompok ü Berbicara Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya ü dibutuhkan: Ya ü Tidak • Kertas Tidak ü • Proyektor • Telepon genggam Pendahuluan Menulis bagi foreign language learners mempunyai tingkat kesulitan tersendiri karena antara ucapan dengan tulisan tidak sama. Belajar menulis melalui media website tentu saja akan menarik minat siswa karena tampilan yang berbeda pula. 92
Learningenglishkids.britishcouncil.org/en sebagai media belajar anak menyediakan fitur-fitur menarik yang eye catching untuk mengundang anak membaca. Writing Practice tersedia dalam tiga level dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Writing practice dilengkapi dengan games untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap bacaan. Selanjutnya, siswa diarahkan untuk menghasilkan tulisannya sendiri sesuai tema yang dibaca sebelumnya. Flashcards yang printable dapat dimanfaatkan untuk menarik minat siswa dalam menulis tentang suatu benda, makhluk hidup maupun kejadian. Kegiatan Pertemuan 1 • Guru menyampaikan apersepsi sebagai warming up. Lalu menampilkan website pada bagian writing practice. • Guru mengambil beberapa kosakata baru untuk menstimulasi anak memahami teks. • Anak-anak membaca teks yang ditampilkan di website. Untuk alasan kepraktisan, guru dapat menyediakan teks dalam bentuk print. • Untuk mengetahui tingkat pemahaman, anak diminta menyelesaikan games yang disediakan berkaitan dengan teks yang telah dibacanya. • Guru dan siswa membahas jawaban pada sesi games sesuai teks • Pada sesi discussion di website, guru meminta siswa untuk menceritakan melalui tulisan tentang sesuatu yang berhubungan dengan tema. Misalnya, pada materi animal fact file, siswa diminta untuk menuliskan tentang binatang yang disukainya. Lalu mengembangkannya tentang keanekaragaman binatang di negaranya. Pertemuan 2 • Guru meminta 2 atau 3 siswa untuk menuliskan ceritanya di depan kelas tentang tugas pada pertemuan sebelumnya. Misalnya tentang binatang di daerah tertentu. • Siswa lain memberikan komentarnya tentang tulisan dari teman sekelasnya. 93
• Guru memancing siswa dengan memperkenalkan vocabulary baru yang belum ditulis siswa dan masih berhubungan dengan tema . • Kemudian, guru meminta beberapa siswa lain untuk kembali menuliskan ceritanya di depan kelas. • Siswa diminta untuk memberikan koreksi terhadap tulisan tersebut seperti yang dicontohkan guru sebelumnya. Pertemuan 3 • Guru menyediakan beberapa flashcard yang dapat dicetak dari website • Siswa diminta untuk membuat kalimat sesuai dengan flashcard yang disediakan. • Flashcard dapat dirangkai dalam satu kesatuan cerita. Variasi ini dikembangkan sesuai dengan kreativitas dan kemampuan siswa. Variasi ● Guru dapat memberikan materi tambahan bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih bagus untuk menceritakan kejadian yang sederhana berdasarkan gambar ● Bagi slower learners, pemberian gambar untuk dideskripsikan, menjadi alternatif dalam membuat mengembangkan kemampuan berkomunikasi menggunakan kalimat sederhana. Catatan: Berbagai macam flashcard yang eye catching dengan kosakata di bawahnya dapat digunakan siswa untuk merangkainya menjadi kalimat sederhana. Selanjutnya dapat dikembangkan menjadi sebuah cerita panjang. Bias jadi dalam satu kelompok diberikan flashcard yang berbeda dengan kelompok lainnya untuk menghasilkan cerita yang beragam pula. 94
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107