["2. Angka Rupiah di format dengan accounting 3. Judul Kolom beri format : Aligment , Wrap Text 4. Sel B7 di isi dengan Rumus : =SLN($C$2;$C$4;$C$3) Tanda $ muncul karena setelah mengklik sel C2 di tekan tombol F4. Tujuannya untuk mengabsolutkan sel C2. Sel Absolut adalah istilah untuk sel yang alamatnya berada dalam kondisi terkunci. Tujuan dari penguncian ini adalah agar alamat sel tidak mengalami perubahan saat dilakukan proses Auto Fill yang selalu menambahkan alamat sel ke sel berikutnya. Untuk sel C4 dan C3 juga di absolutkan dengan cara yang sama. Kemudian Sel B7 copy ke bawah sampai sel B11. 5. Sel C7 diisi dengan Rumus : =B7 6. Sel D7 diisi dengan Rumus : =C2-B7 7. Sel C8 diisi dengan Rumus : =B8+C7, kemudian copy ke bawah sampai C11 8. Sel D8 diisi dengan Rumus : =D7-B8 ,kemudian copy ke bawah sampai D11 Setelah selesai diberi fungsi SLN maka hasilnya seperti berikut ini. 2. Analisis Fungsi SYD (Sum Of Year Digits method) Pada dasarnya fungsi SYD hampir sama dengan fungsi lainnya yang berhubungan dengan penghitungan penyusutan Asset. Yang paling terlihat sama adalah argumen dari semua fungsi ini yang hampir dipastikan memiliki 4 argumen yaitu cost, salvage, life dan per. Keempat argumen dari fungsi SYD ini semua bersifat wajib untuk diisi sehingga akan menimbulkan error jika dikosongkan. Fungsi ini digunakan untuk menghitung penyusutan dengan metode Jumlah Angka Tahun. Syntax Fungsi SYD : =SYD(cost;salvage;life;per) Keterangan \u2022 cost : Harga perolehan atau harga beli aset yang akan disusutkan nilainya \u2022 salvage : Nilai sisa atau nilai residu. \u2022 life : Jumlah periode atau umur ekonomis aset yang disusutkan \u2022 per : Periode yang akan dihitung dari umur ekonomis penyusutan tersebut Argumen life dan per ini berbeda, life merupakan umur ekonomis sedangkan per merupakan periode yang akan dihitung penyusutannya dan mengacu kepada umur ekonomis asset tersebut Hal 151 dari 193","Contoh Penggunaan Fungsi SYD dalam Excel Untuk contoh perhatikan uraian dan gambar dibawah ini Diketahui harga perolehan kendaraan Rp. 120.000.000 umur ekonomis 5 tahun dan nilai sisa Rp. 15.000.000. Hitung penyusutan dengan metode Jumlah Angka Tahun dengan rumus dalam Excel Langkah-langkah 1. Buatlah kolom seperti dibawah ini dan ketik kolom sesuaikan dengan selnya. 2. Angka Rupiah di format dengan accounting 3. Judul Kolom beri format : Aligment , Wrap Text 4. Sel B7 di isi dengan Rumus : =SYD($C$2;$C$4;$C$3;A7) Untuk diperhatikan bahwa sel C2, C4 dan C3 harus diabsolutkan dengan menekan F4 setelah mengklik masing-masing sel. Sedangkan sel A7 tidak diabsolutkan karena nilai cel akan dirubah saat dicopy mengikuti jumlah angka tahunnya sampai sel A11 atau tahun ke 5. Setelah sel B7 muncul langkah selanjutnya copy ke bawah sampai sel B11. 5. Sel C8 diisi dengan Rumus : =B8 6. Sel D8 diisi dengan Rumus : =C2-B8 7. Sel C9 diisi dengan Rumus : =B9+C8 , kemudian copy ke bawah sampai C11 8. Sel D9 diisi dengan Rumus : =D8-B9 ,kemudian copy ke bawah sampai D11 Setelah selesai diberi fungsi SYD maka hasilnya seperti berikut ini. 3. Fungsi DDB (Double Declining Balance method) Fungsi ini digunakan untuk menghitung penyusutan dengan Metode Saldo menurun ganda. Fungsi DDB mempunyai 5 argumen yang 4 diantaranya bersifat optional atau dapat dikosongkan. Argumen - argumen tersebut mirip dengan argumen yang terdapat pada fungsi yang telah kita bahas sebelumnya, jika telah membacanya maka kita tidak akan sulit memahami argumen - argumen tersebut. Syntax Fungsi DDB : =DDB(cost;salvage;life;period;[factor]) Keterangan: \u2022 cost : Harga perolehan atau harga beli aset yang akan disusutkan nilainya. \u2022 salvage : Nilai sisa atau nilai residu. Hal 152 dari 193","\u2022 life : Jumlah periode atau umur ekonomis aset yang disusutkan. \u2022 period : Periode yang akan dihitung dari umur ekonomis penyusutan tersebut. \u2022 factor : Nilai dimana saldonya menurun Untuk argumen cost, salvage, life dan period bersifat wajib untuk diisi sedangkan argumen factor bersifat optional dan boleh untuk dikosongkan. Jika dikosongkan maka diasumsikan menjadi 2 atau metode menurun ganda. Contoh Penggunaan Fungsi DDB dalam Excel: Diketahui harga perolehan kendaraan Rp. 110.000.000 umur ekonomis 5 tahun dan nilai sisa Rp. 11.000.000. Hitung penyusutan dengan metode Metode Saldo Menurun Ganda dengan rumus dalam Excel. 1. Buatlah kolom seperti dibawah ini dan ketik kolom sesuaikan dengan selnya. 2. Angka Rupiah di format dengan accounting 3. Judul Kolom beri format : Aligment, Wrap Text 4. Sel B7 di isi dengan Rumus : =DDB($C$2;$C$4;$C$3;A7) Untuk diperhatikan bahwa sel C2, C4 dan C3 harus diabsolutkan dengan menekan F4 setelah mengklik masing-masing sel. Sedangkan sel A7 tidak diabsolutkan karena nilai cel akan dirubah saat dicopy mengikuti jumlah angka tahunnya sampai sel A11 atau tahun ke 5. Setelah sel B7 muncul langkah selanjutnya copy ke bawah sampai sel B11. 5. Sel C8 diisi dengan Rumus : =B8 6. Sel D8 diisi dengan Rumus : =C2-B8 7. Sel C9 diisi dengan Rumus : =B9+C8 , kemudian copy ke bawah sampai C11 8. Sel D9 diisi dengan Rumus : =D8-B9 ,kemudian copy ke bawah sampai D11 Setelah selesai diberi fungsi DDB maka hasilnya seperti berikut ini. Hal 153 dari 193","b) Rumus Kalkulasi Analisis Umur Piutang Piutang merupakan tagihan pada pihak lain yang timbul akibat adanya transaksi bisnis utama perusahaan tersebut secara kredit. Oleh karena itu seorang manager keuangan harus selalu memperhatikan seberapa besar piutang yang dimiliki, kapan jatuh temponya untuk meminimalisir resiko piutang tak tertagih. Dengan demikian diperlukan adanya alat untuk menganalisa besar piutang dan umur piutang yang terjadi. 1. Langkah-Langkah Membuat Analisa Umur Piutang (Dengan Excel) Dyckman, Dukes, dan Davis berpendapat bahwa pendekatan dari kategori umur piutang sesuai aging schedule sekaligus menerapkan persentase kerugian dari penagihan historis masing- masing. Jika sudah memasuki lebih dari 90 hari, sebaiknya perlu diselesaikan dalam mencegah kerugian yang bisa jadi menimpa perusahaan. Analisa umur piutang dibuat dengan Excel dalam bentuk tabel berisi 10 kolom yang umumnya terdiri dari: a) Nota atau nomor urut invoice f) Umur piutang b) Tanggal invoice g) Umur piutang 1-30 hari c) Nota atau nomor invoice h) Umur piutang 31-60 hari d) Nama konsumen atau pelanggan i) Umur piutang 61-90 hari e) Jumlah uang dari invoice j) Umur piutang di atas 90 hari Penghitungan ini akan menggunakan formula IF yang sebagai alat pengembalian nilai berdasarkan kondisi atau syarat tertentu. Setiap rumus yang dimasukkan mampu bekerja otomatis dalam menentukan hasil hitungan setiap kriteria umur dan memudahkan pengendalian setiap pelanggan yang ada. Berikut modul aging piutang dengan menggunakan excel : 1. Masukkan data piutang dari buku besar ke sheet \u201cData Piutang\u201d. Bisa juga siapkan sheet \u201cData Piutang\u201d tersebut dan input setiap transaksi piutang yang terjadi setiap harinya. 2. Bila ada pembayaran ataupun cicilan bisa di input di kolom Pembayaran (Kolom J) dan Kolom Sisa Piutang (Kolom L) yang menjadi patokan besaran piutang, Kolom Keterangan (Kolom M) di isi dengan format =IF(L6=0,\\\"Lunas\\\",\\\"Belum Lunas\\\") #Data Ini Menjadi Patokan Seberapa Besar Piutang Yang Ada. 3. Kemudian buatlah sheet \u201cAging Piutang\u201d untuk menganalisa umur piutang dan besaran piutang yang ada. Hal 154 dari 193","4. Nomor invoice dijadikan patokan\/kolom unik yang diambil dari sheet \u201cData Piutang\u201d. 5. Isikan kolom pelanggan (C7) dengan melihat nomor invoce yang diterbitkan dengan melihat data di sheet \u201cData Piutang\u201d dengan menggunakan rumus : =VLOOKUP(B7,'DATA PIUTANG'!$C$6:$M$21,3) 6. Kemudian menghitung berapa lama piutang sudah mengendap di kolom D7. =IF('DATA PIUTANG'!M6=\\\"Lunas\\\",0,(TODAY()-'DATA PIUTANG'!B6)) \u2022 Jika keterangan di sheet \u201cData Piutang\u201d sama dengan \u201cLunas\u201d, maka = 0 \u2022 Jika tidak hari ini dikurangi hari terjadinya piutang\/invoice dikirimkan. Hal 155 dari 193","7. Kemudian di kolom di baris Aging (hari) buatlah kriteria sesuai dengan kebijakan yang ada. Fungsinya untuk mengetahui besaran piutang yang berdasarkan kelompok umur piutang. Kolom E7 diisi dengan rumus : =IF(AND($D7>0,$D7<=10),'DATA PIUTANG'!$L6,0) \u2022 Jika D7 Lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 10 maka nilainya dari sheet \u201cData Piutang\u201d kolom L6, Jika salah 0 8. Kolom F7 diisi dengan rumus : =IF(AND($D7>10,$D7<=20),'DATA PIUTANG'!$L6,0) 9. Kolom G7 diisi dengan rumus : =IF(AND($D7>20,$D7<=30),'DATA PIUTANG'!$L6,0) 10. Kolom H7 diisi dengan rumus : =IF($D7>30,'DATA PIUTANG'!$L6,0) 11. Kemudian Grand Total diisi dengan rumus SUM : =SUM(E7:H7) 12. Jika ingin melihat total piutang per PT. bisa menggunakan fungsi filter. Namun di baris Total harus menggunakan fungsi subtotal agar jumlah tidak berubah. Hal 156 dari 193","c) Rumus Kalkulasi Bunga Pinjaman Bunga merupakan nilai sebagai imbalan atas jasa atau peminjaman yang diberikan. Bunga biasanya dinyatakan dalam suatu besaran persentase. Oleh karenanya, kita sering mendengar bunga bank, bunga kredit, bunga pinjaman, dan lain sebagainya sering dibilang bunga sekian persen, cicilan sekian persen. Bunga atas jasa atau peminjaman dihitung atas besarnya uang yang dipinjam. Bunga tabungan, bunga pinjaman, dan lain sebagainya dihitung dalam jangka waktu 1 tahun. Oleh karena itu jika anda melihat bunga pinjaman atau bunga kredit dalam hitungan persen\/bulan maka harus dikalikan 12 untuk mendapatkan bunga dalam satu tahun. Untuk lebih gampangnya memahami konsep bunga pinjaman tersebut sebaiknya kita gunakan contoh soal. Contoh 1: Menghitung Bunga Pinjaman Bambang meminjam uang sebanyak Rp 600.000,- dengan bunga 15% per tahun. Berapakah bunga pinjaman yang harus dibayar bambang? Jawab Jumlah uang yang harus dibayar = 15% x Rp 600.000,- = Rp 90.000,- Atau Jumlah uang yang harus dibayar = (15\/100) x Rp 600.000,- = Rp 90.000,- Untuk menghitung menggunakan excel anda bisa langsung mengetik formula =15%*600000 atau menggunakan referensi sel seperti pada contoh gambar berikut : Contoh 2: Menghitung Jumlah Tabungan Bambang menabung pada bank B sebanyak Rp 400.000,-. Bila bunga bank 3% per tahun berapakah jumlah uang bambang setelah satu tahun? Jawab: Uang bambang = Rp 400.000,- + ( 3% x Rp 400.000,-) = Rp 400.000,- + Rp 12.000,- = Rp 412.000,- Atau Uang bambang = ( 100% + 3%) x Rp 400.000,- = Rp 412.000,- Untuk menghitung menggunakan excel anda bisa langsung mengetik Formula =(100%+3%)*400000 atau menggunakan referensi sel seperti pada contoh gambar berikut : Contoh 3: Menghitung Bunga Pinjaman Per Bulan Bambang meminjam uang Rp 7.000.000,- Bila bunga pinjaman dianggap flat 2% per bulan dari pokok pinjaman awal. Berapakah yang harus dibayar bambang setelah 1 tahun ? Jawab: Bambang harus membayar bunga = 12 x 2% x Rp 7.000.000,- = Rp 1.680.000,- Untuk menghitung menggunakan excel anda bisa langsung mengetik Formula =12*2%*7000000 atau menggunakan referensi sel seperti pada contoh gambar berikut : Hal 157 dari 193","Cara Menghitung Bunga Berbunga Pada aplikasi atau penerapan sehari-hari kita biasa menemukan bunga berbunga atau sering juga disebut sebagai bunga majemuk, khususnya untuk tabungan dan deposito. Maksud atau konsep dari bunga berbunga adalah bunga dari pembayaran akan ditambahkan sebagai pokok perhitungan dan akan kembali dihitung bunganya. Untuk lebih jelasnya lihat contoh 2. Pada tahun pertama uang bambang sebesar Rp 412.00,- . Selanjutnya pada tahun kedua uang bambang akan menjadi = ( 100% + 3%) x Rp 412.000,- = Rp 424.360,-, Lalu pada tahun ketiga uang bambang akan menjadi = ( 100% + 3%) x Rp 424.360,- = Rp 437.091,- dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya lihat ilustrasi berikut ini : Untuk mempermudah perhitungan, sebaiknya gunakan rumus cara menghitung bunga berbunga untuk n- tahun berikut ini : Atau Uang setelah n-tahun = ( 1 + bunga_dalam_desimal)n x pokok_uang Catatan: maksud bunga dalam desimal adalah bunga dalam bilangan riil. Misalnya bunga =3%, maka nilai tersebut setara dengan bunga_dalam_desimal = 3\/100 = 0,03. Contoh 4: Bambang menabung pada bank B sebanyak Rp 400.000,-. Bila bunga bank 3% per tahun berapakah jumlah uang pada tabungan bambang setelah lima tahun? Jawab : Menggunakan Rumus 1: Menggunakan Rumus 1: Rumus microsoft excel: =((100+3)\/100)^5*400000 Hal 158 dari 193","Menggunakan Rumus 2: Tabungan bambang setelah 5 tahun = (1 + 0,03)5 x Rp 400.000,- = (1,03)5 x Rp 400.000,- = Rp 463.710,- Untuk menghitung bunga berbunga di microsoft excel anda bisa menggunakan tanda ( ^ ) untuk menghitung pangkat n . Dengan demikian rumus di excel untuk menghitung bunga berbunga tersebut : Menggunakan Rumus 2: Rumus microsoft excel: =(1+0.03)^5*400000 Atau =(1+3%)^5*400000 Atau anda dapat menggunakan referensi sel seperti ilustrasi berikut: Tips Cara Menghitung Bunga Berbunga di Microsoft Excel \u2022 Aplikasi bunga cicilan kartu kredit biasanya juga menggunakan prinsip bunga ber bunga per bulan. \u2022 Untuk menghitung hasil pemangkatan anda bisa melihat konsep dan cara pemangkatan di microsoft excel. \u2022 Untuk mengetahui lebih jauh konsep persentase silahkan lihat di cara menghitung persentase(%) di microsoft excel. 1. Rumus FV (Future Value) Fungsi yang digunakan untuk menghitung nilai investasi pada masa yang akan datang. Formula: =FV(Rate; NPer; -PMT; [PV]; [Type]) Keterangan: \u2022 Rate : suku bunga per periode \u2022 NPer : jumlah periode \u2022 \u2013PMT: nilai angsuran tetap (annuitas). Anda buat negatif, agar hasil akhir formula bernilai positif. \u2022 Nilai [PV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan\/ tidak didefinisikan. Contoh Soal Yami mendepositkan uangnya di bank setiap tahun sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga sebesar 10% pertahun. Berapa total uang Yami setelah 5 tahun? Untuk lebih jelas, kita simulasikan dalam tabel dibawah ini: 1. Gambar diatas adalah cara pengisian rumus pada kolom. (Ingat, tekan F4 agar alamat sel absolut). Penjelasan: Hal 159 dari 193","a) Saldo Awal = jumlah tabungan di awal periode. b) Bunga = Saldo awal (B10) * Bunga (sel C1). c) Anuitas\/Setoran = Rp 2.000.000 (sel C3) d) Saldo Akhir = Saldo Awal (sel B10) + Bunga (sel C10) + Anuitas (sel D10) e) Saldo Awal periode ke 2 = Saldo Akhir periode 1 (sel E10) 2. Setelah selesai, anda drag kebawah. Maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini. Sistem penulisan Rupiah menggunakan motodede Accounting. Saldo Akhir pada periode ke 5 sama dengan nilai FV. (Lihat gambar) 2. Rumus PV (Present Value) Digunakan untuk mengitung nilai investasi\/asset saat ini. Formula: =PV(Rate; NPer; PMT; -[FV]; [Type]) Keterangan: \u2022 Rate : besarnya bunga setiap periode. \u2022 NPer : jumlah periode \u2022 PMT : nilai angsuran tetap\/annuitas anda buat negatif, agar hasil akhir formula bernilai positif. \u2022 Nilai -[FV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan (tidak terdefinisikan). Contoh Yami mendepositkan uangnya di bank setiap tahun sebesar Rp 2.000.000, dengan bunga sebesar 10% pertahun. Setelah 5 tahun, ia berharap uangnya menjadi Rp 15.000.000. Berapa saldo awal yang harus ada di rekeningnya? Simulasi dalam tabel PV. Pada soal diatas, nilai PMT positif dan nilai FV (Future Value) anda buat negatif agar hasilnya positif. (Lihat gambar diatas) Penjelasan: Hal 160 dari 193","\u2022 Saldo Awal = Rp 2.000.000 diambil dari nilai PV (K6) \u2022 Bunga = Saldo awal (sel J10) * Bunga (sel K1) \u2022 Annuitas\/Setoran = Rp 2.000.000 (sel K3) \u2022 Saldo Akhir = Saldo Awal (sel J10) + Bunga (sel K10) + Anuitas (sel L10) \u2022 Saldo Awal periode ke 2 sama dengan saldo akhir periode 1 (sel M10) Setelah selesai, anda drag kebawah. Maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini Ketika nilai PV diletakan pada saldo awal periode tahun 1 maka, Saldo Akhir pada periode ke 5 nilainya akan sama dengan FV (Future Value) sebesar Rp 15.000.000 (Lihat gambar diatas) 3. Rumus PMT (Periodic Payment for an Annuity) Digunakan untuk pembayaran angsuran secara Anuitas (Angsuran tetap setiap periode) pembayaranya. Formulanya: =PMT(Rate; NPer; -PV; [FV]; [Type]) Keterangan: \u2022 Rate : besarnya bunga setiap periode \u2022 NPer : jumlah periode \u2022 \u2013PV : nilai Present Value, anda buat negatif agar hasil akhir formula memiliki nilai positif. \u2022 Nilai [FV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan. Contoh Soal: Yami membeli sebuah HP Samsung seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan bunga 10% pertahun. Dicicil selama 3 tahun. Yami membayar angsuran secara tetap, berapa besar angsuranya? Tabel simulasi: Gambar diatas adalah cara pengisian rumus pada kolom. Penjelasan: \u2022 Awal = Rp 5.000.000 (sel Q1) Hal 161 dari 193","\u2022 Anuitas = Rp 2.010.574 (sel Q6) \u2022 Bunga = Saldo Awal (P10) * Bunga per periode (sel Q2) \u25aa Angsuran Pokok = Anuitas (sel R8) \u2013 Bunga (sel Q10) \u2022 Saldo Akhir = Saldo Awal (sel P10) \u2013 Angsuran Pokok (sel R10) \u2022 Saldo Awal periode ke 2 sama dengan Saldo Akhir periode 1 (sel S10) Setelah selesai, anda drag kebawah. Maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini: Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan: Anuitas = bunga + angsuran pokok. Formula PMT adalah untuk mencari nilai angsuran tetap (anuitas). Dalam pengembanganya angsuran tetap (Anuitas) terbagi menjadi dua yaitu: \u2022 Bunga Angsuran\/Interest Payment (IPMT) =IPMT(Rate; Per; NPer; -PV; [FV]; [Type]) IPMT : Bunga pada Periode ke-n \u2022 Angsuran Pokok\/Principal Payment (PPMT) =PPMT(Rate; Per; NPer; -PV; [FV]; [Type]) PPMT : Angsuran Periode ke-n IPMT dan PPMT memiliki Formula yang sama denga hasil akhir yang berbeda. Penjelasan: \u2022 Rate : besarnya bunga tiap periode \u2022 Per : Periode ke-n (Periode yang ingin dicari nilainya) \u2022 NPer : jumlah periode \u2022 \u2013PV : nilai Present Value, anda buat negatif agar hasil akhir formula memiliki nilai positif. \u2022 Nilai [FV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan. Contoh: Yami membeli sebuah HP Samsung seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan bunga 10% pertahun. Dicicil selama 3 tahun. Yami membayar angsuran secara tetap. Berapa besar bunga dan angsuran pokok pada periode ke 2. Tabel simulasi: Hal 162 dari 193","Tabel diatas memiliki 2 jawaban: 1. PPMT (Angsuran pokok periode ke 2) 2. IPMT (Bunga periode ke 2) Gambar diatas adalah cara pengisian rumus pada kolom. (Ingat, tekan F4 agar alamat sel absolut). Penjelasan: \u2022 Saldo Awal = Rp 5.000.000 (sel X1) \u2022 Anuitas = Bunga (sel X6) + Angsuran pokok (sel Y7) \u2022 Bunga = Saldo Awal (sel W11) * Bunga per periode (sel X2) \u2022 Angsuran Pokok = Anuitas (Y9) \u2013 Bunga (X11) \u2022 Saldo Akhir = Saldo Awal (sel W11) \u2013 Angsuran pokok (sel Y11) \u2022 Saldo Awal periode ke 2 sama dengan saldo Akhir periode 1 (sel Z11) Setelah selesai, anda drag kebawah. Maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini 4. Rumus NPer (Jumlah Periode) Adalah jumlah periode dari suatu pinjaman\/investasi terhadap nilai suatu asset. Formula: =NPer(Rate; -PMT; Pv; [FV]; [Type]) Keterangan: \u2022 Rate : besarnya bunga tiap periode \u2022 \u2013PMT : nilai angsuran tetap\/annuitas anda buat negatif, agar hasil akhir formula bernilai positif. \u2022 PV : nilai Present Value. \u2022 Nilai [FV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan. Hal 163 dari 193","Contoh: Yami membeli sebuah HP Samsung seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan bunga 10% pertahun. Yami membayar angsuran secara tetap sebesar Rp 1.577.354 Berapa tahun cicilan HP lunas? Tabel simulasi: Penjelasan tabel simulasi diatas: \u2022 Saldo Awal = 5000000 (sel AF1) \u2022 Anuitas = 1577354 (sel AF3) \u2022 Bunga = Saldo Awal (sel AE10) * Bunga per periode (sel AF2) \u2022 Angsuran Pokok = Anuitas (sel AG8) \u2013 (sel AF10) \u2022 Saldo Akhir = Saldo Awal (sel AE10) \u2013 Angsuran pokok (sel AG10) \u2022 Saldo Awal periode ke 2 sama dengan Saldo Akhir periode 1 (sel AH10) Setelah selesai, anda drag kebawah. Maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini Pada periode 4, saldo akhir Rp 0 ( Kredit HP lunas) Hal 164 dari 193","5. Rumus RATE (SUKU BUNGA) Untuk menentukan besarnya nilai bunga pinjaman\/ investasi yang dihitung secara berkala dalam periode tertentu. Formula: =Rate(NPer; -PMT; PV; [FV]; [Type]; [Guess]) Keterangan: \u2022 NPer : jumlah periode \u2022 \u2013PMT : nilai angsuran tetap\/annuitas anda buat negatif. \u2022 PV : nilai Present Value. \u2022 [FV] dan [Type] bersifat opsional \u2022 Guess merupakan nilai terkaan, berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai Guess dihilangkan maka diasumsikan nilainya 10%. Contoh: Yami membeli sebuah HP Samsung seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan jangka waktu 3 tahun. Yami membayar angsuran secara tetap sebesar Rp 2.000.000. Berapa besar suku bunganya? Tabel simulasi: Penjelasan dari tabel simulasi diatas: \u2022 Saldo Awal = 5.000.000 (sel AN1) \u2022 Anuitas = 2.000.000 (sel AN3) \u2022 Bunga = Saldo Awal (sel AM10) * Besarnya Bunga (sel AN6) \u2022 Angsuran Pokok = Anuitas (sel AO8) \u2013 Bunga (sel AN10) \u2022 Saldo Akhir = Saldo Awal (sel AM10) \u2013 Angsuran Pokok (sel AO10) \u2022 Saldo awal periode ke 2 sama dengan Saldo akhir periode 1 (sel AP10) Setelah selesai, anda drag kebawah. Maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini Hal 165 dari 193","Kalau anda perhatikan rumus fungsi keuangan diatas: Future Value, Present Value, PMT, NPer, dan Rate sebenarnya memiliki prinsip dasar rumus yang sama, tergantung nilai apa yang anda cari. Ciri utama dari fungsi keuangan diatas adalah adanya angsuran tetap (anuitas) tiap periodenya pembayaranya. Untuk lebih memahami paparan diatas, penulis berikan beberapa contoh soal, dengan harapan anda bisa lebih memahami beberapa fungsi keuangan yang sederhana dan sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. LATIHAN SOAL BUAT TABEL KEUANGAN 1. Ahmad merencanakan pada tahun ke 5 memiliki uang sejumlah 200 juta dengan cara menabung 25 juta per tahun, pada suatu bank yang menawarkan suku bunga konstan sebesar 5,5% pertahun. Berapa jumlah uang yang harus ia ditabung pada awal tahun untuk mencapai jumlah yang diinginkan tersebut? 2. Pinjaman saat ini Rp 25.000.000 dengan bunga 4% pertahun. Diangsur dengan sistem anuitas perbulan selama 3 tahun. Berapa Angsuran tetap yang harus dibayarkan perbulannya? Berapa bunga dan angsuran pokok yang dibayar pada periode bulan ke -20? 3. Suzana meminjam uang sejumlah Rp 50 juta yang diangsur sebanyak 40 bulan. Jika nilai setiap angsuran adalah 1,5 juta perbulan, berapa tingkat suku bunga yang berlaku? Berapa jumlah total uang yang digunakan untuk melunasi pinjaman? 4. Pinjaman awal sebesar Rp 25 juta, dengan angsuran tetap Rp 960 ribu perbulan. Suku bunga yang diberlakukan 15% pertahun. Berapa bulan waktu yang digunakan untuk melunasi pinjamanya? Berapa uang yang tersisa pada akhir periode pelunasan? 5. Seseorang saat ini mendepositokan uang sebesar 50 juta dengan tingkat suku bunga sebesar 7,5% per tahun. Selanjutnya setiap awal tahun ia menambahkan depositonya sebesar 2,5 juta maka berapa jumlah uang akan diterima pada akhir tahun ke 5 saat ia mencairkan deposito tersebut? 6. Toko aksesoris HP meminjam uang dari BPR sebesar Rp. 100.000.000 dengan tingkat bunga 7% per tahun, untuk jangka waktu 2 tahun. Cicilan dibayar tiap bulan dengan menggunakan Annuitas. Hitunglah berapa jumlah yang harus dibayarkan oleh kreditur tersebut, untuk melunasi pinjaman beserta bunganya ? CARA MEMBUAT TABEL ANGSURAN KREDIT FLAT DENGAN MICROSOFT EXCEL Angsuran Kredit adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian kredit yang telah disepakati oleh Debitur dengan pihak pemberi kredit (bank, pembiayaan dan atau lembaga keuangan lainnya). Biasanya dalam sistem yang digunakan oleh pemberi kredit, sudah terdapat program yang langsung bisa dicetak. Namun selain itu dapat dibuat secara sederhana menggunakan Excel. Untuk kali ini akan diuraikan cara membuat angsuran kredit dengan suku bunga flat, sebagai berikut: 1. Buka Microsoft Excel dan buatlah kolom tabel minimal memuat: \\\"Kolom_Angsuran_Ke, Angsuran_Pokok, Angsuran_Bunga, Jumlah_Angsuran, Saldo_Pokok (Baki_Debet). Misalkan seperti pada gambar berikut: 2. Buatkan Rumus Sederhana di bawah Kolom Tersebut Perlu diingat bahwa: Plafond (P), Suku Bunga (Sb), Jangka Waktu (Jw), Provisi (Pr), Biaya Transaksi (Bt) Sehingga: \u2022 Angsuran Pokok = Plafond \/ Jangka Waktu Kredit atau AP = P \/ Jw \u2022 Angsuran Bunga = Plafond x Suku Bunga atau AB = P x Sb \u2022 Jumlah Angsuran = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga atau JA = AP + AB \u2022 Provisi = Plafond x %Provisi atau Pr = P x %Pr \u2022 By. Transaksi = Plafond x %Biaya Transaksi atau Bt = P x %Bt Hal 166 dari 193","3. Selanjutnya masukkan rumus tersebut pada baris dibawahnya, hasilnya akan seperti dibawah ini Catatan: Nama Kolom atau unsur-unsur dalam tabel daftar angsuran tersebut dapat disesuaikan dengan keinginan masing-masing CARA HITUNG SUKU BUNGA EFEKTIF DAN TABEL ANGSURAN KREDITNYA DENGAN EXCEL Berikut cara menghitung angsuran dengan suku bunga efektif dan cara membuat tabel angsuran menggunakan microsoft excel. Namun sebelumnya, perlu kita ingat kembali bahwa bunga efektif adalah bunga yang sifatnya menurun, semakin lama akan semakin kecil angsuran bunganya. Suku bunga efektif dihitung dengan dasar saldo (baki debet) dari pinjaman berdasarkan angsuran secara kontuinitas. Sementara angsuran pokoknya tetap selama jangka waktu kredit. Adapun rumus umum yang digunakan dalam menghitung suku bunga efektif adalah: Rumus Menghitung Angsuran Bunga Efektif : = Saldo Sebelumnya x Suku Bunga Misalkan: Plafond = Rp. 5.000.000 Jangka Waktu = 12 Bulan Suku Bunga = 1,5% Maka: Catatan: Angsuran pokok untuk perhitungan suku bunga efektif adalah tetap (sama) = Plafond \/ Jangka Waktu= Rp. 5.000.000 \/ 12 = Rp. 416.667,- Jadi Angsuran Pokoknya dari awal sampai akhir jangka waktu tetap Sebesar Rp. 416.667,- Hal 167 dari 193","Angsuran Ke-1 Angsuran Ke-2: Angsuran Bunga ke-1: Angsuran Bunga ke-2: = Saldo ke-0 x suku bunga = Saldo ke-1 x suku bunga = Rp. 5.000.000 x 1,5% = Rp. 4.483.333 x 1,5% = Rp. 75.000 = Rp. 68.750 Jadi Angsuran ke-1: Jadi Angsuran Ke-2: = Angs. Pokok ke 1 + Angs. Pokok ke-1 = Angs. Bunga ke-2 + Angs. Pokok Ke-2 = Rp. 416.667 + Rp. 75.000 = Rp. 68.750 + Rp. 416.667 = Rp. 491.667 = Rp. 485.417 dan Saldo ke-1: dan Saldo ke-2 menjadi: = Saldo 0 - Angs. Pokok ke-1 = Saldo ke-1 - Angs. Pokok ke-2 = Rp. 5.000.000 - Rp. 416.667 = Rp. 4.483.333 - Rp. 416.667 = Rp. 4.583.333 = Rp. 4.166.667 Untuk angsuran ke-3 dan seterusnya, caranya sama dengan di atas. Sebagai ilustrasi bisa dilihat pada tabel berikut: Langkah-langkah pembuatan tabel angsuran kredit bunga efektif pada microsoft excel: 1. Buka Microsoft Excel dan Tentukan besarnya plafond kredit, jangka waktu dan suku bunga efektinya. 2. Buatlah kolom judul tabel angsuran paling sedikit memuat: [No_Angsuran], [Angs_Pokok], [Angs_Bunga], dan [Baki_Debet] 3. Untuk memudahkan pembacaan dan perhitungan dibawah kolom judul tadi buatlah rumus sederhananya, seperti di bawah ini: 4. Isilah masing-masing baris kolom dengan rumus tadi, cukup pada baris ke-1. Jangan lupa untuk memberikan tanda \\\"$\\\" misal \\\"$C$1\\\" pada cell tertentu yang digunakan secara berulang. Maksudnya adalah untuk mengunci cell tersebut agar tidak berpindah. Ini dimaksudkan agar pada saat melakukan drag atau penarikan rumusnya tetap berada pada cell tersebut. Hal 168 dari 193","5. Lakukan drag. Caranya dengan melakukan blok pada cell yang telah diletakkan rumus tadi. Pada cell yang sudah diblok. Perhatikan pada bagian akhir sudut bawah, letakkan cursor disana sehingga muncul tanda (+). Klik dan tahan, kemudian tarik ke bawah dan lepaskan. Maka rumus yang telah dibuat pada cell tadi akan berfungsi pada cell dibawahnya. Hasilnya akan sama dengan tabel di atas. Untuk menghitung angsuran kredit dengan sistem bunga anuitas tidak jauh beda dengan sistem bunga efektif. Bunga anuitas sebenarnya adalah hasil perpaduan dari kedua bunga tersebut, yaitu sistem bunga flat dan sistem bunga efektif. Sistem efektifnya diterapkan pada pembayaran bunga yang semakin menurun dan pokok yang semakin bertambah. Sistem flatnya diadopsi dengan angsuran yang tetap selama jangka waktu kredit. Untuk menghitung sistem bunga anuitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: Cara 1: Angsuran = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga Atau: Angsuran = Plafond x SukuBunga x 1 \/(1 - (1 \/ ((1 + SukuBunga) ^ JangkaWaktu))) Dimana: Angsuran Bunga = Saldo Awal x Suku Bunga Angsuran Pokok = Angsuran - Angsuran Bunga Contoh: Plafon Kredit = 5.000.000 Jangka Waktu = 12 bulan Suku Bunga = 1,5% Maka: Hal 169 dari 193","Jumlah angsuran: = Plafond x SukuBunga x 1 \/(1 - (1 \/ ((1 + SukuBunga) ^ JangkaWaktu))) = 5.000.000 x 1,5% x 1 \/ (1 - (1 \/ (( 1 + 1,5%) ^ 12))) = 5.000.000 x 1,5% x (1 \/ (1 - (1 \/ 1,20))) = 5.000.000 x 1,5% x (1 \/ (1 - 0,84)) = 5.000.000 x 1,5% x (1 \/ 0,16) = 5.000.000 x 1,5% x 6,11 = 458.400 Catatan: Jumlah Angsuran akan sama setiap bulannya hingga akhir masa kredit sebesar Rp. 458.400 Angsuran ke-1: Angsuran Bunga ke-2: Angsuran Bunga ke-1: = Saldo ke-1 x Suku Bunga = Saldo ke-0 x Suku Bunga = 4.616.600 x 1,5% = 5.000.000 x 1,5% = 69.249 = 75.000 Angsuran Pokok ke-1: Angsuran Pokok ke-2: = Angsuran - Angs. Bunga ke-1 = Angsuran - Angs. Bunga ke-2 = 458.400 - 75.000 = 458.400 - 69.249 = 383.400 = 389.151 Sehingga Saldo ke-1: Sehingga saldo ke-2: = Saldo ke-0 - Angs. Pokok ke-1 = Saldo ke-1 - angs. Pokok ke-2 = 5.000.000 - 383.400 = 4.616.600 - 389.151 = 4.616.600 = 4.227.449 Untuk angsuran selanjutnya sama dengan Angsuran ke-2: rumus diatas. Cara 2: Menggunakan Rumus\/ Fungsi Excel Plafon Kredit = 5.000.000 Jangka Waktu = 12 bulan Suku Bunga = 1,5% Maka: Angsuran = PMT(SukuBunga; JangkaWaktu; -Plafond) Angs. Pokok = PPMT(SukuBunga; Angs. Ke-n; JangkaWaktu; -Plafond) Angs. Bunga = IPMT(SukuBunga; Angs. Ke-n; JangkaWaktu; -Plafond) Hal 170 dari 193","Sehingga: Angsuran: = PMT(SukuBunga; JangkaWaktu; -Plafond) = PMT(12%;12;-5.000.000) = 458.400 Angsuran Pokok ke-1: = PPMT(SukuBunga; Angs. Ke-1; JangkaWaktu; -Plafond) = PPMT(1,5%;1;12;-5.000.000) = 383.400- Angsuran Pokok ke-2: = PPMT(SukuBunga; Angs. Ke-2; JangkaWaktu; -Plafond) = PPMT(1,5%;2;12;-5.000.000) = 389.151 Angsuran Pokok ke-3: = PPMT(SukuBunga; Angs. Ke-3; JangkaWaktu; -Plafond) = PPMT(1,5%;3;12;-5.000.000) = 394.988 Dan seterusnya untuk angsuran ke-4, 5, 6 s.d 12 Sementara Bunga: Angsuran Bunga ke-1: = IPMT(SukuBunga; Angs. Ke-1; JangkaWaktu; -Plafond) = IPMT(1,5%;1;12;-5.000.000) = 75.000 Angsuran Bunga ke-2: = IPMT(SukuBunga; Angs. Ke-2; JangkaWaktu; -Plafond) = IPMT(1,5%;2;12;-5.000.000) = 69.249 Angsuran Bunga ke-3: = IPMT(SukuBunga; Angs. Ke-3; JangkaWaktu; -Plafond) = IPMT(1,5%;3;12;-5.000.000) = 63.412 Dan seterusnya untuk angsuran bunga ke-4 s.d ke-12. CARA MENGHITUNG PENYISIHAN PENGHAPUSAN PRODUKTIF (PPAP) KREDIT BPR MENGGUNAKAN RUMUS EXCELL Berikut cara menghitung PPAP Kredit di BPR dengan menggunakan rumus excell: 1. Buatlah tabel kredit dengan komponen minimal berisi: a) Kolom Baki Debet b) Kolom Nilai Jaminan c) Kolom Kolektibilitas d) Kolom PPAP Berikut adalah contoh gambar nya : 2. Masukkan data-data kredit pada kolom tersebut. Misalkan seperti gambar dibawah Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 171 dari 193","3. Masukkan rumus berikut pada kolom PPAP Dalam hal ini kolom yang akan dipasangkan rumus adalah sel D2, sel D3, sel D4 dan sel D5. Yang perlu anda ingat adalah rumus perhitungan PPAP jika lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Untuk kasus ini, akan menggunakan rumus \\\"IF\\\" untuk menggabungkan keempat rumus tersebut untuk menghasilkan angka pada kolom PPAP. Berikut rumusnya: INGAT : untuk memulai rumus pada excell diawali dengan tanda \\\"=\\\" Rumus Dasarnya seperti ini: Sel D2 = A2*0.5% Sel D3 = (A3-B3)*10% Sel D4 = (A4-B4)*50% Sel D5 = (A5-B5)*100% Apabila kita memasukkan rumus tersebut pada setiap kolom tentu akan repot. Bagaimana cara membuat satu rumus untuk keseluruhan data yang ada ? Salah satu caranya dengan dengan menggunakan rumus \\\"IF\\\" pada kolom teratas. Untuk kolom selanjutnya tinggal melakukan copy paste (autofill) pada kolom yang telah dibuatkan rumus dan dipaste pada seluruh baris kolom yang masih kosong. Atau dapat pula melakukan drag kolom yang berisi rumus hingga pada akhir baris pada kolom yang akan dicari angkanya. Rumusnya (misal untuk kolom sel D2): =if(C2=1;A2*0.5%;if(C2=2;(A2-B2)*10%;if(C2=3;(A2-B2)*50%;if(C2=4;(A2-B2)*100%)))) Artinya: Jika benar baris C2 nilainya 1 maka nilai D2 adalah hasil perkalian A2*0.5%, selanjutnya jika C2 nilainya 2 maka nilai D2 adalah hasil perkalian dari (A2-B2)*10%, maka hasilnya (A2-B2)*10% dan seterusnya. Hasil (maka PPAP Kredit): Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 172 dari 193","Untuk tingkat lanjut: Bagaimana apabila nilai jaminan lebih besar dari Baki debet? Jawabnya tentu kembali kepada aturan PPAP dimana apabila nilai jaminan kredit pengurang PPAP lebih besar atau sama dengan Baki debet maka nilai PPAPnya adalah 0. Sehingga apabila menggunakan rumus di atas maka akan didapatkan nilai PPAP yang bernilai (-). Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam rumus ditambahkan satu rumus if. Perhatikan gambar berikut dimana baris 2 menggunakan rumus di bawah dan baris 3 menggunakan rumus di atas. Rumus perhitungan PPAP Kredit di BPR dengan excell (rumus 1): =if(B>A;0;if(C2=1;A2*0.5%;if(C2=2;(A2-B2)*10%;if(C2=3;(A2-B2)*50%;if(C2=4;(A2-B2)*100%)))))) d) Rumus Kelayakan Investasi 1. Analisa PAYBACK PERIODE Dengan Rumus COUNTIF di Excel Secara umum Payback Period adalah jangka waktu pengembalian nilai investasi melalui penerimaan kas bersih dalam sebuah periode yang telah ditentukan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Payback Period akan menunjukan sebuah angka tahun sebagai ukuran dalam pengembalian sebuah investasi. Data yang diperlukan dalam menghitung Payback Period adalah :Total penerimaan kas bersih\/netto dari sebuah unit usaha atau investasi. Nilai kas bersih adalah hasil penjualan setelah dikurangi dengan harga pokok dan biaya-biaya usaha. Payback Period penting untuk untuk diketahui sebelum kita menjalankan sebuah proyek atau usaha baru. Semakin pendek waktu pengembalian investasi maka akan semakin cepat perputaran kas dalam usaha yang akan dijalankan. Cara Menghitung Payback Periode Dalam Excel Untuk menghitung Payback Period ada 3 unsur yang harus diketahui nilainya terlebih dahulu, yaitu : 1. Nilai investasi awal, 2. Nilai arus kas per tahun dan 3. Jangka waktu investasi. Setelah 3 unsur tersebut diketahui maka kita bisa menghitung nilai Payback Period untuk investasi tersebut. Secara umum rumus untuk menghitung Payback Period adalah sebagai berikut: Payback Period=n+(a-b)\/(c-b)x1Tahun n : Tahun terakhir yang poisis nilai kumulatif cashflownya masih negatif a : Nilai investasi awal b : Jumlah kumulatif nilai cashflow pada tahun ke-n c : Jumlah kumulatif cashflow pada tahun ke n+1 Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 173 dari 193","Sedangkan jika nilai arus kas setiap tahun diperoleh dengan nilai yang sama maka rumusnya menjadi sebagai berikut : Payback Period=(Investasi awal\/arus kas)x1 tahun Investasi awal : merupakan nilai investasi awal yang dibayarkan dalam sebuah proyek yang akan dijalankan. Arus kas : nilai penerimaan kas bersih setiap tahun dalam waktu investasi tersebut dijalankan. Dari hasil analisa Payback Period tersebut dapat digunakan sebagai referensi untuk mengambil keputusan sebagai berikut : 1. Jika terdapat dua proyek atau lebih maka yang paling bagus adalah memiliki Payback Period lebih kecil. 2. Investasi yang dbandingkan tersebut dalam point pertama memiliki tingkat resiko yang sama. 3. Jika tingkat resiko dari Investasi berbeda - beda maka Payback Period tidak bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan arena harus juga melihat indikator investasi lainnya. Urutan untuk menghitung Payback Period ini adalah didahului dengan : 1. Menghitung total pendapatan kotor yang akan diterima selama jangka waktu investasi. 2. Menghitung Harga Pokok Penjualan (Jika bidang usaha bukan dalam bentuk perusahaan jasa , misalnya perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur). 3. Menghitung laba kotor yaitu Nilai penjualan dikurangi dengan Harga Pokok 4. Menghitung biaya - biaya yang akan muncul selama investasi berjalan. 5. Menghitung arus kas bersih dari investasi tersebut. 6. Menghitung berapa Payback Period untuk investasi yang akan dijalankan tersebut. Contoh penghitungan Payback Period : \u201cDiasumsikan terdapat sebuah pengajuan proyek dengan nilai investasi sebesar 500 juta. Jangka waktu untuk proyek investasi tersebut adalah 5 tahun dengan kondisi bahwa nilai investasi dibayarkan pada awal dari jangka waktu investasi tersebut.\u201d Untuk menghitungnya silahkan perhatikan gambar dibawah ini : Dalam gambar tersebut terlihat bahwa nilai 500 juta dihitung dari awal periode investasi atau dari tahun ke-0. Net cashflow mulai masuk dari tahun pertama sebesar 85 juta, tahun kedua sebesar 130 juta dan seterusnya. Ada dua perhitungan yang dilakukan sebelum mendapatkan nilai Payback Period yaitu menghitung kumulatif Net Cashflow dan juga menghitung Index cashflow positif. 1) Menghitung Cumulative net cashflow Cumulative net cashflow adalah total sisa dari nila investasi setelah dikurangi dengan total net cashflow yang diterima. \u2022 Untuk cell C6 gunakan rumus sebagai berikut : =B5+C5 \u2022 Sedangkan untuk cell D6 masukan rumus sebagai berikut : =C6+D5 \u2022 Untuk cell E6 sampai dengan G6 silahkan copy pastekan rumus yang terdapat dalam cell D6. Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 174 dari 193","\u2022 Hasil dari rumus yang dibuat ini akan terlihat seperti pada gambar baris ke-6 atau range C6:G6. 2) Menghitung Index untuk cashflow yang bernilai positif. Ini dilakukan untuk melakukan asumsi dari kelebihan positif cashflow ada pada bulan keberapa ditahun yang bersangkutan. \u2022 Rumus yang digunakan untuk cell C7 adalah sebagai berikut : =IF(C6<0;0;ABS(B6\/C5)) \u2022 Untuk cell D7 sampai dengan cell G7 silahkan copy pastekan rumus tersebut diatas dan hasilnya akan terlihat seperti pada gambar range C7:G7. 3) Menghitung ditahun keberapa cashflow telah memiliki nilai yang positif. Untuk menghitung Positif Cashflow ini gunakan rumus sebagai berikut : =COUNTIF(C6:G6;\\\"<\\\"&0) Hasil dari rumus tersebut terlihat dalam cell B10 dengan nilai 3. Ini artinya proyek tersebut akan mempunyai nilai cashflow yang positif dimulai dari tahun yang ke-3. 4) Menghitung Payback Period dari proyek tersebut. Dalam perhitungan positif cashflow nilai yang muncul adalah tahun ke-3. Masalahnya adalah dibulan keberapa dalam tahun tersebut cashflow akan mulai mempunyai nilai yang positif ?. Untuk menghitung ini saya akan menggunakan Payback Period dengan rumus sebagai berikut : =COUNTIF(C6:G6;\\\"<\\\"&0)+INDEX(C7:G7;;COUNTIF(C6:G6;\\\"<\\\"&0)+1) Hasilnya akan terlihat dalam cell B11 dengan nilai adalah 3,65 atau 3 Tahun 7 Bulan. Membandingkan Hasil Payback Period Rumus Excel Dengan Manual Setelah kita melihat contoh perhitungan dengan menggunakan rumus Excel maka tidak ada salahnya saya juga mencoba menghitung Payback Period tersebut dengan rumus manual. Tujuannya adalah sebagai pembanding dari hasil yang dihitung oleh rumus Excel tersebut. Untuk menghitungnya kita akan menggunakan rumus Payback Period diatas, dengan data yang diketahui adalah sebagi berikut : \u2022 n = 3 (tahun terakhir yang kumulatif cashflownya masih negatif, lihat gambar diatas) \u2022 a = 500.000 (jumlah investasi awal) \u2022 b = 380.000 (85.000+130.000+165.000) \u2022 c = 565.000 (85.000+130.000+165.000+185.000) Dengan nilai - nilai tersebut maka didapatkan perhitungan sebagai berikut : = 3+(500.000-380.000)\/(565.000-380.000) = 3+(120.000)\/(185.000) = 3+0.64 = 3.64 Dari rincian perhitungan diatas maka Payback Periodnya adalah 3.64 atau 3 Tahun 7 Bulan. Seperti terlihat dalam dua perhitungan diatas maka hasilnya adalah sama sehingga dua pola ini sama- sama bisa digunakan untuk menghitung Payback Period. 2. Analisa Tingkat Pengembalian Internal Dengan Rumus IRR (Internal Rate Return) di Excel IRR merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah usaha yaitu discount rate yang akan menjadi Present Value dari kas masuk yang sama dengan investasi awal. IRR ini digunakan untuk mencari peringkat pada beberapa penawaran investasi yang akan kita jalankan. Investasi yang akan kita pilih adalah Investasi yang memiliki nilai IRR paling tinggi tetapi tentu IRR bukan hanya satu - satunya faktor yang akan menentukan pilihan dalam investasi. Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 175 dari 193","IRR sering digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian internal dari arus kas dalam sebuah investasi. Dalam investasi tentu hal utama yang paling dicari adalah cara untuk memaksimalkan laba atau keuangan dan meminimalisir terjadinya resiko atas dana yang sudah diinvestasikan. Data yang dapat digunakan untuk menganalisis keuntungan dan juga resiko dalam sebuah investasi adalah arus kas. Dalam arus kas terdapat dua unsur yang harus diperhatikan yaitu arus kas positif dan arus kas negatif. \u2022 Arus kas positif adalah kas masuk atau penerimaan dana sedangkan \u2022 Arus kas negatif adalah pengeluaran kas yang dipergunakan untuk membiayai sebuah usaha. Menggunakan Rumus IRR Dalam Microsoft Excel Microsoft Excel telah menyediakn rumus IRR yang dapat digunakan dengan mudah secara langsung. Selain dengan Excel tentu IRR ini bisa juga dihitung secara manual sehingga pilihan ini dikembalikan kepada kita mana yang kira - kira lebih mudah. Perlu diketahui bahwa nilai untuk arus kas ini tidak harus genap setiap periodenya karena IRR akan menghitung keseluruhan nilai dalam arus kas dari periode awal sampai dengan periode yang dibutuhkan nilai IRR nya. Syntax dasar Fungsi IRR : =IRR(values;[guess]) \u2022 values = merupakan array atau referensi nilai yang berisi angka yang sumbernya berasal dari arus kas. IRR menggunakan urutan dalam menghitungnya sehingga kita harus memastikan urutan nilai arus kas sesuai dengan tahun berjalan investasi tersebut. \u2022 guess = merupakan perkiraan angka yang paling mendekati terhadap hasil perhitungan IRR tersebut. Guess ini bersifat optional sehingga boleh untuk dikosongkan ataupun diisi dengan angka tertentu. Jika guess dikosongkan maka nilai tersebut akan diasumsikan sebesar 10% atau 0,1. Jika perhitungan IRR tidak bisa menemukan kedalam nilai yang paling mendekati maka Excel akan memberikan nilai error #NUM!. Contoh Menghitung IRR Dengan Rumus Dalam Excel Silahkan perhatikan gambar berikut ini : Dalam gambar tersebut terlihat bahwa investasi yang dilakukan pada awal tahun ke-1 menghabiskan dana sebesar 100.000. Profit yang masuk dari tahuan pertama sampai dengan tahun ke- 5 adalah 5.000, 30.000, 50.000, 60.000 dan 80.000. Untuk penghitungan IRR dibagi menjadi dua periode yaitu untuk Tahun ke-3 dan Tahun ke-5. \u2022 Penghitungan IRR untuk tahun ke-3 adalah -6,2% dan rumus yang saya gunakan pada cell B8 adalah sebagai berikut : =IRR(B5:E5) Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 176 dari 193","\u2022 Penghitungan IRR untuk Tahun ke-5 adalah sebesar 24,9% dan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : =IRR(B5:G5) Dari hasil IRR tersebut dapat disimpulkan bahwa atas dana yang kita investasikan sebesar 100.000 harus dijalankan dengan jangka waktu minimal 5 tahun untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Jika investasi ini akan dijalankan hanya tiga tahun maka sudah jelas investasi tersebut tidak perlu dijalankan karena nilai IRR masih ada dalam kondisi negatif. Seperti yang telah saya sampaikan bahwa IRR merupakan salah satu dari beberapa indikator yang dapat menentukan atau melihat perjalanan sebuah investasi yang akan dijalankan. Tentu dengan besarnya dana yang kita keluarkan dalam sebuah investasi kitapun tidak ingn mengalamai kerugian. 3. Analisa Break Event Point (BEP) Dengan Rumus Dalam Microsoft Excel Break Even Point atau BEP adalah sebuah titik atau nilai dimana jumlah pendapatan akan sama dengan modal atau investasi yang dikeluarkan. Jadi, pada saat investasi mencapai titik BEP maka investasi tersebut tidak mengalami kerugian ataupun telah bisa mengembalikan nilai investasi awal. Istilah lainnya dari Break Even Point adalah modal yang dikeluarkan untuk sebuah investasi sama dengan nilai pendapatan. Tetapi perlu dicatat bahwa kondisi tersebut baru bisa mengembalikan modal saja atau belum mendapatkan keuntungan. Menghitung BEP Dengan Rumus Excel Jika kita akan memulai sebuah usaha maka perhitungan BEP ini sangat diperlukan sebagai dasar untuk menganalisa berapa minimal pendapatan atau minimal jumlah produksi barang yang harus dijalankan. Biasanya dalam membuka sebuah usaha baru pasti kita akan menghitung modal awal yang diperlukan. BEP ini akan menghitung berapa unit dan juga penjualan yang dibutuhkan dalam membuka usaha sampai dengan nilai modal awal tersebut dapat dikembalikan. Setelah modal tersebut dapat dikembalikan maka kita akan mulai mendapatkan keuntungan dalam usaha tersebut. Break Even Point terdiri dari dua jenis yaitu : 1) BEP untuk menghitung unit barang dan 2) BEP untuk menghitung jumlah uang. \u2022 BEP per unit dihitung untuk mengetahui berapa unit barang tersebut harus dijual supaya mencapai nilai BEP. \u2022 Perhitungan BEP berdasarkan rupiah untuk menghitung berapa nilai penjualan yang harus didapatkan untuk mencapai titik BEP. Dua perhitungan ini perlu untuk dilakukan karena berkaitan dengan biaya - biaya penjualan seperti pemberian diskon kepada customer atau pemberian komisi penjualan kepada salesman. Misalnya jika nilai BEP terhadap barang adalah 41 unit maka kita bisa memberikan komisi lebih kepada salesman atau diskonkepada pembeli untuk penjualan diatas 41 unit. Secara umum rumus BEP yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : 1) BEP unit barang = Biaya Tetap \/ (Harga per unit - Biaya variable per unit) 2) BEP uang = Biaya tetap \/ (Margin per unit \/ Harga per unit) \u2022 Fixed Cost atau Biaya Tetap adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin atau tetap setiap bulan. Contoh dari biaya tetap misalnya gaji karyawan, listrik, telepon, air, sewa tempat usaha dan peralatan - peralatan yang dibutuhkan sebagai penunjang usaha tersebut. \u2022 Variable Cost (Biaya Tidak Tetap) merupakan biaya yang dikeluarkan dengan nilai yang tidak tetap atau tergantung kepada penjualan barang. Contoh biaya tidak tetap misalnya komisi penjualan untuk salesman, biaya kirim barang dan lainnya. \u2022 Harga jual merupakan harga yang ditentukan atas penjualan satu unit barang kepaa pembeli atau customer. Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 177 dari 193","Setelah mengetahui rumus dan juga beberapa hal yang harus diketahui sebelum menghitung BEP maka selanjutnya kita akan melihat contoh penghitungannya. Seperti yang disebutkan diatas bahwa BEP ini terdiri dari dua jenis yaitu BEP untuk unit dan BEP untuk jumlah uang. 1) Contoh BEP Unit BEP per unit ini dihitung dengan tujuan untuk menentukan berapa unit barang yang diproduksi atau barang yang terjual dengan posisi mencapai titip BEP. Untuk contoh penghitungan BEP unit silahkan perhatikan gambar dibawah ini : Dalam gambar tersebut terlihat bahwa jumlah unit yang harus diproduksi dan terjual adalah sebanyak 75 unit. Dari gambar diatas didapatkan total penjualan untuk 75 unit barang tersebut adalah sebesar 825.000. Sedangkan total biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha adalah sebesar 525.000+300.000. Sehingga total laba atau rugi yang akan didapatkan dengan menjual sebanyak 75 unit barang adalah 0. Hasil 0 inilah yang disebut dengan BEP bahwa total penjualan akan sama dengan total biaya dan dalan posisi ini usaha tersebut tidak mengalami kerugian dan juga belum mendapatkan keuntungan. 2) Contoh BEP Rupiah BEP rupiah ini dihitung untuk menentukan berapa nilai penjualan untuk mencapai titik BEP. Jika usha yang dijalankan hanya memproduksi atau menjual satu jenis barang maka pola penghitungan BEP unitpun sudah bisa mengetahui berapa nilai yang dibutuhkan untuk menutupi biaya selama satu bulan. Tetapi jika usaha yang dijalankan mempunyai banyak variasi barang mungkin penghitungan BEP rupiah akan menjadi solusi yang lebih mudah. Untuk contoh penghitungan BEP rupiah silahkan perhatikan gambar berikut ini : Dalam gambar tersebut terlihat bahwa jumlah pendapatan yang dibutuhkan untuk mencapai nilai BEP adalah sebesar 825.000. Dengan nilai penjualan sebesar 825.000 tersebut perusahaan tidak mengalami kerugian dan juga keuntungan. Total laba yang didapatkan dengan penjualan sebesar 825.000 adalah 0 karena memang jumlah ini baru mencapai titik BEP. Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 178 dari 193","Untuk rumus - rumus yang digunakan serta nilai apa saja yang dibutuhkan untuk menghitung BEP tersebut silahkan perhatikan pada dua gambar diatas. Pada kolom C sudah saya tuliskan rumus - rumus yang saya gunakan untuk menghitung BEP tersebut. 4. Analisa Return Of Investment (ROI) Dengan Rumus Dalam Microsoft Excel ROI atau Return Of Investmen ini disebut juga laba yang diperoleh dari sebuah investasi atau merupakan rasio uang yang didapatkan jika investasi tersebut mendapatkan keuntungan. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase bukan dalam bentuk angka yang menunjukan jumlah rupiah. Rasio uang yang didapatkan tersebut disebut dengan laba sedangkan rasio uang yang hilang disebut kerugian. Jadi, ROI merupakan analisa terhadap keuntungan atau kerugian yang akan didapatkan dalam sebuah investasi atau usaha yang baru didirikan. Berbeda dengan Break-even Point, ROI ini tidak dihitung berdasarkan sebuah jangka periode dalam investasi tetapi dihitung berdasarkan total pendpatan yang diperoleh selama satu periode investasi tersebut. Perlu diketahui juga bahwa rasio dari ROI ini merupakan perbandingan antara keuntungan atau kerugian dengan investasi awal yang telah dilakukan. Misalnya kita akan menginvestasikan uang sejumlah 500 juta dengan ROI 20% atau kita akan menginvestasikan uang dengan jumlah 300 juta dengan ROI yang didapatkan adalah 30%. Dari contoh diatas tentu kita akan mengambil investasi yang kedua karena mempunyai nilai rasio ROI yang lebih tinggi. Tetapi tentu selain ROI kita juga harus mempertimbangkan Indikator Investasi lainnya yang akan memberikan gambaran dalam investasi tersebut. Rumus ROI yang umum digunakan adalah sebagai berikut : ROI=(( Net profit - Investasi) \/ Investasi) x 100% \u2022 Net Profit merupakan pendapatan bersih yang diperoleh dalam satu tahun buku atau satu periode investasi. \u2022 Investasi merupakan nilai investasi awal yang telah dikeluarkan untuk membiayai investasi. Dari rumus tersebut diketahui bahwa ROI ini digunakan sebagai parameter untuk menghitung tingkat kemampuan sebuah unit usaha dalam mengembalikan investasi berdasarkan pendapatan. Hal ini penting untuk diketahui karena perencanaan jangka pendek atau jangka panjang dari sebuah usaha sangat bergantung kepada arus kas yang masuk. Arus kas yang masuk dengan tingkat perputaran yang cepat akan menghasilkan sebuah keuntungan yang cukup besar. Keuntungan yang besar ini tentu akan menarik investor dari luar perusahaan jika kita akan menggunakan dana pihak lain sebagai modal awal dalam mendirikan sebuah usaha. Menghitung ROI Dengan Rumus Excel Microsoft Excel merupakan sebuah aplikasi yang sering digunakan untuk pengolahan data. Dalam Excel ini terdapat banyak rumus yang bisa kita gunakan untuk membantu sebuah proses penghitungan. Tujuan utama dari penggunaan Excel ini adalam untuk mempermudah proses penghitungan yang sedang kita lakukan dalam pengolahan data. Untuk contoh penghitungannya silahkan perhatikan gambar berikut ini : Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 179 dari 193","Dalam gambar tersebut terlihat bahwa pada awal sebuah usaha diinvestasikan dana dengan jumlah 100.000. Pada tahun ke-1 jumlah net profit yang didapatkan sebesar 60.000, kemudian ROI dari tahun ke-1 tersebut adalah -40%. Rumus yang digunakan untuk menghitung ROI dalam cell C10 adalah sebagai berikut : =(C8-$B$5)\/$B$5 Untuk cell selanjutnya silahkan copy pastekan (autofill) rumus untuk menghitung ROI tersebut. Dalam contoh diatas ROI untuk tahun ke-2 sampai dengan ke-4 adalah 9%, 57% dan 170%. ROI ini dihitung bukan dari total selama jangkah waktu sekian tahun tetapi dihitung setiap akhir tahun atau satu periode pembukuan dalam perusahaan. 5. Analisa Net Present Value (NPV) Dengan Rumus Dalam Microsoft Excel Ada beberapa indikator dalam Investasi yang bisa dijadikan sebagai sumber informasi tentang arus kas yang akan dihasilkan oleh investasi tersebut. Indikator yang paling sering digunakan dalam menganalisa arus adalah NPV dan IRR. NPV atau Nett Preset Value merupakan nilai bersih saat ini dari sebuah investasi yang akan dijalankan. Sedangkan IRR atau Internal Rate Return merupakan tingkat pengembalian internal dalam sebuah investasi. Seperti yang disebutkan diatas bahwa NPV merupakan nilai bersih sari sebuah investasi, sehingga NPV bisa diartikan juga sebagai selisih antara penerimaan dan pengeluaran masa yang akan datang dan telah didiskontokan saat ini. Jika kita telah mempelajari tentang IRR maka bisa disimpulkan bahwa penghitungan IRR membutuhkan angka NPV sebagai dasar pengambilan angkanya. Kelayakan sebuah proyek tentu akan dinilai salah satunya dengan NPV ini sehingga pertanyaannya adalah kelayakan seperti apa yang bisa diambil dari hasil NPV ?. Ada tiga kriteria yang dihasilkan oleh NPV yaitu : 1) NPV>0, Jika sebuah investasi memiliki indikator NPV lebih besar dari 0 maka dapat disimpulkan bahwa investasi ini layak untuk dijalankan. 2) NPV=0, Sebuah investasi bisa juga memiliki nilai NPV=0, ini menandakan bahwa investasi atau proyek tersebut berada dalam keadaan BEP. Untuk kondisi ini bisa juga proyek tersebut dijalankan tetapi tentu dengan peringatan bahwa arus kas yang didapatkan sampai dengan periode NPV baru mencapai titik BEP. 3) NPV<0, Untuk investasi yang memiliki nilai NPV lebih kecil dari 0 tentu saja sudah tidak layak untuk dijalankan. Dengan mendapatkan nilai NPV>0 dalam sebuah rencana investasi tentu merupakan satu kabar yang bagus hanya saja kita juga tetap harus melihat indikator lainnya seperti IRR, BEP dan lainnya. Dalam prakteknya sering muncul urutan yang unik dalam sebuah penghitungan NPV dan IRR. urutan unik tersebut adalah munculnya arus kas negatif diawal periode dan diikuti dengan arus kas positif sehingga kita akan mendapatkan angka NPV yang diharapkan. Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 180 dari 193","Syntax Dasar Rumus NPV : =NPV(rate;value1;[value2]...) \u2022 rate : tingkat diskon selama periode investasi \u2022 value1;value2... : argumen yang merupakan pendapatan selama periode investasi berjalan. Sebagai tambahan bahwa value1, value2 dan seterusnya merupakan urutan angka dalam cashflow atau arus kas. Investasi yang dijalankan dimulai dari value1 sampai dengan akhir periode investasi yang diperhitungkan. Menghitung Nilai Bersih Investasi Dengan NPV Dalam Excel Sebuah Proyek akan dijalankan dengan menghabiskan dana sebesar 10.000 dengan tingkat suku bunga 10% dan jangka waktu proyek adalah 5 tahun. Untuk menghitung NPV dari contoh proyek diatas silahkan perhatikan gambar berikut ini : \u2022 Dalam gambar tersebut terlihat bahwa NPV yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 9.968,71. \u2022 Untuk menghitung NPV nilai atas investasi yang dikeluarkan pada awal periode diasumsikan ke dalam hitungan dengan kondisi minus. \u2022 Selanjutnya diikuti dengan jumlah pendapatan dari tahun pertama sampai dengan tahun ke lima. \u2022 Sedangkan untuk menghitung NPV seperti terlihat dalam cell B8 digunakan rumus sebagai berikut : =NPV(B5;B6:G6) \u2022 Dengan rumus tersebut dan angka pendapatan sebagai sumber datanya maka otomatis nilai NPV akan muncul. Memang seperti yang saya sampaikan diatas bahwa menghitung NPV dengan Excel sangat mudah karena hanya memasukan angka investasi awal serta total laba pada argumen rumus NPV. Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 181 dari 193","RANGKUMAN \u2022 Microsoft Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. \u2022 Fungsi Microsoft Excel : Membuat, mengedit, mengurutkan, menganalisa, meringkas data, Melakukan perhitungan aritmatika dan statistika, Membantu menyelesaikan soal-soal logika dan matematika, Membuat berbagai macam grafik dan diagram, Membuat catatan keuangan, anggaran serta menyusun laporan keuangan, Menghitung dan mengelola investasi, pinjaman, penjualan, inventaris, dan lain-lain., Melakukan analisa serta riset harga, Membuat daftar hadir serta daftar nilai sekolah maupun universitas, Melakukan konversi mata uang, Melakukan perhitungan dari hasil sebuah penelitian, Dan lain sebagainya. \u2022 Memulai Menjalankan Microsoft Excel \u2022 Klik tombol Start pada Taskbar. \u2022 Klik All Programs. \u2022 Klik Microsoft Office 2013. \u2022 Klik Excel 2013. \u2022 Workbook adalah buku kerja tempat melakukan manajemen data yang dapat menyimpan lebih dari satu Worksheet pada Microsoft Excel. Atau dengan kata lain sebuah file excel yang terdiri dari satu atau beberapa sheet (lembaran-lembaran) atau kumpulan dari beberapa sheet\/worksheet. Untuk itu sebuah file excel yang biasanya berextensi xlsx, xlsb atau xlam bisa juga disebut sebagai workbook atau buku kerja. \u2022 Worksheet adalah bagian dari workbook, tempat dimana kita memasukkan data, membuat tabel, membuat chart, dan lain sebagainya. Worksheet adalah lembar kerja elektronik dimana tempat data-data tersimpan. Worksheet terdiri dari sel yang diidentifikasi dalam baris dan kolom pada Microsoft Excel. Sebuah lembar kerja dalam excel yang terdiri dari 256 kolom dan 65.536 baris. \u2022 Kolom atau dalam istilah lain column merupakan bagian yang melintang vertikal ke atas yang ditandai dengan huruf A,B,C, dan seterusnya. \u2022 Baris yang dalam bahasa Inggris disebut row merupakan bagian dari worksheet yang melintang horisontal ke samping dan ditandai dengan angka 1,2,3 dan seterusnya. \u2022 Terdapat beberapa opsi yang ditampilkan saat pengguna melakukan klik kanan pada tab sheet Microsoft Excel. a) Insert. Digunakan untuk menambah worksheet baru serta jenis lembar kerja lainnya. b) Delete. Digunakan untuk menghapus worksheet. c) Rename. Digunakan untuk mengubah nama tab yang disorot. d) Move or Copy. Digunakan untuk mengurutkan worksheet atau menggandakan worksheet. e) View Code. Digunakan untuk menampilkan code Visual Basic \/ Macro pada worksheet. f) Protect Sheet. Digunakan untuk mengamankan worksheet seperti menambah password. g) Tab color. Untuk mengubah warna tab sheet yang disorot. Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 182 dari 193","LAMPIRAN LEMBAR ASESMEN SUMATIF 1. Berikut ini adalah langkah untuk menyimpan file dengan nama yang lain pada Microsoft excel 2007\/2010 adalah \u2026 A. Klik menu file > pilih Save B. Klik menu file > pilih Save As C. Klik Office Button > pilih Save D. Klik Office Button > pilih Save As E. Klik Office Button > pilih Close 2. Berikut ini adalah salah satu langkah untuk membuat lembar kerja\/worksheet baru pada Microsoft excel adalah \u2026 A. Klik menu file > pilih New (Ctrl+N) B. Klik menu file > pilih New (Ctrl+S) C. Klik menu file > pilih New (Ctrl+P) D. Klik menu file > pilih New (Ctrl+O) E. Klik menu file > pilih New (Ctrl+V) 3. Perintah untuk keluar dari program spreadsheet yang sedang aktif adalah \u2026 A. Klik menu file > pilih Close B. Klik menu file > pilih Exit C. Klik Office Button > pilih Close D. Klik Office Button > pilih Exit Excell E. Klik Office Button > pilih Exit Options 4. Fungsi dari Formula bar adalah \u2026. A. Menuliskan formula\/rumus B. Memunculkan fungsi\/rumus C. Memunculkan perintah secara cepat D. Menghapus sel E. Mencari fungsi\/rumus 5. Tombol yang digunakan untuk menggulung satu layar ke bawah adalah \u2026. A. Enter B. Home C. PgUp D. PgDn E. Alt+PgUp 6. Perintah yang digunakan untuk melebarkan kolom adalah \u2026. A. Format B. Width C. Height D. Insert E. Ribbon Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 183 dari 193","7. Perintah yang digunakan untuk menyisipkan sel dengan memindahkan data sebelumnya ke bawah adalah \u2026. A. Insert > Entire Row B. Insert > Format Cells C. Insert > Entire Column D. Insert > Shift Cells Right E. Insert > Shift Cells Down 8. Perintah yang digunakan untuk menyisipkan baris adalah \u2026. A. Insert > Entire Row B. Insert > Format Cells C. Insert > Entire Column D. Insert > Shift Cells Right E. Insert > Shift Cells Down 9. Perintah yang digunakan untuk menghapus sel dengan memindahkan data di sebelah kanan ke kiri adalah \u2026. A. Delete > Entire Row B. Delete > Entire Colomn C. Delete > Shift Cells Up D. Insert > Shift Cells Left E. Insert > Shift Cells Down 10. Perintah yang digunakan untuk menghapus sel dengan memindahkan data di bawahnya ke atas adalah \u2026. A. Delete > Entire Row B. Delete > Entire Colomn C. Delete > Shift Cells Up D. Insert > Shift Cells Left E. Insert > Shift Cells Down 11. Jika kita ingin memasukan data angka tetapi dianggap sebagai teks, maka kita harus menekan tombol \u2026. A. Tanda kutip satu (\u2018) B. Tanda kutip dua (\u201c) C. Tanda pangkat (^) D. Tanda bagi (\/) E. Tanda tambah (+) 12. Salah satu langkah untuk mengganti nama sheet, yaitu \u2026. A. Klik Insert worksheet > Enter B. Klik sheet > ganti nama sheet C. Klik ganda sheet > ganti nama sheet D. Klik Insert worksheet > ganti nama sheet E. Klik ganda sheet > ganti nama sheet > enter Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 184 dari 193","13. Untuk menghitung nilai jumlah dari suatu range digunakan fungsi \u2026. A. Max B. Sum C. Round D. Count E. Average 14. Memberi symbol Rp pada lembar kerja yang menyatakan nilai uang dengan memilih menu tab format- format cells-number dari kotak dialog yang tampil memilih tab \u2026. A. Date B. Time C. Number D. Accounting E. Percentage 15. Tanda baca\/simbol yang digunakan untuk membuat nilai absolut adalah \u2026. A. (#) B. (%) C. (@) D. ($) E. (&) 16. Pada Microsoft excel untuk memisahkan antar cell menggunakan lambang \u2026. A. Titik dua (:) B. Titik koma (;) C. = D. > E. + 17. Tanda untuk memisahkan nilai ribuan, jutaan dan seterusnya agar memudahkan dalam membaca angka yang secara default\/format awal adalah \u2026. A. titik B. koma C. titik dua D. titik koma E. Kurung buka 18. Tanda pesan error yang ditampilkan oleh excel ketika lebar kolom tidak cukup untuk menampilkan isi dari cell adalah \u2026. A. #N\/A B. #NUM C. #NAME? D. ##### E. #VALUE! Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 185 dari 193","19. Untuk mengatur tinggi dan rendah baris table digunakan perintah \u2026. A. Klik Format di menu Home > Row > Width B. Klik Format di menu Home > Row > Height C. Klik Format di menu Home > Column > Width D. Klik Format di menu Home > Column > Height E. Klik Format di menu Home > Row > Autoselection 20. Perhatikan gambar berikut ini: Jika sel A5 diisi dengan rumus = SUM(A1:A3), maka hasilnya adalah ... A. 305 B. 315 C. #NAME? D. #DIV\/0! E. 225 21. Perhatikan gambar berikut ini : Berdasarkan Gambar diatas, fungsi yang digunakan untuk mengisi kolom F7 adalah .... A. SUMIF B. IF C. SUM D. AVERAGE E. COUNTIF Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 186 dari 193","22. Perhatikan gambar berikut ini : Berdasarkan Gambar diatas, rumus yang digunakan untuk mengisi kolom F7 adalah .... A. =SUMIF(No.akun >=4000; Neraca Saldo Disesuaikan Kredit;0) B. =SUM(No.akun >=4000; Neraca Saldo Disesuaikan Kredit;0) C. =VLOOKUP(No.akun >=4000; Neraca Saldo Disesuaikan Kredit;0) D. =IF(No.akun >=4000; Neraca Saldo Disesuaikan Kredit;0) E. =AVERAGE(No.akun >=4000; Neraca Saldo Disesuaikan Kredit;0) 23. =IF('111'!$I$52>=0;'111'!$I$52;0), maksud dari penulisan \u201c111\u201d pada rumus disamping adalah \u2026. A. Mengidentifikasi alamat sel B. Mengidentifikasi alamat file C. Mengidentifikasi kode akun D. Mengidentifikasi alamat sheet E. Mengidentifikasi fungsi logika 24. =IF('111'!$I$52>=0;'111'!$I$52;0), maksud dari penulisan \u201c!$I$52\u201d pada rumus disamping adalah \u2026. A. Mengidentifikasi alamat sel B. Mengidentifikasi alamat file C. Mengidentifikasi kode akun D. Mengidentifikasi alamat sheet E. Mengidentifikasi fungsi logika Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 187 dari 193","25. Perhatikan gambar berikut ini : Rumus untuk mengisi sel G9 adalah\u2026. A. =G8+G9 B. =G8+F8 C. =G8-G9 D. =G8-F8 E. =G8+H8 26. Perhatikan gambar berikut ini : Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 188 dari 193","Berdasarkan gambar diatas untuk mengisi laba usaha pada cell D16, maka rumus yang digunakan adalah \u2026. A. =D5-D15 B. =D5+D15 C. =D5-C15 D. =C5+D15 E. =C5-D15 27. Berdasarkan gambar diatas untuk mengisi laba bersih pada cell D22, maka rumus yang digunakan adalah \u2026. A. =D16-D21 B. =D16+18-C20 C. =D16+C18+C20 D. =D15+C17-C19 E. =D15+C18-C20 28. Perhatikan gambar berikut ini : Berdasarkan gambar diatas untuk mengisi Modal akhir per 31 Oktober 2010 pada cell D9 maka rumus yang digunakan adalah \u2026. A. =D5-D8 B. =D5+C6-C7 C. =D5+C6+C7 D. =D5+(C6-C7)-D8 E. =D5+(C6-C7)+D8 29. Pada Sel E7 terdapat syarat yaitu, jika mendapatkan nilai 82 ke atas maka akan LULUS dan jika mendapatkan nilai di bawah 82 maka akan GAGAL. Rumus logika yang digunakan dengan syarat tersebut adalah ... A. =IF(E7>82;\\\"LULUS\\\";\\\"GAGAL\\\") B. =IF(E7>=82;\\\"LULUS\\\";\\\"GAGAL\\\") C. =IF(E7<82;\\\"LULUS\\\";\\\"GAGAL\\\") D. =IF(E7>82;\\\"LULUS\\\";IF(E7<82\\\"GAGAL\\\") E. =IF(E7<=82;\\\"LULUS\\\";\\\"GAGAL\\\") 30. Fungsi Matematika yang digunakan untuk menjumlahkan data yang bersifat numberik yang memenuhi kriteria tertentu adalah \u2026. A. MAX B. SUM C. SUMIF D. IF E. MAX Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 189 dari 193","Kunci Jawaban. 1. B 2. A 3. A 4. A 5. D 6. B 7. E 8. A 9. D 10. C 11. A 12. C 13. B 14. D 15. D 16. A 17. A 18. D 19. B 20. E 21. B 22. D 23. D 24. C 25. A 26. A 27. A 28. E 29. B 30. C Petunjuk Penilaian Soal Pilihan Ganda Bobot soal Nomor Soal 5 1 - 30 Jumlah skor maksimal = 100 Jumlah skor perolehan X 100 Nilai pilihan ganda = Jumlah skor maksimal Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 190 dari 193","GLOSARIUM Istilah Penjelasan Column (Kolom) Deretan sel yang berurutan secara vertikal dari atas ke bawah atau sebaliknya. Pada lembar kerja Excel setiap kolomnya diberi penamaan berupa huruf abjad secara terurut pada Column Headings di sisi atas lembar kerja atau Worksheet. Hardware Istilah untuk menyebut perangkat keras yang erat kaitannya dengan komputer atau laptop. Hardware adalah alat fisik komputer yang gunanya untuk melakukan beberapa proses seperti input, output, dan proses. Microsoft Office Salah satu perangkat lunak paket aplikasi perkantoran buatan dari Microsoft dan didesain untuk dijalankan di bawah sistem operasi Linux, Mac OS X dan Microsoft Windows. Beberapa aplikasi atau bagian di dalam Microsoft Office yang sudah populer adalah Ms Excel, Ms Word, dan Ms Powerpoint. Microsoft Word Sebuah program yang merupakan bagian dari paket instalasi Microsoft Office, berfungsi sebagai perangkat lunak pengolah kata meliputi membuat, mengedit, dan memformat dokumen. Microsoft Excel Sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS Microsoft Powerpoint Sebuah program aplikasi microsoft office yang berguna sebagai media presentasi dengan menggunakan beberapa slide. Operating System (OS) Perangkat lunak yang dibutuhkan agar sebuah komputer dapat berfungsi dengan baik. Personal Computer Perangkat komputer yang biasa digunakan perorangan. PC pada (PC) umumnya digunakan di rumah, pusat perbelanjaan maupun di kantor untuk kebutuhan pribadi dan perusahaan. Quick Acces Toolbar Berfungsi untuk jalan pintas terhadap akses atau perintah yang sering kita masukkan. Di Quick Access Toolbar, biasanya akan didapatkan beberapa fungsi atau tombol penting, seperti Save, Print, Email, Print Preview, Spelling, dan Range Biasa disebut dengan kumpulan sel. Range dapat berupa dua cell atau lebih. Kumpulan cell yang tergabung dan disebut dengan range bisa dalam satu baris, satu kolom, maupun beberapa baris dan kolom. Bentuk range bisa berupa vertikal, horizontal, campuran, dan ganda. Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 191 dari 193","Ribbon Kumpulan tombol perintah pada microsoft excel yang dikelompokkan dalam bentuk Tab berdasarkan kategori kemiripan fungsi-fungsinya. Row (Baris) Mulai dari Tab Home, Insert, Page Layout, Formula, Data, Review, Sel View serta tab-tab lain yang tersembunyi. Software Deretan sel yang berurutan ke samping secara horizontal atau mendatar Spreadsheet dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Row ditandai dengan penamaan Windows berupa angka mulai dari 1 hingga 1048576. Workbook Worksheet Sebuah kotak kecil pada worksheet yang merupakan titik pertemuan antara Row dan Column. Bagian dari komputer yang terdiri dari beberapa perintah di mana pengoperasiannya dilakukan melalui mesin komputer. Software adalah perangkat lunak berisi data yang diprogram atau disimpan dengan fungsi-fungsi tertentu. Sebuah program komputer yang digunakan untuk menyimpan, menampilkan, serta mengolah data dalam bentuk baris dan kolom. Sistem operasi yang diciptakan oleh Microsoft, dimana sistem operasi ini menyediakan antarmuka grafis (GUI \/ Graphical User Interface) agar lebih mudah dioperasikan. File Excel yang terdiri dari beberapa worksheet. Di Excel, workbook digambarkan sebagai buku dan worksheet adalah selembar kertas dari buku. Selembar kertas dalam baris di Excel. Worksheet juga dikenal sebagai lembar kerja Excel, terdiri dari 256 kolom dan 65.536 baris. Lembar kerja ini digunakan untuk memasukkan data, membuat grafik, memasukkan rumus, dan membuat tabel. Worksheet merupakan bagian kecil dari buku kerja Excel. Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 192 dari 193","DAFTAR PUSTAKA \u2022 Ikhsan K.A.N, (2021), Modul Ajar Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. \u2022 Suryana T, & Koesheryatin, (2014), Mengenal Microsoft Office 2013, Unikom \u2022 Wibowo E.P,(2021), Modul Aplikasi Pengolah Angka (Microsoft Excel) Seri Modul Belajar Informatika Sekolah Pusat Keunggulan (PK) Kelas X SMK, SMK Negeri 1 Brebes. \u2022 Wibowo E.P. (2021), Modul Dasar \u2022 https:\/\/www.advernesia.com\/excel\/ \u2022 https:\/\/www.kelasexcel.id\/p\/daftar-fungsi-microsoft-excel-lengkap.html \u2022 https:\/\/edu.gcfglobal.org\/en\/excel\/ Dasar Program Akuntansi dan Lemabaga SMK \u2013 Fase E Hal 193 dari 193"]
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193