Bapak Purjanto Bapak Kartono Fasilitator Hebat CGP Pengajar Praktik Inovatif Angkatan 7 Kab. Brebes CGP Angkatan 7 Kab. Brebes
Pengalaman saya mengikuti pembelajaran pada modul 3.1 ini sangat luar biasa. Saya mulai tahap pada paket modul 3 ini dengan melakukan pre tes paket modul 3 pada tanggal 31 Maret 2023. Saya melalui tahapan belajar alur MERDEKA seperti modul-modul sebelumnya. MERDEKA merupakan singkatan dari Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.
Tahap mulai dari diri, saya melakukan kegiatan di LMS dimulai pada tanggal 31 Maret 2023 bersamaan dengan pre tes paket modul 3. Pada tahap mulai dari diri ini bertujuan untuk mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dengan berada diantara berbagai pemangku kepentingan, diataranya murid, orang tua murid/wali murid, guru, pengawas, dan pihak komunitas sekolah.
Pada tahap eksplorasi konsep ini dilakukan di LMS selama dua hari yaitu pada tanggal 3 April 2023 sampai dengan tanggal 4 April 2023 merupakan tahap dimana saya bereksplorasi secara mandiri untuk memahami konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin dalam sekolah sebagai institusi moral, menjelaskan pentingnya pengambilan keputusan seorang pemimpin yang berdasarkan 3 unsur, yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan menganalisis nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan dilema etika.
Selanjutnya pada tahap ruang kolaborasi dilakukan selama dua sesi, sesi pertama dilakukan pada tanggal 5 April 2023 dan sesi kedua dilakukan pada tanggal 10 April 2023. Pada saat sesi pertama dengan dipandu oleh Fasilitator Bapak Purjanto dan Pengajar Praktik Bapak Kartono, saya melakukan kolaborasi dengan berdiskusi bersama dengan peserta CGP lainnya yang satu kelompok antara lain : Ibu Siti Khomsiatun, Bapak Aji Sofian, dan Bapak Eka Nugroho bersama- sama di ruang virtual Gmeet untuk berdiskusi mencari sebuah kasus dilema etika yang nantinya harus di analisis bersama dengan kelompok masing-masing. Kemudian pada sesi kedua adalah sesi presentasi kelompok, setiap kelompok melakukan presentasi di depan peserta CGP yang lainnya untuk saling berbagi, berkolaborasi dan menerapkan keterampilan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan rekan CGP lainnya mengenai hasil analisis kelompok terhadap kasus dilemma etika yang sudah di diskusikan Bersama-sama.
Kemudian tahap demonstrasi kontekstual dilakukan selama dua hari yaitu pada tanggal 11 April 2023 dan tanggal 12 April 2023, saya melakukan wawancara kepada 2 kepala sekolah untuk kemudian dari hasil wawancara kepala sekolah tersebut dianalisis dan dibandingkan dengan hasil proses pembelajaran yang sudah peserta CGP pelajari mengenai penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajari tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing- masing dan di sekolah/lingkungan lain. Proses mewawancarai 2 kepala sekolah tersebut dilakukan agar dapat membedakan tentang praktik pengambilan keputusan yang biasa dilakukan oleh kepala sekolah tersebut. Pada aktivitas ini, saya melakukan wawancara kepada kepala sekolah SMK Negeri 1 Brebes, yaitu Bapak Drs. Bejo,M.Pd, dan kepala sekolah SMK Negeri 2 Songgom, yaitu Bapak Wigit Marseto Adji, S.Pd, M.Si.
Sedangkan pada tahap elaborasi pemahaman, Bersama- sama dengan fasilitator dan pengajar praktik, saya melakukan elaborasi pemahaman tentang paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan Bersama instruktur Bapak Sugeng Bagyo yang dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Maret 2023 pukul 13.00 - 14.30 WIB (sesi 1) secara virtual di Google Meet.
Pada tahap koneksi antar materi, saya membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan membuat tulisan di blog, kemudian mengundang rekan-rekan seprofesi saya untuk memberikan tanggapan atas tulisan tersebut.
Tahap Aksi nyata, sebagai aktivitas akhir pada alur MERDEKA, saya mempraktikkan proses pengambilan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah. Kasus dilema etika yang saya angkat adalah kasus-kasus yang sering terjadi pada murid, rekan guru di sekolah maupun di lingkungan sekitar.
Dalam menyelesaikan ketujuh tahapan pengalaman belajar tersebut saya tidak menemukan hambatan yang begitu berarti, namun saya mendapatkan tantangan ketika ditugaskan untuk mewawancarai dua kepala sekolah yang berbeda. Saat itu saya mewawancarai dua kepala sekolah untuk mendapatkan jawaban atas pengalaman beliau dalam mengambil keputusan yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari. Untuk mencapai tujuan tersebut saya harus membuat pertanyaan pemantik yang bermakna dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Saya merasa apa yang sudah saya lakukan sesuai dengan rencana dan sejauh ini berjalan dengan baik.
Perasaan saya sangat senang selama pembelajaran berlangsung karena materi yang saya pelajari merupakan ilmu pengetahuan baru yang harus saya kuasai sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Guru penggerak harus berperan sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakan komunitas praktisi, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru dan memajukan kepemimpinan murid. Dalam menjalankan tugas tersebut saya harus terampil dalam mengambil keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan.
Seperti yang telah saya pelajari sebelumnya seorang guru penggerak haruslah memiliki nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin harus berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Setiap konsep materi dari awal sampai modul ini dipelajari saya menemukan banyak sekali keterkaitan sehingga terkonstruksi membentuk sebuah pemahaman baru.
Pelajaran yang saya dapatkan dari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin adalah dalam keterampilan pengambilan keputusan seringkali berbagai kepentingan saling bersinggungan, dan ada pihak-pihak yang akan merasa dirugikan atau tidak puas atas keputusan yang telah diambil. Kegiatan pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan, semakin sering kita melakukannya maka semakin terlatih, fokus, dan tepat sasaran.
Sesulit apapun keputusan yang harus diambil untuk permasalahan yang sama-sama benar, sebagai seorang pemimpin , kita perlu mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.
Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini: 1. Individu lawan kelompok (individual vs community) 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) 3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) 4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) Tiga Prinsip Pengambilan Keputusan: 1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) 2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) 3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Untuk memandu kita dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9 langkah yang dapat Anda lakukan yaitu : 1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini 3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini. 4. Pengujian benar atau salah: Uji Legalitas, Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Publikasi dan Uji Panutan/Idola 5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. 6. Melakukan Prinsip Resolusi 7. Investigasi Opsi Trilema 8. Buat Keputusan 9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan Sembilan (9) langkah pengambilan keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode yang kaku dalam penerapannya.
Saya akan menerapkan keterampilan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan seseuai dengan konsep yang telah dipelajari agar semakin terlatih dan terampil dalam melakukan pengambilan keputusan. Tidak hanya itu saya akan membagikan informasi terkait pemahaman materi baru yang saya pelajari dalam modul 3.1 ini kepada rekan guru yang lain melalui berbagai media baik itu secara langsung ataupun melalui berbagai media informasi digital yang mudah diakses oleh rekan guru yang lain. Itulah hasil refleksi pengalaman dan pemahaman belajar saya di modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin selama kurang lebih dua minggu. semoga mencerahkan dan bermanfaat bagi seluruh pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
PPT下载 http://www.1ppt.com/xiazai/
Search
Read the Text Version
- 1 - 24
Pages: