Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Listrik

Listrik

Published by desiananatalia16, 2020-10-03 01:09:26

Description: Bahan ajar Listrik

Search

Read the Text Version

KATA PENGANTAR Buku bahan ajar ini terpadu sesuai pemetaan kompetensi dasar yang akan membantu siswa mencapai setiap kompetensi yang diharapkan melalui pembelajaran aktif, kreatif, menantang, dan bermakna serta mendorong mereka untuk berpikir kritis berlandaskan kepada nilai-nilai luhur. Guru dapat mengembangkan dan memperkaya pengalaman belajar siswa dengan daya kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan dan disesuaikan dengan potensi siswa di sekolah masing-masing. Buku ini saya kembangkan untuk memenuhi tugas daring PPG Dalam Jabatan Angkatan 3 di LPTK Universitas Nahdatul Ulama Surabaya tahun 2020 sebagai produk bahan ajar. Buku ini bersifat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan keluarga dalam penyempurnaan buku ini. Semoga saya dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi Indonesia yang lebih berkualitas. Desiana Natalia, S. Pd.

KOMPETENSI INTI KELAS VI

Listrik IPA Kompetensi Dasar 3.4 Mengidentifikasi komponen komponen listrik dan fungsinya dalam rangkaian listrik sederhana dengan tepat. Kompetensi Dasar 4.4 Melakukan percobaan rangkaian listrik sederhana secara seri dan parallel Tujuan Pembelajaran Kognitif 3.4.1 Menganalisis komponen-komponen listrik dan fungsinya. 3.4.2 Menganalisis perbedaan sifat rangkaian listrik sederhana seri dan parallel Tujuan Pembelajaran Psikomotor 4.4.1 Menyajikan laporan hasil percobaan rangkaian paralel .

Mengapa burung yang hinggap di kabel istrik bertegangan tinggi tidak kesetrum? Saat kita mempelajari bab listrik ini maka kita akan mengetahui jawabannya! Namun sebelumnya marilah kita mengenal komponen elektronika terlebih dahulu, dimana berdasarkan fungsi kerjanya dibagi menjadi 2 yaitu: PASIFKOMPONEN AKTIFKOMPONEN komponen elektronika yang dapat komponen elektronika yang memerlukan arus beroperasi tanpa memerlukan arus atau tegangan listrik atau tegangan internal (sumber tambahan) tambahan saat bekerja. untuk dapat beroperasi. Komponen aktif ini dapat menguatkan dan menyearahkan arus Resistor listrik, komponen aktif juga dapat mengubah bentuk energi menjadi energi lain. Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance. Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah : 3. Resistor yang Nilainya Tetap 4. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer. 5. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor 6. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

Kapasitor Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F) Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah : 1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik 2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum. 3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor Induktor Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H). Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah 1. Induktor yang nilainya tetap 2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable Induktor Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda. Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari : 1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC). 2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener. 3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik. 4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor. 5. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali . 6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD. 7. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah. 8. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan

Transistor Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor IC (Integrated Circuit) IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge). Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya. Saklar (Switch) Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Lalu pernahkan kalian melihat susunan lampu dan saklar di rumah! Saat saklar di kamar tidur dimatikan lampu kamar tidur tersebut mati namun lampu di ruang lainnya tetap menyala, mengapa seperti itu ya? Yuk simak pembahasan berikut ini Instalasi lampu yang ada di rumah bila kita perhatikan biasanya menerapkan system satu saklar untuk satu lampu itu artinya, lampu-lampu di rumah disusun menggunakan rangkaian paralel. Namun ada pula lampu di rumah yang di rangkai secara seri. RANGKAIAN SERI Rangkaian Seri merupakan rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara bersebalaran/sejajar Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber energi (baterai) yang ada dari satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel. Perhatikan, deh, gambar di atas. Lalu, bayangkan ada aliran listrik yang mengalir mulai dari baterai, menuju hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar dan kembali ke baterai. Iya, anggap aja aliran listrik ini kayak aliran air gitu. Setelah membayangkannya, kalian pasti jadi sadar kalau untuk arus listrik yang melewati hambatan 1, nilainya akan sama besar dengan arus yang melewati hambatan 2. Kuat arus total sama dengan kuat arus yang Di sisi lain, tegangan yang mengalir di hambatan ada di hambatan 1, maupun hambatan 2. 1, tidak sama dengan yang ada di hambatan 2. Secara matematis dapat ditulis menjadi: Tetapi, apabila seluruh tegangan yang ada di hambatan pada rangkaian itu dijumlahkan, Itot = I1 = I2 = hasilnya akan sama dengan tegangan yang I… ada di sumber. Atau dengan kata lain; Vtot = V1 + V2 + V…

Sehingga, hambatan totalnya sama dengan jumlah dari seluruh hambatan yang ada di rangkaian itu. Ingat, ya, maksud dari tanda titik-titik (...) di rumus itu untuk menandakan kalau ada resistor lain. Jadi, kalau resistor/hambatannya lebih dari 2, tinggal dilanjutkan saja.; Rtot = R1 + R2 + R… PARALELRANGKAIAN Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara bertingkat/bercabang Nah, kelihatan nggak bedanya dengan rangkaian paralel? Sekarang, bayangkan ada aliran listrik yang berjalan dari baterai, berjalan ke arah ke arah bawah menuju hambatan 1. Sesaat dia berada di persimpangan, si aliran listrik akan \"memecah\". Ada yang masuk ke resistor 1, ada juga yang berjalan ke resistor 2. Itu artinya, kuat arus di kedua hambatan itu akan berbeda. Ya, karena terdapat “percabangan”, kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan 1 dan hambatan 2 tidak akan sama. Alhasil, kuat arus sumber energinya akan sama dengan jumlah dari seluruh kuat arus semua hambatan. Tegangan total sama dengan tegangan yang Di sisi lain, arus yang mengalir di hambatan 1, ada di hambatan 1, maupun hambatan 2. tidak sama dengan arus di hambatan 2. Tetapi, Secara matematis dapat ditulis menjadi: apabila seluruh arus yang ada di hambatan pada rangkaian itu dijumlahkan, hasilnya akan sama Vtot = V1 = V2 = V… dengan arus yang ada di sumber. Atau dengan kata lain; Itot = I1 + I2 + I…

Karena arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan maka jika mencari hambaan total nya bisa dilakukan dengan cara seperti ini: R1tot= 1 + 1 + 1 R1 R2 R… Nah, sekarang kelihatan tidak bedanya antara rangkaian seri dan rangkaian paralel? Supaya kamu lebih paham…coba lihat kelebihan dan kekurangan masing-masing rangkaian! Kelebihan Rangkaian Seri ▪ Jumlah kabel penghantar yang dibutuhkan pada rangkaian seri lebih sedikit atau hemat kabel. ▪ Biaya pemasangan lebih murah. ▪ Meskipun hambatan pada masing-masing beban tidak sama, beban tetap dilalui besar arus yang sama. Kekurangan Rangkaian Seri ▪ Apabila salah satu beban putus atau padam, maka beban yang lain akan ikut padam. ▪ Lampu yang dirangkai secara seri tidak bisa menyala sama terang. Hal itu karena tegangan yang ada di setiap lampu berbeda-beda, bergantung besarnya hambatan. Kelebihan Rangkaian Paralel ▪ Seluruh lampu yang dirangkai paralel akan menyala sama terang. ▪ Jika salah satu lampu padam, lampu yang lain tidak akan terpengaruh. Kekurangan Rangkaian Paralel Adapun kelemahan rangkaian paralel adalah sebagai berikut. ▪ Kabel yang dibutuhkan lebih banyak, sehingga biaya yang dibutuhkan lebih besar daripada instalasi rangkaian seri. ▪ Besarnya arus yang mengalir di setiap beban tidak sama, bergantung besarnya hambatan pada beban.

Teks Eksplanasi BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar 3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca. Kompetensi Dasar 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif Tujuan Pembelajaran Kognitif 3.2.1 Menganalisis perubahan sosial budaya dalam kehidupan masyarakat atas ditemukannya listrik dengan tepat Tujuan Pembelajaran Psikomotor 4.2.1 Menyimpulkan dengan cara menulis informasi penting dari video pembelajaran mengenai listrik secara detail dan terperinci

Eksplanasi berasal dari bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan keterangan Tujuan Tujuan penulisan teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan proses terciptanya sesuatu yang terjadi secara alamiahm, atau proses bekerjanya fenomena alam maupun sosial. Struktur Teks eksplanasi memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum, dilanjutkan dengan urutan sebab akibat dan diakhiri dengan interpretasi. Untuk leboh memahami lagi mengenai struktur tersebut silahkan simak uraian berikut ini. Deretan Penjelas Pernyataan Umum Berisi tentang penjelasan proses Berisi tentang penjelasan umum tentang mengapa fenomena tersebut bisa fenomena yang akan dibahas, bisa berupa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri pengenalan fenomena tersebut atau lebih dari satu paragraf. Deretan penjelasannya. Penjelasan umum yang penjelas mendeskripsikan dan dituliskan dalam teks ini berupa gambaran merincikan penyebab dan akibat dari secara umum tentang apa, mengapa, dan sebuah bencana alam yang terjadi. bagaimana proses peristiwa alam tersebut bisa terjadi. Interpretasi (Opsional) Teks penutup yang bersifat pilihan; bukan keharusan. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut (Mahsun, 2013)

Ciri-ciri Teks eksplanasi memiliki 3 ciri-ciri yang dapat memudahkan kita untuk membedakan antara teks eksplanasi dengan teks yang lainnya, berikut akan penjelasan ketiga ciri-ciri teks eksplanasi. 1. Strukturnya terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat dan interpretasi seperti yang telah dijelaskan diatas tadi. 2. Memuat informasi berdasarkan fakta “faktual”. Faktualnya itu memuat informasi yang bersifat ilmiah atau keilmuan seperti sains dan yang lainnya. Skematik Eksplanasi 1. General Statement Berisi satu statemen umum tentang suatu topik, yang akan dijelaskan proses keberadaannya keberadaannya, proses terjadinya terjadinya, proses terbentuknya, dsb. Harus bersifat ringkas, menarik, dan jelas, yang mampu membangkitkan minat pembaca untuk membaca detailnya. 2. Sequence of explanations Berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan, proses terjadinya. Sangat relatif untuk menjawab pertanyaan how, yang jawabannya berupa statemen atau declarative sentence. Penggunaan sequence markers sangat dimungkinkan mengingat proses perlu dijelaskan bertahap, pertama, kedua, ketiga, dsb. atau pertama, berikutnya, terakhir. 3. Closing Berisikan kesimpulan atau statemen tentang topik/proses yang dijelaskan. Contoh Gerhana Bulan Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat itulah akan terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matahari dan bulan, dan berada pada satu garis lurus yang sama, yang kemudian membuat sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena dihalangi oleh posisi bumi saat itu.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook