untuk mendistribusikan berapakah waktu yang dialokasikan dalam tiap pertemuan. b. Menyusun Silabus Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Pembuatan silabus ini disesuaikan dengan karakter materi yang sesuai kurikulum dan dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat. Kemudian disesuaikan pula dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Silabus ini dibuat oleh masingmasing guru mata pelajaran untuk membantu guru yang bersangkutan dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi perencanaan belajar mengajar, yakni menyangkut kompetensi apa yang akan dikembangkan pada siswa? Bagaimana cara mengembangkannya? Bagaimana cara mengtahui bahwa kompetensi sudah dikuasai oleh siswa? c. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlebih dahulu sebelum mengajar merupakan bagian yang penting dalam prosesbelajar mengajar. Dengan adanya RPP ini, seorang guru merasa lebih percaya diri dan berwibawa dalam berinteraksi dengan siswa di dalam kelas. Karena mempunyai pedoman/panduan dalam mengajar. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ini disesuaikan dengan karakter materi yang sesuai kurikulum dan kondisi sekolah. Kemudian disesuaikan pula dengan silabus dan karakteristik peserta didik. Hal ini dilakukan sebelum pelaksanaan pengelolaan kelas demi memperoleh dan mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan yang ditetapkan J. Pelaksanaan Manajemen Kelas Pelaksanaan manajemen kelas yang efektif dalam pembelajaran ketika dapat mewujudkan kondisi kelas sebagai lingkungan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan seoptimal mungkin, menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi interaksi 101 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
pembelajaran, menyediakan dan mengatur fasilitas yang mendukung siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa, serta dapat membimbing siswa sesuai dengan latar sosial, ekonomi, budaya dan sifat/karakter siswa yang berbeda. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran perlu diketahui kondisi dan masalah yang terjadi pada siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Setiap ada permasalahan yang terkait dengan sikap siswa dan masalah ekstern lainnya, seorang guru berusaha untuk mencari solusinya pada saat itu juga, agar tanggung jawab guru berfungsi dengan maksimal. Dengan diterapkannya konflik kelas maka akan mengurangi masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Beberapa usaha preventif yang dilakukan untuk mengatasi masalah adalah sebagai berikut: a. Memotivasi siswa agar konsentrasi pada Pelajaran Siswa dapat berkonsentrasi/memusatkan pikirannya pada pelajaran dengan baik, tergantung dari cara guru dalam mengelola kelas baik secara fisik maupun nonfisik. Jadi, seorang guru harus selalu memberi semangat terhadap siswanya agar konsentrasi dalam belajar b. Mengkondisikan siswa untuk siap belajar di kelas Dalam konteks proses pembelajaran, kesiapan untuk belajar sangat menentukan aktivitas belajar siswa. Siswa yang belum siap belajar, cenderung akan berprilaku tidak kondusif, sehingga pada gilirannya akan mengganggu proses belajar secara keseluruhan. Oleh karena kesiapan merupakan proses mental, maka guru dalam melakukan proses belajar mengajar harus benar-benar memperhatikan kesiapan siswa untuk belajar secara mental. Berdasarkan hasil yang peneliti peroleh, bahwasanya seorang guru selalu mengkondidikan siswa untuk siap belajar dikelas, hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh dari proses belajar mengajar bisa maksimal. Kesiapan atau readiness merupakan kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Kesiapan amat perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa sudah ada kesiapan belajar, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 102 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
c. Pemberian stimulus supaya aktif di kelas Salah satu masalah yang dihadapi guru untuk menyelenggarakan pengajaran adalah bagaimana memotivasi atau menumbuhkan motivasi dalam diri peserta didik secara efektif. Keberhasilan suatu pengajaran sangat dipengaruhi oleh adanya penyediaan motivasi/dorongan. Berasarkan hasil yang peneliti peroleh, bahwa seorang guru selalu memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi adalah pengajaran yang digunakan guru untuk memberi perhatian dan dorongan kepada siswa apabila siswa tidak bisa memotivasi dirinya sendiri. Suatu aktivitas belajar sangat lekat dengan motivasi, perubahan motivasi akan merubah pula wujud, bentuk dan hasil belajar. Di samping itu dalam pemberian motivasi guru juga memberikan stimulus kepada siswa dengan sebuah pemberian reward pada siswa supaya aktif bertanya dikelas. d. Suasana Kelas Berdasarkan hasil yang peneliti peroleh, ruang kelas sudah cukup memadai dengan ukuran 63 m2 karena sudah melebihi dari ukuran dalam standar sarana dan prasarana dengan jumlah siswa 35 dalam satu kelas dan sangat memungkinkah siswa bergerak leluasa dan tidak berdesak desakan dan memudahkan siswa untuk melakukan aktifitas belajar. e. Pengaturan Tempat Duduk Sebuah denah tempat duduk siswa-siswi dalam suatu kelas mempunyai fungsi yaitu memudahkan guru untuk cepat menghafal nama- nama semua siswa dikelas. Pengetahuan nama setiap siswa merupakan suatu alat psikologis yang efektif bagi proses pembelajaran. Pengaturan tempat duduk hendaklah fleksibel yang artinya dapat diubah sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan hasil penelitian, pengaturan mengenai tempat duduk biasanya dilakukan rolling dan diadakan mungkin seminggu sekali atau sebulan sekali dengan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan. Pengaturan 103 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar di kelas. f. Metode Pembelajaran Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pembelajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya, bila tidak menguasai metode mengajar. Oleh karena itu, di sinilah kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat. Dengan menguasai dari berbagai macam metode dan bisa menempatkan pada situasi dan kondisi yang sesuai dengan keadaan siswa. Berdasarkan hasil observasi serta wawancara peneliti dengan para guru bahwa beberapa guru sudah menerapkan suatu teori yang ada dan sesuai yaitu dengan memilih metode yang tepat yang mana metode ini diterapkan untuk mencapai tujuan yang komprehensip yaitu dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai yang diharapkan g. Penggunaan media Penggunaan media memang memang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membantu pengaruh pengaruh psikologis terhadap siswa. Media yang digunakan sebaiknya tidak monoton agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam belajar. Disamping itu berdasarkan hasil penelitian bahwasanya dalam penggunaan media harus sesuai dengan materi yang disajikan. h. Pola intraksi Suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif, apabila terjadi interaksi yang baik antara guru dengan siswa dan bertujuan untuk mencapai suatu tujuan belajar tertentu dengan cara memfasilitasi pengetahuan dan 104 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
keterampilan siswa melalui kegiatan/aktivitas yang dapat membantu dan memudahkan siswa dalam belajar. Suatu interaksi dikatakan memiliki sifat edukatif bukan semata ditentukan oleh bentuknya melainkan oleh tujuan interaksi itu sendiri. Dilihat dari tujuan interaksi yang dilakukan guru untuk membangkitkan semangat belajar siswa, maka interaksi tersebut sudah berlangsung secara edukatif. Akan tetapi dalam pelaksanaannya selain di dalam kelas juga terjadi diluar kelas. K. Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen Kelas Suatu pengajaran akan bisa disebut berjalan dan berhasil secara baik, manakala ia mampu mengubah diri peserta didik dalam arti yang luas serta mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar, sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia terlibat dalam proses belajar mengajar itu dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadinya. Beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Di antara faktor tersebut adalah: 1 Adanya kegiatan sekolah yang mengorbankan jam pelajaran. 2 Kelas yang mendapat jam pelajaran terakhir. 3 Siswa kurang disiplin dalam mengerjakan tugas. 4 Siswa kurang aktif di kelas. 5 Siswa sering keluar masuk kelas dengan alasan kekamar kecil. Jadi dalam hal ini faktor yang menghambat adalah siswa yaitu kekurangsadaran dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota kelas yang tidak lain adalah belajar dengan sungguhsungguh. Di samping faktor siswa, juga adanya faktor lingkungan. Selain faktor penghambat, juga adanya faktor yang dapat mendukung dalam proses belajar mengajar adalah tersedianya fasilitas-fasilitas sarana dan prasarana yang cukup lengkap seperti LCD dikelas, buku-buku perpustakaan yang memadai, dukungan dari orang tua, terjalinnya koordinasi yang baik antara guru-guru, dan dukungan dari pihak sekolah. 105 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
Di samping adanya faktor yang mendukung, untuk mengatasi faktor penghambat tersebut juga dibutuhkan usaha secara nyata dari pihak pelaksana manajemen kelas yaitu guru itu sendiri. Adapun hal-hal yang dilakukan atau strategi nyata untuk mengatasi faktor penghambat tersebut adalah: memotivasi dengan pemberian jadwal pengaturan waktu, berusaha tampil prima dijam-jam terakhir agar siswa tidak jenuh dan variasi metode KBM, mengulang materi yang menyenangkan dan memberi masukan tentang pentingnya suatu ilmu. Selain strategi guru juga menerapkan beberapa pendekatan dan juga koordinasi dengan pihak sekolah dan orang tua siswa. L. Strategi Guru Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Salah satu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah meningkatkan proses pembelajaran serta senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan pengawasan kepada siswa dengan menggunakan berbagai strategi pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan. Strategi-strategi yang dilakukan oleh guru-guru diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Belajar berkonsentrasi yaitu pemberian dorongan kepada siswa untuk memusatkan perhatian pada pelajaran. Secara psikologis, seorang yang memusatkan perhatiannya pada sesuatu yang dihadapinya, akan mudah masuk kedalam ingatannya. 2 Mengikutsertakan siswa dalam proses KBM yaitu Bagaimana guru memandang suatu persoalan dan teori apa yang digunakan dalam memecahkan suatu kasus, karena hal tersebut akan mempengaruhi hasilnya. 3 Mengkondisikan siswa untuk siap belajar dikelas yaitu kesiapan mental siswa untuk menerima materi yang akan disampaikan oleh guru. 4 Merangsang Siswa agar aktif Bertanya di kelas yaitu seorang guru dengan berbekal kesabaran, harus senantiasa membuat siswa belajar lebih aktif, artinya guru memberikan kebebasan bagi siswa untuk melakukan aktivitas 106 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
yang disenanginya dalam proses belajar mengajar. Guru tidak menuntut suasana kelas harus sepi, tenang dan siswa hanya diam saja mendengarkan penjelasan dari guru, akan tetapi dengan melibatkan seluruh siswa dalam kelas akan jauh lebih efektif untuk menggali potensi yang dimiliki masing- masing siswa. 5 Menggunakan metode yang tepat dan bervariasi. Seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan tentang penggunaan metode yang tepat dan mengkombinasikan beberapa metode yang relevan supaya kegiatan belajar mengajar yang berlangsung tidak membosankan dan dengan sendirinya akan aktif dikelas. Perlu diingat, bahwa dalam pemilihan metode pembelajaran juga harus memperhatikan karakteristik siswa. 6 Memberikan contoh yang baik terhadap siswa dan disiplin kelas. Penanaman sikap yang baik dimaksudkan untuk meningkatkan perubahan tingkah laku siswa dimana tingkah laku siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian strategi ini menjadi sarana spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang diinginkan sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan. 7 Melakukan berbagai pendekatan-pendekatan terhadap siswa pada saat proses belajar mengajar. Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan agar dalam dalam proses belajar mengajar terjadi kondisi yang kondusif dan juga untuk menanggulangi suatu masalah. Berdasarkan data yang sudah diperoleh, pendekatan yang dilakukan oleh guru. 107 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
BAB X MANAJEMEN ADMINISTRASI SD A. Pengertian Manajemen Manajemen adalah melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain. (management is getting done brough other people). Pengertin itu dikatakan masih kurang lengkap karna manajemen sebagai penggerak dalamorganisasi untuk mencapai tujauan, disamping itu juga di jelaskan bagaimana orang orang lain mencapai tujuan melalui kerja sama. Oleh karna itu kemudian pengertian itu berkembang bahwa manejemen adalah proses pencapaian tujuan melaluai kegiatan kegiatan kerja sama orang orang lain. Dari sudut istilah manajemen berasal dari kata kerja manage berasal dari bahasa italia yang bersumberdari perkataan latin manus yang berarti tangan. Secara harfiyah manage berart imenangani sedangkan secara maknaiyah berarti memimpin ,membimbing , atau mengatur . Adpun menurut para ahli mengartikan tentang manajemen: 1. George R.Teri Menejemen merupakan sebuah proses has, yang terdiridari tindakan-tindakan perencanaan peng organisasian, penggiatan dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran- sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. 2. Harold Koonts Cyiril O’Donell Adalah penyelesaian pekerjaan melalui orang lain 3. JohnM.Pfiffner Managemen berhubungan dengan pengarahan orang dan fungsi- fungsinya untukmencapaitujuan yang telah ditetapkan 4. Howard M. Carlisle 108 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
Mnagement adalah proses pengentegrasian, perkoordinasian, atau pemanfaatan elemen-elemen untuk mencapai tujuan secara efesien. 5. The Liang Gie Manajemen sebagai seni perencanaan, pengorganisasian pengarahan, pengkordinasian dan pengontrolan terhadap sumber daya manusia dan alam untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. B. Pengertian Administrasi Administrasi adalah merupakan suatu fungsi yang memegang peranan yang sangat penting terhadap tercapainya kelancaran usaha kegiatan, maupun aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan administrasi juga merupakan urat nadi perusahaan dan administrasi juga dapat memperlihatkan fakta dan keterangan yang diperlukan untuk perencanaan secara rinci dan keterangan/data yang meliputi catatan yang akurat, formulir serta laporan yang meliputi tugas administrasi. Pemahaman yang tepat tentang peranan administrasi dalam kehidupan modern sangat tergantung pada definisi yang digunakan sebagai titik tolak berpikir. Administrasi didefinisikan sebagai ”keseluruhan proses kerja sama” antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna. Apabila definisi diatas disimak, akan terlihat paling sedikit 3 hal yaitu: Administrasi merupakan suatu seni sekaligus sebagai proses. Sebagai seni, penarapan administrasi memerlukan kiat tertentu yang sifatnya sangat situasional dan kondisional. Administrasi selulu terikat pada kondisi, situasi, waktu dan tempat. Administrasi memiliki unsur-unsur tertentu, yaitu adanya dua oarang atau lebih, orang-orang tersebut bekerja sama dalam hubungan yang sifatnya formal dan hirarkis, adanya tujuan yang ingin dicapai. Adanya tugas-tugas yang harus dilaksanakan dan tersedianya sarana dan prasarana tertentu. 109 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
Administrasi sebagai proses kerja sama bukanlah merupkan hal baru karena administrasi sesungguhnya timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban manusia. a. Pengertian administrasi Dalam arti sempit Administrasi dalam arti sempit berkisar pada berbagai kegiatan ketataushaan. Kegiatan-kegiatan ketatausahaan merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan organisasi terutama karena kegiatan tersebut menyangkut penangnan informasi yang dikatakan berperan sebagai ” darah ” bagi suatu organisasi. Dalam pengertian yang demikian administrasi biasanya hanya dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan ktatausahaan yang mencakup korespondensi, kesekretariatan, penyusunan laporan dan kearsipan. b. Definisi Administrasi dalam Arti Luas Administrasi dalam arti luas berarti keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang didasarkan pada rasional tertentu oleh dua orang atau lebih dalam rangka pencapaian sutu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan sarana dan prasarna tertentu pula. C. Pengertian Administrasi Pendidikan Administrasi pendidikan adalah segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber (personil maupun materil) secara efektif dan efesien untuk menunjang tercapainya pendidikan (syarif) Administrasi pendidikan yaitu rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu terutama berupa pendidikan lembaga formal. (hadari nawawi) D. Administrasi sekolah 110 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
Administrasi sekolah adalah suatu proses keseluruhan kegiatan yang berupa merencanakan, mengatur (mengurus), melaksanakan dan mengendalikan semua urusan sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Administrasi sekolah merupakan suatu proses pemanfaatan segala sumber (potensi) yang ada di sekolah baik personil (Kepala Sekolah dan stafnya serta guru-guru dan karyawan sekolah lainnya) maupun material (kurikulum, alat/media) dan fasilitas (sarana dan prasarana) serta dana yang ada di sekolah secara efektif. Penataan administrasi bagi sekolah menjadi begitu penting sebagai sumber data utama manajemen sekolah dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya tujuan sekolah. Secara lebih spesifik, administrasi sekolah berfungsi : 1. Memberi arah dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah 2. Memberikan umpan balik bagi perbaikan proses dan hasil pendidikan di sekolah 3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan administrasi sekolah 4. Menunjang tercapainya tujuan/program sekolah secara efektif dan efisien Saat ini penataan administrasi sekolah lebih mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan. Akan tetapi yang sering timbul di lapangan, kita terkadang bingung mengenai jenis-jenis administrasi yang mengacu kepada 8 standar tersebut. Oleh karena itu berikut ini kami sajikan beberapa contoh jenis administrasi yang sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan tersebut. 1. Urusan Administrasi Kurikulum Keberadaan kurikulum sangat penting karena fungsi kurikulum berkaitan erat dengan pelaksanaan pendidikan. Pelaksana urusan ini biasanya dipegang langsung oleh WaKa Kurikulum. Pada Administrasi Kurikulum, perlu menyiapkan dan/atau membuat: Perangkat guru, agenda ekskul, agenda kerja MGMP, formulir penilaian, jadwal kegiatan selama 1 semester, perlengkapan tes semesteran, program kerja tahunan, buku jurnal pembelajaran, buku agenda mengajar dll 111 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2. Urusan Administrasi Kesiswaan Seluruh hal yang berkaitan dengan siswa diurus oleh bagian ini. Mulai dari penerimaan siswa baru, selama belajar, hingga siswa kemudian tamat. Dalam Administrasi Kesiswaan, pelaksanaan tugasnya berkaitan dengan: Pencatatan data siswa, pencatatan rapor, pembuatan surat untuk panggilan orang tua atau skors, penerimaan siswa baru, bantuan untuk siswa, pembuatan data peserta ujian rekomendasi siswa ke perguruan tinggi, dll. 3. Urusan Administrasi Kepegawaian Administrasi Kepegawaian berkaitan dengan pengelolaan urusan guru dan karyawan. Adapun pelaksanaan administrasinya misalnya seperti a. Membuat blangko absen guru & pegawai. b. laporan keadaan guru, jabatan di sekolah, pengawas dan tenaga. c. pengusulan kenaikan pangkat bagi guru maupun pegawai. d. analisis tentang apa yang dibutuhkan guru dan pegawai. e. usulan pensiun guru atau pegawai. f. usulan untuk pembuatan Karpeg, Karsu, Karir, Taspen. g. usulan asuransi bagi pegawai. h. penilaian terhadap kinerja Pegawai i. Daftar Urut Kepangkatan 4. Urusan Administrasi Keuangan Pada Administrasi keuangan, hal-hal yang dikerjakan berkaitan dengan: a. Pengelolaan keuangan penggunaan jasa atau pembelian barang untuk keperluan sekolah. b. seluruh keuangan sekolah c. dan pelaporan dana bantuan (BOS & BOP). d. Pengurusan pajak. e. RKAS. 5. Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan 112 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
Dalam institusi formal seperti sekolah, surat menyurat pasti jadi hal lazim. Pada bidang ini, hal-hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan: Pencatatan surat masuk dan keluar, mengklasifikasikan surat, pengarsipan surat, pembuatan surat-surat sekolah, dll. 6. Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana Administrasi sarana dan prasarana ini berkaitan dengan pengelolaan berbagai barang dan juga infrastruktur penunjang pelaksanaan pendidikan di sekolah. Hal yang dikelola berkaitan dengan: Perencanaan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana. 7. Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat Sebagai institusi pendidikan, sekolah akan banyak berhubungan dengan berbagai pihak dari luar institusi. Hubungan antara pihak sekolah dan pihak lain dari luar sekolah juga perlu dikelola. Dalam pelaksanaan administrasinya, biasanya meliputi: Pembuatan MOU, melaksanakan kegiatan sesuai MOU, mengusahakan kerjasama dengan suatu pihak, dll 8. Urusan Administrasi Layanan Khusus 9. Pada suatu sekolah, biasanya terdapat beberapa pekerja yang mengisi posisi-posisi non strategis. Tugas mereka bersifat membantu melaksanakan hal-hal di luar kegiatan utama institusi pendidikan. Nah, instrumennya meliputi: Penjaga Sekolah, Driver, Tukang Kebun, Satpam, dan Operator Dapodik. Meskipun tugasnya membantu melaksanakan hal- hal di luar kegiatan utama institusi pendidikan, namun peran mereka tetap sangatlah penting demi menjaga keefektifan dan keutuhan fasilitas institusi. E. Administrasi Budaya Dan Lingkungan Sekolah 1. SOP 2. Tata Tertib Pendidik, Tenaga Kependidik, Peserta Didik 3. Tata Tertib penggunaan sarana prasarana/fasilitas sekolah 113 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
4. Petunjuk, peringatan dan larangan , sangsi berperilaku di sekolah 5. Kode etik sekolah 6. Buku tamu 7. Program dan pelaksanaan F. Ruang Lingkup Administrasi Ruang Lingkup tugas administrasi pada kantor ini dapat dikatakan tugas pelayanan disekitar keterangan-keterangan yang berwujud yaitu : a. Menghimpun kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap untuk dipergunakan bilamana diperlukan. b. Mencatat kegiatan yang mebubuhkan dengan berbagai peralatan tulis keterangan-keterangan yang diperluka sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan disimpan c. Mengelola Bermacam-macam kagiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang berguna. d. Mengirim Kegiatan yang menyimpan dengan berbagi cara dan alat dari satu pihak kepihak lain. e. Menyimpan kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang aman. Ruang lingkup diatas termasuk keterangan atau informasi. Yang dimaksud dengan keterangan atau informasi ialah pengetahuan tentang suatu hal atau peristiwa yang diperoleh terutama melalui pembacaan atau pengamatan.orang Dewasa ini, informasi dapat berupa : surat, panggilan telepon, pesanan, faktor dan laporan mengenai berbagai kegiatan bisnis. Semuanya diterima, direkam (direcord), diatur, disebarkan dan dilindungi agar 114 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
tugas kantor dapat terlaksana dengan efisien dan efektif. Dibagian Umum memiliki ruang lingkup tugas administrasi seperti : a. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar. b. Mengarsip surat masuk dan surat keluar. c. Mengentri data surat masuk dan surat keluar kedalam computer. d. Memfilekan surat masuk dan surat keluar. e. Mencatat dan mengetik surat-surat ke buku agenda surat masuk dan keluar. f. Mendistribusikan surat masuk dan surat keluar. G. Fungsi dan manfaat Manajemen Administrasi Berdasarkan kegiatan atau kegiatan manajemen, maka administrasi sekolah bisa dikelompokkan menjadi dua macam fungsi. 1. Fungsi Manajerial. Yaitu kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin yang berafiliasi dengan fungsi manajemen. Contohnya : planning, organizing, directing, koordinasi, controlling, penilaian, pelaporan dan memilih anggaran. 2. Operatif Yaitu kegiatan yangmenunjang bagaimana sebaiknya pelaksanaan kegiatan manajerial. Jelas sekali fungsi ini sangat mendukung fungsi manajerial, tanpa fungsi ini maka tak akan ada gunanya fungsi manajerial ini. Contoh kegiatan fungsi operatif antara lain : Humas, cuilan keuangan, kepegawaiaaan, tata usaha. Manfaat Administrasi Sekolah Manfaat serta laba dari administrasi sekolah ini bisa diringkas sebagai berikut, 1. Bisa meningkatkan sumber daya lokal sebab sudah terbiasa dengan wewenang dan tanggung jawab. 2. Efektif, sebab manajerial bisa diatur eksklusif sesuai dengan kondisi yang ada. 3. kerjasama antara orang tua, masyarakat dan warga sekolah. 4. Meningkatnya rasa mempunyai dan tanggap akan kepentingan sekolah. 5. kesejahteraan guru serta ‘pembagian’ tanggung jawab guru yang terbantu, sehingga guru bisa lebih fokus untuk berbagi tugasnya sebagai pendidik. 6. manfaat nomor 5, guru akan lebih bisa untuk berinovasi. 115 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
DAFTAR PUSTAKA Al Hikmah Jurnal Studi Keislaman, Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan, Volume 6, No.1 Maret 2016 Arifin, M. (2020). (buku) Manajemen Pembelajaran Pendidikan Jarak Jauh untuk Millenial. Kumpulan Penelitian dan Pengabdian Dosen. Ariska, R. S. (n.d.). Manajemen kesiswaan. 20. Bafadal. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi aksara. Dahar. 1996. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Deporter, B. & Hernacki, M. 1992. Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. (Terjemahan Alwiyah Abdurrahman). Bandung: Kaifa. Dian, dkk. 2009. Manajemen Kesiswaan. Malang: https://din07130062.wordpress.com/2009/12/04/manajemen-kesiswaan/ (diakses pada 15 Oktober 20021) Dimock, ME. Dimock, GO, Administrasi Negara. 1992. Jakarta. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Cet Ke- 5. Jakarta: Rineka Cipta. Engkoswara dan Komariah, Aan. 2011. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hasri Salfen. 2009. Sekolah Efektif dan Guru Efektif. Yogyakarta: Aditya Media Printing and Publising. Garapan, D. B., & Pendidikan, A. (n.d.). STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung Buku Ajar Administrasi Pendidikan. 116 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
Giarti, S. (2016). Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran Berbasis ICT. Satya Widya, 32(2), 117-126. Handoko, T. Hani.1991.Manajemen.Edisi II.Yogyakarta:BPFE http://digilib.iain-jember.ac.id/82/5/BAB II.pdf, diakses pada 7 November 2021 http://digilib.uinsby.ac.id/2205/5/Bab%202 Diakses pada 31 Oktober 2021 http://repository.uin-suska.ac.id/13117/7/7. BAB II_2018580PAI.pdf, diakses pada 7 November 2021 http://serlym.blogspot.com/2012/11/makalah-manajemen-hubungan-sekolah- dan.html?m=1 http://tugasanakperkuliahan.blogspot.com/2016/12/makalah-layanan- informasi.html Diakses pada 31 Oktober 2021 https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/2017/12/makalah-layanan-informasi- bimbingan.html Diakses pada 31 Oktober 2021 https://bdkmakassar.kemenag.go.id/berita/perencanaan-pengajaran-dalam- pembelajaran, diakses pada 7 November 2021 https://www.academi.edu/10086383/Fungsi_Manajemen_Sarana_Dan_Prasarana_ Dari_Segi_Pengorganisasian_#:~:teks=Manajemen%20sarana%20dan%20 prasarana%20pendidikan,%2C%20pengawasan%2C%20inventarisasi%20 dan%20penghapusan diakses pada hari sabtu tanggal 23 ontober 2021jam 15.39 WIB. Idochi, Anwar. 1987. Kependidikan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Angkasa. Ii, B. A. B., & Kesiswaan, P. M. (2009). No Title. 10–48. 117 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
Indra Gani.2012. Makalah Manajemen Tenaga Kependidikan. https://ganieindraviantoro.wordpress.com/kuliah/semester-4/education- management/makalah-manajemen-tenaga-pendidikan/ Diakses pada 9 Oktober 2021 Kelapa, P., Benteng, K., Map, P., Unib, F., Djuwita, P., Map, P., & Unib, F. (n.d.). Manajemen sarana dan prasarana sekolah. 511–516. Kompri, 2015, Manajemen Pendidikan, Bandung Alfabeta Maliki,P. L., & Erwinsyah, A. (2020). Evaluasi Manajemen Pembelajaran Di Madrasah. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 10(1), 24-37. Manab, Abdul, manajemen kurikulum pembelajaran di madrasah. yokyakarta: kali media 2015 Molyono,manajemen administrasi dan organisasi pendidikan .jakarta: arruzmidia. Muchdarsyah Sinungan.. Dasar-Dasar Management Kredit. 1993. Jakarta: Bumi Aksara. Muhlasin, M. (2019). Manajemen Pembelajaran dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Belajar. Akademika, 15(1), 62-75. Muldiyana, Nugraha. 201. Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran dalam jurnal jurnal.uinbanten.ac.id Vol. 4 (Halaman 28 -43). Banten uin banten. Mulyadi 2010 Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Budya Mahe Malang UIN Maliki Press Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah. 2007. Bandung. Remaja Rosda Karya. Mulyono, MA .2008.Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan.Ar-Ruzz Media 118 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
Saqola, Syaiful .administrasi pendidikan kontemporer. bandung: alfabeta ,2009. Sulthon, M. Khusnuridlo, M, Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global, 2006, Yogyakarta, laksBang PRESSindo. Sumidjo wahjo. 2003, kepemimpinan kepala sekolah, raja grafindo persada, jakarta Suryobroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, 2004, Jakarta, Rineka Cipta. Suwandi, Yulis. 2014. Makalah Manajemen Kesiswaan: https://yulissuwandi80.wordpress.com/2014/08/18/makalah-manajemen- kesiswaan/ (diakses pada 14 Oktober 2021) Syafaruddin, S. (2019). Manajemen dan strategi pembelajaran. Medan: Perdana Publishing. Syaifurrahman, manajemen dalam pembelajaran (jakarta: permeta puri media Tim Dosen AP UPI.2009.Manajemen Pendidikan.Bandung:ALFABETA Timur, C. (2005). Manajemen sarana dan prasarana sekolah. Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.206-208. Vincent P Costa. Panduan Pelatihan untuk Mengembangkan Sekolah, 2000, Jakarta: Depdiknas. Walgosumidjo, 2003, Kepemimpinan Kepala Setodah, Jakarta PT Grafindo Persada Wasty Soemanto. Pendidikan dan Wiraswasta. 1984. Malang: Bina Aksara. Widiastuti, Fera. 2016 Manajemen Kesiswaan. Sukoharjo: http://fera- widiastuti.blogspot.com/2016/05/manajemen-kesiswaan.html (diakses pada 14 Oktober 2021) 119 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
Yanto, A. G., Imron, A., & Benty, D. D. N. (2020). Manajemen pembelajaran sekolah dasar di daerah tertinggal. JAMP: Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, 3(1), 72-83. 120 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120