Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore GEMA Edisi 59

GEMA Edisi 59

Published by medsos ditjenikm, 2022-11-03 03:04:34

Description: Majalah GEMA Industri Kecil Menengah dan Aneka - Kementerian Perindustrian RI. Edisi 59 dengan Tema Santri Hebat, Industri Kuat, Indonesia Jaya

Search

Read the Text Version

ISSN: 0126-1088 INDUSTRI KECIL Media Informasi & Promosi Industri Kecil Menengah EDISI 59-DES 2017 Santripreneur Mewujudkan Wirausaha Baru Strategi Pengembangan IKM di Lingkungan Pesantren SINANDTROI HNEBEATS, INIDAUSJTRAI KYUAAT,

Bung GEMA Daftar isi 34 Pondok Pesantren Nurul Hidayah Peluang Usaha Membina Santri Melalui Industri Songkok Info Kebijakan 36 Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan 56 Kerajinan Lukisan Kaca Mandiri dengan Makanan Olahan Menggoreskan Kreativitas di Atas Kaca 04 Pentingnya Dukungan Pemerintah Bagi 38 Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang Perlindungan Indikasi Geografis Menyiapkan Santri Berjiwa emas Profile Usaha 42 Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan 12 Material Center IKM Siap Kembangkan Usaha 60 Anjani Sekar Arum Sinergi Hulu dan Hilir Persuteraan Alam 44 Pondok Pesantren Muhammadyah Yogyakarta Mendunia Lewat Batik Bantengan 14 Omah Mebel dan Kerajinan Surakarta Membekali Santri dengan Keterampilan 63 Aulia Rishmawati Langkah Nyata Dukungan Kemenperin Inspirasi dari Buah Belimbing 17 Santripreneur Dari Sentra Ke Sentra 65 Anis Fittria Mewujudkan Wirausaha Baru Mantap dengan Tas Rajut 46 “Bebidas Reis” 68 Saji Info Utama Minuman Khas Maluku Utara Dari Motif Pace Hingga I Love You 50 Anyaman dari Koran Makin Diminati 70 Sukiran 22 Strategi Pengembangan IKM di Lingkungan 52 Kerajinan Cukli khas NTB Berkah dari Tahu Tuna Pesantren Menembus Pasar Mancanegara Serba-Serbi 26 Al- Hidaya Garut Standarisasi & Teknologi Membekali Santri dengan Keahlian Menjahit 72 E-Smart IKM 28 Pondok Pesantren Tremas Pacitan 54 Membangun Sinergi Dorong Virtual Sentra IKM Mencoba Bangkit dengan Tahu Tuna Mengembangkan Kendaraan Pedesaan 74 Desain Kemasan Menunjang Kualitas 32 Pondok Pesantren Athoriyyah Tasikmalaya Mencetak Generasi Mandiri Produk 76 Kopi Gayo dan Bordir Aceh Layak Menjadi Ikon Aceh 04 17 76 Layout Judul yang benar Djasneli Kue Piciak Piciak Bu Djas Membawa Berkah Layout Foto yang benar sebelumnya foto ada kemasan bandeng prestonya Demikian ralat edisi Gema no.58 kami sampaikan 2 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Salam Redaksi PONDOK PESANTREN rogram strategis Kementrian Perindustrian Bantuan yang diberikan Kementerian Perindustrian pada tahun 2017 mendorong penumbuhan kepada pesantren ini sudah dipertimbangkan secara matang, wirausaha baru sebanyak 5.000 unit artinya tidak semua pondok pesantren mendapat bantuan. dan pengembangan 1.200 sentra IKM. Seleksi dan rekomendasi dari Kementrian Agama di masing– Sementara itu, pada 2019 menargetkan masing provinsi merupakan dasar untuk memilih pondok sekitar 20.000 wirausaha baru. Termasuk pesantren yang akan dibantu. jumlah yang masuk akal karena hal tersebut menyasar seluruh wilayah di Republik Indonesia. Cara lain memilih pondok pesantren yang dibantu ini dilakukan melalui program kegiatan pusat berdasarkan Salah satu yang sedang didorong untuk menghasilakan usulan atau proposal dari masing-masing pondok pesantren. wirausaha baru adalah pondok pesantren. Ribuan pondok Sifatnya bantuan dan terkait untuk penumbuhan dan pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi pengembangan wirausaha baru. Selain berbagai peralatan wadah sekaligus tempat belajar bagi ratusan ribu santri. terkait proses produksi (industri) adapun pelatihan bagi Selain digembleng masalah agama, pondok pesantren juga para santri yang nantinya diharapkan terjun langsung dalam memberikan bekal untuk hidup saat mereka keluar atau lulus. proses produksi sebuah usaha. Berkiprah di masyarakat dengan mengamalkan ilmu Pada tahun selanjutnya hingga 2017 ini pondok pesantren yang diperoleh di pondok pesantren tidak harus menjadi yang dibantu semakin bertambah. Santri yang mengikuti guru atau ustadz. Bahkan dengan mengamalkan ilmu life pelatihan juga bertambah. Sebagai pembina bagi IKM, Ditjen skill serta keterampilan lain, alumni pondok pesantren dapat IKM akan terus melakukan bantuan serta pembinaan bagi menjalani dengan baik. Pelajaran yang terkait dengan ilmu calon-calon wirausaha baru atau usaha IKM yang sudah agama juga diterapkan secara melekat dan diserbarluasakan berjalan yang memang layak dibantu. ke masyarakat. Dakwah bil lisan (dengan lisan) maupun bil hal (dengan perbuatan) harus seiring, tidak boleh saling Ditjen IKM mengajak kepada seluruh komponen bertentangan. masyarakat untuk menyukseskan program wirausaha baru ini. Caranya adalah dengan merealisasikan apa yang sudah Kementerian Perindustrian, khususnya Direktorat Jenderal diperoleh dalam pelatihan yang diikuti. Selanjutnya, penerima Industri Kecil dan Menengah (Ditjen IKM) sudah melakukan bantuan tentu saja harus menjaga bantuan peralatan agar pembinaan sejak 2013 dan berlanjut hingga 2015. Ditjen IKM dapat dimanfaatkan secara optimal. Peralatan yang ada tidak pada kurun waktu dua tahun itu sudah membina lima pondok cepat rusak akibat penggunaan sembarangan. pesantren di empat wilayah, yakni Kabupaten Kebumen, Garut, Tasikmalaya, dan Pacitan. Dengan jumlah keseluruhan peserta Semoga dari pondok pesantren ini akan muncul wirausaha sebanyak 105 santri. Mereka mendapatkan pelatihan di bidang handal yang memberikan manfaat bagi masyarakat serta konveksi dan kerajinan batu akik. negara. GEMA INDUSTRI KECIL Media Informasi & Promosi Industri Kecil Menengah EDISI 59 DESEMBER 2017 Diterbitkan Oleh : Dewan Redaksi : Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Dra. Wagu Fadliyati, M.SI.; Dra. Lusiana Mohi, MM; Penasehat : Gati Wibawaningsih, S.Teks, MA; Dra. Elly Muthia.; Indah Akhmad Sanusi, SSN., MM.; Pengarah : Ir. Eddy Siswanto, MAM., Lia Puji Lestari, S.Sos.; Bondan Sutiarso, S.ST; DR. Ir. Sudarto, MM., Sukma Paramita, S.TP ; Martini Editor : Ir. E. Ratna Utarianingrum, M.Si., Drs. Jayani dan Drs. Teguh Sugiarto. Desain Grafis: Ir. Endang Suwartini, M.Sc. Drs. Herman Firdaus, dan Sabur Penanggung Jawab : Dokumentasi : Eva laida, ST, M. Ak Beklis Sugiarto. Pemimpin Redaksi : Distribusi : Drs. Bambang Irianto, MM, Dipl. Des Slamet Tugiman, Redaktur Pelaksana : Media Partner : Lusi Marta Sari SE, M.Ak Desprindo Natamedia Wakil Redaktur Pelaksana : Angga Walesa Yudha, SE.

KeIbnijfaokan Pentingnya Dukungan Pemerintah Bagi Perlindungan Indikasi Geografis Foto: Istimewa Indonesia kaya idalam Ketentuan Umum Penunjukanasalsuatubarangsangat penting, memiliki berbagai Undang Undang No. 20 karena pengaruh faktor geografis termasuk macam suku bangsa, tahun 2016 tentang Merek faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari dan Indikasi Geografis kedua faktor tersebut di daerah tertentu tempat adat istiadat, menjelaskan bahwa Indikasi barang tersebut dihasilkan dapat memberikan bahasa, seni dan Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan ciri dan kualitas barang yang dipelihara dan dapat daerah asal suatu barang dan atau produk yang dipertahankan dalam jangka waktu tertentu akan budaya, serta karena faktor lingkungan geografis termasuk melahirkan reputasi (keterkenalan) atas barang kekayaan alam faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari tersebut, yang diharapkan mempunyai nilai berlimpah yang kedua faktor tersebut memberikan reputasi, ekonomi tinggi. perlu kita jaga dan kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang lindungi. Indikasi dan atau produk yang dihasilkan. Tanda tersebut Banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang Geografis adalah dapat digunakan untuk menunjukkan asal suatu dilakukan negara negara di dunia terhadap upaya melindungi barang, baik berupa hasil pertanian, bahan produk-produk Indikasi Geografis Indonesia kekayaan budaya pangan, hasil kerajinan tangan, termasuk barang membuat pemerintah perlu meningkatkan atau produk yang mentah dan/atau hasil olahan atau industri, baik perlindungan terhadap produk-produk tersebut dihasilkan dari bumi yang berasal dari hasil pertanian maupun yang dengan cara lebih meningkatkan kesadaran Indonesia. Berbagai berasal dari hasil tambang. masyarakat akan pentingnya perlindungan produk industri hukum terhadap produk Indikasi Geografis, sudah diusulkan oleh Direktorat Jenderal IKM agar ditetapkan Indikasi Geografisnya. 4 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Kebijakan mengingat kelompok masyarakatlah yang harus berinisiatif mereka di Belanda, yaitu Gayo Mountain Coffee. Akibatnya, mengajukan permohonan perlindungan Indikasi Geografis tidak ada perusahaan lain yang boleh menjual kopi dengan tersebut. memakai nama “Gayo” di Belanda, termasuk perusahaan asal Indonesia yang merupakan asal dari Kopi Arabika Gayo. Sebagai mana tertuang didalam pasal 53 ayat 3 Undang Kasus ini sangat merugikan pihak Indonesia, karena dengan Undang no 20 tahun 2016 bahwa Pemohon Perlindungan adanya pengakuan produk gayo ini oleh Belanda, produk yang Indikasi Geografis adalah merupakan: a. lembaga yang memiliki kesamaan merk yang sama “Gayo”, tidak akan bisa mewakili masyarakat di kawasan geografis tertentu yang berproduksi dan tidak bisa dipasarkan.Kasus ini tentu saja mengusahakan suatu barang dan /atau produk berupa: 1. dapat diatasi dengan cara mendaftarkan kopi Gayo sebagai sumber daya alam; 2. barang kerajinan tangan; atau 3. hasil produk Indikasi Geografis Indonesia. industri. b. pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota. Pemerintah daerah serta lembaga lembaga yang mewakili Pada 28 April 2010 Masyarakat perlindungan Kopi masyarakat seperti kelompok konsumen, kelompok produsen, Gayo (MPKG) berhasil mendapatkan Indikasi Geografis (IG) maupun kelompok pencinta maupun kolektor suatu produk sehingga kopi merek Arabika Gayo itu dapat dimiliki oleh kerajinan tertentu harus saling bahu membahu menjaga masyarakat Gayo, namun bukan berarti semua sudah berhasil dan melindungi produk Indikasi Georafis dari ancaman dan Gayo Mountain Coffee telah berakhir, karena masyarakat perampasan dan pengakuan dari pihak luar Indonesia Eropa umumnya masih lebih memilih Gayo Mountain coffee dengan cara segera mengajukan permohan perlindungan dibandingkan Arabika Gayo yang memang merupakan produk Indikasi Geografis ke Ditjen IKM. Hak Kekayaan Intelektual masyarakat Gayo. Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia. maka Kopi Gayo dari Aceh segera didaftarkan ke Uni Eropa sebagai produk Indikasi Geografis dari Indonesia. Kasus Indikasi Geografis Masih segar dalam ingatan kita kopi Gayo yang benar Proses pendaftaran yang dilakukan melalui program Indonesia - EU Trade Cooperation Facility (TCF). Akhirnya benar merupakan kopi asli Indonesia yang berasal dari kopi Arabika Gayo telah diakui secara resmi oleh Uni Eropa dataran tinggi Gayo Provinsi Aceh telah diakui oleh Belanda. sebagai satu merek dagang seiring dengan terbitnya Perusahaan Belanda, European Coffee Bv. melalui Holland sertifikat registrasi merek kolektif kopi tersebut. Sertifikat Coffee, mendaftarkan nama “Gayo” sebagai merk dagang kopi Foto-foto: Istimewa Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil 5

Info Kebijakan Foto: Istimewa atau diaku oleh pihak asing yang bermata jeli dan menghargai nilai komersial dari aset tersebut. Merek Kolektif Kopi Arabika Gayo diserahkan oleh Ditjen HKI Kemenkum Potensi nilai ekonomis dari kopi Arabika Gayo HAM kepada Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, pada tgl 26 April 2017 di dan kopi Arabika Toraja sudah dilirik lebih dahulu Jakarta. oleh pengusaha Belanda dan Jepang. Kasus ini mengemuka setelah adanya norma Indikasi Kasus pendaftaran merek Kopi dengan nama Toraja oleh Key Coffee Geografis yang diperkenalkan Persetujuan TRIPs. Co. diawali pada saat pemilik merek “Toarco Toraja” tersebut mengajukan permohonan perlindungan atas merek kopi yang mulai populer di Pemerintah Indonesia baru menyadari Jepang. Ancaman adanya pesaing yang menggunakan merek dagang dan perlu melakukan pembenahan dan dengan nama yang sama menjadi dasar permohonan perlindungan pendokumentasian asset Nasional secara merek tersebut pada 1974 dan kemudian pendaftarannya dikabulkan menyeluruh. Kemajuan yang tercatat saat ini, pada 1976. Akibat hukum adanya pendaftaran merek Toraja di Jepang, produk-produk IG yang telah bersertifikat, antara tentu saja menghalangi eksportir kopi dari Indonesia untuk memasukkan lain: Kopi Kintamani Bali, Kopi Arabika Gayo, Lada produk kopi yang menggunakan tanda dengan nama Toraja. Putih Muntok, Mebel Ukiran Jepara, Tembakau Mole Sumedang, Tembakau Hitam Sumedang, Klaim dapat dilakukan oleh pihak yang berkepentingan mewakili Susu Kuda Sumbawa, Kangkung Lombok, dan masyarakat adat Toraja ataupun pemerintah daerah setempat. Akhirnya Beras Adan Krayan. Asosiasi Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Toraja mengajukan permohonan pendaftaran ke Ditjen HKI Kemenkum Indikasi Geografis produk industri HAM. Masyarakat Toraja sekarang sudah merasa lega karena Kopi Sampai saat ini produk Indikasi Geografis Arabika Toraja sudah mendapat status sebagai Produk Indikasi Geografis, dimana sertifikat Indikasi Geografis sudah diserhakan kepada Pemerintah yang sudah terdaftar sebanyak 62 produk, yang Kabupaten Toraja pada tgl 26 Januari 2014. pada umumnya terdiri dari produk pertanian. Dari jumlah tersebut hanya ada lima produk yang Pelajaran berharga yang dapat diambil dari kasus diatas adalah bahwa merupakan produk IKM yaitu: kesadaran untuk melindungi aset berharga seringkali terlupakan karena rasa memiliki baru hadir setelah potensi alam/bangsa kemudian diklaim 1. Mebel Ukir Jepara, Pemohon adalah Lembaga Jepara Indikasi Geografis Produk Mebel Ukir Jepara. (JIP-MUJ). Terdaftar 27 Maret 2010 2. Tenun Sutera Mandar, Pemohon adalah Asosiasi Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Tenun Sutera Mandar (MPIG-TSM) Terdaftar 23 Maret 2015 3. Tunun Gringsing Bali, Pemohon Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Tunun Gringsing Bali atau disingkat sebagai MPIG- TGB. Terdaftar 25 April 2016 4. Tenun Ikat Tanibar, Pemohon Lembaga Kebudayaan Daerah (LKD), Kabupaten Maluku Barat. Terdaftar 11 Juli 2016. 5. TenunIkatSikka,PemohonadalahMasyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Ikat Sikka. Terdaftar 8 Maret 2017. Kalau dilihat secara menyeluruh banyak sekali produk-produk Indikasi Geografis yang berasal dari produk kerajinan atau produk Industri namun sebagaimana kita ketahui hanya baru lima yang terdaftar sebagai produk Indikasi Geografis. Hal ini bisa saja disebabkan karena perlindungan produk Indikasi Geografis tidak tergantung pada individu tapi lebih kepada 6 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Kebijakan penguatan organisasi atau kelompok masyarakat Jenderal IKM serta prosedur pengajuan Indikasi FGD ini membahas baik sebagai produsen maupun konsumen atau Geografis sesuai ketentuan yang berlaku. produk-produk lembaga lainnya yang terpanggil untuk itu. Disini usulan yang perlu peran pemerintah pusat maupun daerah Pada kesempatan ini juga di bahas bentuk- diajukan oleh untuk mendorong masyarakat agar lebih sadar bentuk pembinaan yang dapat dilakukan oleh akan pentingnya perlindungan Indikasi Geografis pemerintah pusat antara lain persiapan untuk Direktorat Teknis tersebut supaya kasus-kasus pelanggaran pemenuhan persyaratan permohonan Indikasi dilingkungan Indikasi Geografis oleh negara lain tidak terulang. Geografis, permohonan pendaftaran Indikasi Pemerintah juga harus mensosialisasikan kepada Geografis, Pemanfaatan dan komersialisasi Direktorat Jenderal masyarakat umumnya dan pelaku industri Indikasi Geografis, sosialisasi dan pemahaman IKM serta prosedur khususnya akan manfaat dari perlindungan atas perlindungan Indikasi Geografis, pemetaan pengajuan Indikasi Indikasi Geografis, antara lain; 1) Melindungi dan inventarisasi potensi produk Indikasi produsen dan konsumen dari pemalsuan produk ; Geografis, pelatihan dan pendampingan, Geografis sesuai 2) Melindungi nama daerah asal dan kualitas pemantauan, evaluasi dan pembinaan, ketentuan yang produk; 3) Menguatkan identitas daerah dan memberikan perlindungan hukum, dan sebagai sarana promosi yang kuat; dan 4) Dapat memfasilitasi pengembangan, pengolahan dan berlaku.” meningkatkan harga jual produk. pemasaran produk Indikasi Geografis. FGD Indikasi Geografis Kesimpulan dan tindak lanjut dari FGD adalah Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Ditjen IKM akan mengevaluasi dan menentukan usulan komoditi Indikasi Geografis untuk dapat Menengah, Kementerian Perindustrian disusun dokumen deskripsi pada tahun anggaran selaku Pembina Industri Kecil dan Menengah 2018. Beberapa komoditi yang diusulkan telah melaksanakan Focus Group Discussion tersebut antara lain Garam Gunung Krayan, (FGD) Indikasi Geografis sektor IKM pada 11 Gula Kelapa Purwokerto, Tenun Timor Tengah Desember 2017. Acara ini bertujuan memberikan Selatan, Batu Bacan, dan minyak atsiri. Yang perlindungan hukum dan meningkatkan nilai menjadi pertimbangan utama pemilihan produk tambah produk IKM yang berpotensi menjadi dimaksud adalah adanya kelembagaan komunal produk Indikasi Geografis di Indonesia. FGD ini baik formal maupun informal di lokasi komoditi membahas produk-produk usulan yang diajukan Indikasi Geografis. (Elly Muthia) oleh Direktorat Teknis dilingkungan Direktorat Foto: Istimewa Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil 7

KeIbnijfaokan Foto-foto: Istimewa Santripreneur Nurturing New Entrepreneurs Minister of Industry Airlangga Hartarto asserted that Islamic Boarding Schools or so called ‘Pondok Pesantren’ plays an important role in the effort to realize the independence of national industry. This strategic step is done through Santripreneur program, which is based on Business Process Outsourcing (BPO), joint operation, and capacity building with cooperation of several industrial and banking companies. 8 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Kebijakan For that, a memorandum of understanding (SMI) in the country, because this sector is dominant (MoU) was signed in order to increase in the industrial population in Indonesia. SMIs also the independence capacity of Pondok encourage the vision of government to create equity of Pesantren and giving smart card fintech to economy and welfare of society. boarding school managers. With these strategic programs, MoI will encourage This fintech application and smart card is aimed to the growth of new entrepreneurs of 5,000 units and the simplify the financial management of Pondok Pesantren development of 1,200 SMI centers by 2017. In 2019, it is which can be monitored in real time, with some features targeted to reach 20,000 new entrepreneurs. such as money transfer from parents to students, shopping in Pesantren cooperative, credit purchase, In addition, SMI continues to increase significant saving, marketing of Pesantren products to the general added value domestically every year. This is seen from public through e-commerce, as well as providing housing the achievements in 2016 amounting to Rp 520 trillion loans for students and boarding school managers in the or an increase of 18.3 percent compared to 2015. future. Meanwhile, the value added SMIs in 2014 years about Rp 373 trillion to Rp 439 trillion in 2015 or up 17.6 percent. This effort is a manifestation of Ministry of Industry's commitment in developing small and medium industry Santripreneur Program Director General of Small and Medium Industry, Gati Wibawaningsih, said that through Santripreneur Program new entrepreneurs can be created in boarding school environment. This effort is intended to make the graduates of Pondok Pesantren later able to contribute to the growth of SMI. During this time, every year MoI has implemented various community economic empowerment programs, especially on the development of SMIs in religious education institutions including Pondok Pesantren. During the year 2013-2015, Directorate General of SMI has facilitated five boarding schools in four areas, namely Kebumen, Central Java; Garut, West Java; Tasikmalaya, West Java; and Pacitan, East Java. The total number of participants who attended as many as 105 students for training and skills improvement in the field of convection and agate crafts. Pilot Project Gati conveys, Pondok Pesantren Sunan Drajat is one of MoI’s pilot project location in running the program of Santripreneur in 2017. MoI believes this program can support the distribution of national economy, because the number of Pondok Pesantren in Indonesia is plenty. Based on data from the Ministry of Religious Affairs, in 2014, existing Islamic boarding schools in Indonesia as many as 27,290 institutions with the number of students reached 3.65 million. Meanwhile, Pondok Pesantren Sunan Drajat has as many as 12.000 students (5,500 boys and 6,500 girls) with 1,041 educators. Gati also explained, DGSMI will educate and facilitate about 10 selected students to follow the training and mentoring in the field of fish processing. Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil 9

Info Kebijakan In addition, the Directorate General of IKM will Two Strategic Models facilitate the provision of machinery and equipment 'Santri Berindustri' and 'Santri Berkreasi' are two assistance that will be submitted to Pondok Pesantren through a grant mechanism to the Industry and strategic models that have been prepared by the Ministry Commerce Office of Lamongan District. of Industry in the effort of implementing Santripreneur Program aimed at encouraging the growth of new DGSMI is also exploring the cooperation with entrepreneur in Pondok Pesantren. Bank Indonesia East Java Region, which will be incorporated into the Cooperation Agreement related The \"Santri Berindustri\" program looks at the existing to the santripreneur pilot project scheme in 2017. industrial units and human resources (HR) in the Pondok Bank Indonesia in East Java has a Pesantren Business Pesantren, which consists of students and alumni. Incubator program and is committed to form Baitul Mal Implementation of the model \"Santri Berindustri\" Wattamwil (BMT). needs to be done through the development program of industrial units that have been owned by the Pondok Bank Indonesia is also expected to be able to provide Pesantren and the growth of potential new industrial facilitation of market trial in Islamic Sharia Economic Festival 2017 held in Surabaya this November. Foto-foto: Istimewa Furthermore, according to Gati, DGSMI will conduct monitoring and evaluation process on the implementation of Santripreneur Pilot Project 2017. If this program is successful, it can be duplicated to other boarding schools. The caretaker of Pondok Pesantren Sunan Drajat, KH. Abdul Ghofur welcomed the implementation of Santripreneur Program initiated by the Ministry of Industry, because it can add positive activities for the students. In addition, through their efforts, the students are useful for the community to grow the local economy such as labor absorption. Pondok Pesantren is self-sufficient in fulfilling the operational needs within by owning several industrial units, including the production of bottled drinking water, Noni juice, Kemiri Sunan, Samudra Salt, and fertilizer. Pondok Pesantren Sunan Drajat which was established since 1977 has an educational unit, such as Kindergarten, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, and Sunan Drajat Institute. 10 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Kebijakan units. This step is expected to encourage these industrial Coaching units to be an internship place for human resources from The implementation of Technical Assistance Pondok Pesantren. in Pondok Pesantren is expected to foster the Another approach, MoI through DGSMI provides entrepreneurship spirit of the students, so that they facilitation through training and mentoring programs, can become new SMI entrepreneurs who uphold networking, and managerial briefing to forge their skills. Islamic values a​​ nd benefit the wider community. At the Technical Assistance event in Pondok Pesantren Sunan The \"Santri Berkreasi\" program will be run through Drajat, the participants received various materials, two types of activities, namely Lifeskill Program and such as entrepreneurial motivation, an explanation of Pesantren Animation Center (PAC). Lifeskill Program is SiApik app from Bank Indonesia East Java Region, the training and advisory activities in the development of briefing of Intellectual Property Rights from DGSMI IPR creative potential of the students and alumni who are Clinic and Packaging Design and Brand presentation selected from several Pondok Pesantren to become a from Integrated Service Unit (UPT) Food and Beverage professional in the field of visual arts, animation and Industry from the Industry and Trade Office of East Java multimedia according to current industry standards. Province. Meanwhile, PAC activities to provide a container for At the Handover Ceremony of Machinery and creative students, who have received a Lifeskill Program Equipment, MoI provides facilities such as Chest to continue to produce digital animation and multimedia Freezer, Blender, Meat Miller, Meat Balls Mixer, Bakso work so as to create the sustainability of previous Printing Machine, High Pressure Full Set, Hand Sealer programs. 200m, Hand Sealer 300m, and Vacuum Machine. These new entrepreneurship growth programs, The activity that lasted until October 13, 2017, is based on the National Medium-Term Development Plan expected to improve the skills, product quality, and (RPJMN) of 2015-2019, in which the Ministry of Industry entrepreneurial productivity for the students in Pondok has a target of creating 5,000 new entrepreneurs by 2017 Pesantren, especially in Pondok Pesantren Sunan and as many as 20.000 new entrepreneurs by the end of Drajat. This program is expected to meet the internal 2019. In addition, facing the era of digital economy and needs of Pondok Pesantren, to be able to penetrate the Industry 4.0 which requires competent human resources local market and national or even international. and able to use the new technology applied by the industry today. Foto: Istimewa 11Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

KeIbnijfaokan Material Center IKM Sinergi Hulu dan Hilir Persuteraan Alam Tingginya nilai Foto: Istimewa impor benang dan kain sutera telah mengancam sektor hulu industri persuteraan dalam negeri. Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Industri Kecil dan Menengah (IKM) sedang menyusun konsep material center IKM yang bersinergi dengan industri tekstil dalam negeri. Solusi atas masalah panjangnya rantai distribusi bahan baku yang diperoleh IKM Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). erdasarkan data International “Meningkatnya impor benang dan kain sutera Sericultural Commision (Inserco) harus dapat kita kendalikan. Sektor hulu dan hilir pada tahun 2012 Indonesia perlu bersinergi untuk kembali membangkitkan memproduksi sutera mencapai industri persuteraan alam nasional, karena 20 ton, terus berkurang hingga Indonesia memiliki potensi yang besar untuk pada tahun 2015 produksinya hanya 8 ton. Hal mengembangkannya,” kata Direktur Industri ini menyebabkan impor sutera meningkat sejak Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka tahun 2012, terutama untuk produk benang dan dan Kerajinan E. Ratna Utarianingrum pada kain sutera. Dalam tiga tahun terakhir nilai impor Focus Group Discussion Pengembangan Industri benang dan kain sutera meningkat sebesar 31,9 Persuteraan Alam Nasional di Makassar, 27 % dari US$ 1,06 juta pada 2012 menjadi US$ November 2017. 1,39 milyar. Sementara impor ulat sutera turun signifikan dari US$ 32 ribu menjadi US$ 1 ribu. Hal Perlu diketahui, Indonesia merupakan ini menunjukkan bahwa sektor hilir menunjukan produsen sutera ke-9 di dunia. Berdasarkan gairah yang tinggi, sementara sektor hulu data Trade Map 2016, Indonesia menjadi negara cenderung menurun kinerjanya. Hal ini tentunya importir sutera ke-63 di dunia dengan nilai impor sangat mengancam industri persuteraan alam US$1,39 juta. Adapun daerah yang menjadi dalam negeri. basis industri persuteraan alam adalah Sulawesi 12 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Kebijakan Selatan (Sopeng, Wajo, dan Enrekang), Jawa kebutuhan bahan baku dapat dipenuhi oleh Komitmen ini Barat (Garut, Sukabumi, Majalaya, Cianjur), industri dalam negeri dan stabilitas harga bahan sudah berjalan Gorontalo, dan Pati (Jawa Tengah). baku sutera dapat dikendalikan. dan pada awal Beberapa permasalahan industri persuteraan Salah satu contoh sinergi yang telah dilakukan November pada sektor hulu diantaranya karena tingkat dalam rangka pengembangan IKM tenun di Timor telah dilakukan keberhasilan budidaya ulat sutera yang rendah, Tengah Selatan (TTS). Pada bulan Mei lalu Ditjen ketersediaan varietas F1 yang berkualitas IKM telah menandatangani Nota Kesepahaman pemanenan terbatas, kualitas kokon yang rendah, fluktuasi dengan Kementerian Pertanian dan Bupati TTS kapas untuk yang harga dan produksi menurun setiap tahun. dalam rangka penyediaan bahan baku kapas bagi IKM Tenun di TTS. pertama kalinya Permasalahan pada sektor hilir diantaranya dan diuji coba karena rendahnya kualitas kokon lokal yang “Komitmen ini sudah berjalan dan pada awal menyebabkan kualitas benang dan kain yang November telah dilakukan pemanenan kapas untuk produksi dihasilkan kurang baik, kelangkaan bahan baku untuk yang pertama kalinya dan diuji coba untuk bahan baku benang industri pemitalan dan pertenunan, harga bahan produksi bahan baku benang untuk kain tenun. baku benang sutera tinggi, efisiensi produk yang Kami berharap hal serupa dapat dilakukan juga untuk kain tenun. rendah, pemenuhan bahan baku dari importasi untuk pengembangan industri persuteraan alam Kami berharap serta produk substitusi poliester rayon. ini,” ucap Ratna. hal serupa Saat ini Ditjen IKM sedang menyusun konsep Dengan telah ditetapkannya pula Peraturan dapat dilakukan pendirian material center IKM yang bersinergi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga untuk dengan industri tekstil dalam negeri. Sebagai P.37/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2017 tentang pilot project akan mendirikannya di Semarang Pengadaan dan Peredaran Telur Ulat Sutera pengembangan untuk komoditi pakaian jadi dan batik. Konsep ini semoga dapat menjadi stimulus bagi sektor industri dapat menjadi role model untuk kita mendirikan hulu untuk membangkitkan kembali industri material center bahan baku sutera, untuk itu persuteraan alam nasional. Ratna berharap para persuteraan alam diperlukan sinergi antara sektor hulu dan hilir pelaku usaha di sektor hulu dapat memanfaatkan ini.” persuteraan alam. regulasi ini, sehingga para petani murbei dan mesin-mesin reeling yang idle dapat kembali Ratna mengatakan sinergi sektor hulu dan produktif serta kebutuhan bahan baku benang hilir sangat penting bagi pengembangan industri dan kain sutera dapat dipenuhi oleh industri persuteraan alam. Hal ini perlu dilakukan sebagai dalam negeri. (Dinar) upaya penguatan rantai nilai industri, sehingga Foto-foto: Istimewa 13Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

KeIbnijfaokan Foto: Istimewa Omah Mebel dan Kerajinan Surakarta Langkah Nyata Dukungan Kemenperin Kota Surakarta menjadi sentra bagi IKM mebel dan kerajinan dengan 150 pelaku IKM mebel. Omah Mebel dan Kerajinan diharapkan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan buyer potensial untuk melakukan transaksi bisnis dengan para pelaku IKM mebel dan kerajinan. Dukungan Kementerian Perindustrian untuk komunitas industri mebel dan kerajinan Solo Raya. ektor industri mebel dan ”Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh industri mebel dan kerajinan saat ini kerajinan mempunyai diantaranya adalah ketersediaan pasokan bahan baku, overlapping regulasi, jumlah peranan strategis dalam craftmen yang semakin berkurang dan juga promosi produk. Untuk itu Pemerintah perekonomian Indonesia. terus membuat langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” jelas Berdasarkan data yang ada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada launching Omah Mebel dan Kerajinan di di Kementerian Perindustrian, pada tahun Banjarsari, di Surakarta pada 20 November 2017. 2015 terdapat 139.544 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja 436.764 orang dengan nilai investasi Rp 5,8 triliun. Nilai ekspor mebel pada tahun 2015 mencapai 1,21 miliar dollar, tetapi pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 1,04 miliar dollar akibat permintaan pasar global yang juga menurun. 14 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Kebijakan Seperti yang kita ketahui, kota Surakarta market leader dalam ekspor kayu dan rotan. Beberapa merupakan salah satu sentra bagi IKM mebel Untuk itu IKM mebel dan kerajinan Indonesia permasalahan dan kerajinan. Berdasarkan data di Kementerian harus mampu menjaring pembeli mancanegara yang dihadapi oleh Perindustrian setidaknya terdapat lebih dari melalui penetrasi pasar global dan domestik industri mebel dan 150 pelaku IKM mebel yang sudah memiliki izin yang dilaksanakan secara integrated dan kerajinan saat ini berasal dari Surakarta. Produk IKM yang sudah kontinyu baik melalui offline maupun online,” diantaranya adalah eksis ini tidak hanya memproduksi untuk pasar jelasnya. dalam negeri namun juga pasar ekspor dengan ketersediaan negara tujuan Amerika, Eropa, dan Timur Untuk meningkatkan promosi online, pasokan bahan Tengah. Kementerian Perindustrian telah meluncurkan baku, overlapping program e-Smart IKM yang dapat diakses regulasi, jumlah Omah mebel dan kerajinan konsumen melalui marketplace atau toko craftmen yang Kota Surakarta juga menjadi pilihan yang online. Selain tujuan promosi, program ini pun semakin berkurang dapat meningkatkan kapasitas pelaku IKM dan juga promosi tepat sebagai tempat promosi produk IKM dalam negeri di bidang e-commerce. Hingga produk. Untuk itu mengingat Surakarta dijadikan salah satu November 2017, sudah lebih dari 1.630 pelaku Pemerintah terus destinasi wisata oleh Dinas Pariwisata. Pada IKM dari berbagai daerah mengikuti workshop membuat langkah tahun 2017 wisatawan mancanegara (wisman) e-Smart IKM. strategis untuk yang datang ditargetkan mencapai 117.000 menyelesaikan kunjungan dan tahun 2019 ditargetkan sebesar Sejalan dengan peningkatan pemasaran permasalahan 20 juta kunjungan wisman. online, pemasaran secara offline tidak boleh dipandang sebelah mata dikarenakan tersebut.” Airlangga berharap dengan adanya Omah fungsinya yang masih sama kuat dengan Mebel dan Kerajinan menjadi salah satu pemasaran online. Salah satu keuntungan daya tarik wisman pada umumnya dan buyer pemasaran offline yang tidak dapat digantikan potensial pada khususnya untuk melakukan dengan sistem online adalah pembeli dapat transaksi bisnis dengan para pelaku IKM melihat secara langsung jenis dan kualitas mebel dan kerajinan. Multiplier effect ini produk. Selain itu, pembeli juga dapat bertemu akan berdampak positif bagi masyarakat dan langsung dengan pelaku IKM sehingga proses tentunya bagi para pelaku IKM. negosiasi lebih mudah dilakukan oleh buyer dan IKM dibandingkan dengan pemasaran “Kapabilitas Indonesia dalam memproduksi online. mebel dan kerajinan sudah tersohor di mata dunia. Sehingga aspek pemilihan bahan Apresiasi baku dan desain produk menjadi salah satu Oleh karena itu, Airlangga sangat keunggulan Indonesia. Namun tidak hanya aspek produksi dan kualitas produk yang mengapresiasi insiatif kerjasama antara mempengaruhi nilai ekspor produk, dalam Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, aspek promosi IKM mebel dan kerajinan Asosiasi, Perbankan dalam memberikan Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi peluang untuk mempromosikan produk IKM Foto-foto: Istimewa 15Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

Info Kebijakan Foto: Istimewa “Perlu diketahui Rumah Promosi IKM Furnitur dan Kerajinan Banjarsari merupakan kolaborasi Kapabilitas mebel dan kerajinan dengan memanfaatkan program promosi IKM Furniture dan Kerajinan Indonesia dalam gedung yang tidak terpakai yaitu Gedung antara Kementerian Perindustrian, Pemerintah Badan Koordinasi Wilayah II di Banjarsari Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota memproduksi Surakarta milik Pemerintah Provinsi untuk Surakarta, KIMKAS dan Bank Rakyat Indonesia mebel dan dialihfungsikan sedemikian rupa menjadi (BRI),” tutur Direktur Jenderal Industri Kecil dan “Omah Mebel dan Kerajinan”. Hal ini merupakan Menengah Gati Wibawaningsih di Omah Mebel kerajinan sudah salah satu langkah nyata Kementerian dan Kerajinan di Banjarsari, Surakarta. tersohor di mata Perindustrian dalam menyelesaikan berbagai dunia. Sehingga permasalahan yang dihadapi oleh industri Dalam acara ini juga diadakan peluncuran aspek pemilihan kecil dan menengah mebel dan kerajinan, produk ekspor KIMKAS sebagai hasil pembinaan bahan baku dan khususnya di Solo Raya (Surakarta, Sukoharjo, dan pengembangan IKM Furnitur oleh Direktorat Karanganyar, Klaten, Boyolali, Wonogiri, dan IKM Pangan, Barang Dari Kayu dan Furnitur desain produk Sragen). Ditjen IKM dan penyerahan pemanfaatan rumah menjadi salah promosi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah satu keunggulan Dalam acara ini Dinas Perindustrian kepada Ditjen IKM, dan selanjutnya diserahkan dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah kepada KIMKAS. Indonesia.” memberikan dukungan anggaran berupa stan untuk memfasilitasi IKM dalam menampilkan Sebelumnya Kementerian Perindustrian Produk IKM Furnitur dan Kerajinan sejumlah melalui Ditjen IKM telah memfasilitasi mesin 31 stan selama acara ini berlangsung. Peserta pengering kayu (kiln dryer) kepada KIMKAS, IKM furnitur dan kerajinan yang mengisi rumah fasilitasi mesin peralatan kayu (auto planner) promosi ini adalah IKM binaan Kementerian UPT Jepara kepada Pemerintah Provinsi Jawa Perindustrian yang dalam hal ini merupakan Tengah, fasilitasi mesin peralatan kerajinan anggota Komunitas Industri Mebel dan logam kepada pemerintah Kabupaten Boyolali, Kerajinan Asal Solo Raya (KIMKAS). fasilitasi mesin peralatan pengolahan kayu (band saw dan mesin diesel horizontal empat langkah) kepada pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, dan fasilitasi penunjang produksi IKM cangkul di Klaten (mesin gerinda tangan, mesin potong, dan mesin blower keong, mesin las listrik inverter) kepada UPT Logam Tegal. Beberapa bantuan pembinaan juga telah diberikan seperti fasilitasi e-Smart IKM kepada KIMKAS, bimbingan desain furnitur kepada anggota KIMKAS, fasilitasi perpanjangan SVLK kepada KIMKAS, perjanjian kerjasama antara Indobambu dan Indo Lestari Gunung Kidul dengan KIMKAS dalam hal pemenuhan kebutuhan bahan baku kayu dan pameran produk IKM furnitur Solo Raya. Gati mengatakan bahwa launching Rumah Promosi Banjarsari ini dimaksudkan sebagai ajang meningkatkan promosi dan pemasaran produk IKM furnitur dan kerajinan asal Jawa Tengah, sehingga memberikan kesempatan pada buyer yang datang ke Surakarta untuk melihat dan menegosiasikan bisnisnya secara langsung dengan pelaku IKM. Apresiasi turut disampaikan kepada semua pihak yang turut membantu dan bekerjasama, sehingga kegiatan launching rumah promosi ini berjalan dengan baik. (Dinar) 16 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Kebijakan Foto: Istimewa Santripreneur Mewujudkan Wirausaha Baru Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan, pondok pesantren berperan penting dalam upaya mewujudkan kemandirian industri nasional. Langkah strategis ini dilakukan melalui program santripreneur, yang berbasis pada Business Process Outsourcing (BPO), joint operation, dan capacity building dengan kerjasama beberapa perusahaan industri dan perbankan. ntuk itu dilakukan penandatanganan perumahan bagi santri dan pengurus pondok pesantren ke nota kesepahaman (MoU) peningkatan depannya. kapasitas kemandirian pondok pesantren dan pemberian smart card fintech kepada Upaya ini merupakan wujud komitmen Kemenperin dalam pengelola pondok pesantren. menumbuh kembangkan IKM di dalam negeri, karena sektor ini dominan dalam populasi industri di Indonesia. IKM pun Aplikasi dan smart card fintech ini bertujuan untuk turut mendorong visi pemerintah menciptakan pemerataan mempermudah pengelolaan keuangan pondok pesantren ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. yang dapat dimonitor secara real time, dengan beberapa fitur seperti pengiriman uang dari wali santri kepada Kemenperin mencatat, jumlah IKM tumbuh mencapai santri, belanja di koperasi pesantren, pembelian pulsa, 165.983 unit pada tahun 2016 atau meningkat 4,5 persen menabung, pemasaran produk pesantren ke masyarakat dibandingkan tahun 2015. Sementara pada 2017, jumlah IKM umum melalui e-commerce, serta penyediaan kredit ditargetkan mencapai 182.000 unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 400.000 orang. 17Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

KeIbnijfaokan Dengan berbagai program strategis tersebut, Selama tahun 2013-2015, Ditjen IKM telah membina Kemenperin akan mendorong penumbuhan wirausaha lima pondok pesantren di empat wilayah, yakni Kabupaten baru sebanyak 5.000 unit dan pengembangan 1.200 sentra Kebumen, Jawa Tengah, Kab. Garut, Jawa Barat, Kab. IKM pada 2017. Pada 2019, ditargetkan akan mencapai Tasikmalaya, Jawa Barat dan Kab. Pacitan, Jawa Timur. 20.000 wirausaha baru. Jumlah keseluruhan peserta yang mengikuti sebanyak 105 santri untuk mendapatkan pelatihan dan peningkatan Di samping itu, IKM terus meningkatkan nilai tambah keterampilan di bidang konveksi dan kerajinan batu akik. di dalam negeri yang cukup signifikan setiap tahun. Ini terlihat dari capaian pada 2016 sebesar Rp520 triliun Pilot project atau meningkat 18,3 persen dibandingkan pada 2015. Gati menyampaikan, “Pondok Pesantren Sunan Sedangkan, nilai tambah IKM pada 2014 tahun sekitar Rp373 triliun menjadi Rp439 triliun pada 2015 atau naik Drajat merupakan salah satu lokasi pilot project yang 17,6 persen. dilaksanakan Kemenperin dalam menjalankan program Santripreneur pada tahun 2017. Kemenperin yakin Program santripreneur program ini mampu mendukung pemerataan ekonomi Dirjen IKM Gati Wibawaningsih mengatakan melalui nasional, karena jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak.” program santripreneur dapat diciptakan wirausaha baru di lingkungan pondok pesantren . Upaya ini dimaksudkan Berdasarkan data Kementerian Agama, pada tahun agar para lulusan pondok pesantren nanti dapat turut 2014, pondok pesantren yang ada di Indonesia sebanyak mendorong pertumbuhan IKM. 27.290 lembaga dengan jumlah santri mencapai 3,65 juta orang. Sementara itu, jumlah santri di Pondok Pesantren Selama ini, setiap tahunnya Kemenperin telah Sunan Drajat sebanyak 12 ribu orang (5.500 putra dan melaksanakan berbagai program pemberdayaan ekonomi 6.500 putri) dengan tenaga pendidik 1.041 orang. masyarakat khususnya pada pengembangan IKM di lembaga pendidikan keagamaan termasuk pondok Gati juga menjelaskan, pihaknya akan mendidik dan pesantren. membina sekitar 10 orang santri terpilih untuk mengikuti Foto-foto: Istimewa 18 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Kebijakan Foto-foto: Istimewa pelatihan dan pendampingan di bidang pengolahan ikan. Pondok pesantren ini mandiri dalam memenuhi Selain itu, Ditjen IKM akan memfasilitasi pemberian kebutuhan operasional di dalam lingkungan pondok bantuan mesin dan peralatan yang bakal diserahkan dengan memiliki beberapa unit industri, di antaranya kepada pihak pondok pesantren melalui mekanisme hibah produksi air minum dalam kemasan (AMDK), jus mengkudu, ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kemiri Sunan, Garam Samudra, dan pupuk. Lamongan. Pondok pesantren yang berdiri sejak tahun 1977 ini Juga sedang dijajaki kerjasama dengan Bank Indonesia memiliki unit pendidikan, antara lain Taman Kanak-kanak, wilayah Jawa Timur, yang nantinya dituangkan ke Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah dalam Perjanjian kerjasama terkait skema pilot project Aliyah, dan Institut Sunan Drajat. santripreneur tahun 2017. Bank Indonesia wilayah Jawa Timur telah memiliki program Inkubator Bisnis Pesantren Dua model strategis dan berkomitmen akan membentuk Baitul Mal Wattamwil ‘Santri Berindustri” dan “Santri Berkreasi” adalah dua (BMT). model stratregis yang telah disiapkan Kemenperin dalam Diharapkan Bank Indonesia mampu pula memberikan upaya pelaksanaan program santripreneur yang bertujuan fasilitasi uji coba pasar dalam Islamic Sharia Economic mendorong penumbuhan wirausaha baru di lingkungan Festival tahun 2017 yang dilaksanakan di Surabaya pondok pesantren. November ini. Program “Santri Berindustri” memperhatikan unit Selanjutnya, menurut Gati, pihaknya akan melakukan industri yang telah ada dan sumber daya manusia (SDM) proses monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pilot di lingkungan ponpes tersebut, yang terdiri dari santri dan project santripreneur 2017. Apabila program ini berhasil, alumni santri. Implementasi model “Santri Berindustri”, dapat diduplikasi ke pondok-pondok pesantren lainnya. perlu dilakukan melalui program pengembangan unit industri yang telah dimiliki oleh Ponpes maupun Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat KH. penumbuhan unit industri baru yang potensial. Langkah Abdul Ghofur menyambut baik pelaksanaan program ini diharapkan dapat mendorong unit industri tersebut santripreneur yang diinisiasi oleh Kemenperin, karena menjadi tempat magang para SDM di lingkungan ponpes. dapat menambah kegiatan positif bagi para santri di lingkungan pondok. Selain itu, melalui usahanya nanti, Pendekatan lainnya, kemenperin memberikan fasilitasi para santri berguna bagi masyarakat menumbuhkan melalui program pelatihan dan pendampingan, jejaring, perekonomian daerah setempat seperti penyerapan serta pembekalan manajerial guna menempa skill mereka tenaga kerja. yang akan dibekali oleh Direktorat Jenderal IKM. 19Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

Info Kebijakan Program “Santri Berkreasi” akan dijalankan tenaga kerja sebanyak 400.000 orang. Dengan pencapaian melalui dua jenis kegiatan, yaitu lifeskill program dan yang cukup besar, IKM memiliki peran untuk mendorong Pesantren Animation Center (PAC). Lifeskill program pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan berkontribusi merupakan kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pada pengembangan sektor swasta yang dinamis. pengembangan potensi kreatif para santri maupun alumni yang terpilih dari beberapa Ponpes untuk menjadi seorang Diharapkan pelaksanaan bimtek di lingkungan ponpes profesional di bidang seni visual, animasi dan multimedia mampu memupuk jiwa kewirausahaan para santri, sesuai standar industri saat ini. sehingga mereka setelah lulus mampu menjadi pelaku IKM baru yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islami dan Sedangkan, kegiatan PAC untuk menyediakan wadah bermanfaat bagi masyarakat luas. Misalnya, yang digelar bagi para santri kreatif, yang telah mendapatkan lifeskill di Ponpes Sunan Drajat dengan jumlah santri sebanyak program agar terus memproduksi karya digital animasi 12 ribu orang (5.500 putra dan 6.500 putri) serta tenaga dan multimedia sehingga tercipta keberlanjutan program pendidik hingga 1.041 orang. sebelumnya yang telah diberikan. Pada acara Bimtek di Ponpes Sunan Drajat, para Program-program penumbuhan wirausaha industri peserta mendapatkan berbagai materi, seperti motivasi baru tersebut, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka kewirausahaan, penjelasan mengenai Aplikasi Si Apik Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, di mana dari Bank Indonesia Jawa Timur, pembekalan materi Hak Kemenperin memiliki target penciptaan 5.000 wirausaha Kekayaan Intelektual (HKI) dari Klinik HKI Ditjen IKM serta baru pada tahun 2017 dan sebanyak 20 ribu wirausaha materi Desain Kemasan dan Merek dari Unit Pelayanan baru di akhir 2019. Selain itu, dalam upaya menghadapi era Terpadu (UPT) Industri Makanan dan Minuman dari Dinas ekonomi digital dan Industry 4.0 yang membutuhkan SDM Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. kompeten dan mampu menggunakan teknologi baru yang diterapkan oleh industri saat ini. Pada acara Serah Terima Bantuan Mesin dan Peralatan Bagi IKM, Kemenperin memberikan fasilitas berupa Chest Pembinaan Freezer, Blender, Mesin Penggiling Daging, Meat Balls Dalam kurun waktu 2013-2015, melalui Ditjen IKM Mixer, Mesin Pencetak Bakso, Kompor High Pressure Full Set, Hand Sealer 200m, Hand Sealer 300m, dan Mesin telah membina beberapa ponpes lewat program pelatihan Vacuum. yang tematik dengan disesuaikan keperluan dan potensi industri saat ini. Kekuatan ponpes, terlihat dari data Kegiatan yang berlangsung hingga tanggal 13 Oktober Kementerian Agama, yang menunjukkan jumlah ponpes di 2017, diharapkan mampu meningkatkan keterampilan, Indonesia sebanyak 27.290 lembaga dengan jumlah santri kualitas produk, dan produktivitas kewirausahaan bagi mencapai 3,65 juta orang pada tahun 2014. para santri di lingkungan ponpes, khususnya di Ponpes Sunan Drajat. Program pengembangan produk pangan Kemenperin mencatat, jumlah IKM tumbuh mencapai olahan ikan ini diharapkan produknya dapat memenuhi 165.983 unit pada tahun 2016 atau meningkat 4,5 persen kebutuhan internal ponpes, hingga mampu menembus dibandingkan tahun 2015. Sementara pada 2017, jumlah pasar lokal dan nasional atau bahkan internasional. IKM ditargetkan mencapai 182.000 unit dengan menyerap (Wagu F) Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan 20 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017



UItnafmo a Strategi Pengembangan IKM di Lingkungan Pesantren Foto-foto: Istimewa Pondok pesantren ondok pesantren pada memiliki umumnya memiliki prinsip peluang dalam mengembangkan mewujudkan manusia Industri Kecil dan Menengah (IKM). mandiri, profesional yang Harus melibatkan berbagai pihak dari menjunjung tinggi moral unsur pemerintah dan berpegang teguh pada nilai Ketuhanan. maupun swasta yang peduli Dengan prinsip tersebut setiap pondok terhadap pesantren tidak saja hanya terpaku pada pengembangan pondok pesantren. pengembangan kemampuan SDM dalam hal agama semata tapi juga mendorong para lulusan santrinya berperan aktif dalam membangun perekonomian negara melalui penumbuhan wirausaha baru yang profesional. Terciptanya iklim kewirausahaan dan pengembangan jejaring ekonomi yang kuat bertujuan: 22 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Utama 1. Meningkatkan Kualitas SDM secara berkelanjutan Produk yang ditawarkan sudah memenuhi standar dan sistemetik di samping dalam bidang keagamaan kualitas, harga bersaing dan time delivery yang tepat, juga di bidang pengetahuan keterampilan teknis sehingga usaha IKM yang dijalankan mendapatkan untuk bisa menjalankan usaha IKM; kepercayaan di hati masyarakat di daerahnya.” 2. Meningkatkan jalinan komunikasi dan sinergi antar- dilakukan sebelum anak didiknya menyelesaikan pondok pesantren agar terlibat langsung dalam pendidikan terakhirnya. Biasanya pondok pesantren pembangunan ekonomi nasional; yang sudah memiliki unit usaha produktif sebagai wahana dan sarana pendidikan di samping menjadikan 3. Meningkatkan peran pondok pesantren dalam kegiatan wirausaha untuk dijadikan sebagai sumber proses transformasi sosial di era pesatnya pembiayaan pondok pesantren. informasi teknologi digital yang dapat mengakses perkembangan berbagai ilmu pengetahuan Pengembangan IKM di lingkungan pondok pesantren keagamaan maupun dalam bidang yang lebih luas dapat dilakukan berdasarkan pendekatan yang untuk diaplikasikan dalam memajukan pondok melibatkan berbagai pihak dari unsur pemerintah pusat pesantren agar dikenal tidak saja hanya di dalam dan daerah, perusahaan, BUMN, dan lembaga keuangan/ negeri tapi di luar negeri.. perbankan secara bersama mendorong pertumbuhan wirausaha baru dengan memanfaatkan potensi sumber Sebagian besar pondok pesantren berlokasi di daya yang ada. Pondok pesantren Memiliki sumber daya pedesaan yang berdekatan dengan sumber daya alam yang cukup untuk dikembangkan menjadi unit usaha (SDA) yang dapat memudahkan penumbuhan wirausaha produktif yang menjadi sarana penggerak ekonomi baru IKM melalui pendekatan human ecology dengan daerah. memanfaatkan sumber daya alam yang ada agar bisa memberikan nilai tambah baik untuk memenuhi Meski dalam pelaksanaannya masih menemui kepentingan internal pondok pesantren maupun untuk kendala dimana sebagian besar para santri belajar di memenuhi kepentingan masyarakat dilingkungan pesantren selalu bertujuan untuk menjadi guru atau pondok pesantren sehingga berkontribusi dan menjadi ulama, masih jarang yang memiliki niat untuk menjadi motor penggerak ekonomi daerah. pelaku usaha profesional dengan memanfaatkan Di beberapa daerah sudah banyak pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran berupa ekstrakurikuler baik teknis maupun non-teknis yang Foto: Istimewa 23Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

Info Utama IKM yang sumber daya yang ada di lingkungannya. Untuk memberikan bantuan percontohan mesin berhubungan itu diperlukan strategi pembinaan IKM yang dan peralatan tepat guna, dan melaksanakan dengan kebutuhan dapat dilaksanakan di lingkungan pesantren promosi dan penyebaran informasi melalui internal seperti; terutama usaha IKM yang berhubungan dengan berbagai media, teknologi digital yang sudah usaha dalam kebutuhan internal seperti; usaha dalam bidang cukup dikenal oleh IKM untuk memasarkan bidang sandang sandang (konveksi untuk pakaian seragam, produksinya (E-Smart) (konveksi untuk sepatu, jilbab) bidang pengolahan pangan pakaian seragam, (makanan ringan, biskut, roti, minuman susu Pesantren yang sudah memiliki unit usaha sepatu, jilbab) kedelai, susu jahe, dan lain-lain). IKM umumnya sudah mampu melaksanakan bidang pengolahan manajemen pengelolaan usaha yang dilengkapi pangan (makanan Demikian pula untuk usaha eksternal dengan aplikasi teknologi informasi. Produk ringan, biskut, (yang tidak semua berkaitan dengan industri yang ditawarkan sudah memenuhi standar roti, minuman susu kecil) seperti penyediaan usaha jasa konter kualitas, harga bersaing dan time delivery yang kedelai, susu jahe, HP, foto kopi, dan air isi ulang. Selain itu bisa tepat, sehingga usaha IKM yang dijalankan dan lain-lain).” dilakukan usaha di bidang pengolahan produk mendapatkan kepercayaan di hati masyarakat pasca panen dari hasil pertanian dengan di daerahnya. memanfaatkan sumber bahan baku untuk dijadikan produk akhir yang bernilai ekonomi Pesantren sebagai ikon penting dalam tinggi. mengembangkan ekonomi kerakyatan, baik di pedesaan maupun perkotaan dengan Peran masing-masing unsur terkait dapat memanfaatkan potensi sumber daya yang dibedakan untuk pemerintah pusat adalah dimiliki melalui kemampuan perannya untuk menentukan kebijakan nasional dalam bentuk mengerahkan masyarakat di lingkungannya panduan, pedoman dan petunjuk pelaksanaan agar terlibat langsung dalam pertumbuhan yang berkala nasional. Selanjutnya, daerah dan ekonomi nasional, karena pondok memberikan fasilitas pengembangan SDM pesantren selain sebagai agent of development melalui pendidikan dan pelatihan teknis sekaligus agent of chance. dan non-teknis, memberikan fasilitasi teknologi, mesin peralatan sesuai kebutuhan Nyatanya pesantren menjadi media pengembangan usaha di lingkungan pesantren. distribusi informasi pembangunan kepada Terakhir adalah memberikan kemudahan dalam masyarakat yang sangat penting baik melalui mendapatkan akses permodalan dengan bunga santrinya yang telah kembali ke tempat asalnya terjangkau, membuka peluang usaha dan maupun melalui peran percontohan usaha pasar melalui penumbuhan wirausaha baru. di lingkungan pesantren kepada masyarakat sekitarnya. Pesantren dapat melakukan Pemerintah daerah yaitu melaksanakan transformasi teknologi tepat guna untuk kegiatan pembinaan keterampilan teknis, memanfaatkan sumber daya alam di daerahnya manajemen dan pemasaran, memfasilitasi menjadi bahan baku untuk menghasilkan kegiatan magang, studi banding untuk produk IKM yang memiliki nilai tambah dan motivator di lingkungan pondok pesantren, menjadi sumber pendapatan pesantren dan lingkungannya. Foto: Istimewa 24 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Utama Mengumpulkan data base pondok pesantren yang lembaga pemasaran) dalam hal merealisasikan sudah memiliki santri cukup banyak. kegiatan yang sudah direncanakan terutama dalam hal peningkatan dan pemanfaatan produk-produk 1. Seleksi dan pilih pondok pesantren yang sudah yang dihasilkan oleh pondok pesantren. Seperti memiliki unit usaha IKM untuk difasilitasi produk konveksi pakaian seragam/pakaian kerja pengembangannya. dan sepatu kerja, meubel, produk olahan pangan seperti roti, dan makanan ringan. 2. Tentukan pilihan kepondok pesantren yang sudah 4. Diperlukan peran pemerintah pusat maupun memiliki kesiapan untuk bekerjasama pemerintah daerah secara bersama-sama mendorong pondok pesantren agar berperan aktif 3. Kumpulkan data potensi pasar dan sumber daya alam dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam di lingkungan pondok pesantren. yang berada di wilayahnya hasil pertanian pasca panen menjadi bahan baku untuk menghasilkan 4. Buat program kegiatan berdasarkan skala prioritas produk akhir IKM. Diharapkan agar pondok pesantren sesuai kebutuhan pesantren.(internal dan eksternal). menjadi acuan untuk pengembangan wirausaha baru IKM dapat mewujudkan kemandirian ekonomi 5. Koordinasikan dengan Dinas Perindustrian Provinsi umat. (Lusiana Mohi dari berbagai sumber) dan Dinas Kementrian Agama untuk mendapatkan rekomendasi dalam pemberian bantuan fasilitasi. Mekanisme Pengembangan IKM 6. Realisasikan kegiatan maupun fasilitasi berdasarkan di Pondok Pesantren usulan proposal bagi pondok pesantren yang sudah direkomondasikan. Kementrian Agama 7. Monitoring dan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan untuk memperoleh masukan dalam Dit. Jen IKM penyempurnaan. Kementrian 8. Bagi pesantren yang memiliki reputasi baik dalam Agama pelaksanaan kegiatan usaha IKM agar diikutkan dalam pameran nasional maupun internasional Ind. Besar/ Pondok Disperindag bersamaan dengan IKM lainnya. Lembaga Pesantren Keuangan 9. Dorong pondok pesantren yang produknya memiliki potensi pasar yang luas untuk beralih pada pola bisnis online melalui digital e-smart yang tergabung dalam binaan DJIKM. Hal penting yang menjadi perhatian dalam pengembangan usaha IKM dilingkungan Pondok Pesantren adalah: 1. Mendorong Pesantren agar menjadi penggerak ekonomi daerah. 2. Perlu terobosan agar usaha IKM di lingkungan pondok pesantren dapat memperoleh pembiayaan usaha secara layak dari pihak perbankan atau lembaga keuangan lainnya yang berbasis pada sistem syariah. 3. Perlu adanya kemitraan antara pondok pesantren dengan usaha besar (BUMN, perusahaan swasta, POLA PENGEMBANGAN IKM MELALUI PONDOK PESANTREN DATA POTENSI PONTREN SELEKSI PEMBINAAN 1. Pelatihan Teknis/Non Tek nis 1. Sumber Daya 2. Pendampingan TA 2. Potensi Pasar 3. Magang 3. Kesiapan Pontren 4. Bantuan mesin peralatan 25Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

UItnafmo a Al- Hidaya Garut Membekali Santri dengan Keahlian Menjahit Memiliki santri hingga 150 orang, Pontren Al-Hidayah tidak memungut biaya untuk para santri yang tinggal menetap. Selain itu pondok pesantren ini tidak memiliki kriteria bagi santri yang ingin mondok, tidak mematok usia dan membebaskan seberapa lama santri tinggal tanpa batas waktu tamat belajar. Tak lupa santri dibekali keterampilan dan diajari kemandirian. Salah satu pondok pesantren di daerah Pondok pesantren ini tidak membatasi umur santri yang Garut, Pasir Muncang, Samarang, Al- ingin mondok, karena di Pondok Pesantren Al-Hidayah Hidayah merupakan salah satu pondok hanya belajar Al-Qur’an dan memperdalam ilmu agama. pesantren salafiyah atau sering juga disebut dengan pondok pesantren Santri pondok pesantren ini ada yang berusia hingga 35 tahun. Tidak semua santri yang masuk pada awalnya tradisional. bisa membaca Al-Qur’an. Pesantren ini menganggap tugas memang untuk mengajari bukan sekedar Pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam dilakukan menerima santri yang sudah bisa membaca Al-Qur’an. dengan konsentrasi pada kitab-kitab klasik, bahasa Selain itu pondok pesantren ini juga menggratiskan Arab tanpa adanya pendidikan formal. Penjenjangan biaya tinggal dan belajar para santri. “Pondok ini tidak didasarkan pada sistem waktu, tetapi berdasarkan memang khusus untuk orang yang mencari ketenangan tamatnya kitab yang dipelajari dengan selesainya dan ingin memperdalam ilmu agama,” ungkap Dede satu kitab tertentu. Santri dapat naik jenjang dengan Selaku pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah. mempelajari kitab yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. Foto-foto: Istimewa 26 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Utama Foto: Istimewa Ada yang ditanamkan kepada para santri untuk ajaran barunya santri dapat mengerjakan 500 pasang memiliki bekal kehidupan dan juga akhirat. Awal ditambah pesanan kecil-kecil dari warga sekitar mulanya Pontren ini hanya mengajarkan agama saja, pondok. Kegiatan ini tak mengganggu tujuan utama berjalannya waktu yayasanpun berupaya membentuk yaitu memperdalam ilmu agama, waktu untuk santri santri menjadi manusia yang mampu mandiri. Dari melakukan kegiatan ini yaitu dari pukul sembilan pagi santri untuk santri, kenapa kalimat itu yang bisa setelah belajar mengaji hingga tiga sore, kemudian dikatakan? Karena Al-Hidayah kini memiliki beberapa dilanjutkan dengan memperdalam ilmu agama. unit usaha yang dijalankan langsung oleh para santri. Usaha yang mereka jalankan diantaranya produksi Dari kegiatan keterampilan ini selain untuk makanan ringan, beternak dan menjahit. Ketiga usaha kehidupan mereka selama di pondok tetapi mereka tersebut dijalankan baik oleh santri maupun santriwati. juga mendapat uang saku sebesar Rp 15.000 hingga Saat ini santri mengurusi peternakan ayam, kambing Rp 25.000 perharinya tergantung dari pesanan yang dan sapi. Kegiatan ini sudah berjalan cukup lama sejak masuk. Ada harapan lebih yang diinginkan dari pondok tahun 2007, merupakan usaha pertama yang mereka untuk lebih mengembangkan usahanya yaitu bukan jalankan. Mengajarkan para santri bertanggung jawab hanya bantuan alat tetapi juga bantuan modal yang dan mamahami cara beternak. diperlukan untuk membeli keperluan bahan sebelum pemesan membayar hasil pengerjaan dari para santri. Selain itu santri yang lain juga memiliki kegiatan usaha membuat makanan yang kemudian dijual di daerah Dari keterampilan dasar yang diajarkan, alumni sekitar pondok. Yang terakhir yaitu usaha menjahit, Pondok Pesantren Al-Hidayah sudah dapat membuka merupakan usaha yang cukup banyak melibatkan usaha konveksi. Fazri Tailor, nama usaha ini dirintis hampir seluruh santri yang mondok, yaitu 80% dari 150 bersama sang suami yang juga merupakan alumni Al- santri dan santri belajar mengelola usaha ini. Dengan Hidayah. Mereka juga mengabdikan dirinya di pondok modal awal Rp 5 juta dan dua mesin jahit sederhana sebagai pengajar keterampilan menjahit. Menurutnya dari yayasan mereka mengembangkan usaha tersebut keterampilan penting sebagai modal dasar santri mampu hingga pada Tahun 2016 Kementerian Perindustrian mandiri dan bertahan hidup. Pesanan yang diterima melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah sebagian dikerjakan oleh santri pondok. Selain itu Fazri (Ditjen IKM) dengan program santripreneur memberikan Tailor juga menerima anak magang setiap tahunnya dari bantuan kepada Pondok Pesantren Al-Hidayah berupa SMK di sekitar Samarang, Garut. alat (mesin) jahit. Tidak hanya satu lulusan yang berhasil dicetak Al- Dari bantuan tersebut pondok pesantren dapat Hidayah sebagai seorang wirausaha, tapi masih banyak menerima pesanan lebih banyak dan dapat dikerjakan alumni dari Al-Hidayah yang kemudian membuka usaha lebih cepat. Untuk seragam sekolah saja, setiap tahun sejenis. (Iga) 27Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

UItnafmo a Foto: Istimewa Pondok Pesantren Tremas Pacitan Mencoba Bangkit dengan Tahu Tuna Setelah batu akik tak lagi booming, Pondok Pesantren Tremas mencoba memproduksi tahu tuna. Lulusan pondok diharuskan ikut program vokasi selama enam bulan. Memanfaatkan jaringan alumni untuk memasarkan produk. rogram bantuan untuk pondok pesantren industri kecil dan menengah di lingkungan lembaga telah dilaksanakan sejak 1997. Bantuan keagamaan dapat tumbuh mandiri, berkembang, dan ini sudah menyasar sekitar 1.000 pondok memiliki daya saing global. pesantren di seluruh Indonesia. Bantuan yang diberikan biasanya secara paralel Salah satu pondok pesantren yang pernah mendapat dilakukan pelatihan bagi pengurus dan santri pondok bantuan adalah pondok pesantren Tremas di Kabupaten pesantren. Pacitan, Jawa Timur. Saat itu, atau tepatnya pada 20-22 November2015, diPondokPesantrenTremasdilaksanakan Pondok pesantren memiliki peran sebagai agent of pengembangan program kewirausahaan berbasis pondok development yang sangat penting dan strategis dalam pesantren. Bentuknya berupa pelatihan dengan disertai mengembangkan sumber daya masyarakat di pedesaan. pelatihan keterampilan produk batu akik. Bantuan yang Program fasilitasi ini bertujuan meningkatkan kapasitas telah diterima adalah erupa empat unit Mesin Potong produksi, teknologi, daya saing, dan efisiensi. Diharapkan Batu Akik, empat unit Mesin Gerinda, satu unit Mesin 28 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Utama Foto-foto: Istimewa Poles Diamond Model PGP-2B, satu unit Cutting Machine, Pondok Pesantren Tremas memiliki ratusan santri dan satu set Mesin Crome, satu set Bor Duduk untuk Batu, dan santriwati, yang berasal dari berbagai daerah, bahkan empat unit Gerinda Tangan. ada yang dari Malaysia. termasuk alumni yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemilihan Pondok Pesantren Tremas sebagai lembaga yang mendapat bantuan sudah melalui proses seleksi Usaha di pondok sehingga pantas mendapat bantuan dari Direktorat Di Pondok Pesantren Tremas membekali satri dan Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian. santriwatinya dengan keterampilan. Uniknya pembekalan ini dilakukan setelah mereka lulus madrasah aliyah. “Jadi Pondok Pesantren didirikan pada 1830 oleh KH Abdul setelah belajar sekitar enam tahun (dari tsanawiyah dan Mannan putra R. Ngabehi Dipomenggolo seorang Demang aliyah), mereka dimasukkan dalam karantina selama di daerah Semanten pinggiran kota Pacitan. KH. Abdul enam bulan,” kata Handoko, lulusan Tremas yang diberi Manan pada masa kecilnya bernama Bagus Darso. Sejak tanggung jawab mengurus usaha. kecil beliau sudah terkenal cerdas dan sangat tertarik terhadap problematika religius. Selain dikrim ke Pondok Rata-rata yang ikut pembekalan di vokasi ini ada 100 Pesantren Tegalsari Ponorogo juga sempat menuntut ilmu orang dari jumlah yang lebih banyak tentunya. Mengapa di Al Azhar Mesir. tidak semua ikut? Menurut Handoko, para alumni ini ada yang langsung pulang ke daerahnya, ada pula yang Pondok Pesantren atau Perguruan Islam Pondok meneruskan kuliah, ada yang bekerja, dan berbagai macam Tremas Pacitan dalam sejarah perkembangannya telah alasan lain. Tapi, dari jumlah itu dan yang lulus sekitar 60 banyak mengalami suksesi kepemimpinan yang dalam orang. Artinya yang menyelesaikan sampai tuntas enam civitas pesantren lebih familiar dengan sebutan pengasuh bulan. Di tengah jalan ada yang mengundurkan diri. telah memasuki periode keenam. Saat ini Pondok Pesantren Tremas dipimpin oleh KH Luqman Harits Sebenarnya saat menjadi santri pun pelatihan beserta kyai lain yang menjadi pengasuh di pondok. Kini keterampilan juga diberikan. Hanya saja saat mereka lulus, pihak pondok memberikan bekal yang lebih banyak dengan pelatihan intensif selama enam bulan. 29Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

Info Utama Foto: Istimewa Dari waktu enam bulan ini terbagi menjadi beberapa Sedangkan bila nanti usaha makin membesar, pondok pelatihan, yaitu pelatihan pangan, pelatihan hiasan dari harus memiliki penggiling dan adonan yang besar. Saat ini kuningan, dan pelatihan batu akik. Sayangnya untuk batu peralatan seperti ini sudah ada tapi kapasitas kecil. Hanya akik sekarang tidak dilakukan lagi karena memang tidak untuk pelatihan para siswa. berjalan lagi, setelah beberapa lama booming. Para pengelola pondok terutama yang menangani Saat ini di Pondok Pesantren Tremas menekankan pada usaha sudah mendapat pelatihan produksi tahu tuna dari pelatihan pangan dengan produk tahu tuna (makanan Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan.Bahkan salah satu khas dari Pacitan). Di sini selain untuk pelatihan, tahu tuna diantaranya mendapat pelatihan pembuatan olah hasil laut juga menjadi sayap usaha untuk pondok. Sebenarnya tak di Sukabumi. hanya tuna, tapi olahan hasil laut seperti rumput laut. Namun branding yang diangkat sekarang adalah tahu Permasalahan lagi-lagi di alat yang tak mendukung. tuna. Boleh dikatakan seadanya. Sedangkan pemasaran, pengurus pondok sudah sepakat akan dibuat outlet di Selama ini bantuan untuk proses produksi tahu tuna setiap kabupaten atau kota yang terdapat alumni Pondok berasal dari Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan. “Kita Pesantren Tremas. mendapat frezeer dan kulkas,” kata Handoko. “Alumni ini harapan dari pondok,” kata Handoko. Usaha tahu tuna memang baru dijalankan. Namun Alumni yang ribuan ada di tiap kota dan untuk pasar kita sudah diproduksi dan sudah dijual ke berbagai kota seperti akan rembug bersama dengan alumni. Alumni di setiap Jakarta, Magelang, dan Wonogiri, Jawa Tengah. daerah akan dijadikan outlet. Produknya juga nanti bukan hanya tahu tuna, tapi ada baso tuna, sambel tuna, siomay, Menurut Handoko, proses produksi di sini masih dan sebagainya. mengalami kendala. Misalnya untuk menggiling dan menghaluskan ikan tuna harus pergi ke pasar. Selain Optimisme Pondok Pesantren Tremas patut didukung. ngantri juga harus datang pagi hari. Lewat sedikit (datang Setelah ‘terpuruk’ di batu akik, cahaya kebangkitan produk kesiangan) penggilingan sudah tutup. tuna mulai terlihat. (Jay) 30 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017



UItnafmo a Pondok Pesantren Athoriyyah Tasikmalaya Mencetak Generasi Mandiri Tak semua santri Foto: Istimewa Di Pontren Athorriyah tidak seluruh santri lulusan pondok tinggal di pondok, ada santri dan santriwati pesantren endidikan berkeahlian saat ini yang memilih belajar tanpa mondok. Di sini para melanjutkan tidak hanya didapatkan dari santri belajar formal di madrasah tsanawiyah pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan dan madrasah aliyah. Untuk madrasah tingkat lebih (SMK) saja, tetapi program tsanawiyah (setingkat SMP) keterampilan tinggi. Pondok keahlian juga terdapat di hanya diajarkan pada aktivitas ekstrakulikuler. Pesantren sekolah setara lainnya. Di pondok pesantren Sedangkan di madrasah aliyah, khususnya di Athoriyyah keterampilan yang ditujukan sebagai bekal kelas dua, santri diwajibkan memilih keahlian memberikan setelah lulus masuk dalam kurikulum. yang diminati guna sebagai modal keahlian setelah lulus sekolah. keterampilan agar Seperti halnya yang dilakukan oleh mampu mandiri. Pondok pesantren Athoriyyah yang terletak Berbasis karakter di daerah Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Pondok pesantren umumnya menerapkan Lulusan pesantren Jawa Barat. Athoriyyah merupakan pondok ini sudah ada pesantren ashriyah atau dapat diartikan pola manajemen yang berorientasi pada yang mandiri sebagai pondok pesantren (pontren) modern penanaman jiwa ketulusan, keikhlasan, dan menjalankan yang memiliki sekolah formal dibawah kesukarelaan. Konsep ini bila diimbangi kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional dengan kemampuan dan profesionalisme yang usaha konveksi. dan/atau Kementerian Agama. memadai, akan menghasilkan lulusan yang kuat dalam ilmu agama sekaligus menguasai keterampilan tertentu. Apalagi di era global ini, pondok pesantren dituntut akomodatif terhadap perubahan yang cepat. Untuk itu, selain pendidikan agama dan formal di Pondok Pesantren (Pontren) Athoriyyah dibekali dengan semua pendidikan yang akan dibawa setelah lulus kelak. Apalagi di pesantren ini santri dibekali dengan pendidikan karakter. Pendidikan karakter sendiri pada intinya bertujuan membentuk santri yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotongroyong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembentukan inilah yang kemudian mendorong Pontren Athoriyyah menjadikan santrinya berkarakter dan memiliki keahlian setelah lulus dari pontren. Kenyataan banyak santri yang setelah lulus bekerja di pabrik, pihak Pontren Athoriyyah berusaha memberikan bekal agar pendidikan keterampilan dapat membuat mereka hidup mandiri dan layak. 32 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Utama Bantuan Dengan dua pengajar tetap, keterampilan Athoriyyah Dinilai menjadi pontren yang cukup baik di menjahit ini menjadi kegiatan yang sangat merupakan pondok diminati. Tidak hanya diminati kaum akhwat pesantren ashriyah Kabupaten Tasikmalaya, Athoriyyah dipilih oleh (perempuan) saja, kaum ikhwan (laki-laki) pun dinas perindustrian setempat untuk mendapat tertarik untuk mempelajarinya. Kegiatan asah atau dapat bantuan dari Kemenperin melalui Ditjen IKM keterampilan ini dilakukan setiap hari Sabtu diartikan sebagai yaitu peralatan menjahit sebagai penunjang agar tidak mengganggu proses pembelajaran pondok pesantren kegiatan keterampilan para santri. Melihat formal. Dari kegiatan ini para santri sudah (pontren) modern bahwa Tasikmalaya juga merupakan sentra dapat memenuhi kebutuhan seragam sekolah fashion, diharapkan santri dapat memperkuat pada setiap tahun ajaran baru di Pontren yang memiliki industri pakaian di Tasikmalaya. Athoriyyah. sekolah formal dibawah kurikulum Melalui program Santripreneur, bantuan Walaupun belum dapat menjual produk- yang didapatkan Pontren Athoriyyah dari produknya keluar, kegiatan keterampilan Kementerian Direktorat Jenderal Industri Kecil dan menjahit dapat memberikan bekal untuk Pendidikan Menengah pada tahun 2015 yaitu diantaranya: mandiri setelah lulus. Salah seorang santri di delapan unit mesin neci, delapan unit mesin pontren ini setelah lulus ia memutuskan untuk Nasional dan/ obras, lima unit mesin border, dan lima unit membuka usaha konveksi sendiri. Bahkan atau Kementerian mesin potong listrik. Bantuan tersebut telah alumni Athoriyyah ini sudah mampu memiliki dipergunakan dan dimanfaatkan para santri toko di pasar Tanah Abang. Agama.” untuk belajar dan juga menghasilkan pakaian jadi, seperti baju seragam sekolah, kerudung Melihat hal ini tentunya Athoriyyah bangga hingga baju marching band yang memiliki dan semakin yakin akan pentingnya kegiatan detail cukup rumit. keterampilan bagi santri. (Iga) Para santri Athoriyyah dengan hasil karyanya, bekal untuk mandiri setelah lulus. 33Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

UItnafmo a Pondok Pesantren Nurul Hidayah Membina Santri Melalui Industri Songkok Tak hanya belajar ondok pesantren berperan Pondok Pesantren Nurul Hidayah berada di agama, para santri penting dalam upaya Desa Bandung Seruni yang berada di sebelah mewujudkan kemandirian utara wilayah kecamatan Kebumen dan dan santriwati industri nasional. Sejak tahun berbatasan langsung dengan Kecamatan Alian. dibekali dengan 1997 Direktorat Jenderal Mayoritas masyarakat Desa Bandung beragama Industri Kecil dan Menengah telah membina islam sejak lahir. Kegiatan masyarakat Desa keterampilan lima pondok pesantren di empat wilayah, Bandung banyak dipengarui unsur islam sebab wirausaha. Selain termasuk Pondok Pesantren Nurul Hidayah di terdapat pondok pesantren Nurul Hidayah di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. desa ini yang kerap kali mengadakan pengajian songkok usaha baik untuk warga setempat maupun sekitar yang dilakukan Pada tahun 2013 lalu Ditjen IKM telah sehingga Desa Bandung kerap disebut “desa meluas ke konveksi memberikan batuan 35 unit mesin jahit santri”. dan pembuatan Highspeed, 37 unit mesin jahit biasa, empat tas. Pesantren unit mesin obras, dua unit mesin bordir, empat “Awal berdiri Pondok Pesantren Nurul ini juga membina unit gunting potong, dan empat unit mesin Hidayah karena tuntutan masyarakat, tugasnya industri kecil di zig-zag untuk membantu home industry yang mengisi kegiatan pesantren terbentuk pada lingkungannnya. dikelola Ponpes Nurul Hidayah. tahun 1992. Tujuan adanya beberapa usaha di pesantren adalah untuk mendidik pembekalan santri tentang masalah duniawi, punya pengalaman dalam bekerja serta menghasilkan di pesantren. Hasilnya para santri mereka Foto-foto: Istimewa 34 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Utama sebagian besar bisa mencukupi kebutuhan muslim dan tas. Juga terdapat unit usaha yang Awal berdiri sendiri, sebagian juga ada yang bisa membantu dikelola oleh santri, yaitu peternakan telur Pondok Pesantren keluarga,” jelas KH Kholawi Mahasin. ayam. Ponpes juga memiliki usaha tas yang terdiri dari tas anak dan tas dewasa, tas anak Nurul Hidayah Seperti pondok pesantren lainnya, Ponpes dijual dengan harga Rp60 ribu- Rp 80 ribu karena tuntutan Nurul Hidayah memiliki sistem belajar yang dan Rp 100 ribu – 120 ribu untuk tas dewasa. berbeda dengan kegiatan pendidikan sekolah Biasanya tas bisa laku dari 50 sampai 100 kodi masyarakat, formal. Ponpes ini memiliki 500 orang santri setiap bulannya. Ponpes Nurul Hidayah juga tugasnya mengisi dan 40 orang pengajar. Kegiatan belajar Ponpes memproduksi industri pangan yaitu pabrik kegiatan pesantren terbagi menjadi dua bagian yaitu madrasah tahu dan tempe. Setiap harinya memproduksi diniyah dan kegiatan di luar madrasah dua kwintal tempe dan satu kwintal tahu. Serta terbentuk pada mencangkup bandongan, sorongan, setoran memiliki peternakan ayam 2.000 ekor yang tahun 1992.” dan lainnya. setiap harinya menghasilkan 1.800 telur. Foto-foto: Istimewa Madrasah Diniyah mengacu pada Pondok Pesantren Nurul Hidayah memiliki kurikulum dari pesantren serta dipadukan potensi manajemen terbuka dan partisipatif, dengan kurikulum Kementerian Agama RI, serta kerjasama antar personilnya baik yang terdiri dari kelas ibtida’, kelas tsanawi, sehingga kualitas santri dalam ilmu agama dan kelas aliyah. Kegiatan belajar Madrasah dan ilmu kewirausahaan selalu meningkat. Diniyah dilaksanakan sertiap siang sampai Kerjasama yang terjalin baik pada sistem dengan malam. Pada pagi harinya pukul 7.30 pemasaran sehingga sudah tidak ada masalah WIB sampai dengan 12.00 WIB, santri bekerja lagi dalam pemasaran produknya, karena sekaligus belajar keterampilan home industry menggunakan sistem pemesanan di awal. di dalam Ponpes Nurul Hidayah. Sampai saat ini hampir semua industri Beberapa industri yang berada di Pondok yang dikelola di Pondok Pesantren Nurul Pesantren Nurul Hidayah dibina oleh pengurus Hidayah selalu ramai di pasaran, namun besar Pondok Pesantren Nurul Hidayah, masih ada beberapa kendala seperti sulitnya diantaranya KH Kholawi Mahasin yang mendapatkan bahan baku songkok yang harus membina industri pembuatan tempe dan tahu, diimpor. Juga kurangnya mesin/alat industri serta toko sembako. KH Abdul Khadir Jailani yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Apalagi mengasuh usaha tas, toko mainan, dan bahan setiap menjelang bulan Ramadhan permintaan bagunan. KH Mohammad Yusuf Zein membina songkok buatan Pondok Pesantren Nurul industri songkok dan toko buku kitab serta KH Hidayah ini selalu meningkat. (Dinar) Ahmad Dahlan Al-Hafid yang membina industri pembuatan bahan baku songkok. Kabupaten Kebumen terkenal sebagai produsen songkok terbesar setelah Kabupaten Gresik. Salah satu industri kecil dan menengah yang terkenal memproduksi songkok adalah Ponpes Nurul Hidayah. Pondok pesantren ini memiliki unit bisnis usaha songkok sejak tahun 1992 yang dikelola oleh pimpinan Ponpes, KH Kholawi Mahasin.Songkok buatan Ponpes Nurul Hidayah sudah memiliki tiga merek yaitu Al-Aqsha, Al-Wardah, dan MQK, yang telah dipasarkan ke Pulau Sumatera, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta. Harga jual songkok buatan Ponpes Nurul Hidayah berkisar Rp 300 ribu-Rp 700 ribu per kodinya. Seiring berjalannya waktu, unit industri ponpes terus bertambah ke usaha topi, baju 35Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

UItnafmo a Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan Mandiri dengan Makanan Olahan Pondok Pesantren ondok Pesantren Modern kepada Allah SWT serta menguasai ilmu Darul Hikmah Darul Hikmah Taman Islam pengetahuan dan teknologi. membina para (PPMDH TPI), Medan, Sumatera Utara, berdiri sejak Tentunya santri diharapkan dapat santrinya menjadi 1 Juni 1986 yang sebelumnya menjadi tenaga pembangun masyarakat yang manusia yang bernama Pesantren Arrivaiyah dan sempat berakhlakul karimah, berjiwa pemimpin, berakhlakul berganti nama juga menjadi Pesantren Taman mandiri dan bertanggung jawab, serta karimah dan Pendidikan Islam. Selang beberapa tahun mampu menghadapi tantangan kehidupan memiliki Pondok pesantren ini akhirnya ditetapkan dunia maupun ukrowiyah. Untuk itu pondok kemandirian, menjadi Pesantren Modern Darul Hikmah pesantren memberikan dasar keterampilan Taman Pendidikan Islam tepat pada tanggal 1 kepada santri dalam upaya pembentukan juga membekali Juni 1986. karakter mandiri dan bertanggung jawab. dengan berbagai keterampilan. Dari Pondok pesantren Darul Hikmah sendiri Di pondok, para santri baik dari tingkat keahlian memasak terdiri dari Madrasah Tsanawiyah (MTs), MA, MTs, maupun SMP dibekali bimbingan untuk katering, Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan keahlian. Yang menonjol yaitu keahlian membuat makanan Madrasah Aliyah (MA), yang berada dibawah memasak. Keahlian memasak di rasa potensial frozen food, hingga payung Kementerian Agama dan Kementerian bagi yayasan untuk menjadi bekal santri jika memetik jambu Pendidikan & Kebudayaan. Pondok Pesantren ingin berwirausaha setelah lulus dari pondok. Modern Darul Hikmah membina, mendidik dan Selain itu memang kebetulan pemilik yayasan dari kebun. membentuk santri yang beriman dan bertaqwa memiliki usaha katering yang cukup besar sehingga santripun dilatih oleh ibu-ibu di Foto: Istimewa 36 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017 Foto: Istimewa

Info Utama lingkungan yayasan pondok pesantren dan dapat diproduksi oleh santri yaitu merupakan kemudian turut membantu memasak apabila perlengkapan pondok pesantren seperti ada pesanan. taplak meja, seragam ekstrakulikuler, seragam belajar, sarung, dan lainnya. Selain itu santri juga membuat makanan olahan berupa frozen food. Berawal dari Para santri juga diajarkan berkebun. kebun melihat masyarakat yang menyukai makanan jambu madu menjadi pilihan karena waktu yang praktis dan mudah disajikan, menjadikan memanennya yang cukup mudah. Berkebun inspirasi dibuatnya frozen food. Adapun jenis telah dilakukan sejak tiga tahun lalu dan frozen food yang diolah seperti chicken wings, belum ada bimbingan teknis secara khusus. nugget, hingga risoles. Akan tetapi dari kebun jambu madu ini dapat memanen dan memetik hasil dari penjualan Dasar keahlian ini yang kemudian menjadi buah tersebut yang dapat mendukung kesenangan tersendiri bagi para santri, karena operasional pondok pesantren. santri merasa dapat menyalurkan keahliannya Keahlian berkebun ini juga dan mendapatkan uang jajan lebih dari apa didukung dari latar belakang yang bisa mereka jual. Frozen food ini juga telah para santri yang rata-rata memiliki merek sendiri dan didesain dengan berasal dari daerah Karo plastik yang aman oleh yayasan. Penjualannya Sausar yang membuat jiwa saat ini dengan cara online dan pesanan dari berkebunnya kuat. Hingga saat mulut ke mulut. ini ada 115 pohon jambu madu yang diurus oleh para santri. Kegiatan keahlian ini rutin dilakukan santri selama dua kali dalam seminggu, dan dibuat Dengan beberapa keahlian yang bergiliran. Dari pertemuan tersebut santri diajarkan kepada santri, Yayasan mencoba resep-resep baru dan berinovasi Darul Hikmah berharap dapat menjadi rasa. Hal ini yang membuat santri menjadi lebih bekal yang berarti selain ilmu agama dan kreatif dan mampu mengasah keterampilannya. pelajaran formal. Hal ini Tidak hanya santri wanita tetapi santri pria menjadikan santri pun antusias dalam keahlian ini. Mereka hebat, mandiri, dan menganggap bahwa memasak dan menyajikan dapat menciptakan makanan menjadi kesenangan tersendiri ketika usaha sendiri ke makanan tersebut dapat dinikmati dan disukai depannya. (Iga) orang banyak. Selain keterampilan memasak, para santri dibekali keterampilan menjahit pakaian. Yang Foto-foto: Istimewa 37Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

UItnafmo a Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang Menyiapkan Santri Berjiwa Emas Perguruan Foto-foto: Istimewa ota Padang Panjang, yang Diniyyah berjarak sekitar 77,4 km dari kota Padang ibukota Putri Padang Sumatera Barat, dijuluki Panjang yang dengan sebutan Kota dikenal hingga Serambi Mekah, dan dikenal juga sebagai Mesir mancanegara dari Andalas (Egypte van Andalas). Di kota inilah makin berkembang terdapat Perguruan Diniyyah Puteri merupakan setelah perubahan pondokpesantrenmodernkhususputeri didirikan oleh Rahmah El Yunusiyyah pada 1 November kurikulum. 1923 pada zaman pemerintahan Hindia Belanda. Memiliki banyak Rahmah El Yunusiyyah mendirikan Perguruan Diniyyah Puteri pada usia yang belum genap unit usaha 23 tahun setelah mendapatkan inspirasi ketika sekaligus tempat mengikuti pendidikan pada Diniyyah School yang didirikan oleh kakak kandungnya Zainuddin belajar menjadi Labay El Yunusy pada tahun 1915. wirausaha bagi Awal berdirinya, Perguruan Diniyyah Puteri santriwati. Padang Panjang, hanya menyediakan program Pesantren pendidikan tingkat Madrasah Tsanawiyah dengan menjadi mandiri nama Diniyyah Menengah Pertama (DMP). sehingga mampu Dimana pada tingkat Madrasah Tsanawiyah para membebaskan santri mendapatkan program pendidikan dengan uang sekolah anak menerapkan kurikulum dari Kementerian Agama tak mampu serta Republik Indonesia serta kurikulum Pondok Pesantren Diniyyah Puteri. yatim. Kemudian setelah berjalan 15 tahun, Rahmah 38 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017 El Yunusiyyah membuka program pendidikan lanjutan setingkat Madrasah Aliyah dengan nama Kulliyatul Mu’alimmat El Islamiyyah (KMI). Pendidikan yang diselenggarakan bertujuan mencetak para kader-kader muslimah yang mampu menjadi ibu pendidik di tengah masyarakat. Sistem yang diterapkan adalah boarding school yakni pembinaan anak didik secara terpadu baik di sekolah maupun di asrama. Saat ini Perguruan Diniyyah Puteri

Info Utama Kesibukan santri di pondok, tak selalu belajar agama. Bekal keterampilan setelah lulus kelak antara lain mahir menjahit. Padang Panjang sudah jauh berkembang dengan Foto-foto: Istimewa memiliki lima program pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai sekolah antaranya  Diniyyah Training Centre (DTC) dan Sistem yang tinggi. Diniyyah Information Technology Centre (DITC). diterapkan adalah Quar’an, Sunnah, Brain, Attitude Seiring berjalannya waktu ibu Zizi selaku boarding school Sejak Diniyyah Puteri dibawah kepemimpinan pimpinan pondok pesantren masih merasa perlu yakni pembinaan melakukan perbaikan demi kemajuan pendidikan anak didik secara ibu Fauziah Fauzan yang lebih dikenal dengan di Perguruan Diniyyah Puteri. Ibu Zizi melakukan panggilan ibu Zizi telah terjadi perubahan studi banding ke Finlandia, Jepang dan juga terpadu baik di yang cukup signifikan. Sarjana akuntansi dari di Indonesia yaitu ke Perguruan Al Falah yang sekolah maupun di Universitas Padjadjaran Bandung dan juga berlokasi di Ciracas Jakarta Timur. Hasil dari studi magister akuntasi dari Universitas Indonesia banding tersebut melahirkan QUBA Curriculum asrama.” dengan konsentrasi di bidang auditing dan (Qur’an Sunnah, Brain, Attitude), dimana Alqur’an sistem informasi ini, juga mempunyai segudang dan Sunnah memimpin kerja otak (brain) yang ilmu pengetahuan yang sangat bagus untuk hasilnya terlihat dari sikap (attitude). diterapkan di dunia pendidikan dimana beliau mempunyai sertifikasi nasional dan internasional dalam bidang neuro lingustic programming (NLP), coaching dan therapy. Banyak hal yang telah dilakukan ibu Zizi, sebut saja reengineering yaitu perubahan secara bertahap dan berkesinambungan dimana seluruh elemen perguruan melakukan perubahan dan perbaikan besar untuk mencapai tujuan mulia “Mencerdaskan Generasi Islam”. Penataan meliputi pembenahan manajemen, peningkatan kualitas SDM guru/karyawan, pembenahan sarana prasarana, pembenahan kurikulum dan proses belajar mengajar. Pembenahan juga diikuti dengan pembentukan divisi otonom di 39Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

Info Utama Kegiatan ini Kurikulum ini merupakan pengembangan diwajibkan untuk melakukan kegiatan integrasi mengintegrasikan lebih mendalam dari Kurikulum 2013 yang di di luar sekolah. Kegiatan ini mengintegrasikan kombinasikan dengan kurikulum yang ada di semua pengetahuan bidang studi yang diperoleh semua Jepang dan Finlandia. Dimana selama 24 jam di pesantren dengan kota atau desa yang jadi pengetahuan fokus pendidikan adalah pada pembentukan target proyek integrasi para santri. Para santri bidang studi sikap dan karakter anak. diharapkan dapat menemukan solusi terbaik yang diperoleh di untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di pesantren dengan QUBA Curriculum diterapkan pertama kali kota atau desa tersebut. Hasil proyek integrasi kota atau desa pada tahun 2014, pada kurikulum ini anak-anak ini dipresentasikan di depan bupati, walinagari, yang jadi target didik tidak dibebani dengan PR atau pekerjaan aparat desa setempat serta instansi terkait yang proyek integrasi rumah mereka hanya diberi tugas membuat diundang ke Perguruan Diniyyah Puteri. para santri.” jurnal yang isinya terkait materi pelajaran yang mereka dapatkan setiap harinya. Juga tidak ada Pada kesempatan ini para santri juga sistem ranking di kelas karena masing-masing menampilkan marketplace lokasi atau daerah anak punya kelebihan dan kekurangan jadi tidak yang dijadikan proyek. Adapun Proyek Integrasi ada yang merasa dirinya paling pintar apa lagi yang sudah pernah dilakukan diantaranya adalah yang merasa dirinya paling bodoh. daerah Pandai Sikek. Di sini Santri kelas XI mendesain daerah Pandai Sikek menjadi sentra Melalui sistem ini ibu Zizi ingin kerajinan khas Minang Kabau dengan tata lokasi menyeimbangkan antara umur kronologis yang lebih efisien dan efektif. Santri kelas X seorang anak dengan umur biologis anak dengan lokasi Koto Baru memberikan solusi jalan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh ibu Zizi layang karena di daerah ini para santri melihat pada Gema Industri Kecil, sering kita jumpai saat seringnya daerah ini macet akibat banyaknya ini seorang anak usia SMP atau SMA yang sudah angkot yang ngetem. mendapatkan prestasi bagus di sekolah, antara umur kronologis dengan umur biologisnya tidak Expo Ekstra Kurikuler seimbang dimana umur biologis berada jauh di Kegiatan Expo Ekskul biasanya di bawah umur kronologis. Terlihat dari sikap dan perilakunya yang suka ngambek, tidak punya selenggarakan ketika pengambilan rapor dan keberaniaan untuk menyampaikan sesuatu, dan saat santri-santri dijemput oleh orang tua lain sebagainya. untuk kembali ke rumah masing-masing. Pada kesempatan ini akan ditampilkan hasil karya Proyek integrasi bidang ekskul yang diminati para santri seperti Proyek integrasi merupakan kegiatan bidang kesenian meliputi kaligrafi, lukisan, seni tari, seni musik, teater dan seni kriya. Bidang yang cukup menarik di Perguruan Diniyyah keputrian seperti tata boga, tata busana dan Puteri Padang Panjang, dimana para santri fesyen, serta muslimah beauty. Foto: Istimewa 40 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Utama Foto: Istimewa Bidang public speaking akan menampilkan dinniyah garment untuk mesin bordir satu hari Ekskul yang pidato dalam tiga bahasa yakni bahasa Arab, kerja mampu menghasilkan 400 logo. Sementara diminati para Inggris dan Indonesia. Mereka juga diberi untuk menjahit 14 stel atau 28 potong memakan santri seperti pelatihan menjadi MC atau Master of Ceremony. waktu lima hari. bidang kesenian Dan tidak ketinggalan juga menampilkan bidang meliputi kaligrafi, sains & teknologi meliputi physisc club, biology Jumlah karyawan yang terlibat di diniyyah lukisan, seni tari, club, math club, IT dan multimedia, robotic, garment berjumlah sembilan orang terdiri seni musik, teater edugames, fotografi, manajemen hotel syariah, dari pembuat pola dan memotong satu orang, dan seni kriya. tata ruang, pertukangan, berkebun, fiqh club, penjahit dan obras enam orang, operator mesin Bidang keputrian dan banyak lagi seperti ilmu beladiri meliputi satu orang dan packing satu orang. Diniyyah seperti tata boga, silat dan karate. garment .juga memiliki butik yang di-launching tata busana dan November 2016 dengan label produk “AdDiny”, fesyen, serta Unit usaha yang rencananya juga akan dilindungi hak muslimah beauty.” Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya mereknya. Selain itu diniyyah garment pada setiap Kamis juga dimanfaatkan oleh para santri bahwa sejak dibawah kepemimpinan Bu Zizi yang mengambil ekskul tata busana untuk berbagai proses re-engineering dilakukan. belajar. Saat ini Diniyyah Puteri sudah menjadi Pondok Pesantren yang mandiri karena memiliki Menurut ibu Zizi, entrepreneur adalah banyak unit usaha yang terbentuk dan mampu bagaimana seseorang itu mampu merealisasikan menopang pondok. Bahkan Diniyyah Puteri ide-idenya menjadi sesuatu yang bermanfaat mampu menggratiskan santri yang tidak mampu untuk orang banyak. Hal ini sejalan dengan atau yatim piatu. Selain wisma/penginapan, ada tujuan pendidikan di Perguruan Dinyyah Puteri minimarket, resto, IT center, language center, yakni menyiapkan pendidik berjiwa emas tahfidz center, counseling center, poliklinik, yang mampu berdiri pada dua kaki: di lembaga hingga training center. Di traning center pendidikan tempatnya mengabdi dan di tengah misalnya, Diniyyah Puteri menyelenggarakan masyarakat tempat berkarya tanpa henti. berbagai pelatihan untuk banyak kalangan mulai dari siswa, pegawai, hingga perusahaan. Perguruan Diniyyah Puteri berupaya menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan, Di samping itu Diniyyah Puteri juga memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dasar diniyyah garment atau fashion Diniyyah dimana sebagai: guru, trainer, konsultan pendidikan, dan mesin peralatan jahitnya merupakan dari tim sumber daya manusia yang andal di berbagai Kementerian Perindustrian. Menurut direktur industri. (Elly Muthia) 41Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

UItnafmo a Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan Siap Kembangkan Usaha Konveksi Pesantren esantren Al Kautsar Al Pada awalnya santri yang belajar di pesantren bergengsi di Medan Akbar yang terletak di ini berjumlah sekitar 40 santri putra dan putri jantung kota Medan, Sumatera yang berasal dari kota Medan dan berbagai ini, tidak hanya Utara adalah salah satu daerah di Sumatera Utara dan Aceh. Dan saat mengembangkan lembaga yang secara ini Pesantren Modern Al-Kautsar Al-Akbar kurikulum tetapi umum berfungsi sebagai lembaga tafaqquh telah menghasilkan ribuan santri yang banyak fiddiin (pendalaman ilmu-ilmu agama) dan ilmu mengabdikan dirinya di berbagai instansi juga memiliki pengetahuan dan teknologi dengan menyesuaikan pemerintah dan swasta setelah mereka beberapa usaha perkembangan teknologi dan informasi. Santri atau melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi santriwati  yang belajar di pesantren ini diharuskan negeri dan swasta baik di dalam dan di luar negeri. yang sedang menyelesaikan studinya selama enam  tahun dikembangkan. (tiga  tahun tingkat Tsanawiyah dan tiga tahun Dalam penerimaan santri, pontren tidak Konveksi adalah tingkat Aliyah). Lulusan dari pesantren ini telah melihat dari tingkat ekonomi santri. Bagi calon salah satu usaha banyak yang melanjutkan ke berbagai perguruan santri yang memang tidak memiliki biaya akan tinggi negeri dan swasta baik Indonesia disubsidi oleh yayasan dan dapat mondok sampai dijalankan. maupun luar negeri. lulus. Keberhasilan Pendiri dari Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar ini Pontren Al-Kautsar Al-Akbar terbilang ini memacu adalah Syech Ali Akbar Marbun berperan dalam cukup bagus dan memiliki standar mutu yayasan untuk dunia pendidikan dengan mendirikan sebuah yang baik. Dengan dilengkapi fasilitas yang mengembangkan lembaga pendidikan Islam tepatnya pada tahun mumpuni, pontren juga dijadikan tempat usaha di bidang 1982, selanjutnya dikenal dengan nama Pesantren untuk melakukan tes bagi para santri di daerah Modern Al-Kautsar Al-Akbar. pulau Sumatera untuk melanjutkan ke jenjang lainnya. perkuliahan di Yaman. Foto: Istimewa 42 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Info Utama Proses pembelajaran Foto: Istimewa Pontren ini secara sistem menganut pondok modern. Tetapi Pesantren Modern Al-Kautsar Al-Akbar telah dalam proses pengajaran dan pendidikan, masih  menerapkan mengeluarkan ribuan santri yang banyak sistem salafiyah. Selain menerapkan kurikulum Kementerian mengabdikan dirinya di berbagai instansi pemerintah Agama, pesantren ini tetap mengutamakan kurikulum pesantren dan swasta setelah mereka melanjutkan pendidikan denganmengkajiberbagaikitabklasikseperti,  tafsir,  hadits,  fiqih, di perguruan tinggi negeri dan swasta baik di dalam tasawuf, akhlaq, tauhid, nahwu, shorof, balaghoh, dan lainnya dan di luar negeri.” yang menjadi ciri khas pontren. Pesantren Al Kautsar Al Akbar memiliki jenjang pendidikan madrasah tsanawiyah Melihat keberhasilan konveksi tersebut, Pontren Al (MTs) hingga madrasah aliyah (MA). Mayoritas santri lulusan Kautsar Al Akbar juga telah merencanakan membuat sebuah dari pontren, melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu pabrik roti yang nantinya akan didistribusikan melalui perkuliahan. koperasi dan kantin pesantren serta toko roti di sekitar pesantren. Selain pabrik roti tersebut pesantren juga sedang Untuk masuk ke pontren ini terbilang tidak mudah. Para mengusahakan pabrik pengolahan air minum. Dan yang ingin santri diwajibkan untuk mengikuti tes wawancara. Akan tetapi dikembangkan selanjutnya yaitu pembuatan teh celup mint, berbeda dengan yang lain, wawancara dan tes disini bukan dimana tercetusnya ide tersebut dilandasi dari respon positif dilihat berdasarkan tingkat kemampuan santri dalam ilmu agama para tamu yang disuguhkan teh mint racikan pontren. atau pendidikan formal, tetapi dilihat berdasarkan akhlak/ karakter dari calon santri. Salah satu pontren modern di Medan ini berharap santrinya dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi Kurikulum pada pontren ini juga terbilang cukup padat. dengan dibekali juga keahlian yang dapat dimanfaatkan Ada sekitar 34 mata pelajaran yang harus ditempuh para santri sebagai peluang untuk menghasilkan keuntungan bagi dan pada pagi dan malam hari santri diwajibkan mengaji dan mereka. (Iga) belajar kemandirian. Pontren Al Kautsar Al Akbar juga beberapa kali telah melakukan pertemuan dengan Kedutaan Jepang, Selandia Baru, Amerika, Kanada,  dan Belgia. Dan di Tahun 2017 ini telah melakukan kerjasama degan Pontren Darul Ikhsan Malaysia untuk santri melakukan studi banding. Bidang Usaha Sebagai cara mengembangkan pondok pesantren dan untuk melakukan subsidi bagi santri yang kurang mampu, pontren memiliki beberapa usaha yang saat ini dijalankan. Sayangnya seluruh kegiatan usaha belum melibatkan para santri untuk terjun langsung menjalankannya. Adapun usaha yang dimiliki berupa developer, peternakan bebek petelor, peternakan kambing dan sapi serta konveksi yang saat ini sedang berkembang pesat. Untuk konveksi sendiri sudah berjalan selama satu setengah tahun dan telah melibatkan dua alumni yang diperbantukan untuk usaha ini. Dengan modal dua mesin bordir, enam mesin jahit, satu  mesin press dan satu mesin sablon yang dibeli bekas saat ini dapat memproduksi minimal 120 potong baju selama tahun ajaran baru. Mesin-mesin tersebut dibeli dari dana yayasan. Alat-alat tersebut semuanya dibeli bekas dan bertahap hingga akhirnya memiliki mesin yang cukup lengkap. Adapun pesanan yang pernah dibuat adalah seragam sekolah, baju muslim, peci, serta jaket pesanan dari operator ojek online di Medan, dimana semua pesanannya bermula didapat hanya dari rekanan. Ke depan, ketua yayasan akan menjadikan usaha konveksi ini sebagai salah satu keahlian bagi santri. 43Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

UItnafmo a Pondok Pesantren Muhammadiyah Yogyakarta Membekali Santri dengan Keterampilan ekolah ini bernama Pondok Tahun 2017 ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan budi Pesantren Modern Muhammadiyah daya lele dengan 24 kolam lele sistem bioflog dan dapat dipanen 2.500 ekor perminggu yang Boarding School (MBS) digunakan untuk konsumsi para santri dan dijual untuk masyarakat sekitarnya. Rencana Yogayakarta, merupakan salah ke depan jika hasil panen lele ini bertambah jumlahnya maka akan diolah menjadi berbagai satu Pondok pasantren yang dari produk IKM berbasis ikan lele (keripik, nuget, dan bakso). Bantuan dari Bank Indonesia Berbagai bekal awal pendiriannya sudah membuat program sedang dalam proses pembangunan berupa untuk hidup ruangan operasional koperasi simpan pinjam setelah lulus kegiatan pesantren Menuju Kemandirian dan koperasi syariah untuk mempermudah didapat oleh masyarakat di lingkungan pesantren Ekonomi. Sejak berdirinya pada 20 Januari mendapatkan permodalan dengan sistem santri di pondok syariah. pesantren ini. 2008 lembaga pendidikan dibawah payung Sedangkan dalam meningkatkan Masih kekurangan Perserikatan Muhammadiyah (PCM) kemampuan sumber daya manusia di peralatan untuk lingkungan MBS para santri calon lulusan MBS praktek. Selain Prambanan, ini memiliki Santri 2.225 santri sudah diwajibkan mengikuti ekstrakurikuler mata pelajaran berbagai usaha IKM sebagai pembekalan yang biasa yang terdiri dari SD fullday school sebanyak life skill yang sesuai dengan talenta dan diterima di hobinya. Diharapkan setelah lulus para pesantren, para 226 orang, SMP 1081 orang dan SMA 811 orang santri menjadi manusia yang tidak santri mendapat hanya memiliki ahklakul karimah, dengan 174 orang guru. Pesantren ini dipimpin tetapi juga memiliki jiwa bekal untuk usaha setelah lulus. oleh Fajar Shadik sebagai direktur. Program unggulan dari MBS adalah tahfizul qur’an, keseimbangan kurikulum umum dan agama, internasional language bahasa (Arab dan Inggris), santripreneur melalui ekstrakurikuler tata boga (memasak dan pembuatan roti khusus santri putri menjahit untuk pengetahuan dasar awal tentang konveksi, dan desain grafis. Selain itu juga diadakan pembekalan life skill yang terdiri dari tata boga/keterampilan memasak, perbengkelan, produksi roti, dan sablonasi. 44 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017 Foto: Istimewa

Info Utama Foto-foto: Istimewa wirausaha yang mengantarkan mereka kepada Dalampelaksanaankegiatan esktrakurikuler Berbagai kegiatan kemandirian ekonomi yang kuat dan menjadi ini pondok pesantren masih memerlukan usaha terdiri motor penggerak ekonomi dimana pun mereka tambahan mesin peralatan sebagai sarana dari dua unit, berada. dan prasarana pengembangan unit usaha seperti alat pembuatan roti (saat ini hanya yaitu Hasbuna Untuk mendorong minat para santri dalam memiliki satu mixer dan satu oven), konveksi Mart, toko mempelajari berbagai hal tentang usaha hanya dua mesin jahit, dan unit perbengkelan Industri Kecil dan Menengah (IKM) tidaklah dengan peralatan seadanya. Walhasil, seluruh grosir, laundry, sulit karena semua kegiatan usaha diberi merek kegaiatan usaha IKM yang dijalankan saat ini pembuatan roti, “Hasbuna“. Merek ini berbagai kegiatan usaha hanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang terdiri dari mencakup Hasbuna Mart, toko internal pondok pesantren. cafe, katering, grosir, laundry, pembuatan roti, cafe, katering, TokoMu Hasbuna, TokoMu Hasbuna, toko bangunan, bengkel Dengan adanya program penumbuhan las, dan usaha jasa lainnya seperti travel dan wirausaha baru dari Ditjen IKM Kementerian toko bangunan, penginapan (homestay). Seluruh kegiatan Perindustrian, pondok pesantren dapat bengkel las, dan usaha IKM yang ada melibatkan 98 orang dari berpartisipasi melalui pembekalan bagi usaha jasa lainnya lingkungan pondok pesantren yang bertindak para santrinya. Bantuan peralatan maupun sebagai fasilitator untuk mengajarkan berbagai pelatihan adalah bagian dari penumbuhan seperti travel keahlian kepada calon lulusan pesantren. wirasuaha baru serta peningkatan kompetensi dan penginapan bagi santri di pondok pesantren. (Lusiana Mohi/Dzhini Iftinan) (homestay). 45Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

“Bebidas Reis” Foto: Istimewa Minuman Khas Maluku Utara Minuman sari buah banyak dijumpai di Indonesia. Sebagian mencerminkan wilayah penghasil bahan baku minuman tersebut. Minuman yang menyegarkan ini dikemas secara praktis dan langsung diminum. Di Maluku Utara juga ada minuman sari buah yang layak diangkat ke tingkat nasional. ota Ternate merupakan salah diolah menjadi makanan dan minuman yang satu kota di Provinsi Maluku sangat diminati oleh kalangan bangsawan dan Utara yang tergabung raja-raja di Eropa. dalam gugusan Kepulauan Kie Raha sangat terkenal Ketertarikan terhadap rempah-rempah sebagai penghasil rempah-rempah. Perjalanan membawa orang Eropa menjadi serakah ingin rempah sejatinya telah berlangsung ribuan tahun menguasai pusat rempah termasuk daerah sebelum masehi. Namun sejarah dunia mencatat Kesultanan Ternate. Tragedi pembunuhan perburuan rempah terbesar di dunia terjadi pada Sultan Khairun tanggal 25 Februari 1570 dimulai abad ke-15, saat bangsa Eropa berlomba-lomba pada saat Sultan Khairun memenuhi undangan mencari daerah pusat penghasil rempah.Tiga jamuan makan malam Gubernur De Mesquita, rempah termahal di Eropa, yaitu pala, cengkeh yang diantara makanan yang disediakan juga dan lada menjadi komoditas dagang utama dihidangkan minuman dari sari buah pala. bangsa Eropa. Buah pala yang berlimpah di Percaya akan niat baik Portugis, Sang Sultan Kepulauan Maluku dan Halmahera, dimanfaatkan datang dengan hanya ditemani segelintir sebagai bahan pengawet makanan selain itu juga pengawal. Tak disangka dia dikhianati dan 46 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Dari Sentra Ke Sentra dibunuh beserta pengawalnya atas perintah bahan baku buah pala, karena dalam proses I… ndonesia patut sang Gubernur. Gubernur De Masquita berharap pembuatannya menggunakan buah pala dari berterima kasih dengan meninggalnya Sultan Khairun, rakyat varietas unggulan jenis pala Patani (Myristica Maluku akan patah semangat dan tercerai Succadewa BL). Varietas ini tumbuh subur kepada Sultan berai. Namun ia tak menyangka sama sekali di daratan Ternate dan Halmahera sehingga Baabullah, karena perbuatannya ini justru membawa kehancuran menghasilkan daging buah pala dengan kualitas bagi Portugis di Maluku. terbaik. Selain itu, tempat produksi yang tidak Baabullah-lah, jauh dari lokasi bahan baku (kebun pala) yaitu Portugis terusir Kematian sultan membuat Pangeran sekitar dua kilometer sehingga dalam proses Baabullah yang berada di daratan tanah pembuatan buah pala masih segar. dari kerajaan Jawa kembali ke kampung halaman sekaligus Nusantara selama melakukan konsolidasi bala rakyat di Jaziratul Program pengembangan selanjutnya yaitu Mulk. Kampanye atas pengusiran Portugis mendaftarkan HKI berupa hak merek “Bebidas 100 tahun” terdengar seantero kerajaan Nusantara, dan Reis” dan mempromosikan ke segala segmen (Buya Hamka). akhirnya berhasil meraih kemenangan. Sang pasar. Hal ini juga didukung oleh Pemerintah Kota pangeran pun langsung diangkat menjadi Ternate melalui penyajian minuman “Bebidas Sultan Ternate. “I… ndonesia patut berterima kasih Reis” pada setiap acara jamuan maupun kegiatan kepada Sultan Baabullah, karena Baabullah-lah, rutin pemerintah kota. Selain itu, nantinya akan Portugis terusir dari kerajaan Nusantara selama dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan pihak 100 tahun” (Buya Hamka). swasta baik pemilik hotel, restoran, maupun swalayan di Kota Ternate. Untuk mengulang sejarah akan kekayaan rempah, buah pala diolah menjadi minuman Foto: Istimewa segar. Kota Ternate sendiri memiliki banyak produk turunan buah pala termasuk minuman sari pala. Minuman ini telah dikonsumsi oleh raja-raja Eropa maupun di kalangan istana atau Kadaton Ternate sebagai minuman untuk pengobatan. Salah satu sirup pala yang dihasilkan pengusaha IKM di Ternate adalah “Bebidas Reis”. Branding ini merupakan terobosan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ternate yang bertujuan membedakan produk sejenis dari daerah lain. Merek yang diambil dari bahasa Portugis yang artinya “minuman para raja”, telah diperkenalkan pada tanggal 30 Juli 2017 yaitu bertepatan dengan peresmian Landmark Kota Ternate sekaligus acara penyambutan peserta Musyawarah APEKSI Komisariat Wilayah VI. Pemberian brand ini bertujuan untuk mengangkat sejarah dari buah pala yang merupakan salah satu tujuan datangnya bangsa Eropa ke negeri rempah ini. “Bebidas Reis” mendapat sambutan positif dari masyarakat Ternate. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah permintaan minuman sari buah pala hingga 300% dalam waktu satu minggu setelah launching. “Apa yang menjadi keunggulan si ‘Bebidas Reis’?” Keunggulannya terletak pada pemilihan 47Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

WALIKOTA TERNATE Segala upaya ini diharapkan dapat melekatkan Foto: Istimewa DR H. BURHAN ABDURRAHMAN, SH, MM “Bebidas Reis” kepada masyarakat Ternate khususnya dan Indonesia umumnya. Slogan 8. Setelah masak (air rebusan mendidih dan kami, “Minuman ‘Bebidas Reis’ menjadikanmu daging pala telah melembek) maka matikan raja”. Atau, “Sudahkah Anda menjadi raja bagi diri kompor dan diamkan beberapa menit anda sendiri?”. 9. Air rebusan daging pala disaring Info Produk menggunakan alat penyaring untuk Di Kota Ternate, “Bebidas Reis” diproduksi memisahkan daging pala,biji dan fuli oleh beberapa kelompok IKM dengan merek 10. Tambahkan air galon (air minum) ke dalam air dagang yang berbeda. Masing-masing merek rebusan pala sesuai takaran memiliki rasa khas yang berbeda pula tergantung pada resep masing-masing pelaku usaha dan 11. Masukkan gula pasir (aduk hingga merata) teknik pengolahan. Proses pembuatan minuman sari buah pala tergolong cukup mudah dan dapat 12. Tambahkan Asam sitrat : 3 gr / liter sari buah diproses dengan berbagai teknik. Salah satu dan Natrium benzoat : 1 gr dan aduk hingga teknik pembuatan minuman sari pala “Bebidas merata Reis” yaitu sebagai berikut: 13. Saring menggunakan kain bersih agar sisa 1. Buah pala dibersihkan (dimasukkan ke daging pala ikut terangkat dalam baskom dan dicuci bersih menggunakan air) 14. Selanjutnya proses pendinginan (diamkan hingga minuman sari buah pala dingin) 2. Pengupasan kulit buah pala (masukkan ke 15. Kemas minuman sari buah pala ke dalam mesin pengupas untuk botol yang telah disiapkan memudahkan dan mempercepat proses 16. Tempelkan label dan kemas ke dalam dus pengupasan) 17. Minuman sari buah pala “Bebidas Reis” 3. Buah pala yang telah siapkan dipasarkan dikupas kemudian dibersihkan kembali menggunakan air sebanyak 3x (proses pencucian buah dengan memindahkan buah dari satu baskom ke baskom yang lain sebanyak 3x agar kotoran terpisah dari buah pala) 4. Buah pala dipotong menjadi 2 bagian, kemudian ambil biji pala yang masih muda dan lakukan hal yang sama yaitu potong menjadi 2 bagian (campur daging dan biji pala yang telah dibelah serta tambahkan fuli/bunga pala kemudian dicuci bersih), 5. Tiriskan daging pala, biji dan fuli yang telah dibersihkan 6. Masukkan daging pala,biji dan fuli ke dalam panci dan selanjutnya masukkan air gallon (air minum) sesuai takaran 7. Selanjutnya proses perebusan daging pala (daging pala dimasak ±1 jam) 48 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017

Dari Sentra Ke Sentra IKM pengolah buah pala Foto-foto: Istimewa Salah satu pelaku usaha IKM yang mengolah buah pala adalah Nadra Musa, yang bertempat tinggal itu, dengan memanfaatkan momen launching Salah satu pelaku di Kelurahan Tobololo Ternate. Ayah dari empat “Bebidas Reis”, Nadra juga memperkenalkan usaha IKM yang orang putera ini, memulai usaha pembuatan produk andalannya dengan merek “Abdas” mengolah buah minuman pala sejak tahun 2007 dengan modal agar sertifikat HKI dapat dimiliki. “Abdas” oleh awal Rp 700.000. Awalnya, minuman pala yang masyarakat Ternate dikenal dengan air ajaib. pala adalah Nadra dihasilkan dijual dengan sistem door to door dari Musa di Kelurahan rumah ke rumah atau kantor ke kantor. Lambat Harapannya minuman ini seajaib namanya laun, minuman pala ini semakin digemari oleh karena memiliki 22 keajaiban yang mampu Tobololo Ternate. masyarakat di lingkungan sekitar sehingga omzet memberikan 28 khasiatuntuk penikmat minuman Ayah dari empat penjualan usaha ini semakin meningkat. pala para raja. Minuman pala para raja “Abdas” orang putera ini, saat ini dapat dibeli di Swalayan Tara No Ate dan Berkat berbagai bantuan berupa pelatihan, Multimart Jatiland Mall Ternate. memulai usaha peralatan dan rumah produksi, serta promosi pembuatan berupa keikutsertaan pada pameran lokal Dengan kemauan yang keras dan keinginan maupun nasional dari Dinas Perindustrian dan untuk terus belajar guna meningkatkan kualitas minuman pala Perdagangan Kota Ternate, usaha ini semakin produknya, saat ini sudah memiliki omzet sejak tahun 2007. berkembang. Rp 10 juta setiap bulannya. Ia juga dapat Minuman pala ini menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang semakin digemari Walaupun sudah empat kali melakukan pendidikan S2. Harapannya semoga nantinya oleh masyarakat perubahan merek produk, namun tidak mengubah “Abdas” si “Bebidas Reis” mampu menembus rasa yang khas dari minuman ini sehingga tetap pasar nasional dan internasional terutama daerah di lingkungan diminati oleh masyarakat. Gonta ganti merek Portugis. (Dinas Perindustrian dan Perdagangan sekitar sehingga produk ini disebabkan sulitnya mendapakan hak Kota Ternate) omzet penjualan paten merek dari Kemenkumham. Oleh karena usaha ini semakin meningkat.” 49Desember 2017 • Edisi 59 • Gema Industri Kecil

Anyaman dari Koran Makin Diminati Selama ini kita mengenal kerajinan anyaman terbuat dari aneka bahan alamiah, berupa bambu, rotan, pandan, mendong, eceng gondok, dan aneka serat alam lainnya. Kini produk kerajinan tersebut dibuat dari bahan daur ulang. Gagasan ini mulai berkembang dari komunitas perempuan di beberapa kota. Foto: Istimewa omunitas perajin anyaman 2015, mereka mendirikan kelompok usaha koran kini mulai tumbuh sebagai wadah kebersamaan yang diberi nama di perkotaan. Seperti “kampung koran”. warga warga RW 06 dan RW 14 Kelurahan Grogol Di Bogor terdapat juga komunitas “Salam Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Rancage” yang kegiatannya memberi pelatihan Selatan. Mereka menganyam kertas koran keterampilan menganyam kepada para ibu, menjadi aneka wadah, seperti keranjang membuat aneka wadah dan produk anyaman untuk laundry, tempat buah, vas, dan wadah dari koran. Puluhan ragam desain anyaman lainnya. Demikian juga warga RW 02 Kelurahan telah dibuat menjadi produk bernilai jual. Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Hingga kini para perempuan atau ibu rumah Pusat, dibimbing oleh Kompas Gramedia sejak tangga telah berproduksi dan memasarkan 50 Gema Industri Kecil • Edisi 59 • Desember 2017


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook