Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bayi Gajah yang Sangat Ingin Tahu

Bayi Gajah yang Sangat Ingin Tahu

Published by Perpustakaan SD Santo Yusup Jalan Jawa, 2022-05-23 23:17:14

Description: Bayi Gajah yang Sangat Ingin Tahu

Search

Read the Text Version

Bayi Gajah yang Sangat Ingin Tahu Judith Baker, Wiehan de Jager, Lorato Trok Wiehan de Jager

Semua orang tahu bahwa gajah memiliki hidung yang sangat panjang. 1

Namun, dahulu kala hidung gajah pendek dan gemuk. Seperti ada sepatu yang menempel di wajahnya. 2

Suatu hari lahirlah seekor bayi gajah. Ia ingin tahu segala hal. Ia memiliki pertanyaan untuk setiap binatang. 3

Ia ingin tahu tentang Jerapah. ”Kenapa lehermu panjang?” tanyanya. 4

Ia ingin tahu tentang Badak. ”Kenapa ujung culamu tajam?” 5

Ia ingin tahu tentang Kuda Nil. ”Kenapa matamu merah?” tanyanya. 6

Dan ia SANGAT ingin tahu tentang Buaya. ” Apa yang Buaya santap untuk makan malam? ” tanyanya. 7

”Jangan pernah menanyakan itu!” kata ibunya. Lalu, ia pergi sambil mengerutkan dahi. 8

Gagak menukik dengan cepat kepada bayi gajah. ”Ikuti aku ke sungai. Di sana kamu akan melihat apa yang Buaya santap untuk makan malam,” Gagak berkoak. 9

Lalu, bayi gajah mengikuti Gagak ke sungai. 10

Ia menerobos alang-alang dan berdiri di tepi sungai. Ia melihat ke air. Di manakah gerangan Buaya? 11

”Halo”, sapa sebongkah batu di dekat tepian sungai, ”Halo,” sapa Bayi Gajah. ”Bisakah kau beritahu aku apa yang Buaya santap untuk makan malam?” tanyanya. 12

”Membungkuklah maka aku akan memberitahumu”, kata si batu. ” Lebih rendah, lebih rendah,” kata si batu. Lalu, Bayi Gajah membungkuk lebih rendah, lebih rendah, dan lebih rendah lagi. 13

Tiba-tiba, ”Hap!” Hidung Bayi Gajah terperangkap diantara rahang Buaya. ”Buaya akan menyantapmu untuk makan malam!” Gagak berkoak lalu terbang menjauh. 14

Bayi Gajah bertumpu pada kakinya yang kuat dan menarik. Ia menarik dan menarik. Namun, Buaya tidak melepaskan hidungnya. 15

Hidung Bayi Gajah bertambah panjang, panjang, dan semakin panjang. Lalu, ”Buk!” ia jatuh telentang. 16

Buaya kembali menyelam ke air. Ia kesal karena kehilangan makan malamnya. 17

Bayi Gajah melihat hidungnya. Hidungnya menjadi sangat panjang, Ia tidak bisa melihat ujung hidungnya! 18

Hidungnya sangat panjang, ia dapat mengambil buah dari dahan yang tinggi. 19

Hidungnya sangat panjang, ia dapat menyiram punggungnya dengan air. Sejak hari itu, semua gajah memiliki belalai yang panjang dan berguna. 20

21

Brought to you by Let’s Read is an initiative of The Asia Foundation’s Books for Asia program that fosters young readers in the Asia-Pacific. booksforasia.org To read more books like this and get further information about this book, visit letsreadasia.org Original Story Curious Baby Elephant, Author: Wiehan de Jager, Judith Baker, Lorato Trok. Illustrator: Wiehan de Jager. Published by African StoryBook, http://my.africanstorybook.org/ © African StoryBook. Released under CC BY 4.0. This work is a modified version of the original story. © The Asia Foundation, 2017. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0. For full terms of use and attribution, http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ Contributing translators: Elisabet Susanti and Dina Begum


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook