Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Buku Sungai Gerong (HSE Training Center Pertamina)

Buku Sungai Gerong (HSE Training Center Pertamina)

Published by ramadanuucla, 2022-06-23 18:07:57

Description: All About HTC Pertamina

Keywords: HTC

Search

Read the Text Version

Indonesia Fire Rescue Competition (IFRC) 2019 di di Sekolah Tinggi Pener- bangan Indonesia di Curug, Helmi mengajukan diri menjadi tuan rumah event bergengsi tersebut. Pertamina sudah lama absen dari kompetisi fire fighting terbesar di Indonesia tersebut. Terakhir jadi tuan rumah pada 2014. Setelah itu tak pernah mengirim peserta. Baru 2019, ikut kembali. \"Dulu kalau bicara fire fighting ya Sungai Gerong. Saya ingin mengembalikan spirit itu,\" ujar mantan Kepala HSE Field Rantau tersebut. Kompetisi itu akan berlangsung Bab I – Kawah Candradimuka HSE 39

pada Juli 2020. Sebagai pemanasan Pertamina mengadakan kompetisi \"Fire Fighting\" internal, 24-27 Februari. Ajang itu sekaligus jadi pemilihan personal yang akan diterjunkan dalam event IFRC. Selesai IFRC, peremajaan fasilitas akan terus dilakukan \"Ruang-ruang kelas juga akan segera diperbaiki,\" ujar Helmi. Renovasi itu tak mengubah struktur, hanya desain interiornya. \"Warna-warnanya akan lebih cerah,\" ujarnya sambil memperlihatkan rencana desain di komputernya. Terlihat lebih \"eye catching\" dibandingkan sekarang yang tak beda dengan kelas-­ kelas umumnya, hanya dicat putih. \"Saya ingin ruang-ruang kelas lebih instagramable,\" Helmi menambahkan. Dengan belajar di ruang instagramable, setiap peserta yang sem- pat mengenyam pelatihan di sana akan mempunyai kenangan lebih. Tak sekadar ilmu, tapi juga lokasi yang memorable. Mereka bisa menyimpan kenangan itu di media sosial masing-masing. Bagi HSE TC Sungai Gerong tentunya akan menjadi promosi gratis. Lembaga itu akan menjadi lebih bunyi dibandingkan sekarang. Secara khusus, Helmi akan meng-hire kar- yawan yang jagoan medsos. \"Saya ingin HSE TC Sungai Gerong lebih dike- nal publik,\" ujarnya. Tak sekadar fisik. Helmi dan tim terus memutakhirkan modul-modul pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan mutakhir HSE, baik di industri 40 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Mutu pelatihan ditingkatkan berskala internasonal mengikuti standar OPITO, lembaga internasonal yang mensertifikasi kompetensi pekerja migas. Khusus untuk HSE ada enam jenis pelatihan. \"Yang sudah disertifikasi baru satu. Lima lagi kita kejar secepatnya,\" ujar Helmi. migas maupun nonmigas. Pelatihan-pelatihan lama disempurnakan, se- dangkan yang baru mulai diujicoba untuk kemudian dijadikan pelatihan permanen. Mutu pelatihan ditingkatkan berskala internasional mengikuti standar OPITO, lembaga internasional yang mensertifikasi kompetensi pekerja migas. Khusus untuk HSE ada enam jenis pelatihan. \"Yang sudah disertifikasi baru satu. Lima lagi kita kejar secepatnya,\" ujar Helmi. Tak mudah memang. Tapi selama ada kemauan, pasti ada jalan. Mungkin tak selamanya datar, banyak kelokan mendaki. Tapi dengan tim solid, perjalanan itu akan sampai pada tujuannya. HSE TC Sungai Gerong kembali menjadi pelatihan HSE nomor wahid, tak hanya di Indonesia, tapi mendunia, minimal regional Asia, seperti keharuman lembaga tersebut pada awal-awal berdiri di era 70-an sampai pertengahan 90-an. Bab I – Kawah Candradimuka HSE 41

42 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Menyatukan Indonesia Akhir Januari 2020, suasana di Pertamina HSE Training Center (HSE TC) Sungai Gerong, Sumatera Selatan, terlihat hidup. Pagi selepas Subuh, hilir mudik anak-anak muda berusia sekitar 18 tahun sam- pai 20-an tahun memecah keheningan pagi di pusat pelatihan seluas 26 hektare itu. Sehabis Subuh, mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti pelatihan. Dari asrama Arun atau Biak, mereka menuju pusat pe- latihan (learning center) di gedung Salawati atau pun Sangatta. Ada yang berjalan kaki, ada pula yang menggunakan sepeda. Sendiri atau berbon- cengan. Kemeja putih dan bawahan hitam serta dasi hitam menjadi penan- da bahwa mereka adalah peserta pelatihan. Sebuah pengumuman disampaikan melalui pengeras suara. \"Pukul tujuh pagi, semua peserta pelatihan, harus sudah memasuki kelas,\". Pengu- muman disampaikan terkait jam masuk kelas, materi dan instruktur. Semua bersiap, para peserta pelatihan maupun instruktur. Pun demikian saat per- gantian pada materi-materi selanjutnya. Lebih dari 150-an calon karyawan baru Pertamina melakukan pela- tihan di HSE Training Center Sungai Gerong. Mereka adalah calon karyawan yang akan di tempatkan di unit pengolahan (Refinery Unit) di seluruh Indo- nesia. Mereka adalah rekrutan dari masing-masing unit pengolahan baik yang berasal dari Unit Pengolahan Dumai, Unit Pengolahan Plaju, Cilacap, Balongan ataupun unit pengolahan di Papua Barat, Kasim. Anak-anak muda peserta pelatihan tersebut berasal dari wilayah di se- kitar unit operasi. Peserta pelatihan dari unit kilang Cilacap yang paling ba- nyak, sekitar 60-an. Rencana pengembangan kilang Cilacap, menjadi alas- an utama mengapa jumlah penerimaan karyawan di unit tersebut paling Bab II – Denyut Sungai Gerong 43

44 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

banyak. Menariknya, meski persyaratan penerimaan adalah berijazah SMU atau sederajat, ternyata tidak sedikit peserta calon karyawan Pertamina tersebut yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau bahkan ada yang sudah selesai. Ada pula yang sudah lebih sekali mencoba peruntungan menjadi karyawan Pertamina. Sore selepas Ashar sampai menjelang Maghrib, adalah waktu bagi para peserta berolahraga. Ada yang berjalan mengitari lokasi pelatihan. Ada yang berlari atau menggunakan sepeda. Ada yang berenang, bermain sepak bola atau bola volley. Sebagian lagi memilih menguras keringat di fitness center. Lokasi pelatihan yang sangat luas, jalanan yang cukup lebar dan terawat, serta berbagai fasilitas membuat anak-anak muda itu berse- mangat mengolah tubuh berkeringat selepas mendapatkan materi di kelas atau di ruang praktik. Sepekan sekali, selepas santap malam ada penampilan live music. Tidak hanya biduan atau biduanita yang menyanyikan lagu. Anak-anak muda peserta pelatihan pun menunjukkan kebolehan mereka berden- dang aneka lagu dari berbagai genre yang menjadi kesukaan mereka. Para instruktur pun tidak ketinggalan, mereka yang suka berdendang juga memperdengarkan suaranya. Tetapi suasana itu hanya sampai pukul sembilan malam. Setelahnya mereka harus kembali ke asrama, beristirahat bersiap untuk mengikuti materi-materi selanjutnya. Pukul tujuh pagi, ak- tivitas pelatihan di kelas atau di lapangan dimulai. Jam sembilan malam, semua peserta harus istirahat. Itu peraturan yang ditetapkan. Ini adalah aktivitas yang dilakukan para peserta itu selama sebulan. Selanjutnya me- reka kembali ke masing-masing unit melakukan kegiatan on job training (OJT) selama tiga bulan. Lalu semuanya menjadi hening, ratusan peserta kembali ke asrama dan masing-masing masuk ke kamar mereka. Suasana di pinggiran Sungai Musi, lokasi HSE TC Sungai Gerong kembali ramai selepas Salat Subuh. HSE TC Sungai Gerong pun kembali bergairah, tumbuh dan hidup seperti ratusan anak muda lainnya yang pernah mendapatkan gembleng­an di kawah Candradimuka Sungai Gerong. *** Bab II – Denyut Sungai Gerong 45

Wajah Asep Ahmad, 22 tahun, terlihat berkeringat. Tetapi, pemuda asal Asep Ahmad, Bandung itu tetap tersenyum. Ia baru saja mengikuti pelatihan fire 22 tahun fighting di fire ground. Pelatihan dimulai dari cara menggulung dan meng- gelar selang air yang benar. Terlihat mudah, tetapi tidak segampang ketika dipraktikkan. Simulasi berikutnya, memadamkan api menggunakan karung basah. Tantangannya masih terlihat ringan. Para peserta yang dibagi dalam bebe- rapa kelompok, masih belum terlihat bersusah payah memadamkan api. Meski tetap hati-hati, memperhatikan arah angin saat memadamkan api menggunakan karung basah tersebut. Semua peserta dilengkapi dengan alat pelindung diri. Level berikutnya cukup berat. Para peserta harus memadamkan api dengan simulasi kebocoran minyak dan gas. Kobaran api terlihat membe- sar dari ujung manifold. Simulasi ini menyerupai aslinya. Api membumbung tinggi, melahap minyak yang terus keluar dari flowline pipa. Dibutuhkan kesigapan, ketenangan dan juga kerjasama tim. Sekira lima belas menit, api dapat dipadamkan. HSE TC Sungai Gerong merupakan pusat pelatih- an HSE dengan fasilitas yang lengkap dan terbaik. Simulasi yang dilakukan menyerupai aslinya. 46 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Bagi Asep, memegang nozzle dalam kobaran api yang besar dan membumbung tinggi merupakan pengalaman pertama kalinya. Ia belum pernah mendapatkan pelatihan serupa. Panas api, udara Palembang yang juga panas ditambah harus menggunakan pakaian pelindung api membuat tubuhnya bermandikan keringat. Tetapi ia menikmatinya. Ia senang dengan model pelatihan yang dilakukan di HSE TC Sungai Gerong, baik pelatihan di dalam kelas maupun di lapangan. \"dua-duanya menyenangkan,\" ucapnya. Menurutnya, meski dengan rutinintas yang cukup padat, tetapi para instruktur mampu menyampaikan materi dengan santai dan rileks, berbagi pengalaman mereka yang sudah banyak, sehingga ia mengaku sangat menikmati dan kegiatan pelatihan menjadi mengasyikkan. Kemudian ber- bagai fasilitas yang dimiliki di HSE TC Sungai Gerong, memungkinkan para peserta memiliki banyak pilihan untuk beraktivitas, di sela-sela kegiatan pelatihan rutin. Asep adalah lulusan jurusan penerbangan dari sebuah universitas di Bandung, Jawa Barat. Meski sudah menyelesaikan kuliah, ia mengaku mengikuti tes masuk menggunakan ijazah SMU. Karena formasi yang di- butuhkan mengharuskan menggunakan ijazah SMU atau Diploma  III. Ia mencoba peruntungan di Pertamina khususnya di unit pengolahan, karena menurutnya kesempatan tersebut mungkin saja tidak bisa dia dapatkan di tahun-tahun berikutnya. \"Saya ingin mengasah pengalaman di Pertamina. Selanjutnya nanti biarkan berproses di dalam,\" ucapnya sambil menyeka keringat. *** Peter I Fatty, 22 tahun, baru saja bangun pada pukul tiga sore. Tidurnya cukup lelap setelah pagi hingga menjelang siang mengikuti pelatihan fire fighting. Teman-temannya yang lain sudah bersiap berolahraga sore. Ia masih belum menentukan pilihan olahraganya sore itu. \"Mungkin main bola,\" katanya. Peter tidak sendiri sore itu. Dari kamarnya di lantai tiga gedung La- hendong, ia bersama rekannya, Jhony Laurens, 20 tahun, Jhony atau yang akrab disapa Jerry juga belum menentukan olahraga apa. Keduanya seper- tinya lebih menyukai bola sepak ketimbang olahraga lainnya. Peter dan Jerry, keduanya dari Sorong, Papua Barat. Mereka adalah calon karyawan Pertamina untuk unit pengolahan Kasim. \"Senang di sini banyak ketemu teman dari hampir seluruh Indonesia,\" ujar Jerry. Bab II – Denyut Sungai Gerong 47

\"Instrukturnya bagus, materinya juga bagus. Materi yang disampaikan Peter I Fatty (kiri), bisa ditangkap dengan baik, karena disampaikan dengan cara yang santai 22 tahun dan rekannya, dan tidak serius, mudah dan bisa dimengerti,\" Peter menambahkan. Jhony Laurens, 20 tahun. Demikian juga dengan materi fire fighting misalnya, ia mengaku baru pertama memegang selang air dan memadamkan api dalam kobaran yang besar. Memang harus tenang, tidak panik dan fokus. Karena itu, secara me- yakinkan ia mengaku siap menjadi garda terdepan yang akan melakukan pemadaman jika di tempat kerjanya nanti terjadi kebakaran. Mengikuti pelatihan di HSE TC Sungai Gerong, menurut Peter dan Jerry benar-benar menambah wawasan dan pengetahuan mereka. Baik pengetahuan tentang HSE dan penanganannya maupun pengetahuan umum lainnya terkait Pertamina dan industri minyak dan gas bumi. Dan yang lebih utama bagi keduanya adalah impian yang menjadi kenyataan. Peter dan Jerry memang bercita-cita bekerja di Pertamina. Itu bukan hanya impian keduanya, tetapi menjadi impian banyak anak-anak Sorong lainnya. Peter, alumnus SMA 6 Kabupaten Sorong ini sudah dua kali men- daftar bekerja di Pertamina. Kali pertama dan kedua, dia gagal. Kali yang ketiga baru diterima. setelah itu mengikuti proses pelatihan baik di Jakarta maupun pelatihan di HSE TC Sungai Gerong. 48 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Selama dua tahun terakhir, ia bekerja di sebuah perusahaan yang menjadi mitra Pertamina. Ia bekerja di pelabuhan, bagian penyandaran kapal. Tahun pertama setelah gagal di Pertamina ia langsung bekerja di perusahaan tersebut. Ketika tes kedua juga gagal, ia masih lanjut bekerja di bidang yang sama, bagian penyandaran kapal. Akhirnya di tes ketiga ia sukses mewujudkan impiannya. \"Memang dari dulu pengen kerja di Pertamina saja,\" jelas dia. Sementara Jerry, ini kesempatan kedua dia mencoba mengikuti tes masuk Pertamina. Kali pertama, dia gagal. Putra Sorong-Ambon ini memi- lih mendaftar menjadi anggota kepolisian. Rupanya ia juga tak beruntung. Ia menganggur setahun terakhir dan hanya menunggu kesempatan untuk kembali ikut masuk tes Pertamina. \"Mungkin karena sebelumnya sudah pernah ikut tes, jadi tes kedua sudah tahu kisi-kisinya,\" jelas Alumunus SMU Negeri 1 Kota Sorong ini lagi. Peter dan Jerry mengaku mendapatkan informasi lowongan kerja di Pertamina dari beberapa teman yang sudah bekerja di Pertamina. Kemu- dian mengikuti serangkaian tes sampai akhirnya diterima dan mengikuti kegiatan pelatihan. *** Hanifah Maya Stopina, 22 tahun, dan Firda Syafira, 18 tahun, merupakan perempuan dari sekian ratus peserta pelatihan pada betch pertama 2020 itu. Kehadiran keduanya tentu menjadi perhatian tersendiri. Tetapi mereka berdua merasa senang dan enjoy saja. \"Teman-teman asyik-asyik semua, sudah seperti saudara,\" jelas Hanifah. \"Apalagi banyak teman-teman dari Cilacap, teman-teman satu seko- lah saya pun banyak yang diterima,\" timpal Firda. Lebih dari separuh peserta pelatihan itu berasal dari Cilacap, sehingga Hanifah dan Firda tidak merasa canggung. Banyak yang berasal dari SMA 1 Cilacap, asal sekolah Firda. Unit Pengolahan Cilacap pada tahun ini meneri- ma karyawan dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini karena ada rencana peningkatan kapasitas produksi. Selain teman-teman dari Cilacap yang jumlahnya cukup banyak, me- reka juga bisa bersua dengan kawan-kawan lain dari berbagai daerah di Indonesia. Masing-masing daerah punya cerita dan pengalaman yang ber- beda. Itu juga memperkaya wawasan dan pengetahuan mereka, tentang Indonesia yang diwakili oleh teman-teman pelatihannya. Bab II – Denyut Sungai Gerong 49

Selama sepekan mengikuti pelatihan, keduanya sangat menikmati Hanifah Maya Stopina, berbagai tahapan dan proses di HSE TC Sungai Gerong. Para instrukturnya 22 tahun sudah berpengalaman. Mereka bisa menyampaikan banyak hal, tidak hanya soal materi terkait saja. \"Kita bisa menggali banyak hal dan mereka mampu memberikan pencerahan dan sharing pengalaman mereka. Itu mengasyik- kan sekali dan menambah wawasan kita,\" jelas Hanifah bersemangat. Pengalaman di lapangan mengikuti fire fighting juga mengasyikkan. Seperti fire fighting, pelatihan lain semisal sea survival atau memanjat dan sebagainya Juga menyenangkan. Memang berat, apalagi bagi perempuan seperti mereka, harus memegang selang, berhadapan dengan api yang berkobar besar. \"Tetapi asyik, ini pengalaman pertama saya dan tidak terlu- pakan,\" jelas dia lagi. Selain itu, suasana di kelas juga asyik. Suasana kelas dan pelatihan didesain dalam suasana yang santai, rileks dan tidak menjemukan. \"Kalau suasananya nggak asyik, jangankan satu minggu atau satu bulan, satu hari saja sudah membosankan. Tapi kita sudah satu minggu enjoy-enjoy saja,\" jelas Firda yang mendapat anggukan setuju dari Hanifah. Dengan mengikuti pelatihan di HSE TC Sungai gerong, mereka men- dapatkan banyak informasi tentang Pertamina. Selama ini, yang mereka 50 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

ketahui tentang Pertamian hanya soal BBM ataupun gas elpiji. Tetapi sete- lah mereka mengikuti pelatihan, banyak informasi yang mereka dapatkan. Mereka juga paham bahwa aktivitas usaha Pertamina tidak hanya elpiji dan BBM, tetapi banyak sekali, mulai kegiatan di hulu berupa pengeboran baik di darat maupun di laut, penyaluran pipa dan gas di kegiatan mids- tream maupun kegiatan hilir berupa distribusi BBM, elpiji dan sebagainya. \"Kita juga akhirnya paham, bahwa usaha yang dilakukan Pertamina harus didukung oleh keselamatan kerja yang baik. Tanpa keselamatan kerja, hasil maksimal tidak dapat diperoleh. Ternyata, keselamatan kerja sa- ngat berpengaruh besar pada kegiatan Pertamina keseluruhan,\" jelas Firda bungsu dari tiga bersaudara ini. Bagi Hanifah maupun Firda, bekerja di Pertamina merupakan impian mereka dan juga harapan banyak anak-anak muda di Cilacap. Untuk bisa masuk sampai ke level sekarang ini, mereka mengaku harus melewati ba- nyak tahapan dengan masa tunggu yang tidak cepat. Jumlah peminat sa- ngat besar, mereka harus menyisihkan ribuan kandidat lainnya. Karena bekerja di Pertamina menjadi tujuan dan harapan utama me- reka, mereka rela melepas aktivitas yang sebelumnya sedang mereka ker- jakan. Hanifah Maya sebelumnya sedang menyelesaikan kuliah S1 Manaje- men. Sebelumnya D3 Bisnis Administrasi. Kebetulan ia mengambil kuliah untuk kelas karyawan, sehingga nantinya ia masih bisa melanjutkan kuliah di jurusan yang sama. \"Insya Allah nanti lanjut kuliah setelah mulai kerja. Mumpung ada ke- sempatan,\" jelas bungsu dari enam bersaudara ini. Bagi alumnus SMU Negeri 3 Cilacap ini, mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Pertamina, merupakan kebanggaan dirinya dan juga ke- luarga. Ia mengaku sudah merencanakan apa yang harus dilakukan, ter- masuk menyelesaikan kuliah yang hampir rampung dilakukannya. \"Meski sekarang saya masuk dengan ijazah SMA, tetapi kuliah yang sudah saya jalani harus saya tuntaskan,\" jelas perempuan yang hobi menyanyi ini. Hanifah memang gemar mencoba banyak hal. Ia selalu berusaha meng-eksplore kemampuan yang dimilikinya. Ia suka menyanyi, dan rajin mengikuti lomba menyanyi. Ia pun suka menari, sering tampil di banyak acara. Perempuan satu-satunya dari enam bersaudara ini juga pernah mengikuti ajang pencarian model muslimah berhijab dalam tajuk Hijab Hunt yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta. Sementara Firda Syafira, setelah lulus dari SMU Negeri 1 Cilacap pada 2019, ia langsung melanjutkan kuliah di Agro Teknologi Universitas Negeri Solo (UNS). Ia mendapatkan kesempatan kuliah dari jalur prestasi. Berkarier Bab II – Denyut Sungai Gerong 51

di Pertamina, apalagi bagi perempuan menurut dia bukanlah hal mudah. Kalau kesempatan itu ada, maka harus dimanfaatkan. Memang ia harus memilih salah satu, bekerja di Pertamina atau meneruskan kuliah. \"Saya pilih kerja di Pertamina. Ini kesempatan dan jarang ada lowong- an untuk perempuan,\" terangnya. Orang tuanya tidak melarang, memberikan kebebasan sepenuhnya kepada dia untuk memilih, melanjutkan kuliah atau bekerja di Pertamina. Ia putuskan memilih Pertamina. Menurut dia, kuliah bisa dilanjutkan sam- bil bekerja kelak. Namun kesempatan bekerja di Pertamina, mungkin tidak akan pernah didapatkan lagi. Selama pelatihan, materi yang didapatkan beragam. Mulai dari materi praktik yang terkait HSSE, tetapi materi tentang komunikasi, ma- najemen, korporat serta budaya kerja HSSE. Selain materi yang variatif, 52 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

instruktur yang berpengalaman dan menyenangkan, fasilitas di HSE TC Sungai Gerong juga membuat peserta pelatihan betah dan bisa menja- lankan beragam aktivitas yang disukai. \"Desain ruangan kelas juga nyaman, fasilitas oke, walaupun kita tidak boleh keluar kompleks sembarangan, tetapi tetap asyik,\" jelas Firda. *** Melihat anak-anak muda peserta pelatihan yang bersemangat, se- perti melihat Indonesia kecil, dari Sumatera hingga Papua. Sungai Gerong tak sekadar pelatihan HSE, tapi juga cerita tentang menyatukan Indonesia. Tak ada lagi anak Sumatera, Jawa, Kalimantan, atau Papua. Mereka sudah menyatu sebagai insan Pertamina dengan tekad memberikan pengabdian terbaik untuk Indonesia. Bab II – Denyut Sungai Gerong 53

54 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Memilih Manusia Api Sosok berpakaian layaknya tim pemadam kebakaran lengkap de- ngan baju anti api tiba-tiba berteriak kencang \"ikuti tali!\". Tali yang sedari tadi terulur longgar tiba-tiba tegang diiringi goyangan tidak biasa, seolah dari ujung lainnya ada seseorang yang sedang berjiba- ku menggenggam tali. Tidak berapa lama berselang, pintu lorong sebuah ruangan terbuka diikuti asap putih pekat. Muncul petugas dengan nafas memburu sambil menarik korban me- nuju ke tempat aman. Setelah keluar dari ruangan penuh asap itu, David, nama petugas itu, terduduk lemas sambil membuka peralatan yang melin- dunginya di dalam ruangan tadi. Keringat mengucur deras ketika masker dan peralatan bernafas berupa alat bantu oksigen dilepas. Ia bersama re- kannya disambut suka cita anggota tim HSE Marketing Operation Region (MOR) II. David mengatakan ia dan rekannya Benazir sempat panik saat berusa- ha selamatkan korban. Selain ruangan penuh dengan asap pekat, kondisi ruangan juga gelap gulita serta banyak jalan buntu. Belum lagi tali yang jadi petunjuk jalan pulang sempat tersangkut sehingga menghambat per- jalanan. Suasana di dalam ruangan semakin mencekam. Kepanikan ini membuat jantung memompa darah jadi lebih cepat. Napas pun menjadi memburu. Kondisi itu berbahaya karena dengan nafas yang terengah-engah maka konsumsi oksigen semakin banyak. Padahal oksigen yang mereka bawa terbatas. Di tengah kepanikan itu keduanya sempat terdiam dan menghela nafas panjang sampai kondisi kembali terkendali. Beruntung keduanya masih ingat pelatihan Health Safety Security Environtment (HSSE) yang Bab II – Denyut Sungai Gerong 55

56 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Bab II – Denyut Sungai Gerong 57

pernah diikuti sehingga tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk memilih jalan keluar. Potongan kejadian penuh dengan ketegangan itu merupakan bagian dari skenario penyelamatan dalam kegiatan Pertamina Fire Fighting Challe- nge 2020 yang diikuti oleh dua belas unit operasi dan anak perusahaan Pertamina. Event ini dipakai untuk memilih \"fire man\" atau \"manusia api\" terbaik di lingkungan Pertamina. Mereka akan mewakili perusahaan dalam kompetisi fire fighting terbesar di Indonesia, Indonesia Fire Rescue Competi- tion (IFRC) pada akhir Juli 2020. Andriansyah, salah satu tim instruktur Health Safety Environment (HSE) Training Center (TC) Sungai Gerong dan penilai dalam perlombaan kali ini mengungkapkan, meskipun hanya skenario tapi ruangan yang dimasuki 58 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

tim penyelamat sudah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa merepre- sentasikan kondisi sebenarnya di lapangan. Kepanikan menjadi musuh terbesar bagi setiap tim penyelamat. Padahal tim sudah dibekali dengan pengetahuan teknik penyelamatan maupun penggunaan berbagai alat penyelamatan atau fire suite. Karena itu berbagai skenario dan simulasi harus terus dilakukan guna mengasah kemampuan individu serta mental tim penyelamat dalam menghadapi kondisi darurat di lapangan. Pria yang akrab disapa Rian itu mengakui, meskipun simulasi tapi ter- kadang seseorang bisa terbawa suasana, apalagi dalam kondisi gelap dan terdesak, seperti di smoke chamber Sungai Gerong. \"Padahal mereka tahu kuncinya itu konsistensi. Kalau sudah pertama tangan dan kaki kanan yang dipakai meraba tembok atau benda maka ha- rusnya itu saja digunakan jangan berubah, kalau sekali berubah atau nggak konsisten, ya selesai, pasti terjebak mereka,\" kata Rian. Selain skenario smoke chamber, ada delapan skenario lainnya yang dilombakan dalam gelaran yang juga baru pertama kali dilakukan oleh Pertamina ini yaitu basic life support with AED, fire gear, simulasi koman- do penanganan kebakaran di ruang simulator, water rescue skill, high angle rescue, structure fire and rescue, manifold fire, firefighter physical aptitude test. Meskipun baru pertama kali digelar tapi bukan berarti kualitas challe- nge ini rendah. HSE TC Sungai Gerong sebagai panitia menetapkan standar tinggi dalam penilaian. Ini ditunjukkan dengan keterlibatan berbagai pihak sebagai tim penilai seperti Pemadam Kebakaran (Damkar) Pusat dan Kota Palembang, Basarnas Pusat dan Kota Palembang, Pertamedika, Asosiasi Rope Access Indonesia (ARAI) bahkan juga ada delegasi dari Indonesian Fire and Rescue Competition (IFRC). Keterlibatan nama-nama besar dalam dunia fire fighting dan rescue tanah air menunjukkan keseriusan HSE TC Sungai Ge- rong sebagai pusat pelatihan utama HSSE Pertamina untuk ikut membina dan meningkatkan HSSE para pekerja Pertamina. Sejak hari pertama dimulai para peserta sangat antusias dalam sesi pengenalan alat-alat pemadam kebakaran serta penyelamatan. Ini bisa di- maklumi karena tidak sedikit peserta di masing-masing tim ternyata bukan berasal dari fungsi HSSE tapi berasal dari fungsi produksi, maintenance at​ au fungsi lainnya. Helmi Fadhillah Lubis, Manager HSE TC Sungai Gerong mengaku se- nang dengan kondisi tersebut. Pada dasarnya, menurut dia, pengetahuan HSSE tidak harus melulu hanya dikuasai para pekerja dari fungsi HSSE. Bab II – Denyut Sungai Gerong 59

Pekerja dari fungsi lainnya perlu diberikan bekal juga dalam menghadapi kondisi darurat. \"Yang berbeda dalam acara kali ini tidak semuanya dari fungsi HSSE, tapi dari produksi, maintenance, kan mereka juga perlu tahu, mereka juga memiliki risiko dalam pekerjaannya,\" kata Helmi. Pada hari pertama ini perlombaan masih dilakukan di dalam ruang- an dan tidak melbatkan seluruh tim yang rata-rata berjumlah tujuh orang anggota utama. Ada tiga skenario yang dilombakan dihari pertama yakni basic life support with AED, simulasi komando kebakaran serta pemakaian fire gear (pakaian pemadam kebakaran). Basic life support atau panduan bantuan hidup dasar (BHD) merupakan panduan dari American Heart Association/ AHA yang pada umumnya meli- puti beberapa kondisi, misalnya, detak jantung berhenti, tersedak, tengge- lam dan lain-lain. BLS dimaksudkan untuk dapat dilakukan semua orang, baik yang memiliki dasar pengetahuan kesehatan maupun tidak. BLS tidak memerlukan tindakan penggunaan obat atau kemampuan khusus tertentu. Penerapan BLS di lapangan ataupun tempat kejadian akan memberikan ke- sempatan serta waktu lebih terhadap tim medis yang lebih ahli untuk mem- berikan bantuan lanjut. Skenario ini diperlukan karena dalam industri migas kejadian yang tidak diinginkan terkait keselamatan kerja terus mengintai. Skenario berikutnya adalah simulasi sebagai komando tim pemadam kebakaran di fasilitas kilang minyak. Bermodalkan maksimal dua tim pema- daman serta foam liquid yang boleh digunakan. Salah seorang tim harus 60 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

menjadi komandan lapangan yang memimpin tim dalam menanggulangi kebakaran. HSE TC Sungai Gerong memiliki alat simulator canggih untuk berlatih mematangkan rencana dalam menangani kebakaran. Denny Setiawan, salah satu peserta dari Pertamina Arun Gas saat meng- ikuti skenario ini mengaku baru pertama menyentuh peralatan canggih se- perti yang ada di Sungai Gerong. \"Oh ini pakai joystick ya, baru pertama juga soalnya simulasi seperti ini,\" katanya sambil tersenyum kepada para tim penilai. Sempat agak kikuk di awal tapi kemudian dia bisa menguasai keada- an, meskipun tim penilai beberapa kali juga mengingatkan Denny untuk lebih aktif memainkan jemari di alat simulator. Salah satu tujuan utama simulasi ini adalah melatih kecakapan Bab II – Denyut Sungai Gerong 61

62 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

personel dalam menentukan strategi ketika sedang berada di kondisi daru- rat, terutama kebakaran. Banyak potensi kejadian yang tak terduga dalam kebakaran. Seorang komandan insiden dituntut untuk tetap tenang meng- koordinasikan tim di lapangan serta jeli dalam memanfaatkan peralatan yang tersedia untuk menanggulangi keadaan darurat tersebut. Kemudian skenario berikutnya adalah fire gear SCBA. Ini adalah sesi pemakaian alat pemadam kebakaran lengkap dengan tabung oksigen. Setiap tim mengirimkan satu perwakilannya untuk mengenakan pakai- an khusus berdasarkan ketentuan yang mengedepankan aspek safety atau keselamatan personel. Selain dilihat dari sisi kecepatan, salah satu fokus utama dalam pemakaian fire gear adalah pengecekan masker serta kesiapan tabung oksigen dan alat pendukungnya. Personel harus benar-benar memastikan oksigen dan alat pendukungnya berfungsi dengan baik. Pada hari kedua skenario yang dimainkan masing-masing tim me- mang penuh dengan ketegangan. Selain smoke chamber, ada dua skenario lainnya, yakni water rescue skill serta high angle rescue. Water rescue skill dilakukan dengan melibatkan seluruh anggota tim. Selain tentu saja waktu atau kecepatan dalam menyelamatkan korban, ada beberapa teknik yang harus harus dikuasai dan jadi komponen utama pe- nilaian dalam challenge kali ini. Utamanya adalah saat melakukan transfer korban dari air ke daratan. Rescuer Angga Nova, anggota Basarnas Palembang yang jadi salah satu tim penilai mengatakan penanganan korban dari air ke darat adalah yang paling krusial dalam skenario penyelamatan di air. Dia menjelaskan bahwa dalam membawa korban di air untuk ke lokasi penanganan darurat saja tidak sembarangan. \"Tidak asal kasih pelampung juga,\" katanya. Perpindahan dari air ke darat menjadi krusial karena terdapat momen kematian berdasarkan ilmu kedokteran yang bisa terjadi mati klinis atau mati biologis. Penanganan yang tepat bisa menghindarkan korban dari kedua jenis kematian tersebut. Salah satu syarat utama sehingga kondisi kedua kematian itu terjadi adalah berkurangnya pasokan oksigen ke jantung dan otak. \"Selama transfer itu kepala utamanya tidak boleh tertekuk harus lurus, karena kalau nekuk akan mengganggu pernapasan,\" kata Angga. Menurut Angga para peserta di Pertamina Fire Fighting Challenge masih belum begitu perhatian dengan teknik tersebut. Tapi menurutnya wajar karena ini adalah simulasi dan dari sinilah evaluasi dilakukan. Kalau dari sisi penanganan medis para personel sudah memiliki kemampuan yang mumpuni. \"Harus terus digalakkan, harus kontinyu,\" ujarnya. Bab II – Denyut Sungai Gerong 63

64 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Bab II – Denyut Sungai Gerong 65

66 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

High angle rescue merupakan skenario penyelamatan tingkat tinggi yang tidak semua orang bisa melakukannya. Pun demikian di perusaha- an-perusahaan energi skenario ini sendiri jadi salah satu yang jarang di- pertandingkan. Namun Pertamina Fire Fighting Challenge 2020 berinisiatif untuk menghadirkan skenario ini guna meningkatkan level kemampuan penyelamatan para pekerja Pertamina. Tidak semua tim bisa menyelamat- kan korban yang tergantung di ketinggian tertentu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan hanya lima belas menit. Muhammad Gilang dari Perta Arun Gas mengaku, dia dan rekan-rekan- nya baru kali pertama menjajal alat-alat. Selama ini skenario penyelamatan dari ketinggian hanya dipelajari secara visual tidak langsung praktik di la- pangan ataupun dalam skenario seperti yang dilakukan di HSE TC Sungai Gerong. Meski gagal menyelamatkan korban dalam sesi ini, Gilang mengaku senang bisa langsung mempraktikkan penyelamatan high angle rescue, ka- rena ini juga menjadi bahan evaluasi terhadap kemampuan HSE di perusa- haannya.\"Baru pertama kali, selama ini visualisasi saja. Ini jadi ada ilmu baru, pengalaman baru,\" kata Gilang. Ahmad \"Bonny\" Cholidi, dari ARAI dan koordinator tim penilaian Per- tamina Fire Fighting Challenge 2020 mengungkapkan evaluasi jadi catatan penting dalam gelaran kali ini. Prestasi atau hasil memang tetap harus jadi target tapi dibalik itu semua ternyata perbaikan harus terus didorong untuk meningkatkan kemampuan HSE para pekerja Pertamina di segala medan dan kondisi, termasuk di ketinggian. Wajar memang instruktur senior ini menitikberatkan pada pentingnya kemampuan high angle rescue, karena banyak fasilitas yang terkait dengan ketinggian seperti kilang, tangki atau saat melakukan aktivitas di platform juga pasti memiliki risiko keselamatan. \"Harus jadi perhatian, memang ada beberapa tim yang sudah kuasai skenario ini, nah yang belum ini harus didorong terus untuk lebih menge- nal dan berlatih,\" jelas pria yang akrab dipanggil Bonny tersebut. Dalam dua hari terakhir skenario yang dimainkan fokus kepada skena- rio fire fighting, yakni manifold fire dan firefighter physical aptitude test. Manifold fire merupakan menu utama dalam Fire Fighting Challenge. Satu tim dipastikan terlibat. Kekompakan serta pengetahuan ilmu pema- daman kebakaran jadi dua syarat utama yang harus dimiliki se­tiap tim. Hari itu sejak pagi hingga sore, jilatan si jago merah bahkan terasa hingga ke ruangan klinik fire ground HSE TC Sungai Gerong yang jaraknya dengan sumber api sekitar hampir seratus meter. Api bersumber dari kebo- coran gas pada valve. Setiap tim diberikan waktu tidak kurang dari sepuluh Bab II – Denyut Sungai Gerong 67

68 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Bab II – Denyut Sungai Gerong 69

menit untuk bisa menutup aliran sumber kebocoran gas. Berbagai teknik dan strategi pemadaman kebakaran ditunjukkan oleh ke-12 tim. Semua tim memiliki kemampuan baik dalam mengendalikan api karena sukses mematikan api di bawah batas waktu. Sementara firefighter physical aptitude test adalah tes kekuatan fisik para firefighter. Sesi ini jadi sesi utama dan hiburan bagi para peserta ka- rena formatnya seperti perlombaan. Ada lima sesi uji fisik yang dilakukan secara estafet oleh masing-masing personel dalam satu tim. Uji pertama adalah mendorong tabung pemadam kebakaran berukuran besar, estafet dilanjutkan oleh personel yang berlari sambil membawa selang air pema- daman ke atap gedung berlantai lima, kemudian dilanjutkan dengan me- narik selang dari bawah ke atap gedung, menembakkan air ke sasaran, dan terakhir mengevakuasi korban dengan bobot 70 kg. 70 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Keluar sebagai pemenang atau yang mampu meraih medali emas ter- banyak adalah tim dari Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Tim PHI sendiri ber- anggotakan gabungan tim HSSE dari tiga anak usahanya, yakni Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Kalimantan Timur dan Pertamina Hulu Sanga Sanga. PHI sukses ungguli dua tim kuat lainnya yaitu Pertamian EP Asset 2 dan Refinery Unit V Balikpapan harus puas berada ditempat kedua dan ketiga. Raihan emas diperoleh PHI pada skenario Smoke Chamber, Structure Fire and Rescue serta Fire Gear SCBA. Kemudian PHI juga meraih tempat kedua untuk skenario Basic Life Support dan meraih tempat ketiga atau perunggu untuk Firefighter Physical Aptitude Test. Rangkaian Pertamina Fire Fighting Challenge selain dalam rangka mengisi bulan (Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di Pertamina juga me- miliki misi khusus yaitu sebagai persiapan dalam penyelenggaraan Indo- nesia Fire Fighting and Rescue Challenge (IFRC) 2020. Kebetulan Pertamina menjadi tuan rumah dalam gelaran tahunan yang diikuti oleh seluruh per- usahaan tambang mineral batu bara maupun migas di tanah air. HSE TC Sungai Gerong ditunjuk perseroan untuk menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya, setelah sempat juga digelar acara serupa di tahun 2014 silam. Tapi untuk gelaran yang rencananya akan dilangsungkan pada akhir Juli nanti dipastikan akan ada perbedaan ketimbang IFRC enam tahun lalu. Perbedaan tentu saja dari sisi kesiapan fasilitas dan juga tim yang dipersiapkan. Tim penilai akan memilih individu-individu terpi- lih dalam Pertamima Fire Fighting Challenge untuk mewakili Pertamina dalam ajang IFRC 2020. Helmi mengungkapkan Pertamina lebih memilih individu ketimbang menetapkan tim juara untuk mewakili Pertamina di IFRC. Hal itu dilakukan agar tim Pertamina diisi dengam personel pilihan dan yang terkuat di bi- dangnya. Pertamina berharap tahun ini bisa jadi yang terbaik di IFRC. Setelah memperoleh nama-nama pilihan, baru dilakukan penggem- blengan lanjutan. Dia yakin dengan cara ini Pertamina bisa berbicara banyak di IFRC, karena sebagai tuan rumah tentu memiliki beberapa keunggulan, minimal langsung bisa beradaptasi dengan aturan main IFRC. \"Nanti kita akan gembleng lagi mulai bulan juli akhir setelah selesai lebaran satu bulan kita gembleng, untuk wakili Pertamina di IFRC, saat ini kita juga undang juri IFRC 2 orang supaya kita dapat masukkan seperti apa sekaligus juga teman-teman bisa beradaptasi dengan aturan main IFRC untuk dapat ilmu baru,\" jelas Helmi. Selain persiapan SDM dan tim untuk ikuti challenge, HSE TC Sungai Gerong juga barang tentu harus persiapkan sarana dan infrastruktur. Area Bab II – Denyut Sungai Gerong 71

72 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Helmi memastikan bahwa HSE TC Sungai Gerong siap menyambut kedatangan para tim peserta IFRC 2020. Dari sisi fasilitas hanya perlu pembenahan skala kecil, karena memang fasilitas di Sungai Gerong sudah sangat lengkap dan mumpuni untuk menggelar event besar. di HSE TC Sungai Gerong dipastikan bisa menampung seluruh peserta. Salah satu yang paling dipersiapkan terkait sarana akomodasi. Berbeda dengan pusat pelatihan HSE lainnya, Sungai Gerong memi- liki akomodasi mumpuni bahkan dengan kualitas setara hotel bintang tiga. Lahendong Residence dipastikan jadi andalan, kemudian ada juga Arun dan Biak. Peningkatan yang paling dikejar adalah fasilitas. Maklum saja menu- rut Helmi fasilitas sekitar 75% sudah digunakan sejak dekade 70-an. Karena pengadaan dikhawatirkan akan memakan waktu lama maka perbaikan hanya menyasar beberapa titik-titik utama saja. \"Kita sulap lah fire ground misalnya jadi lebih bagus, saat digunakan lebih aman, jadi ada fire ground, ada water rescue, kemudian dormitorinya kaya Biak, Arun, untuk nanti peserta, diinapkan di sana kita lakukan per- baikan,\" jelas Helmi. Internet juga jadi perhatian khusus Helmi. Di zaman sekarang sudah barang tentu signal internet jadi kebutuhan utama. Terlebih lagi nantinya delegasi para tim yang ikut dalam IFRC bisa berasal dari luar negeri. \"Ini sedang kita koordinasi dengan Telkomsel dan IT RU III. Apalagi tidak tertutup kemungkinan ada delegasi asing,\" katanya. Helmi memastikan bahwa HSE TC Sungai Gerong siap menyambut kedatangan para tim peserta IFRC 2020. Dari sisi fasilitas hanya perlu pembenahan skala kecil, karena memang fasilitas di Sungai Gerong sudah sangat lengkap dan mumpuni untuk menggelar event besar. Bab II – Denyut Sungai Gerong 73

74 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Sinergi Berbuah Kenyamanan Berbicara Health Safety Environtment Training Center (HSE TC) Sungai Gerong belum lengkap jika tidak menyinggung Lahendong Re- sidence. Bangunan tiga lantai ini jadi pembeda di sekitar wilayah Sungai Gerong. Warnanya putih coklat kontras dengan area HSE TC Sungai Gerong yang didominasi hijau lahan rumput dan pepohonan. Bangunan cantik bergaya melayu dengan desain bentuk kapal ini tampak mencolok di pinggiran sungai Musi. Lahendong Residence jadi magnet tersendiri HSE TC Sungai Gerong. Tidak sedikit orang yang datang untuk ikuti pelatihan kebingungan ke- napa ada hotel di pinggiran sungai Musi tapi jauh dari keramaian hiruk pikuk kota Palembang. Lahendong residence adalah potret sinergi yang selalu digaungkan top manajemen Pertamina, antara HSE TC Sungai Ge- rong, di bawah Direktorat Sumber Daya Manusia dengan PT Patra Jasa, anak usaha PT Pertamina yang bergerak di jasa pelayanan dan logistik, termasuk hotel. Umar Abdul Jabbar, General Manager Patra Comfort Palembang kerap kali menjelaskan bahwa Lahendong Residence bukanlah hotel me- lainkan dormitory tempat penginapan para pegawai Pertamina ataupun peserta pelatihan di HSE TC Sungai Gerong. PT Patra Jasa sendiri ditunjuk oleh PT Pertamina (Persero) sebagai pengelola Lahendong Residence. Bagunan yang berdiri sejak tahun 2012 ini merupakan tanda dimulai- nya era baru HSE TC Sungai Gerong pasca tidur panjang dalam beberapa tahun. Lahendong dipoles sedemikian rupa sehingga diharapkan bisa me- nambah kenyamanan para peserta pelatihan Sungai Gerong. Bab II – Denyut Sungai Gerong 75

Bersama dengan dua fasilitas penginapan lainnya yakni Arun dan Biak, Fasilitas di Lahendong Residence akan menjadi modal utama HSE TC Sungai Gerong Lahendong dalam menggelar IFRC tahun 2020. Residence, HSE TC Sungai Gerong. Umar mengaku IFRC boleh jadi akan menjadi pergelaran besar yang ada di Sungai Gerong. Tiga fasilitas akomodasi yang ada di sana pun diper- siapkan dengan matang beberapa bulan sebelum event tersebut digelar pada akhir Juli mendatang. Menurutnya dari sisi kapasitas seharusnya tidak ada masalah karena tiga gedung yang digunakan sebagai penginapan memiliki total kapasitas paling tidak bisa menampung sekitar 400 orang. Umar mengaku tidak ada persiapan khusus menyambut IFRC karena pada dasarnya semua fasilitas di HSE TC Sungai Gerong sudah cukup memadai. 76 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Umar Abdul Jabbar, General Manager Patra Comfort Palembang. Hanya saja saat ini beberapa interior di Arun dan Biak sedang diupgrade. \"Arun, Biak juga saat ini kondisi sudah oke, tinggal update interior aja, tapi kalau semua fungsi TV, air panas, elektronik dan lain-lain sih normal, tapi  kalau secara interior memang tua,\" jelasnya. Penggantian interior untuk Arun dan Biak jadi fokus Patra Jasa karena memang harus dimaklumi interior tersebut sudah digunakan sejak dekade 70-an saat HSE TC Lahendong didirikan. Selain itu, Patra Comfort Palembang juga rencananya menambah jumlah tenaga kerja, khususnya untuk waiters, guna antisipasi lonjakan tamu. Waiters nanti diperuntukkan terutama untuk sesi makan pagi, makan siang dan makan malam. Penambahan pekerja dilakukan karena nantinya tamu tidak akan terkonsentrasi di satu gedung melainkan beberapa ge- dung. Selain itu, ruang makan dengan penginapan juga berbeda. \"Kalau untuk event besar, over capacity kita tambah tenaga, human capital (HC) kita rekrut dari lembaga-lembaga pendidikan, anak-anak ma- gang kita hire,\" kata Umar. Dari sisi sumber daya manusia (SDM), para pekerja Patra Comfort Pa- lembang yang bertugas juga dipersiapkan. Tidak heran memang banyak pihak yang mengira kalau Lahendong Residence adalah hotel berbintang. Bab II – Denyut Sungai Gerong 77

Umar menceritakan pada awal ditunjuk sebagai pimpinan di sana pada tahun 2017 silam, ia diamanatkan untuk ikut membantu evolusi HSE TC Sungai Gerong. Bagaimana caranya? Yakni dengan menghadirkan sua- sana hotel di dalam sebuah camp pelatihan. Tidak banyak sebenarnya yang bisa ia persiapkan kala itu karena Umar harus dihadapkan pada event besar yakni konferensi HSSE. Dalam terori se- harusnya tidak banyak yang dilakukan untuk mempersiapkan acara besar di HSE TC Sungai Gerong kala itu. Tantangan terbesarnya adalah dia harus berhadapan dengan kondisi fasilitas penunjang yang sudah termakan usia. \"Disitu tantangannya cuma diberikan waktu tiga minggu, sudah seperti Bandung Bondowoso saja,\" kenang Umar sambil tersenyum. Setelah tahun 2017 pasang surut pelatihan memang sempat terjadi. Tapi selama setahun kebelakang kesibukan di Sungai Gerong mulai kem- bali terlihat. Masuknya Helmi menurut Umar jadi satu stimulus tersendiri, karena adanya target pelatihan minimal ada tujuh setiap minggunya. Manajemen Patra Comfort Palembang melakukan training terha- dap pakerja Sungai Gerong. Ada kewajiban khusus bagi pekerja untuk 78 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

\"Kalau dari level training center, Sungai Gerong ini sudah di atas rata-rata training center, fasilitasnya sudah bagus.\" memenuhi durasi pelatihan setiap bulan. Umar menceritakan, di sana pekerjanya memiliki training passport di mana setiap bulan setiap pekerja wajib mengikuti sesi pelatihan khusus jasa pelayanan hotel berbintang mi- nimal selama empat jam setiap bulannya. \"Jadi itu wajib setiap bulan, minimal empat jam training, nanti mereka dicekoki tentang pelayanan perhotelan. Trainer dari saya sendiri dan ada teman- -teman lain,\" kata Umar. Dia juga merekrut beberapa pegawai yang berposisi se- bagai pimpinan divisi yang dulu bekerja di hotel ke Lahendong Residence. Total ada 60 karyawan sekarang ini di fasilitas penginapan HSE TC Sungai Gerong. Pelatihan sendiri sempat ditingkatkan dalam beberapa bulan terakhir, tidak hanya dari sisi pelayanan para tamu tapi juga terkait dengan safety dalam bekerja. Koordinasi dalam keadaan darurat jadi fokus, seperti fire drill, emergency respons team, kesiapan Alat Pemadam Kebakaran (APAR), first aid juga sudah terverifikasi. Bahkan para pegawai juga dibekali dengan kemampuan fire fighting. Dengan kualitas para pegawainya dalam mengelola penginapan di HSE TC Sungai Gerong, Umar yakin gelaran IFRC pada tahun ini akan terasa berbe- da bagi para peserta ketimbang gelaran serupa di tahun-tahun sebelumnya. \"Kalau dari level training center, Sungai Gerong ini sudah di atas rata- -rata training center, fasilitasnya sudah bagus,\" tegas Umar. Bab III – Standar Internasional 79

8800 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Jago Kandang Mulai Go Public Setelah sekian lama mati suri, HSE Training Center (HSE TC) Sungai Gerong mulai menggeliat. Jika sebelumnya hanya jago kandang, menyiapkan pelatihan lebih banyak untuk internal Pertamina, kini mulai go public. Pemerintah lewat Kementerian BUMN telah me- nunjuk lembaga pelatihan milik PT Pertamina (Persero) itu sebagai pusat pelatihan Health, Safety, and Environment (HSE) seluruh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penunjukan itu bukan tanpa alasan. Infrastruktur dan fasilitas di HSE TC Sungai Gerong sudah lengkap dan sangat mumpuni untuk menggelar berbagai kegiatan pelatihan HSSE berbagai perusahaan. Di area yang memiliki luas lebih dari 26 hektare ini ada berbagai fasi- litas pelatihan yang tidak dimiliki tempat pelatihan lainnya. Sebut saja Tro- pical Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training, biasa disebut T-Bosiet yang terdiri atas simulasi helikopter, underwater rescue, sea survival. Juga ada fasilitas high angle rescue, fire ground, smoke chamber, simulator fire fighting. HSE TC Sungai Gerong dinilai cocok dijadikan fasilitas vital dalam menciptakan personel HSSE andal di tanah air. HSE TC Sungai Gerong me- rupakan fasilitas pelatihan HSSE pertama yang paling lengkap di tanah air, bahkan pernah berjaya dan menjadi yang terbesar dan terlengkap diantara negara-negara ASEAN. Meski sudah tua, HSE TC Sungai Gerong masih bisa bersaing dengan lembaga lain serupa yang lebih muda. Berbagai fasilitas dan alatnya sudah diperbaharui. Sertifikasi yang dikeluarkan, selain diakui BNSP dan Ditjen Migas, juga diakui secara global. \"Pelatihan PMIC (Plant Manager Incident Bab I – Kawah Candradimuka HSE 81

OPITO, Offs­ hore Petroleum Industry Training Organization, yang berpusat di Aberdeen, Skotlandia kini menjadi lembaga otoritatif untuk akreditasi pelatihan pekerja migas yang sudah diakui keandalannya oleh industri migas dunia. Dengan mengantongi sertifikat berstandar OPITO, pekerja migas bisa bekerja pada perusahaan migas di belahan bumi mana saja. Commander) kita sudah lolos akreditasi OPITO,\" ujar Helmi Fadhillah Lubis, Manager HSE TC Sungai Gerong. OPITO, Offs­ hore Petroleum Industry Training Organization, yang berpusat di Aberdeen, Skotlandia kini menjadi lemba- ga otoritatif untuk akreditasi pelatihan pekerja migas yang sudah diakui keandalannya oleh industri migas dunia. Dengan mengantongi sertifikat berstandar OPITO, pekerja migas bisa bekerja pada perusahaan migas di belahan bumi mana saja. \"Mudah-mudahan dengan adanya amanah ini bisa mengembalikan kejayaan HSE TC Sungai Gerong,\" Helmi menambahkan. Secara geografis, HSE TC Sungai Gerong terletak di Kabupaten Banyu Asin yang letaknya berdekatan dengan Palembang, ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Dae- rah itu dikenal sebagai lumbung sumber energi. Tak hanya migas, tapi juga batubara. Ikonnya akan bertambah jika Sungai Gerong berhasil mengem- balikan kedigdayaan sebagai pelatihan HSSE nomor wahid. \"Kalau Sungai Gerong viral, Palembang ikut viral juga,\" kata Helmi. Dari sisi teknis, penunjukan ini tak terlalu masalah bagi HSE TC Sungai Gerong yang sudah terbiasa dengan penyiapan pelatihan HSSE untuk industri migas yang lebih kompleks. \"HSSE kan sama saja, Di migas justru lebih rumit karena ada regulasi nasional dan internasional yang harus dipatuhi, \"ujarnya. Pilot project pelatihan HSSE untuk BUMN nonmigas ini sudah dila- kukan di pabrik pupuk Pusri yang lokasinya berdekatan dengan Sungai 82 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Gerong. Sekitar 25 orang ikut pelatihan tersebut dengan hasil memuaskan. Tahap awal menyisir BUMN yang bertetangga dengan Sungai Gerong. Se- lain Pusri, di sana ada PT Bukit Asam, BUMN Pertambangan yang seperti juga perusahaan migas, sebagai industri ekstraktif harus menomorsatukan HSSE dalam operasinya. \"Setelah desain kelas baru selesai, kita akan adakan lagi pelatihan untuk BUMN lain ,\" ujarnya. Kemungkinan dimulai setelah event Indonesia Fire Rescue Competition, kompetisi fire fighting terbesar di Indonesia tersebut. Ia menganggap peserta pelatihan dari BUMN lain itu sebagai tamu yang harus dibuat senyaman mungkin. \"Dengan desain baru kita lebih percaya diri,\" ujar Helmi. Kepercayaan diri semakin menebal karena HSE TC Sungai Gerong punya instruktur yang kenyang makan asam garam di la- pangan. Mereka adalah praktisi yang tak hanya pandai teori saja. HSE TC Sungai Gerong rata-rata melatih sekitar empat ribu pekerja setiap tahun dari unit operasional hingga level manajemen PT Pertamina. Khusus untuk internal Pertamina, selain yang sifatnya penugasan, HSE TC Sungai Gerong juga jemput bola. Tiap karyawan diwajibkan mengikuti pe- latihan tiap tahun sebanyak dua kali. Mereka dibebaskan mengikuti pela- tihan tentunya yang berhubungan dengan tugas mereka. Jika pilihannya HSSE, HSE TC Sungai Gerong akan menjadwalkan dan memanggil karya- wan bersangkutan untuk mengikuti pelatihan. Pelatihan juga tak selalu diadakan di HSE TC Sungai Gerong. Bisa juga di lapangan sesuai dengan kebutuhan pelatihan. Misalnya, mulai tahun lalu HSE TC Sungai Gerong menyiapkan pelatihan evacuation drill atau emergency call. Ini SOP evakuasi massal jika terjadi bencana di sebuah la- pangan migas. Sebagai pilot project, pelatihan ini sudah dilaksanakan untuk pekerja EP se-Kalimantan. Tempatnya di Field Tarakan, salah satu field di bawah Pertamina EP Asset 5. \"Jadi HSE TC Sungai Gerong bukan hanya untuk training saja tapi kita buat konsepnya untuk memitigasi riilnya kemudian dipraktikkan sampai lapangan siap,\" ujarnya. Khusus kasus kebakaran, pilot project dilakukan di Pertamina EP Asset 3. Simulasi kejadian kebakaran di Field Jatibarang, mulai dari kebakaran di lapangan, lalu laporan naik ke Aset, kemudian ke korporat. \"Kita simulasikan pelaporannya seperti apa,\" ujar Helmi. Simulasi itu sekaligus jadi ajang praktik yang sudah didapatkan di training sebe- lumnya. \"Jadi ke depan kalau di Pertamina bukan hanya training saja tapi simulasi di lapangan,\" ujarnya. Metode jemput bola tentunya akan lebih sering dilakukan tahun ini terkait dengan ditunjuknya HSE TC Sungai Gerong sebagai tempat Bab I – Kawah Candradimuka HSE 83

pelatihan HSSE BUMN. Pilot projectnya sudah dilakukan di pabrik pupuk Pusri yang lokasinya berdekatan dengan Sungai Gerong. Sekitar dua puluh lima orang ikut pelatihan tersebut dengan hasil memuaskan. Pada 2020, Pertamina menargetkan setidaknya terdapat enam ribu orang yang mengakses pelatihan di HSE TC ini setelah dibukakan keran pekerja lain dari anak usaha dan BUMN. Dengan sumber daya yang ada Helmi masih meyakini bisa mengembalikan HSE TC Sungai Gerong ini se- bagai rujukan utama untuk pelatihan K3L, kependekan dari Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan. Istilah ini lebih banyak dipakai di industri nonekstraktif. Sedangkan di industi ekstraktif seperti migas dan pertambangan lebih familiar dengan istilah HSSE. 84 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Untuk mendukung target zero incident di lingkungan operasional perusahaan, diterapkan sistem yang andal dalam mitigasi risiko keselamatan atau dikenal dengan sistem supreme. \"Sistem ini bekerja 24 jam secara otomatis dan sekaligus secara manual dengan dikendalikan command center.\" Helmi optimistis target tersebut dapat tercapai. Pelatihan lembaga- nya akan diburu perusahaan BUMN, terutama yang bergerak di industri ekstraktif. HSE TC Sungai Gerong menggunakan standar internasional, mengingat pekerjaan di sektor industri ekstraktif rentan risiko kecelakaan, kebakaran, keracunan hingga ledakan. Untuk mendukung target zero incident di lingkungan operasional per- usahaan, diterapkan sistem yang andal dalam mitigasi risiko keselamatan atau dikenal dengan sistem supreme. \"Sistem ini bekerja 24 jam secara oto- matis dan sekaligus secara manual dengan dikendalikan command center,\" kata Helmi. HSE TC Sungai Gerong mempunyai tempat simulasi sistem supreme yang tak banyak dipunyai pelatihan lain di Indonesia, bahkan di- sebut-sebut untuk kawasan regional Asia Tenggara, hanya HSE TC Sungai Gerong yang memilikinya. Bab I – Kawah Candradimuka HSE 85

86 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class

Bab III Standar Internasional Bab III – Standar Internasional 87

88 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook