Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore e-magz_PTPN x-magz_edisi 033

e-magz_PTPN x-magz_edisi 033

Published by BlueHeart Design, 2019-10-15 03:13:55

Description: e-magz_PTPN x-magz_edisi 033

Search

Read the Text Version

Majalah Internal triwulan Volume: 032 | Th-VII Edisi Liputan: April-Juni 2019 PTPN X Raih Dua Pengahargaan dalam Revolusi Mental Award 2019 Daun Emas Menembus Batas 22HALAMAN Jalin Kerjasama, Delegasi 36HALAMAN 2019, PT NMU Tuntaskan Laos Kunjungi PG Gempolkrep Distribusi 6.000 KTS

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 PT Perkebunan Nusantara X Jl Jembatan Merah No 3-11, Surabaya 60175 Jawa Timur, Indonesia Telepon: (031) 3523143 (hunting) Fax: (031) 3523167 www.ptpn10.co.id | email: [email protected] PT Perkebunan Nusantara X | @ptpnx Visi Filosofi Perusahaan Menjadi perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang unggul dan berdaya saing di tingkat Regional. Menjalankan misi perusahaan memerlukan acuan yang berfungsi sebagai koridor Misi dan batasan sebagai arahan untuk karyawan dalam melaksanakan pekerjaan Sebagai perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang dengan penuh integritas, peraturan berbasis tebu dan tembakau dalam memberikan nilai tambah atau petunjuk. Hal tersebut hendaknya (value creation) bagi segenap stakeholders dengan: dilaksanakan oleh semua tingkat karyawan, dengan mengikuti aturan yang 1. Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah ada akan memberikan pencapaian prestasi serta berorientasi kepada konsumen. yang merupakan visi perusahaan. 2. Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul Pokok arahan juga disebutkan dalam (operational excellence) melalui perbaikan dan inovasi Company Business Philosophy meliputi: berkelanjutan dengan tatakelola perusahaan yang baik; \"Integritas, Profesionalisme, Visioner, dan Sinergi\". Dalam produktifitas 3. Mengembangkan kapabilitas organisasi, teknologi karyawan di tempat kerja harus tetap informasi dan SDM yang prima. tinggi dan budaya kerja harus dipahami dan dilaksanakan, adalah: \"Profesional, 4. Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk Produktif, dan Pembelajar\". memberikan imbal hasil terbaik bagi pemegang saham. 5. Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa depan. 2 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 emplasemen Rtiemdaksi SINERGI Penanggung Jawab Menteri BUMN Rini Soemarno, dalam banyak Dwi berharap, sinergi pengelolaan agrofo­ kesempatan selalu mengingatkan pentingnya restry tebu di lahan milik Perum Perhutani nanti- Dwi Satriyo Annurogo sinergi antar BUMN. Semangat sinergi harus nya bisa membantu mengamankan kebutuhan selalu diperbaharui untuk saling menunjang pasokan BBT pada setiap musim giling. Khusus Pemimpin Umum terbangunnya kekuatan yang mandiri. Baik tahun ini, agroforestry tebu di lahan Perhutani dalam meningkatkan kualitas SDA & SDM, pem- yang di kerjakan oleh PTPN X minimal seluas Lutfil Hakim biayaan, penguatan pasar, pemanfaatan asset, 423 Ha. Kedua BUMN telah berhasil membukti- serta sinergitas lain dalam rangka terwujudnya kan sekaligus merasakan manfaat dari terjalin- Pemimpin Redaksi perekonomian Indonesia yang berkualitas. nya sinergitas yang produktif. Suryanto Atas dasar semangat itulah, PT Perkebunan Sinergi dengan BUMN lain akan terus di- Nusantara (PTPN) X sebagai anak perusahaan jaga oleh PTPN X, terutama kerjasama yang Redaktur Pelaksana dari PTPN III terus memperbaharui sinergi den- mengarah pada industri gula dalam kerangka gan perusahaan BUMN lainnya, termasuk den- ketahanan pangan nasional. Sebagai salah satu Cindhy P Larashati gan Perum Perhutani dalam pemanfaatan asset backbone industri gula, PTPN X sudah banyak Maria Putri lahan hutan untuk agroforestry. Kedua BUMN merangkul BUMN pada program sinergi, dian- tersebut telah bersinergi sejak tahun 2017 dan taranya; Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank Dewan Redaksi melakukan penanaman tebu secara bertahap BTN, PT Bio Farma, PT Jasa Raharja, PT Taspen, dengan luas keseluruhan 5.661,5 Ha. Pemanfaa- PT Pembangunan Perumahan, PT Asuransi Ji- Soetono Effendi BU tan lahan ini telah mendapat persetujuan dari wasraya, PT Jasa Marga, PT Pertamina, PT Petro Bambang Sapto Adjie Kementerian Lingkunga Hidup dan Kehutanan. Kimia, Perum Bulog, PT Sucofindo, dan sejumlah BUMN lainnya. Maria Putri Sejak sinergitas kedua BUMN terbangun, Cindhy P Larashati sekitar 400 hektar lahan milik Perum Perhutani PTPN X membutuhkan banyak dukun- yang ditanami tebu oleh PTPN X. Peruntukan- gan dari BUMN lain melalui program sinergi, Sekretaris Redaksi nya, kepastian pasokan Bahan Baku Tebu (BBT) terutama dukungan kepada mitra petani tebu. bagi Pabrik Gula (PG) yang lokasinya dekat Kondisi ekonomi para petani harus di perkuat. Cindhy P Larashati dengan lahan agroforestry. Sejauh ini lahan– Setidaknya terdapat tiga hal penting yang lahan agroforestry itu berada di wilayah KPH menjadi concern untuk mendukung eksistensi Reporter Bojonegoro, KPH Mojokerto, KPH Jombang, dan petani, diantaranya; pendanaan, sarana perta- KPH Blitar. nian dan pupuk, serta solusi penjualan produk. Sekar Arum Catur Murti Ketiga hal penting itu bisa disinergikan dengan SAP Jayanti Luasnya lahan untuk agroforestry, memung- BUMN lain. Misalnya, sinergi dengan PT Petro- kinkan sejumlah PG nantinya mendapat tam- kimia Gresik guna menjamin kepastian pasokan Siska Prestiwati Wibisono bahan pasokan BBT secara signifikan dan pasti, pupuk ke petani. Sebab pemupukan tepat karena pengelolaan lahan agroforestry tebu waktu adalah syarat utama tanaman tebu bisa Fotografer langsung ditangani oleh PTPN X. Alhamdulillah, tumbuh baik. kualitas tanaman di lahan agroforestry cukup Eko Suswantoro bagus, sehingga memungkinkan hasil tebu rata- Sinergi di sini lebih kepada kepentingan rata bisa mencapai 80 ton per Ha dengan rende- bersama untuk memastikan kerjasama yang Artistik men 9 persen. produktif, serta kemitraan yang harmonis dalam menghasilkan karya yang bermanfaat. Bentuk D Angger Putranto Pimpinan PTPN X pun tergolong rajin mera- implementasinya bermacam-macam diantaran- wat sinergitas tersebut, yang ditandai dengan ya; financing strategies, pinjaman kemitraan Keuangan rutin melakukan kunjungan direksi ke lokasi PKBL, serta financing programs lainnya. Pem- agroforestry. Pada Kamis (3/10) lalu, Direktur Uta- biayaan silang kemitraan per-program bukan Maria Putri ma PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo mengunjungi hanya menguntungkan pihak BUMN yang dibi- lahan agroforestry wilayah BKPH Celangap (KPH ayai, tapi juga untuk kepentingan pengemban- Alamat Redaksi, Iklan, Sirkulasi Bojonegoro) di Desa Jelu, Kec Ngasem, Bojone- gan dana PKBL itu sendiri dengan harapan bisa goro. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat terus bergulir untuk kemandirian perekonomian PT Perkebunan Nusantara X langsung proses pengerjaan lahan agroforestry nasional.  Jl. Jembatan Merah No. 3-11 yang sudah di mulai sejak awal Oktober 2019. Surabaya 60175 Telepon: (031) 3523143 Fax: (031) 3557574 email: [email protected] awarded magazine penghargaan emas penghargaan emas penghargaan emas komposisi desain isi majalah bahasa & sistematika majalah BUMN internal media award 2014 BUMN internal media award 2014 desain cover majalah Internal Magazine Award 2014 penghargaan perak penghargaan perunggu penghargaan emas PENGHARGAAN PERUNGGU substansi, bahasa & sistematika desain cover majalah desain cover majalah DESAIN COVER E-MAGZ BUMN internal media award 2014 Internal Magazine Award 2014 Internal Magazine Award 2016 Indonesia Inhouse Magazine Award 2018 www.ptpn10.co.id 3

sajian volume. 033 PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019  emplasemen | 01 ptpnx-Magz dapat juga diakses dalam bentuk e-magazine  varietas di: http://www.ptpn10.co.id  Semarak Peringatan HUT Ke-74 RI  Kunjungan di RS Perkebunan Jember Tingkatkan Teamwork, PTPN X Dirut PTPN X Minta Tingkatkan Layanan | 17 Gelar Aneka Lomba | 06 286 Karyawan Terima Penghargaan Rayakan Idul Adha, PTPN X Masa Pengabdian | 18 Serahkan Hewan Qurban | 10 DLH Kota Pati Studi Banding Proper PTPN X Perluas HGU di Blitar | 12 Dirkom: Kebun Ngusri Berpotensi Jadi Percontohan | 13 Hijau PG Gempolkrep | 20 Peringati Hari Jadi, Mitratani Dua Tujuh Jalin Kerjasama, Delegasi Laos Kenalkan Jusme | 14 Kunjungi PG Gempolkrep | 22 PTPN X Raih Dua Direksi Tandai Panen Perdana Tembakau Penghargaan Revolusi Kebun Kertosari | 24 Mental Award 2019 | 15 Kebun tembakau PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X melakukan panen perdana. Untuk kesekian kalinya PTPN X Panen perdana dilaksanakan pada awal bulan Juli di Kebun Kertosari. berhasil meraih penghargaan dalam ajang Revolusi Mental Award. Pada Mojo-01 Jadi Varietas Unggulan P10H | 26 kesempatan ini, penghargaan yang diterima meliputi ‘Silver Winner PT NMU Sosialisasikan KTS Kategori Indonesia Melayani’ dan ‘The Best CEO Aplikasi dan Program Revolusi ke Petani PG Djombang Baru | 28 Mental’. Ajang perhargaan yang diselenggarakan di Hotel Borobudur, PTPN X Gelar Sosialisasi Jakarta (19/9) diikuti oleh Perusahaan BUMN, Anak BUMN dan BUMD. Pencegahan Kecurangan | 30 Dispertapa Blitar Studi Lapang di GLH Jember | 16 sukrosa Tren Pasar Cerutu Naik Tembakau PTPN X Tembus Batas 38 Tembakau, Bisnis Kepercayaan Kebun Ajong Gayasan Masa Depan | 43 Terapkan Budaya Kerja Baru | 46 BSB: PTPN X Mampu Penuhi Pada tahun 2019, PT Perkebunan Target NW 35 Persen | 48 Nusantara (PTPN) X menaruh Trend Pasar Cerutu Dunia harapan besar ke unit usaha yang Tak Pernah Surut | 50 tembakau sebagai bisnis masa Hama menjadi Tantangan Utama depan. Untuk itu, manajemen dalam Pemenuhan Target | 51 PTPN X memberi dukungan penuh Kawal dari Proses Pencarian Lahan hingga Proses Analisa | 52 bagi seluruh unit usaha tembakau dalam melakukan upaya peningkatan produktivitas dan strategi pemasaran yang baru. Amankan Modal Kerja dengan Gandeng Big Buyer | 44 4 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 PT Perkebunan Nusantara X Untuk informasi iklan dan berlangganan, hubungi kami di: @ptpnx Jl. Jembatan Merah No. 3-11, Surabaya 60175. Telepon: (031) 3523143 ext. 123 | Fax: (031) 3557574 | email: [email protected]  Inovasi Penelitian Tembakau Jember  tunas 2019, PT NMU Tuntaskan Distribusi 6.000 KTS | 60 Olah Limbah Jadi Peluang | 32 Anak Usaha dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X, PT Nusantara Medika Utama (NMU)  rendemen meluncurkan Kartu Tani Sehat (KTS) di Ruang Pandu Kantor Pusat PTPN X pada Senin, 24 Juni PTPN X Segera Garap Lahan HGU Ngusri | 34 2019 lalu. Sudah empat bulan berlalu, bagaimana kabar kartu yang dikhususkan untuk para petani tebu ini?  tebu PTPN X Bangun Pabrik Kompos Berbahan Limbah | 36  dekblad Glamping Camping Modern yang Kini Booming | 62 Maksimalkan pengelolaan limbah pabrik dengan blotong dan abu ketel, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X akhirnya membangun Pabrik Kompos. Produksi kompos yang dihasilkan nantinya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan kebun Tebu Sendiri (TS).  filter prof-it Banyak Belajar dari Cara Jitu Hadapi Clickbait | 64 Senior di PTPN X | 54 Apakah anda pernah membaca sebuah post Siapa yang tidak mengenal PT Nusantara di Instagram mengenai “Cara Cepat Menjadi Medika Utama, anak perusahaan PT Perkebunan Tampan”, padahal isi dari post tersebut adalah iklan produk sabun cuci muka pria? Atau Nusantara X yang bergerak di bidang layanan konten video “Tutorial Cepat Kaya”, yang ketika kesehatan ini terus menunjukkan prestasi yang diklik ternyata berisi seseorang yang sedang memberikan umpan kepada ayam agar masuk ke membanggakan. Dibalik kebesaran nama PT halaman rumahnya— dalam rangka menyindir NMU, ada sosok wanita yang bernama dr. Ary isu politik yang sedang naik daun? Jika iya, Sylviati yang mampu menakhodai perusahaan anda pernah tergoda untuk membuka konten semacam itu, maka selamat! Anda sudah resmi ini untuk terus berprestasi. terkena pengaruh dari teknik clickbait.  okra kristalisasi Employer Branding: When HR is Dilema Tembakau | 66 The New Marketing | 56 Seorang nenek berusia sekitar 70 tahun dalam sebuah video pendeknya,  stetoskop berucap: “Rokok bagi saya adalah obat stress. Kalau saya disuruh berhenti  Berbahan utama tembakau (merokok) kenapa gak sekalian pabriknya ditutup,” katanya dengan Terapi Balur di Rumah dialek Jawa sambil terkekeh, sesekali menyedot sigaret kreteknya. Sehat | 58 70lorong Aspirasi ... Meski memiliki akibat yang sangat buruk bagi tumbuh kembang anak, stunting mungkin belum familiar bagi banyak kalangan. Padahal masalah ini sudah ada sejak lama dan pemerintah pun tengah gencar untuk memeranginya. www.ptpn10.co.id 5

varietas variasi kegiatan perusahaan PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Semarak Peringatan HUT Ke-74 RI Tingkatkan Teamwork, PTPN X Gelar Aneka Lomba Seluruh Bangsa Indonesia bersuka cita untuk Direktur utama PTPN X, Dwi memeriahkan Peringatan HUT ke-74 RI. Tidak terkecuali Satriyo Annurogo mengatakan tema dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X, bersama peringatan HUT RI ke-74 tahun ini seluruh karyawan dan anak perusahaan menggelar adalah SDM Unggul Indonesia Maju. berbagai lomba, jalan sehat dan kegiatan bakti sosial. Begitu pula seluruh karyawan PTPN X siap menjadi insan-insan unggul yang „„Laporan: Siska Prestiwati lain menghiasi kantor pusat dengan akan memberikan sumbangsih dalam berbagai ornamen bernuansa merah pembangunan Bangsa Indonesia. Kegiatan yang dimulai dengan putih, PTPN X juga mengadakan jalan sehat ini diikuti oleh seluruh ber­bagai lomba dan pertandingan “SDM unggul PTPN X siap beker­ karyawan PTPN X, perwakilan karya­ untuk meningkatkan kerjasama antar ja untuk kejayaan PTPN X dan keja­ wan dan direksi dari anak usaha. Se­ karyaw­ an. yaan Indonesia,” kata, Dwi pada acar­ a Jalan Sehat memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI yang  Dirut dan direksi PTPN X di acara pembukaan peringatan HUT-74 RI 6 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas mengambil tema ‘Dengan SDM Ung­ yar berharap PT Nusan­ gul dan Sehat menuju PTPN X yang agar semua tara Medika Berdaya Saing’ di Ruang Pandu Kan­ karyawan PTPN Utama (NMU), tor Pusat PTPN X Jalan Jembatan X dan anak anak usaha Merah Surabaya (15/8). usaha bisa men- PTPN X yang download dan Dwi menambahkan dirinya sangat mengunakan bergerak di bangga dengan seluruh karyawan dan aplikasi ‘Jogo bidang pe­ anak perusahaan, dan terus berharap Suroboyo’ ini se­ layanan kese­ agar kerjasama tim yang sudah ter­ bagai upaya turut hatan kembali jalin ini bisa semakin ditingkatkan. berpartisipasi aktif dalam keamanan keluar sebagai juara umum. Pe­ Berbagai lomba yang dilaksanakan di wilayahnya masing-masing. rusahaan dalam kepemimpinan dr. antar tim dan anak perusahaan Ary Sylviati ini banyak memenangkan sengaj­a dilakukan untuk membangun Usai sosialisasi, kegiatan dilanjut­ perlombaan mulai dari lomba yel-yel, teamwork yang ada agar makin ko­ kan dengan berbagai lomba seperti lomba joget dan lomba menangkap koh dan kuat. lomba yel-yel, lomba joget, lomba gelas dengan botol. kelereng estafet, lomba memasuk­ Sebelumnya, pada kegiatan jalan “Dengan SDM yang berkualitas kan bola ping-pong ke dalam gelas, sehat juga dilakukan bakti sosial dan sehat, maka perusahaan akan dan lomba menangkap gelas dengan berupa pemberian paket sembako berjalan dengan baik dan bisa mere­ botol yang semuanya dilakukan per Walini yang berisi gula, minyak gore­ alisasikan semua target-target yang tim. Serta digelarnya berbagai per­ ng, kopi, teh dan nasi kotak untuk telah ditetapkan,” ungkapnya. lombaan spontanitas antar direktorat makan pagi. Sebanyak 35 paket sem­ antara lain; lomba memindahkan bako ini diberikan kepada petugas Di tempat yang sama juga dila­ kelereng, lomba balap karung, dan kebersihan dan petugas keamanan di kukan sosialisasi aplikasi ‘Jogo lain-lain. Tugu Pahlawan Surabaya. Suroboyo’ yang disampaikan oleh Ka­ subbag Humas Polrestabes Surabaya,  Semangat karyawan PTPN X dalam peringatan HUT-74 Republik Indonesia. AKP. M Akhyar di depan seluruh karyawan dan undangan. AKP Akh­ www.ptpn10.co.id 7

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 ’Dengan SDM Semangat dan kemeriahan PTPN X dalam merayakan Unggul dan HUT RI ke-74 Tahun melalui berbagai perlombaan yang dapat meningkatkan kerja tim dan kreativitas Sehat menuju seluruh karyawannya. Tidak hanya aneka lomba yang PTPN X yang diikuti karyawan dan anak perusahaan saja, perusahaan Berdaya Saing’ plat merah ini juga melakukan bakti sosial sekaligus jalan sehat di area Tugu Pahlawan Surabaya 8 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas www.ptpn10.co.id 9

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019  Penyerahan hewan kurban dari Dirkom PTPN X, Slamet Djumantoro Rayakan Idul Adha, PTPN X Serahkan Hewan Qurban Menyambut pelaksanaan Hari Raya Idul Adha atas nama perusahaan, direksi, per­ 1440 Hijriah, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X orangan, maupun kelompok karya­ mendistribusikan hewan qurban kepada pengurus wan PTPN X, kepada masyarakat di masjid, panti asuhan, pondok pesantren, yayasan dan sekitar lingkungan perusahaan. mushola yang berada di sekitar lingkungan perusahaan “Perayaan Idul Adha menjadi „„Laporan: Sekar Arum diserahkan oleh Direktur Komersil, mom­ en untuk menunjukkan rasa Slamet Djumantoro, kepada perwaki­ pe­duli dan turut berbagi kepada Penyerahan simbolis hewan lan yayasan yang mendapat sumban­ masyarakat dengan berkurban. Mela­ kurban ini dilaksanakan pada hari gan hewan qurban. PTPN X berbagi lui momen ini, PTPN X turut berbagi Jumat (9/8) di Kantor Pusat PTPN X. hewan kurban sebanyak dua ekor dan mendistribusikan daging-daging Hewan-hewan tersebut secara resmi sapi dan empat ekor kambing, baik kurban kepada masyarakat kurang mampu dan masyarakat sekitar ling­ kungan PTPN X,” kata Slamet.  Kegiatan penyerahan hewan kurban menyambut Hari Raya Idul Adha di PTPN X. 10 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas Ditambahkan Slamet, berkurban  Penyerahan hewan kurban dari Karyawan PTPN X dalam Idul Adha merupakan bagian dari bentuk perwujudan kebersama­  Laporan an dan kepedulian sosial. Terutama Panitia Kurban bagi PTPN X sebagai perusahaan yang memiliki komitmen tumbuh dan 2019 PTPN X, berkembang bersama rakyat. Wahyu “Melalui momentum ini ikatan mengutarakan rasa terima kasih yang butuhkan di lingkungan sekitar Pe­ terhadap warga masyarakat yang be­ mendalam atas sumbangan hewan santren. Terima Kasih PTPN X. Dan rada di sekitar lingkungan perusaha­ qurban yang diberikan. semoga ini menjadi ladang ibadah kita an dan masing-masing pihak akan semua,” jelasnya seraya mengambil dapat terus menjaga hubungan yang “Nantinya hewan qurban ini akan hewan qurban kepada pihak panitia. baik,” kata Slamet. kami bagikan kepada yang mem­ Slamet mengucapkan rasa syu­ kur dan terima kasih kepada selu­ ruh donatur baik dari manajemen, karyawan maupun pihak eksternal keluarga besar PTPN X yang telah berpartisipasi mengikuti kegiatan Idul Adha ini. Menurutnya, Idul Adha merupakan saat yang tepat bagi pe­ rusahaan untuk terus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar sekaligus membawa berkah bagi kemajuan perusahaan ke depannya, serta dapat terus memberikan kontri­ busi nyata kepada masyarakat secara berkelanjutan. Sementara itu, Ainur Rosidin salah satu penerima sumbangan he­ wan qurban yang berasal dari Pondok Pesantren Nur Muhammad di Gresik  Penyerahan hewan kurban dari Ibu Dwi Satriyo Annurogo www.ptpn10.co.id 11

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019  Kunjungan Dirkom PTPN X, Slamet Djumantoro bersama Direksi ke Pemkab Blitar. PTPN X Perluas HGU di Blitar Untuk meningkatkan produktivitas dan keamanan suplai dan berharap semoga HGU Ngusri bahan baku tebu khususnya di Pabrik Gula (PG) Ngadirejo, PT dibawah kendali PTPN X bisa se­ Perkebunan Nusantara (PTPN) X membeli Hak Guna Usaha (HGU) makin maju,” kata Rijanto. Ngusri. Lahan seluas 298 hektar tersebut berlokasi di Kabupaten Blitar. Untuk itu, sebelum proses tanam dilakukan, PTPN X Rijanto juga berpesan agar PTPN melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kebupaten Blitar. X segera bergerak cepat dalam men­ gurus perizinan yang dibutuhkan. „„Laporan: Siska Prestiwati merupakan tebu berkualitas sehingga Sebelumnya HGU Ngusri merupakan PTPN X berharap dukungan dari kebun dengan tanaman pokok kopi Tiba di Pendopo Ronggo Hadine­ Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar dan kakao. Dengan adanya peralihan goro Kabupaten Blitar, Direktur Ko­ untuk membantu PTPN X dalam up­ status hak milik dari PT Blitar Putra mersil PTPN X, Slamet Djumantoro aya mewujudkan Indonesia swasem­ ke PTPN X tentunya ada peralihan bersama jajarannya disambut baik bada gula. tanaman pokok dari kopi ke tebu. oleh Bupati Blitar Rijanto. Untuk kali pertama, Slamet bertemu langsung Bupati Blitar, Rijanto menyambut “Saran saya segera dilakukan pe­ dengan orang nomor satu di Kabu­ baik kedatangan Direktur Komersil rubahan perizinannya agar semuanya paten Blitar dalam rangka mening­ didampingi beberapa pejabat puncak bisa berjalan dengan lancar untuk katkan komunikasi dan silahturahmi. PTPN X. Turut hadir pula beberapa selamanya. Jangan sampai ada celah Kepala Dinas terkait dalam kegia­ yang bisa dimanfaatkan oleh pihak- “Dalam rangka mengembangkan tan tersebut. Rijanto sangat senang pihak tidak bertanggungjawab,” te­ lahan tebu, Kami sudah membeli dengan kedatangan rombongan dari gasnya. HGU Ngusri dari PT Blitar Putra se­ Kantor Pusat PTPN X, sebab selama luas 298 hektar,” terang Slamet. ini komunikasi yang sudah terjalin Sebab, tambah Rijanto, kegiatan antara Pemda Blitar dengan PTPN X produksi atau kegiatan budidaya dan Slamet menambahkan nantinya hanya melalui General Manager PG pengembangan usaha di HGU Ngusri tebu yang ditanam di HGU Ngusri Ngadiredjo saja. bisa terganggu bila sampai ada gang­ akan digiling di PG Ngadirejo. Se­ guan dari pihak-pihak yang meman­ lama ini, tebu yang berasal dari Blitar “Tentunya saya sangat senang faatkan celah yang ada. Tentunya hal ini tidak diinginkan oleh siapapun baik dari PTPN X maupun dari Pem­ da Blitar. 12 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas Dirkom: Kebun Ngusri Berpotensi Jadi Percontohan Di musim tanam 2019/2020, Pabrik Gula (PG) Ngadirejo akan memiliki “Maka dari itu, diharapkan HGU kebun baru seluas 298 hektar di Kabupaten Blitar. Kebun Hak Guna Ngusri dapat memiliki produktivas Usaha (HGU) Ngusri diharapkan menjadi pemasok bahan baku yang tinggi pula. Jangan sampai guru tebu berkualitas di PG Ngadirejo sekaligus menjadi tempat menguji kalah dengan muridnya.” tegasnya. kemampuan karyawan bagian tanaman dalam berbudidaya tebu. Selain bisa menjadi kebun percon­  Prosesi peresmian serah terima HGU Ngusri dari PT Blitar Putra kepada PTPN X tohan, Slamet menambahkan topografi HGU Ngusri ini adalah di lereng pen­ „„Oleh: Siska Prestiwati yang cukup lama yaitu satu setengah gunungan dan mempunyai ciri khas tahun. tersendiri. Maka, PG Ngadiredjo bisa Di musim giling tahun 2019, PT menggali dan menciptakan destinasi Perkebunan Nusantara (PTPN) X “HGU Ngusri ini diharapkan bisa wisata baru. Dimana HGU Ngusri ini melakukan kegiatan jual beli dengan PT menjadi percontohan untuk kebun tebu memiliki Bendungan Ngusri yang di Blitar Putra. Perusahaan perkebunan sendiri bagi PTPN X. Di sini kar­yawan bangun pada tahun 1990. ini membeli Kebun HGU Ngusri seluas tanaman PG Ngadirejo di uji kemam­ 298 hektar dan mempercayakan pen­ puannya agar bisa menghasilkan bahan “Jika dikelola dengan baik maka gelolaan Kebun HGU Ngusri tersebut baku tebu yang berkualitas,” ungkap Bendungan Ngusri ini bisa menjadi ke PG Ngadiredjo. Slamet pada acara Serah Terima HGU destinasi wisata baru bagi warga Blitar Ngusri dari PT Blitar Putra kepada ataupun Jawa Timur, bahkan dapat Direktur Komersil PTPN X, Sla­met PTPN X, di Desa Ga­dungan, Blitar (1/8) menjadi objek wisata nasional,” ung­ Djumantoro mengatakan PTPN X san­ kapnya. gat bersyukur akhirnya bisa mem­beli Slamet menambahkan bahwa PTPN kebun baru yang akan menjadi HGU X telah berhasil memperbaiki kebun di Ditempat yang sama, Perwakilan aset perusahaan di bawah naungan PG PG Takalar, PG Bone dan PG Camming. Direktur Utama PT Blitar Putra, Tori Ngadirejo. Untuk bisa membeli lahan Sekarang kebun disana telah memiliki Subiantoro menjelaskan proses jual beli seluas 298 hektar ini, diperlukan waktu produktivitas yang ja­uh lebih baik dari antara PT Blitar Putra dengan PTPN X, pada sebelumnya. setelah melalui beberapa pro­ses yang cukup panjang akhirnya pada tanggal 24 Juli 2019 akad jual beli tersebut bisa dilakukan. “Semog­ a dibawah naungan PTPN X, HGU Ngusri akan menjadi lebih baik, se­ma­kin maju dan kary­ awannya sejah­tera,” ujar Tori. Setelah proses serah diterima di­ lakukan, Direktur Komersil PTPN X bersama Perwakilan Direktur Utama PT Blitar Putra dan Camat Desa Ga­ dungan melakukan penanaman po­ hon di halaman depan kantor HGU Ngusri.  Direksi PTPN X usai peresmian serah terima HGU Ngusri dari PT Blitar Putra. www.ptpn10.co.id 13

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Peringati Hari Jadi, Mitratani Dua Tujuh Kenalkan Jusme Memperingati 24 tahun masa perjalanan karir PT Mitratani mulai banyak juga yang bergerak Dua Tujuh. Anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) diproduksi edamame. Nah, hari ini X yang bergerak di sektor frozen vegetable ini meluncurkan akan launching Jusme. Salah satu ‘Jusme’, jus edamame yang sehat, segar dan maknyuss! produk diversifikasi dan inovasi dari Mitratani Dua Tujuh. Saya harapkan  Peluncuran produk Jusme dari PT Mitratani Dua Tujuh. inovasi dan improvisasi berjalan ter­ us agar tetap unggul,” tutur Dwi. „„Laporan: SAP Jayanti mencapai 10.000 ton per tahun den­ gan utilisasi hampir mencapai 100 Di sisi lain, PTPN X dan Mitratani Jusme merupakan minuman persen. Dari keseluruhan produksi Dua Tujuh juga akan semakin agresif pengembangan produk dari edamame tersebut, sekitar 80 persen dian­ menggarap pemasaran dan penjualan yang selama ini menjadi komoditas taranya diekspor ke Jepang. Sebagian edamame dan produk-produk Mitra­ andalan PT Mitratani Dua Tujuh. lainnya dipasarkan ke Asia Tengah, tani Dua Tujuh lainnya. Diharapkan, Selama ini, selain dipasarkan dalam Timur Tengah, Australia dan Belanda edamame akan menjadi oleh-oleh bentuk beku atau frozen, edamame serta memenuhi pasar lokal. Dengan khas andalan wisatawan saat berkun­ juga dipasarkan dalam bentuk kering kondisi tersebut, ia meminta kepada jung ke Jember dan sekitarnya. atau crispy. manajemen Mitratani Dua Tujuh un­ tuk memperluas lahan dan mening­ Direktur Utama PT Mitratani Direktur Utama PTPN X, Dwi katkan kapasitas pabrik supaya dapat Dua Tujuh, Untung Mulyono me­ Satriyo Annurogo mengatakan, memenuhi permintaan pasar yang nambahkan, setelah launching pada edamame sudah menjadi ikon Ka­ terus bertambah. bulan Juli, Jusme akan mulai diprod­ bupaten Jember. ”Tidak hanya dike­ uksi pada September 2019 sebanyak nal di Indonesia tetapi juga dunia,” Dwi mengatakan, Mitratani Dua 240.000 botol. ”Pemasarannya di ujarnya. Tujuh masih menjadi pemimpin seluruh Indonesia. Mulai dari ujung pasar dalam produksi edamame. timur sampai ujung barat, distribusi Saat ini kapasitas produksi ”Tapi jangan lupa, sekarang sudah Jusme sudah kami konsep,” kata Un­ edamame PT Mitratani Dua Tujuh tung. Perayaan HUT MItratani Dua Tujuh kali ini, diawali dengan jalan sehat yang diikuti sekitar 3.000 karyawan serta masyarakat sekitar. Dengan penuh semangat, para direksi dari PTPN X dan PT Mitratani Dua Tujuh ikut berbaur dengan seluruh peserta yang hadir. Dikatakan Untung, pada saat jalan sehat Jusme akan dibagikan kepada seluruh yang hadir agar dapat memberikan saran terhadap produk tersebut. ”Yang pasti minuman ini bergizi, non-kolesterol dan maknyuss kalau diminum.” ujarnya. Setelah kembali ke kantor PT Mitratani Dua Tujuh yang berlokasi di Jalan Brawijaya, Wonosari, Man­ gli, Jember. Peserta jalan sehat berkesempatan mencicipi Jusme produksi PT Mitratani Dua Tujuh yang akan dipasarkan segera pada tahun ini. 14 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas PTPN X Raih Dua Untuk kesekian kalinya PTPN X berhasil meraih Penghargaan penghargaan dalam ajang Revolusi Mental Revolusi Mental Award. Pada kesempatan ini, penghargaan Award 2019 yang diterima meliputi ‘Silver Winner Kategori Indonesia Melayani’ dan ‘The Best CEO Aplikasi dan Program Revolusi Mental’. Ajang perhargaan yang diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta (19/9) diikuti oleh Perusahaan BUMN, Anak BUMN dan BUMD. „„Laporan: Valencia Aprilia Oetomo Penghargaan The Best CEO, juga disabet oleh Direktur Utama PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo dalam kategori Aplikasi dan Program Revolusi Mental. Peme­ nang kategori CEO merupakan pemimpin yang mampu memperkuat kinerja operasional melalui kemampuan leadership, pengolahan SDM yang baik serta mendo­ rong pencapaian target perusahaan secara maksimal. “Penghargaan ini merupakan hasil dari kerja keras segenap keluarga PTPN X. Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi serta kepercayaan yang diberi­ kan kepada PTPN X, dan kami akan terus berusaha mengimplementasi nilai-nilai revolusi mental dalam lingkungan kerja perusahaan” jelas Dwi saat mengu­ lang kesuksesan di tahun sebelumnya yakni memper­ oleh The Best Leader Revolusi Mental Gotong Royong Terbaik Anak Perusahaan BUMN 2018. Ajang tahunan ini diselenggarakan oleh BUMN Track bekerja sama dengan Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Acara ini bertujuan untuk mengukur implementasi Revolusi Mental dan menga­ presiasi kontribusi dari Badan Usaha Milik Nega­ ra (BUMN), anak perusahaan BUMN, Badan Penyelang­ gara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, BPJS Kese­ hatan dan perusahaan publik yang telah menjalankan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Pada 2nd Revolusi Mental Award tahun ini mengambil tema “Transformasi Korporasi: Revitalisasi Revolusi Mental”. Dalam ajang Revolusi Mental, PTPN X juga meraih penghargaan Silver Winner kategori Indonesia Me­ layani. Hal itu menjadi bukti bahwa PTPN X sangat menjujung tinggi dalam melayani masyarakat teru­ tama stakeholder. Beberapa pelayanan yang diberikan kepada stakeholder khususnya petani, yang diwujud­ kan dalam beberapa program unggulan antara lain; E-Farming, yaitu aplikasi yang memfasilitasi monitoring lahan dan pendaftaran areal secara online, pemberian Kartu Tani Sehat kepada 6.000 orang petani binaan, pemberian kredit dimana PTPN X bertindak sebagai avalis, bantuan irigasi, bantuan pupuk organik, bantu­ an mekanisasi, serta menyediakan layanan costumer. www.ptpn10.co.id 15

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019  Okta Prima (kiri), Peneliti Sie Teknologi & Prosesing sedang memberikan paparan terkait limbah tembakau. Dispertapa Blitar Studi Lapang di GLH Jember Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten juga menggandeng instansi terkait Blitar lakukan studi lapang pengelolaan limbah tembakau seperti perwakilan dari Badan Peren­ di Golden Leaf House (GLH) Jember pada Selasa (20/08). Acara canaan dan Pembangunan Daerah, ini dihadiri oleh 80 peserta yang terdiri atas petani tembakau, Dinas Komunikasi dan Informasi, pemandu lapang, penyuluh pendamping serta dinas terkait. serta Bagian Ekonomi dan Pengem­ bangan Sekretaris Daerah Pemerin­ „„Laporan: Sekar Arum dan para pelaku industri tembakau tah Kabupaten Blitar. pada umumnya,” jelasnya. Studi lapang kali ini bertujuan  un­ “Kami harap perwakilan dari in­ tuk membuka wawasan petani bahwa Sementara itu, menurut Hari stansi tersebut dapat memfasilitasi tembakau bukanlah hanya tentang Budi Harto sebagai Team Leader dari dan menjembatani keberlanjutan atas rokok kretek, rokok linting atau ce­ Dispertapa Kabupaten Blitar, menga­ program-program yang kami canan­ rutu saja, melainkan seluruh  organ­ takan bahwa petani yang didatangkan gkan”, ujar Hari yang juga menjabat nya dapat dimanfaatkan menjadi pada acara tersebut merupakan per­ sebagai Kepala Bidang Pengemban­ produk-produk  baru yang memiliki wakilan Gapoktan dari lima kecama­ gan SDM dan Pangan Dispertapa nilai tambah tinggi. tan, yakni kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar tersebut. Punggungrejo, Kanigoro, Talun, Peserta studi lapang melihat dan Sutojayan. Satu kelompok tani Sementara itu, Muhamma Rif’an langsung proses  pembuatan biochar, umumnya terdiri dari 20 hingga 25 dari Bappeda Blitar yang hadir se­ asap cair, briket dan pellet  tembakau. orang. Dan pihaknya membawa lima bagai peserta mengatakan informasi Mereka juga berkesempatan mengun­ orang sebagai perwakilan dari kelom­ dari Golden Leaf House membuatnya jungi  gudang pengering dan gudang pok tani. mendapatkan suatu terobosan baru pengolah Kebun Ajong Gayasan. bagi petani. Dengan terobosan baru “Kami sangat berterima kasih tersebut telah memberitahukan kepa­ Peneliti Sie Teknologi & Prosesing kepada Golden Leaf House (GLH) danya bahwa tembakau tidak hanya Puslit Tembakau Jember, Okta Pri­ Jember atas waktu yang telah diberi­ untuk pembuatan cerutu saja, namun ma, mengutarakan bahwa kunjungan kan. Bahkan peserta studi lapang bisa diolah menjadi berbagai produk tersebut menjadi spirit dan motivasi juga dapat melihat langsung proses  diversifikasinya. untuk memperkenalkan produk ber­ pembuatan biochar, asap cair, briket basis diversifikasi limbah tembakau dan pellet  tembakau. Mereka juga “Terimakasih untuk Golden Leaf pada khalayak umum. berkesempatan mengunjungi  gudang House untuk kesempatan yang telah pengering dan gudang pengolah Ke­ diberikan kepada kami untuk meli­ “Kunjungan yang diinisiasi oleh bun Ajong Gayasan,” ujarnya. hat semua proses dari awal hingga Dispertapa Blitar ini diharapkan da­ akhir dari gudang pengering ke gu­ pat membawa manfaat bagi Pemer­ Tak hanya berhenti pada studi dang pengolah hingga dapat melihat intahan Kota Blitar pada khususnya lapang semata, pihak penyelenggara praktik langsung untuk pembuatan produk-produk turunan dari tem­ bakau,” jelasnya. 16 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas Kunjungan di RS Perkebunan Jember berkunjung di hotel tersebut lengkap dengan tarifnya. Di Penang, Malay­ Dirut PTPN X Minta sia telah menerapkan sistem dengan Tingkatkan Layanan menjadikan RS sebagai tujuan wisata kesehatan. Karena itu, Dwi men­ Rumah Sakit (RS) di bawah naungan PT Nusantara Medika dorong agar rumah sakit di bawah Utama (NMU) terus menunjukkan perkembangan yang naungan PT NMU juga dapat segera semakin meningkat. Agar kinerjanya tetap maksimal, mengembangkan sistem serupa. pembangunan fisik dilakukan serta pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien terus dikembangkan. ”Kemudian mengenai pengem­ bangan yang sudah dilakukan, saya „„Laporan: SAP Jayanti kan hanya karena kondisi fisiknya sangat mengapresiasi semua itu. saja. Namun harus diimbangi dengan Saya minta harus ada grand design Dalam kunjungan kali ini, Direktur peningkatan pelayanan kesehatan. sehingga tidak sekedar tumbal sulam. Utama dan Direktur Komersial PT Misalnya, RS Perkebunan Jember 25 Perkebunan Nusantara (PTPN) X ”Bukan hanya karena fasilitas tahun ke depan akan menjadi seperti bersama Komisaris dan Direksi PT atau bangunannya yang bagus. Tapi apa, sudah ada grand design-nya,” NMU turut hadir di RS Perkebunan yang menjadi customer needs adalah tuturnya. Jember pada awal September lalu, pelayanan karena bagaimanapun rombongan sempat mengunjungi RS berkaitan dengan jasa. Dan jasa Direktur Utama PT NMU, dr Ary unit terbaru President Suite. Tiga sangat berhubungan erat dengan cara Sylviati, dalam kesempatan tersebut unit President Suite dibuka untuk agar dapat melayani sebanyak-ban­ menyampaikan laporan pendapatan merespon permintaan customer yang yaknya masyarakat.” ujar Dwi. dan realisasi laba-rugi. Hingga Mei menginginkan kamar perawatan 2019, realisasi pendapatan PT NMU yang lebih nyaman serta lebih terjaga Sebagai unit usaha yang berkaitan mencapai Rp 175,19M (115,06 persen privacy-nya. dengan bidang jasa, Dwi mengatakan dibanding periode yang sama 2018 bahwa saat ini semuanya berpacu atau 107,01 persen dibanding RKAP Direktur Utama PTPN X, Dwi dengan waktu. Di era digital, kemu­ 2019). Kemudian untuk realisasi biaya Satriyo Annurogo menyatakan rasa dahan akses menjadi keharusan. Ia sampai dengan Mei 2019 sebesar Rp bangganya terhadap RS Jember mencontohkan salah satu aplikasi 138, 70M (125,22 persen dianding Klinik. Ia mengingatkan, bahwa RS pemesanan hotel terkemuka yang periode yang sama 2018 atau 105,66 menjadi pilihan pertama pasien bu­ memudahkan pengguna dalam men­ persen dibanding RKAP 2019). Se­ gakses ketersediaan kamar sebelum mentara untuk realisasi laba-rugi sampai dengan Mei 2019 mencapai Rp 22,63M. ”Pencapaian tersebut sebesar 97,95 persen dibanding periode yang sama tahun 2018 atau 121,67 persen dibanding RKAP 2019,” jelas Ary.  Kunjungan kerja Dirut PTPN X didampingi Kepala RS Jember Klinik, dr. M. A. Burhansyah.  Dirut PTPN X memberi arahan saat Kunjungan kerja di RS Jember Klinik. www.ptpn10.co.id 17

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 286 Karyawan Terima Penghargaan Masa Pengabdian PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X memberikan penghargaan masa pengabdian kepada karyawan yang memiliki masa kerja 25, 30, dan 35 tahun. Secara keseluruhan, ada 286 karyawan tetap PTPN X yang berhak menerima penghargaan. „„Laporan: SAP Jayanti nurogo memberikan langsung piagam unit tempat kerja masing-masing. penghargaan kepada 18 orang karya­ Ia menambahkan, PTPN X pada Penghargaan yang diberikan wan yang terdiri dari karyawan tetap merupakan upaya untuk mening­ kantor pusat, direksi anak perusa­ tahun ini memang fokus untuk me­ katkan keterikatan antara karyawan haan serta General Manager pabrik ningkatkan kompetensi SDM (Sum­ dengan perusahaan. Dari total 286 gula. Sementara karyawan yang be­ ber Daya Manusia)-nya. Perusahaan orang yang berhak menerima, Direk­ rada di unit kerja PTPN X menerima telah mengirimkan banyak karyawan tur Utama PTPN X Dwi Satriyo An­ penghargaan masa pengabdian di untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. ”Ini menunjukkan PTPN X sangat  Dirut PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo menyerahkan piagam penghargaan kepada karyawan masa bakti 25, 30 dan 35 tahun. 18 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas Karyawan Tetap 2P5enTMgaaabhsdauiann Penerima Penghargaan Masa Pengabdian 25 Tahun  Dirut dan Dirkom PTPN X bersama Septo Kuswitjahjono, S.E Joko Setiono karyawan masa bakti 35 tahun Direktur PT Nusantara Medika Utama Asisten Muda Administrasi concern pada SDM-nya”, ujarnya. dan Verifikasi, Bagian PBJ Dengan kerja keras dari semua indi­ Dra. Noer Hariani vidu yang ada, ia berharap kinerja Saiful Bakri yang baik ini bisa terus ditingkatkan Asisten Urusan Analisa Bisnis dan Manajemen sehingga target-target yang ditetap­ Risiko, Bagian Perencanaan Strategis Asisten Muda Pengadaan Barang kan bisa tercapai bahkan bukan tidak dan Jasa, Bagian PBJ mungkin terlampaui. Ir. Totok Pranoto Kepada penerima penghargaan ia Auditor Pertama, Satuan Pengawas Intern berpesan agar dapat menjadi teladan bagi karyawan yang lain khususnya Karyawan Tetap 3P0enTMgaaabhsdauiann generasi muda. Dwi juga mengingat­ Penerima Penghargaan kan seluruh karyawan agar tetap Masa Pengabdian 30 tahun me­nunjukkan dedikasinya pada peru­ sahaan. ”Yang perlu diingat adalah Benny Sandjaya, S.E bukan seberapa lama saya bekerja untuk PTPN X tetapi seberapa be­ Direktur PT Mitra Tani Dua Tujuh Budi Cahyono, S.P sar yang sudah saya berikan kepada peru­sahaan”, pesan Dwi. Arif Suhariadi, S.E Kepala Urusan Quality Assurance, Bagian Tak lupa ia menyampaikan agar Kepala Bagian Akuntasi, Bagian Akuntansi Quality Assurance semua penerima penghargaan tetap bersemangat di sisa masa baktinya, Haryo Gunawan Wibisono Jujuk Ernawati sembari terus memberikan karya ter­ baik bagi perusahaan. Selain piagam Kepala Bagian Quality Assurance, Bagian Asisten Muda Aset Tetap, Bagian Umum dan penghargaan, ke-18 orang tersebut Quality Assurance Pengembangan Aset juga menerima medali emas dan uang tunai. Karyawan Tetap 3P5enTMgaaabhsdauiann Penerima Penghargaan Setelah menerima penghargaan Masa Pengabdian 35 Tahun dan ucapan selamat dari direksi PTPN X, secara bergiliran seluruh karya­wan Untung Mulyono Mudjiono yang hadir juga berkesempatan untuk memberikan ucapan selamat. Direktur Utama PT Mitra Tani Dua Tujuh Kepala Urusan Quality Assurance, Bagian Quality Assurance Miftakhul Munir, S.H., M.M Dra. Sri Wahyuni Pamudji General Manager Pabrik Gula PG Pesantren Baru Asisten Urusan Teknik Wilayah I, Bagian Teknik Ir. Mohammad Makrub, M.M Lestariningsih, S.E Peneliti Madya, Pusat Penelitian Jengkol Asisten Urusan Aset Tidak Tetap, Bagian Umum dan Pengembangan Aset Mohammad Samsul Hadi, SP Totok Hadi Prayitno Asisten Urusan Areal dan Budidaya, Bagian Budidaya dan Sapram Auditor Terampil, Satuan Pengawasan Intern ”Yang perlu diingat adalah bukan seberapa lama saya bekerja untuk PTPN X tetapi seberapa besar yang sudah saya berikan kepada perusahaan” www.ptpn10.co.id 19

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 DLH Kota Pati Studi Banding Proper Hijau PG Gempolkrep Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pati melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Gula (PG) Gempolkrep pada Jumat (12/7). Kunjungan Kerja (Kunker) tersebut bertujuan untuk  mengetahui upaya yang dilakukan PG Gempolkrep dalam segi pengelolaan limbah hingga mampu memperoleh predikat Proper Hijau. „„Laporan: Sekar Arum menggali informasi lebih dalam ten­ melalui instrumen informasi. tang Proper Hijau yang sudah diraih Upaya ini dilakukan melalui ber­ Dipimpin langsung oleh Tulus PG Gempolkrep. PG Gempolkrep Budiharjo selaku Sekretaris Dinas dipilih karena Pabrik Gula yang be­ bagai kegiatan seperti mendorong Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten rada di bawah naungan PTPN X ini perusahaan untuk menaati peraturan Pati, rombongan yang terdiri dari telah terlebih dahulu mendapatkan perundang-undangan melalui in­ instansi atau pelaku industrial yang Proper Hijau. sentif dan disinsentif reputasi, serta ada di Kota Pati tersebut diperlihat­ mendorong perusahaan yang sudah kan tahapan awal hingga akhir proses Program Penilaian Peringkat baik kinerja lingkungannya untuk pengelolaan limbah yang ada di PG Kinerja Perusahaan (PROPER) meru­ menerapkan produksi bersih (cleaner Gempolkrep. pakan salah satu upaya Kementerian production). Sejauh ini, kebanyakan Negara Lingkungan Hidup untuk perusahaan yang ada di Pati masih Menurut Tulus, latar belakang mendorong penaatan perusahaan memperoleh penilaian Proper Biru. dari kunjungan tersebut adalah untuk dalam pengelolaan lingkungan hidup “Kunjungan ini dimaksudkan 20 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas  Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati meninjau lokasi pengolahan limbah di PG Gempolkrep untuk sharing informasi mengenai  GM Gempolkrep, Arisson Sianipar menerima strategi maupun kebijakan yang di kunjungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati. terapkan PG Gempolkrep terkait pen­  Penyerahan cinderamata oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati,Tulus Budiharjo gelolaan limbah. Nah, dari sini juga kepada GM Gempolkrep, Arisson Sianipar. menjadi referensi kita untuk melaku­ kan pengawasan sekaligus memberi masukan kepada perusahaan yang ada di Kabupaten Pati untuk pengelo­ laan limbah dan bagaimana caranya mendapat proper hijau,” jelas Tulus. Sementara itu, Pjs. General Manager Pabrik Gula Gempolkrep, Arisson Sianipar menyambut baik kunjungan tersebut, iapun berharap bahwa kunjungan tersebut dapat memberikan manfaat bagi Kabupaten Pati kedepan. “Terima kasih atas kunjungan­ nya ke PG Gempolkrep. Kami merasa begitu terhormat karena dipilih oleh Kabupaten Pati sebagai tempat untuk studi banding perihal pengelolaan limbah. Semoga kunjungan ini dapat bermanfaat ke depan,” pungkasnya. www.ptpn10.co.id 21

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Jalin Kerjasama, Delegasi Laos Kunjungi PG Gempolkrep „„Laporan: Siska Prestiwati Upaya Pemerintah Republik Indone­  Menteri dari Perdana Menteri Laos, Alounkeo Kittikhoun didampingi Dirut PTPN X, Dwi Satriyo sia dalam mendorong Badan Usaha Mi­ Annurogo dan Dirut PT Enero, Izmirta Rachman. lik Negara (BUMN) agar terus berkem­ bang dan semakin maju terbukti nyata. pada Senin (26/8). Duta Besar Indone­ terinya dari bidang pertanian, bidang Salah satu bentuk upaya tersebut ada­ sia untuk Laos, Pratito Soeharyo men­ pekerjaan umum dan bidang penana­ lah dengan dibukanya kerjasama antar jelaskan bahwa kunjungan ini meru­ man modal. Mereka ingin mempelajari negara CLMV yakni Kamboja, Laos, pakan tindak lanjut dari MoU antara kemajuan teknologi Indonesia yang Myanmar dan Vietnam. Pertengahan Indonesia dan Laos. Dalam kunjungan akan mereka gunakan di Laos. tahun 2019 ini, Indonesia menjalin ker­ ini Menteri dari Kantor Perdana Men­ ja sama dengan Negara Laos di empat teri Laos membawa tiga wakil men­ “Total nilai investasi ini hampir bidang dengan nilai investasi kerjasama mencapai US$ 2 billion atau kurang yang diproyeksikan mencapai Rp 28 Triliun. Empat bidang tersebut meliputi kerja sama di bidang perkeretaapian yakni pembangunan jalur kereta dari Vietnam hingga Laos, bidang agrikul­ tur, bidang pertambangan timah dan potasium serta pemilihan batubara un­ tuk pembangkit listrik di Laos. Kerjasama di bidang agrikultur diwujudkan dalam kunjungan delegasi Laos ke Pabrik Gula (PG) Gempolkrep  Menteri dari Perdana Menteri Laos, Alounkeo Kittikhoun didampingi Dirut PTPN X saat kunjungan ke PG Gempolkrep. 22 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas lebih Rp 28 Triliun,” kata Pratito ke­  Menteri dari Perdana Menteri Laos, Alounkeo Kittikhoun mengamati produksi gula PTPN X pada wartawan di PG Gempolkrep, Ke­ di Pabrik Gula Gempolkrep Mojokerto. camatan Gedeg, Mojokerto. Usia 107 tahun PG Gempolkrep, Salah satu bentuk kerja sama Jadi Perhatian Delegasi Laos yang akan dijalin antara Indonesia dan Laos adalah ranah produksi gula Delegasi dari pemerintah Laos yaitu Alounkeo Kittikhoun sebagai Menteri dari kristal putih. Oleh sebab itu, delegasi Kantor Perdana Menteri Laos dan Somboun Phongsavanh sebagai Ketua Komite dari Laos meninjau proses produksi Pemegang Saham Pongsavanh Group, perusahaan minyak asal Laos disambut gula di PG Gempolkrep milik PTPN X. Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Annurogo dan General Manager (GM) PG Gem- Rencananya, Laos akan menyediakan polkrep beserta jajarannya saat berkunjung ke PG Gempolkrep. lahan di negaranya untuk membangun pabrik gula dengan kapasitas giling Alounkeo Kittikhoun mengakui bahwa kunjungannya ke Indonesia, terutama minimal 10.000 TCD. Pembangunan di Jawa Timur adalah untuk menindaklanjuti kunjungan Menteri BUMN, Rini M hingga pengoperasian pabrik gula Soemarmo, dengan Perdana Menteri Laos pada tiga bulan yang lalu. Dalam hasil tersebut akan bekerjasama dengan pertemuan itu, ada kesepakatan untuk bekerjasama di sektor agribisnis, yang salah pihak Indonesia yakni PT Perkebunan satunya terkait PG. Nusantara (PTPN) III, sebagai Holding PTPN Group. Produk gula pabrik terse­ Usai berdialog dan berkeliling pabrik gula untuk melihat proses produksi gula but akan dijual di Laos dan sekitarnya, kristal putih, Alounkeo Kittikhoun, mengaku terkejut dengan Pabrik Gula (PG) Tiongkok, serta di Indonesia sendiri. Gempolkrep di Mojokerto yang sudah berdiri dan operasional sejak tahun 1912. “Mereka meminta Indonesia untuk “Saya baru tahu ada PG yang sudah berdiri sejak tahun 1912 dan operasional membantu supaya mereka bisa market- dengan baik. Menjadi salah satu pabrik gula pertama di negara ini dan sekarang ing di sana. Di samping itu produk mer­ sudah pakai peralatan modern, itu cukup menarik,” kata Alounkeo. eka juga bisa memenuhi pasar di sini sendiri yang saat ini kurang. Jadi seba­ Kittikhoun menjelaskan bahwa letak geografis Laos yang berada di tengah- gai produksi Indonesia untuk ketahanan tengah, dekat dengan China, Thailand, Vietnam, dan tidak jauh dari Jepang dan pangan,” terangnya. Pratito berharap, Korea Selatan, merupakan salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan pasca kunjungan delegasi Laos di tanah ekonomi di Laos meningkat pesat khususnya dalam hal ekspor-impor. air, kerjasama yang sudah disepakati bisa segera direalisasikan. Selain itu, Pemerintah Laos, lanjut Kittikoun akan menyiapkan lahan dan memberi investasi Indonesia di Laos diharapkan kesempatan pemerintah Indonesia melalui BUMN, salah satunya PT Perkebunan dapat berjalan lebih lancar. Nusantara (PTPN) III, sebagai holding PTPN Group, untuk mengembangkan PG di Laos.  Direksi PTPN X dan delegasi pemerintah Laos. “Kami siapkan tahun ini melakukan kajian, tahun kedua pembangunan, dan saya kira tahun ketiga, sudah mulai operasional PG kami di Laos. Tergantung proses administrasi dan kajian hukumnya. Kalau bisa lebih cepat lebih baik,” lanjut Kittikhoun. Di tempat yang sama, Direktur Utama PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo menga- takan PG Gempolkrep merupakan pabrik gula PTPN X dengan kapasitas produksi terbesar yakni 7.200 TCD. Selain itu, PG Gempolkrep merupakan pabrik gula yang terintegrasi dengan pabrik bioetanol, yakni PT Energi Agro Nusantara (Enero). “Ta- hun 2018 lalu, PG Gempolkrep berhasil memproduksi 72.366 ton gula, yang artinya telah memberikan kontribusi sebesar 22 persen dalam total produksi gula PTPN X,”tandasnya. www.ptpn10.co.id 23

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Direksi Tandai Panen Perdana Tembakau Kebun Kertosari Kebun tembakau PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X melakukan panen perdana. Panen perdana dilaksanakan pada awal bulan Juli di Kebun Kertosari. 24 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas  Direksi PTPN X bersama karyawan dan tokoh masyarakat memperlihatkan hasil panen perdana tembakau di Kebun Kertosari Jember. „„Laporan: SAP Jayanti Selama beberapa tahun terakhir tahun ini manajemen memang luas tanaman tembakau menga­ menargetkan produksi daun kuali­ Pada tahun ini, Kebun Kertosari lami penurunan dan di tahun ini tas NW sebesar 35 persen. Namun menargetkan menanam di lahan PTPN X hanya menanam seluas ia berharap Kebun Kertosari bisa seluas 250,121 Ha dengan produksi 500 Ha untuk Kebun Kertosari dan melampauinya. “Targetnya memang daun hijau sebesar 17.539 kg/ha Ajong Gayasan. Meski demikian, 35 persen. Tapi kalau bisa 40 persen dan daun kering sebesar 1.662 kg/ luas tanam akan kembali ditambah untuk daun kualitas NW,” katanya di ha. Selain dari sisi produktivitas, jika mampu mengoptimalkan hasil Kebun Gambirono, Jember. pada panen tahun ini juga sangat produksi. Leo-panggilan akrab Gomo Tu­ ditekankan mengenai peningkatan Dwi mengingatkan, dalam usaha manggor mengatakan, tantangan kualitas. tembakau, penanaman hingga petik utama pada tanaman tembakau Direktur Utama PTPN X, Dwi masih 50 persen dari total proses. adalah hama trip. Oleh sebab itu, Satriyo Annurogo mengatakan, ta­ Kinerja on farm yang bagus tentu­ pemberantasan terhadap hama akan hun ini merupakan tahun kualitas nya harus diikuti dengan proses pen­ terus diintensifkan. untuk tembakau. Hal ini terlihat dari golahan yang bagus pula, mulai dari Untuk menghasilkan produksi meningkatnya target daun kualitas saring rompos, fermentasi, sortasi, sesuai dengan target yang ditetap­ NW (Natural Wrapper) dalam usaha tembakau, penanaman hingga petik kan, dibutuhkan daun yang memiliki harga lebih masih 50 persen dari total proses. Kinerja on farm yang utuh dengan panjang tinggi dibandingkan den­ yang bagus tentunya harus diikuti dengan proses sesuai yang diharapkan. gan grade lainnya. ”Kalau tidak hanya akan pengolahan yang bagus pula, mulai dari saring jadi filler yang harganya Jika sebelumnya rompos, fermentasi, sortasi, hingga pengepakan. rendah. Pada tahun 2019 produksi daun kualitas NW hanya 22-25 persen, kita harus mampu mini­ tahun ini akan ditingkatkan hingga hingga pengepakan. “Jangan sampai malkan.” ujarnya. Diharapkan pada minimal 35 persen. Daun utuh juga lengah pada saat pengolahannya.” 12 Oktober mendatang semua tana­ ditingkatkan menjadi 95 persen. Tegas Dwi. man yang dipanen sudah masuk ke Dan hal tersebut dapat dicapai se­ Mewakili PTPN X, Dwi juga gudang pengolahan. lama SOP dijalankan dengan baik. mengucapkan terima kasih kepada Pada kesempatan kali ini PTPN Sementara dari sisi produktivi­ BSB karena telah memberikan du­ X juga membagikan 200 paket tas, ia berharap juga terjadinya pen­ kungan pada produksi tembakau sembako kepada warga di sekitar ingkatan. Dari yang semula rata-rata tahun ini. Ia berharap kerjasama Kebun Kertosari. Diharapkan, pa­ hanya 19 ton/ha menjadi 20 ton/ha. antara PTPN X dan BSB dapat terus ket sembako ini dapat bermanfaat ”Saya optimis produksi dan kualitas terjalin dengan baik. bagi penerimanya. Pemberian paket tembakau Kebun Kertosari akan leb­ GM Kebun Kertosari, Gomo Tu­ sembako ini juga merupakan wujud ih baik dari sebelumnya,” ujarnya. manggor mengatakan, pada panen BUMN Hadir untuk Negeri. www.ptpn10.co.id 25

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Mojo-01 Jadi Varietas Unggulan P10H 26 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas „„Laporan: Sekar Arum PT Perkebunan Nusantara X (PTPN) X semakin berupaya men­ ingkatkan kinerjanya, baik di sisi on farm maupun off farm. Salah satu upaya di sisi on farm yakni dengan dilakukannya peningkatan produktivi­tas melalui program P 10 H. Program ini merupakan terobosan PTPN X guna mencapai target hab­ lur minimal 10 Ton per Ha (Hektar). Sehingga dalam rangka mendukung program tersebut, dilakukanlah tebang perdana di Kebun Tebu Karang Jeruk pada Rabu (04/9). Kebun yang berlokasi di Kabupaten Mojokerto ini merupakan demoplot dari program P 10 H dengan luas area 3,22 Ha. Direktur Operasional PTPN X, Aris Toharisman, menjelas­ kan bahwa saat ini PTPN X terus berfokus untuk melakukan pe­ nataan pola tanam, pemilihan varietas, pengaplikasian pupuk, hingga pengelolaan tata air dan upaya intensifikasi lainnya. “Kami harap dengan adanya program P10H dapat menin­ gkatkan gairah petani untuk menanam tebu secara intensif, yang berujung pada peningkatan produktivitas dan kes­ ejahteraan petani tebu”, terangnya. Untuk varietas yang ditanam di Kebun Tebu Karang Jeruk, tambah Aris, adalah Mojo 01 yang merupakan tebu lokal mi­ lik daerah Mojokerto yang mempunyai rendemen tinggi dan produktivitas yang tinggi. Varietas ini cocok untuk tipologi lahan bertekstur berat sampai ringan dengan pengairan yang cukup. Mojo 01 sendiri menjadi varietas unggulan program P 10 H. Sementara itu, adanya varietas Mojo 01 rupanya disambut baik oleh Ketua APTR PTPN X, H. Mubin. Menurutnya, dengan kondisi iklim seperti ini diperlukan penyediaan varietas baru yang mampu berproduksi tinggi. “Tebu merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang ditargetkan mencapai swasembada gula konsumsi pada 2019 dan swasembada industri pada 2025. Namun permasala­ han yang dihadapi adalah berbagai varietas yang sudah digu­ nakan oleh petani telah mengalami penurunan produktivitas dan rendemen,” jelasnya. Untuk itu, Ia berharap kehadiran varietas Mojo 01 ini mampu menjawab kebutuhan para petani tebu di wilayah Mojokerto dan sekitarnya yakni varietas yang mempunyai produktivitas dan rendemen yang tinggi. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Soelistiyo­ wati, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menuturkan bahwa Mojo 01 adalah varietas kebanggaan masyarakat Mo­ jokerto. Dengan produktivitas yang tinggi ini, diharapkan da­ pat menjadi contoh bagi para petani lainnya untuk menanam varietas Mojo 01. “Ke depan saya akan sosialisasi ke semua daerah di wilayah Mojokerto agar dapat menanam varietas ini sehingga Mojok­ erto dapat menjadi lumbung gula seperti di tahun 1990-an,” pungkasnya.  www.ptpn10.co.id 27

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 D:\\PTPNX-Magz\\EDISI_33\\fo­ to\\sosialisasi kts djombang baru\\1. Petani tebu asal Lamongan menun­ jukkan Kartu Tani Sehat di PG Djom­ bang Baru.jpg PT NMU Sosialisasikan KTS ke Petani PG Djombang Baru Setelah diluncurkan pada Bulan Juni lalu, PT Nusantara „„Laporan: SAP Jayanti Medika Utama (NMU) terus mensosialisasikan manfaat dan kegunaan Kartu Tani Sehat (KTS) kepada para petani yang Dalam kesempatan tersebut, menjadi mitra pabrik gula di PTPN X. Sosialisasi diantaranya sekitar 30 orang petani yang hadir dilakukan ke petani di lingkungan PG Djombang Baru. di gedung pertemuan PG Djombang Baru mendapatkan penjelasan men­  Pemeriksaan kesehatan untuk petani tebu di acara sosialisasi Kartu Tani Sehat di PG Djombang Baru. genai nilai lebih bagi pemegang KTS. ”Dengan KTS ini, petani yang memer­ iksakan kesehatannya di rumah sakit- rumah sakit PT NMU akan mendap­ atkan pelayanan lebih dibandingkan pasien umum,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Manusia PT NMU, M. Imron. Nilai tambah yang dimaksud diantaranya adalah adanya diskon hingga 10 persen, kecepatan untuk mendapatkan pelayanan hingga home visit. ”Nanti akan ada jalur eksekutif, tidak perlu antri. Bisa langsung da­ tang, menunjukkan KTS dan akan langsung dilayani,” imbuhnya. Selain itu, KTS juga bisa digu­ nakan untuk layanan di radiologi, 28 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas akupuntur, baby spa serta klinik  Presentasi kepala RS Gatoel di acara penyerahan dan sosialisasi Kartu Tani Sehat bagi petani tebu di kecantikan. Bahkan pasien juga bisa PG Djombang Baru. mendapat layanan ambulans gratis setelah rawat inap untuk dalam kota. H. Nur Shokib, petani tebu dari kan kesehatan petani karena menjadi KTS ini bisa digunakan di RS milik Dusun Pedes, Desa Sukorejo, Keca­ lebih mudah dan terjangkau untuk PT NMU serta 19 klinik yang ada di matan Perak, Jombang mengapre­ berobat. bawahnya. siasi adanya KTS ini. Apalagi untuk dirinya yang belum memiliki BPJS. ”Kalau kesehatan terjamin, kerja GM PG Djombang Baru Edwin Ri­ juga jadi lebih tenang. Apalagi banyak sananto menambahkan, bagi PTPN X ”Selama ini kalau periksa ke dok­ petani ini yang sudah tua-tua,” kata dan PT NMU, petani tidak hanya mi­ ter praktek karena saya tidak punya Shokib. Ia berharap keberadaan kartu tra bisnis. Tetapi lebih dari itu, petani BPJS. Dengan ini, saya bisa ke RS,” ini akan terus berlanjut dan bertam­ adalah bagian tidak terpisahkan dari ujarnya. Ia yakin dengan adanya KTS bah fasilitasnya serta bisa digunakan keberadaan PG Djombang Baru dan ini akan dapat membantu meningkat­ untuk keluarga petani. PTPN X sehingga masalah kesehatan­ nya juga mendapat perhatian. “PG Djombang Baru menjadi salah satu unit yang pertama meluncurkan sete­ lah launching di kantor pusat. Hal ini menunjukkan bahwa petani adalah bagian tak terpisahkan dari PG Djom­ bang Baru dan PTPN X,” ujar Edwin. Saat ini, manfaat yang disebut­ kan tadi memang baru bisa dirasa­ kan bagi petani atau pemilik kartu saja. Namun ia berharap nantinya layanan ini tidak hanya mengcover petaninya saja tetapi juga keluarga petani. ”Kami berharap akan terus muncul terobosan-terobosan baru sehingga layanan yang bisa diberikan kepada petani akan terus bertambah. Dan nantinya tidak hanya dirasakan petaninya saja tetapi juga keluarga serta orang-orang yang dipekerjakan di lahan milik petani tersebut,” tutur Edwin.  Direksi, karyawan PTPN X dan PT NMU bersama perwakilan petani tebu usai kegiatan sosialisasi dan penyerahan Kartu Tani Sehat. 29 www.ptpn10.co.id

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019  Dirkom PTPN X, Slamet Djumantoro dalam sesi tanya jawab sosialisasi pencegahan kecurangan dan whistleblowing system di Kantor Pusat PTPN X. PTPN X Gelar Sosialisasi Pencegahan Kecurangan PTPN X melaksanakan Sosialisasi Pencegahan Kecurangan dan Whistle Blowing System (WBS) pada Rabu (7/8), bertempat di Kantor Pusat PTPN X. Acara yang dihadiri langsung oleh Chandra M.Hamzah, mantan Wakil Ketua Bidang Penindakan Informasi dan Data KPK mengundang segenap karyawan PTPN X dari tingkat TOP Management hingga level di bawahnya. „„Laporan: Sekar Arum Sosialisasi ini bertujuan untuk melakukan pencegahan terjadinya pelanggaran atau penyimpangan da­ lam pengelolaan perusahaan, guna mewujudkan perusahaan yang bersih dan sehat.Ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran Menteri Pendayagu­ naan Aparatur Negara dan Refor­ masi Birokrasi Nomor: 08/M.PAN- RB/06/12 tentang Sistem Penanganan Pengaduan (Whistle Blower System) Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerin­ tah Daerah. Dalam sambutannya, Direktur Utama PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo mengutarakan bahwa pelanggaran  Dirut PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo.  Chandra M. Hamzah, pemateri 30 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas terhadap prinsip-prinsip tata kelola  Karyawati PTPN X berfoto di sela acara sosialisasi di Kantor Pusat. perusahaan baik itu pedoman perilaku, serta peraturan yang berlaku di peru­ gan dan kecurangan di lingkungan pe­ seoptimal mungkin secara internal. Se­ sahaan adalah hal yang harus dihindari merintahan. Secara institusional segala hingga, exposure dan dampak negatif di tubuh PTPN X. isu terkait dugaan penyimpangan, pe­ terhadap reputasi perusahaaan atas langgaran dan praktek KKN di lingkun­ isu-isu tersebut yang dapat merebak ke “Sosialisasi ini merupakan sebuah gan perusahaan dapat dideteksi sedini ranah publik, dapat terkelola dengan bentuk keseriusan perusahaan bagi mungkin dan diatasi penyelesaiannya lebih baik,” jelasnya. penegakan prinsip-prinsip aturan yang berlaku sehingga menciptakan situasi  Karyawan PTPN X berfoto di sela acara sosialisasi di Kantor Pusat. kerja yang bersih dan bertanggung­ jawab,” paparnya. Dwi pun berharap seluruh insan PTPN X mampu memegang teguh komitmen untuk secara aktif melaku­ kan pencegahan terhadap hal-hal atau kegiatan yang berpotensi merugikan perusahaan. Sehingga dengan adanya sosialisasi tersebut  dapat menyadark­ an semua pihak untuk berani bertindak dalam pencegahan pelanggaran, salah satunya melaporkan tindakan yang diketahui. Sementara itu, Chandra M.Hamzah, mantan Wakil Ketua Bi­ dang Penindakan Informasi dan Data KPK mengatakan, sosialisasi ini meru­ pakan bentuk komitmen dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi dan memperkuat penerapan good governance. Tujuan akhir dari sosialisasi ini adalah untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN. “WBS merupakan salah satu pilar utama sistem pengendalian internal dalam mencegah praktek penyimpan­  Dirut PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo bersama karyawan usai sosialisasi pencegahan kecurangan dan whistleblowing system di Kantor Pusat PTPN X. 31 www.ptpn10.co.id

varietas PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Inovasi Penelitian Tembakau Jember Olah Limbah Jadi Peluang „„Laporan: Siti Nur Halimah jadi pelopor dalam ranah pengelo­ itu didapuk sebagai narasumber dari laan sampah. Peserta diajarkan cara PTPN X mengulas tentang varian di­ Tidak hanya daun, Penelitian memilah sampah, dan mengkreasi­ versifikasi produk limbah tembakau Tembakau Jember membuktikan kannya ke dalam bentuk yang tepat yang dapat diduplikasi dengan biaya bahwa organ tembakau yang lain juga guna. Kegiatan ini memberi dampak terjangkau.“Hal tersebut diharapkan mampu disulap menjadi beragam positif untuk menumbuhkan jiwa kre­ mampu menumbuhkan kemandirian produk hilir bernilai tinggi. Apa saja atifitas dalam ‘menyihir’ barang be­ petani untuk menghasilkan produk- dan bagaimanakah sepak terjang un­ kas menjadi barang yang bermanfaat, produk senada yang nantinya bisa tuk mewujudkan diversifikasi produk berkualitas, dan memiliki nilai jual. digunakan dan diaplikasikan sendiri tersebut? Simak ulasannya dalam oleh petani. Intinya dari tembakau, salah satu agenda Penelitian Tem­ Talkshow ini menghadirkan tiga oleh tembakau, dan untuk tembakau” bakau Jember berikut ini. narasumber yakni Peneliti dari Pe­ tutur Okta. Produk kaya manfaat nelitian Tembakau Jember PTPN X, tersebut antara lain biochar, hand- Talkshow Pengelolaan Sampah Direktur Yayasan Literasi Indonesia, sanitizer, sabun padat, dan asap serta expert yang berasal dari Kam­ cair. Selain itu, ada dua produk yang Kampung Recycle—sebuah ko­ pung Recycle. Ketiga narasumber berpotensi menjadi energi alternatif; munitas peduli lingkungan di Kota tersebut gencar membagikan penge­ yakni briket dan pellet. Jember—menggelar talkshow ber­ tahuan dalam bidangnya masing- tema lingkungan di dua kabupaten, masing. Pengembangan Energi yakni Jember dan Bondowoso. Talk- Alternatif Berbasis show yang telah menjadi agenda Peduli Lingkungan Limbah Biomassa rutin ini berfokus untuk mengedukasi Dengan Olah Limbah masyarakat mengenai berbagai cara Upaya pemanfaatan limbah pengelolaan sampah. Dihadiri lebih Sejalan dengan misi meningkat­ tembakau menjadi bioenergi selaras dari 50 peserta, acara ini bertempat kan kesejahteraan masyarakat dan dengan dua kebijakan bioenergi di di Resto & Wisata Pemandian Tasnan menjaga kelestarian lingkungan un­ Indonesia, yakni Peraturan Presiden Baru Bondowoso pada Rabu (14/8) tuk kebaikan generasi masa depan, No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Rumah Makan Gizi Sukowono PTPN X tak hanya berfokus men­ Energi Nasional dan Peraturan Men­ Jember pada hari berikutnya. dulang laba korporasi, namun juga teri Energi dan Sumberdaya Mineral peduli terhadap kegiatan produksi RI No. 39 Tahun 2017 tentang Pelak­ Nurul Hidayat, pendiri Kampung yang bersifat ecofriendly. Salah sa­ sanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Recycle, mengungkapkan bahwa tunya adalah pemanfaatan limbah Energi Baru dan Energi Terbarukan talkshow ini merupakan tahap awal tembakau yang selama ini hanya dit­ serta Konservasi Energi. guna membentuk sebuah kelompok imbun atau dibakar saja. di suatu daerah yang mampu men­ Selain untuk ketenagalistrikan, en­ Okta Prima Indahsari yang saat 32 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 varietas  Suasana diskusi Calon Penggerak Bank Sampah di Bondowoso. manfaat dan memiliki nilai komersil. ergi terbarukan digunakan untuk kep­ yang kerap ditemui pada kebun tem­ Promosikan erluan rumah tangga, komersial dan bakau. Golden Leaf House (GLH) industri yang penggunaannya dapat mengurangi konsumsi energi fosil. Sedangkan briket batang tem­ Usai paparan mengenai peman­ bakau memiliki keunggulan yakni faatan limbah tembakau, banyak Antusiasme Audiens durasi nyala yang 1,5 kali lebih lama peserta yang tertarik mengetahui dibanding briket batubara. Briket lebih lanjut mengenai seluk - beluk Materi yang dipaparkan oleh Okta batang tembakau juga berpotensi tembakau. Untuk itu, Okta mem­ Prima mampu menarik perhatian mensubstitusi penggunaan briket promosikan bahwa kini PTPN X peserta yang mayoritas berprofesi batubara di gudang pengolah, karena memiliki Wisata Edukasi Tembakau sebagai petani tembakau. Peserta di tidak menyebabkan perubahan visual dan Produk Hilir Tembakau berta­ Kabupaten Bondowoso lebih tertarik maupun taste daun tembakau yang juk Golden Leaf House (GLH). GLH dalam pemanfaatan limbah tembakau tengah difermentasi. mengusung konsep One Stop Learn- menjadi asap cair, sementara di Ka­ ing. Artinya, ada banyak hal yang bupaten Jember lebih tertarik dalam Peserta dari kedua kabupaten bisa ditawarkan kepada pengunjung pembuatan briket. Asap cair, lanjut tersebut mengaku mendapatkan mulai dari pemaparan pohon industri Okta, mampu membasmi Ulat Grayak pengetahuan dan wawasan baru bah­ tembakau, display ragam produk di­ wasanya semua organ tembakau ber­ versifikasi tembakau, serta pelatihan dalam mempraktikkan pengolahan limbah tembakau secara langsung. Selain itu, dalam jangka menen­ gah, GLH juga akan menyediakan perpustakaan digital untuk menga­ komodasi kebutuhan pengunjung dalam dunia literasi pertembakauan, khususnya jejak keilmuan tentang tembakau di masa lampau. Okta berpesan bahwa pengolahan limbah sejatinya tidak hanya berori­ entasi pada kegiatan yang bersifat ramah lingkungan dan upaya mencari add value, namun kegiatan ini se­ layaknya juga mampu menginspirasi masyarakat untuk lebih produktif dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dan tersebar di sekitar kita. www.ptpn10.co.id 33

rendemen rencana & Ide Manajemen PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 PTPN X Segera Garap Lahan HGU Ngusri „„Laporan: Sekar Arum Ngadirejo dan struktur tanah yang Haryo Gunawan Wibisono baik untuk pengembangan budidaya Kepala Bagian Quality Assurance (QA) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X tebu serta memiliki sumber air alam terus melakukan berbagai pengem­ berupa sungai dan waduk Ngusri. Secara bertahap, HGU Perkebu­ bangan usaha, salah satunya dengan nan Ngusri akan dikembangkan tana­ pembelian Hak Guna Usaha (HGU) “Lahan perkebunan Ngusri yang man tebu hingga mencapai 200 Ha Lahan Perkebunan Ngusri di Bli­ dibeli PTPN X seluas 298 Ha. In­ atau 67% dari luas area lahan, selain tar. Upaya ini dilatarbelakangi dari vestasi yang dibutuhkan untuk pem­ itu juga akan dikembangkan unit pengembangan perusahaan melalui belian HGU lahan perkebunan Ngusri usaha lain seperti, Agrowisata dan Proyek Penyertaan Modal Negara sebesar 55 miliar rupiah. Kebun ini Agrobisnis Pengemukan Sapi. (PMN). diharapkan bisa menjadi perconto­ han untuk tebu sendiri milik PTPN Dengan dikelolanya HGU Perke­ PTPN X terus melakukan ber­ X.” terang Haryo – sambil menam­ bunan Ngusri oleh PTPN X, di­ bagai inovasi yang terbaik agar bahkan HGU Ngusri segera digarap. harapkan hasil produksi akan lebih produksi Pabrik Gula (PG) dapat optimal. Serta dari potensi yang terus melampaui target. Salah satu­ “Namun, kekurangan lahan ada lahan ini dapat dikembangkan nya, dengan peningkatan kapasitas perkebunan Ngusri adalah terdapat untuk menambah bahan baku di PG giling. Dengan adanya perluasan dalam kandungan bahan organik Ngadirejo. lahan diharapkan dapat memenuhi yang rendah yaitu kurang dari 2%, kebutuhan bahan baku tebu. di mana ini merupakan hasil analisa tanah yang dilakukan oleh Pusat Pe­ Kepala Bagian Quality Assurance nelitan Gula. Untuk meningkatkan (QA), Haryo Gunawan Wibisono, bahan organik tersebut upaya yang mengatakan bahwa upaya ini me­ dapat dilakukan dengan penambahan mang harus dilakukan mengingat bio kompos secara rutin. Bio kompos jumlah bahan baku tebu yang ada yang digunakan merupakan hasil semakin terbatas. Lahan perkebunan dari limbah blotong dan abu ketel PG Ngusri sendiri dipilih karena tipologi Ngadirejo yang sekarang diolah di lahan yang sesuai dengan kriteria dari Unit Produksi Kompos HGU Sumber PTPN X yaitu lokasi dekat dengan PG Lumbu.” lanjutnya 34 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Uang Investor Tersimpan di Rekening Kustodian Dana investasi nasabah masuk ke rekening khusus investani atas nama koperasi karyawan PTPN X sebagai lembaga kustodian investani.ptpn10.co.id Penggunaan Dana oleh Pengelola Harus Berdasar INVESTANI Rencana sambiroto project run Penggunaan dana oleh pengetola Proyek ke II investani yang akan digiling harus berdasar rencana yang ke PG Gempolkrep tahun 2020 dibuat dan diverifikasi sebelum project dibuka. sehingga akan 436 lembar saham investasi setiap pencairan dana juga dapat diketahui progress pekerjaan Lapangan Pencairan Dana Diverifikasi Berbagai Pihak dengan Kewenangan Berbeda Tidak ada satu pihak di investani yang memiliki kewenangan khusus untuk melakukan pencairan dana. bahkan pihak kustodian tidak bisa melakukan transfer dana tanpa request dari pengelola dan tim investani 500K 3,8ha 13-21% Pengawasan oleh Berbagai Pihak Secara Berkala per lembar saham Investor akan mendapat laporan pengelolaan proyek secara berkala. Laporan berisi progress pekerjaan dan penggunaan dana oleh pengetola disertai bukti kuitansi dengan materai Luas Lahan ROI Investor Monitor by Integrated yang dikelola System Selain laporan pengelola, tim investani dapat memonitor laporan panen berdasar data sistem SAP yang sudah best practice untuk menghindari laporan yang tidak sesual di lapangan Investani Crowdfunding Bagi Hasil Langsung dari Perusahaan Tenang, Karyawan Senang Kustodian ke Investor Bagi hasil Langsung ditransfer oleh koperasi karyaw­ an ke rekening investor ptpn10.co.id Evaluasi Setiap Proyek PT Perkebunan Nusantara X Kami akan rnengevaluasi setiap proyek dan pengel­ola proyek @ptpnx (+62)31 3523143 sehingga kami berupaya untuk sungguh sungguh menjawab investani.ptpn10.co.id kepercayaan investor dengan mempertahankan ROI dan 35 menghindari conlict of interest www.ptpn10.co.id

tebu potensi badan usaha PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 PTPN X Bangun Pabrik Kompos Berbahan Limbah Maksimalkan pengelolaan limbah pabrik dengan blotong dan abu ketel, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X akhirnya membangun Pabrik Kompos. Produksi kompos yang dihasilkan nantinya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan kebun Tebu Sendiri (TS). „„Laporan: ketel yang selama ini dari unit cost pada tahun 2020 akan dikembangkan menjadi unit profit, selain itu juga menjadi 4,5 Ha dengan kapasitas SAP Prajayanti dan Sekar Arum dalam rangka upaya perbaikan unsur produksi mencapai 20.000 ton per hara lahan tebu sendiri. tahun. Terakhir untuk Unit Produksi Kepala  Bagian Quality Assurance Kompos Emplasmen Bandung saat (QA),  Haryo  Gunawan mengung­ Unit Produksi Kompos HGU ini dibangun di area seluas 1,5 Ha kapkan bahwa pabrik kompos yang Djengkol saat ini dibangun di area se­ dengan kapasitas produksi kompos di bangun oleh PTPN X telah berop­ luas 2 Ha dengan kapasitas produksi mencapai 7000 ton per tahun. erasi di tiga lokasi yaitu Unit Produksi kompos mencapai 9.000 ton per Kompos HGU Djengkol – Pabrik Gula tahun dan pada tahun 2020 akan “Produksi kompos diutamakan (PG) Pesantren Baru, Unit Produksi dikembangkan menjadi 6 Ha dengan untuk pemenuhan kebutuhan tebu HGU Sumberlumbu – PG Ngadiredjo kapasitas produksi mencapai 27.000 sendiri, kelebihan dari produksi akan dan Unit Produksi Kompos Bandung ton per tahun. Sementara untuk Unit dikomersilkan untuk petani tebu – PG Gempolkrep. Produksi Kompos HGU Sumber­ rakyat. Investasi dana yang diper­ lumbu dibangun di area seluas 3,5 Ha untukkan untuk membangun pabrik Tujuan dari pembangunan pabrik dengan kapasitas produksi kompos kompos tahun 2019 sebesar 5 miliar kompos adalah untuk mengelola mancapai 16.000 ton per tahun dan rupiah untuk 3 lokasi produksi,” limbah pabrik yaitu blotong dan abu  Penempatan kompos dalam kemasan karung. 36 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 tebu terang Haryo.  Salah satu alat berat penunjang pembuatan kompos. Ia pun berharap bahwa, pemban­ Meritjan saja namun akan ditambah­ kompos juga akan turun. Untuk gunan pabrik kompos dapat menam­ kan dengan blotong dan abu ketel jangka panjang mungkin mikrobanya bah bahan baku tebu dan juga men­ dari PG Modjopanggung. Karena akan ditambah. Jadi pemberiannya ingkatkan produktivitas kebun serta menggunakan bahan baku blotong mungkin 1 ha tidak 10 ton tapi 5 ton sebagai unit pendapatan baru bagi dan abu ketel, produksi kompos pun saja cukup. Meski lebih sedikit, na­ perusahaan. Tidak menutup kemung­ tergantung pada proses produksi mun karena mikrobanya diperkaya kinan kedepannya akan ada perlua­ di pabrik gula. Dengan semakin maka kualitasnya juga akan menin­ san area produksi di HGU Djengkol pendeknya jumlah hari giling maka gkat. Pemberian pupuk kompos ini dan HGU Sumberlumbu serta pen­ mempengaruhi jumlah kuantitasnya penting untuk menyiapkan tanah kar­ jualan produksi ke petani PTPN X. pula. ena mikroba mampu mengolah unsur hara dalam tanah,” pungkas Munib. Sementara itu, General Manager ”Produksi blotong turun, produksi PG Ngadiredjo, Abdul Munib selaku Operasional Pabrik Kompos yang  Kompos dalam kemasan berada di area HGU Sumberlumbu karung siap didistribusikan. mengatakan bahwa saat ini kapasitas produksi per hari mencapai kurang lebih 7.000 - 10.000 ton. Alat yang digunakan adalah decomposer, bahan baku sebesar 75 persen berasal dari blotong dan sisanya adalah abu ketel. Sedangkan mikrobanya mengguna­ kan Bio N10 yang diproduksi Puslit Gula Djengkol. ”Blotong dan abu ketel ini dida­ tangkan dari PG Ngadiredjo dan PG Meritjan karena kebutuhan untuk HGU setiap musim tanam bisa men­ capai 15.000 ton. Sehingga kalau hanya dari PG Ngadiredjo saja masih kurang,” ujar Munib. Produksi blotong basah eks PG Ngadiredjo kurang lebih 30.000 ton yang ketika kering menjadi 13.000 – 15.000 ton per musim tanam. Mulai dari proses mencampur atau pembalikan kompos memakan waktu selama 14 hari dan kemudian lang­ sung di kemas. Kompos yang telah dikemas kemudian disimpan selama kurang lebih 1 minggu. Sehingga dalam waktu 21 hari, kompos siap di­ gunakan. Produksi pabrik kompos ini dikatakan Munib hanya berlangsung saat musim giling. Ia mengakui, produksi kompos saat ini masih belum mencukupi un­ tuk disalurkan ke petani. ”Tahun de­ pan baru kami siapkan untuk petani,” ujarnya. Diperkirakan produksi pada tahun depan bisa meningkat men­ jadi sekitar 25.000 ton sehingga bisa dibagi antara HGU 15.000 ton dan petani 10.000 ton. Namun, bahan baku tidak cukup hanya dari PG Ngadiredjo dan PG www.ptpn10.co.id 37

sukrosa sajianutama PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Tren Pasar Cerutu Naik Tembakau PTPN X Tembus Batas Ada pameo menyatakan; Api kebakaran hutan bisa dipadamkan. Bara api rokok tiada matinye. Miliaran batang rokok disulut api setiap harinya. Sambung-menyambung tidak ada matinya. Data The TobaccoAtlas menyebutkan produksi rokok per tahun sekitar 5–6 triliun batang. Terdapat dua jenis rokok di pasar, yakni Cigarettes (rokok biasa) dan Cigar (cerutu). Vape dan Electronic Cigarette tidak masuk bahasan karena bukan kategori rokok. S ebuah riset oleh Re- searchAndMarkets me­ banyak konsumsi rokok secara volume. nya tren pasar dan perkembangan life nyebutkan, pasar rokok Bagaimana dengan cerutu (Cigar)? style. global pada 2018 bernilai Seperti disitir Marketwatch yang meru­ AC Nielsen pada 2015 pernah juk data The Expresswire menyebut­ meriset penjualan cerutu melalui 25 US$888 miliar - dan kan, pasar cerutu dunia diprediksi naik rantai the convenience store (C-Store) diproyeksi naik menjadi US$1.124 mil­ 2,5 persen dalam rentang 2019 – 2025. yang memiliki jaringan ribuan toko, iar pada 2024. Negara China, Indone­ Nilai pasarnya pada 2018 mencapai nilainya mencapai US$2,6 miliar – sia, Rusia dan Amerika Serikat (USA) US$16 miliar dan diproyeksi menjadi dengan pertumbuhan 7,5 persen per ta­ berada pada papan atas di daftar paling US$19,4 miliar di 2025, seiring meluas­ hun. Tapi diluar jaringan itu (C-Store) 38 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 sukrosa - Nielsen mengaku tidak memantaunya. secara signifikan. tergolong besar. PTPN X juga punya Jika riset Nielsen ini diasumsikan 50 Meski pasar China besar, tapi neg­ unit usaha tembakau cerutu Vorsten- persen dari total pasar Cigar, maka landen di Klaten. ara Tirai Bambu itu tergolong lamban hasilnya mendekati angka riset yang mengembangkan fabrikasinya. Padahal PTPN X terus meningkatkan kuali­ disebut Marketwatch di atas. pasar cerutu di China, menurut Cigar tas Besuki Bawah Naungan terbaik, Ambassador, tumbuh sekitar 700% khususnya kualifikasi daun cerutu un­ Sementara Global Industry Ana- dalam 10 tahun tarakhir. Meski sudah tuk wrapper. Sebab kualitas wrapper lysts. Inc (GIA) memprediksi pasar ada produk cigar lokal, konsumen ini tergolong mahal. Berapapun jumlah China lebih suka produk cigar impor produksinya akan diserap oleh pasar. cerutu dunia pada 2020 secara volume dari Kuba, Dominika, Nikaragua dan Secara berkala Puslit Tembakau milik Honduras. PTPN X terus berusaha menaikkan mencapai 19,9 miliar batang. Tapi jumlah kandungan kualitas wrap- Ke depan pasar cerutu diduga lebih per atau natural wrapper (NW) pada GIA tidak menyebutkan berapa nilai besar dari yang diperkirakan. Selain tanam­an Besuki Bawah Naungan. karena masifnya kreasi produk ce­ penjualannya, kecuali sejumlah negara rutu, juga adanya pergeseran perilaku Selama ini PTPN X hanya mampu disebutnya sebagai pasar mainstream: konsumsi tembakau dari sigaret ke ce­ menghasilkan kualitas NW pada Besuki rutu. Tren ini terjadi di hampir semua Bawah Naungan sekitar 20 persen. Pa­ seperti AS, Jerman, Spanyol, Inggris, negara. Tumbuhnya hotel berbintang, dahal peluang pasarnya sangat besar. restauran berkelas, klub-klub bisnis, Tren pasar cerutu dunia terus merang­ China, Jepang dan Perancis. Secara bandara internasional dan mall kini kak naik dari tahun ke tahun. Bahkan pun menyediakan outlet bagi pencinta BSB sendiri berkomitmen berapapun khusus GIA menyebut Asia & Pasifik, cigar. Belum lagi penjualan cigar mela­ jumlah kualitas NW akan dibeli. Maka lui online. Semua itu juga terjadi di itu musim tanam tahun ini, seluruh khususnya China – alami pertumbuhan Indonesia. Hampir semua merek cigar energi yang ada di unit usaha tembakau terkenal dunia juga masuk ke pasar Besuki dikerahkan untuk bisa meng­ Indonesia. hasilkan daun kualitas NW sampai 35 persen. Sebaliknya, banyak juga produk cigar di dunia yang memakai bahan Sekedar diketahui, proses pembuat­ tembakau cerutu asal Indonesia, yakni an cerutu secara umum terdiri dari tembakau Deli ( Serdang – Sumut), ti­ga bagian penting, yakni peracikan Tembakau Vorstenlanden (Klaten – isi (filler) dengan daun kualitas filler Jateng) dan tembakau cerutu Besuki sekitar 85 persen, pembungkus dengan (Jember – Jatim). Bukan hanya untuk kualitas daun (omblad) natural wrap- filler, tapi tembakau cerutu Indone­ per (NW) 10,5 persen, dan pembalut sia juga dipakai sebagai wrapper dan (dekblad) 4,5 persen. Tergantung binder cerutu. kepada karakter masing-masing jenis cerutu. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X sebagai salah satu produsen tembakau Maka itu PTPN X terus berusaha cerutu Besuki – selama ini juga banyak meningkatkan kualitas NW untuk memasok ke pabrik cerutu kelas dunia kualit­as pembalut cigar dan musim – khususnya di Eropa. Juga menjajagi ta­nam tahun ini kemungkinan bisa pasar China. Salah satu pembeli setia hingga 35 persen. Ini bisa menjadi tembakau Besuki milik PTPN X adalah momentum terbaik untuk terus meng­ perusahaan cerutu BSB. Begitu setianya, hasilkan kualitas tembakau Besno ter­ produsen cerutu ini sampai membuka baik, seiring dengan momentum terus representative office di Jember. naiknya pasar cigar dunia. Kawasan Jember, Jatim, selain Menembus Batas (NW 35 Persen) dikenal sebagai produsen tembakau cerutu – juga dikenal sebagai penghasil Selama ini, tembakau cerutu PTPN tembakau Besuki Voor Oogst (BVO) – X memiliki pasar sendiri di dunia in­ bahan baku rokok biasa (sigaret). ternasional. Selain BSB, sudah banyak pabrikan cerutu papan atas yang di­ Khusus tembakau Besuki Bawah pasok tembakau cerutu PTPN X. Cita Naungan (cerutu) – hanya belasan rasanya yang khas, unik dan original perusahaan pelaku usahanya, salah membuat tembakau Besuki Bawah satunya unit usaha milik PTPN X yang www.ptpn10.co.id 39

sukrosa PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Naungan PTPN X menjadi rebutan in­ pemupukan – hingga pemeliharaan tosari, Lst. Gomo Tumanggor, juga me­ dustri cerutu dunia. Khususnya katori tanaman. Juga monitoring pertum­ negaskan optimis-nya bisa mencapai kualitas NW – sebagai wrapper cerutu. buhan tanaman, monitoring hama kualitas NW 3 sebesar 5 persen. Den­ penyakit, mengawal di proses petik gan penerapan kedisiplinan di semua Melihat peluang yang besar terse­ hingga proses turun rompos. Kami juga aspek, katanya, baik kecukupan bahan, but, PTPN X terus melakukan terobo­ melakukan monitoring proses curing sarana dan prasarana, lahan, penyedi­ san agar tanaman bisa menghasilkan seperti pemberian api hingga proses di aan bibit unggul, pupuk dan pestisida, daun berkualitas tinggi dengan target gudang pengolah,” kata Isti Wahyuti, hingga penyediaan gudang pengering Nature Wrapper (NW) sebesar 35%. Kasie Budidaya dan Pemuliaan di Puslit secara tepat, maka target kualitas NW Sehingga nantinya akan memberikan Tembakau milik PTPN X. 35 persen sangat berpeluang ditembus benefit yang lebih besar kepada peru­ (diraih). sahaan. Penelitian Tembakau, kata Isti, se­ lalu memberikan informasi penting pa­ Meski demikian, kata Laurentius, “Tembakau adalah bisnis masa da unit kebun, sehingga bisa dilakukan ada beberapa tantangan yang harus depan. Karena harganya tidak diatur upaya antisipasi permasalahan lebih dihadapi – antara lain ketepatan ap­ oleh pemerintah. Selama ini hampir se­ awal. Contohnya, pada musim kema­ likasi pupuk dan ketersediaan gudang luruh produk tembakau kami di ekspor. rau panjang seperti tahun ini serangan pengering yang tepat waktu. “Seharus­ Hanya sebagian kecil yang diproduksi hama ulat,Trips dan Bemisia menjadi nya H-30 sebelum panen sudah harus sendiri dalam bentuk batangan ce­ permasalahan yang krusial, sehingga ready, namun pada musim panen tahun rutu untuk pasar dalam negeri, juga fokus pengendalian dari awal diutama­ ini H-7 baru siap,” jelasnya. “Tapi sebagian (batangan cerutu) untuk ek­ kan pada serangan hama tersebut. semua bisa diatasi dengan baik,” tam­ spor,” kata Direktur Operasional PTPN bahnya. X, Aris Toharisman. “Yang terpenting adalah bahan baku utamanya harus utuh, panjang Selain itu, katanya, serangan hama Aris concern agar tembakau Besno dan bersih dari hama. Maka proses juga menjadi persoalan tersendiri. PTPN X tetap memiliki tempat di hati selanjutnya akan mengikuti. Saya yakin Serangan hama Trips sp dan Bemisia konsumen, maka kualitas daun tem­ target NW 35 persen bisa dicapai,” te­ Tabaci dapat membuat kualitas daun bakau pun harus dijaga. “Sebab, kesala­ gas Isti. menjadi berkurang. Pada tahun lalu han sedikit saja dilakukan pada proses saja, sebanyak 90 ton stok tembakau budidaya dan proses fermentasi – bisa Sementara itu, GM Kebun Ker­ mempengaruhi kualitas dan rasa tem­ bakau. Bisnis tembakau adalah bisnis kepercayaan,” kata Aris. Manajemen PTPN X, kata Aris, men-support penuh seluruh karyawan di unit usaha tembakau untuk terus melakukan inovasi dan terobosan. “Ka­ mi bangga di tahun 2018 lalu jumlah buyer tembakau PTPN X mengalami peningkatan dari 6 buyer menjadi 20 buyer. Makin banyak buyer dan makin bagus kualitas Besno kita, maka posisi tawarnya bisa lebih kuat,” jelas Aris. Meski demikian harus diakui, tidak mudah untuk menggapai target kualitas NW 35 persen. Banyak tahapan yang harus dilakukan secara presisi. Ter­ masuk tugas yang dilakukan Penelitian Tembakau Jember – PTPN X. Unit (lembaga) ini harus terus – menerus melakukan pengawalan secara ketat, baik tahapan on farm atau pun off farm kepada kebun tembakau milik PTPN X, yakni Kebun Kertosari dan Kebuh Ajong Gayasan – Jember. “Kami mengawal mulai dari proses analisa tanah, media pembibitan, pe­ nyediaan benih pillen, rekomendasi 40 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 sukrosa terdampak serangan hama Trips sp. sisanya adalah daun filler. luruhan sudah Ok. Dari tahapan itu kita Maka itu di tahun ini berbagai “Namun tahun ini, dengan me- sudah punya modal untuk berhasil,” kata Ricky. upaya preventif dilakukan, antara lain refresh budaya kerja, Kebun Ajong mencari lahan yang terbebas dari se­ Gayasan optimistis bisa mencapai tar­ Meski demikian, Ricky mengin­ rangan endemik hama, pemasangan get NW 35 persen.” gatkan bahwa tembakau adalah ko­ alat deteksi dini yakni yellow trips moditi yang berbeda, karena prosesnya sebanyak mungkin, aplikasi peracunan Di 2019 ini, kata Dwi Aprilia, yang panjang. “Apa yang didapatkan hama secara regular, dan juga menu­ pihaknya concern menekan losses di lapangan belum tentu menunjuk­ runkan satgas khusus untuk meneliti saat panen dan pascapanen. Terutama kan hasil akhirnya. Masih ada banyak berbagai permasalahan yang terjadi di berkaitan dengan SDM-nya. “Tim tana­ tahapan yang harus dilalui, ada petik, lahan. “Kami bersyukur serangan hama man mulai dari sinder, mandor, man­ angkut, turun dari angkutan, proses tahun ini turun signifikan hingga di ager sampai GM, pada saat panen harus di gudang pengering, disujen, dirakit, bawah 1 – 3 persen.” ada di lokasi. Sebelum mulai pekerjaan­ dijarang. “Tidak aneh jika komoditi ini nya, di-briefing terlebih dulu,” kata disebut fancy product,” tuturnya. Target produksi daun NW 35 persen Aprilia Sandi. yang ditetapkan manajemen bukan hal Melihat langkah-langkah yang telah yang terlalu sulit untuk diraih. Begitu Perubahan budaya kerja diakuinya dilakukan, BSB berharap target NW juga bagi Kebun Ajong Gayasan. Pe­ sedikit menimbulkan resistensi dari sebesar 35 persen bisa tercapai. ”Se­ rubahan budaya kerja yang dilakukan pekerja. “Tapi akhirnya bisa dipahami. bagai perwakilan pembeli, saya harap untuk meraih goal tersebut (NW 35 Alhamdulillah untuk Kebun Ajong tercapai karena kebutuhan BSB setiap persen) diyakini bisa tercapai. Gayasan dari rencana 116 gudang, se­ tahunnya terus meningkat – dan se­ mua terpenuhi tepat waktu. Tidak ada lama ini belum terpenuhi seluruhnya. GM Kebun Ajong Gayasan, Dwi Ap­ kasus keterlambatan gudang sehingga Jika target ini tercapai tentu akan men­ rila Sandi mengatakan, selama ini daun ketidaksesuaian curing, tidak terjadi. guntungkan kedua pihak. Ada mutual kualitas NW hanya sekitar 20 persen Semuanya tertangani dengan baik,” benefit di sini. Karenanya kita harus dan berada di posisi kedua setelah PW ujarnya. saling menjaga,” kata Ricky. (Painting Wrapper) yang totalnya 35 persen. Kemudian LPW (Light Paint­ Target NW 35 persen, kata Aprilia Meski demikian, dinamika bisnis ing Wrapper) sebesar 16 persen dan Sandi, sangat memungkinkan diraih tembakau juga dihadapi oleh PTPN X. – karena sesuai dengan potensi yang Misalnya dalam beberapa tahun tera­ dimiliki tanaman. “Namun mengapa khir, kualitas dan kuantitas produksi selama ini hanya tercapai sekitar 20 sempat menurun, salah satu penyebab­ persen, karena kurang fokusnya cara nya adalah modal kerja. Di musim penanganan. Memang kita expert un­ tanam tahun 2019 ini, unit usaha tem­ tuk menghasilkan tembakau. Namun bakau melakukan terobosan dengan saat finishing sering kali kita lemah,” mengandeng pihak ketiga (big buyer) katanya. untuk ‘mengatasi’ semua masalah per­ modalan. Upaya yang dilakukan dua kebun milik PTPN X mendapat apresiasi dari Pjs Kabag Tembakau PTPN X, salah satu pihak pembeli, dalam hal ini Aris Handoyo mengungkapkan, guna BSB yang concern mengikuti perkem­ mengatasai persoalan modal pihaknya bangan kualitas tanaman. Besar hara­ melakukan terobosan mulai 2019 ini, pan BSB, target kualitas NW 35 persen yakni dengan menggandeng big buyer dapat terpenuhi di tahun ini. – yang bersedia menyediakan modal yang dibutuhkan. “PTPN X sudah Ricky Marantika, Perwakilan BSB mendapatkan kepastian modal dari Group mengatakan, yang dilakukan big buyer sebesar Rp 202 milliar. Bisa kedua kebun milik PTPN X sudah san­ digunakan kapan pun,” kata Aris. “Ini gat baik. Mulai dari plotting areal, kata kepercayaan dari buyer yang harus di­ Ricky, kedua kebun mampu memilih jaga,” tambahnya. lahan yang memiliki kriteria-kriteria khusus – supaya bisa meningkat­ Aris menambahkan, kerjasama ini kan produktivitas sesuai target yang merupakan kesempatan emas bagi Unit ditetapkan RKAP. Tembakau PTPN X untuk membukti­ kan diri. Meskipun bila terjadi kerugian “Hal ini didukung pula dengan akan ditanggung 100 % oleh investor sistem pengairan yang baik. Begitu juga tersebut, namun pihaknya tidak ingin di pengolahan tanah. Dengan meka­ hal itu terjadi, sehingga seluruh kary­ nisasi, pengolahan tanah bisa dilakukan seperti yang diharapkan. Secara kese­ www.ptpn10.co.id 41

sukrosa PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 awan di unit tembakau harus bertekad katanya. dan dari Indonesia. Di negara-negara kerja keras guna meraih sasaran, kuali­ Masih menurut Budi, iklan cigar ini juga ada produsen cigar. “Sayang tas NW 35 persen. kalau PTPN X tidak membesarkan usa­ di media sosial pun kini kian marak. ha batangan cerutunya, karena pasar “Big buyer ini pada tahun 2018 su­ Produsen dan pedagang cerutu kian cerutu dalam negeri terus tumbuh,”kata dah melakukan transaksi 4500 karton mudah menawarkan aneka produknya. Budi. dan di tahun ini akan membeli 5500 Harganya pun bervariasi. “Kelas pe­ karton dengan rincian 4000 karton mula biasanya memakai cerutu di kisa­ Tembakau cerutu Indonesia sudah kualitas NW. Namun PTPN X akan ran harga Rp100 – 150.000 per batang. seabad lebih dikenal di pasar cigar berusaha menyediakan 4500 hingga Namun tidak sedikit juga yang me­ internasional. Dahulu, hampir seluruh 5000 karton kualitas NW,” ungkapnya. makai cigar seharga di atas Rp 1 juta,” ekspor tembakau cerutu dilakukan kata Budi yang mengaku punya banyak melalui lembaga lelang tembakau Masih menurut Aris, untuk NW teman pengguna cerutu mahal. bentukan Pemerintah Indonesia di Bre­ yang merupakan top grade, pasar men, Jerman. Lembaga lelang itu ber­ yang masih besar adalah Swiss, AS Para “penggila” cerutu umumnya nama CMS (Central Marketing System). dan Denmark. Sedangkan untuk Light membeli produk mahal. Bahkan ada ce­ Otoritas pengawasan lelang dilakukan Painting Wrapper (LPW) atau middle rutu berharga belasan juta rupiah, juga oleh Tabakmissie GmbH. Sedangkan grade pasar yang luas ada di Honggaria laris manis terjual. Diantara cigar ma­ keterwakilan pemilik tembakau dari dan Jerman. Sementara untuk kualitas hal itu ada merek Gurkha Black Drag- kalangan swasta ditangani oleh Te­ painting wrapper (WP) atau low grade on dan Cohiba Behike. Menjadi mahal mindo GmbH dan keterwakilan BUMN pasarnya juga luas, bisa Singapura dan karena diproduksi sangat terbatas. Ke­ (PTPN) ditangani oleh Deutsch Indo­ AS. masan cigar Gurkha Black Dragon juga nesische Tabak-Handelsgesellschaft menarik, dibuat dari tulang burung un­ MBH&Co (DITH GmbH). Pasar Dalam Negeri ta. Tembakaunya juga khusus, seperti Hampir semua produsen cerutu Cerutu kerap dijadikan wrapper-nya pakai tembakau papan atas dunia selalu menghadiri le­ simbol kelas sosial. Harga Connecticut Maduro, binder lang tembakau Deli dan Besno di CMS, cerutu yang umumnya pakai tembakau Kamerun Bremen. Produsen cerutu biasanya mahal telah memban­ dan filler-nya tembakau tidak ikut lelang, karena sebagian besar gun persepsi publik Dominika. peserta lelangadalah perusahaan trad­ bahwa pengguna cigar Selain Gurkha ing dari berbagai negara di Eropa. Pro­ adalah kalangan “the Black Dragon dan Co- dusen cerutu umumnya deal pembelian have”. Cerutu seakan hiba Behike, ada banyak dengan perusahaan trading pemenang menjadi life style, yakni merek cerutu mahal lelang. budaya konsumsi tem­ yang masuk ke pasar cigar bakau dengan biaya mahal. internasional, juga masuk ke Saat itu lembaga lelang CMS di­ Bukan hanya harga cerutu yang maksudkan untuk mendapatkan harga mahal, harga pipa cangklong dan cigar Indonesia, diantaranya Gurkha terbaik bagi tembakau cerutu asal In­ cutter pun mahal. His Majesty’s, Arturo Fuente Opus, donesia di pasar mancanegara. Posisi King of Denmark, Fuente Don Arturo Indonesia sebagai penjual dan posisi “Komunitas pemakai cigar banyak AnniverXario, Padron, Cohiba Esplen- perusahaan dagang di Eropa sebagai tumbuh di kota-kota besar kedua. Ter­ dido, Stradavarius, Louixs, dan masih pembeli adalah sama. Mereka duduk lebih setelah adanya sarana komunikasi banyak lainnya. bersama di CMS untuk mendapatkan digital yang semakin mudah. Bahkan harga yang ideal. ada komunitas cigar yang hanya mela­ Kuba merupakan salah satu neg­ lui internet dan anggotanya antar ara produsen – sekaligus ikon cerutu Tapi sejak awal 1990-an, budidaya negara,” kata Budi Setiawan, salah satu dunia. Tembakau Kuba banyak dipakai tembakau yang tadinya di BKPM masuk pemakai cigar di Surabaya. sebagai bahan cerutu papan atas dunia. dalam daftar tertutup untuk investasi Tapi di Kuba sendiri ada beberapa pro­ asing – mulai dibuka. Sehingga peru­ Menurut Budi, pasar cigar dalam dusen cigar, diantaranya merek Parta- sahaan dagang di Eropa yang tadinya negeri sebetulnya tumbuh besar. Se­ gas, Cohiba, Punch, Romeo Y Julieta, sebagai importir cenderung masuk in­ hingga kalangan produsen tembakau Bolivar, Montecristo, H. Upmann, dan vestasi ke budidaya tembakau bersama cerutu seperti PTPN X dinilai perlu sederet produk cigar lainnya. sejumlah perusahaan swasta di Jember menguatkan produk hilir berupa ba­ yang tadinya sebagai eksportir. Kini tangan cerutu. “Kalau PTPN X mem­ Selain memakai tembakau Kuba, peran Tabakmissie GmbH mati suri. perkuat lagi produk – produk batangan beberapa produsen cerutu papan atas Hanya berperan sebatas market intelli- cerutunya, dengan mengutamakan dunia baik yang berada di negara-neg­ gence, tidak lagi sebagai penguat harga kualitas terbaik untuk wrapper, justru ara Amerika Selatan dan Tengah, AS, – sebagaimana dahulu di lelang. TIM akan mempunyai nilai tambah daripada Eropa, dan di Asia, juga menggunakan sekedar jualan daun tembakaunya,” tembakau berkualitas lain asal Domini­ ka, Brasil, Meksiko, Equador, Jamaica, 42 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 sukrosa Tembakau, Bisnis Kepercayaan Masa Depan Pada tahun 2019, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X timis bahwa target tahun ini bisa tercapai menaruh harapan besar ke unit usaha tembakau sebagai bahkan lebih.” sambung Aris bisnis masa depan. Untuk itu, manajemen PTPN X memberi dukungan penuh bagi seluruh unit usaha tembakau dalam Aris juga mengungkapkan bahwa, melakukan upaya peningkatan produktivitas dan strategi tahun 2019 ini unit usaha tembakau pemasaran yang baru. merupakan era recovery. Sebagai con­ toh, Kebun Klaten yang sempat tidak di­ „„Laporan: Siska Prestiwati signifikan dari 6 pembeli di tahun-tahun tanam namun pada tahun 2019 ini mulai sebelumnya meningkat menjadi 20 ditanam kembali meskipun masih seluas Selama ini, tembakau PTPN X pembeli lebih di tahun 2018. Dengan 10 hektar. Perkembangan Kebun Klaten memiliki pangsa pasar sendiri di Inter­ adanya penambahan jumlah pembeli itu pun menunjukkan hasil yang sesuai den­ nasional. Cita rasa yang khas, unik dan membuat harga tembakau PTPN X men­ gan perencanaan, tinggal meningkatan original membuat tembakau milik PTPN jadi lebih tinggi. cita rasanya. Sedangkan untuk Kebun X menjadi rebutan para industri dunia. Ajong Gayangan dan Kebun Kertosari Melihat peluang bisnis yang sangat besar, “Salah satu strategi yang telah dilaku­ di Jember hasilnya sudah sesuai dengan manajemen PTPN X pun terus berusaha kan oleh tim marketing PTPN X dengan harapan. Semua jenis daun tembakau melakukan terobosan marketing terbaru cara mendatangi para pembeli. Dimana, diharapkan dapat memenuhi pasar Na­ dan melakukan good agriculture agar selama ini hal itu tidak pernah dilakukan sional dan Internasional. tanaman tembakau dapat menghasilkan sebelumnya. Dengan menyapa dan men­ daun yang berkualitas tinggi dengan tar­ gunjungi para pembeli merupakan salah “Kami juga mulai menjajaki pasar get Nature Wrapper (NW) 35% dari total satu upaya untuk menjaga kepercayaan dalam negeri khususnya cerutu lokal produksi di 2019. konsumen terhadap kita.” paparnya. mengingat pasar cerutu lokal belum ban­ yak pengelolanya. Respon pasar cerutu “Tembakau adalah bisnis masa “Dengan inovasi tersebut di tahun lokal sangat baik terbukti dari beberapa depan. Karena, harga tembakau tidak 2019, ada big buyer tembakau yang ber­ contoh cerutu yang mendapat sambutan diatur oleh pemerintah dan selama ini sedia berinvestasi mulai proses tanam positif. Kami berusaha agar di tahun pemasaran tembakau PTPN X adalah hingga siap kirim dan menganggung depan PTPN X bisa mulai memproduksi pasar ekspor.” kata Direktur Opera­ segala resikonya. Big buyer tersebut juga cerutu lokal,” sional PTPN X, Aris Toharisman saat mengirim dua orang timnya untuk mengi­ tandasnya. ditemui di Kantor Pusat PTPN X Jalan kuti dan memantau perkembangan tem­ Jembatan Merah. bakau step by step dan melaporkannya ke kantor pusat mereka setiap minggu. Aris mengungkapkan agar tembakau Hingga akhir September ini, tembakau PTPN X tetap memiliki tempat di kon­ kita telah sesuai dengan perencanaannya. sumen Internasional maka kualitas daun Kami sangat op­ tembakau pun harus terus dijaga. Sebab, kesalahan sedikit saja dilakukan pada proses budidaya dan fermentasi bisa mempengaruhi kualitas rasa tembakau PTPN X yang terkenal dengan cita ras­ anya yang khas, unik dan original. Aris menjelaskan manajemen PTPN X sangat men-support seluruh karyawan di unit usaha tembakau untuk terus melakukan inovasi dan terobosan ter­ baru, khususnya di bidang marketing. Pihaknya sangat bangga sebab di tahun 2018 kemarin jumlah pembeli tembakau mengalami peningkatan yang cukup www.ptpn10.co.id 43

sukrosa PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Amankan Modal Kerja dengan Gandeng Big Buyer Komoditas tembakau di PT Perkebunan Nusantara X kerja. Untuk mengatasi permasala­ merupakan produk yang seratus persen produksinya han tersebut, unit usaha tembakau di ekspor. Namun, beberapa tahun terakhir, kualitas pun telah melakukan terobosan yang dan kuantitas produksi sempat menurun, salah satu dimulai di musim tanam 2019 ini. penyebabnya adalah modal kerja. Di musim tanam tahun 2019 ini, unit usaha tembakau perusahaan milik Negara “Dengan menggandeng big buyer, melakukan terobosan dengan mengandeng pihak ketiga PTPN X mendapatkan kepastian untuk mengatasi masalah tersebut. modal kerja sebesar Rp 202 milliar sudah siap dan bisa digunakan kapan „„Laporan: Siska Prestiwati permasalahan yang serius, salah pun,” kata Aris ditemui di ruang ker­ satu penyebabnya adalah kepastian janya di Kantor Pusat PTPN X Jalan Tembakau masih memiliki pasar modal kerja yang berdampak pada Jembatan Merah, Surabaya. yang luas di manca negara. Apalagi penurunan kualitas dan kuantitas tembakau produksi PTPN X meru­ produksi. Aris menjelaskan keberhasilan pakan produk dengan cita rasa tinggi PTPN X mendapatkan modal kerja yang belum ada tandingannya di Pjs Kepala Bagian Tembakau dari big buyer tersebut tidak lain dunia. Namun, beberapa tahun tera­ PTPN X, Aris Handoyo mengung­ adalah sebuah terobosan yang lahir khir, tembakau PTPN X mengalami kapkan permasalahan krusial yang dari kepercayaan buyer kepada PTPN ada di unit tembakau adalah modal X yang selama ini terjalin. Keuntungan dengan adanya tero­ bosan ini, jelas Aris ini adanya jami­ nan akan daya serap pasar yang be­ 44 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 sukrosa sar, adanya jaminan penerapan baku tahun 2019 ini luas areal tanam sebe­ Keberhasilan PTPN X teknis sesuai dengan standard opera- sar 510 hektar dan aman meningkat mendapatkan modal kerja tional procedure (SOP) dan rencana menjadi 550 hektar hingga 600 hek­ dari big buyer, tidak lain yang telah dibuat, tidak ada bunga tar. Keputusan unit tembakau untuk adalah sebuah terobosan atas pinjaman modal kerja tersebut memperluas areal tanam karena unit yang lahir dari kepercayaan dan yang paling penting, secara bis­ tembakua telah mempunyai segmen­ buyer kepada PTPN X yang nis, PTPN X semakin dipercaya dunia tasi pasar dari setiap jenis daun. dengan kerjasama ini dimana selama ini terjalin big buyer tembakau dunia Aris menambahkan selain telah melakukan investasi big buyer tersebut, pasar  Aris Handoyo ke PTPN X. Pjs. Kepala Bagian Tembakau PTPN X untuk NW 35% sangat “Keuntungan lainnya luas. Sedang untuk daun dari kerjasama modal koseran (kos) atau daun kerja ini adalah segala bawah dengan NW 22% resiko ditanggung oleh big dan rompos kaka tau daun buyer tersebut,” tegasnya. tengah dengan NW 30% juga memiliki pasar sendiri. Aris menambahkan ker­ Masih menurut Aris, untuk jasama ini merupakan kesempatan NW yang merupakan top grade, emas bagi Unit Tembakau PTPN X pasar yang masih besar ada Swiss, untuk membuktikan diri. Meskipun Amerika Serikat, Denmark, untuk bila terjadi kerugian akan ditanggung Light Painting Wrapper (LPW) atau 100 % oleh investor tersebut, namun middle grade pasar yang luas ada di pihaknya tidak ingin hal itu terjadi, Honggaria dan Jerman, sedang un­ seluruh karyawan di unit tembakau tuk painting wrapper (WP) atau low telah bertekad dan bekerja keras grade pasarnya juga luas mulai dari untuk bisa merealisasikan target Singapura, dan Amerika Serikat. Nature Wrapper (NW) 35% dari total Selain membidik pasar inter­ produksi di tahun 2019 ini. nasional, PTPN X juga mulai melirik pasar lokal yang juga Harapan dapat memenuhi salah masih terbuka lebar. satu kebutuhan big buyer perusa­ “Untuk komposisi haan. Big buyer PTPN X ini pada ta­ penjualan, PTPN X mem­ hun 2018 sudah melakukan transaksi bagi 90% pasar ekspor sebesar 4500 karton dan di tahun dan 10 % pasar lokal,” 2019 ini akan membeli 5500 karton, tandasnya. dengan rincian 4000 karton dengan NW 35%. Namun PTPN X akan beru­ saha untuk bisa menyediakan 4500 hingga 5000 karton dengan NW 35%. “Big buyer kami ini melakukan pembelian dengan order flexible up, kalau PTPN X bisa menyediakan 5000 kartun dengan NW 35%, mereka pun siap membeli,” ung­ kapnya. Untuk memenuhi kebutu­ han big buyer tersebut, Aris menjelaskan di musim tanam www.ptpn10.co.id 45

sukrosa PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Kebun Ajong Gayasan Terapkan Budaya Kerja Baru Target produksi daun NW (Natural saat panen dan pascapanen. Hal ini Wrapper) sebesar 35 persen yang terutama berkaitan dengan SDM-nya. ditetapkan manajemen bukan hal yang Yang berbeda dari tahun-tahun sebe­ terlalu sulit untuk diraih. Di Kebun lumnya, walaupun bukan sama sekali Ajong Gayasan, perubahan budaya kerja baru, adalah bagaimana mengembali­ dilakukan untuk meraih sasaran tersebut. kan budaya kerja. Tim tanaman mulai dari sinder, mandor, manager sampai „„Laporan: SAP Jayanti diproduksi, sekitar 30 persennya su­ GM, pada saat panen harus ada di dah mencapai kualitas NW. lokasi. Sebelum mulai pekerjaan­ Pada masa panen tahun 2019 ini nya, tenaga kerja akan di-briefing Kebun Ajong Gayasan menargetkan Selama ini daun kualitas NW terlebih dulu,” kata GM Kebun Ajong bisa memproduksi 380 ton tembakau hanya sekitar 20 persen dan berada Gayasan, Dwi Aprilia Sandi. kualitas ekspor. Hingga akhir Agus­ di posisi kedua setelah PW (Paint­ tus, hasil analisa tembakau kering ing Wrapper) yang total produksinya Pekerja akan diingatkan lagi ba­ dari gudang menunjukkan, produksi mencapai 35 persen. Kemudian LPW gaimana memetik, cara meletakkan, daun kualitas NW di Kebun Ajong (Light Painting Wrapper) sebesar 16 dan cara mengangkut yang benar. Gayasan sudah mencapai 23 persen. persen dan sisanya adalah daun filler. Begitu juga sampai di gudang. Semua Sementara dari hasil analisa ulang harus dipastikan menjalankan SOP setelah proses fermentasi, diketahui Namun demikian, Kebun Ajong dengan baik. ada kenaikan sebesar 7-8 persen. Gayasan optimis akan mampu men­ Artinya, dari total daun yang sudah capai target daun kualitas NW sebe­ Perubahan budaya kerja ini sar 35 persen. ”Di 2019 ini kami con- diakuinya memang menimbulkan cern pada bagaimana menekan losses resistensi dari pekerja. Namun pada saat briefing pagi tersebut, dijelaskan pula mengenai kondisi perusahaan 46 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 sukrosa  GM.Kebun Ajong Selain masing-masing individu, but, berarti jumlah daun yang utuh Gayasan, Aprilia Sandi. sinergi antar bagian juga penting. atau tidak robek karena penanganan, Contohnya saja bagian pengadaan relatif lebih baik untuk saat ini.  Proses pengeringan dan keuangan yang berkaitan dengan di gudang pengolahan ketepatan waktu penyediaan kebutu­ Kualitas daun, dikatakan Sandi han produksi. Sandi menyebut misal­ dipengaruhi banyak faktor. Selain saat nya penyediaan bakar bakar penger­ dari penanaman, pemetikan saat ini dan jangka panjangnya. Diharap­ ingan seperti sekam dan kayu. Jika panen juga menentukan. ”Hal yang kan, pekerja bisa memahami dan bahan-bahan tersebut terlambat pen­ dominan terjadinya losses ada di mau berubah demi kebaikan ber­ gadaannya, tentu akan berdampak penanganan terutama panen dan sama. Bagi tim tanaman juga diberi­ pada proses pengeringan. pascapanen. Mungkin di tanaman kan pemantapan teknis supaya tidak kita sudah bisa membuat tanaman itu kaget dengan pola-pola kerja yang Yang juga tidak kalah penting sehat, daunnya, panjang lebar, utuh, baru. Pendekatan terus dilakukan adalah pengadaan gudang. ”Alham- tapi saat panen ada kesalahan pen­ agar semua individu bisa memiliki dulillah untuk Kebun Ajong Gayasan anganannya, misal cara pegangnya rasa memiliki. dari rencana 116 gudang, semua atau cara menempatkan di sarana terpenuhi tepat waktu. Tidak ada ka­ panen bisa menimbulkan kerusakan,” sus keterlambatan gudang sehingga tuturnya. ketidaksesuaian curing. Semuanya tertangani dengan baik,” ujar Sandi. Hal lain yang kerap menjadi kendala bagi pemenuhan kualitas Dengan upaya tersebut, pihaknya tanaman tembakau adalah hama dan yakin panen tahun ini lebih baik dari penyakit, terutama hama trip. Ke­ tahun-tahun sebelumnya dan target bun Ajong Gayasan dikatakan daun NW sebesar Sandi menjalankan pola yang 35 persen bisa tercapai. ”Kami sudah extraordinary. Jika mengacu membuat simulasi terkait tren kinerja pada SOP dari Litbang, maka dari sisi keutuhan daun. Hasilnya, peracunan dilakukan den­ dengan jumlah produksi yang sama gan interval 6 hari. Namun dibandingkan tahun 2017 dan 2018, melihat dinamika dan pola prosentase keutuhan daun mening­ trip yang sangat tinggi, SOP kat signifikan. Jika di 2018 hanya 60 tersebut dirasa tidak cocok. persen, pada tahun ini menjadi 72 Karena itu Kebun Ajong men­ persen,” jelasnya. Melihat data terse­ jalankan peracunan setiap 2-3 hari sekali. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi losses atau kerugian. Kita bayangkan saja, seandainya daun dengan kualitas NW yang memiliki nilai 57 Euro/kg, akibat hama trip bisa menurun kuali­ tasnya dan hanya menjadi filler, maka harganya akan langsung anjlok menjadi 4 Euro/kg. Target daun NW sebesar 35 persen dikatakan Sandi memang sangat memungkinkan karena sesuai dengan potensi yang dimiliki tanaman. Namun mengapa selama ini hanya tercapai sekitar 20 persen?, hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari kurang fokusnya cara penanganan. ”Memang kita expert untuk menghasilkan tembakau. Na­ mun saat finishing sering kali kita lemah,” ucap Sandi. www.ptpn10.co.id 47

sukrosa PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 BSB: PTPN X Mampu Penuhi Target NW 35 Persen Upaya yang dilakukan dua kebun tembakau PT Perkebunan Nusantara X mendapat apresiasi dari pihak pembeli. Besar harapan target produksi daun kualitas NW (Natural Wrapper) sebesar 35 persen dapat terpenuhi di tahun ini. „„Laporan: SAP Jayanti iatan pemeliharaan mulai dari pemu­ yang bisa menyebabkan daun yang pukan, penyiraman dan pengguludan sebenarnya memiliki potensi men­ Persiapan yang dilakukan di tanah. Hingga tahapan ini pun, kin­ jadi NW atau grade 1 turun menjadi Kebun Ajong Gayasan dan Kebun erja dua kebun juga memuaskan. LPW (Light Painting Wrapper), PW Kertosari menunjukkan perubahan (Painting Wrapper) atau bahkan ke arah yang lebih baik. Hasil analisa Meski demikian, Ricky meng­ filler yang ber-grade paling rendah. sementara menunjukkan, tahun ini ingatkan bahwa tembakau adalah kedua kebun memiliki modal besar komoditi yang berbeda karena Dikatakan Ricky, SDM yang dimi­ untuk memperoleh kualitas seperti prosesnya relatif panjang. Apa yang liki PTPN X sebenarnya memiliki yang diharapkan. didapatkan di lapangan tidak serta potensi luar biasa dan sudah berpen­ merta menunjukkan hasil akhirnya. galaman di tembakau. Hanya saja Ricky Marantika, Perwakilan BSB Masih ada tahapan-tahapan lagi yang kekeliruan dapat terjadi saat mereka Group – pembeli terbesar tembakau harus dilalui. ”Masih ada petik, ang­ kurang hati-hati ketika memetik, PTPN X mengatakan, apa yang di­ kut, turun dari angkutan, proses di meletakkan atau menyujen daun dan lakukan kedua kebun sejauh ini su­ gudang pengering, disujen, dirakit, menjarangkannya. Penarikan daun dah sangat baik. Mulai dari plotting dijarang. Kemudian masuk ke gudang areal, kedua kebun mampu memilih pengering. Tidak aneh jika komoditi lahan yang memiliki kriteria-kriteria ini disebut fancy product, produk ha­ supaya bisa meningkatkan produktivitas agar sesuai sil pertanian atau perkebunan target yang ditetapkan yang punya nilai kosmetik, RKAP. Hal ini didukung ada unsur keindahan di pula dengan sistem pen­ sini,” tuturnya. gairan yang baik. Berbeda dengan komoditas lain yang Begitu juga di pen­ prosesnya sangat pendek golahan tanah. Dengan mulai dari tanaman terse­ mekanisasi, pengolahan ta­ but dipanen hingga dikemas nah bisa dilakukan seperti yang diharapkan. ”Dari apa yang sudah di­ atau diolah, tembakau men­ lakukan teman-teman, menurut saya jalani proses yang panjang. ”Untuk sudah bisa dikatakan oke. Tanahnya tanaman lain, apa yang kita lihat di siap ditanami, bibitnya juga oke, di lapangan, forecastnya ya itu. Kalau situ kita sudah punya modal untuk tembakau berbeda. Ada proses pan­ berhasil,” kata Ricky. jang yang harus dilalui. Tapi kalau tanamannya bagus, sudah ada modal Sementara itu, jika berbicara lah”, ujarnya yakin. mengenai proses tanam, tembakau memiliki kriteria tersendiri. Tem­ Dengan modal tanaman yang bakau membutuhkan waktu 42 hari sudah bagus, maka akan sangat dis­ mulai dari tanam hingga panen yang ayangkan jika dalam proses selan­ diantaranya dilakukan berbagai keg­ jutnya justru menyebabkan kualitas daun menurun. Ada banyak hal 48 www.ptpn10.co.id

PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 sukrosa pada pekerja di lapangan. Misalnya galaman, melihat bagaimana kondisi ada pengarahan atau briefing sebe­ daun dan perlakuan seperti apa yang lum mereka kerja. Jadi di-refresh lagi bisa kita lakukan untuk meningkat­ sebelum kerja. Tidak ada pembiaran kan kualitasnya”, kata Ricky. Kejelian karena kita ingin berhasil,” ujarnya. melihat kondisi harus dilakukan seh­ Diskusi antara manajemen dengan ingga ada kesempatan untuk mengu­ pekerja perlu terus dilakukan agar rangi risiko yang bakal terjadi. terjadi kesamaan pandangan dan pemahaman dalam pengolahan tana­ Melihat langkah-langkah yang man dan pencapaian tujuan. telah dilakukan, ia sangat berharap target NW sebesar 35 persen bisa Jika dibandingkan dengan tahun- tercapai. ”Sebagai perwakilan pem­ tahun sebelumnya, Ricky menilai beli, saya harap tercapai karena ke­ sudah ada peningkatan cukup sig­ butuhan BSB setiap tahunnya terus nifikan. Meskipun ketika wawancara meningkat namun selama ini belum ini dilakukan pada akhir Agustus lalu terpenuhi seluruhnya. Jika target ini produksi daun kualitas NW masih di tercapai tentu akan menguntungkan kisaran 20 persen, ia optimis target bagi kedua pihak. Ada mutual benefit produksi daun NW 35 persen sangat di sini. Karenanya kita harus saling mungkin tercapai. menjaga,” pungkasnya. Hal ini karena daun-daun yang tembakau adalah semula masuk kriteria grade 2, set­ komoditi yang berbeda elah melalui proses fermentasi bisa saja berubah. Misalnya yang semula karena prosesnya berwarna kehijauan atau mentah, relatif panjang. Apa setelah fermentasi bisa berubah men­ yang didapatkan di jadi coklat. Daun yang sekarang ini lapangan tidak serta belang-belang, dengan penanganan merta menunjukkan yang tepat saat fermentasi, warnanya bisa menjadi lebih rata. Ricky sendiri hasil akhirnya. melihat, daun yang sebelum­ nya diberi tali hijau yang  Ricky Marantika menandakan ia dalam kel­ Perwakilan BSB Group ompok mentah, setelah untuk penjarangan yang harusnya di­ fermentasi ternyata bisa lakukan tiap lima lembar daun terka­ berubah warna menjadi dang tidak dilakukan sesuai SOP. coklat dan menjadi daun Misalnya saja pekerja baru menarik kualitas NW. daun ketika daun yang disujen lebih dari Perlakuan seperti ini lima, hal ini punya dikatakan Ricky tidak ter­ andil untuk mer­ lepas dari pengalaman. ”Kita obek daun karena memang punya standar daun yang ditarik prosedur, tetapi tem­ lebih berat. bakau ini unik. Kita tidak bisa hanya Terkait hal ini Ricky berdasarkan itu. mengapresiasi langkah kedua kebun Harus dikombi­ untuk terus melakukan pendekatan nasikan den­ gan pen­ www.ptpn10.co.id 49

sukrosa PTPN X Magz | volume: 033 | Edisi Liputan: Juli - September 2019 Trend Pasar Cerutu Dunia tupi daun tembakau dengan waring yang Tak Pernah Surut (kelambu, jaring). Karena itu sistem yang diciptakan tersebut disebut Meski terdapat larangan terkait kesehatan, nyatanya trend bawah naungan. Ide tersebut disam­ pasar cerutu dunia masih terbuka lebar. Bahkan penikmatnya but pula oleh pengusaha cerutu Max tak hanya menyasar pada segmen umur tertentu namun Burger Steiner, orang nomor satu di sudah berkembang segala umur bahkan para anak muda. perusahaan cerutu asal Swiss, Burger Soehne Ag Burg (BSB). Percobaan „„Laporan: Sekar Arum BSB . Saat ini kebutuhan BSB itu diberi jaminan oleh Max, apa pun yang ada adalah sebanyak hasilnya, akan dibeli. Lahan uji coba Nanang Budiono, se­ 500 - 600 ton per tahun. TBN pada waktu itu seluas 15 hektar. laku Perwakilan Burger Dan PTPN X sendiri Soehne Ag Burg (BSB) di hanya bisa berkontribusi “Kondisi tembakau bawah naun­ PTPN X mengutarakan sekitar 50 persennya saja gan mendapat sinar matahari yang bahwa trend cerutu me­ yakni sekitar 300 ton per masuk hanya 70 persen. Jadi terham­ mang mengalami peruba­ tahun. bat 30 persen. Kelembapan dalam itu han yang sangat cepat. Yakni Untuk itu, ia pun ber­ naik 2 persen. Dengan sinar matahari dari cerutu besar yang pada tahun yang berkurang dan kelembaban 2010 yang masih berkisar 21% dari harap dengan target yang di­ yang naik, daunnya jadi lebar. Maka total produk cerutu dunia, menurun canangkan oleh PTPN X yakni pen­ nikotin jadi rendah,” jelas Nanang. menjadi 5% pada tahun 2016. Sedan­ ingkatan produksi Nature Wrapper gkan cigarillos (cerutu kecil) yang (NW) 35 %, dapat mampu memberi­ Dari situlah pola kerjasama antara pada 2010 masih 79%, pada 2016 kan kontribusi terhadap permintaan PTPN X dan BSB mulai terjalin bah­ meningkat menjadi 95%. Namun dari BSB. Pasalnya seperti diketahui kan hingga sekarang dan mencapai penikmatnya tak pernah surut, meski potensi tanaman tembakau di Indo­ usia 30 tahun. Diterangkan, Nanang makin banyaknya orang yang makin nesia sudah diakui di dunia. Teru­ kembali bahwa bermitra dengan peru­ peduli terhadap kesehatan. tama tembakau bawah naungan milik sahaan asing selama kurun waktu 30 PTPN X. tahun itu tentu bukanlah hal yang mu­ “Trend pasar cerutu dunia me­ dah. Terlebih dengan berbagai prose­ mang tak pernah surut. Yang menga­ Jika dirunut dari sejarah, jelas dur atau tahapan- tahapan yang rumit lami penyusutan adalah permintaan Nanang, dulu pada tahun 1957-an dalam proses budidaya tembakau. produk cerutu itu sendiri dari cerutu tembakau Besuki Na-oogst yang besar kini bertransformasi menjadi diproduksi dan dipakai untuk “Saya berharap ke depan ker­ cerutu kecil atau yang sering kita wrapper cerutu hasilnya tidak jasama yang sudah hampir 30 tahun sebut cerutu cigarillos,” terangnya. stabil. Kadang bagus, kadang lamanya ini dapat terjalin terus buruk. Warnanya juga tidak menerus. Apapun kebutuhan dari Kendati demikian, lanjut Nanang, seragam. Penyebabnya adalah hal tersebut tidak mempengaruhi iklim yang juga berganti- BSB saya yakin PTPN X permintaan BSB ke PTPN X, bera­ ganti. bisa mengakomodir papun produksi yang dihasilkan oleh hal tersebut. PTPN X selalu akan terserap oleh Kemudian, BSB mem­ Asalkan PTPN berikan saran untuk menu­ X dapat fokus dalam hal per­ baikan mutu dan kualitas tembakau yang diproduksi,” pungkasnya. “Kondisi tembakau bawah naungan yang mendapat sinar matahari masuk hanya 70 persen, sehingga Kelembapan di dalam naik 2 persen. Dengan sinar matahari yang berkurang dan kelembaban yang naik, daunnya jadi lebar. Maka nikotin jadi rendah,”  Nanang Budiono Perwakilan Burger Soehne Ag Burg (BSB) di PTPN X 50 www.ptpn10.co.id


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook