Kebun ini berisi: Tentang Kami Seutai Kata, Berjuta Makna Sobat Kebun 1.Media tanam 2.Tanaman hias 3.Kaktus & Sukulen 4. Tabulampot 5. Hidroponik 6. Sayur 7.Tanaman obat 8. Rempah&Rimpang 9.Home Decor © Rumbel Berkebun 2020
Seuntai Kata Berjuta Makna Alhamdulillah... Segala puji syukur hanya kepada Allah swt, atas kehendak dan izin-Nya ebook berkebun bisa selesai sesuai harapan. Ebook berkebun ini merupakan karya pertama kami di tahun 2020 sebagai bentuk kontribusi dan semangat kami dalam menghasilkan karya penghujung tahun kepengurusan \"Semesta Karya\". Ebook ini juga menjadi harapan baru kami kedepannya bahwa ilmu yang berasal dari passion kami bisa menjadi sebuah maha karya jika kami bersungguh-sungguh menjalankannya. Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim terutama pengurus rumbel berkebun, kontributor, editor, juga tim design yang telah menyukseskan ebook ini hingga berhasil terbit. Besar harapan kami kedepannya ebook ini bs launching dalam bentuk cetak sehingga bisa bermanfaat bagi banyak orang. Dan semoga ilmu yang kami bagi dalam ebook ini bisa menjadi amal jariyah bagi tim yang terlibat didalamnya..Aamiin.. © Rumbel Berkebun 2020
Tentang Lihat Kebunku Berkebun kini telah menjelma menjadi sebuah fenomena, peminat dan penikmatnya terus bertambah akibat adanya wabah Covid-19 yang membatasi segala mobilisasi masyarakat. Lahan yang terbatas tak menjadi halangan bagi masyarakat untuk berbondong-bondong menggeluti kegiatan berkebun, dengan adanya urban farming. Seperti hidroponik, vertical garden, menanam dalam pot/polibag, dll . Dengan adanya urban farming, telah menjadi sebuah oase yang menghibur dan menyibukkan diri di tengah kejenuhan masyarakat selama memanfaatkan waktu berdiam diri di rumah. Sebagian orang memutuskan berkebun sebagai hobi untuk mengisi waktu luang. Sebagian lagi berkebun untuk berhemat, karena kita tidak perlu membeli sayur atau bahan makanan ke pasar. Sebagian lainnya ada yang berkebun agar bahagia. Berkebun juga sebagai salah satu ikhtiar untuk mendekatkan diri dengan alam. Ada dua pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari berkebun, yaitu komitmen dan kesabaran. Komitmen untuk merawat tanaman dengan jadwal penyiraman, penyinaran dan pemupukan yang teratur. Lalu buah dari kesabaran adalah kebahagiaan kita melihat tanaman bertunas, berbunga bahkan berbuah. Segala proses inilah yang menjadikan kita untuk bisa lebih menghargai alam. Ada banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dengan berkebun, diantaranya: 1. Meningkatkan kualitas udara rumah 2. Meningkatkan daya tahan tubuh 3. Menimbulkan kebahagiaan dan mengusir rasa jenuh&stress 4. Menjaga kesehatan otak 5. Sebagai sarana latihan fisik dan olahraga 6. Lebih termotivasi untuk mengonsumsi makanan sehat, terutama sumber pangan dari kebun sendiri Itulah beberepa deret alasan mengapa berkebun perlu menjadi rutinitas yang harus dilakukan. Apakah Anda mulai tertarik untuk mulai berkebun juga? Tidak ada kata terlambat lho untuk memulainya. Untuk itulah ebook ini hadir untuk Anda. Kami akan mengupas tentang berkebun dari menanam sayur, rimpang, hingga berbagai macam tanaman hias. © Rumbel Berkebun 2020
Lihat Kebunku edisi 2020 Mega - Ketua Nisafilard - Wakil Perangkat Rumbel © Rumbel Berkebun 2020
Lihat Kebunku edisi 2020 Sufina Asruni Siti Fatimah Rina Yuliani Desy P. Prasadika M.P. Penyusun Materi © Rumbel Berkebun 2020
Lihat Kebunku edisi 2020 Reni Dwi A. Harnum Annisa Annisa R.F Caesarika F.G Dyah A. Safitri Penyusun Materi © Rumbel Berkebun 2020
Lihat Kebunku edisi 2020 Nindita R. Fiskha A. Annisa R.F Andina Dian Hafidzul N. Editor © Rumbel Berkebun 2020
Lihat Kebunku edisi 2020 Prasadika M.P. Safira Nur A. Desain & Ilustrator © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam 1. PENGERTIAN 2. JENIS © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Oleh: Caesarika Fouranty G. Media tanam adalah salah satu faktor penunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media tanam umumnya memiliki berbagai nutrisi, mineral, air, vitamin, serta kandungan lain. Akar tanaman akan menyerap kandungan unsur hara yang dimiliki oleh media tanam sehingga tanaman bisa tumbuh lebih optimal. Fungsi Media Tanam: Media tumbuh untuk bibit tanaman Tempat akar untuk berpenetrasi yang dipengaruhi oleh pori-pori yang terbentuk di antara partikel-partikel tanah (tekstur dan struktur) Sebagai porositas dan aerasi menentukan kemudahan air untuk menjaga kelembaban. Sehingga bebas dari benih gulma, nematoda dan patogen lainnya. Tempat penyediaan nutrisi dan unsur hara yang cukup bagi tanaman. Berdasarkan jenis bahan penyusunnya, media tanam dibedakan menjadi: A. Bahan organik B. Bahan anorganik sumber: google.com © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Organik A. Bahan Organik Umumnya berasal dari komponen organisme hidup. Contohnya bagian dari tanaman seperti bunga, daun, buah bahkan kulit kayu. Memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan media tanam anorganik yakni: Media tanam organik mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman Memiliki pori-pori mikro dan makro yang seimbang sehingga sirkulasi udara bisa berjalan dengan baik Mempunyai daya serap air yang tinggi Sementara itu kelemahan media tanam dari bahan organik adalah bila terjadi dekomposisi yang terlalu cepat bisa memicu terjadinya bibit penyakit. Media tanam yang dibuat dari bahan organik akan mengalami proses pelapukan yang dilakukan oleh mikroorganisme. Melalui proses itulah akan dihasilkan mineral, karbondioksida (CO2), dan air (H2O). Untuk mencegah hal itu, media tanam harus sering diganti dan menambahkan unsur sebelum media tanam mengalami dekomposisi. Mineral yang dihasilkan dari media tanam inilah yang akan menjadi sumber unsur hara yang diserap oleh tanaman sebagai sumber makanan. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Organik Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam diantaranya: 1.Arang sumber: google.com Biasanya dibuat dari kayu atau batok kelapa yang dibakar. Sangat cocok untuk menanam anggrek daerah dengan kelembapan tinggi, karena media tanam dari arang tidak baik dalam mengikat air dalam jumlah banyak. Keunikan/kelebihan dari media tanam dari arang adalah: Sifatnya bufer, sehingga bila terjadi kesalahan dalam pemberian unsur hara yang ada di dalam pupuk bisa cepat dinetralisir Tidak mudah lapuk sehingga aman dari gangguan jamur atau hewan yang dapat merugikan tanaman Kelemahan dari media tanam arang adalah kandungan unsur hara sedikit sehingga perlu disuplai unsur hara yang dilakukan melalui pemupukan. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Organik 2. Batang Pakis sumber: google.com Secara umum terbagi menjadi dua yakni: 1.pakis dengan warna hitam --> paling sering digunakan 2.pakis coklat Batang pakis hitam biasa berasal dari tanaman pakis yang sudah berumur dan kering. Selain itu batang pakis juga mudah untuk dibentuk menjadi potongan-potongan kecil dan dikenal sebagai cacahan pakis. Selain dijual dalam bentuk cacahan, media tanam dari pakis juga tersedia dalam bentuk lempengan segi empat yang siap pakai. Umumnya media tanam ini digunakan untuk menanam anggrek. Kekurangan dari media tanam ini adalah sering dijadikan semut atau binatang kecil lainnya sebagai sarang. Keunggulan media tanam dari pakis adalah: Mudah untuk mengikat air Memiliki aerasi dan drainase yang baik. Memiliki tekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Organik 3. Kompos Merupakan media tanam organik yang terbuat dari proses tanaman atau limbah organik seperti sampah, daun, sekam, jerami, rumput. Kelebihan: Mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik merupakan sifat kimiawi maupun biologis Bisa menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen yang sangat diperlukan oleh tanaman Kandungan unsur organik yang tinggi pada kompos sangat dibutuhkan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Berdasarkan hal tersebut kompos memiliki 2 peranansupmebnert:ingogogylea.ckonmi: Soil kondotioner yaitu peranan kompos dalam memperbaiki struktur tanah, terutama tanah kering Soil ameliorator berfungsi dalam memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah Kompos yang baik adalah yang terbuat dari tanaman yang telah mengalami pelapukan sempurna yang ditandai dengan perubahan warna menjadi hitam kecoklatan, tidak berbau serta memiliki kadar air rendah dan memiliki suhu © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Organik 4. Moss sumber: google.com Moss biasa digunakan sebagai media tanam pada saat masa penyemaian sampai masa pembungaan. Media tanam ini memiliki banyak rongga sehingga memungkinkan akar tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Berdasarkan sifatnya media tanam moss bisa mengikat air dengan baik serta juga memiliki sistem drainase dan aerasi yang baik. Agar mendapatkan hasil yang optimal penggunaan media tanam moss sebaiknya dikombinasikan dengan media tanam lain seperti kulit kayu, gambut, daun kering dan juga tanah. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Organik 5. Pupuk kandang sumber: google.com Pupuk yang berasal dari kotoran hewan biasa disebut dengan pupuk kandang. Kandungan unsur hara yang lengkap seperti fosfor, natrium dan kalium membuat pupuk ini sangat cocok untuk digunakan media tanam, karena unsur-unsur yang terkandung pada pupuk kandang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu di dalam pupuk kandang terdapat mikroorganisme yang dipercaya bisa merombak bahan organik yang susah diserap tanaman menjadi komponen yang mudah dicerna oleh tanaman. Komposisi unsur hara yang ada pada pupuk kandang bergantung juga pada beberapa faktor yakni jenis hewan, keadaan hewan, umur hewan, jenis makanan serta bahan hamparan yang digunakan dan penyimpanan sebelum dibuat media tanam. Pupuk kandang akan sangat baik digunakan sebagai media tanam ketika sudah matang dan steril. Hal ini bisa dilihat dari warna yang berubah menjadi hitam pekat. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Organik 6. Sabut kelapa (cocopeat) Sabut kelapa (cocopeat) adalah satu satu sumber: google.com bahan organik alternatif yang bisa digunakan sebagai media tanam. Sabut kelapa yang bisa dijadikan media tanam harus berasal dari buah kelapa yang sudah berumur dan memiliki serat yang kuat. Media tanam jenis ini sebaiknya digunakan pada daerah yang memiliki curah hujan rendah karena bahan ini sangat mudah lapuk bila sering terkena air hujan. Bila sabut kelapa sudah mulai lapuk akan menyebabkan tanaman cepat membusuk dan menjadi sumber penyakit bagi tanaman. Untuk mencegah hal ini biasanya sebelum digunakan sebagai media tanam sabut kelapa direndam terlebih dahulu dengan laruta fungisida. Kelebihan cocopeat: Bisa mengikat dan menyimpan air dengan kuat sehingga sangat baik digunakan untuk daerah panas Kandungan unsur hara esensial seperti magnesium, kalsium, kalium, fosfor dan natrium pada sabut kelapa sangat baik untuk tanaman. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Organik 7. Sekam Padi sumber: google.com Sekam padi merupakan media tanam yang dibuat dari kulit padi yang sudah digiling. Media tanam dari sekam yang biasa digunakan bisa berupa sekam mentah dan sekam bakar. Kedua jenis sekam tersebut memiliki tingkat porositas yang sama sehingga bisa memberikan peran penting dalam perbaikan struktur tanah. Penggunaan media tanam ini tidak perlu lagi disterilisasi lagi karena mikroba patogen telah mati selama proses pembakaran. Kelebihan media tanam dari sekam: Bisa dengan mudah mengikat air Tidak mudah lapuk Merupakan sumber kalium yang dibutuhkan oleh tanaman Tidak mudah menggumpal sehingga akar tanaman bisa tumbuh dengan sempurna Sementara kelemahan media tanam ini adalah memiliki kandungan unsur hara yang sedikit. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Organik 8. Humus sumber: google.com Media tanam dari humus merupakan hasil dari pelapukan bahan organik serta jasad mikro dan sumber energi jasad mikro tersebut. Humus biasa terbentuk dari jaringan tubuh tumbuh-tumbuhan atau hewan yang telah mati. Humus sangat berperan dalam proses penggemburan tanah. Kelebihan humus yaitu mempunyai kemampuan tukar ion yang tinggi sehingga bisa menyimpan unsur hara dengan baik. Sementara kelemahan humus: Sangat mudah untuk ditumbuhi jamur ketika terjadi perubahan suhu, kelembaban dan aerasi yang ekstrim Memiliki tingkat porositas yang rendah sehingga akar tanaman akan susah untuk menyerap air. Oleh karena itu penggunaan humus sebagai media tanam harus dikombinasikan dengan media tanam lain yang mempunyai porositas tinggi misalnya tanah atau pasir. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Anorganik B. Bahan Anorganik Bahan anorganik merupakan media tanam yang memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi yang berasal dari proses pelapukan buatan induk di dalam bumi. Proses pelapukan tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal yakni pelapukan secara mekanik maupun pelapukan secara kimiawi. Berdasarkan bentuk dan ukurannya, mineral yang berasal dari batuan induk bisa di kelompokan menjadi 4 yakni: kerikil atau batuan kecil (ukuran 2 mm) pasir (ukuran 1-2 mm) debu (ukuran 2-50 u) tanah liat (ukuran kurang dari 2 ju). Selain itu, bahan anorganik juga bisa berasal dari bahan-bahan sintetis atau kimia yang dibuat di pabrik. Beberapa media anorganik yang sering dijadikan sebagai media tanam yaitu gel, pasir, kerikil, pecahan batu bata, spons, tanah liat, vermikulit, dan perlit. Untuk penjelasan lengkapnya bisa dibaca di bawah ini. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Anorganik 1.Gel sumber: google.com Gel atau hidrogen merupakan kristal polimer yang biasa digunakan sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik. Kelebihan gel: Penggunaan media tanam jenis ini sangat mudah dan efisien karena tidak perlu lagi repot untuk mengganti, menyiram atau memupuk Memiliki keanekaragaman warna sehingga bisa disesuaikan dengan selera dan warna tanaman. Oleh karena itu media tanam ini biasa digunakan untuk keindahan dan keasrian tanaman hias yang diletakan di ruang kerja atau ruang tamu Tetap terlihat cantik meskipun bersanding dengan media lain Hampir semua jenis tanaman indoor bisa ditanam di dalam media ini contohnya anthurium dan philodendron. Tetapi jenis media tanam ini tidak cocok untuk tanaman yang memiliki akar keras seperti tanaman bonsai dan adenium. Hal ini disebabkan pertumbuhan akar tanaman yang mengeras sehingga menyebabkan vas pecah. Di Jepang gel banyak digunakan sebagai komponen terarium dengan pasir. Warna-warna gel yang beragam menambahkan kesan hidup pada taman miniatur tersebut. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Anorganik 2, Pasir sumber: google.com Merupakan media tanam alternatif yang biasa digunakan sebagai pengganti tanah. Biasanya media tanam dari pasir digunakan untuk penyemaian benih, penumbuhan bibit tanaman, serta penumbuhan tanaman dengan teknik stek. Kelebihan pasir: Sifat pasir yang cepat menyerap kering memudahkan proses pemindahan bibit tanaman ke media lain Bisa meningkatkan sistem drainase dan aerasi pada media tanam Pasir Malang dan pasir bangunan merupakan beberapa jenis pasir yang sering digunakan sebagai media tanam. Penggunaan pasir sebagai media tanam harus dikombinasikan dengan media tanam lain seperti kerikil, batu-batuan, tanah atau bisa disesuaikan dengan tanaman yang akan dibudidayakan. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Anorganik 3. Kerikil sumber: google.com Penggunaan kerikil sebagai media tanam sebenarnya memiliki beberapa kesamaan dengan pasir. Hal ini karena kedua jenis media tanam ini mempunyai sifat yang sama. Kerikil biasa digunakan sebagai media tanam hidroponik untuk membantu peredaran larutan unsur hara dan udara sehingga memberikan ruang bagi akar tanaman agar bisa tumbuh. Kerikil memiliki sifat sulit mengikat air, mudah basah dan cepat kering oleh karena itu bila menggunakan media tanam ini perlu dilakukan penyiraman secara rutin. Saat ini banyak dijumpai penggunaan kerikil sintetis. Kelebihan kerikil sintetis dibandingkan dengan kerikil biasa adalah pada kemampuan mengikat air, kerikil sintetis mempunyai kemampuan untuk mengikat air dengan baik. Selain itu sistem drainase pada jenis kerikil juga sangat baik sehingga bisa mempertahankan kelembaban dan sirkulasi udara pada media tanam. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Anorganik 4. Pecahan Batu Bata sumber: google.com Media tanam dari pecahan batu bata bisa dijadikan salah satu alternatif untuk budidaya tanaman. Seperti media tanam anorganik yang lain, pecahan batu ini memiliki fungsi untuk melengketkan akar tanaman. Sebaiknya ukuran dari batu pecah dibuat kecil seperti ukuran kerikil. Semakin kecil pecahan batu semakin baik pula kemampuan media tanam ini dalam menyerap air dan unsur hara akan membaik. Yang perlu diperhatikan dalam media tanam ini adalah sedikitnya kandungan unsur hara sehingga perlu diberikan pupuk tambahan atau dikombinasikan dengan media tanam lain yang mempunyai kandungan unsur hara yang baik. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Anorganik 5. Spons (floral foam) sumber: google.com Untuk orang yang memiliki hobi dalam budidaya tanaman hias tentu sudah tidak asing dengan media tanam yang satu ini. Media tanam dari spon sangat ringan sehingga mudah untuk dipindahkan dan ditempatkan di mana saja. Meskipun ringan, media tanam dari spon tidak membutuhkan pemberat karena setelah disiram oleh air akan menjadi berat dengan sendirinya sehingga tanaman akan menjadi tegak. Kelebihan spons (floral foam) dalah tingginya daya serap terhadap air dan unsur esensial yang biasa diberikan dalam bentuk cairan. Tapi media tanam ini tidak tahan lama karena bahannya mudah hancur, sehingga bila spons sudah tidak layak pakai harus segera diganti dengan baru. Oleh karena itulah biasanya media tanam ini hanya digunakan sebagai media tanam tanaman hias bunga potong yang penggunaannya hanya sementara. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Anorganik 6. Tanah liat sumber: google.com Tanah liat merupakan salah satu jenis media tanam yang memiliki tekstur halus, lengket dan berlumpur. Ciri khusus dari media tanam ini adalah memiliki jumlah pori-pori kecil lebih banyak daripada pori-pori makronya, sehingga memiliki kemampuan untuk mengikat air lebih kuat. Pori-pori mikro adalah pori-pori halus yang berisi air kapiler atau udara. Sementara pori-pori makro adalah pori-pori kasar yang berisi udara atau air gravitasi yang mudah hilang. Ruang dari yang dimiliki media tanam ini sangat sempit sehingga bisa menghambat sirkulasi air dan udara pada media tanam. Pada dasarnya media tanam ini sangat miskin unsur hara sehingga penggunaan harus dikombinasikan dengan media tanam lain yang mempunyai kandungan unsur hara lebih banyak. Tanah liat sangat cocok bila digunakan bersamaan dengan media tanam lain seperti pasir dan humus. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Anorganik 7. Vermikulit dan Perlit sumber: google.com Vermikulit merupakan media anorganik steril yang dihasilkan dari pemanasan kepingan mika serta mengandung potasium dan helium. Media tanam ini merupakan jenis media tanam yang memiliki kemampuan kapasitas kation yang cukup tinggi terutama ketika dalam keadaan padat dan basah. Vermikulit bisa menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air ketika digunakan sebagai campuran pada media tanam. Berbeda dengan vermikulit, perlit merupakan produk mineral berbobot ringan serta memiliki kapasitas tukar kation dan daya serap air yang rendah. Sebagai campuran media tanam, fungsi perlit sama dengan Vermikulit, yakni menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air. Penggunaan vermikulit dan perlit sebagai media tanam sebaiknya dikombinasikan dengan bahan organik untuk mengoptimalkan tanaman dalam menyerap unsur- unsur hara. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Anorganik 9. Rockwool sumber: google.com Rockwool adalah salah satu jenis media tanam yang populer bagi mereka penggemar hidroponik, tak lepas karena kelebihan rockwool itu sendiri, Media tanam ini dinilai memiliki berbagai keuntungan lebih dibandingkan dengan menggunakan tanah sebagai media tanam. Sesuai namanya, rockwool memang terbuat dari serat yang terbuat dari batu. Serat dipulihkan dengan memanaskan batu basalt dan pasir ke suhu 1600 derajat Celcius. Kelebihan rockwool : Ramah lingkungan Tidak mengandung patogen Mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tanah Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan Dapat mengoptimalkan peran pupuk. Rockwool tanaman sangat cocok untuk bercocok taman / penanaman hidroponik. © Rumbel Berkebun 2020
Media Tanam Bahan Anorganik 9. Gabus (styrofoam) sumber: google.com Gabus adalah jenis bahan anorganik yang dibuat dari campuran kopolimer styren yang bisa digunakan sebagai alternatif media tanam. Pada awalnya media tanam ini hanya digunakan sebagai aklimatisasi bagian tanaman sebelum ditanam di lahan luas. Saat ini di beberapa nursery menggunakan gabus sebagai salah satu campuran untuk meningkatkan porositas pada media tanam. Penambahan styrofoam ke dalam media tanam membuatnya menjadi ringan. Namun, media tanam sering dijadikan sarang oleh semut. Sumber Pustaka 1.Materi Media Tanam Gubugijoroyoroyo 2. https://caratanam.com/jenis-media-tanam/ 3. https://adalah.co.id/rockwool/ © Rumbel Berkebun 2020
Tanaman Hias 1. JENIS 2.CARA MERAWAT 3. PILIHAN INDOOR HOUSEPLANT 4.TIPS MEMBELI TANAMAN HIAS © Rumbel Berkebun 2020
Tanaman Hias Oleh: Desy Puspitasari Jenis Tanaman Hias Bunga, Mempunyai bunga cantik dengan satu atau banyak warna, seperti anggrek, mawar, bunga matahari, tulip, dll Daun, Memiliki keindahan dan ciri khas pada bagian daun, misalnya monstera, aglonema, calathea, dll Batang, Punya daya tarik pada bagian batang, entah bentuk atau ukuran, misalnya bambu, kamboja, kaktus, dll Akar, Mempunyai keunggulan pada bagian akarnya. Beberapa jenis tanaman hias akar yang biasa ditanam adalah Ficus benyamina (beringin), Ficus elastica (karet kebo), Artacarpus altilis (sukun,kebi), dll © Rumbel Berkebun 2020
Tanaman Hias Oleh: Desy Puspitasari Jenis Tanaman Hias Buah Mempunyai buah berpesona cantik dan menarik perhatian, misalnya buah naga, jeruk nagami, cabai pelangi, nanas medusa, dll Kombinasi Memiliki keindahan minimal di 2 keunggulan bagian tumbuhan, misalnya pada daun dan akar (seperti bonsai), bunga dan daun (seperti Wijaya kusuma) dll © Rumbel Berkebun 2020
Tanaman Hias Manfaat tanaman hias 1.Menghilangkan partikel beracun dari udara 2.Mengurangi debu dalam ruangan 3.Mengusir nyamuk 4.Menurunkan tingkat kebisingan 5.Menetralisir bau tak sedap 6.Membuat tidur lebih nyenyak 7.Meningkatkan daya tahan tubuh 8.Meningkatkan fokus dan konsentrasi 9.Meredakan flu & batuk 10.Menjaga kesehatan mental “Dengan adanya tanaman hias di dalam ruangan, CO2 akan terserap dan tergantikan oleh O2 yang dibutuhkan tubuh. Kamu pun dapat kembali fokus melanjutkan apapun pekerjaanmu.” © Rumbel Berkebun 2020
Tanaman Hias Cara Merawat Tanaman Hias P1 - Penyinaran Pastikan jenis tanaman yg sedang kita rawat, suka direct sun, atau justru teduh, kalupun ditempatkan di dalam rumah atau indoor, pastikan dijemur seminggu sekali di pagi hari P2 - Penyiraman Pastikan jenis tanaman yg sedang kita rawat, suka air atau tidak, namun hindari menyiram saat terik matahari siang, karena tumbuhan sedang fotosintesis, lbh baik pagi hari atau sore hari P3 - Perawatan Memastikan media tanam baik, hama, jamur, kutu, daun-daun kuning yg waktunya di pruning lebih baik di potong, untuk mengoptimalkan pertumbuhan daun baru, serta lakukan pencacahan saat sudah siap “3P itu koentji” © Rumbel Berkebun 2020
Tanaman Hias Tips Membeli Tanaman Hias Daun yang menguning bisa menjadi tanda- tanda hama, penyakit, atau kekurangan nutrisi, pastikan warna yang konsisten di semua daun. Batang, bekas luka atau goresan yang menunjukkan tanaman yang rusak yang bisa menjadi situs penyakit atau kelemahan di masa depan. Akar, Harus selalu keras, terbentuk dengan baik, dan menahan tanah. Harus ada keseimbangan akar yang baik dengan tanah. Terlalu banyak tanah dan sedikit akar tidak baik dan sebaliknya Hama & Penyakit, Cari tanda-tanda hama atau penyakit seperti daun kunyah, residu lengket, jaring, atau distorsi daun, flek dan daun lembek. © Rumbel Berkebun 2020
Tanaman Hias Tips Membeli Tanaman Hias Media Tanam, Sehat harus lembab. Masukkan jari Anda ke tanah sekitar 1 inci dan periksa di bawah permukaan. Jika tanahnya terlalu kering atau terlalu basah, mungkin sudah memiliki kerusakan akar. Tunas/Bunga, waktu terbaik sebelum mulai berbunga. Tanaman mengeluarkan banyak energi untuk membuat bunga, jadi menanamnya selama waktu ini akan menciptakan tekanan tambahan pada tanaman. Harga, Pastikan harganya sesuai dengan budget, akan lebih murah untuk membeli di petani langsung dari pada di OPS (Online Plant Shopping) © Rumbel Berkebun 2020
Tanaman Hias Pilihan Indoor Houseplant 1. SANSIVIERA 2. CACTUS & SUCULENT 3. MONSTERA 4. PHILODENDRON 5.SPIDER PLANT 5. ANTURIUM “Pastikan dikeluarkan seminggu sekali untuk di jemur” Sumber Pustaka: https://bibitonline.com/artikel/8-macam-tanaman-hias-beserta- contoh-dan-penjelasannya https://www.ruparupa.com/blog/10-manfaat-tanaman-hias/ https://www.rumahkuunik.com/2019/07/tanaman-hias-yang- mudah-dirawat.html?m=1 https://gardening.id/tips-membeli-tanaman-hias/ © Rumbel Berkebun 2020
Kaktus & Sukulen 1.KAKTUS DAN SUKULEN 2.MEDIA TANAM 3. PERAWATAN 4. PROPAGASI 5. HAMA 6. KESALAHAN © Rumbel Berkebun 2020
Kaktus & Sukulen Oleh: Sufina Asruni Kaktus Family Cactaceae (Cactus, cacti) merupakan salah satu golongan dari sukulen karena mampu menyimpan persediaan air pada batangnya. Nama kaktus berasal dari bahasa Yunani ‘kaktos’ yang berarti tanaman liar berduri. Daun pada kaktus rata-rata telah bermodifikasi menjadi duri untuk mengurangi penguapan. Namun tidak semua yang berduri adalah kaktus dan juga tidak semua kaktus memiliki duri. Ada beberapa family sukulen yang berduri seperti Euphorbiaceae. Jadi yang membedakan kaktus terletak pada aerola. Aerola ini merupakan tempat tumbuhnya duri, cabang, bunga yang bentuknya seperti benjolan kecil dan seperti ada kapas yang lembut. Sumber: dokumen pribadi © Rumbel Berkebun 2020
Kaktus & Sukulen Sukulen Succulent/sukulen umumnya adalah jenis tanaman yang mempunyai bagian yang lebih tebal, gemuk/berdaging yang digunakan untuk menyimpan air dan bertahan di iklim/kondisi tanah yang kering. Nama sukulen berasal dari bahasa latin “sucus” yang artinya berair atau bergetah. Tanaman sukulen dapat menyimpan air dalam berbagai bentuk seperti daun, batang dan akar. Sukulen mempunyai lebih dari 60 family dan ribuan spesies. Diantaranya yang mempunyai spesies paling banyak adalah family Cactaceae, Crassulaceae, Aizoaceae, Euphorbiaceae. Saat ini penyebutan sukulen sebagai salah satu jenis tanaman hias lebih banyak mengarah ke dalam family Crassulaceae yang memang mempunyai genus dan species cukup banyak. Sumber: dokumen pribadi © Rumbel Berkebun 2020
Kaktus & Sukulen Media Tanam Selain media tanam yang umum ditemui seperti tanah kompos, pupuk kandang, sekam, ada beberapa media tanam lain yang sering digunakan untuk kaktus dan sukulen : •Pasir Malang •Perlite •Vermiculite •Pumice •Akadama Sphagnum Moss (umumnya digunakan sebagai pelengkap terrarium). Media tanam kaktus & sukulen harus bersifat porous (mudah mengalirkan air). Sumber: dokumen pribadi © Rumbel Berkebun 2020
Kaktus & Sukulen Perawatan Media Tanam Sekam : pasir malang/pumice : kompos : pukan = 1:1:1:1 Sekam : pasir malang/pumice = 1:1 Perlite, vermiculite bisa ditambahkan sedikit pada campuran Akadama bisa digunakan sebagai media tetapi karena harganya cukup mahal umumnya dipakai hanya sebagai topping atau campuran. Penyiraman 4hari - 1minggu sekali / pada saat media sudah benar2 kering. Penyinaran Sukulen dan kaktus menyukai sinar matahari yang cukup banyak. Minimal 4-6 jam per hari. Pemupukan Selain pupuk kandang sebagai campuran media, pupuk untuk daun umumnya dapat digunakan untuk kaktus & sukulen. Pupuk yang paling sering digunakan yaitu dekastar seimbang. © Rumbel Berkebun 2020
Kaktus & Sukulen Propagasi Stek daun •Ambil/potel daun (semakin tua akan semakin bagus) •Tunggu luka mengering •Susun dan letakkan di atas media •Siram sedikit pada media setelah bbrp hari >4-5 hari •Taruh di tempat teduh dan lupakan :D •Akar akan tumbuh dalam 4-5 minggu atau lebih Stek daun dengan media air •Siapkan botol/wadah untuk menaruh daun (buat seperti sayatan sesuai ukuran daun) dan isi dasarnya dengan air •Ambil/potel daun (semakin tua akan semakin bagus) •Tunggu luka mengering •Susun dan letakkan pada botol •Taruh di tempat teduh dan lupakan :D •Akar dan anakan akan tumbuh dalam 4-5 minggu atau lebih © Rumbel Berkebun 2020
Kaktus & Sukulen Propagasi Kaktus dan sukulen pada umumnya dapat diperbanyak dengan cara stek batang atau daun. Stek batang •Potong2 bagian batang / potelan anakan •Tunggu luka mengering •Tanam pada media •Taruh di tempat teduh (4-5 hari) •Siram sedikit pada media setelah bbrp hari >4-5 hari •Akar akan tumbuh dalam 2-4minggu atau lebih •Cek akar, kalau sudah tumbuh bisa diletakkan di t4 panas •Untuk mempercepat tumbuhnya akar dapat dioleskan perangsang akar (contoh: root up) Kesalahan Merawat Kaktus & Sukulen •Media tanam yang tidak porous •Terlalu sering menyiram •Sinar matahari kurang •Kesalahan dalam perawatan setelah pengiriman © Rumbel Berkebun 2020
Kaktus & Sukulen Hama Kutu paling sering menyerang tanaman kaktus & sukulen. Hama kutu ini cepat menyebar ke sekitarnya. Cara penanganan : •Ganti media tanam •Cuci/sikat dengan sedikit larutan air sabun •Biarkan kering baru ditanam pada media yang baru •Dapat pula menggunakan insektisida alami atau kimiawi Sumber: dokumen pribadi © Rumbel Berkebun 2020
Tabulampot 1. TENTANG TABULAMPOT 2.MENANAM BUAH NAGA DALAM POT © Rumbel Berkebun 2020
Tabulampot oleh : Annisa Rahma Filard Tabulampot atau Tanaman buah dalam pot adalah salah satu cara dalam mensiasati keterbatasan lahan dalam bertanam buah-buahan. Media Tanam yang dapat digunakan : Tanah Lempung Tanah Kompos Pasir Halus Pupuk Kandang Benih bisa didapatkan dari proses semai (generatif) maupun vegetatif (cangkok, stek, dll) Perawatan dilakukan dengan : pertumbuhan buah 1.Pemupukan dilakukan 1x sebulan 2.Penyiraman 2x sehari (pagi sore) 3.Penyiangan gulma 4.Pemangkasan/prunning dilakukan agar maksimal, dengan menyisakan 3 batang. Hama dan penyakit dalam tabulampot umumnya sama dengan hama tanaman buah konvensional (dengan tanah). Namun, dengan metode tabulampot relatif mudah ditangani karena tanaman relatif pendek dan kecil bila dibandingkan dengan metode konvensional. © Rumbel Berkebun 2020
Menanam Buah Naga Dalam Pot by Reni Dwi Agustina Sekilas tentang buah naga Buah naga merupakan tanaman sejenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Morfologi buah naga terdiri dari batang, duri, akar , bunga, dan buah. Kandungan dalam buah naga: vitamin C, B2, B3, Magnesium, Zat besi, Kalsium, Antioksidan Mengapa menanam buah naga? karena minim perawatan, cepat berbuah (kurang dari setahun apabila dari hasil stek batang), dan salah satu buah kesukaan keluarga. Ingin menanam buah naga sendiri tapi masih bingung harus bagaimana? Yuk cari tahu bagaimana membudidayakan buah naga 1. Bibit Dapat melalui penyemaian biji maupun stek batang. Untuk stek batang, carilah indukan yang sehat dan sudah pernah berbuah dan potong dengan gunting khusus tanaman atau pisau yang tajam. Batang buah naga yang telah dipotong sebaiknya diangin-anginkan terlebih dahulu selama 2-3 hari agar bekas luka potong mengering. Buah naga dapat berbuah sepanjang tahun, khususnya saat musim kemarau atau cuaca panas. © Rumbel Berkebun 2020
Menanam Buah Naga Dalam Pot Contoh stek batang untuk ditanam sumber : dok. pribadi 2. Media Tanam: Seperti halnya kaktus pada umumnya, buah naga menyukai media yang poros, misalnya pasir malang atau sekam mentah. Dapat menggunakan perbandingan tanah : pasir malang : sekam mentah = 1:3:1 Buah naga dapat ditanam langsung pada tanah ataupun menggunakan pot dan planter bag. Gunakan pot dengan diameter minimal sekitar 30 cm atau planter bag berukuran minimal 25 liter. © Rumbel Berkebun 2020
Search