Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore buku kereta api (1)

buku kereta api (1)

Published by tinamarlinawati, 2021-08-29 06:54:25

Description: buku kereta api (1)

Search

Read the Text Version

Tema : Kendaraan Sub tema : kereta api tut…tut…tut… Seri Naik kereta api ke bandung surabaya Oleh : Tina Marlinawati S.Pd

Siang itu Salman dan Farisia pulang sekolah dengan ceria.. Salman dan Farisia melihat ayah dan bunda sudah menunggu duduk di luar Rumah “ kak lihat ayah dan bunda sudah menunggu kita , wah pasti ada kejutan nih dari ayah dan bunda” kata Farisia penuh harap “ Assalamu’alaikum ayah bunda “ seru salman dan farisia sambil mencium tangan mereka. “ walaikum salam “ jawab ayah sambil tersenyum “ Salman dan Farisia kok pulang sekolah senyum-senyum sih” kata ibu “ soalnya kita seneng ya kak. Ayah dan ibu menyambut kita di depan rumah “

Saat makan siang, Ayah dan ibu bercerita kalau paman di surabaya sedang sakit, dan mereka berniat untuk pergi menengok paman Ali dengan menggunakan kereta api. “ asyik kita akan pergi ke Surabaya…. “ kata farisia dengan ceria “ kita naik kereta ya yah “, “ kita sudah beli tiket belum,ayah” , “ kita berangkat jam berapa yah”, “ kalau naik kereta api tidak boleh telat loh yah, nanti ditinggal” kata Salman tidak sabar Ayah tersenyum “ iya Salman kita berangkat sore ini , makanya sekarang Salman dan Farisia siap-siap yah supaya tidak tertinggal kereta api, karena kereta api tidak bias menunggu kita …., malah kita yang harus menunggu kereta api “ kata ayah menjelaskan “ tapi kenapa ayah” kata Farisia “ kalau kereta menunggu, nanti akan merugikan penumpang yang lain” kata ayah menjelaskan. Setelah selesai makan Salman dan Farisia menyiapkan pakaian yang akan di bawa ke Surabaya menengok paman Ali.

Jam 5 sore mereka tiba di stasiun kereta api. Ayah meminta Salman dan Farisia untuk membantu membawakan tas oleh- oleh untuk paman Ali. Ayah mengajak Salman untuk mencetak tiket di alat pencetak tiket. “ ayah kok tiketnya di cetak sendiri? “ Tanya salman “ iya kan ayah beli tiketnya lewat online, pesannya pake Hp , lalu bayarnya juga bias transfer lewat Hp juga…. Alhamdulillah sekarang kita tidak report untuk beli tiket kereta api “ kata ayah Sementara Farisia menunggu di kursi yang ada di stasiun, banyak hal yang di lihat farisia. Ada petugas yang membantu penumpang untuk mencetak tiket, ada juga loket untuk penumpang yang membeli tiket langsung. Di bagian kanan, farisia melihat ada petugas yang memeriksa tiket untuk penumpang yang mau masuk ke peron. “ bu kenapa tiketnya di periksa dulu sebelum masuk ke dalam “ kata Farisia “ itu karena yang boleh masuk ke peron, hanya yang akan pergi naik kereta saja, pengantar cukup menunggu disini saja” ibu menjelaskan

Setelah mencetak tiket ayah mengajak Salman, Farisia dan ibu untuk masuk ke peron. Tiket yang sudah di cetak ayah di perlihatkan kepada petugas peron. Salman memperhatikan petugas yang membantu penumpang membawakan barang bawaan yang banyak dan besar. “ bu, lihat bapak petugas itu baik sekali membantu kita membawa barang yang berat “ kata Salman Ibu mengangguk tanda setuju dengan apa yang diucapkan Salman. Kereta yang menuju ke Surabaya ada di lajur 3, sehingga salman dan Farisia harus sedikit melompat- lompat rel kereta api . “ ayah kereta api ke Surabaya sudah ada “ kata Farisia “ tante kita duduk dimana ? “ kata Farisia kepada pramugari kereta api. “ sini, saya lihat tiketnya “ kata pramugari sambil tersenyum “ oh, ade naik gerbong tiga, nomor duduknya c 12, 13,14,15 “ kata pramugari sambil menunjukan gerbong 3. Salman dan Farisia lari-lari kecil dengan semangat masuk ke dalam kereta api.

Salman dan farisia mencari tempat duduk sesuai dengan nomor yang ada dalam tiket. Karena berempat ayah mengatur tempat duduk sehingga bisa berhadap-hadapan. “ ayah kok keretanya belum berangkat “ kata Salman “ sabar salman , nanti akan pengumuman kalau kereta ini mau berangkat “ kata ayah “ ibu lihat……….. Ada orang berlari-lari, masuk ke dalam kereta api “ kata Farisia “ oh iya itu kerena mereka datang terlambat, mereka takut kalau ditinggal kereta api” kata ibu Akhirnya saat yang ditunggu tiba . Salman dan Farisia mendengarkan dengan seksama pengumuman pemberangkatan kereta Api Argo wilis tujuan Bandung –Surabaya. “ Ayah kita sampainya pagi yah” kata Salman “ iya betul tadi aku dengar, di pengumuman pemberangkatan kita akan sampai jam 6 pagi “ kata Farisia

Di jalan mereka melihat mobil-mobil berhenti saat kereta api lewat. Di daerah lintasan kereta api ada petugas yang menjaga untuk menutup dan membuka pintu lintasan kereta api. Salman dan Farisia sangat menikmati perjalanan naik kereta api. Ayah dan ibu memperbolehkan salman dan farisia berjalan-jalan di dalam kereta api. Salman dan farisia menikmati pemandangan yang ada, mereka melihat kota, sawah, ladang, gunung dan menikmati indahnya ciptaan Allah “ terima kasih ayah, ibu sudah mengajak kita naik kereta api” kata salman dan farisia. Tepat jam 6 pagi kereta api sudah sampai di stasiun Gubeng Surabaya. Ayah dan ibu membangunkan Salman dan Farisia untuk bersiap-siap turun dari kereta api


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook