ASSET MANAGEMENT SETUP
PLTU BANTEN 3 LONTAR OMU
ASSET MANAGEMENT SETUP Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh ASSET MANAGEMENT SETUP PT Indonesia Power (PT IP) memiliki berbagai jenis pembangkit sekaligus pengalaman dan keahlian insan pembangkitan yang sudah teruji dalam operasi dan pemeliharaan pembangkit (Operation & Maintenance - O&M). Keunggulan tersebut dicapai dengan menerapkan best practice Asset Management dan Sertifikasi Sistem Manajemen Aset ISO 55001, yang terdiri dari 6 elemen utama berikut: 1. Reliability Management dan Lifecyle Management, 2. Work Planning and Control (WPC), 3. Outage Management, 4. Manajemen operasi, 5. Manajemen efisiensi, dan 6. Supply Chain Management. Adapun tujuan dari program Asset Management Setup adalah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan best practice Asset Management tersebut di pembangkit, selain pembangkit PT IP. Pengembangan dan implementasinya dilaksanakan dengan langkah strategis berikut ini: 1. Pelatihan dan pengembangan kompetensi dan keahlian dalam bidang Asset Management dan Operation and Maintenance (O&M). 2. Pengembangan sistem, proses bisnis, prosedur, serta database Asset Management dan O&M. 3. Pengembangan modul standar dan lanjutan dari Computerized 54
Layanan SoLuSi EnErgi ASSET MANAGEMENT SETUP the Power of Beyond kwh Maintenance Management System (CMMS) untuk meningkatkan penerapan Manajemen Aset dan Sistem Manajemen Pemeliharaan. 4. Peningkatan kemampuan dalam mengelola risiko, terkait kepemilikan aset, melalui pengelolaan life cycle aset secara efektif. Asset Management Setup terdiri dari tiga paket utama dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut: 1. Capacity Building dan Pengembangan kompetensi Asset Management Langkah pertama yang paling penting dalam penerapan Manajemen Aset adalah membangun kesadaran dan kompetensi karyawan. Langkah ini sekaligus untuk memastikan kesinambungan jangka panjang dari proses bisnis, sistem manajemen, prosedur, database, dan hal terkait lainnya, yang mencakup kegiatan sebagai berikut. a. Pelatihan dan membangun kompetensi Manajemen Aset, yaitu: § Reliability Management dan Lifecyle Management, § Work Planning and Control (WPC), § Outage Management, § Manajemen operasi, § Manajemen efisiensi, dan § Supply Chain Management. b. Coaching, mentoring, dan pendampingan sepanjang proses implementasi Asset Management untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan dengan melibatkan langsung dalam implementasi di lapangan. 2. Pembuatan dan Impelementasi Sistem dan Database Manajemen Aset Paket ini bertujuan untuk mempersiapkan segala persyaratan yang diperlukan dalam implementasi Manajemen Aset dengan baik dan efektif, dalam mengelola aset fisik pembangkit listrik dengan lingkup sebagai berikut. 55
ASSET MANAGEMENT SETUP Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh a. Pengembangan prosedur, instruksi, dan Business Management System (BMS) dari keenam elemen Asset Management sebagai panduan implementasi Manajemen Aset. b. Penerapan sistem, proses bisnis, dan pengukuran maturity level dalam implementasi setiap elemen Manajemen Aset. Paket ini juga bertujuan untuk mempersiapkan detail implementasi bisnis proses, penyusunan template lembar kerja, formulir dan database di setiap elemen Manajemen Aset. Sebagai bagian dari manajemen kinerja, beberapa standar ditetapkan dan digunakan untuk menilai tingkat kematangan dan kontinuitas implementasi AM. 3. Penyusunan Digital Database Manajemen Aset yang terintegrasi Paket ini mengembangkan pembuatan basic dan advance modul Computerized Maintenance Management System (CMMS) dengan menggunakan Maximo. Termasuk di dalamnya, integrasi dengan sistem lain, seperti SAP, Sistem PI, dan Sharepoint dengan lingkup berikut. a. Penyiapan infrastruktur CMMS, instalasi, dan implementasi. b. Pembuatan basic dan advance modul CMMS, modul lanjutan CMMS untuk Manajemen Keandalan, WPC, SCM, Manajemen Operasi, Manajemen Pemadaman, dan Manajemen Efisiensi. c. Integrasi CMMS dengan SAP, PI-System, dan SharePoint. d. Maintenance services. 56
Layanan SoLuSi EnErgi ASSET MANAGEMENT SETUP the Power of Beyond kwh Gambar 1. Scope of Work DEtAIL LINgkuP SIStEM DAN DAtABASE MANAJEMEN ASEt 1. Reliability Management Pengelolaan keandalan pembangkit melalui penerapan proses Reliability Management dan Advance Condition Based Maintenance (CBM) yang mencakup: § Pengembangan kompetensi Reliability Management. § Pembuatan prosedur dan Business Management System (BMS) Reliability Management. § Penetapan asset list dan register pembangkit. § Penetapan kategori tingkat kritikalitas dan skala prioritas pemeliharaan peralatan pembangkit dengan metode System and Equipment Reliabilty Priority (SERP-MPI). § Penyusunan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Maintenance Strategy (MS), dan Work Package (WP) untuk CMMS. § Pelatihan dan penyusunan Condition Based Maintenance (CBM) dan Predictive Maintenance (PdM). § Pembuatan advanced reliability method untuk boiler atau Heat Recovery Steam Generation (HRSG). § Penyiapan proses bisnis dan database Reliability Management di CMMS 57
ASSET MANAGEMENT SETUP Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Gambar 2. Reliability Based Maintenance Strategy 2. Work Planning and Control (WPC) Seluruh aspek pengembangan dan penerapan modern best practice WPC dan penyiapan pengetahuan dan keterampilan diperlukan untuk melakukan perencanaan serta penjadwalan kerja secara efektif. Tujuannya adalah untuk: § Meningkatkan produktivitas staf pemeliharaan dan jumlah pekerjaan pemeliharaan yang diselesaikan, tanpa sumber daya tambahan. § Memperjelas peran dan tanggung jawab anggota fungsi perencanaan dan pelaksanaan. § Mengembangkan indikator kinerja utama untuk mengukur kinerja fungsi perencanaan. § Mengembangkan kemampuan manajemen pengetahuan WPC yang penting untuk memastikan peningkatan yang berkelanjutan. Lingkup WPC adalah sebagai berikut: § Pelatihan dan pengembangan kompetensi WPC. § Penyiapan prosedur dan BMS WPC. § Penyusunan Rencana Kerja WPC (5 tahun, 1 tahun, triwulan, bulanan, mingguan, harian). 58
Layanan SoLuSi EnErgi ASSET MANAGEMENT SETUP the Power of Beyond kwh § Pelatihan CMMS untuk perencana, pelaksana (pemeliharaan) dan operator. § Penyiapan dan implementasi proses bisnis dan database WPC di CMMS. Gambar 3. Maintenance Work 3. Supply Chain Management (SCM) Implementasi yang efektif dan terintegrasi dari tiga elemen SCM—yaitu Inventory Management, Manajemen Gudang, dan Procurement—bertujuan untuk meningkatkan nilai dari setiap rantai pasokan. Hal tersebut guna mendukung peningkatan keandalan melalui penyediaan suku cadang atau layanan dengan jumlah, kualitas, harga, dan waktu yang tepat. Adapun ruang lingkupnya terdiri dari: § Pengembangan kompetensi dan pelatihan SCM. § Penyusunan prosedur dan BMS SCM. § Penyusunan Inventory Management, berupa: - Spare part catalogging - ABC Analysis serta pengaturan Re-order Point (ROP) dan Economic Order Quantity (EOQ) 59
ASSET MANAGEMENT SETUP Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh § Penyusunan Manajemen Gudang. - Manajemen Gudang. - Tools Management. § Penyiapan Manajemen Pengadaan. § Penyiapan dan implementasi proses bisnis SCM dan database di CMMS Gambar 4. Ruang lingkup SCM 4. Manajemen Operasi Manajemen Operasi adalah implementasi serangkaian metode dan aktivitas untuk memastikan pembangkit listrik beroperasi dengan aman, andal, efisien, dan sesuai dengan persyaratan lingkungan dan keselamatan, serta mencapai target produksi. Lingkup Manajemen Operasi adalah sebagai berikut: § Pengembangan kompetensi dan pelatihan Manajemen Operasi. § Penetapan prosedur dan BMS Manajemen Operasi. § Penetapan prosedur dan BMS Manajemen Produksi. § Pembuatan Digital Operation Database. 60
Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Gambar 5. Optimasi dan Evaluasi Kinerja Operasi dan Produksi ASSET MANAGEMENT SETUP 5. Outage Management Outage Management bertujuan untuk mengoptimalkan proses overhaul pembangkit listrik secara komprehensif. Mulai dari, proses perencanaan, persiapan, implementasi, pengendalian dan pemantauan, evaluasi dan penyusunan rencana tindak lanjut untuk proses perbaikan overhaul selanjutnya serta proses perbaikan berkelanjutan untuk mengoptimalkan interval dan durasi overhaul. Outage Management melingkupi: § Pengembangan kompetensi dan pelatihan Outage Management. § Penyusunan prosedur dan BMS Outage Management. § Penyiapan proses bisnis dan database Outage Management di CMMS. Gambar 6. Proses overhaul secara komprehensif 61
ASSET MANAGEMENT SETUP Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh 6. Manajemen Efisiensi Manajemen Efisiensi bertujuan untuk memastikan pembangkit beroperasi dengan kinerja optimal dan efisien. Hal ini akan berujung pada peningkatan kinerja perusahaan dan struktur biaya produksi. Adapun ruang lingkupnya meliputi: § Pengembangan kompetensi dan pelatihan Manajemen Efisiensi. § Penyusunan prosedur dan BMS Manajemen Efisiensi. § Penyusunan prosedur Performance Test pembangkit dan rencana peningkatan efisiensi. § Penyiapan proses bisnis dan database Manajemen Efisiensi di CMMS. 62
DIGITALIZATION & SMART SYSTEM PLTU JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU OMU
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh digitaLisasi dan sisteM Cerdas Dalam menghadapi dinamika global yang penuh gejolak (volatility), ketidakpastian (uncertainty), kerumitan (complexity), dan ketidakjelasan (ambiguity), atau yang kita kenal sebagai VUCA, organisasi bisnis dituntut untuk bekerja ekstra agar bisa survive dan terus bertumbuh. VUCA yang diiringi oleh disruption technology tidak hanya berdampak pada bisnis atau industri tertentu, tetapi keseluruhan bisnis yang ada di dunia. Tak terkecuali, industri berbasis energi, seperti yang dijalankan oleh PT Indonesia Power (PT IP). Menyikapi dinamika perubahan yang berlangsung cepat dan bersifat global tersebut, PT IP telah menetapkan misi transformasinya sebagai perusahaan solusi energi. Transformasi digital merupakan salah satu bentuk dari transformasi yang dilakukan PT IP untuk mencapai visi misi yang telah ditetapkan. Manfaat besar dari aspek bisnis yang diharapkan dapat diperoleh perusahaan melalui transformasi digital adalah terjadinya penguatan transformasi bisnis utama (strengthen the core) dengan mengacu pada keandalan (reliability) dan efisiensi (efficiency). Sebagaimana PT PLN (Persero) dengan “LEAN” sebagai salah satu kategori transformasinya, PT IP melalui transformasi digital menerapkan strategic goals power plant of the future sehingga diharapkan dapat menjadi lebih gesit, lebih lincah, lebih efisien, lebih efektif, dan lebih optimal. 66
Layanan SoLuSi EnErgi DIGITALIzATION & SMART SySTEM the Power of Beyond kwh I. DIgItASI, DIgItALISASI, trANSfOrMASI DIgItAL Ketika mengikuti seminar atau saat membaca berita, para pakar Teknologi Informasi melempar tiga konsep utama tentang perkembangan dunia usaha di era digital. Ketiga hal tersebut adalah digitisasi, digitalisasi, dan transformasi digital. Banyak orang mulai menyamakan ketiga terminologi yang disebutkan, mungkin karena ketidaktahuan atau sengaja menciptakan kebingungan. Untuk itu, mari kita coba definisikan dulu makna dari setiap terminologi. 1. Digitalisasi Terdapat beberapa definisi “digitalisasi” yang diajukan. Dari perspektif akademis, Brennen dan Kriess mendefinisikan digitalisasi melalui komunikasi digital dan dampak media digital pada kehidupan sosial kontemporer. Dalam Gartner’s IT glossary, digitalisasi adalah penggunaan teknologi digital untuk mengubah model bisnis dan memberikan pendapatan baru dan peluang penghasil nilai; ini adalah proses pindah ke bisnis digital. 2. Digitasi Digitasi itu sendiri hanyalah proses mengompresi media analog menjadi bit dan byte sehingga tersedia dalam bentuk digital, seperti berupa film, gambar, dan banyak lagi. Namun, digitasi adalah dasar. Ini adalah hubungan antara dunia fisik dan perangkat lunak. Inilah yang dilakukan sejak 1960-an. Ini adalah enabler untuk semua proses yang memberikan nilai bisnis karena kebutuhan akan data yang dapat dikonsumsi. Intinya adalah digitalisasi tidak dapat terjadi tanpa digitasi. Digitasi adalah konversi analog ke digital. Sedangkan, digitalisasi adalah penggunaan teknologi digital dan data digital untuk memengaruhi cara pekerjaan diselesaikan, mengubah cara pelanggan dan perusahaan terlibat dan berinteraksi, serta menciptakan aliran pendapatan (digital) baru. 3. transformasi Digital Digitalisasi tidak menghasilkan transformasi digital. Transformasi Digital adalah tentang melakukan sesuatu secara 67
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh berbeda—menciptakan model bisnis yang benar-benar baru dengan menggunakan informasi modern dan teknologi komputer. Transformasi Digital memanfaatkan pengetahuan yang ada untuk mengubah esensi organisasi secara mendalam—budaya, strategi manajemen, campuran tekno-logis, dan pengaturan operasional. Ini menempatkan pelanggan sebagai pusat dari semua keputusan dan tindakannya. Transformasi Digital adalah proses merancang sistem bisnis baru yang mengintegrasikan semua data digital dan aplikasi digital atau transformasi bisnis yang dimungkinkan oleh digitalisasi. Berkat digitasi dan digitalisasi, data mudah diakses untuk digunakan di berbagai platform, perangkat, antarmuka. Secara definisi, Transformasi Digital adalah perubahan organisasi yang melibatkan orang, proses, strategi, struktur, melalui penggunaan teknologi dan model bisnis untuk meningkatkan kinerja (Westerman et al., 2011). Transformasi digital akan melakukan banyak sekali inovasi yang mengubah perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien di dalam menjalankan bisnis (Westerman George, Bonnet Didier, 2014). Era digital merupakan revolusi yang sedang terjadi di dunia. Revolusi digital ini didorong oleh empat teknologi yang telah disebutkan di atas semakin berkembang beberapa tahun ini, yang terus memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi global (Das et al., 2016), yaitu kehadiran layanan cloud, teknologi sensor, kemampuan analisis pada Big Data, serta Internet of Things (Das et al., 2016) Transformasi digital bukan hanya tentang mengimplementasikan teknologi dan tools terbaru. Namun, juga tentang menyadari nilai tambah yang ditawarkannya, seperti fleksibilitas, kelincahan, dan produktivitas di antara tim kerja yang beragam. Sebagai contoh, Netflix: setelah film menjadi digital, jalannya dibuka untuk model bisnis yang benar-benar baru, yaitu streaming film. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Digitasi mengacu pada pembuatan representasi digital dari objek atau atribut fisik. Sedangkan, Digitalisasi mengacu pada pengaktifan atau 68
Layanan SoLuSi EnErgi DIGITALIzATION & SMART SySTEM the Power of Beyond kwh peningkatan proses dengan memanfaatkan teknologi dan data digital. Digitalisasi memungkinkan terjadinya transformasi bisnis yang disebut transformasi Digital. Kemudian, kombinasi Transformasi Digital dan Digitalisasi membentuk Industri 4.0. Gambar 1. Piramida Transformasi Digital Transformasi digital mencakup semua aspek bisnis, terlepas dari: apakah itu menyangkut bisnis digital atau tidak, pada saat percepatan adopsi teknologi dan perubahan mengarah ke pasar, pelanggan, dan bisnis yang sama sekali baru (orang, kapabilitas, proses, model) realitas, peluang, dan tantangan. Hingga pada akhirnya, mengarah pada ekonomi baru yang disebut Ekonomi DX. II. PrOgrAM StrAtEgIS tEkNOLOgI INfOrMASI (PAStI) PT IP melalui Division of Information Technology memiliki program kerja yang disebut Program Kerja Strategis Teknologi Informasi (PASTI) sebagai platform untuk menggali benih inovasi. PASTI sebagai kelompok kerja strategis yang menerapkan inovasi strategis dan terintegrasi dengan corporate entrepreneursip. 69
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Kemampuan TI baru muncul tanpa henti dan menjadi populer dengan cepat. Terlebih lagi, banyak dari solusi ini berkolaborasi terutama dalam membuat dan menggunakan jenis data yang lebih bervariasi— menjadikannya saling melengkapi secara alami. Sederhananya, bisnis tidak dapat mengambil pendekatan sedikit demi sedikit untuk menjadi digital. Jika ya, organisasi berisiko terbagi, operasi tidak terkoordinasi yang sebenarnya menghambat inovasi. Oleh karena itu, kami melakukan perubahan dari framework PASTI untuk menjadi Kerangka Kerja Transformasi Digital. A. Mengapa perlu kerangka kerja? Kerangka kerja transformasi digital semakin diperlukan karena bisnis mencoba mengikuti laju perubahan yang cepat. Sebuah tinjauan dari buku Manajemen MIT Sloan menyimpulkan situasi tersebut sebagai berikut: 1. Digitalisasi terjadi lebih cepat daripada kebanyakan industri yang dapat berubah, membuat para eksekutif berebut untuk mencari cara terbaik untuk mengadopsi teknologi baru. 2. Teknologi mendorong perubahan, tetapi permintaan konsumen juga menekan dan memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri dengan cepat. 3. Banyak perusahaan masih kekurangan strategi formal untuk transformasi digital. 4. Organisasi yang lalai untuk menjadi lebih strategis dan terarah dalam upaya digital mereka, berisiko kehilangan potensi yang ditawarkan oleh solusi yang muncul. Banyak perusahaan telah mulai menerapkan teknologi baru yang mampu mengubah bisnis, tetapi mereka terhenti ketika mencoba membuat perubahan budaya dan operasional yang mendasarinya yang diperlukan untuk benar-benar bertransformasi. Terlebih lagi, sebagian besar organisasi belum mengatasi rintangan untuk membuat teknologi digital bekerja sama dengan baik dengan cara yang jelas dan terintegrasi. 70
Layanan SoLuSi EnErgi DIGITALIzATION & SMART SySTEM the Power of Beyond kwh B. kaikaku: radikal atau kaizen: Bertahap? Kaikaku, adalah istilah Jepang untuk \"perubahan radikal\". Dalam bisnis, Kaikaku berkepentingan untuk membuat perubahan mendasar dan radikal pada sistem apa pun. Ada ungkapan, \"ini akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik\". Ungkapan ini terjadi pada setiap perubahan yang dilakukan. Setiap proses baru atau perubahan cara kerja memiliki titik rendah atau jurang. Saat berada titik tersebut, mudah untuk kehilangan kepercayaan pada proses baru atau salah menafsirkan. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan tersebut dianggap gagal dan, akhirnya transformasi tidak terjadi. Gambar 2. Model efek J-Curve Pada model efek J-Curve seperti pada gambar di atas, ada periode disrupsi yang berbanding terbalik dengan harapan stakeholder. Jika pada periode disrupsi tidak ditangani dengan baik, orang cenderung takut dan berhenti untuk berubah. Oleh karena itu, perlu dilakukan mitigasi 71
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh pada fase disrupsi atau hanya membuang waktu, tetapi tidak ada yang dihasilkan. Sebuah istilah lain dalam Bahasa Jepang, yaitu kaizen (改改), yang bermakna \"perbaikan berkesinambungan\", padanan istilah barat ialah continuous improvement. Filsafat kaizen berpandangan bahwa hidup hendaknya fokus pada upaya perbaikan terus-menerus. Pada penerapannya dalamperusahaan,kaizenmencakuppengertianperbaikanberkesinambungan yang melibatkan seluruh pekerjanya, dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah. Kombinasi penerapan Kaikaku dan Kaizen yang tepat akan mendukung suksesnya suatu proses transformasi. Gambar 3. Kombinasi Kaikaku-Kaizen mendukung transformasi C. Waterfall: Ikuti rencana atau Agile: Merespon Perubahan? Waterfall adalah gaya pelaksanaan manajemen proyek yang linier, rencana-sepanjang-jalan, bertahap. Ini adalah pendekatan manajemen proyek yang produktif dan, pada kenyataannya, kita berutang modernitas kepada Waterfall karena atributnya yang sangat dapat diskalakan dan hasilnya yang dapat diprediksi dan direplikasi. 72
Layanan SoLuSi EnErgi DIGITALIzATION & SMART SySTEM the Power of Beyond kwh Namun, pendekatan ini paling sesuai untuk proyek dengan kepastian, seperti proyek teknik konstruksi dan fasilitas produksi. Sebaliknya, manajemen proyek Agile lebih cocok untuk proyek dengan kompleksitas tinggi yang tidak diketahui kontribusinya pada variabilitas hasil. Pengembangan solusi secara Agile adalah salah satu metodologi dalam pengembangan solusi perangkat lunak. Kata Agile berarti “cepat, ringan, bergerak bebas, waspada”. Agile adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan konsep model proses yang berbeda dari konsep model proses yang ada (Martin, R. C., 2003). Konsep pengembangan software secara Agile Manifesto dipopulerkan oleh Kent Beck dan 16 rekannya dengan menyatakan bahwa pengembangan software secara Agile adalah cara untuk membangun perangkat lunak dengan melakukannya dan membantu orang lain untuk membangun semuanya sekaligus (Dingsøyr, T., et al., 2010). D. Need Agility? Scrum On! Scrum adalah kerangka kerja di mana orang dapat mengatasi masalah adaptif yang kompleks secara produktif dan kreatif untuk memberikan produk dengan nilai setinggi mungkin. Scrum dikembangkan oleh Ken Schwaber dan Jeff Sutherland pada tahun 1993 dan bertujuan untuk menjadi metodologi pengembangan dan manajemen yang mengikuti prinsip-prinsip metodologi Agile. Kerangka kerja Scrum sangat cocok diterapkan pada pekerjaan yang persyaratannya cenderung berubah atau sebagian besar waktu tidak diketahui pada awal proyek. Scrum dibangun di atas teori proses kontrol empiris atau bisa disebut empirisme. Empirisme menyatakan bahwa pengetahuan datang dari pengalaman dan pengambilan keputusan didasari pada yang telah diketahui hingga saat ini. Tiga pilar yang memperkokoh setiap implementasi dari proses kontrol empiris adalah: transparansi, inspeksi dan adaptasi. 73
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Gambar 4. Siklus “Sprint” Berbatas Waktu Scrum Siklus \"Sprint\" Berbatas Waktu Scrum memungkinkan tim untuk mengembangkan produk yang kompleks dalam lingkungan ketidakpastian dan perubahan Scrum adalah kerangka kerja yang sederhana, tetapi kuat untuk diperiksa dan diadaptasi oleh tim dan pelanggan saat produk Scrum memberikan kejelasan dan transparansi tingkat tinggi kepada semua orang yang terlibat. Dalam hal ini, tim, klien, pengguna, dan pemangku kepentingan Scrum dengan cepat memunculkan disfungsi yang memungkinkan tim dan organisasi untuk terus meningkatkan efektivitas mereka E. triangle Loop of transformation Approach Dalam menyusun proses transformasi digital, PT IP menerapkan pendekatan “Indonesia Power’s triangle loop of transformation approach”. Pada pendekatan ini, ada 3 (tiga) aspek transformasi, yaitu: People, Process, dan Technology. Dari aspek tersebut, kami memetakan 3 (tiga) kompetensi dan 3 (tiga) kemampuan utama dari setiap aspek yang 74
Layanan SoLuSi EnErgi DIGITALIzATION & SMART SySTEM the Power of Beyond kwh perlu dimiliki perusahaan dalam proses transformasi digital, seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 5. Hasil pemetaan kompetensi dan kemampuan utama dari setiap aspek Titik awal Transformasi Digital dengan menetapkan PILOT PROJECT secara “Low Hanging Fruit”, sehingga tim akan mendapatkan pengalaman dan merayakan keberhasilan. Pada akhirnya, tim akan memilih proyek-proyek yang sulit ditangani, yang memberikan hasil lebih besar. Proyek-proyek dipilih harus memiliki faktor \"Home Run\" dan, yang paling utama, memenuhi kebutuhan untuk menjadi \"MUST HAVE\" bagi perusahaan. 75
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh III. ROADMAP DIgItALISASI Sebagaimana PT PLN (Persero) dengan “LEAN” sebagai salah satu kategori transformasinya, PT IP juga ingin menjadi lebih gesit, lebih lincah, lebih efisien, lebih efektif dan lebih optimal. Dalam pelaksanaan persiapan Transformasi Digital, PT IP menggunakan Top-Down Approach yang merupakan turunan dari Visi Misi PT IP dengan PASTI sebagai kerangka kerja Transformasi Digital. Gambar 6. Bagan penyusunan Roadmap Digitalisasi PT IP dengan framework PASTI 76
Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Phase Description DIGITALIzATION & SMART SySTEM Initialization Idea Generation Menentukan visi dari transformasi digital berbasis visi misi PT IP Prototyping 1. Define, menentukan strategi digital dengan Presentation pendekatan triangle loop of transformation Implementation 2. Design, menyusun breakthrough programme 3. Decide, memilih program dan menyusunnya dalam Roadmap Build - Measure – Learn, merupakan lingkaran pembelajaran dan umpan balik untuk menetapkan seberapa efektif suatu produk, layanan atau ide, dan melakukan ini secepat dan semurah mungkin. Langkah 1: Rencanakan percobaan dengan: pelajari, ukur, dan bangun, termasuk mengembangkan hipotesis formal. Langkah 2: Bangun produk minimum yang layak dan ujilah. Langkah 3: Ukur hasilnya terhadap hipotesis untuk memutuskan: apakah dapat mengembangkan bisnis yang layak di sekitar produk? Langkah 4: Belajar dari hasil dan putuskan: apakah akan bertahan atau berputar? Kemudian, siklus kembali ke awal, dan terus berputar-putar saat mengembangkan produk. Tujuannya adalah untuk terus meningkatkan penawaran sehingga dapat memberikan nilai yang dibutuhkan perusahaan dengan tepat. Dalam setiap iterasi yang dilakukan, tim harus melakukan presentasi untuk mendapatkan sponsor bagi ide-ide mereka. Untuk membantu tim dalam menciptakan ide bernilai tinggi, perusahaan menyediakan COACH, MENTOR, dan SPONSOR bagi tim. Transformasi kecil dan langkah demi langkah, tetapi dalam waktu dan sejumlah besar peserta, akan ada banyak transformasi di setiap lini bisnis. 77
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Gambar 7. Tahap Inisialisasi dan Pembuatan Prototipe dalam Penyusunan Roadmap Digitalisasi PT IP dengan Framework PASTI Untuk itu, dalam menerapkan strategic goals power plant of the future, PT IP menyiapkan program terobosan digital power plant dengan inisiatif terobosan berikut. 1. Digital Centralized Performance - Control Room 2. Advanced Analyses For Energy Efficiency 3. Predictive/Proactive Maintenance 4. Increase Productivity and Automated Equipment 5. Digitized O&M via Mobile App Dari terobosan yang telah ditentukan perusahaan, disusunlah roadmap berdasarkan prioritas dan kapabilitas yang sudah diukur. Roadmap disusun setelah diketahui kondisi perusahaan dan gap-nya. IV. PRODUCT AND PORTOFOLIO Sejak beberapa tahun terakhir, PT IP secara aktif mengembangkan berbagai inovasi, khususnya inovasi yang memanfaatkanTeknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Inovasi dihadirkan dalam rupa program-program 78
Layanan SoLuSi EnErgi DIGITALIzATION & SMART SySTEM the Power of Beyond kwh aplikasi, baik web-based maupun mobile based. Salah satu tujuannya adalah menghadirkan tools yang menunjang proses bisnis perusahaan sehingga berjalan efektif dan efisien. Pemanfaatan teknologi sebagai proses digitalisasi ini pun dilatarbelakangi oleh mimpi besar PT IP bahwa kelak semua proses telah didigitalisasi dan mendukung transformasi digital. Digitalisasi dalam proses dan fungsi bisnis melalui aplikasi IP (IP- Apps) telah terbukti memberikan dampak signifikan dalam menciptakan keandalan dan efisiensi. Sebagai bagian dari proses transformasi yang selalu berkesinambungan dan terus menerus, sederet prestasi IP dalam mengembangkan dan menerapkan aplikasi dalam proses dan fungsi- fungsi bisnis telah mendapatkan banyak apresiasi. Gambar 8. Proses Bisnis Existing PT IP Portofolio aplikasi sistem informasi digambarkan PT IP dengan memetakan portofolio aplikasi bersama proses bisnis (gambaran pemetaan proses bisnis) melalui pemetaan masing-masing solusi (aplikasi) pendukung proses bisnis. Berdasarkan gambar 8 dan 9 dapat dilihat pemetaan solusi berdasarkan tipe solusi yang dibuat dengan cara pembuatan sendiri (Taylor Made Application) atau solusi aplikasi yang merupakan solusi yang dibeli (Package Application). 79
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Gambar 9. Pemetaan solusi digitalisasi pada proses bisnis PT IP Berikut highlight dari beberapa produk digital yang telah diluncurkan oleh PT IP dalam mendukung transformasi digital perusahaan selama tahun 2019—2020. 1. ProPMO Professional Project Management Office, dirilis pada tanggal 3 Oktober 2019. Aplikasi ini merupakan aplikasi monitoring proyek yang terintegrasi dan dikembangkan secara tailor made sebagai salah satu tools dalam office automation. ProPMO bertujuan untuk membantu monitoring milestone project pengembangan pembangkit, mulai dari tahapan inisiasi, perencanaan prakonstruksi, konstruksi, hingga COD. Selain itu, melalui aplikasi ProPMO, perusahaan juga dapat melakukan monitoring realisasi anggaran investasi, profil risiko proyek, isu strategis proyek, dan project monthly report. 80
Layanan SoLuSi EnErgi DIGITALIzATION & SMART SySTEM the Power of Beyond kwh 2. ProInventory Professional Inventory, diluncurkan pada tanggal 3 Oktober 2019. Aplikasi yang terintegrasi dengan sistem ERP dan ProEAM (Maximo) ini merupakan aplikasi mobile berbasis Android dan iOS yang memanfaatkan fitur QR Code sebagai identifier. Dengan aplikasi ProInventory, perusahaan dapat dengan cepat dan mudah melakukan kegiatan inventori, tanpa terbatas ruang dan waktu. 3. IP-DigimonX Digitalized Mobile on Work Execution merupakan Add-On dari sistem EAM (Enterprise Asset Management) yang berbasis aplikasi mobile. Aplikasi ini mendukung pilar Work Planning and Control (WPC) pada Manajemen Aset. Khususnya saat Work Order Execution, mulai dari penunjukan lead, teknisi, permintaan work permit, pengisian actual WO, hingga perubahan status WO menjadi WDONE. 4. M-Action Monitoring for Action Plan merupakan aplikasi web-based yang dikembangkan secara tailor made serta salah satu tools dalam office automation PT IP. M-Action digunakan untuk monitoring tindak lanjut hasil keputusan-keputusan rapat. Hasil keputusan rapat dapat langsung diinput ke dalam aplikasi M-Action agar peserta rapat dapat memantau progres tindak lanjut yang telah dikerjakan. Saat ini, PT IP telah memiliki pengalaman dalam mengembangkan aplikasi M-Action di perusahaan lain. Saat ini, M-Action telah diimplementasikan di PT Cogindo Daya Bersama dan PT PLN Batu Bara. 81
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh 5. IPku Indonesia Power dalam GenggamanKu adalah aplikasi mobile based yang menyediakan semua layanan terintegrasi di PTIP hanya dalam satu platform. Beberapa layanan antara lain aplikasi mobile based absensi, informasi kepegawaian, reimbursment pegawai, dan Tagana Covid-19. 6. Innovation-HuB Aplikasi berbasis web yang dikembangkan secara tailor made ini bertujuan untuk mengumpulkan ide-ide riset/penelitian dari kalangan akademisi yang dapat membantu memberikan solusi-solusi pada perusahaan. Aplikasi ini juga sudah digunakan di PT PLN Puslitbang sebagai garda dalam pengumpulan ide-ide riset/penelitian. 7. IP-Academy Digital Learning Teknologi pembelajaran secara digital ini telah diterapkan IP Academy. Pembelajaran dikemas secara interaktif dengan memanfaatkan software dan hardware secara online maupun offline, antara lain Webinar, Video Conference, Virtual Learning, Video Learning, Social Learning, dan Gamification. 8. INPACt-Light up Indonesia Power Action adalah Aplikasi Budaya Perusahaan dalam bentuk social media. Aplikasi berbasis mobile ini merupakan 82
Layanan SoLuSi EnErgi DIGITALIzATION & SMART SySTEM the Power of Beyond kwh re-branding INPACT 2.0—generasi awal INPACT. Aplikasi ini mendukung perusahaan untuk melakukan internalisasi budaya perusahaan melalui fitur media sosial yang disematkan pada aplikasi. Selain itu, aplikasi ini juga dijadikan sebagai wadah eksistensi dan interaksi antarpegawai dalam beraktivitas sesuai nilai perusahaan. 9. ProErM Professional Enterprise Risk Management merupakan solusi pendukung penerapan pengelolaan Manajemen Risiko sesuai dengan ISO 31000:2018. ProERM terdiri atas tiga komponen, yaitu prinsip, kerangka kerja, dan proses Manajemen Risiko. Prinsip memberikan panduan tentang karakteristik Manajemen Risiko yang efektif dan efisien. Kerangka kerja membantu integrasi Manajemen Risiko ke dalam aktivitas dan fungsi organisasi. Proses melibatkan penerapan sistematis kebijakan, prosedur, dan praktik pada aktivitas Manajemen Risiko. Saat ini, PT IP telah memiliki pengalaman dalam mengembangkan solusi ProERM di perusahaan lain, seperti PLN Batam yang saat ini telah menerapkan ProERM. V. SERVICE AND SUPPORT Untuk mendukung kelancaran terhadap penggunaan solusi-solusi digital yang telah diluncurkan oleh PT IP, Division of Information Technology bertugas untuk mengelola dan memastikan setiap solusi digital dapat berjalan dengan baik, serta memberikan layanan serta dukungan untuk setiap solusi digital yang ada. Dengan 83
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh adanya service catalog dan personel yang andal dan tersertifikasi menjadi komitmen PT IP untuk memberikan layanan bagi pengguna solusi. A. Control Objectives for Information and Related Technology (COBIt) PT IP secara governance melakukan pengelolaan teknologi infomasi menggunakan kerangka kerja COBIT sebagai acuan. COBIT merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan/atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. B. Information technology Service Management (ItSM) Saat ini, PT IP telah memiliki banyak peralatan TI, mulai dari yang mendasar—seperti koneksi fisik LAN sampai dengan ke tingkat paling tinggi—yaitu aplikasi. Untuk mengelola, memonitor, dan mengontrol serta memaksimalkan kinerja dari berbagai macam perangkat tersebut, PT IP menerapkan ITSM. ITSM merupakan metode pengelolaan sistem TI yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. ITSM kebalikan dari pendekatan manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi. Selain itu, untuk mendukung peningkatan layanan kepada users pengguna TI, baik di lingkungan Head Office (HO) maupun unit dan subunit, serta adanya keterbatasan jumlah SDM TI, diperlukan suatu teknologi solusi terhadap permasalahan tersebut, yakni kebutuhan Sistem Helpdesk & IT Supporting. Fungsi Helpdesk, selain sebagai support center bidang TI pada jaringan Perusahaan, juga menjadi education center untuk mengatasi adanya suatu gap teknologi—IT oleh users maupun self-recovery oleh users. Dengan begitu, down- time fasilitas IT yang tersedia menjadi optimal karena melibatkan users untuk melakukan self diagnostic dengan remote tutorial oleh staf Helpdesk. 84
Layanan SoLuSi EnErgi DIGITALIzATION & SMART SySTEM the Power of Beyond kwh C. ISO 27001 Untuk membantu organisasi atau perusahaan dalam membangun dan memelihara sistem manajemen keamanan, PT IP mengadopsi standar internasional ISO 27001. Beberapa manfaat dari standar ISO 27001, yaitu: 1. Memberikan sebuah keyakinan dan jaminan kepada klien ataupun mitra dagang, bahwa perusahaan telah mempunyai sistem manajemen keamanan informasi yang baik sesuai standar internasional. 2. Memastikan bahwa organisasi memiliki kontrol terkait keamanan informasi terhadap lingkungan proses bisnisnya yang mungkin menimbulkan risiko atau gangguan. 3. ISO 27001 mendorong dalam meningkatkan keamanan informasi perusahaan. Hal ini membantu untuk lebih menentukan jumlah keamanan yang tepat yang dibutuhkan untuk perusahaan. LAYANAN DIVISION Of INfOrMAtION tECHNOLOgY 1. Jaringan yang andal 2. IT Security 3. Perangkat TI yang andal 4. Backup Database 5. Disaster Recovery Centre 6. Virtual Private Network 7. Change Request Aplikasi dan Infrastruktur 8. Bug Fixing Aplikasi 9. Penambahan Modul Aplikasi 10. Perubahan Proses Bisnis 11. Admin User/Hak Akses User 12. Monitor & Troubleshot kEtErSEDIAAN LAYANAN: 1. Maintenance 2. Backup 3. Security SERVICE AVAILABILIty: 24 JAM X 7 85
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh VI. SIStEM CErDAS Sebagai perusahaan yang telah berkiprah lebih dari dua decade— ditambah lagi dengan kapasitas bisnis, relationship dengan berbagai stakeholder yang semuanya berskala besar dan luas—tentunya menjadikan PT IP memiliki journey yang sangat kaya. Dari perjalanan dan proses bisnis yang dijalaninya, PT IP terhubung dan terlibat dengan banyak sekali data. Secara umum, big data tersebut tersebar di beberapa komponen ini. 1. Proses Bisnis Internal: Data Input & Output. 2. Infrastruktur teknologi Big Data: Server, Sensor, Konfigurasi, Tools, Authority & Security, Responsibility, Sizing/Leveling. 3. Akomodasi input data eksternal: Stakeholder, Peer, Kompetitor, Pemerintah. Data yang terkoleksi dengan jumlah besar ini bukan hanya besar (big)—dalam arti kuantitatif. Namun, secara kualitatif, juga memiliki arti yang sangat besar bagi perusahaan. Ibarat air yang bersumber dari berbagai mata air dan bermuara di sebuah danau, demikianlah data yang terkumpul di PT IP, telah membentuk sebuah danau data (data lake). Mengingat, bahwa PT IP saat ini sedang menjalankan transformasi digital, hasil pembelajaran yang didapatkan dari pengolahan dan pengelolaan data dengan semua prosesnya, secara tepat guna dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan inovasi digital. Inovasi dalam rangka menciptakan digitalisasi proses berwujud aplikasi-aplikasi yang memudahkan keberlangsungan proses bisnis perusahaan. Dengan adanya aplikasi digital, tiga hal yang menjadi prioritas perusahaan dapat dicapai, yaitu Efficiency, Improve Productivity, dan Improve Revenue. Framework pemanfaatan data dalam rangka peningkatan kompetensi melalui pengelolaan big data terintegrasi PT IP tertuang dalam SK No. 110.K/010/2018. 86
Layanan SoLuSi EnErgi DIGITALIzATION & SMART SySTEM the Power of Beyond kwh Gambar 10. Data to Competency A. Reliability, efficiency, and Operation Centre (rEOC) Untuk mencapai tujuan penguatan transformasi bisnis utama (strengthen the core) dengan mengacu pada reliability (keandalan) dan efficiency (efisiensi), PT IP membangun arsitektur khusus sebagai pusat optimasi reliability dan efficiency yang disingkat REOC (Reliability and Efficiency Optimization Center). Melalui REOC, data diambil dan diolah, lalu dipilih dan dipilah agar seluruh data satu sama lain sinkron dan dapat di-review serta didiskusikan bersama secara cepat, cermat dan tepat. Sesuai dengan prinsip clustering data and informasi sebagai berikut. 87
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Gambar 11. Leveling “Big Data Terintegrasi” Agar data dapat dianalisis dengan cepat, cermat, dan tepat, harus dibangun kesesuaian antara data dan kondisi masa lalu (historical & context data). Caranya, dengan melakukan pengolahan/advis yang tepat sehingga kondisi saat ini (current state & performance) dapat dioptimalkan sesuai situasi yang mungkin terjadi ke depan (early warning & prediction). Data yang akurat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yang tepat. Dampaknya, pengeluaran yang tidak perlu, budget yang bisa dihemat, alokasi yang bisa di-pending, serta pemanfaatan sumber daya yang bisa didaur ulang atau dipakai kembali, bisa dioptimalkan sehingga bisa terjadi penghematan dari sisi biaya. REOC didesain untuk memberikan solusi secara cepat melalui data real time yang diambil secara langsung dari Distributed Control System (DCS). Data dikirimkan melalui perantara OPC server dan web server agar data tersebut dapat dimonitor, diamati, dievaluasi, dan dianalisis sehingga engineering di Kantor Pusat, baik pembangkitan maupun riset dapat berkoordinasi secara real time dan memberikan support pada engineering unit dalam bentuk rekomendasi. Inilah yang memicu 88
Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh peningkatan keandalan dan efisiensi melalui eksekusi rekomendasi yang terintegrasi dengan Maximo sebagai Computerized Maintenance Management System (CMMS) IP. B. Arsitektur rEOC secara global DIGITALIzATION & SMART SySTEM Gambar 12. Arsitektur REOC pada PI System 89
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh C. fitur rEOC LEVEL 1 DCS VIEW Gambar 13 Gambar 14 90
Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh LEVEL 2 MONITORING AND DISPATCH SYSTEM Gambar 15 DIGITALIzATION & SMART SySTEM Gambar 16 91
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Gambar 17 Gambar 18 92
Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Gambar 19 DIGITALIzATION & SMART SySTEM Gambar 20 93
Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh LEVEL 3 MACHINE LEARNING DIGITALIzATION & SMART SySTEM Gambar 21 LEVEL 4 INSIGHT Gambar 22 94
Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh D. keuntungan yang telah Diterima Gambar 23 DIGITALIzATION & SMART SySTEM Gambar 24 95
DIGITALIzATION & SMART SySTEM Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Gambar 25 Secara sistematis, dengan berfungsinya REOC, tidak hanya meningkatkan keandalan dan efisiensi unit secara optimal. Namun, juga diperoleh beberapa keuntungan lain sebagai berikut. 1. Peningkatan fungsi Maximo CMMS sebagai data resource dan planning tidak hanya pada Preventive Maintenance (PM) yang dipicu dari Maintenance Strategy (MS), tetapi juga secara proaktif menerima dan menindaklanjuti feedback dalam bentuk eksekusi Work Order (WO). 2. Peningkatan kompetensi dan kualitas SDM dalam menghasilkan analisis, evaluasi, dan rekomendasi improvement, terutama bidang engineering guna mendukung unit pembangkit. 3. Dengan data dan analisis yang terpusat dan terintegrasi memudahkan diseminasi improvement, penanganan gangguan atau kegagalan, serta rekomendasi antarunit pembangkit sehingga kesulitan akibat ruang dan waktu dapat teratasi secara signifikan. 4. Saatnya tacit knowledge IP diubah menjadi explicit knowledge dan tersimpan secara terstruktur dalam suatu wadah repositori agar dapat digunakan dalam peningkatan daya saing perusahaan. 96
GAS DIESEL ENGINE SERVICES (GDES)
PREMIUM SERVICES JASA EPC MRICA PGU
premium services Layanan SoLuSi EnErgi the Power of Beyond kwh Layanan Premium Kebutuhan industri akan ketersediaan listrik saat ini, sangat tinggi. Dalam hal ini, tentunya listrik yang berkualitas, andal, dan tanpa gangguan—seperti over voltage, voltage dip, voltage fluctuation, distortion, shortcut, ataupun blackout. salah satu kebutuhan sektor industri tersebut datang dari pelanggan yang memiliki peralatan listrik sensitif/khusus sehingga memerlukan kualitas dan/atau spesifikasi pasokan listrik tertentu. Untuk menjawab kebutuhan khusus dari pelanggan sekaligus meminimalisasi kehilangan potensi penjualan kWh, pT cogindo Daya Bersama (cogindo) menyediakan peralatan ketenagalistrikan tambahan guna mendukung ketersediaan listrik yang berkualitas, tanpa kedip dan tanpa outage. inilah Layanan premium (premium services) yang disediakan cogindo bagi para pelanggan dengan kebutuhan khusus. Layanan premium tersebut didukung dengan peralatan yang menggunakan teknologi sebagai berikut. 1. Rotary Uninterruptible Power Supply (rups) rups adalah sistem tenaga pengganti dengan mekanisme penyimpanan energi kinetik. sistem ini terhubung dengan generator listrik, yang bekerja untuk melindungi sistem dari gangguan tegangan, seperti fluktuasi tegangan, pemadaman, dan gangguan tegangan lainnya. Dengan demikian, tersedia daya yang berkualitas untuk memastikan operasi produksi dan bisnis pelanggan yang berkelanjutan 100
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126