| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 1
2
CONTENTS SAJIAN UTAMA 12 TREN KASUS COVID-19 KILAS DARI SUDUT PANDANG IAI Merintis PELAYANAN KEFARMA- Kerja Sama dengan SIAN TNI AD 21 6 68 62 INOVASI INOVASI PROGRAM ORGANISASI Viral Transport Medium (VTM) TRAINING OF TRAINERS 12 Pengembangan dan Hilirisasi Inovasi “Majelis Sidang Etik dan Disiplin SAJIAN UTAMA Produk untuk Pengendalian Apoteker” bagi Medai Daerah COVID-19 se-Indonesia 16 24 Praktik Profesi OPINI Peran Penting 21 Apoteker KILAS dalam Aktivitas Farmakovigilans 24 di Pelayanan Kefarmasian PRAKTIK PROFESI 28 PENDIDIKAN BERKELANJUTAN 43 PROGRAM ORGANISASI 70 ETIKOLEGAL 72 BISNIS FARMASI 88 DARI PEMBACA | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 3
DARI REDAKSI Tanpa terasa tujuh bulan sudah pandemi ini belum juga kelihatan berlalu, MEDISINA bahkan mencapai puncak kurva saja juga belum apalagi mengharap kur- Media Informasi Farmasi Indonesia va landai. Sepertinya masih harus menunggu beberapa saat lagi untuk IKATAN APOTEKER INDONESIA dapat dikatakan kondisi ini relatif aman atau menang melawan pandemi. Media komunikasi yang diterbitkan oleh Di tengah kondisi yang seperti ini, insya Allah Medisina edisi 36 ini segera ter- Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia bit dan hadir di tengah tengah sejawat semua. melalui PT. ISFI Penerbitan New Normal merupakan sajian utama yang kami pilih, pandemi covid-19 yang secara tidak langsung memaksa kita semua untuk berperilaku memenuhi nilai Pelindung kenormalan baru agar virus tidak kasat mata yang pintar, mudah beradaptasi Drs. apt. Nurul Falah E. Pariang dan brutal ini bisa kita hadang penyebarannya. Walaupun tingkat fatalitasnya yang relatif rendah, namun penyebarannya yang sangat cepat melaui droplet/ Pemimpin Usaha tetesan air penderita ini mampu melumpuhkan segi kehidupan sosial dan Dra. apt. Ellen Wijaya, M.S., MM ekonomi kita semua. Terus tetap menjaga jarak, memakai masker, mencuci ta- ngan, hindari kerumunan, jangan keluar jika tidak perlu, serta tingkatkan imun, Redaksi Kehormatan menjadi jargon-jargon kenormalan baru yang terus didengungkan untuk ke- Dr. apt. Prih Sarnianto, MSc. berhasilan menghentikan pandemi ini. Yang tidak kalah penting adalah jangan Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M. Si. sampai kita lengah, menjaga perilaku kenormalan baru tersebut, harus terus Dra. apt. Tresnawati konsisten karena melenceng sedikit saja bisa berakibat sangat fatal bagi kita Editorial semua. Drs. apt. Fauzi Kasim Kondisi pandemi ini juga membawa hikmah tersendiri memunculkan perilaku Dra. apt. Sus Maryati, MM kenormalan baru yang justru tingkat efektifitasnya menjadi luar biasa. Webi- apt. Desti Wibowo, S.Farm nar misalnya sudah menjadi perilaku baru bagaimana Continuing Professional apt. Lusy Noviani, S.Si, MM Development, untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan menjadi sa- apt. Prof. Dr. Zullies Ikawati ngat efektif untuk ukuran biaya, menjangkau seluruh wilayah sehingga mem- apt. Yudi Afrianto, S. Farm berikan kesetaraan akses yang sama. Harapan yang terus kita jaga semoga saja pengembangan vaksin untuk me- Desain & Tim Kreatif ngatasi pandemi ini segera berhasil. Empat rencana pengembangan vaksin dari Guguh Sujatmiko, S.T., M.Ds Sinovac-Biofarma, Sinochem-Kimia Farma, Genexine-Kalbe Farma dan vaksin apt. Deazty Caprina Minjarani, S.Farm. merah putih yang dikembangkan lembaga Eijkman, segera menunjukkan hasil. Ramli Badrudin Rencana vaksinasi massal/nasional yang pasti juga akan melibatkan peran ser- ta IAI sebagai asosiasi profesi apoteker melalui peran pada Cold Chain, harus Publikasi kita kawal dengan baik, agar keberhasilan program benar-benar kita capai. apt. Catleya Febrinella, S.Si., MM Sejawat apoteker yang kami cintai, ditengah kondisi pandemi ini, terdengar Cauzsa Citra Pratama, S.Kom berita yang membahagiakan kita semua bahwa telah dikukuhkannya Spesialis Farmasi Nuklir, program spesialis yang kita tunggu bersama, karena memang Marketing salah satu ukuran profesionalisme suatu profesi secara spesifik adalah dengan Drs. apt. Iswanto, MM munculnya keahlian pelayanan profesi dalam bentuk spesialis. Dengan adanya program Spesialis Farmasi Nuklir (SpFN) ini semoga mampu mendorong pro- Distribusi & Sirkulasi gram spesialis lainnya atau dalam bentuk Practice Advance, yang akan terus Indrawan Sitompul, Amd meningkatkan citra apoteker sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan. Medisina sebagai media untuk Continuing Professional Development (CPD) Penerbit semakin terasa dengan hadirnya 4 (empat) program CPD dengan tema yang PT. ISFI Penerbitan beragam pada edisi ini. Sesuai dengan perkembangan teknologi. Pada edisi ini akan lebih banyak kita sebarkan dalam format e-magazine, agar semakin mu- No. Rekening dah dinikmati oleh sejawat di seluruh wilayah Indonesia. Selamat menikmati a/n. PT. ISFI Penerbitan sajian kami dan salam Apoteker Indonesia. (IS) BCA KC. Tomang : 3103009860 Jl. Wijaya Kusuma No.17 Tomang, Jakarta Barat 021-56943842 [email protected] isfi_penerbitan_2020 Isfi.penerbitan.5 4
| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 5
INOVASI Pengembangan dan Hilirisasi Inovasi Produk untuk Pengendalian COVID-19 Viral Transport Medium (VTM) Dr. apt. Ika Puspitasari, S.Si., M.Si.; Dr. apt. Riris Istighfari Jenie, S.Farm., M.Si.; Dr. rer. nat. apt. Endang Lukitaningsih, S.Si., M.Si. LATAR BELAKANG Pada akhir Maret 2020, kami bertemu dengan sekretaris Dinas Kesehatan Propinsi DIY Ibu Dra.apt. Siti Badriyah, di kantor Beliau. Tak sengaja Beliau menyampaikan ada kekurangan VTM untuk spesimen swab di DIY, sehingga saat itu saya sempat menelponkan Fakultas Kedokteran Hewan, Lembaga Eijkman dan BBVet Wates. Lembaga Eijkman dan BBVet Wates ada tetapi jumlahnya juga terbatas karena dibagi dengan rumah sakit-rumah sakit lain yang memerlukan. Saat itu kami belum terpikir untuk membuat VTM. Dalam benak saya, pastilah keadaan tersebut tidak akan berlangsung lama, akan segera ada VTM beserta Dacron swab dari pemerintah pusat. A wal April sekitar tanggal 9 April sampaikan, saya akan koordinasikan 2020, secara tak sengaja saya hal ini kepada Pak Dekan (Prof. Dr. apt. bertemu teman sejawat dr. Riat Agung Endro Nugroho, MSi) dan Bu El Khair, SpPK (K) di instalasi Wakil Dekan Penelitian Pengabdian laboratorium klinik (ILK) RSUP.dr. Masyarakat dan Kerjasama (Bu Dr.rer. Sardjito. Perbincangan mengarah kepada nat.apt. Endang Lukitaningsih, MSi). langkanya VTM di DIY. Saya sempat Kebetulan sejak COVID-19 diumumkan bilang jika ada formula VTM yang baku, resmi terjadi di Yogyakarta, saya dan Bu saya siap untuk meracik. Sambutan Endang beberapa kali ikut rapat di BPBD dr. Riat ternyata antusias sekali. Saya DIY serta rapat online dengan teman- 6
teman Forum Penanggulangan SpAn (K) yang kebetulan adalah seseorang menjadi Pasien Dalam Risiko Bencana (FPRB DIY) sehingga ketua Ikatan Dokter Indonesia Pengawasan (PD) skrining pertama membuat forum kajian COVID-19 (IDI) DIY yang menerima curhatan kali adalah dilakukannya Rapid Education dengan teman-teman teman-teman dokter di wilayah Diagnostic Test (RDT) baik berbasis dosen di Fakultas Farmasi, sesekali selain DIY yang mengalami kesulitan antigen ataupun antibody. Apabila ngobrol online dengan WebEx mendapatkan VTM. Minggu malam seseorang dinyatakan positif dari membuat kajian dan rekomendasi saya ditelpon dr. Joko Murdiyanto hasil RDT maka dilanjutkan dengan dalam penanganan COVID-19 yang dan diminta membantu teman-teman swab nasofaring dan orofaring. bisa dilakukan oleh Fakultas Farmasi sejawat di wilayah lain membuat Spesimen dari swab naso/orofaring UGM. VTM. Barulah saya tersadar jika ditempatkan di dalam VTM untuk Untuk mengawali, saya membuat wa kebutuhan VTM cukup vital setelah dapat dilakukan pemeriksaan PCR. grup kecil terdiri dari saya, Bu Riris beberapa ketua IDI dan ketua Balai Setidaknya untuk memastikan dan Bu Endang. Saya lakukan googling Kesehatan Lingkungan serta direktur seseorang benar positif COVID-19, dan mendapat setidaknya 2 formula rumah sakit dari Jawa Tengah, diperlukan 2 kali swab, sehingga pembuatan VTM yaitu dari World Gorontalo, Kalimantan Selatan serta minimal untuk memastikan penderita Health Organization (WHO) dan Jawa Barat meminta dibuatkan positif COVID-19 dibutuhkan 2 dari Centers for Disease Control and VTM. Maka dimulailah pembuatan VTM. Seiring dengan pasien dirawat Prevention (CDC). Dengan mereview VTM di laboratorium Applied sebagai PDP, untuk menentukan formula WHO vs CDC akhirnya kami Pharmaceutical Sciences (APS) pada bahwa pasien sudah sembuh juga putuskan menggunakan formula Senin 13 April 2020. Setiap hari kami diperlukan pengambilan swab CDC karena bahan-bahan yang tim VTM (dosen dan laboran) bekerja naso/orofaring minimal juga 2 kali, dibutuhkan khususnya antibiotic di lab APS secara bergantian. Semua dan membutuhkan VTM untuk gentamisin dan antijamur amfoterisin anggota tim adalah orang-orang dapat spesimen tersebut diperiksa B, bisa diperoleh. Formula WHO yang memiliki komitmen tinggi, PCR di laboratorium rujukan membutuhkan beberapa antibiotic bekerja sukarela demi percepatan COVID-19. Minimal untuk seorang yang sulit diperoleh bahkan oleh penanganan COVID-19. pasien, VTM dibutuhkan 4 tabung. rumah sakit di Indonesia sekali pun, VTM MENGAPA PENTING? Sering kali selama dirawat, untuk karena tidak ada dalam Formularium Dalam penegakan diagnosis observasi outcome terapi pasien Nasional (Fornas) (WHO, 2006; COVID-19, sesuai buku Pedoman juga dibutuhkan pemeriksaan swab CDC, 2020). Pencegahan dan Pengendalian sehingga butuh VTM lebih dari 4 Pada satu kesempatan di awal April, COVID-19 edisi 4, untuk menentukan untuk tiap pasien. saya bawa issue terkait kelangkaan VTM merupakan cairan yang VTM ini dalam forum kajian dirancang untuk menjaga agar COVID-19 Education, sekaligus saya tawarkan siapa saja dosen yang berminat untuk bergabung dalam Tim VTM Fakultas Farmasi. Akhirnya terdapat beberapa dosen yang menyatakan ingin bergabung. Sebenarnya kami masih belum terlalu memikirkan bahwa VTM yang diproduksi akan sebanyak sekarang ini karena bayangan kami toh kami hanya menunggu jika teman-teman sejawat di rumah sakit membutuhkan maka akan kami buatkan. Secara tidak sengaja pula saya ceritakan hal ini kepada teman seperjuangan di wa grup Sambatan Jogja (Sonjo) Pak Dr. Rimawan Pradiptyo. Tak disangka ternya dalam wa grup Sonjo ini terdapat dr. Joko Murdiyanto | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 7
INOVASI Gambar 1. Alur pemeriksaan rapid tes (P2P, 2020). kadaluwarsanya 1 tahun walaupun dibutuhkan kondisi transportasi/ spesimen stabil, syaratnya dibuat antara lain Hanks Balanced distribusi serta penyimpanan pada mengandung bahan-bahan yang Salt Solution (HBSS) media, Stuart suhu 2-8°C. Dengan pertimbangan dibutuhkan untuk virus yaitu media, serta Leibovitz-Emory media. di semua rumah sakit dan puskesmas protein, buffer untuk menjaga pH Ketiga macam media dicoba untuk di Indonesia, pasti memiliki kulkas serta antibiotik dan anti jamur menampung spesimen dari beberapa sebagai syarat penyimpanan vaksin, untuk menghindari kontaminasi virus yaitu parainfluenza, enterovirus, maka penyimpanan VTM berbasis bakteri maupun jamur. Tidak ada adenovirus, dan herpes simplex dan HBSS tidak akan menemui kendala. syarat isotonisitas dalam VTM, dihitung berapa persen recovery dari Proses distribusi VTM menggunakan malahan sebagian besar VTM bersifat isolate virus-virus tersebut (Huntoon ice gel yang mampu menjaga suhu hipertonis dengan adanya sukrosa et al, 1981). 2-8°C selama lebih dari 24 jam. Selain (Johnston, 1990). Beberapa VTM itu bahan-bahan untuk membuat dengan merek paten sudah pernah Dengan mereview segala HBSS merupakan bahan kimia yang kemungkinan, maka dipilihlah VTM sudah dimiliki oleh Fakultas Farmasi, berbasis HBSS dengan harapan masa sudah merupakan bahan-bahan yang biasa digunakan dalam praktikum Tabel 1. Komposisi beberapa media transport untuk virus dan bakteri mahasiswa (walaupun juga bahan (Huntoon et al, 1981). impor tetapi ketersediaannya selalu ada). Adanya Fetal Bovine Serum Nama media Komposisi Recovery Stabilitas (FBS) walaupun juga bahan yang HBSS (%) diimpor, tetapi relatif mudah didapat. Stuart Hanks BSS, 1% BSA, natri- 90 1 tahun pada PROSES PEMBUATAN Leibovitz-Emory um bikarbonat, phenol red, suhu kamar Dalam proses pembuatan VTM, hal *CDC, 2020. antibiotik 80 2-8°C* yang harus dipertimbangkan selain Agar, asam tioglikolat, natrium 21 hari pada suhu ketersediaan bahan juga alat-alat gliserofosfat, kalsium klorida, 79 kamar 4°C yang dibutuhkan. Persyaratan utama methylene blue adalah Laminair Air Flow cabinet Phosphate-buffered saline 30 hari pada suhu (LAF) atau Biosafety cabinet (BSC) (PBS), kalium klorida, karbon kamar 25°C level 2. Fakultas Farmasi memiliki aktif, ion agar baik LAF maupun BSC 2. Alat- alat lainnya sudah standar bagi Fakultas Farmasi yaitu alat-alat gelas yang tahan sterilisasi panas tinggi, autoclave, oven, waterbath, pipet dan pro pipet, filter steril serta tabung steril bebas RNAase dapat didapatkan dari distributor di Jakarta. Alat: 1. LAF atau BSC 2 2. Termometer 3. Waterbath, diatur pada suhu 56.0°C (+/- 1.0°C) untuk heat inactivation FBS 4. Pipet steril 10 dan 25 mL 5. Pro pipet 6. Screw cap tube 15 mL untuk meng-aliquot VTM 7. Filter steril ukuran 0.20 to 0.45 micron 8
8. Botol steril 1 Liter 5. Simpan di suhu 2-8°C (kulkas). balik botol perlahan-lahan 9. Label (marker spidol) maupun 6. Catat dalam log book. 7. Ambil 1 mL VTM untuk sampel C. Pembuatan HBSS (AAT kertas label control kualitas sterilitas. Bahan: Bioquest) 8. Label botol dengan label baru 1. FBS 1. Siapkan sejumlah 800 mL air 2. HBSS 1X dengan ion kalsium dan bertuliskan: distilasi dalam beker glass 1 Liter 1 L VTM (dalam HBSS) dengan: magnesium, tanpa phenol red 2. Masukkan semua bahan • 2% FBS 3. Heat-inactivated fetal bovine 3. Aduk dengan magnetic stirrer • 100μg /mL gentamisin 4. Tambahkan air distilasi hingga • 0,5 μg /mL amfoterisin B serum (FBS), steril • Tanggal pembuatan: 4. Gentamisin sulfat (50mg/mL) volume 1 Liter • Tanggal expired: 1 th setelah 5. Amfoterisin B (250ug/mL) 5. Aduk kembali hingga semua 6. Sheep blood agar plate or tgl pembuatan bahan larut sempurna equivalent quality control plate D. Pembuatan Viral Transport Simpan sediaan VTM tsb di suhu 7. Disinfektan 70% etanol 2-8°C . Prosedur: Medium A. Inaktivasi FBS/ Penyiapan 1. Semprot permukaan BSC dengan Pendistribusian/ Aliquot: heat inactivated FBS etanol 70%. 1. Aliquot 3 mL VTM ke dalam 1. Cairkan FBS dengan didiamkan 2. Masukkan reagen dan semprot single screw-capped tubes. di suhu kamar atau direndam di botol reagen dengan etanol 70%. 2. Tutup rapat botol sediaan VTM dalam air pada suhu kamar. 3. Longgarkan tutup botol HBSS 1 L maupun tube 2. Siapkan waterbath dengan menset- 4. Siapkan pipet steril dan tambah- ting waterbath pada suhu 56°C. 3. Simpan sisa VTM yang belum 3. Masukkan FBS (jangan dibuka kan 20 mL heat inactivated dialiquot di suhu 2-8 °C. segelnya, jika sudah dibuka maka FBS (yang telah disiapkan pada ditutup rapat dan dibungkus step A) ke dalam botol HBSS 4. Label tube sbb para film dulu tutup dan leher menggunakan pipet steril tsb. botolnya) ke dalam waterbath 5. Siapkan pipet steril dan PROSES HILIRISASI (yang sudah disiapkan pada step tambahkan 4 mL campuran 2) selama 30 menit. antibiotik gentamisin/amfoteri- Sejak dibuat pada tanggal 13 April 4. Angkat FBS dari dalam sin B (yang telah disiapkan pada 2020, laboratorium APS Farmasi waterbath dan keringkan botol step B) ke dalam botol HBSS FBS dengan tissue, semprot botol menggunakan pipet steril tsb. Viral transport medium (VTM) FBS dengan etanol 70% dan lap Jadi, konsentrasi final antibiotik Simpan di suhu 2-8°C. dengan tissue, masukkan ke di dalam 1 L VTM adalah: 100 Jangan dibekukan, jangan disimpan dalam bench/BSC μg/mL gentamisin dan 0,5 μg/ di freezer. 5. Label botol FBS tsb dengan mL amfoterisin B. Komposisi: Hanks balanced salt solution ditulisi sebagai heat-inactivated 6. Tutup rapat botol kemudian (HBSS), fetal bovine serum (FBS) 2%, FBS dan tanggal dilakukannya homogenkan dengan membolak gentamisin 100ug/mL , amfoterisin B heat inaktivasi. 0,5 ug/mL 6. Catat dalam log book. Tgl ED: (1 tahun setelah tanggal B. Penyiapan antibiotik pembuatan) 1. Cairkan 50 mL amfoterisin B. 2. Tambahkan 50mL gentamisin ke Bahan Jumlah (mg) Molar (M) dalam amfoterisin B. 8000 0.14 3. Sterilisasi campuran antibiotik NaCl (mw: 58.4 g/mol) 400 0.005 tsb dengan filter ukuran 0.20 - 140 0.001 0.45μm/150mL filter unit. KCl (mw: 74.551 g/mol) 100 4. Label campuran antibiotik 100 0.0004 sebagai campuran antibiotik CaCl2 (mw: 110.98 g/mol) 60 0.0005 gentamisin dan amfoterisin B. MgSO4-7H2O (mw: 246.475 g/mol) 60 0.0003 MgCl2-6H2O (mw: 203.303 g/mol) 1000 0.0004 Na2HPO4-2H2O (mw: 177.99 g/mol) 350 0.006 KH2PO4 (mw: 136.086 g/mol) 0.004 D-Glucose (mw: 180.156 g/mol) NaHCO3 (mw: 84.007 g/mol) Tabel 2. Komponen dalam HBSS (untuk 1 Liter) | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 9
UGM sudah mendistribusikan lebih biaya penggantian bahan dan tabung, coronavirus/2019-ncov/downloads/ dari 15.000 VTM yang diambil atau tidak ada biaya tenaga kerja (dosen Viral-Transport-Medium.pdf dikirim ke rumah sakit di Jawa dan laboran). Kami dosen dan laboran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Tengah, DIY, Jawa Barat, Jawa bekerja memang didasari oleh niat Pengendalian Penyakit Kementrian Timur, Tangerang Sealtan, dan tulus untuk membantu percepatan Kesehatan RI (P2P), Pedoman Jayapura. Mengingat makin banyak penanganan COVID-19 ini dengan Pencegahan dan Pengendalian rumah sakit yang membutuhkan sukarela. Sejak awal pembuatan, COVID-19 edisi 4, Maret 2020. dan kita tidak tahu hingga kapan sudah ada beberapa distributor Johnson, F.B. 1990. Transport of Viral COVID-19 akan berlangsung, maka Farmasi dan alat kesehatan yang Specimens. Clinical Microbiology untuk memenuhi aspek legalitas ingin menjadi agen distributor VTM Reviews 3(2):120-131 VTM sebagai alat kesehatan yang tersebut, namun karena kami tidak AAT Bioquest, https://www.aatbio. mendukung percepatan penanganan ingin VTM ini menjadi produk ‘aji com/resources/buffer-preparations- COVID-19, sedang dilakukan proses mumpung cari uang’ maka dengan and-recipes/hbss-hanks-balanced- pendaftaran nomor ijin edar (NIE) alat baik-baik kami tolak kerjasama dari salt-solution kesehatan ke Kementrian Kesehatan beberapa calon distributor tersebut. Huntoon, C. J., R. F. House, and T. F. RI yang difasilitasi oleh LPPM UGM Smith. 1981. Recovery of viruses from bekerjasama dengan PT. Swayasa PUSTAKA three transport media incorporated UGM. Surat ijin produksi sudah into culturettes. Arch. Pathol. Lab. diperoleh dengan Nomor Ijin Berusaha World Health Organization (WHO), Med. 105:436-437. no 8120115070283, Jenis Alkes yang Annex 8. Viral Transport Media, diizinkan diproduksi: PERALATAN Collecting, preserving and shipping IMUNOLOGI DAN MIKROBIOLOGI specimens for the diagnosis of avian (Transport Culture Medium). influenza A(H5N1) virus infection Dalam rangka COVID-19 ini harga Guide for field operations, October VTM yang diganti oleh rumah sakit 2006 https://www.who.int/ihr/ adalah biaya bahan Rp 13.000 dan publications/Annex8.pdf?ua=1 biaya tabung steril Rp 7.000 (harga VTM Rp 20.000/tabung). Fakultas Centers for Disease Control and Farmasi merasa perlu membuat pakta Prevention (CDC), SOP#: DSR-052-02 integritas bahwa harga VTM adalah Preparation of Viral Transport Medium, 15 April 2020 https://www.cdc.gov/ 10
| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 11
SAJIAN UTAMA TREN KASUS COVID-19 DARI SUDUT PANDANG PELAYANAN KEFARMASIAN apt. Lusy Noviani, S.Si, MM Tren penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat hingga kini. Berdasarkan data John Hopkins University & Medicine, Sabtu (19/9/2020), jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus merangkak naik sejak dilaporkan pertama kali pada 2 Maret 2020. Total kasus Corona di Indonesia tembus di angka 236.519 kasus per Jumat 18 September 2020. Kasus total terkonfirmasi Corona yang dilaporkan di Indonesia seperti tampak pada gambar 1 di bawah yang dilansir dari laman bnpb-covid19.hub.arcgis.com, jam akses 18.30 Sabtu (19/9/2020). T ingginya kasus Covid-19 Bagaimana peran apoteker dalam tentunya berdampak ter- menjalankan kedua fungsi di atas hadap banyak aspek, salah untuk berperan aktif menghadapi satunya terhadap pelayanan Covid-19? kefarmasian yang meliputi pelayanan Berikut ulasan singkat peran apoteker terhadap logistik farmasi serta dalam pengelolaan perbekalan pelayanan informasi dan edukasi farmasi dan pelayanan langsung kepada masyarakat. Selaku bagian kepada pasien. dari tenaga kesehatan, apoteker 1. Peran apoteker dalam perlu memahami hal-hal terkait pengelolaan logistik farmasi praktek profesionalnya sebagai (pharmaceutical supply) upaya kesiapsiagaan menghadapi dan mengatasi Covid-19. 12
Gambar 1. Situasi Covid-19 di Indonesia per 19 September 2020 yang mudah. Oleh karenanya, perlu strategi agar apoteker dapat membuat Peningkatan kasus Covid-19 di harus disediakan. Kondisi pemakaian perencanaan dengan jitu. Strategi Indonesia mengakibatkan kebutuhan perbekalan farmasi di lapangan tersebut dapat ditempuh dengan obat dan alkes meningkat tajam yang fluktuatif ditambah lagi dengan berbagai cara antara lain dengan tidak hanya untuk tindakan kuratif ketidakpastian ketersediaan barang melakukan rekapitulasi histori pada pasien Covid-19, namun di pemasok membuat apoteker pemakaian, menetapkan buffer juga untuk tindakan preventif harus semakin lihai dalam membuat stock dan lead time (waktu yang mencegah terjadinya penularan bagi perhitungan kebutuhan. Perencanaan dibutuhkan untuk proses pengadaan tenaga kesehatan dan masyarakat. yang dibuat tidak hanya dapat sampai barang datang), menghitung Peningkatan yang signifikan ini memenuhi kebutuhan saja namun estimasi peningkatan kebutuhan dan membutuhkan kemampuan apoteker juga harus menyesuaikan dengan menyesuaikannya dengan anggaran dalam membuat perencanaan jenis anggaran yang tersedia. Membuat yang tersedia. dan jumlah perbekalan farmasi yang perencanaan tepat waktu, tepat Dalam perencanaan perbekalan jumlah, dan tepat jenis bukanlah hal farmasi, tidak hanya jumlah yang menjadi perhatian, namun juga jenis perbekalan yang harus disiapkan. Apoteker harus memiliki kemampuan mengidentifikasi perbekalan farmasi yang memenuhi standar dan keamanan. Saat ini, banyak sekali pemasok dadakan yang mengambil kesempatan dalam kesempitan serta sulitnya mendapatkan Alat Patient Pengumpulan dan Analisa data: Perhitungan Penyesuaian jumlah and pengolahan data buffer stok, waktu perkiraan kebutuhan obat pemakaian, dan kekosongan obat/ kebutuhan obat/ dengan anggaran community lead time proses alkes, estimasi alkes peningkatan Gambar 2. Diagram Cakupan Pelayanan Kefarmasian Gambar 3. Diagram perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 13
14
1.Masker bedah -> loose-fitting & mampu Gambar 5. Pelayanan pemberian obat kepada pasien memblokir percikan dan tetesan partikel besar 2.Masker N95 -> harus di segel ketat di sekitar hidung dan mulut 3.Pelindung wajah (face shield) -> bahan: plastik jernih transparan 4.Pelindung mata (googles) -> harus menutupi erat area sekitar mata 5.Apron -> bahan plastik sekali pakai atau bahan plastik berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali (reuseable) 6.Jubah/gown -> Persyaratan: mampu mencegah penetrasi cairan, nyaman, tidak mudah robek, pas di badan, tidak mudah terbakar, tidak bau, dan berkualitas. Gambar 4. Jenis APD dan rekomendasinya Pelindung Diri (APD) seharusnya panduan yang dikeluarkan oleh (SPO) yang harus dimiliki dalam tidak membuat apoteker bertindak Kemenkes dan organisasi profesi pelayanan kefarmasian selama masa gegabah. Legalitas pemasok dan izin seperti Ikatan Apoteker Indonesia pandemi antara lain SPO sanitasi edar menjadi prioritas yang tidak dan Ikatan Dokter Indonesia. ruangan, SPO penggunaan APD, kalah penting untuk diperhatikan Banyaknya informasi yang beredar SPO mencuci tangan, SPO pelayanan agar dapat menghindari kejadian kepada masyarakat terkait dengan informasi obat via online, dan SPO yang tidak diharapkan. Selain pengobatan herbal dan pengobatan penghantaran obat. pemilihan jenis APD, apoteker alternatif untuk mengobati dan Demikianlah sebagian peranan yang juga harus memiliki kemampuan mencegah Covid-19 harus disikapi dapat dilakukan oleh apoteker selama untuk memberikan rekomendasi dengan professional dan bijak oleh masa pandemi Covid-19. Apoteker penggunaan APD berdasarkan tingkat apoteker. Pemilihan obat didasarkan melakukan dan menjalankan peranan perlindungan. Melihat tugas dan pada evidence base yang jelas dan uji mulai dari hal yang kecil, mulai dari tanggung jawab yang ada, apoteker klinis yang telah dilakukan. Berbagai diri sendiri, dan mulai dari sekarang. memilki tanggung jawab besar dan jenis obat yang diberikan untuk Tidak ada yang tidak mungkin untuk memegang peranan penting dalam tindakan kuratif maupun preventif dilakukan, termasuk memastikan menghadapi dan memutus mata harus diberikan oleh apoteker peran aktif apoteker dalam upaya rantai penyebaran Covid-19. Untuk dengan didahului dengan melakukan bersama dengan masyarakat dan itu, sudah selayaknya peranan pengkajian riwayat penyakit pasien, tenaga kesehatan lainnya untuk penting ini menjadi pemicu kita untuk riwayat pengobatan, ketepatan dosis, mengatasi dan memutus mata rantai meningkatkan kompetensi dengan obat dan cara penggunaan, serta Covid-19. “When life changes to terus memperbarui pengetahuan pemantauan efek terapi dan efek be harder, change yourself to be dan mengimplementasikannya saat samping yang terjadi sesuai dengan stronger. You may never know what praktik. prinsip dasar Patient Centered Care results come, but if you do nothing, 2. Pharmaceutical Care (PCC) yaitu Collect, Assess, Plan, there will be no results.” Ganbatte Dalam memberikan pelayanan Implement, and Monitoring. kudasai! Salam apoteker! kepada pasien, apoteker harus Dalam memberikan pelayanan memiliki kemampuan dasar terkait kepada pasien dan masyarakat, Covid-19 dan pengobatannya. Hingga apoteker harus menerapkan prosedur saat ini WHO belum mengeluarkan kewaspadaan standar menghindari standar terapi yang dapat dijadikan kontak langsung dengan sekret, acuan untuk pengobatan pasien termasuk sekret pernapasan dengan Covid-19. Pengobatan yang dan cairan tubuh lainnya untuk ada mengacu kepada referensi dan mengurangi risiko penularan. Selain itu, Standar Prosedur Operasional | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 15
Akibat sebuah kelalaian kecil, tak disengaja, keselamatan satu keluarga yang sebetulnya sangat paham bahaya Covid-19 jadi terancam. Ambillah pelajaran, hikmah, dari kisah nyata ini. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un… Telah meninggal dunia, ayahanda kami… 16
Patuh B egitulah kalimat awal isi pesan Protokol yang masuk ke WhatsApp saya, Pangkal malam itu, 20 September 2020. Selamat Hari sudah gelap, jam 20.29. Kuliah daring baru saja saya selesaikan, Dr. apt. Prih Sarnianto, M.Sc. pengganti jadwal mengajar pagi yang tak dapat saya berikan karena banyaknya Zoom meeting yang tidak dapat disambi. “Ya, Allah, Tommy…,” begitu pikir saya sambil mengirim pesan bela sungkawa.1 Pesan WA yang tidak terlalu singkat itu memang dari dr. Pratama, teman seangkatan di FKM UI. Dia kedua termuda di antara kami, sehingga kami memanggilnya dengan nama singkatnya: Tommy. Sejak April lalu, Tommy ditugaskan di Wisma Atlet. Sebagai anggota garda terdepan dalam upaya menanggulangi pandemi Covid-19, tentunya. Dia dokter spesialis paru, bukan atlet. Selama ini, Tommy itulah yang saya jadikan tempat bertanya dalam menyiasati serangan tak kasat mata SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit paru yang dapat melumpuhkan seluruh organ vital itu. Ya, corona virus yang satu itu memang aneh. Licik dan sangat brutal, tepatnya. Berukuran kecil, bahkan untuk ukuran virus, SARS-CoV-2 menumpang percikan ludah untuk masuk ke saluran pernapasan. Di situ, terjebak dalam lendir yang melindungi permukaan bagian dalam rongga hidung dan kerongkongan, virus yang henya memiliki struktur RNA itu mencari bagian dari sel membran 1. “Innalillahi wa inna ilaihi roji’un… Semoga ayahanda tercinta husnul khatimah. Aamiiin…” Itulah pesan yang saya kirim waktu itu. Dalam kesempatan ini, saya mohon maaf karena belum dapat melakukan takziah [sampai tulisan ini selesai. | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 17
OPINI yang biasa menjadi tempat tambatan karenanya, lengkap. Sebaliknya, Tommy hubungi saya…” sebuah enzim, angiotensin-converting hampir selalu menjawab pertanyaan enzyme 2 (ACE2). dengan rentetan pertanyaan. Itu komunikasi saya dengan Tommy pada minggu terakhir Agustus lalu. Begitu menemukan reseptor ACE2, “Waktu ngobrol itu, deket-deket nggak? Pada awal September, saya kirim kabar coronavirus tersebut menempelkan Pakai masker nggak?” bahwa saya sehat wal afiat, hasil uji usap tonjolan protein yang membuat mereka negatif. Lalu, pada 20 September itu, sekilas mirip mahkota. Lalu, abrakadabra, “Setidaknya 1,5 meter, dan masker tiba-tiba masuk pesan ke WA Group FKM mereka masuk ke dalam sel, membajaknya selalu on, kalau ngobrol dengan siapa UI 2010. Apakah Tommy, dr. Pratama jadi mesin buat berkembangbiak. Setelah pun... Bagian luar masker selalu saya yang spesialis paru lulusan FKUI itu, lupa berhasil membentuk pasukan yang tetesi minyak kayuputih, setidaknya agar pesannya sendiri? melebihi critical mass, inang yang terinfeksi wangi dan napas lebih lega, sehingga akan menderita sakit. betah pakainya, nggak sering dicopot…” Boleh jadi, pada suatu hari, sepulang tugas dari wisma yang disulap jadi rumah Pada Sebagian besar penderita, 90 “Siip. Masker memang harus selalu sakit darurat khusus pasien Covid-19 persen lebih, Covid-19 menimbulkan dipakai, terutama di tempat tertutup. itu, Tommy tanpa sengaja langsung gejala yang ringan saja—bahkan banyak Setiap dua jam usahakan keluar dari bercengkerama dengan keluarga yang nir-gejala, yang kita sebut sebagai ruangan, cari udara segar barang 5 sampai besarnya. Itulah mengapa ayahnya, OTG, orang tanpa gejala. Di sinilah 10 menit…,” jawabnya. “Ketemuannya yang telah berusia 80 tahun, kemudian kelicikan SARS-CoV-2 itu. Sebab, walau waktu itu kapan, sudah berapa hari, harus dimakamkan dengan protokol orang yang terinfeksi merasa baik- sekarang apa yang dirasakan?” Covid-19—hanya dapat disaksikan dari baik saja, mereka dapat menyebarkan kejauhan oleh keluarga. coronavirus tersebut melalui percikan Langsung saja saya agak lega—dan ludah ketika bersin atau sekadar ngobrol. bersyukur. Sebelum pandemi, saya sering “… Mohon doa, ya, ibu dan dua kakak ngomel karena, setiap di ruangan dengan saya masih di rumah sakit, kepokanan Melalui pesan pribadi di WA, Tommy udara yang diguyur AC, saya harus bolak- harus isolasi mandiri…,” begitu akhir selalu mewanti-wanti agar saya ekstra balik ke rest room. Dan, kebutuhn buang pesan yang menyesakkan napas itu. hati-hati. Karena tuntutan pekerjaan air kecil itu sering karena, di udara yang Mimpi buruk semakin jadi kenyataan. yang sering mengharuskan bertemu tidak memungkinkan berkeringat, saya banyak orang, bahkan ikut lokakarya yang mencoba disiplin banyak minum Tanda-tanda mimpi buruk bakal yang kadang beberapa hari di hotel, air putih itu harus menguras kandung jadi realita itu sebetulnya sudah dua kali saya berinteraksi dekat dengan kemih, setidaknya setiap dua jam… menampakkan diri pada 7 September orang yang kemudian terkonfirmasi 2020, ketika Malaysia mengumumkan positif Covid-19. Salah satunya, seorang Jadi, dulu saya sering mengutuk menutup pintu bagi penduduk Indonesia. profesor, bahkan meninggal dunia prostat yang seenaknya ambil inisiatif setelah ventilator tak dapat membantu membengkakkan diri. Sekarang? Memang, kita bukan satu-satunya parunya menangkap cukup oksigen. Alhamdulillah, saya jadi seperti yang masuk daftar cekal. Pemerintah diingatkan untuk ambil udara segar, Kualalumpur juga menolak warga Filipina, Setiap menghadapi kemungkinan semenarik apa pun diskusi dalam India, Amerika Serikat (AS), United terpapar seperti itu, saya selalu bertanya seminar atau lokakarya yang saya ikuti. Kingdom (UK), Brasil, Rusia, Spanyol, kepada Tommy dan dr. Kamto, teman Bangladesh, Prancis, Arab Saudi, Italia— seangkatan lainnya di Program S3 “Lokakarya di Ritz-Carlton Kuningan itu yang, seperti kita, termasuk jajaran FKM UI. Jawaban keduanya biasanya sudah seminggu lalu,” jawab saya, dan negara Top 25 menurut kasus Covid-19 membuat saya tidak lagi perlu khawatir. sampai saat ini saya tidak merasakan yang terkonfirmasi. Tetapi, kenyataan Atau, kalau masih juga khawatir, dengan gejala apa pun…” bahwa yang menolak Indonesia mencapai kepala yang lebih dingin saya, sebagai 59 negara, tentu memerlukan introspeksi: farmasis, dapat mencari penangkalnya “Tidak demam, sakit tenggorokan, Sebegitu burukkah kita menangani karena telah paham [penyakit] apa batuk, pegal-linu, diare, penciuman pandemi? yang saya hadapi (…oh, antivirus anu, berkurang?” potongnya. yang biasa digunakan buat menangkal Keesokan harinya, 21 September, hal virus yang menginfeksi saluran napas, “Nope…” yang pertama saya lakukan adalah yang punya sifat imunostimulan juga... berselancar ke Wordometer, situs hmmm, zinc itu kofaktor umum enzim “Insya Allah, nggak kena Covid… yang menampilkan data beragam yang terlibat dalam produksi antibodi…). Tenangkan aja pikiran, istirahat cukup, topik, termasuk statistik Covid-19. Di makan makanan bergizi yang cukup juga, situs yang merupakan bagian dari Real Jawaban Mas Kamto, dokter spesialis kalau perlu minum vitamin C… Untuk Time Statistics Project itu, Indonesia penyakit dalam yang sangat santun sementara, sampai genap 14 hari, jangan menduduki peringkat 23, dengan 244.676 itu, hampir selalu panjang lebar dan, ke mana-mana dulu… Kalau ada apa-apa kasus terkonfirmasi dan 9.553 kematian 18
(per 20 September 2020).2 Dibanding menyerang kelompok tertentu yang sebenarnya. Musababnya, tingkat populasi yang mencapai 274.163.764, dikutuk Yang Mahakuasa. Sebaliknya, pengujian Covid-19 di Indonesia cuma kasus terkonfirmasi maupun kematian sebagian masyarakat yang terpapar 10.660 orang per sejuta penduduk (per tersebut masing-masing “hanya” 892 hoax lain, jadi paranoid, pencuriga berat, 20 September 2020), hanya lebih tinggi dan 35 per sejuta penduduk—jauh lebih karena kekhawatiran yang berlebihan. dari negara-negara miskin Afrika. Jika rendah dibanding Kanada yang mencatat Respon yang berkebalikan itu, keduanya, uji diagnostik dilakukan lebih luas, kasus 3.799 kasus terkonfirmasi dan 244 dapat membawa akibat buruk bagi kita terkonfirmasi diyakini akan meroket.3 kematian per sejuta penduduk. semua… Argumentasi ini sulit dibantah. Kalau Artinya, kalau ditelaah secara Swedia diyakini aman karena sejauh ini kita tidak menyaksikan banyak tetangga proporsional, dari segi prevalensi maupun telah bebas dari kasus infeksi maupun yang bergelimpangan, hal itu karena tingkat kematian akibat-Covid-19, kematian baru. Negeri asal IKEA itu sebagian besar orang yang terpapar Indonesia lebih baik ketimbang Kanada telah berhasil membuat SARS-CoV-2 SARS-CoV-2 menjadi OTG, lalu sembuh yang jumlah kasus terkonfirmasinya yang ditakuti tak mampu lagi menyebar dengan sendirinya tanpa sadar telah lebih rendah, 143.651 orang (peringkat teror di sana. Untuk Kanada, negeri terjangkit Covid-19. Mereka, yang OTG 28). Bahkan, prevalensi maupun tingkat yang berbatasan dengan negara dengan itu, kebanyakan adalah kawula muda kematian akibat-Covid-19 kita juga lebih jumlah kasus terkonfirmasi terbanyak di yang secara fisik memang cukup kuat. baik dibanding Swedia yang jumlah kasus dunia itu, kasus baru masih cukup tinggi Ketika 1.262 anggota TNI peserta Secapa terkonfirmasinya hanya 88.237 (peringkat dan kematian baru akibat-Covid-19 juga di Bandung terpapar SARS-CoV-2, awal 40). Karena populasinya kecil, tingkat masih ada. Namun demikian, mereka Juli lalu, sebagian besar, 1.245 kasus, tingkat kasus terkonfirmasi dan kematian telah melewati masa terburuknya, adalah OTG. Hanya 17 anggota TNI AD akibat-Covid-19 di negeri Skandinavia semua indikator epidemi penyakit infeksi itu, sekitar 1,3%, yang diisolasi di rumah yang satu itu masing-masing terbilang tersebut telah mengalami perbaikan sakit. Sebelumnya, dari 1.550 calon tinggi, mencapai 8.725 dan 580 per sejuta berarti. perwira Polisi yang menjalani pendidikan penduduk. di Sukabumi, 300 terkonfirmasi positif Di sisi lain, kasus maupun kematian baru setelah terpapar virus dari 7 siswa Tetapi, mengapa penduduk kedua akibat-Covid-19 di Indonesia masih terus Setukpa yang pada awal April itu, segera negara itu justru tidak masuk daftar meningkat—kurva peningkatan keduanya dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta. cekal Malaysia? Kalau betul prevalensi belum kunjung melandai. Case-fatality rate Pada kasus kontak-dekat Setukpa dan tingkat kematian akibat-Covid-19 (CFR) Indonesia menyentuh 3,9%, jauh Sukabumi, positivity rate Covid-19 Indonesia tak kelewat tinggi, mengapa lebih tinggi dibanding CFR dunia yang tak tercatat 19,3 persen. Positivity rate ini tak Malaysia demikian khawatir bahwa kita, sampai 3,1%. Setiap 44 hari, jumlah kasus jauh beda dari kasus Diamond Princess, tetangga terdekatnya, berpotensi jadi terkonfirmasi di Indonesia meningkat jadi yaitu 18,9 persen, ketika 700 dari 3.711 sumber penularan? dua kali lipat, jauh lebih cepat dibanding penumpang dan awak kapal pesiar doubling time dunia yang 59 hari. Tentu ada alasannya. Data statistik 3 Global comparison: Where are confirmed hanyalah satu dari sekian data untuk Sialnya, rapor yang tidak kelewat cases increasing most rapidly? Diakses pada pengambilan keputusan. Informasi membanggakan itu agaknya tak 20 September 2020 dari https://ourworld- di balik data yang obyektif itu tak dipercaya pula, dinilai belum indata.org/covid-cases#global-compari- kalah penting, bahkan sering lebih mencerminkan kegawatan yang son-where-are-confirmed-cases-increas- penting buat menginterpretasikannya. ing-most-rapidly?country=~IDN Interpretasi inilah yang membawa bias yang, kalau disengaja untuk menggiring Agar tak gampang menyesal: opini, berpotensi melahirkan hoax. • Hindari keluar rumah, kecuali ada keperluan penting Pada low-trust society, bahaya hoax • Gunakan masker yang memenuhi syarat setiap di luar rumah—bahkan di dapat berlipat. Terkait Covid-19, banjir hoax membuat sebagian masyarakat dalam rumah, setiap kali ada orang yang datang dari luar rumah. yakin bahwa pandemi ini hanya • Batasi berada di ruang tertutup, termasuk di dalam kendaraan umum, bersama pembohongan atau, ketika di luar Wuhan baru mewabah di Italia dan orang lain beberapa negara Eropa Barat, cuma • Hindari kerumunan, walau di ruang terbuka • Hindari menyentuh benda asing [yang mungkin terkontaminasi] dan wajah 2 Reported Cases and Deaths by Country, Territory, or Conveyance. Diakses pada [yang berpotensi memaparkan kontaminasi ke saluran pernapasan, mulut, 20 September 2020 dari https://www. atau mata worldometers.info/coronavirus/ • Segera mandi bersih dan ganti pakaian dengan yang bersih, setiap kali pulang dari bepergian • Rajin mencuci tangan dengan sabun atau, jika tak tersedia, menggunakan hand sanitizer | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 19
OPINI tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.4 belum tersentuh kejadian luar biasa, saya itu hanya menjawab singkat, “[dari] Namun demikian, tingkat terkonfirmasi KLB, apalagi pandemi), dapat dipastikan [ke]ponakan saya, yang sempat jalan- positif tersebut tidak mencerminkan populasi orang yang memiliki imunitas jalan ke Bogor…” positivity rate pada populasi umum yang terhadap SARS-CoV-2 sangat rendah.6 kontaknya dapat dipastikan sebagian Sang keponakan itu, menurut Tommy, besar tidak kelewat dekat dan tak terlalu Herd immunity baru dapat diharapkan mendapat tugas dari kampusnya intens. terbentuk setelah vaksin digunakan membuat karya video. Untuk itu, dia secara massal. Sebelum itu, protokol melakukan shooting di Bogor. Dan Data memang menunjukkan bahwa kesehatan harus ditegakkan dengan kegiatan seperti itu mestinya tidak positivity rate Indonesia lebih rendah benar. Gunakan masker yang sesuai, melibatkan kontak-dekat dengan dari angka di atas, tetapi masih sangat dengan cara yang benar, setiap harus kerumunan. Community transmission tinggi: 14,2 persen (per 20 September menggunakan masker. Pelindung telah mulai marak? Mungkin saja. 2020)—jauh di atas batas aman positivity saluran napas itu bukan [hanya] untuk rate yang, menurut WHO, 5 persen.5 melindungi orang lain, melainkan “Anything that can go wrong will go Negara atau kawasan dengan positivity melindungi diri sendiri—jadi, lindungi wrong,” begitu kata Murphy’s Law, rate lebih dari 5 persen tidak dianjurkan diri Anda dengan menggunakan masker, adagium yang konon dikutip dari melonggarkan lockdown. Silakan cari jangan mengharapkan perlindungan Augustus De Morgan, matematikawan informasi sendiri, berapa positivity rate orang lain. Inggris kelahiran Madurai, India, 27 kita ketika Pembatasan Sosial Skala Besar Protokol kesehatan harus diberlakukan Juni 1806 yang, pada 23 Juni 1866, jilid I dulu dilonggar-kan. Hal ini penting, di mana pun, termasuk di tempat ibadah, merumuskan teorinya: “Apa yang dapat setidaknya bagi Anda yang di Jakarta dan bagi siapa pun, termasuk para terjadi bakal terjadi.” Raya, agar PSBB jilid II tidak diaborsi kawula muda. Laiknya virus, SARS-CoV-2 sebelum pandemi betul-betul terkendali. tidak pilih-pilih inang sebagai korbannya. Belakangan, pada 1952, ketika teori itu Kalau positivity rate 5 persen tercapai, Siapa pun yang terpapar [karena disertakan dalam kumpulan kutipan, kita bisa mengatakan selamat tinggal mengabaikan physical distancing]— John Sack sang Penulis Buku mengubah pada Covid-19, karena herd immunity dan tidak menggunakan pelindung diri redaksinya dan, karena salah ingat, telah terbentuk? terhadap kontak fisik dengan virus— menyebut De Morgan sebagai Murphy, pasti akan terinfeksi. nama Inggris yang agaknya lebih lazim. Masalahnya tidak sesederhana itu. Hal ini saja telah membuktikan bahwa Positivity rate yang rendah hanya Para kawula muda umumnya hanya kalau sesuatu bisa salah, memang bakal menunjukkan bahwa penyebaran lebih mungkin untuk survive, tidak jadi salah… SARS-CoV-2 rendah, relatif terhadap mati, dibanding para lansia. Tapi, hal jumlah penduduk yang diuji, pada titik itu hanya kalau mereka tidak memiliki Agar potensi kesalahan dapat ditekan uji tersebut. Pemilihan orang yang diuji komorbiditas semacam diabetes, sampai seminimal mungkin? sangat berpengaruh tingkat terkonfirmasi hipertensi, atau penyakit paru kronis. positif akan lebih tinggi jika pemilihannya Dengan prevalensi merokok yang tinggi, Sekali lagi, patuhi protokol kesehatan. Anda purposif, diutamakan pada kelompok dan di perparah oleh prevalensi status bukan makhluk istimewa, hanya manusia masyarakat yang diketahui pernah gizi suboptimal yang juga tinggi, fatality biasa yang tunduk pada hukum alam, berhubungan dengan mereka yang telah rate penderita Covid-19 usia muda di sunnatullah. Patuhi protokol kesehatan terkonfirmasi positif (tracking and tracing) Indonesia diperkirakan cukup tinggi. agar Anda dan keluarga selamat. ketimbang secara acak. Angka positivity rate juga lebih tepercaya kalau jumlah Kekerabatan yang erat, termasuk penduduk yang diuji cukup banyak. kebiasaan tinggal berdekatan dengan keluarga besar, membuat para kawula Untuk herd immunity, tak ada hubungan muda yang terpapar, terutama mereka langsung dengan positivity rate. Bahkan, yang belum merasakan atau tanpa di negara dengan positive rate sangat gejala, menjadi penyebar SARS-CoV-2 rendah, seperti Selandia Baru (yang yang efektif. Dan itulah yang terjadi pada keluarga dr. Pratama. Ketika ditanya dari 4 COVID-19 pandemic on Diamond Princess. mana riwayat kontak keluarga, teman Diakses pada 22 September 2020 dari https://en.wikipedia.org/wiki/COVID-19_ 6 COVID-19 Testing: Understanding the pandemic_on_Diamond_Princess “Percent Positive”. Diakses pada 22 Sep- tember 2020 dari https://www.jhsph.edu/ 5 Positivity Rate COVID-19 Indonesia 14,2 covid-19/articles/covid-19-testing-under- Persen, Nyaris 3x Lipat Standar WHO. Diakses standing-the-percent-positive.html#:~:tex- pada 22 September 2020 dari https://kabar24. t=The%20higher%20the%20percent%20pos- bisnis.com/read/20200920/15/1294121/ itive,weeks%20before%20governments%20 positivity-rate-covid-19-indonesia-142-persen- consider%20reopening. nyaris-3x-lipat-standar-who 20
KILAS IAI Merintis Kerja Sama dengan TNI AD untuk Mendukung Pemerintah dalam Penanganan Covid-19 Beberapa pertemuan sudah dijalani oleh kedua belah pihak untuk merintis kerja sama pelbagai bidang terutama kesehatan dalam mendukung upaya Pemerintah menangani pandemi Covid-19. Pengurus Pusat Ikatan (Wakil Sekjend PP IAI), Brigjen Apoteker Indonesia (PP IAI) TNI dr. Agung H. Hermawanto mengadakan pertemuan (Wakil Kepala PUSKESAD), Kolonel dengan TNI AD untuk merintis Ckm Drs. apt. Budiman Gunawan, kerja sama di bidang pendidikan, M.A.R.S (Dirbinmatkes PUSKESAD), riset, pengabdian masyarakat dan bersama seluruh jajaran PUSKESAD. pelayanan kesehatan. Pertemuan Sebelumnya, PP IAI juga telah ini digelar selama tiga hari pada 8, melakukan audiensi ke TNI AD yang 11 & 12 Agustus 2020, yang dihadiri diterima langsung oleh Kepala Staf oleh Ketua Umum IAI, Drs. apt. Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Nurul Falah Eddy Pariang, Prof. Dr. TNI Andika Perkasa di Mabes TNI apt. Keri Lestari, M.Si. (Wakil Ketua AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat PP IAI / Ketua Satgas Covid-19 pada Rabu (5/8/2020). Audiensi IAI), Dra. apt. Sus Maryati, MM. | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 21
KILAS ini dalam rangka penjajakan nota itu dari segi obat-obatan ataupun kesepahaman (MoU) antara IAI vaksin, sehingga kami ada beberapa dengan TNI AD, yang salah satu riset yang dilakukan untuk uji klinis bentuk kerjasamanya ialah untuk karena itu memang kompetensi yang melakukan uji klinis obat tradisional kamimilikidanobat-obatanyangakan dalam rangka mendukung program diriset semua berasal dari Indonesia. pemerintah menangani Covid-19. Kalau menggunakan obat-obat dalam Negeri maka pengendalian pandemi Dalam audiensi tersebut yang ini akan paralel dengan aktivasi dihadiri oleh Ketua Umum PP IAI, ekonomi,” ujar Prof. Keri Lestari. apt. Noffendri Roestam, S.Si.(Sekjen PP IAI), Prof. Dr. apt. Keri Lestari, Selain itu untuk perizinan uji klinis M.Si., dan Prof. Dr. apt. Afifah B. dari Badan POM untuk kina sudah akan dikerjasamakan bersama kedua Sutjiatmo,M.Si. (Dekan Fakultas hampir selesai, sehingga jika kerja orprof. Farmasi Universitas Jenderal sama ini diterima oleh TNI AD Prof. apt. Keri Lestari yang juga Achmad Yani, Bandung). maka riset uji klinis pada kina untuk sebagai Wakil Ketua Bidang Apoteker menjadi obat Covid-19 dapat segera Advance dan Apoteker Spesialis, Riset uji klinis obat Covid-19 berjalan. IAI juga akan melibatkan memaparkan tentang rencana menjadi pembahasan utama dalam Fakultas Farmasi Universitas kerjasama pendidikan, riset uji klinis pertemuan tersebut, dimana IAI akan Jenderal Achmad Yani dalam riset ini. herbal immunomodulator dan kina melaksanakanrisetterhadapobatyang hingga pengembangan mobilize bahan bakunya asli dari Indonesia Dalam pertemuan tersebut, KSAD Covid-19 dengan konsep trace, test diantaranya kina dan jejamuan. Jenderal TNI Andika Perkasa dan treatment untuk anggota TNI-AD. menerima pemaparan dari Ikatan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa “Kami dari apoteker Indonesia Dokter Indonesia (IDI) dan IAI menyambut baik rencana kerja sama sekarang ini menyikapi situasi secara bergantian, terkait upaya tersebut dan memerintahkan agar Covid-19 yang luar biasa baik. (Sikap) penanganan pandemi Covid-19 yang segera dilaksanakan dalam waktu 22
dekat. “Saya akan dukung untuk riset ini, segera lakukan pertemuan untuk paparan lebih jelas lalu lanjutkan dengan MoU dan langsung jalankan. Kita harus cepat karena ini ada solusi untuk seluruh pihak tanpa terkecuali,” tutur Jenderal TNI Andika Perkasa. Penyerahan Uji Klinis Dalam rangkaian acara yang sama, namun berbeda waktu pada Sabtu (15/8/2020) Ketua Umum PP IAI, Drs. apt. Nurul Falah Eddy Pariang, Sekjen, apt. Noffendri Roestam, S.Si bersama segenap jajaran pengurus harian yakni Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si, Dra. apt. Sus Maryati, MM, dan Drs. apt. Sri Wahyono hadir dalam acara penyerahan hasil uji klinis fase 3 yang membandingkan efikasi dan keamanan kombinasi obat baru dengan obat standar untuk pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tanpa menggunakan ventilator. Hasil pengujian tersebut diserahkan oleh Universitas Airlangga (UNAIR) kepada TNI AD dan BIN di Gedung Mabes AD, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri pula oleh segenap jajaran TNI AD yang dipimpin KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa bersama seluruh tamu undangan yang terdiri dari Ketua Komisi 1 & 3 DPR RI, Rektor UNAIR Surabaya, Sestama BIN, Dirut PT Kimia Farma, Dirjen P2P Kemenkes RI, Kepala Balai PPSDMK Kemenkes RI, Ketua Ikatan Dokter Indonesia, dan Dr. dr. Purwati, Sp.PD.K-PTI., FINASIM sebagai Kapuslitbang Stem Cell UNAIR. (Humas PP IAI) | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 23
PRAKTIK PROFESI Peran Penting Apoteker dalam Aktivitas Farmakovigilans di Pelayanan Kefarmasian Dra. apt. Tri Asti Isnariani, M.Pharm. Pengawasan keamanan obat melalui pelaporan efek samping obat sangat membutuhkan peran Apoteker, profesional kesehatan yang paling memahami obat, komoditi yang selain memiliki manfaat tapi juga mempunyai risiko efek samping. T ragedi Thalidomide yang dan aktifitas deteksi, kajian, dalam penggunaan obat secara luas memilukan pada era pencegahan, pemahaman terkait efek (perbedaan genotype, phenotype, 1960-an membuat dunia samping obat, dan permasalahan perbedaan sosial ekonomi). Masalah tercengang dan menjadi lain dalam penggunaan suatu obat. terkait keamanan yang mungkin pelajaran berharga bagi isu keamanan Pada prinsipnya, tidak ada satupun muncul setelah obat digunakan dan regulasi obat. Untuk mencegah obat di dunia ini yang benar- secara luas dan jangka panjang oleh tragedi tersebut terulang kembali, benar aman, karena keterbatasan masyarakat di seluruh penjuru dunia, berbagai aktivitas pengawasan post informasi keamanan obat yang tentu saja dapat mempengaruhi profil market dilakukan oleh regulator, diperoleh selama fase uji klinik manfaat risiko obat tersebut. termasuk Badan POM, untuk tidak cukup menggambarkan profil menilai keamanan obat beredar di keamanannya. Penggunaan populasi Berdasarkan regulasi yang masyarakat, salah satunya dengan yang homogen, sample size yang kecil melakukan aktivitas farmakovigilans. serta periode yang singkat dalam uji berlaku di Indonesia, penerapan Menurut WHO, farmakovigilans klinik tidak dapat diekstrapolasikan didefinisikan sebagai suatu keilmuan farmakovigilans merupakan kewajiban (mandatory) yang harus 24 dilakukan oleh industri farmasi,
dimana implementasinya mengacu Untuk mewujudkan sistem tangan, dalam praktiknya aktivitas farmakovigilans terus mendapatkan pada Peraturan Kepala Badan POM farmakovigilans yang kuat, perlu tantangan berat, baik dari internal maupun eksternal, terlebih dengan Nomor HK.03.1.23.12.11.10690 komitmen, dukungan dan kesadaran pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini. Isu keamanan tentang Penerapan Farmakovigilans penuh dari seluruh key player obat yang dinamis harus dapat direspon dengan baik dan cepat. bagi Industri Farmasi yang sesuai dengan tugas dan fungsinya Tingkat kesadaran dan pemahaman stakeholder terkait farmakovigilans diterbitkan pada tahun 2011. Selain masing-masing, yaitu tenaga menjadi hal yang sangat penting, terutama pengetahuan tenaga itu, peran dan tanggung jawab kesehatan sebagai garda terdepan kesehatan yang menjadi ujung tombak dalam mengawal keamanan tenaga kesehatan untuk menerapkan dalam monitoring efek samping obat baik di fasilitas kesehatan dan pelayanan kefarmasian. Di aktivitas farmakovigilans dapat obat, pelaku usaha sebagai pemilik sisi lain, minimnya pemahaman dan kesadaran masyarakat merujuk kepada beberapa peraturan, nomor izin produk, pemerintah tentang informasi obat yang aman serta berita media sosial yang diantaranya Permenkes No 72, 73 sebagai pengawas dan masyarakat menyesatkan terkait penggunaan obat merupakan tantangan baru dan 74 tahun 2016 tentang Standar sebagai konsumen obat. Sinergisme yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Beberapa faktor tersebut Pelayanan Kefarmasian di Rumah seluruh stakeholder dalam sangat berpengaruh signifikan Sakit, Apotek dan Puskesmas. penerapan aktivitas farmakovigilans Dalam peraturan tersebut telah berkontribusi besar dalam deteksi terdapat klausul yang menyatakan dini masalah keamanan obat, deteksi bahwa monitoring efek samping frekuensi kejadian efek samping obat (MESO) merupakan bagian obat, identifikasi faktor risiko serta dari pelayanan farmasi klinik dan komunikasi dan pencegahan risiko hasil monitoring efek samping obat keamanan obat. disampaikan ke Badan POM. Klausul tersebut menegaskan bahwa peran Dalam perjalanannya, untuk mewujudkan sistem farmakovigilans tenaga kesehatan sangat penting dan yang kuat dan berjalan dengan baik tidaklah semudah membalikkan krusial dalam mengawal keamanan obat beredar. | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 25
PRAKTIK PROFESI dalam tabulasi data pelaporan efek memahami dan menerapkan aktivitas monitoring obat. samping obat (ESO) nasional. farmakovigilans sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Pelaporan efek samping obat dapat Badan POM sebagai pusat dilakukan oleh seluruh tenaga farmakovigilans/MESO nasional Inovasi lain yang sedang dijajaki kesehatan melalui 2 (dua) cara yaitu terus melakukan terobosan untuk secara manual menggunakan form mengatasi berbagai kendala yang oleh Badan POM adalah melakukan kuning (yellow form) dan pelaporan dihadapi. Untuk meningkatkan secara elektronik melalui subsite kompetensi stakeholder yang Kolaborasi Enam Pihak dalam https://e-meso.pom.go.id. Tenaga unggul dan mumpuni di bidang kesehatan dan industri farmasi farmakovigilans, Badan POM juga pengawasan keamanan obat untuk dapat melakukan pelaporan secara bekerja sama dengan berbagai pihak, daring setelah mendaftarkan diri dan diantaranya Japan International perlindungan masyarakat yang memiliki akun e-meso. Sementara Cooperation Agency (JICA) yang itu, pasien dapat melaporkan efek tergabung dalam proyek Ensuring dikenal dengan istilah KOEAT samping obat ke industri farmasi Drug and Food Safety. Aktivitas dan tenaga kesehatan, yang nantinya kerja sama ini menghasilkan SERENTAK. Kolaborasi tersebut akan diteruskan ke Badan POM. beberapa modul farmakovigilans Setiap laporan efek samping obat yang disosialisasikan kepada seluruh melibatkan Badan POM-Kemkes- yang diterima akan dievaluasi, stakeholder dalam rangkaian mencakup penilaian kelengkapan workshop farmakovigilans. Modul- Fasilitas Kesehatan/Tenaga laporan, manifestasi efek samping modul tersebut dapat digunakan obat dan causality assesment. untuk meningkatkan pengetahuan, kesehatan-Akademisi-Asosiasi Laporan efek samping obat yang pemahaman dan juga kompetensi sudah dievaluasi disampaikan ke farmakovigilans, tidak hanya Profesi-BPJS baik di level pusat UMC-WHO, sehingga data Indonesia bagi industri farmasi dan tenaga dan daerah. Dalam acara National juga akan memberikan kontribusi kesehatan, namun juga untuk Dialouge Uniting Multisectoral bagi keamanan penggunaan obat di Badan POM termasuk Balai Besar/ Efforts in Pharmacovigilans to dunia. Secara ringkas pelaporan efek Balai/Loka POM yang tersebar Improve Public Health Protection, samping obat dapat dilihat melalui di seluruh Indonesia. Modul alur dibawah ini: farmakovigilans dapat dijadikan Badan POM mengajak seluruh pihak Sebagai tindak lanjut terbentuknya sebagai panduan dan gambaran bagi Kolaborasi Enam Pihak dalam seluruh stakeholder terkait dalam untuk aktif terlibat dalam aktivitas pengawasan keamanan obat untuk farmakovigilans. Tujuan dari kolaborasi ini adalah terbentuknya program nasional farmakovigilans/ pemantauan efek samping obat yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah pelaporan efek samping obat yang signifikan sehingga Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan dalam berkontribusi memberikan pelaporan efek samping obat di Uppsala Monitoring Centre (UMC- WHO), sebuah database global untuk 26
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas 5. Peraturan Kepala Badan POM No HK.03.1.23.12.11.10690 Tahun 2011 tentang Penerapan Farmakovigilans bagi Industri Farmasi 6. BPOM-JICA, 2020, Modul Farmakovigilan suntuk Tenaga Profesional Kesehatan proyek Ensuring Drug and Food Safety, Jakarta 7. Direktorat KMEIONPPZA, 2020. “National Dialouge Uniting Multisectoral Efforts in Pharmacovigilans to Improve Public Health Protection”, Gambar Alur Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) http://www.kmei-bpom.com/ perlindungan masyarakat, kita seperti pemberian Satuan Kredit Partisipasi (SKP) bagi Apoteker national-dialouge-uniting- berharap terbentuk kesepakatan yang telah berkomitmen tinggi menyampaikan pelaporan ESO multisectoral-efforts-in- dari semua pihak sebagai bentuk dan melakukan KIE terkait farmakovigilans. Reward ini pharmacovigilans-to-improve- komitmen dan dukungan penuh dalam diharapkan menjadi pemantik semangat bagi Apoteker untuk public-health-protection/, perkuatan sistem farmakovigilans di lebih aktif lagi dalam melakukan pemantauan efek samping obat. diakses 23 September 2020. Indonesia. Salah satunya perjanjian 8. Fintel Bara, dlk, 2009, The Laporkan segera setiap kejadian kerjasama (PKS) antara Badan yang dicurigai sebagai efek Thalidomide: Lessons for Drug samping obat, karena lima menit POM-Ikatan Apoteker Indonesia waktu yang Anda luangkan untuk Safety and Regulation, https:// melakukan pelaporan efek samping (IAI). Beberapa poin penting yang obat dapat mencegah hal tersebut helix.northwestern.edu/article/ terjadi kepada orang lain dan perlu ditekankan dalam kesepakatan menyelamatkan ribuan nyawa. thalidomide-tragedy-lessons- tersebut adalah dukungan IAI dalam Referensi: drug-safety-and-regulation, 1. Peraturan Menteri Kesehatan pengawasan keamanan obat beredar, diakses 21 September 2020 Republik Indonesia No 1799/ peningkatan kompetensi SDM, MENKES/PER/XII/2010 9. WHO, 2006, “The Safety tentang Industri Farmasi penerapan komunikasi informasi dan of Medicines in Public edukasi (KIE) obat, serta pertukaran Health Programmes: data dan informasi terkait keamanan Pharmacovigilance an obat beredar. Dengan adanya PKS, essential tool”, https://www. diharapkan IAI dapat mendorong who.int/medicines/areas/ anggotanya sebagai garda terdepan quality_safety/safety_efficacy/ untuk berkontribusi nyata dalam Pharmacovigilance_B.pdf?ua=1, melakukan monitoring efek diakses 23 September 2020 samping obat di sarana pelayanan kefarmasian. Selain itu, sebagai bentuk penghargaan bagi anggotanya, IAI memberikan apresiasi khusus | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 27
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN Asma pada Anak dan Terapi Nebulisasi Kortikosteroid dr. Darmawan Budi Setyanto, Sp.A(K) Asma merupakan penyakit saluran respiratori dengan dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori dengan derajat bervariasi1. Tiga gejala utama pada asma adalah batuk, mengi (wheezing) dan sesak nafas. Asma menjadi penyakit yang dapat mengganggu aktivitas anak sehari-hari. Tercatat sebanyak 66% pasien asma anak menderita serangan asma dalam 1 tahun dan 27% diantaranya harus masuk ke UGD dan 17% diantaranya harus dirawat di Rumah Sakit2. Tujuan tatalaksana asma jangka panjang adalah untuk mencapai tingkat control gejala dan mempertahankan aktivitas secara normal, menurunkan risiko eksaserbasi dan limitasi jalan nafas serta risiko efek samping 3. Asma kronis pada anak diklasifikasikan menjadi 4 jenjang, yaitu intermiten, persisten ringan, persisten sedang dan persisten berat, berdasarkan kekerapan timbulnya gejala1. 28
Kortikosteroid inhalasi merupakan menurunkan risiko eksaserbasi kortikosteroid inhalasi merupakan terapi pilihan utama yang diberikan hingga 45%8. Review sistematis terapi utama yang diberikan sebagai sebagai terapi pengontrol pada yang dilakukan oleh Murphy dkk terapi asma jangka Panjang yang anak mulai dari Jenjang 2 atau tahun 2020 yang menganalisis peran berfungsi untuk mengintrol asma persisten ringan. Kortikosteroid kortikosteroid pada pasien anak dan menurunkan risiko eksaserbai. inhalasi sebagai terapi pengontrol kurang dari 5 tahun menunjukkan Nebulisasi budesonide merupakan direkomendasikan untuk diberikan bahwa nebulisasi kortikosteroid salah satu inhalasi kortikosteroid selama 6-8 minggu1. yang diberikan menggunakan Terapi inhalasi merupakan metode efektif untuk terapi akut dan terapi nebulizer yang terbukti efektif dan penghantaran obat yang banyak jangka panjang, juga menunjukkan menurunkan risiko eksaserbasi pada dipilih pada penanganan pasien terapi nebulisasi budesonide lebih asma anak serta memiliki profil asma karena memberikan efektivitas superior dibandingkan terapi keamanan yang baik. yang cepat, langsung ke target organ, Referensi: diperlukan dosis yang lebih kecil dan 1. IDAI. Pedoman Nasional Asma efek samping yang lebih minimal4. Anak 2016. Saat ini terdapat tiga system utama 2. Zhao J, National Parents of pada terapi inhalasi, yaitu nebulizer, Asthmatic Children KAP Project metered dose inhaler (MDI) dan Team. Asthma control status in dry powder inhalers (DPI)4. Terapi children and related factors in 29 nebulisasi telah banyak dipakai cities of China. Zhonghua Er Ke Za pada penanganan asma anak. Zhi. 2013;51(2):90-5. Hal ini karena terapi nebulisasi 3. Global Initiative for Asthma (GINA). Global Strategy for Asthma Jenjang asma Uraian kekerapan episode gejala asma Management and Prevention. 2020. 4. Reiser J and Warner J.O. Archieves Intermiten <6x/tahun atau jarak antar gejala >6 minggu of Disease in Childhood. Inhalation Persisten ringan >1x/ bulan, <1x/ minggu treatment for asthma. 1986. 61. 88 – Persisten sedang >1x/ minggu, namun tidak setiap hari 94 Persisten berat terjadi hampir setiap hari 5. Welch MJ, Clin Pediatr (Phila). 2008;47(8):744-56 memiliki banyak keuntungan, yaitu lainnya termasuk pemberian ICS 6. Welch MJ et al., Ped Allergy memerlukan kooperasi yang minimal, melalui pMDI + Spacer9. Keamanan Immun Pulmo. 2010;23(2):113-20 dapat dicampur dengan berbagai obat pemberian terapi budesonide 7. Produk informasi Pulmicort nop asma, dapat membantu merehidrasi nebulisasi jangka panjang juga telah 2017 jalan nafas, dan memiliki tingkat eror dibuktikan oleh Agertoft dkk tahun 8. Camargo CA Jr, et al. Am J Health- yang lebih kecil dibandingkan pMDI 2000 yang membuktikan bahwa Syst Pharm. 2007;64:1054-1061 dengan atau tanpa spacer5,6. pemberian nebulisasi budesonide 9. Murphy K.R. et al. J Allergy Clin Salah satu contoh kortikosteroid pada pasien anak selama 9.2 tahun Immunol Pract. 2020. 1-11 inhalasi yang diberikan dengan tidak mempengaruhi pertumbuhan 10. Agertoft, et al. Effect Of Long-term nebulizer adalah budesonide dan tinggi badan anak10. Treatment With Inhaled Budesonide respules. Budesonide respules On Adult Height In Children With merupakan sediaan suspense inhalasi Dosis nebulisasi budesonide sebagai Asthma. 2000. N Engl J Med; vol kortikosteroid yang diindikasikan terapi jangka panjang pada anak usia 343: 1064-9. untuk pasien asma mulai dari usia 3 bulan sampai 12 tahun adalah 0.5 3 bulan7. Penelitian yang dilakukan – 1 mg dua kali sehari. Sedangkan oleh Camargo dkk tahun 2007 untuk anak diatas 12 tahun adalah menunjukkan penggunaan terapi 0.5-1 mg dua kali sehari7. nebulisasi budesonide terbukti efektif Sebagai kesimpulan bahwa | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 29
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN PERAN APOTEKER DALAM PENATALAKSANAAN PASIEN ASMA “Fokus diskusi pada pemberian budesonide dengan inhalasi” apt. Lusy Noviani, S.Si., M.M. Global Initiative for Asthma (GINA) mendefinisikan asma sebagai penyakit yang heterogen yang ditandai dengan inflamasi kronis pada saluran napas.1 Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau pencetus inflamasi saluran napas pada pasien asma. Pada beberapa pasien yang peka terhadap inflamasi, menyebabkan kambuhnya episode wheezing (mengi), breathlessness (sesak napas), chest tightness (dada terasa sesak), dan coughing (batuk). Asma merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikontrol sehingga perjalanan penyakit asma tidak progresif. Peningkatan prevalensi morbiditas dan mortalitas asma menunjukkan bahwa pengelolaan asma belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Untuk mengurangi prevalensi penyakit asma, maka diperlukan penanganan asma dengan tepat. Prinsip penatalaksanaan asma dapat dilakukan dengan penggunaan obat (terapi farmakologi) dan tanpa penggunaan obat (non farmakologi). 30
Gambar 1. Penatalaksanaan Asma Gambar 2. Rute Pemberian Oral vs Inhalasi. 2 PENATALAKSANAAN ASMA inhaler (MDI) dapat digunakan dengan spacer atau tanpa Saat serangan asma terjadi, saluran napas akan spacer. Dry-powder inhaler (DPI) seperti turbuhaler, membengkak, menyempit, dan menghasilkan banyak diskus, twisthaler, dll. Sedangkan nebulizer terdiri dari lendir. Kondisi ini yang menyebabkan penderita mengalami ultrasonic nebulizer dan jet nebulizer.3 Pada pasien asma sesak napas dan batuk. Tujuan penatalaksanaan asma yang mengalami eksaserbasi, sebelum diputuskan untuk adalah untuk menghilangkan dan mengendalikan gejala mengganti terapi atau meningkatkan terapi, maka perlu asma, mencegah eksaserbasi akut, dan meningkatkan dicek terlebih dahulu antara lain kepatuhan pasien dan serta mempertahankan faal paru seoptimal mungkin. juga teknik penggunaan inhaler. Penelitian menunjukkan Pemberian pengobatan juga bertujuan agar pasien dapat bahwa kegagalan pengobatan dikarenakan informasi dan beraktivitas dengan normal dan mencegah memburuknya edukasi yang memadai terkait teknik penggunaan inhaler kondisi yang berpotensi pada peningkatan rawat inap sehingga menimbulkan penggunaan yang tidak tepat.5 serta kematian. Pada prinsipnya, pengobatan asma Contoh kasus pada pasien anak (8 tahun) yang menggunakan dikategorikan menjadi 2 kelompok yaitu pemberian obat budesonide 0,5 mg/mL (Pulmicort® Respules). Pada pelega (reliever) dan pengontrol (controller). Reliever kasus ini timbul pertanyaan: alat nebulizer apa yang tepat sering disebut obat serangan, digunakan untuk meredakan untuk inhalasi Pulmicort? Bagaimana cara penggunaan serangan atau gejala asma saat terjadi serangan. Controller Pulmicort dengan alat tersebut? Seperti kita ketahui digunakan untuk pencegahan serangan asma dan nebulizer dapat mengubah obat berbentuk larutan menjadi diberikan dalam jangka panjang dan terus menerus sebagai antiinflamasi. Pilihan obat untuk pelega atau pengontrol Gambar 3. Jenis Inhaler 4 dapat diberikan secara oral maupun secara inhalasi. Ada beberapa pertimbangan terkait pemilihan bentuk terapi secara sistemik (oral) ataupun inhalasi seperti umur pasien, dosis yang digunakan, kondisi pasien, harga, dan sebagainya. Namun hampir sebagian besar pengobatan pasien asma diberikan secara inhalasi. Rute inhalasi bila dibandingkan dengan oral memiliki keuntungan antara lain: memberikan efek secara langsung ke target organ di paru, dan menyebabkan efek samping yang cenderung lebih kecil dibandingkan rute sistemik. 2 Terapi inhalasi yaitu terapi yang diberikan dengan cara mengirimkan obat langsung menuju paru-paru. Pemberian obat dengan rute inhalasi perlu memperhatikan factor- faktor yang mempengaruhi efektivitas obat inhalasi, antara lain: desain inhaler dan kemampuan pasien menggunakan perangkat yang benar. Inhaler secara umum terdiri dari 3 jenis yaitu metered-dose inhaler (MDI), dry-powder inhaler (DPI), dan nebulizer. Metered-dose | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 31
aerosol secara terus menerus sehingga dapat dihirup. Setelah dipilih alat jet nebulizer, maka proses inhalasi Ada 2 jenis alat nebulizer yang tersedia di pasaran, yaitu dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melepaskan respul ultrasonic nebulizer dan jet nebulizer. Untuk budesonide pulmic, kemudian dikocok, dan kemudian membuka respul 0,5 mg/mL (Pulmicort® Respules), maka alat inhalasi yang dengan cara memutar bagian atas. Cairan respul siap dipilih adalah jet nebulizer, karena penggunaan nebulizer digunakan dengan memasukkannya ke dalam reservoir. ultrasonic menimbulkan sinyal frekuensi tinggi untuk menghasilkan getaran sehingga mengurangi efektifitas dari Pulmicort Respule yang diberikan. Gambar 5. Cara Penggunaan Pulmicort Respul Gambar 4. Jenis Nebulizer 6 32
Peran Apoteker pengobatan serta pemberian informasi dan edukasi kepada Pengobatan asma merupakan pengobatan jangka panjang pasien asma. Untuk meningkatkan peranan tersebut, oleh karena itu kepatuhan pasien dan kemampuan sudah selayaknya apoteker meningkatkan kompetensinya pasien merawat dirinya sangat diharapkan. Berdasarkan dengan terus mengikuti update terbaru dari tata laksana tinjauan sistematik dari 21 studi penelitian pada pasien penyakit asma, dan yang terpenting adalah melaksanakan asma, menunjukkan bahwa intervensi apoteker dalam dan mempraktekkan pengetahuan yang didapat dalam memberikan edukasi meningkatkan kepatuhan dan praktik sehari-hari sehingga dapat menjalankan profesinya pengetahuan pasien tentang asma dan dapat mengurangi secara profesional dan mampu berkolaborasi dengan jumlah rawat inap terkait asma, kunjungan ke gawat tenaga kesehatan lain dalam asuhan terintegrasi pasien darurat, hari-hari yang terlewat di sekolah dan tempat asma. kerja, dan kematian. Referensi: Apoteker memiliki peranan strategis dalam melakukan 1. Global Initiative for Asthma. 2019. Global Strategy for assessment pasien meliputi riwayat penyakit dan Asthma Management and Prevention Tinjauan sistematik dari 21 2. Odili VU, Okoribe CO. 2010. Assesment of studi menilai pengaruh dari intervensi Apoteker komunitas Pharmacists’Knowledge on correct inhaler technique. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and pada kontrol asma Chemical Sciences 3. National Astma Council Australia (NACA). 2016. Inhaler Technique in Adult with Asth or COPD; https://www.nationalasthma.org.au. 4. Lorensia A., Rivan V.S. 2018. Panduan Lengkap Penggunaan macam Macam Alat Inhaler Pada Gangguan Pernafasan 5. Lee SM, Chang YS, Kim CW, et al. 2011. Skills in Handling Turbuhaler, Diskus and Pressurized Metered Dose Inhaler in Korean Asthmatic Patients. 6. IDAI. 2015. Rekomendasi Terapi Inhalasi Pada Anak Gambar 6. Pengaruh Intervensi Apoteker Terhadap Pasien Asma | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 33
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN Peran OMAI dalam Upaya Meringankan Gejala Awal Covid-19 Dr. Raymond R. Tjandrawinata, MS, MBA, FRSC. Pada 23 April 2020, PT Dexa Medica bekerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia menyelenggarakan webinar 6 Covid-19 dengan topik Peran OMAI dalam Upaya Meringankan Gejala Awal Covid-19 yang dibawakan oleh Dr. Raymond R. Tjandrawinata, seorang molecular pharmacologist. Pencegahan dan pengobatan dini Covid -19 sangat diminati saat ini. Seperti kita ketahui, kasus pandemik Covid-19 masih terus bertambah setiap harinya di dunia. Di Indonesia sendiri pandemik Covid-19 sudah mencapai lebih dari 200 ribu kasus di bulan September 2020. 34
Salah satu pilihan pengobatan gejala-gejala awal dari penyakit Covid-19 ini adalah dengan alternative medicine yang selain mengobati juga dapat menjadi pilihan sebagai pencegahan dari infeksi virus SARS- COV-2. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mempunyai suatu pedoman tata cara menggunakan bahan alam dalam pencegahan Covid-19 dengan menyarankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh melalui konsumsi beberapa herbal seperti pegagan, bawang putih, temulawak, meniran, kunyit dan temu manga. Salah satu bahan herbal yang akan dibahas dalam artikel ini adalah Meniran (Phyllanthus Niruri). Berdasarkan Permenkes No. 6 tahun 2016 mengenai Formularium Obat Herbal Asli Indonesia, obat herbal di Indonesia terdiri dari 3 klasifikasi yaitu Jamu, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka. Perbedaan dari ketiga kategori tersebut terlihat dari standarisasi bahan baku dan hasil uji khasitnya. Jamu adalah bahan herbal yang khasiatnya berdasarkan empiris, dan bahan alamnya tidak harus distandarisasikan terhadap suatu senyawa tertentu. Tingkatan kedua adalah Obat Herbal Terstandar (OHT) yang bahan bakunya harus memiliki uji pra-klinis kepada hewan coba untuk khasiat farmakologis dan uji toksisitas. Tingkatan paling tinggi adalah fitofarmaka yang mana harus melalui uji klinis pada manusia yaitu dilakukan pada pasien-pasien tertentu dengan penyakit sesuai dengan yang diujikan. Berbeda dengan jamu dan OHT, fitofarmaka sudah memiliki standarisasi bukan hanya di bahan baku tetapi juga produk jadinya. M engulas kembali tentang penyakit Covid-19 Belakangan ini, pemerintah Indonesia sudah men- yang disebabkan oleh virus SARS-COV-2, ada canangkan dibuatnya OMAI (Obat Modern Asli Indonesia) 3 macam strains virus SARS-COV-2, yaitu tipe yang bertujuan untuk mengurangi importasi bahan A, tipe B, dan Tipe C. Tipe A merupakan strains baku kimiawi oleh berbagai perusahaan farmasi. OMAI pertama yang ditemukan di Wuhan yang berasal dari adalah obat yang berbasis uji klinis di Indonesia oleh hewan kelelawar kemudian virus menyebar ke Amerika dan dokter Indonesia, pada pasien Indonesia, bahan baku Australia karena beberapa orang dari Wuhan melakukan dari Indonesia, dan obat berkualitas GMP. OMAI dapat perjalanan ke negara tersebut. Kemudian di China tipe dipatenkan dan berpeluang mendapatkan lisensi ke A bermutasi menjadi tipe B dan bermutasi lagi ke tipe C luar negeri. Untuk mendukung program pemerintah yang banyak menyebar di negara Asia Tenggara termasuk ini, PT Dexa Medica melalui DLBS (Dexa Laboratories Indonesia. Kebanyakan orang Eropa mendapat tipe C dari of Biomolecular Sciences) sudah mengembangkan dan perjalanan ke Asia. Strains yang banyak ditemukan di memproduksi berbagai macam OMAI dengan teknologi Indonesia adalah tipe C. Dikarenakan virus SARS-COV-2 Bioactive fraction untuk menghasilkan kemandirian bahan cepat sekali bermutasi, hal inilah yang menyebabkan virus baku obat asli Indonesia. Salah satu yang dikembangkan ini tidak mudah ditangani. dan diproduksi adalah OMAI yang bersifat sebagai imunomodulator. Imunomodulator adalah zat atau obat yang dapat mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu. Imunomodulator terdiri dari 2 jenis, yaitu imunostimulator dan imunosupresor. Untuk menghasilkan sistem imun dan daya tahan tubuh yang kuat maka digunakan imustimulator. Ada berbagai macam imunostimulator di Indonesia seperti pegagan, daun sambiloto, dan meniran. Imunosupresi sendiri | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 35
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN berperan menekan respon imun, yang digunakan untuk Berikut adalah mekanisme kerja BAF PN berdasarkan pengecahan transplantasi organ atau pengobatan dari penyebab infeksi dan komponen sistem imun: beberapa penyakit autoimun seperti lupus, scoliosis, Telah dilakukan berbagai uji klinis untuk berbagai kasus dll. Untuk pengobatan Covid-19 yang digunakan adalah dengan menggunakan BAF PN. Uji klinis dilakukan pada imunostimulator. kasus TB paru, ISPA, Influenza-Like-Illness, Hepatitis B, Mengapa imunostimulator? Karena apabila seseorang Herpes Zoster, kandidiasis vagina, dan infeksi varicella. terinfeksi virus SARS-COV-2, saat virus masuk melalui Salah satu hasil uji klinis di kasus TB paru dengan mucosa dan masuk ke dalam tenggorokan, virus ini akan penambahan BAF PN pada terapi OAT dapat meningkatkan bermuara di paru-paru. Saat virus masuk ke paru-paru, konversi sputum dan perbaikan radiologik yang baik sekali maka tubuh akan merespon virus SARS-COV-2 ini sebagai dibandingkan dengan pasien yang hanya menggunakan benda asing sehingga sistem pertahanan tubuh akan OAT. mengeluarkan antibodi untuk melawan virus tersebut. Dari uji klinis jangka panjang pada pasien TBC selama 6 Penggunaan imunomodulator dapat diberikan pada bulan dan tidak ditemukannya efek samping pada pasien pasien suspek, OTG, dan gejala ringan sesuai dengan yang menunjukkan bahwa STIMUNO memiliki profil keamanan tercantum dalam Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 2 yang baik dan dapat digunakan jangka panjang. Dosis dari Agustus 2020. STIMUNO yang dianjurkan adalah 3x1 kapsul STIMUNO Bioactive Fraction Phyllanthus Niruri (BAF PN) FORTE per hari atau 3 x 1 sdt STIMUNO SIRUP per hari. merupakan salah satu OMAI yang memiliki khasiat sebagai Selain imunomodulator BAF PN (Phyllanthus Niruri), PT imunostimulan. BAF PN atau dikenal dengan nama dagang Dexa Medica juga memiliki OMAI yang dapat membantu STIMUNO merupakan satu-satunya imunomodulator yang meringankan gejala awal COVID-19 yaitu Reconyl sebagai bersertifikat fitofarmaka dari BPOM dan sudah teruji klinis antitusif dan bronkodilator. Reconyl adalah bioactive pada pasien Indonesia, di rumah sakit Indonesia, baik fraction dari 4 bahan yaitu Phaleria Macrocarpa,Abrus untuk pencegahan hingga terapi penggobatan. Mekanisme Precatorius, Zingiber Officinale, dan Vitex Trifolia. kerja BAF PN dengan mengaktivasi sistem imun spesifik Mekanisme kerja dari Reconyl sendiri adalah aktivitas dan sistem imun non-spesifik telah dibuktikan secara klinis. 5HT3 antagonis yang berperan sebagai antitusif dan Tabel Mekanisme Aksi STIMUNO FORTE pada Beberapa Komponen Sistem Imun 36
menurunkan TNFα, IL-1 dan IL-8 sehingga terjadi bronkodilatasi. Beberapa studi klinis yang sudah dilakukan pada BAF Reconyl. Salah satu studi dilakukan dengan membandingkan aktivitas antitusif BAF Reconyl dibandingkan dengan kodein fosfat. Hasil penelitian menemukan BAF Reconyl menunjukkan aktivitas antitusif seperti kodein. Sedangkan untuk aktivitas bronkodilator, dilakukan uji klinis pada pasien asma dibandingkan dengan salbutamol. Pada studi ini terlihat bahwa pemberian oral Reconyl menunjukkan efek bronkodilator seperti yang ditunjukkan oleh salbutamol. Berdasarkan hasil uji klinis tersebut maka OMAI Reconyl dapat diberikan kepada pasien Covid-19 untuk meringakan gejala batuk yang merupakan gejala awal terinfeksi virus. Dosis terapi Reconyl adalah dewasa 3 x 225 mg per hari dalam bentuk tablet, atau 3 x 75 mg per hari untuk anak- anak usia 6-12 tahun. Dari pemaparan Dr. Raymond R. Tjandrawinata tersebut maka dapat dipelajari bahwa Indonesia memiliki OMAI yang dapat menjadi pilihan untuk pengobatan Covid-19. Penggunaan imunomodulator dapat digunakan sebagai tindakan pengobatan infeksi virus. Imunomodulator yang tepat digunakan adalah BAF PN (Phyllanthus Niruri) karena merupakan satu-satunya OMAI imunomodulator yang bersertifikat fitofarmaka yang merangsang tubuh memproduksi lebih banyak antibodi dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh bekerja optimal. Selain itu OMAI juga dapat membantu meredakan gejala awal saat terifenksi virus seperti batuk dengan BAF Reconyl yang bersifat antitusif dan bronkodilator. | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 37
38
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN Role of Pharmacist in Improving Treatment Adherence of Thyroid Disorders apt. Lisa Aditama, M.Farm-Klin. Peran apoteker dalam penat- kesehatan yang berpotensi sangat bu- yang beredar di dalam darah yang alaksanaan terapi obat untuk ruk dan mempengaruhi semua popu- menghambat kerja hipofisis an- gangguan tiroid: lasi di seluruh dunia1. Di Indonesia, terior dan hipotalamus. Melalui 1. Melakukan asesmen terhadap pa- prevalensi hipertiroid berdasarkan jalan ini, perubahan lingkungan diagnosis dokter sebesar 0,4% dan dalam dan lingkungan luar tubuh sien dengan gangguan tiroid cenderung meningkat seiring ber- akan menyebabkan penyesuaian 2. Mampu memberikan rencana pe- tambahnya usia serta menetap mulai pada sekresi hormon tiroksin yang usia ≥ 45 tahun dengan kejadian di bTtae3ur(autnrpiaitoedrToa4tpiri(otonebtirnaat)i.oudDnotautliakrmognaipnne)gmgudaaannn- layanan kefarmasian untuk men- perkotaan lebih tinggi. Prevalensi hi- tiroid, parameter TSH, T3 dan T4 goptimalkan hasil terapi obat potiroid di Indonesia belum diketa- digunakan sebagai penilaian target 3. Mampu melakukan monitoring hui secara pasti, namun gangguan hi- terapi secara berkelanjutan3. dan evaluasi terapi obat untuk potiroid telah menimbulkan masalah Kepatuhan Sebagai Kunci Ket- memastikan efektivitas, keaman- kesehatan dan membutuhkan penge- ercapaian Target Terapi an dan kepatuhan pasien dengan lolaan terapi obat jangka panjang2. Penatalaksanaan terapi untuk pa- gangguan tiroid Fungsi kelenjar tiroid dikontrol oleh sien dengan hipertiroidisme atau Peran dan Fungsi Hormon hormon tropik TSH (thyroid stim- hipotiroidisme melibatkan pengo- Tiroid ulating hormone atau thyrotropin) batan oral dengan terus-menerus Hormon tiroid sangat penting un- yang disekresi oleh kelenjar hipofi- memonitor gejala dan goal thera- tuk pertumbuhan, perkembangan sis anterior. Sebaliknya hormon py-nya yaitu tercapainya kontrol saraf, reproduksi dan pengaturan tropik ini sekresinya juga dikontrol tiroid yang adekuat serta mem- metabolisme energi. Gangguan tiroid sebagian oleh TRH (thyrotropin re- perlambat atau menghentikan berkembang sebagai masalah kese- leasing hormon) yang disekresi oleh perkembangan penyakitnya. Agar hatan global yang secara substansial hipotalamus. Sebagian juga dikon- pengobatan berhasil, sangat pent- dapat berdampak pada kesejahter- trol melalui mekanisme umpan balik ing untuk mengikuti rencana yang aan, terutama pada kehamilan dan negatif oleh hormon tiroksin bebas anak-anak. Hipotiroidisme dan hip- ertiroidisme adalah kondisi umum gangguan tiroid dengan konsekuensi | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 39
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN telah dibuat dokter, dan apoteker efektif6. Kepatuhan didefinisikan obat berpusat pada pasien un- turut berperan dalam mengoptimal- sebagai kemampuan dan kemauan tuk mencapai tujuan kesehatan kan hasil terapi melalui penggunaan pasien untuk menggunakan rejimen tertentu. obat yang rasional dan meningkat- terapi yang secara klinis telah dinilai b. Rencana pelayanan terkait obat kan kepatuhan pasien4. oleh apoteker bahwa obat telah diin- ini dapat diusulkan oleh apote- Kepatuhan penggunaan obat telah dikasikan dengan tepat, bukti efek- ker berdasarkan kesepahaman terbukti meningkatkan ketercapaian tifitas sudah diakui, dan dapat mem- kolaborasi yang telah disepaka- target dan menurunkan biaya me- berikan hasil yang diinginkan tanpa ti bersama dengan tim tenaga dis secara keseluruhan. Pada pasien menimbulkan efek tidak dikehenda- kesehatan. yang tidak patuh, akan menimbulkan ki4. c. Pasien dapat menggunakan biaya medis total yang lebih tinggi, Kepatuhan pada dasarnya adalah daftar tindakan terkait pengo- dan menimbulkan kondisi penyakit masalah perilaku yang intinya ter- batan sebagai panduan seder- komorbid yang lebih dibandingkan letak pada komunikasi. Sebagian be- hana untuk memantau perkem- dengan pasien yang patuh, serta di- sar penyedia layanan kesehatan akan bangan kesehatanny laporkan adanya peningkatan yang setuju bahwa intervensi terapeutik 2. Aktivitas secara substansial lebih besar, ham- yang efektif, aman, bergantung pada a. Konseling pir eksponensial, dalam biaya per- komunikasi yang jelas, akurat, den- Untuk pasien baru, Indian awatan kesehatan dan pemanfaatan gan persetujuan pasien. Obat memi- Health Service (IHS) di USA sumber daya ketika terdapat tamba- liki manfaat dan risiko, serta harus telah mengembangkan suatu han komorbid kronis5. dikonsumsi dalam dosis tertentu, metode dalam konseling farmasi Perilaku ketidakpatuhan penyakit pada waktu yang berbeda-beda dan yang menyarankan penggunaan kronis disebabkan karena pasien ti- untuk jangka waktu yang ditentu- ruang konseling khusus, dan dak paham instruksi penggunaan kan dengan jelas. Hal ini dapat san- teknik konseling, yang disebut7 : obatnya, tidak mampu mengakses gat mengganggu, mengecilkan hati, 1) Three Prime Questions obat karena mahal, memilih tidak membuat frustrasi, membingungkan, minum obat, lupa menggunakan melelahkan, dan sering kali meng- Tiga pertanyaan utama ini obat, produk obat yang diresepkan arah pada pengambilan keputusan sekarang banyak digunakan tidak tersedia untuk pasien, dan ti- yang salah oleh pasien yaitu dengan pada teknik konseling obat dak tepat cara penggunaan obatnya. tidak menggunakan obatnya. untuk memastikan seberapa Tingginya masalah ketidakpatuhan Rencana Pelayanan Terkait jauh pasien memahami men- mendorong apoteker untuk berperan Obat4 genai penyakit dan obatnya. aktif dalam proses pelayanan kefar- 1. Prinsip Tiga pertanyaan utama itu masian. Pemahaman pasien tentang adalah: indikasi dan rejimen terapi obat san- a. Rencana pelayanan terkait obat a. Apa yang Dokter sampaikan gat penting untuk memenuhi hara- berprinsip kolaboratif dalam pan tercapainya pengobatan yang menyelesaikan masalah terkait pada Anda mengenai nama obat dan kegunaannya? 40 (What did your doctor tell you about this medication?) b. Bagaimana yang Dokter sampaikan kepada Anda mengenai cara penggunaan obatnya? (How did your doctor tell you to take the medication?) Terkait dosis, frekuensi, durasi, penyim- panan dan teknik khusus jika ada. c. Apa yang Dokter sampaikan kepada Anda mengenai hal- hal yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat ini? (What did your doctor tell you to expect?) Terkait efek positif yang akan dira- sakan dan efek yang tidak
diinginkan yang mungkin gan informasi maupun problem Approach to Medication Manage- terjadi dan apa yang harus yang dialami pasien terkait den- ment Services, 3rd edition. 2012. dilakukan. gan penggunaan obatnya, seh- Mc.Graw Hill 2) Final Verification ingga dapat dicapai hasil pengo- 5. Zsolt Hepp, Maureen J. Lage, Ra- Jika pasien belum mendapat- batan yang optimal. mon Espaillat & Ved V. Gossain kan informasi dari Dokter ter- (2018) The association between kait dari pertanyaan di atas, b. Edukasi sesuai kebutuhan pa- adherence to levothyroxine and maka Apoteker dapat men- sien untuk meningkatkan pe- economic and clinical outcomes gambil peran/ kesempatan mahaman penggunaan obat in patients with hypothyroidism untuk menjelaskan. Namun yang mengoptimalkan pen- in the US, Journal of Medical tentunya perlu melakukan galaman terkait obat, memba- Economics, 21:9, 912-919, DOI:1 asesmen terlebih dahulu sep- ngun sikap positif, mendorong 0.1080/13696998.2018.1484749 erti yang dijelaskan di atas, partisipasi aktif dan tercapain- . link to this article: https://doi. agar informasi yang akan kita ya kemampuan pasien dalam org/10.1080/13696998.2018.148 sampaikan sesuai dengan ke- melakukan pengobatan secara 4749 butuhan dan kondisi pasien. mandiri. 6. Aditama et.al., Adherence be- Jangan lupa lakukan “final havior assessment of oral anti- verification” untuk memasti- Pemantauan Terapi Obat Pa- diabetic medication use: a study kan bahwa pasien memahami sien dengan Gangguan Tiroid of patient decisions in long-term semua yang kita informasikan Apoteker sedang melakukan skrining disease management in primary dan tidak ada yang terlewat. resep seorang perempuan berusia 58 health care centers in Suraba- 3) Show and Tell tahun. Dokter meresepkan PTU 100 ya. Journal of Basic and Clinical Untuk pasien yang akan me- mg (3 dd 1) dan suplemen hepato- Physiology and Pharmacology. nebus resep ulangan, maka protektor (1 dd 1). Hasil pemeriksaan 2020; 20190257 metodenya adalah “Show and TSH terakhir 0,020 (nilai rujukan 7. Stefanelli. Ambulatory Care with Tell”. Dengan metode ini, 0,27-4,2) µIU/mL. Dari rekam pen- Indian Health Service. Pharmacy karena pasien sudah pernah gobatan pasien bulan lalu, aturan Times. 2006 menggunakan obat itu sebel- dosis PTU adalah 2 dd 1, diketahui umnya, maka Apoteker perlu bahwa pasien sering lupa minum memastikan bahwa pasien obatnya, terutama pada malam hari menggunakan obatnya den- dikarenakan ketiduran. gan benar. 1. Apakah permasalahan terapi obat 4) “Open Ended Questions” Adapun yang perlu ditanya- yang dialami pasien tersebut dari kan kepada pasien dalam aspek indikasi, efektivitas, kea- teknik ini adalah : manan dan kepatuhan? a. Menurut yang Anda keta- 2. Apakah rencana pelayanan ke- hui, untuk apa tujuan/ke- farmasian yang akan direkomen- gunaan obat ini? (What are dasikan oleh apoteker? you using this medication 3. Apakah pemantauan yang perlu to treat?) dilakukan atas rekomendasi yang b. Bagaimana Anda meng- diberikan? gunakan obat selama ini? Referensi (How do you take this med- 1. Taylor et al. 2018. Global epide- ication?) miology of hyperthyroidism and c. Apakah ada masalah se- hypothyroidism. Nature Reviews lama Anda menggunakan Endocrinology. Macmillan Pub- obat ini? (What problems lishers Limited, part of Springer are you experiencing with Natur. DOI: 10.1038 this medication?) 2. Riskesdas 2013 Dari jawaban pasien maka Apo- 3. Awad G. 2018. Thyroid Function teker dapat menggali kekuran- in Health & Psychiatric Disorders. Thyroid Foundation of Canada. Citation https://thyroid.ca/re- source-material/articles/e-10-g/ 4. Cipolle et.al. Pharmaceutical Care Practice: The Patient-Centered | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 41
The first step to being happy is to have \"clean hands\" 42
PROGRAM ORGANISASI Penyusunan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia Drs. apt. Totok Sudjianto, M. Kes. Pengertian Standar Kompetensi Profesi 43 Pengertian standar kompetensi profesi adalah suatu yang bernilai tetap dan baku yang digunakan untuk mengukur kinerja profesional dalam bidang pekerjaan keahlian tertentu apakah mampu, berpengetahuan cukup, terampil dan memiliki sikap yang memungkinkan untuk melaksanakan keahliannya dengan efektif. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 yang dimaksud dengan Standar Profesi adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku profesional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi bidang kesehatan. Seorang profesional yang telah menguasai kompetensi sesuai dengan standar yang ditetapkan, maka orang tersebut akan mampu untuk : mengerjakan suatu tugas/ pekerjaan (task skill), mengelola agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan (task management skill), menyelesaikan masalah yang ada dan apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu keadaan yang berbeda dengan rencana semula (contingency management skill), menghadapi tanggung jawab dan harapan dari lingkungan kerja termasuk bekerjasama dengan orang lain (job environment skill) dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda (transfer skill /adaption skill). Standar Kompetensi Apoteker Indonesia 2016 Standar Kompetensi Apoteker Indonesia yang saat ini berlaku adalah edisi 2016 yang terdiri dari 10 (sepuluh) area kompetensi yang yaitu : 01. Praktik kefarmasian secara profesional dan etik 02. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 |
PROGRAM ORGANISASI 03. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan Contoh Tabel Kemampuan, Tingkat Kemampuan dan Pokok Bahasan 04. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan 05. Formulasi dan produksi sediaan farmasi Kemampuan yang diharapkan Tingkat Kemampuan Pokok Bahasan 06. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat saat lulus K S A 07. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan 08. Komunikasi efektif 2.1.1 Memberikan pertimbangan 5 3 3 ● Peran & 09. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal pemilihan/penggunaan obat. 3 3 tanggung jawab 10. Landasan ilmiah dan peningkatan kompetensi diri apoteker dalam 2.1.2 Memberikan pertimbangan 5 meningkatkan Masing-masing area kompetensi terdiri dari beberapa unit regimentasi. keamanan, kompetensi disertai deskripsi ringkas kemampuan praktik yang efektifitas dan diharapkan. Setiap unit kompetensi dilengkapi dengan elemen 2.1.3 Menerapkan patient care 4 3 3 dampak ekonomi kompetensi yaitu kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh process dalam menyelesaikan penggunaan obat apoteker pada saat lulus dan masuk ke tempat praktik/kerja. masalah terkait penggunaan secara individual Dalam Standar Kompetensi Apoteker Indonesia 2016 dilengkapi obat pasien. dengan lampiran berupa : ● Pharmaceutical 2.1.4 Memanfaatkan mnemonics, 3 3 3 care process: • Daftar Masalah (Masalah penggunaan obat yang dihadapi klasifikasi DTPs dan parameter monitoring sesuai kondisi dan Dan seterusnya pasien/masyarakat dan masalah profesi apoteker dalam kebutuhan pasien praktik kefarmasian). 2.1.5 Melakukan asesmen pasien, 4 3 3 • Daftar Keterampilan riwayat penyakit, dan riwayat • Daftar Pokok Bahasan pengobatan pasien dengan menunjukkan empati . Sebagai Contoh : Area Kompetensi 2 Optimalisasi Penggunaan Sediaan Famasi Dan seterusnya Unit Kompetensi 2.1. Upaya Penggunaan Obat Rasional Contoh Tabel Kemampuan, Tingkat Kemampuan dan Pokok Bahasan Kompetensi Inti: Mampu melakukan upaya penggunaan obat yang rasional dengan didasari pertimbangan ilmiah, pedoman, Penyusunan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia dan berbasis bukti. Penyusunan standar kompetensi profesi dilakukan dengan Lulusan pendidikan apoteker mampu: menggunakan metode pendekatan Competency-based 2.1.1 Memberikan pertimbangan pemilihan /penggunaan obat. approach yaitu suatu pendekatan yang dibuat dengan 2.1.2 Memberikan pertimbangan regimentasi. mengidentifikasi profil keahlian yang ideal dengan memper- 2.1.3 Menerapkan patient care process dalam menyelesaikan timbangkan keadaan lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung. masalah terkait penggunaan obat pasien. 2.1.4 Memanfaatkan mnemonics, klasifikasi DTPs dan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia pertama kali disusun pada tahun 2004 dimana pada standar ini dilakukan parameter monotoring sesuai kondisi dan kebutuhan pengelompokan kompetensi apoteker berdasar tempat pasien. praktiknya. Dengan demikian ada kelompok kompetensi 2.1.5 Melakukan asesmen pasien, riwayat penyakit, dan apoteker di industri, ada kelompok kompetensi apoteker di riwayat pengobatan pasien dengan menunjukkan empati. distribusi dan ada kelompok kompetensi apoteker di pelayanan. Dan seterusnya Standar Kompetensi Apoteker Indonesia telah direvisi 2 (dua) Contoh penentuan kemampuan dikaitkan dengan tujuan kali yaitu pada tahun 2011 yang memuat tentang kompetensi pembelajaran untuk apoteker yang sudah melakukan praktik dan tahun 2016 yang memuat kompetensi untuk apoteker entry level. Dengan Tujuan pembelajaran berupa : dikeluarkannya Standar Kompetensi tahun 2016, ada beberapa 1. Mampu menetapkan drug related problem dikaitkan apoteker yang sudah melakukan praktik dibidangnya merasakan kompetensi yang seharusnya menjadi dasar dan acuan untuk dengan SKAI 2016 masuk ke 2.1.4 praktiknya tidak tercantum lagi pada Standar Kompetensi ini. 2. Mampu melakukan konseling pada pasien dikaitkan dengan Terkait dengan hal tersebut di atas dan ditambah dengan SKAI 2016 masuk ke 2.2.4. perkembangan paradigma praktik yang semakin memerlukan 3. Mampu memberikan pilihan obat yang tepat sesuai peran apoteker dengan kompetensi yang semakin meningkat serta adanya tuntutan masyarakat dan tenaga Kesehatan lain kebutuhan pasien dikaitkan dengan SKAI 2016 masuk ke terhadap kompetensi apoteker, maka Pengurus Pusat Ikatan 2.3.2 Apoteker Indonesia memutuskan untuk menyusun Standar Kompetensi Apoteker Indonesia revisi yang ketiga. Penetapan tujuan pembelajaran ini diperlukan saat apoteker Dalam melakukan pengembangan standar kompetensi revisi menyusun loog book pembelajaran sebagai pendukung yang ini, dilakukan pendekatan berupa benchmark, adopt dan adapt dibutuhkan untuk resertifikasi. yang berarti dilakukan pengembangan dengan mempelajari dan 44
membandingkan standar-standar kompetensi yang telah ada Bab II Sistematika di berbagai negara, dimana standar yang dibutuhkan diadopsi Bab III Standar Kompetensi dan disesuaikan dengan kebutuhan dan melakukan peninjauan A. Area Kompetensi terhadap Standar Kompetensi Apoteker edisi sebelumnya. B. Kompetensi Setelah melalui pembahasan dan workshop maka standar C. Penjabaran Kompetensi tersebut akan ditetapkan sebagai standar kompetensi yang baru. Bab IV Penutup Lampiran terdiri dari : Tim penyusun standar kompetensi yang dibentuk oleh Pengurus A. Daftar Masalah Pusat terdiri dari 2 (dua) Tim yaitu Tim Kecil dengan anggota B. Daftar Obat berjumlah 11 orang yang terdiri dari unsur praktisi, organisasi C. Daftar Keterampilan profesi, beberapa pakar dibidangnya dan beberapa orang pendidik dari beberapa Perguruan Tinggi Farmasi dan Tim Sebagai catatan naskah Standar Kompetensi Apoteker Indonesia Lengkap yang terdiri dari semua anggota Tim Kecil ditambah tidak memuat Daftar Pokok Bahasan sebagaimana sebelumnya dengan wakil Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia, wakil tertera pada Standar Kompetensi Apoteker Indonesia 2016. Himpunan Seminat dan wakil Konsil Farmasi. Untuk hal ini sepenuhnya diserahkan kepada Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia untuk menyusun dan menetapkan Kegiatan awal Tim adalah melakukan workshop dengan Daftar Pokok Bahasan. narasumber yang berasal dari 2 (dua) organisasi profesi yaitu Akuntan dan Pengacara serta 2 (dua) ahli dibidang penyusunan Secara ringkas muatan dari konsep awal Standar Kompetensi Standar Kompetensi. Luaran workshop yang diharapkan adalah Apoteker Indonesia dapat disampaikan sebagai berikut : tersusunnya kerangka konsep Standar Kompetensi Apoteker Indonesia. Kegiatan ini dilanjutkan dengan Focus Group Pada bab Pendahuluan disampaikan tentang latar belakang Discussion (FGD) dengan Himpunan Seminat guna Pemetaan yang mendasari dan sebagai justifikasi disusunnya Standar Kebutuhan Revisi Standar Kompetensi Apoteker Indonesia. Kompetensi Apoteker Indonesia yang meliputi peran utama profesi apoteker dalam pelayanan kesehatan adalah mendukung serta Berdasar hasil workshop dan FGD, Tim Kecil mulai melakukan memberdayakan individu dan masyarakat dalam pengambilan kegiatannya dengan mengumpulkan referensi yang dibutuhkan. keputusan tentang obat dan pengobatan sebagai upaya Referensi yang dikumpulkan berupa Royal Pharmaceutical kesehatan, keamanan dan kesejahteraannya, selanjutnya pasien Society Advance Pharmacy Framework, Royal Pharmaceutical dan masyarakat memiliki hak untuk memperoleh pelayanan Society Foundation Pharmacy Framework, New Zealand kefarmasian yang profesional, aman dan efektif sebagai bagian Competence Standards For The Pharmacy Profession, National dari pelayanan kesehatan. Terkait dengan tersebut tentunya apa Competency Standards Framework for Pharmacists in Australia, yang menjadi tanggungjawab seorang apoteker tidak mungkin Professional Competencies for Canadian Pharmacists at Entry dapat terlaksana dengan baik apabila kompetensi yang dimiliki to Practice, The Pharmaceutical Society of Ireland : Core oleh apoteker tidak dapat mengikuti perubahan lingkungan yang Competency Framework for Pharmacists, Ministry of Health dinamis. Sehingga dengan pertimbangan ini perlu disusun Revisi Singapore : Competency Standards for Pharmacist in Advance Standar Kompetensi Apoteker Indonesia. Practice, FIP Education Initiatives Pharmacy Education Taskforce : A Global Competency Framework, Standar Kompetensi Pada sub bab Dasar Hukum disampaikan peraturan perundangan Apoteker Indonesia 2011 dan Standar Kompetensi Apoteker yang terkait dengan profesi apoteker yang dilanjutkan dengan Indonesia 2016. Selain itu dikumpulkan juga peraturan sub bab maksud dan tujuan serta manfaat dari Revisi Standar perundang-undangan meliputi Undang-Undang dan Peraturan Kompetensi Apoteker Indonesia dan ketentuan umum yang ada Pemerintah terkait, Peraturan dan Surat Keputusan Menteri pada standar ini. Kesehatan serta pedoman yang terkait praktik kefarmasian. Bab II Sistematika menguraikan tentang Standar Kompetensi Dengan melakukan perbandingan antara Standar Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI) yang terdiri atas 6 (enam) area dari berbagai negara maka didapatkan Kerangka Konsep Standar kompetensi, dimana setiap area kompetensi ditetapkan Kompetensi Apoteker Indonesia. definisinya, yang kemudian dijabarkan menjadi beberapa kompetensi. Kompetensi yang ada selanjutnya dijabarkan Konsep Standar Kompetensi Apoteker Indonesia menjadi beberapa unjuk kerja Melalui beberapa kali pembahasan, telah dapat dihasilkan konsep Standar Kompetensi Apoteker Indonesia dengan AREA KOM KOMPE BEHA LAMPIRAN rancangan daftar isi sebagai berikut : PETENSI TENSI VIOURS Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Gambar 1 GSaimstbearm1 SaitstiekmaatiSkaKSAKIAI B. Dasar Hukum/Landasan Hukum C. Maksud/Tujuan D. Manfaat E. Ketentuan Umum | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 45 Standar Kompetensi Apoteker Indonesia dilengkapi dengan daftar masalah yang terdiri dari masalah obat pasien dan masyarakat serta masalah praktik profesi, daftar obat dan daftar keterampilan apoteker. Daftar masalah dapat digunakan untuk melatih dan membiasakan calon apoteker mengenali masalah yang akan dihadapi pada praktik dengan memanfaatkan daftar
PROGRAM ORGANISASI Secara skematis sistematika SKAI digambarkan melalui gambar Objective Structured Clinical Examination (OSCE), Objective sistematika di halaman sebelumnya. Structured Assesment of Technical Skill) atau metoda penilaian observasional dalam bentuk simulasi lainnya. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia dilengkapi dengan daftar masalah yang terdiri dari masalah obat pasien dan Tingkat Kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara masyarakat serta masalah praktik profesi, daftar obat dan daftar mandiri keterampilan apoteker. Daftar masalah dapat digunakan untuk Apoteker mampu bertindak secara mandiri dan konsisten dalam melatih dan membiasakan calon apoteker mengenali masalah situasi yang dihadapi sehari-hari, kompleks namun didefinisikan yang akan dihadapi pada praktik dengan memanfaatkan daftar dengan jelas. Penilaian dapat menggunakan penilaian tersebut sebagai pemicu diskusi. observasional atau portofolio. Daftar Keterampilan Apoteker berisikan keterampilan yang Mengingat ilmu dan teknologi terus berkembang secara harus dimiliki oleh Apoteker untuk dapat melakukan praktik dinamis dan tuntutan mutu layanan juga terus meningkat, dengan baik dan benar. maka apoteker harus memiliki karakter pembelajar sepanjang Kemampuan apoteker dalam Standar Kompetensi Apoteker hayat (life-long learner). Kemampuan yang dimiliki oleh Indonesia dinyatakan dalam 4 (empat) tingkat kemampuan apoteker harus terus dikembangkan melalui pendidikan dan/ yaitu: atau pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian dan keterampilannya dalam melaksanakan praktik kefarmasian. ● Tingkat Kemampuan 1 (knows), ● Tingkat Kemampuan 2 (knows how), Pada bab III tentang Standar Kompetensi kita dapat melihat 3 ● Tingkat Kemampuan 3 (shows how), dan (tiga) hal yaitu area kompetensi. Kompetensi dan Unjuk kerja. ● Tingkat Kemampuan 4 (does) Perumusan dan penyusunan sejumlah area kompetensi, unit- Jabaran masing-masing tingkat kemampuan mengacu pada unit kompetensi dan unjuk kerja yang dibutuhkan dalam Piramida Miller. berbagai bidang pekerjaan merupakan tahap yang paling kritis dan menentukan dalam pengembangan Standar Kompetensi Gambar 2. Level Kompetensi Apoteker. Tingkat Kemampuan 1 (Knows): Sebagaimana telah disampaikan di depan, peran utama profesi Apoteker memiliki pengetahuan yang dapat diterapkan untuk apoteker dalam pelayanan kesehatan adalah mendukung serta menunjukkan/ mendemonstrasikan kemampuan untuk memberdayakan individu dan masyarakat dalam pengambilan melakukan praktik profesi. Penilaian dapat menggunakan ujian keputusan tentang obat dan pengobatan sebagai upaya tulis/esai, ujian lisan, atau MCQs. untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan keamanan dan kesejahteraannya. Setiap individu maupun masyarakat luas Tingkat Kemampuan 2 (Knows How): memiliki hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang Apoteker memahami bagaimana menggunakan pengetahuan profesional, aman dan efektif. Kompetensi apoteker merupakan dan ketrampilan untuk memberikan landasan ilmiah (reasoning landasan bagi keberhasilan pelayanan kefarmasian sebagai ability) dan menyelesaikan masalah (problem solving) praktik bagian dari upaya kesehatan. profesi. Penilaian dapat menggunakan ujian tulis/esai, ujian lisan, MCQs, atau dokumentasi laboratorium/logbook. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia terdiri dari 6 (enam) area kompetensi dengan susunan sebagai berikut: Tingkat Kemampuan 3 (Shows How): 1. Penguasaan Ilmu dan Ketrampilan Riset Apoteker dapat mendemonstrasikan kemampuan untuk 2. Ketrampilan Personal melakukan praktik profesi dalam lingkungan simulasi maupun 3. Ketrampilan Profesional dalam praktik senyatanya. Penilaian dapat berupa studi kasus, 4. Ketrampilan Organisasi dan Manajemen 5. Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi 6. Pelayanan Kefarmasian Masing-masing area kompetensi terdiri dari beberapa unit kompetensi. Setiap unit kompetensi selanjutnya dijabarkan dalam beberapa pernyataan perilaku/unjuk kerja yang menggambarkan kemampuan minimal apoteker pada saat praktik profesi. Area Kompetensi 1 Penguasaan Ilmu dan Ketrampilan Riset dijabarkan dalam 2 (dua) unit kompetensi yaitu Landasan Ilmiah dan Keterampilan Riset Area Kompetensi 2 Ketrampilan Personal dijabarkan dalam 4 (empat) unit kompetensi yaitu Keterampilan Kepemimpinan. 46
Keterampilan Pengambilan Keputusan, Keterampilan Komunikasi Tabel 1. Area dan Unit Kompetensi dan Keterampilan Pengelolaan Diri. No Area Kompetensi Unit Kompetensi Unjuk kerja Area Kompetensi 3 Ketrampilan Profesional dijabarkan dalam 9 (sembilan) unit kompetensi yaitu keterampilan 1. Penguasaan ilmu Landasan Ilmiah Memahami dan menerap- komunikasi efektif, praktik professional, praktik sesuai regulasi, dan keterampilan kan ilmu dan teknologi praktik sesuai etik profesi, keterampilan bekerja dalam tim, riset farmasi: ilmu-ilmu dasar, perhitungan kefarmasian, penilaian professional, pengembangan ilmu biomedis termasuk profesionalitas berkelanjutan dan pendidikan dan pelatihan. patofisiologi, farmakologi dan farmakoterapi, kimia Area Kompetensi 4 Ketrampilan Organisasi dan Manajemen medisinal, teknologi far- dijabarkan dalam 4 (empat) unit kompetensi yaitu keterampilan masi dan analisis farma- pengelolaan tempat kerja, keterampilan pengelolaan sumber setik, regulasi farmasi, daya manusia, keterampilan pengelolaan keuangan dan farmasi klinis, farmasi penjaminan mutu. sosial dan administrasi farmasi Area Kompetensi 5 Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dijabarkan dalam 7 (tujuh) unit kompetensi yaitu perancangan Keterampilan Riset Mendemonstrasikan ba- sediaan farmasi, produksi (manufkturing) sediaan farmasi, gaimana ilmu kefarma- pencampuran (compounding) sediaan farmasi, penyiapan bahan, sian diterapkan pada pen- produk, peralatan dan perlengkapan steril, penjaminan mutu carian, perancangan dan sediaan farmasi, pengadaan sediaan farmasi dan alat Kesehatan pengembangan sediaan dan penyaluran sediaan farmasi dan alat kesehatan. farmasi yang aman, efektif, dan memenuhi Area Kompetensi 6 Pelayanan Kefarmasian dijabarkan dalam standar mutu yang di- 6 (enam) unit kompetensi yaitu pelayanan obat berpusat pada tetapkan individu, promosi kesehatan, informasi sediaan farmasi, dispensing (pelayanan) sediaan farmasi, pelayanan sediaan farmasi untuk Memahami prinsip-prinsip gangguan ringan dan monitoring penggunaan obat farmasetik dan mende- monstrasikan penerapan- Berdasar unit kompetensi yang ada, selanjutnya dijabarkan nya pada studi praformu- menjadi unjuk kerja untuk masing-masing kompetensi. Sebagai lasi dan formulasi sedia- contoh dapat kita lihat pada tabel di samping kanan. an farmasi yang aman, efektif, dan memenuhi Dari tabel tersebut kita dapat melihat bahwa dari 1 (satu) unit standar mutu yang di- kompetensi dapat dijabarkan menjadi unjuk kerja yang jumlahnya tetapkan. cukup banyak. Cara penulisan pada unjuk kerja berbeda dibandingkan dengan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia sebelumnya, karena Dan seterusnya dengan cara penulisan yang dilakukan saat ini diharapkan dapat lebih Mengidentifikasi sumber mudah dipahami dan dapat meningkatkan besarnya cakupan. informasi, menggunakan berbagai teknik penel- Penutup usuran informasi untuk Penyusunan Revisi Standar Kompetensi Apoteker Indonesia mengakses informasi yang hampir sampai pada tahap finalisasi konsep. Diharapkan dalam relevan dari sumber yang waktu yang tidak lama lagi dapat disampaikan dan dibahas pada terpercaya, termasuk in- forum yang lebih luas dan dapat segera disepakati untuk dapat formasi yang berbasis data menjadi Standar Kompetensi Apoteker Indonesia yang baru. bila memungkinkan Referensi Menunjukkan kemampuan untuk menganalisa, meng- 1. Pengurus Pusat IAI, (2016). Standar Kompetensi Apoteker evaluasi, menginterpre- Indonesia. Jakarta : Ikatan Apoteker Indonesia. tasi, mengorganisasikan dan mendiseminasikan in- 2. Badan Nasional Sertifikasi Profesi, (2005). Pedoman formasi sesuai kebu-tuhan Penyusunan Standar kompetensi Kerja. Menunjukkan kemampu- 3. Estermetalia, (2011). Penyusunan Pengembangan an untuk menginisiasi Standar kompetensi Profesi. http://sayaester.wordpress. riset dan pengembangan com/2011/10/27 aktivitas praktik Dan seterusnya | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 47
CERITA DI BALIK WEBINAR IAI Edukasi, Kompetensi dan Ekualitas Drs. apt. Iswanto, M.M. Berawal dari keinginan untuk memberikan bekal pan- Antusiasme peserta webinar yang begitu besar yang tercermin duan kepada para apoteker, di tengah kondisi pandem- dari cepatnya absorbsi kapasitas yang tersedia dalam hitungan ic pada saat itu, maka terpikirlah untuk menyelengga- jam, menunjukan webinar ini begitu di miinati, untuk itu we- rakan webinar sebagai acuan bagi apoteker khususnya binar ini harus terus berlangsung menjadi media edukasi dan yang bekerja di pelayanan. 6 april 2020, merupakan peningkatan kompetensi para apoteker. Tahap pertama yang hari yang bersejarah bagi penyelenggaraan webinar IAI, itulah kita pikirkan adalah mencari mitra strategis (Industri farmasi, webinar pertama yang kita selenggarakan dan tema awal mer- Perguruan Tinggi, Regular dll), untuk menjadikan webinar ini upakan permasalahan yang terkait dengan Covid-19, kebijakan semakin menarik dan beragam, karena target kita webinar ini regulator, manajemen pengelolaan obat di tengah pandemi, pan- free bagi Apoteker. Tentunya bukan persoalan yang mudah un- duan bagi apoteker menghadapi covid dan sebagainya. tuk meyakinkan para mitra strategis ini mau berkontribusi dalam penyelenggaraan webinar ini. 48
Membangun kualitas produk Kesadaran kita untuk menjaga kualitas produk webinar ini di dorong oleh keinginan untuk mencari kepercayaan mitra strat- egis sekaligus menarik para peserta webinar untuk terus mengi- kuti agenda kita. Langkah awal yang di ambil adalah dengan me- nerapkan Term of Reference (TOR) seperti kualifikasi pemateri/ nara sumber, konten materi, cara penulisan dsb. Dengan me- nerapkan TOR secara konsisten webinar menjadi menarik karena diisi oleh para pemateri yang kompeten di bidangnya baik yang berlatar belakang dari akademisi maupun praktisi, materi jadi terstandardisasi serta mudah dipahami. Tidak hanya cukup sep- erti itu, pada setiap webinar, selalu kita lakukan peoses review atas materi webinar tersebut oleh pihak ketiga yang Independen sehingga kualitas ilmiah materi, serta learning objective nya ter- us terjaga dengan baik. Peningkatan kualitas juga kita lakukan melalui atribut lain di da- uai, Tehnical Meeting, produksi opening dan iklan sampai tahap lam webinar, dengan menambahkan musik saat opening,Voice evaluasi paska webinar. Tahapan tersebut secara konsisten kita Over (VO), serta memasukan materi iklan secara baik untuk ikuti dan terjadilah proses Continous Improvement yang luar bi- mengisi jeda waktu antar sesi. Webinar ini tidak hanya sekedar asa. Dibutuhkan endurance, kreatifitas, kerja keras dan team work seminar ilmiah belaka, tetapi menjadi seperti entertainment untuk bisa mencapai selama 6 bulan terselenggara 60 webinar. yang menarik. Dari sisi model penyampaian kita kemas dalam berbagai bentuk seperti seminar, diskusi panel, bahkan webinar Edukasi, Kompetensi dan Ekualitas. spiritual, seperti layaknya pengajian ramadhan. Tujuan awal di selenggarakan webinar ini adalah untuk membe- rikan edukasi kepada anggota. Di tengah pandemi yang sangat Dari evaluasi yang dilakukan serta monitoring dari berbagai me- membatasi ruang gerak kita, melalui pemanfaatan teknologi dia sosial, webinar ini semakin menarik dan diminati, namun informasi, kita dapat menyelenggarakan webinar untuk mem- kapasitasnya sangat terbatas. Tahap awal yang dilakukan untuk perkaya ilmu dan pengetahuan anggota. Praktek pelayanan mengatasi persoalan kapasitas dengan terus memperbesar kap- kefarmasian terkini dan terbaik yang pernah di jalankan oleh asitas platform dari 500, menjadi 1000 dan akhirnya menjadi praktisi berpengalaman ataupun pengetahuan terbaru dari para 3000 peserta. Konsekwensinya tentu saja membengkaknya bi- akademisi, dapat bagikan untuk menambah pengetahuan mau- aya sewa platform. Oleh karena itu harus di pikirkan agar fre- pun peningkatan kompetensi. Oleh karena itu kami sadar kerag- kwensi penyelenggaraan kita tingkatkan untuk meminimalkan aman tema akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para peser- beban sewa tiap penyelenggaraan webinar. ta. Walaupun pada tahap awal tema webinar ini masih seputar masalah Covid-19, karena kondisi yang sangat mendesak saat Tetap membludaknya peserta webinar yang tidak tertampung itu, khususnya untuk apoteker yang berada di pelayanan garda pada akhirnya, harus kita kembangkan fasilitas sistim informa- terdepan penanganan covid-19. Secara bertahap pilihan tema si apoteker (SIAp) untuk menambah fitur baru sehingga bisa dari webinar IAI ini terus mengalami perubahan dengan san- menampilkan Video On Demand (VOD). Dengan adanya Video gat beragam, guna meningkatkan kompetensi anggota. Pilihan On Demand yang saat itu di pajang 1-3 bulan ini, persoalan kap- tema ini memang lebih banyak untuk konsumsi para apoteker asitas dapat teratasi. Peserta sekarang punya 2(dua) alternatif yang berada di pelayanan seperti Apotek, klinik, puskesmas dan pilihan ikut Webinar Life Streaming atau jika waktunya kurang rumah sakit, dimana populasi apoteker pelayanan menempati sesuai bisa melalui VOD dengan sama sama mendapatkan 2 SKP porsi 70% dari keseluruhan anggota. Keragaman tema ni akan secara gratis. Walaupun lagi2 terjadi pembengkakan biaya yang terus di kembangkan juga bagi apoteker yang praktik di sarana sangat besar karena proses pembuatan dan editing VOD me- distribusi dan industri (Obat, Obat tradisonal, Makanan dan Alat merlukan tambahan biaya yang relatif signifikan. Tahapan beri- kesehatan). (tabel 2 ; Tema webinar) kutnya kami ingin mengukur tingkat kepuasan dan kemanfaatan webinar bagi peserta, melalui pooling yang hasilnya dapat di 1. Mengenal Covid 19 lihat di dalam tabel berikut (Tabel 1) 2. Tata Laksana Terapi Covid 19 3. Jenis dan Fungsi APD Apakah proses membangun kualitas dan kepercayaan tersebut 4. Pengendalian Infeksi dan Pencegahan Covid 19 berlangsung mudah ? tentu saja tidak. Pada tahap awal kami ha- 5. Perencanaan Perbekalan Farmasi untuk Covid-19 rus jatuh bangun untuk sehari zoom meeting 5-6 kali, dari mem- 6. Strategi Melawan Virus Corona persiapkan proposal, presentasi proposal ke mitra (sponsorship), menyiapkan tema, mencari pembicara dan moderator yang ses- | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 49
PROGRAM ORGANISASI 7. Rational Use of Antiseptics during Corona Virus 55. Informasi terkini nyeri kronis dan akut 56. Komunikasi apoteker kepada pasien terkini obat yang dir- 8. IAI Waspada Covid 19 9. Swamedikasi Batuk Pilek pada Covid 19 esepkan dokter untuk nyeri akut 10. Peran OMAI dalam upaya meringankan Gejala Awal COVID 19 57. Virus corona 11. Informatorium Obat Covid 19 58. Patofisiologi covid dan obat herbal 12. Medikamentosa Obat Covid 19 dengan Emphasis pada Hi- 59. Obat untuk covid 19 60. Herd Immunity, vaksin dan terapi berbasis imun droksiklorokuin 61. Tampil sehat dan cantic dan sehat dengan stem cell 13. SOP Layanan Pelanggan Selama Masa KLB Covid 19 62. Role of Subtingual Administrasion for Anxiety and Panic 14. KIE dan Swamedikasi untuk Pendampingan Isolasi Mandiri 15. Penggunaan NSAID pada Covid 19 Disorder 16. Herbal dan Suplemen Imunodulator Sebagai Upaya Alterna- 63. Psychotropics Reporting for Pharmacy 64. Nutrisi Optimal Tumbuh Sehat tif Pencegahan Covid 65. Manfaat dan Mekanisme Aksi Curcuma 17. Interpretasi Data Laboratorium Pasien Covid 66. Kupas Tuntas Berbagai Curcuma untuk Kesehatan 18. GSK Standpoint in Facing Covid 19 67. Informasi Penatalaksanaan Terkini Dermatitis Atopik 19. GSK Standpoint in Facing Covid 19 68. Peranan Kortikosteroid Topikal dalam Terapi Dermatitis 20. Konsep New Normal Semangat untuk Indonesia Maju 69. Peranan Apoteker dalam Manajemen Asma 21. Konsep New Normal Tinjauan sosiologi dan ekonomi 70. Perbandingan Biaya Pengobatan Obat Pengontrol Asma di 22. Peran Produk Alkes dalam Negeri 23. Peranan Apoteker dalam New Normal Sektor JKN 24. New Normal Menunggu Vaksin Covid 71. Penyakit Hemoroid dan Tatalaksananya 25. Peran BPOM dalam jaminan mutu dan keamanan vaksin 72. Farmakologi MPFF sebagai Pengobatan Hemoroid 73. Komunikasi, Informasi dan Edukasi untuk Pasien dengan sampai ke masyarakat 26. Vaksinasi benteng ketahanan menghadapi pandemi Hemoroid 27. Penatalaksanaan obat Disfungsi Ereksi 74. Management of Acute Coronary Syndrome: Focused on 28. Obat Palsu 29. Defisiensi zat besi bagi siklus kehidupan Fondaparinux 30. Manajemen Defisiensi zat besi 75. The Right Drug Choice for Patient Safety 31. Manajemen terapi Rhinitis/ Rhinosinuitis 76. Deteksi Potensi Kanker dengan Pemeriksaan DNA 32. The role of the Pharmacist During Physical Distancing Peri- 77. Deteksi dan Penanganan Terkini Kanker Payudara 78. A to Z Penanganan Kanker Kolorektal ode 79. Terapi T Cell dan NK Cell sebagai Pendukung Terapi Kanker 33. Penatalaksanaan Hipertensi dan Komunikasi terapi 34. Manajemen Obat Emergency Terstandar 35. Penatalaksanaan Terapi Asma 80. Situasi dan Kondisi Tuberkolosis di Indonesia dan Keterli- 36. Perlindungan Hukum Praktik Kefarmasian 37. Update Regulasi BPJS batan Apoteker 38. Clarifying Signoficant Issues In Thyroid Disorder 81. Peran Apoteker dalam Pemantauan Pengobatan Pasien dan 39. Role of Pharmacist In Improving Treatment Adherence of Rujukan Kasus Terduga TBC Thyroid Disoder 82. Kontribusi USAID TBPS bersama Apoteker untuk Eliminasi 40. Prosedur Kredensialing dan Penetapan Kewenangan Klinis 41. Kenali gejala klinis dan manfaat vitamin neurotropik TBC 42. Peranan vitamin neurotropik pada sistem saraf 83. Aspek Hukum di Sarana Pelayanan Kefarmasian 43. Tetap sehat dan bahagia selama social & Physical distencing 84. Pengawasan Obat di Sarana Pelayanan Kefarmasian 44. Health care cosmetic selama pandemic covid 19 85. Implemtasi SIAp 45. Distruption covid 19, upgrade transformasi digital, pe- 86. Personal dan Respiratory Hygiene untuk Cegah dan Putus layanan publik & pengawasan di bidang obat Rantai Infeksi Covid-19 46. Pengelolaan distribusi farmasi di covid 19 87. Isu & Klarifikasi Obat Tradisional untuk Terapi Covid-19 47. Nyeri campuran (mixed pain) 88. Strategi Digital Marketing pada Era Pandemi Covid-19 yang 48. Manfaat kombinasi analgetik dan vit B6 Neurotropik pada sesuai dengan PKBPOM No. 8 Thn 2020 kasus nyeri campuran 49. Pharmaceutical care pada pasien geriatri Edukasi ini terus kita jaga dengan menyelenggarakan post test 50. Penatalaksanaan Dislipidemia dari perspektif cardiologis dengan standar kelulusan yang relative tinggi di akhir webinar 51. Peran statin dalam dislipidemia untuk mengukur daya serap materi oleh peserta. Setiap webi- 52. Kesiapan penyediaan obat saat covid 19 nar mendapatkan 2-3 SKP sehingga dengan terselenggaranya 53. Penatalaksanaan covid pada hipertensi 60 webinar, apoteker sudah dapat mencapai 120 SKP hanya da- 54. Penatalaksanaan covid pada gangguan ginjal dan hepar lam kurun waktu 6 bulan. Jika setiap Webinar kita asumsikan rata-rata dihadiri oleh 1.500 peserta, dan Video On Demand di kunjungi oleh 6.000 peserta, maka secara keseluruhan selama 6 bulan ini telah diberikan secara gratis sejumlah 900.000 SKP 50
Search