Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Laporan-Ekonomi-dan-Keuangan-Syariah-2021

Laporan-Ekonomi-dan-Keuangan-Syariah-2021

Published by JAHARUDDIN, 2022-02-15 00:56:28

Description: Laporan-Ekonomi-dan-Keuangan-Syariah-2021

Keywords: Ekonomi Islam,Keuangan Syariah

Search

Read the Text Version

Bangkit dan optimis digambarkan dalam semburat cahaya kuning keemasan yang memancar dari bawah daun dan Rub Al Hizb (bintang segi delapan). Gambar Rub Al Hizb berwarna kuning keemasan merepresentasikan ekonomi dan keuangan syariah yang siap untuk tumbuh dan berkembang mewujudkan kemakmuran. Kehadiran daun berwarna hijau merupakan simbol pembangunan yang berkelanjutan, berkeadilan, transparan, dan produktif yang merupakan dimensi utama dari ekonomi dan keuangan syariah. Keberadaan siluet motif Batik kawung merepresentasian ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif dan membawa manfaat bagi semua. Sinergi yang kuat digambarkan oleh jalinan berbagai salur berwarna emas yang bergelombang. Sementara itu, garis vektor digital yang membentuk lingkaran sebagai alas merepresentasikan inovasi digital yang akan menjadi elemen utama ekonomi dan keuangan syariah di masa depan.

LAPORAN EKONOMI & KEUANGAN SYARIAH 2021 ISSN 2722-8665

Daftar Isi Bab 1 3 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global Daftar Isi iv 1.1 Perkembangan Ekonomi Global dan 4 Daftar Grafik vi Dampak Perpanjangan Pandemi Daftar Tabel x Covid-19 8 Daftar Gambar xi 12 Prakata xiv 1.2 Perkembangan Ekonomi di Negara Tinjauan Umum xvi Anggota OKI 16 Daftar Istilah 140 18 Daftar Singkatan 148 1.3 Perkembangan Industri Halal Global: 22 Dampak Pandemi terhadap Sektor Unggulan Ekonomi dan Keuangan Syariah 1.4 Prospek Ekonomi Syariah Global Boks Potensi Industri Halal Indonesia di 1.1 Pasar Global Boks Ekonomi dan Keuangan Syariah 1.2 dalam Perspektif Green Economy dan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk Mencapai Maqashid Syariah Bab 2 27 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 2.1 Kinerja Ekonomi Syariah Nasional 28 2.2 Kinerja Keuangan Syariah Nasional 38 2.3 Perkembangan Literasi Ekonomi 50 Syariah Nasional 2.4 Prospek Ekonomi Syariah Nasional 52 Tahun 2022 Boks Pembiayaan SBSN untuk Proyek 53 2.1 Hijau Tukad Mati, Badung – Bali iv

Bab 3 57 3.1 Kebijakan Moneter dan 58 Makroprudensial Syariah untuk 65 Sinergi Kebijakan Mendorong Pemulihan 90 Ekonomi dan Keuangan Syariah 3.2 Sinergi Pemberdayaan dan Strategi 94 Penguatan Ekonomi dan Keuangan Syariah Boks Implementasi Kebijakan Ekonomi 3.1 dan Keuangan Syariah di Daerah: Collabs House – Sinergi dan Kolaborasi Aksi Pengembangan Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah (Eksyar) di Solo Raya Boks Perluasan QRIS untuk Aktivitas 3.2 Ekonomi dan Keuangan Syariah Bab 4 97 Bab 5 113 Arah Kebijakan Ekonomi Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Mendorong Syariah Nasional Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan 5.1 Sektor Industri Makanan Halal 114 4.1 Arah Sinergi Kebijakan Ekonomi 98 5.2 Sektor Sustainable Muslim Fashion 123 Syariah Nasional Mendorong Pemulihan 5.3 Wakaf Produktif: Alternatif Sumber 132 Pembiayaan 4.2 Arah Sinergi Kebijakan Ekonomi 101 Syariah Bank Indonesia Mendukung Pemulihan Boks Konsep Pengembangan Sukuk Bank 110 4.1 Indonesia (SukBI) Inklusif v

Daftar Grafik Bab 1 1.11 Pertumbuhan Ekonomi Negara- 10 Negara Mitra Dagang Utama Kinerja dan Prospek Ekonomi Indonesia – OKI dan Keuangan Syariah Global 1.12 PMI Manufaktur di Beberapa Negara 10 1.1 Indikator Pembatasan Mobilitas Anggota OKI untuk Negara Anggota OKI 4 11 1.2 Total PDB dan Pangsa PDB Dunia 1.13 PMI Seluruh Ekonomi di Beberapa dari Negara Anggota OKI Atas Dasar Negara Anggota OKI Harga Berlaku 5 1.14 Tingkat Inflasi di Negara-Negara 11 Mitra Dagang Utama Indonesia – OKI 1.3 Tingkat Pengangguran Negara 5 1.15 Perkembangan Pengeluaran Muslim 12 Anggota OKI dan Dunia Global Berdasarkan Sektor 1.4 Kasus Terkonfirmasi Covid-19 dan 6 1.16 Indikator Struktur Perbankan Syariah 13 Vaksinasi Bulanan Rerata Bergerak 7 Global Hari Negara Anggota OKI Tahun 2021 1.17 Profitabilitas Industri Perbankan 13 1.5 Jumlah Kematian Baru dan Rasio 6 Syariah Global Fatalitas Negara Anggota OKI Tahun 2021 1.18 Perkembangan Permintaan dan 14 Penawaran Sukuk Global 14 1.6 Ketepatan Jadwal Logistik 15 Perkapalan Global 7 16 1.7 Rata-Rata Penundaan Kedatangan 1.19 Lima Negara Teratas dalam Kapal Logistik Global di Pelabuhan Penerbitan Sukuk 1.8 Pertumbuhan Ekonomi Global, 7 Kelompok Negara Maju, Kelompok Negara Berkembang, dan Negara 1.20 Islamic Finance Country Index (IFCI) Anggota OKI 8 1.21 Pertumbuhan Ekonomi Global dan 1.9 Pertumbuhan Volume Perdagangan Negara Anggota OKI Internasional Dunia dan Negara Anggota OKI 1.22 Pertumbuhan Volume Perdagangan 16 Dunia dan Indeks Harga Komoditas 1.10 Tingkat Inflasi Global, Kelompok Negara Maju, Kelompok Negara 9 Berkembang, dan Negara Anggota OKI 1.23 Harga Minyak Brent dan Batu Bara 17 Termal Australia 9 1.24 Produksi Minyak Kelapa Sawit (Crude 17 Palm Oil atau CPO) Indonesia dan Malaysia vi Daftar Grafik

Bab 2 2.17 Pangsa Perdagangan Indonesia ke 34 Negara Anggota OKI Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 2.18 Lima Negara Teratas sebagai Mitra 35 Dagang Ekspor Indonesia-OKI 2.1 Pertumbuhan Sektor Prioritas HVC 28 2.19 Lima Negara Teratas sebagai Mitra 35 Dagang Impor Indonesia-OKI 2.2 Perkembangan Pangsa Sektor 29 Prioritas HVC terhadap PDB 2.20 Pangsa Pasar Lima Negara Teratas 35 sebagai Mitra Dagang Ekspor 2.3 Pangsa Sektor Prioritas HVC terhadap 29 Indonesia - OKI Total Sektor Prioritas HVC 2.21 Pangsa Pasar Lima Negara Teratas 36 sebagai Mitra Dagang Impor 2.4 Perkembangan Jumlah Perusahaan 30 Indonesia - OKI Bersertifikasi Halal 2.5 Perkembangan Jumlah Produk 30 2.22 Perbandingan Kegiatan Usaha 36 Tersertifikasi Halal Responden SKDU Total dan SKDU Bersertifikasi Halal 2.6 Nominal Transaksi Produk Halal 31 2.23 Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja 37 Melalui E-Commerce Marketplace Responden Bersertifikasi Halal dan SKDU Total 31 2.7 Pangsa Produk Halal Melalui E-Commerce Marketplace 2.24 Perbandingan Kegiatan Investasi 37 Berdasarkan Kategori Produk Responden SKDU Total dan Bersertifikasi Halal 31 2.8 Metode Pembayaran Transaksi E-Commerce Marketplace 2.25 Tingkat Pengangguran dan Rasio 37 Gini Indonesia 2.9 Volume Transaksi Produk Halal 32 Melalui E-Commerce Marketplace 2.26 Perkembangan Penerbitan 38 Pembiayaan Hasil Penerbitan SBSN 2.10 Nilai Transaksi Makanan dan 32 2008 - 2021 Minuman Halal Melalui E-Commerce Marketplace 2.27 Perkembangan Alokasi Belanja SBSN 38 Proyek 2013 - 2021 2.11 Nilai Transaksi Fesyen Muslim Melalui 32 E-Commerce Marketplace 2.28 Alokasi Pembiayaan SBSN 2021 39 Berdasarkan Sektor Infrastruktur 2.12 Perkembangan Ekspor Impor 33 Makanan Halal Indonesia 2.29 Perkembangan Pembiayaan Industri 40 Jasa Keuangan 2.13 Pangsa Ekspor Bahan Makanan Halal 33 Tahun 2021* 2.30 Perkembangan Pembiayaan 40 Perbankan Syariah 2.14 Pangsa Impor Bahan Makanan Halal 33 Tahun 2021* 2.31 Pertumbuhan Pembiayaan 40 Perbankan Syariah (yoy) 2.15 Kinerja Neraca Perdagangan 34 Indonesia 2015-2021 2.32 Perkembangan Pembiayaan UMKM 41 Perbankan Syariah 2.16 Perkembangan Ekspor Impor 34 Indonesia ke Negara Anggota OKI (Non Migas) 2.33 Perkembangan PYD Nasional Per 42 Sektor Ekonomi Daftar Grafik vii

2.34 Perkembangan PYD Regional Jawa 42 2.45 Perkembangan OMS Rupiah 47 Per Sektor Ekonomi Berdasarkan Jenis Instrumen 47 47 2.35 Perkembangan PYD Regional 42 2.46 Perkembangan Term Deposit (TD) 48 Sumatra Per Sektor Ekonomi Valas Syariah 48 49 2.36 Perkembangan PYD Regional 42 2.47 Perkembangan Transaksi PUAS 54 Kalimantan Per Sektor Ekonomi 84 2.37 Perkembangan PYD Regional 43 2.48 Perkembangan RRT Tingkat Indikasi Sulawesi & Maluku Per Sektor Imbalan PUAS Ekonomi 2.49 Transaksi PUAS berdasarkan Tenor 2.38 Perkembangan PYD Regional Papua 43 2.50 Pangsa Aktivitas Usaha Syariah dan Per Sektor Ekonomi Pangsa Pembiayaan Syariah 2.39 Perkembangan PYD Regional Bali & 43 2.51 Alokasi Sukuk Hijau per-Proyek Nusa Tenggara Per Sektor Ekonomi Ramah Lingkungan 2018 - 2020 2.40 Perkembangan Sukuk Korporasi 44 2.41 Perkembangan DPK BAZIS 44 Bab 3 2.42 Pengumpulan ZIS Melalui 45 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan E-Commerce Keuangan Syariah 2.43 Perkembangan OMS Rupiah 2021: 46 Absorpsi dan Injeksi 3.1 Kinerja JIMF 2021 2.44 Perkembangan OMS 2021 46 Berdasarkan OPT Syariah dan Standing Facilities Syariah viii Daftar Grafik

Bab 5 5.5 Total Pencarian Sustainable Fashion 124 Sektor Unggulan Ekonomi 5.6 Total Pencarian Sustainable Fashion 124 Syariah Nasional Menurut Negara 5.1 Makanan Sehat 5.7 Persentase Konsumen yang Bersedia 125 116 Membeli Produk Eco-friendly 5.2 Nilai Pasar Health Food di Dunia Tahun 2016 – 2021 116 5.8 Survei Tantangan dan Peluang 127 Industri Fesyen 2021 5.3 GMV Jasa Pengiriman Makanan di Asia Tenggara 118 5.9 Pelaku Usaha IKRA yang Sudah 130 120 Meluncurkan Produk Sustainable 5.4 Potensi Pasar Makanan Kemasan Modest Fashion Daftar Grafik ix

Daftar Tabel Bab 2 Bab 5 Kinerja dan Prospek Ekonomi Sektor Unggulan Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional Syariah Nasional 2.1 Legenda Grafik 2.33 – Grafik 2.39 43 5.1 Pertumbuhan Penjualan Global 118 melalui E-Commerce 137 2.2 Alokasi Penggunaan Tanah Wakaf 45 5.2 Pemetaan Potensi Ekspor Produk 2.3 Proyeksi Pertumbuhan PDB dan Sustainable Modest Fashion Sektor Prioritas HVC 52 Indonesia Bab 3 73 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 3.1 Sebaran Mitra Program INFRATANI 65 x Daftar Tabel

Daftar Gambar Bab 1 2.5 Perkembangan Sukuk Hijau Global 53 dan Domestik 2018 - 2021 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 2.6 Prasarana Pengendalian Banjir Tukad 55 Mati, Badung – Bali 1.1 Proyeksi Nilai industri Halal Global 12 pada 2024 1.2 Negara dengan skor tertinggi dalam 15 Bab 3 World Giving Index 2021 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan 1.3 Dampak Positif Halal Trade & 18 Keuangan Syariah Investment Terhadap Ekonomi Indonesia 3.1 Roadmap Pengembangan IKRA 67 1.4 Potensi Perluasan Pasar Ekspor Halal 19 Indonesia di Negara Anggota OKI dan non-OKI 3.2 Sebaran Anggota IKRA Indonesia 67 1.5 Peluang Ekspor Produk Halal 19 2018 - 2021 Indonesia 3.3 Fokus Penguatan HEBITREN Tahun 68 1.6 Peluang dan Tantangan 21 2021 Pengembangan Industri Halal 3.4 Peta Persebaran Wilayah Hebitren 69 Indonesia Nasional 1.7 Eksyar dalam Perspektif Green 23 3.5 Strategi Intervensi Bank Indonesia 70 Economy dan SDGs untuk Mencapai dalam Sertifikasi Halal Maqashid Syariah Bab 2 3.6 Sebaran Pondok Pesantren di 71 Indonesia 72 Kinerja dan Prospek Ekonomi 3.7 72 dan Keuangan Syariah Nasional Sebaran Pondok Pesantren Binaan 3.8 Bank Indonesia 2.1 Rincian Proyek SBSN 2013 - 2021 39 Model Bisnis Usaha Budidaya Bibit Lebah dan Madu di Pondok Pesantren 2.2 Sebaran Proyek SBSN 2013 - 2021 39 3.9 Model Bisnis Usaha Konveksi di 73 50 Pondok Pesantren 2.3 Indeks Literasi Ekonomi Syariah 3.10 Model Bisnis Usaha Pertanian Olahan 74 2.4 Basis Score Indeks Literasi Ekonomi 51 di Pondok Pesantren Syariah 3.11 Kurikulum Pendampingan 74 Penggunaan Aplikasi SANTRI Daftar Gambar xi

3.12 Strategi Nasional Keuangan Inklusif 75 3.25 Pemetaan Usahan Pesantren di Solo 92 Raya 3.13 Perkembangan Keuangan Inklusif 75 93 dan Keuangan Syariah s.d.Semester 3.26 Budidaya Lele oleh HEBITREN I 2021 3.14 Tampilan Virtual Market Pesantren: 3.27 Santri Tani Jogo Bumi 93 Alif mart 76 94 95 3.15 Buku Model Bisnis 2021 3.28 Penggunaan QRIS oleh UMKM 3.16 Indeks Implementasi WCP 77 3.29 Penggunaan QRIS dalam Aktivitas Sosial 78 3.17 Framework Indeks Kesiapan Digital 79 OPZ Bab 4 3.18 Sinergi Bank Indonesia dan Stakeholder dalam Memperkuat 83 Arah Kebijakan Ekonomi Riset dan Edukasi Ekonomi Syariah Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan 3.19 Buku Referensi Ekonomi dan Keuangan Syariah 84 Berkesinambungan 4.1 Program Prioritas KNEKS 99 86 3.20 Highlight Pencapaian Pelaksanaan Kegiatan ISEF 2021 4.2 Bauran Kebijakan Bank Indonesia 101 89 4.3 3.21 RIRN, PRN, dan Kerangka Riset Bank Indonesia Mendukung Sinergi 102 Nasional Sektor Ekonomi dan Kebijakan Eksyar Nasional Keuangan Syariah Ekosistem Riset Ekonomi Syariah 4.4 Strategi Penguatan Pilar Kebijakan 103 3.22 Indonesia 89 Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia 3.23 Ekosistem Eksyar Pentahelix 90 4.5 Fokus Arah Sinergi Kebijakan Eksyar 104 Bank Indonesia 2022 3.24 Model Bisnis Kawasan Halal Kuliner 91 Kampung Kauman, Solo 4.6 Mekanisme Penerbitan SukBI Inklusif 111 xii Daftar Gambar

Bab 5 5.6 Sustainable Fashion System 123 Sektor Unggulan Ekonomi 5.7 Peningkatan Resiko Disrupsi Akibat 126 Syariah Nasional Aktivitas Bisnis tidak Berkelanjutan 5.8 Top OIC Clothing & Accessories 129 133 5.1 Posisi Indonesia di Sektor Halal Food 114 Exporters & Importers Tahun 2020 134 136 Global 5.9 Buku Direktori Pemberdayaan 5.2 Kelompok Packaged Food 115 ZISWAF 5.3 Halal Blockchain pada Industri 117 5.10 Model Pemberdayaan Wakaf Peternakan Ayam Produktif 5.4 Pangan Impor Indonesia 119 5.11 Buku Indeks Implementasi Waqf 5.5 Preferensi Produk Kemasan Core Principles pada Nazir 120 Daftar Gambar xiii

Prakata PERRY WARJIYO GUBERNUR BANK INDONESIA Bismillahirrahmanirrahiim Pada tahun 2021 pemulihan ekonomi global sempat terhambat dengan adanya varian baru Covid-19. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Pemulihan ekonomi berangsur bergulir meski terjadi secara tidak merata, termasuk di berbagai Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke negara anggota OKI, baik dari kelompok negara hadirat Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, atas rahmat- maju maupun kelompok negara berkembang. Hal ini Nya Bank Indonesia dapat melanjutkan tradisi menjadi tantangan tersendiri bagi perkembangan publikasi laporan akuntabilitas dan transparansi ekonomi dan keuangan syariah global dalam pada awal tahun, setelah pelaksanaan Pertemuan mewujudkan potensinya. Dari sisi domestik, Tahunan Bank Indonesia (PTBI). Pada Januari 2022, Indonesia juga menghadapi tantangan berat akibat Bank Indonesia memublikasikan 3 (tiga) laporan pandemi, meskipun kondisi ekonomi nasional akuntabilitas dan transparansi sekaligus, yaitu berangsur membaik, ditandai dengan pertumbuhan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2021, Laporan positif mulai triwulan kedua. Namun demikian, tetap Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2021, dan dibutuhkan kerja keras bersama dari seluruh pihak Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI) 2021, untuk memulihkan ekonomi. Di tengah kinerja setelah pelaksanaan PTBI 2021 pada 24 November ekonomi nasional yang sudah berangsur membaik 2021. Publikasi ketiga laporan tersebut sebagai tersebut, terlihat bahwa ekonomi dan keuangan wujud komitmen tinggi kami untuk memperkuat syariah memberikan kontribusi yang positif. Sektor- transparansi dan akuntabilitas Bank Indonesia sektor unggulan ekonomi syariah dan pembiayaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang syariah di Indonesia mampu terus tumbuh. Bank Indonesia. Selawat dan salam bagi Rasulullah Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para Sektor unggulan ekonomi dan keuangan syariah sahabat beliau, yang telah menyampaikan risalah seperti pertanian, makanan dan minuman halal, dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kita fesyen muslim, serta keuangan syariah yang semua. mampu terus tumbuh dengan baik di tahun kedua pandemi tersebut, perlu mendapat perhatian dan dukungan agar berkontribusi secara lebih optimal bagi pemulihan ekonomi nasional. Di satu sisi, Indonesia sebagai pasar terbesar produk halal dunia merupakan modal potensial bagi pelaku pelaku bisnis produk halal nasional. Sektor makanan dan minuman halal, serta fesyen muslim menjadi sektor awal yang dapat mewujudkan pencapaian tersebut. Di sisi lain, sektor keuangan syariah juga harus didorong untuk menciptakan lingkungan keuangan syariah yang kondusif bagi industri halal di Indonesia. xiv Prakata

Perkembangan ini, disertai kinerja Pemerintah arah kebijakan ke depan. Yang kedua, perluasan dalam penanganan kesehatan akibat pandemi yang sinergi dengan memuat kebijakan dan program semakin membaik, dan dibarengi dukungan, sinergi, pengembangan yang dilakukan oleh Bank Indonesia serta inovasi kebijakan nasional yang tepat, kami bersama Pemerintah dan otoritas terkait dalam optimis pada tahun 2022 ekonomi dan keuangan sinergi kebijakan nasional. Yang ketiga, penguatan syariah Indonesia insya Allah akan mampu berperan bahasan tematik yang fokus pada sektor-sektor lebih besar dalam mendorong pemulihan dan unggulan ekonomi dan keuangan syariah nasional. kebangkitan ekonomi nasional. Untuk menjaga momentum kebangkitan dan mendorong akselerasi Akhir kata, pada kesempatan ini kami pemulihan pengembangan industri halal dan menyampaikan penghargaan dan terima kasih perluasan usaha syariah, serta peningkatan peran kepada seluruh mitra strategis Bank Indonesia, keuangan syariah dalam pembangunan menjadi Pemerintah, kementerian dan lembaga, dunia usaha, bagian dari program prioritas nasional pada 2022. investor, asosiasi, akademika dan berbagai pihak Bank Indonesia turut terus bersinergi mendukung lainnya atas dukungan dan sinergi kebijakan yang upaya akselerasi ekonomi syariah nasional kita bangun selama ini dalam mengembangkan melalui penguatan dan penajaman kebijakan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Kami pengembangan ekonomi syariah sebagai bagian berharap, laporan ini dapat membantu berbagai dari bauran kebijakan. pihak dalam merumuskan dan mengevaluasi kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan LEKSI, yang merupakan wujud transparansi dan syariah nasional. Semoga Allah SWT senantiasa akuntabilitas Bank Indonesia di sektor syariah, tahun memberikan petunjuk atas langkah kita dalam 2021 ini mengusung tema “Bangkit dan Optimis: mewujudkan Indonesia Maju dan menjadi pusat Sinergi serta Inovasi Ekonomi dan Keuangan ekonomi dan keuangan syariah dunia. Syariah Untuk Negeri”. Tema tersebut mewarnai rangkaian kolaborasi kebijakan ekonomi dan Wassalamu’alaikum Warahmatullahi keuangan syariah Bank Indonesia dengan seluruh Wabarakaatuh stakeholder, khususnya dalam merespons tantangan pandemi pada tahun 2021. Laporan yang memuat Jakarta, 26 Januari 2022 perkembangan, respons kebijakan, serta prospek ekonomi dan keuangan syariah nasional ini, kami Gubernur Bank Indonesia persembahkan sebagai referensi bagi para penggiat ekonomi dan keuangan syariah, baik lembaga formal, komunitas, swasta maupun Pemerintah. Pada edisi tahun 2021, demi meningkatkan Perry Warjiyo kemanfaatannya, LEKSI diperkuat dalam tiga aspek utama. Yang pertama, penguatan struktur laporan dengan penambahan pembahasan ekonomi dan keuangan syariah global, serta prospek dan Prakata xv

Tinjauan Umum Peningkatan kasus Covid-19 yang didorong merebaknya varian delta telah berdampak signifikan pada kesehatan dan pemulihan ekonomi global. Setelah tumbuh menguat pada triwulan II 2021, proses pemulihan ekonomi syariah untuk mendukung ekonomi domestik, sempat tertahan pada triwulan III 2021 akibat kebijakan pembatasan mobilitas yang harus ditempuh untuk mencegah penyebaran varian delta lebih lanjut. Sinergi kebijakan ekonomi syariah yang ditempuh sebagai bagian dari respon kebijakan nasional, mampu menjaga peran ekonomi syariah dalam momentum pemulihan. Kinerja perekonomian yang kembali membaik pada triwulan IV 2021 dengan penyebaran Covid-19 yang terus menurun mengantarkan pertumbuhan ekonomi syariah nasional 2021 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Ke depan, seiring dengan pemulihan perekonomian domestik, didukung sinergi kebijakan ekonomi syariah nasional yang semakin erat, ekonomi syariah diprakirakan terus tumbuh meningkat pada 2022, untuk selanjutnya kembali ke lintasan jangka menengah mendukung pencapaian visi menuju Indonesia Maju. xvi Tinjauan Umum

Pemulihan perekonomian global terus berjalan di Kinerja perekonomian para negara mitra dagang tengah munculnya beberapa varian baru Covid-19 mitra dagang produk halal Indonesia pada 2021 di sepanjang tahun 2021. Peningkatan kembali telah menunjukkan perbaikan, dan diprakirakan kasus Covid-19 akibat kemunculan varian delta pada akan berlanjut pada 2022. Respon kebijakan pertengahan tahun 2021 membuat sistem kesehatan ekonomi oleh berbagai negara yang tergabung nasional di beberapa negara sempat terbebani dalam Organisation of Islamic Cooperation dengan tekanan yang cukup besar. Pengalaman atau Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah tersebut mendorong seluruh negara di dunia membuahkan hasil. International Monetary Fund untuk memperkuat infrastruktur dan kapasitas (IMF) memperkirakan adanya rebound Produk sumber daya manusia di sektor kesehatan dalam Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2021 dengan menghadapi varian omicron yang mulai merebak kontinuitas tren PDB yang positif pada tahun 2022. di penghujung tahun 2021. Kebangkitan ekonomi Tren yang sama juga terjadi pada perkembangan dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh krisis perdagangan internasional, sehingga kinerja kesehatan ini sejalan dengan usaha penyelamatan pertumbuhan volume perdagangan negara anggota penduduk berpenghasilan rendah oleh pemerintah OKI diperkirakan akan terus meningkat pada 2022 di berbagai negara untuk meminimalisasi dengan tingkat pertumbuhan di atas 10%, melebihi dampak yang terjadi dalam perekonomian secara perkiraan untuk global dan kelompok negara maju. gradual. Penanggulangan krisis kemanusiaan di Secara umum pemulihan perekonomian negara tengah pemulihan ekonomi juga akan mencegah anggota OKI ini mengisyaratkan hal yang positif bagi keberlanjutan tren peningkatan global untuk tingkat kinerja ekspor produk industri halal Indonesia. pengangguran dan kemiskinan sehingga daya beli masyarakat lambat laun akan menguat dan Kondisi industri halal global yang terus membaik pada akhirnya mendorong perekonomian kembali menjadi harapan besar bagi pemulihan sektor berjalan. ekonomi dan keuangan syariah nasional. Indonesia dalam satu dekade terakhir telah memegang peran Pembatasan mobilitas secara temporer dan krusial mengingat market size dari industri halal bertingkat, percepatan vaksinasi massal, serta Indonesia sangat besar sehingga menjadi potensi sinergi kebijakan fiskal dan moneter di berbagai bagi pemain domestik dan pemain dari luar negeri, negara menjadi kunci utama dalam menghadapi baik dari negara anggota OKI maupun negara varian turunan dari Covid-19. Dilema yang dimiliki lainnya, yang serius menggarap pasar industri halal. oleh pemerintah dari berbagai negara terkait Selain dari sisi pasar, kapabilitas Indonesia untuk pembatasan mobilitas dan peningkatan aktivitas menjadi salah satu pemain kunci (key player) industri ekonomi telah menemui titik terang dimana halal, dapat difokuskan pada beberapa strategi masyarakat mulai sadar akan peran vital vaksinasi. pemulihan, yaitu (1) Pengembangan ekosistem Tingkat efikasi beberapa vaksin yang masih tinggi halal value chain (HVC) untuk sektor makanan dan untuk mengurangi efek kesehatan dari varian- minuman halal dan sektor fesyen muslim (modest varian baru Covid-19 juga mendorong kepercayaan fashion), (2) Pendalaman pasar keuangan syariah diri masyarakat untuk terus beraktivitas dengan melalui integrasi keuangan komersial syariah dengan menerapkan sikap kehati-hatian dan protokol keuangan sosial syariah, dan (3) Peningkatan literasi kesehatan yang ketat. Tren positif dari kenaikan ekonomi dan keuangan syariah melalui penguatan mobilitas masyarakat dan penurunan tingkat riset, asesmen, dan edukasi. keketatan kebijakan pemerintah dapat terlihat dari peningkatan Google Mobility Index dan penurunan Meskipun laju perekonomian nasional secara Stringency Index.Pergeseran paradigma bekerja temporer tertahan akibat kemunculan varian menjadi hybrid working melalui penggunaan delta Covid-19, pemulihan ekonomi pada tahun kemajuan teknologi, digitisasi data dan digitalisasi 2021 terus berlanjut, termasuk ekonomi syariah. sektor ekonomi juga memainkan peran besar Kinerja ekonomi syariah didorong oleh pertumbuhan sebagai motor pemulihan, baik pada sektor ekonomi sektor proritas halal value chain, terutama sektor maupun sektor keuangan. makanan dan minuman halal, serta sektor pertanian. Sementara sektor pariwisata ramah muslim (PRM) Tinjauan Umum xvii

yang sempat tumbuh tinggi di triwulan II sebelum perubahan perilaku masyarakat dalam melakukan terkontraksi di triwulan III, diprakirakan akan kembali aktivitas belanja dengan tren berbelanja secara tumbuh positif pada akhir tahun seiring dengan online mempercepat proses digitalisasi ekonomi pelonggaran mobilitas. Secara keseluruhan sektor nasional. Sifat belanja yang adaptif oleh masyarakat unggulan HVC tumbuh positif pada triwulan II dalam menghadapi pembatasan mobilitas 2021 sebesar 4,19% (yoy) didorong oleh seluruh ditunjukkan pada tren nominal transaksi produk sektor HVC, kecuali fesyen muslim yang masih halal melalui e-commerce marketplace dengan nilai terkontraksi -3,28% (yoy). Pada triwulan III 2021 mencapai Rp12,18 triliun sepanjang Januari hingga sektor unggulan HVC tercatat tumbuh tertahan Oktober 2021, atau meningkat 62,22% dibandingkan sebesar 1,69% (yoy) akibat tingginya kasus baru pada periode yang sama pada tahun 2020. Adanya Covid-19 dari varian delta, sehingga Pemerintah seasonality pada hari raya Idulfitri menjadi salah kembali menetapkan kebijakan PPKM level 4. satu puncak transaksi produk halal. Transaksi produk Adapun pertumbuhan sektor fesyen muslim secara yang diperdagangkan melalui platform e-commerce umum masih tertahan meski dengan tren yang didominasi oleh produk fesyen muslim yang membaik. Dengan perkembangan ini, akselerasi memiliki pangsa pasar mencapai 91,93%. Tren positif keempat sektor unggulan HVC berkontribusi sekitar dari nominal transaksi produk halal juga diikuti oleh 25% dari ekonomi nasional dan diprakirakan akan kenaikan volume transaksi produk halal melalui terus meningkat didukung dengan perkembangan e-commerce marketplace yang mencapai 124 juta sertifikasi halal. Kebijakan penguatan regulasi transaksi. sertifikasi halal oleh Pemerintah melalui digitalisasi, dalam rangka mempermudah proses sertifikasi Progres dari tingkat nominal dan volume transaksi halal, mendorong akselerasi implementasinya bagi secara langsung dipengaruhi oleh peran penting pelaku usaha. digitalisasi sektor keuangan dalam proses pembayaran pada e-commerce marketplace. Uang Perkembangan transaksi produk halal melalui elektronik (e-money) dan transfer bank menjadi dua e-commerce marketplace dan digitalisasi metode pembayaran digital utama dalam transaksi sektor keuangan syariah mencatat kenaikan produk halal dengan pangsa masing-masing sebesar yang signifikan di tengah kembali merebaknya 49,7% dan 14,1%. Transformasi digital perbankan dan pandemi Covid-19 pada tahun 2021. Adanya promosi penggunaan uang elektronik oleh bank Gambar 1. Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi Varian Baru Perkembangan Ekonomi Mitra Dagang Produk PROSPEK Covid-19 Halal & Keuangan Syariah Indonesia • Kebangkitan di 2022 • Kembali ke Lintasan GLOBAL Ekonomi Syariah Keuangan Syariah DOMESTIK Jangka Panjang 1. Pangsa sektor 1. Peningkatan peran Prasyarat: Penanganan Kesehatan & Peningkatan Kasus unggulan HVC terus keuangan syariah Sinergi Respon Kebijakan Nasional Covid & Pembatasan meningkat, didorong dalam pembangunan Mobilitas sektor pertanian 1. Strategi Penguatan Akselerasi dan makanan halal 2. Peningkatan peran Pemulihan dengan fokus sektor Sinergi Kebijakan Sukuk sebagai sumber prioritas Makanan-Minuman Nasional dan 2. Perdagangan pembiayaan syariah Halal dan Fesyen Muslim Penanganan Masalah Internasional produk Kesehatan halal Indonesia 3. Pertumbuhan PYD 2. Penguatan Model Bisnis dan tetap berdaya tahan yang berdaya tahan Perluasan Implementasi 3. Terus meningkatnya 4. Penguatan Keuangan 3. Penguatan Kelembagaan penjualan produk halal sosial syariah melalui 4. Penguatan Infrastruktur melalui e-commerce wakaf produktif dan digitalisasi termasuk Digitalisasi 5. Sinergi dan koordinasi 13 program prioritas KNEKS Sinergi Kebijakan Eksyar Nasional Kebijakan Eksyar dalam Bauran Kebijakan Bank Indonesia 1 Pengembangan ekosistem halal value chain 2 Pendalaman pasar uang 3 Peningkatan literasi melakukan kemitraan pesantren, UMKM syariah s.d syariah untuk mendorong melalui edukasi dan industri halal pembiayaan sosialisasi xviii Tinjauan Umum

digital yang bekerja sama dengan e-commerce juga mengisyaratkan bahwa tingkat komitmen membuat penetrasi pembayaran digital semakin pembiayaan yang tinggi juga ditunjukkan pada menarik bagi masyarakat disamping sifat kedua wilayah tersebut. kemudahan yang dimiliki oleh metode tersebut. Sebagai regulator yang mendukung digitalisasi Pengumpulan dana sosial secara konsisten sistem pembayaran nasional, Bank Indonesia bertumbuh sebagai bentuk safety net bagi telah meluncurkan Bank Indonesia Fast Payment perekonomian, terutama untuk kelompok (BI-FAST) untuk melengkapi infrastruktur sistem masyarakat yang berhak menerima, dalam pembayaran dalam rangka mendukung transaksi menghadapi pandemi. Terjaganya konsumsi pembayaran ritel yang lebih cepat, mudah, murah, masyarakat dari 8 golongan mustahik menjadi aman dan handal. sangat penting sebagai kontribusi terhadap pertumbuhan PDB pada tahun 2021. Peran Kinerja keuangan syariah nasional pada masa digitalisasi dalam penghimpunan dana sosial pandemi terus mengalami penguatan dalam menjadi sangat vital mengingat tren utilisasi rangka menjaga stabilitas ekonomi di tengah transaksi dengan uang elektronik semakin dikenal kebangkitan ekonomi nasional. Program stimulus oleh masyarakat luas. Penggalangan zakat, infak, fiskal yang dilakukan oleh Pemerintah senantiasa dan sedekah (ZIS) pada dua tahun terakhir melalui didukung oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dari e-commerce mengalami tren yang cukup stabil mekanisme pembagian beban (burden sharing), dengan peningkatan musiman (seasonality) pada seperti pembelian project-based sukuk (PBS) periode bulan suci Ramadan (sebesar Rp8,1 miliar sebesar Rp45,4 triliun, meningkat 25,6% dari tahun pada Mei 2021) dan Idul Adha (sebesar Rp4,3 miliar 2020. Pembiayaan ekonomi oleh Pemerintah melalui pada Juli 2021 untuk segmen kurban). Kemudian, SBSN dan SBN tanpa syarat underlying juga terus sepanjang bulan Januari hingga Oktober 2021, ditingkatkan melalui pengembangan instrumen dan segmen donasi mencatatkan nilai sebanyak Rp12,7 pendalaman pasar keuangan syariah sebagai upaya miliar atau naik sebesar 15,4% dibandingkan periode perbaikan fleksibilitas dalam pembiayaan APBN. yang sama di tahun 2020. Tingkat kesadaran Sejak penerbitan pertama SBSN pada 2013, SBSN masyarakat (awareness) untuk membantu sesama seri PBS telah mendukung pembiayaan produktif juga diperkirakan akan naik selaras dengan dengan total nilai sebesar Rp145,84 triliun. Pada berbagai kampanye program kepedulian yang tahun 2021, Pemerintah juga telah menerbitkan dikampanyekan oleh berbagai lembaga sosial Green Sukuk ke-4 senilai 750 miliar dolar AS dengan melalui media sosial. yield 3,55% dan tenor 30 tahun sehingga dinobatkan sebagai Green Sukuk dengan tenor terpanjang dan Tingkat perbaikan yang stabil dapat terlihat dari yield terendah untuk tenor tersebut dibandingkan perkembangan bauran kebijakan moneter dan dengan surat utang lainnya. pembiayaan pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah. Instrumen injeksi dan absorbsi Penyaluran pembiayaan dari industri jasa operasi moneter syariah (OMS), seperti Fasilitas keuangan syariah menunjukkan pertumbuhan Simpanan Bank Indonesia Syariah dalam Rupiah meskipun dampak disrupsi pandemi Covid-19 (FASBIS), Sukuk BI (SukBI), serta Sertifikat Bank masih terasa. Animo dan ekspektasi yang tinggi Indonesia Syariah (SBIS), masih menjadi pilihan terhadap kinerja ekonomi nasional mendorong bagi perbankan syariah untuk menempatkan pembiayaan dari industri ini menjadi Rp454,54 triliun kelebihan likuiditasnya, dimana instrumen FASBIS atau tumbuh 6,18% (yoy). Penyaluran pembiayaan mendominasi kegiatan OMS pada 2021 untuk dari perbankan syariah terus mengalami tren menggantikan kegiatan absorbsi OMS yang kenaikan, baik dari kategori Bank Umum Syariah sebelumnya SukBI menjadi instrumen paling (BUS), termasuk UUS, dan Bank Perkreditan Rakyat banyak digunakan pada 2020. Adapun PasBI yang Syariah (BPRS). Jika dilihat dari sisi demografis, telah diterbitkan pada Oktober 2020 mulai diminati penyaluran pembiayaan syariah masih terpusat di oleh para pelaku pasar meskipun masih dalam Pulau Jawa dengan fakta bahwa tingkat kepadatan jumlah yang relatif sedikit. Instrumen valuta asing penduduk dan domisili kantor pusat dari berbagai (valas) berupa Term Deposit (TD) valas syariah industri berlokasi di kota-kota besar di Pulau Jawa juga masih menunjukkan peningkatan pada 2021. dan diikuti oleh Pulau Sumatera. Hal tersebut Selain itu, volume transaksi perbankan di Pasar Tinjauan Umum xix

Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah untuk BUK (PUAS) sampai dengan Agustus 2021 relatif stabil dan BUS/UUS serta penyempurnaan ketentuan dengan nilai kisaran Rp12 triliun hingga Rp22 triliun. Pembiayaan Likuiditas Jangka Pendek Syariah Kestabilan tersebut tercipta oleh semakin tingginya (PLJPS). transaksi perbankan seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Sinergi kebijakan ekonomi syariah Bank Indonesia juga mencakup program pengembangan halal Prospek ekonomi syariah nasional pada 2022 value chain sebagai upaya pemberdayaan diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi dengan ekonomi sekaligus membantu menjaga tingkat tetap didorong kinerja sektor unggulan halal inflasi dengan dukungan proses digitalisasi dan value chain. Sejalan dengan perkembangan pemanfaatan teknologi. Pada sektor pertanian, perekonomian nasional, ekonomi syariah pada Bank Indonesia memiliki Program INFRATANI 2022 diperkirakan tumbuh meningkat. Akselerasi (Integrated Farming with Technology and ekonomi syariah di 2022 diprakirakan akan didorong Information) untuk penguatan sektor pertanian oleh sektor unggulan makanan dan minuman terintegrasi yang berbasis pada pemanfaatan halal dan sektor pertanian yang akan terus tumbuh teknologi digital dengan menggandeng pesantren meningkat. Prakiraan ini dilandasi oleh akan semakin dan kelompok tani. Kemudian, terdapat program baiknya permintaan domestik, maupun permintaan JUARA EKSPOR (Jaringan Usaha Hortikultura ekspor seiring dengan semakin baiknya prospek Berorientasi Ekspor) yang berbasi komunitas dengan ekonomi global. Selanjutnya, peningkatan prospek orientasi pasar global (atau pasar ekspor). Untuk ekonomi syariah ini akan turut meningkatkan penguatan pelaku usaha syariah, program IKRA permintaan terhadap sumber pembiayaan syariah. (Industri Kreatif Syariah) dikembangkan untuk membantu pelaku usaha syariah di sektor fesyen Perbaikan kinerja ekonomi dan keuangan muslim dan sektor makanan dan minuman halal syariah secara kontinyu didukung oleh sinergi yang berorientasi domestic to global value chain. kebijakan dan inovasi dalam pengembangan Bank Indonesia juga melaksanakan program sektor ekonomi dan keuangan syariah. Di samping HEBITREN (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren) efektivitas penanganan masalah kesehatan dan yang bertujuan untuk membangun ekonomi bisnis sinergi kebijakan nasional, kebijakan moneter dan pesantren dan umat yang madani. Hingga sekarang, makroprudensial syariah Bank Indonesia turut telah terbentuk 14 kelembagaan HEBITREN wilayan memegang peranan krusial untuk mendorong dengan jumlah anggota pesantren sebanyak pemulihan. Kebijakan absorpsi likuiditas melalui 342 pondok pesantren. Selain dari sisi sektor riil instrumen FASBIS, SukBI, dan SBIS serta kebijakan dan pelaku usaha syariah, strategi intervensi injeksi likuiditas dengan instrumen Repo OPT dalam sertifikasi halal juga dilakukan oleh Bank Syariah dan Pengelolaan Likuiditas Berdasarkan Indonesia melalui kerja sama dengan BPJPH untuk Prinsip Syariah Bank Indonesia (PaSBI) untuk operasi membentuk halal center di sejumlah perguruan pasar terbuka syariah serta Repo Financing Facility tinggi. (Repo FF) dan Fasilitas Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah Bank Indonesia (FLiSBI) untuk standing Pada upaya optimalisasi keuangan sosial syariah facilities syariah diharapkan dapat melayani seluruh sebagai alternatif sumber pembiayaan, penguatan kebutuhan dan preferensi perbankan syariah. Di tata kelola dan kelembagaan menjadi salah sisi lain, ragam instrumen PUAS semakin variatif satu fokus utama dalam peningkatan standar dengan tiga instrumen utama, yaitu SIMA, SIKA operasional pengelolaan dana umat. Prinsip-prinsip dan SiPA. Pelonggaran kebijakan makroprudensial prinsip pengelolaan zakat (Zakat Core Principles syariah juga diterapkan dalam rangka Pemulihan atau ZCP) diterapkan untuk menaikkan efektivitas Ekonomi Nasional (PEN) melalui penguatan Rasio pengelolaan zakat dalam memobilisasi dana Intermediasi Makroprudensial/Rasio Intermediasi masyarakat. Lalu, prinsip-prinsip pokok pengelolaan Makroprudensial Syariah (RIM/RIMS), evaluasi wakaf (Waqf Core Principles) juga dilaksanakan besaran dan waktu pemberlakuan countercyclical dengan tujuan untuk memberikan deskripsi capital buffer (CCyB) paling kurang satu kali ringkas tentang posisi, peran manajemen, dan dalam enam bulan sebesar 0%, dan penyesuaian sistem pengawasan wakaf. Digitalisasi pembayaran pembatasan Rasio Financing to Value (FTV) dan keuangan sosial syariah terus diupayakan melalui Rasio Loan to Value (LTV). Selain itu, Bank Indonesia transformasi digital kelembagaan dan infrastruktur juga mengimplementasikan pelonggaran terhadap sektor keuangan sosial syariah. xx Tinjauan Umum

Ke depan, membaiknya prospek ekonomi mitra bersinergi dalam upaya inklusifvitas ekonomi melalui dagang produk halal Indonesia akan direspon pemberdayaan berdasarkan prinsip kemitraan, baik dengan sinergi kebijakan ekonomi syariah pada UMKM syariah, maupun pada unit ekonomi nasional untuk menjaga momentum kebangkitan pesantren. Upaya optimalisasi keuangan sosial dan mendorong akselerasi pemulihan pada 2022. syariah sesuai dengan prinsip penggunaannya, Akselerasi pemulihan ekonomi nasional sangat juga terus dilakukan agar dapat secara inklusif tergantung oleh efektivitas penanganan pandemi membantu mitigasi peningkatan kemiskinan Covid-19 yang dibarengi dengan sinergi respon dan melebarnya ketimpangan. Pada tahun 2022, kebijakan pembukaan sektor-sektor ekonomi beragam peran kebijakan ekonomi dan keuangan prioritas, termasuk sektor unggulan halal value syariah tersebut akan difokuskan untuk mendukung chain, agar ekonomi kembali ke lintasan jangka akselerasi pemulihan ekonomi dengan tetap panjanganya. Sinergi respon kebijakan tersebut menjaga kestabilan sistem keuangan. Di samping yaitu: (i) akselerasi transformasi sektor riil, (ii) sinergi itu, Bank Indonesia juga akan aktif bersinergi dan stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial berkontribusi pada program prioritas KNEKS. dengan kebijakan fiskal, (iii) akselerasi transformasi sektor keuangan, (iv) digitalisasi ekonomi dan Dalam implementasi kebijakan pengembangan keuangan, serta (v) ekonomi dan keuangan hijau.1 ekonomi dan keuangan syariah Bank Indonesia, Kebijakan ekonomi syariah nasional merupakan akselerasi kembali dilakukan melalui tiga strategi bagian dari kelima respon kebijakan, bersinergi penguatan di setiap pilar pengembangannya. dan berinovasi membangun optimisme akselerasi Ketiga strategi penguatan yang telah dimulai pada pemulihan ekonomi nasional. tahun 2021 tersebut mencakup (i) Penguatan Model Bisnis dan Perluasan Implementasi, (ii) Penguatan Sinergi kebijakan ekonomi syariah nasional antara Kelembagaan, serta (iii) Penguatan Infrastruktur lain ditempuh baik melalui sinergi kebijakan termasuk Digitalisasi. Ketiga strategi penguatan stimulus fiskal denan moneter syariah, maupun ini diimplementasikan di ketiga pilar kebijakan dengan sinergi kebijakan dalam wadah Komite pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Bank Indonesia yang mencakup pemberdayaan Sinergi kebijakan fiskal Pemerintah dengan stimulus ekonomi syariah, pendalaman pasar uang untuk moneter dan kebijakan makroprudensial sesuai mendukung pembiayaan syariah, serta penguatan prinsip syariah ditempuh untuk mendorong sisi riset, edukasi dan sosialisasi. Dari sisi sektoral, sektor permintaan. Sementara, sinergi kebijakan ekonomi unggulan halal value chain yang menjadi prioritas syariah nasional yang ditempuh oleh kementerian fokus penguatan adalah sektor makanan dan lembaga dalam wadah KNEKS akan semakin minuman halal, serta industri fesyen muslim, dengan terfokus. Hal ini dimungkinkan dengan semakin pengembangan wakaf produktif sebagai alternatif lengkapnya perangkat koordinasi nasional baik sumber pembiayaan. Kedua sektor unggulan melalui terbentuknya unit khusus di masing-masing tersebut akan menjadi fokus mengingat potensinya institusi, maupun tersedianya strategi dan rencana yang besar dalam mendorong ekonomi syariah aksi nasional. Sebagai implementasi Masterplan nasional. Sementara itu, praktik keuangan sosial Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 yang syariah menggunakan instrumen wakaf di Indonesia dijabarkan dalam Rencana kerja KNEKS 2020-2024, sudah begitu bervariatif, baik yang dilakukan terdapat program prioritas yang menjadi fokus institusi swasta maupun pemerintah untuk secara sinergi ke depan dalam mendorong akselerasi produktif menjadi sumber pembiayaan. Seluruh ekonomi dan keuangan syariah nasional. upaya penguatan tersebut, akan terus dilanjutkan hingga memasuki tahap implementasi nasional Sebagai bagian dari sinergi kebijkan nasional, pada 2024. Untuk itu, kolaborasi dan sinergi antar Bank Indonesia dalam bauran kebijakannya, terus otoritas dan pihak terkait lainnya merupakan salah mendukung akselerasi ekonomi dan keuangan satu kunci efektivitas transformasi ekonomi dan syariah nasional untuk mendorong pemulihan keuangan syariah Indonesia dengan mewujudkan ekonomi pada 2022. Dalam bauran kebijakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan Bank Indonesia, kebijakan ekonomi syariah selain mengantarkan Indonesia mencapai visi Indonesia merupakan bagian dari kebijakan moneter dan Maju. makroprudensial dengan prinsip syariah, juga 1 Laporan Perekonomian Indonesia 2021 Tinjauan Umum xxi

Bab I Pada 2021 pemulihan ekonomi global sempat terhambat disebabkan oleh kemunculan varian Kinerja dan Prospek baru Covid-19. Percepatan vaksinasi massal Ekonomi dan Keuangan dan pembatasan mobilitas dilakukan untuk Syariah Global menanggulangi disrupsi lebih luas. Pemulihan ekonomi berangsur-angsur mulai terlihat walaupun terjadi secara tidak merata di berbagai negara anggota OKI, baik dari kelompok negara maju maupun kelompok negara berkembang. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perkembangan ekonomi dan keuangan syariah global yang dalam lima tahun terakhir telah menunjukkan perkembangan yang positif, meski sempat terkontraksi akibat pandemi Covid-19. Perluasan ekspor produk halal Indonesia, baik ke negara- negara anggota OKI maupun non-OKI, akan semakin mendukung upaya peningkatan investasi dan perdagangan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Pada 2022 perekonomian negara anggota OKI sebagai tujuan ekspor produk halal diprakirakan meningkat sejalan dengan pemulihan perekonomian global yang lebih merata. Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 3

1.1 Perkembangan Ekonomi Global dan Dampak Perpanjangan Pandemi Covid-19 Periode pandemi Corona Virus Disease 2019 belahan dunia mulai terangkat. Hal yang sama (Covid-19) yang terus berlanjut seiring dengan juga terjadi pada sektor keuangan global walaupun adanya mutasi varian baru, telah menjadi atensi sikap hati-hati tetap ditunjukkan oleh pelaku pasar internasional dalam upaya membangkitkan keuangan untuk mengantisipasi ketidakpastian perekonomian global. Di tengah merebaknya yang bisa muncul sewaktu-waktu. Kebijakan varian turunan dari Covid-19, seperti varian delta pembatasan mobilitas menjadi pertimbangan yang ditemukan pada pertengahan tahun 2021 dan tersendiri bagi banyak negara mengingat program varian omicron yang bermutasi pada akhir tahun vaksinasi yang terus diluncurkan sangat mendukung 2021, perekonomian global berpotensi membaik kenaikan aktivitas masyarakat untuk melanjutkan dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,7% pada tren kebangkitan perekonomian global. tahun 2021.1 Keberlanjutan periode pandemi juga secara langsung memberikan sinyal ketidakpastian Pemulihan ekonomi global tetap terus akan kinerja pasar keuangan serta mengganggu berlangsung yang salah satunya ditunjukkan aktivitas perdagangan global yang diperburuk dengan kebangkitan laju pertumbuhan ekonomi dengan meningkatnya biaya logistik sehingga mata rantai produksi global menjadi kembali Grafik 1.1. Indikator Pembatasan Mobilitas untuk Negara terancam. Kemunculan kedua varian baru tersebut Anggota OKI direspon oleh berbagai negara dengan melakukan percepatan vaksinasi, pemberlakuan pembatasan Indeks Indeks mobilitas untuk menahan laju penyebaran, serta 60 30 pengetatan protokol Covid-19 untuk menjaga momentum pemulihan ekonominya. 50 Stringency Index 25 20 Kondisi penanganan Covid-19 melalui kebijakan pembatasan mobilitas telah mengalami perbaikan 15 seiring dengan berjalannya pemulihan ekonomi. 40 Merebaknya varian delta yang menyebar sangat cepat dan berpusat di India pada pertengahan tahun 10 2021 membuat banyak negara-negara anggota Organisation of Islamic Cooperation atau Organisasi 30 5 Kerja Sama Islam (OKI) terpaksa untuk memperketat mobilitas masyarakatnya. Perkembangan tersebut 0 dapat terlihat pada volatilitas pembatasan mobilitas di beberapa negara anggota OKI pada pertengahan 20 Google Mobility (Skala Kanan) -5 tahun 2021 (Grafik 1.1). Penurunan Stringency Index yang terjadi sepanjang 2021 menunjukkan -10 bahwa negara anggota OKI secara bertahap sudah 10 menerapkan pelonggaran mobilitas. Google Mobility Index juga sempat menurun pada Juni dan Agustus -15 2021 sebelum akhirnya meningkat pada akhir tahun. Meskipun terdapat kemunculan varian baru, 0 -20 yaitu omicron, eskalasi mobilitas masyarakat mulai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 membaik pada akhir tahun 2021 sehingga kinerja 2021 berbagai sektor dalam perekonomian di berbagai Sumber: Google Mobility Report 2021, University of Oxford 2021 1 Bank Indonesia (2021) negara-negara anggota OKI yang cukup baik di tengah krisis kesehatan dan ekonomi yang berkepanjangan. Dampak dari pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun menimbulkan scarring effect yang cukup dalam ke semua penjuru perekonomian global, sehingga seluruh negara anggota OKI mengambil berbagai kebijakan, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan, untuk menjaga pemulihan ekonomi gradual agar tetap berjalan. Hasil positif pengimplementasian respon kebijakan ekonomi oleh negara-negara anggota OKI dapat terlihat dari PDB atas dasar harga berlaku tahun 2021 dimana diprakirakan akan mengalami 4 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

rebound sebesar 10,38% dari 6,8 triliun dolar AS OKI telah menyentuh angka 50,9%. Akan tetapi, menjadi 7,5 triliun dolar AS, melebihi pencapaian situasi ini akan berubah seiring dengan perbaikan pada tahun 2019 (Grafik 1.2). Pangsa PDB negara- perekonomian di sektor riil maupun sektor keuangan negara anggota OKI terhadap PDB total kelompok serta didukung oleh pergeseran paradigma metode negara berkembang sendiri diprakirakan akan bekerja dan transformasi digital di berbagai sektor menurun menjadi 19,37% pada tahun 2021. Namun, manufaktur dan jasa. tren tersebut akan kembali meningkat di tahun 2022 menjadi 19,70%. Hal ini mengisyaratkan bahwa Grafik 1.3. Tingkat Pengangguran Negara Anggota OKI dan Dunia kontraksi perekonomian yang dialami negara anggota OKI relatif lebih tinggi jika dibandingkan % dengan kelompok negara lainnya2. 7,5 7,1 7,0 Grafik 1.2. Total PDB dan Pangsa PDB Dunia dari Negara Anggota 6,5 6,5 6,5 OKI Atas Dasar Harga Berlaku 6,4 6,4 6,2 PDB Negara Anggota OKI Pangsa PDB Negara Anggota OKI terhadap PDB Dunia (Skala Kanan) Negara OKI 6,47 6,0 Pangsa PDB Negara Anggota OKI terhadap PDB Kelompok Negara Berkembang (Skala Kanan) Dunia 5,5 5,0 Miliar dolar AS % 5,63 5,66 5,55 4,5 22,10% 21,65% 25 9000 5,37 5,37 8000 19,70% 20,55% 20,33% 20,22% 19,87% 19,37% 20 7000 6000 15 4,0 5000 4000 8,7% 8,4% 2015 2016 2017 2018 2019 2020 3000 8,2% 8,2% 8,2% 8,0% 7,9% 8,1% 10 Sumber: SESRIC OIC October 2021 2000 5 Percepatan vaksinasi massal dilakukan oleh 1000 seluruh dunia untuk menanggulangi disrupsi 6532 6396 6620 7001 7166 6816 7524 8298 0 terhadap pemulihan aktivitas ekonomi yang 0 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 F 2022 F disebabkan oleh varian delta dan varian omicron. Pada pertengahan tahun 2021, varian delta yang Sumber: WEO IMF Oktober 2021 memiliki kecepatan transmisi penyebaran yang sangat cepat telah membuat berbagai negara, Pandemi telah mempersulit dinamika terutama kelompok negara berkembang seperti pasar tenaga kerja di tingkat global dengan India dan Indonesia, mengalami kesulitan untuk berkurangnya kesempatan kerja. Tingkat menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19. pengangguran mencatatkan kenaikan dimana Namun, langkah penanganan melalui pengetatan seluruh negara anggota OKI mengalami tingkat mobilitas, program bantuan sosial dan vaksinasi pengangguran mencapai 7,1% di tahun 2020, 1,6% secara masif berhasil menekan tingkat penyebaran lebih daripada rata-rata tingkat pengangguran varian delta. Puncak gelombang kedua Covid-19 global (Grafik 1.3). Sebanyak 53,6 juta full time yang terjadi pada Agustus 2021 di negara-negara equivalent (FTE) pekerjaan atau 20% dari total anggota OKI mencapai 4,8 juta jiwa. Oleh karena pangsa dunia telah hilang akibat pandemi dan itu, dilakukan program vaksinasi massal secara Indonesia sendiri kehilangan 8,7 juta FTE selama massif hingga mencapai 197 juta dosis bulanan pada masa pandemi di tahun 2020. Pada tahun yang September 2021 (Grafik 1.4). Kondisi yang membaik sama, negara anggota OKI juga mencatatkan juga ditunjukkan dari terkendalinya tingkat kenaikan pengangguran sebesar 4 juta orang kematian Covid-19 yang telah menurun hingga 1,28% sehingga total pengangguran mencapai 49,3 juta di bulan November 2021 (Grafik 1.5). Pada akhir tahun orang3. Beberapa hal tersebut menjadi krusial karena 2021, mutasi baru dari Covid-19, yaitu varian omicron, diprakirakan akan menurunkan rasio employment- telah menyebar dengan transmisi yang bahkan lebih to-population (EPR) global menjadi 55,9% di tahun cepat dari varian delta. Walaupun tingkat keparahan 2021, 1,7% lebih rendah dibandingkan tingkat dari varian ini tergolong cukup rendah dan tingkat EPR global pada tahun 2019 sebelum pandemi. Sementara itu, tingkat EPR di negara-negara 2 SESRIC OIC Economic Outlook Oktober 2021 3 SESRIC OIC Economic Outlook Oktober 2021 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 5

efikasi dari vaksin yang telah diproduksi masih Pemulihan aktivitas ekonomi berpotensi tinggi, terdapat efek ketidakpastian terhadap kinerja terganggu akibat disrupsi pada sektor logistik ekonomi dunia yang harus disikapi secara hati- global yang membuat biaya logistik secara hati. Melihat fakta bahwa usaha penanggulangan signifikan meningkat. Pada Mei 2021, Terusan pandemi telah dilakukan secara luar biasa Suez di Mesir mengalami hambatan selama enam (extraordinary) oleh berbagai negara anggota hari akibat kandasnya sebuah kapal kontainer OKI, ketahanan kebangkitan ekonomi global telah berkapasitas 20 ribu twenty-foot equivalent (TEU), menjadi jauh lebih tangguh jika nantinya terdapat sehingga menutupi seluruh kanal sehingga gelombang pandemi baru. menghalangi laju lalu lintas kapal yang hendak masuk dan keluar. Kejadian tersebut menjadi Grafik 1.4. Kasus Terkonfirmasi Covid-19 dan Vaksinasi Bulanan masalah yang sistemik karena secara langsung Rerata Bergerak 7 Hari Negara Anggota OKI Tahun 2021 memperbesar permasalahan sektor logisitik global karena pandemi Covid-19, seperti kurangnya Juta Jiwa Dosis (juta) ketersediaan pergudangan, melonjaknya tarif peti 6 250 kemas, kemacetan pelabuhan hingga kekurangan pengemudi truk. Pada Agustus 2021, sebanyak Vaksinasi Bulanan Rerata 12,5% kapasitas perkapalan global menjadi tidak Bergerak 7 Hari (Skala Kanan) tersedia akibat kemacetan di pelabuhan4. Jumlah 5 kapal yang mengantri di pelabuhan (menunggu untuk berlabuh) jauh lebih besar dibandingkan 200 kapal yang sedang berlabuh (untuk menurunkan muatan kontainer). Selain itu, kemacetan yang 4 Kasus Terkonfirmasi Covid-19 150 terjadi di berbagai pelabuhan internasional 3 100 menimbulkan disrupsi pada ketepatan jadwal 2 logistik pekapalan global dengan tingkat ketepatan jadwal hanya sekitar 33% hingga 41%, jauh di bawah 50 tingkat sebelum pandemi (Grafik 1.6). Hal tersebut 1 secara langsung juga meningkatkan jumlah hari penundaan kedatangan kapal ke pelabuhan -- menjadi antara 6 hari hingga 7,5 hari (Grafik 1.7). Kecenderungan keterlambatan logistik internasional 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 menjadi hambatan tersendiri yang membutuhkan solusi dengan koordinasi antara pemerintah banyak 2021 negara dengan korporasi logistik multinasional. Sumber: WHO, OWID (2021), diolah Grafik 1.5. Jumlah Kematian Baru dan Rasio Fatalitas Negara Anggota OKI Tahun 2021 Ribu Jiwa % 120 2,5 Rasio Fatalitas 1,87% 2,02% 100 (Skala Kanan) 1,93% 1,77% 1,69% 1,73% 2,0 1,5 80 1,51% 1,36% 1,24% 1,28% 1,15% 60 Jumlah Kematian 1,0 40 Baru 0,5 20 0 0,0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2021 Sumber: WHO (2021), diolah 4 Sea-Intelligence (2021) 6 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

Grafik 1.6. Ketepatan Jadwal Logistik Perkapalan Global Grafik 1.7. Rata-Rata Penundaan Kedatangan Kapal Logistik Global di Pelabuhan Tingkat Ketepatan Jadwal (%) 7,7 7,5 7,5 Hari 90 8,2 2019 80 7,0 7,0 6,9 7,2 6,5 6,5 2021 6,2 2020 6,3 6,0 5,8 2018 70 60 5,2 2019 2020 50 4,2 2018 3,2 40,3 39,1 38,7 39,5 40 2021 30 34,7 34,7 35,5 33,4 33,9 34,2 33,6 2,2 1,2 20 0,2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sumber: Sea Intelligence (2021) Sumber: Sea Intelligence (2021) Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 7

1.2 Perkembangan Ekonomi di Negara Anggota OKI Pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota Pemulihan pasar tenaga kerja berangsur-angsur OKI diprakirakan akan mengalami eskalasi seiring mulai terlihat walaupun terjadi secara tidak dengan penanganan penyebaran pandemi dan merata di berbagai negara anggota OKI, baik dari momentum pemulihan ekonomi dan keuangan kelompok negara maju maupun kelompok negara syariah global. Pada tahun 2020, ekonomi global berkembang. Laju normalisasi pasar tenaga kerja dan negara-negara OKI mengalami penurunan yang berjalan secara tidak merata disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi menjadi -3,12% dan -3,48% beberapa hal. Pada sisi suplai pasar tenaga kerja, (Grafik 1.8). Tren pertumbuhan ekonomi tersebut tingkat partisipasi tenaga kerja muda dan tenaga diprakirakan akan berbalik arah di tahun 2021 kerja berketerampilan rendah relatif masih kurang di dengan proyeksi menjadi 5,7% di tingkat global kedua kelompok negara tersebut jika dibandingkan dan 6,33% di seluruh negara anggota OKI. Namun, dengan partisipasi tenaga kerja dewasa dan tenaga pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi global kerja berketerampilan sedang dan tinggi5. Pada sisi dan negara anggota OKI akan mengalami sedikit permintaan pasar tenaga kerja, pelebaran celah kontraksi menjadi 4,4% dan 5,42%. Peluncuran (gap) tingkat partisipasi membuat para perusahaan vaksin, dukungan kebijakan dan tingkat permintaan yang belum bisa mengadopsi sistem automasi untuk yang kuat dari domestik menjadi kunci utama mensubstitusi pekerja akan meninggikan tingkat perbaikan ekonomi dan peluang untuk menggarap gaji dan upah seiring dengan persaingan para kembali pasar industri halal global yang terus perusahaan untuk merekrut pekerja. Namun, tingkat meningkat. Pergeseran paradigma bekerja menjadi pengangguran diprakirakan akan berkurang sejalan hybrid working melalui penggunaan kemajuan dengan pemulihan perekonomian. teknologi, digitisasi data dan digitalisasi sektor ekonomi juga memainkan peran besar sebagai Perkembangan perdagangan internasional motor pemulihan ekonomi. negara-negara anggota OKI di tahun 2021 dan 2022 diprakirakan akan membaik sejalan Grafik 1.8. Pertumbuhan Ekonomi Global, Kelompok Negara Maju, dengan pemulihan perekonomian global pada Kelompok Negara Berkembang, dan Negara Anggota OKI sektor riil. Pada tahun 2020, kinerja pertumbuhan perdagangan internasional dunia dan negara- % negara anggota OKI mengalami penurunan hingga mencapai -8,2% dan -8,4% akibat pengetatan Kelompok Negara Berkembang 6,33 8 mobilitas di berbagai pintu utama perdagangan 6,78 5,42 6 global (Grafik 1.9). Namun, tren penurunan tersebut diisyaratkan akan kembali meningkat pada 5,47 Kelompok Negara Anggota OKI satu tahun mendatang. Kinerja pertumbuhan 3,18 perdagangan negara-negara anggota OKI di tahun 3,98 4,54 2021 dan 2022 diprediksi akan naik menjadi 11,6% 3,97 dan 7,9%, dimana kedua angka tersebut lebih tinggi daripada prakiraan pertumbuhan perdagangan 2,91 2,97 3,27 dunia. Perbaikan performa perdagangan tersebut 2,45 tidak lepas dari kinerja perekonomian negara 4 anggota OKI yang diprakirakan lebih baik dari kelompok negara maju pada tahun 2021 dan 2022. Global Meskipun pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi negara anggota OKI mengalami kontraksi 0,36% 2 Kelompok Negara Maju 0 -3,48 -2 -4 -6 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F Sumber: IMF WEO October 2021, Laporan Perekonomian Indonesia 2021 5 International Monetary Fund World Economic Outlook October 2021 8 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi global, Grafik 1.10. Tingkat Inflasi Global, Kelompok Negara Maju, Negara pada tahun 2021 perekonomian negara-negara Anggota Berkembang, dan Kelompok Negara Anggota OKI anggota OKI diekspektasikan akan tumbuh menjadi 6,33%, melebihi pertumbuhan ekonomi global (5,7%) % dan kelompok negara maju (5,1%) serta hampir setara dengan kelompok negara berkembang 10,95 12 (6,1%). Membaiknya kinerja perekonomian OKI didorong oleh kebijakan pelonggaran mobilitas serta 9,44 10 penyesuaian pengeluaran masyarakat yang mulai Negara Anggota OKI kembali pada tingkat sebelum pandemi. 7,27 Kelompok Negara Berkembang 6,86 8 6 6,17 6,32 6,11 5,66 4,82 4,96 4,65 4,31 4,12 Grafik 1.9. Pertumbuhan Volume Perdagangan Internasional Dunia Global 4 dan Negara Anggota OKI Kelompok Negara Maju 2 Pertumbuhan Volume Perdagangan Global (Skala Kanan) Triliun Dolar AS Pertumbuhan Volume % 0 120 Perdagangan OKI (Skala Kanan) 15 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021p 2022p 11,0% PDB Dunia (Harga Dasar Berlaku) 11,6% Sumber: IMF WEO October 2021 100 7,9% 6,4% 5,8% 5,3% 7,9% 10 Pemulihan kondisi makroekonomi yang terlihat 4,4% 2,8% 4,1% 5 dari peningkatan pertumbuhan ekonomi pada 1,7% negara-negara anggota OKI menjadi sentimen 80 positif Indonesia. Dalam konteks negara- negara anggota OKI, terfokusnya perdagangan 60 0 internasional Indonesia ke beberapa negara anggota OKI membuat perbaikan makroekonomi 40 - 6,9% -5 mitra dagang Indonesia menjadi sangat krusial. Hal tersebut disebabkan kinerja perdagangan 20 - 12,8% -10 internasional berdampak langsung terhadap kondisi makroekonomi Indonesia, mengingat bahwa pangsa 0 -15 perdagangan internasional Indonesia dengan negara 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F anggota OKI mencapai 12,28% untuk total ekspor dan 10,68% untuk total impor7. Ekonomi dari tiga Sumber: IMF WEO October 2021 negara anggota OKI yang merupakan mitra dagang utama Indonesia yaitu Pakistan, Bangladesh dan Seiring dengan berjalannya pemulihan Malaysia diprakirakan tumbuh menjadi 3,95%, 6,54% ekonomi global, tingkat inflasi di negara-negara dan 6,00% pada 2022 (Grafik 1.11). anggota OKI diprakirakan akan menunjukkan perkembangan yang membaik. Krisis ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19 mulai tahun 2020 membuat tingkat inflasi di berbagai belahan dunia menurun. Akan tetapi, situasi tersebut diprakirakan akan berubah di tahun 2021 dimana pertumbuhan tingkat inflasi, khususnya negara anggota OKI, akan naik (Grafik 1.10). Perekonomian dunia akan mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,88% menjadi 4,35%. Sementara itu, negara-negara anggota OKI diprakirakan mengalami peningkatan inflasi terjadi di tahun 2020 sebesar 4,8% menjadi 9,4%. Pada tahun 2021, tren peningkatan inflasi diprakirakan masih akan terus berlanjut hingga tingkat inflasi mencapai 10,9% sebelum kemudian menurun menjadi 6,9% di tahun 2022. Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kebijakan ekonomi yang terjadi di beberapa negara di dalam OKI6. 6 SESRIC OIC Economic Outlook October 2021 7 Badan Pusat Statistik (2021) Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 9

Grafik 1.11. Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Mitra Dagang Pengimplementasian kebijakan ekonomi di Utama Indonesia – OKI kelompok negara mitra dagang utama OKI untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi % pada tahun 2021, secara umum diiringi dengan 14 kenaikan tingkat inflasi. Inflasi di beberapa negara anggota OKI mengalami peningkatan yang cukup Arab Saudi 12 bervariasi dikarenakan perbedaan tantangan 10 ekonomi yang dihadapi oleh masing-masing Bangladesh 8 negara (Grafik 1.14). Pada tahun 2021, dalam negara Malaysia 6 anggota OKI berpendapatan menengah ke atas, seperti Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi, 4 tingkat inflasi tercatat terus terjaga di kisaran 2% hingga 3,2%. Hal ini dipengaruhi oleh penyesuaian United Arab Emirates 2 kebijakan moneter yang adaptif, pemberian stimulus 0 fiskal yang tepat sasaran dan peningkatan daya beli Pakistan -2 masyarakat yang meningkat seiring pengurangan -4 pembatasan mobilitas. Di sisi lain, pada negara Nigeria anggota OKI berpendapatan menengah ke bawah, seperti Pakistan, Bangladesh dan Nigeria, tingkat -6 inflasi menyentuh antara 6% hingga 16%. Perbaikan ekonomi di Nigeria mengalami gangguan akibat -8 peningkatan inflasi bahan makanan yang terjadi 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F sebagai dampak dari peningkatan permintaan dan supply shocks . Sumber: IMF WEO Oktober 2021 Kinerja ekonomi negara anggota OKI yang Grafik 1.12. PMI Manufaktur di Beberapa Negara Anggota OKI menjadi mitra dagang utama Indonesia terus membaik dan hampir mendekati level sebelum Indeks pandemi. Eskalasi perekonomian beberapa negara 70 mitra dagang dapat terlihat melalui Purchasing Managers’s Index (PMI) untuk sektor manufaktur Turki 60 dan seluruh sektor ekonomi yang meningkat secara bertahap (Grafik 1.12 dan Grafik 1.13). Indeks PMI Malaysia 50 manufaktur Indonesia, Malaysia, dan Turki pada 40 November 2021 kembali pada tingkat ekspansif setelah mengalami penurunan yang signifikan Indonesia 30 pada triwulan III 2021 akibat kebijakan pembatasan 20 mobilitas yang diperketat dalam pencegahan penyebaran varian delta. Kondisi tersebut 10 mengisyaratkan bahwa tingkat aktivitas manufaktur masing-masing negara mulai mencapai periode 0 kestabilan sejalan dengan berkurangnya efek 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 disrupsi dari pandemi. Tendensi yang serupa juga dicerminkan pada PMI seluruh ekonomi di negara- 2019 2020 2021 negara Teluk Persia dan Afrika, seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Nigeria. Pada periode Sumber: IHS Markit (2021) yang sama, Qatar berhasil mencatatkan tingkat PMI seluruh ekonomi sebesar 63,1 sehingga meneruskan tren ekspansif yang telah berjalan sejak Juni 2021. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perkembangan positif terkait iklim bisnis non-energi yang memang menjadi fokus utama negara-negara Teluk Persia untuk mendiversifikasi perekonomian dari sektor minyak dan gas. 10 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

Grafik 1.13. PMI Seluruh Ekonomi di Beberapa Negara Anggota OKI Grafik 1.14. Tingkat Inflasi di Negara-Negara Mitra Dagang Utama Indonesia – OKI Uni Emirat Arab Indeks 65 % Arab Saudi 20 60 Nigeria 55 Pakistan 15 50 Qatar 45 10 40 5 Bangladesh 35 Malaysia 30 Nigeria 25 UAE Arab Saudi 0 20 -5 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F 2019 2020 2021 Sumber: IMF WEO Oktober 2021 Sumber: IHS Markit (2021) Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 11

Perkembangan Industri Halal Global: 1.3 Dampak Pandemi terhadap Sektor Unggulan Ekonomi dan Keuangan Syariah Overview Industri Halal Global peningkatan atas permintaan produk halal. Hal ini sejalan dengan peningkatan populasi muslim Industri halal global dalam lima tahun terakhir global yang mencapai 1,9 miliar pada 2019 dan menunjukkan perkembangan yang positif diprakirakan akan tumbuh dua kali lebih cepat meskipun sempat terkontraksi akibat pandemi dari populasi dunia secara keseluruhan8. Populasi Covid-19. Hal ini tercermin dari pengeluaran Muslim akan mencapai 3 miliar pada 2060 atau konsumen muslim global pada setiap sektor industri meningkat 70% dari tahun 2015 yang akan mewakili halal global meliputi makanan halal, pariwisata 31,1% dari total populasi global9. Pew Research Center ramah muslim, fesyen muslim, media/hiburan, memprakirakan pada tahun 2050 populasi muslim kosmetik dan farmasi. Sektor makanan halal dan juga akan tetap didominasi oleh kaum muda, fesyen muslim memiliki porsi pengeluaran terbesar dengan 60% berusia 15-59 tahun sementara 24% di dengan rata-rata mencapai lebih dari 74% di antara bawah usia 15 tahun10. semua sektor. Namun, perkembangan pengeluaran konsumen muslim global menurun sebesar 9% sejak Gambar 1.1. Proyeksi Nilai industri Halal Global pada 2024 awal pandemi (Grafik 1.15). Salah satu penyebabnya adalah terganggunya rantai pasok manufaktur kain CAGR forecast 2019/2024 % pada sektor fesyen akibat pembatasan mobilitas. to 2024 55 Grafik 1.15. Perkembangan Pengeluaran Muslim Global Berdasarkan 3,9 4 Sektor 3,5 3 2 Makanan Halal Travel Halal 2,4 2,9 1 Fesyen Muslim Media/Rekreasi Halal 2,3 Kosmetik Halal Farmasi Halal Miliar Dolar AS Miliar Dolar AS 1,4 2.500 2.300 $1.17 trillion 2.000 2.200 /$1.38 trillion 0 1.500 2.100 $222 billion 1.000 2.000 /$270 billion 1.900 $277 billion 500 1.800 /$311 billion $194 billion /$208 billion $94 billion /$105 billion $66 billion /$76 billion $2.88 trillion /$3.69 trillion Makanan Media/ Fesyen Travel Farmasi Kosmetik Keuangan Halal Rekreasi Muslim Halal Halal Halal Halal Syariah Sumber: State of Global Islamic Economy Report 2020/2021 - 2016 2017 2018 2019 1.700 Pemanfaatan digitalisasi dan tren sustainable 2015 berperan penting dalam aktivitas bisnis industri halal global. Pembatasan mobilitas telah Sumber: State of Global Islamic Economy Report, berbagai edisi (diolah) mendorong perubahan perilaku konsumen muslim global yang mengarah kepada konsumerisme etis Sektor makanan dan fesyen masih menjadi sektor dan pemanfaatan teknologi digital. Konektivitas unggulan industri halal global. Berdasarkan State internet telah memperluas jaringan e-commerce of Global Islamic Economy Report (SGIE) 2020/2021, dan m-commerce domestik dan internasional. pada tahun 2024 sektor makanan halal diprakirakan Berbagai ide inovatif diluncurkan di berbagai akan tumbuh 3,5% yaitu senilai 1,38 triliun dolar AS, sementara fesyen muslim akan tumbuh 2,4% atau 8 Jeff Diamant. The countries with the 10 largest Christian populations sebesar 311 miliar dolar AS (Gambar 1.1). Potensi and the 10 largest Muslim populations. Pew Research Center. April 1, pasar halal global semakin tumbuh seiring dengan 2019. 9 Michael Lipka and Conrad Hackett. Why Muslims are the world’s fastest-growing religious group. Pew Research Center. April 6, 2017. 10 The Future of World Religions: Population Growth Projections, 2010- 2050. Pew Research Center. April 2, 2015. 12 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

sektor bisnis untuk bisa beradaptasi dan bertahan, sama, sementara ROA tercatat sebesar 1,4%. Tren di antaranya virtual fittings (fesyen), meal kits positif tersebut juga didukung secara terencana dan (makanan), dan virtual tours (travel). Sementara terstruktur oleh negara-negara anggota OKI untuk itu, permintaan akan produk etis dan organik juga mengantisipasi preferensi masyarakat terhadap meningkat karena nilai-nilai ekonomi syariah yang layanan keuangan yang lebih dinamis. bersifat universal selaras dengan tren keberlanjutan dan keseimbangan. Grafik 1.16. Indikator Struktur Perbankan Syariah Global 1.3.1. Perkembangan Industri Triliun Dolar AS Keuangan Syariah Global Total Aset Total Pembiayaan Syariah Total Dana 1,8 Sejalan dengan peningkatan usaha mitigasi Covid-19, pada triwulan II 2021 indikator keuangan 1,6 syariah global menunjukkan perbaikan hingga mencapai tingkat sebelum periode pandemi. 1,4 Pemulihan pada sektor perbankan syariah global ditunjukkan oleh peningkatan total aset global 1,2 yang mencapai 1,411 miliar dolar AS, meningkat 6,5% dari tahun 2019 saat sebelum pandemi 1,0 (Grafik 1.16). Perbaikan kinerja juga ditunjukkan oleh total pembiayaan perbankan syariah dan 0,8 total dana perbankan syariah yang mengalami tren positif hingga menyentuh angka masing- 0,6 masing 957 miliar dolar AS dan 1,188 miliar dolar AS 11. Ketangguhan yang telah ditunjukkan tidak 0,4 lepas dari usaha negara-negara anggota OKI untuk menaikkan tingkat inklusi keuangan, khususnya 0,2 pada era digitalisasi sektor keuangan. Pembukaan akses keuangan digital kepada usaha mikro, kecil, 0,0 dan menengah (UMKM) dengan penawaran jasa keuangan yang mudah, cepat dan terjangkau 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 menjadi kunci untuk pondasi pemulihan ekonomi. Selain itu, transformasi digital pada sektor keuangan Triwulan II syariah global paska pandemi diprakirakan akan mengakselerasi pertumbuhan pengguna, sehingga Sumber: Prudential and Structural Islamic Financial Indicator, Islamic operator dan regulator sektor ini dapat menjangkau Financial Services Board (2021) pasar yang lebih luas tanpa mengorbankan perlindungan pengguna (consumer protection). Grafik 1.17. Profitabilitas Industri Perbankan Syariah Global Berdasarkan profitabilitasnya, kinerja sektor %% perbankan syariah global juga mengalami pemulihan yang tecermin dari return on equity Return on Equity (ROE) 16,9 15,9 18 (ROE) dan return on assets (ROA) yang mengalami (Skala Kanan) 15,2 perbaikan cukup cepat (Grafik 1.17). Pada pertengahan tahun 2021, ROE dari sektor perbankan 2 13,7 14,1 13,6 14 16 syariah global mencapai 15,9%, meningkat 4% 11,9 14 dibandingkan pada tahun 2020 dan di periode yang 12,7 Return on Assets 12 1,5 (ROA) 10 18 6 0,5 4 2 0 2014 2015 2016 2017 2018 2019 0 2013 2020 2021 Triwulan II Sumber: Prudential and Structural Islamic Financial Indicator, Islamic Financial Services Board (2021) 11 Islamic Financial Services Board (2021) Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 13

Sukuk menjadi salah satu instrumen keuangan Grafik 1.19. Lima Negara Teratas dalam Penerbitan Sukuk yang memiliki tren kenaikan global yang baik seiring dengan dukungan terhadap industri Miliar dolar AS keuangan syariah yang berkelanjutan. Negara- negara anggota OKI dan Non-OKI pada triwulan Malaysia Arab Saudi Indonesia Turki Kuwait 160 ketiga tahun 2021 telah melakukan penerbitan sukuk senilai 147 miliar dolar AS dan diprakirakan 140 akan menjadi 180 miliar dolar AS di tahun 202112. Nilai sukuk yang sesuai dengan prinsip lingkungan, sosial, 120 dan kepemerintahan (environmental, social, and governance) sendiri pada periode yang sama telah 100 mencapai 15 miliar dolar AS dimana 60% merupakan sukuk hijau. Peningkatan pertumbuhan penerbitan 80 sukuk menjadi sangat krusial mengingat permintaan sukuk global pada tahun 2021 diprakirakan 60 mencapai 877,4 miliar dolar AS sehingga gap antara permintaan dan penawaran sukuk global dapat 40 mengecil (Grafik 1.18). Sampai dengan triwulan III 2021, penerbitan sukuk global didominasi oleh 20 Malaysia, Arab Saudi, Indonesia, Turki, dan Kuwait yang menguasai 90% pangsa penerbitan sukuk, 2017 2018 2019 2020 2021* 0 dengan Malaysia sebesar 57,8 miliar dolar AS (39%) dan Indonesia sebesar 22,2 miliar dolar AS (15%). Total Sumber: Revinitif Sukuk Perceptions and Forecast Study 2021 penerbitan sukuk pemerintah (sovereign sukuk) Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Pada tahun 2021, Indonesia berhasil menempati peringkat pertama dalam Islamic Finance Grafik 1.18. Perkembangan Permintaan dan Penawaran Sukuk Country Index (IFCI), meningkat 1 posisi dari tahun Global 2020. IFCI merupakan indeks yang mengukur kondisi dari perkembangan industri keuangan Total Penerbitan Sukuk Global Miliar dolar AS dan perbankan syariah relatif terhadap perannya 1000 dalam konteks nasional suatu negara. Pada masa Total Sukuk Jatuh Tempo 900 pandemi Covid-19, Malaysia mengalami penurunan Total Sukuk Outstanding 800 peringkat menjadi nomor tiga, di bawah Indonesia Total Permintaan Sukuk dan Arab Saudi (Grafik 1.20)13. Fenomena ini terjadi Gap Permintaan dan Penawaran Sukuk karena kedua negara tersebut telah mengambil langkah agresif untuk meningkatkan ekonomi dan 700 keuangan syariah nasional. Indonesia konsisten dalam menginisiasi program kemajuan industri 600 halal melalui kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong pengembangan industri keuangan 500 syariah di antaranya penyederhanaan perizinan yang berdampak pada peningkatan aset industri 400 keuangan syariah, kemudahan berinvestasi, kampanye edukasi sehingga meningkatkan 300 awareness masyarakat dalam menggunakan produk jasa keuangan syariah, serta penguatan infrastruktur keuangan syariah14. 200 100 2016 2017 2018 2019 2020 2021 F 2022 F 0 Sumber: Revinitif Sukuk Perceptions and Forecast Study 2021 12 Revinitif Sukuk Perceptions and Forecast Study 2021 13 Cambridge Global Islamic Finance Report 2021 14 Cambridge Global Islamic Finance Report 2021 14 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

Grafik 1.20. Islamic Finance Country Index (IFCI) Dalam World Giving Index (WGI) 2021 yang diterbitkan oleh Charities Aid Foundation, Iran Malaysia 1 Indeks 0 Indonesia merupakan negara paling dermawan 1 1 di dunia. Dari 140 negara yang dilakukan pemeringkatan, Indonesia menempati peringkat 2 2 pertama dengan skor 69% (Gambar 1.2). Meskipun 2020 secara peringkat Indonesia tetap berada di posisi 3 teratas, namun secara skor naik cukup signifikan dari sebelumnya 59% saat terakhir kali Indeks WGI Arab Saudi 4 tahunan diterbitkan pada tahun 2018. Perolehan peringkat pertama ini salah satunya disebabkan Indonesia 6 6 5 karena adanya peran zakat yang meningkat 7 7 selama pandemi Covid-19 seiring peningkatan 6 penghimpunan zakat secara global pada tahun 2020. 7 8 Pakistan 9 2015 2016 2017 2018 2019 10 2021 Sumber: Cambridge Global Islamic Finance Report 2021 Gambar 1.2. Negara dengan skor tertinggi dalam World Giving Index 2021 69% 52% 49% 47% 46% INDONESIA NIGERIA AUSTRALIA SELANDIA KOSOVO 65% 82% 57% BARU 68% 83% 33% 61% 59% 60% 42% 30% 56% 10% 51% 34% 1 3 5 79 2 4 6 8 10 76% 51% 65% 75% 60% 49% 71% 44% 32% 60% 49% 31% 32% 31% 17% KENYA MYANMAR GHANA UGANDA THAILAND 58% 51% 47% 46% 46% Sumber: Charities Aid Foundation (CAF), World Giving Index (2021) Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 15

1.4 Prospek Ekonomi Syariah Global Vaksinasi skala massal serta kebijakan Perbaikan perekonomian dapat terlihat dari pelonggaran mobilitas diprakirakan mendorong kenaikan volume aktivitas perdagangan dunia pemulihan pertumbuhan ekonomi global serta yang diiringi dengan peningkatan indeks harga perdagangan dunia dan harga komoditas. Upaya komoditas. Pada tahun 2021, pertumbuhan volume penanggulangan dampak pandemi yang telah perdagangan dunia diprakirakan meningkat dilakukan berbagai negara membuat prospek menjadi 9,7%, bertumbuh 17,9% dari tahun 2020 tingkat pertumbuhan ekonomi global diprakirakan (Grafik 1.22). Pulihnya operasional pelabuhan sebagai tumbuh menjadi 5,7% pada 2021 dan 4,4% pada pintu perdagangan internasional di Amerika Serikat, 202215. Pada periode yang sama, pertumbuhan Eropa, dan China menjadi katalis utama dari tren ekonomi negara anggota OKI diprakirakan tumbuh peningkatan tersebut. Namun, hal yang patut menjadi 6,33% pada 2021 dan 5,42% pada 2022 diwaspadai adalah tingkat kepadatan pelabuhan (Grafik 1.21). Tingkat pertumbuhan tersebut lebih yang sangat tinggi membuat kapal-kapal logistik tinggi daripada tingkat pertumbuhan global dan terpaksa berhenti sehingga aliran perdagangan sejalan dengan perkembangan harga minyak dunia. internasional berpotensi melambat. Tren rebound Selain itu, mayoritas negara anggota OKI masuk juga dialami oleh harga komoditas yang ditunjukkan dalam kategori negara berkembang sehingga ruang oleh indeks harga komoditas, baik untuk komoditas untuk pertumbuhan menjadi lebih besar. Hal ini energi maupun non-energi, yang mengalami juga memberikan peluang bagi ekspor produk halal kenaikan cukup signifikan setelah mengalami Indonesia ke negara anggota OKI lainnya sebagai perlambatan dalam beberapa tahun terakhir. negara tujuan ekspor Indonesia. Tingginya permintaan energi untuk memenuhi kebutuhan industri menjadi titik awal pemulihan ekonomi global. Grafik 1.21. Pertumbuhan Ekonomi Global dan Negara Anggota OKI Grafik 1.22. Pertumbuhan Volume Perdagangan Dunia dan Indeks Harga Komoditas Miliar dolar AS % Indeks % Pertumbuhan Ekonomi Global (Skala Kanan) 9000 Pertumbuhan Ekonomi 6,33 8 140 12,8% Pertumbuhan Volume 15 8000 Negara Anggota OKI (Skala Kanan) 6 130 Perdagangan Dunia (Skala Kanan) 9,7% 7000 4 6000 PDB Negara Anggota OKI 5,42 10 4,57 120 7,1% 5 3,99 5,6% 2,45 3,00 3,35 110 3,1% 3,5% 3,8% 3,9% 2,9% 2,2% 100 0,9% 5000 2 90 0 -5 4000 0 Indeks Harga Komoditas -10 -2 Sektor Non-Energi -4 80 -6 3000 70 -8,2% 2000 -3,57 60 Indeks Harga Komoditas Sektor Energi 1000 6532 6396 6620 7001 7166 6816 7524 8298 0 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F 50 40 -15 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2021, IMF WEO Oktober 2021 Sumber: IMF WEO Oktober 2021, World Bank Pink Sheet November 2021 15 Laporan Perekonomian Indonesia 2021, IMF WEO Oktober 2021 16 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

Tren peningkatan permintaan global Grafik 1.23. Harga Minyak Brent dan Batu Bara Termal Australia untuk komoditas energi dan non-energi mengindikasikan proses perbaikan ekonomi yang Dolar AS per Metrik Ton Dolar AS per Barel kuat di tahun 2022 mendatang. Negara-negara 160 yang menjadi motor perekonomian global, seperti 140 Harga Batu Bara Termal Australia 120 China dan India, mulai meningkatkan kapasitas 120 110 ekonomi dalam negeri sehingga kebutuhan akan 100 pasokan energi menjadi hal yang vital. Di sisi 80 100 lain, kekurangan pasokan energi di Benua Eropa mendorong terjadinya kenaikan harga komoditas 90 energi, terutama minyak bumi dan batu bara. Pada 80 November 2021, harga minyak Brent telah mencapai di atas 65 dolar AS per barel dan harga batu bara 70 termal Australia menyentuh sekitar 135 dolar AS per 60 ton (Grafik 1.23). Kemudian, dari sisi komoditas non- energi, minyak kelapa sawit (crude palm oil atau 60 50 CPO) menjadi salah satu komoditas fundamental 40 Harga Minyak Brent (Skala Kanan) 40 yang mampu bertahan di tengah pandemi, dengan 30 penguasaan 85% pangsa pasar CPO dunia dimiliki oleh Indonesia dan Malaysia (Grafik 1.24)16. Tingginya 20 20 permintaan CPO dari India dan China membuat tren 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F harga CPO meningkat secara stabil dan diharapkan dapat mendorong perbaikan perekonomian Sumber: International Monetary Fund (2021) nasional. Tingkat produksi CPO dari Indonesia dan Malaysia juga diprakirakan akan terus meningkat. Grafik 1.24. Produksi Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil atau CPO) Indonesia dan Malaysia Juta Ton Dolar AS per Metrik Ton Produksi CPO Malaysia 6 Produksi CPO Indonesia 1200 Harga CPO Global (Skala kanan) 5 1000 4 800 3 600 2 400 1 200 0 0 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 2018 2019 2020 2021 16 MPOB (2021), GAPKI (2021), dan Badan Pusat Statistik (2021) Sumber: : World Bank Pink Sheet Desember 2021, Malaysian Palm Oil Board 2021, Badan Pusat Statistik 2021, Indonesia Palm Oil Association 2021 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 17

Boks Potensi Industri Halal Indonesia 1.1 di Pasar Global Potensi industri halal Indonesia di pasar global Perluasan ekspor produk halal Indonesia dapat memberikan stimulus peningkatan ke negara anggota OKI dan non-OKI akan pendapatan nasional. Berdasarkan Indonesia semakin mendukung upaya peningkatan Halal Markets Report 2021/2022 mencatat bahwa investasi dan perdagangan dalam rangka pertumbuhan ekspor produk halal, foreign pemulihan ekonomi nasional. Hal ini terlihat dari direct investment (FDI), dan substitusi impor potensi ekspor produk halal ke negara anggota dapat mendorong peningkatan PDB nasional OKI sebesar 1,95 miliar dolar AS, sementara Indonesia sebesar 5,1 miliar dolar AS (Gambar non-OKI sebesar 1,63 miliar dolar AS dapat 1). Perdagangan menjadi komponen kunci dari meningkatkan PDB sebesar 3,6 miliar dolar AS total pengeluaran muslim, yang meliputi produk (Grafik 2). Ekspor produk halal Indonesia pada makanan dan minuman halal, fesyen, farmasi, dan tahun 2020 ke negara anggota OKI mencapai kosmetik sebagai sektor utama yang dipengaruhi 8 miliar dolar AS, sedangkan ke negara non- oleh persyaratan sertifikasi halal. Peningkatan OKI senilai 640 juta dolar AS. Melihat potensi kinerja perdagangan yang didorong oleh investasi ini, Bank Indonesia bersama stakeholder di sektor ini tentu akan berdampak positif terkait terus mendukung peningkatan ekspor pada pertumbuhan ekonomi nasional secara produk halal melalui berbagai program halal keseluruhan yang inklusif. value chain yang memberdayakan pelaku Gambar 1.3. Dampak Positif Halal Trade & Investment Terhadap Ekonomi Indonesia HALAL TRADE & INVESTMENT OPPORTUNITY IMPACT ON GDP OIC EXPORT OPPORTUNITY $1.95 $1.63 NON-OIC EXPORT OPPORTUNITY BILLION BILLION $2.00 $1.30 $3.6 BILLION $0.20 $0.10 FOOD FASHION COSMETICS PHARMA EXPORT OPPORTUNITY $8.00 IMPACT + FOOD $1 BILLION $1.20 $0.90 PHARMA COSMETICS IMPORT SUBSTITUTION OPPORTUNITY IMPACT + $3.13 $1.91 $0.31 $0.5 BILLION $0.11 $0.03 $0.02 FINANCE FOOD TOURISM COSMETICS MEDIA PHARMA FDI OPPORTUNITY IMPACT = $5.1 BILLION INCREASE IN GDP Sumber: Indonesia Halal Market Report 2021/2022 18 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

Gambar 1.4. Potensi Perluasan Pasar Ekspor Halal di Negara Anggota OKI dan non-OKI OIC IMPORTS NON-OIC IMPORTS $202 BLN $17 BLN Indonesia’s export Indonesia’s export $8 BLN $0.64 BLN 5% 10% 15% Indonesia’s 5% 10% 15% $0.98 BLN $1.95 BLN $2.93 BLN Increamental Trade $0.82 BLN $1.63 BLN $2.45 BLN Capture Impact on GDP Reasonable Reasonable export capture export capture (10% capture) $3.6 BLN EXPORT OPPORTUNITY IMPACT ON GDP Sumber: Indonesia Halal Market Report 2021/2022 Gambar 1.5. Peluang Ekspor Produk Halal Indonesia usaha syariah di berbagai tingkatan seperti SELECT TRADE OPPORTUNITIES unit ekonomi pesantren, usaha ultra-mikro, UMKM, sampai dengan mitra korporasi. Sejalan Key Categories of export for prioritization dengan itu, diperlukan dukungan infrastruktur digital ecosystem secara end-to-end agar dapat Sector Top Export Top OIC Import Top Non-OIC menghasilkan produk halal yang memiliki daya Categories and Markets Import Markets saing global. with Large Muslim Opportunity Kapabilitas Indonesia dalam menggarap Conumption pasar halal, mulai dari sektor makanan, fesyen muslim, hingga keuangan syariah, semakin FOOD Animal or 1. Pakistan 1. India mempertegas bahwa Indonesia bisa menjadi FASHION vegetable fats and 2. Malaysia 2. Netherlands pemain inti industri halal global. Terdapat PHARMA oils 3. Turkey 3. China peluang ekspor sebesar 3,58 miliar dolar AS dari ($0.31 billion) pasar OKI dan non-OKI, yaitu dari sektor industri 1. UAE 1. Germany makanan halal sebesar 2 miliar dolar AS, fesyen Apparel or 2. Saudi Arabia 2. France muslim sebesar 1,3 miliar dolar AS, kosmetik vegetable fats and 3. Turkey 3. United States halal sebesar 200 juta dolar AS, serta farmasi oils halal sebesar 100 juta dolar AS. Peningkatan ($0.44 billion) 1. Saudi Arabia 1. Singapore ekspor produk halal dapat dilakukan dengan 2. Turkey 2. China mengutamakan jenis produk dan hubungan Medicaments 3. Egypt 3. Hong Kong, perdagangan barang dan jasa yang bernilai (for retal sale) tinggi di antara negara anggota OKI dan non-OKI ($0.08 billion) 1. UAE China (Gambar 3). 2. Saudi Arabia Oral care 3. Malaysia 1. Germany ($0.02 billion) 2. UK 3. United States COSMETICS Sumber: Indonesia Halal Market Report 2021/2022 Sektor makanan dan minuman halal memberikan peluang ekspor terbesar dengan kontribusi 36,4% terhadap PDB Indonesia pada kuartal pertama tahun 2020. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar 7.415 perusahaan makanan dan minuman besar dan menengah dengan lebih dari 1 juta karyawan dan 1,69 juta produsen UMKM di industri makanan Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 19

dan minuman dengan total 3,44 juta karyawan. 338 produsen farmasi, produk obat kimia, dan Sejak Oktober 2019, Indonesia mewajibkan bagi obat tradisional menengah hingga besar di semua produk (baik yang diperdagangkan, seluruh Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini didistribusikan, dan diimpor) di Indonesia untuk mempekerjakan 6.886 orang. Sementara itu, disertifikasi halal. Pada tahun 2020, 252.897 terdapat juga 14.597 usaha mikro dan kecil di produk di 7.043 perusahaan telah diberikan sektor farmasi halal yang mempekerjakan 24.815 sertifikasi halal. Bank Indonesia memiliki peran orang. Secara keseluruhan, sejumlah 4.631 produk penting dalam pemberdayaan usaha syariah farmasi telah bersertifikat halal di 208 perusahaan UMKM dan pesantren di sektor makanan halal pada tahun 2020. untuk aktif dalam ekosistem halal value chain melalui berbagai program, seperti INFRATANI Tren peningkatan nilai kosmetik halal (Integrated Farming with Technology and diprakirakan akan terus naik seiring terjadinya Information), JUARA EKSPOR (Jaringan Usaha shifting dari produk kosmetik konvensional Hortikultura Berorientasi Ekspor), dan IKRA ke produk kosmetik organik dan halal (Industri Kreatif Syariah) untuk makanan halal. oleh konsumen muslim. Pada tahun 2020, pengeluaran konsumen muslim untuk kosmetik Selain itu, perusahaan fesyen muslim Indonesia di Indonesia adalah yang tertinggi kedua secara juga beroperasi di seluruh rantai value chain global setelah Malaysia. Pada tahun 2020, 26.197 didorong oleh banyak merek internasional produk kosmetik dari 214 perusahaan Indonesia yang telah memilih untuk melakukan telah bersertifikat halal. Sejalan dengan hal produksi di Indonesia. Terdapat 4.899 fasilitas tersebut, ekspor produk kosmetik Indonesia manufaktur menengah hingga besar di sektor mencapai 135,67 juta dolar AS menurut data tekstil dan pakaian jadi di seluruh negeri dengan Januari hingga Agustus 2020. mempekerjakan lebih dari 1,39 juta orang. UMKM juga memainkan peran penting dalam industri Dengan pasar halal domestik yang begitu fesyen, terutama selama pandemi. Pada tahun besar, Indonesia sangat berpotensi menarik 2019, terdapat 909.822 usaha yang tergolong investasi luar negeri untuk mengembangkan usaha mikro dan kecil di industri tekstil dan kapasitas ekspor industri halal nasional serta pakaian jadi dengan mempekerjakan sekitar melakukan substitusi bahan baku impor 1,57 juta orang dengan sebagian besar UMKM dengan bahan baku lokal. Indonesia memiliki bergerak di sektor fesyen muslim. Salah satu perusahaan-perusahan nasional yang memiliki program Bank Indonesia, yaitu IKRA yang telah potensi menjadi pemain global di Industri memiliki komunitas berisikan 251 pelaku usaha Makanan Halal, Farmasi Halal, dan Kosmetik Halal di bidang fesyen muslim, memiliki kapasitas dan didorong oleh kapasitasnya dalam fintech dan kapabilitas untuk melakukan ekspor. posisinya sebagai penerbit sukuk negara terbesar. Indonesia perlu mengidentifikasi konvergensi Sektor farmasi halal juga meraih dengan keuangan syariah, peluang khusus momentumnya selama masa pandemi, investasi, dan pengembangan talent industri didorong oleh peningkatan kesadaran halal domestik. Hal ini penting dilakukan demi mayoritas konsumen Indonesia terhadap akselerasi ekspor, substitusi impor serta untuk sumber asal sebuah produk, termasuk pada menutup gap minimnya pakar dan penetrasi sektor farmasi. Hingga tahun 2019, terdapat industri halal dan keuangan syariah. 20 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

Gambar 1.6. Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Halal Indonesia CORE COMPETENCIES CHALLENGE LARGEST HALAL CONSUMER MARKET BEHIND ON EXPORT IN THE WORLD 3% of halal products exports to OIC (9th largest) 11.34% of global halal economy spend 9th LEADING ISLAMIC FINANCE PLAYER LARGEST SUPPLIER $2.9 fintech market size and largest sovereign NO GLOBAL CHAMPIONS IN 2021 FORBES GLOBAL BILLION sukuk issuer Saudi Arabia and UAE lead ranking with halal economy players LIMITED ISLAMIC FINANCE CONVERGENCE WITH HALAL ECONOMY SECTORS Including gaps in islamic finance experts and penetration Sumber: Indonesia Halal Market Report 2021/2022 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 21

Boks Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam Perspektif Green Economy dan Sustainable Development 1.2 Goals (SDGs) untuk Mencapai Maqashid Syariah Sama halnya dengan pandemi Covid-19, Aktivitas usaha syariah secara umum dapat perubahan iklim (climate change) merupakan dilihat dari tiga dimensi utama yaitu dimensi ancaman global yang dampaknya akan produk, dimensi sumber pembiayaan dan dirasakan seluruh dunia tanpa terkecuali. dimensi etika bisnis (business conduct). Perubahan iklim menjadi sebuah bencana global Dimensi produk pada aktivitas usaha syariah yang dampaknya, sama halnya dengan pandemi terkait dengan aspek kehalalan zat sebagai salah Covid-19, tidak ada satu negara pun yang terbebas satu etika konsumsi maupun produksi dalam dari ancaman tersebut. Aktivitas manusia yang Islam. Kehalalan menjadi salah satu batasan semakin menghasilkan emisi karbon (carbon bagi manusia untuk memaksimalkan kegunaan emission) turut berkontribusi terhadap kenaikan yang akan mendatangkan kemaslahatan dunia suhu bumi. Isu keberlanjutan (sustainability) dan akhirat. Pelaku usaha syariah juga harus semakin digaungkan ke dalam berbagai bidang, memperhatikan dimensi sumber pembiayaan termasuk bidang ekonomi dan keuangan. yang akan digunakan dalam kegiatan produksi Gagasan mengenai pembangunan ekonomi tersebut. Hal ini sejalan dengan konsep produksi yang lebih ramah lingkungan (pro-environtment) dalam Islam bahwa faktor modal harus diperoleh semakin berkembang. Salah satu isu utama dari yang halal dan terbebas dari unsur ribawi. konsep keberlanjutan yang menjadi perhatian Selain itu, pentingnya memperhatikan dimensi adalah dampak perubahan iklim terhadap etika bisnis sebagai cerminan perilaku produsen stabilitas pertumbuhan ekonomi dan sistem Islami yang tidak menimbulkan kemudaratan keuangan. bagi dirinya maupun lingkungan sekitarnya, sehingga akan tercipta keseimbangan dan Ekonomi dan keuangan syariah sebagai keberlanjutan dari setiap aktivitas usahanya. manifestasi ajaran Islam dalam seluruh aktivitas ekonomi, memiliki konsep yang Implementasi Green Economy pada dasarnya selaras dengan green economy maupun selaras dengan konsep alam dalam Islamic sustainable finance. Peran agama dijadikan Worldview yang memperhatikan aspek sebagai sistem kehidupan (way of life) yang keseimbangan dan kelestarian lingkungan menjadi serangkaian keyakinan, ketentuan, serta sesuai dengan nilai-nilai ekonomi syariah. dan tuntutan moral.1 Hubungan antara agama United Nations Environment Programme dan perilaku ekonomi dapat dipahami mulai (UNEP) mendefinisikan Green Economy sebagai dari akidah, akhlak, dan syariah yang saling ekonomi yang menghasilkan peningkatan terkait dalam rancang bangun ekonomi syariah. kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, Akidah merupakan fondasi dari implementasi sekaligus secara signifikan mengurangi risiko ekonomi syariah, sehingga akan bernilai ibadah lingkungan dan kelangkaan ekologis. Dalam apabila dilandasi oleh keimanan. Syariah ungkapan yang paling sederhana, Green berperan sebagai guiding principles yang akan Economy dapat dianggap sebagai ekonomi mengendalikan perilaku manusia melalui yang rendah karbon, efisiensi sumber daya dan serangkaian instrumennya. Pada akhirnya, akidah inklusif secara sosial. Dalam Green Economy, dan syariah akan berperan dalam mendorong pertumbuhan pendapatan dan lapangan kerja perilaku ekonomi yang bermoral sebagai bagian harus didorong oleh investasi publik dan swasta cerminan dari akhlakul karimah. 1 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas Kerja Sama dengan Bank Indonesia. (2019). Ekonomi Islam. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 22 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

DEPARTEMEN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH Gambar 1.7. Eksyar dalam Perspektif Green Economy dan SDGs untuk Mencapai Maqashid Syariah Dimensi Akitivitas Ekonomi Syariah Konsep Alam dalam Islamic Eco-Ethics Islamic Wordview 1. Dimensi produk yang dihasilkan Keadilan Menjaga keseimbangan Bersertifikat Halal & kelestarian Alam Maslahah (QS. Al-Qasas: 77) Belum bersertifikat halal namun Harmoninsasi tidak mengandung zat haram Green Economy Nilai-Nilai Haram Ramah Lingkungan Ekonomi Syariah Keberlanjutan 2. Dimensi sumber pembiayaan Inklusif Kepemilikan Non Riba Riba Berusaha dengan berkeadilan % x Non Riba Bekerja sama (Surat Berharga Syariah, dalam kebaikan Pembiayaan LKS & Ekuitas) Pertumbuhan yang seimbang 3. Dimensi Business Conduct Etika Bisnis Pertumbuhan Ekonomi Hijau Kepedulian Sosial Pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang Pertumbuhan yang inklusif dan adil Kelestarian Lingkungan Ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan Ekosistem penyedia jasa yang sehat dan produktif Referensi: Pengurangan emisi gas rumah kaca 1. Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah. (2019). Kajian Sumber: United Nations, available at: https://sdgs.un.org/goals Indikator Aktivitas Usaha Syariah sebagai Proksi Awal Indikator PDB Syariah. Jakarta: Bank Indonesia. 2. Beik, I. S. (2016). “Islamisasi Ilmu Ekonomi”, Islamiconomic: Jurnal Ekonomi Islam, Vol.7 No.2, pp.183 – 204, doi: 10.32678/i jei.v7i2.40, available at: https://journal.islamiconomic.or.id/index .php/ijei/article/view/40. 3. United Nations Environment Programme (UNEP). (2011). Towards a Green Economy: Pathways to Sustainable Development and Poverty Eradication - A Synthesis for Policy Makers, available at: www.unep.org/greeneconomy. 4. Islam, M. M. (2004). “Toward a Green Earth: An Islamic Perspective”, Asian Affairs, Vol. 26 No. 4, pp. 44 -89. 5. Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah. (2018). Nilai-nilai dan Prinsip Dasar Ekonomi Syariah. Jakarta: Bank Indonesia. Available at: https://www.bi.go.id/id/edukasi/Pages/Nilai-Nilai-dan- Prinsip-Dasar-Ekonomi-Syariah.aspx. 6. Global Green Growth Institute. (2015). Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Indonesia: Peta jalan untuk Kebijakan, Perencanaan, dan Investasi. Jakarta: Bappenas. 7. Thohari, A. (2013). “Epistemologi Fikih Lingkungan: Revitalisasi Konsep Maslahah”. Jurnal Az Zarqa, Vol 5 No. 2, pp. 145 – 161. Fauzia, I. Y. (2016). “Urgensi Implementasi Green Economy Perspektif Pendekatan Dharuriyah dalam Maqashid Al-sharia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol 2 No 1, pp. , doi: http://dx.doi.org/10.20473/jebis.v2i1.1503. Maqashid Syariah Hifz Ad-Din Hifz An-Nafs Hifz Al-’Aqi Hifz An-Nasl Hifz Al-Maal Hifz Al-Bi’ah Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 23

yang mengurangi emisi karbon dan polusi, Aktivitas usaha syariah dalam dimensi business meningkatkan efisiensi energi dan sumber daya, conduct akan mendukung implementasi dan mencegah hilangnya keanekaragaman green economy sebagai upaya mewujudkan hayati dan jasa ekosistem.2 visi Indonesia yang hijau pada tahun 2050. Pertumbuhan ekonomi hijau bukan hanya Konsep Green Economy dan Green Growth terkait laju pertumbuhan ekonomi tetapi juga menjadi pendekatan yang lebih terintegrasi kualitas pertumbuhan, yaitu pertumbuhan dan komprehensif untuk menggabungkan yang memberikan manfaat ekonomi, sosial, faktor sosial dan lingkungan dalam mencapai dan lingkungan yang meningkatkan kualitas pembangunan berkelanjutan. Oleh karena kehidupan manusia di semua lapisan masyarakat. itu, pertumbuhan hijau adalah pertumbuhan Untuk itu, pertumbuhan hijau menjadi sebuah ekonomi yang berkontribusi terhadap pendekatan Indonesia untuk mewujudkan penggunaan modal alam secara bertanggung pembangunan yang berkelanjutan. jawab, mencegah dan mengurangi polusi, dan menciptakan peluang untuk meningkatkan Ekonomi syariah merupakan kegiatan kesejahteraan sosial secara keseluruhan perekonomian yang memiliki tujuan untuk dengan membangun green economy, dan mencapai kesejahteraan (falah) dengan akhirnya memungkinkan pencapaian tujuan memelihara semua aspek Maqashid Syariah. pembangunan berkelanjutan (sustainable Aspek tersebut meliputi penjagaan agama (hifzh development). Maka, ketiga istilah ini tidak dapat diin), keamanan hidup (hifzh nafs), intelektual dipisahkan yaitu pertumbuhan hijau, ekonomi (hifzh ‘aql), regenerasi dan keluarga (hifzh nasl), hijau, dan pembangunan berkelanjutan.3 dan material (hifzh maal). Dengan menjaga tujuan dari Maqashid Syariah pada akhirnya Salah satu bentuk implementasi sistem akan mencapai tujuan akhir ekonomi Islam yaitu ekonomi syariah dalam pembangunan kesejahteraan yang hakiki. Apabila merujuk berkelanjutan adalah rekomendasi landasan pada konsep Maqashid Syariah Ibn Qayyim, filosofis berupa Islamic Eco-ethics.4 Konsep selama tidak bertentangan dengan syariat Islam, Islamic eco-ethics secara substantif menyajikan maka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan gagasan bagaimana perspektif ekonomi atau Sustainable Development Goals (SDGs) syariah terhadap hubungan manusia dengan merupakan bagian dari Maqashid Syariah itu lingkungan. Islamic Eco-Ethics adalah prinsip sendiri. Hal ini dikarenakan definisi Maqashid dasar etika Islam yang secara komprehensif telah Syariah Ibn Qayyim yang tidak terbatas bahkan diadopsi ke dalam prinsip dasar ekonomi syariah dapat lebih luas dibandingkan dengan 17 poin seperti keadilan, maslahah dan harmonisasi.5 yang ada dalam SDGs. Selama suatu target Prinsip dasar ekonomi syariah akan mendorong dapat membawa kepada kemaslahatan sosial, terwujudnya pertumbuhan yang seimbang maka target tersebut dapat dimasukan ke dalam baik dari sisi material, spriritual dan mencakup Maqashid Syariah.6 Pada akhirnya, aktivitas kelestarian alam. ekonomi syariah akan mendukung terhadap implementasi green economy sebagai upaya 2 United Nations Environment Programme (UNEP). dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi hijau (2011). Towards a Green Economy: Pathways to dalam mencapai SDGs sekaligus memelihara Sustainable Development and Poverty Eradication - A Maqashid Syariah. Synthesis for Policy Makers, available at: www.unep.org/ greeneconomy. 6 BAZNAS. (2017). Sebuah Kajian Zakat on SDGs, Peran Zakat dalam Sustainable Development Goals untuk 3 Kasztelan, Armand. (2017). Green Growth, Green Economy Pencapaian Maqashid Shariah. Jakarta: Pusat Kajian and Sustainable Development: Terminological and Strategis BAZNAS. Relational Discourse. Prague Economic Papers, Vol. 26 No. 4, pp. 487-499. 4 Arifin, A. M. (2013). “Islamic Eco-Ethics: Ideal Philosophical Base to Implement Green Economy in Indonesia”, MPRA Paper No. 61437. 5 Islam, M. M. (2004). “Toward a Green Earth: An Islamic Perspective”, Asian Affairs, Vol. 26 No. 4, pp. 44 -89. 24 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global





Bab 2 Sejalan dengan perekonomian nasional, ekonomi syariah tumbuh menguat pada Kinerja dan Prospek paruh awal 2021, sebelum kembali terhambat Ekonomi dan Keuangan dengan merebaknya varian delta pada Syariah Nasional triwulan III. Namun, di tengah merebaknya varian baru tersebut, ekonomi syariah yang diwakili oleh sektor unggulan Halal Value Chain, tetap tumbuh positif didorong kinerja sektor pertanian dan sektor makanan- minuman halal. Menjawab kebutuhan perkembangan usaha syariah tersebut, pembiayaan syariah baik di sektor Pemerintah maupun publik, juga terus tumbuh bahkan industri perbankan syariah tumbuh lebih tinggi dibandingkan perbankan secara total. Tidak hanya dari industri jasa keuangan, keuangan sosial dan integrasinya dengan keuangan komersial syariah, seperti CWLS dan wakaf produktif lainnya, sebagai alternatif sumber pembiayaan juga terus ikut berperan mendorong pemulihan. Perkembangan ini juga diperlihatkan oleh meningkatnya pangsa aktivitas usaha syariah terhadap perekonomian nasional. Sementara itu, pemahaman masyarakat akan ekonomi syariah meningkat, tercermin dari meningkatnya indeks literasi ekonomi syariah Indonesia. Pada 2022, sejalan dengan pemulihan ekonomi global dan meningkatnya permintaan domestik, ekonomi syariah nasional diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi dengan tetap didorong oleh kinerja sektor unggulan halal value chain. Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 27

2.1 Kinerja Ekonomi Syariah Nasional Perkembangan Sektor Prioritas Halal Value Chain PEN melalui stimulus kebijakan fiskal antara lain percepatan pembangunan lima destinasi pariwisata Kinerja ekonomi syariah nasional mampu berdaya super prioritas, pengembangan pariwisata dan tahan di tengah proses perbaikan ekonomi yang ekonomi kreatif, dan pemulihan pasar pariwisata dan terus berlanjut sepanjang tahun 2021. Perbaikan rebranding. kinerja ini tercermin dari pertumbuhan sektor prioritas halal value chain (HVC) selama triwulan Grafik 2.1. Pertumbuhan Sektor Prioritas HVC I sampai dengan triwulan III 2021 terus bergerak dalam fase recovery, sejalan dengan perbaikan Total Sektor HVC (4 Sektor Prioritas) pada ekonomi nasional (Grafik 2.1). Meskipun pada Pertumbuhan Aktivitas Usaha 4 Sektor HVC (yoy) (Skala kanan) triwulan I 2021 masih terkontraksi sebesar -0,20% Pertumbuhan Ekonomi Nasional (yoy) (Skala kanan) (yoy) yang perlahan membaik dibandingkan Pertanian (yoy) (Skala kanan) periode akhir tahun 2020. Pemulihan ini ditopang Makanan Halal (yoy) (Skala kanan) oleh kinerja sektor pertanian dan makanan halal Fesyen Muslim (yoy) (Skala kanan) yang konsisten tumbuh positif selama masa Pariwisata Ramah Muslim (yoy) (Skala kanan) pandemi. Pertumbuhan sektor pertanian didorong oleh peningkatan subsektor tanaman pangan, Triliun Rp Persen, yoy hortikultura, dan peternakan. 750 30 Pertumbuhan sektor pariwisata ramah muslim 700 20 (PRM) menunjukkan perbaikan kinerja selama periode pandemi, seiring dengan percepatan 650 10 program vaksinasi dalam memasuki tahap 600 0 kenormalan baru. Kinerja sektor PRM pada triwulan -10 II 2021 tercatat tumbuh positif sebesar 22,62% (yoy) yang menjadi sektor dengan pertumbuhan 550 -20 tertinggi dibanding sektor lainnya. Hal ini sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat yang 500 -30 juga berdampak pada peningkatan penggunaan I II III IV I II III IV I II III IV I II III angkutan penerbangan, kereta api, dan angkutan laut domestik. Meskipun sempat mengalami koreksi 2018 2019 2020 2021 tajam pada triwulan III 2021 yang disebabkan pengetatan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Sumber: BPS, Bank Indonesia, diolah Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di beberapa wilayah sebagai upaya mitigasi lonjakan kasus Pemulihan ekonomi syariah terus berlangsung varian delta, namun penurunan level PPKM pada sejalan dengan perekonomian nasional yang triwulan IV 2021 membuka geliat pariwisata domestik sempat tertahan oleh merebaknya varian delta dengan pelonggaran mobilitas yang terjadi di Covid-19, di tengah upaya pengendalian laju masyarakat. Hal tersebut memberikan harapan pandemi yang dilakukan Pemerintah dengan terjadinya rebound pada sektor ini pada akhir mendorong program vaksinasi Covid-19. 2021. Dalam upaya pemulihan sektor PRM di masa Pertumbuhan sektor prioritas HVC tumbuh positif pandemi, Pemerintah masih melanjutkan program pada triwulan II 2021 sebesar 4,19% (yoy) yang didorong oleh perbaikan kinerja di seluruh sektor HVC (Grafik 2.1). Sektor prioritas HVC pada triwulan III 2021 tercatat tumbuh sebesar 1,69% (yoy), meskipun mengalami perlambatan karena tingginya kasus baru Covid-19 dari varian delta, sehingga Pemerintah kembali menetapkan kebijakan PPKM level 4. Hal ini menyebabkan penurunan mobilitas hampir di seluruh wilayah Indonesia yang mengakibatkan perlambatan kegiatan ekonomi, utamanya di sektor PRM. Pertumbuhan ekonomi syariah tertinggi terjadi pada sektor makanan halal yang mencapai 3,49% (yoy), utamanya didorong peningkatan kinerja Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya. 28 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional

Pangsa sektor prioritas HVC terhadap Grafik 2.2. Perkembangan Pangsa Sektor Prioritas HVC terhadap perekonomian nasional terus meningkat di tengah pemulihan ekonomi nasional. Dalam lima PDB % tahun terakhir, kenaikan pangsa ekonomi syariah nasional utamanya didorong oleh sektor pertanian 26 dan makanan halal (Grafik 2.2). Peningkatan kontribusi sektor prioritas HVC ini seiring dengan 25,44 membaiknya permintaan pasar atas komoditas pangan selama pandemi. Hal ini didukung oleh 24,35 24,28 24,31 24,47 24,61 24,76 24,86 25 kebijakan pengembangan ekonomi syariah nasional yang semakin fokus di antaranya melalui 24 penerbitan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk 22,08 22,11 22,18 22 23 Halal. Sementara itu, penguatan ekosistem industri 22 halal nasional ditandai dengan pembentukan unit kerja Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) 21 oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang ditetapkan pada 23 Februari 2021 dan tertuang 20 dalam Peraturan Menteri Perindustrian nomor 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021* 7 tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Pengembangan sektor *Posisi akhir triwulan III 2021 prioritas HVC ini akan terus diperkuat seiring dengan potensi pasar halal global yang semakin tumbuh. Sumber: BPS, Bank Indonesia, diolah Proses akselerasi sektor unggulan ekonomi Grafik 2.3. Pangsa Sektor Prioritas HVC terhadap Total Sektor syariah sebagai upaya dalam mendorong Prioritas HVC pemulihan ekonomi nasional difokuskan pada sektor makanan halal dan fesyen muslim. Secara Pertanian Makanan Halal keseluruhan, pangsa sektor prioritas HVC menopang Fesyen Muslim Pariwisata Ramah Muslim 25% lebih dari ekonomi nasional. Sektor pertanian masih merupakan sektor dengan kontribusi % terbesar pada sektor unggulan HVC, diikuti oleh 100 sektor makanan halal, PRM, dan fesyen muslim (Grafik 2.3). Posisi sektor makanan halal dan fesyen 16,1 90 muslim Indonesia ditingkat global berdasarkan Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021 5,4 80 menempati peringkat teratas dibanding sektor lainnya. Dalam rangka optimalisasi potensi kedua 70 sektor tersebut, maka terus dilakukan sinergi dan 27,4 kolaborasi antar stakeholder melalui pelaksanaan business matching, business coaching, business 60 linkage, maupun penguatan kompetensi baik bagi pelaku usaha di industri halal maupun pelaku di 50 lembaga keuangan syariah. 40 30 51,1 20 10 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021* *Posisi akhir triwulan III 2021 Sumber: BPS, Bank Indonesia, diolah Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 29

Perkembangan Sertifikasi Halal penguatan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK), dan Gerakan 1 Juta Sertifikasi Halal Gratis bagi UMK Perkembangan sertifikasi halal dalam lima tahun Indonesia yang merupakan hasil kolaborasi dengan terakhir mengalami peningkatan didorong oleh Bank Indonesia dan Pemberdayaan Perempuan penguatan regulasi dan peranan digitalisasi. UMKM Indonesia (PPUMI). Perusahaan tersertifikasi halal didominasi oleh sektor makanan sebesar 90% lebih dibanding sektor Grafik 2.5. Perkembangan Jumlah Produk Tersertifikasi Halal lainnya (Grafik 2.4). Di samping itu, perusahaan tersertifikasi halal pada sektor farmasi dan sektor Sektor Makanan Sektor Fesyen kosmetik terus mengalami peningkatan setiap Sektor Farmasi Sektor Kosmetik tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 46,35% (sektor farmasi) dan 36,76% (sektor kosmetik). % Pertumbuhan yang progresif tersebut didorong 100 oleh adanya kewajiban sertifikat halal tahap kedua sejak 17 Oktober 2021 bagi produk obat-obatan, 16.844 98 kosmetik dan barang gunaan telah mendorong 96 para pelaku usaha. Selain itu, terbitnya PP No. 31 tahun 2021 turut mengakselerasi layanan sertifikasi 4.647 94 halal melalui sistem informasi halal (SiHalal) yang 92 dikembangkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), sehingga prosesnya bisa lebih 341 90 efisien, memperluas jangkauan aksesibilitas, juga 88 transparansi dan akurasi data layanan. 249.576 86 84 82 80 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021* *Posisi September 2021 Sumber: LPPOM MUI, diolah Grafik 2.4. Perkembangan Jumlah Perusahaan Bersertifikasi Halal Perkembangan Transaksi E-Commerce Produk Halal Sektor Makanan Sektor Fesyen Sektor Farmasi Sektor Kosmetik Pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas belanja dengan tren % berbelanja secara online yang terus meningkat. 100 Pada pertengahan 2021, volatilitas kasus Covid-19 mencapai puncaknya saat varian delta mulai 210 98 menyebar ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Hal tersebut memacu seluruh negara, termasuk 96 Indonesia, untuk mendorong percepatan vaksinasi 224 masal agar dapat memperlambat laju penyebaran varian tersebut. Implementasi kebijakan vaksinasi 94 yang dipadu dengan pemberlakuan PPKM level 4 14 dinilai cukup efektif untuk menjaga penanganan pandemi dalam lingkup yang masih terkontrol, 92 sehingga aktivitas mobilitas masyarakat secara bertahap mulai meningkat menjelang akhir 2021. 6.269 Tren serupa ditunjukkan oleh nominal transaksi 90 produk halal melalui e-commerce marketplace dengan preferensi masyarakat dalam melakukan 88 berbelanja secara online di masa pandemi yang terus meningkat. Sepanjang 2021, mulai Januari sampai 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021* dengan Oktober 2021, nominal transaksi produk halal mencapai Rp12,18 triliun (Grafik 2.6) atau meningkat *Posisi September 2021 62,22% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020. Lonjakan transaksi terjadi pada Mei 2021 Sumber: LPPOM MUI, diolah disebabkan adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri yang secara musiman merupakan salah satu periode Sertifikat halal akan memberikan value added puncak belanja masyarakat dalam tahun berjalan. dalam ekosistem industri halal guna memberikan jaminan kepastian kehalalan produk dan meningkatkan daya saing di tingkat global. Peningkatan jumlah produk tersertifikasi halal di seluruh sektor sejalan dengan kesadaran masyarakat terhadap produk halal yang terus tumbuh (Grafik 2.5). Perkembangan sertifikasi halal juga didorong atas kolaborasi dan sinergi antara BPJPH dengan berbagai Kementerian/Lembaga dan stakeholder terkait melalui berbagai program di antaranya Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) untuk membantu 30 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional

Miliar Rupiah Digitalisasi sektor keuangan berperan penting 2500 dalam proses pembayaran pada e-commerce marketplace. Sepanjang 2021, mulai Januari 2000 sampai dengan Oktober, uang elektronik (e-money) dan transfer bank menjadi dua metode 1500 pembayaran digital utama dalam transaksi produk halal di e-commerce dengan pangsa 2021 2020 masing-masing sebesar 49,71% dan 14,12% (Grafik 2.8). Terdapat beberapa tren yang menarik yaitu 1000 metode pembayaran uang elektronik mengalami pertumbuhan sebesar 88,98% dan metode 2019 pembayaran transfer bank mengalami penurunan sebesar 0,21%. Selain itu, hingga Oktober 2021 500 terdapat peningkatan pangsa metode pembayaran cash on delivery (CoD) atau tunai menjadi 0 16,72%. Promosi penggunaan uang elektronik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 oleh bank digital yang bekerja sama dengan e-commerce semakin mendorong masyarakat Sumber: Bank Indonesia untuk menggunakan metode pembayaran digital. Sebagai regulator yang mendukung digitalisasi Grafik 2.6. Nominal Transaksi Produk Halal Melalui E-Commerce sistem pembayaran nasional, Bank Indonesia telah Marketplace meluncurkan Bank Indonesia Fast Payment (BI- FAST) pada 21 Desember 2021 untuk melengkapi Transaksi produk yang diperdagangkan melalui infrastruktur sistem pembayaran dalam rangka platform e-commerce didominasi oleh produk mendukung transaksi pembayaran ritel yang lebih fesyen. Sepanjang 2021, sampai dengan Oktober cepat, mudah, murah, aman dan andal. 2021, transaksi produk halal ditopang oleh produk fesyen dengan pangsa pasar mencapai 91,93% Grafik 2.8. Metode Pembayaran Transaksi E-Commerce dari total nominal transaksi melalui e-commerce Marketplace (Grafik 2.7). Jumlah transaksi tersebut meningkat 5,30% dibandingkan tahun 2020. Kondisi tersebut CoD / Tunai Miliar Rupiah mengindikasikan bahwa penjualan produk fesyen Kartu Kredit / Debit Online 2500 muslim secara online mengalami perkembangan Kredit Tanpa Kartu yang jauh lebih pesat dibandingkan dengan e-Money 2000 penjualan secara offline. Panjangnya periode Kios / Minimarket pandemi yang memaksa masyarakat mengubah Transfer Bank 1500 perilaku berbelanja dan meningkatnya kepercayaan konsumen menjadi katalis utama dalam mendorong Lainnya peningkatan transaksi e-commerce sektor fesyen. Grafik 2.7. Pangsa Produk Halal Melalui E-Commerce Marketplace 1000 Berdasarkan Kategori Produk 0,45% 0,40% 1,20% 1,81% 1,66% 500 2,57% 0 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2019 2020 2021 Sumber: Bank Indonesia 91,93% Fashion Personal Care & Kosmetik Makanan dan Minuman Elektronik Otomotif & Aksesoris Buku & Alat Tulis Lainnya Sumber: Bank Indonesia Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 31


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook