Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore MODUL SD KELAS TINGGI 26 MARET 2018

MODUL SD KELAS TINGGI 26 MARET 2018

Published by Marjono, LBR, 2022-03-05 12:26:07

Description: MODUL SD KELAS TINGGI 26 MARET 2018

Search

Read the Text Version

p. Prosedur penilaian adalah adalah langkah-langkah penilaian yang dilakukan oleh pendidik. q. Teknik penilaian adalah cara yang digunakan oleh pendidik untuk melakukan penilaian dengan menggunakan berbagai bentuk instrumen penilaian. r. Instrumen penilaian adalah alat yang disusun dan digunakan untuk mengumpulkan dan mengolah informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. s. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi lulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. 2. Karakteristik Penilaian Penilaian dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Belajar Tuntas Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan substansi dan ketuntasan belajar dalam kurun waktu belajar. Pada kompetensi sikap (KI-1 dan KI-2), pemberian umpan balik dan pembinaan sikap dilakukan secara langsung ketika perilaku peserta didik tidak mencapai kriteria baik. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar pada KI-3 dan KI-4, perlu diberi kesempatan untuk perbaikan (remedial teaching), dan peserta didik tidak diperkenankan melanjutkan pembelajaran kompetensi selanjutnya sebelum kompetensi tersebut tuntas. Dalam belajar tuntas peserta didik diharapkan mencapai kriteria ketuntasan yang ditentukan. Kriteria ketuntasan dijadikan acuan oleh guru untuk mengetahui kompetensi yang sudah atau belum dikuasai peserta didik. b. Autentik Memandang penilaian dan pembelajaran sebagai dua hal yang saling berkaitan. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian autentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 93

c. Berkesinambungan Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian. d. Menggunakan bentuk penilaian yang bervariasi Penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan berbagai bentuk penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur atau dinilai. Berbagai bentuk penilaian yang dapat digunakan antara lain tes tertulis, tes lisan, penilaian produk, penilaian portofolio, unjuk kerja, projek, dan pengamatan atau observasi. e. Berdasarkan acuan kriteria Penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan acuan kriteria. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap ketuntasan yang ditetapkan. Idealnya, kriteria ketuntasan ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (sarana dan guru), dan karakteristik peserta didik. 3. Bentuk Penilaian Pendidikan Pihak yang berwenang untuk memberikan penilaian hasil belajar peserta didik dalam implementasi kurikulum 2013 terdiri atas 3 bagian, yaitu: a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik Penilaian ini menjadi tanggung jawab guru baik selama maupun setelah proses pembelajaran. Penilaian ini menitikberatkan pada pemantauan dan evalusi secara berkesinambungan atas pencapaian hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Guru harus mengetahui tingkat kemajuan siswa, kendala yang ditemui dalam belajar dan memberikan perbaikan (remidial maupun pengayaan) untuk dikaitkan dengan kriteria ketuntasan minimal. Bentuk penilaian yang dilakukan oleh pendidik meliputi: ulangan, pengamatan, penugasan, dll. b. Penilaian hasi belajar oleh satuan pendidikan Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas produk belajar agar memenuhi standar kompetensi lulusan semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan menjadi cermin yang efektif karena sekolah bisa melakukan evaluasi diri atas kelayakan, kelemahan, dan ketercapaian komponen yang MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 94

terdapat di dalamnya dengan standar pendidikan nasional maupun standar pelayanan minimal (SPM). Bentuk penilaian satuan pendidikan berupa ujian sekolah sebagai penentuan kelulusan dari satuan pendidikan. c. Penilaian hasi belajar oleh pemerintah Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Penilaian ini bertujuan sebagai pengendali, pengawasan, dan pemetaan pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu. Lebih lanjut, hasil dari penilaian oleh pemerintah (UN) digunakan sebagai pertimbangan seleksi masuk jenjang selanjutnya. 4. Prinsip Penilaian Prinsip yang harus dipegang dalam penilaian pembelajaran adalah: a. Sahih Artinya penilaian berdasarkan data yang mencerminkan atas kemampuan yang diukur sebenarnya b. Objektif Artinya berdasarkan prosedur dan krriteria yang jelas tidak dipengaruhi subjektivtas penilai c. Adil Artinya penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi,dan jender. d. Terpadu Artinya penilaian tidak bisa terpisahkan dari proses pembelajaran e. Terbuka Artinya prosedur, kriteria dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan f. Menyeluruh dan berkesinambungan Artinya penilaian mencangkup semua aspek kompetensi menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik g. Sistematis penilaian dilakukan berencana dan bertahap mengikuti langkah- baku h. Beracuan kriteria Berarti penilaian dilakukan berdasarkan pada ukura pencapaian kompetensi yang ditetapkan MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 95

i. Akuntabel Berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan baik segi mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasil. B. Jenis Penilaian 1. Penilaian Sikap Kemendikbud (2016) menjelaskan bahwa penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam aspek perilaku. Penilaian sikap juga dimaknai pengukuran unsur afektif (perasaan) yang terkait dengan kecenderungan berperilaku atau merespon sesuatu objek. Implementasi kurikulum 2013 lebih menekankan pembentukan aspek sikap daripada pengetahuan, hal ini memberikan porsi yang besar kepada guru untuk menguasai penilaian sikap secara cermat. Asek penilaian sikap yang diukur dalam kurikulum 2013 terdiri atas 2 bagian, yaitu sikap spiritual dan sikap sosial. Sikap spiritual (KI 1) merupakan kompetensi perilaku yang dikaitkan dengan tanggung jawab siswa sebagai makhluk tuhan YME, artinya fokus pada penilaian ketaatan dalam menjalankan ibadah. Contoh sikap spritual antara lain berdoa dan bersyukur atas nikmat yang diberikan tuhan. Sedangkan sikap sosial adalah kemampuan siswa dalam menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial adalah kehidupan sehari-hari. Contoh sikap sosial antara lain: jujur, disiplin, berani, kerjasama, peduli, tanggung jawab, santun, rasa ingin tahu, mandiri, kasih sayang dll. Guru merupakan penilai utama aspek sikap melalui kegiatan pengamatan/observasi dan catatan atas respon perilaku siswa yang muncul selama proses pembelajaran. Selain pengamatan langsung, penilaian sikap juga dilakukan dengan cara konfirmasi untuk penguatan melalui penilaian diri dan penilaian teman sebaya. Tahapan yang dilakukan guru dalam mengamati sikap/perilaku siswa adalah: a) Mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran b) Mencatat perilaku siswa dengan lembar observasi/pengamatan c) Menindak lanjuti hasil pengamatan d) Mendeskripsikan perilaku peserta didik a. Bentuk Penilaian Sikap 1) Observasi Observasi adalah penilaian sikap yang dilakukan secara langsung melalui pengamatan atas perubahan sikap yang terjadi dalam proses pembelajaran. Perubahan tingkah laku siswa diamati melalui instrumen pengamatan untuk MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 96

dibandingkan dengan kriteria/standar keberhasilan yang telah ditetapkan. Misal: untuk menilai kedisiplinan, maka guru harus mengamati perubahan perilaku siswa secara konsisten dengan indikator yang mencerminkan sikap disiplin diantaranya: (1) mengikuti peraturan, (2) tertib dalam melaksanakan tugas, (3) hadir di sekolah tepat waktu (4) masuk kelas tepat waktu, (5) memakai pakaian seragam lengkap dan rapi, (6) tertib mentaati peraturan sekolah (7) piket kebersihan kelas, (8) menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas/lingkungan sekolah, (9) mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu, (10) mengerjakan tugas/pekerjaan rumah dengan baik. Tabel 6.1: Contoh Instrumen Observasi Sikap No Aspek yang diamati Tanggal Catatan pendidik (disi indikator penilaian yang sudah muncul dan yang belum muncul) 1 Jujur 2 Disiplin 3 Tanggung jawab 4 Santun 5 Peduli 2) Catatan guru Catatan guru terhadap peserta didik merupakan hasil pengamatan guru tentang hal-hal yang menonjol atau yang kurang menjadi kebiasaan. Catatan guru dilakukan secara berkesinambungan oleh guru selama satu semester dan catatan tersebut diserahkan kepada guru kelas untuk dirangkum untuk penyusunan deskripsi dalam satu semester. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 97

Contoh Pengisian Jurnal Sikap Sosial (KI-2) Nama Sekolah : SD Bagimu Negeri Kelas/Semester : I/Semester I Tahun pelajaran : 2016/2017 No Waktu Nama Peserta Catatan pendidik Butir Tindak Lanjut 1 21/07/16 AroraDidik menemukan uang di lingkun- Sikap gan sekolah dan menyerah- Jujur Lukito kan kepada guru kelasnya 2 22/09/16 Arora Disiplin mengakui belum menyelesai- Jujur Lukito kan tugas karena tertidur 3 18/10/16 Arora Disiplin terlambat datang ke sekolah Percaya 4 13/11/16 Arora datang ke sekolah paling diri Lukito awal Santun 5 20/11/16 Arora Disiplin meminta maaf karena lupa Santun Lukito membawa alat-alat untuk menggambar Disiplin 6 10/12/16 Arora Percaya terlambat datang ke sekolah 7 12/12/16 Arora diri berbicara dengan lancar dan Disiplin lantang saat presentasi berbicara kasar saat temannya meminta tolong terlambat datang ke sekolah mengembalikan pensil temannya dengan cara dilempar terlambat datang ke sekolah mengajukan diri untuk lomba bernyanyi mewakili kelas IV terlambat datang ke sekolah Keterangan: Format di atas hanya sebagai contoh, satuan pendidikan dapat mengembangkan sesuai kebutuhan. 3) Penilaian diri Penilaian diri merupakan bentuk penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Penilaian persepsi diri dari peserta didik digunakan mencocokkan dengan kenyataan. Hasil penilaian persepsi diri peserta didik digunakan sebagai dasar bagi guru dalam melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut. Contoh instrumen penilaian diri adalah; MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 98

Contoh Format Penilaian Diri Peserta didik Nama : …………………………………. Kelas : …………………………………. Semester : …………………………………. Waktu penilaian : …………………………………. No. Pernyataan Ya Tidak 1 Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh 2 Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 3 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 4 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 5 Saya berperan aktif dalam kelompok 6 Saya menyerahkan tugas tepat waktu 7 Saya selalu membuat catatan hal yang saya anggap penting 8 Saya merasa menguasasi dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 9 Saya menghormati dan menghargai orang tua 10 Saya menghormati dan menghargai teman 11 Saya menghormati dan menghargai guru ………* 4) Penilaian teman sebaya Penilaian antarteman merupakan bentuk penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terhadap sikap dan perilaku keseharian antarteman. Penilaian antarpeserta didik digunakan untuk mencocokkan persepsi diri peserta didik dengan persepsi temannya serta kenyataan yang ada dan berfungsi sebagai alat konfirmasi terhadap penilaian yang dilakukan oleh guru. Hasil penilaian antarteman digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 99

Contoh Format Penilaian Antar teman. Nama teman yang dinilai : …………………………………. Nama penilai : …………………………………. Kelas : …………………………………. Semester : …………………………………. Waktu penilaian : …………………………………. No. Pernyataan Ya Tidak 1 Berperan aktif dalam kelompok 2 Menghormati dan menghargai pendapat orang lain 3 Tidak memaksakan kehendak/pendapatnya 4 Mau bekerja sama dalam kelompok 5 Mengerjakan tugas yang diberikan …..* Keterangan: Tanda * dapat ditambah sesuai dengan kondisi satuan pendidikan. 2. Penilaian Pengetahuan 1. Pengertian Uno (2009) mengungkap penilaian pengetahuan merupakan pengumpulan data aspek kognitif. Hal ini dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar pengetahuan (KI 3) semua mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui pencapaian penguasaan dimensi faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi dalam tingkatan berpikir. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut. a. Menyusun rencana penilaian b. Mengembangkan instrumen penilaian c. Melaksanankan penilaian d. Memanfaatkan hasil penilaian e. Melaporkan hasil pengamatan dalam bentuk angka dengan rentang 1-100 dan deskripsi pencapaian maupun kelemahan penguasaan kompetensi dasar dengan menggunakan kalimat yang memotivasi untuk belajar lanjut. 2. Bentuk Penilaian Pengetahuan Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, lisan, dan penugasan dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 100

akhir semester dengan menggunakan berbagai bentuk instrumen penilaian (pilihan ganda, isian, menjodohkan, uraian, benar salah). Gambar 6.1 Skema Penilaian Pengetahuan 1. Tes tertulis Bentuk tes tertulis meliputi pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan uraian. Langkah- langkah yang dilakukan untuk melakukan penilaian pengetahuan secara tertulis adalah: 1) Menentukan tujuan penilaian, misalnya: untuk ulangan harian, ulangan tengah semester, atau ulangan akhir semester. 2) Melakukan analisis KD sesuai dengan tujuan. Analisis KD dilakukan pada Tema, Subtema, dan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar semua kompetensi yang ingin dicapai dalam KD dapat terwakili dalam instrumen yang akan disusun. 3) Menyusun kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam penulisan soal. Kisi-kisi yang lengkap memiliki KD, materi, indikator soal, bentuk soal, jumlah soal, dan semua kriteria lain yang diperlukan dalam penyusunan soalnya. Kisi-kisi berbentuk format yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kisi-kisi untuk ulangan harian bisa lebih sederhana daripada kisi-kisi untuk ulangan tengah semester atau ulangan akhir semester. 4) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah penulisan soal. Soal-soal yang telah disusun kemudian dirakit untuk menjadi perangkat tes. Soal- MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 101

soal dikelompokkan berdasarkan mata pelajaran dan bentuk soalnya. Perangkat tes ini selanjutnya diberikan kepada peserta didik untuk dijawab atau diselesaikan. 5) Melakukan penskoran berdasarkan pedoman penskoran, dan kemudian guru menganalisis hasil ulangan peserta didik untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik. Melalui analisis ini pendidik akan mendapatkan informasi yang digunakan untuk menentukan perlu tidaknya remedial atau pengayaan. 2. Lisan Tes lisan merupakan bentuk penilaian pengetahuan yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan, kuis, perintah, penugasan yang harus dijawab secara saat itu juga secara lisan. Hal ini bertujuan mengukur pemahaman terhadap materi, konsentrasi, kemampuan komunikasi, berani berpendapat. Contoh penilaian secara lisan adalah: Tabel 6.2: Instrumen Tes Lisan Kompetensi Dasar Tema/Sub Tema Butir Soal PPKn 3.4 Mengenal arti Kegiatanku/Kegiatan (Kepada peserta didik diperlihatkan 2 buah bersatu dalam Siang Hari gambar, yaitu gambar kegiatan siang hari keberagaman di dan kegiatan malam hari) rumah dan 1. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang sekolah dilakukan pada siang hari 2. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada malam hari 3. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan menfasilitasi peserta didik meningkatkan pengetahuan. penugasan yang diberikan dapat diselesaikan secara individu maupun kelompok dan bisa memanfaatkan benda- benda di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitar. Instrumen penugasan merupakan pemberian tugas kepada peserta didik sebagai penguatan materi yang sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari sebagai bentuk stimulus pada peserta didik. Contoh penugasan untuk menilai kompetensi pengetahuan: MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 102

Tabel 6.3: Instrumen Tes Tertulis Kompetensi Dasar Tema/ Butir Soal Sub Tema Bahasa Indonesia 3.4 Mengenal teks cerita Aku dan teman baru Tuliskan secara lengkap nama- diri/personal tentang nama orang yang ada di keluarga secara mandiri rumahmu! dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian. 3. Penilaian Aspek Keterampilan 1. Pengertian Penilaian keterampilan adalah kegiatan mengukur tingkat pencapaian psikomotorik dalam pembelajaran. Penilaian keterampilan mencerminkan kemampuan mengaplikasikan penguasaan kompetensi dasar ke dalam tindakan sehari-hari (aplikatif). Permendikbud nomor 23 tahun 2016 telah mencantumkan tahapan dalam penilaian keterampilan adalah: a) Menyusun perencanaan penilaian b) Mengembangkan instrumen penilaian c) Melaksanakan penilaian d) Memanfaatkan hasil penilaian e) Melaporkan hasil penilaian daam bentuk angka 1-100 dan deskripsi Skema penilaian keterampilan adalah sebagai berikut: Gambar 6.2 Skema Penilaian Keterampilan MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 103

2. Bentuk Penilaian Keterampilan Penilaian aspek keterampilan dilakukan secara bersamaan dengan aspek pengetahuan karena keduanya selalu melekat dalam kompetensi dasar. Aspek keterampilan (KI 4) bersanding dengan aspek pengetahuan (KI 3) sebagai bagian dari penguasaan kompetensi secara menyeluruh, artinya siswa tidak hanya diharapkan mengetahui materi secara subtansi saja, tetapi juga harus mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk penilaian keterampilan dalam kurikulum 2013 antara lain: a. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja adalah penilaian yang menuntut peserta didik untuk terampil mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks sesuai yang diinginkan. Penilaian kinerja menekankan proses atau produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut penilaian praktik seperti praktik melukis, menyanyi, memasak sedangkan penilaian yang berorientasi pada produk disebut penilaian produk seperti hasta karya, lukisan, prakarya dll. contoh instrumen penilaian kinerja adalah: Penilaian Kinerja Menggambar Bentuk Segiempat Berwarna Kelas / Semester : I/1 Tema / Sub Tema : Diriku / Aku dan Teman Baru Pembelajaran :3 Tabel 6.4 Contoh Rubrik Penilaian Keterampilan No Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Aspek 432 1 1 Hasil gambar Bentuk dasar Bentuk dasar Bentuk dasar Belum mampu terlihat dan terlihat dan tidak terlihat membuat ada variasi tidak ada dan tidak ada gambar dari gambar variasi variasi bentuk persegi gambar atau gambar panjang sebaliknya 2 Jumlah warna Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan empat warna tiga warna dua warna satu warna atau lebih atau lebih atau lebih atau lebih 3 Kerapian Warna serasi, Warna tidak Warna Warna garis tidak keluar keluar garis gambar gambar keluar garis dan dan gambar keluar garis dan kurang bersihl kurang bersih dan bersih bersih MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 104

Tabel 6.5 : Contoh Format Penilaian Keterampilan Aspek yang Dinilai No. Nama Hasil Gambar Jumlah Warna Kerapian 1 Fani 43214321432 1 2 Ali √ 3 Nisa √ √√ √√ √√√ Nilai: Fani = (2+2+4)/12 x 100 = 67. Ali = (2+3+1)/12 x 100 = 50. Nisa = (4+4+4)/12 x 100 = 100. Deskripsi: - Fani dalam hal menggambar segiempat berwarna sangat baik dalam kerapian dan perlu pembimbingan dalam hasil dan warna gambar - Ali dalam hal menggambar segiempat berwarna baik dalam jumlah warna dan perlu pembimbingan dalam hasil dan kerapian - Nisa dalam hal menggambar segiempat berwarna sangat baik dalam hasil gambar, warna gambar, dan kerapian b. Penilaian Proyek Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Tahapan dalam penilaian proyek diakukan secara menyeluruh dimulai perencanaan (persiapan), pengumpulan data, pengolahan dan pelaporan. Contoh instrumen penilaian Proyek adalah sebagai berikut. Nama Projek : Membuat Kolase Kelas/Semester : I/1 Tema : 2. Kegemaranku Subtema : 3. Gemar Menggambar MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 105

Tabel 6.6 : Contoh Rubrik Penilaian Hasil/Produk Membuat Kolase Sangat Baik Cukup Perlu No Kriteria /Aspek Baik Bimbingan 43 2 1 Rangkaian kolase Rangkaian kolase Rangkaian kolase ditempel pada ditempel kurang 1. Luas bidang ditempel setengah atau dari setengah pola Belum mampu penempelan pada lebih pola gambar gambar menempel seluruh pola gambar Pola mengguntin 2. Kerapian dalam g terlihat Pola menggunting Pola menggunting Belum mampu menggunting halus dan terlihat halus dan terlihat kasar dan menggunting dan menempel tidakterdap terdapat bekas terdapat bekas dan menempel at bekas lem di sekitar lem di sekitar lem di bidang bidang sekitar penempelan penempelan bidang penempela n 3. Kombinasi Menggunak Menggunakan Menggunakan Menggunakan Warna an kombinasi 3 kombinasi 2 kombinasi 1 kombinasi warna warna warna 4 warna atau lebih Lembar Penilaian Membuat Kolase Perencanaan Proses Pembuatan Hasil/Produk Membuat Teknik Keselamata Luas Bidang Kerapian Kombinasi Desain/Pola Pembuatan n dan Penempelan Warna No Nama Gambar Kebersihan SB B C PB SB B C PB SB B C PB SB B C PB SB B C PB SB B C PB 43 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 Fani √ √ √√ √√ 2 Ali 3 Nisa √ √ √√ √ √ √ √√ √√√ Nilai: Fani = (4+3+3+4+1+4)/24 x 100 = 79. 106 MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS

c. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio adalah inventarisasi berbagai dokumen penilaian, penghargaan, karya peserta didik yang mencerminkan perkembangan peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian portofolio antara lain: 1) Karya asli peserta 2) Saling percaya antara pendidik dan peserta didik 3) Kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik 4) Penilaian dari proses dan hasil 5) Kesesuaian dengan kompetensi pada kurikulum Contoh bentuk penialian portofolio adalah: Lembar Kerja 6.1 Buatlah instrumen penilaian sikap disertai dengan deskripsi indikator penilaian dan dilengkap dengan skala penilaiannya (pilih salah satu sikap misalnya: Jujur, berani, mandiri dsb) MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 107

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Kemendikbud. 2013. Konsep Pendekatan Scientific Kurikulum 2013. Jakarta Kemendikbud. 2015. Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Raport SD.Jakarta Kemendikbud. 2016. Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar. Jakarta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah Uno, H. B. 2012. Assesment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 108

MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 109

I. Tujuan Mata Diklat Penyusunan RPP dimaksud untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada para guru dalam penyusunan RPP Tematik SD. Penyusunan RPP Tematik sangat dibutuhkan oleh peserta diklatdalam proses pembelajaran di kelas. Perencanaan pembelajaran yang matang dan tersistem akan menghasilkan sebuah proses yang lebih menarik dan berkualitas baik itu bagi peserta diklat maupun bagi peserta didik. II. Indikator Pencapaian 2. Guru mampu menyusun RPP yang menguatkan karakter siswa, kemampuan literasi, serta pengembangan kompetensi abad 21 terutama 4C dan keterampilan berpikir tingkat tingi (HOTS) sesuai dengan Kurikulum 2013. 3. Guru mampu merencanakan program/aktivitas pembelajaran dengan mensinergikan tiga pusat pendidikan (sekolah, keluarga, masyarakat) dan tiga jalur pendidikan (formal, informal, nonformal) dengan menggali dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekitarnya. III. Uraian Materi 1. Komponen RPP merujuk pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016, terdiri atas: a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema; c. kelas/semester; d. materi pokok; e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 110

pembelajaran agar siswa mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan KD yang akan dicapai; h. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; i. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; j. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; k. penilaian hasil pembelajaran. e. Prinsip - Prinsip Penyusunan RPP Mekanisme pelaksanaan pembelajaran mencakup perencanaan, pelaksanaan (termasuk didalamnya kegiatan evaluasi), dan pertimbangan daya dukung. Tahap pertama, perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Penguatan karakter siswa melalui PPK berbasis kelas, berbasis budaya sekolah dan berbasis masyarakat diperkaya dengan literasi, kompetensi abad 21 (4C) dan HOTS. Integrasi ini dapat dilakukan pada indikator, tujuan, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup maupun penilaian. b. Perbedaan individual siswa antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa. c. Partisipasi aktif siswa. d. Berpusat pada siswa untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. e. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 111

f. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. g. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. h. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. i. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan f. Langkah – langkah Penyusunan RPP a. Mengkaji silabus tematik meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar. b. Merumuskan indikator pencapaian KD. c. Merumuskan tujuan pembelajaran. d. Mengembangkan materi pembelajaran. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran (buku siswa) dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial. e. Menjabarkan kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi siswa dan satuan guruan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar. f. Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada silabus. Selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. g. Mengembangkan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 112

h. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian. i. Menentukan Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar disesuaikan dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran. g. Contoh Format RPP Tematik Terpadu RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK TERPADU Sekolah : .................................. Kelas/Semester : .................................. Tema : .................................. Subtema : .................................. Pembelajaran ke : .................................. Alokasi Waktu : .................................. A. Kompetensi Inti (KI) 1. .............................................................................................................. 2. .............................................................................................................. 3. .............................................................................................................. 4. .............................................................................................................. Dicuplik dari Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 atau Buku Guru B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi *) PPKn Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1.................................................................. - 2.1.................................................................. - MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 113

3.1.................................................................. .................................................................................... 4.1................................................................. ................................................................................... Bahasa Indonesia Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar ................................................................................... .................................................................................. 3.1........................................................…….. 4.1................................................................. SBdP Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1..................................................... 4.1.................................................. ........................................................ ......................................................... *) : Dituliskan KD pada KI -3 dan KD pada KI – 4 dari seluruh muatan pelajaran yang ada dalam pemetaan setiap pembelajaran. Khusus untuk Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn, dituliskan KD pada KI – 1, KD pada KI – 2, KD pada KI-3 dan KD pada KI - 4. • Indikator KD pada KI-3 dan KD pada KI-4 dikembangkan oleh guru. C. Tujuan Pembelajaran • Tujuan pembelajaran ditambahkan pada komponen RPP Tematik Terpadu karena berfungsi untuk memandu guru dalam mengaitkan berbagai konsep muatan mata pelajaran melalui berbagai aktivitas pembelajaran. • Tujuan pembelajaran memuat proses dan hasil pembelajaran. • Tujuan pembelajaran diupayakan memuat A (audience) yakni siswa, B (behavior) atau kemampuan yang akan dicapai, C (condition) atau MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 114

aktivitas yang akan dilakukan, dan D (degree) atau tingkatan/perilaku yang diharapkan. • Pada tujuan pembelajaran ditambahkan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan ruang lingkup KD/Indikator atau aktivitas pembelajaran yang direncanakan. Penambahan nilai karakter tersebut, didasarkan pada kebutuhan pembelajaran dan tidak terkesan dipaksakan. D. Materi Pembelajaran • Materi pelajaran dapat berasal dari buku siswa dan buku guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar. • Materi pembelajaran pada RPP bisa memuat pokok-pokok materi pembelajaran. E. Metode Pembelajaran • Dituliskan metode belajar aktif yang akan digunakan F. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan • Merupakan kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. • Integrasikan kegiatan-kegiatan yang dapat menguatan karakter peserta didik. 2. Kegiatan Inti Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam kegiatan inti adalah melatih peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir saintifik, yaitu : • Mengamati MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 115

• Menanya • Mengumpulkan informasi/mencoba • Menalar/mengasosiasi • Mengomunikasikan Pendekatan yang digunakan bisa memilih misalnya Pembelajaran Kontekstual atau Saintifik. Dengan demikian pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar t e r s e b u t tidak harus berurutan tergantung pendekatan yang dipilih sesuai dengan cakupan muatan pembelajaran. Setiap langkah pembelajaran dapat menggunakan berbagai metode dan teknik pembelajaran. Tambahkan kegiatan-kegiatan yang dapat menguatkan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah dan PPK berbasis masyarakat dengan penguatan literasi, kompetensi abad 21 (khususnya 4C) dan HOTS berada didalamnya. 3. Kegiatan Penutup Merupakan kegiatan akhir pembelajaran berupa membuat rangkuman/simpulan, melakukan refleksi, melakukan penilaian dan merencanakan tindak lanjut pembelajaran. Pada tahap ini perlu ditutup dengan kegiatan yang bisa menanamkan nilai-nilai karakter misalnya berdoa, mengafirmasi keberhasilan, menyanyikan lagu- lagu nasional, lagu-lagu daerah atau membaca puisi, dan merapikan kembali peralatan-peralatan milik pribadi atau yang ada di sekitar. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 116

• Secara khusus, pada saat melakukan refleksi, rencanakanlah kegiatan yang dapat mendorong peserta didik untuk memahami nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam pembelajaran. • Untuk rencana tindak lanjut, sebagai alternatif, peserta didik dapat diberikan penugasan untuk menguatkan karakter melalui kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan bersama keluarga di rumah atau lingkungan masyarakat. G. Penilaian 1. J e n i s d a n Teknik penilaian 2. Instrumen penilaian 3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran H. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar 1. Media/alat 2. Bahan 3. Sumber Belajar Catatan: Komponen RPP tersebut di atas bersifat minimal, artinya setiap satuan pendidikan diberikan peluang untuk menambah komponen lain, selama komponen tersebut memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 117

5. Contoh RPP Tematik Terpadu Kelas IV RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK TERPADU Sekolah : SD Nusantara Kelas/Semester : IV/1 (satu) Tema : 1. Indahnya Kebersamaan Subtema : 1. Keberagaman Budaya Bangsaku Pembelajaran ke : 1 Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (1 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1. Mencermati gagasan pokok dan 1.1.1. Mengidentifikasi gagasan gagasan pendukung yang pokok dan gagasan diperoleh dari teks lisan, tulis, pendukung setiap paragraf atau visual. dari teks tulis. 4.1. Menata informasi yang didapat 4.1.1. Menyajikan gagasan utama dari teks berdasarkan dan gagasan pendukung keterhubungan antar gagasan ke setiap paragraf dari teks tulis dalam kerangka tulisan. dalam bentuk peta pikiran. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 118

IPS Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1.2. Mengidentifikasi keragaman 3.2.1. Menyebutkan keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, budaya, etnis, dan agama dan agama di provinsi setempat dari teman-teman di kelas sebagai identitas bangsa sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya Indonesia dengan lengkap dengan karakteristik ruang 4.2.1. Mengomunikasikan 4.2. Menyajikan hasil identifikasi keragaman budaya, etnis, dan mengenai keragaman sosial, agama teman di kelas sebagai ekonomi, budaya, etnis, dan identitas bangsa Indonesia agama di provinsi setempat secara lisan dan tulisan sebagai identitas bangsa dengan sistematis Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik ruang IPA Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6. Menerapkan sifat-sifat bunyi dan 3.6.1. Menjelaskan cara keterkaitannya dengan indera menghasilkan bunyi dari pendengaran. beragam benda di sekitar dengan lengkap. 4.6. Menyajikan laporan hasil 4.6.1. Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat pengamatan tentang cara bunyi. menghasilkan bunyi dari beragam benda di sekitar dengan sistematis. C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah membaca teks tentang keragaman budaya, siswa mampu mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan pendukung di setiap paragraf dari teks tersebut dengan mandiri. 2. Setelah membaca teks tentang keragaman budaya, siswa mampu menyajikan gagasan pokok dan gagasan pendukung di setiap paragraf dari teks tersebut dalam bentuk peta pikiran dengan teliti. 3. Setelah wawancara sederhana, siswa mampu menyebutkan keragaman budaya, etnis, dan agama dari teman-teman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia dengan tepat. 4. Setelah diskusi, siswa mampu mengomunikasikan keragaman budaya, etnis, dan agama teman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia secara lisan dengan percaya diri dan tulisan dengan sistematis. 5. Setelah eksplorasi, siswa mampu menjelaskan cara menghasilkan bunyi dari beragam benda di sekitar dengan lengkap. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 119

6. Setelah eksplorasi dan diskusi, siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan tentang cara menghasilkan bunyi dari beragam benda di sekitar dengan teliti. 7. Selama belajar, siswa dapat membaca dan menggunakan elemen teks/visual untuk memahami bacaan atau konsep yang disajikan dalam bacaan. 8. Setelah membaca atau mengikuti pembelajaran, siswa dapat memberikan respon terhadap bacaan atau materi pembelajaran secara verbal dan tulisan. D. Materi Pembelajaran. 1. Gagasan pokok dan gagasan pendukung pada sebuah paragraf. 2. Keberagaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama Bangsa Indonesia. 3. Sifat-sifat bunyi. E. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, peta pikiran, wawancara dan percobaan. F. Langkah-langkah Pembelajaran , Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan 30 menit mengecek kehadiran siswa. 2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa. (Untuk menyegarkan suasana, guru dapat menanyakan tanggal hari ini. Misalnya tanggal 17, Maka mintalah siswa dengan nomor absen 17 untuk memimpin doa). 3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan penguatan tentang sikap syukur. 4. Salam PPK atau tepuk PPK atau mars PPK. 5. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat kebangsaan. 6. Mintalah siswa untuk memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas. Lakukan operasi semut jika kelas masih kurang rapi. 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan, manfaat dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. 8. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap syukur, kerja sama, teliti dan percaya diri yang akan dikembangkan dalam pembelajaran. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 120

Kegiatan Deskripsi Alokasi Kegiatan inti Waktu 9. Pembiasaan membaca nyaring 15 menit (Catatan : akan lebih baik jika Guru membacakan buku cerita rakyat, atau buku lain yang sesuai dengan materi). a. Sebelum membacakan buku, guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: - apa yang tergambar pada sampul buku? - apa judul buku? - kira-kira buku ini menceritakan apa? - pernahkah kamu membaca judul seperti itu? - apa saja yang kamu ingin ketahui dari buku ini? b. Pada saat membaca, guru menunjukkan ekspresi dan intonasi yang sesuai. Siswa menyimak dengan seksama. c. Setelah guru membacakan buku, siswa diminta membuat peta cerita/mind map. 10. Menyegarkan suasana kembali dengan menyanyikan Lagu Ampar-ampar Pisang, atau lagu daerah setempat. Berikan penguatan bahwa negara kita kaya akan lagu daerah. 1. Sebelum memulai pembelajaran, guru 165 menempelkan gambar seorang anak Bali yang menit memakai baju tradisional. Di belakang anak ada rumah tradisional Bali. Siswa diminta mengamati. 2. Siswa difasilitasi untuk mengajukan pertanyaan terkait gambar yang diamati. 3. Siswa diajak berdiskusi tentang pakaian adat, rumah tradisional dan makanan daerah. 4. Siswa menyimak penjelasan guru, bahwa hari ini akan mempelajari budaya Indonesia. 5. Siswa diajak berdiskusi tentang keragaman budaya Indonesia. Guru dapat mengajukan pertanyaan pembuka, asal suku para siswa (misalnya, Suku Jawa, Sunda, Minang, dst). 6. Siswa berpasangan saling mendiskusikan asal suku masing-masing. Jika mayoritas siswa berasal dari suku yang sama, siswa diminta untuk menceritakan 1 suku yang mereka ketahui. 7. Hasil diskusi dibahas dan disimpulkan secara klasikal. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 121

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu 8. Siswa dibagi dalam kelompok dengan 3-4 anggota. Mintalah setiap kelompok untuk membaca teks ‘Pawai Budaya’ pada Buku Siswa (BS) Tema 1, Subtema 1, Pembelajaran 1, halaman 1-2. Mintalah siswa untuk menandai paragraf dengan nomor 1 s/d 5. 9. Siswa difasilitasi untuk mendiskusikan sikap yang harus ditunjukkan dalam bekerja kelompok. 10. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi tentang isi paragraf 1. 11. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Siswa yang lain diminta memberikan tanggapan. Kelompok melakukan perbaikan atas masukan siswa yang lain. 12. Lakukan hal yang sama untuk paragraf 2. 13. Siswa menyimak penjelasan guru tentang gagasan pokok dan gagasan pendukung sebuah paragraf. 14. Siswa bersama guru mendiskusikan kata-kata sulit yang terdapat dalam paragraf. 15. Siswa melanjutkan aktivitas secara mandiri dengan menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dari paragraf 3, 4, 5 dalam bentuk peta pikiran, sebagaimana bentuk peta pikiran pada BS halaman 4, 5, dan 6. 16. Selama siswa melakukan aktivitas membuat peta pikiran. Guru dapat berkeliling untuk memberikan penguatan. Peta pikiran dapat dinilai dengan rubrik. 17. Siswa kembali diingatkan pada kegiatan di awal pembelajaran tentang keragaman suku dari teman-teman di kelas. 18. Setiap siswa diminta untuk mencari informasi dengan cara mewawancarai paling sedikit 5 teman di kelas atau lintas kelas. 19. Selama siswa melakukan wawancara, guru dapat melakukan pendampingan, sekaligus memastikan siswa bersikap sopan, berbahasa santun, dan saling menghargai saat wawancara berlangsung. 20. Hasil wawancara dituangkan dalam tabel pada BS halaman 8. 21. Siswa menyimak penguatan yang disampaikan guru tentang pentingnya sikap saling menghargai keragaman budaya, suku, dan agama, serta menjadikan keragaman tersebut sebagai identitas bangsa Indonesia. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 122

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu 22. Setelah mengisi tabel. Aktivitas dilanjutkan dengan mengisi pertanyaan sebagaimana pada BS halaman 8. 23. Siswa menyimak penguatan guru tentang sikap syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa tentang keberagaman bangsa Indonesia. 24. Kegiatan dilanjutkan dengan meminta siswa menuliskan pada kolom BS halaman 9 tentang contoh sikap saling menghargai keberagaman dan yang tidak menghargai keberagaman. 25. Siswa saling mendiskusikan tugas yang telah diselesaikan. 26. Segarkan suasana dengan ice breaking : Tepuk Cek Bum. Prosedurnya : Guru Siswa Guru menyebutkan ‘Cek’ bertepuk tangan 1 X Guru menyebutkan ‘Bum’ menepuk paha 1 X Cek, cek, bum bertepuk tangan 2 X, menepuk paha 1 X Variasikan ucapan, misal: cek, bum, bum, cek, dan sebagainya. 27. Siswa diajak berdiskusi, mengapa sebuah tepukan dapat kita dengar?. Guru memberikan penguatan tentang sifat-sifat bunyi. 28. Siswa membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. Siswa mengamati gambar dan membaca teks tentang berbagai alat musik tradisional yang ada di buku siswa serta mengisi tabel pada halaman 11. 29. Siswa melakukan eksplorasi menggunakan benda- benda yang terdapat di sekitar kelas. 30. Setiap siswa diminta mengambil 5 benda yang ada di sekitar kelas, yang menghasilkan bunyi yang berbeda. Guru dapmenyiapkan beragam benda yang menghasilkan bunyi dengan cara berbeda, seperti peluit (ditiup) , dua tutup panci (dipukul), sendok dan botol kaca (dipukul), kantong plastik (diremas), botol plastik diisi benda-benda kecil (digoyangkan), dan sebagainya. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 123

Kegiatan Deskripsi Alokasi Jika jumlah benda terbatas, setiap siswa dapat Waktu mengambil dua benda, yang kemudian akan digunakan secara bergantian. 31. Siswa diminta membunyikan benda-benda tersebut. 32. Siswa diminta menuliskan hasil temuan mereka pada tabel. No Benda Cara Membunyikan 1 2 3 4 27. Siswa dibimbing untuk merumuskan permasalahan. 28. Permasalahan dirumuskan dalam pertanyaan, misalnya (1) mengapa alat musik tradisional berbunyi ketika dimainkan?, (2) mengapa peralatan seperti panci, piring, peluit, dan sendok dapat dibunyikan dengan perlakuan tertentu? 29. Siswa membuat dugaan jawaban atas pertanyaan tersebut. 30. Siswa dengan dibimbing guru, mencari informasi untuk menyakinkan dugaannya, misalnya dengan membaca berbagai buku sumber. Guru dapat mengarahkan siswa dengan pertanyaan- pertanyaan yang jawabannya dapat mengantarkan siswa untuk meyakinkan jawabannya. 31. Siswa mencatat informasi yang diperolehnya. Siswa mencocokkan informasi yang diperoleh dengan percobaan yang dilakukannya. Misalnya, bunyi terjadi karena ada sesuatu yang digetarkan pada benda tersebut. 32. Siswa mendiskusikan hasil temuannya dalam kelompok dengan kelompok lain. 33. Siswa menyimpulkan dugaannya berdasarkan percobaan yang dilakukan. 34. Siswa menyimak penguatan guru atas hasil percobaan mengenai proses terjadinya bunyi. 35. Selanjutnya, setiap kelompok diminta untuk menciptakan satu kombinasi bunyi dari beragam benda dan menampilkan hasil karya kombinasi bunyi secara bergantian. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 124

Kegiatan Deskripsi Alokasi Penutup Waktu 36. Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat di BS halaman 14 dan 15 berdasarkan hasil kerja sama mereka dalam menciptakan kombinasi bunyi. 37. Siswa menyimak penguatan guru bahwa dalam kehidupan sehari-hari, banyak perbedaan yang kita temui, mulai dari perbedaan agama, suku, ras, hingga warna kulit. Sebagaimana halnya sebuah permainan musik yang terdiri atas berbagai alat, kehidupan nyata yang penuh dengan perbedaan pun dapat berdampingan dengan baik, asalkan setiap orang dapat saling menghargai keberagaman. 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas 15 Menit pembelajaran yang telah berlangsung ; - Apa saja yang telah dipahami siswa? - Apa yang belum dipahami siswa? - Bagaimana perasaan selama pembelajaran? 2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Termasuk menyampaikan kegiatan bersama orangtua, yaitu : meminta orangtua untuk menceritakan pengalaman menghargai perbedaan di lingkungan sekitar rumah dan menceritakan hasilnya kepada guru. 4. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya sikap syukur, kerja sama, percaya diri dan teliti. 5. Siswa menyanyikan lagu ‘Dari Sabang sampai Merauke’ 6. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga kebersihan kelas. 7. Untuk tetap menumbuhkan keceriaan, siswa melakukan tepuk gemuruh. Siswa diminta tepuk tangan dengan volume mengikuti gerakan tangan guru. Ketika posisi tangan guru di bawah, siswa tepuk tangan pelan. Ketika gerakan tangan guru semakin ke atas, suara tepukan semakin kencang. 8. Salam PPK atau tepuk PPK atau mars PPK. 9. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang siswa. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 125

G. Penilaian 1. Sikap Teknik : Observasi Instrumen : Format Penilaian Sikap (Jurnal) No. Tanggal Nama Siswa Catatan Butir Tindak Perilaku Sikap Lanjut 1. 2. 3. Dst 2. Pengetahuan Teknik : Tes tertulis. Instrumen : Soal uraian. Muatan Kompetensi Dasar Teknik Bentuk Bahasa 3.1. Penilaian Instrumen Indonesia Mengidentifikasi gagasan Tes tertulis Soal uraian IPS 3.2. pokok dan gagasan Tes tertulis Soal isian IPA 3.6. pendukung setiap paragraf dari teks tulis. Tes tertulis Soal uraian Menyebutkan keragaman budaya, etnis, dan agama dari teman-teman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia dengan lengkap. Menjelaskan cara menghasilkan bunyi dari beragam benda di sekitar dengan lengkap. 3. Keterampilan Teknik : Produk. Instrumen : Rubrik penilaian. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 126

a. Bahasa Indonesia Tugas siswa menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dari setiap paragraf dinilai menggunakan rubrik : Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu (4) (3) (2) Pendampingan Gagasan Menemukan Menemukan Menemukan (1) pokok Gagasan pokok sebagian sebagian Belum dapat pada semua besar kecil menemukan Gagasan paragraf gagasan gagasan gagasan pokok Pendukung dengan pokok pokok benar pada semua pada semua Belum dapat Penyajian paragraf paragraf menemukan gagasan pokok Menemukan dengan dengan gagasan dan gagasan gagasan benar benar pendukung pendukukung pendukung Menemukan dalam peta pada Menemukan sebagian pikiran semua paragraf sebagian kecil gagasan dengan benar besar pendukung gagasan pada Menyajikan pendukung semua seluruh pada paragraf gagasan pokok semua dengan dan gagasan paragraf benar pendukung dengan dalam peta benar Menyajikan Belum dapat pikiran dengan menyajikan tepat Menyajikan sebagian gagasan pokok sebagian kecil dan gagasan besar gagasan pendukung gagasan pokok dalam peta pokok pikiran dan gagasan dan gagasan pendukung pendukung dalam peta dalam peta pikiran pikiran dengan tepat dengan tepat. b. IPS Tugas siswa menemukan dan menuliskan informasi tentang keragaman budaya, etnis, dan agama serta mengomunikasikannya dinilai menggunakan rubrik : Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu (4) (3) (2) Pendampingan Informasi Menuliskan Menuliskan Menuliskan (1) tentang informasi sebagian sebagian kecil keragaman tentang besar Belum dapat menuliskan MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 127

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu budaya, (4) (3) (2) Pendampingan etnis, dan agama. keragaman informasi informasi (1) budaya, etnis, tentang tentang dan agama keragaman keragaman informasi teman-teman budaya, etnis, budaya, etnis, tentang di kelas dan agama dan agama keragaman berdasarkan teman-teman teman-teman budaya, etnis, hasil di kelas di kelas dan agama wawancara berdasarkan berdasarkan teman-teman dengan hasil hasil di kelas lengkap. wawancara wawancara berdasarkan cukup kurang hasil lengkap lengkap wawancara Komunikasi Mengomunikas Mengomunika Mengomunika Belum dapat lisan i-kan -sikan secara -sikan Mengomuni- tentang secara lisan lisan secara lisan kasikan keragaman tentang sebagian sebagian kecil secara lisan budaya, keragaman besar keragaman tentang etnis, budaya, etnis, keragaman budaya, etnis, keragaman dan agama dan agama budaya, etnis, dan agama budaya, etnis, teman-teman dan agama teman-teman dan agama berdasarkan teman-teman berdasarkan teman-teman hasil berdasarkan hasil berdasarkan wawancara hasil wawancara hasil dengan wawancara kurang wawancara sistematis cukup sistematis sistematis c. IPA Tugas siswa menjelaskan dan menyajikan laporan pengamatan tentang cara menghasilkan bunyi dinilai menggunakan rubrik: Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu (4) (3) (2) Pendampingan Cara Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan (1) menghasilkan cara cara cara bunyi menghasilkan menghasilkan menghasilkan Belum dapat bunyi dari bunyi dari bunyi dari menjelaskan semua benda sebagian sebagian cara berdasarkan besar benda kecil benda menghasilkan hasil berdasarkan berdasarkan bunyi dari eksplorasi hasil hasil benda berdasarkan hasil eksplorasi MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 128

Laporan dengan eksplorasi eksplorasi Belum dapat pengamatan lengkap cukup kurang menyajikan tentang cara lengkap lengkap laporan menghasilkan Menyajikan pengamatan bunyi laporan Menyajikan Menyajikan tentang cara pengamatan laporan laporan menghasilkan Sikap rasa tentang cara pengamatan pengamatan bunyi dari ingin menghasilkan tentang cara tentang cara benda Tahu bunyi dari menghasilkan menghasilkan berdasarkan semua benda bunyi dari bunyi dari hasil berdasarkan sebagian sebagian eksplorasi hasil besar benda kecil benda eksplorasi berdasarkan berdasarkan Tidak tampak dengan hasil hasil antusias sistematis eksplorasi eksplorasi dan perlu cukup kurang dimotivasi Tampak sistematis sistematis untuk antusias mengajukan ide dan Tampak Tampak dan pertanyaan mengajukan cukup kurang banyak ide dan antusias dan antusias pertanyaan terkadang dan tidak selama mengajukan mengajukan kegiatan ide ide dan dan pertanyaan pertanyaan selama selama kegiatan kegiatan 4. Remedial Siswa yang belum terampil dalam menemukan gagasan utama dan gagasan pendukung dapat diberikan contoh-contoh tambahan teks sebagai latihan. Siswa dapat dibantu oleh siswa lain yang telah terampil dalam menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung. 5. Pengayaan Apabila memiliki waktu, siswa dapat memainkan pertunjukan kombinasi bunyi di kelas lain. H. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar Media/Alat : Buku cerita rakyat atau buku cerita lain yang sesuai dengan materi, teks bacaan, meja, botol, alat musik (disesuaikan dengan kondisi sekolah). Bahan :- Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 1: Indahnya Kebersamaan, Subtema 1: Keberagaman Budaya Bangsaku, Pembelajaran 1. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 129

Mengatahui, (Revisi 2016). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kepala Sekolah Kebudayaan RI. (.......................................) ............, ...................... 2018 Guru Kelas IV (.......................................) Lembar Kerja 7.1: Buatlah Rencana Pembelajaran untuk kelas tinggi dengan mengambil salah satu sub tema di kelas IV, V, atau VI Format sesuai lampiran di atas ! MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 130

MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 131

I. Tujuan Setelah mempelajari mata pelatihan ini Saudara dapat memahami dan mengembangkan sumber dan media pembelajaran. II. Indikator Peserta mampu 1. Membandingkan sumber dan media pembelajaran. 2. Memilih sumber dan media pembelajaran yang tepat. III. Uraian Materi A. Sumber Belajar 1. Pengertian Sumber Belajar Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.Menurut AECT (1977) sumber belajar adalah semua sumber (data , dan orang) yang dapat digunakan oleh pengajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan. Sudjana dan Rivai dalam bukunya Teknologi Pengajaran menuliskan bahwa pengertian sumber belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas.Pengertian secara sempit dimaksudkan misalnya buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya. Sedang secara luas itu tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau keseluruhan. 2. Fungsi Sumber Belajar. Sumber belajar memiliki fungsi : a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah. b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 132

c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. d. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit. e. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa 3. Jenis Sumber Belajar Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu: a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Dari kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk: 1) Pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya 2) Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya; 3) Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya; 4) Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya; 5) Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya; dan (6) lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 133

4. Kriteria Memilih Sumber Belajar Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: a. Ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal; b. Praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka; c. Mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita; d. Fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan; e. Sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. 5. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai- nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terdiri dari : (1) lingkungan sosial dan (2) lingkungan fisik (alam). Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam. Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan apa yang disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan alam terbuka. Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa lingkungan ke dalam kelas, seperti : menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi di dalam kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berjalan efektif, maka perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutnya. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 134

6. Prosedur Merancang Sumber Belajar Secara skematik, prosedur merancang sumber belajar dapat mengikuti alur sebagai berikut. Mempelajari Menetapkan Memilih dan Kurikulum kompetensi siswa menentukan materi yang ingin dicapai yang akan disajikan Memilih dan Mengembangkan Mengevaluasi menentukan jenis sumber belajar sumber belajar dan sumber belajar 7. Mengoptimalkan Sumber Belajar. Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi. Padahal dengan berbekal kreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar yang sederhana dan murah.Misalkan, bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas.Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian kita.Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi sumber belajar yang sangat berharga.Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa.Tidak sedikit sekolah-sekolah di kita yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja lahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi sumber belajar yang sangat berharga. Belakangan ini di sekolah-sekolah tertentu mulai dikembangkan bentuk pembelajaran dengan menggunakan internet, sehingga siswa “dipaksa” untuk menyewa internet yang memang ukuran Indonesia pada umumnya-, masih dianggap relatif mahal. Kenapa tidak disediakan dan dikelola saja oleh masing-masing sekolah? Mungkin dengan cara difasilitasi oleh sekolah hasilnya akan jauh lebih efektif dan efisien, dibandingkan harus MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 135

melalui rental ke WarNet. Bukankah sekarang ini sudah tersedia paket-paket hemat untuk berinternet yang disediakan para provider?. 8. Macam-Macam (Klasifikasi) Sumber Belajar Dalam proses belajar mengajar seorang pendidik dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar yang sangat dimungkinkan dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Ditinjau dari objeknya, sumber belajar itu dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sumber belajar yang berkaitan dengan manusia dan sumber belajar yang ber-kaitan dengan benda. Dari pembagian sumber belajar tersebut, dapat dikembang-kan lagi menjadi: a. Sumber belajar yang direncanakan Sumber belajar yang direncanakan adalah sumber belajar yang dengan sengaja direncanakan dan dipersiapkan untuk menunjang keberhasilan dari satu proses belajar mengajar. Contoh: laboratorium, perpustakaan, bengkel dan lain-lain. b. Sumber belajar yang tidak direncanakan Sumber belajar yang tidak direncanakan adalah sumber belajar yang pada dasarnya tidak direncanakan dalam kegiatan pendidikan namun karena keadaan dan kondisinya dimungkinkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pendidikan maka keadaan atau situasi tersebut dapat dijadikan sebagai sumber balajar. Contoh sebuah pasar, pada awalnya pasar tersebut hanya digunakan untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan suatu masyarakat, tetapi pasar MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 136

tersebut dapat digunakan sebagai sumber belajar apabila seorang guru sedang membicarakan pokok bahasan tentang pasar. Penggolongan sumber belajar menjadi dua bagian tersebut tidaklah mutlak, masing-masing ahli membagi berdasarkan pengetahuannya. Terbukti dalam pembagian yang dikemukakan oleh AECT (Association of Education Communication Technology) melalui karyanya The Definition of EducationalTechnology (1977) mengklasifikasikan sumber belajar menjadi enam macam, sebagai berikut: 1. Pesan (Massage) yaitu informasi yang harus diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide atau gagasan, fakta, pengertian, dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi/mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik. Contoh sumber belajar yang dirancang untuk jenis ini adalah semua bahan pelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar, misalnya bahan pelajaran IPS, PKn, Kerajinan dan sebagainya, sedangkan sumber belajar yang tidak direncanakan, tetapi dapat dimanfaatkan adalah cerita rakyat, dongeng, nasihat dan lain-lain. 2. Manusia (People) yakni orang yang bertindak sebagai penyimpan informasi atau menyalurkan informasi. Sangatlah tepat jika dikatakan bahwa manusia adalah sumber dari segala sumber belajar. Hal ini mengingat potensi yang dimiliki manusia dapat mewujudkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan. Dengan pemikirannya manusia dapat menciptakan atau menemukan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai metode atau teknik yang tepat untuk mentransfer ilmu MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 137

pengetahuan dan keterampilan untuk orang lain. Selain dengan daya pemikirannya manusia juga memiliki perasaaan yang dapat menimbulkan berbagai ekspresi seni, estetika, dan etika yang semuanya dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Contoh sumber belajar yang dirancang untuk jenis ini adalah guru yang memang sengaja dipersiapkan sebagai pendidik sekaligus sebagai sumber belajar, konselor, tutor, dan fasilitator. Contoh sumber belajar yang tidak dirancang, tetapi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar adalah para pejabat pemerintah mulai dari pejabat tingkat RT, RW, Kelurahan hingga pejabat tingkat pusat, pemuka masyarakat baik dalam bidang politik maupun dalam bidang lainnya. Kelompok masyarakat tertentu yang memiliki keahlian dalam bidangnya umpamanya pedagang, pengusaha, petani, nelayan, dan masih banyak lagi manusia yang memiliki kelebihan yang dapat digunakan oleh peserta didik sesuai dengan topik belajar yang sedang dipelajari. 3. Bahan (Materials) yakni perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan kepada peserta didik dengan menggunakan perantara melalui alat/ perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri. Contoh sumber belajar yang dirancang untuk bahan (materials) ini adalah transparansi, film, slide, kaset tape, buku, majalah dan lain sebagainya. Sedangkan sumber belajar yang tidak dirancang, tetapi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan proses belajar mengajar adalah relief yang terdapat di candi-candi, arca, peralatan listrik dan lain sebagainya. 4. Peralatan (Device) yakni sesuatu peralatan yang digunakan untuk menyampai-kan pesan yang tersimpan dalam bahan (materials). Contoh sumber belajar yang dirancang adalah Overhead Projector (OHP), projector slide, televisi, kamera dan lain sebagainya. Sedang sumber belajar yang tidak dirancang, tetapi dapat dimanfaatkan adalah mesin, generator, mobil. 5. Teknik/metode (Technique) yaitu prosedur atau alur yang dipersiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang untuk menyampai-kan pesan. Contoh sumber belajar yang dirancang adalah ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi, simulasi, belajar mandiri. Sedang untuk sumber belajar yang tidak dirancang adalah permainan, sarasehan, percakapan biasa, atau spontanitas. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 138

6. Lingkungan (Setting) yaitu situasi atau suasana sekitar di mana pesan disampai- kan/ditransmisikan baik lingkungan fisik: (ruang kelas, gedung sekolah) maupun nonfisik: (suasana belajar). Contoh sumber belajar yang direncanakan untuk jenis ini adalah ruangan kelas, perpustakaan, auditorium. Sedang sumber belajar yang tidak direncanakan adalah taman, kebun, museum, toko dan lain sebagai-nya. Pengklasifikasian tersebut pada dasarnya tidak terpisah sendiri-sendiri, tetapi masih saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, misalnya seorang guru sedang menerangkan cara mengoperasikan Overhead Projector. Pada saat proses belajar tersebut terdapat enem macam sumber belajar yang saat itu sedang berinteraksi di antaranya OHP itu sendiri, transparansi, situasi, infrormasi, teknik penyampaian pesan, dan guru itu sendiri. Sehingga pada saat proses belajar berlangsung bisa jadi keenam macam sumber belajar ini muncul dalam satu kegiatan. Klasifikasi lain mengenai sumber belajar menurut Sudjana sebagai berikut: a. Sumber belajar tercetak: buku, majalah, brosur, koran, poster, denah ensiklopedia, rumus, booklet dan lain-lain. b. Sumber belajar noncetak: film, slide, video, model, audiocassette, transparansi, realita, objek dan lain-lain. c. Sumber belajar yang berbentuk fasilitas: perpustakaan, ruangan belajar, carrel, studi, lapangan olahraga dan lain-lain. d. Sumber belajar berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan dan lain-lain. e. Sumber belajar berupa lingkungan di masyarakat: taman, terminal, pasar, toko, pabrik, musium dan lain-lain (Sudjana dan Rivai, 1989). A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Jika dilihat dari asal katanya, media berasal dari kata medium yang berarti perantara.Hal ini sesuai dengan peran media dalam aktivitas pembelajaran yaitu sesuai yang dapat digunakan untuk menjembatani proses penyampaian pesan dan pengatahuan antara sumber pesan dengan penerima pesan. Proses belajar dapat juga dipandang sebagai sebuah Proses komunikasi dimana pengirim (sender) dan penerima (receiver) saling bertukar pesn dan informasi. Dalam hal ini media berperan sebagai perantara dalam proses pertukaran pesan dan informasi tersebut. MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 139

Heinich, dkk.(2005:25) mengemukakan definisi media sebagai “…sesuatu yang membawa pesan dan informasi antara pengirim dan penerima.” Media dapat juga dikatakan sebagai perantara yang digunakan dalam proses komunikasi. Sejarah telah menunjukan bahwa teks, benda nyata, unsur, suara dan gambar telah lama digunakan sebagai sarana dalam proses pembelajaran, Pengembangan teknologi tang semakin pesat dan memberi dampak yang signifikan terhadap proses dan aktivitas pembelajaran. Namun demikian, kita juga perlu memperhatikan dampak negatif yang dapat dimunculkan oleh adanya pemanfaatan teknologi 2. Peranan Media Pembelajaran Media pembelajaran bukan hanya sekedar alat bantu belaka, melainkan sebagai media penyalur pesan pembelajaran dalam bentuk audio dan visual dari pemberi pesan (guru, instruktur, tutor, penulis, dan lain-lain) ke penerima pesan (peserta didik/warga belajar). Sebagai pembawa pesan, media pembelajaran tidak hanya digunakan untuk membantu si Pembuat pesan (guru, instruktur, dan lain-lain), tetapi yang lebih penting lagi bahwa media pembelajaran dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh sasaran didik. Oleh karena itu, sebagai penyalur pesan media pembelajaran harus mampu mewakili pendidik menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas dan menarik, dan fungsi tersebut harus tetap berlangsung dengan baik walaupun tanpa kehadiran guru/pendidik. Dalam peranannya yang demikian itu, media pengajaran telah memerankan dirinya sebagai sumber belajar sehingga dimungkinkan terlaksananya proses belajar secara mandiri oleh sasaran didik dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain. Peran tersebut akan bisa dijalani dengan baik karena media pembelajaran mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan untuk: (1) membuat konsep yang abstrak menjadi konkret; (2) melampaui batas indera, waktu, dan ruang; (3) meng-hasilkan keseragaman pengamatan; (4) memberi kesempatan pengguna mengontrol arah ataupun kecepatan belajar; (5) membangkitkan keingintahuan dan motivasi belajar; dan (6) dapat memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh dari yang abstrak hingga yang konkret. 3. Manfaat Media Pembelajaran Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memper-lancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 140

efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (1985), misalnya mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu: a. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda-beda terhadap suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang tidak seragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa secara seragam. Setiap siswa yang melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama, akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh siswa-siswa lain. Dengan demikian, media juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi di antara siswa di manapun berada. b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan, dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, dan menarik minat siswa. Dengan media, bahkan materi sajian bisa mem-bangkitkan rasa keingintahuan siswa, merangsang siswa bereaksi baik secara fisik maupun emosional. Pendeknya, media dapat membantu guru untuk men-ciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak mem-bosankan. c. Proses pembelajaran menjadi lebih efektif Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran. Tanpa media, seorang guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada siswa. Namun dengan media, guru dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya guru sendiri yang aktif, melainkan juga siswanya. d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari guru adalah selalu kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi guru menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi jika guru dapat memanfaatkan media secara maksimal. Misalnya, tanpa media seorang guru tentu saja akan menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan sistem peredaran darah manusia atau proses terjadinya gerhana matahari. Padahal dengan bantuan media visual, topik ini dengan cepat dan mudah dijelaskan kepada anak. Biarkanlah media menyajikan materi pelajaran yang memang sulit untuk disajikan MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 141

oleh guru secara verbal. Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga semaksimal mungkin. Dengan media, guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang sebab hanya dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran. e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyebut, merasakan, atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman siswa pasti akan lebih baik. f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara lebih leluasa, kapanpun dan di manapun, tanpa bergantung pada keberadaan seorang guru. Program-program pem-belajaran audio visual, termasuk program pembelajaran menggunakan komputer, memungkinkan siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan media akan menyadarkan siswa betapa banyak sumber- sumber belajar yang dapat mereka manfaatkan untuk belajar. Perlu kita sadari bahwa alokasi waktu belajar di sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak justru dihabiskan di luar lingkungan sekolah. g. Meida dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar Dengan media proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. Kebiasaan siswa untuk belajar dari berbagai sumber tersebut akan bisa menanamkan sikap kepada siswa untuk senantiasa ber-inisiatif mencari berbagai sumber belajar yang diperlukan. h. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu- satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran karena bisa berbagi peran dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek-aspek MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD PPPPTK PKN DAN IPS 142


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook