mobil, tangannya yang gemetar kembali menyalami ayah Zulaikha. Dengan terbata-bata ia berkata, “Terima kasih, Om! Trimakasih Zu!” “Hati-hati, Kuh! Cepat kembali! Pendaftaran di kampus Depok minggu depan sudah dimulai, kamu sudah harus di sini! Betul, kan Yah?” seru Zulaikha yang sepanjang perjalanan tadi hanya diam seribu bahasa. Senyumnya mengembang, menebar berjuta bunga di hati Kukuh. Ayahnya hanya mengangguk sambil tersenyum pula. “Insya Alloh, Zu!” janji Kukuh sambil mengangguk pasti. Matanya berbinar-binar mengekor mobil sedan mewah hitam yang pergi meninggalkan terminal Lebak Bulus. Langkahnya ringan saat menuju loket karcis bus yang akan membawanya kembali ke Kampung Jeruk Legi, di pedalaman Gunungkidul. Batinnya makin teguh, menghadapkan diri di atas kehendak Illahi. Niatnya kian kukuh, hendak mewujudkan cita-cita. Meraih mimpi-mimpi tingkat tingginya selama ini. Menggenggam asa yang lebih besar untuk masa- masa di muka. “Insya Alloh!” gumamnya sendiri, saat bus yang ditumpangi mulai meninggalkan terminal Lebak Bulus. Bibirnya tersenyum. Dua lekik pipinya pun tampak semakin manis. Matanya yang bulat berbinar- binar. Dua tangannya menggenggam erat tas ransel yang pernah dibelikan Pakde Sumar, di dadanya. “Bismillaah,” gumamnya lagi, lalu memejamkan mata menikmati perjalanan menuju pulang ke Gunungkidul. 19
MERETAS BATAS ASA
Amin Hidayat, M.Pd., lahir di Banyumas, tepatnya di desa Notog, kecamatan Patikraja, pada tanggal 24 Januari 1969. Orang menyebut kembar, karena konon lahir beriring selisih satu jam dengan Amin Setiyadi. Yang pasti sang istri bernama Miladiyah Susanti tidak pernah keliru. Dikaruniai seorang putri bernama Rizqi Larasati. Riwayat pendidikan dan pekerjaan. Setelah tamat Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Purwokerto, melanjutkan studi di IKIP Negeri Yogyakarta mengambil fakultas pendidikan IPS dengan jurusan Pendidikan Sejarah. Modal dasar mengikuti pelatihan jurnalistik tingkat dasar dan diklat tingkat lanjut yang diselenggaran oleh Senat Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), mulai aktif di unit kegiatan majalah fakultas sebagai lay outer dan ilustrator. Akhirnya profesi guru menjadi pilihan, dibenum sejak tahun 1997 di SMP 2 Cilongok, Banyumas. Sempat masuk dalam tim menyusun Buku Elektronik Sekolah (BSE) mata pelajaran IPS kelas VIII. Sejumlah buku cerita karya SH Mintardja, Kho Ping Hoo dan Herman Praktikto memberi inspirasi menyusun sebanyak 9 skenario parodi Kethoprak ”ndableg” yang dipentaskan di kampung dan sekolah. Pada tahun 2010 mendapat kesempatan melanjutkan studi di Pascasarjana UNS prodi Pendidikan Sejarah. Berbekal ijasah S2 dan rahmat Yang maha Kuasa mengantarkan untuk mengemban tugas sebagai Pengawas SMP di Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas sampai sekarang. Hobi jurnalistik dilanjutkan di media Majalah Ilmiah dan Pendidikan INFO Education yang terbit secara periodik tiap bulan, posisi sebagai ketua tim ahli. Media ini ber ISSN : 2303- 3606 dengan pendistribusian Jawa dan luar Jawa (Nasional).
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153