["P R O S E S ATAU L A N G KA H N YATA U N T U K P E R U B A H A N kan keberanian mereka berjejaring, bahkan dengan orang- orang dari kalangan yang berbeda dari lingk\u00ad ungan asal mereka. Mereka terbuka untuk menjalin hubung\u00adan dan kerja sama serta ruang saling belajar dengan ber\u00adbagai pihak. Tindakan itu merupakan salah satu keberhasilan mer\u00ad eka. Agustin Ramli, Tv presenter: Speak After Luch, Metro Plus, dan Bingkai Inspirasi ini merupakan lulusan BPK PENABUR tahun 2001. Finalis Putri Indonesia 2006 dan Miss Indonesia Tourism 2007 ini suka masuk ke berbagai ke\u00adlompok atau komu\u00ad \u00adnitas baru. Katanya, \u201cRasanya senang dan positif. Namun, ada juga perasaan tidak nyaman, terutama jika berjumpaorang-orang yang lebih hebat.\u201d Ketika berada di kelas dua SMP, Agustin mulai mengikuti program pengembangan kapasitas leadership yang menye\u00ad luruh dan sinambung bernama P321 bersama 800 siswa lain\u00ad nya. Di situlah ia bertemu dengan banyak peserta didik yang juga berjuang keras. Selama berada di SMA, tuntutan untuk berprestasi di bidang sains sangat tinggi. Suatu hari salah satu gurunya membeberkan di depan kelas bahwa nilai yang ia peroleh di ilmu kimia parah empat. Ia merasa sangat diper\u00admalukan dan kecewa. Namun, hal ini tidak membuatnya patah semangat. Karena bahasa Inggrisnya buruk, ia berusaha keras belajar bahasa Inggris, bahkan hingga ke London dengan biaya dari tabungannya. Hal itulah yang kelak mem\u00adbawanya menjadi presenter full Inggris. \u201cSampai sekarang guru-guru SMAK 5 tidak menyangka saya seperti sekarang karena dulu saya pendiam dan tidak pandai di bidang sains.\u201d Agustin juga senang berolahraga sampai kini. Bahkan, ia menjadi Corp\u00ad o\u00adrate Ambassador Combiphar karena me\u00adnyu\u00ad kai gaya hidup sehat. Bermula dari unggahannya di media 89","BERANI BERUBAH sosial, ia mendapat tawaran pekerjaan itu. Agustin hampir me\u00ad nangis kar\u00ad ena ia yakin, pimpinan Combiphar sudah meneliti dan menguji orang-orang lain. Agustin merefleksi\u00adkan bahwa dengan berkolaborasi, dua pihak atau lebih akan merasakan anugerah Tuhan. Agustin Ramli bersama anak-anak saat Charity ke Bali Di tengah kegiatannya yang beragam, hal yang paling mengesankan di masa sekolah adalah kedekatannya dengan seorang guru bimbingan dan konseling bernama Patricia Tumilisar. Kebaikan Patricia menginspirasi Agustin untuk menjadi seperti beliau. Itulah sebabnya, setamat SMA, ia me\u00ad \u00admilih jurusan psikologi. 90","P R O S E S ATAU L A N G KA H N YATA U N T U K P E R U B A H A N Ketika sudah mulai bekerja, ia memberikan gaji perta\u00ad ma\u00adnya ke sebuah panti asuhan. Setiap kali Agustin berulang tahun, ia mengajak anak-anak panti asuhan berjalan-jalan. Rasa bers\u00ad\u00ad yukur dan kasihnya kepada anak-anak lebih nyata dalam Ant Charity. Tahun ini, secara resmi, yayasan ini masuk tahun ke-9. Apa yang dilakukannya di sana? Ia menjelaskan, \u201cSudah sep\u00ad u\u00adl\u00aduh tahun lebih kami memiliki 600 anak di 7 kota di Indonesia yang kita layani. Mereka jadi bisa bersekolah dan tumbuh sehat. Banyak juga yang sudah lulus dan bekerja.\u201d Wanita yang memandang sang Pencipta sebagai Bapa yang mengasihinya karena sewaktu masih remaja mendam\u00ad bakan sosok ayah ini menyatakan bahwa saat ini sulit sekali mencari donatur dari perusahaan ka\u00adrena alasan ekonomi. \u201cNamun, saya percaya, kalau Tuhan yang men\u00ad umbuhkan, Tuhan pula yang akan memelihara. Walaup\u00ad un cukup berat, saya masih akan tetap mengurus yayasan ini.\u201d Ia bekerja sama dengan seorang wanita pembuat minuman herbal ber\u00adkha\u00ad siat, berupa teh rosella, wedang uwuh, dan sebagainya. Pro\u00ad duknya dijual melalui network reseller. dan keuntungannya digunakan untuk melanjutkan program Ant Charity. Dampak dari kegiatannya itu mengejutkan. 2017 Austin Ramli menjadi Kandidat Kick Andy Super Hero dan di tahun yang sama mendapat award Top Outstanding Young Person Indonesia. Di tahun 2019, Agustin terpilih menjadi Top Out\u00ad standing Young Person di skala internasional yang diadakan oleh Junior Chamber International di Osaka, Japan. Ia dipilih dan diundang bersama wakil dari lima negara lainnya, yaitu Estonia, Republik Chechnya, Thai\u00adland, dan New Zealand. \u201cKami mendiskusikan apa yang dapat dilak\u00ad ukan di negara masing masing. Saya sangat senang ka\u00adrena meskipun Ant Charity kecil dan Indonesia mungkin bukan negara yang besar, 91","BERANI BERUBAH saya bisa bertukar pikiran dengan peserta lainnya. Dan acara itu adalah program Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Dan ternyata Ant Charity sejalan dengan pro\u00adgram PBB Sustainable Devel\u00adopm\u00ad ent Goals (SDGs) yang men\u00adcakup dua hal, yakni poor dan educ\u00ad ation.\u201d Ant Charity memang menolong anak-anak dari jenjang TK sampai SMA. Jelaslah Agustin merupakan sosok yang be\u00adrjuang, bekerja keras, berani membangun relasi, berkolaborasi tanpa putus asa, memiliki kepedulian, dan berdampak nyata. Makin banyak orang yang dapat berjejaring dan berko\u00ad laborasi, makin besar kemungkinan suatu bangsa berubah ke arah yang makin baik. Contoh tindakan yang menekankan pentingnya berjejaring dan berkolaborasi se\u00adhingga mengha\u00ad silkan dampak besar nyata dalam kasus sistem pendidikan di Finlandia. Sejak tahun 1860, Finlandia hidup dengan sistem pendidikan, model, dan kebijakan-kebijakan yang ditimba dari Jerman dan Swedia. Sejak tahun 1980 ahli-ahli pendidikan di Finlandia meneliti apa yang dipraktikkan di Amerika. Me\u00ad reka mulai menyadari situasi mereka dan mencari solusi- nya. Namun, hal ini berarti perlu kerja sama lintas batas ke\u00ad men\u00adterian, dengan dunia bisnis, serikat profesi, ikatan orang tua siswa, dan sebagainya. Makin banyak orang menyadari bahwa sistem pendi\u00ad dikan perlu berubah. Jika dahulu pendidikan hanya dialami oleh calon siswa yang lulus saringan masuk yang sangat ketat, kini mereka memikirkan bagaimana sebanyak mungkin orang dari berbagai kelas sosial dan tingkat kecerd\u00ad asan dapat menge\u00ad nyamnya. Pendidikan tidak menjadi pros\u00ad es orang mengikuti kurikulum baku, melainkan melalui jalur-jalur modular. Pen\u00ad didikan tidak lagi menjadi proses yang mem\u00adb\u00ad uat peserta didik tertekan, tetapi dapat menikmati pros\u00ad es belajar. 92","P R O S E S ATAU L A N G KA H N YATA U N T U K P E R U B A H A N Reformasi sungguh terjadi ketika pengaruh Uni Soviet bagi negara ini mengalami kemunduran serius pada tahun 1990 karena krisis keuangan dan ekonomi. Maka, tes yang distan\u00ad darisasi ditinggalkan. Kerja sama ditingkatkan. Guru dinilai berdasarkan kinerja mereka sehingga memiliki tingkat profe\u00ad sionalitas yang tinggi. Kini Finlandia menjadi legenda dalam reformasi dan pencapaian di dunia pendidikan. Peserta didik belajar dengan gembira, menemukan ritme dan passion-nya sendiri, proses terus ditingkatkan, dan semua baik pendidik dan peserta didik sama-sama berkembang. Dengan jujur para ahli mereka mengatakan bahwa semua itu mereka dapat de\u00ad ngan bek\u00ad erja sama dan belajar dari ahli-ahli di seluruh dunia. 5.\t Nilai-nilai yang Menjadi Pegangan dalam Hidup Seorang yang mengenali perlunya menghasilkan perubahan, tetapi tidak memiliki nilai-nilai yang menjadi pegangan dalam hidup, akan berubah-ubah tanpa arah. Tentu perubahan yang terjadi akan membawa konsekuensi buruk bagi dirinya atau orang lain. Memang orang yang memegang teguh nilai-nilai dalam hidup sebagai prinsip sering kali akan menghadapi risiko besar kehilangan kesempatan dan jalan pintas yang meng\u00ad giurkan. Namun, di sisi lain mereka yang hidup dengan prinsip seperti itu sekurangnya menginspirasi orang dalam perubah\u00ad an yang dilakukannya. Rabecca Theresia Jinkar melihat anak-anak di pulau-pulau di Indonesia Timur berjalan kaki menuju sekolah mereka se\u00ad jauh dua kilometer. Ia langsung menyadari perlunya anak-anak me\u00admiliki dan mengenakan sepatu. Bagi wanita muda yang me\u00ad rupak\u00ad an staf Garuda Indonesia ini keadilan perlu diwujudkan. 93","BERANI BERUBAH Rabecca saat membagikan sepatu di se- buah sekolah, di wilayah Indonesia Timur. Anak-anak dari daerah yang indah harus merasakan manfaat kehad\u00ad iran turis seperti turis menikmati daerah Rabecca Theresia Jinkar. mereka. Maka, ia menggagas gerakan Shoes4Hope dan muncullah gerakan Shoes4Hope bersama Travac\u00ad ello. Rabecca menyadari risiko bahw\u00ad a orang akan jadi ber\u00ad gantung pada bantuan dan memiliki mental me\u00adminta-minta. Oleh karena itu, ia mengupayakan agar anak-anak menerima sepatu setelah mereka menyelesaikan pemb\u00ad elajaran di ke\u00adlas\u00ad 94","P R O S E S ATAU L A N G KA H N YATA U N T U K P E R U B A H A N nya dengan baik. Dengan kata lain, me\u00adreka juga harus ber\u00ad juang untuk mendapatkan donasi sepatu. Bagin\u00ad ya, berbagi itu bernilai, bukan karena memuaskan hati dirin\u00ad ya, melainkan karena berpusat pada diri dan perkembangan hidup orang- orang yang menjadi penerima bantuan. Kemudian hari, ia menyadari bahwa ia juga perlu men\u00ad o\u00ad long daerah tertentu memiliki bangunan sekolah. Sesuai dengan usul tokoh setem\u00adpat, dibuatlah lembaga sehingga kepemilikan bangunan seko\u00adlah itu jelas. Namun, saat itu ada kal\u00adangan yang mencurigainya, sea\u00ad kan ia ingin mengambil alih aset dan sekolah itu. Pernah pula ada yang mengomentari aksi sosialnya dalam mendapat\u00adkan sumbangan untuk mem\u00ad beli sepatu bahwa ia hanya bertindak sebagai makelar antara mereka yang berk\u00ad ekurangan dan yang sejahtera. Meskipun demikian, Rabecca memegang teguh nilai-nilai utamanya: berdampak bagi hidup orang lain dengan mengembangkan dan memberi mereka kesempatan melalui kesediaan dirinya berbagi. Mengapa ia melakukan hal itu? Baginya, pengaruh dari nilai yang diwariskan oleh ibunya sangat mewarnainya: \u201cIngatlah, kita sudah dapat banyak dari Tuhan. Ingatlah orang lain dan berbagilah.\u201d Nilai lain yang jadi pegangan dalam hidupnya adalah bahwa ia perlu juga belajar dari pihak-pihak lain yang sudah melakukan upaya pengembangan komunitas. Oleh ka\u00adrena itu, ia tidak sungkan meminta masukan dan berkoneksi dengan Wahana Visi Indonesia, suatu organisasi yang sudah lama melakukan pengembangan berbagai komunitas di daerah. Milenial dan alumni SMAK 5 PENABUR ini teguh me\u00ad megang nilainya, yaitu kepedulian, berbagi, terus belajar, kerja keras, dan mengukur dampak karyanya terbukti dalam suatu percakapan. Ketika ditanya tentang apa yang ia lakukan jika 95","96","P R O S E S ATAU L A N G KA H N YATA U N T U K P E R U B A H A N tahun ini ia memperoleh seratus milyar rupiah, ia tidak ber\u00ad bicara tentang pernikahan, rumah indah, atau hal lain, selain kepeduliannya, \u201cAku akan guna\u00adkan untuk kepentingan pe\u00ad ngembangan kesehatan dan pend\u00ad i\u00addikan anak-anak di Indo\u00ad nesia Timur. Dua hal itu akan meningkatkan kual\u00aditas hidup mereka di masa kini dan memberi mereka masa depan.\u201d Passionnya jelas pada pengembangan manusia lain dan mem\u00ad berikan mereka kesempatan untuk hidup layak. Orang-orang seperti Dokter Handoko Gunawan, Benny Lumy, Robby Poniman, Devy Sumarno, Eka Putra, Hengky Solaiman, Lin Che Wei, Jane Caroline, dan Ferdinand Suleeman juga menghasilkan perubahan dengan berpegang pada nilai- nilai rujukan yang jelas. Di tengah berbagai pilihan yang ada, mer\u00adeka memegang teguh komitmen untuk peduli, berbagi, dan jika perlu, mengorbankan diri dengan mengambil risiko besar demi orang lain. Sebuah lembaga juga dapat melangkah dengan kete\u00ad guhan nilai-nilai rujukan. Ketika kesulitan atau pi\u00adlih\u00adan yang menggiurkan datang, bagaimana lembaga mengambil kepu\u00ad tusan, menolak tawaran yang sepintas lalu baik, dan pimpin\u00ad annya berani membayar harga mahal ketika menunjukkan kualitas nilai yang dalam. Sebuah perguruan tinggi di Jakarta Selatan mendapat tawaran dari beberapa oknum pejabat tinggi mendapatkan akreditas melalui jalan pintas. Para pejabat tersebut menjamin bahwa semua dosen di perguruan tinggi tersebut akan menda\u00adpatkan jabatan akademik yang tinggi jika kampus berani mem\u00adbayar sejumlah uang. Memang beberapa perguruan tinggi pe\u00adsaing mend\u00ad apat nilai akreditasi tinggi walaupun kualitas mer\u00adeka seadanya. Meskipun demikian, demi kejujuran pimpinan perguruan tinggi tersebut me\u00admutuskan untuk menolak jalan pintas. Ia 97","BERANI BERUBAH siap jika per\u00adguruan tinggi yang ia pimpin mendapat nilai ren\u00ad dah. Unt\u00ad unglah, ketika pejabat berganti, kejujuran ini me\u00adru\u00ad pakan pilihan tepat. Nilai yang mereka pegang dikenal sam\u00ad pai sekarang. Jadi, seorang dan lembaga yang mau menghasilkan tin\u00ad dakan nyata dan perubahan yang inspiratif membutuhkan nilai-nilai sebagai prinsip yang teguh wa\u00adlaupun harga yang harus dibayar untuk keteguhan itu sering kali mahal. 98","BAB 5 Hasil Perubahan dan Tantangan Masa Depan","Berani berubah, semakin peduli dan berbagi","","BERANI BERUBAH Yang tidak berguna adalah mengerjakan suatu hal dengan efisiensi yang tinggi, tetapi sebenarnya hal itu sama sekali tidak patut dikerjakan. \u2014Peter Drucker Kita sudah membahas bagaimana per\u00adubahan adalah suatu keniscayaan. Perubahan terus berlangsung di lingkungan masyarakat di mana kita hidup. Per\u00ad ubah\u00adan juga terjadi di dalam komunitas atau orga\u00adnisasi kita. Bahk\u00ad an, perubahan juga menjadi keniscayaan dalam diri kita se\u00adperti yang dialami seekor kupu-kupu. Selanjutnya, mereka yang mau beru\u00ad bah dan menghas\u00ad il\u00ad kan perubahan nyata, memerlukan bekal-bekal. Kemudian, telah diuraikan juga contoh langkah-langkah dalam proses nyata yang diperlukan untuk membuat suatu perubahan yang berhasil. Namun, kita belum membahas bagaimana men\u00ad entukan hasil yang diharapkan melalui perubahan yang kita mau laku\u00ad\u00ad kan. Bukankah ada tiga elemen penting dalam perubahan yaitu, bekal atau modal perubahan, proses atau langkah-lang\u00ad\u00ad kah peru\u00ad bahan, serta hasil atau output dari proses tersebut? Jika kita telusuri perubahan-perubahan yang dialami oleh umat manusia, sampai saat ini jelas bahwa sang Pencipta tidak menciptakan mereka untuk kemudian mengalami ke\u00ad bi\u00adnasaa\u00ad n dan kepunahan. Manusia memiliki modal yang luar biasa: kemampuan memilih atau memutuskan, terutama me\u00admilih untuk merumuskan hasil positif yang diharapkan dari per\u00adubahan yang mereka akan lakukan. Jika tujuan per\u00ad 102","HASIL PERUBAHAN DAN TANTANGAN MASA DEPAN ubaha\u00ad n itu keliru dan konsekuensinya fatal, sang Pencipta tetap mem\u00adbuat mereka tidak punah. Jadi, kembali pada pertanyaan mengenai hasil yang di\u00ad ha\u00adrapkan dari suatu perubahan, apakah kupu-kupu yang me\u00adrupakan hasil dari suatu rentetan perubahan disebut ber\u00ad hasil karena ia dapat hidup dan terbang saja? Atau ia berhasil kar\u00ad ena ia menimbulkan dampak terhadap bunga-bunga dan tum\u00adbuhan yang ia hinggapi, yang kita kenal dengan penyer\u00ad bukan? Apa\u00adkah ia harus berubah dengan mempertajam kuku jarinya se\u00adhingga dapat mengejar serangga lain? Atau mem\u00ad per\u00adluas sayap\u00adnya agar dapat ditunggangi larva? Sekali lagi, jelas bahwa dalam merangkul perubahan, kita perlu mengenali apakah hasil yang mau dicapai dari suatu perubahan sebagai respons kita. Kita perlu merumuskan apa manfaat dan dampaknya dan siapa yang akan mendapatkan manfaatnya. Dalam hal ini, memang ada saat kita atau suatu organ\u00ad isasi mengubah diri sekadar demi tujuan bertahan hi\u00ad dup atau survive. Ada pula perubahan yang dibuat demi men\u00ad capai kemajuan dan hasil positif bagi diri kita sendiri, baik se\u00ad bagai pribadi maupun organisasi. Na\u00admun, ada perubahan yang mengh\u00ad asilkan dampak positif buk\u00ad an saja bagi diri kita, tetapi juga bagi banyak pihak sehingga kita menjadi inspirasi. Kedua hal yang terakhir perlu dibeda\u00adkan karena dapat saja suatu per\u00ad\u00ad ubahan menghasilkan perkemb\u00ad anga\u00ad n atau prestasi dan prestise bagi diri atau organisasi kita, tetapi tidak menghasilkan dam\u00ad pak positif dan inspiratif bagi pihak-pihak lain. 103","BERANI BERUBAH Kesamaan Hasil Perubahan yang Dipaparkan Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan beberapa hal pokok men\u00ad ge\u00adnai perubahan. Nama-nama beberapa tokoh inspiratif dan karya mereka telah dipaparkan dalam bab-bab terdahulu sebagai contoh lokal mengenai keberhasilan yang berdampak positif tidak hanya terhadap diri mereka, tetapi juga memberi manfaat kepada orang-orang yang berinteraksi dengan diri mereka. Ada yang men\u00adc\u00ad apai hal itu karena tindakan heroik yang diperhatikan banyak kalangan, seperti Dokter Handoko Gunawan. Ada yang tanpa banyak bicara memberi sumbang\u00ad sih di dunia olahraga seperti Eka Putra Wirya. Ada pula yang melakukan kegiatan-kegiatan filant\u00ad\u00adropi, bahkan usaha sosial entrepreneurial. Ada pula yang menjadi sosok tak terlupakan di dunia seni. Tokoh-tokoh yang terpilih untuk dimuat di dalam buku ini memiliki kesamaan. Jahja Setiaatmadja, Hengky Solaiman, Pdt. Em. Ferdinand Suleeman, dr. Handoko Gunawan, Devi Sumarno, Benny Lumi, Eka Putra Wirya, Rabecca Jinkar, Jane Caroline, atau Michaela serta yang lain memberikan ilham kepada mereka yang mengenal, apalagi yang ikut ambil bagian dalam pendidikan dan pengembangan diri mereka. Orangtua, guru, atasan, pasangan hidup, anak buah, dan kolega meman\u00ad dang mereka dengan hormat berkat cara mereka memandang masalah, mengusulkan so\u00adlusi, serta menerapkan tindakan nyata walaupun mereka buk\u00ad an manusia sempurna. Semua tokoh tersebut sama-sama memiliki keren\u00addahan hati dan ke\u00ad sediaan belajar, bahkan menyadari bahwa mereka adalah makhluk yang sang Pencipta pilih untuk ber\u00addampak nyata melalui berbagai perubahan yang mereka jalani dan hasilkan. 104","HASIL PERUBAHAN DAN TANTANGAN MASA DEPAN Sebagian besar dari mereka juga menga\u00ad lami titik balik yang luar biasa. Robby Poniman, Lin Che Wei, Veronica Colondam, dan Dini Shanti Purwono memperlihatkan per\u00ad sistensi dan kebe\u00adranian mereka menjangkau ke berbagai ranah hidup dalam meng\u00adhasilkan dampak bersama. Kesama\u00adan lain yang mereka miliki adalah mereka sama- sama alumni sekolah yang dimulai oleh sekelompok orang Kristen keturunan Tionghoa Peranakan dari gereja yang dulu bernama Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee atau persekutuan agama orang Tionghoa yang lahir pada tahun 1857. Gereja me\u00ad mutuskan bahwa visi dan misi mereka bukan terutama harus terkait dengan ke-Tionghoa-an mereka. Mereka meningg\u00ad al\u00ad kan identitas etnis yang sangat lekat pada diri mereka dan belajar memeluk identitas yang lebih luas berdasarkan iman percaya mereka. Mereka yakin bahwa Tuhan mengutus me\u00ad reka untuk melayani, berkontribusi, dan berdampak positif di tengah bangsa Indonesia karena mereka adalah bagian dari bangsa Indonesia. Keputusan tersebut dibuktikan dengan adanya perganti\u00ad an nama gereja men\u00adj\u00adadi Gereja Kristen Indonesia (GKI). Sek\u00ad o\u00ad lah mereka menjadi perpanj\u00adangan tangan mewujudkan misi tersebut. Gereja dan sekolah tersebut kini dikenal dengan nama Badan Pendidikan Kristen PENABUR yang terus belajar ber\u00ad ubah dan merespons perubahan. Tentu banyak tantangan yang dihadapi. Pada tahun 1959 atau di masa Orde Baru berbagai tantangan muncul. Namun, sebagaimana dikata\u00adkan oleh Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR saat ini, Adri Lazuardi, S.H., Tuhanlah yang melin\u00ad dungi dan memelihara mereka. Terbukti, \u201cKita dapat terus menj\u00adadi se\u00adkolah yang memupuk iman, mengembangkan ilmu penget\u00adahuan, dan membuat semua yang terlibat menun\u00ad 105","BERANI BERUBAH jukkan ke\u00adpedulian, bahkan berdampak terhadap lingkungan sekitar me\u00adreka. Tujuh puluh tahun bukan masa yang singkat.\u201d Perubahan yang Dijalani oleh BPK PENABUR dan Induknya Sejak berdiri, GKI dan lembaga pendidikan BPK PENABUR sudah menjalani berbagai perubahan. Bersama alumni, peserta didik, pendidik, anggota yayasan, dan gereja yang terkait, BPK PENABUR telah belajar diubahkan oleh Allah secara berkelanjutan. 1.\t Dari lingkungan sekolah yang hampir tanpa pesaing, kini memiliki banyak pesaing, terutama dari kalangan sekolah yang didirikan perusahaan-perusahaan bisnis besar. 2.\t Dari lingkungan belajar yang mono-etnis menjadi multi- etnis, baik peserta didik maupun pendidik serta tenaga kependidikannya. 3.\t Dari lingkungan belajar yang umumnya dihadiri oleh pe\u00ad\u00ad serta didik yang berasal dari gereja-gereja yang sealiran menjadi ingkungan yang memiliki pendidik, tenaga ke\u00ad pendidikan, dan peserta didik dari berbagai aliran se\u00ad hingga terbentuk suasana yang saling memperkaya. 4.\t Dari lingkungan belajar yang menekankan ilmu berhi\u00ad tung, membaca, dan menggambar menjadi ling\u00adk\u00ad ungan yang mengakui dan memberi ruang terhadap kecer\u00addasan. 5.\t Dari lingkungan belajar yang melangsungkan proses bel\u00ad ajardi dalam kelas menjadi apayang diken\u00ad al dengan istilah blended-learning, yaitu siswa mener\u00ad apk\u00ad an pembelajaran mereka ke tengah desa, panti asuha\u00ad n, atau laboratorium. 6.\t Akhirnya, dari sekolah di mana guru menjadi pusat pro\u00ad ses kegiatan belajar mengajar menjadi tempat para pe\u00ad 106","HASIL PERUBAHAN DAN TANTANGAN MASA DEPAN serta didik didorong untuk dapat berekspresi, bereks\u00ad plorasi, berkolab\u00ad o\u00adrasi, dan terutama berefleksi. Itulah bekal yang membuat mereka menjadi sekolah fa\u00ad vorit. Sebagian besar alumni dan peserta didiknya bangga dengan sekolah mereka walaupun mereka tidak menutup mata terhadap kelemahan-kelemahan yang ada. Sebagai hasilnya, BPK PENABUR dan gereja induknya me\u00adnyadari bekal-bekal yang mereka miliki dan menjadi ciri khas mereka. Pertama, mereka mengenali bahwa mereka me\u00ad\u00ad miliki jiwa enterpreneurial, artinya terlatih mengenali per\u00ad ubahan dan meresponsnya dengan berani walaupun berhati- hati. Kem\u00ad udian, mereka dikenal karena etos kerjayang dihargai orang banyak, yaitu tekun, teliti, disiplin, ber\u00adpikir logis, bel\u00ad ajar mandiri, berani berekspresi, melakukan eksplo\u00adrasi man\u00ad diri, dan berkolaborasi. Akhirnya, mereka men\u00ad gen\u00ad ali warna mereka, yaitu serius belajar ilmu pengetah\u00ad uan dan teknologi terbaru. Lebih da\u00ad lam lagi, mereka serius dalam membangun suasana spiritual yang mengutamakan hubungan dengan Tuhan, sang Penc\u00ad ipta, Pend\u00ad amai, dan Pelindung serta berlanjut ke kem\u00ad amp\u00ad uan menggali makna pengalaman-pengalaman, termas\u00aduk per\u00ad ubahan yang dijalani. Apakah hal ini merupakan suatu keberhasilan? Tentunya jawabannya tergantung pada kriteria yang digunakan se\u00ad hingga tidak mudah menjawab pertanyaan itu. Memang benar lemb\u00ad aga ini bukan hanya berhasil bertahan hidup, tetapi juga ber\u00adkem\u00adbang, dan secara akademis sangat menonjol sebagai sekolah ung\u00adgulan. Buku Ulang Tahun ke-60 BPK PENABUR banyak me\u00adnon\u00adjolkan keberhasilan tersebut. 107","BERANI BERUBAH Kini, setelah mengalami perkemb\u00ad angan yang pesat, me\u00ad miliki brand-name yang kuat, dan menghasilkan alumni- alumni yang ber\u00adkiprah di berbagai bidang, BPK PENABUR makin menunjukkan keseriusan untuk melangsungkan pen\u00ad didikan nilai-nilai luhur yang operatif serta melakukan tin\u00ad dakan nyata pelayanan. Apak\u00ad ah semua perubahan yang dilandasi panduan ketat serta seimbang antara iman, ilmu, dan pelayanan dalam hal menunjukkan kep\u00ad edulian dan dampak kepada masyarakat akan menghasilkan anggota yayasan, pendidik, tenaga kepend\u00ad idikan, dan peserta didik yang inspiratif? Hal ini tentu masih meru\u00ad pakan proses yang berlanjut. Sejarah akan mencatat hal ini. Melangkah ke Masa Depan Bagaimana dengan perubahan, tantangan dan kesempatan di masa depan? Di satu pihak, BPK PENABUR dan perubahan yang dilakukannya selama 70 tahun memang membuktikan hasil nyata. Artinya, banyak manfaat yang diperoleh secara in\u00ad ternal oleh peserta didik dan alumninya bahkan para pen\u00ad didik, tenaga kependidikan, dan para pemimpinnya, yaitu etos kerja yang sulit ditandingi, yang semestinya cukup bern\u00ad ilai untuk ditawarkan kepada masyarakat di masa mendatang. Namun, dunia modern dan banyaknya berbagai disrupsi dipenuhi orang-orang yang mencari makna. Selain berko\u00ad mu\u00adnikasi dan berkreasi, mereka membutuhkan kebiasaan dan kemampuan berefleksi untuk mendapatkan makna ke\u00ad ber\u00adada\u00adan dan karya mereka. Hal ini memang bisa dibantu oleh agama sampai batas tertentu. Namun, makna keberadaan dan karya hanya didapat jika manusia memiliki pengalaman ke\u00ad de\u00adkatan dengan Yang Ilahi, yang memberikan kejelasan tuju\u00ad 108","HASIL PERUBAHAN DAN TANTANGAN MASA DEPAN an keberadaan sebagai makhluk-Nya. Di sinilah BPK PENABUR seharusnya dapat memainkan peranan yang lebih besar. Alumninya seperti dokter Handoko Gunawan, Agustin Ramli, Benny Lumi, Robby Poniman, Devi Sumarno, dan masih banyak lainnya menunj\u00adukkan pribadi-pribadi yang menun\u00ad jukkan kepedulian yang besar setelah mereka mengenali mak\u00ad nahidupmereka.Halini mungkinmenunjukkanBPKPENABUR juga berupaya keras dalam hal ini, khususnya sebagaimana dituturkan para alumni bahwa mereka dibantu menemukan hal tersebut dalam relasi pendidik dan peserta didik serta sua\u00adsana yang ada. Tak heran,\u00ad sekolah yang tadinya diwarnai oleh para pendirinya yang berprofesi sebagai pedagang, meng\u00ad hasilkan alumni yang mampu berbagi dan berdampak terha\u00ad dap orang lain, terutama yang membutuhkan. Jadi, karena masyarakat masa depan dengan percepatan perubahan dan kejutan-kejutan yang berciri terus berubah, penuh ketidakpastian, kom\u00adpleks, dan ambigu, yang dik\u00ad enal dengan istilah VUCA, mak\u00adna hidup makin didamba. BPK PENABUR berkomitmen membangun lingk\u00ad ungan di mana peserta didik, pendidik, pengurus, dan semua tenaga kependi\u00ad dikan serta orangtua siswa juga belajar memaknai hidup. Proses edukasi, berelasi, melakukan aksi, dan beref\u00adleksi menjadi hal nyata yang sudah berjalan, tetapi perlu lebih ditekankan agar dapat dibagikan kepada bangsa. Seperti kata Ketua Umum BPK PENABUR masa bakti 2018-2022, \u201cSemua karena rahmat Tuhan.\u201d Katanya lebih lanjut, \u201cKita berharap, 70 tahun ke depan BPK PENABUR tetap eksis. Harus ada pe\u00ad nyesuaian pada zaman dan juga dapat menggali potensi-po\u00ad tensi baru. Tantangan ke depan itu PENABUR dapat berbagi. Oleh karena itu, tagline yang kita pakai adalah \u2018Berani Berubah, Semakin Peduli dan Berbagi.\u2019\u201c 109","BERANI BERUBAH Hal ini menunjukkan bahwa BPK PENABUR dan semua yang terlibat dengannya tidak hanya ingin terus ber\u00adubah un\u00ad tuk menjadi makin berprestasi, tetapi juga agar makin ber\u00ad dampak inspiratif dan positif terhadap bangsa. Landasan harapan ini adalah jika Tuhan telah memungkinkan lem- baga ini hadir, Tuhan juga sudah memeliharanya dan men\u00ad didiknya melalui berbagai tahap perubahan di masa lalu selama 70 tah\u00ad un, maka Tuhan juga yang akan tetap mengawal, mem\u00ad bim\u00adbing, dan mengubahnya selama 70 tahun berikutnya agar kasih dan kuasa-Nya makin dirasakan di masyarakat luas. Semoga. 110","APA KATA MEREKA Sebuah Catatan dan Refleksi","BERANI BERUBAH \u201cChange is the only evidence of life\u201d adalah sebuah ungkapan yang dipopulerkan oleh Evelyn Waugh, seorang penulis berkebangsaan Ing\u00ad gris. Perubahan adalah sebuah pertanda adanya kehidupan. Buku \u2018Berani Berubah\u2019 yang ditulis oleh Robby I. Chandra memberikan kepada kita konfirmasi kembali bahwa mengha\u00ad dapi perubahan dan melakukan proses adaptasi adalah se\u00ad buah keharusan. Tidak ada yang tidak berubah di dalam dunia ini. Setiap orang dan setiap bidang kerja serta bidang kehi\u00ad dupan mengalami perubahan, kecil maupun besar. Bahkan seben\u00ad ar\u00adnya di era disrupsi ini ditambah dengan pandemi COVID-19, ada gelombang perubahan yang luar biasa besar yang sedang dihadapi oleh semua orang, tidak terkecuali ge\u00ad reja dan badan pelayanan pendidikan milik gereja. Ada banyak contoh yang menarik yang ditulis dalam buku ini melalui catatan penga\u00ad laman para alumni BPK PENABUR. Catatan- catatan itu, diiringi dengan analisis dan interpretasi penulis, memberikan kepada kita wawasan dan kesadaran bahwa be\u00ad rani berubah bukan hanya keniscayaan tetapi pada dasarnya juga adalah sebuah tanggungjawab dan sikap iman. Berbicara mengenai iman, maka hal ini tidak terlepas dari bagaimana gereja membangun sikap berteologinya (doing theo\u00adlogy). Di dalam ilmu teologi ada sub bidang yang disebut sebagai teologi praktis. Pada awalnya teologi praktis ini hanya membicarakan hal-hal praktis terapan yang diajarkan secara teknis kepada para mahasiswa teologi. Tetapi kesa\u00addaran yang kemudian muncul di tengah wacana teologis adalah kebu\u00ad tuhan untuk membuka mata pada apa yang terjadi di tengah- tengah pengalaman manusia yang hidup. Di sini teologi prakt\u00adis mengalami perubahan karena keterbukaannya untuk melih\u00ad at ada banyak proses perubahan 112","APA KATA MEREKA yang terjadi dalam pengalaman manusia dan kehidupan. Peng\u00ad alaman atau praksis manusia dilihat dengan paradigma yang berkembang, yaitu sebagai tem\u00adpat Allah bekerja dan menya\u00ad tak\u00ad an karya-Nya. Hal ini sebenarn\u00ad ya bukanlah hal asing da\u00ad lam teologi Kristen, karena kebera\u00ad daan Tuhan Yesus Kristus pada dasarnya dipahami sebagai inkarnasi Allah yang hadir di tengah sejarah pengalaman ma\u00adnusia. Hal itu diteruskan da\u00ad lam keyakinan iman gereja pada karya Roh Kudus yang meno\u00ad long Gereja untuk berkarya di tengah dunia, di tengah peng\u00ad alaman dengan semua peru\u00ad baha\u00ad n yang ada. Secara teologis kita dapat melihat bahwa Roh Kudus tidak bekerja untuk se\u00ad kadar menjaga doktrin dan tradisi kris\u00adtiani yang tidak boleh berubah, sebaliknya Roh Kudus berk\u00ad arya agar Gereja tidak pernah berhenti menyatakan karya Allah di tengah dunia de\u00ad ngan seluruh pengalaman dan berarti juga dengan seluruh perubahannya. Dalam kesadaran teologis di atas maka teologi praktis, bahkan hampir semua sub bidang teologi lainnya, benar-be\u00ad nar membuka diri pada pengalaman. Teologi, dan dalam kon\u00ad\u00ad teks yang lebih praktis sebagai sikap iman, tidak lagi dibic\u00ad ara\u00ad\u00ad kan dengan pendekatan dari atas, di mana teks Alkitab dan doktrin digunakan untuk menilai pengalaman. Kesadaran dan keterbukaan pada memahami pengalaman untuk meli\u00ad hat praksis iman adalah sebuah pendekatan dari bawah, di mana pengalaman yang dipahami dengan baik bisa menjadi titik awal. Dari pemahaman tentang pengalaman ini kemu\u00ad dian terjadi sebuah dialog di mana pengalaman diperjum\u00ad pakan dengan teks Alkitab, doktrin gereja dan wacana teolo\u00ad gis yang ada dalam sebuah refleksi teologis yang terbuka. Muara dari ini semua adalah tindakan-tindakan imani yang konteks\u00ad tual. Beberapa teolog dalam sub bidang teologi praktis mo\u00ad 113","BERANI BERUBAH dern bahk\u00ad an secara tegas menunjukkan tugas besar teologi praktis, yaitu untuk melakukan upaya deskriptif-empiris me\u00ad lalui pe\u00adnelitian-penelitian lapangan yang mendalam demi mema\u00adhami pengalaman dan praksis yang tidak sekadarnya. Berteol\u00adogi dan sikap iman yang kontekstual ini benar-benar diba\u00adngun melalui dialog antara teks, ajaran, doktrin, tradisi kristiani den\u00ad gan pengalaman dan praksis. Mengapa pendekatan empiris menjadi penting dalam teologi praktis yang berfokus pada pengalaman dan praksis? Jawabannya adalah karena di dalam pengalaman dan praksis ada banyak kemungkinan dan perubahan. Apa yang kita lihat terjadi dalam satu konteks tempat atau waktu tidak berarti selalu sama dalam tempat dan waktu yang berbeda. Membuka diri pada pengalaman, berarti kita harus membuka diri pada perbedaan dan dinamika perubahan di dalamnya. Kesadaran empiris untuk memahami pengalaman dan praksis adalah wu\u00adjud dari kerendahan hati bahwa dinamika perubahan itu ter\u00adjadi dari waktu ke waktu, dan berbeda di satu tempat dan tem\u00adpat lain. Teologi dan iman bukanlah sebuah entitas yang berd\u00ad iri sendirian dengan klaim-klaim yang diandaikan bersifat kekal. Sebaliknya keduanya bertumbuh dan berkembang dalam dia\u00adlog dengan pengalaman dan perubahan yang ada. Di sini kita memahami bahwa keterbukaan pada pengalaman dan per\u00adubahan adalah bagian dari sikap teologis dan sikap iman. Kami memahami bahwa Robby I. Chandra, sebagai se\u00ad orang pendeta, pendidik, pegiat sosial dan juga peneliti, me\u00ad lalui tulisannya sedang membantu memperlihatkan kepada kita apa yang menjadi pengalaman tentang perubahan itu sendiri. Dalam bukunya Robby I. Chandra memperlihatkan 114","APA KATA MEREKA catatan pengalaman yang digali pada sebagian alumni BPK PENABUR yang nama-namanya disebutkan, yang kemudian melalui observasi, analisis, dan interpretasinyadikembangkan sebagai catatan pengalaman menghadapi perubahan yang lebih luas. Benang merah yang kuat dalam tulisannya ini ada\u00adlah, ketika perubahan dihadapi dengan berani, dalam pe\u00adngert\u00ad ian dihadapi dengan prinsip yang kuat, dengan nilai keu\u00ad ta\u00admaan yang jelas, dengan kesungguhan mengimplementasikan pe\u00ad ngetahuan secara kreatif, dengan relasi dan kesadaran pada konteks sosial, bahkan secara khusus pada mereka yang pa\u00ad ling membutuhkan, maka perubahan menghadirkan banyak krea\u00adtivitas dan visi kehidupan yang bermakna besar, bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi kehidupan, masyarakat dan dunia. Buku \u2018Berani Berubah\u2019 bukan hanya menjadi pengeta\u00ad huan tentang fenomena sosial perubahan, tetapi kami pahami juga sebagai catatan di mana kita diajak masuk dalam peng\u00ad alaman dan praksis sebagian alumni BPK PENABUR. Dengan kesadaran dan pengertian yang lebih luas kita diajak masuk pada pengalaman kemanusiaan yang dituntut untuk ber\u00ad adapt\u00ad asi pada perubahan, menemukan nilai-nilai keutamaan dan mempertajam visi hidupnya. Dari kacamata teologis dan iman, kita memahami bahwa di dalam pengalaman inilah kita bel\u00adajar menemukan dan melihat Allah yang bekerja bersama dengan para alumni BPK PENABUR ini. Pada akhirnya kita tiba di penghujung catatan dan refleksi ini yang tidak kalah penting. Semua ini tidak akan pernah menjadi berguna ketika kita tidak benar-benar belajar dan membangun refleksi teologis atas semua pengalaman ini yang dapat mendorong sikap dan tindakan-tindakan imani yang 115","BERANI BERUBAH kontekstual. BPK PENABUR sebagai badan pelayanan gere\u00ad jawi, yang pada saat ini sedang memperingati ulang tahunnya yang ke-70 tahun berkarya di bidang pendidikan, menurut hemat kami dapat berefleksi pada dua hal utama: 1.\t Kita bersyukur bahwa BPK PENABUR sebagai almamater dari setiap nama-nama yang disebutkan dalam buku ini menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. BPK PENABUR telah mengambil bagian dalam pengalaman menghadirkan alumni-alumni yang tangguh di tengah perubahan dan pribadi-pribadi yang berkarakter dengan nilai dan visi sosial yang kuat. Tetapi tentu kita perlu me\u00adnyadari bahwa pengalaman ini perlu menjadi bagian dari hidup siswa dan alumni lainnya. Artinya, BPK PENABUR tidak pernah boleh berhenti untuk memam\u00ad pukan siswa-siswanya menjadi orang-orang yang mampu berubah, menemukan nilai-nilai keutamaan dan mem\u00ad pertajam visi kehidupan. Di sini BPK PENABUR harus bertanya apakah pengalaman sebagian alumninya ini adalah juga pengalaman ribuan alumni lainnya selama 70 tahun ini, di mana mereka memiliki nilai dan visi hidup yang krist\u00ad iani di satu sisi dan terbuka di sisi lain di tengah peru\u00ad bahan? 2.\t Hal kedua BPK PENABUR sendiri sebagai badan pela\u00ad yan\u00adan pendidikan milik gereja, dan gereja sendiri, harus terus membuka diri juga pada perubahan. Dunia pendi\u00ad dikan di Indonesia pada masa kini dengan segala tan\u00ad tangannya menuntut gereja dan BPK PENABUR untuk tidak begitu saja berdiam diri dan bergeming dalam indikator pelay\u00ad anan dan kesuksesan yang lama. Sebagai badan pelay\u00ad anan milik gereja, BPK PENABUR adalah 116","APA KATA MEREKA ekspresi pel\u00adayanan gereja, yang mewujudkan sikap iman untuk mem\u00ad enuhi panggilan Allah, yang ditunjukkan melalui nilai dan visi yang diperjuangkan secara konkret. Pertan\u00ad yaannya adalah, apakah tantangan dan perubahan yang ada menghadirkan kreativitas dan visi kehidupan yang bermakna luas, bagi kehidupan, masyarakat dan dunia? Terima kasih untuk Robby I. Chandra yang telah berbagi pengalaman tentang \u2018Berani Berubah\u2019, dan selamat ulang tahun ke-70 untuk BPK PENABUR, selamat juga untuk GKI SW Jabar sebagai gereja yang menjadi induk untuk BPK PENABUR. Semoga Allah dan Tuhan Yesus Kristus, Sang Kepala Gereja, dan kekuatan hikmat dari Roh Kudus, menyertai kita di tengah semua perubahan yang ada. Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph.D. Ketua Umum Pdt. Danny Purnama, M.Th. Sekretaris Umum 117","BERANI BERUBAH \u201cBerani Berubah\u201d adalah tema pelayanan yang men\u00adjiwai kebijakan-kebijakan dan program- program kepengurusan BPK PENABUR 2018- 2022. Peng\u00adurus berusaha menjadikan tema itu tidak hanya seb\u00ad uah slogan namun berbagai upaya dilakukan untuk me\u00ad nunj\u00ad\u00adukkan tekad BPK PENABUR menjadi sebuah Lembaga Pendidikan yang tidak terjebak pada sebuah status quo, namun menjadi sebuah Lembaga Pendidikan yang berani terus kreatif dan inovatif mel\u00adihat situasi dan mempunyai ke\u00ad mampuan untuk menyesuai\u00adkan diri, sehingga memang pen\u00ad didikan yang diusung oleh BPK PENABUR adalah pendidikan yang relevan memperlengkapi naradidiknya dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Buku Berani Berubah ini juga merupakan sebuah upaya inovatif, kreatif dan kolaboratif dari Pdt. Em. Robby Chandra, pengurus BPK PENABUR dan alumni-alumni PENABUR. Menga\u00ad pa saya mengatakan ini sebuah buku yang inovatif dan kreatif? Buku ini berbicara mengenai hal-hal teoritis menge\u00ad nai Perubahan, apa yang seharusnya menjadi respon terhadap sebuah perubahan, elemen-elemen yang harus dimiliki jika kita mau merangkul perubahan, proses untuk perubahan dan diakhiri dengan hasil perubahan dan tantang masa depan. Yang menarik dan kreatif dari buku ini adalah setiap hal yang bers\u00adifat teoritis itu dijalin dengan narasi kehidupan tokoh- tokoh yang sebagian besar adalah mereka yang sebelumnya mengecap pendidikan di sekolah PENABUR. Berani Berubah yang did\u00ad en\u00ad gungkan ternyata tanpa disadari menjadi sesuatu yang dihidupi oleh para alumni PENABUR. Buku ini tidak hanya bicara melalui kata-kata namun juga ilustrasi yang menarik. 118","APA KATA MEREKA Umumnya, menerbitkan buku yang berbeda dengan buku lain merupakan sebuah upaya perubahan yang di\u00adlakukan oleh PENABUR. Buku ini sarat dengan makna. Dengan membaca buku ini. kita tidak hanya tercerah\u00adkan secara filosofis, tetapi juga diajak untuk melihat narasi kehidupan sesama kita. Bahkan, menemukan narasi kita sendiri di dalam buku ini. Kiranya keberanian untuk terus berinovasi, kreatif, dan adaptif semakin dimiliki oleh BPK PENABUR. Pdt. Sheph Davidy Jonazh Ketua Umum BPMSW GKI SW Jawa Barat Pdt. Cordelia Gunawan Sekretaris Umum BPMSW Jawa Barat 119","BERANI BERUBAH Membaca buku ini membuat ingatan saya melayang ke 30 tahun yang lalu, ketika perjalanan yang ditu\u00ad liskan Penulis itu nyata. Perjuangan jatuh bangun menghadapi mata pelajaran dan guru-guru yang selalu me\u00ad macu siswa-siswinya. Perasaan sukacita ketika meninggalkan kelas untuk mengikuti rapat OSIS atau latihan Paduan Suara, terlebih lagi saat akan berangkat ke Bandung untuk berlomba FPS ITB atau ke Gambung untuk mengikuti pelatihan P321. Di samping tempaan dan ujian yang terlewati, ada satu hal pen\u00ad ting yang saya bawa terus sampai saat ini. Saya menemukan panggilan hidup saya ketika di kelas 2 SMA. Waktu itu, saya mengikuti pelatihan P321, dan di sana kami diajarkan untuk membuat visi hidup. Ternyata, itu menjadi hal penting yang saya bawa terus di dalam perjalanan hidup ini. Semua tempaan tidak sia-sia, segala pengalaman tidak terbuang. Saya menjadi seorang yang fokus kepada tujuan hidup dan tidak mudah digoyahkan. Semoga saya bisa menjadi berguna seperti contoh- contoh alumni lainnya yang luar biasa. Pepita Gunawan Pendiri REFO Indonesia Alumni TKK XI 1988, SDK XI 1994, SMPK 7 1997, SMAK 1 2000 120","APA KATA MEREKA Kehidupan di dunia ini begitu dinamis. Seiring perj\u00ada\u00ad lanan waktu dan pergeseran zaman, kehidupan ma\u00ad nus\u00ad ia selalu berubah. Bicara soal perubahan, suatu ungkapan yang dituliskan dalam buku ini menyatakan: \u201cSatu- satunya yang konstan dalam hidup adalah perubahan\u201d (Heraclitus). Makna keniscayaan perubahan ini dijabarkan me\u00adnarik di awal bahasan, dengan menampilkan beberapa so\u00ad sok alumni berprestasi dari BPK PENABUR, para alumnus ber\u00adbagi pengalaman hidup ketika harus bergulat dengan per\u00adubah\u00adan yang menantangnya memba-yar harga untuk rela berp\u00ad ros\u00ad es, atau tetap tinggal diam yang dapat dimaknai tidak ada bedan\u00ad ya dengan menentang perubahan itu sendiri. Namun dengan berbagai motivasi pendorong menyebabkan para alum\u00ad nus tersebut yang memang sudah siap berubah, akhirnya me\u00ad rangkul perubahan, rela dibentuk oleh perubahan, yang di\u00ad yakini buk\u00ad anlah situasi mudah berada di tahap transisi adapt\u00ad asi situasi yang baru. Keberanian untuk berubah sesungguhnya sudah terta\u00ad nam dan melebur dalam semangat lembaga pendidikan BPK PENABUR bahkan sejak awal mula cikal bakal berdirinya organ\u00ad isasi ini. Diawali oleh keberanian sekelompok orang Tionghoa yang tergabung dalam suatu gereja Tionghoa yang merespons peluang yang ada, meskipun harus berproses mene \u00ad robos keluar batas zona nyaman untuk terus belajar. Kini setelah 70 tahun, lembaga pendidikan yang mereka kelola terus berkembang menjadi salah satu sistem sekolah unggulan di Indonesia baik secara akademis, non akademis maupun etos kerja peserta didiknya. Berpijak pada arah gerak pusaran per\u00ad ubahan yang sesungguhnya yaitu revolusi industry 4.0 ini, BPK PENABUR, yang dapat dipastikan mengambil peran dan tanggung jawab organisasi dalam konteks yang holistik, telah 121","BERANI BERUBAH melihat secara jeli apa yang harus diubah, ke arah mana per\u00ad ubahan tersebut harus berjalan, dan yang lebih penting dari itu ialah bagaimana cara mengubahnya. Satu hal yang unik dan menarik adalah buku Be\u00adrani Berubah karya Robby I. Chandra ini merupakan hasil proses perenungan dan pemahaman yang mendalam terh\u00ad a\u00addap per\u00ad jalanan beberapa sosok alumnus yang telah berhasil ber\u00ad adaptasi dengan perubahan, yang kemudian dilebur dalam benang merah sistematika tulisan ini. Berbagai pengalaman mereka yang \u201cspesifik\u201d disusun sedemikian rupa sehingga bisa saling mengisi dan melengkapi antara satu dengan yang lain, yang pada akhirnya menjadi satu kesatuan karya tulis yang utuh dan seimbang, memberi pesan yang dalam, meng\u00ad inspirasi dan tentunya memberkati. Para alumnus yang dipilih dan dimuat dalam buku ini memiliki kesamaan dalam hal: pola mereka memandang ma\u00ad salah, mencari solusi serta memberi manfaat bagi orang-orang di sekitarnya yang ber\u00adsen\u00adtuhan dengan mereka. Kisah mereka diulas secara luas dan dalam di sini. Tak terkecuali sahabat saya Ir. Eka Putra Wirya, yang telah terbukti sebagai inisiator dan agen perubahan, baik dalam mengelola bisnisnya mau\u00ad pun dalam mengemb\u00ad angkan pembinaan terhadap suatu ca\u00ad bang olahraga, yaitu catur. Tidak heran bila berbagai peng\u00ad har\u00adgaan diterimanya sebagai apresiasi terhadap prestasinya dalam perkembangan catur di Indonesia. Nilai-nilai moral berdasarkan iman kristiani yang ditanamkan selama menge\u00ad cap pendidikan di BPK PENABUR, telah berbuah nyata da\u00adlam wujud keberaniannya mener\u00ad obos batas dan sekat yang dida\u00ad sari hasrat mendalam dan kepedulian tinggi terhadap ke\u00adma\u00ad juan bangsa. 122","APA KATA MEREKA Tahun ini BPK PENABUR memasuki usianya yang ke-70 tahun. Sepanjang masa itu, bersama alumni, peserta didik, pen\u00ad didik, anggota yayasan dan gereja yang terkait, telah belajar diubahkan Tuhan secara berkelanjutan. Tema pelayanan yang dicanangkan BPK PENABUR pada awal pelayanan kepengurusan 2018-2022 adalah \u201cberani ber\u00ad ubah\u201d dan mengambil tagline khusus \u201cSemakin peduli dan berbagi\u201d. Berani berubah adalah pernyataan tekad dari pihak inti organisasi BPK PENABUR untuk merangkul berbagai ben\u00ad tuk perubahan, sekalipun bukan tanpa konsekuensi. Ini ada\u00ad lah ungkapan kesiapan berjalan maju bersama segala bentuk perubahan karena di luar sana dunia sedang berubah sangat cepat ke pusaran situasi yang baru. Opsi tidak mau berubah akan berakibat terancam, terseleksi, dan tersisih oleh proses evolusi yang terjadi da\u00adlam kehidupan di dunia karena hidup akan mengikis siapa saja yang memilih \u201cdiam\u201d. Selamat ulang tahun BPK PENABUR \u2026. Teruslah berjuang dan berproses dengan berbagai bentuk perubahan. Jika Tuhan sudah memelihara dan mendidik se\u00adlama 70 tahun, maka Tuhan pasti akan terus mengawal, mem\u00adbimbing, dan mengubahkan menjadi semakin baik. Dengan demikian, BPK PENABUR ma\u00ad kin berdampak positif dan menjadi inspirasi bagi kemajuan bangsa Indonesia. Jakarta, 10 Oktober 2020 GM Utut Adianto Ketua Umum PB PERCASI 123","BERANI BERUBAH Sayasangat bergembiradan merasa terhormat mend\u00ad ap\u00ad at kesempatan menulis dalam buku ini. Ada be\u00adber\u00adapa alas\u00ad an yang membuat saya bersemangat me\u00adnuliskan bebe\u00ad rapa catatan kecil ini. Pertama, saya selalu tertarik mengikuti perubahan yang terjadi dalam industri atau bidang tertentu. Perubahan ini pada hakikatnya dipicu oleh lompatan perkembangan tekno\u00ad logi yang luar biasa. Lompatan perkembangan teknologi ini ditang\u00adkap dengan sangat baik oleh generasi baru yang didu\u00ad kung oleh kekuatan ekonomi baru. Kelompok kelas menengah yang mem\u00adpunyai kehidupan sosial ekonomi relatif lebih baik dari generasi sebelumnya mengakselerasi aplikasi lompatan tek\u00adno\u00adlogi ini, sehingga perkembangannya tidak mengikuti garis lurus tetapi melompat. Lengsernya gene\u00adrasi baby boomers dan generasi X juga telah mengubah posisi pem\u00ad impin-pem\u00ad im\u00ad pin kelompok tertentu ke usia yang relatif jauh lebih muda. Suksesi juga berjalan melompat. Lembaga yang hari ini masih dipimpin oleh generasi baby boomers atau generasi X seakan-akan menjadi lembaga yang ketinggalan zaman. Tak heran bila profesi tertentu, ilmu pengetahuan atau kepakaran yang lima belas tahu lalu menjadi cerita hebat, hari ini seperti tidak ada artinya lagi. Kalau dulu ada banyak per\u00adusahaan fe\u00ad nomenal, apakah perusahaan minyak, atau lem\u00adbaga keuang\u00ad an, perusahaan media atau otomotif yang mampu berjaya puluhan atau bahkan lewat seratus tahun, sekarang kapitali\u00ad sasi pasarnya tertinggal hanya dalam beberapa tahun oleh perusahaan teknologi baru. Lembaga pendidikan termasuk salah satu lembaga yang \u201cterserang\u201d sangat masif terhadap per\u00ad u\u00ad bahan yang terjadi. Sekali lagi karena inklinasi dan prefe\u00ad rensi generasi yang masuk dalam jenjang pendidikan tertentu, sudah sangat berubah dibanding inklinasi dan preferensi ge\u00ad 124","APA KATA MEREKA nerasi yang masuk terdahulu. Menjadi lebih signifikan karena teknologi itu mengubah sikap, perilaku, dan pandangan se\u00adbuah generasi. Misalnya saja, \u201crangking\u201d dalam beberapa hal seperti lebih penting dikejar daripada sikap. Kedua, mempelajari perubahan merupakan ikhwal yang mengasyikkan. Kita sangat nyaman mempelajari, mengamati, mendengar cerita perubahan yang ada di luar lembaga. Ada banyak lembaga yang kemudian tahu bahwa dia harus ber\u00ad ubah. Dia tahu industri atau konsumen berubah dan ber\u00adbe\u00ad lok arah. Lembaga pendidikan sudah pasti banyak membahas, memp\u00ad elajari, atau bahkan membuat riset tentang perubahan sikap. Tetapi masalah besar sering terjadi pada saat dia harus mengimplementasi perubahan itu terhadap lembaga atau terhadap dirinya sendiri. Jargon mengatakan:\u201dDunia boleh berubah, sekeliling kita silakan berubah \u2026. Tapi perubahan ini hanya berlaku untuk orang atau lembaga lain di luar saya.\u201d Berani berubah memang tidak nyaman. Berubah itu tidak mudah. Orang sering membuat rasionalisasi supaya akhir\u00adnya bisa mengatakan biarlah semua orang berubah kecua\u00ad li saya sendiri. Rasionalisasi terjadi karena orang meman\u00addang lem\u00ad baga kami berbeda dengan lembaga lain, atau karena lembaga kami lembaga besardan kuat, atau karena lemb\u00ad aga kami mem\u00ad punyai filosofi dan misi tertentu yang tidak bisa diubah. Aki\u00ad batnya, justru banyak lembaga pendidikan yang sebenarnya terserang disrupsi cukup kuat, tetapi termasuk lambat mengikuti dan mengantisipasi perubahan yang terjadi. \u201cIsu perubahan\u201d dalam dunia pendidikan seringkali lebih hanya menjadi teori, pandangan, dan pelajaran sejarah per\u00ad ubahan. Tetapi dirinya sendiri belum tentu mampu berubah sesuai dengan pengetahuan dan apa yang dipelajarinya. 125","BERANI BERUBAH Ketiga, sebagai orang di luar arena, saya melihat BPK PENABUR termasuk salah satu lembaga yang mampu meng\u00ad ikuti perubahan zaman. Ini ditunjukkan dengan prestasi yang diraih dalam berbagai kompetisi, termasuk prestasi menjadi \u201csekolah favorit\u201d di ibu kota. Kehebatan BPK PENABUR men\u00ad jadi pem\u00adbicaraan banyak orang ketika berbicara tentang dunia pen\u00addidikan. Tetapi harus disadari perubahan itu tidak terjadi hanya sekali saja. Perubahan terjadi terus-menerus. Lembaga- lembaga yang sekarang sukses, bisa menjadi lembaga yang ti\u00addak sukses hanya dalam waktu singkat. Orang sering me\u00adnga\u00adtakan masa depan sebuah perusa\u00ad haan atau organisasi ditent\u00ad ukan oleh kemampuan mengadap\u00ad tasi dunia digital. Dunia pendidikan pun kemudian banyak mengadopsi perkembanga\u00ad n digitalisasi dan Artificial Inteli\u00ad gence baik untuk memperb\u00ad aiki proses, konten pembelajaran, organisasi, pengembangan sumber daya manusia, maupun model operasionalisasi lemba\u00adgan\u00ad ya. Namun jangan salah, pem\u00ad bunuhan dalam dunia digital itu sendiri berlangsung dengan cepat dan kejam. Nasib beber\u00adapa jagoan digital ibarat api yang membakar daun kelapa. Besar sebentar, setelah itu padam. Mengapa? Karena lom\u00adpat\u00adan teknologi seringkali jauh lebih pen\u00ad dek dari waktu pe\u00adngem\u00adbalian investasi. Akibatnya orang yang harus memutuskan untuk berinvestasi di teknol\u00adogi digital tak mungkin lagi nyam\u00ad an dengan waktu berlama-lama. Tetapi lebih penting lagi adalah saat sebuah lembaga menjadi besar, dia harus mulai sadar bahwa kebesarannya \u201cbisa jadi hanya sesaat\u201d dan ber\u00adpot\u00ad ensi sirna, bila dia tidak membuat inovasi dan kreativitas baru untuk mempertahankan kebesarannya. Pada saat sebuah lem\u00adbaga atau start up menjadi besar, organisasi, sikap orang yang ada di dalamnya, bisa saja lang\u00ad sung merasa jika posisinya tak akan tergoyahkan dan tak akan 126","APA KATA MEREKA tumbang oleh perubahan zaman. Padahal kata-kata \u201cberani berubah\u201d itu tidak terjadi pada saat sebuah lembaga mau berubah, tetapi setiap saat harus berani berubah. Prinsipnya, pada saat menjadi besar, lembaga itu tidak boleh dan tidak bisa tidur. Sudah menjadi juara saja tidak bisa tidur, apalagi pada saat dia belum menjadi juara. Kesinambungan, konsis\u00ad tensi, dan perubahan terus-menerus harus dilakukan tanpa henti. Lembaga yang bertahan hari ini bukan lembaga yang besar dan kuat, tetapi lembaga yang fleks\u00ad ibel dan cepat meng\u00ad ikuti perubahan zaman. Keempat, biasanya kendala terbesar yang dihadapi se\u00ad buah lembaga saat dia memutuskan untuk berani berubah ada pada sumber daya manusia. Mengapa? Karena manusia umum\u00adnya tidak nyaman dengan perubahan baru. Manusia itu suka menikmati kemapanan. Manusia lebih suka mengu\u00ad lang melak\u00ad ukan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaannya. Kalau bisa apa yang dilakukan sepuluh tahun lalu, masih dia lakukan hari ini, dan jika perlu sepuluh tahun lagi. Bahkan ketika di\u00ad tunjukkan sesuatu yang lebih menguntungkan jika dia berani berubah, belum tentu dia percaya. Tidak heran bila seringkali pemimpin perubahan harus berani menjadi tidak populer. Dia harus berani mencairkan situasi dan posisi beku dari or\u00ad ganisasinya. Sistem harus dibangun sedemikian rupa supaya orang bergerak ke arah perubahan. Orang baru bisa berubah bila dia dihadapkan pada sebuah sistem yang jika dia tidak ikuti, maka sistem akan memberikan kerugian atau berpo\u00ad tensi kehilangan sesuatu bagi dirinya. Oleh karena itu, sosia\u00adli\u00ad sasi dan komunikasi untuk membuat manusia berani berubah adalah seni dan ilmu tersendiri. Agung Adiprasetyo CEO Kompas Gramedia 2006 -2015 127","BERANI BERUBAH Di usia yang ke-70 tahun, BPK PENABUR menerbit\u00ad kan buku \u201cBerani berubah\u201d. Isinya relevan dan meng\u00ad i\u00adnspirasi. Relevan,\u00a0sebab bukankah pandemi covid 19 ini mengajar manusia untuk terbuka terhadap perubahan?\u00a0 Menginspirasi,\u00a0sebab berisi narasi yang menjelaskan meng\u00ad apa BPK PENABUR dapat terus berkembang di usia yang relatif tua.\u00a0\u201cBerani berubah\u201d menunjukkan kalau BPK PENABUR siap menjalankan panggilan Tuhan\u00a0agar ia relevan dan terus men\u00ad jadi lembaga pendidikan yang unggul dalam iman, ilmu, dan pel\u00ad ayanan. Jika semangat untuk terus berubah dijalankan, saya per\u00ad caya,\u00a0 the best is yet to come.\u00a0 BPK PENABUR sedang dal\u00adam arah yang tepat\u00a0untuk menjadi lembaga pendidikan yang great dan semakin menjadi berkat untuk Indonesia. Pdt. Darwin Darmawan Alumni BPK PENABUR Sukabumi 128","APA KATA MEREKA Tidak ada yang dapat menolak perubahan, karena pro\u00ad ses perubahan adalah bagian dari kehidupan. Se\u00adtiap pribadi, kelompok, dan lembaga dituntut untuk se\u00ad lalu mendeteksi, mengantisipasi, serta melakukan adaptasi terhadap perubahan, dan membuat langkah-langkah peren\u00ad canaan perubahan untuk menjawab masa depan. Buku Berani Berubah yang ditulis oleh Bapak Pdt. Em. Robby I. Chandra berdasarkan elabolarasi pengalaman dan\u00a0 kesaksian alumni BPK PENABUR yang telah berhasil di ma\u00ad syarakat. Hal ini sungguh sangat membantu kita memahami pro\u00adses perubahan pribadi-pribadi unggul yang bermuara kepada keberhasilan individu dan mampu menjadi berkat bagi selu\u00adruh ciptaanNya. Melalui buku ini kita diberi contoh konkret \u201cpeta per\u00adja\u00ad lanan\u201d meniti perubahan hidup, karena berisi sintesis konsep yang matang tentang \u201cmengelola perubahan\u201d dipadukan dengan praksis kehidupan para alumni BPK PENABUR yang su\u00addah berkarya dengan berhasil di berbagai bidang kehidupan. Saya turut bangga dan bersyukur atas hadirnya buku Berani Berubah. Buku ini mencerminkan keberha\u00adsilan BPK PENABUR dengan karya 70 tahun melayani Pendidika\u00ad n di Indonesia.\u00a0 Para alumni BPK PENABUR adalah asset tangible dan intangible bangsa yang pasti sudah, sedang, dan akan terus mew\u00ad arnai kejayaan negeri Indonesia. Dr. Sigit Triyono Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Indonesia 129","BERANI BERUBAH Senada dengan kata Heraclitus, filsuf Yunani, \u201cchange is the only constant in life,\u201d buku Berani Berubah yang ditulis oleh Bapak Pdt. Robby I. Chandra ini sangat tepat dan inspiratif. Tulisan dalam buku ini memperkaya kita akan maksud bahwa perubahan, yang sedang dan akan terus terjadi se\u00ad hingga kita harus berani berubah. \u201cSurvival of the fittest\u201d ala C. Darwin menjelaskan bahwa bukan yang paling cerdas yang bertahan, namun yang paling dapat ber\u00adadaptasi dengan perubahan. Kondisi yang sangat di\u00ad namis se\u00adkarang ini menuntut keberanian kita untuk berubah. Per\u00adubah\u00adan yang terukur untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dijelaskan dengan gamblang di dalam buku ini. Selamat untuk Bapak Pdt. Robby I. Chandra. Karya selanjutnya selalu kami nanti\u00adkan. Tuhan memberkati. Prof. Sri Widiyantoro Rektor Universitas Kristen Maranatha 130","APA KATA MEREKA Perubahan bukan sesuatu yang mudah untuk di\u00adla\u00ad kukan. Akan tetapi, baik kita sadari atau tidak, setiap kita mau tidak mau pasti melewati apa yang namanya perubahan. Melalui buku Berani Berubah, Pdt. Em. Roby I. Chandra berhasil mengupas secara lengkap peru\u00ad bah\u00adan seperti apa yang harus kita jalankan sebagai seorang anak Tuhan. Secara pribadi, saya merasa terberkati oleh tulisan beliau dan semua testimoni yang dituliskan dalam buku ini. Change is hard but it\u2019s not impossible. Satu hal yang saya bisa simpulkan adalah change starts from us. We are the agent of change. We can\u2019t expect others to change if we don\u2019t want to change ourselves. Sama seperti Yesus yang terlebih da\u00adhulu membawa perubahan, demikian pula kita dipanggil untuk berubah menjadi sama seperti Dia, di mana pun kita ditemp\u00ad atkan. Lewat visi dan misi BPK PENABUR, saya melihat dan me\u00ad rasakan adanya iman yang bertumbuh, ilmu yang meningkat, dan pelayanan yang tidak pernah berhenti. Buku ini menjadi salahsatudarisekian banyak example bagaimanaBPK PENABUR berhasil membawa perubahan dalam lingkungan sekitar. Mari kita terus membawa perubahan yang positif dan Ilahi di mana pun kita ditempatkan. Be brave and be a blessing! Tuhan memberkati. Intan Gunawidjaja Medical Office Assistant in Murray Ville Family Practice Group Cannada Alumni BPK PENABUR Bandung 131","BERANI BERUBAH Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya bisa berbagi dalam buku \u201cBerani Berubah\u201d, yang khu\u00adsus ditulis dalam rangka memeringati ulang tahun BPK PENABUR yang ke-70 tahun. Saya bangga karena saya adalah alumni dan produk dari BPK PENABUR yang dipercaya un\u00adtuk menyampaikan sekelumit kesan dan pesan. Saya juga merasa terhormat karena apa yang saya dapatkan selama proses bel\u00ad ajar di BPK PENABUR telah membuahkan hasil dalam tahapan ke\u00adhidupan saya selanjutnya. Sekilas mengingat bagaimana saya mengenal BPK PENABUR, saya harus kembali membuka kenangan saat per\u00ad tama kali masuk sekolah Taman Kanak-kanak (TKK 1), tahun 1968, yang dulu berada di Jl. Pintu Besi (sekarang Jl. K.H. Samanhudi). Saya merasa senang berada di lingkungan seko\u00ad lah yang asri. Keramahan dan kepedulian para guru membuat saya tidak ingin keluar dari lingkungan aman dan nyaman itu. Dari TKK 1 terus berlanjut ke SDK 1, SMPK 1 dan SMAK 1. Kasih dan perhatian sem\u00ad ua guru yang menjadi panutan bagi saya, masih teringat jelas. Umumnya, mereka berkarya dengan se\u00ad penuh hati, juga tulus. Kami, para murid, tidak tahu pergu\u00ad mulan guru-guru kami pada masa itu. Tetapi, yang kami rasa\u00ad kan adalah mereka tetap me\u00adlayani dengan sepenuh hati dan memberikan contoh sosok teladan untuk dijadikan panutan. Sayarasa, hal ini tidak boleh hilang dalam prosespembelajaran di BPK PENABUR saat ini. Berani berubah harus dilakukan mengikuti perkem\u00ad bangan zaman dan teknol\u00ad ogi. Tetapi, keberadaan sosok guru yang menjadi teladan dan sikap melayani murid-muridnya harus dipertahankan. Investasi melalui nilai-nilai kristiani yang tercermin dalam proses belajar sehari-hari membentuk sebagian besar alumni BPK PENABUR menjadi seorang yang 132","APA KATA MEREKA tangguh, ulet, tekun, peduli, dan mau berbagi. Inilah yang saya rasakan dalam proses pembentukan diri saya. Selepas dari BPK PENABUR, saking cintanya saya, maka saya kem\u00adbali ke UKRIDA (Universitas Kristen Krida Wacana), adik BPK PENABUR untuk jenjang Pendidikan Tinggi. Saat itu UKRIDA masih bernama Universitas Kristen Djaya dan satu gedung dengan SMAK 3 di Jl. Gunung Sahari. Akhir\u00adnya, saya kembali berkarya dan mengabdi bagi almamater tercinta. Saya ingin memberikan yang terbaik bagi UKRIDA. Slogan \u201cBerani Berubah\u201d merupakan hal yang benar-benar ber\u00ad ani dicanangkan untuk keluar dari zona nyaman yang telah ada selama ini, karena tanpa perubahan maka semua akan ke\u00adtinggalan zaman. Berubah harus dilakukan dalam pros\u00ad es belajar mengajar mengikuti perkembangan generasi zaman now yang memiliki ikatan kuat dengan era digital sehingga pola pembelajaran pun harus menyesuaikan dengan keadaan. Perubahan pasti ada. Akan tetapi, hal prinsip harus tetap dipertahankan. Karakteristik sebagai sekolah Kristen yang membawa kasih dan teladan Kristus dalam pelayanan harus diturunkan turun-temurun. Hal inilah yang sesungguhnya membuat BPK PENABUR mampu bertahan sam\u00adpai usia ke-70 tahun dan mencetak alumni-alumni yang tang\u00adguh, ulet, tekun, dan memiliki kepedulian. Saya tidak mengatakan alumni yang sukses karena itu relatif dan suby\u00ad ektif. Tetapi, alumni BPK PENABUR umumnya mampu bertahan da\u00adlam segala kondisi dan cepat beradaptasi karena sudah terb\u00ad iasa menjalaninya selama pendidikan di sana. Saya berharap agar BPK PENABUR tidak hanya tempat murid mencari ilmu, melainkan sebagai tempat untuk belajar menjalani ke\u00adhidupan melalui pembentukan diri dan karakter seturut telad\u00ad an Kristus. Kedekatan BPK PENABUR dan UKRIDA 133","BERANI BERUBAH secara institusi, yang sama-sama ber\u00adnaung di bawah Sinode wilayah Jawa Barat, harus terus terjalin dan bersinergi dalam melayani di bidang Pendidikan. Untuk itu, saya memercayakan dua anak saya, mulai dari TKK sampai SMA tetap di BPK PENABUR. Kami cinta BPK PENABUR dan cinta itu melekat di hati yang terdalam. BPK PENABUR sudah mendidik 2-3 generasi dan ini suatu reputasi yang luar biasa. Kepercayaan masyarakat terhadap BPK PENABUR yang senantiasa berupaya berikan yang terbaik telah ter\u00adbukti oleh zaman. Selamat berubah menjadi lebih baik dan terus berbagi kasih melalui pelayanannya. Tangerang Selatan, 12 Oktober 2020 Dr. dr. Wani Devita Gunardi Sp.MK(K) Rektor Universitas Kristen Krida Wacana 134","APA KATA MEREKA Entah seperti apa nanti wajah hidup yang satu dalam bumi yang satu ini dan BPK PENABUR di dalamnya 5, 30, 70 tahun yang akan datang dengan kumulasi perubahan yang tak henti-henti, termasuk perubahan iklim. International Panel on Social Progress dalam laporan tahun 2018, bahkan merekomendasikan \u201cre-setting\u201d. Yang paling se\u00ad ring diandalkan manusia adalah kemajuan sains dan tekno\u00ad logi untuk berjalan selamat dalam badai yang dahsyat itu. Tetapi Covid-19 menelanjangi sains dan teknologi dalam keter\u00ad batasannya. Cerita-cerita perubahan yang sukses dalam buku ini tampak seperti permata indah yang pantas dibanggakan oleh BPK PENABUR pada Ulang Tahun ke-70 ini. Sebagai rektor Universitas Prasetiya Mulya, yang men\u00ad jadi kebun pembelajaran lanjutan bagi banyak lulusan BPK PENABUR, saya mengucapkan selamat. Kita berjalan ke depan untuk memajukan kehidupan da\u00ad\u00ad lam lanskap yang berubah deras. Tetapi, sesekali warga BPK PENABUR juga perlu berziarah ke hulu perjuangannya. Di situ terjalin dan tertabung pelajaran-pelajaran sekitar makna pang\u00ad \u00adgilannya sebagaimana disisipkan dalam cerita-cerita tokoh dalam buku ini. Hidup adalah perubahan dengan perancah yang kompleks di atas dasar yang menyala abadi: kasih sesama manusia, cinta sesama makhluk hidup. Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak Rektor Universitas Prasetiya Mulya 135","BERANI BERUBAH \u201cDi tangan penulis, terminologi perubahan bu\u00ad kanl\u00adah sekadar jargon, melainkan menjadi in\u00ad spirasi kontekstual yang dibalut dengan prak\u00ad tik nyata sejumlah alumni\/ae BPK PENABUR. Sebuah buku yang lahir dari ungkapan syukur lewat karya nyata lembaga pendidikan Kristiani yang telah bersumbangsih \u2013 dalam kadar tertentu \u2013 bagi perubahan nyata di Indonesia.\u201d Pdt. Natanael Setiadi Alumni BPK PENABUR Bandung Pendeta Jemaat GKI Kayu Putih 136","APA KATA MEREKA Sungguh menarik membaca buku Berani Berubah yang menjalin sejarah dan kisah perjalanan panjang 70 ta\u00ad hun Yayasan BPK PENABUR dan tokoh-tokoh inspi\u00ad ratif yang lahir dari komunitas ini, yaitu para siswa, guru, alumni, dan pengurus. Membuka lembaran demi lembaran tulisan ini membuat saya berefleksi dan merenungkan perjalanan kehidupan saya sendiri, termasuk di dalamnya sebagai siswa BPK PENABUR yang menerima banyak dukungan selama proses pendidikan. Saya belajar banyak dari berkenalan dengan tokoh-tokoh dalam buku ini yang membagikan pengalaman unik mereka dan de\u00ad ngan lugas membuka kenyataan pahit bahwa perubahan itu sulit tetapi merupakan keniscayaan menuju masa depan yang lebih baik. Tulisan Pdt. Robby I. Chandra meneguhkan saya untuk dapat menghadapi kehidupan yang penuh dengan ketidak\u00ad pastian, dengan prinsip-prinsip dan teladan yang diberikan dalam buku ini, untuk memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi sesama kita. dr. Damar Parasdyaningtyas Susilaradeya, MRes., Ph.D Alumni Angkatan-1 Brilliant Class - SMAK PENABUR Gading Serpong 137","BERANI BERUBAH Buku Berani Berubah BPK PENABUR\u201d sangat bagus di\u00adbaca oleh seluruh warga BPK PENABUR karena di dalamnya kita dapat melihat gambar\/rupa peserta di\u00ad dik setelah mereka terjun di dalam kehidupan bermasya\u00adrakat. Apa yang tertulis dalam buku ini dapat juga merupakan gam\u00ad baran\/cermin dari ajaran\/didikan para guru BPK PENABUR. Betapa bangga jika seorang guru melihat keberhasilan anak didiknya. Jerih lelah para guru terhapus dengan kebahagiaan dan kebanggaan atas hasil yang dicapai. Banyak sekali perubahan yang terjadi selama 70 tahun BPK PENABUR berkiprah di dalam dunia pendidikan. Dulu belajar menggunakan grip dan kapur tulis tetapi sekarang sudah menggunakan komputer. Apalagi dengan adanya pan\u00ad demi Covid 19,mulai dari siswa TK sampai SLTA mereka meng\u00ad gunakan media komunikasi secara online. Mau tidak mau, semua peserta didik dan guru harus belajar dan menguasai alat canggih tersebut. Secara pribadi, setelah saya membaca isi buku \u201cBerani Berubah BPK PENABUR\u201d, dalam benak saya timbul berbagai macam perasaan: 1. Rasa Bersyukur Bersyukur kepada Tuhan Yesus kalau selama 70 tahun BPK PENABUR masih tetap diberkati dan dipercaya oleh-Nya un\u00ad tuk melakukan pelayanannya dalam dunia pendidikan. Ba\u00ad nyak suka dan duka yang harus dijalani BPK PENABUR dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya sekolah yang bercirikan Kristen. Namun semua itu dapat dilalui berkat kerjasama para pengurus BPK PENABUR dengan pihak sekolah yang saling membahu dan saling men\u00ad dukung serta tetap berjalan dan berpegang pada ajaran Kristus. 138"]
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158