["APA KATA MEREKA 2. Rasa Bangga Bangga melihat putra putri hasil didikan BPK PENABUR yang banyak berkiprah di tengah masyarakat. Cukup banyak di antara alumni yang berhasil memegang peran penting dalam suatu kedudukan di pemerintahan maupun di perusahaan swasta. Mereka memberikan sumbangsih yang cukup besar untuk membangun dan memajukan negara Indonesia yang dicintainya. Walaupun secara langsung,saya tidak pernah mengajar\/ mendidik mereka yang saat ini telah berhasil,namun rasa bangga itu tetap ada di dalam hati. Kebanggaan itu muncul karena saya sudah terhisap dalam BPK PENABUR sebagai guru selama 41 tahun. Mungkin ada siswa-siswi yang secara lang\u00ad sung pernah saya ajar\/didik tapi belum terekspos. Semoga mereka juga dapat mengikuti jejak para seniornya dan dapat mengharumkan nama BPK PENABUR. 3. Rasa Terharu Jika kita perhatikan kehidupan\/latar belakang siswa BPK PENABUR, mereka terdiri dari berbagai golongan ekonomi. Ada di antara mereka yang berasal dari keluarga yang seder\u00ad hana dan kurang mampu tapi kemampuan belajarnya tinggi\/ pandai. Mereka dapat dibantu oleh BPK PENABUR sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Saya terharu dengan tujuan hidup dari para alumni di dalam mereka bekerjaatau mengembangkan talentanya. Mereka tidak pentingkan dirinya sendiri tetapi mereka melihat ke arah yang lebih luas bagi sesama. Ajaran Kristus yang ditanamkan oleh para guru sejak mereka bersekolah di BPK PENABUR da\u00ad 139","BERANI BERUBAH pat dilakukan dengan sepenuh hati saat mereka terjun dalam hidup bermasyarakat. 4. Rasa Terima Kasih Terima kasih kepada alumni yang telah membanggakan para guru dengan hasil capaian yang sudah dibuktikan selama ini. Juga telah memperkenalkan nama baik BPK PENABUR se\u00adhing\u00ad ga sampai saat ini BPK PENABUR masih tetap jaya dan diakui sebagai yayasan dan sekolah yang bagus di negara Indonesia maupun di beberapa negara lain. Terima kasih kepada BPK PENABUR yang telah memper\u00ad cayakan saya untuk ikut bergabung sebagai siswa dan sebagai guru. Kini sudah tahun ketiga,saya dan beberapa guru\/karya\u00ad wan membentuk satu wadah komunikasi bagi pensiunan guru dan karyawan BPK PENABUR JAKARTA. Kegiatan ini men\u00ad dapat dukungan dari pengurus BPK PENABUR JAKARTA. Harapan saya, janganlah melupakan tempat\/sekolah di mana kalian pernah menuntut ilmu. Jika memungkinkan, be\u00ad rikan sumbang saran untuk kemajuan yang lebih baik. Ingat\u00ad lah akan guru-gurumu dan orang-orang yang sudah turut serta membentukmu. Saat ini mereka sudah beristirahat dalam menunaikan tugas mulia karena usia tetapi semangat mereka tetap kuat dan mereka ingin bahagia dalam menjalani masa tuanya. Amin. DIRGAHAYU BPK PENABUR ke-70. Tetap jaya dan Tuhan memberkati. Gina Untari Alumni PENABUR, 41 tahun menjadi guru PENABUR Jakarta, 2011-2017 Kepala Jenjang SD PENABUR Jakarta 140","EPILOG Ada Cinta di Sini Mensyukuri 70 Tahun BPK PENABUR","BERANI BERUBAH Jika makna kata \u201cperubahan\u201d ditanyakan kepada banyak orang, akan ada berbagai jawaban dan interpretasi, bah\u00adkan mungkin perdebatan. Sebagian orang memak\u00ad nai per\u00adubahan itu menyak\u00ad itkan dan kalau bisa, dihindari. Yang lainnya berpendap\u00ad at bahwa perubahan itu adalah suatu ha\u00ad rapan baru. Dengan adanya perubahan, keadaan akan lebih baik. Perubahan bag\u00ad aik\u00ad an dua sisi mata uang koin. Pilihan yang diambil menent\u00ad ukan keadaan di kemudian hari. Seperti mata uang, ha\u00adrus ada kepastian memilih sisi yang bergambar atau sisi yang berangka. Hampir tidak mungkin pilihannya ada\u00ad lah di tengah-tengah antara angka atau gambar. Jadi, per\u00adubah\u00ad an adalah keniscayaan. Perubahan terjadi di dunia ini di segala bidang, melaju terus tiada henti. Roda perubahan terus ber\u00adgerak setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun, setiap abad; meng\u00ad gelinding bersama dengan segala muatannya yang membawa perbe\u00addaa\u00ad n kepada semesta. Dari suatu zaman menuju zaman lainnya, dari suatu peradaban menuju peradaban berikutnya, makin ber\u00adkembang menuju kebaruan yang dialami manusia. Sebagai lembaga pendidikan, BPK PENABUR mempu\u00ad nyai sejarah panjang. Pada tanggal 19 Juli 2020 BPK PENABUR genap berusia 7 dasarwarsa (70 tahun). BPK PENABUR meng\u00ad \u00adawali pelayanannya di 6 kota dengan 11 sekol\u00adah. Saat ini BPK PENABUR sudah ada di 15 kota dengan 164 sekolah, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, sampai SLTA, yang terdiri dari SMA dan SMK. Jangkauan pelayanan mengakomodir kebu\u00adtuhan kuri\u00ad kulum nasional maupun internasional di Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK). Sebagai lembaga pendidikan yang lahir setelah lima tahun Indonesia merdeka, selama kurun waktu 70 tahun BPK PENABUR sudah \u201cmelahirkan\u201d ribuan para alumni, dari Ban\u00ad 142","EPILOG dar Lampung, Bandung, Bogor, Cianjur, Cicurug, Cimahi, Cire\u00ad bon, Indramayu, Jakarta, Jatibarang, Metro, Rengasdengk\u00ad lok, Serang, Sukabumi, dan Tasikmalaya. Para alumni ter\u00adse\u00adbut se\u00ad karang telah berkiprah dalam segala peran dengan komp\u00ad e\u00ad tensi masing-masing untuk memberikan sumbangsih terbaik kepada masyarakat, gereja, bangsa, dan negara. Penget\u00ad ahuan yang mereka dapatkan selama menempuh pendidikan di BPK PENABUR menjadi salah satu fon\u00addasi penting dalam kehi\u00ad dupa\u00ad n mereka sebagai anggota masyarakat dan warga negara Indonesia yang baik. Sebagai lembaga pendidikan, BPK PENABUR telah me\u00ad le\u00adwati berbagai tantangan zaman, berbagai situasi sulit dan berat pada setiap zaman. Jika pada hari ini BPK PENABUR masih tetap tegak berdiri, ini adalah anugerah Tuhan sang Pe\u00ad\u00ad milik semesta, yang memberikan pertolongan pada setiap zamannya. Selain itu, adanya dedikasi para pendidik yang ber\u00ad p\u00ad eran sentral dalam dunia pendid\u00ad ikan. Pendidik pada se\u00adtiap zaman\u00adnya menorehkan warna, yang makin memperkaya pe\u00ad ranan BPK PENABUR di dunia pendidikan di Indonesia. Para pendidik adalah ujung tombak yang berinteraksi dengan siswa. Mereka bekerja dan melayani dengan hati untuk memen\u00ad ang\u00ad kan hati peserta didik. Para guru mendidik, mengajar, serta mem\u00adb\u00ad entuk setiap anak sesuai keunikan mereka untuk men\u00ad jadi pribadi yang tangguh dan utuh sehingga pada akhir\u00adnya, mereka menjadi warga masyarakat yang baik. Peran para guru ini sangatlah penting dan strategis, BPK PENABUR ter\u00adberkati dengan begitu banyaknya guru yang penuh dedikasi, memi\u00adliki cinta kasih yang diwujudnyatakan dalam proses pembela\u00ad jar\u00ad an. Itu semua membuat lembaga pendidikan BPK PENABUR tetap mampu bertahan hingga hari ini. 143","BERANI BERUBAH Sebagai lembaga pendidikan, BPK PENABUR juga terber\u00ad k\u00ad ati dengan begitu banyak orang yang bersedia dipanggil dan dipakai sebagai pengurus; mereka yang melayani dengan su\u00ad karela, tetapi penuh komitmen bagi pengemb\u00ad angan BPK PENABUR. Tanggung jawab dan kemauan setiap anggota peng\u00ad u\u00ad rus untuk melak\u00ad ukan dan memberikan yang terbaik dalam mengelola BPK PENABUR pada akhirnya membuahkan ke\u00ad berhasilan sehingga yayasan BPK PENABUR terus berkemb\u00ad ang sebagai organisasi yang terus menata diri agar makin baik dari waktu ke waktu. Sebagai lembaga pendidikan, BPK PENBUR mendapat\u00adkan dukungan doa, moral, komitmen, dan perhatian sungguh- sung\u00adguh dari gereja-gereja dalam lingkup GKI Sinode Wilayah Jawa Barat. Semuanya itu membuat BPK PENABUR mampu bert\u00ad ahan, terus berkembang, dan beru\u00ad saha menjadi lembaga pendidikan yang melahirkan dan membentuk generasi muda yang kuat dalam iman dan ilmu serta bersungguh-sungguh dalam pelayanan untuk kemuliaan Tuhan dan menjadi per\u00ad sembahan indah bagi Indonesia ter\u00adcinta. Perjalanan BPK PENABUR selama 70 tahun belum sele\u00ad sai. Jalan yang harus ditempuh untuk melahirkan dan mem\u00ad bent\u00aduk generasi tangguh dan berprofil BEST (Be Tough, Excel world Wide, Share with Society, Trust in God) serta menjadi alumni yang siap berkiprah di masyarakat sebagaimana ter\u00ad tulis dalam buku ini masih panjang. Saatnya BPK PENABUR tidak hanya mengambil peran dan tanggung jawab demi ke\u00ad pentingan dirinya sendiri, kotanya sendiri, sekolahnya sen\u00ad diri, tetapi juga memikul tanggung jawab untuk menjadi se\u00ad buah rumah besardengan jangkauan lebih luas. Dengan begitu, BPK PENABUR akan menjadi lembaga pendidikan yang makin peduli dan berbagi. Kepedulian ini yang akan dikembangkan 144","EPILOG di lingkungan lain, yang dimulai dengan adanya kemauan un\u00ad tuk bersinergi, saling mendukung, peduli, dan berbagi khu\u00ad susnya di sekolah-sekolah BPK PENABUR di 15 kota, yang berlanjut pada kemauan untuk menj\u00adadi bagian yang tidak terpisahkan dari gereja dan lingkungan masyarakat sekitar. Kehadiran BPK PENABUR harus dirasakan seperti garam dan terang dalam rangka mewujudnyatakan kasih Allah ke\u00ad pada semua orang, yaitu peduli dan berbagi. Hal ini sejalan dengan apa yang senantiasa kita ekspresik\u00ad an dengan lantang saat mengumandangkan Mars BPK PENABUR, \u201c... Mari kita men\u00ad yatakan dan masyhurkan kasih-Nya. Iman, ilmu, pelay\u00ad an\u00ad an persembahkan pada-Nya.\u201d Mari kita melakukannya! Jakarta, 07 Agustus 2020 Yayasan BPK PENABUR, Adri Lazuardi, S.H. Ketua Umum 145","Riwayat Hidup Penulis Robby I. Chandra lahir di Ja\u00ad karta pada tahun 1953. Se\u00adtel\u00ad ah lulus TK di Jalan Keseh\u00ad atan, ia memasuki lingkungan BPK PENABUR sampai lulus SMU pada ta\u00adhun 1972. Pen\u00ad didikan teologi ia \u00adda\u00adpatk\u00ad an di Sekolah Tinggi Theologia Jakarta (STT Jakarta) dan Bethany Theological Seminary di Oakbrook, sedangkan bidang komunik\u00ad asi (S-2) didalaminya di Wheaton Graduate School, Wheaton, USA. Pengalaman penggembalaan jemaat dimulai pada tahun 1978, yaitu di GKI Daan Mogot yang waktu itu sangat seder\u00adhana. Selama menggem\u00adbala, ia banyak menghabiskan waktu untuk menulis. Sampai tahun 2019, selain artikel-artikel ilmiah, ia telah menulis lebih dari 40 judul buku di bid\u00ad ang kepemim\u00ad pinan, pendidikan, manajemen, spir\u00ad itualitas, dan konflik. Setelah melayani sebagai ketua komisi kependetaan se\u00ad lama 19 tahun, kini ia menjalani masa emeritasinya sambil te\u00ad rus menulis, meng\u00adajar, serta membantu pengembalaan jemaat dan lembaga pemb\u00ad inaan warga. Sepanjang pelayanannya, ia didamping Julia Suleeman Ph.D., seorang psikolog yang di\u00ad nikahinya pada tahun 1980. 146"]
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158