Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore PR Bab 1 Sel Sebagai Unit TK.pmd

PR Bab 1 Sel Sebagai Unit TK.pmd

Published by basitmustafa, 2019-08-26 22:21:51

Description: PR Bab 1 Sel Sebagai Unit TK.pmd

Search

Read the Text Version

1) Epidermis Epidermis terdiri atas beberapa lapis berikut. a) Stratum korneum (lapisan tanduk), merupakan lapisan kulit yang paling luar, tersusun dari sel-sel mati yang bersifat keras, tahan terhadap air, dan selalu mengelupas (deskuamasi). b) Stratum lusidum, tersusun dari sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. c) Stratum granulosum, tersusun dari sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. d) Stratum germinativum, tersusun dari sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar. 2) Dermis Dermis merupakan lapisan yang terletak di bawah epidermis. Lapisan yang biasa disebut jangat ini di dalamnya terdapat akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat di lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai garam, terutama NaCl. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui pori-pori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan dari pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut. Di bawah dermis terdapat jaringan lemak atau lapisan hipodermis. Jaringan lemak berfungsi sebagai makanan cadangan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh. 4. Paru-Paru Manusia memiliki sepasang paru-paru yang terletak di rongga dada. Paru-paru mempunyai fungsi utama sebagai alat pernapasan. Oleh karena paru-paru juga berperan mengekskresikan zat sisa metabolisme maka organ ini juga berperan sebagai alat ekskresi. Dalam sistem ekskresi paru-paru berfungsi mengeluarkan karbon dioksida (CO ) dan uap air 2 (H O). Karbon dioksida dan uap air berdifusi di dalam 2 alveolus kemudian dikeluarkan melalui lubang hidung. Perhatikan Gambar 8.8! Sumber: Inquiry into Life, S. Mader Gambar 8.8 Paru-paru sebagai organ ekskresi Biologi Kelas XI 191

Anda telah mempelajari sistem ekskresi pada manusia. Sistem ekskresi terdiri atas beberapa organ ekskresi. Organ-organ tersebut disusun oleh beberapa jenis jaringan yang berbeda-beda sesuai fungsinya. Apakah Anda mengetahui jaringan penyusun organ-organ tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, lakukan kegiatan berikut. Mengidentifikasi Jaringan Penyusun Nefron, Alveolus, dan Kulit A. Pendahuluan 3. Mikroskop Setiap organ ekskresi memiliki 4. Lembar kerja praktikum struktur yang berbeda-beda disesuai- C. Apa yang Harus Dilakukan? kan fungsinya. Ginjal tersusun dari 1. Siapkan mikroskop dan beberapa unit-unit kecil yang disebut nefron. macam preparat awetan. Ginjal berfungsi untuk mengekskresi- 2. Letakkan preparat awetan nefron kan urine. Di dalam paru-paru pada meja preparat dalam terdapat alveolus. Paru-paru mikroskop. berfungsi untuk mengekskresikan 3. Amati gambar preparat tersebut CO dan H O. Di lapisan dermis kulit mulai dari perbesaran lemah 2 2 terdapat kelenjar keringat. Kulit kemudian diganti dengan per- berfungsi untuk mengekskresikan besaran kuat sampai diperoleh keringat. Kegiatan ini bertujuan untuk gambar yang jelas. Hati-hati saat mengetahui struktur dari nefron, memindahkan lensa jangan alveolus, dan kulit. sampai lensa menyentuh Kegiatan ini dilakukan secara preparat yang diamati. berkelompok sehingga dibutuhkan 4. Gambarlah hasil pengamatan sikap bertanggung jawab, bekerja sama, tersebut lengkap dengan bagian- aktif, dan gotong royong dalam setiap bagiannya dalam lembar kerja tindakan. Saat melakukan kegiatan ini yang sudah disediakan. menggunakan mikroskop dan 5. Carilah gambar struktur nefron preparat awetan, maka dalam dari beberapa literatur. Banding- pemakaiannya diharapkan agar lebih kan dengan gambar hasil berhati-hati. Selain itu, untuk pengamatan Anda. mendapatkan data atau gambar yang 6. Ulangi langkah 2–5 untuk jelas dibutuhkan sikap teliti, cermat, mengamati alveolus dan kulit. dan jujur. D. Pertanyaan dan Diskusi B. Apa yang Diperlukan? 1. Bagaimana struktur nefron, al- 1. Alat tulis veolus, dan kulit? 2. Beberapa jenis preparat awetan 2. Sebutkan jaringan yang me- seperti berikut. nyusun nefron, alveolus, dan a. Preparat awetan nefron kulit! b. Preparat awetan alveolus c. Preparat awetan kulit 192 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi

3. Apa fungsi dari nefron, alveolus, E. Unjuk Kreativitas dan kulit dalam sistem ekskresi? Anda telah mengamati struktur Kaitkan jawaban Anda dengan nefron, alveolus, dan kulit. Sekarang struktur jaringan yang me- coba buatlah gambar dari organ-organ nyusunnya! tersebut secara berkelompok pada 4. Buatlah laporan hasil praktikum selembar kertas berukuran 50 cm × dengan format meliputi judul, 50 cm. Setiap kelompok membuat tujuan, alat dan bahan, cara kerja, satu gambar. Kembangkan daya hasil pengamatan dan diskusi, kreativitas kelompok Anda untuk serta kesimpulan. membuat gambar yang menarik dan jelas. Kumpulkan gambar yang Anda peroleh kepada Bapak atau Ibu Guru Anda. Dalam ilmu Kedokteran dikenal adanya teknik transplantasi ginjal. Teknik transplantasi ginjal bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup bagi penderita gagal ginjal. Dalam transplantasi ginjal ada pasien gagal ginjal (resipien) dan pendonor ginjal. Namun, akhir-akhir ini transplantasi ginjal disalahgunakan. Beberapa orang ingin memperoleh keuntungan dengan menjual ginjalnya untuk kepentingan transplantasi ginjal. Harga ginjal yang ditawarkan mencapai puluhan juta rupiah. Jika di sekitar Anda ada orang yang menjual ginjalnya karena keuntungan, bagaimanakah sikap dan tindakan Anda? 1. Jelaskan proses pembentukan urine! Sajikan dalam bentuk tabel! 2. Mengapa orang yang berolahraga lebih banyak mengeluarkan keringat? 3. Dalam sistem ekskresi, hati berperan untuk mengekskresikan cairan empedu. Apa saja fungsi cairan empedu? 4. Bagaimana hubungan antara paru-paru sebagai alat pernapasan dengan paru- paru sebagai alat ekskresi? 5. Jelaskan tiga bagian struktur ginjal! Biologi Kelas XI 193

B. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi Organ-organ ekskresi dapat mengalami gangguan dan penyakit. Gangguan dan penyakit apa saja yang terjadi pada organ-organ ekskresi? Bagaimana cara mencegah gangguan dan penyakit tersebut? Kerjakan tugas berikut agar Anda dapat menjelaskan gangguan dan penyakit yang terjadi dalam sistem ekskresi. Mengidentifikasi Gangguan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi 1. Perhatikan artikel mengenai gangguan dan penyakit yang dapat menyerang sistem ekskresi di alamat website berikut. a. http://goo.gl/Fsr1Gh b. http://goo.gl/PudKeE 2. Carilah tambahan informasi mengenai gangguan dan penyakit yang menyerang sistem ekskresi dari berbagai sumber (buku-buku referensi dan majalah). 3. Catatlah informasi-informasi penting berdasarkan artikel dalam alamat website tersebut dan dari literatur yang Anda baca. 4. Ajaklah teman Anda untuk memecahkan permasalahan-permasalahan berikut. a. Gangguan atau penyakit apa saja yang dapat menyerang sistem ekskresi? b. Apa penyebab timbulnya penyakit tersebut? c. Bagaimana cara mencegah penyakit tersebut? d. Buatlah beberapa pertanyaan yang lain berdasarkan literatur yang Anda baca untuk menambah bahan diskusi Anda! Saat berdikusi, cobalah untuk bersikap responsif dan proaktif dengan mengemukakan pendapat secara ilmiah dan kritis. 5. Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda dalam bentuk laporan yang berisi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. 6. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas dengan penuh percaya diri dan menggunakan bahasa yang santun serta mudah dipahami. Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui penyakit-penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi. Beberapa gangguan atau penyakit pada sistem ekskresi dapat Anda cermati dalam tabel berikut. Tabel 8.1 Gangguan atau Penyakit pada Sistem Ekskresi Ginjal Hati Paru-Paru Kulit 1 Batu ginjal Hepatitis Asma Xerosis 2 Gagal ginjal kronis Penyakit kuning Tuberkulosis (TBC) Kanker kulit 3 Diabetes melitus Sirosis hati Pneumonia Eksim atau dermatitis 4 Nefritis Kanker hati Emfisema Kusta atau lepra 5 Albuminuria Pleuritis Jerawat 6 Anuria 7 Poliuria Penjelasan mengenai penyebab dan penanganan gangguan atau penyakit pada sistem ekskresi dapat Anda akses melalui alamat website http://goo.gl/vs47D8 dan http://goo.gl/Fsr1Gh. 194 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi

Peranan ginjal sangat penting bagi tubuh. Ginjal berperan untuk menyaring zat-zat kimia yang masih berguna bagi tubuh dan mengembalikannya ke saluran peredaran Untuk memperluas penge- darah. Apabila pada ginjal terjadi gangguan, tahuan Anda mengenai teknologi dapat berakibat fatal. Gangguan tersebut terjadi cuci darah, bacalah sumber- sumber lain yang relevan. Salah akibat adanya kelainan pada ginjal atau satunya, bacalah artikel pada komplikasi penyakit sistemik. Apabila website berikut. gangguan pada ginjal masih ringan, ginjal a. http://goo.gl/G7UB4K dapat sembuh sempurna jika penyebabnya b. http://goo.gl/wLL3t5 c. http://goo.gl/co5Jko dapat diatasi. Sebaliknya, apabila gangguan Berdasarkan artikel yang Anda tersebut memburuk maka bisa menjadi gagal baca, cobalah Anda kembangkan ginjal akut. Apabila terjadi gagal ginjal akut, kreativitas Anda untuk salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu menemukan inovasi-inovasi baru yang dapat digunakan untuk dengan membuat ginjal buatan melalui metode mengatasi gangguan pada alat dialisis. Metode pengobatan seperti ini lebih ekskresi. dikenal dengan nama hemodialisis (cuci darah). Bagaimana prinsip dialisis dalam pengobatan gagal ginjal? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahuinya. Menganalisis Artikel Prinsip Dialisis 1. Carilah artikel mengenai cuci darah serta prinsip dialisis dari berbagai literatur seperti buku-buku yang relevan dan internet. 2. Bacalah dengan cermat artikel yang Anda peroleh dan catatlah informasi- informasi penting dari artikel tersebut. 3. Berdasarkan informasi yang Anda peroleh, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut. a. Bagaimana proses cuci darah pada penderita ginjal dilakukan? b. Apa saja yang harus disiapkan penderita ketika hendak melakukan cuci darah? c. Setiap berapa lama periode waktu cuci darah dilakukan? d. Mengapa teknologi cuci darah memiliki kemiripan dengan fungsi ginjal? e. Apakah ada solusi lain cara mengatasi gagal ginjal? 4. Buatlah resume dari kegiatan ini dan kumpulkan kepada Bapak atau Ibu Guru. Terapkan sikap bertanggung jawab, jujur, dan disiplin dalam mengerjakan tugas ini. Biologi Kelas XI 195

Anda telah memahami dan mempelajari proses terbentuknya urine. Urine merupakan zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Meskipun urine termasuk zat sisa metabolisme, banyak orang yang memanfaatkan urine sebagai pengobatan alternatif dengan meminum urine atau mengoleskan urine di tempat yang terasa sakit. Bagaimana sikap dan tindakan Anda jika di lingkungan Anda ada yang melakukan hal tersebut? 1. Bagaimana tanda-tanda orang yang menderita kencing manis? 2. Kerusakan pada sel hati dapat mengakibatkan penyakit sirosis hati (pengerasan organ hati). Bagaimana cara mencegah timbulnya penyakit sirosis hati! 3. Sebutkan lima macam penyakit yang dapat terjadi pada kulit! 4. Sebutkan dua macam penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri! 5. Penyakit apa yang terjadi jika dalam urine mengandung albumin maupun protein? Anda telah mempelajari tentang sistem ekskresi. Salah satu organ yang berperan dalam sistem ekskresi yaitu ginjal. Ginjal berfungsi mengekskresikan urine. Pembentukan urine berlangsung di dalam nefron ginjal. Untuk memperdalam pengetahuan Anda tentang mekanisme pembentukan urine, buatlah sebuah alat peraga tentang mekanisme pembentukan urine. Dalam pembentukan peraga alat, gunakanlah barang-barang tidak terpakai yang ada di lingkungan sekitar. Kembangkan ide kreativitas Anda dalam membuat alat peraga. Selanjutnya, presentasikan alat peraga di depan kelas. Kemudian, kumpulkan alat peraga kepada Bapak atau Ibu Guru. 196 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi

1. Sistem ekskresi merupakan suatu proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh. 2. Organ ekskresi dan zat yang diekskresikan manusia sebagai berikut. a. Ginjal, mengekskresikan urine. b. Hati, mengeksresikan cairan empedu. c. Paru-paru, mengekskresikan karbon dioksida dan air. d. Kulit, mengekskresikan keringat. 3. Proses pembentukan urine melalui tiga tahap yaitu filtrasi (penyaringan zat-zat sisa yang beracun), reabsorpsi (penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan tubuh), dan augmentasi (penambahan zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh). 4. Gangguan yang terjadi pada organ-organ ekskresi. a. Organ ginjal: batu ginjal, diabetes melitus, gagal ginjal, nefritis, albuminuria, anuria, dan poliuria. b. Organ hati: hepatitis, penyakit kuning, sirosis hati, dan kanker hati. c. Organ kulit: xerosis, kanker kulit, dermatitis, dan jerawat. d. Organ paru-paru: asma, TBC, pneumonia, emfisema, pleuritis, dan asfiksi. A. Pilihlah jawaban yang tepat! Nama bagian yang ditunjuk oleh anak panah beserta fungsinya dalam tabel 1. Perhatikan gambar nefron berikut! berikut yang benar adalah . . . . Nama Fungsi Bagian a. Glomerulus Sebagai penyaringan zat-zat sisa yang beracun b. Kapsula Sebagai pelindung glomerulus Bowman c. Tubulus Sebagai tempat pengumpulan kolektivus urine sesungguhnya d. Tubulus Sebagai tempat penambahan zat kontortus sisa yang tidak diperlukan lagi distal oleh tubuh e. Tubulus Sebagai tempat penyerapan kontortus kembali zat-zat yang masih proksimal diperlukan oleh tubuh Biologi Kelas XI 197

2. Irwan merasa ginjalnya sakit. 5. Perhatikan skema pembentukan urine Kemudian, Irwan memeriksakan ke di bawah ini! rumah sakit. Ternyata hasil tes urine Irwan mengandung sel darah merah. Darah Berdasarkan data yang diperoleh, Irwan X kemungkinan mengalami . . . . a. kekurangan hormon insulin Urine Y Urine Z Urine b. iritasi akibat gesekan batu ginjal Primer Sekunder Sebenarnya c. pengendapan di dalam rongga Proses yang terjadi pada huruf X dan Z ginjal secara berurutan adalah . . . . d. kerusakan ginjal secara kese- a. reabsorpsi dan filtrasi luruhan b. filtrasi dan reabsorpsi e. kerusakan pada membran kapsul c. filtrasi dan augmentasi endotelium d. augmentasi dan filtrasi 3. Perhatikan gambar berikut! e. reabsorpsi dan augmentasi 6. Cermati gambar grafik berikut! Suhu Tubuh (°C) X 38 U 37 T Y 36 Bagian yang ditunjuk oleh huruf T dan 35 Waktu U berturut-turut memiliki fungsi . . . . 0 20 40 60 80 (Menit) a. penerima rangsang dan penghasil minyak Grafik tersebut menunjukkan suhu b. menghasilkan keringat dan tubuh dari seorang atlet lari sprint 100 penerima rangsang meter yang sedang beraktivitas. c. menghasilkan minyak dan meng- Berdasarkan grafik, terlihat adanya hasilkan keringat penurunan suhu tubuh atlet yang d. menghasilkan keringat dan pe- ditunjukkan oleh huruf X–Y. nerima rangsang Kemungkinan aktivitas atlet yang e. melindungi jaringan di bawahnya mengakibatkan penurunan suhu tubuh dan menghasilkan keringat adalah . . . . a. melakukan awalan lari 4. Organ yang berfungsi sebagai sistem b. berlari sekencang-kencangnya pernapasan dan sistem ekskresi adalah c. menantikan aba-aba start dari wasit paru-paru. Fungsi paru-paru dalam d. memulai lari pada 10 meter pertama sistem ekskresi adalah . . . . e. melewati garis finish dan a. memfiksasi oksigen mengurangi kecepatan b. mengatur homeostatis c. mengatur osmoregulasi d. mengeluarkan CO dan H O 2 2 e. mengeluarkan cairan empedu 198 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi

7. Seseorang yang rutin berolahraga dan kerusakan beserta nama gangguan yang minum air dengan volume yang sama dialami dalam tabel yang benar adalah setiap hari, diambil sampel urinenya . . . . sebanyak lima kali. Berdasarkan tabel Nama Gangguan berikut, sampel mana yang Bagian Ginjal yang Rusak dikumpulkan pada saat suhu udara a. Glomerulus Oligouria tinggi? b. Glomerulus Albuminuria Kapsula Bowman c. Nefritis d. Tubulus kontortus distal Poliuria Volume Urine yang Volume Keringat yang e. Tubulus kontortus proksimal Diabetes melitus 3 Dihasilkan (dm ) Dihasilkan (dm ) 3 a. 1,5 0,8 B. Kerjakan soal-soal berikut! b. 0,8 0,8 c. 0,8 1,5 d. 0,4 0,8 1. Pengeluaran keringat dan urine e. 0,4 1,5 berbanding terbalik pada kondisi suhu tinggi dan suhu rendah. Artinya, ketika 8. Perhatikan gejala-gejala penyakit berikut! suhu tinggi, jumlah pengeluaran 1) Perut kembung dan banyak angin. keringat meningkat sementara 2) Perut mengeras dan membesar. pengeluaran urine menurun, demikian 3) Demam, meriang, dan tubuh sulit pula sebaliknya pada suhu rendah. digerakkan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jelaskan Gejala-gejala di atas menunjukkan mekanismenya! adanya penyakit . . . . 2. Reabsorpsi merupakan tahap pem- a. xerosis d. sirosis hati bentukan urine pada saat penyerapan b. dermatitis e. hepatitis kembali zat-zat yang masih diperlukan c. kanker hati tubuh. Bagaimana proses yang terjadi 9. Perhatikan gejala-gejala penyakit hati pada reabsorpsi zat-zat tersebut? berikut! 3. Mengapa orang yang banyak minum air 1) Nyeri pada daerah ulu hati. akan mengeluarkan banyak urine? 2) Warna kulit dan mata menjadi kuning. 4. Dalam sistem ekskresi, hati berperan 3) Air kencing berwarna gelap. mengekskresikan cairan empedu. 4) Demam, lelah, dan pusing. Cairan tersebut harus dikeluarkan dari 5) Bilirubin dalam tubuh meningkat. tubuh karena dapat mengakibatkan Gejala penyakit kuning (jaundice) penyakit kuning. Jelaskan asal terdapat pada nomor . . . . diperolehnya cairan empedu tersebut! a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5) Mengapa cairan empedu yang tidak b. 1), 3), dan 5) e. 3), 4), dan 5) dikeluarkan dapat mengakibatkan c. 2), 3), dan 4) penyakit kuning? 10. Perhatikan hasil pengujian sampel 5. Pada kasus donor ginjal, dapatkah urine berikut! pendonor hidup dengan satu ginjal 1) Urine awal berwarna jernih. saja? 2) Urine diuji dengan larutan Biuret 6. Bagaimana metode hemodialisis berubah menjadi warna ungu. dilakukan pada saat pengobatan cuci Berdasarkan data tersebut, pasangan darah? antara bagian ginjal yang mengalami Biologi Kelas XI 199

7. Mengapa hormon antidiuretik dapat 10. Seorang pasien yang periksa di rumah memengaruhi produksi urine? sakit mengalami beberapa gejala berikut. a. Batuk lama sekitar 30 hari. 8. Sekitar 170 liter cairan disaring oleh b. Batuk disertai dengan dahak dan ginjal setiap harinya. Namun, hanya darah. 1,5 liter yang diekskresikan dalam c. Badan berkeringat saat malam hari. bentuk urine. Jelaskan apa yang terjadi d. Nafsu makan dan berat badan pada sisa 168,5 liter cairan lainnya! menurun. 9. Bagaimana seseorang dikatakan Berdasarkan gejala-gejala di atas terkena penyakit pneumonia? jawablah pertanyaan-pertanyaan Bagaimana cara pencegahan penyakit berikut! tersebut? a. Apakah penyakit yang diderita oleh pasien tersebut? b. Bagaimana cara mencegah pe- nyakit tersebut! Anda telah mempelajari sistem ekskresi meliputi organ-organ ekskresi, proses mekanisme sistem ekskresi, dan gangguan yang terjadi pada sistem ekskresi. Organ- organ ekskresi tersebut dapat terserang berbagai penyakit. Namun, Tuhan telah menganugerahkan pola pikir ilmiah kepada manusia sehingga dapat menciptakan teknologi yang dapat membantu dalam pengobatan sistem ekskresi. Contoh teknologi yang sudah ditemukan dalam ilmu Kedokteran di antaranya teknologi dialisis, cuci darah, dan mesin ESWL. Dengan adanya penemuan teknologi tersebut, dapat lebih memicu Anda untuk berusaha menemukan teknologi baru. Oleh karena itu, sudah sepantasnya Anda bersyukur kepada Tuhan karena telah dianugerahi pola pikir ilmiah. Wujud rasa syukur yang dapat Anda lakukan yaitu berpikir kreatif dan bekerja keras untuk menciptakan produk-produk baru yang bermanfaat bagi manusia. 200 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia Mempelajari Sistem Sistem Endokrin Sistem Gangguan dan Saraf (Hormon) Indra Pengaruh Manusia Manusia Manusia Psikotropika pada Sistem Koordinasi Manusia Meliputi Meliputi Meliputi Dibedakan Sel Saraf Kelenjar Mata Hipofisis Gangguan dan Ke- Susunan Telinga lainan pada Sistem Sistem Saraf Kelenjar Koordinasi Manusia Manusia Tiroid Kulit Meliputi Terjadinya Kelenjar Gerak Biasa Paratiroid Hidung Gangguan dan dan Gerak Kelainan pada Refleks Kelenjar Sistem Saraf Adrenal Lidah Manusia Prinsip Penghantaran Kelenjar Gangguan dan Impuls Pankreas Kelainan pada Sistem Endokrin Kelenjar (Hormon) Kelenjar PankreasGonad Manusia Kelenjar Gangguan dan Timus Kelainan pada Sistem Indra Manusia Pengaruh Psikotro- pika terhadap Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI 201

Sumber: www.ida.liu.se EEG (Electroencephalogram) adalah teknologi pemindai yang mampu merekam seluruh aktivitas otak manusia. Melalui teknologi ini, masalah kesehatan yang berkaitan dengan kerja otak dapat diketahui. Di samping itu, teknologi EEG mampu mengidentifikasi kondisi pikiran dan mental seseorang. Otak merupakan pusat saraf utama yang mampu mengatur seluruh aktivitas tubuh. Bagaimana cara otak melakukannya? Bagaimana jika otak manusia mengalami kerusakan? 1. Struktur dan fungsi sistem saraf 2. Struktur dan fungsi sistem endokrin • Saraf 3. Struktur dan fungsi sistem indra • Reseptor • Neuron 4. Gangguan dan pengaruh psikotropika pada sistem • Neurotransmitter koordinasi manusia • Kelenjar • Daya akomodasi • Bintik buta • Meningitis • Psikotropika 202 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

Organ-organ di dalam tubuh dapat bekerja secara selaras dan teratur karena tubuh memiliki sistem koordinasi. Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf, sistem endokrin (hormon), dan sistem indra. Dalam bab ini Anda akan mempelajari sistem koordinasi pada manusia yang meliputi sistem saraf, sistem endokrin (hormon), dan sistem indra. Selain itu, Anda juga akan mempelajari berbagai gangguan pada sistem koordinasi akibat pengaruh obat-obatan psikotropika. Pengetahuan ini sangatlah penting agar generasi muda seperti Anda dapat menjauhi pengaruh obat-obatan terlarang. A. Sistem Saraf Manusia Otak manusia tidak pernah berhenti bekerja, baik siang maupun malam hari meskipun kita sedang tidur. Otak manusia berfungsi sebagai alat untuk memproses data yang diterima oleh reseptor pada alat indra. Otak merupakan komponen penting dalam sistem saraf manusia. Sistem saraf bersama dengan sistem endokrin dan sistem indra tergabung dalam sistem koordinasi. Bagaimana mekanisme sistem koordinasi bekerja? Untuk mengetahui mekanisme kerja sistem koordinasi manusia, lakukan kegiatan berikut. Mengidentifikasi Mekanisme Kerja Sistem Koordinasi Manusia 1. Mintalah seorang teman Anda untuk maju (siswa A). Setelah itu, tutuplah matanya menggunakan kain. 2. Mintalah teman Anda (siswa A) untuk memegang beberapa benda. Setelah itu, mintalah dia untuk menebak nama benda yang dipegangnya tersebut. 3. Mintalah teman Anda (siswa A) untuk mendengarkan suara beberapa teman Anda yang lain. Setelah itu, mintalah dia untuk menebak nama teman Anda berdasarkan suara yang didengarnya tersebut. 4. Mintalah teman Anda (siswa A) untuk meminum beberapa jenis minuman. Setelah itu, mintalah dia untuk menebak jenis minuman yang diminumnya. 5. Mintalah teman Anda (siswa A) untuk mencium beberapa jenis makanan atau minuman yang baunya menyengat. Setelah itu, mintalah dia menebak jenis makanan atau minumannya berdasarkan baunya. 6. Berdasarkan permainan yang Anda lakukan, diskusikan pertanyaan- pertanyaan berikut bersama teman sebangku Anda. a. Mengapa tubuh dapat merasakan fenomena-fenomena alam? Bagian tubuh apa yang berperan merasakan fenomena alam tersebut? b. Setelah merasakan fenomena alam (berupa rangsang), tubuh akan menanggapinya dengan menggerakkan otot. Sebagai contoh, ketika kulit tangan dicubit tubuh akan menanggapinya dan menarik tangan sambil berteriak. Bagaimana mekanisme perjalanan rangsang sampai dihasilkan tanggapan? Apa peranan otak dalam mekanisme tersebut? c. Bagaimana struktur otak yang disesuaikan dengan fungsinya? Saat melakukan diskusi jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja sama, cinta damai, serta berani bertanya dengan santun. 7. Anda dapat menggunakan berbagai buku referensi untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Biologi Kelas XI 203

8. Tulislah hasil diskusi dan kegiatan ini ke dalam format laporan yang meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. 9. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas. Melalui kegiatan Mari Bereksplorasi di depan, Anda telah mengetahui contoh mekanisme kerja sistem koordinasi. Sistem koordinasi tersusun dari sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indra. Sistem saraf tersusun dari berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Dalam tubuh, sel-sel saraf saling berhubungan untuk memindahkan impuls listrik dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Seluruh sel-sel saraf saling bekerja sama dalam pengaturan kerja alat tubuh. 1. Sel Saraf (Neuron) Sel saraf (neuron) adalah sel-sel yang bermuatan listrik dengan serabut-serabut mirip benang yang menghubungkannya dengan bagian-bagian tubuh atau dengan sel-sel saraf lain (Rutland, 1976). Sel saraf memiliki struktur tertentu yang meliputi dendrit, badan sel saraf, dan neurit. Agar Anda mengetahui struktur sel saraf, lakukan kegiatan berikut. Mengidentifikasi Struktur Sel Saraf A. Pendahuluan menggunakan peralatan tersebut. Sistem saraf tersusun dari Penggunaan mikroskop juga perlu berjuta-juta sel saraf yang mem- dilakukan sesuai dengan prosedur punyai bentuk bervariasi. Sel-sel sehingga hasil pengamatan dapat saraf tersusun dari dendrit, badan terlihat dengan jelas. sel, dan neurit (akson). Kegiatan ini B. Apa yang Diperlukan? dilakukan secara berkelompok 1. Mikroskop cahaya. sehingga diperlukan pembagian 2. Preparat awetan sel saraf. tugas pada setiap anggota kelompok. C. Apa yang Harus Dilakukan? Setiap anggota kelompok harus 1. Amati preparat yang tersedia bertanggung jawab pada tugasnya menggunakan mikroskop mulai masing-masing. Selain itu, diperlu- dari perbesaran lemah, kemu- kan juga sikap mau bekerja sama dian dilanjutkan dengan per- antaranggota kelompok. Dalam besaran kuat. Hati-hati saat melakukan identifikasi diperlukan memindahkan lensa dengan sikap teliti, cermat, tekun, dan jujur. perbesaran yang lebih kuat, Pada kegiatan ini digunakan per- jangan sampai lensa me- alatan yang mudah pecah sehingga nyentuh preparat yang diamati. diperlukan sikap kehati-hatian saat 204 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

2. Gambarlah hasil pengamatan 4. Buatlah laporan dari hasil sel saraf tersebut beserta bagian- kegiatan ini yang meliputi judul, bagiannya pada buku kerja. Beri tujuan, alat dan bahan, cara keterangan bagian-bagiannya kerja, hasil pengamatan, serta pada gambar tersebut. Cocokkan kesimpulan. gambarmu dengan Gambar 9.1. 3. Tulislah kesimpulan Anda dari E. Unjuk Kreativitas Anda telah mengamati struktur kegiatan ini. suatu sel saraf. Cobalah Anda cocok- D. Pertanyaan dan Diskusi kan gambar sel saraf yang telah 1. Bagaimanakah bentuk sel saraf Anda buat berdasarkan hasil yang Anda amati? pengamatan Anda dengan gambar 2. Apa saja bagian-bagian sel saraf sel saraf dari berbagai buku referensi. yang Anda amati! Termasuk sel saraf sensorik, motorik, 3. Apa fungsi bagian-bagian sel ataukah konektor? saraf tersebut! Sel-sel saraf tersusun dari dendrit, badan sel, dan neurit (akson), perhatikan 1 2 Gambar 9.1. Dendrit berfungsi menerima 3 impuls dari ujung saraf lain dan meng- 4 hantarkannya ke badan sel saraf. Dalam badan sel terdapat badan Nissl yang berfungsi menerima dan meneruskan impuls dari dendrit ke neurit. Neurit berfungsi meneruskan impuls dari badan 5 6 7 sel saraf ke sel saraf yang lain. Neurit 8 terbungkus oleh selubung mielin yang 9 disusun oleh sel-sel Schwann. Selubung Sumber: Biology, For Advanced Level, Fourth Edition mielin berfungsi sebagai pelindung neurit Gambar 9.1 Struktur sel saraf dan pemberi nutrisi bagi neuron. Bagian 1) Nukleus 6) Nodus Ranvier neurit yang tidak terbungkus selubung 2) Nukleolus 7) Sel Schwann mielin disebut nodus Ranvier. Ketika di 3) Dendrit 8) Akson neurit, impuls menjalar ke nodus Ranvier 4) Badan sel 9) Selaput mielin 5) Selaput mielin dan kemudian meloncati selubung mielin. Hal ini terjadi karena selubung mielin bersifat sebagai isolator impuls. Loncatan impuls tersebut mempercepat gerakan impuls. Sel-sel saraf saling berhubungan membentuk suatu simpul saraf yang disebut ganglion. Antara neuron satu dengan neuron lainnya dihubungkan oleh sinapsis. Ada tiga macam neuron berdasarkan fungsinya, yaitu neuron sensorik (neuron aferen), neuron motorik (neuron eferen), dan neuron asosiasi (neuron penghubung). 1) Neuron sensorik berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat. Reseptor adalah penerima rangsang. Organ yang mengandung reseptor disebut indra. 2) Neuron motorik berfungsi menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor. Efektor berupa otot dan kelenjar. 3) Neuron asosiasi berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik. Neuron asosiasi terdapat dalam otak dan sumsum tulang belakang. Biologi Kelas XI 205

2. Susunan Sistem Saraf Manusia Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. a. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. 1) Otak Otak merupakan pusat saraf utama karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh. Bagian luar otak (korteks) berwarna abu-abu. Bagian ini mengandung banyak badan sel saraf yang disebut substansi grissea. Bagian dalam otak (medula) berwarna putih. Bagian ini mengandung banyak neurit dan dendrit yang disebut substansi alba. Otak terdiri atas enam bagian, yaitu otak besar (serebrum), otak depan (diensefalon), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), jembatan varol (Pons varolli), dan sumsum lanjutan (medula oblongata). Perhatikan Gambar 9.2 dan Gambar 9.3. Korteks serebral Lobus frontalis Lobus parietalis Serebrum Otak Talamus depan Hypotalamus Kelenjar pituitari Otak tengah Pons varolli Otak Sumsum lanjutan Sumsum tulang Lobus temporalis Lobus oksipitalis Serebelum belakang belakang Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell Gambar 9.2 Bagian-bagian otak manusia Gambar 9.3 Otak besar dan bagian-bagiannya a) Otak besar (serebrum) Serebrum terdiri atas dua belahan. Setiap belahan terdiri atas empat lobus, yaitu lobus frontalis (pengendali gerakan otot rangka dan tempat terjadinya proses intelektual), lobus oksipitalis (pusat peng- lihatan), lobus temporalis (pusat pendengaran, penciuman, dan penge- cap), serta lobus parietalis (pengatur perubahan pada kulit dan otot). Otak besar berfungsi dalam pengaturan semua aktivitas yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), ke- sadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan pusat pengaturan semua kegiatan/gerakan yang kita sadari. b) Otak depan (diensefalon) Otak depan terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus ber- fungsi sebagai pusat pengaturan perasaan dan gerakan. Hipotalamus berperan dalam pengaturan suhu tubuh, rasa lapar, dan haus. c) Otak tengah (mesensefalon) Otak tengah berfungsi mengatur gerak refleks mata. Selain itu, otak tengah juga berfungsi mengontrol pendengaran. 206 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

d) Otak kecil (serebelum) Serebelum terletak tepat di bawah bagian posterior otak besar. Serebelum merupakan pusat keseimbangan gerak, koordinasi gerak otot, serta posisi tubuh. e) Jembatan Varol (pons varolli) Pons varolli berfungsi menghantarkan impuls otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh. Pons varolli juga berfungsi menghubungkan otak besar dengan otak kecil. f) Sumsum lanjutan (medula oblongata) Medula oblongata merupakan lanjutan otak yang meng- hubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, sekresi kelenjar, bersin, bersendawa, batuk, muntah, serta gerak alat pernapasan. 2) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis) Neuron aferen (sensorik) Saraf spinal Bagian tepi Sayap dorsal Reseptor Ganglion Efektor (otot) Neuron eferen Bagian dalam Sayap ventral (motorik) Sumber: Success Biology SPM, Gan Wan Yeat Gambar 9.4 Sumsum tulang belakang Bagian luar (tepi) medula spinalis berwarna putih (substansi alba) dan bagian dalamnya berwarna abu-abu (substansi grissea). Medula spinalis merupakan lanjutan medula oblongata dan terdapat dalam rongga tulang belakang. Medula spinalis berfungsi menghantarkan impuls dari dan ke otak serta mengendalikan gerak refleks. b. Sistem Saraf Tepi Saraf tepi menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Berdasarkan tempatnya, sistem saraf tepi terdiri atas saraf kranial dan saraf spinal. Saraf kranial berasal dari otak dan berjumlah 12 pasang. Saraf spinal berasal dari sumsum tulang belakang. Cabang-cabang saraf spinal mempersatukan seluruh otot rangka dan kulit. Saraf spinal berjumlah 31 pasang. Berdasarkan fungsinya, sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatik (saraf sadar) dan sistem saraf otonom (saraf tidak sadar). 1) Sistem Saraf Somatik Saraf somatik berfungsi mengatur gerakan yang disadari, contoh gerakan kaki melangkah menuju ke suatu tempat. Berdasarkan arah impuls yang dibawanya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi sistem saraf aferen dan eferen. Biologi Kelas XI 207

2) Sistem Saraf Otonom Sistem saraf otonom mengendalikan gerak organ-organ yang bekerja secara otomatis, contohnya otot polos, jantung, lambung, usus, pembuluh darah, dan kelenjar. Sistem saraf otonom terdiri atas saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik. Kedua macam saraf itu bekerja saling berlawanan. Fungsi kedua macam saraf tersebut dapat Anda simak pada Tabel 9.1 berikut. Tabel 9.1 Jenis Saraf Otonom dan Fungsinya No. Parasimpatetik Simpatetik No. 1. Mengecilkan pupil Membesarkan pupil 2. Memacu sekresi saliva Menghambat sekresi saliva 3. Mengerutkan bronkus Membesarkan bronkus 4. Memperlambat detak jantung Mempercepat detak jantung 5. Meningkatkan sekresi asam lambung Menghambat sekresi asam lambung 6. Memacu kerja kantong empedu Memacu pelepasan glukosa oleh hati 7. Mengerutkan kandung kemih Menghambat kontraksi kandung kemih 8. Memacu ereksi pada alat kelamin Memacu ejakulasi 9. Menyekresi adrenalin 3. Terjadinya Gerak Biasa dan Gerak Refleks Tubuh kita dapat melakukan gerakan karena adanya hantaran impuls oleh sel-sel saraf. Gerak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Bagaimana terjadinya gerak biasa dan gerak refleks? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahuinya. Mengidentifikasi Gerak Biasa dan Gerak Refleks 1. Mintalah seorang teman Anda maju. 2. Dekatkan jari telunjuk Anda ke arah mata teman Anda secara tiba-tiba dari jarak ±10 cm. Perhatikan reaksi matanya. 3. Lakukan cara yang sama pada nomor 2, tetapi secara perlahan-lahan. 4. Berdasarkan permainan yang Anda lakukan, diskusikan pertanyaan- pertanyaan berikut bersama teman sebangku Anda. a. Bagaimana reaksi mata teman Anda terhadap gerakan jari telunjuk secara tiba-tiba? b. Bagaimana reaksi mata teman Anda terhadap gerakan jari telunjuk secara perlahan-lahan? c. Manakah reaksi yang lebih cepat dari kedua kegiatan tersebut? d. Manakah yang termasuk gerak refleks dari kedua kegiatan tersebut? Jelaskan proses terjadinya gerak refleks tersebut! e. Bagaimanakah proses perambatan impuls pada saraf saat terjadi gerak refleks? (Kaitkan dengan keadaan polarisasi dan depolarisasi) 208 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

f. Bagaimanakah proses perambatan impuls pada saraf saat terjadi gerak refleks apabila dikaitkan dengan perambatan impuls secara fisik, kimia, dan biologi? Saat melakukan diskusi, jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja sama, saling menghormati, dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi. 5. Buatlah laporan dari hasil kegiatan ini yang meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. 6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas dengan bahasa yang sopan dan santun serta mudah dipahami. a. Gerak Biasa Gerak biasa merupakan gerak yang disadari, contohnya melangkahkan kaki menuju suatu tempat, berlari, dan menyapu. Urutan perjalanan impuls pada gerak biasa secara skematis sebagai berikut. Rangsang → reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor b. Gerak Refleks Gerak refleks merupakan gerak yang tidak disadari. Hantaran impuls pada gerak refleks mirip seperti pada gerak biasa. Bedanya, impuls pada gerak refleks tidak melalui pengolahan oleh pusat saraf. Neuron di otak hanya berperan sebagai konektor saja. Urutan perjalanan impuls pada gerak refleks secara skematis sebagai berikut. Rangsang → reseptor → neuron sensorik → konektor (otak/sumsum tulang belakang) → neuron motorik → efektor 4. Prinsip Penghantaran Impuls Ada dua prinsip penghantaran impuls, yaitu melalui neuron dan melalui sinapsis. a. Penghantaran Impuls Melalui Neuron Penghantaran impuls dengan cara ini terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik antara bagian luar dan bagian dalam Depolarisasi membran serabut saraf. Ketika istirahat, bagian + + + + –– –– luar membran serabut saraf bermuatan listrik + + + + –– –– positif. Sementara itu, bagian dalam mem- Sumber: Biology, Campbell, Reece & Mitchell bran serabut saraf bermuatan listrik negatif. Gambar 9.5 Penghantaran impuls Keadaan tersebut dinamakan polarisasi. melalui neuron Ketika menerima rangsang berupa impuls, permukaan luar membran serabut saraf bermuatan negatif dan permukaan dalamnya bermuatan positif. Keadaan ini disebut depolarisasi. Selanjutnya akan terjadi aliran listrik dari daerah bermuatan listrik negatif ke daerah bermuatan listrik positif. Impuls kemudian diteruskan ke neuron dan akhirnya menuju sumsum tulang belakang dan otak. Pesan kemudian diolah oleh otak dan sumsum tulang belakang sehingga timbul tanggapan atau respons. Respons diubah menjadi impuls dan diteruskan ke neuron motorik hingga ke efektor. Biologi Kelas XI 209

b. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis Jika impuls telah Perjalanan sinyal di Selubung mielin melindungi sampai di membran pra- sepanjang akson sampai akson dan memudahkan ke bonggol sinapsis hantaran sinyal elektrik sinapsis, vesikel-vesikel akan menuju membran prasinapsis karena pe- Bonggol 2+ ngaruh Ca yang masuk Neurotransmiter sinapsis ke bonggol sinapsis. melintasi celah Sel saraf mengirim sinapsis sinyal elektrik di Selanjutnya, vesikel- Akson membawa sepanjang akson vesikel tersebut akan me- Sel reseptor diaktifkan sinyal elektrik lepaskan zat neurotrans- Sumber: Biology, Campbell, Reece & Mitchell miter. Zat ini berfungsi Gambar 9.6 Penghantaran impuls melalui sinapsis menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron berikutnya. Neurotransmiter menerima impuls dan akan berdifusi melewati celah sinapsis. Selanjutnya, neurotransmiter akan berikatan dengan protein khusus atau reseptor yang berada di membran pascasinapsis. Ikatan antara neurotransmiter dengan reseptor ini mengakibatkan impuls dapat diteruskan ke saraf lainnya. Pernahkah Anda mencabut gigi? Menurut mitos yang berkembang di masyarakat, mencabut gigi bagian atas dapat mengakibatkan kebutaan atau gangguan pada mata. Anda telah mempelajari sistem saraf manusia. Bagaimana cara Anda mencari kebenaran berita tersebut? Menurut Anda, apakah ada hubungan saraf pada gigi dengan saraf pada mata? 1. Jelaskan struktur sel saraf manusia! 2. Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Jelaskan kedua sistem saraf tersebut! 3. Sebutkan bagian-bagian otak manusia! 4. Jelaskan dua prinsip penghantaran impuls pada saraf! 5. Bagaimana mekanisme terjadinya gerak biasa dan gerak refleks? B. Sistem Endokrin (Hormon) Manusia Di dalam tubuh, pengaturan kadar gula darah, tekanan darah, dan kerja jantung terjadi secara otomatis. Pengaturan ini dilakukan oleh kerja sama antara sistem saraf dan sistem endokrin. Namun, antara sistem saraf dan sistem endokrin memiliki beberapa perbedaan. Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui perbedaan antara sistem saraf dan sistem endokrin. 210 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

Mengidentifikasi Perbedaan Sistem Saraf dan Sistem Edokrin 1. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai perbedaan sistem saraf dan sistem endokrin. Bacalah literatur tersebut dengan cermat dan teliti. 2. Catatlah informasi-informasi penting berdasarkan literatur yang Anda baca. 3. Diskusikan bersama teman sekelompok Anda untuk menemukan perbedaan sistem saraf dan sistem endokrin. Selanjutnya, tulislah perbedaan tersebut dalam bentuk tabel. 4. Buatlah daftar pertanyaan lain tentang sistem saraf dan sistem endokrin manusia berdasarkan literatur yang Anda baca. Saat berdiskusi, cobalah untuk bersikap responsif dan proaktif dengan mengemukakan pendapat secara ilmiah dan kritis. 5. Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda dalam bentuk laporan yang berisi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi (dalam bentuk tabel), serta kesimpulan. 6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas dengan bahasa yang santun dan mudah dipahami. Melalui kegiatan Mari Bereksplorasi tersebut, Anda telah mengetahui perbedaan antara sistem saraf dengan sistem endokrin. Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan hormon (Isnaeni, 2006). Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis, pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Hipofisis merupakan salah satu kelenjar endokrin. Hipofisis sering disebut master of glands karena memengaruhi aktivitas kelenjar yang lain. Macam-macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis beserta fungsinya dijelaskan dalam tabel berikut. Tabel 9.2 Jenis Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Beserta Fungsinya Kelenjar Letak Hormon Fungsi Hipofisis/pituitari Dasar otak besar • ACTH (Adenocor- • Merangsang kelenjar adrenal a. Lobus anterior ticotropic Hormone) untuk menyekresi glukokor- tikoid (hormon yang ber- peran dalam metabolisme karbohidrat) • GH (Growth Hor- • Merangsang sintesis protein mone )/hormon dan metabolisme lemak serta somatotropin merangsang pertumbuhan tulang dan otot • FSH (Follicle Stimu- • Merangsang spermatoge- lating Hormone) nesis, merangsang pema- tangan folikel dalam ovari- um, dan menghasilkan hor- mon estrogen • LH (Luteinizing Hor- • Menstimulasi pembentukan mone) hormon progesteron Biologi Kelas XI 211

Kelenjar Letak Hormon Fungsi • ICSH (Interstitial • Menstimulasi produksi tes- Cell Stimulating tosteron Hormone) • Prolaktin • Menstimulasi sekresi air susu • TSH (Thyroid Sti- • Merangsang kelenjar tiroid mulating Hormone) dan menyekresi hormon tiroksin b. Intermedia • MSH (Melanocyte • Memengaruhi pembentukan Stimulating zat warna kulit (melanin) Hormone) c. Lobus posterior • Oksitosin • Merangsang kontraksi otot uterus saat proses kelahiran • ADH (Antidiuretic • Mencegah pembentukan Hormone)/vasopresin urine dalam jumlah banyak Selain hipofisis, tubuh kita memiliki berbagai kelenjar endokrin, seperti tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, gonad, dan kelenjar timus. Hormon apa saja yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin tersebut? Lakukan tugas berikut untuk mengetahui jawabannya! Mengidentifikasi fungsi kelenjar endokrin 1. Carilah informasi mengenai kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan beserta fungsinya! 2. Tuliskan informasi yang Anda peroleh dalam bentuk tabel! 3. Kumpulkan hasil tugas Anda kepada Bapak atau Ibu Guru! Penyakit gondok merupakan penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan hormon tiroksin. Penyakit ini ditandai adanya pembengkakan pada kelenjar tiroid. Bagaimana tindakan Anda jika saudara atau teman Anda menderita penyakit tersebut? Bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit tersebut? 1. Mengapa sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu? 2. Jelaskan ciri-ciri hormon! 3. Apa saja fungsi hormon bagi tubuh? Jelaskan! 4. Jelaskan tiga macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid! 5. Apa fungsi hormon adrenalin dan noradrenalin bagi tubuh? 212 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

C. Sistem Indra Manusia Selain sistem saraf dan sistem endokrin (hormon), bagian dari sistem koordinasi yang lain adalah sistem indra. Sistem indra berfungsi menerima rangsang dari lingkungan sekitarnya. Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai struktur dan fungsi alat-alat penyusun sistem indra, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut. Mengidentifikasi Jenis-Jenis Alat Indra 1. Sediakan torso manusia serta amati dengan cermat dan teliti bagian-bagian alat indra. 2. Gambarlah setiap jenis alat indra dan beri keterangan bagian-bagiannya! 3. Selanjutnya, diskusikan bersama teman-teman Anda mengenai permasalahan-permasalahan berikut. a. Bagaimana struktur dan fungsi setiap alat indra? b. Mengapa alat indra sangat peka terhadap rangsang? c. Apakah setiap alat indra memiliki kepekaan terhadap jenis rangsang tertentu? d. Bagaimana mekanisme jalannya rangsang yang diterima oleh alat indra sampai dihasilkan sebuah gerakan sebagai respons dari rangsang tersebut? Jangan lupa menerapkan sikap mau bekerja sama, cinta damai, serta berani mengemukakan pendapat secara sopan dan santun saat melakukan diskusi. 4. Carilah informasi tambahan mengenai alat-alat indra pada manusia dari berbagai literatur untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. 5. Buatlah laporan hasil diskusi meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. 6. Presentasikan laporan yang telah Anda buat di depan kelas. Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengenal alat-alat penyusun sistem indra manusia beserta fungsinya. Alat-alat penyusun sistem indra manusia terdiri atas mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah. 1. Mata Pada mata terdapat sel-sel saraf penerima rangsang cahaya (fotoreseptor). Oleh karena itu, mata merupakan indra penglihat. Mata tersusun dari alat tambahan mata, bola mata, otot bola mata, dan saraf optik. a. Alat Tambahan Mata Alat tambahan mata meliputi alis mata, kelopak mata, bulu mata, dan aparatus lakrimalis. b. Otot Bola Mata Otot bola mata tersusun dari tiga pasang otot lurik. Otot bola mata berguna untuk menggerakkan bola mata. Biologi Kelas XI 213

c. Bola Mata Bola mata dilapisi oleh tiga lapisan dinding berikut. 1) Lapisan luar terdiri atas sklera dan kornea Sklera berwarna Vitreous humour putih dan tidak tembus cahaya. Kornea me- Retina Iris ngandung banyak se- Koroidea Aqueous humour Sklera rabut saraf, tidak ter- Fovea sentralis Kornea dapat pembuluh darah, (bintik kuning) Lensa dan tembus cahaya. Saraf optik Pupil Kornea berfungsi me- Konjungtiva neruskan cahaya ke Bintik buta Otot sirkuler lensa mata. Kornea Sumber: Biology, For Advanced Level, Fourth Edition dilindungi oleh selaput Gambar 9.7 Bola mata dan bagian-bagiannya pelindung konjungtiva. 2) Lapisan tengah terdiri atas koroidea dan iris atau selaput pelangi Koroidea mengandung banyak pembuluh darah dan berfungsi memberi nutrisi pada retina. Bagian depan koroidea dan di belakang kornea terdapat iris. Iris mengandung pigmen warna sehingga mengakibatkan perbedaan warna pada mata. Lubang bulat di tengah iris disebut pupil. Pupil merupakan jalan masuknya cahaya. Pupil akan mengecil jika cahaya terang. Sebaliknya, pupil membesar jika cahaya redup. 3) Lapisan dalam Pada lapisan dalam terdapat Saraf penglihatan retina. Pada retina inilah terdapat fotoreseptor. Ada dua macam fotoreseptor, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang mengan- dung rodopsin dan diperlukan Retina untuk melihat dalam suasana redup. Sel kerucut mengandung Sel pigmen iodopsin yang mampu kerucut menerima rangsang warna dan Sel sinar terang. Pada lapisan dalam batang juga terdapat bintik kuning dan Sumber: New Understanding Biology For Advanced Level, Glenn dan bintik buta. Bintik kuning (fovea Susan Toole sentralis) merupakan bagian Gambar 9.8 Sel kerucut dan sel batang retina yang mengandung banyak pada mata fotoreseptor berupa sel kerucut. Bintik buta, yaitu bagian mata tempat serabut saraf yang berasal dari retina meninggalkan bola mata menuju ke otak. Di bagian bintik buta tidak ada sel sensorik. d. Saraf Optik Saraf optik merupakan bagian mata yang menjalarkan impuls saraf dari retina menuju otak. Setelah sampai di otak, impuls saraf tersebut kemudian diinterpretasikan oleh otak sehingga benda dapat dilihat. 214 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

Ruangan di antara lensa mata dan retina diisi oleh vitreous humour yang berfungsi mempertahankan bentuk bola mata agar tetap bundar. Sementara itu, ruangan di antara lensa, iris, dan kornea diisi oleh aqueous humour. Perhatikan Gambar 9.7. Aqueous humour berfungsi memberi makan kornea dan lensa. Adapun mekanisme kerja indra penglihat sebagai berikut. Cahaya → aqueous humour → pupil → lensa → vitreous humour → retina → saraf optik → otak. Suatu benda dapat terlihat jelas jika bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning. Namun, benda tidak dapat terlihat jika bayangan benda jatuh di bintik buta. Nah, untuk memperjelas pemahaman Anda mengenai letak bintik buta, lakukan kegiatan berikut. Mengidentifikasi Letak Bintik Buta A. Pendahuluan 2. Peganglah kertas tersebut de- Pada mata terdapat bintik ngan tangan kanan dan posisi kuning dan bintik buta. Bintik kuning tanda silang di sebelah kiri. merupakan bagian yang mengan- 3. Rentangkan tangan kanan lurus dung banyak fotoreseptor. Sementara ke depan sehingga tanda silang itu, bintik buta merupakan bagian terletak di depan mata kanan. yang tidak memiliki fotoreseptor. Jika 4. Tutuplah mata kiri mengguna- bayangan benda jatuh di bintik kan tangan kiri. kuning, kita dapat melihat benda 5. Pusatkan pandangan pada tersebut. Namun, jika bayangan tanda silang dan usahakan benda jatuh di bintik buta, kita tidak tanda lingkaran masih kelihat- dapat melihat benda tersebut. an. Kegiatan ini bertujuan untuk meng- 6. Gerakkan tangan menuju mata identifikasi letak bintik buta. secara perlahan-lahan sehingga Kegiatan ini dilakukan secara tanda lingkaran menghilang. berkelompok sehingga diperlukan Ukurlah jarak saat tanda ling- sikap mau bekerja sama dan bergotong karan mulai menghilang. royong antaranggota kelompok serta 7. Gerakkan kembali kertas ter- diperlukan kehati-hatian. sebut menjauhi arah mata secara B. Apa yang Diperlukan? perlahan-lahan sehingga tanda 1. Kertas putih lingkaran terlihat kembali. 2. Penggaris Ukurlah jarak saat tanda ling- 3. Spidol karan mulai terlihat kembali. 8. Ulangi kegiatan yang sama C. Apa yang Harus Dilakukan? pada mata kiri untuk menge- 1. Buatlah tanda lingkaran (O) tahui bintik buta pada mata kiri. dan tanda silang (X) pada kertas putih masing-masing D. Pertanyaan dan Diskusi berdiameter 0,5 cm. Berilah jarak 1. Berapa jarak pada saat tanda antara kedua tanda tersebut lingkaran mulai tidak terlihat sepanjang 7 cm. pada mata kiri dan mata kanan? Adakah perbedaannya? Biologi Kelas XI 215

2. Mengapa tanda lingkaran se- E. Unjuk Kreativitas makin tidak terlihat pada saat Lakukan kegiatan yang sama kertas didekatkan? pada beberapa orang. Selanjutnya, 3. Bagaimana proses perambatan bandingkan jarak tanda lingkaran impuls pada sistem saraf agar mulai tidak terlihat dan terlihat pada dapat melihat suatu benda? setiap orang. Apakah terdapat 4. Buatlah laporan dari percobaan perbedaan jarak antara hilangnya ini meliputi judul, tujuan, alat tanda lingkaran antara satu orang dan bahan, langkah-langkah kegiatan, hasil pengamatan, dengan orang lain? Mengapa pembahasan, serta kesimpulan. demikian? 2. Telinga Pada telingga terdapat sel-sel saraf penerima rangsang suara (fonoreseptor). Telinga tersusun dari telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam. Perhatikan Gambar 9.9! a. Telinga Bagian Luar Pada bagian luar terdapat daun telinga dan saluran telinga luar. Telinga luar Telinga Telinga dalam tengah Telinga bagian luar berfungsi menangkap getaran bunyi. b. Telinga Bagian Tengah Pada bagian tengah terdapat Saluran telinga Horizontal Saluran setengah Posterior dalam Maleus tulang-tulang pendengaran dan Anterior lingkaran saluran eustachius. Tulang-tulang Koklea pendengaran terdiri atas tulang martil Daun (maleus), landasan (inkus), dan telinga Saraf pendengar sanggurdi (stapes). Saluran Jendela bundar eustachius merupakan penghubung Stapes Saluran telinga tengah dengan rongga faring. Membrana timpani Inkus Jendela Tulang eustachius Eustachius berfungsi menyamakan (gendang telinga) oval tekanan telinga luar dengan telinga Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell tengah. Gambar 9.9 Bagian-bagian telinga c. Telinga Bagian Dalam Telinga bagian dalam terdiri atas beberapa bagian berikut. 1) Alat keseimbangan yang terdiri atas kanalis semisirkularis, sakulus, dan utrikulus. Bagian-bagian tersebut berhubungan dengan saraf otak VIII. 2) Tingkap jorong merupakan membran yang terdapat pada pangkal koklea. Tingkap jorong berfungsi menyalurkan getaran ke koklea. 3) Koklea/rumah siput, saluran koklea berisi cairan limfe dan terdapat ujung saraf pendengaran yang menghubungkan koklea dengan otak. Mekanisme kerja indra pendengar sebagai berikut. Getaran suara → daun telinga → saluran telinga → gendang telinga (membran timpani) → tiga tulang pendengaran → rumah siput (koklea) → sel-sel rambut dalam organ korti → sel saraf auditori → otak. 216 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

3. Kulit Pada kulit terdapat reseptor yang peka Korpus Meissner Korpus Krausse terhadap rangsang fisik (mekanoreseptor), (Reseptor sentuhan) (Reseptor dingin) seperti terlihat pada Gambar 9.10. Korpus Ruffini Rambut (Reseptor panas) Reseptor nyeri 4. Hidung Serabut-serabut saraf penciuman Epidermis terdapat pada bagian atas selaput lendir hidung. Serabut-serabut olfaktori ber- Korpus Paccini fungsi mendeteksi rangsang zat kimia Dermis (Reseptor tekanan) dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor). Mekanisme kerja indra penciuman sebagai berikut. Rangsang (bau) → lubang hidung → Urat saraf epitelium olfaktori → mukosa olfaktori → Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell saraf olfaktori → talamus → hipotalamus Gambar 9.10 Penampang kulit manusia → otak. 5. Lidah Lidah merupakan indra pengecap yang dapat merasakan pahit, asam, asin, dan manis. Setiap bagian lidah peka terhadap rasa tertentu. Untuk menguji bagian- bagian lidah yang peka terhadap rasa tertentu, lakukan kegiatan berikut. Mengidentifikasi Letak Reseptor Pengecap pada Lidah A. Pendahuluan dalam kegiatan ini diperlukan sikap Reseptor pengecap merupakan jujur, teliti, dan cermat saat me- kemoreseptor yang menerima rasakan cita rasa. rangsang berupa zat-zat terlarut B. Apa yang Diperlukan? dalam cairan mulut. Zat-zat tersebut 1. Gula pasir menimbulkan rangsang sehingga 2. Cuka menghasilkan cita rasa yang dapat 3. Garam halus kita rasakan saat makan atau minum. 4. Kopi Terdapat empat cita rasa dasar yang 5. Cotton bud dapat dirasakan manusia yaitu 6. Kertas tisu manis, asam, pahit, dan asin. 7. Air tawar Masing-masing cita rasa tersebut 8. Gelas beker dapat direspons oleh salah satu 9. Spatula reseptor yang terdapat pada bagian 10. Pengaduk kaca tertentu. Kegiatan ini bertujuan C. Apa yang Harus Dilakukan? untuk mengidentifikasi letak 1. Larutkan masing-masing 5 gram reseptor pengecap pada lidah. gula pasir, 5 gram garam halus, Kegiatan ini dilakukan secara dan 5 gram kopi ke dalam 20 ml berkelompok sehingga setiap ang- air tawar pada gelas beker yang gota kelompok harus menerapkan berbeda-beda. sikap mau bekerja sama. Selain itu, Biologi Kelas XI 217

2. Bersihkan rongga mulut Anda 2. Apakah setiap lokasi reseptor dengan berkumur mengguna- hanya dapat menerima satu zat kan air tawar. dengan cita rasa tertentu? 3. Celupkan cotton bud pada larut- Mengapa demikian? an. Gunakan cotton bud yang 3. Bagaimana proses perambatan berbeda untuk setiap larutan. impuls pada sistem saraf se- 4. Tempelkan cotton bud yang telah hingga kita dapat merasakan dicelupkan pada ujung lidah, cita rasa? tepi lidah bagian depan, tepi 4. Buatlah laporan dari percobaan lidah bagian belakang, dan ini meliputi judul, tujuan, alat pangkal lidah tengah. dan bahan, langkah-langkah 5. Catatlah rasanya dan tentukan kegiatan, hasil pengamatan, daerah yang paling tajam pembahasan, serta kesimpulan. rasanya. E. Unjuk Kreativitas 6. Lakukan pula langkah nomor 2 Lakukan kegiatan dengan sampai 5 untuk masing-masing prosedur yang sama seperti kegiatan larutan. di atas. Namun, saat berkumur 7. Buatlah diagram yang menun- gunakanlah air tawar yang panas. jukkan letak reseptor untuk Berdasarkan kegiatan tersebut, apa masing-masing cita rasa. yang Anda rasakan? Bandingkan D. Pertanyaan dan Diskusi dengan hasil kegiatan sebelumnya 1. Jelaskan letak reseptor pada lidah! apakah terdapat perbedaan? Mengapa demikian? Lidah mempunyai reseptor Sel penyangga yang peka terhadap zat kimia berbentuk cair (kemoreseptor). Sel pengecap Saraf Permukaan lidah ditutupi oleh pengecap Pori pengecap papila yang peka terhadap rasa. Perhatikan Gambar 9.11. Pahit Lidah berfungsi sebagai alat Asam (c) berbicara, membantu mengatur Asin letak makanan ketika dikunyah, Manis Tunas pengecap membantu dalam proses menelan makanan, serta sebagai indra (a) (b) pengecap. Mekanisme kerja indra Sumber: http://goo.gl/51sjWg pengecap sebagai berikut. Gambar 9.11 Struktur lidah (a) bagian-bagian lidah yang mampu merasakan pahit, Makanan/larutan berasa → asam, asin, dan manis, (b) papila, dan (c) struktur tunas papila lidah → saraf gustatori → pengecap medula oblongata → talamus → otak. 218 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

Berdasarkan penelitian Simamora, merokok dapat menurunkan sensitivitas lidah terhadap rasa manis dan pahit. Padahal saat ini mayoritas remaja usia sekolah telah menjadi perorok aktif. Apabila sebagian teman-teman di sekitar Anda termasuk perokok aktif, apa yang akan Anda lakukan untuk menyikapi hal tersebut? 1. Mengapa telinga manusia berfungsi sebagai indra pendengaran dan keseimbangan? 2. Jelaskan letak tunas pengecap pada lidah yang peka terhadap rasa asin, manis, asam, dan pahit! 3. Tuliskan skema mekanisme kerja mata hingga dapat melihat! 4. Apa saja reseptor yang terdapat pada kulit? 5. Jenis reseptor apa yang terdapat pada hidung? Mengapa demikian? D. Gangguan dan Pengaruh Psikotropika pada Sistem Koordinasi Manusia Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indra yang saling bekerja sama dalam mengatur kegiatan tubuh. Oleh karena itu, apabila salah satunya mengalami gangguan ataupun kelainan akan memengaruhi kerja sistem koordinasi. Sebelum Anda mempelajari tentang gangguan yang terjadi pada sistem koordinasi, lakukan kegiatan berikut. Menganalisis Penyebab Terjadinya Berbagai Gangguan pada Sistem Koordinasi 1. Carilah informasi dari berbagai sumber mengenai berbagai gangguan atau kelainan pada sistem koordinasi meliputi sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indra. 2. Catatlah informasi penting yang Anda peroleh. 3. Berdasarkan informasi yang Anda peroleh, lakukanlah kegiatan diskusi bersama beberapa teman Anda mengenai permasalahan-permasalahan berikut. a. Gangguan dan penyakit apa saja yang dapat terjadi pada sistem saraf? Apa penyebab terjadinya gangguan tersebut? b. Gangguan dan penyakit apa saja yang dapat terjadi pada sistem endokrin? Apa penyebab terjadinya gangguan tersebut? c. Gangguan dan penyakit apa saja yang dapat terjadi pada sistem indra? Apa penyebab terjadinya gangguan tersebut? Biologi Kelas XI 219

Terapkan sikap kerja sama dan saling menghormati pendapat orang lain dalam melakukan kegiatan diskusi agar pemecahan masalah dapat berjalan lancar. 4. Tuliskan hasil kegiatan diskusi kelompok Anda dalam bentuk laporan meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. 5. Presentasikan hasilnya di depan kelas dengan sikap sopan dan santun. Dari kegiatan tersebut, Anda telah mengenal beberapa gangguan atau kelainan pada sistem koordinasi. 1. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Koor- dinasi Manusia a. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Anda telah mengetahui tentang Saraf Manusia berbagai penyakit pada sistem Sistem saraf dapat mengalami saraf. Untuk mengetahui lebih gangguan dan kelainan. Gangguan dan dalam tentang penyakit tersebut kelainan tersebut dapat mengakibatkan beserta penyebabnya, bukalah penyakit pada sistem saraf yaitu meni- alamat website berikut. 1. http://goo.gl/Fcr8od ngitis, hidrosefalus, neuritis, parkinson, 2. http://goo.gl/4Uggbj gegar otak, epilepsi, alzheimer, afasia, dan 3. http://goo.gl/iryNa9 ataksia. b. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Endokrin (Hormon) Manusia Tubuh kita kadang kala mengalami gangguan sekresi hormon. Beberapa faktor yang memengaruhi sekresi hormon, antara lain stres, infeksi, penuaan, genetik, dan lingkungan. Gangguan sekresi hormon dapat berupa sekresi hormon yang ber- lebihan (hipersekresi) atau kekurangan sekresi hormon (hiposekresi). Hipersekresi dan hiposekresi hormon dapat menimbulkan kelainan seperti dalam Tabel 9.3. Tabel 9.3 Kelainan Akibat Gangguan Sekresi Hormon No. Kelainan Sekresi Hormon Gejala yang Dialami Penderita 1. Hiposekresi somatotropin sebelum Anak tumbuh kerdil pubertas dapat mengakibatkan dwarfisme Hipersekresi somatotropin a. Pada anak: gigantisme Pertumbuhan raksasa b. Pada dewasa: akromegali Pertumbuhan tulang tidak normal pada masa dewasa, misal ujung tulang jari dan tulang dagu sehingga bentuk dan ukuran jari dan dagu menjadi abnormal, yaitu lebih besar dan panjang dibanding ukuran normal 2. Hiposekresi ADH (Anti Diuretic Produksi urine berlebihan Hormone) dapat mengakibatkan diabetes insipidus 3. Hiposekresi tiroksin Terjadi hambatan pertumbuhan fisik dan mental a. Pada anak: kretinisme sehingga menjadi kerdil b. Pada dewasa: miksedema Terjadi pembengkakan di bawah kulit berisi cairan dan berat badan bertambah Hipersekresi tiroksin mengakibat- Metabolisme dalam tubuh meningkat, banyak kan penyakit basedowi keringat, suhu tubuh cenderung tinggi, dan tangan gemetar 220 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

No. Kelainan Sekresi Hormon Gejala yang Dialami Penderita 4. Hiposekresi parathormon Kekurangan kalsium dalam darah dan terjadi kejang pada otot tangan dan kaki Hipersekresi parathormon Kalsium keluar dari darah dan tulang menuju serum darah sehingga tulang menjadi keropos dan dapat mengakibatkan gagal ginjal 5. Hiposekresi glukokortikoid dan Hiperpigmentasi, kelelahan, dan nafsu makan mineralokortikoid mengakibatkan turun penyakit adison Hipersekresi glukokortikoid dan Wajah bulat, tumbuh benjolan pada tulang mineralokortikoid mengakibatkan punggung, hiperpigmentasi, dan perut meng- coushing syndrome gelantung 6. Hiposekresi insulin mengakibat- Kadar gula darah tinggi, berat badan turun, kan penyakit diabetes melitus mudah merasa haus, serta kulit dan mulut terasa kering c. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Indra Manusia Sistem indra yang tersusun dari mata, Anda telah mengetahui tentang telinga, kulit, hidung, dan lidah dapat berbagai gangguan dan kelainan mengalami gangguan dan kelainan. pada sistem indra. Untuk menge- tahui lebih lengkap mengenai gang- Gangguan dan kelainan pada sistem indra guan tersebut beserta penyebabnya, dapat dilihat pada Tabel 9.4 berikut. bukalah alamat website berikut. 1. http://goo.gl/UEqDXt 2. http://goo.gl/cKE4NI 3. http://goo.gl/5O6BIF Tabel 9.4 Gangguan dan Kelainan pada Sistem 4. http://goo.gl/RkKiOG Indra Manusia No. Alat Indra Gangguan dan Kelainan 1. Mata Miopi, hipermetropi, astigmatisme, presbiopi, juling, buta warna, rabun senja, dan katarak. 2. Telinga Tuli konduktif dan tuli saraf 3. Kulit Jerawat, dermatitis, panu, kudis, dan eksim 4. Hidung Influenza, polip, dan sinusitis 5. Lidah Sariawan, kanker lidah, glossoptosis, glossopyrosis, dan atrophic glossitis. 2. Pengaruh Psikotropika terhadap Sistem Saraf Beberapa obat-obatan tertentu bermanfaat dalam bidang kesehatan dengan cara kerja memengaruhi sistem saraf misalnya obat penghilang rasa sakit. Akan tetapi, obat-obatan tersebut sering disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu, sehingga menimbulkan gangguan pada sistem saraf. Salah satu obat yang sering disalah- gunakan adalah psikotropika. Bagaimana pengaruh psikotropika terhadap sistem koordinasi? Carilah jawabannya melalui kegiatan berikut. Biologi Kelas XI 221

Menganalisis Hubungan Psikotropika dengan Sistem Koordinasi 1. Carilah informasi mengenai dampak negatif penggunaan psikotropika terhadap sistem koordinasi. 2. Baca dan catatlah informasi penting yang Anda peroleh degan cermat dan teliti. 3. Bagaimana hubungan psikotropika terhadap sistem koordinasi? 4. Jenis-jenis gangguan apa saja yang terjadi pada sistem koordinasi terutama fungsi sistem saraf akibat obat psikotropika tersebut? 5. Sebagai generasi muda, apa yang seharusnya Anda lakukan terhadap hal-hal tersebut agar tidak merugikan masa depan Anda? 6. Buatlah tulisan mengenai hal tersebut dan kumpulkan kepada guru. Menurut UU No. 5 tahun 1997, psikotropika merupakan zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif menurut susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Berdasarkan pengaruhnya, obat-obatan tersebut dapat dike- lompokkan menjadi beberapa golongan berikut. a. Sedatif Obat-obatan golongan sedatif dapat memberikan efek penenang dengan menurunkan aktivitas otak. Contohnya valium dan barbiturate. Obat-obatan psikotropika me- b. Stimulan miliki dampak buruk terhadap Obat-obatan golongan stimulan dapat tubuh apabila tidak digunakan menimbulkan efek menjadi lebih aktif, tidak sesuai aturan medis. Obat-obatan mengantuk, dan memberikan kondisi prima tersebut dapat memengaruhi sistem dengan mengaktifkan susunan saraf pusat koordinasi serta kesehatan tubuh dan meningkatkan kerja otak. Contohnya yang lain. Untuk mengetahui dam- pak penggunaan psikotropika buka- amphetamin dan kokain. lah website berikut. c. Halusinogen 1. http://goo.gl/yKETLr Obat-obatan golongan halusinogen 2. http://goo.gl/u9Lbhe dapat memberikan efek halusinasi pada 3. http://goo.gl/SjccFi penggunanya. Golongan ini merupakan Baca dan pahami baik-baik artikel tersebut sebagai pembelajaran bagi golongan psikotropika yang paling ber- Anda untuk menghindari obat- bahaya karena menimbulkan efek yang obatan berbahaya tersebut. sama seperti narkotika. Contohnya mari- yuana, ekstasi, heroin, kokain, dan ganja. d. Painkiller Golongan ini dapat menghilangkan rasa nyeri dengan cara menekan bagian otak yang mengatur rasa nyeri. Penggunaan golongan ini dapat mengakibatkan ketergantungan. Contohnya opium, morfin, dan kokain. Penggunaan obat-obatan psikotropika melebihi dosis dan tanpa pengawasan dokter dapat berakibat buruk terhadap sistem koordinasi. Beberapa gangguan yang diakibatkan oleh psikotropika terhadap sistem saraf sebagai berikut. 222 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

a. Hilangnya koordinasi tubuh. Hal tersebut terjadi karena dopamin yang berfungsi sebagai neurotransmiter dalam tubuh berkurang. b. Pengaturan saraf terhadap kendali otot gerak dan denyut jantung melemah. Mengingat rawannya penyalahgunaan psikotropika, maka pemerintah melakukan pengawasan terhadap peredaran obat-obat psikotropika seperti tercantum pada UU No. 5 tahun 1997 Bab IV Pasal 9–13. Masa remaja merupakan masa di mana kita dapat bergaul dengan luas. Akan tetapi, tidak sedikit remaja yang mendapat teman-teman kurang baik sehingga timbul istilah ”salah gaul”. Dengan pola pikir yang masih labil, remaja cenderung mudah terbujuk rayuan teman-temannya. Salah satunya ajakan untuk mencicipi obat-obatan terlarang seperti psikotropika. Karena tidak ingin dikatakan ketinggalan zaman, tanpa pikir panjang tak sedikit remaja yang tergoda untuk mencicipi psikotropika. Berawal dari coba-coba tersebut akhirnya menimbulkan kecanduan. Setelah mengetahui berbagai dampak negatif yang diakibatkan obat-obatan tersebut, sebagai generasi muda apa yang akan Anda lakukan terhadap permasalahan tersebut? 1. Mengapa banyak lansia mengalami pikun? Apakah hal tersebut termasuk gangguan pada saraf? 2. Apa yang akan terjadi jika seseorang mengalami hiposekresi parathormon dan hipersekresi parathormon? 3. Apa yang dimaksud dengan psikotropika? Sebutkan jenis-jenisnya! 4. Bagaimana pengaruh penyalahgunaan psikotropika terhadap sistem koordinasi? Obat-obatan psikotropika merupakan obat-obatan yang dilarang penggunaannya secara umum. Hal tersebut dikarenakan psikotropika dapat menimbulkan dampak buruk terjadap sistem saraf, kesehatan tubuh, dan kehidupan sosial penggunaanya. Sebagai generasi muda yang telah memahami tentang bahaya psikotropika, ikutlah berpartisipasi dalam memberantas penggunaan obat-obatan terlarang tersebut. Salah satu kontribusi yang dapat Anda berikan adalah dengan membuat poster yang menjelaskan tentang bahaya penggunaan psikotropika bagi tubuh. Biologi Kelas XI 223

1. Sistem koordinasi tersusun dari sistem saraf, sistem endokrin (hormon), dan sistem indra. 2. Sel saraf (neuron) tersusun dari dendrit, badan sel, dan neurit (akson). 3. Sistem saraf terbagi menjadi dua, yaitu sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Adapun sistem saraf tidak sadar terdiri atas sistem saraf simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik. 4. Mekanisme perjalanan impuls sebagai berikut. Reseptor → neuron sensorik → sistem saraf pusat → neuron motorik → efektor 5. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan berfungsi mengatur homeostatis, metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan tingkah laku. 6. Reseptor adalah sel-sel saraf penerima rangsang dari lingkungan. Terdapat beberapa macam reseptor, antara lain fotoreseptor, fonoreseptor, mekanoreseptor, dan kemoreseptor yang terletak pada alat indra. Kerusakan pada bagian ini akan A. Pilihlah jawaban yang tepat! mengakibatkan . . . . 1. Burhan mengalami kecelakaan lalu a. hilang keseimbangan lintas saat mengendarai motor. Saat b. terganggunya penglihatan dibawa ke rumah sakit, dokter yang c. denyut jantung tidak teratur merawat Burhan menjelaskan bahwa d. terhambatnya sekresi kelenjar Burhan mengalami kerusakan otak e. terganggunya gerak alat pencerna- yang mengakibatkan kelumpuhan dan an kehilangan kesadaran. Akan tetapi, 3. Perhatikan bagian-bagian neuron berikut! Burhan masih dapat bernapas dengan 1) Akson baik. Berdasarkan peristiwa tersebut, 2) Dendrit bagian otak Burhan yang tidak rusak 3) Badan sel terdapat pada . . . . 4) Ujung akson a. serebrum b. serebelum Arah jalannya impuls dalam neuron secara c. daerah motorik berurutan ditunjukkan oleh nomor . . . . d. daerah sensorik a. 1) → 2) → 3) → 4) e. medula oblongata b. 1) → 3) → 2) → 4) c. 2) → 1) → 3) → 4) 2. Perhatikan gambar d. 2) → 3) → 1) → 4) sistem saraf pusat di e. 3) → 2) → 1) → 4) samping! Bagian X adalah otak tengah (mesensefalon). X 224 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

4. Hubungan yang tepat antara hormon 7. Pada telinga bagian dalam terdapat dan fungsinya adalah . . . . bagian-bagian berikut. 1) Tingkap jorong Nama Hormon Fungsi 2) Kanalis semisirkularis a. Parathormon Memengaruhi proses metabo- 3) Utrikulus lisme b. Tiroksin Mengatur keseimbangan kal- 4) Skala vertibuli sium 5) Skala timpani c. Gonadotrop Memengaruhi kerja kelenjar kelamin 6) Sakulus d. Prolaktin Memengaruhi kerja kelenjar Bagian-bagian telinga yang berfungsi anak ginjal sebagai alat keseimbangan ditunjukkan e. Adenotrop Memengaruhi kerja anak gondok oleh . . . . a. 1), 2), dan 5) 5. Manakah dari pernyataan berikut ini b. 1), 4), dan 6) yang tepat mengenai sistem saraf tepi? c. 2), 3), dan 6) a. Sistem saraf tepi menghubungkan d. 2), 4), dan 5) semua bagian tubuh dengan pusat e. 3), 5), dan 6) saraf. b. Sistem saraf tepi berperan dalam 8. Perhatikan bagian-bagian telinga berikut! pengaturan seluruh aktivitas tubuh. 1) Incus c. Sistem saraf tepi merupakan sistem 2) Stapes saraf pusat yang menjadi bagian 3) Maleus dari sumsum lanjutan. 4) Membran timpani d. Sistem saraf tepi terletak di otak dan 5) Koklea susum tulang belakang. 6) Saraf pendengar e. Sistem saraf tepi merupakan pusat Urutan jalannya gelombang bunyi pengaturan sistem refleks. sampai kita mendengar adalah . . . . 6. Perhatikan kedua gambar yang mem- a. 1) – 2) – 3) – 4) – 5) – 6) perlihatkan lensa mata berikut! b. 1) – 3) – 4) – 5) – 2) – 6) c. 3) – 4) – 2) – 1) – 5) – 6) d. 4) – 3) – 1) – 2) – 5) – 6) e. 4) – 3) – 5) – 1) – 2) – 6) 9. Perhatikan gambar berikut! A B Berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa . . . . a. lensa mata pada gambar A lebih 1 tebal karena mata melihat benda 2 pada jarak lebih jauh 3 b. lensa mata pada gambar B lebih 4 tebal karena mata melihat benda pada jarak lebih jauh Bagian kuncup pengecap yang dapat c. lensa mata pada gambar A lebih merasakan cita rasa asin, pahit, dan tebal karena mata melihat benda manis secara berturut-turut ditunjukkan pada jarak lebih dekat oleh nomor . . . . d. lensa mata pada gambar B lebih a. 1, 3, dan 4 tebal karena mata melihat benda b. 2, 1, dan 3 pada jarak lebih dekat c. 2, 4, dan 1 e. lensa mata A mengecil karena mata d. 3, 1, dan 4 melihat benda pada jarak dekat e. 4, 2, dan 1 Biologi Kelas XI 225

10. Tremor merupakan gejala yang dialami melarang pelepasan alat bantu medis penderita Parkinson karena penderita pada wanita tersebut. Setelah dimusya- . . . . warahkan, akhirnya disepakati untuk a. mengalami kerusakan pada otak melepas alat bantu medis pada wanita bagian tengah tersebut. Wanita tersebut meninggal 12 b. mengalami peradangan pada hari setelah pemberian makanan lewat selaput otak tabung dihentikan. Bagaimana pen- c. kekurangan dopamine pada sel dapat Anda mengenai kasus tersebut? sarafnya Apa sebaiknya yang harus dilakukan d. terjadi peradangan pada otaknya pada pasien yang mengalami mati otak? e. terjadi iritasi pada sel saraf 4. Akhir-akhir ini perkembangan teknologi semakin pesat, salah satunya adalah B. Kerjakan soal-soal berikut! semakin merebaknya handphone. Saat ini 1. Seseorang yang mendapat serangan handphone tidak hanya menjadi sarana berupa pukulan dari orang lain akan komunikasi, tetapi juga dapat di- memberikan gerakan tangkisan. manfaatkan untuk hiburan, misalnya Bagaimana mekanisme terjadinya untuk mendengarkan musik. Pada gerakan tangkisan tersebut jika umumnya, kita mendengarkan musik dilakukan secara refleks atau disadari? melalui handphone dengan bantuan 2. Iklan produk susu berkalsium tinggi earphone. Padahal mendengarkan musik melalui earphone dapat berdampak banyak dijumpai di berbagai media. Menurut Anda, apakah penyerapan buruk terhadap telinga yaitu semakin berkurangnya daya pendengaran atau kalsium oleh tubuh selalu efektif di berbagai usia? Kaitkan jawaban Anda bahkan menyebabkan hilangnya kemam- puan mendengar. Mengapa hal tersebut dengan fungsi kelenjar paratiroid! dapat terjadi? Jelaskan jawaban Anda! 3. Seorang wanita terbaring koma selama 5. Anestesi bertujuan untuk mengurangi 10 tahun setelah mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan kerusakan rasa sakit dengan cara menghambat penghantaran impuls saraf. Berdasar- otak permanen. Wanita tersebut dapat bertahan hidup dengan bantuan alat kan pengetahuan mengenai prinsip penghantaran impuls, bagaimana bantu medis. Keluarganya meminta supaya ia dibiarkan meninggal dengan mekanisme pencegahan rasa sakit melalui anestesi? melepas alat bantu. Otoritas hukum Anda telah mempelajari sistem koordinasi pada manusia. Sistem koordinasi tersusun dari beberapa sistem yaitu sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indra yang saling bekerja sama untuk mengatur seluruh aktivitas tubuh. Apabila terjadi gangguan pada salah satu penyusun sistem tersebut, akan mengganggu aktivitas tubuh. Hal tersebut menunjukkan suatu kompleksitas ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, sudah sepantasnya Anda bersyukur terhadap hal yang telah dianugerahkan kepada Anda. Salah satu rasa syukur Anda dapat diwujudkan dengan cara menjaga organ-organ penyusun sistem koordinasi agar tetap berperan sesuai fungsinya dan tidak mengalami gangguan. Gangguan pada sistem koordinasi juga dapat disebabkan oleh pengaruh psikotropika. Oleh karena itu, sebagai generasi muda yang berakhlak dan peduli terhadap kesehatan, hindarilah obat-obatan psikotropika agar tidak merusak diri Anda. 226 Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi Mempelajari Struktur dan Fungsi Alat Proses-Proses yang Keterkaitan Antara Reproduksi Manusia Berlangsung dalam Kesehatan Reproduksi Organ Reproduksi dengan Program KB dan Kependudukan Meliputi Berlangsung di Membahas Organ Reproduksi Organ Reproduksi Organ Reproduksi Organ Reproduksi Penyakit dan Gangguan yang Pria Wanita Wanita Pria Berhubungan dengan Sistem Reproduksi Meliputi Meliputi Diatasi dengan Meliputi Spermatogenesis Organ Organ Merawat dan Menjaga Kesehatan Reproduksi Reproduksi Sistem Reproduksi Luar Dalam Oogenesis Terdiri Terdiri Menstruasi Mengakibatkan atas atas Masalah Kependudukan Penis Meliputi Ovulasi Diperlukan Fertilisasi Skrotum Program KB Gestasi Testis Persalinan Saluran Kelamin Organ Reproduksi Kelenjar Dalam Terdiri atas Kelamin Organ Reproduksi Luar Vagina Uterus Oviduk Ovarium Terdiri atas Vulva Labium Biologi Kelas XI 227

Sumber: http://kangrivan.com Berkembang biak merupakan salah satu ciri organisme. Perkembangbiakan (reproduksi) merupakan suatu cara organisme menghasilkan individu yang memiliki sifat atau ciri-ciri sama atau menyerupai induknya untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, reproduksi merupakan salah satu objek utama untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai contoh, diterapkannya teknologi reproduksi berupa fertilisasi in vitro. Dalam teknik ini, embrio ditanam di rahim ibu sehingga tumbuh menjadi janin. Bagaimana proses pembentukan janin di dalam tubuh? Organ-organ apa saja yang berperan dalam reproduksi? 1. Struktur dan fungsi alat reproduksi manusia • Fertilisasi 2. Proses pembentukan sel kelamin • Ovulasi 3. Ovulasi dan menstruasi • Menstruasi 4. Fertilisasi, gestasi, dan persalinan • Gestasi Gametogenesis • 5. ASI (Air Susu Ibu) • Oogenesis 6. Program KB dan masalah kependudukan • Spermatogenesis 7. Kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem • Ovum reproduksi • Sperma 228 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi

Pertumbuhan janin di dalam rahim seorang wanita membuktikan bahwa telah terjadi proses reproduksi. Reproduksi melibatkan suatu sistem dalam tubuh, yaitu sistem reproduksi. Tujuan utama makhluk hidup melakukan reproduksi yaitu untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah. Oleh karena itu, sudah sepantasnya Anda bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah menciptakan organ-organ reproduksi beserta mekanismenya. Sistem reproduksi terdiri atas organ-organ reproduksi. Organ-organ reproduksi dapat terserang berbagai jenis penyakit. Sebagai generasi muda yang peduli terhadap kesehatan reproduksi, Anda perlu mempelajari mengenai sistem reproduksi manusia. Dengan demikian, Anda dapat menjaga kesehatan organ-organ reproduksi dengan baik. Dalam bab ini, Anda akan mempelajari tentang organ-organ reproduksi pria dan wanita. Anda juga akan mempelajari berbagai proses yang berlangsung dalam organ reproduksi yaitu spermatogenesis, oogenesis, fertilisasi, menstruasi, gestasi, dan persalinan. Di akhir bab, Anda akan mempelajari keterkaitan antara proses reproduksi dengan program Keluarga Berencana dan masalah kependudukan. A. Struktur dan Fungsi Alat Reproduksi Manusia Secara umum, suatu organisme dapat berkembang biak apabila telah mencapai kedewasaan. Pada saat itulah alat reproduksi telah berkembang dan siap untuk bereproduksi. Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai alat reproduksi manusia, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut. Mengidentifikasi Organ-Organ Reproduksi 1. Sediakan torso manusia. Selanjutnya, amati dengan cermat dan teliti torso tersebut. 2. Identifikasilah organ-organ yang menyusun sistem reproduksi manusia. 3. Setelah itu, amati charta atau gambar berikut. Organ reproduksi pria Organ reproduksi wanita Sumber: Biologi, Campbell, Reece, dan Mitchell Gambar 10.1 Organ reproduksi pria dan wanita 4. Setelah melakukan pengamatan dengan teliti, diskusikan pertanyaan- pertanyaan berikut. a. Organ-organ apa saja yang menyusun sistem reproduksi pria dan wanita? Biologi Kelas XI 229

b. Organ mana yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya spermatogenesis dan oogenesis? Berdasarkan fungsinya, sel-sel apa saja yang menyusun jaringan pada organ tersebut? Saat melakukan diskusi, jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja sama, cinta damai, dan berani mengemukakan pendapat dan pertanyaan dengan santun. Jika perlu, buatlah daftar pertanyaan yang lain mengenai organ reproduksi manusia untuk menambah bahan diskusi. 5. Tulislah hasil dari kegiatan ini ke dalam format laporan yang meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. 6. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas. Dari kegiatan di atas, Anda telah mengenal organ-organ reproduksi manusia baik pada wanita maupun pria. Apa fungsi setiap organ tersebut dalam proses reproduksi? Untuk mengetahui jawabannya simaklah uraian berikut. 1. Organ Reproduksi Pria Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi luar dan organ reproduksi dalam. Organ reproduksi luar berupa penis dan skrotum. Organ reproduksi dalam berupa testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin. Perhatikan Gambar 10.2! a. Organ Reproduksi Bagian Luar 1) Penis Penis berfungsi untuk memasukkan sperma ke Ginjal saluran kelamin wanita. sebelah kiri Di dalam penis terdapat uretra. Uretra pada penis Ureter sebelah Kantong kiri dikelilingi oleh pembuluh Kantong urinaria semen darah dan ujung-ujung Glandula prostat Duktus saraf perasa. Vas deferens ejakulatorius Glandula 2) Skrotum (kantong pelir) Uretra Cowper Skrotum merupakan Penis Epididimis kantong yang mem- Skrotum Testis bungkus atau melindungi sebelah kiri testis. Antara skrotum kanan dan skrotum kiri Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole & Glenn Gambar 10.2 Organ reproduksi pria terdapat jaringan ikat dan otot polos. Adanya otot polos mengakibatkan skrotum dapat mengerut dan mengendur. Dalam skrotum terdapat otot lurik yang berfungsi mengatur suhu di sekitar testis agar selalu stabil (pembentukan sperma memerlukan suhu sedikit di bawah suhu tubuh yaitu 34 C). ° Fungsi utama skrotum untuk memberikan testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1–8 C lebih dingin dibandingkan temperatur rongga ° tubuh. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengerutkan atau melonggarkan skrotum sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas. 230 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi

b. Organ Reproduksi Bagian Dalam 1) Testis (gonad jantan) Testis berfungsi mem- Vas Vas deferens produksi sperma dan testos- eferens teron (hormon kelamin pria). Di Lobulus Epididimis dalam testis terdapat saluran- saluran halus yang disebut tu- Tubulus bulus seminiferus. Dalam tubu- seminiferus lus seminiferus inilah terjadi pembentukan sperma. Untuk mengamati struktur testis, Testis perhatikan Gambar 10.3! Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole dan Glenn Gambar 10.3 Struktur testis 2) Saluran Kelamin Saluran kelamin berfungsi menyalurkan sperma dari testis ke luar tubuh melalui penis. Saluran kelamin pada organ reproduksi pria yaitu epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra. 3) Kelenjar Kelamin Selama perjalanan di dalam saluran kelamin, sperma mengalami penambahan cairan-cairan kelamin. Cairan tersebut berguna untuk mempertahankan kehidupan dan gerak sperma. Cairan-cairan kelamin dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper. a) Vesikula seminalis menghasilkan cairan yang berfungsi sebagai sumber energi dan untuk memudahkan gerakan sperma. Cairan ini juga menormalkan keasaman saluran reproduksi wanita saat koitus. b) Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang memberi suasana basa pada cairan sperma. Cairan tersebut mengandung kolesterol, garam, dan fosfolipid. c) Kelenjar Cowper/kelenjar bulbouretra menghasilkan cairan yang bersifat basa. Kelenjar Cowper berhubungan langsung dengan uretra. 2. Organ Reproduksi Wanita Organ reproduksi wanita terdiri atas organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Organ kelamin luar berupa vulva dan labium. Organ kelamin dalam berupa ovarium dan saluran kelamin. Perhatikan Gambar 10.4! a. Organ Reproduksi Bagian Luar 1) Vulva Ginjal Vulva merupakan celah sebelah kiri paling luar dari alat kelamin Ureter sebelah wanita. Pada bagian dalam kiri Ovarium sebelah kiri vulva terdapat saluran urine Oviduk sebelah kiri Uterus dan saluran reproduksi. Pada Serviks daerah dekat ujung saluran Uretra Vagina kelamin terdapat himen Vulva (selaput dara). Himen me- ngandung banyak pembuluh Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole & Glenn darah. Gambar 10.4 Organ reproduksi wanita Biologi Kelas XI 231

2) Labium Labium merupakan bagian yang membatasi vulva. Ada dua macam labium, yaitu labium mayora (terletak di sebelah luar) dan labium minora (terletak di sebelah dalam). Antara labium mayora dan labium minora bagian atas terbentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris. Pada klitoris terdapat korpus kavernosa yang mengandung banyak pembuluh darah dan ujung saraf perasa. b. Organ Reproduksi Bagian Dalam 1) Vagina Vagina merupakan saluran akhir organ reproduksi wanita. Vagina bermuara di vulva. Vagina mengandung banyak lendir yang dihasilkan kelenjar Bartholin. Lendir ini berguna pada saat koitus dan mempermudah kelahiran bayi. 2) Uterus Uterus adalah rongga besar yang merupakan pertemuan oviduk kanan dan kiri. Bagian terbawah uterus menyempit disebut serviks (leher rahim). Uterus berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga siap lahir. Uterus dibatasi oleh dinding endometrium yang kaya pembuluh darah. Dinding endometrium akan menebal ketika terjadi kehamilan. 3) Oviduk Oviduk atau tuba fallopii merupakan sepasang saluran yang ujungnya berbentuk corong disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat fimbriae (rumbai-rumbai) untuk menangkap ovum. Tuba fallopii berguna sebagai tempat terjadinya fertilisasi. 4) Ovarium Ovarium merupakan penghasil ovum. Terdapat dua buah ovarium yaitu di sebelah kiri dan kanan. Anda telah mempelajari mengenai organ-organ reproduksi manusia. Setiap organ memiliki struktur tertentu yang disesuaikan dengan fungsinya. Anda sebaiknya menggunakan pola pikir secara ilmiah untuk memahami struktur organ-organ tersebut berdasarkan fungsinya di dalam tubuh. Bagaimana struktur ovarium dan testis? Sel-sel apa saja yang menyusun jaringan pada organ reproduksi tersebut? Untuk mengetahuinya, lakukan kegiatan berikut. Mengidentifikasi Sel-Sel Penyusun Jaringan Ovarium dan Testis A. Pendahuluan wanita memiliki struktur berbeda Struktur anatomi organ reproduksi dengan testis yang merupakan organ berbeda-beda disesuaikan dengan fungsi- reproduksi pria. Kegiatan ini bertujuan nya masing-masing. Sebagai contoh, mengidentifikasi sel-sel penyusun ovarium merupakan organ reproduksi jaringan pada ovarium dan testis. 232 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi

Kegiatan ini dilakukan secara ber- sampai diperoleh gambar yang kelompok. Setiap anggota sebaiknya jelas. Hati-hati saat memindah- mengamati preparat secara bergiliran. kan lensa jangan sampai lensa Oleh karena itu, diperlukan sikap kerja menyentuh preparat yang diamati. sama antaranggota kelompok. Saat 4. Gambarlah hasil pengamatan dan melakukan pengamatan meng- beri keterangan bagian-bagiannya. gunakan mikroskop diperlukan ketelitian 5. Ulangi langkah nomor 2–4 untuk dan ketekunan sehingga preparat mengamati preparat awetan testis. dapat diamati dengan jelas. Peng- D. Pertanyaan dan Diskusi gunaan mikroskop dilakukan secara 1. Bagaimana struktur sel-sel penyusun benar dan sesuai dengan prosedur. jaringan pada organ ovarium? Selain itu, diperlukan juga sikap hati- 2. Apa fungsi ovarium? Apakah hati saat menggunakan preparat ada keterkaitan antara struktur awetan agar tidak pecah. dengan fungsinya? B. Apa yang Diperlukan? 3. Bagaimana struktur sel-sel penyusun 1. Mikroskop jaringan pada organ testis? 2. Preparat awetan ovarium 4. Apa fungsi testis? Apakah ada 3. Preparat awetan testis keterkaitan antara struktur 4. Alat tulis dengan fungsinya? 5. Buatlah laporan hasil praktikum C. Apa yang Harus Dilakukan? yang meliputi judul, tujuan, alat 1. Siapkan mikroskop dan preparat dan bahan, cara kerja, hasil awetan yang akan diamati. 2. Letakkan mikroskop di meja pengamatan, serta kesimpulan. datar dan letakkan preparat E. Unjuk Kreativitas ovarium di bagian meja preparat Carilah gambar struktur anatomi pada mikroskop. ovarium dan testis dari berbagai 3. Amati preparat tersebut mulai literatur. Selanjutnya, bandingkan dari perbesaran lemah, kemudian hasil pengamatan Anda dengan diganti dengan perbesaran kuat gambar tersebut. Organ-organ yang menyusun sistem reproduksi wanita dan pria berbeda. Tuhan menciptakan organ reproduksi yang berbeda antara pria dan wanita dengan tujuan agar manusia dapat berkembang biak sehingga dapat melestarikan jenisnya. Kemampuan berkembang biak ini merupakan salah satu anugerah Tuhan kepada makhluk hidup termasuk manusia. Itulah yang membedakan antara pria dan wanita yaitu dalam hal reproduksi. Namun, sebagian masyarakat masih berpegang erat pada perbedaan gender saat melakukan suatu aktivitas. Sebagai contoh, seorang wanita tidak perlu menuntut pendidikan formal yang tinggi karena tugasnya kelak hanya menjadi seorang ibu yang mengasuh anak dan mengurus rumah tangganya. Jika di lingkungan sekitar Anda masih menganut perbedaan gender dalam kehidupan sehari-hari, apa yang akan Anda lakukan untuk mengubah paradigma tersebut? Biologi Kelas XI 233

1. Apa tujuan utama makhluk hidup melakukan reproduksi? 2. Organ reproduksi apa saja yang menyusun sistem reproduksi pria? 3. Organ reproduksi apa saja yang menyusun sistem reproduksi wanita? 4. Kelenjar apa saja yang terdapat di organ reproduksi pria? B. Proses-Proses yang Berlangsung dalam Organ Reproduksi Di dalam organ reproduksi manusia berlangsung berbagai proses yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Proses-proses tersebut antara lain spermatogenesis, oogenesis, menstruasi, ovulasi, gestasi, dan persalinan. Di mana proses-proses tersebut berlangsung? Untuk mengetahui jawabannya, lakukan kegiatan berikut. Mengidentifikasi Organ-Organ yang Berperan sebagai Tempat Berlangsungnya Proses Reproduksi 1. Carilah informasi mengenai proses spermatogenesis, oogenesis, menstruasi, ovulasi, gestasi, dan persalinan. 2. Identifikasilah organ-organ yang berperan sebagai tempat berlangsungnya proses-proses tersebut. 3. Buatlah gambar sistem reproduksi pria dan wanita secara sederhana. Selanjutnya, beri keterangan organ-organ yang berperan sebagai tempat berlangsungnya proses-proses reproduksi. 4. Kumpulkan hasil tugas Anda kepada Bapak atau Ibu Guru. Berdasarkan kegiatan di atas, tentu Anda telah mengetahui organ-organ yang berperan sebagai tempat berlangsungnya proses-proses reproduksi. Bagaimana mekanisme terjadinya proses-proses reproduksi tersebut? Simaklah uraian berikut ini. 1. Gametogenesis Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin atau gamet. Pada manusia, gametogenesis dibedakan menjadi dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam tubulus seminiferus. Oogenesis adalah proses pembentukan ovum yang berlangsung di ovarium. Bagaimana terjadinya spermatogenesis dan oogenesis? Untuk mengetahuinya, coba lakukan kegiatan berikut. 234 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi

Mendeskripsikan Spermatogenesis dan Oogenesis Melalui Pengamatan Gambar 1. Perhatikan gambar berikut dengan cermat dan teliti. a. Spermatogenesis Sel kecambah primordial Epididimis Tubula seminiferus Spermatogonium (sayatan (diploid) melintang) Pembelahan mitosis Spermatosit primer Testis (diploid) dalam Tubula profase meiosis I seminiferus Pembelahan meiosis pertama Spermatosit sekunder (haploid) Pembelahan meiosis kedua Sel serroli Spermatid Spermatid (haploid) (pada dua tahapan diferensial) Sel sperma (haploid) Sumber: Biologi, Campbell, Reece, dan Mitchell Gambar 10.5 Proses spermatogenesis b. Oogenesis Sel kecambah primordial Korpus luteum yang Oosit primer di Oogonium sedang beregenerasi dalam folikel (diploid) Korpus luteum Oosit primer (dalam tahap profase meiosis 1) Pembelahan meiosis pertama Oosit sekunder Badan polar (haploid) pertama Folikel yang (haploid) Oosit sedang Pembelahan meiosis sekunder tumbuh kedua (dirangsang oleh fertilisasi) Ovulasi Ovarium Folikel dewasa Badan polar Folikel yang pecah kedua (haploid) Ovum (haploid) Sumber: Biologi, Campbell, Reece, dan Mitchell Gambar 10.6 Proses oogenesis 2. Analisislah gambar tersebut bersama teman-teman Anda. 3. Berdasarkan gambar yang Anda amati, diskusikan mengenai permasalahan-permasalahan berikut bersama teman-teman Anda. a. Bagaimana proses pembentukan sel sperma pada organ reproduksi pria? b. Bagaimana proses pembentukan sel telur pada organ reproduksi wanita? c. Berdasarkan hasil pengamatan Anda, carilah perbedaan ciri-ciri antara spermatogenesis dan oogenesis! Jangan lupa, saat berdiskusi Anda menerapkan sikap mau bekerja sama serta berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi. 4. Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda dalam bentuk laporan yang berisi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. 5. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas. Biologi Kelas XI 235

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda tentu telah memiliki sedikit pemahaman mengenai spermatogenesis dan oogenesis. Untuk memperdalam pemahaman Anda, simaklah uraian berikut ini. a. Spermatogenesis Spermatogenesis atau produksi sel-sel sperma dewasa adalah proses yang terus-menerus dan prolifik pada jantan dewasa (Campbell, Reece, dan Mitchell: 2004). Spermatogenesis melibatkan spermatogonium, sel sertoli, dan sel Leydig yang ketiganya terdapat di dalam tubulus seminiferus. 1) Spermatogonium (sel induk spermatozoa) merupakan penghasil sperma. 2) Sel sertoli merupakan pemberi nutrisi bagi spermatozoa. 3) Sel Leydig merupakan penghasil hormon testosteron. Hormon ini berperan dalam pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. Spermatogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon LH dan FSH. LH (Luteinizing Hormone) berfungsi merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. FSH (Follicle Stimulating Hormone) merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein). ABP akan merangsang spermatogonium untuk memulai spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi melalui tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, tahap pertumbuhan, dan tahap pematangan. Perhatikan Gambar 10.5 di depan! 1) Tahap penggandaan, sel primordial mengalami pembelahan mitosis berulang-ulang dan membentuk spermatogonia (tunggal = spermatogo- nium). 2) Tahap pertumbuhan, spermatogonium bersifat diploid. Spermatogonium tumbuh dan berkembang membentuk spermatosit primer (diploid). 3) Tahap pematangan, spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk dua spermatosit sekunder (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah secara meiosis membentuk empat buah spermatid (haploid). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi sperma (haploid). Proses pematangan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi. Proses pematangan sperma dipengaruhi oleh hormon testosteron. Sperma terdiri atas kepala dan Leher ekor. Pada membran yang Membran Plasma Bagian tengah Kepala melindungi ujung kepala sperma terdapat selubung yang disebut akrosom. Akrosom mengandung Ekor enzim hialuronidase, akrosin, dan Mitokondria antifertilizin. Hialuronidase dan Nukleus akrosin berfungsi menembus lapisan Akrosom pelindung ovum. Antifertilizin meru- pakan antigen yang berfungsi Sumber: Human Biology, Mike Boyle & Kathryn Senior melekatkan sperma pada sel telur. Gambar 10.7 Struktur sperma Bagian ekor berfungsi sebagai alat gerak sperma. Pada pangkal ekor terdapat badan sperma yang mengandung mitokondria. Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma. Struktur sperma dapat Anda amati pada Gambar 10.7. 236 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi

b. Oogenesis Sel telur terbentuk melalui oogenesis yang terjadi di dalam ovarium. Oogenesis terjadi melalui tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, tahap per- tumbuhan, dan tahap pematangan. Perhatikan Gambar 10.6 pada kegiatan Mari Bereksplorasi! 1) Tahap penggandaan terjadi di dalam ovarium janin ketika masih dalam kandungan. Pada tahap penggandaan, sel primordial mengalami pembelahan mitosis membentuk oogonia (tunggal = oogonium) yang bersifat diploid. 2) Tahap pertumbuhan terjadi pada ovarium bayi. Pada tahap pertumbuhan oogonium mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer (diploid). Oosit primer berada dalam keadaan dorman (istirahat) sampai anak perempuan mengalami masa puber. 3) Tahap pematangan dimulai pada masa puber. Pada masa puber terjadi perubahan hormonal dalam tubuh anak perempuan. Perubahan tersebut mengakibatkan oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan oosit sekunder (berukuran besar) dan badan polar I (berukuran kecil). Oosit sekunder berhenti mengalami pembelahan saat terjadi ovulasi. Pembelahan meiosis II ini kemudian dilanjutkan setelah sel telur mengalami fertilisasi. Pada pembelahan ini, oosit sekunder menghasilkan ootid (haploid) dan Anda telah mempelajari proses badan polar II (haploid). Ootid akan spermatogenesis dan oogenesis. mengalami diferensiasi menjadi Nah, agar Anda lebih jelas tentang ovum, sedangkan badan polar II kedua proses tersebut, amatilah video mengalami degenerasi. Badan polar I melalui alamat website berikut. juga akan mengalami pembelahan 1. http://youtu.be/ZFLb19nC2bs 2. http://youtu.be/5Xnj0_d-vec menjadi dua badan polar. Namun, 3. http://youtu.be/Aupu2rdZTnY kadang-kadang badan polar I meng- Cermati video-video tersebut dan alami degenerasi sebelum mengalami gunakan untuk menambah pembelahan. wawasan Anda. 2. Siklus Menstruasi Seorang wanita yang masih produktif setiap bulan melepaskan satu sel telur matang dari salah satu ovariumnya. Apabila tidak terjadi fertilisasi akan terjadi pendarahan disertai luruhnya sel telur dan lapisan endometrium. Pendarahan ini disebut menstruasi. Menstruasi terjadi secara periodik sehingga disebut siklus menstruasi. Pada umumnya siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Bagaimana terjadinya siklus menstruasi? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui jawabannya. Biologi Kelas XI 237

Mendeskripsikan Siklus Menstruasi Melalui Pengamatan Gambar 1. Perhatikan dengan cermat Hari 0 5 1 0 1 4 2 0 2 5 2 8 dan teliti charta siklus (a) Fluktuasi kadar gonadotropin menstruasi berikut. LH Charta siklus menstruasi Kadar hormon plasma tersebut menggambarkan FSH keadaan sel telur dan uterus pada hari 1–28. (b) Fluktuasi kadar Estrogen hormon ovarium 2. Pelajari charta tersebut Kadar hormon plasma Progesteron beserta keterangannya. 3. Berdasarkan charta tersebut, (c) Siklus ovarium diskusikan permasalahan- Folikel Folikel yang Folikel Ovulasi Korpus Korpus luteum yang sedang de Graaf primer sedang mengalami luteum permasalan berikut bersama disintegrasi tumbuh ↑ teman-teman Anda. Fase folikuler Ovulasi Fase luteal a. Ada berapa fase siklus (d) Siklus menstruasi Lapisan fungsional menstruasi? Sebutkan (siklus uterus) Lapisan endometrium fase-fasenya! basal b. Mengapa proses Fase Fase Fase menstruasi disebut aliran proliferasi sekresi siklus? menstruasi 5 Hari 0 c. Tafsirkan charta di Sumber: Biologi, Campbell, Reece, dan Mitchell 1 0 1 4 2 0 2 5 2 8 atas untuk menjelas- Gambar 10.8 Siklus menstruasi kan siklus menstruasi! d. Apa yang dimaksud dengan ovulasi? e. Lengkapi informasi dalam tabel berikut. Hari Ke- Peristiwa yang Terjadi 1–5 6–13 14 15–28 Agar proses diskusi dapat berjalan dengan baik, terapkan sikap mau bekerja sama serta berani bertanya dan mengemukakan pendapat secara santun. Buatlah daftar pertanyaan lain mengenai siklus menstruasi dan diskusikan bersama teman- teman Anda. 4. Tuliskan hasil kegiatan Anda dalam bentuk laporan yang berisi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. 5. Presentasikan laporan yang telah Anda buat di depan kelas. 238 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi

Berdasarkan kegiatan di depan, Anda telah mengetahui bahwa siklus menstruasi terdiri atas beberapa fase yaitu fase aliran menstruasi, fase proliferasi, dan fase sekresi. Untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi pada setiap fase simaklah uraian berikut. a. Fase Aliran Menstruasi Fase ini terjadi apabila ovum tidak dibuahi oleh sperma. Dalam keadaan tersebut korpus luteum menghentikan produksi estrogen dan progesteron. Akibatnya, ovum meluruh bersama-sama dengan endometrium. Kondisi ini ditandai adanya pendarahan melalui vagina. b. Fase Proliferasi Pada fase proliferasi, hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin yang merangsang pembentukan follicle stimulating hormone (FSH). FSH akan merangsang pembentukan folikel yang mengelilingi oosit primer hingga matang. Ovum matang yang diselubungi folikel disebut folikel de Graaf. Folikel de Graaf kemudian menghasilkan estrogen yang merangsang pembentukan endometrium. Estrogen juga memengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir bersifat basa. Lendir tersebut akan menetralkan sifat asam dalam serviks sehingga sperma mampu hidup di dalamnya. Adanya peningkatan kadar estrogen mengakibatkan terhambatnya pembentukan FSH sehingga hipofisis melepaskan luteinizing hormone (LH). LH akan merangsang terjadinya ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 dihitung sejak hari pertama menstruasi. Pada saat ovulasi, oosit sekunder terlepas dari folikel. c. Fase Sekresi Pada tahap ini, LH akan merangsang folikel yang telah kosong menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum tetap menghasilkan estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sama dengan estrogen memacu pembentukan endometrium. Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu. Hal ini berguna untuk persiapan penanaman zigot dalam uterus setelah terjadi pembuahan. Apabila sampai akhir fase ini tidak terjadi pembuahan, akan kembali ke fase aliran menstruasi lagi. Siklus menstruasi ini berlangsung bertahun-tahun hingga seorang wanita berusia kurang lebih 45 tahun. Pada usia 42–52 tahun, banyak oosit primer dalam ovarium yang mengalami degenerasi. Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan akhirnya berhenti sama sekali. Berhentinya siklus menstruasi disebut menopause. 3. Fertilisasi, Gestasi, dan Persalinan Di dalam organ reproduksi wanita berlangsung tahap-tahap reproduksi mulai dari dihasilkan ovum sampai terjadinya kehamilan. Untuk mengetahui urutan tahap-tahap reproduksi, lakukan kegiatan berikut. Biologi Kelas XI 239

Mengidentifikasi Tahap-Tahap Reproduksi dalam Organ Reproduksi Wanita 1. Perhatikan dengan cermat dan teliti proses terjadinya kehamilan melalui video dari alamat website berikut. a. http://youtu.be/Qsi2X4WKlbQ b. http://youtu.be/6H-08ACLXZ4 2. Susunlah sebuah skema yang menggambarkan tahap-tahap reproduksi mulai dari dihasilkan ovum hingga terjadi kehamilan sesuai dengan tayangan video tersebut. 3. Diskusikan secara berkelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini. a. Apa yang akan terjadi jika sel telur yang dihasilkan ovum dibuahi atau tidak dibuahi? Jelaskan! b. Bagaimana tahap-tahap reproduksi sehingga terjadi kehamilan? Jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain saat melakukan diskusi. 4. Buatlah laporan tertulis dari kegiatan ini dan presentasikan di depan kelas. Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui tahap-tahap reproduksi pada organ reproduksi wanita sehingga terjadi kehamilan. Terjadinya kehamilan diawali dengan fertilisasi. Bagaimana mekanismenya? Sebulan sekali ovarium melakukan ovulasi, yaitu pengeluaran sel telur matang berupa oosit sekunder. Sel telur ini siap dibuahi oleh sperma. Peleburan antara sel telur dengan sperma disebut pembuahan atau fertilisasi. Fertilisasi Dalam ilmu kedokteran, ditemu- terjadi di dalam tuba fallopii dan menghasilkan kan suatu teknologi reproduksi yang dapat membantu manusia zigot. Zigot kemudian mengalami pembelahan memperoleh keturunan bagi wanita sel berulang-ulang. Zigot membelah menjadi yang sulit hamil. Teknologi tersebut dua sel kemudian membelah lagi menjadi empat di antaranya inseminasi dan bayi sel. Selanjutnya, terjadi pembelahan sel menjadi tabung. Pelajarilah teknologi- teknologi tersebut melalui alamat 32 sel berkelompok seperti buah arbei yang website berikut. disebut morula. Morula mengalami pembelahan 1. http://goo.gl/1ynGZb membentuk blastula (Perhatikan Gambar 10.9). 2. http://goo.gl/XyPVN6 Blastula mempunyai rongga di dalamnya yang 3. http://goo.gl/r8dNvN Setelah itu, catatlah informasi- disebut blastosol. Blastula terdiri atas sel-sel informasi penting dari alamat bagian luar dan sel-sel bagian dalam. Sel-sel tersebut dalam buku catatan Anda. bagian luar disebut trofoblas. Trofoblas membantu implantasi blastula pada uterus. Trofoblas ini kemudian berkembang membentuk plasenta dan membran kehamilan. 240 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook