Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BUKU SAKU PENGGALANG (OK)

BUKU SAKU PENGGALANG (OK)

Published by agusnursenopurnama, 2021-03-23 15:16:06

Description: BUKU SAKU PENGGALANG (OK)

Search

Read the Text Version

TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PERTEMUAN PRAMUKA A. Pengertian a. Pertemuan Pramuka adalah pertemuan antara sejumlah Pramuka dari beberapa satuan pramuka yang segolongan dan yang berisikan acara kegiatan yang latihan bersama. b. Pertemuan pramuka merupakan pula kegiatan anak didik yang dipilih sesuai dengan keadaan, kepentingan perkembangan dan kemampuan anak didik dan masyarakat setempat. B. Sasaran Sasaran pertemuan pramuka adalah agar setelah mengikuti kegiatan pramuka ini : a. Pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan ketrampilannya meningkat. b. Rasa kekeluargaan diantara sesama pramuka pada khususnya dan semua warga masyarakat pada umumnya berkembang. c. Meningkat keyakinannya akan pentingnya ketertiban masyarakat dan lebih jauh perdamaian dunia. C. Fungsi Fungsi pertemuan pramuka adalah : a. Memberikan dorongan terhadap latihan biasa dalam satuan Pramuka masing-masing. b. Membuka hubungan untuk mengadakan integrasi antara Pramuka dengan masyarakat. c. Mengadakan pertukaran pengalaman, pengetahuan dan kecakapan diantara sesame pramuka. d. Membuat penilaian dari kegiatan dan kecakapan yang dicapai. D . Penggolongan dan Pemisahan a. Sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, Pertemuan Pramuka itu diselenggarakan menurut golongan masing-masing, yaitu :1) Pertemuan Pramuka untuk golongan Siaga. 2) Pertemuan Pramuka untuk golongan Penggalang. 3) Pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak. 4) Pertemuan Pramuka untuk golongan Pandega. b. Pertemuan Pramuka untuk anggota puteri dan untuk anggota putera diselenggarakan sendiri-sendiri dengan catatan : 1) Dimana perlu, dapat diadakan pertemuan pramuka bersama antara anggota puteri dan anggota putera, dengan pengawasan dan tanggungjawab masing- masing Pembina yang bersangkutan. 2) Jikalau pertemuan pramuka itu diselenggarakan dalam bentuk perkemahan, harus dijamin agar tempat perkemahan puteri dan tempat perkemahan putera terpisah dan berjauhan letaknya, dan masing-masing dibawah pimpinan dan pengawasan dari Satyaku ku Darmakan 101 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Pembina yang bersangkutan. Macam dan Sifat Pertemuan. 1.Untuk Golongan Siaga a. Pertemuan Pramuka untuk golongan Siaga disebut Pesta Siaga. b. Pesta Siaga merupakan pertemuan Pramuka Siaga yang bersifat rekreatif, senangsenang,riang gembira, dan banyak gerak, sesuai dengan perkembangan rokhani dan jasmani anak didik seusia Siaga.  Bentuk Pesta Siaga Pesta siaga dapat diselenggarakan dalam bentuk : a. Rekreasi. f. Pesta seni budaya. b. Permainan bersama, antara lain g. Perkemahan siang hari mencari jejak cara siaga. (dagkamp). c. Pameran. h. Pawai hias (karnawal). d. Pasar Siaga (bazar). e. Darmawisata (piknik). 2. Untuk Golongan Penggalang a). Pertemuan pramuka untuk golongan Penggalang disebut Pesta Penggalang. b). Pesta penggalang merupakan kegiatan yang masih bersifat, rekreatif, riang gembira,penuh rasa persaudaraan, tetapi juga merupakan kegiatan yang menarikdan kreatif,yang sebagian acaranya dapat berupa perlombaan yang sehat dan sportif untuk mencapai tingkat atau standar kecakapan tertentu, dan kegiatan bakti kepada masyarakat serta yang mengandung pendidikan keagamaan.  Bentuk Pesta Penggalang Pesta penggalang dapat diselenggarakan dalam bentuk : a. Latihan bersama. h. Penjelajahan ( wide game). b. Perkemahan. i. Kegiatan keagamaan. c. Demonstrasi kegiatan penggalang. j. Lomba Tingkat. d. Pameran hasil karya penggalang. k. Jambore. e. Darmawisata, widyawisata, atau karyawisata. l. Perkemahan Bakti f. Pesta seni budaya atau api unggun. Penggalang,disingkat PB. g. Pesta bahari, pesta dirgantara,pesta pertanian, pesta bayangkara, pesta olahraga, Dsb. 3. Untuk Golongan Penegak dan Pandega a). Pertemuan Pramuka unutk golongan Penegak dan untuk golongan Pandega pada umumnya diselenggarakan bersama-sama, tetapi untuk beberapa kegiatan tertentu para Pramuka Pandega dapat menyelenggarakan pertemuan secara sendiri. b. Pertemuan Pramuka yang diselenggarakan bersama-sama untuk golongan Satyaku ku Darmakan 102 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Penegak dan untuk golongan Pandega, terdiri atas : 1) Pertemuan pramuka penegak dan pandega puteri dan putera disingkat Perppanitera. 2) Pertemuan penegak dan pandega berupa seminar, lokakarya, diskusi, latihan kepemimpin-an, dan lain-lain. 3) Pesta Karya Penegak dan Pandega, yang disingkat : a) Takanas, untuk pesta karya tingkat nasional. b) Takada, untuk pesta karya tingkat daerah. c) Takacab, untuk pesta karya tingkat cabang. d) Takatan, untuk pesta karya tingkat kecamatan. 4) Perkemahan Wirakarya, disingkat PW yang pelaksanaannya dititikberatkan di tingkat daerah dan cabang. 5) Musyawarah Penegak dan Pandega Puteri dan Putera, disingkat Musppanitera. c. Penyelenggaraan musppanitera diatur dalam petunjuk penyelenggaraan tersendiri. d. Pertemuan pramuka yang hanya dihadiri oleh para pramuka pandega adalah yang berisikan kegiatan yang khusus untuk kepentingan para pramuka pandega sendiri, misalnya yang ada kaitannya dengan kegiatan kemahasiswaan (mengadakan penelitian atau penyelidikan, mengadakan kuliah kerja nyata, study tour, camp staff. program dan lain-lain), proyek bakti kepada masyarakat dan lain-lain. Kegiatan dalam Pertemuan Penegak dan Pandega a. Kegiatan dalam perppanitera merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam suasana riang gembira, penuh rasa kekeluargan, dan berisi kegiatan rekreatif dan kreatif, untuk memupuk rasa persaudaraan disamping meningkatkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan. b. Kegiatan dalam seminar, lokakarya, diskusi dan latihan kepemimpinan merupakan kegiatan bagi para penegak dan pandega dalam rangka mengembangkan kepemimpinan dan kewiraswastaan, serta melatih dan mendewasakan diri sebagai tenaga pembangunan untuk ikut membangun masyarakat. c. Kegiatan pesta karya merupakan kegiatan untuk meningkatkan pengalaman, pengetahuan, dan kecakapan juga untuk mengadakan demonstrasi dan pameran karya dibidang kedirgantaraan, kemahiran, kebayangkaraan, ketarunabumian, kebudayaan, teknologi, kesehatan, dan lain-lain yang dilakukan dalam suasana riang gembira, penuh rasa kekeluargaan, dan berisi kegiatan rekreatif dan kreatif untuk memupuk rasa persaudaraan. d. Kegiatan dalam PW merupakan kegiatan untuk meningkatkan pengalaman, pengetahuan dan kecakapan, juga untuk membaktikan diri kepada kepentingan masyarakat, dengan kegiatan gotong-royong yang dilaksanakan dalam suasana riang gembira, penuh rasa kekeluargaan, dan berisi kegiatan berisi kegiatan rekreatif dan kreatif untuk memupuk rasa persaudaraan membaktikan diri kepada kepentingan masyarakat. Satyaku ku Darmakan 103 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

e. Penyelenggaraan Perppanitera, pesta karya dan PW untuk tingkat nasional, pelaksanaannya dijadikan satu acara kegiatan. Bentuk Kegiatan Dalam Pertemuan Pramuka Untuk Golongan Penegak dan Pandega Kegiatan dalam pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak dan Pandega dapat diselenggarakan dalam bentuk : a. Latihan berama. j. Bakti kepada masyarakat. b. Perkemahan. k. Kegiatan keagamaan. c. Demonstrasi. l. Anjangsana (saling berkunjung). d. Pameran. m. Kegiatan satuan karya. e. Pelombaan. n. Perppanitera. f. Ceramah, diskusi, latihan kepemimpinan. g. Lomba olahraga. h. Pesta seni budaya. i. Darmawisata, widyawisata, karyawisata. Satyaku ku Darmakan 104 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

SURVIVAL Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk 1. SURVIVAL Versi Pecinta Alam S : Sadar dalam keadaan gawat darurat U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah R : Rasa takut dan putus asa hilangkan V : Vitalitas tingkatkan I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya V : Variasi alam bisa dimanfaatkan A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya L : Lancar, slaman, slumun, selamat Jika TERSESAT … ??? 2. STOP … !!! S : Stop & seating / berhenti dan duduklah T : Thingking / berpikirlah O : Observe / amati keadaan sekitar P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan Kebutuhan SURVIVAL 1. Sikap mental 2. Pengetahuan 3. Pengalaman dan latihan 4. Peralatan 5. Kemauan belajar Bahaya-bahaya dalam SURVIVAL 1. Ketegangan dan panik 2. Matahari / panas 3. Serangan penyakit 4. Kemerosotan mental 5. Bahaya binatang beracun dan berbisa 6. Keletihan amat sangat 7. Kelaparan 8. Lecet 9. Kedinginan Satyaku ku Darmakan 105 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

3. Bahaya binatang beracun dan berbisa BIVAC (SHELTER) Bentuk-bentuk perlindungan yang dapat diusahakan Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim . Macam-Mmacam Bivac (Shelter) 1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan 2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak 1. Kondisi medan 2. Tempat harus datar / rata / enak buat tidur 3. Bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air 4. jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar 5. Dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk/serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman 6. Aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor) antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun dll 7. Fasilitas alam yang menunjang di sekeliling kita dan bahan yang kita bawa  Sumber-sumber Energi dalam SURVIVAL 1. Makanan 2. Air/Minuman 3. Api . dll Satyaku ku Darmakan 106 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

 Makanan 1. Hewan : - Binatang lunak ( cacing, siput, keong dll ) - Serangga - Reptil - Unggas - Binatang bertulang belakang 2. Tumbuhan Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :  Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/ tunas)  Tumbuhan yang tidak mengandung getah  Tumbuhan yang tidak berbulu  Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap  Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera Langkah – langkah yang diperlukan apabila akan memakan tumbuhan :  Makan tumbuhan yang sudah dikenal  Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja  Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid  Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke tangan tunggu reaksinya  Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan  Lebih baik jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur adalah jenisnya dari yang beracun.  Air Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan) Cara mencari Air Bagi seorang pengembara, seperti Pramuka yang sedang melakukan kegiatan pengembaraan, jika persediaan air yang dibawa mulai menipis atau bahkan habis, maka ia harus menjaga agar tubuh tidak mengeluarkan cairan yang berlebihan. Caranya adalah sbb : 1) Bernafas melalui hidung secara teratur. 2) Mengurangi berbicara. 3) Mengurangi gerak yang berlebihan 4) Banyak istirahat 5) Tidak merokok dan minum minuman berakohol 6) Berteduh di tempat yang rindang 7) Tidak makan makanan kering ataupun berlendir Satyaku ku Darmakan 107 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Air yang langsung dapat diminum : 1) Tampungan air hujan. 2) Air dari dalam tanaman. Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu : 1) Air yang tergenang 2) Air dari sungai 3) Air dari menggali tanah atau pasir Beberapa cara untuk mendapatkan air : 1. Dari tanaman atau pohon seperti pisang, rotan, bambu muda, kantung semar, enau, nipah, umbi-umbian, akar-akaran, pakis, kaktus, kelapa. 2. Mengumpulkan embun pagi dengan menggunakan saputangan bersih. Caranya, resapkan pada tumbuhan yang berembun lalu peras ke dalam tempat minum. 3. Tanah batu Tanah kapur lebih banyak mata airnya, sebab kapur mudah dilarutkan sehingga terbentuk saluran air. Sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan berpori. Pada daerah berbatu granit. Carilah bukit berumput hijau, kemudian galilah. Tanah gembur, di tanah gembur air mudah di dapat. Carilah daerah lembah, karena permukaan air dekat dengan permukaan tanah. Kondensasi Tanah-Pohon atau Penyulingan Air. Kondensasi yaitu dengan adanya perbedaan suhu antara tanah dengan pohon, kita dapat memperoleh air murni yang merupakan hasil proses kondensasi, diperlukan alat yang sangat sederhana, yaitu plastic dan tali pengikat. Cara Penyulingan : Carilah pohon yang sehat dan bersih, lalu carilah dahan ranting yang mudah dicapai dan masukkan plastic (jangan bocor) kemudian ikat dengan tali atau benda apa saj. Keadaan tersebut akan menyebabkan terjadinya proses penguapan air minum. Carilah pohon yang bersih dan timbuhnya di atas tanah yang tidak berbau. Galilah tanah sehingga membentuk cekungan, tapi jangan terlalu dalam dari tempat pohon tumbuh. Masukkan plastic dan atur sedemikian rupa agar air terapung dengan baik. Lalu ikat ujungnya (hingga menutupi seluruh tanaman) dan gantung pada batang kayu yang disangga dengan baik. Cara ini akan menyebabkan terjadinya penguapan yang menghasilkan air.  Api Api diperlukan sebagai pemberi kehangatan, memasak makanan, penerangan, tanda permintaan pertolongan, meningkatkan kondisi psikis, dll Unsur pembuat api : 1. PenyalaKayu kecil, serbuk kayu, ranting pinus,kulit palmae, dll Satyaku ku Darmakan 108 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

2. PembakarKayu mati, dahan kering, rumput, kotoran binatang yang kering, dllPenyala api darurat1. Berbagai benda yang mengandung lensa. contoh : kamera, teropong, dll2. Gesekan kayu dengan kayu. biasanya menggunakan bambu 3. menggunakan busur dan gurdi PerlindunganBiasanya disebut bivak/tempat perlindungan sementara. akan tetapi harus memenuhi syarat melindungi diri dari hujan, dingin, panas, serangga, dan binatang lain.Syarat mendirikan bivak antara lain : Syarat KesehatanAda sumber air untuk makan dan minum pada jarak yang dekat, mudah mengalirkan air yang kotor, tanah mudah menyerap air/cepat kering, Tanah tidak berbau atau beruap, contoh Tiba-tiba pada suatu saat anda berada pada lokasi yang terisolir jauh dari peradaban. Oleh karena itu, maka dituntut suatu usaha untuk mempertahankan hidup dengan memanfaatkan keadaan yang ada disekitar.  CARA MEMBUAT API TANPA KOREK 1. Persiapan Sediakan dahulu penyala yang kering betul sebelum kita memulai membuat api tanpa korek, setelah disiapkan lindungilah penyala ini dari angin dan kelembaban. Penyala yang baik sekali adalah kawut. Carilah kain, tali, pucuk palem yang mati, kulit kayu yang dicabik halus-halus, bubuk kayu kering, sarang burung, bahan bahan berambut dari tumbuhan bubuk kayu yang dibuat oleh serangga yang biasanya dijumpai dibawah batang yang mati. 2. Matahari dan gelas Lensa kamera, lensa cembung dari teopong atau lensa teleskop atau lensa senter dapat dipakai untuk menyatukan cahaya matahari pada penyala kita. 3. Batu api dan baja Bila mungkin inilah yang tebaik untuk menyalakan penyala bila kita tidak mempunyai korek api. Dekatkan penyala pada batu api, goreskan bajanya sehingga keluar percikan api yang mendekati penyala api, kibas-kibaslah atau tiup bila penyala telah terbakar. 4. Gesekan kayu Karena dengan jalan gesekan kayu adalah cara yang paling sukar, pakailah cara ini apabila tidak ada cara lain. Satyaku ku Darmakan 109 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

a. Busur dan gundi, buatlah busur yang kuat dengan mengunakan tali sepatu atau tali yang lain. Gurdikan kayu yang keras pada kayu yang lain sehingga keluar asap dan sediakan penyala agar mudah tebakar. b. Tali api, pakailah seutas rotan yang kering kira-kira 2,5 cm dan kayu kering, belah dan ganjal kayu itu dengan batu, letakan ditanah,t aruhlah belahan itu pada penyala dan mulailah menarik rotan tersebut pula bolak-balik pada penyala sampai timbul asap. c. Gesekan kayu atau bambu satu sama lain sehingga panas sekali dan timbul api. Cara ini paling sering digunakan. d. Bubuk mesiu, tempatkan serbuk mesiu pada kayu yang telah dipukul-pukul dan mulailah mengoreskan dua buah batu hingga timbul percikan api, api tersebut dapat menyalakan bubuk mesiu 4. Klasifikasi air dalam SURVIVAL 1. Tidak berwarna,berbau dan berasa misal : air mata air, danau, hujan, sungai 2. Tumbuhan yang mengandung air, tidak beracun . 3. Air tercemar tapi dengan proses sederhana dapat diminum : air tergenang, air lumpur 4. Air tercemar tapi dengan proses yang rumit dapat diminum : air belerang, air rawa 5. Jejak binatang menyusui dapat menunjukkan lokasi mata air Petunjuk penting mengenai penggunaan air oleh Survivor : 1. Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung kerah baju 2. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada 3. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya 4. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah 5. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan KESIMPULAN SURVIVAL lebih merupakan sikap mental daripada penguasaan pengetahuan dengan tidak mengabaikan penguasaan pengetahuan Pendakian… Suatu Kesungguhan Hati, Dimana Tubuh dan Pikiran Harus Berjalan Serasi. Satyaku ku Darmakan 110 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

 PENGETAHUAN FLORA DAN FAUNA 1. Definisi Pengetahuan tentang segala macam jenis tumbuhan dan hewan baik yang beracun maupun tidak yang dapat digunakan untuk mempertahankan hidup dalam keadaan darurat. 2. Flora Begitu banyak tumbuhan yang ada disekitar tropis (300.000 jenis tumbuhan ) sehinga kita tidak kesulitan menentukan yang aman untuk dimakan. Beberapa patokan yang dapat dipakai: a. Hindari tanaman yang daunnya berbulu b. Hindari tanaman yang bergetah putih c. Hindari tanaman yang rasannya aneh(gatal, panas, getir) d. Hindari tanaman yang warnanya mencolok e. Makanlah tanaman yang dimakan binatang terutama monyet f. Cara mengenal dan merasakan adalah dengan ujung lidah, apabila ada rasa yang aneh jangan diteruskan atau dengan menggunakan bahan logam dari stainless (pisau, silet, dll)ditorehkan, tunggu beberapa waktu apabila ada perubahan berwarna ungu termasuk beracun. Jenis tumbuhan yang dapat dimakan: a. palmae dimakan umbinya b. rotan dan genang dimakan umbinya c. umbi-umbian kecuali daunnya yang berwarna biru, kecuali dalam keadaan terpaksa maka rendamlah dalam air mengalir selama minimal 24 jam. d. Tumbuhan melata seperti semanggi, daun kaki kuda, krokot, dapat langsung dimakan tanpa direbus. e. Rumput alang-alang dimakan ubinya. f. Talas dapat dimakan mulai umbinya sampai dengan daunnya dengan cara direbus berulang-ulang. g. Perdu, rassa mala, ciplukan, murbai hutan dapat dimakan buahnya. h. Pakihaji dimakan umbinya tetapi tidak biji dan daunnya. Satyaku ku Darmakan 111 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

i. Tumbuhan yang beracun adalah sogotelik, biji dan batangnya beracun, tapi daunnya untuk obat batuk. Sedangkan jarak racun ada dibijinya. 2. Fauna a. Vertebrata, hampir semua hewan bertulang belakangdapat dimakan kecuali yang berkelenjar bau. 1) Aves, umumnya daging dan telornya dapat dimakan kecuali yang memakan buah-buahan yang beracun. 2) Reptil, kura-kura, penyu tidak berbahaya untuk dimakan daging dan telurnya kecuali penyu air tawar jantan yang pada masa sedang kawin, karena dagingnya beracun. 3) Ular yang dapat dimakan adalah ular yang tidak berbisa, dengan dimasak terlebih dahulu, contohnya ular sanca. Selain itu ular yang berbisa pun dapat dimakan asal kita tahu bagian tubuh yang berbisa, misalnya ular tanah dibuang 1/3 bagian depan, ular laut (abu-abu kehitaman) buang ½ dari depan. 4) Biawak, kadal, cecak, tokek dimasak dengan dibuangkepalanya. 5) Ampibi semua dapat dimakan kecuali katak buduk dan katak pohon kecuali kakinya, tetapi katak ini mempercepat denyut jantung 6) Ikan, semua ikan dapat dimakan kecuali ikan buntel (ikan kembung) 7) Cacing, cacing tanah dapat dimakan setelah dibuang isi perutnya. b. Invertebrata 1) Insecta: lebah, capung, jangkrik, laron dapat dimakan dengan direbus atau dibakar. 2) Mulosca: siput, kerang, tripang, remis dapat dimakan tapi jangan terlalu banyak karena dapat menyebabkan keracunan. Cara mengenal dan merasakannya Untuk dapat memahami dan mengenal suatu rasa untuk dapat dimakan atau tidak ada hal-hal yang perlu diperhatikan: a. Masak terlebih dahulu sesempurna mungkin b. Kunyah beberapa waktu jangan ditelan c. Manfaatkan flora dan fauna yang sudah dikenal dan tidak berbahaya,jangan mencoba- coba kecuali terpaksa. Satyaku ku Darmakan 112 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Catatan : survival bukanlah suatu ilmu yang hanya cukup teori saja tetapi mengenal flora & fauna adaptasi secara langsung.  YANG HARUS DIINGAT DALAM KEADAAN SURVIVAL 1. Bersikaplah tenang 2. Hemat tenaga 3. Hindari sengatan matahari secara langsung 4. Jangan membuang atau membuka perlengkapan pelindung badan dengan alasan akan memberatkan didaerah gersang dan tandus kecuali keadaan memungkinkan. 5. Istirahat ditempat yang teduh dan jangan berbaring karena dapat menaikkan suhu badan. 6. Ingat selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa 7. Jangan merokok 8. Cari makan dan minuman sebelum letih 9. Kreatif jangan malas apalagi apatis.  Mengatasi Gangguan Binatang a. Nyamuk * Obat nyamuk, autan, dll * Bunga kluwih dibakar * Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk * Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk b. Laron * Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan c. Lebah Apabila disengat lebah : * Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali * Tempelkan tanah basah/liat di atas luka * Jangan dipijit-pijit * Tempelkan pecahan genting panas di atas luka d. Lintah Apabila digigit lintah : * Teteskan air tembakau pada lintahnya * Taburkan garam di atas lintahnya Satyaku ku Darmakan 113 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

* Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya * Taburkan abu rokok di atas lintahnya e. Semut * Gosokkan obat gosok pada luka gigitan * Letakkan cabe merah pada jalan semut * Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut f. Kalajengking dan lipan * Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar * Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit * Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka * Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka * Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan. “ JANGAN MENYEPELEKAN SESUATU YANG KELIHATANYA MUDAH BISA JADI ITU LEBIH SULIT APA YANG DI BAYANGKAN “ Satyaku ku Darmakan 114 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

TUGAS - TUGAS POKOK KOORDINATOR DEWAN PENGGALANG A. Tugas Ketua PRATAMA:  Menjunjung tinggi hasil keputusan Dewan Pengalang  Memimpin pasukan penggalang, selama masa baktinya.  Bertindak sebagai pemimpin upacara di tingkat pasukan  Memimpin rapat/pertemuan yang diselenggarakan Dewan Penggalang.  Penghubung (mediator) antara pasukan dengan Pembina Penggalang.  Memeriksa dan memberikan petunjuk atas pengelolaan TU/Adm. Pasukan.  Memupuk disiplin anggota, kerja sama, semangat dan kerukunan anggota.  Melaksanakan tugas atau perintah dari Pembina Penggalang dan para pembantunya dengan sedia, cepat dan tepat.  Bermusyawarah dengan para Dewan Penggalang dengan melaksankan tugas atau perintah yang memerlukan pemikiran atau keputusan bersama.  Menjaga dan memelihara solidaritas sesama anggota Gugus Depan.  Mengatur pembagian kerja pengurus Dewan Penggalang.  Menegur dan memberi sangsi anggota pasukan yang tidak disiplin.  Memberi contoh teladan dalam segala hal. B. Tugas Ankuset (Andalan Koordinator DP Urusan Kesekretariatan)  Administrasi dan Pembukuan  Membukukan Susunan Regu Penggalang Satyaku ku Darmakan 115 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

 Mengagendakan rapat/pertemuan Dewan Penggalang sebulan sekali dan bila mana perlu.  Memegang dan mengelola tata usaha pasukan, seperti Buku Induk Pasukan, Buku Risalah Rapt, Buku Harian Pasukan, Buku Agenda Surat, Log Book dan sebagainya.  Mengurus dan mengatur bila Dewan Penggalang mengadakan rapat/pertemuan  Membahas, berunding dan melaporkan kepada Pratama yang menyangkut tata usaha/administrasi pasukan.  Menetapkan tradisi/adat kebiasaan pasukan. C. Administrasi Dewan Penggalang * Buku Induk Pasukan * Buku Ekspedisi Surat * Buku Keuangan/Jurnal * Buku Agenda Surat Keluar * Buku Notulen * Buku Program Latihan Penggalang * Buku Absensi Rapat/pertemuan * Buku Harian Pasukan * Buku Dokumentasi Pasukan * Buku Inventaris * Buku Agenda Surat Masuk * Logbook Pasukan * Buku Program Kegiatan Penggalang * Buku Evaluasi Kegiatan dan Latihan * Buku-buku Pusataka, Buku Umum dan Pramuka C. Tugas Ankukuang (Andalan Koordinator DP Urusan Keuangan)  Memegang dan mengelola keuangan pasukan Mengumpulkan Iuran regu/uang kas secara musyawarah.  Memberikan Laporan Keuangan secara berkala kepada Pembina.  Menyimpan uang pasukan, mencatan pemasukan uang, mencatat pengeluaran uang dan seterusnya.  Membahas, merundingkan dan melaporkan kepada pratama tentang segala sesuatunya yang menyangkut keuangan pasukan. F. Tugas Ankulat (Andalan Koordinator DP Urusan Latihan)  Melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan dan latihan penggalang.  Merencanakan kegiatan/acara pasukan di luar kegiatan pasukan.  Mengkoordinir Ujian TKU serta TKK  Meningkatkan kedisiplinan, kerja sama dan kerukunan regu serta sesama anggota G. Tugas Ankuperkap (Andalan Koordinator DP Urusan Perlengkapan) Satyaku ku Darmakan 116 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

 Berusaha mengadakan perlengkapan regu-regu dan gugus depan  Memelihara dan mencatat barang-barang inventaris GUDEP.  Berusaha dalam pengadaan dan penambahan barang-barang inventaris.  Melakukan Papanisasi di Kantor Pramuka GUDEP Sekolah H. Tugas Ankuperpus (Andalan Koordinator DP Urusan Perpustakaan):  Menghimpun dan menginventarisir buku-buku keptamukaan.  Menerbitkan Majalah Dinding Pramuka secara berkala.  Menggiatkan dan mempergilirkan regu-regu dalam mengisi Mading Pramuka I . Tugas Ankukedap (Andalan Koordinator DP Urusan Kedai Pramjuka):  Menyediakan atribut dan perlengkapan anggota Pramuka  Membuka Stand Kedai Pramuka tiap hari latihan.  Melayani pemesanan atribut Regu.  Menagih dan meminimalisir hutang-hutang.  Memberikan laporan keuangan kepada Pembina. J. Tugas Pinru (Pimpinan Regu):  Memimpin regu, selama masa baktinya.  Memupuk disiplin regu, kerja sama, semangat dan kerukunan regu  Membawa dan menjaga bendera regu agar tidak hilang, rusak, kotor, terjatuh atau menyentuh tanah  Melaksanakan tugas atau perintah dari Pembina Penggalang dan para pembantunya dengan sedia, cepat dan tepat  Bermusyawarah dengan para anggotanya dengan melaksankan tugas atau perintah yang memerlukan pemikiran atau keputusan bersama  Menjaga dan memelihara solidaritas sesama anggota  Mengatur pembagian kerja para anggotanya dalam melaksanakan tugas atau perintah, kegiatan regu dan pekerjaan regu  Melatih/mengajarkan para anggotanya tentang pengetahuan dan ketrampilan Pramuka. K. Tugas Wakil Pemimpin Regu (Wapinru):  Mewakili Pemimpin Regu bila diperlukan atau berhalangan.  Mendukung dan membantu tugas-tugas pemimpin regu dengan penuh kesungguhan dan rasa tanggung jawab.  Membina diri sebagai panutan dan suri teladan para anggotanya. L. Tugas Sekretaris Regu (Juru Tulis):  Memegang, mengurus dan mengatur perihal Tata Usaha Regu seperti Buku Anggota Regu, Buku Hadir, Log Book Regu, Buku Notulen, Buku Harian Regu, Buku Program Kegiatan, Buku Program Latihan, Buku Tanda Satyaku ku Darmakan 117 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Pengesahan TKU, Buku Tanda Lulus TKK, Berkas KTA Gerakan Pramuka dan Berkas Kartu Asuransi dan seterusnya.  Merundingkan danmelaporkan segala sesuatunya tentang Tata Usaha atau Administrasi Regu kepada Pemimpin Regu.  Mengurus dan mengatur bila Regu mengadakan rapat/ pertemuan  Mengusulkan pengadaan adminsitrasi Regu. M. Tugas Bendahara Regu (Juru Uang):  Memegang, mengurus dan mengatur perihal keuangan Regu, seperti Buku Keuangan/Jurnal, Buku Iuran Regu, Buku Tabungan dan lain-lain  Menyimpan uang Regu, uang tabungan, menarik iuran regu serta mencatat pemasukan uang dan pengeluaran uang  Mengajukan usulan dan merencanakan pembelian barang atau alat-alat perlengkapan Regu.  Merundingkan dan melaporkan kepada pemimpin Regu yang menyangkut perlengkapan Regu N. Tugas Pembantu Umum  Bila diperlukan Pemimpin Regu dapat menunjuk dari salah satu anggotanya sebagai pembantu umum untuk membantu juru tulis, juru uang dan juru perlengkapan. O. Administrasi Regu Penggalang, Tata Usaha Regu meliputi: * Buku Anggota Regu * Berkas Tanda Pengesahan TKU (SKU Penggalang) * Berkas Tanda Lulus TKK * Buku Daftar Hadir Rapat * Buku Iuran Regu / Kas * Log Book Regu * Buku Hadir * Buku Program Kegiatan * Buku Keuangan / Jurnal * Buku Pogram Latihan * Buku Inventaris * Buku Tabungan * Buku Risalah Rapat / Pertemuan * KTA Gerakan Pramuka P. Perlengkapan Regu Penggalang Pemimpin Regu dapat bermusyawarah dengan para anggotanya dalam pengadaan perlengkapan regu, mengacu pada segi mendahulukan yang lebih penting dan dibutuhkan (azas prioritas) serta suci keagungan / manfaat (azas utilitas). Adapun perlengkapan Regu adalah sebagai berikut: * Bendera Regu, minimal 1 buah * Lembar Kerja Peta Pita, sebanyak 1 bundel * Tongkat Regu, minimal 10 buah * Tali katun panjang 10 meter, sebanyak 1 kodi * Bendera Tongkat (slayer), minimal 10 buah * Handboard (papan jalan), minimal 1 buah * Gapura + pagar, sebanyak 1 set * Kotak P3K, obat-obatan * Kompas, minimal 1 buah * Kain Mizela, sebanyak 1 kodi * Lampu Badai, minimal 2 buah * Papan bidai, sebanyak 1 set * Tenda Regu, minimal 1 buah * Tongkat tandu, sebanyak 1 set * Mading Regu, minimal 1 buah * Bendera Semaphore, sebanyak 10 pasang * Menara Dinding, sebanyak 1 set * Bendera Morse, sebanyak 2 buah * Ransel Regu, sebanyak 10 buah * Tali Tisue, sebanyak 1 kodi * Topi lapangan, sebanyak 10 buah * Tali katun panjang 5 meter, sebanyak 1 kodi Satyaku ku Darmakan 118 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

REVSENSI PELANTIKAN DEWAN PENGGALANG Adik-adikku calon penggalang harapan Bangsa Kami puji dan kami hargai keberanian dan kesanggupan adik-adik menghadap untuk dilantik menjadi dewan penggalang Namun Kakak perlu mengigatkan bahwa : 1. Gerakan Pramuka adalah wadah untuk melatih diri untuk membiasakan belajar mengendalikan segala yang baik untuk orang lain. Supaya kelak mampu menjadikan diri adik-adik sebagai manusia yang berjiwa pancasila, berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan Negara 2. Sikap baik harus kita tanamkan dalam aktifitas kehidupan sehari-hari dengan berpedoman pada Tri Satya dan Dasa Darma. Tri Satya merupakan janji ikatan batin diantara kita dan petunjuk jalan serta ketentuan moral kita adalah Dasa Darma. Dengan Tri Satya dan Dasa Darma itulah yang dapat mempersatukan cipta, rasa dan karsa serta karya kita dalam barisan Pramuka Penegak yang siap mendarmabaktikan segala kemampuan guna kemajuan pembangunan Tanah Air Indonesia 3. Semoga dengan dua lansan itulah adik-adik secara suka dan ikhlas dalam melaksanakan pengabdian dalam satu barisan persaudaraan Pramja Muda Karana. Calon Dewan Penggalang : …………………………. (sebut nama pasukan) Apakah kedatangan adik menghadap ini adalah dengan maksud untuk dilantik menjadi dewan penggalang ? Calon Dewan Penggalang : (benar) Pembina : Setelah adik membaca tentang runungan diri dan peri kehidupan, adik- adik harus lebih mawas diri. Sudahkah? adik yakin dan sanggup dengan sepenuh hati untuk menggunakan waktu dengan sebaik mungkin? Calon Dewan Penggalang : Sudah Pembina : Kakak berharap adik dapat menjalankan bakti dengan sepenuh hati yang dilandasi dengan ikhlas, iman dan taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, patuh kepada orang tua serta giat dalam belajar guna mewujudkan cita-cita. Sanggupkah adik melaksanakan hal semacam itu? Calon Dewan Penggalang : Sanggup Pembina : Ingatlah, bahwa jalan adik menjadi Pramuka Dewan Penggalang masih panjang, adik adalah anggota Praja Muda Karana yang melandasi diri dengan jiwa persaudaraan, tolong menolong, rajin belajar, dan peduli terhadap sesama serta sanggup mewujudkan pengabdian guna kejayaan Ibu Pertiwi. Bersediakah adik melaksanakan tugas itu? Calon Dewan Penggalang : Bersedia Pembina : Tri Satya adalah Kode Kehormatan Gerakan Pramuka yang isinya adalah janji yang harus di tepati dengan ikhlas. Bersediakah adik mengucapkan janji tersebut ? Calon Dewan Penggalang : Bersedia Sesuai dengan keyakinan kita serta untuk memulai sesuatu yang baik terlebih dahulu marilah kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, memanjatkan puji syukur, mohon kekuatan jasmani dan rohani, serta keteguhan iman dan taqwa untuk bekal berbakti kepada orang tua, masyarakat, bangsa Negara dan agama. Adik-adikku sebelum mengucapkan janji Tri Satya berdoalah menurut agama adik Satyaku ku Darmakan 119 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

sendiri Berdoa mulai ……………………………… selesai Pembina : Peganglah ujung bendera merah putih dengan tangan kananmu, dan letakkan tepat pada detak jantungmu, dengan sikap ini kakak mohon adik mengucapkan Tri Satya Pramuka Indonesia bersama Kakak. Tetapi harus diingat bahwa adik sudah tidak harus menatap hidup ini dari sudut pandang sebagai anak-anak melainkan dari sudut pandang seorang Pemuda Dewasa. Ø Demi kehormatanku Ø Aku berjanji Ø Akan bersungguh-sunguh Ø Menjalankan kewajibanku Ø Terhadap Tuhan Ø Negara Kesatuan Republik Indonesia Ø Dan mengamalkan Pancasila Ø Menolong sesama hidup Ø Dan ikut serta membangun masyarakat Ø Menepati Dasa Darma Kami semua percaya kepada adik semuanya, bahwa adik akan senantiasa berusaha untuk menepati janji yang telah adik ucapkan Ingatlah bahwa adik mengucapkan janji Tri Satya dengan meletakkan Sang Merah putih tepat diatas detak jantung, dengan maksud bahwa adik harus bersyukur atas jantung yang masih dapat berdetak, untuk itu adik harus bersungguh- sungguh dan berusaha dengan sepenuh hati untuk menjalankan janji yang telah adik ucapkan. Atas nama andalan …. ( Nama sekolaha ) saya lantik adik menjadi Pramuka Dewan Penggalang dan saya terima adik sebagai anggota Pramuka Dewan Penggalang kami. (Pembina mengambil tanda Dewan Penggalang) Kenakan sendiri tanda Dewan penggalang ini sebagai kiasan bahwa adik dengan suka dan rela untuk meletakkan sendiri kewajiban Pramuka Indonesia diatas pundakmu (tanda selesai dipasang) Sekarang adik berhak mengenakan tanda Pramuka Dewan penggalang, tetapi pakailah dengan rasa kehormatan serta berusahalah supaya adik senantiasa tetap berharkat dan bermartabat yang setara dengan tanggung jawab pemakai tanda Dewan Penggalang. Satyaku ku Darmakan 120 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

MORSE Morse di temukan oleh samoel morse pada tahun 1823 di amerika.morse sebenarnya nama orang bangsa amerika yang menemukan sebuah cara untuk menyampaikan sesuatu guna menyampaikan sebuah berita peperangan sejak jaman penjajahan. Dalam kompersi internasional semboyan morse di terima oleh seluruh duniadari semboyan morse juga dapat di harapkan untuk melatih para pramuka menjadi cerdas ,tajam indra pendengaran/ alat penelitihan.Nama asli samoel morse = samoel finley CONTOH RUMAH MORSE Huruf berlawanan Huruf Jepitan jepitan tidak Titik oleh Garis oleh berjalan garis titik A= .- N=-. C=-.-. K=-.- P=.--. B=-... V=...- J=.--- X=-..- R=.-. D=-.. U=..- Z=--.. F =..-. L =.- .. TITIK SETRIP G=--. W=.-- E= . T= - Q=--.- Y=-.-- I= . . M= - - S= . . . O= - - - H= . . . . CH= - - - - A) . – K) - . – U) . . - B) - . . . L) . - . . V) . . . - C) - . - . M) - - W) . - - D) - . . N) - . X) - . . - E) . O) - - - Y) - . - - F) . . - . P) . - - . Z) - - . . G) - - . Q) - - . - H) . . . . R) . - . I) . . S) . . . J) . - - - T) - JANGAN PULANG SEBELUM Samuel Finley Breese Morse KITA MERAIH PRESTASI, Lahir 27 April 1791, Charlestown KEBERHASILAN BERAWAL wafat 2 April 1872,New York V DARI KEGAGALAN Satyaku ku Darmakan 121 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

SEMAPORE Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini. menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm yang diikat pada tongkat bendera sepajang 50 - 55 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam. namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. semaphore biasa diterapkan sebagai salah satu keahlian yang harus dimiliki dalam kegiatan pramuka. Claude Chappe ( lahir pada tanggal 25 Desember 1763 dan meninggal pada tanggal 23 Januari 1805) ia lahir di brulon, Sarthe prancis. adalah seorang penemu Perancis yang pada tahun 1792 menunjukkan praktis sistem semaphore yang akhirnya membentang seluruh Perancis . Ini adalah sistem telekomunikasi praktis pertama pada zaman industri, membuat Chappe sang maestro telekomunikasi pertama dengan \"internet mekanis.\" Berikut ini merupakan contoh gambar: A=01 E=05 I=13 M=16 P=24 S=27 V=47 Y=36 B=02 F=06 J=46 N=17 Q=25 T=34 W=56 Z=67 C=03 G=07 K= 14 O=23 R=26 U=35 X=57 D=04 H=12 L=15 Satyaku ku Darmakan 122 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Macam-Macam Sandi Sandi adalah sebuah kata dalam bahasa sansekerta yang kira-kira artinya adalah rahasia;menyembunyikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata persandian yang berasal dari kata dasar sandi adalah rahasia atau kode; definisi sinonimnya dalam bahasa Inggris cryptography, yang berarti pengetahuan, studi, atau seni tentang tulisan rahasia. Berikut ini merupakan sandi-sandi antara lain : 1. SANDI ABJAD: Sandi Abjad adalah sandi yang hurufnya dibaca dari arah belakang/terbalik. Contoh: Kunci = A-Z ABCDE FGH I J K LM Z Y XWV U T S R Q P ON CONTOH : KIZNFPZ RMWLMVHRZ ARTINYA : PRAMUKA INDONESIA 2. Sandi Angka: Sandi Angka adalah Sandi yang memakai kode angka. Seperti terlihat gambar di bawah ini: ABCDE FGH I J K LM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Z Y XWV U T S R Q P ON 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 CONTOH : 3.0.18.0 3.0.17.12.0 15.17.0.12.20.10.0. ARTINYA : D A S A D A R M A P R A M U K A. 3. Sandi Balik : Sandi ini memakai kunci Sbb : A=H D=K G=N O=U T=Z Atau dengan susunan Sbb : Satyaku ku Darmakan 123 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Contoh : “ HATI - HATI DI JALAN BANYAK RANJAU ” Jawab : “ AHZB AHZB KBCHEHG IHGSHD XHGCHO ” 4. Sandi Ular Sandi Ini tampa kunci , tetapi kelompok – kelompok huruf yang jumlahnya sama sudah merupakan kunci. Tinggal menyusun kebawah dari kiri ke kanan berturut – turut, lalu di baca berbelok – belok. Contoh : “ KUMPULKAN BAHAN OBAT-OBATAN TRADISIONAL ” H I J Y HG F DC V B N H H KUMPULKAN BAHKL N A TA B OT A N O B A D O T R AD I S I O N A L X C Z Satyaku ku Darmakan 124 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

5. Sandi kotak I Contoh : jambu 6. Sandi kotak II Contoh : Kancil 7. Sandi AND Yaitu sandi yang di tengah-tengah hurufnya di tambahi/ di kasih huruf AND. Contoh : 1. Saya = sANDa – yANDa 2. Janda = jANDa – nAND – dANDa 8. Sandi arab Adalah sandi yang cara bacanya / menulisnya di mulai dari belakang. Contoh :1. Pramuka = akumarp 3. Duda = adud 2. Rakit = tikar 4. balik= kilab 9. Sandi cina contoh ; klapa Rumus : 1 = I 5 =J 10 = Satyaku ku Darmakan 125 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

10. Sandi cardinal T ER I M A Ka bC D E - Af gH I J - Sk lM N O - Ip qR S t - Hu vW X y Z Contoh : 1. ramu = I-R / K- T / S-R/ H-T 2. Rakit = I-R/ K-T/ S-T/ A-I/ I-M 11. SANDI KODE ETIK Sandi etika bisa di sebut juga sandi angka 2 karena rumusnya banyak menggunakan angka - angka. Rumus : Contoh: - < 2 3 c2 X 2 = PRAMUKA 12. SANDI MARENGOS Sandi Marengos Adalah Sandi yang selain huruf yang ada di rumus di pakai huruf asli. Contoh : P547I 25236CI67 Tahu apa artinya? Artinya adalah Jawabanya = PERGI MEMANCING Satyaku ku Darmakan 126 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

API UNGGUN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN I. PENDAHULUAN Api unggun merupkan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka khususnya pada malam hari. Pada mulanya api unggun digunakan sebagai tempat pertemuan disamping sebagai penghangat badan dan menjauhkan diri dari gangguan binatang buas Dalam kegiatan pendidikan kepramukaan api unggun dilaksanakan sebagai acara hiburan dengan suasana yang riang gembira. Tujuan diselenggarakannya api unggun adalah untuk mendidik dan menumbuhkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas. II MATERI POKOK 1. Nilai pendidikan dari api unggun, diantaranya : Mempererat persaudaraan. Memupuk kerjasama ( Gotong Royong ) Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri Membuat suasana kegembiraan dan kebebasan Mengembangkan bakat dan kreativitas Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton 2. Tata cara pelaksanaan api unggun Tempat diselenggerakanya api unggun adalah di medan terbuka, berupa lapangan yang cukup luas, tanahnya kering dengan permukaanya rata. Bila api unggu dilaksanakan dilapangan berumpu yang tumbuh dengan baik, maka pada tempat yang direncanakan tersebut, rumputnya dipindahkan terlebih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api unggun selesai. Setelah kegiatan api unggun selesai, lokasi api unggun harus bersih seperti semula, tidak terlihat bekasnya. Tidak merusak lingkungan. 3. Api unggun dapat diikuti pramuka penggalang, penegak dan pandega. Pramuka tidak diperkenan mengadakan kegiatan api unggun, karena : Cuaca dimalam hari di alam terbuka sangat rawab bagi kesehatan anak usia Siaga. Anak usia Siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan bila mengikuti kegiatan api unggun. Satyaku ku Darmakan 127 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Kegiatan pengganti api unggun untuk anak Siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam bentuk pesta siaga, panggung gembira, lagu dan sebagainya. 4. Macam-macam bentuk api unggun Bentuk Piramid di bagi dalam 2 bentuk api unggun : Berbentuk Segi Tiga dan berbentuk Segi Empat Bentuk Pagoda : Di tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu lain disandarkan pada tonggak tersebut, di tengah-tengah diberi kayu yang mudah terbakar Bentuk Pagoda Roboh :Ujung kayu diatur agar di tengah-tengah. Di tempat pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang mudah dibakar, Pagoda Roboh di buat bilamana bentuk dan panjang kayu tidak sama. Bentuk Kursi : Bentuk unggun seperti kursi, menggunakan kayu yang diletakan berjajar seperti kursi. 5. Acara Api Unggun Pada acara api unggun peserta menciptakan suasana kegembiraan dengan jalan menampilkan kreasi seni, berupa : musik, gerak dan lagu, lawakan, sandiwara, fragmen, dll Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun perlu dibentuk tim pelaksana yang bertugas mempersiapkan, mengatur jalannya api unggun serta melakukan pembenahan kembali tempat api unggun setelah acara selesai. Pembina Pramuka yang mengikuti acara api unggun hendaklah ikut menciptakan suasana kegembiraan selama acara api unggun berlangsung. \" api unggun sebagai kegiatan di alam terbuka dapat mengembangkan aspek- aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya bila api unggun dinyatakan sebagai alat pendidikan.  API UNGGUN SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN Sejak zaman dahulu nenek moyang kita tidak akan pernah melupakan api unggun sebagai penghangat badan dan pengusir binatang buas. Disamping itu api unggun juga berguna sebagai media pertemuan untuk musyawarah, menghakimi pelanggaran, bergembira, pesta dan Pembinaan. Cara berapi unggun nenek moyang kita itu perlu ditumbuh kembangkan dalam kegiatan Kepramukaan sebagai alat pendidikan. Bahan yang diperlukan dalam api unggun ialah kayu. Api unggun dalam pramuka merupakan salah satu bentuk kegiatan dialam terbuka khususnya pada malam hari. Api unggun sebagai kegiatan dialam terbuka dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya jika dikatakan bahwa api unggun merupakan suatu alat pendidikan. Api unggun bukan sebagai alat penyembahan atau untuk disembah. pandangan itu tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan dalam dasa dharma pramuka kesatu yakni \"Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa\". Nilai pada dasa dharma pertama jelas menggambarkan bahwa api unggun bukan sebagai alat untuk disembah oleh pramuka. namun, Satyaku ku Darmakan 128 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

didalamnya terdapat berbagai macam nilai-nilai yang ditanamkan. menilikmetode pengajaran pramuka yang salah satu isinya menggambarkan bahwa kegiatan kepramukaan dilakukan dialam bebas. Hal-hal yang perlu diketahui dalam api unggun. Tempat api, unggun berbentuk lingkarangan besar, api terletak ditengah Biadanya diadakan atraksi-atraksi pendek dan tegas dengan alat seadanya Tidak diperkenankan gaduh mengeluarkan yel-yel, bilamana ada regu yang sedang mempertujukan atrasi-atarksi. Api unggun bukan tempat tontonan, tetapi semua harus ikut berganti- ganti mengisi acara. Api unggun dapat diikuti oleh pramuka penggalang, penegak dan pandega. Pramuka siaga tidak diperkenankan mengadakan kegiatan Api unggun, karena : Cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan anak usia siaga Anak usia siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan bila mngikuti Api unggun. Kegiatan pengganti api unggun untuk siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam bentuk peseta siaga, panggung gembira, gerak, lagu dan sebagainya Nilai pendidikan dari api unggun diantaranya : Mempererat persaudaraan Memupuk kerja sama (gotong royong) Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri Membuat suasana gembira dan kebebasan Mengembangkan bakat dan kreatifitas Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton nilai-nilai diatas jelas sangat besar manfaatnya. Teraplikasikan dalam kegiatan api unggun dari mulai persiapan pembuatan api unggun hingga ke pertunjukan-pertunjukan yang ditampilkan setelah api unggun. Satyaku ku Darmakan 129 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

 BENTUK-BENTUK API UNGGUN 1. Bentuk Piramida Segitiga Bentuk yang pertama adalah bentuk piramida segitiga, cara penyusunannya sebagai berikut : Kayu disusun segitiga sama sisi, makin keatas segitiganya semakin kecil, sehingga ditengah tumpukan kayu terdapat rongga. Dirongga tersebut ditaruh bahan yang mudah terbakar, misalnya jerami, sekam yang sudah disiram minyak tanah dan sebagainya. Rongga inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai sumber api yang pertama (baca : untuk dinyalakan). Model ini biasanya dibutuhkan awat kecil (Bendrat) untuk menjaga agar tumpukan kayu tidak roboh. 2. Bentuk Piramida Bujur Sangkar Bentuk yang kedua adalah Piramida bujur sangkar. Pada dasarnya membuat piramida bujur sangkar caranya sama dengan bentuk piramida segitiga, yang membedakkan terletak pada bentuk bentuk penyusunannya berupa bujur sangkar. Perlu diingat. bahwa model penyusunan piramida adalah model yang semakin keatas semakin runcing (mengerucut). Model bujur sangkar dalam penataan kayu umumnya di tidurkan. tidak disusun keatas. (lihat gambar biar lebih selas, tentang susunan kayunya) Satyaku ku Darmakan 130 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

3. Bentuk Pagoda Tegak Bentuk pagoda tegak memungkinkan percampuran kayu basah dan kayu kering, sebab, dibentuk ini modelnya kayu basah dan kering ditata tegak, pertama-tama pembaca membuat gawang terlebih dahulu sebagai tempat penyandar kayu dari bahan yang tidak mudah terbakar. lalu kayu disandarkan pada gawang, misalnya kayu/bambu basah. Dalam rongga antar kayu ditaruh bahan bakar yang mudah terbakar. 4. Bentuk Pagoda Roboh Bentuk pagoda roboh adalah bentuk yang paling sederhana yang mungkin saja sering pembaca praktikkan ketika membakar kayu, tetapi tidak menyadari bahwa bentuk tersebut adalah bentuk pagoda roboh. Cara membuatnya : kayu kering ditetapkan di tanah, ujung-ujungnya bertemu di tengah sehingga pangkalnya diluar membentuk lingkaran. Agar ujungnya cepat terbakar, ditempat pertemuan tersebut dapat dibuat lubang dan diberi bahan bakar yang mudah terbakar. 5. Bentuk Kursi Bentuk Kursi adalah bentuk api unggun yang mungkin saja pembaca jarang temui, sebab bentuk ini biasanya digunakan apabila angin bertiup kencang dari satu Satyaku ku Darmakan 131 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

arah. Langkah membuatnya pun tidak terlalu sulit ataupun rumit, namun, sedikit memperlukan kesabaran. Caranya: Dua kayu basah dipancangkan agak berjauhan dan agak condong ke belakang. Setelah tiang pemancang api unggun sudah di buat. langkah selanjutnya adalah menyusun kayu-kayu hingga membentuk kursi  MANFAAT API UNGGUN Api unggun mengandung makna dan pesan moral yang luas. Acara ini memiliki aura sakral, wibawa, dan penuh rasa khidmat terkait acara pelantikan anggota baru pramuka. Kegiatan api unggun pun menjadi momen yang menyenangkan ditunggu para anggota pramuka. Sesuai tradisi, api unggun sebagai mata acara penutup kegiatan perkemahan menampilkan berbagai suguhan hiburan bersifat atraktif, kreatif dan rekreatif. Semua dengan membentuk lingkaran bisa dengan santai melepas lelah setelah mengikuti serangkaian materi. Acara ini dikemas sebagai ajang kreasi siswa menampilkan atraksi ketangkasan, pentas seni, dan aneka kreasi lainnya. Setiap regu yang tampil berusaha memuaskan penonton dengan suguhan atraksi memikat. Sebaliknya apresiasi diberikan peserta dengan sambungan hangat disertai aplaus tepuk tangan. Tentu saja bagi yang tampil, mampu memberi spirit, kebanggaan, dan rasa percaya diri. Acara api unggun pun dapat dijadikan arena memperluas persaudaraan dan memperkokoh tali persahabatan sehingga mengeliminasi perilaku kekerasan seperti perkelahian dan tawuran antarsiswa. Esensi acara api unggun dalam kegiatan kepramukaan bukanlah sekedar acara begadang atau hura-hura layaknya acara camping ala remaja sekarang. Di bawah kendali instruktur atau pembina pramuka, acara api unggun senantiasa mengedepankan norma dan etika. Bbeberapa pedoman pelaksanaan api unggun mengharuskan semua yang terlibat (1) menjaga ketertiban dan sopan santun; (2) menghindari ucapan kotor dan negatif; (3) tidak merusak lingkungan; (4) menciptakan kesan terbaik bagi peserta; (5) jangan lupa mematikan api dan membersihkan sampah di sekitar lokasi. Dalam memilih lokasi kegiatan api unggun direkomendasikan dilaksanakan di tanah lapang (rata) bernuansa alam terbuka jauh dari pemukiman penduduk, dan sangat baik dilakukan di malam cerah dengan langit berbintang. Api unggun pun dirasakan manfaatnya langsung oleh peserta, seperti menghangatkan badan, menerangi kegelapan, dan dapat mengusir binatang buas. Secara fisik, api unggun hanyalah sejumlah ranting disusun berunggun-unggun (bertumpuk) kemudian dibakar. Bentuknya bisa menyerupai piramida, segitiga, bujur sangkar atau pagoda tegak. Penataan ruang sedemikian rupa, maksudnya untuk memberi ruang Satyaku ku Darmakan 132 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

bagi udara (Oksigen) agar kayu dapat terbakar sempurna. Setiap regu secara rawe-rawe lantas, malang-malang putung (bergotong royong) mengumpulkan ranting-ranting dan potongan kayu kering sebagai bahan baku membuat api unggun. Kondisi realitas sekarang, di mana guru banyak disibukkan oleh kegiatan kurikuler dalam proses kegiatan belajar-mengajar sehingga kegiatan kepramukaan lebih banyak ditangani kakak-kakak (senior) dan Ambalan/Racana di wilayah sekitarnya. Padahal, segala perhatian tersebut bukan cuma tugas guru selaku pembina pramuka, guru lain pun diharapkan turut memberi dukungan dengan sesekali mendampingi kegiatan siswa seperti pada saat kegiatan api unggun ini. Banyak manfaat didapat, bukan saja acara nostalgia dan romantisme terhadap kegiatan serupa tempo dulu, namun diharapkan melahirkan daya juang lebih fresh seperti ditunjukkan oleh nyala lidah api unggun berkobar-kobar. Begitu sarat makna dan pesan moral terkandung dalam acara api unggun tersebut. Begitu pun keheningan malam, beningnya bulir-bulir embun dan kerlap kerlip bintang di langit terbuka dibungkus kehangatan api unggun dapat menjadi sumber inspirasi sekaligus penyegaran dari monotonitas, kesumpekan dan kepenatan sehari-hari. “ Jangan jadikan kegagalan sebagai alasan untuk menyerah. Karena akan selalu ada cara, akan selalu ada jalan jika kamu mau berusaha ” Satyaku ku Darmakan 133 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

BERKEMAH Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasiperkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah. Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.  TUJUAN PERKEMAHAN 1. memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam. 2. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan. 3. Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.  MACAM PERKEMAHAN Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal: Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu: 1. Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga 2. Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami) 3. Perkemahan lebih dari tiga hari Satyaku ku Darmakan 134 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu: 1. Perkemahan Menetap 2. Perkemahan Safari (Berpindah-pindah) Ditinjau dari Tujuannya, yaitu: 1. Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW) 2. Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu dan lain-lain 3. Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT) 4. Kemah Rekreasi 5. Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (tingkat Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang / Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (tingkatKwartir Daerah / Provinsi, Jambore Nasional (tingkat Kwartir Nasional / se-Indonesia). 6. Kemah Riset/Penelitian Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu: 1. Perkemahan satu regu/sangga 2. Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana 3. Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.  Lain-lain Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu: 1. Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung 2. Dekat dengan sumber air 3. Terjamin keamanannya 4. Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan raya 5. Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan 6. Memiliki pemandangan menarik Beberapa bumi perkemahan atau Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka atau Buperta resmi sudah banyak tersedia seperti Bumi Perkemahan Cibubur, Bumi Perkemahan Cibodas, Bumi Perkemahan Ragunan dll.  HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM BERKEMAH kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ketika kita sedang berkemah (management trainmen ketika berkemah). Berikut ini adalah Satyaku ku Darmakan 135 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

sasalah satu contoh dari hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika berkemah. a. Memilih tempat yang baik : 1. Mempunyai pemandangan yang bagus. 2. Cukup banyak air untuk mandi, keperluan dapur dan minung. 3. Tidak terlalu jauh dari desa/kampung, pasar, tanah lapangan dan jalan besar. 4. Ada tempat yang teduh untuk memasak dan menyimpan banyak bahan bakar/kayu (biasanya digunakan untuk persiapan api unggun). 5. Tempat itu harus aman dan tenang, tidak ada binatang buas. b. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkemah : 1. Kondisi badan yang baik. 2. Surat ijin dari orang tua. 3. Surat keterangan perjalanan ( dari Gudep/Kwarcab ). 4. Menjaga kode kehormatan Gerakan Pramuka. c. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu tiba di perkemahan : 1. Lapor kepada pejabat/kepala kampung terdekat. 2. Bekerja menurut tugasbnya masing-masing (mendirikan tenda,masak dll). 3. Berkenalan dengan penduduk sekitar perkemahan (beramah tamah), mengetahui adat istiadat setempat. 4. Selalu berpegang teguh pada : disiplin, kerapian, sopan santun. d. Selama berada di perkemahan : 1. Melaksanakan acara yang telah disusun sebelumnya, biasanya dengan bentuk kegiatan-kegiatan yang dilombakan 2. Kerja bakti atau bakti sosial. 3. Wide game (mencari jejak) 4. Api unggun. e. Hal-hal yang penting lainnya : 1. Dalam keadaan musim hujan tenda harus rangkap dua. 2. Galilah aliran air di sekeliling tenda. 3. Tiap pagi tenda harus dibuka, supaya udara masuk ke dalam tenda. 4. Jangan berkemah di hutan yang tidak ada sinar matahari karena lembab. 5. Perhatikan keadaan : cuaca, arah angin, pohon yang lapuk, tebing dan bahaya banjir. 6. Peliharalah kesehatan, kebersihan dan makanan. 7. Tenda harus dipasang menurut arah angin. Jadi angin harus bertiup dari arah belakang tenda. Satyaku ku Darmakan 136 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

8. Tenda dipasang di tempat yang agak miring letaknya, supaya kalau hujan air dapat mengalir. 9. Membungkus seluruh barang yang ada di tas dengan kantong plastik, dan mengumpulkan barang-barang yang kecil menjadi satu (misal : obat, permen, dll) f. Waktu meninggalkan tempat berkemah : 1. Lapor kepada pejabat/kepala kampung terdekat 2. Memeriksa alat-alat yang sudah dikumpulkan, disesuaikan dengan catatan sebelumnya. (biasanya pasak-pasak tenda banyak yang hilang ketika kegiatan perkemahan selesai) 3. Bersihkan tempat berkemah sehingga tidak meninggalkan bekas. (pengaplikasian dari kode moral gerakan pramuka, tentang cinta alam dan kasih sayang)  PERLENGKAPAN BERKEMAH Ketika anda hendak berkemah apa saja yang ingin anda bawa?? Saya yakin bagi anda yang jarang berkemah pasti akan memikirkan banyak hal yang akan dibawa, bukannya melarang banyak hal yang dibawa tetapi, demi keefektifitasan ruang tenda hendaknya kita bawa barang yang wajar-wajar saja. Berikut ini adalah perlengkapan berkemah yang dapat dijadikan referensi buat anda. Perlengkapan Berkemah a. Perlengkapan untuk regu : 1. Tenda, tali, tikar, tongkat, patok, lampu badai, gergajih, linggis. 2. Tas, obat-obatan, kompas, baterai ( lilin, korek api ). 3. Perkakas masak, kompor, kayu bakar, panci, wajan, ember, pisau. b. Perlengkapan tiap anggota regu : 1. Pakaiaan seragam Pramuka. 2. Pakaian pribadi secukupnya, sepatu, perlengkapan mandi, perlengkapan sholat, kaos kaki, jas hujan (payung), selimut (jaket). 3. Perlengkapan makan, obat pribadi, buku catatan. Satyaku ku Darmakan 137 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

7 MANFAAT IKUT KEGIATAN PRAMUKA DI SEKOLAH Pramuka adalah ekstrakurikuler yang buat kamu capek dan harus buat kamu hidup apa adanya. Tapi, sadar atau tidak sadar, Pramuka mempunyai manfaat khusus buat kamu Berikut beberapa manfaat ikut Pramuka: 1. Kemandirian Pernah ikut kemah? Pastinya kalau ekstrakurikuler Pramuka akan mengadakan yang namanya kemah. Kemah ini bukan seperti yang biasa kita lakukan saat liburan. Kalian harus mandiri. Memanfaatkan segala sesuatu yang ada dan tidak boleh hidup ketergantungan seperti di rumah. Harus bisa hidup apa adanya tanpa bantuan teknologi. Tidak ada laptop, tidak ada ponsel, bahkan beberapa kemah melarang penggunaan listrik meskipun itu haya sebatas lampu. Kalian harus bisa masak sendiri untuk makan, mencuci piring dan baju sendiri. Tidak ada yang instan. 2. Gotong Royong dan Kebersamaan Pada saat kemah, pastinya kita tidak hanya sendirian. Pasti dalam satu tenda diisi oleh begitu banyak orang. Kalian tentunya harus saling membantu untuk bertahan hidup saat kemah kini. Misalnya seperti dari awal kemah. Kita memasang tenda bersama. Kita juga harus berbagi tempat tidur bersama. Kita juga harus saling membantu misalnya dalam mencuci piring. Atau bahkan misalnya ada teman kita yang sakit, kita harus merawatnya. 3. Menekan Keegoisan Dengan hidup bersama-sama dalam satu tenda, kita tidak bisa egois. Kita harus menghormati dan hidup bersama-sama dengan baik. Harus berbagi dan menolong satu sama lain. 4. Kedisiplinan Di dalam Pramuka juga, kita pasti mendengar yang namanya apel. Apel di sini bukan jenis buah. Apel di sini merupakan sebutan untuk upacara dalam Pramuka. Kita harus mengikuti apel dengan khidmat tanpa mengeluh. Satyaku ku Darmakan 138 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

5. Kecintaan Terhadap Alam Kita hidup mandiri. Kita akan dituntut untuk dapat menghargai alam. Dalam Pramuka, kita lebih sering melakukannya di luar lapangan. Kita juga dituntut untuk menjaga alam sehingga menumbuhkan rasa cinta kepada alam. 6. Bertahan Hidup di Saat Genting Kita belajar begitu banyak sandi. Kita juga belajar kode-kode lain dalam Pramuka, serta kita juga akan diajari berbagai simpul. Hal itu ditujukan untuk kita bertahan hidup dalam keadaan genting. 7. Cinta Kepada YME Sebelum melakukan kegiatan, kita diharuskan berdoa. Saat apel dan mengakhiri apel juga kita akan diwajibkan berdoa. “pramuka sejati tak pernah ingkar janji slalu sehati, slalu berani menjadi diri sendiri ” Satyaku ku Darmakan 139 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

MENAKSIR Menaksir berat merupakan salah satu scouting skill (teknik kepramukaan). Selain menaksir berat, dalam kepramukaan sering kali juga kita dihadapkan pada kegiatan menaksir tinggi, menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir suhu, dan lain-lain. Menaksir mempunyai arti “menentukan sesuatu (harga, banyak, jumlah, ukuran, berat, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Sedangkan yang dimaksud berat di sini adalah bobot atau dalam bahasa fisika dikenal sebagai massa. Sehingga menaksir berat bisa diartikan sebagai aktifitas mengira-kira bobot atau massa sebuah benda.  Menaksir Tinggi Tehnik Menaksir Tinggi Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam- macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut : 1. Metode Setigiga Keterangan : X = Tinggi yang ditaksir C = Tinggi tongkat A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur B = Jarak tongkat dan pengamat+ Rumus perhitungan X = C (A+B) B Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut : ditaksir Rumus : yang pengamat X=A Keterangan : X = Tinggi A = Jarak dengan 2. Metode bayangan Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan. Satyaku ku Darmakan 140 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

ditaksir Keterangan : tongkat A = Tinggi tongkat yang ditaksir B = Tinggi yang A’= Bayangan Rumus : B’= Bayangan tinggi B= D xA A Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Selain menaksir tinggi pohon, ada juga menaksir tinggi objek yang lain dengan tata cara penaksiran yang berbeda juga. Sebagai contoh yaitu langkah-langkah menaksir tinggi tiang listrik yaitu (a) sediakan tongkat dan ukur panjangnya, misal panjang tongkat kita beri nama AB dengan panjang 160cm, (b) lalu kita tegakkan tongkat AB pada tempat yang terdapat sinar mataharinya sehingga tongkat tersebut membentuk bayang-bayang, anggap saja bayang-bayang tongkat tersebut adalah 20cm, (c) jadi perbandingannya yaitu 20:160 = 1:8, (d) setelah kita mendapatkan perbandingan antara panjang tongkat dan panjang bayang-bayang tongkat, langkah selanjutnya kita ukur panjang bayang-bayang tiang listrik yang akan kita taksir tingginya, misalnya didapat panjang bayang-bayang tiang listrik 120cm, (e) jadi panjang tiang listrik ditaksir dari panjang bayang- bayang tiang listrik dikalikan dengan hasil perbandingan antara Satyaku ku Darmakan 141 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

panjang tongkat dengan panjang bayang-bayang tongkat, jadi didapat yaitu 120X8 = 960cm = 9,6 meter. CARA MENAKSIR BERAT Terdapat beberapa metode atau teknik dalam menaksir berat. Cara pertama adalah dengan mengangkatnya secara langsung. Dengan cara ini diperlukan ketelitian dan latihan secara terus menerus sehingga mampu menaksir berat sebuah benda yang dipegang atau diangkat secara langsung. Untuk berlatih melakukan teknik menaksir ini angkatlah dengan tangan kanan benda yang telah diketahui beratnya, semisal batu seberat 1 kg. Lalu pada tangan sebelah kiri angkat pula benda lain yang beratnya sama. Setelah itu gantilah salah satu benda dengan benda lain yang berbeda beratnya. Lakukan berulang kali sehingga kita terbiasa mengangkat dan mampu membedakan benda dengan berat-berat yang berbeda. Teknik ini memang kurang efektif dan cenderung memiliki resiko kesalahan yang besar. Namun dalam situasi terpaksa dan membutuhkan kecepatan, teknik ini bisa dicoba. Teknik menaksir berat yang kedua adalah dengan membandingkan berat benda dengan menggunakan timbangan sederhana. Timbangan ini bisa kita buat sendiri dengan menggunakan peralatan yang tersedia di sekitar kita. Cara melakukan penaksiran beratnya adalah sebagai berikut : 1. Siapkan benda yang telah kita ketahui beratnya, semisal minuman dalam botol, buku, dll. Benda ini seumpama diibaratkan B1 dengan berat 1 kg 2. Siapkan benda yang akan ditaksir beratnya. Benda ini seumpama kita namai B2. 3. Buatlah timbangan seperti pada gambar di bawah. Satyaku ku Darmakan 142 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

4. Tentukan jarak antara B1 dengan pusat tumpuan timbangan (dalam gambar dinamai J1). Semisal 10 cm. 5. Latakkan benda yang ditaksir (B2) diseberang B1. Atur (maju mundurkan B2) sehingga posisi B1 dan B2 setimbang. 6. Ukurlah jarak dari pusat tumpuan timbangan ke B2 (dalam gambar dinamai J2). Semisal 30 cm. Maka berat benda yang kita taksir (B2) dapat kita ketahui dengan rumus : Jadi berat benda yang ditaksir adalah 0,57 kg Melakukan Penaksiran Lebar dengan Metode Perbandingan Segitiga Sebagaimana disampaikan di awal tulisan, banyak metode dan cara yang bisa dilakukan untuk melakukan penaksiran lebar. Salah satu metode menaksir lebar adalah dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Cara ini dianggap lebih sistematis, akurat, serta mudah. Sehingga selain hasil yang dihasilkan mendekati kenyataan, pelaporan kinerja akan lebih sistematis serta memudahkan dalam penilaian dan verifikasi ulang. Dengan metode perbandingan segitiga ini, penaksiran dapat dilakukan menyesuaikan dengan kondisi dan luas medan karena rumus perbandingan yang digunakan bersifat fleksibel. Untuk melakukan penaksiran lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga lihat gambar dan langkah-langkah berikut ini: Satyaku ku Darmakan 143 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Langkah-langkah menaksir lebar sungai: 1. Tentukan titik di seberang sungai yang mudah diingat semisal terdapat pohon, batu, bangunan, atau rumpun semak. Ini berguna saat nanti dilakukan pengintaian di langkah selanjutnya. Namai titik itu sebagai titik \"A\". 2. Tentutan titik \"B\" yang sejajar dengan titik \"A\". Tandai titik \"B\" dengan cara salah satu teman berdiri di atasnya atau dengan obyek lain semisal tongkat yang ditancapkan. 3. Tentukan titik \"C\" sambil mengukur jaraknya (bisa dengan langkah atau tongkat) dengan menyusuri tepi sungai. Jarak antara titik \"B\" dan \"C\" terserah. Ingat, antara titik \"A, B, dan C\" harus membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku berada di titik \"B\". 4. Tandai titik \"C\" sebagaimana cara menandai titik \"B\". 5. Tentukan titik \"D\" dengan cara berjalan kembali sejauh setengah dari jarak \"BC\" sehingga \"CD = 1/2 BC\". Seumpama jarak BC adalah 8 meter maka jarak CD sejauh 4 meter. Ingat, antara titik \"B, C, dan D\" harus merupakan garis lurus. 6. Tentukan titik \"E\" dengan cara berjalan ke arah kiri sehingga antara titik \"C\", \"D\", dan \"E\" terbentuk segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di titik \"D\". 7. Saat berjalan menuju titik \"E\" intai atau bidik titik \"A\" melewati titik \"C\" sehingga antara titik \"E\", \"C\", dan \"A\" terbentuk garis lurus. Jika telah terbentuk garis lurus berhentilah dan tandai itu sebagai titik \"E\". 8. Ukur jarak antara titik \"D\" dan \"E\" Satyaku ku Darmakan 144 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

9. Untuk menghitung taksiran lebar sungai tinggal mengalikan dua jarak DE. Sehingga jika jarak DE adalah 4,3 meter maka lebar sungai adalah 2 X 4,3 = 8,6 meter. Sekarang tinggal membuat laporan penaksiran lebar sungai seperti berikut: Perbandingan Fleksibel Di awal pembahasan langkah-langkah penaksiran lebar sungai dengan metode perbandingan segitiga dikatan bahwa metode ini bersifat fleksibel sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi atau luas medan. Rumus metode ini memang fleksibel tidak harus \"AB = 2 x DE\" namun rumus bisa juga dirubah menjadi: \"AB = DE\"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah BC tapi jarak CD sama dengan jarak CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 4 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran luas atau sungai yang diukur agak semepit. \"AB = 4 x DE\"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah BC tetapi jarak CD adalah seperempat CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 2 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran sempit atau sungai yang diukur sangat lebar. Satyaku ku Darmakan 145 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Bahkan jika sungai yang hendak diukur lebih lebar lagi, mungkin bisa menggunakan rumus \"AB = 6 x DE\"; \"AB = 8 x DE\"; bahkan \"AB = 10 x DE\"; Namun menaksir lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa digunakan jika kondisi medan mendatar dan bukan perbukitan yang naik turun. Jika demikian, sila gunakan metode menaksir lebar yang lain. Saat orang lain diam, kita mulai berjalan. Saat orang lain jalan, kita mulai berlari. Saat orang berlari, kita sudah sampai. Saat orang lain sampai, kita istirahat. Saat orang istirahat, kita sudah mulai jalan lagi. Satyaku ku Darmakan 146 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

TATA TACA MENGGUNAKAN TONGKAT DALAM BARIS BERBARIS 1. Tata Taca Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris. Pelaksanaan kegiatan baris-berbaris atau (PBB) dalam kepramukaan dapat juga menggunakan tongkat pramuka. Baris- berbaris dengan menggunakan tongkat ini memiliki tata cara dan pedoman tersendiri yang telah diatur oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Sebagaimana di ketahui, pada pramuka golongan penggalang, tongkat pramuka menjadi sebuah kelengkapan. Dalam satu regu penggalang, pemimpin regu membawa tongkat pramuka yang dipasangi bendera regu. Anggota regu lainnya pun bisa ikut membawa tongkat pramuka masing-masing. Tongkat pramuka yang dibawa oleh regu pramuka penggalang ini bisa digunakan sebagai penunjang berbagai kegiatan dan aktifitas yang dilakukan oleh regu tersebut. Seperti digunakan untuk membuat dragbar atau tandu darurat, membuat pioneringatau bangunan darurat, kegiatan halang rintang dan lain sebagainya. Ketika sebuah regu pramuka penggalang sedang membawa tongkat dan harus melaksanakan baris berbaris ataupun melakukan beberapa gerakan dari peraturan baris berbaris diperlukan aturan dan tata cara khusus. Untuk itulah Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengeluarkan pedoman penggunaan tongkat pramuka dalam baris- berbaris. Pedoman ini mengatur tata cara dan sikap seorang pramuka dalam membawa tongkat. Secara garis besar, ketentuan tentang tata cara dan sikap pramuka saat membawa tongkatdapat dikelompokkan dalam : 1. Penggunaan tongkat saat Sikap Sempurna (siap) 2. Penggunaan tongkat saat akan melakukan gerakan 3. Penggunaan tongkat saat memberi salam biasa 4. Penggunaan tongkat saat memberi salam hormat dan salam janji 5. Penggunaan tongkat saat melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan 6. Penggunaan tongkat saat sedang berjalan atau lari mengikuti aba-aba. 7. Penggunaan tongkat saat istirahat di tempat 8. Penggunaan tongkat saat lencang kanan 9. Cara membawa tongkat Pramuka tanpa mengikuti aba-aba berbaris Satyaku ku Darmakan 147 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Pedoman Penggunaan Tongkat dalam Baris Berbaris Berikut adalah penjelasan dan gambar tentang tata cara dan sikap seorang pramuka dalam membawa tongkat pada masing-masing sikap. Sikap Sempurna (siap) Saat melakukan sikap sempurna, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah : Satyaku ku Darmakan 148 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Tongkat dipegang dengan menggunakan jari jempol dan telunjuk tangan kanan (seperti memegang pensil waktu akan menulis) Tangan lurus ke bawah Tongkat berdiri tegak lurus di atas tanah tepat di samping kanan sepatu sebalah kanan. Sikap Saat Akan Melakukan Gerakan Saat akan melaksanakan suatu gerakan dalam PBB seperti akan hadap kanan, hadap kiri, balik kanan, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah : Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat lurus ke atas, dengan posisi tangan setinggi ikat pinggang. Melaksanakan gerakan PBB sebagaimana diperintahkan, seperti hadap kanan atau hadap kiri. Sikap Saat Memberi Salam Biasa Salam biasa adalah salam pramuka atau penghormatan yang diberikan kepada sesama pramuka maupun kakak pembina baik di luar upacara maupun saat upacara. Saat memberikan salam biasa, penggunaan tongkat yang benar adalah : Satyaku ku Darmakan 149 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan

Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat lurus ke atas, dengan posisi tangan kanan setinggi ikat pinggang. Tangan kiri dibuka, diletakkan rata di depan dada dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ujung ibu jari tangan kiri menyentuh tongkat. Pandangan mata lurus melihat ke arah yang diberi salam. Sikap Saat Memberi Salam Hormat atau Janji Salam hormat adalah salam atau penghormatan yang diberikan kepada bendera merah putihsaat dikibarkan; lagu Indonesia Raya saat dikumandangkan; kepala dan wakil kepala negara, para duta negara, panglima tinggi, para menteri, dan pejabat lainnya; jenazah yang sedang diusung atau dikuburkan; saat memasuki makam pahlawan. Sedangkan salam janji adalah salam atau penghormatan yang dilakukan saat pengucapan Satya Pramuka (Trisatya atau Dwisatya). Saat memberikan salam hormat dan janji, penggunaan tongkat yang benar adalah : Tongkat pindah digenggam dengan tangan kiri (ibu jari dengan keempat jari lainnya), dengan posisi tongkat miring (bagian Satyaku ku Darmakan 150 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook