bawah di sisi kanan tubuh sedangkan bagian atas di sisi kiri tubuh) di depan dada. Tangan kanan memberi salam hormat, yaitu diangkat pada pelipis dengan posisi telapak tangan miring, terbuka, punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat. Sikap Saat Melaksanakan Gerakan Maju Jalan atau Lari Jalan Saat melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah : Tongkat digenggam dengan kedua tangan, tongkat di depan dada, posisi tongkat miring ke depan dengan bagian kiri di atas. Posisi tangan kanan setinggi pinggang sebelah kanan, sedangkan tangan kiri di depan dada sebelah kiri. Sikap Saat Sedang Berjalan atau Lari dengan Mengikuti Aba- aba Saat pramuka sedang berjalan atau berlari dengan membawa tongkat, tata cara menggunakan tongkat seperti saat akan melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan. Sikap Istirahat di Tempat Saat melaksanakan aba-aba istirahat di tempat, sikap dan tata cara penggunaan tongkat pramuka adalah sebagai berikut : Satyaku ku Darmakan 151 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Kaki kiri membuka satu langkah ke kiri. Tangan kanan memegang tongkat setinggi pinggang. Tongkat diserongkan ke arah kanan agak depan dengan ujung atas menjauhi tubuh dan ujung bawah di samping kiri sepatu kiri. Tangan kiri bebas atas diletakkan di belakang pinggang. Sikap Lencang Kanan Saat melaksanakan aba-aba lencang kanan, sikap dan tata cara penggunaan tongkat pramuka adalah sebagai berikut : Tongkat pindah digenggam dengan tangan kiri (ibu jari dengan keempat jari lainnya) di depan dada. Posisi tongkat miring (bagian bawah di sisi kanan tubuh sedangkan bagian atas di sisi kiri tubuh) di depan dada. Satyaku ku Darmakan 152 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Tangan kanan mengambil jarak satu lengan, dengan menggapai dan menyentuh bahu kiri kanan di sedelahnya Pandangan melihat ke kanan dan meluruskan. Cara Membawa Tongkat Pramuka Tanpa Mengikuti Aba-aba Berbaris Membawa tongkat Pramuka tanpa mengikuti aba-aba berbaris adalah saat pramuka berjalan jauh atau berbaris tetapi dengan aba-aba santai atau bebas. Cara membawa tongkat bisa dengan cara : Disandang seperti sikap membawa tongkat saat sedang berjalan atau berlari, Dipanggul di pundak sebelah kiri dan ujung bawah tongkat di pegang tangan kiri. Dibawa dengan diikat tali kemudian disandang di bahu. Itulah berbagai sikap cara menggunakan tongkat pramuka saat baris- berbaris sebagaimana diatur dalam pedoman penggunaan tongkat pramuka dalam baris-berbaris yang dikeluarkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Tongkat Pramuka, Ukuran, Warna, dan Penggunaan Ukuran, warna, dan penggunaan tongkat pramuka. Tongkat pramuka menjadi sebuah kelengkapan bagi anggota Gerakan Pramuka, terutama Pramuka Penggalang. dalam setiap kegiatannya. Tongkat Pramuka ini memiliki ketentuan tersendiri terkait dengan ukuran tongkat, warna tongkat, bahan, dan penggunaan, baik cara penggunaan tongkat saat baris-berbaris maupun di luar PBB. Tongkat pramuka pun layaknya senjata bagi setiap pramuka. Sebagaimana lirik salah satu yel pramuka berjudul \"Yel Pramuka Satyaku ku Darmakan 153 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Bukan Tentara\" di mana salah satu liriknya berbunyi : Bukan polisi dan bukan tentara // Tali dan tongkat itulah senjatanya // Coklat tua coklat muda seragamnya // Merah dan putih tergantung di lehernya. Bahan, Ukuran, dan Warna Tongkat Pramuka Tongkat pramuka dibuat dari bahan bambu atau kayu yang dibuat silinder. Ukuran panjang tongkat pramuka adalah 160 cm (1,6 meter) dengan diameter sekitar 5 cm. Tongkat diberikan warna bebas sesuai dengan aspirasi, keinginan, dan kreatifitas masing-masing. Jika semua anggota satu regu membawa tongkat, warna tongkat diusahakan seragam untuk menunjukkan kekompakan regu. Sering kali dijumpai tongkat pramuka yang diwarnai menjadi tiga bagian, yaitu merah di kedua ujungnya dan putih di bagian tengahnya. Bagian ujung yang berwarna merah berukuran masing-masing 30 cm, sedangkan bagian tengah yang berwarna putih berukuran 100 cm. Aturan pewarnaan tongkat tersebut tidak salah namun juga tidak wajib. Karena sekali lagi, masing-masing regu bebas untuk mewarnai tongkatnya sesuai dengan kreatifitasnya. Pramuka Penggalang dengan tongkat pramuka Penggunaan Tongkat Pramuka Tongkat pramuka adalah peralatan serba guna bagi pramuka, sehingga wajar jka dianggap sebagai senjatanya pramuka. Bagi pramuka siaga, tongkat bisa hanya dibawa oleh Pimpinan Barung saja untuk melekatkan bendera barung. Bagi Pramuka Penggalang, selain pemimpin regu (untuk melekatkan bendera regu), tongkat pramuka biasa dibawa oleh setiap anggota regu dan digunakan dalam setiap kegiatan, meskipun tidak wajib. Sebagai alat serba guna, tongkat pramuka memiliki berbagai manfaat dan kegunaan. Penggunaan tongkat pramuka tersebut antara lain untuk : Satyaku ku Darmakan 154 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Tiang tenda 1. Pembuatan pionering, mulai dari pionering gapura, tiang bendera, rak sepatu, jemuran pakaian, dan lain sebagainya. 2. Pembuatan tandu darurat (dragbar) 3. Alat pertahanan diri, termasuk terhadap hewan liar 4. Alat bantu menaksir tinggi, menaksir jarak, dan lain sebagainya. 5. Alat bantu pengepakan barang (membawa, mengangkut, dan memindahkan barang) 6. Baris Berbaris (Baca : Cara Menggunakan Tongkat Dalam Baris Berbaris) Mengingat pentingnya kegunaan tongkat pramuka perlu diperhtaikan dalam pemilihan bahan tongkat yang harus mempertingbangkan kekuatan dan ukuran tongkat. Jika diperlukan, dapat ditambahkan tanda-tanda pada tongkat yang menunjukkan ukuran-ukuran tertentu. Semisal panjang 1 meter, 30 cm, dll. Yang tidak kalah pentingnya adalah perawatan tongkat. Dengan perawatan dan penyimpanan yang benar, akan menjaga kualitas tongkat. Sehingga saat sewaktu-waktu tongkat dibutuhkan untuk membuat sesuatu (semisal tandu darurat) dapat berfungsi dengan baik. Maksud Dalam Peraturan Baris Berbaris Maksud umum: Suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan antara hak dan kewajiban. Maksud khusus: Menanamkan rasa disiplin dan mempertebar rasa semangat kebersamaan. Tujuan Peraturan Baris Berbaris Tujuan dari baris berbaris yaitu guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa persatuan, rasa disiplin, dan rasa tanggung jawab serta dapat dipercaya. Jasmani yang tegas tangkas artinya mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna. Rasa persatuan artinya adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. Rasa disiplin artinya mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri. Rasa tanggung jawab artinya keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas Satyaku ku Darmakan 155 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang merugikan untuk diri sendiri dan orang lain. Manfaat Peraturan Baris Berbaris Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari baris berbaris antara lain: Melatih daya konsentrasi. Belajar tentang solidaritas tim. Belajar mendengar dan patuh. Belajar untuk diam dan mengatur emosi. Fungsi berdiri dalam barisan Memudahkan pengawasan dan penertiban para anggota Memudahkan pembagian jatah secara merata Memudahkan menghitung jumlah anggota Bentuk-bentuk baris berbaris 1. BERDERET Kedua lengan tangan dibentangkan kesamping, setinggi bahu, telapak tangan terbuka dan menghadap ke bawah. Aplikasi barisannya : Anggota berbaris lurus secara berderet menghadap ke instruktur barisan 2. ANGKARE Kedua lengan tangan dikepalkan dan diacungkan ke atas. Aplikasi barisannya : Anggota berbaris membentuk hurif U (bentuk U siku 90 derajat) dengan Intruktur/ketua tepat berada di tenganh barisan. Barisan yang beada di samping kanan dan kiri intrukstur barisan, saling berhadapan satu dengan yang lainnya. Dan barisan yang berada di depan intruktur barisan, saling berhadapan dengan intruktur barisan. Satyaku ku Darmakan 156 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
3. LINGKARAN BESAR Kedua ujung jari tangan di lekatkan tepat diatas kepala / membuat lingkaran dengan kedua tangan disekeliling badan. Aplikasi Barisannya: Anggota membentuk lingkaran besar (ada jarak antar anggota satu dengan yang lain). Semua anggota menghadap ke pusat titik tengah lingkaran. Instruktur Barisan berada tepat di tengah lingkaran. 4. LINGKARAN KECIL Kedua ujung telunjuk dan ibu jari tangan di lekatkan tepat diatas kepala / membuat lingkaran dengan kedua tangan disekeliling badan. Aplikasi Barisannya: Anggota membentuk lingkaran kecil (bahu anggota satu dengan yang lain menempel). Semua anggota menghadap ke pusat titik tengah lingkaran. Instruktur Barisan berada tepat di tengah lingkaran. Satyaku ku Darmakan 157 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
5. SETENGAH LINGKARAN Kedua belah tangan di bentangkan lurus ke samping bawah dan di gerakkan dari kanan ke kiri, kiri ke kanan di depan badan Aplikasi Barisannya: Anggota membentuk setengah lingkaran. arah anggota semua menghadap ke pusat setengah lingkaran. Ketua/Instruktur berada tepat di tengah setengah lingkaran. Jarak anggota satu dengan yang lain bisa rapat atau renggang. 6. KOLONE TERBUKA Kedua belah tangan diangkat setinggi bahu, jari-jari merapat menghadap ke dalam Aplikasinya: Regu membentuk barisan yang saling bertolak belakang regu dengan regu lainnya. 7. KOLONE TERTUTUP Kedua belah tangan dikepalkan dan di angkat di depan badan setinggi bahu, kepalan antar dua tangan rapat. Aplikasinya: Regu membentuk barisan yang saling berhadapan antara regu satu dengan regu lainnya. Satyaku ku Darmakan 158 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
8. ANAK PANAH Kedua belah tangan diangkat di depan dada dan jari-jari dirapatkan. kedua telapak tangan ditempelkan, dengan posisi semua jari tangan menghadap ke atas. Aplikasinya: Anggota membentuk beberapa barisan lurus yang terpusat pada satu titik 9. PERLOMBAAN Kedua belah tangan dikepalkan dan menjulur lurus ke.depan. Aplikasi Barisannya : Tiap regu berbaris menghadap satu arah intruktur. 10. BENTUK SELAT Kedua belah tangan dijulurkan kedepan dengan posisi telapak tangan terbuka dan saling berhadapan, jari-jari tangan merapat. Aplikasi Barisannya : Dua regu berbaris lurus dan saling berhadapan satu dengan yang lain. Catatan: Bentuk barisan ini kadang juga disebut dengan Selat Tertutup 11. SELAT TERBUKA / SELAT BALIK Kedua belah tangan dijulurkan kedepan dengan posisi telapak tangan terbuka dan saling bertolak belakang, jari-jari tangan merapat. Aplikasi Barisannya : Dua regu berbaris lurus dan saling bertolak belakang (adu punggung) satu dengan yang lain. Satyaku ku Darmakan 159 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
12. RODA Kedua belah tangan dikepalkan dan bersilang di depan dada. Aplikasi Barisannya : Empat regu menghadap satu titik dari empat arah 13. BERBANJAR Tangan kanan di julurkan miring ke atas, dengan posisi telapat tangan terbuka dan menghadap kedepan Aplikasi Barisannya : Semua anggota membentuk satu baris lurus menghadap ke intruktur barisan. Satyaku ku Darmakan 160 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
METODE KEPRAMUKAAN Metode ialah suatu cara/teknik untuk mempermudah tercapainya tujuan kegiatan. Metode kepramukaan adalah cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan dan menantang, yang disesuaikan kondisi, situasi dan kegiatan peserta didik. 1. Metode kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui : a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka; b. Belajar sambil melakukan (Learning by doing); c. Sistem beregu (patrol system); d. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda; e. Kegiatan di alam terbuka; f. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan; g. Sistem tanda kecakapan; h. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri; i. Kiasan dasar; 2. Penjelasan masing-masing unsur sebagai anak sistem metode kepramukaan a. Pengamalan Kode Kehormatan Kode kehormatan dilaksanakan dengan : 1) Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing - masing 2) Membina kesadaran berbangsa dan bernegara. 3) Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan berserta alam seisinya. Satyaku ku Darmakan 161 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
4) Memiliki sikap kebersamaan. 5) Hidup secara sehat jasmani dan rohani. 6) Bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama, membina diri untukbertutur kata dan bertingkah laku sopan, ramah dan sabar. 7) Membiasakan diri memberikan pertolongan, berpartisipasi dalam kegiatan bakti/sosial, dan mampu mengatasi tantangan tanpa mengenal sikap putus asa. 8) Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas, berupa melatih keterampilan dan pengetahuan, riang gembira dalam menjalankan tugas menghadapi kesulitan maupun tantangan. 9) Bertindak dan hidup secara hemat, teliti dan waspada dengan membiasakan hidup secara bersahaja. 10)Mengendalikan dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan dan kenyataan, berani mengakui kesalahan, memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar dan taat terhadap aturan / kesepakatan 11)Membiasakan diri menepati janji dan bersikap jujur. 12)Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam gagasan, pembicaraan dan tindakan. b. Belajar sambil melakukan Belajar sambil melakukan, dilaksanakan dengan : 1) Kegiatan kepramukaan dilakukan melalui praktek secara praktis sebanyak mungkin. 2) Mengarahkan perhatian peserta didik untukmelakukan hal - kegiatan yang nyata, serta merangsang rasakeingintahuan terhadap hal - hal baru dan keinginan untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan. c. Sistem Beregu 1) Sistem beregu dilaksanakan agar peserta didik memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin berorganisasi, memikul tanggungjawab, mengatur diri, menempatkan diri, bekerja sama dalam kerukunan (gotong royong). 2) Peserta didik dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh mereka sendiri, dan merupakan wadah kerukunan diantara mereka. 3) Kegiatan ini mempermudah penyampaian pesan di alam terbuka, dan mengurangi rentang kendali (spend of control). Satyaku ku Darmakan 162 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
d. Kegiatan yang menantang dan mengikat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani anggota muda. Pelaksanaan metode dilakukan dengan : 1) Kegiatan kepramukaan yang menantang dan menarik minat kaum muda, untuk menjadi Pramuka dan bagi mereka yang telah menjadi Pramuka agar tetap terpikat dan mengikuti serta mengembangkan acara kegiatan yang ada. 2) Kegiatan kepramukaan bersifat kreatif, inovatif dan rekreatif yang mengandung pendidikan. 3) Kegiatan dilaksanakan secara terpadu. 4) Pendidikan dalam kepramukaan dilaksanakan dalam tahapan peningkatan bagi kemampuan dan perkembangan induvidu maupun kelompok. 5) Materi kegiatan kepramukaan disesuaikan dengan usia dan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. 6) Kegiatan kepramukaan diusahakan agar dapat mengembangkan bakat, minat dan emosi peserta didik serta menunjang dan berfaedah bagi perkembangan diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya. e. Kegiatan di Alam Terbuka 1) Kegiatan di alam terbuka memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alamdengan kebutuhan untuk melestarikannya, selain itu mengembangkan suatu sikap bertanggungjawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam. 2) Kegiatan di alam terbuka memotivasi peserta didik untuk ikut menjaga lingkungannya dan setiap kegiatan hendaknya selaras dengan alam. 3) Kegiatan di alam terbuka dapat: - mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi. - membangun kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam dirinya. - menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan. - membina kerja sama dan rasa memiliki. Satyaku ku Darmakan 163 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
f. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan Hal ini berarti bahwa dalam setiap melakukan kegiatan kepramukaan: 1. Anggota dewasa berfungsi sebagai perencana, organisator, pelaksana, pengendali, pengawas, dan penilai; serta bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan kepramukaan anggota muda. 2. Pramuka Penegak dan Pandega berfungsi sebagai pembantu anggota dewasa dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan; 3. Anggota muda mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari anggota dewasa; sebelum melaksanakan kegiatan, anggota muda berkonsultasi dahulu dengan anggota dewasa. g. Sistem Tanda Kecakapan 1) Tanda kecakapan adalah tanda yang menunjukkan kecakapan dan keterampilan tertentu yang dimiliki seorang peserta didik. 2) Sistem tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang para Pramuka agar selalu berusaha memperoleh kecakapan dan keterampilan. 3) Setiap Pramuka wajib berusaha memperoleh keterampilan dan kecakapan yang berguna bagi kehidupan diri dan baktinya kepada masyarakat. Tanda kecakapan yang disediakan untuk peserta didik ialah : - Tanda Kecakapan Umum ( TKU ) yang diwajibkan untuk dimiliki oleh peserta didik. - Tanda Kecakapan Khusus ( TKK ), yang disediakan untuk dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya. - Tanda Pramuka Garuda (TPG), 4) Tanda Kecakapan, TKU, TKK, dan TPG diberikan setelah menyelesaikan ujian-ujian SKU maupun SKK dan SPG. g. Sistem Satuan Terpisah untuk Putera dan Puteri 1) Satuan Pramuka Puteri dibina oleh Pembina Puteri, satuan Pramuka Putera dibina oleh Pembina Putera. 2) Perindukan Siaga Putera dapat di bina oleh Pembina Puteri. 3) Jika kegiatan diselenggarakan dalam bentuk perkemahan harus dijamin dan dijaga agar tempat perkemahan Puteri dan tempat perkemahan putera terpisah. Satyaku ku Darmakan 164 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Perkemahan puteri dipimpin oleh Pembina puteri dan perkemahan putera dipimpin oleh Pembina putera. h. Kiasan Dasar (symbolic frame) 1) Kiasan Dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan kegiatan kepramukaan. 2) Kiasan dasar digunakan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia perkembangan peserta didik. 3) Kegiatan kepramukaan bila dikemas dengan kiasan dasar akan lebih menarik, dan memperkuat motivasi. 4) Kiasan Dasar bila digunakan akan mempercepat perkuatan lima ranah kecerdasan terutama kecerdasan emosional. 3. Pelaksanaan Metode Kepramukaan a. Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. b. Metode kepramukaan sebagai suatu sistem terdiri atas unsur- unsur Pengamalan Kode Kehormatan, Belajar sambil melakukan, Sistem Berkelompok, Kegiatan yang menantang yang mengandung pendidikan, Kegiatan di alam tebuka, Sistem tanda kecakapan, Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri dan Sistem Among. Sistem Among merupakan sub sistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mengandung unsur pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan. Pelaksanaan metode kepramukaan dalam suatu kegiatan kepramukaan terpadu dengan pelaksanaan prinsip dasar kepramukaan, sehingga dalam penerapan/penggunaan metode kepramukaan selalu dijiwai oleh prinsip dasar kepramukaan Metode kepramukaan merupakan ciri khas pendidikan dalam Gerakan Pramuka. Metode kepramukaan merupakan tiang atau sendi-sendi bangunan dalam setiap kegiatan kepramukaan. Satyaku ku Darmakan 165 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
PRINSIP KEPRAMUKAAN Prinsip Dasar ialah asas yang mendasar yang menjadi dasar dalam berfikir dan betindak. Gerakan Pramuka menyelenggarakan Pendidikan Kepramukaan merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik menyenangkan, menantang yang dilakukan di alam terbuka dengan sasaran akhir pembentukkan watak. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah asas yang mendasari kegiatan kepramukaan dalam upaya membina watak peserta didik. Dengan analog meletakan sebuah pondasi yang kuat, makin kuat penjiwaan PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan) dalam diri peserta didik makin kuat pula jiwa kepramukaannya. Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi: a. iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya; c. peduli terhadap diri pribadinya; dan d. taat kepada Kode Kehormatan Pramuka. Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup setiap anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan tenaga pendidik, sehingga pengamalannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib menerima dan mengamalkan Prinsip Dasar Kepramukaan dilaksanakan dalam bentuk: a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya; Satyaku ku Darmakan 166 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
b. Memiliki kewajiban untuk menjaga, memelihara persaudaraan dan perdamaian di masyarakat, memperkokoh persatuan, serta mempertahankan Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kebhinekaan; c. Melestarikan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup masyarakat; d. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab; e. Memahami potensi diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa depannya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan f. Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari- hari. JANJIKU ADALAH NYAWAKU KEHORMATANKU ADALAH JANTUNGKU Satyaku ku Darmakan 167 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
KEPUTUSAN DAN SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL TENTANG JUKRAN - JUKLAK - JUKNIS GERAKAN PRAMUKA FILE GERAKAN PRAMUKA KWARNAS Tanda Penghargaan. No.175 Tahun 2012 Sistem Administrasi Satuan No. 041 Tahun1995 Panduan SKU Pramuka Siaga No. 199 Tahun 2011 Panduan SKU Pramuka Penggalang No. 199 Tahun 2011 Panduan SKU Pramuka Penegak No. 199 Tahun 2011 Panduan SKU Pramuka Pandega No. 199 Tahun 2011 SKK Tambahan No. 015 Tahun 1980 Mabi Gerakan Pramuka No. 225 Tahun 2007 SKK dan TKK Pendakian No. 017 Tahun 1981 Penilaian Kwartir Gugusdepan Tergiat No. 055 Tahun 1984 Pengawasan Gerakan Pramuka No. 065 Tahun 1997 Pokok - Pokok Pengorganisasian GP No. 220 Tahun 2007 Melintasi Halang Rintang No. 006 Tahun 1981 Tanda Pengenal Gerakan Pramuka No. 055 Tahun 1982 Tanda Satuan Gerakan Pramuka No. 005 Tahun 1989 Tanda Pengenal Nama Diri No. 060 Tahun 1986 Pernyataan Keluar dari WAGGGS No. 064 Tahun 2001 SKK dan TKK Penghijauan No. 130 Tahun 1980 Panduan Dasar Kewirausahaan GP. No. 142 Tahun 2004 Penggolongan Usia Peserta Didik No. 064 Tahun 1997 Penyempurnaan SPPP G. Pramuka No. 041 Tahun 1999 Pola & Mekanisme Pembinaan T/ D No. 176 Tahun 2013 Lambang Gerakan Pramuka No. 006/ KN/ 1972 Penyeragaman Nama Badan Pembantu/ Pelaksana No. 080 Tahun 1997 Kwartir Pedoman Pelaksanaan PPBN No. 028 Tahun 1996 Organisasi dan Tata Kerja Kwarda No. 222 Tahun 2007 Organisasi dan Tata Kerja Kwarcab No. 223 Tahun 2007 Satyaku ku Darmakan 168 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
FILE GERAKAN PRAMUKA KWARNAS Upacara Di Dalam Gerakan Pramuka No. 178 Tahun 1979 No. 120/ KN/ 1976 Pertemuan Pramuka No. 193 Tahun 1998 Penyesuaian PP Pertemuan Pramuka No. 131/ KN/ 1976 Pesta Siaga No. 194 Tahun 1998 Penyesuaian PP Pesta Siaga No. 132/ KN/ 1976 Perkemahan Besar Penggalang No. 033/ KN/ 1978 Lomba Tingkat Regu Penggalang No. 170 A Th. 2008 Satuan Karya No. 158 Tahun 2011 Satuan Karya Bahari No. 154 Tahun 2011 Satuan Karya Bakti Husada No. 159 Tahun 2011 Satuan Karya Bhayangkara No. 151 Tahun 2011 Satuan Karya Dirgantara No. 160 Tahun 2013 Satuan Karya Kencana No. 180 Tahun 2011 Satuan Karya Taruna Bumi No. 005 Tahun 1984 Satuan Karya Wanabakti No. 078 Tahun 2014 Satuan Karya Pariwisata No. 229 Tahun 2007 Humas Gerakan Pramuka No. 180 A Thn 2008 Pramuka Garuda No. 146 A Thn 2006 Syarat dan gambar TKK Bhayangkara No. 205 Tahun 2009 Satuan Karya Wira Kartika No. 214 Tahun 2007 Dewan Kerja No. 013/ KN/ 1978 Raimuna No. 022/ KN/ 1978 Perkemaham Wirakarya No. 248 Tahun 2010 Pramuka Peduli No. 177 Tahun 2010 Pusdiklatnas No. 180 A Thn 2011 Gudep Perguruan Tinggi (Juklak) No. 182 Tahun 1979 Pendidikan Agama No. 222 Tahun 2007 Organisasi dan Tata Kerja Kwarran No. 227 Tahun 2007 Manajemen Resiko Arranged By_ Slamet saputra Satyaku ku Darmakan 169 Ringkasan Materi KePramukaan Darma ku Ku Baktikan
FILE GERAKAN PRAMUKA KWARNAS Lampiran PP Manajemen Resiko No. 227 Tahun 2007 Pakaian Seragam Pramuka No. 174 Tahun 2012 Gugus Depan Gerakan Pramuka No. 231 Tahun 2007 Penghargaan Lencana Karya Bhakti No. 094 Tahun 2006 Gugus Darma Pramuka No. 176 Tahun 2012 Kecakapan Pembina Pramuka Adi No. 019 Tahun 1996 Satuan Komunitas ( SAKO ) No. 177 Tahun 2012 Iuran Anggota Gerakan Pramuka No. 049 Tahun 1987 Pramuka Peduli, Struktur dan logo No. 230 Tahun 2007 Pendidikan dan Kegiatan Menabung No. 186 Tahun 1979 Pengelolaan Pengembangan Angg Dws No. 202 Tahun 2011 Pramuka Peduli Bencana No. 248 Tahun 2010 Panduan Saka Kalpataru Sistem Administrasi Kwartir Tahun 2013 Kecakapan Khusus, SKK dan TKK No. 162 A Thn 2012 No. 134/ KN/ 1976 Pramuka Anti Tembakau No. 132 Thn 1979 Karang Pamitran No. 095 Tahun 2007 Saka Widya Budaya Bakti No. 056 Tahun 1982 TKK Lingkungan Hidup & Pencapaiannya No. 053 Tahun 2014 No. 151 Tahun 1995 KEPUTUSAN DAN SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL TERKAIT PENDIDIKAN DAN LATIHAN GERAKAN PRAMUKA FILE GERAKAN PRAMUKA KWARNAS Gladian Pimpinan Regu No. 029/ KN/ 1977 Gladian Pimpinan Satuan Penegak No. 031/ KN/ 1978 Korps Pelatih No.102 Tahun 2008 Panduan Kursus Pembina Profesional No. 005 Tahun 2002 Organisasi & Tata Kerja Pusdiklatnas No. 177 Tahun 2010 Organisasi & Tata Kerja Pusdiklatda No. 178 Tahun 2010 Satyaku ku Darmakan 170 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
FILE GERAKAN PRAMUKA KWARNAS Organisasi & Tata Kerja Pusdiklatcab No. 179 Tahun 2012 Kursus Orientasi No. 049 Tahun 1987 No. 200 Tahun 2011 Panduan Teknis Kursus Pembina Pramuka Mahir – Tingkat Dasar Panduan Teknis Kursus Pembina Pramuka Mahir - No. 200 Tahun 2011 KML Siaga Panduan Teknis Kursus Pembina Pramuka Mahir - No. 200 Tahun 2011 KML Penggalang Panduan Teknis Kursus Pembina Pramuka Mahir - No. 200 Tahun 2011 KML Penegak Panduan Teknis Kursus Pembina Pramuka Mahir - No. 200 Tahun 2011 KML Pandega Diklat Pramuka Penegak dan Pandega No. 043 Tahun 1997 Sisdiklat Dalam Gerakan Pramuka No. 202 Tahun 2011 Menjaga kedisiplinan itu sulit, karenanya butuh kesabaran dan semangat pantang menyerah. Satyaku ku Darmakan 171 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Menimbang : KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA Mengingat : NOMOR : 006/KN/72 Pertama : TAHUN 1972 TENTANG Kedua : LAMBANG GERAKAN PRAMUKA Ketiga : Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Keempat : a. bahwa lambang Gerakan Pramuka termaktub dalam Anggaran Dasar Pramuka pasal 6 berupa gambar Tunas Kelapa; b. bahwa tunas kelapa sebagai gambar kiasan mempunyai arti simbolik yang penting, maka harus dipahami dan diingat oleh seyiap Pramuka,dan oleh karena itu uraian tentang arti kiasan itu harus sederhana,sehingga mudah dipahami dan mudah diingat oleh anak-anak. 1. Keputusan I MPRS No. XXVII/MPRS/1966; 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961 juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 1971; 3. Putusan Musyawarah Majelis Permusyawaratan Pramuka, di Pandaan, Jawa Timur, tanggal 12 s.d. 20 Oktober 1970. MEMUTUSKAN Mencabut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 15/KN/67 Tahun 1967, tentang Lambang Gerakan Pramuka. Menetapkan gambar silhouette tunas kelapa yang tertera dalam lampiran Surat Keputusan ini sebagai lambang Gerakan Pramuka. Menetapkan uraian arti kiasan lambang Gerakan Pramuka seperti yang tertera dalam lampiran Surat Keputusan ini. Pemakaian lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana dan penggunaannya dalam sistem tanda-tanda, bendera, papan nama, dan lain sebagainya, diatur dalam Petunjuk-petunjuk Penyelenggaraan.Keputusan ini berlaku mulai sejak ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta. Pada tanggal : 31 Januari 1972. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua Satyaku ku Darmakan Hamengku Buwono IX. Darma ku Ku Baktikan 172 Arranged By_ Slamet saputra Ringkasan Materi KePramukaan
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 06/KN/72 TAHUN 1972 TENTANG LAMBANG GERAKAN PRAMUKA I. Gambar Silhouette tunas kelapa, lambang Gerakan Pramuka II. II. Uraian arti kiasan lambang Gerakan Pramuka. Satu : Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal diIndonesia berarti : penduduk aseli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Dua : Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun djuga.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yangrokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalammenghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dankesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia. Tiga : Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masjarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Empat : Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yangtertinggi di Indonesia.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus jakni yang mulia dan djudjur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu. Lima : Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan kejakinan tiap Pramuka mempunjai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan- landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita citanja. Enam : Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia. Satyaku ku Darmakan 173 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikankepramukaan, khususnya sistem beregu, kepada para pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga perlu diberi bekal pengetahuan dan pengalaman melalui geladian pimpinan satuan, sehingga mereka dapat mengelola dan memimpin sangganya dengan baik. b. bahwa agar geladian pimpinan satuan itu dapat diselenggarakan dengan baik, perlu dikeluarkan petunjuk penyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak. Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961, Juncto KeputusanPresiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 1971 tentang Gerakan Pramuka. 2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.045/KN/74 tahun 1974 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 3. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1974, di Manado, Sulawesi Utara. Memperhatikan : 1. Saran-saran Ketua Kwartir Nasional Harian/Sekretaris Jendral Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 2. Saran-saran Komisi Tekpram. MEMUTUSKAN : Menetapkan : Pertama : Petunjuk penyelenggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak, sebagai tercantum dalam lampiran surat keputusan ini. Kedua : Mengintruksikan kepada Kwarda dan Kwarcab untuk mendorong dan membantu para Pembina Pramuka untuk melaksanakan dengan giat Geladian Pimpinan Satuan Penegak. Ditetapkan di : Jakarta. Pada tanggal : 8 April 1978 Ketua Nasional Gerakan Pramuka Ketua Letjen TNI (Purn) Mashudi Satyaku ku Darmakan 174 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
LAMPIRAN KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK BAB I UMUM Pt. 1. Tujuan dan Maksud o Petunjuk peneyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak ini, bertujuan untuk mengatur dan memperlancar usaha-usaha mencapai tujuan gerakan pramuka, seperti yang tercantum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, bab-II pasal 4 o Petunjuk penyelenggaraan ini dimaksud untuk memberi pedoman bagi kwartir-kwartir dan satuan-satuan pramuka dalam melaksanakan Geladian Pimpinan Satuan Penegak Pt. 2. Ruang Lingkup Petunjuk penyelenggaraan ini meliputi : a. Pengertian b. Tujuan, maksud dan sasaran c. Bentuk Geladian Pimpinan Satuan Penegak d. Penyelenggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak e. Peserta Geladian Pimpinan Satuan Penegak f. Metode g. Isi geladian Pimpinan Satuan Penegak h. Pembiayaan i. Penutup Pt. 3. Dasar Petunjuk penyelenggaraan ini disusun berdasarkan : a. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka b. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka c. Keputusan Musyawarah Majelis Permusyawaratan Pramuka, Tahun 1970 di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur d. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1974, di Manado, Sulawesi Utara BAB II PENGERTIAN Pt. 4. Geladian Pimpinan Satuan Penegak merupakan alat bagi para Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka untuk menerapkan sistem among, dan melatih langsung kegiatan tehnik kepramukaan dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, khususnya sistim ber-regu. Satyaku ku Darmakan 175 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Pt. 5. Geladian Pimpinan Satuan Penegak adalah tempat memberikan geladian atau latihan bagi pengurus Dewan Ambalan, Pemimpin Sangga dan Wakil Pemimpin Sangga untuk : a. mengembangkan kepemimpinan b. meningkatkan kecakapan, ketrampilan dan kemampuan dalam tehnik kepramukaan c. menanamkan kesadaran akan tugas dan kewajiban sebagai ketua atau wakil ketua, pemimpin sangga atau wakil pemimpin sangga yang kesemuanya itu diperlukan sebagai bekal untuk mengelola dan memimpin serta membina kerja sama yang baik dalam satuannya Pt. 6. Satuan penegak yang dimaksud dalam petunjuk penyelenggaraan ini adalah ambalan penegak, sangga-sangga penegak BAB III TUJUAN, MAKSUD DAN SASARAN Pt. 7. Tujuan Geladian Pimpinan Satuan Penegak adalah : o Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan pengurus dewan ambalan, pemimpin-pemimpin sangga dan wakil- wakil pemimpin sangga sehingga mampu melaksanakan kepemimpinan o Mendorong para Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka menerapkan sistim among dan sistim beregu dengan sebaik-baiknya Pt. 8. Geladian pimpinan satuan penegak dimaksud untuk memberi latihan praktek secara praktis kepada pengurus dewan ambalan, pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga, dalam usaha memperoleh pengetahuan, pengalaman praktis untuk memimpin serta membina kerja sama yang baik dalam satuannya Pt. 9. Sasaran Geladian Pimpinan Satuan Penegak adalah agar pengurus dewan ambalan, pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga mampu : a. Mengelolah dan memimpin satuannya b. Menyelenggarakan administrasi dan keuangan satuannya dengan cermat dan tertib o Merencanakan, melaksanakan, mengadakan penilaian atas program kerja serta acara latihan dan kegiatan satuannya o Membuat laporan tentang pelaksanaan program kerja dan kegiatan satuannya o Meningkatkan mutu kecakapan, ketrampilan dan kemampuan dirinya sendiri dan anggota satuannya f. Membina kerjasama yang baik dalam satuannya g. Bermusyawarah secara aktif dalam dewan ambalan di gugusdepannya atau dalam pertemuan-pertemuan penegak tingkat kecamatan Satyaku ku Darmakan 176 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
BAB IV BENTUK GELADIAN PEMIMPIN SATUAN PENEGAK Pt. 10. Geladian Pimpinan Satuan Penegak dilaksanakan dalam bentuk latihan atau kegiatan praktek secara praktis, dengan memberikan sekedar teori secara praktis pula, guna menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan tersebut Pt. 11. Geladian Pimpinan Satuan Penegak dapat dilaksanakan 1. Tanpa bermalam, diadakan beberapa kali latihan dalam jangka waktu tertentu b. Dengan bermalam di tenda dalam perkemahan atau dalam asrama Pt. 12.Geladian Pimpinan Satuan Penegak diselenggarakan secara terpisah antara Geladian Pimpinan Satuan Penegak Putera dengan Geladian Pimpinan Satuan Penegak Puteri Pt. 13.Di mana perlu, dengan persetujuan majelis pembimbing yang bersangkutan dapat diadakan kegiatan-kegiatan tertentu secara bersama dalam rangka Geladian Pimpinan Satuan Penegak, antara para Penegak Putera dan Penegak Puteri Pt. 14.Apabila kegiatan tersebut dalam pt.13 diselenggarakan dalam perkemahan atau asrama, maka harus dijamin bahwa tempat bermalam Pramuka Penegak Putera dan Puteri terpisah cukup jauh, sedang masing-masing dipimpin dan dibawah tanggungjawab pembina yang bersangkutan BAB V PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK Pt. 15.Penyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak adalah menjadi kewajiban dan wewenang 1. Pembina penegak atas nama pembina gugusdepan, untuk geladian pimpinan satuan penegak tingkat ambalan atau gugusdepan 2. Kwarran atas nama kwarcabnya dalam hal ini andalan cabang urusan putera atau andalan cabang urusan puteri, yang pelaksanaannya diserahkan kepada dewan kerja penegak dan pandega tingkat cabang, dibawah bimbingan dan tanggung jawab kwarcab yang bersangkutan, untuk geladian pemimpin satuan penegak ditingkat kwarran 3. Kwarcab dalam hal ini andalan cabang urusan putera atau andalan cabang urusan puteri, yang pelaksanaannya diserahkan kepada Dewan Kerja Penegak dan Pandega tingkat Cabang,dibawah bimbingan dan tanggungjawab kwarcab yang bersangkutan, untuk Geladian Pemimpin Satuan Penegak di tingkat Cabang Pt. 16.Kwarcab, dalam hal ini andalan cabang urusan latihan, dengan kerjasama dengan andalan cabang urusan putera dan andalan cabang urusan puteri, berkewajiban untuk memberikan latihan dan penataran bagi : a. Para Pembina dan Pembantu Pembina Penegak Putera dan Puteri b. Dewan Kerja Penegak dan Pandega tingkat Cabang Satyaku ku Darmakan 177 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
tentang cara menyelenggarakan Geladian Pemimpin Satuan Penegak dan cara menyajikan acaranya Pt. 17.Pembina Penegak dan para pembantunya, sewaktu-waktu dapat menyelenggarakan Geladian Pimpinan Satuan Penegak di tingkat ambalan gugusdepan, sesuai dengan kepentingan dan rencana tahunan gugusdepan Pt. 18.Berdasarkan program kerja kwarcab atau kepentingan dan permintaan gugusdepan di wilayahnya : 1. Kwarcab dalam hal ini kwarran dapat menyelenggarakan Geladian Pemimpin Satuan Penegak di tingkat kecamatan 2. Kwarcab sendiri dapat menyelenggarakan Geladian Pimpinan Satuan Penegak di tingkat cabang Pt. 19.Penyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak dapat diadakan : a. Satu kali atau beberapa kali pada hari minggu atau hari lain diluar hari latihan ambalannya b. Satu kali atau beberapa kali persami (perkemahan sabtu minggu) c. Dalam perkemahan atau dalam asrama, selama tiga sampai lima hari berturut-turut dalam liburan sekolah Pt. 20.Untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya dari Geladian Pimpinan Satuan Penegak ini, maka apabila dipandang perlu dapat dibentuk panitia penyelenggara yang wajib memikirkan, merencankan, melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan geladian pimpinan satuan penegak dan tertib dan penuh tanggungjawab, tanpa mengurangi tujuan dan maksud Geladian Pimpinan Satuan Penegak tersebut dalam Pt. 8, 9 dan 10 di atas Pt. 21.Panitia yang disusun secara sederhana itu, dapat terdiri dari para Pembina pramuka, orang tua/wali pramuka, atau anggota-anggota dan tokoh-tokoh masyarakat setempat, yang diharapkan mampu memberikan bantuan tenaga, pikiran, atau fasilitas-fasilitas lainnya guna penyelenggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak tersebut Pt. 22.Pelaksanaan latihan dan kegiatan teknis sebagai acara dalam Geladian Pimpinan Satuan Penegak dibebankan kepada suatu tim yang terdiri atas para Pembina dan Pembantu Pembina yang bersangkutan, dan jika perlu dapat minta bantuan : a. Para Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka lainnya b. Para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega lainnya, melalui DKC yang bersangkutan b. Orang-orang lain dari dalam ataupun luar Gerakan Pramuka, yang karena keahliannya dapat diikutsertakan untuk memberi latihan atau kegiatan dalam Geladian Pemimpin Satuan Penegak tersebut Pt. 23.Salah satu anggota tim pelaksana teknis Geladian Pimpinan Satuan Penegak ditunjuk sebagai ketua tim yang diatur secara bergilir, sehingga sebanyak mungkin Pembina atau Pembantu Pembina Penegak mendapat kesempatan untuk memimpin atau membantu pelaksanaan Geladian Pimpinan Satuan Penegak Satyaku ku Darmakan 178 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Pt. 24.Penilaian atas penyelanggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak dilakukan oleh : a. Penyelenggara b. Peserta c. Orang-orang lain yang bersangkutan Pt. 25.Segera setelah selesai Geladian Pimpinan Satuan Penegak, penyelenggara harus segera menyusun laporan dan pertanggungjawaban tentang penyelenggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak,terutama mengenai : a. Kesulitan dan hambatannya b. Usaha-usaha mengatasinya c. Perkembangannya d. Kesimpulan dan saran-saran. Untuk digunakan dalam penyempurnaan kegiatan yang akan datang Pt. 26.Laporan serta pertanggungjawaban tentang perlengkapan, sumbangan dan fasilitas lainnya perlu disampaikan kepada kwartir-kwartir dan semua pihak yang bersangkutan Pt. 27.Apabila dibentuk panitia penyelenggara seperti tersebut dalam Pt. 20 dan 21 di atas, maka panitia penyelenggara ini bertanggungjawab kepada yang mengangkatnya yaitu : 1. Pembina Gugusdepan untuk Geladian Pimpinan Satuan Penegak di tingkat ambalan atau gugusdepan 2. Kwarcab melalui kwarran yang bersangkutan, untuk Geladian Pemimpin Satuan Penegak di tingkat kecamatan 3. Kwarcab yang bersangkutan, untuk Geladian Pimpinan Satuan Penegak di tingkat cabang Pt. 28.Kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dalam bentuk apapun juga untuk penyelenggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak, hendaknya diberikan tanda terima kasih oleh penyelenggara sesuai dengan kemampuannya. BAB VI PESERTA Pt. 29.Peserta Geladian Pimpinan Satuan Penegak terdiri atas : a. Para anggota dewan penegak di tingkat ambalan b. Para pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga c. Para calon pemimpin sangga dan calon wakil pemimpin sangga yang ditugaskan oleh pembinanya Pt. 30.Peserta Geladian Pimpinan Satuan Penegak disusun dalam sangga-sangga dengan pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga yang dipilih diantara peserta dalam sangga itu, yang selanjutnya diatur secara bergilir sehingga semua peserta pernah mengalami menjadi pemimpin sangga atau wakil pemimpin sangga. Pt. 31.Sangga-sangga dalam Pt. 30 disusun pula dalm ambalan-ambalan, yang masing-masing dibina oleh Pembina Pramuka Penegak, dengan dibantu Satyaku ku Darmakan 179 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
oleh beberapa orang pembina lain yang bertindak sebagai Pembantu Pembina Penegak. Pt. 32.Peserta Geladian Pimpinan Satuan Penegak di tingkat gugusdepan dapat terdiri atas satu orang atau lebih, sesuai dengan jumlah pemimpin sangga atau wakil pemimpin sangga dalam ambalan penegak di gugusdepan itu Pt. 33.Peserta Geladian Pimpinan Satuan Penegak di tingkat kecamatan atau di tingkat cabang, terdiri atas 30 sampai dengan 60 orang, yang untuk dayaguna dan tepatgunanya perlu dibentuk ambalan- ambalan, yang masing-masing mempunyai tidak lebih dari 5 sangga atau 40 orang Pt. 34.Selesai mengikuti Geladian Pimpinan Satuan Penegak, kepada semua peserta diberikan surat keterangan sebagai tanda telah mengikuti Geladian Pimpinan Satuan penegak yang digunakan sebagai tanda penghargaan atau kenang-kenangan. BAB VII METODE Pt. 35.Kegiatan dan latihan dalam Geladian Pimpinan Satuan Penegak dilaksanakan dalam bentuk praktek secara praktis, dan dengan menggunakan metode atau system : 1. Ceramah, yang dilakukan dengan banyak memberi pertanyaan dan kesempatan bertanya b. Musyawarah, seminar dan lokakarya c. Pembahasan (diskusi) d. Pemecahan masalah (problem solving) e. Mempelajari peristiwa (studi kasus) f. Pengumpulan data dan gagasan secara cepat (brain storming) g. Bermain peran (role playing) h. Penampilan, peragaan dan pameran i. Berganti pangkalan (base method) j. Darmawisata, widya-wisata, karyawisata k. Kerja kelompok l. Penggunaan alat bantu pandang-dengar dan alat peraga lainnya m. Pencatatan, pelapor dan penilaian n. Wawancara o. Penggalakan (stimulans) p. Tak terduga dan menakjubkan (surprise) q. dan sebagainya BAB VIII ISI GELADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK Pt. 36.Mata latihan dalam Geladian Pimpinan Sataun Penegak terdiri dari teori dan praktek secara praktis, yang meliputi bidang-bidang : a. Patriotisme dan spiritual : - Kegiatan keagamaan dan santapan rokhani Satyaku ku Darmakan 180 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
- Memahami dan mengamalkan pancasila, serta jiwa dan nilai-nilai 45 - Mengenal lingkungan, masyarakat, negara dan pemerintah Republik Indonesia yang berdasar pancasila, serta memahami kebijaksanaan- kebijaksanaan pemerintah 1. Mengenal dan mencintai seni budaya daerah dan nasional Indonesia, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan, serta hukum di Indonesia - Mengerti akan pentingnya usaha-usaha di bidang pembangunan dan lain- lainnya b. Organisasi dan administrasi - Sejarah kepramukaan - Organisasi kepramukaan sedunia dan Gerakan Pramuka - Administrasi sangga, ambalan dan gugusdepan - Pembukuan keuangan secara sederhana dan lain-lainnya c. Peranan pemimpin satuan penegak - Sikap dan disiplin pribadi, serta semangat dan jiwa kelompok - Dewan kerja ambalan dan dewan penegak - Peranan pemimpin satuan dalam sangga atau ambalan - Sistim beregu dan pelaksanaannya - Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan, membuat penilaian dan penyusun laporan kegiatan satuan penegak - Cara melatih anggota satuan penegak dalam melaksanakan SKU dan SKK dan lain-lainnya d. Kegiatan - Perkemahan dengan segala hal ikhwalnya - Api unggun dan ilai-nilai pendidikannya - Pengetahuan gizi, menyusun menu dan memasak untuk satuan penegak - Jenis-jenis upacara dan adat ambalan - Mengenal alam lingkungannya, tanaman, hewan, dan sebagainya - Mengenal cuaca dan tanda-tanda alam - Kelestarian alam - Hasta karya yang berhasil guna (produktif) - Olahraga, keterampilan, ketangkasan dan ketahanan mental - Gladi tangguh dn halang rintang - Dan keiatan-kegiatan lainnya Pt.37. Kegiatan dan latihan tersebut dalam Pt. 36 diatas, diselenggarakan : a. Secara bertahap sesuai dengan keperluan dan kepentingannya b. Secara beraneka ragam (variasi), menarik meningkat dan dapat ditambah atau dikembangkan sesuai dengan perkembangan penegak, masyarakat setempat, dan kemajuan zaman c. Dalam suasana persaudaraan, akrab, menyenangkan, namun bersungguh-sungguh d. Secara jujur dan disiplin Satyaku ku Darmakan 181 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
BAB IX PEMBIAYAAN Pt. 38.Biaya penyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak diusahakan dengan : 1. Prinsip swadaya dan gotongroyong dari unsure yang bersangkutan, yaitu: para peserta sendiri,Pembina Pramuka, anggota Majelis Pembimbing, Kwarran, Kwarcab, dewan kerja yang bersangkutan 2. Bantuan masyarakat yang tidak mengikat atau bantuan pemerintah setempat c. Hasil usaha dana d. Hemat, serta mengingat dayaguna dan tepatguna Pt. 39. Selesai kegiatan Geladian Pimpinan Satuan Penegak, penyelenggara harus segera membuat laporan dan petanggungjawaban keuangan dan perlengkapan yang telah digunakan, sesuai dengan Pt. 27 dan 28 diatas BAB X PENUTUP Pt. 40.Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk penyelenggaraan ini akan diatur kemudian oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Jakarta, 8 April 1978 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Pj. Ketua, Letjen TNI (Purn) Mashud. Satyaku ku Darmakan 182 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 134/KN/76 TAHUN 1976 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KECAKAPAN KHUSUS KetuaKwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang :1. Bahwa dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan,khususnya system tanda kecakapan, perlu adanya suatu pedoman yang efektif yang dapat membantu para Pembina Pramuka mendorong anak didik untuk berlatih dan bergiat; 1. Bahwa Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Kecakapan Khusus yang tertera pada lampiran Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, No. 18/KN/66Tahun 1966 tidak sesuai lagi dengan perkembangan Dewasa ini; 2. Bahwa untuk itu Kwartir Nasional Gerakan Pramuka perlu mengeluarkan Petunjuk Penyelenggaraan Kecakapan Khusus sebagai pengganti petunjuk yang lama. Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961 juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 1971 tentang Gerakan Pramuka; Pasal 13, ayat 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka; 1. Pasal-pasal 34,39,40 dan 41 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka; 2. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka, tahun 1974, di Menado,Sulawesi Utara; Memperhatikan : Saran-saran Ketua Kwartir Nasional Harian/Sekretaris Jendral dan Komisi Teknik Kepramukaan. Memperhatikan :Saran-saran Ketua Kwartir Nasional Harian/Sekretaris Jendral dan Komisi Teknik Kepramukaan. Satyaku ku Darmakan 183 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Mencabut Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 18/KN/66 Tahun 1966 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Kecakapan Khusus. Kedua : Berlakunya Petunjuk Penyelenggaraan Kecakapan Khusus seperti terlampir pada surat keputusan ini. Ketiga : Memberikan waktu 6 (enam) bulan sebagai masa peralihan untuk menyesuaikan petunjuk penyelenggaraan yang lama dengan petunjuk penyelenggaraan yang baru. Keempat : Menginstruksikan kepada KWARDA dan KWARCAB Untuk mendorong dan membantu para Pembina Pramuka Melaksanakan dengan giat Petunjuk Penyenggaraan Kecakapan Khusus. Apabila dalam surat keputusan ini Terdapat kekeliruan, maka akan diadakan pembetulan Sebagaimana mestinya. Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada tangga : 31 Desember 1976 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua, M.Sarbini Letjen TNI Satyaku ku Darmakan 184 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
LAMPIRAN I SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 134/KN/76 TAHUN 1976 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KECAKAPAN KHUSUS BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Berdasarkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Pasal 9 ayat 3, maka salah satu metoda pendidikan kepramukaan adalah Sistem Tanda Kecakapan. b. Sistem Tanda Kecakapan adalah untuk mendorong supaya tiap anak- didik berinisiatif mengembangkan dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya. 3. Pada umumnya salah satu tuntutan budi nurani manusia adalah keinginan untuk dihargai jerih-payah usahanya dan hasil karyanya, baik yang berwujud suatu pujian maupun benda yang menandai status/ kemampuan pribadinya dibandingkan dengan orang lain. 4. Dalam Gerakan Pramuka keinginan/kesukaan yang wajar itu dimanfaatkan untuk mendorong ank-didik, supaya ia berinisiatif mengembangkan dirinya dalam berbagai kecakapan dan kepandaian baik di bidang teknis maupun mental-spirituil, yang satu dan lainnya diatur sedemikian rupa, sehingga merupakan suatu sIstem tanda kecakapan. 5. Sistem Tanda Kecakapan itu adalah untuk menyalurkan kesukaan anak- didik akan penghargaan atas hasil usahanya dan menyalurkan minatnya ke arah yang positif dan bermanfaat. Maka semua tanda yang dipakai di dalam Gerakan Pramuka itu harus berfungsi sebagai alat pendidikan,bukan sebagai perhiasan belaka. 6. Oleh karena di dalam Sistem Tanda Kecakapan terdapat unsur inisiatif anak didik dan unsur belajar sendiri, maka sistem itu sekaligus menanam pada anak-didik suatu kesadaran yang bernilai pendidikan yang tinggi. Maka harus diusahakan, supaya inisiatif dan usaha untuk mencapai mutu tanda kecakapan itu datang dari anak-didik sendiri. Tetapi Pembina Pramuka harus menganjurkan dan memberi dorongan, agar anak- didiknya bergerak mengambil inisiatif dan berusaha. Satyaku ku Darmakan 185 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
7. Di dalam Gerakan Pramuka ada 2 golongan tanda kecakapan, yaitu tanda kecakapan umum dan tanda kecakapan khusus. 1. Syarat tanda kecakapan umum (S.K.U.) meliputi berbagai bidang dan semua Pramuka pada waktunya harus mencapainya. S.K.U. dirumuskan sedemikian rupa, sehingga dapat diharapkan, bahwa dengan ikhtiar, ketekunan dan kesungguhan tiap Pramuka mampu mencapainya. 2. Berbeda dengan S.K.U. maka satu tanda kecakapan khusus (T.K.K.) meliputi hanya satu bidang, dan dimaksudkan supaya kepada para Pramuka disajikan banyak macam T.K.K. sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, serta sesuai dengan kemungkinan setempat. 8. Bermacam-macam T.K.K. itu diadakan sesuai dengan keadaankepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesiapada umumnya dan pada khususnya, supaya dapat disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan daerah setempat. 2.Maksud dan Tujuan a.Maksud dari petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk memberikan pedoman kepada Kwartir dan satuan Pramuka dalam menggunakan metoda pendidikan kepramukaan, khususnya Sistem Tanda Kecakapan dengan sebaik-baiknya. 2. Tujuannya adalah untuk mengatur dan memperlancar segala usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka, seperti tercantum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab II pasal 4. 3.Ruang Lingkup Petunjuk penyelenggaraan ini meliputi segala hal ikhwal yang berhubungan dengan kecakapan khusus, yaitu : a. Pengertian, tujuan dan sasaran T.K.K. b. Macam, bidang, tingkat dan bentuk/warna T.K.K. c. Syarat-syarat kecakapan khusus, serta hak dan kewajiban. d Pemakaian T.K.K. dan tempatnya. Satyaku ku Darmakan 186 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
e. Penguji dan cara menguji, serta bahan dan sarana ujian. f. Penutup. 4. Dasar Petunjuk penyelenggaraan ini disusun berdasarkan : a. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab III pasal 9; b. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab V pasal 39; c. Keputusan Musyawarah Permusyawaratan tahun 1970 di Pandaan. 3. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Paramuka tahun 1974 di Menado, Sulawesi Utara. BAB II PENGERTIAN, TUJUAN DAN SASARAN 5.Pengertian T.K.K. a. Kecakapan khusus adalah kecakapan, kepandaian, ketangkasan, keterampilan dan kemampuan, sikap dan usaha dalam bidang tertentu yang dimiliki seorang pramuka sebagai hasil pendidikan dan latihan serta pengujiannya. b. Tanda Kecakapan Khusus disingkkat T.K.K. adalah suatu tanda yang menunjukkan kecakapan, kepandaian, ketangkasasn, keterampilan,kemampuan sikap dan usaha seorang Pramuka di bidang tertentu, sesuai dengan uusia dan kemampuan jasmani dan rokhaninya. c. Penggunaan T.K.K. merupakan sallah satu cara pelaksanaan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab III, Pasal 9, Ayat 3, dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Bab V, Pasal 39. 6. Pengertian S.K.K. a. Syarat Kecakapan Khusus, disingkat S.K.K., adalah semua syarat yang harus dipenuhi seorang Pramuka untuk memperoleh T.K.K. tertentu sesuai dengan usia dan kemampuannya. b S.K.K. tersebut disusun dengan harapan dapat dicapai oleh semua anggota Gerakan Pramuka. 7. Tujuan Sistem T.K.K. a. Tujuan sistem T.K.K. adalah untuk mendorong dan merangsang para Pramuka supaya berusaha memperoleh Satyaku ku Darmakan 187 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
sejumlah kecakapan sehingga diharapkan dapat mengatasi kesulitan dan mampu untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat. Sistem tanda kecakapan, termasuk T.K.K. ini dimaksudkan sebagai salah satu usaha untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka, seperti yang tercanntum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Bab II, Pasal 4. 1. Sasaran Sistem T.K.K. Sasaran sistem T.K.K. adalah agar setiap Pramuka yang bersangkutan mempunyai pengetahuan, kecakapan, kemampuan dan sikap tertentu, sehingga dapat menimbulkan rasa bangga memiliki tanda kecakapan yang dimaksud. BAB III MACAM, BIDANG TINGKAT DAN BENTUK/WARNA 9. Macam Dan Bidang a. Macam T.K.K. tidak dibatasi jumlahnya, mengingat keadaan, kemampuan dan keperluan masyarakat setempat serta keadaan, kemampuan, keperluan, sifat minat, dan bakat anak didik. b. Macam dan Tanda Kecakapan Khusus digolongkan dalam 5 (lima) bidang yaitu :1) bidang agama, mental, moral, spirituil, pembentukan pribadi dan watak, 2) bidang patriotisme dan seni budaya, 3) bidang keterampilan dan tehnik pembangunan, 4) bidang ketangkasan dan kesehatan, 5) bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong, Ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan hidup c. Penggolongan T.K.K. menurut bidangnya, penentuan bentuk, gambar dan warna T.K.K. ditetapkan dengan surat keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 10. Tingkat T.K.K T.K.K. dibagi atas beberapa tingkatan sebagai berikut: a. T.K.K. untuk Pramuka Siaga diadakan dalam satu tingkat saja, karena hanya dipergunakan sebagai perangsang dan menarik perhatian atau minat anak untuk berusaha mempelajari kecakapan tertentu. Satyaku ku Darmakan 188 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
PUISI KETEGARAN PRAMUKA (the work of. Slamet Saputra ) Di balik mata yang sendu terdapat semangat yang menggebu Kau begitu tegar dengan keadaan Hujan turun yang bernada sumbang Semilir angin yang merubah suasana Panas yang menyerang dengan garang Dingin yang menyentuh tubuh Terlalui dengan ketegaran jiwamu Tersambut dengan kekuatan ragamu Disini….. Diantara jatuhnya ranting-ranting cemara Diantara rimbunnya pohon belantara Sekelompok jiwa yang bertujuan sama Menguji mentalnya tuk menghadapi hari esok Kelak….. Tertoreh suatu memory demi memory Yang dimana dan sampai kapanpun takkan pernah hilang dari ingatan Karna….. Ini terjadi begitu indah Walau hanya berteduh dan berlindung dengan tenda Namun….. Suatu keceriaan terpancar pada wajah-wajah damai Pada wajah-wajah generasi muda atas nama Pramuka Hidup Pramuka….. Semoga jiwa Pramuka Takkan tergoyahkan oleh apapun yang mendera MET PAGI DUNIA (the work of. Slamet Saputra ) Hidup bukan dIA engan masa lalu Tapi dengan masa depan Jalani hidup dengan suatu kepastian Sambut hari dengan wajah ceria Genggam asa yang telah tercipta Padukan cita, citra, dan cinta dalam jiwa Pastikan diri tuk menggapainya Satyaku ku Darmakan 189 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Karna kita adalah anggota Pramuka Yakinkan hati….. Bahwa esok pasti kan tetap terjelang Dengan mentari yang membawa kedamaian Hiasi dunia dengan warna yang indah Jangan jadi pemimpi yang hidup dalam dunia maya Kau berhak melihat kenyataan Sebab kau punya mata dan perasaan Enyahkan kebimbangan yang membelenggu diri Sadarkan nurani tuk selalu terjaga Langkahkan kaki tuk selalu berjalan seiring dengan waktu Karna waktu tak pernah menunggu siapapun Kau harus menantang jalan panjang di depanmu Walau dengan atau tanpa kawan yang menyertaimu JIWA PRAMUKA Setelah diri penuh dengan tugas yang harus diemban Jadilah diri ksatria yang bertanggung jawab Malam kian larut dan hari kian jauh Sudahkah diri menepati moral seorang Pramuka….. Disanalah kita berdiri menatap masa depan yang kemilauan Pancaran kasih Pancaran kejujuran Pancaran kesabaran Dimana ada keragu-raguan Kitalah pembawa keyakinan Dimana ada kegelapan Kitalah pembawa pelita Dimana ada kesusahan dan duka cita Kita datang membawa khabar kebahagiaan Senyum di bibir, tegas terukir Wajah berseri, cermin hati suci Tetapi….. Sudahkah janji kita di tepati….. Sudahkah kita berjalan dibatas cita-cita….. Sudahkah rokhani tetap suci….. Semoga Allah senantiasa mengaruniahi dan memenuhi keyakinan Bahwa menolong adalah lebih baik dan lebih utama Satyaku ku Darmakan 190 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
PESAN KAKAK (the work of. Slamet Saputra ) Tuhan Allah adalah Maha Kuasa Dialah yang menentukan kehidupan makhluk alam semesta ini Termasuk kita umat manusia Makin bertambah usia kita Terasa makin cepat jalannya waktu Umur yang tersedia bagi kita Setiap hari makin berkurang Yang berarti masa hidup kita tiada lama lagi Barangkali nanti malam atau….. Besok maut akan merenggut kita Sudahkah kita menggunakan waktu serta sebaik-baiknya…. Ataukah….. Telah kita sia-siakan belaka Bagi masyarakat sekeliling kita Bagi bangsa dan negara kita Bagi umat manusia dan….. Bagi agama kita Tuhan telah memberi petunjuk bagi kita Dengan perintah-perintah dan larangan-larangannya Yang wajib kita ikuti sebaik-baiknya Sudahkah kita berusaha….. Agar jasmani kita selalu dalam keadaan sehat, kuat dan suci….. Jasmani dan rohani adalah milikyang harus kita jaga sendiri Jiwa raga adalah karunia Tuhan Yang harus kita kembalikan keharibaannya secara suci Dan….. Dalam keadaan suci Benarkah kita seorang yang jujur….. Dapat di percaya dan setia….. Apakah kita cukup sopan, periang, dan ramah terhadap siapapun….. Perwirakah tindakan kita….. Sudahkah kita bertindak cepat kaki ringan tangan….. Sudahkah kita hidup sederhana….. Baik perkataan, pikiran, dan perbuatan Dan sucikah….. Satyaku ku Darmakan 191 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Apakah kita terlalu mencari kesenangan sendiri Semata-mata mencari keuntungan sendiri Pangkat dan kedudukan….. Tanpa kita berusaha memberikan pertolongan kepada orang lain Sebenarnya kita telah mampu menolong orang lain Dengan pikiran, tenaga, harta, dan pengalaman kita Betulkah kita selalu benar dan baik Sehingga orang lain kita paksakan menerima pendapat kita Ataukah kita hanya selalu ikut pendapat orang kebanyakan Tanpa kita ketahui kebenarannya Dengan disiplin dan iman yang teguh Kita harus berdiri dengan tenang di tengah-tengah kegaduhan masyarakat Dan kita dapat memberi pengaruh yang baik pada sekeliling kita Pancasila adalah falsafah hidup bangsa kita Pahamkah kita akan arti dan maksud yang terkandung didalamnya Bagaimana pelaksanaannya dalam kehidupan kita Salam Pramuka Wahai generasi bangsa Bangkitlkan semangat patriotismemu Berpartisipasi untuk negaramu Agar lebih maju Praja Muda Karana Dengan sumpah Trisatya Dasa Darma itu janjinya Tlah menggembleng para muda Tuk menjadi ksatria , pembela nusa bangsa Cinta tanah air ,rela berkorban tuk sesama Ayo bangkitlah anak bangsa Membangun negara Demi negri kita tercinta Jayalah Pramuka Jayalah Indonesia Satyaku ku Darmakan 192 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
JAM • Jam adalah sebuah unit waktu. Lama sebuah jam adalah 1/24 (satu perduapuluh empat) hari. Satu jam bisa dibagi menjadi unit waktu yang lebih kecil lagi. • Satu jam terdiri dari: – 60 menit – 3600 detik • Pukul juga menunjukkan satuan waktu. Jam bermakna \"masa atau jangka waktu\", sedangkan pukul bermakna \"saat atau waktu\". Dalam bahasa Indonesia, jika ingin mengungkapkan \"saat atau waktu\", digunakan kata 'pukul' (contoh: Berangkat ke sekolah pukul 6.00). Jika ingin mengungkapkan \"masa atau jangka waktu\", digunakan kata 'jam' (contoh: Di sekolah selama delapan jam). Jam juga dapat berarti \"benda penunjuk waktu”. • Jam adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan waktu. Jam adalah salah satu penemuan paling tua. Jenis jam pada masa lalu 1. Jam Matahari 2. Jam Air 3. Jam Pasir Satyaku ku Darmakan 193 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
KOMPAS Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain : 1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam. 2. Visir, yaitu pembidik sasaran 3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka 4. Jarum penunjuk 5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45 6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik. Macam dan jenis kompas - Kompas terdiri dari 3 jenis, yaitu kompas bidik (kompas prisma), kompas orientering (kompas silva), dan kompas biasa. Kompas bidik atau prisma fungsi utamanya untuk mempermudah menghitung sudut sasaran bidik (tempat atau benda) secara langsung. Cara pemakaiannya dengan membidikkan kompas ke sasaran secara langsung sekaligus membaca sudut sasaran pada skala kompas. Besar sudut yang dibuat oleh arah bidikan dan arah jarum (utara) itulah sudut sasarannya (bearing). Kompas silva atau orienteering fungsi utamanya untuk mempermudah perhitungan dan pembacaan pada peta secara Satyaku ku Darmakan 194 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
langsung. Badan atau pembungkus kompas silva selalu dibuat transparan untuk mempermudah pembacaan peta yang diletakkan di bawahnya. Cara Menggunakan Kompas 1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet. 2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial. 3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar Satyaku ku Darmakan 195 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Cara menggunakan Kompas Cara mengetahui arah tanpa kompas: 1. Jarum/Silet di permukaan air Ada cara yang paling umum digunakan seseorang untuk menentukan arah, yaitu membuat kompas sederhana. Caranya mudah, hanya bermodalkan jarum atau silet yang digosok ke permukaan kering, dan ditusukkan ke gabus. Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas permukaan air, sehingga terlihat mengapung. Ujung silet atau jarum pada kompas sederhana ini selalu menunjuk ke arah utara atau selatan. Satyaku ku Darmakan 196 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Cara mengetahui arah tanpa kompas: 2. Melihat kuburan Islam dan Kristen Jika berada di suatu pedesaan yang asing dan tersesat di sana. Anda bisa menentukan arah dengan melihat kuburan. Kuburan Islam dan Kristen selalu menunjukkan arah utara-selatan. Bagian nisan atau kepala yang selalu menghadap ke barat. Jadikanlah ini sebagai patokan dasar. Eits, tapi ingat, ini hanya berlaku di wilayah Indonesia saja. 3. Cara mengetahui arah tanpa kompas: Masjid/Musholla Jika tidak menemukan kuburan, Anda bisa mencari tempat ibadah, seperti masjid. Anda bisa memanfaatkan arah kiblat atau arah sholat umat muslim. Di Indonesia, masjid selalu menghadap ke arah barat, karena ka'bah yang dijadikan kiblat umat muslim berada di barat Indonesia. Manfaatkan ini sebagai patokan dasar menentukan arah selanjutnya Cara mengetahui arah tanpa kompas: 4. Melihat jam dan posisi matahari Saat tersesat di suatu tempat tertutup seperti hutan, ada kalanya Anda sulit menentukan arah tanpa adanya kompas. Tapi jangan terburu panik, cobalah tenang dan lihat jam saat itu, kemudian lihat ke arah matahari. Penulisan 12 jam yang membulat mengikuti arah pergerakan matahari yang terbit dari timur dan tenggelam di barat. Jadi, setelah melihat jam, segera menghadap ke matahari. Jadikan posisi matahari yang terbit di barat sebagai patokan dasar. Anda pun bisa menentukan arah selanjutnya dengan menggunakan jam tangan.. Satyaku ku Darmakan 197 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Cara mengetahui arah tanpa kompas: 5. Bayangan benda Jika tersesat pada siang hari, lihatlah ke arah bayangan benda. Sama seperti menentukan arah dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan tanah. Pada siang menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke barat. Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang siang, bayangan benda umumnya condong ke arah timur. TANDA JEJAK Tanda jejak dalam kepramukaan acap kali dipergunakan ketika menjelajah dengan jenis yang bermacama-macam, ada dari goresan di atas tanah, menggunakan ranting, rumput, bebatuan, hingga cat. Nah, tapi untuk yang terakhir tadi, yaitu cat, tolong jangan digunakan sebab akan merusak citra indah dari lingkungan jelajah itu sendiri. Tanda jejak sebenarnya bisa bermacam-macam modelnya, namun sebagian telah di bakukan seperti yang ditemukan dalam buku pramuka pada umumnya. Untuk pintar menjadi penemu jejak, maka jejak utama yang harusnya kita kenali adalah jejak kaki atau roda, dimana hal ini biasanya membekas di atas tanah yang dilewati orang lebih awal. Mengenali tanda tanda jejak akan sangat bermanfaat bagi pramuka ketika melakukan aktifitas di hutan. Jika tersesat, kita bisa memahami tanda-tanda yang ada di sekitar. Misalnya ranting di tanah yang telah patah atau jejak kaki menunjukkan bahwa jalan tersebut telah dilewati manusia. Tanda jejak yang umumnya sering digunakan dalam kegiatan kepramukaan adalah sebagai berikut : 1. Tanda jejak diatas tanah. 2. Tanda - tanda dengan rumput 3. Tanda - tanda dengan batu 4. Tanda - tanda dengan ranting 5. Tanda - tanda tempat/medan Satyaku ku Darmakan 198 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Satyaku ku Darmakan 199 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Satyaku ku Darmakan 200 Arranged By_ Slamet saputra Darma ku Ku Baktikan Ringkasan Materi KePramukaan
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202