AGENDA Budaya Keselamatan pasien (No blaming, no shaming, no sharing) Bagaimana Rumah Sakit yang reliabel Konsep Keselamatan Pasien Manajemen Risiko Enam Sasaran Keselamatan Pasien Bagaimana membangun budaya keselamatan pasien Health worker safety (Charter WHO, September 2020) 101
1 BUDAYA KESELAMATAN PASIEN (NO BLAMING, NO SHAMING, NO SHARING)
PENDAHULUAN KESELAMATAN Merupakan prinsip dasar dalam pelayanan PASIEN pasien dan komponen kritis dari manajemen mutu. Sebuah transformasi budaya, dimana budaya yang diharapkan adalah budaya keselamatan, budaya tidak menyalahkan, budaya lapor dan budaya belajar. Merupakan isu global dan komponen penting dari mutu layanan kesehatan, prinsip dasar dari pelayanan pasien dan komponen kritis dari manajemen mutu. 103
Menurut Carthey & Clarke (2010) (buku “Implementing Human Factors in Healthcare ‘how to’ Guide”) , dimensi budaya sebagai berikut: Budaya keterbukaan (open culture) Budaya keadilan (just culture) Budaya pelaporan (reporting culture) Budaya belajar (learning culture) Budaya informasi (informed culture). 104
NO SHARING Tidak berbagi atau sebar laporan IKP TIDAK BERBAGI NO TIDAK SHAMING DIPERMA L UKAN Tidak dipermalukan TIDAK Tidak dipersalahkan jika melaporkan atau DIPERSALAHKA jika melaporkan IKP, terlibat dlm IKP atau jika melakukan N kekeliruan 105
2 106
APAKAHHRO? (High Reliability Organization} • Organisasi dengan keandalan tinggi mampu beroperasi pada kondisi yang menantang namun mengalami masalah yanglebih sedikit perkiraan • Organisasi ini mampu mengembangkan cara untuk mengantisipasi kejadian tak diduga melebih organisasi lain 107
Definisi Suatu organisasi yang memiliki sistem dimana secara konsisten High Reliability melakukan antisipasi terhadap Organization ? kemungkinan potensi kegagalan, kesalahan dan kejadian katastropik yang dapat mengganggu jalannya organisasi dalam mencapai tujuan Konsep HRO biasa dijalankan pada industri high-riskseperti penerbangan, pengelolaan listrik dan nuklir 108
FALSAFAH HRO Pembelajaran Bagaimana Antisipasi dan evaluasi organisasi terhadap secara terus bisa menjadi kejadian yang menerus untuk lebih baik dan mungkin kejadian yang menghindari menimbulkan tidak diharapkan kesalahan kerugian dan tak terduga. 109
H RO Organisasi Para pekerja bekerja berkomitmen secara tim dan Selalu belajar dari terhadap BUDAYA kesalahan dengan KESELAMATAN menerima pelatihan melakukan analisis secara intensif ELEME setiap insiden N Memiliki sistem- KUNCI struktur- prosedur Berfokus pada keselamatan Weick, Karl E.; Kathleen M. Sutcliffe (2001) 110
HIGH RELIABILITY 111 FRAMEWORK © Copyright, The JointCommission
What isHigh Reliability in © Copyright, The JointCommission Health Care? 112 ◤ High reliability describes organizations and industries that maintain high levels of quality and safety over long periods with very few or no adverse or sentinel events, despite the potential for large-scale harm ◤ High reliability in health care has been defined as “maintaining consistently high levels of safety and quality over time and across all health care services and settings” Chassin MR, Loeb JM. High-Reliability Health Care: Getting There from Here. Milb Q 2013;91(3):459-90
Three imperatives to becoming ahigh reliability organization High Reliability Leadership Safety Robust Commitment Culture Process Improvement (RPI)* *RPI is a way to improve business, operational, financial and clinical performance by focusing on specific processes of production. RPI incorporates Lean Six Sigma and formal change management methods. Source: Chassin and Loeb 2013 113
Rumah sakit sebagai industri high-risk: 114 Lingkungan yang kompleks Kerjasama tim Peran yang jelas Jaringan komunikasi yang kompleks Standar akuntabilitas yang tinggi Feedback yang cepat dan kontinu Waktu yang terbatas Rumah sakit merupakan industri yang high risk namun apakah mampu menerapkan konsep HROsecara utuh? Hines, et al.2008
5 Prinsip HRO Weick andSutcliffe,2008 115
Fokus pada Kegagalan (Preoccupation of Failure) DONT: Kecenderungan berpikir bahwa tidak akan gagal dan terlalu Fokus HRO: Memberikan berfokus bahwa akan perhatian yang kontinu sukses dengan rencana pada anomali yang dapat antisipasi tersebut menjadi tanda bagi masalah yang lebih besar. DO: Melihat lebih dalam 1 Tidak adanya Error terhadap insiden untuk maupun kecelakaan tidak menemukan underlying causes. mengarah pada rasapuas diri tetapi pada rasa kewaspadaan yang meningkat untuk kemungkinan kegagalan berikutnya. 116
Pemikiran yang TIDAK Simple (Reluctant to simplify) Simple Thinking: “Alarm mati, jadi kita harus ganti dengan yang baru” 2 HRO Thinking: “Bagaimana jika alarm yang mati disebabkan oleh hal lain?” 117
Sensitivitas Operasional (Sensitivity to operations) Perhatikan operasional dan pemeliharaan apa yang bekerja dan apa yang tidak HRO tidak Jangan membuat asumsi 3 mengasumsikan bahwa continuous outcome Bertanya akan sama dengan yang direncanakan Menggunakan data 118 untuk pengambilan keputusan dan mengukur outcome
Komitmen terhadap Ketahanan (Resilience) 4 HRO mudah Jangan biarkan beradaptasi terhadap kegagalan keadaan dan terus mempelajari hal baru menghentikan operasional Mengenali anomali dengan pikiran terbuka Memberi respon tepat bahkan terhadap kondisi yang tidak diantisipasi 119
Menghormati Keahlian (Deference to Experts) Expert adalah orang Berikan expert akses dalam 5 yang ahli dalam melakukan keilmuannya dan pelaporan dalam kaitannya Pimpinan harus mendengar expert dengan kegagalan: 120
• Industri Pesawat Terbang Kecelakaan 1: 121 3.000.000 penerbangan • KTDdi Rumah Sakit 1 : 300 risiko nisdien di RumahSakit 10.000 kali lebih tinggi dibanding pesawat terbang • Di Amerika, KTDmembunuh 10.000 orang setiap tahun 4 kali lebih besar dibanding kecelakaan allulintas
HRO di RUMAH SAKIT 122 Adanya limitation on maximum performance, yaitu keterbatasan dalam melakukan sesuatu yang maksimal kepada pasien karena risiko menjadi semakin tinggi. Contoh: seorang dokter bedah melakukan operasi tertentu yang belum tentu dapat menyelamatkan atau bahkan dapat menghilangkan nyawa pasiennya Masih adanya ketakutan untuk melapor apabila terjadi kejadian tidak diharapkan HRObenar-benar mementingkan untuk menghindari kegagalan sedangkan rumah sakit menerima kegagalan sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari. Contoh: insiden phlebitis pada pemasangan infus Mobilitas pekerjaan dan turnover pegawai yang tinggi terjadi di rumah sakit daripada industri lain Rumah sakit mementingkan pasien daripada HROyang mendahulukan proses dan mesin agar tidak terjadi kesalahan Bagnara, et al.2010 Hines, et al.2008
TANTANGAN Terdapat Gap antara teori, konsep dan pelaksanaan HRO di rumah sakit HRO dapat meningkatkan mutu dan keselamatan pasien jika diimplementasikan secara matang di RS, namun belum sepenuhnya diterapkan di Rumah Sakit 123
3 124
1. KONSEPKESELAMATAN PASIEN “Bukan suatu pilihan tetapi merupakan hak pasien yang mempercayakan masalah kesehatan pada sistem pelayanan kesehatan kita” SirLiam Donaldson, Chair,WHOWorld Alliance for patient Safety, Forward Programme, 2006 - 2007 125
Dasar Hukum UU No 8 Tahun1999 TentangPerlindungan Konsumen UU No 29 Tahun2004 TentangPraktik Kedokteran UU No 36 Tahun2009 Tentang Kesehatan UU No 44 Tahun2009 Tentang RS Kepmenkes No 1333/ Menkes / SK/ XII Tahun1999 TentangStandar Pelayanan Rumah Sakit Kepmenkes No 129 Tahun2008 TentangStandar Pelayanan Minimal Permenkes No 11 Tahun2017 TentangKeselamatanPasienRumahSakit Panduan Nasional Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Tahun 2008 Pedoman Nasional Keselamatan Pasien RS Tahun 2015 126
127
APAITU KESELAMATANPASIEN?? 128
TUJUANKESELAMATANPASIEN 1.Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS 2.Meningkatnya akutanbilitas RS terhadap pasien dan masyarakat 3. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di RS 4.Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD. 129
Manfaat Penerapan Sistem Keselamatan Pasien 1. Budaya Safety meningkat dan berkembang. (Blame-Free culture, Reporting culture, Learning culture >>) 2. Komunikasi dengan pasien berkembang. 3. KTD menurun 4. Risiko Klinis menurun. 5. Keluhan dan Litigasi berkurang. 6. Mutu Pelayanan meningkat. 7. Citra RS dan Kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti Kepercayaan Diri yang meningkat. 130
1 INSTITUTEOFMEDICINEMENERBITKAN (2000) TOERRIS HUMAN, BUILDING ASAFERHEALTHSYSTEM NO NEGARA JUML.ORG JUML. ADVERSE % DIRAWAT EVENT AE 1 USA 1984 30.195 3,8 2 USA 1992 14.565 1.133 3,2 3 AUSTRALIA 1992 14.176 475 16,6 4 INGGRIS ’99 – ‘00 1.014 11,7 5 DENMARK 1998 1.097 2.353 9 6 NEW ZEALAND ‘98 6.579 119 12,9 7 CANADA 2001 3.720 176 7,5 849 279 131
OPERASISALAHKAKI KARS 132
DATAINSIDEN KESELAMATANPASIEN DI INDONESIA Arjaty Daud, SP2KPN,2020 133
2 LAPORANIOM MENYIMPULKAN 4 HAL a. MASALAHACCIDENTALINJURYADALAH SERIUS b. PENYEBABNYABUKANKECEROBOHAN INDIVIDU TETAPIKESALAHANSISTEM c. PERLUREDESIGNSISTEMPELAYANAN d. PATIENTSAFETYHARUSMENJADI PRIORITAS 3 IOM MENGAJAKSEMUAPIHAKMELIBAT- KAN DIRI 134
Pencanangan Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Oleh Menteri Kesehatan Seminar Nasional PERSI 21 Agustus 2005, JCC 135
KENAPARUMAH SAKIT …banyaknya jenis obat,jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan. 136
JENIS INSIDEN DEFINISI INSIDEN KESELAMATAN PASIEN : adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yg mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien (PERMENKES NO.11 THN 2017, pasal 1 ayat 2) 1.KEJADIAN SENTINEL Suatu Kejadian tidak diinginkan yang menyebabkan kematian atau cedera serius 2.KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD) Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien 3.KEJADIAN TIDAK CEDERA (KTC) Insiden yang sudah terpapar kepada pasien tapi tidak menimbulkan cedera 4.KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC) Insiden yang belum terpapar kepada pasien KONDISI POTENSIAL CEDERA (KPC) Kondisi yang berpotensial menimbulkan cedera tapi belum terjadi insiden 137
PENYEBABKESALAHANMEDIS 1. MASALAH KOMUNIKASI 2. ARUSINFORMASIYANGTIDAKADEKUAT 3. MASALAH SDM 4. HALYGBERHUBUNGANDGN PASIEN 5. POLA/ALURKERJASDM 6. KEGAGALAN TEHNIS 7. KEBIJAKAN& PROSEDURYANGTIDAK ADEKUAT 138
10 FAKTA KESELAMATAN PASIEN (WHO) Pasien cedera merupakan Penggunaan obat yang tidak Investasi dalam upaya menurunkan penyebab ke 14 beban aman membahayakan jutaan insiden keselamatan pasien penyakit global dan biaya miliaran dolar mengakibatkan penghematan (TBC & malaria) setiap tahun. keuangan yang signifikan 1 dari 10 pasien yang dirawat di RS, 15% biaya kesehatan cedera akibat insiden keselamatan, terpakai untuk mengatasi 50% dapat di cegah kejadian yang tidak Penggunaan obat yang tidak diharapkan Kesalahan administrative aman membahayakan jutaan merupakan penyebab separuh kesalahan di pelayanan primer dan biaya miliaran dolar setiap tahun. Lebih dari 1 juta pasien HAI’s : 14 dari 100 Ketidak akuratan dan paska operasi meninggal pasien yang dirawat keterlambatan diagnosis, membahayakan pasien akibat di rumah sakit. komplikasi operasi 139 Farichah Hanum, September 2020
7 LANGKAH 6 GOALS 7 STANDAR MENILAI PENERAPAN PATIENT PATIENTSAFETY PATIENT SAFETY SAFETY 1. Identifikasi Pasien 1. Hak pasien 1. Bangun kesadaran akan Dengan Benar 2. Mendidik pasien dan nilai Keselamatan Pasien 2. Komunikasi Yang keluarga Efektif 2. Pimpin dan dukung staf 3. Keselamatan pasien dan anda 3. Pemberian Obat asuhan berkesinambungan yang Aman 3. Integrasikan aktivitas 4. Penggunaan metoda- pengelolaan risiko 4. Cegah Salah metoda peningkatan Pasien,Salah Posisi kinerja, untuk melakukan 4. Kembangkan sistem & Salah evaluasi dan meningkatkan pelaporan Tindakan/Prosedur keselamatan pasien 5. Libatkan dan 5. Cegah Pasien 5. Peran kepemimpinan berkomunikasi dengan Infeksi dalam meningkatkan pasien keselamatan pasien 6. Cegah Pasien Jatuh 6. Belajar & berbagi 6. Mendidik staf tentang pengalaman tentang keselamatan pasien Keselamatan Pasien 7. Komunikasi merupakan 7. Cegah cedera melalui kunci bagi staf untuk implementasi sistem mencapai keselamatan keselamatan pasien pasien 140
4 141
Definisi Risiko Risiko adalah : • Potensi terjadinya kerugian • Dapat timbul dari proses / kegiatan saat Sekarang atau Kejadian pada Masa yang akan datang Roberta Caroll, editor : Risk Management Handbook for Health Care Organizations, 4th edition, JosseyBass,2004 142
Risiko di Rumah Sakit Risiko Klinis: Semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian pelayanan pasien yang bermutu, aman dan efektif. Risiko Nonklinis / Corporate Risk: Semua isu yang dapat dapat berdampak terhadap tercapainya tugas pokok dan kewajiban hukum dari RS sebagai korporasi 143
Manajemen Risiko • Adalah Pendekatan Proaktif • Untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun Prioritas Risiko, • Dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan Dampaknya Manajemen Risiko RS: Kegiatan klinis dan non klinis (administrasi) yang dilakukan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengurangi risiko cedera pada pasien, staf dan pengunjung, serta risiko kerugian kepada rumah sakit. 144
Manajemen Risiko RS- Kategori Risiko 1. Risiko yang berhubungan dengan perawatan Pasien (Patient Care Related Risks) 2. Risiko yang berhubungan dengan Tenaga Medis (Medical Staff Related Risks) 3. Risiko yang berhubungan dengan Karyawan (Employee Related Risks) 4. Risiko yang berhubungan dengan Property (Property Related Risks) 5. Risiko Keuangan (Financal Risks) 6. Risiko Lain (Other Risks) 145
146
PROSES MANAJEMEN RISIKO Menegakkan • Tetapkan kegiatan konteks • Tujuan dan sasaran Identifikasi risiko • Apa yang dapat terjadi • Bagaimana hal itu terjadi Analisa risiko • Seberapa sering risiko bisa terjadi • Apa dampaknya bila sudah terjadi • Tingkat risiko Evaluasi dan • Evaluasi pilihan untuk mengurangi peringkat risiko (Prioritas) • Hitung biaya untuk mengurangi risiko • Identifikasi kegiatan yang dapat mengurangi biaya risiko • Bandingkan biaya dengan benefit 48 147
Risiko ada di mana-mana di sekitar kita… Kelola Risiko
PROSES MANAJEMEN RISIKO … … … … . • PENGELOLAAN RISIKO : o DIHINDARI(Avoid Risk ): TIDAKMELAKSANAKANKEGIATANYANG MENIMBULKAN RISIKO o DIKURANGI(Mitigate Risk ): MENGURANGIATAUMENGANDALIKAN DAMPAK YANG MUNGKIN TERJADI o DIPINDAHKAN (Transfer Risk ) : MENGATURAGAR PIHAKLAIN IKUTLAIN MENANGGUNGATAUBERBAGISEBAGIANRISIKO,MELALUIKONTRAK KERJASAMA,JOINT VENTURE o DITERIMA(Accept Risk ) : BEBERAPARISIKOSANGATRINGAN SEHINGGA DAPATDITERIMA/ DIKELOLASENDIRI • MONITOR DAN REVIEW : o MONITOR DAMPAKRISIKO o DIKAJIKEMBALI/REVIEWEFEKTIFITASKEGIATAN o PERUBAHANPRIORITAS RISIKO • DIKOMUNIKASIKAN DAN DIKONSULTASIKAN : 50 149 o SIAPASAJAYANG PERLUTAHU (INTERNAL/EKSTERNAL) o SIAPASAJAYANGTERLIBAT
Risk Register • RiskRegister / Daftar risikoadalah bagian dari proses pencatatan bagaimana RS akan mengelola risiko di area kerja. • Setiap risiko yang diidentifikasi harus dicatat dalam daftar . • RSharus punya Standar yang berisi Program Risk Assessment tahunan Risk Register 150
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195