Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Published by ngasni saja, 2023-04-14 01:50:34

Description: Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Search

Read the Text Version

Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Pengarah Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Anindito Aditomo S.Psi., M.Phil., Ph.D. Penanggung Jawab Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Drs. Zulfikri, M.Ed. Penyusun Windy Hastasasi (Sekolah Cikal, Jakarta) Tracey Yani Harjatanaya (Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan) Ari Dwi Kristiani (Sekolah Dian Harapan, Cikarang) Indriyati Herutami (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan) Ardanti Andiarti (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan) Kontributor Maria Melita Rahardjo (UKSW Salatiga) Dyah M. Sulistyati (KB Little Star Kids Activity Center, Salatiga) I Wayan Wijania (TK Sai Prema Kumara, Denpasar) Samiran (SMK Negeri 7 Semarang) Ine Rahayu (SLBN Cicendo, Bandung) Unaya Karmilah (SLB Wartawan Bandung) Astatik (PKBM Bestari, Jombang Jatim) Edy Kuntjoro (SMA Al Hikmah Boarding School Batu) Anita Purnomosari (SD-SMP-SMA IPH School, Surabaya) Budiyanti Hardanie (Sekolah Mutiara Bunda) Chusnul Chotimah (Southbridge International School, Cambodia) Djuharis Rasul (Konsultan SMK) Hasto Pidekso (SMA Cikal Surabaya) Itje Chodidjah (Pusat Studi Penelitian Kebijakan) Meira Sartika (SDI Nurul Hasanah) Ratih Saraswati (Sekolah Cikal) Sri Kurnianingsih (Himpaudi Jateng) Stien Matakupan (Pusat Studi Penelitian Kebijakan) Tatang Suratna (UPI Serang) Penelaah Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Yusri Saad (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Anggraeni (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Moh. Irfan (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Rizki Maisura (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Maria Liestiyanti (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Ilustrator Saad Ibrahim Layout Muhammad Ridha Ridwan Penerbit Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Edisi Revisi Ke-1, April 2022

Kata Pengantar Puji syukur ke hadirat Allah swt. atas ridha dan rahmat-Nya Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan dapat terselesaikan. Pengembangan kurikulum operasional memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan. Dalam penyusunannya, satuan pendidikan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional. Prinsip pengembangan ini bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan dan menjadi dasar merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum. Satuan pendidikan diberikan kebebasan dalam pengembangan dengan menyesuaikan tujuan utama dari kurikulum operasional satuan pendidikan, sejauh komponen dasarnya tercakup di dalamnya. Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), kurikulum operasional adalah kurikulum implementatif yang menjabarkan kurikulum inti bidang dan program kompetensi ke dalam bentuk konsentrasi serta potensi internal sekolah dan dunia kerja. Harapannya, panduan ini dapat dijadikan acuan satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulumnya dengan menyesuaikan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan. Selamat dan terima kasih kepada seluruh tim penyusun, kontributor, dan penelaah, beserta plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, yang telah bekerja dengan sepenuh hati untuk menyelesaikan panduan ini. Jakarta, April 2022 Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo, Ph.D. vv

PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA Langkah 02 04 Memahami Pembelajaran dan Asesmen Langkah 04 Memahami pengembangan 02 projek penguatan pro l pelajar Pancasila Langkah 01 03 Memahami garis besar Kurikulum Merdeka 01 Langkah 03 Memahami pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan dalam Kurikulum Merdeka Langkah 1 Langkah 2 Memahami garis besar Kurikulum Merdeka Memahami Pembelajaran dan Asesmen • Kepmen 056/M/2022 Panduan Pembelajaran dan Asesmen • Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan • Prinsip Pembelajaran dan Asesmen • Pembelajaran sesuai dengan tahapan peserta didik Pembelajaran • Perencanaan pembelajaran dan asesmen (termasuk Langkah 3 alur tujuan pembelajaran) Memahami pengembangan kurikulum • Merencanakan pembelajaran operasional satuan pendidikan dalam • Pengolahan dan pelaporan hasil asesmen Kurikulum Merdeka Langkah 4 Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Memahami pengembangan projek Satuan Pendidikan penguatan profil pelajar Pancasila • Analisis karakteristik satuan pendidikan • Penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pendidikan • Menyiapkan Ekosistem Sekolah • Pengorganisasian dan Perencanaan Pembelajaran • Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar • Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan Pancasila profesional • Mengelola Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila • Mengolah Asesmen dan Melaporkan Hasil Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila • Evaluasi dan Tindak Lanjut Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila vivi

Daftar Isi v Kata Pengantar vi Peta Konten dalam Memahami Pengimplementasian Kurikulum Merdeka vii Daftar Isi 1 Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 1 Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 2 Cara Menggunakan Panduan 2 Sasaran Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 3 Acuan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 4 Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 4 Prinsip Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 5 Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 7 Proses Peninjauan dan Revisi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 9 Komponen Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 11 Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan 12 Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan 13 Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, Tujuan 14 Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik dan Merumuskan Visi, Misi, Tujuan (untuk SMK) 16 Pilihan Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan 24 Komponen 2: Visi, Misi, dan Tujuan 25 Visi, Misi, dan Tujuan 27 Merumuskan Tujuan Satuan Pendidikan 28 Menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan 29 Pilihan Visi-Misi-Tujuan Satuan Pendidikan vivi ii

39 Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran 40 Pengorganisasian Pembelajaran di Satuan Pendidikan 41 Menganalisis Kebutuhan untuk Mengorganisasi Pembelajaran 45 Pendekatan Pembelajaran: Mata Pelajaran, Tematik, Integrasi, Blok 59 Pilihan dalam Mengorganisasi Pembelajaran 60 Pilihan Pembelajaran Satuan Pendidikan dalam Mengorganisasi Pembelajaran 68 Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran 69 Perencanaan Pembelajaran 71 Perencanaan Pembelajaran di Satuan Pendidikan 72 Proses Berpikir Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran 73 Pengalaman Belajar yang Bermakna 74 Pilihan dalam Merancang Pembelajaran 82 Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional 83 Hubungan Evaluasi, Pendampingan, dan Pengembangan Profesional Pendidik dalam Pembelajaran 84 Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan 85 Evaluasi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 87 Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 89 Pilihan Satuan Pendidikan dalam Melakukan Evaluasi 96 Pendampingan dan Pengembangan Profesional di Satuan Pendidikan 97 Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional untuk SMK 98 Glosarium 99 Lampiran 114 Daftar Pustaka viviiiii

1 Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Ringkasan Bab Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Cara Menggunakan Panduan Sasaran Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Panduan pengembangan kurikulum operasional Riset, dan Teknologi Republik Indonesia di satuan pendidikan merupakan dokumen nomor 56/M/2022 dan satu komponen yang berisi prinsip dan contoh strategi untuk tambahan, yaitu pendampingan, evaluasi, memandu satuan pendidikan mengembangkan dan pengembangan profesional yang dapat kurikulum operasionalnya. Kurikulum dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang siap operasional dikembangkan dan dikelola dengan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mengacu kepada struktur kurikulum dan yang berkelanjutan. standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan menyelaraskannya dengan karakteristik dan Panduan ini digunakan bersama dengan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dokumen-dokumen terkait, di antaranya: dan daerah. Panduan Asesmen dan Pembelajaran dan Panduan Pengembangan Projek Penguatan Dalam menyusun kurikulum operasional, Profil Pancasila. Dokumen-dokumen tersebut satuan pendidikan diberikan wewenang diharapkan dapat dibaca dan dipelajari dengan untuk menentukan format dan sistematika seksama sebagai penunjang pengembangan penyusunannya. kurikulum operasional di satuan pendidikan. Panduan meliputi komponen minimal yang ditetapkan oleh Kementerian dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, 11

Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Cara Menggunakan Panduan Panduan pengembangan ini dibuat untuk tujuan untuk memberikan gambaran bagi membantu satuan pendidikan dalam satuan pendidikan bahwa penyusunan dan mengembangkan kurikulum operasional pelaksanaan kurikulum operasional dapat yang kontekstual dan relevan bagi satuan dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masing- pendidikan, terutama bagi peserta didik masing satuan pendidikan. Panduan ini juga dalam mencapai profil pelajar Pancasila dan berisi contoh-contoh strategi dan alat yang bisa Capaian Pembelajaran yang mengacu pada dijadikan inspirasi pengembangan. Akan tetapi, Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). mengembangkan dengan cara lain selama selaras dengan tujuan utama dari kurikulum Prinsip dokumen ini bertujuan untuk operasional di satuan pendidikan. membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan Panduan ini memberikan gambaran mengenai prinsip-prinsip dalam merencanakan, (SMK), kurikulum operasional adalah kurikulum melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum operasional, serta tahapan pembelajaran. implementatif disusun berdasarkan potensi Tahapan pembelajaran dibuat dengan sekolah, potensi daerah, serta penyelarasan dengan mitra dunia kerja. Sasaran Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Kepala satuan pendidikan dapat kemajuan pembelajaran (learning progression), menggunakan dokumen ini untuk memimpin dan asesmen yang dapat memberikan umpan dan melibatkan berbagai pemangku balik efektif dan melibatkan peserta didik. kepentingan dalam pengembangan kurikulum operasional yang kontekstual dan memenuhi Dinas Pendidikan dapat menggunakan kebutuhan belajar peserta didik. Sebagai dokumen ini untuk memberi bimbingan pemimpin proses belajar di satuan pendidikan, bagi satuan pendidikan dalam proses kepala satuan pendidikan perlu melakukan pengembangan kurikulum operasional yang refleksi sebagai bagian aktivitas sehari-hari. sesuai dengan kondisi riil satuan pendidikan. Proses refleksi menjadi budaya dan kebiasaan Pengawas atau penilik diharapkan dapat yang dilakukan secara personal dan sebagai mendorong tiap satuan pendidikan di bawah bagian diskusi dengan seluruh anggota satuan binaannya untuk mengembangkan kurikulum pendidikan. operasional secara kreatif dan inovatif yang dijadikan sebagai referensi tiap anggota satuan Pendidik dapat menggunakan dokumen pendidikan dalam perencanaan pembelajaran ini untuk mengembangkan kurikulum yang dan mencerminkan pembelajaran yang dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan mengembangkan kompetensi peserta didik harapan peserta didik yang beragam di dalam dan pencapaian profil pelajar Pancasila. satuan pendidikan. Sebagai fasilitator proses Pengembangan kurikulum operasional tidak belajar peserta didik di kelas, pendidik perlu seharusnya menekankan pada pemenuhan mengembangkan rencana pembelajaran, aturan administrasi yang seragam. 2

2 Acuan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Sekilas penjelasan mengenai dokumen yang menjadi rujukan dalam mengembangkan kurikulum operasional di satuan pendidikan. Kurikulum Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan: a. Kerangka dasar dan struktur yang ditetapkan secara nasional; dan b. Visi, misi, dan karakteristik Satuan Pendidikan Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan yang menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. Standar kompetensi lulusan b. Standar isi c. Standar proses; dan d. Standar penilaian pendidikan Struktur Kurikulum Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum menuju tercapainya profil pelajar Pancasila dapat ditambahkan dengan kekhasan satuan pendidikan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Struktur kurikulum ini berisi kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Khusus SMK ditambah dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) serta pengembangan karakter dan budaya kerja sebagai wadah untuk penguatan profil pelajar Pancasila. Khusus SLB ditambah dengan Keterampilan Pilihan dan Program Kebutuhan Khusus dan magang untuk SMALB. 33

3 Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Ringkasan Bab Prinsip Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Proses Peninjauan dan Revisi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Prinsip Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Prinsip penyusunan 1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi kurikulum operasional di keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan satuan pendidikan: belajar, serta kepentingan peserta didik. 2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB). 3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami. 4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual. 5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya. 44

Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Dalam penyelenggaraannya, kurikulum Penyusunan dokumen kurikulum operasional di operasional di satuan pendidikan perlu menjadi satuan pendidikan hendaknya dimulai dengan dokumen yang dinamis, yang diperbarui memahami secara utuh struktur kurikulum secara berkesinambungan, menjadi referensi merdeka. dalam keseharian, direfleksikan, dan terus dikembangkan. Penyusunan Dokumen Apakah satuan pendidikan sudah memiliki inspirasi kurikulum operasional di satuan pendidikan? Apakah satuan pendidikan telah memiliki visi dan misi? Siapa yang akan memfasilitasi dan terlibat di dalam penyusunan ini? Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum operasional oleh pemangku kepentingan internal? (kepala satuan pendidikan dan pendidik) Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum operasional di satuan pendidikan oleh pemangku kepentingan eksternal? (meliputi: orang tua, komite satuan pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya yaitu, organisasi, berbagai sentra, serta mitra dunia kerja untuk SMK)? Proses penyusunan kurikulum 1. TETAP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang operasional bersifat: ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan 2. FLEKSIBEL/DINAMIS (mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan). Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 5

Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KURIKULUM OPERASIONAL (bagi yang belum pernah menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan) Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian’ 6

Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Proses Peninjauan dan Revisi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 7

Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan LANGKAH-LANGKAH PENINJAUAN DAN REVISI KURIKULUM OPERASIONAL (bagi yang telah memiliki dokumen kurikulum operasional di satuan pendidikan) Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Meninjau Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian’ 8

4 Komponen Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap 4 – 5 tahun. Karakteristik satuan Dari analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik pendidikan satuan pendidikan yang mencakup kondisi riil satuan pendidikan termasuk peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, Visi, misi, dan tujuan serta sosial budaya. Untuk SMK, karakteristik melingkupi program keahliannya. Visi • menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai- nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan • nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD) Misi • misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi • nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi Tujuan • tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta didik • tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi • strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan • kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan dan selaras dengan profil pelajar Pancasila Untuk SMK visi, misi, dan tujuan disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan program keahlian menyusun tujuan program keahlian. 99

Komponen Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap tahun. Pengorganisasian Cara satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu pembelajaran rentang waktu dan beban belajar, serta cara mengelola pembelajaran untuk mendukung pencapaian Capaian Pembelajaran (CP) dan profil Perencanaan pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan pembelajaran (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD) • Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok). Untuk SMK, mata pelajaran dan/atau konsentrasi disusun oleh satuan pendidikan bersama dunia kerja. Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk SMK, memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional, meningkatkan kompetensi Peserta Didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja, serta menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha. • Kokurikuler, yaitu projek penguatan profil pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Untuk SMK, projek ini ditambah dengan tema Kebekerjaan dan Budaya kerja. • Ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal. Perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup satuan pendidikan dan ruang lingkup kelas. • rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti penyusunan capaian pembelajaran (telah ditetapkan oleh pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler serta projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan perencanaan program prioritas satuan pendidikan. • rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti perencanaan pembelajaran, perangkat ajar, atau rencana kegiatan lainnya. Untuk dokumentasi rencana pembelajaran ini, satuan pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran. 10

1111

5 Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Ringkasan Bab Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik dan Merumuskan Visi, Misi, Tujuan (untuk SMK) Pilihan Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan penting untuk dilakukan operasional, satuan pendidikan perlu agar mendapatkan gambaran utuh kondisi melakukan analisis karakteristik dan lingkungan dan kebutuhan satuan pendidikan dan seluruh belajar dengan menampung aspirasi anggota warganya. Hasil analisis karakteristik akan komunitas, dan menjadikan visi dan misi menjadi landasan dalam proses perumusan visi, sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh misi, dan tujuan satuan pendidikan. warga satuan pendidikan. Analisis karakteristik Prinsip-prinsip analisis • Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan lingkungan belajar: • Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/ kondisi satuan pendidikan • Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data • Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi 1212

Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Contoh informasi yang perlu • Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan • Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari pendidikan: masyarakat setempat? • Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? • Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai profil pelajar Pancasila? • [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan? Berikut adalah pilihan cara untuk mengumpulkan informasi • Kuesioner, dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang dibutuhkan. • Wawancara, untuk mendapatkan data secara langsung. • Diskusi kelompok terpumpun/Focus Group Discussion (FGD) dengan mengundang perwakilan dari seluruh warga satuan pendidikan dan tokoh masyarakat. • Observasi, mengamati dan mencatat apa yang tampak dari objek penelitian. Disarankan lebih dari 1 orang yang melakukan observasi di waktu yang sama untuk menghasilkan hasil pengamatan yang dapat diandalkan (reliable). • Rapor pendidikan, terkait mutu dan hasil belajar, kompetensi dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, mutu dan relevansi pembelajaran. Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Dalam menyusun kurikulum operasional di data untuk mendapatkan informasi yang satuan pendidikan, setiap komponennya komprehensif. Informasi ini kemudian dianalisis dapat dikembangkan melalui proses reversibel untuk memberikan kesimpulan yang tepat bagi (bolak balik) antara analisis lingkungan perencanaan yang optimal. Satuan pendidikan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan dapat menggunakan berbagai cara yang pendidikan, serta tujuan dan strateginya. dinilai sesuai dengan kebutuhan berproses Dalam perencanaan, penting bagi satuan selama hasilnya selaras antarkomponennya. pendidikan untuk mengumpulkan berbagai Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 13

Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik dan Merumuskan Visi, Misi, Tujuan (untuk SMK) Untuk SMK, visi dan misi disusun untuk proses reversibel (bolak balik) antara analisis lingkup satuan pendidikan, sedangkan tujuan lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi disusun untuk lingkup program keahlian satuan pendidikan, serta tujuan dan strategi berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja. program keahlian. Dalam perencanaan, penting Dalam menyusun kurikulum satuan pendidikan, bagi satuan pendidikan untuk mengumpulkan setiap komponennya dikembangkan melalui berbagai data untuk mendapatkan informasi 14

Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan yang komprehensif. Informasi ini kemudian dinilai sesuai dengan kebutuhan berproses dianalisis untuk memberikan kesimpulan yang selama hasilnya selaras antarkomponennya. tepat bagi perencanaan yang optimal. Setiap satuan pendidikan dan program keahlian dapat menggunakan berbagai cara yang Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 15

Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Pilihan Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan 16

Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Dalam menganalisis karakteristik, satuan operasional dapat dilakukan sesuai kesiapan pendidikan perlu melakukan evaluasi kesiapan dan kondisi masing-masing satuan pendidikan. implementasi sehingga dapat menyesuaikannya dengan pilihan yang akan dijalankan. Satuan pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang tepat dalam menyusun dan gambaran bagi satuan pendidikan bahwa melaksanakan kurikulum operasional. penyusunan dan pelaksanaan kurikulum Pilihan 1 Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Analisis kekuatan dan aspek perbaikan dari satuan pendidikan dalam ranah perencanaan dan pengelolaan pembelajaran. Pada pilihan 1, kepala satuan pendidikan • Rapor Pendidikan: mutu dan hasil belajar, memahami struktur kurikulum sebelum kompetensi dan kinerja pendidik dan membentuk dan memimpin tim untuk tenaga kependidikan, mutu dan relevansi mengembangkan kurikulum operasional. pembelajaran Pengawas atau Penilik harus dapat memahami Kurikulum Merdeka sehingga dapat • Hasil observasi pembelajaran memberikan pelatihan terkait dengan struktur kurikulum dan menjadi mentor dalam proses Contoh pertanyaan: pengembangan kurikulum, jika diperlukan oleh satuan pendidikan. Pemimpin satuan • Apa yang sudah berjalan baik? pendidikan dapat membuat penyesuaian sederhana pada contoh analisis yang telah • Apa pencapaian yang sudah pernah satuan dilakukan oleh satuan pendidikan lainnya. pendidikan raih? • Data yang dapat disiapkan dalam • Apa strategi yang diimplementasikan melakukan analisis pada pilihan 1: oleh satuan pendidikan untuk meraih keberhasilan? • Apa rencana yang belum tercapai? Apa yang membuatnya belum dapat tercapai? Contoh untuk Seluruh Jenjang: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Dengan melakukan analisis sederhana mengembangkan dan mengatasi permasalahan terhadap proses perencanaan dan pengelolaan satuan pendidikan. pembelajaran, satuan pendidikan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan untuk dasar penyusunan strategi dalam Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 17

Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Contoh Pertanyaan Berjalan Baik Perlu Perbaikan • Bagaimana proses pembelajaran yang Tuliskan dengan Tuliskan dengan dilaksanakan di satuan pendidikan? detil proses/hal detil proses/ yang sudah berjalan hal yang belum • Bagaimana proses penentuan strategi dengan baik. berjalan dengan implementasi untuk perkembangan satuan baik dan butuh pendidikan? perbaikan. • Bagaimana proses pendidik merancang dan melaksanakan pembelajarannya? • Bagaimana keterlibatan murid di dalam pembelajarannya? • Bagaimana pendidik merancang dan melaksanakan asesmen? Pilihan 2 Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Analisis kekuatan dan aspek perbaikan dari satuan pendidikan dalam ranah perencanaan dan pengelolaan pembelajaran dengan mempertimbangkan sudut pandang peserta didik. Pada pilihan 2, kepala satuan pendidikan tenaga kependidikan, mutu dan relevansi melibatkan pendidik dalam mengembangkan pembelajaran kurikulum operasional. Hal ini dilakukan • Hasil observasi pembelajaran untuk mendapatkan gambaran riil kebutuhan • Hasil diskusi dengan pendidik dan tenaga dan aspirasi peserta didik. Pengawas atau kependidikan Penilik dapat memantau proses penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan Contoh pertanyaan: dan menjadi mentor jika diperlukan dalam • Apa program/kegiatan/ aspek yang proses pengumpulan data untuk menjadi bahan analisis. kepala satuan pendidikan dapat menunjukkan keterlibatan tinggi dari membuat modifikasi pada contoh analisis yang peserta didik? telah dilakukan oleh satuan pendidikan lainnya • Apa kesulitan yang dialami oleh peserta dengan menyesuaikan karakteristik peserta didik? didik di satuan pendidikannya. • Bagaimana kompetensi pendidik dalam menjalankan proses pembelajaran? Data yang dapat disiapkan dalam melakukan • Bagaimana keterlibatan orangtua dalam analisis pada pilihan 2: proses pembelajaran peserta didik? • Rapor Pendidikan: mutu dan hasil belajar, kompetensi dan kinerja pendidik dan 18

Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Contoh untuk Seluruh Jenjang: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Dengan melakukan analisis terhadap proses dan kelemahan untuk dasar penyusunan perencanaan dan pengelolaan pembelajaran strategi dalam mengembangkan dan mengatasi dari sudut pandang peserta didik, satuan permasalahan satuan pendidikan. pendidikan dapat mengidentifikasi kekuatan Contoh Pertanyaan Berjalan Baik Perlu Perbaikan Peserta didik Tuliskan dengan Tuliskan dengan detil proses/hal detil proses/hal • Bagaimana proses satuan pendidikan terkait dengan terkait dengan mengklasifikasi peserta didik? aspek peserta didik aspek peserta yang sudah berjalan didik yang belum • Dari klasifikasi tersebut, bagaimana dengan baik. berjalan dengan satuan pendidikan mengidentifikasi baik dan butuh kebutuhan masing-masing kelompok? perbaikan. Bagaimana proses pemberian perhatian dan pendampingan bagi kelompok yang membutuhkannya? Bagaimana pemberian pilihan tantangan belajar yang lebih tinggi bagi kelompok peserta didik tertentu? Pendidik dan tenaga kependidikan Tuliskan dengan Tuliskan dengan detil proses/hal detil proses/hal • Bagaimana proses satuan pendidikan terkait dengan terkait dengan mengidentifikasi profil atau kompetensi aspek pendidik aspek pendidik pendidik dan tenaga kependidikan untuk dan tenaga dan tenaga pembelajaran yang optimal sesuai dengan kependidikan yang kependidikan yang karakteristik peserta didik? sudah berjalan belum berjalan dengan baik. dengan baik dan • Bagaimana proses satuan pendidikan butuh perbaikan. mengklasifikasi pendidik dan tenaga kependidikan? • Dari klasifikasi tersebut, bagaimana satuan pendidikan mengidentifikasi kebutuhan masing-masing kelompok? Bagaimana proses pemberian bantuan/pendampingan bagi kelompok yang membutuhkannya? • Bagaimana proses pendidik dan tenaga kependidikan melakukan fasilitasi terhadap peserta didik dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan? Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 19

Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Contoh Pertanyaan Berjalan Baik Perlu Perbaikan Sarana dan prasarana Tuliskan dengan Tuliskan dengan detil proses/hal detil proses/hal • Bagaimana satuan pendidikan menyediakan terkait dengan terkait dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan aspek sarana- aspek sarana- untuk pembelajaran yang optimal? prasarana yang prasarana yang sudah berjalan belum berjalan • Bagaimana proses satuan pendidikan dengan baik. dengan baik dan menyediakan lingkungan yang aman dan butuh perbaikan. sehat (fisik dan mental) bagi warganya? • Bagaimana satuan pendidikan menyiapkan perangkat yang memadai untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan mengelola data? Pilihan 3 Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Analisis kekuatan, aspek perbaikan di dalam satuan pendidikan, serta kesempatan dan ancaman terhadap satuan pendidikan dengan mempertimbangkan sudut pandang peserta didik dan orang tua. Pada pilihan 3, kepala satuan pendidikan • Rapor Pendidikan: mutu dan hasil belajar, menangkap aspirasi peserta didik dan/ kompetensi dan kinerja pendidik dan atau orangtua dalam mengembangkan tenaga kependidikan, mutu dan relevansi kurikulum operasional. Hal ini dilakukan pembelajaran untuk mendapatkan gambaran riil kebutuhan dan aspirasi peserta didik, serta harapan dan • Hasil observasi pembelajaran dukungan dari orangtua murid. Pengawas atau Penilik dapat memantau proses penyusunan • Masukan dari pendidik, peserta didik, dan/ kurikulum operasional di satuan pendidikan atau orangtua murid dan menjadi mentor jika diperlukan untuk merancang instrumen pengambilan informasi Contoh pertanyaan: dan metode analisisnya. kepala satuan pendidikan dapat mengembangkan analisisnya • Bagaimana pencapaian satuan pendidikan berdasarkan data yang diperolehnya dan saat ini? membuat prediksi kesempatan dan ancaman berdasarkan masukan dari pendidik, peserta • Apa kekuatan sekolah yang harus didik, dan orang tuanya. ditonjolkan? Data yang dapat disiapkan dalam melakukan • Apa pembelajaran terpenting yang peserta analisis pada pilihan 3: didik dapatkan selama belajar di satuan pendidikan? • Apa sumber daya atau kesempatan belajar yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran peserta didik? 20

Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Contoh untuk Seluruh Jenjang: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, serta lingkungannya untuk dasar penyusunan ancaman atau yang biasa kita sebut sebagai strategi dalam mengembangkan dan mengatasi SWOT merupakan cara yang umum dilakukan permasalahan satuan pendidikan.t dalam mengenali satuan pendidikan dan Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 21

Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Pilihan 4 Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Analisis kekuatan, aspek perbaikan di dalam satuan pendidikan, serta kesempatan dan ancaman terhadap satuan pendidikan dengan mempertimbangkan sudut pandang kebijakan daerah/ nasional dan sudut pandang/masukan berbagai pemangku kepentingan (pihak internal dan eksternal satuan pendidikan). Pada pilihan 4, kepala satuan pendidikan • Masukan dari pendidik, peserta didik, melibatkan berbagai pemangku kepentingan orangtua murid, mitra (organisasi, dalam mengembangkan kurikulum operasional. komunitas, dll) Hal ini dilakukan tidak hanya untuk mendapatkan gambaran riil kebutuhan dan • Visi-misi-tujuan daerah setempat aspirasi peserta didik, tapi juga peluang dan • Data terkait informasi sistem, sumber daya, penyelarasan dengan visi-misi-tujuan daerah untuk memperkaya proses pembelajaran fasilitas, dan mitra yang tersedia peserta didik. Pengawas atau Penilik dapat memantau proses penyusunan kurikulum Contoh pertanyaan: operasional di satuan pendidikan, menjadi • Apakah ada sumber daya dari lingkungan coach jika diperlukan dalam memperkaya dan menajamkan analisis. kepala satuan pendidikan sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh dapat membagikan proses analisis yang telah satuan pendidikan dalam proses belajar? dilakukan oleh satuan pendidikannya sebagai • Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? inspirasi untuk satuan pendidikan lainnya. • Apa saja kebijakan satuan pendidikan terkait indikator kebijakan daerah? Data yang dapat disiapkan dalam melakukan • Siapa saja pihak-pihak yang dapat analisis pada pilihan 4: dilibatkan untuk mendukung program satuan pendidikan? (organisasi, komunitas, • Rapor Pendidikan: mutu dan hasil belajar, tokoh, dll.) kompetensi dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, mutu dan relevansi Beberapa alat yang dapat digunakan untuk pembelajaran menganalisis informasi: • Analisis SWOT • Hasil observasi pembelajaran • Root Cause • Fish Bone Contoh untuk Seluruh Jenjang: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, serta strategi dalam mengembangkan dan mengatasi ancaman atau yang biasa kita sebut sebagai permasalahan satuan pendidikan. SWOT merupakan cara yang umum dilakukan dalam mengenali satuan pendidikan dan lingkungannya untuk dasar penyusunan 22

Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 23

2424

6 Komponen 2: Visi, Misi, dan Tujuan Ringkasan Bab Visi, Misi, dan Tujuan Merumuskan Tujuan Satuan Pendidikan Menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan Pilihan Visi-Misi- Tujuan Satuan Pendidikan Visi, Misi, dan Tujuan sangat penting sebagai acuan utama dalam merancang pembelajaran yang berkualitas. Visi, misi, dan tujuan menjadi referensi arah Untuk satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan pengembangan dan menunjukkan prioritas harus berpusat pada peserta didik. satuan pendidikan. Merumuskan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan merupakan langkah awal yang Visi adalah cita-cita bersama pada a. Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin masa mendatang dari warga satuan dicapai oleh satuan pendidikan. pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan warga satuan pendidikan. serta motivasi. c. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan. 2255

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Misi adalah pernyataan bagaimana a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas satuan pendidikan mencapai visi. mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan yang ditetapkan untuk menjadi pendidikan. rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat dan jangka panjang, dengan yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat berdasarkan masukan dari seluruh yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada warga satuan pendidikan. rumusan visi. Tujuan adalah gambaran hasil c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus yang akan dicapai dalam kurun ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya waktu tertentu oleh setiap satuan secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan pendidikan atau program keahlian lebih dari satu rumusan misi. dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan d. Misi menggambarkan upaya bersama yang pendidikan sesuai dengan prinsip berorientasi kepada peserta didik. yang sudah ditetapkan. a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan pendidikan. b. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik. c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan evaluasi. 26

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Merumuskan Tujuan Satuan Pendidikan TIPS • Fokus untuk memahami dan membantu peserta didik untuk mengenal diri dan cara belajar mereka sendiri. • Memungkinkan peserta didik untuk melihat kemajuan mereka sendiri, merefleksikan cara dan kekuatan belajar mereka, dan menetapkan tujuan individu? • Tinjau kembali dan refleksikan berdasarkan profil pelajar Pancasila. Sepanjang tahun, peserta didik akan berubah dan bertumbuh. Berikan ruang bagi peserta didik untuk merekam refleksi diri secara teratur. Tujuan harus selalu merupakan perwujudan 3. Memfokuskan kembali pada tujuan satuan dari visi dan misi, dan tujuan satuan pendidikan pendidikan atau program keahlian untuk harus mencerminkan karakteristik atau SMK, secara kreatif mengelola sumber daya hasil yang akan dicapai oleh peserta didik. yang ada pada satuan pendidikan baik itu Karakteristik tersebut mencakup berbagai sumber daya manusia (pendidik/orang tua, kapasitas dan tanggung jawab seseorang yang peserta didik) maupun sumber daya lainnya mencakup pertumbuhan intelektual, pribadi, seperti lingkungan/komunitas di sekitar emosional dan sosial. satuan pendidikan. Prinsip-prinsip dalam merumuskan tujuan 4. Menjadikan profil pelajar Pancasila sebagai yang berpusat pada peserta didik: prinsip utama setiap program pembelajaran untuk membantu peserta didik 1. Dalam kurikulum operasional satuan berkembang sesuai keragaman potensinya. pendidikan, profil pelajar Pancasila secara lengkap menjadi fondasi, termasuk 5. Menggunakan profil pelajar Pancasila semua dimensi beserta elemen dan sub- sebagai alat untuk melakukan refleksi dan elemennya. Satuan pendidikan dapat analisis seluruh program pembelajaran di menambahkan kompetensi peserta satuan pendidikan. didik sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, selama tidak bertentangan 6. Satuan pendidikan melakukan refleksi dengan profil pelajar Pancasila. secara berkala, untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dalam pembelajaran, 2. Mengevaluasi secara kritis lingkungan pada struktur dan sistem serta kurikulum belajar di satuan pendidikan dan membuat yang ada di satuan pendidikan perubahan yang diperlukan agar memungkinkan peserta didik dan pendidik memungkinkan semua peserta didik dan yang melaksanakan program pembelajaran, pendidik untuk bekerja mengembangkan untuk berkembang menjadi seperti yang nilai-nilai profil pelajar Pancasila pada dideskripsikan di profil pelajar Pancasila peserta didik yang ada di satuan pendidikan. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 27

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan TIPS Saat melakukan analisis lingkungan belajar, pastikan visi, misi, dan tujuan tidak bertentangan dengan kerangka kurikulum yang ditetapkan oleh pusat: tujuan pendidikan nasional dan struktur kurikulum. 28

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Pilihan Visi-Misi-Tujuan Satuan Pendidikan Dalam merumuskan visi-misi-tujuan, satuan operasional dapat dilakukan sesuai kesiapan pendidikan perlu melakukan evaluasi kesiapan dan kondisi masing- masing satuan pendidikan. implementasi sehingga dapat menyesuaikannya dengan pilihan yang akan dijalankan. Satuan pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang tepat dalam menyusun dan gambaran bagi satuan pendidikan bahwa melaksanakan kurikulum operasional. penyusunan dan pelaksanaan kurikulum Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 29

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Contoh Menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan Visi dan misi perlu dikomunikasikan dengan • Bagaimana kepala satuan pendidikan jelas kepada seluruh warga satuan pendidikan menyelaraskan visi, misi, dan tujuan satuan untuk membantu mereka memahami dampak pendidikan dengan praktik keseharian? peran masing-masing terhadap pencapaian visi satuan pendidikan. Semua program prioritas • Apa strategi yang disusun mendukung dan tugas yang dilaksanakan oleh setiap warga pencapaian visi dan selaras dengan misi satuan pendidikan harus selaras dengan visi dan satuan pendidikan? misi satuan pendidikan. • Apa program yang diprioritaskan sudah • Apa pendidik, tenaga kependidikan, dan mendukung pencapaian visi dan selaras warga sekolah lainnya memahami visi, misi, dengan misi satuan pendidikan? dan tujuan satuan pendidikan? • Apa program prioritas sudah menjawab • Apa pendidik, tenaga kependidikan, kebutuhan peserta didik? dan warga sekolah lainnya memahami keterkaitan antara visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan? 30

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Contoh Membuat Tujuan Satuan Pendidikan atau Program Keahlian Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi spesifik dan terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan manajemen satuan pendidikan untuk menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan dievaluasi dalam kurun waktu tertentu. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 31

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Prinsip penting dalam membuat tujuan: Specific S • Apakah tujuan dibuat sederhana dan spesifik? • Apakah tujuan dapat menunjukkan ciri khas satuan pendidikan? Measurable M • Apakah tujuan dapat diukur dan dapat memotivasi warga satuan pendidikan agar tercapai? • Apakah kriteria pencapaiannya jelas? Achievable/Attainable A • Apakah tujuan dapat dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh warga satuan pendidikan? • Apakah pembuatan tujuan melibatkan masukan/sudut pandang pihak eksternal? Relevant R • Apakah tujuan relevan dengan misi dan masuk akal? • Apakah tujuan menempatkan peserta didik sehingga mampu memperkuat kompetensinya? Time Bound T • Apakah tujuan memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan? • Apakah tujuan melibatkan semua pendidik dalam pembuatan linimasa tersebut? 32

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Contoh Membuat Visi TIPS • Sesuaikan pertanyaan untuk peserta didik dengan tahapan perkembangan/belajarnya • Tenaga kependidikan terkadang tidak melihat dirinya sebagai pendidik. Berikan pengantar bahwa bekerja di satuan pendidikan adalah pendidik, apapun perannya. • Untuk wakil orang tua, perlu cermat memilih perwakilan agar perwakilan representatif (orang tua baru dan lama, orang tua yang kritis terhadap tujuan pendidikan untuk peserta didik dan paham alasan memilih satuan pendidikan tersebut) 1. Lakukan wawancara atau survei terhadap ini merepresentasikan harapan peserta didik, staf/pendidik, dan orang bersama warga satuan pendidikan. tua, untuk mendapatkan informasi sebagai bahan diskusi. b. Bahas perbedaan yang ditemukan. Apa saja kemungkinan yang membuat 2. Dari jawaban mereka, buatlah keterkaitan/ perbedaan tersebut? benang merah. c. Apa kaitannya dengan persamaan yang 3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga ditemukan? kelompok tersebut sehingga semuanya terlihat. 5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi. 4. Telisik persamaan dan perbedaannya: 6. Menentukan komponen utama visi yang a. Kumpulkan sebanyak mungkin diturunkan menjadi indikator-indikator persamaannya. Kumpulan persamaan pencapaian visi. Peserta didik • Apa kebutuhan yang ingin dipenuhi di satuan pendidikan? Staf/pendidik • Satuan pendidikan seperti apa yang kamu inginkan? • Hal apa yang paling ingin didapat/dipelajari/dikuasai di satuan pendidikan? • Apa yang paling penting bagi kamu di satuan pendidikan? • Mengapa memilih profesi sebagai pendidik/bekerja di satuan pendidikan? Apa yang ingin dicapai? • Apa harapan bagi pelajar yang ada di satuan pendidikan ini? Jika mereka keluar atau sudah lulus ingin mereka jadi individu seperti apa? • Apa nilai-nilai yang Anda percayai? Bagaimana menanamkan itu pada pelajar? Apa perubahan diri yang diharapkan terjadi? Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 33

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Orang tua • Mengapa memilih satuan pendidikan ini? • Apa harapannya terhadap satuan pendidikan? • Pribadi peserta didik seperti apa yang diharapkan? • Kalau bisa menentukan hal paling penting yang perlu dipelajari di satuan pendidikan, apakah itu? Contoh Membuat Misi TIPS Untuk membuat kalimat aksi yang jelas, gunakan kata kerja operasional yang bersifat umum yang masih bisa diterjemahkan menjadi pernyataan spesifik. Contoh: • Menjadi satuan pendidikan yang menginspirasi perubahan • Menginisiasi aksi-aksi nyata dalam rangka mendidik masyarakat mengenai cara hidup ramah lingkungan 1. Membuat misi dapat dilakukan dalam cakupan yang lebih luas. Satu indikator kelompok-kelompok diskusi. Setiap pencapaian visi dapat dibuat ke dalam 1-3 kelompok dapat ditugaskan untuk kalimat misi. membuat sebanyak mungkin kalimat aksi dari satu indikator pencapaian visi. 4. Cek kembali kalimat misi yang sudah dibuat dengan pertanyaan pemantik berikut. 2. Kelompok membuat kalimat-kalimat aksi yang sesuai dengan indikator pencapaian • Apakah misi sudah berupa kalimat visi yang dimaksud. tindakan? 3. Dalam rapat pleno, semua kalimat aksi • Apakah misi menjelaskan pencapaian yang telah dibuat direviu bersama, indikator visi? dikelompokkan berdasarkan kemiripan dan mengarah pada komponen visi yang serupa. • Apakah misi sudah dinyatakan dengan Kemudian dirumuskan dalam kalimat aksi jelas dan tidak multitafsir? yang lebih sederhana, namun dengan • Apakah misi menunjukkan keberpihakan pada peserta didik? 34

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Contoh Membuat Tujuan Satuan Pendidikan atau Program Keahlian 1. Dari kalimat misi yang dibuat, deskripsikan 3. Contoh berikut dapat digunakan untuk langkah yang dilakukan agar misi tersebut mengecek setiap kalimat tujuan sudah dapat diselesaikan. memenuhi prinsip SMART (baris berwarna adalah penjelasan dari SMART). 2. Pastikan setiap kalimat tujuan dibuat dengan spesifik, dapat diukur, dan memiliki alokasi waktu yang jelas. Kalimat tujuan: Menyelenggarakan program unggulan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik satu kali setiap akhir semester. Specific S Sederhana dan jelas Menyelenggarakan program unggulan satuan pendidikan M Measurable Ada satuan ukuran atau kriteria ketercapaian Dapat diukur dengan contoh kriteria: • Satuan pendidikan jadi perintis dalam penyelenggaraan program • Program berkualitas • Program yang dipahami dan menjadi komitmen seluruh warga satuan pendidikan Attainable Masuk akal dan dapat dicapai A Menyelenggarakan program dengan alokasi waktu yang tertera masuk akal dan dapat dicapai Relevant R Relevan dengan misi dan berpihak pada peserta didik Tujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik Time bound T Ada alokasi waktu pencapaian Satu kali setiap akhir semester Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 35

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Contoh Membuat Visi TIPS Selain melibatkan peserta didik, staf/pendidik, dan orangtua, satuan pendidikan juga dapat melibatkan pihak-pihak lainnya untuk mendapatkan gambaran terhadap kebutuhan dunia kerja dan potensi kemitraan yang dapat terjalin untuk dapat membantu mengoptimalkan pencapaian visi. 1. Selain melakukan wawancara atau survei mendapatkan informasi sebagai bahan terhadap peserta didik, staf/pendidik, diskusi. dan orang tua, satuan pendidikan juga dapat melibatkan alumni, mitra dunia 2. Dari jawaban mereka, buatlah keterkaitan/ kerja, dan dinas pendidikan provinsi untuk benang merah. 36

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan 3. Letakkan jawaban-jawaban kelima b. Bahas perbedaan yang ditemukan. kelompok tersebut sehingga semuanya Apa saja kemungkinan yang membuat terlihat. perbedaan tersebut? 4. Telisik persamaan dan perbedaannya: c. Apa kaitannya dengan persamaan yang ditemukan? a. Kumpulkan sebanyak mungkin persamaannya. Kumpulan persamaan 5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan ini merepresentasikan harapan menjadi kalimat visi. bersama warga satuan pendidikan. 6. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator-indikator pencapaian visi. Alumni • Apa mata pelajaran yang diambil pada saat belajar di satuan Mitra Dunia Kerja pendidikan selaras dengan jurusan/ bidang pekerjaan yang Dinas Pendidikan ditekuni? • Apa tantangan terbesar yang dihadapi ketika baru belajar di jenjang berikutnya/bekerja? • Apakah satuan pendidikan memberikan kompetensi yang mumpuni untuk berada di jenjang berikutnya/bekerja? • Apa bidang pekerjaan yang akan sangat dibutuhkan 10 tahun dari sekarang? • Kompetensi seperti apa yang diharapkan dapat dicapai oleh lulusan satuan pendidikan? • Profil pekerja seperti apa yang menonjol dan dapat menjadi pemimpin di bidang pekerjaan? • Apa visi, misi, dan tujuan daerah? • Apa saja perubahan sistem yang terjadi di daerah setempat? • Apakah ada integrasi aktivitas untuk mendukung pencapaian visi satuan pendidikan? Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 37

Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan Contoh Membuat Membuat Tujuan Satuan Pendidikan atau Program Keahlian Selain SMART (Specific, Measurable, Achievable/Attainable, Relevant, Time bound), ada dua prinsip tambahan yang perlu dipertimbangkan ketika satuan pendidikan menyusun tujuan satuan pendidikan atau program keahlian (untuk konteks SMK). Prinsip penting dalam membuat tujuan: S Specific M Measurable A Achievable/Attainable R Relevant T Time bound E Evaluated, tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara berkala menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga satuan pendidikan. R Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan bersama dan didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan. 38

3399

7 Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran Ringkasan Bab Pengorganisasian Pembelajaran di Satuan Pendidikan Menganalisis Kebutuhan untuk Mengorganisasi Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran: Mata Pelajaran, Tematik, Integrasi, Blok Pilihan dalam Mengorganisasi Pembelajaran Pilihan Pembelajaran Satuan Pendidikan dalam Mengorganisasi Pembelajaran Pengorganisasian Pembelajaran di Satuan Pendidikan • Apakah itu pengorganisasian pembelajaran? • Apa pentingnya untuk satuan pendidikan? • Apa saja unsur yang terdapat di dalam pengorganisasian pembelajaran? Dokumen rujukan dalam menyusun pengorganisasian pembelajaran: • Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M//2022 • Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 • Permendikbud 31/2014 tentang SPK • Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pengorganisasian pembelajaran adalah ​cara Penyusunan struktur kurikulum merupakan satuan pendidikan mengatur pembelajaran hal penting di dalam mengorganisasikan muatan kurikulum dalam satu rentang pembelajaran. Struktur kurikulum adalah waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula pola dan susunan mata pelajaran yang harus mengatur beban belajar dalam struktur ditempuh oleh peserta didik pada satuan kurikulum, muatan mata pelajaran dan area pendidikan dalam kegiatan pembelajaran belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses dan merupakan aplikasi dari konsep pembelajaran. pengorganisasian konten dan beban belajar. 4040

Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran pendidikan non formal program pendidikan dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, Kesetaraan, pengorganisasian pembelajaran yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek bersifat fleksibel dengan memperhatikan penguatan profil pelajar Pancasila. Praktik karakteristik peserta didik, lingkungan Kerja Lapangan (PKL) untuk SMK atau magang belajar, satuan pendidikan. Pengorganisasian untuk SMALB termasuk ke dalam pembelajaran pembelajaran memperhatikan pemetaan SKK intrakurikuler sedangkan projek penguatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan. profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler. Selain itu, satuan pendidikan dapat Oleh karena itu, satuan pendidikan perlu menyusun kegiatan ekstrakurikuler. Pada satuan mengorganisasikan pembelajaran ke dalam bentuk struktur kurikulum yang meliputi: Intrakurikuler Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok), penetapan konsentrasi, penetapan mata Kokurikuler Projek pelajaran yang akan diujikan oleh LPA (minimum 3 mata pelajaran Penguatan Profil yang ditetapkan oleh LPA sesuai dengan penjenjangan dari negara Pelajar Pancasila LPA) dan Praktik Kerja Lapangan untuk SMK atau Magang untuk Ekstrakurikuler SLB. Kegiatan kokurikuler yang dirancang terpisah dari intrakurikuler untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila melalui tema dan pengelolaan projek berdasarkan dimensi dan fase. Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Menganalisis Kebutuhan untuk Mengorganisasi Pembelajaran Mengidentifikasi kebutuhan merupakan proses • Mempertimbangkan keterlibatan satuan awal dalam menyusun pengorganisasian pendidikan dengan kemitraan dan instansi pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang perlu terkait (untuk SMK dan SMALB) diperhatikan sebelum menentukan struktur kurikulum dan program pembelajaran satuan • Mempertimbangkan keterlibatan satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip- pendidikan dengan kemitraan dengan LPA prinsip untuk menganalisis kebutuhan satuan (untuk SPK) pendidikan. Prinsip-prinsip tersebut adalah: Dengan melakukan analisis kebutuhan untuk • Memprioritaskan kebutuhan peserta didik mengorganisasi dan merancang pembelajaran, satuan pendidikan memiliki arah yang lebih • Menyesuaikan sumber daya pendidik dan jelas dalam menyusun pengorganisian serta tenaga kependidikan perencanaan pembelajaran yang lebih aktual dan kontekstual. • Mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 41

Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan Pembelajaran Intrakurikuler Tujuan Intrakurikuler Metode Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran dirancang agar Hasil anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud No.50 tahun 2020, PKL (SMK) atau magang (SMALB) bertujuan menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional, meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan kerja serta menyiapkan kemandirian peserta didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha. Untuk SPK, capaian pembelajaran yang dimaksud adalah capaian pembelajaran untuk tiga (3) mata pelajaran wajib (Agama, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Pancasila) bagi WNI dan dua (2) mata pelajaran wajib (Bahasa Indonesia bagi penutur asing dan Indonesian Studies) bagi WNA. • Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar sebagai wujud ‘Merdeka Belajar, Merdeka Bermain’ • Menggunakan berbagai instrumen asesmen yang bermakna dalam menilai progress dan capaian peserta didik. • Melibatkan pendidik dalam proses desain asesmen dan moderasi hasil asesmen. • Dalam konteks PAUD, satuan bebas memilih ragam pendekatan yang sesuai sepanjang mengusung pengalaman yang menyenangkan dan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Dalam program intrakurikuler, tema tidak ditetapkan. Satuan PAUD bebas mengembangan tema yang kontektual sesuai dengan karakteristiknya. • Untuk PKL/Magang, metode meliputi pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, jangka waktu, pemetaan penempatan, pembimbing, serta pembekalan. Selain itu, PKL/Magang dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja yang melibatkan pendidik sebagai pembimbing dan instruktur pada lokasi PKL. • Bukti pencapaian capaian pembelajaran berupa portfolio/kumpulan hasil pekerjaan peserta didik dari berbagai instrumen asesmen • Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD. • Untuk PKL, bukti berupa umpan balik yang komprehensif meliputi perkembangan peserta didik dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan dapat berupa lembar sertifikat • Untuk SPK, mata pelajaran dari LPA harus berupa portofolio dan/atau asesmen yang ditetapkan oleh LPA. Khusus untuk kelas akhir di setiap jenjang, bukti tertulis dari LPA berupa hasil ujian seluruh peserta didik. 42


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook