(Pasien biasanya menyelesaikan masalahnya dengan cara menghindar dan menciderai diri) 7. Masalah psikososial & lingkungan ( ) Masalah dengan dukungan keluarga ( ) Masalah dengan perumahan 151 |Poltekkes Jakarta I
Terapi Aktivitas Kelompok Terapi kelompok yang dapat dilakukan untuk pasien dengan bunuh diri adalah: 1. TAK stimulasi persepsi untuk harga diri rendah a. Sesi 1: Identifikasi hal positif pada diri b. Sesi 2: Melatih positif pada diri 2. TAK sosialisasi TAK sosialisasi terdiri dari tujuh sesi yaitu: a. Sesi 1: Kemampuan memperkenalkan diri b. Sesi 2: Kemampuan berkenalan c. Sesi 3: Kemampuan bercakap-cakap d. Sesi 4: Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu e. Sesi 5: Kemampuan bercakap-cakap masalah pribadi f. Sesi 6: Kemampuan bekerjasama g. Sesi 7: Evaluasi kemampuan sosialisasi Panduan secara lengkap untuk melaksanakan TAK tersebut diatas dan format evaluasinya dapat dilihat pada Buku Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok Pertemuan Kelompok Keluarga Asuhan keperawatan untuk kelompok keluarga ini dapat diberikan dengan melaksanakan pertemuan keluarga baik dalam bentuk kelompok kecil dan kelompok besar. Lebih rinci panduan pertemuan keluarga ini dapat dilihat di modul lain. Demikian juga dengan format evaluasi untuk pasien dan perawat akan ditampilkan di modul khusus yang membahas pertemuan keluarga. 152 |Poltekkes Jakarta I
2.2 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN STANDAR ASUHAN KEPERAWA RENCANA TINDAKAN K KLIEN DENGAN HARGA Nama Klien : NO. CM : Tgl No Diagnosa Keperawatan Perencanaan Dx Tujuan Kriteria Evaluas 12 3 45 Harga diri rendah kronik 1. Klien dapat 1.1 Ekspresi wajah membina bersahabat menunju hubungan saling rasa senang, ada ko percaya mata, mau berjabat tangan, mau menjaw salam, klien mau du berdampingan deng perawat, mau mengutarakan masa yang dihadapi. 2. Klien dapat 2.1 Klien mengidentifik mengidentifikasi kemampuan dan asp kemampuan dan positif yang dimilik aspek positif yang o kemampuan yan dimiliki. dimiliki klien o aspek positif kel
ATAN KESEHATAN JIWA KEPERAWATAN A DIRI RENDAH Diagnosa Medis : Ruangan : Intervensi Rasional si 7 Hubungan saling 6 percaya merupakan dasar untuk 1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan kelancaran hubungan interaksi ukkan mengungkapkan prinsip komunikasi selanjutnya. ontak terapeutik. Diskusikan tingkat kemampuan klien a. sapa klien dengan ramah baik vJiwal seperti menilai realitas, kontrol diri wab maupun non vJiwal. atau integritas ego uduk b. perkenalkan diri dengan sopan. sebagai dasar gan c. tanyakan nama lengkap klien dan asuhan keperawatan nama panggilan yang disukai klien. alah d. jelaskan tujuan pertemuan e. jujur dan menempati janji. f. Tunjukkan sifat empati dari menerima klien apa adanya. g. beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien. h. diskusikan kemampuan & aspek (+) yang dimiliki klien. kasi 2.1.1 Diskusikan kemampuan dan aspek pek positif yang dimiliki klien ki: 2.1.2 Setiap bertemu klien hindarkan dari ng memberi nilai negatif. 2.1.3 Utamakan memberi pujian yang luarga realistik. 82 |Poltekkes Jakarta I
o aspek positif lingkungan yang dimiliki klien 3. Klien dapat 3.1 Klien menilai menilai kemampuan yang kemampuan yang digunakan. digunakan. 4. Klien dapat (menetapkan) 4.1 Klien membuat ren kegiatan sesuai kegiatan harian. dengan kemampuan yang dimiliki.
g dapat 3.1.1 Diskusikan dengan klien Diskusikan tingkat ncana kemampuan yang masih dapat kemampuan klien seperti digunakan selama sakit. menilai realitas, kontrol diri atau integritas ego 3.1.2 Diskusikan kemampuan yang sebagai dasar asuhan dapat dilanjutkan penggunaan. keperawatan. 4.1.1 Rencanakan bersama klien Reinforcement positif aktifitas yang dapat dilakukan akan meningkatkan harga setiap hari sesuai kemampuan : diri. - kegiatan mandiri Pujian yang realistis - kegiatan dengan bantuan tidak menyebabkan sebagian melakukan kegiatan - kegiatan yang membutuhkan hanya karna ingin Bantuantotal mendapat pujian. 4.1.2 Tingkatkan kegiatan yang sesuai Keterbukaan dan dengan toleransi kondisi klien. pengertian tentang kemampuan yang 4.1.3 Beri contoh cara pelaksanaan dimiliki adalah prasarat kegiatan yang boleh klien untuk berubah. lakukan. Pengertian tentang kemampuan yang dimiliki diri motivasi untuk tetap mempertahankan penggunaannya. 83 |Poltekkes Jakarta I
5. Klien dapat 5.1 Klien melakukan melakukan kegiatan sesuai kondi kegiatan sesuai sakit dan kondisi sakit. kemampuanny. 6. Klien dapat memanfaatkan 6.1 Klien memanfaatkan sistem sistem pendukung ya pendukung yang ada dikeluarga. ada.
5.1.1 Beri kesempatan kepada klien Memberikan kesemapatan isi untuk mencoba kegiatan yang kepada klien mandiri dirumah. telah direncanakan. Reinforcement positif akan meningkatkan harga diri. 5.1.2 Beri pujian atas keberhasilan klien. Memberikan kesempatan kepada klien untuk tetap 5.1.3 Diskusikan kemungkinan melakukan kegiatan yang biasa pelaksanaan dirumah. dilakukan. 6.1.1 Beri pendidikan kesehatan Mendorong keluarga untuk n pada keluarga tentang cara mampu merawat klien mandiri ang merawat klien dengan harga dirumah. diri rendah kronik. 6.1.2 Bantu keluarga memberikan Support sistem keluarga akan dukungan selama klien sangat berpengaruh dalam dirawat. mempercepat proses penyembuhan. 6.1.3Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah Meningkatkan peran serta keluarga dalam merawat klien dirumah. 84 |Poltekkes Jakarta I
STANDAR ASUHAN KEPERAWAT RENCANA TINDAKAN K KLIEN DENGAN ISOLASI SO Nama Klien : Ruang : Tgl No Diagnosa Perencanaan Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi 12 3 45 Isolasi Sosial 1. Klien dapat 1.1 Ekspresi wajah 1.1.1 Bi membina bersahabat menunjukkan m hubungan rasa senang, ada kontak te saling percaya mata, mau berjabat a. tangan, mau menjawab b. salam, klien mau duduk c. berdampingan dengan perawat, mau d. mengutarakan masalah e. yang dihadapi. f. g. 2. Klien dapat 2.1.1 K menyebutkan 2.1 Klien dapat m penyebab menyebutkan penyebab 2.1.2 B menarik diri menarik diri yang berasal m dari: d - diri sendiri 2.1.3 D - orang lain m - lingkungan y 2.1.4 B d
TAN KESEHATAN JIWA KEPERAWATAN OSIAL : MENARIK DIRI Diagnosa Medis : No.CM : Intervensi Rasional 6 7 Hubungan saling percaya ina hubungan saling percaya dengan merupakan dasar untuk mengungkapkan prinsip komunikasi kelancaran hubungan erapeutik. interaksi selanjutnya. . sapa klien dengan ramah baik vJiwal Diketahuinya penyebab maupun non vJiwal. akan dapat dihubungkan . perkenalkan diri dengan sopan. dengan factor resipitasi . tanyakan nama lengkap klien dan nama yang dialami klien panggilan yang disukai klien. . jelaskan tujuan pertemuan . jujur dan menempati janji. Tunjukkan sifat empati dari menerima klien apa adanya. . beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri tanda-tanda serta penyebab yang muncul Berikan pujian terhadap kemampuan klien dalam menggunakan perasaannya. 85 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No Diagnosa Perencanaan Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi 3. Klien dapat 3.1 Klien dapat menyebutkan 3.1.1 menyebutkan keuntungan berhubungan keuntungan dengan orang lain. 3.1.2 berhubungan dengan orang 3.1.3 lain dan kerugian tidak 3.1.4 berhubungan dengan orang lain. 3.2.1 3.2 Klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan 3.2.2 dengan orang lain 3.2.3 3.2.4
Intervensi Rasional Kaji pengetahuan tentang manfaat dan Klien harus dicoba keuntungan berhubungan dengan orang lain berinteraksi secara Beri kesempatan dengan klien untuk bertahap agar terbiasa mengungkapkan perasaan tentang keuntungan membina hubungan yang berhubungan dengan orang lain sehat dengan orang lain Diskusikan bersama klien tentang tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain Beri reinforcement positif terhadap kemampuan pengungkapan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan Mengevaluasi manfaat kerugian tidak berhubungan dengan orang lain yang dirasakan klien Beri kesempatan kepada klien untuk sehingga timbul motivasi mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak untuk berinteraksi berhubungan dengan orang lain Diskusikan bersama klien tentang tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain Beri reinforcement positif terhadap kemampuan pengungkapan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain 86 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No Diagnosa Tujuan Perencanaan Dx Keperawatan Klien dapat melaksanakan Kriteria Evaluasi 4. hubungan social 4.1.1 secara bertahap 4.1 Klien dapat 4.1.2 mendemonstrasikan 4.1.3 hubungan social secara bertahap, antara: K–P K–P–K K – P – Kel K – P - Klp 4.1.4 4.1.5 4.1.6 4.1.7 5. Klien dapat 5.1.1 mengungkapkan 5.1 Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah perasaannya 5.1.2 berhubungan dengan orang setelah lain : berhubungan 5.1.3 - Diri sendiri dengan orang lain - Orang lain
Intervensi Rasional Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap: K–P K – P – P lain K – P – P lain – K lain K – P – Kel/Klp/Masy Beri reinforcement terhadap keberhasilan yang telah dicapai Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu Motivasi klien unuk mengikuti kegiatan ruangan Beri reinforcement kegiatan klien dalam ruangan Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan klien manfaat berhubungan dengan orang lain. 87 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No Diagnosa Perencanaan Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi 6. Klien dapat 6.1 Keluarga dapat: memberdayakan - Menjelaskan perasaannya system - Menjelaskan cara merawat pendukung atau klien menarik diri. keluarga mampu mengembangkan - Mendemonstrasikan cara kemampuan perawatan klien menarik diri klien untuk - Berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri berhubungan dengan orang lain
Intervensi Rasional 6.1.1 Bisa berhubungan saling percaya dengan Keterlibatan keluarga: keluarga sangat 6.1.2 - Salam, perkenalkan diri mendukung - Sampaikan tujuan terhadap proses 6.1.3 - Buat kontrak perubahan perilaku 6.1.4 - Eksplorasi perasaan keluarga klien 6.1.5 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang : - Perilaku menarik diri - Penyebab perilaku menarik diri - Akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi - Cara keluarga menghadapi klien menarik diri Dorong anggota kelurga untuk memberikan dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain. Anjurkan anggota keluara secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu minggu sekali Beri reinforcement atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga 88 |Poltekkes Jakarta I
TANDAR ASUHAN KEPERAWAT RENCANA TINDAKAN K KLIEN DENGAN PERILA Nama Klien : Perencanaan Ruang : Tujuan Kriteria Evaluasi Tgl No Diagnosa Dx Keperawatan 45 12 3 Perilaku Kekerasan 1. Klien dapat 1.1 Klien mau membalas salam 1. membina 1.2 Klien mau menjabat tangan 1. hubungan saling 1.3 Klien mau menyebutkan nama 1. 1.4 Klien mau tersenyum 1. percaya 1.5 Klien mau kontak mata 1.6 Klien mengetahui nama perawat 1.7 Menyediakan waktu untuk 1. kontrak 1. 2.1 Klien dapat mengungkapkan 2. 2. 2. Klien dapat perasaannya mengidenfikasi 2.2 Klien dapat mengungkapkan penyebab penyebab perasaan perilaku jengkel/kesal (dari diri sendiri, kekerasan dari lingkungan/orang lain)
TAN KESEHATAN JIWA KEPERAWATAN AKU KEKERASAN Diagnosa Medis : No.CM : Intervensi Rasional 67 .1.1 Beri salam/panggil nama klien Hubungan saling .1.2 Sebutkan nama perawat sambil jabat percaya merupakan tangan landasan utama untuk .1.3 Jelaskan maksud hubungan interaksi hubungan selanjutnya. .1.4 Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat .1.5 Beri rasa aman dan sikap empati .1.6 Lakukan kontak singkat tapi sering .1.1 Beri kesempatan untuk mengungkapkan Beri kesempatan untuk perasaannya mengungkapkan .1.2 Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab jengkel/kesal perasaannya dapat membantu mengurangi stress dan penyebab perasaan jengkel/kesal dapat diketahui 89 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No Diagnosa Perencanaan Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi 12 3 Perilaku 45 Kekerasan 3. Klien dapat 3.1 Klien dapat mengungkapkan mengidentifikasi apa yang dialami saat tanda-tanda perilaku marah/jengkel kekerasan 3.2 Klien dapat menyimpulkan tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami 4.1 Klien dapat mengungkapkan 4. Klien dapat perilaku kekerasan yang biasa mengidenfikasi dilakukan perilaku kekerasan 4.2 Klien dapat bermain peran yang biasa dilakukan dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan 4.3 Klien dapat mengetahui cara yang biasa dapat menyesuaikan masalah atau tidak
Intervensi Rasional 6 7 1.1.1 Anjurkan klien mengungkapan apa ▪ untuk mengetahui hal yang yang dialami saat marah/jengkel dialami dan dirasa saat jengkel 1.1.2 Observasi tanda perilaku kekerasan ▪ Untuk mengetahui tanda-tanda pada klien klien jengkel/kesal 1.1.3 Simpulkan bersama klien tanda-tanda ▪ Menarik kesimpulan bersama jengkel/kesal yang dialami klien klien supaya klien mengetahui secara garis besar tanda-tanda marah/kesal 4.1.1 Anjurkan klien untuk mengungkapkan ▪ Mengeksplorasi perasaan klien a perilaku kekerasan yang biasa terhadap perilaku kekerasan yang biasa dilakukan dilakukan klien 4.1.2 Bantu klien bermain peran sesuai Untuk mengetahui perilaku kekerasan yang biasa dilakukan dengan perilaku kekerasan yang biasa ▪ dan dengan bantuan perawat dilakukan bias membedakan perilaku 4.1.3 Bicarakan dengan klien apakah cara konstruktif dan destruktif yang klien lakukan masalahnya selesai? ▪ Dapat membantu klien dapat mnemukan cara yang dapat meenyelesaikan masalah 90 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No Diagnosa Perencanaan Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi 12 3 Perilaku 45 Kekerasan 5. Klien dapat 5.1 Klien dapat menjelaskan 5.1.1 mengidentifikasi akibat akibat dari cara yang perilaku kekerasan digunakan klien 5.1.2 6. Klien dapat 6.1 Klien dapat melakukan 6.1.1 6.1.2 mengidentifikasi cara cara berespon terhadap 6.1.3 konstruktif dalam kemarahan secara merespon terhadap konstruktif kemarahan
Intervensi Rasional 6 7 Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan ▪ Membantu klien untuk menilai klien Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang perilaku kekerasan yang digunakan oleh klien dilakukannya ▪ Dengan mengetahui akibat perilaku kekerasan diharapkan klien dapat merubah perilaku destruktif yana dilakukannya menjadi perilaku yang konstruktif Tanyakan pada klien “apakah ia ingin mempelajari • Agar klien dapat mempelajari cara cara baru yang sehat?” yang lain yang konstruktif Berikan pujian jika klien mengetahui cara lain yang • Dengan mengidentifikasi cara yang konstruktif dalam merepon terhadap sehat kemarahan dapat membantu klien menemukan cara yang baik untuk Diskusikan dengan klien cara lain yang sehat mengurangi kejengkelannya sehingga klien tidak stress lagi a. Secara fisik:tarik nafas dalam jika sedang Reinforcement positif dapat kesal/memukul bantal/kasur atau olahraga atau memotifasi klien dan meningkatkan harga dirinya pekerjaan yang memerlukan tenaga Berdiskusi dengan klien untuk memilih cara yang lain sesuai b. Secara vJiwal: katakan bahwa anda sedang • dengan kemampuan klien kesal/tersinggung/jengkel(saya kesal anda berkata seperti itu; saa marah karena mama tidak memenuhi keinginan saya • c. Secara social: lakukan dalam kelompok cara- cara marah yang sehat; latihan asentif. Latihan manajemen perilaku kekerasan d. Secara spiritual; anjurkan klien sembahyang, berdo’a/ibadah lain; meminta pada Tuhan untuk diberi kesabaran, mengadu pada Tuhan kekerasan/kejengkelan 91 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No Diagnosa Perencanaan Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi 12 3 Perilaku 45 Kekerasan 7. Klien dapat 7.1 Klien dapat 7.1. mendemonstrasikan cara mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku mengontrol perilaku 7.1. kekerasan kekerasan: 7.1. - Fisik; tarik nafas dalam, olah raga, menyiram 7.1. tanaman - VJiwal; mengatakannya 7.1. secara langsung dengan tidak menyakiti - Spiritual; sembahyang, berdo’a, atau ibadah lain 8. Klien mendapat 8.1. dukungan keluarga 8.1 Keluarga klien dapat; 8.1.2 8.1.3 dalam mengontrol - Menyebutkan cara perilaku kekerasan merawat klien yang berperilaku kekerasan - Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien 8.1.4 8.1.5
Intervensi Rasional 67 .1 Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk • Memberikan stimulasi kepada klien klien untuk menilai respom perilaku .2 Bantu klien mengidentifikasi manfaat cara dipilih secara tepat .3 Bantu keluarga klien untuk menstimulasi cara • Membantu klien dalam membuat tersebut (role play) keputusan terhadap cara yang telah .4 Bereinforcement positif atau keberhasilanklien dipilihnya dengan melihat manfaatnya menstimulasi cara tersebut • Agar klien mengetahui cara marah .5 Anjurkan klien untuk menggunakan cara yang yang konstruktif telah dipelajari cara jengkel/marah • Pujian dapat meningkatkan motivasi dan harga diri klien • Agar klien dapat melaksanakan cara yang telah dipilihnya jika ia sedang kesal atau jengkel .1 Identifikasi kemampuan keluarga merawat klien • Kemampuan keluarga dalam dari sikap apa yang telah dilakukan keluarga mengidentifikasi akan terhadap klien selama ini memungkinkan keluarga untuk 2 Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien melakukan penilaian terhadap 3 Jelaskan cara-cara merawat klien perilaku kekerasan - Terkait dengan cara mengontrol perilaku • Meningkatkan pengetahuan marah secara konstruktif - Sikap tenang, bicara tenang dan jelas keluarga tentang cara merawat klien - Membantu klien mengenal penyebab ia marah sehingga keluarga terlibat dalam perawatan klien 4 Bantu keluarga mendemonstrasikan cara merawat 5 klien • Agar keluarga dapat merawat klien Bantu keluarga mengungkapkan perasaannya dengan perilaku kekerasan setelah melakukan demonstrasi 92 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No Diagnosa Perencanaan Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi 12 3 Perilaku 45 Kekerasan 9. Klien dapat 9.1 Klien dapat 9.1. menggunakan obat- menyebutkan obat- obatan yang obatan yang diminum 9.1. dan dan kegunaannya (jenis, diminum waktu, dan efek) 9.1. Klien dapat minum obat kegunaannya (jenis, 9.2 sesuai program waktu, dosis, dan efek) pengobatan 9.1. 9.1. 9.1.
Intervensi Rasional 67 .1 Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum klien • Klien dan keluarga dapat pada klien keluaarga mengetahui nama-nama obat .2 Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian yang diminum oleh klien berhenti minum obat tanpa seizin dokter • Klien dan keluarga dapat .3 Jelaskan prinsip benar minum obat (baca mengetahui kegunaan obat yang nama yang tertera pada botol obat, dosis obat, dikonsumsi klien waktu dan cara minum) • Klien dan keluarga mengetahui .4 Ajarkan klien minta obat dan minum tepat prinsip benar agar tidak terjadi kesalahan dalam mengkonsumsi waktu obat .5 Anjurkan klien melaporkan pada • Klien dapat memiliki kesadaran perawat/dokter jika merasakan efek yang pentingnya minum obat dan tidak menyenangkan bersedia minum obat dengan .6 Beri pujian, jika klien minum obat dengan kesadaran sendiri benar • Mengetahui efek samping sedini mungkin sehingga tindakan dapat dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi • Reinforcement positif dapat memotivasi keluarga dank lien serta dapat meningkatkan harga diri 93 |Poltekkes Jakarta I
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KE RENCANA TINDAKAN KEPERA KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SEN Nama Klien : Ruang : Tgl No Diagnosa Perencanaan Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Pasien 12 3 4 5 Gangguan 1. Klien dapat 1.1 Ekspresi wajah bersahabat, 1 Persepsi membina menunjukkan rasa senang, Sensori : hubungan saling ada kontak mata, mau Halusinasi percaya berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi. 2. Klien dapat 2.1 Klien dapat menyebutkan 2 mengenali waktu, isi, frekuensi halusinasinya timbulnya halusinasi
ESEHATAN JIWA AWATAN NSORI : HALUSINASI Diagnosa Medis : No.CM : Intervensi Rasional 67 1.1.1 Bina hubungan saling percaya Hubungan dengan mengungkapkan prinsip saling percaya komunikasi terapeutik. merupakan a. sapa klien dengan ramah baik dasar untuk vJiwal maupun non vJiwal. kelancaran b. perkenalkan diri dengan sopan. hubungan c. tanyakan nama lengkap klien dan interaksi nama panggilan yang disukai selanjutnya. klien. d. jelaskan tujuan pertemuan e. jujur dan menempati janji. f. Tunjukkan sifat empati dan menerima klien apa adanya. g. beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien. 2.1.1 Adakah kontak sering dan singkat Kontak sering secara bertahap tapi singkat selain membina hubungan saling percaya, juga dapat memutuskan halusinasi 94 |Poltekkes Jakarta I
12 3 45 2.2 Klien dapat 1.1.2Observasi tingkah mengungkapkan halusinasinya, b perasaan stimulus,meman terhadap atau ke depan se halusinasi 1.1.3 Bantu klien meng a. Jika menemu tanyakan apa didengar b. Jika klien me yang dikatak c. Katakan bahw mendengar s sendiri tidak nada bersaha menghakimi) d. Katakan bahw seperti klien. 1.1.4 Diskusikan deng a. Situasi yang menimbulkan b. Waktu dan fr halusinasi (p atau jika send 1.1.5 Diskusikan deng jika terjadi halu sedih, senang) b mengungkapkan
6 7 laku klien terkait dengan Mengenal perilaku pada saat bicara dan tertawa tanpa halusinasi timbul ndang ke kiri atau ke kaan memudahkan perawat dalam eolah-olah ada teman bicara melakukan intervensi genali halusinasinya. Mengenal halusinasi ukan yang sedang halusinasi, memungkinkan klien untuk akah ada suara yang menghindarkan faktor pencetus timbulnya halusinasi enjawab ada, lanjutkan apa kan wa perawat percaya klien suara itu, namun perawat mendengarnya (dengan abat tanpa menuduh atau ). wa klien ada juga yang . gan klien Dengan mengetahui waktu, menimbulkan atau tidak isi, dan frekuensi munculnya n halusinasi halusinasi mempermudah rekuensi terjadinya tindakan keperawatan klien yang akan dilakukan perawat. pagi, siang, sore, dan malam diri, jengkel atau sedih) Untuk mengidentifikasi pengaruh halusinasi klien gan klien apa yang dirasakan usinasi (marah atau takut, beri kesempatan n perasaannya 95 |Poltekkes Jakarta I
12 34 5 3. Klien dapat 3.1 Klien dapat 3.1.1 Identifikasi b mengontrol menyebutkan tindakan yang halusinasinya tindakan yang biasa halusinasi (tid dilakukan untuk diri, dll) mengendalikan 3.1.2Diskusikan ma halusinasinya. dilakukan klie pujian. 3.1.3Diskusikan car atau mengont a. Katakan”Sa kamu” (pad b. Menemui o (Perawat/te untuk berca mengatakan terdengar. c. Membuat ja agar halusin d. Minta kelua nampak bic 3.1.4 Bantu klien m 3.2 Klien dapat memutus halu menyebutkan cara baru 3.3 Klien dapat memilih cara mengatasi halusinasi seperti yang telah didiskusikan dengan klien.
6 7 8 bersama klien cara Upaya untuk memutuskan g dilakukan jika terjadai siklus halusinasi sehingga dur, marah, menyibukan halusinasi tidak berlanjut anfaat cara yang Reinforcement positif akan en, jika bermanfaat beri meningkatkan harga diri klien. ra baru untuk memutus trol halusinasi: Memberikan alternative aya, saya tidak mau dengar pilihan bagi klien untuk da saat halusinasi terjadi) mengontrol halusinasi orang lain eman/anggota keluarga) akap-cakap atau n halusinasi yang adwal kegiatan sehari-hari Memotivasi dapat nasi tidak muncul. meningkatkan kegiatan arga tema/perawat jika klien untuk mencoba cara sendiri. memilih salah satu cara memilih dan melatih cara mengendalikan halusinasi usinasi secara bertahap. dan dapat meningkatkan harga diri klien 96 |Poltekkes Jakarta I
12 34 5 4. Klien dapat 4.1 Klien dapat membina 4.1.1 Anjurkan klien un dukungan dari hubungan saling percaya jika mengalami h keluarga dalam dengan perawat. mengontrol haslusinasi. 4.2 Keluarga dapat 4.1.2 Diskusikan deng menyebutkan berkunjung/pada pengertian, tanda dan a. gejala halusin kegiatan untuk b. cara yang da mengendalikan keluarga untu halusinasi. c. cara merawa memutus hal kegiatan, jan bersama, bep d. beri informas kapan perlu m terkontrol da lain. 5. Klien dapat 5.1 Klien dan keluarga dapat 5.1.1 Diskusikan deng memanfaatkan menyebutkan manfaat, tentang dosis, fre obat dengan dosis, dan efek samping baik. obat. 5.1.2 Anjurkan klien m 5.2 Klien dapat perawat dan mer mendemonstrasikan penggunaan obat secara 5.1.3 Anjurkan klien b benar. tentang manfaat 5.3 Klien dapat informasi yang dirasakan tentang efek samping 5.1.4 Diskusikan akib obat. tanpa konsultasi 5.1.5 Bantu klien men 5.4 Klien dapat memahami prinsip benar akibat berhenti minum obat. 5.5 Klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar penggunaan obat
67 8 ntuk memberi tahu keluarga Untuk mendapatkan bantuan halusinasi. keluarga mengontrol halusinasi. gan keluarga (pada saat Untuk mengetahui pengetahuan a saat kunjungan rumah). keluarga dan meningkatkan nasi yang dialami klien kemampuan pengetahuan tentang apat dilakukan klien dan halusinasi uk memutus halusinasi. at anggota keluarga untuk lusinasi di rumah, beri ngan biarkan sendiri, makan pergian bersama si waktu follow up atau mendapat bantun: halusinasi an risiko mencedrai orang gan klien dan keluarga Dengan menyebutkan dosis, ekuensi manfaat obat frekuensi dan manfaat obat. minta sendiri obat pada Diharapkan klien melaksanakan rasakan manfaatnya program pengobatan. Menilai kemampuan klien dalam bicara dengan dokter pengobatannya sendiri. dan efek samping obat Dengan mengetahui efek samping bat berhenti minum obat obat klien akan tahu apa yang harus i dilakukan setelah minum obat nggunakan obat dengan Program pengobatan dapat berjalan sesuai rencana Dengan mengetahui prinsip penggunaan obat, maka kemandirian klien untuk pengobatan dapat ditingkatkan secara bertahap. 97 |Poltekkes Jakarta I
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KE RENCANA TINDAKAN KEPERA KLIEN DENGAN RISIKO BUNU Nama Klien : Ruang : Tgl No Diagnosa Perencanaan Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluas Risiko Bunuh 1. Klien dapat membina 1. Menjawab salam Diri hubungan saling percaya 2. Kontak mata 3. Menerima perawat 4. Berjabat tangan 2. Klien dapat Menceritakan penderit mengekspresikan secara terbuka dan perasaannya konstruktif dengan ora lain
ESEHATAN JIWA AWATAN UH DIRI Diagnosa Medis : No.CM : Intervensi si 1.1 Kenalkan diri pada klien 1.2 Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak t menyangkal 1.3 Bicara tega, jelas, dan jujur 1.4 Bersifat hargai dan bersahabat 1.5 Temani klien saat keinginan menciderai diri meningkat 1.6 Jauhkan klien dari benda-benda yang membahayakan (seperti pisau, silet, gunting, tali kaca, dll) taan 2.1 Dengarkan keluhan yangklien rasakan 2.2 Bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan ang keraguan, ketakutan, dan keprihatinan 2.3 Beri dorongan pada klien untuk mengungkapkan mengapa dan bagaimana harapan karena harapan adalah hal yang terpenting dalam kehidupan 2.4 Beri klien waktu dan kesempatan untuk menceritakan arti penderitaan kematian dan sekarat 2.5 Beri dorongan pada klien untuk mengekspresikan tentang mengapa harapan tidak pasti dan dalam hal-hal dimana harapan mempunyai kegagalan 98 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No Diagnosa Perencanaan Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi 1. Mengenang dan meninjau 3. Klien dapat kembali kehidupan secara meningkatkan positif 2. Mempertimbngkan nilai-nila harga diri dan arti kehidupan 3. Mengekspresikan perasaan- perasaan yang optimis tentan yang ada 4. Klien 1. Mengekspresikan perasaan menggunakan tentang hubungan yang posit dukungan sosial dengan orang terdekat 2. Mengekspresikan percaya di dengan hasil yang diinginkan 3. Mengekspresikan percaya di dengan diri dan orang lain 4. Menetapkan tujuan-tujuan ya realistis 5. Klien 1. Sumber tersedia (keluarga, menggunakan lingkungan, dan masyarakat) dukungan sosial 2. Keyakinan makin meningka
Intervensi 1.1 Bantu klien untuk memahami bahwa ia dapat mengatasi aspek-aspek keputusasaan dan memisahkan dari aspek harapan ai 1.2 Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu (outonomi, mandiri, rasional pemikiran kognitif, fleksibilitas dan spriritualitas) ng 1.3 Bnatu klien mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan) 1.4 Bantu klien mengembangkan tujuan-tujuan realitas jangka panjang dan jangka pendek (beralih dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, dapat menggunakan suatu poster tujuan untuk menandakan jenis dan waktu untuk pencapaian tujuan-tujuan spesifik) 4.1 Ajarkan klien untuk mengantisipasi pengalaman yang tif dia senang melakukan setiap hari(missal; berjalan, membaca buku favorit dan menulis surat) iri 4.2 Bantu klien untuk mengenali hal-hal yang dicintai, yang n ia saying dan pentingnya terhadap kehidupan orang lain iri disamping tentang kegagalan dalam kesehatan 4.3 Beri dorongan pada klien untuk bJiwagi keprihatinan ang pada orang lain yang mempunyai masalah dan/atau penyakit yang sama dan telah mempunyai pengalaman positif dalam mengatasi tersebut dengan koping yang efektif 5.1 Kaji dan kerahkan sumber-sumber eksternal individu ) (orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok at pendukung agama yang dianutnya) 5.2 Kaji system pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama). Lakukan rujukan selesai indikasi (missal; konseling dan pemuka agama) 99 |Poltekkes Jakarta I
STANDAR ASUHAN KEPERAWA RENCANA TINDAKAN K KLIEN DENGAN GANGGUAN PRO Nama Klien : Ruang : Tgl No. Diagnosa Tujuan R (Umum dan Khusus) Diagnosa Keperawatan 1.1 Bina sebut 1 Gangguan proses 1` Klien dapat membina hubungan kontr isi pikir:waham saling percaya 1.2 Janga -K e -K e -T 1.3 Yakin -A -G -J 1.4 Obser 2. Klien dapat mengidentifikasi 2.1 Beri p kemampuan yang dimiliki 2.2 Disku realis 2.3 Tanya diri) k 2.4 Jika k Peraw
ATAN KESEHATAN JIWA KEPERAWATAN OSES ISI PIKIR : WAHAM Diagnosa Medis : No.CM : Rencana Tindakan Keperawatan Tindakan Keperawatan hubungan saling percaya dengan klien: beri salam terapeutik (panggil nama klien), tkan nama perawat, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat rak yang jelas (topik yang dibicarakan, waktu dan tempat). an membantah dan mendukung waham klien: Katakan perawat menerima keyakinan klien:”Saya menerima keyakinan anda” disertai ekspresi menerima Katakana perawat tidak mendukung:”Sukar bagi saya untuk mempercayainya” disertai ekspresi ragu tapi empati Tidak membicarakan isi waham klien nkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindung Anda berada ditempat aman, kami akan menemani anda Gunakan keterbukaan dan kejujuran Jangan tinggalkan klien sendirian rvasi apakah waham klien mengganggu aktivitas sehari-hari dan perawatan diri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis usikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang stis (hati-hati terlibat diskusi tentang waham) akan apa yang biasa klien lakukan (kaitkan dengan aktivitas sehari-hari dan perawatan kemudian anjurkan untuk melakukannya saat ini klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada. wat perlu memperhatikan bahwa klien penting 100 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No. Diagnosa Tujuan R Diagnosa (Umum dan Khusus) 3.1 Obse Keperawatan 3.2 Disk 1 Gangguan proses 3. Klien dapat mengidentifikasi sakt 3.3 Hubu isi pikir:waham kebutuhan yang tidak terpenuhi 3.4 Ting tenag 3.5 Atur 4. Klien dapat berhubungan dengan 4.1 Berbi realistis temp 4.2 Sertak 4.3 Berik 5. Klien mendapat dukungan 5.1 Disku keluarga -G -C -L -F 5.2 Anjur 6. Klien dapat menggunakan obat 6.1Disku dengan benar akibat 6.2Disku 6.3Berika
Rencana Tindakan Keperawatan Tindakan Keperawatan ervasi kebutuhan klien sehari-hari kusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama dirumah maupun dirumah (rasa takut, ansietas, marah) ungan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham gkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan ga (aktivitas dapat dipilih bersama klien, jika mungkin buat jadwal) r situasi agar klien mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya icara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri, realitas orang lain, realitas pat dan realitas waktu) kan klien dalam terapi aktivitas kelompok: orientasi realitas kan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien usikan dengan keluarga tentang: Gejala waham Cara merawatnya Lingkungan keluarga Follow up obat rkan keluarga melaksanakan 5.1 dengan bantuan perawat usikan dengan klien dan keluarga tentang obat, dosis, frekuensi, dan efek samping t penghentian usikan perasaan klien setelah makan obat an obat dengan prinsip 5 (lima) benar 101 |Poltekkes Jakarta I
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KE RENCANA TINDAKAN KEPERA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAW Nama Klien : Ruang : Tgl No Diagnosa Perencanaan Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi 12 3 4 5 Defisit 1. Klien dapat mengenal 1.1 Klien dapat menyebutkan perawatan diri: tentang pentingnya kebersihan diri dal mandi, pentingnyakebersihan berpakaian, diri waktu 2 kali pertemuan: makan, - Tanda-tanda bersih eliminasit - Badan tidak bau - Rambut rapi, bersih dan - tidak bau - Gigi bersih dan tidak bau - mulut - Baju rapi dan tidak bau 1.2 Klien mampu menyebutk kembali kebersihan un kesehatan
ESEHATAN JIWA : AWATAN : WATAN DIRI Rasional Diagnosa Medis No.CM Intervensi 6 7 1.1.1 Diskusikan bersama klien pentingnya lam kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda- tanda bersih 1.1.2 Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan diri kan 1.2.1 Diskusikan fungsi kebersihan diri untuk ntuk kesehatan dengan menggali pengetahuan klien terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri 1.2.2 Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara kebersihan diri 1.2.3 Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti kebersihan diri 102 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No Diagnosa Perencanaan Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi 12 3 45 1.3 Klien dapat menjelaskan cara merawat diri, antara lain: - Mandi 2 kali sehari dengan sabun - Menggosok gigi minimal 2 kali sehari setelah kan dan akan tidur - Mencuci rambut 2-3 kali seminggu dan memotong kuku bila panjang - Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan 2. Klien dapat 2.1 Klien berusaha untuk mengidentifikasi memelihara kebersihan diri, penyebab yaitu : perilaku - Mandi pakai sabun dan kekerasan disiram dengan air sampai bersih - Mengganti pakaian bersih sehari sekali dan merapikan penampilan
Intervensi Rasional 7 6 1.3.1 Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti: - Mandi 2 kali, pagi dan sore - Sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan sebelum tidur) - Keramas dan menyisir rambut - Gunting kuku bila panjang 2.1.1 Motivasi klien untuk mandi: - Ingatkan caranya, evaluasi hasilnya & beri umpan balik - Bimbing klien dengan bantuan minimal - Jika hasilnya kurang, kaji hambatan yang ada 2.1.2 Bimbing klien untuk mandi - Ingatkan dan anjurkan untuk mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun - Anjurkan klien untuk meningkatkan cara mandi yang benar 2.1.3 Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari - Anjurkan klien untuk mempertahankan dan meningkatkan penampilan diri setiap hari - Dorong klien untuk mencuci pakaiannya sendiri - Demonstrasikan cara mencuci pakaian yang benar dengan sabun dan dibilas 103 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No Diagnosa Perencanaan Kriteria Evaluasi Dx Keperawatan Tujuan 5 4 12 3 2. 2. 2. 3. Klien dapat 3.1 Setelah satu minggu klien dapat 3 melakukan kebersihan melakukan perawatan kebersihan diri perawatan diri secara secara rutin dan teratur tanpa anjuran - Mandi pagi dan sore mandiri - Ganti baju setiap hari - Penampilan bersih dan rapi 4. Klien dapat 4.1 Klien selalu tampak bersih dan rapi 4. mempertahankan 4.2 Keluarga selalu mengingat hal-hal kebersihan diri secara yang berhubungan dengan mandiri kebersihan diri 4.3 Keluarga menyiapkan sarana untuk membantu klien dalam menjaga kebersihan diri 4.4 Keluarga membantu dan membimbing klien dalam menjaga kebersihan diri
Intervensi Rasional 67 .1.4 Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut - Beri kesempatan pada klien untuk melakukan sendiri - Ingatkan potong kuku dan keramas .1.5 Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas perawatan kebersihan diri, seperti mandi, dan kebersihan kamar mandi .1.6 Bekerja sama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan diri sendiri seperti odol, sikat gigi, sampo, pakaian ganti, handuk dan sandal 3.1.1 Monitor klien dalam melaksanakan kebersihan diri secara teratur . Ingatkan untuk mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti baju dan pakai sandal. .1.1 Beri reinforcement positif jika klien berhasil melakukan kebersihan diri 104 |Poltekkes Jakarta I
Tgl No Diagnosa Perencanaan Kriteria Evaluasi Dx Keperawatan Tujuan 5 4 12 3 5 Klien dapat 5.1 Keluarga selalu mengingat hal- 1. 1. dukungan keluarga hal yang berhubungan dengan dalam kebersihan diri meningkatkan kebersihan diri 1. 5.2 Keluarga menyiapkan sarana 5. untuk membantu klien dalam 5. menjaga kebersihan diri 5. 5. 5.3 Keluarga membantu dan membimbing klien dalam menjaga kebersihan diri
Intervensi Rasional 67 .1.1 Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga kebersihan diri .1.2 Diskusikan bersama keluarga tentang tindakan yang telah dilakukan klien selama di RS dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah dialami di RS. .1.3 Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap kemajuan yang telah dialami RS .2.1 Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga kebersihan diri klien .2.2 Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga kebersihan diri .2.3 Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien menjaga kebersihan diri .3.1 Diskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang dilakukan misalnya; - Mengingatkan klien pada waktu mandi - Sikat gigi, keramas, ganti baju, dll - Membantu klien apabila mengalami hambatan, memberi pujian atas keberhasilan klien 105 |Poltekkes Jakarta I
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273