C. Media pembelajaran tematik berbasis TIK dapat menjauhkan peserta didik dengan konteks dunia nyata. D. Media pembelajaran tematik berbasis TIK relevan dengan peserta didik yang telah berpikir abstrak. E. Media pembelajaran tematik berbasis TIK memerlukan kontrol yang ketat oleh guru agar peserta didik aman secara fisik dan mental. 9. Seorang peserta didik teridentifikasi memiliki gaya belajar auditori. Ia sulit memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru kelas menggunakan media visual sehingga hasil belajarnya rendah. Apakah yang akan Anda lakukan seandainya Anda adalah guru kelas tersebut? A. Menggunakan media pembelajaran multimedia yang tersedia di pasaran secara pabrikan pada pembelajaran remedial. B. Menggunakan media audio-visual sesuai dengan kedalaman dan keluasan materi pembelajaran pada pembelajaran remedial. C. Menggunakan kembali media tersebut dengan metode pembelajaran yang lebih variatif. D. Menggunakan media auditori saja pada pembelajaran berikutnya sesuai dengan kedalaman dan keluasan materi pembelajaran. E. Menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif untuk menguatkan interaksi peserta didik dengan materi pembelajaran. 10. Menurut kebijakan, integrasi TIK dalam pembelajaran di SD hanya berperan sebagai alat bantu atau pendukung pembelajaran. Bagaimanakah pendapat Anda tentang pernyataan di atas? A. Saya setuju dengan pernyataan di atas karena media pembelajaran tidak seharusnya menggantikan peran guru. B. Saya setuju dengan pernyataan di atas karena fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran. 86
C. Saya tidak setuju dengan pernyataan di atas karena media pembelajaran tidak hanya sebagai alat bantu pembelajaran tetapi harus menjadi bagian integral dari proses pembelajaran. D. Saya tidak setuju dengan pernyataan di atas karena fungsi media adalah sebagai alat peraga pembelajaran. E. Saya tidak setuju dengan pernyataan di atas karena media pembelajaran berbasis TIK pada akhirnya akan menggantikan peran guru. H. Daftar Pustaka Craig, L.N. dkk. (1982). Media and Technology for Education and Training. Columbus: Charles E. Merril. Krisnadi, E. (2009). Rancangan Materi pembelajaran Berbasis ICT. Disajikan dalam Workshop Pengembangan Materi pembelajaran Berbasis ICT di FPMIPA UNY pada tanggal 6 Agustus 2009. David, S.F. (2006). Five Technology for Education Change. New Jersey: Educational Technology Publication. Darmawan, D. dkk. (2008). Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: UPI Press. Hamalik, O. (1986). Media Pendidikan. Bandung: Alumni. Hernawan, A.H. dkk. (2007). Media Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press. Nasution. (1994). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, Z. (2001). Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. Sadiman, A.R. dkk. (1990). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali. Sahid. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT. Pendidikan Matematika FPMIPA UNY. Santyasa, I.W. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Disajikan dalam Workshop Pengembangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT di FPMIPA UNY pada tanggal 6 Agustus 2009. 87
I. Kunci Jawaban Tes Formatif Nomor Kunci Soal Jawaban 1 2 C 3 B 4 B 5 E 6 C 7 D 8 C 9 E 10 B C 88
No Kode : DAR2/Profesional/027/6/2019 MODUL 6 PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK KEGIATAN BELAJAR 3 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS TIK Penulis: Dr. Sandi Budi Iriawan, M. Pd. . KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019 89
DAFTAR ISI A. Pendahuluan .................................................................................................... 91 93 B. Capaian Pembelajaran ..................................................................................... 93 C. Sub-Capaian Pembelajaran ………………………………………………….. 94 D. Uraian Materi ……………………………………………………………….. 94 99 1. Hakikat LKPD ……………………………................................................ 107 2. Jenis-jenis LKPD ……………………….................................................... 110 3. LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK …………………………….. 4. Prosedur Penyusunan LKPDPembelajaran Tematik Berbasis TIK ……… 114 5. Penggunaan LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam 115 Pembelajaran di SD ……………………………………………………… 115 E. Forum Diskusi …………………………………………………..................... 116 121 F. Rangkuman ...................................................................................................... 121 G. Tes Formatif ………………………………………………………………… H. Daftar Pustaka ………………………………………………………………. I. Kunci Jawaban Tes Formatif ………………………………………………. 90
A. Pendahuluan Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) secara tematik terpadu untuk seluruh mata pelajaran, kecuali mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di kelas tinggi. Pada pembelajaran tematik terpadu, materi pembelajaran dari berbagai mata pelajaran dikemas secara terpadu menggunakan tema dan subtema sebagai pemersatu pembelajaran. Meskipun pembelajaran dilaksanakan secara tematik terpadu, guru harus memahami kekhasan pada setiap bidang studi terutama terkait pengalaman belajar peserta didik difasilitasi dengan LKPD yang memuat langkah 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengolah data, dan mengomunikasikan) dan dikemas secara tematik terpadu, serta relevan dengan karakteristik bidang studi. LKPD dikembangkan dengan memfasilitasi pengalaman belajar peserta didik SD sesuai dengan karakteristiknya yang masih bersifat aposteriori dan berpikir konkret menuju pengalaman belajar yang lebih abstrak. Adapun Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) menjadi pelengkap sekaligus sebagai alat ketika peserta didik beraktivitas selama pembelajaran menggunakan LKPD yang telah dikembangkan oleh guru. Kegiatan Belajar 3 ini membahas tentang karakteristik LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dan cara membuatnya untuk digunakan dalam pembelajaran di SD. Secara spesifik, Kegiatan Belajar 3 memandu peserta untuk mempelajari tentang: (1) hakikat LKPD; (2) jenis-jenis LKPD; (3) LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK; (4) prosedur penyusunan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK; dan (5) penggunaan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD. Kelima materi pokok dalam Kegiatan Belajar 3 pada modul ini dilengkapi dengan bahan tayang, contoh, dan video pembelajaran menggunakan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK untuk memperkuat pemahaman peserta tentang LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK, cara membuat, dan penggunaannya dalam pembelajaran di SD.
Materi Kegiatan Belajar 3 pada modul ini relevan dengan tuntutan pembelajaran di SD pada Era Revolusi Industri 4.0 dan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi TIK dalam pembelajaran di SD. Kegiatan Belajar 3 pada modul ini juga membahas tentang LKPD pembelajaran tematik, mulai dari hakikat, cara membuat dan penggunaannya dalam pembelajaran yang relevan dengan karakteristik pembelajaran di SD. Selain itu, pembahasan tentang LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK, cara membuat, dan penggunaannya dalam pembelajaran di SD sangat diperlukan oleh peserta sebagai guru SD dan relevan dengan kompetensi guru SD utamanya kompetensi profesional terkait pengembangan bahan ajar mengingat LKPD merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang harus dikembangkan oleh guru agar peserta didik dapat mengonstruksi dan melakukan aktivitas secara mandiri sesuai langkah kerja pada LKPD. Setiap kegiatan belajar pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari: pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi, rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri dari uraian materi yang dikembangkan oleh penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video menggunakan link terkait. Proses pembelajaran untuk setiap kegiatan pembelajaran pada modul ini memfasilitasi berkembangnya kemandirian belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program PPG. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus melakukan langkah-langkah berikut. 1. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai akhir. 2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan memaknainya. 3. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari. 92
4. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri atau kelompok. 5. Memahami topik untuk didiskusikan dan aktif berdiskusi pada forum diskusi melalui fasilitas daring bersama peserta lain dan instruktur. 6. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila menemui kesulitan. 7. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya. 8. Mengerjakan tes formatif melalui fasilitas daring. B. Capaian Pembelajaran Capaian pembelajaran untuk setiap peserta yang diharapkan pada Kegiatan Belajar 3 ini adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di SD dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun sikap (karakter Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar yang didukung hasil penelitian. C. Sub-Capaian Pembelajaran Capaian pembelajaran di atas, dirinci lebih spesifik menjadi subcapaian pembelajaran yang diharapkan dari setiap peserta sebagai berikut. 1. Menguasai karakteristik LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK. 2. Menguasai cara menyusun LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK. 3. Menyusun LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK. 4. Menggunakan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD. 93
D. Uraian Materi 1. Hakikat LKPD Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran tidak saja bermakna transfer pengetahuan dari guru kepada peserta didik, melainkan juga interaksi peserta didik dengan sumber belajar melalui proses mencari atau mengonstruksi pengetahuan oleh peserta didik secara mandiri maupun kelompok. Jika proses mencari atau mengonstruksi pengetahuan tersebut hanya difasilitasi oleh guru maka tentunya guru akan kesulitan untuk memandu setiap peserta didik dengan kecepatan belajar yang beragam. Dengan demikian, guru harus menggunakan sarana penunjang pembelajaran yang dapat memandu setiap peserta didik untuk belajar secara mandiri dalam mengonstruksi pengetahuan sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar untuk membantu dan mempermudah terjadinya interaksi yang aktif dan efektif antara peserta dengan sumber belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Melalui LKPD, setiap pengalaman atau tugas belajar peserta didik dalam mengonstruksi pengetahuan secara mandiri maupun kelompok dapat dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Selain itu, setiap peserta didik dapat menuliskan hasil kerja pada setiap pengalaman atau tugas belajarnya sesuai dengan lintasan belajarnya masing-masing. Lintasan belajar (learning trajectory) setiap peserta didik tergambar pada jejak kerja atau evidensi yang terekam pada setiap langkah kerja dalam LKPD. Sukirman dan Djumhana (2006, hlm. 75-78) mengungkapkan bahwa LKPD merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembaran-lembaran yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk yang harus dilaksanakan oleh peserta didik. Menurutnya, LKPD dapat berbentuk lembaran berisi tugas yang 94
harus dikerjakan oleh peserta didik baik secara mandiri maupun kelompok lengkap dengan petunjuk dan langkah-langkahnya serta mengandung materi pembelajaran penunjang untuk dikuasai oleh peserta didik. Dengan demikian, selain memandu peserta didik untuk melakukan tugas atau pengalaman belajarnya, LKPD berperan sebagai sumber belajar yang menghasilkan informasi atau pengetahuan untuk dikuasai oleh peserta didik. Iriawan (2016, hlm. 206) menyatakan bahwa LKPD merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi peserta didik. Kaitan dengan perannya sebagai sumber belajar, LKPD berisi informasi atau pengetahuan penunjang saja yang dapat membantu peserta didik untuk melakukan tugas dan pengalaman belajarnya untuk menguasai kompetensi tertentu dan mencari atau mengonstruksi informasi atau pengetahuan pokok yang termuat dalam kompetensi dasar. Dengan kata lain, LKPD digunakan selama proses pembelajaran untuk memandu peserta didik dalam menguasai kompetensi tertentu dan bukan dimaksudkan untuk menguji peserta didik tentang penguasaan kompetensi tertentu. Guru harus dapat membedakan antara LKPD dengan lembar evaluasi, karena terdapat banyak LKPD berisi soal- soal untuk menguji peserta didik sehingga cenderung berperan sebagai lembar evaluasi. Berdasarkan pengertian di atas, LKPD dapat berwujud lembaran berisi petunjuk dan langkah untuk menyelesaikan berbagai tugas belajar yang harus dikerjakan oleh peserta didik selama proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dapat dikatakan bahwa LKPD adalah panduan kerja peserta didik selama pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peserta didik dalam 95
melaksanakan pembelajaran untuk menguasai kompetensi tertentu. Dengan demikian, lembar kerja peserta didik sangat berperan dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik untuk belajar mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas tertulis. Penggunaan LKPD dalam pembelajaran memiliki fungsi yang beragam sebagai berikut: a. Mengarahkan proses pembelajaran. LKPD mengandung petunjuk dan langkah kerja yang tersusun secara sistematis, sehingga pengalaman belajar peserta didik dapat dipandu dan lebih terarah untuk mencapai tujuan belajar tertentu. b. Mempercepat proses pembelajaran. Gaya dan kecepatan belajar peserta didik yang beragam merupakan faktor yang dapat menentukan efektivitas pembelajaran. LKPD dapat membantu guru dalam memfasilitasi peserta didik untuk mencari dan mengonstruksi pengetahuan sesuai dengan gaya dan kecepatan belajarnya. Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD telah disusun secara sistematis supaya peserta didik menguasai kompetensi tertentu, sehingga dapat mempercepat proses pembelajaran. c. Mengetahui materi pembelajaran yang telah dikuasai oleh peserta didik. Catatan-catatan yang dituliskan oleh peserta didik pada setiap langkah kerja dalam menyelesaikan tugas belajarnya merupakan evidensi berupa infromasi atau pengetahuan yang relevan dengan materi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk mengetahui materi pembelajaran yang belum dan telah dikuasai oleh peserta didik. Infromasi tentang penguasaan materi pembelajaran dalam LKPD sangat penting bagi guru untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran. d. Mengoptimalkan alat bantu pembelajaran yang terbatas. LKPD membantu peserta didik dalam memilih alat bantu pembelajaran selama proses pembelajaran mandiri atau kelompok, sehingga dapat mengoptimalkan alat bantu pembelajaran yang terbatas. 96
e. Mengaktifkan peserta didik selama proses pembelajaran. LKPD digunakan untuk membantu guru dalam mengarahkan peserta didik selama proses pembelajaran. Dengan LKPD pembelajaran tidak lagi sebagai transfer pengetahuan, melainkan sebagai proses konstruksi pengetahuan oleh peserta didik melalui belajar yang aktif dan mandiri. f. Meningkatkan minat peserta didik. Minat belajar peserta didik dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik untuk melakukan tugas belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan belajarnya. Dengan LKPD pembelajaran menjadi berpusat kepada peserta didik yang pada umumnya senang melakukan aktivitas tertentu dibandingkan pasif selama proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan minat belajar mereka. g. Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik. Penggunaan LKPD selama pembelajaran menjadikan peserta didik lebih mandiri dalam belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan belajar masing- masing, sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan diri mereka untuk belajar. h. Memudahkan penyelesaian tugas mandiri dan kelompok. Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD dapat memudahkan peserta didik melakukan pengalaman belajarnya, sehingga memudahkan mereka untuk menyelesaikan tugas secara mandiri maupun kelompok. i. Melatih peserta didik menggunakan waktu seefektif mungkin. LKPD terdiri dari langkah kerja yang tersusun secara sistematis untuk dilalui oleh peserta didik secara bertahap. Dengan LKPD, peserta didik mengetahui dari sejak awal berbagai tugas belajar yang harus dilakukannya selama pembelajaran berlangsung. Setelah selesai satu tugas belajar, peserta didik harus mengerjakan tugas belajar berikutnya sehingga penggunaan LKPD dapat melatih peserta didik menggunakan waktu seefektif mungkin. 97
j. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD yang tersusun secara sistematis memungkinkan peserta didik untuk memecahkan masalah yang muncul dalam pembelajaran secara mandiri melalui tahap-tahap penyelesaian masalah yang terdapat dalam LKDP, sehingga penggunaan LKPD dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. LKPD dapat memberikan manfaat yang besar jika digunakan sesuai dengan fungsinya di atas. Manfaat penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran adalah: a. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. LKPD dapat berfungsi sebagai bahan ajar yang dapat meminimalisasi peran guru sehingga pembelajaran lebih mandiri dan berpusat pada peserta didik. b. Membantu peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran. LKPD dapat berfungsi sebagai bahan ajar yang dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran. Petunjuk dan langkah kerja dalam LKPD memandu peserta didik untuk mengonstruksi pengetahuan yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari. c. Melatih peserta didik dalam mengembangkan keterampilan proses pembelajaran. Pembelajaran dengan melibatkan LKPD berorientasi pada proses bukan hasil pembelajaran. Pengalaman belajar peserta didik selama pembelajaran dengan LKPD meninggalkan evidensi berupa catatan- catatan dari pengalamannya. LKPD dapat berfungsi untuk memandu peserta didik dalam melakukan dan menguasai keterampilan proses belajar, sehingga mereka memahami bagaimana seharusnya belajar (learning how to learn). 98
d. Sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. LKPD berisi petunjuk dan langkah kerja yang sistematis sehingga peserta didik dapat menyelesaikan tugas belajarnya. Peran guru dalam memandu peserta didik untuk menyelesaikan tugas belajarnya dapat dibantu dengan LKPD, sehingga guru dapat mengoptimalkan peran lainnya dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik selama melaksanakan tugas belajarnya. e. Membantu peserta didik memperoleh informasi atau pengetahuan tentang materi yang dipelajari. LKPD dapat berfungsi sebagai sumber belajar yang berisi informasi atau pengetahuan penunjang dalam mempelajari materi pembelajaran pokok. Selain itu, LKPD terdiri atas langkah kerja yang sistematis supaya peserta didik dapat memperoleh informasi atau pengetahuan yang relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari baik berupa materi pokok maupun pengayaan. Dengan adanya LKPD, pembelajaran dapat dilaksanakan secara mandiri oleh peserta didik dan dapat berjalan dengan efektif dan efisien serta melibatkan keaktifan peserta didik dalam belajar, sehingga dapat meningkat minat dan hasil belajar mereka. Penggunaan LKPD tidak seharusnya menggantikan peran guru secara keseluruhan selama pembelajaran berlangsung, melainkan sebagai alat bantu yang dapat memudahkan guru dalam mengarahkan peserta didik untuk melakukan tugas-tugas belajar. 2. Jenis-jenis LKPD LKPD yang dikembangkan oleh guru sangat beragam sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Berdasarkan fungsi dan tujuannya, Prastowo (2011) mengelompokkan LKPD menjadi lima jenis sebagai berikut: a. LKPD Penemuan LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Eksploratif yang memuat serangkaian langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran 99
yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati dan menganalisis konsep dan materi yang disajikan untuk membantu peserta didik menemukan atau mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari. b. LKPD Aplikatif-Integratif LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Latihan Psikomotorik yang dilengkapi dengan laporan kegiatan peserta didik dalam menerapkan dan mengintegrasikan berbagai pengetahuan baik faktual, konseptual, maupun prosedural yang relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Dengan LKPD ini, peserta didik dapat menuliskan temuan-temuan yang telah mereka dapatkan selama menerapkan berbagai jenis atau dimensi pengetahuan sehingga mereka merasakan nilai moral dibalik pengalaman belajar yang dilaluinya yang bermanfaat dan dapat diterapkan ndalam kehidupan sehari-hari. c. LKPD Penuntun LKPD ini memuat petunjuk, langkah kerja, dan urutan materi yang harus dikuasai oleh peserta didik secara bertahap mulai dari konkret ke abstrak, faktual ke konseptual, formal ke nonformal, dan mudah ke sulit untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Secara tidak langsung LKPD jenis ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik yang pada umumnya dilengkapi dengan berbagai pertanyaan untuk bahan remedial dan pengayaan. d. LKPD Penguatan LKPD ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang dilengkapi dengan materi utama dan materi tambahan. Materi utama harus dikuasai oleh peserta didik melalui pengalaman belajarnya yang dipandu dengan LKPD, kemudian peserta didik dapat membandingkan informasi atau pengetahuan yang didapatkan dengan materi pembelajaran yang terdapat dalam LKPD. Materi tambahan dalam LKPD disediakan untuk membekali peserta didik dengan materi pembelajaran yang lebih luas dan bermakna sebagai bentuk penguatan dan pengayaan bagi peserta didik. 100
e. LKPD Pratikum LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Eksperimental untuk memandu peserta didik dalam melaksanakan eksperimen atau percobaan dan praktik tertentu di dalam atau di luar laboratorium yang dilengkapi dengan langkah-langkah dan petunjuk melakukan eksperimen atau pratikum. Guru dapat menyajikan materi pratikum di dalam LKPD dan peserta didik dapat melakukan eksperimen atau praktikum secara mandiri serta menuliskan temuan-temuan dalam LKPD. Selain itu, LKPD jenis ini dilengkapi juga dengan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melaksanakan eksperimen atau praktikum. LKPD ini dapat meningkatkan rasa ingin tahu, sikap kritis, dan inisiatif peserta didik dalam menemukan dan mengolah pengetahuan yang mereka dapatkan melalui pratikum. Setiap LKPD memiliki struktur tertentu. Berdasarkan strukturnya, LKPD dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu: a. LKPD Tak Berstruktur LKPD ini berbentuk lembaran yang berisi materi pembelajaran dengan sedikit petunjuk atau langkah kerja untuk mengarahkan proses kerja peserta didik dalam melaksanakan tugas belajar. LKPD jenis ini lebih dominan berperan sebagai sumber belajar, meskipun pada sisi lain berperan sebagai alat bantu pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran. b. LKPD Berstruktur LKPD ini memuat informasi, contoh, petunjuk, dan langkah kerja peserta didik dalam menyelesaikan tugas belajar secara aktif dan mandiri. LKPD ini dirancang untuk membimbing atau memandu peserta didik dalam menyelesaikan tugas belajar untuk menguasai kompetensi tertentu. Meskipun demikian, LKPD jenis ini digunakan dalam pembelajaran dengan tidak menggantikan peran guru hanya sebagai alat bantu supaya peserta didik dapat belajar secara mandiri. Guru dapat mengoptimalkan peran lainnya untuk membimbing dan memotivasi peserta didik untuk belajar. 101
Secara umum berdasarkan tujuan dan strukturnya, LKPD dibagi kedalam tiga jenis, yaitu: a. LKPD Eksploratif LKPD jenis ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta didik dalam menggali, mencari, dan menemukan pengetahuan tertentu. Biasanya LKPD jenis ini memfasilitasi peserta didik untuk menuliskan temuan-temuannya selama proses eksplorasi sampai dengan menuliskan hasil akhir yang didapatkan berupa pengetahuan tertentu yang harus dikuasai peserta didik. LKPD jenis ini relevan untuk digunakan dalam pembelajaran untuk semua dimensi pengetahuan baik faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sehingga relevan untuk semua mata pelajaran. Contoh: LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET Nama Siswa : …………………………………………. Kelas : …………………………………………. Tujuan: Membuktikan sifat komutatif penjumlahan dua bilangan menggunakan lidi Langkah Kerja: Lakukanlah kegiatan membilang bersama teman sebangkumu dari 1 sampai dengan 10! Siapkan beberapa lidi dan bilanglah banyaknya lidi yang kalian miliki sampai sebanyak 10 batang lidi! Siapkan beberapa wadah dan bilanglah banyaknya wadah tersebut sampai sebanyak 5 wadah! 102
Masukkan lidi ke dalam wadah dengan tiap-tiap wadah berisi 2 batang lidi! Hitunglah banyaknya lidi pada seluruh wadah dengan cara menjumlahkan banyaknya lidi pada setiap wadah! … lidi + … lidi + … lidi + … lidi + … lidi Bentuk penjumlahan di atas merupakan bentuk penjumlahan berulang yang disebut perkalian dan dapat ditulis sebagai berikut …+…+…+…+…=…x… =… … disebut bilangan pengali … disebut bilangan yang dikali x disebut tanda atau simbol perkalian Lakukan kembali langkah di atas dengan menyiapkan beberapa lidi dan bilanglah banyaknya lidi yang kalian miliki sampai sebanyak 10 batang lidi! Siapkan beberapa wadah dan bilanglah banyaknya wadah tersebut sampai sebanyak dua wadah! Masukkan lidi ke dalam wadah dengan tiap-tiap wadah berisi 5 batang lidi! Hitunglah banyaknya lidi pada seluruh wadah dengan cara menjumlahkan banyaknya lidi pada setiap wadah! … lidi + … lidi Bentuk penjumlahan di atas merupakan bentuk penjumlahan berulang yang disebut perkalian dan dapat ditulis sebagai berikut …+…=…x… =… … disebut bilangan pengali … disebut bilangan yang dikali x disebut tanda atau simbol perkalian 103
Apa yang dapat kalian simpulkan dari eksplorasi di atas? .... + .... = .... + .... Sifat di atas merupakan sifat komutatif penjumlahan b. LKPD Eksperimental LKPD jenis ini memuat petunjuk, alat dan bahan, serta langkah kerja yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta didik dalam melakukan eksperimen atau praktikum tertentu. Biasanya LKPD jenis ini memfasilitasi peserta didik untuk menuliskan proses dan hasil eksperimen atau praktikum sampai dengan menuliskan kesimpulan yang didapatkannya selama proses eksperimen. LKPD jenis ini relevan untuk digunakan dalam pembelajaran untuk dimensi pengetahuan konseptual pada mata pelajaran yang memuat proses belajar eksperimen seperti Ilmu Pengetahuan Alam. Contoh: LEMBAR KERJA KELOMPOK EKSPERIMEN PERUBAHAN WUJUD BENDA MENCAIR Nama Kelompok: …………………………………………. Nama Anggota Kelompok: 1. …………………………………………. 2. …………………………………………. 3. …………………………………………. Tujuan: Menyajikan hasil pengamatan percobaan es mencair dalam bentuk tabel Alat dan Bahan: gelas, es batu, timbangan, stopwatch. Langkah Kerja: Lakukan kegiatan-kegiatan berikut di dalam kelas! Sediakan gelas, es batu, timbangan dan stopwatch! Letakkan es batu kedalam gelas, lalu ukur beratnya menggunakan timbangan dan amati apa yang terjadi! 104
Ukurlah waktu lamanya es mencair semua menggunakan stopwatch! Tulislah hasil percobaanmu pada tabel di bawah ini! Tabel Hasil Percobaan Es Mencair Benda Wujud Berat Waktu Mencair Benda Es Padat ........ ......... Air Cair ........ ......... 1. Apa yang terjadi pada es di dalam gelas setelah beberapa saat? 2. Mengapa bisa terjadi demikian? 3. Apakah berat es di dalam gelas dan berat air sama? Tulislah Hasil Diskusimu! Lakukan lagi langkah di atas pada terik matahari di luar kelas! Buatlah tabel untuk menuliskan hasil percobaanmu! 1. Apa yang terjadi pada es di dalam gelas setelah beberapa saat? 2. Mengapa bisa terjadi demikian? 3. Apakah berat es di dalam gelas dan berat air sama? 105
Tulislah Hasil Diskusimu! 1. Bagaimana dengan lamanya waktu es mencair di dalam dan di luar kelas? 2. Mengapa bisa terjadi demikian? Ayo Cari Tahu dengan Membaca! Perubahan Wujud Mencair Es merupakan benda berwujud padat yang terasa dingin ketika diraba oleh kulit. Ketika es terkena panas, es tersebut bisa berubah wujudnya menjadi air. Air merupakan benda berwujud cair. Perubahan wujud padat menjadi cair disebut mencair. Selain es yang mencair ketika dipanaskan, banyak contoh benda-benda lain yang juga mencair ketika dipanaskan seperti coklat dan margarin. c. LKPD Latihan Psikomotorik LKPD jenis ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta didik dalam melakukan keterampilan tertentu. Biasanya LKPD jenis ini disertai banyak ilustrasi atau gambar untuk memperkuat pemahaman peserta didik dalam menampilkan keterampilan tertentu. LKPD jenis ini memandu peserta didik untuk menampilkan keterampilan tertentu dan tidak diminta untuk menyimpulkan atau menuliskan hasil temuan seperti 106
pada jenis LKPD lainnya. LKPD jenis ini relevan untuk digunakan dalam pembelajaran untuk dimensi psikomotorik atau pengetahuan prosedural. Contoh: LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENEBALKAN HURUF Nama Siswa : …………………………………………. Kelas : …………………………………………. Tujuan : Menebalkan huruf menggunakan pensil Sambungkan titik-titik yang membentuk huruf berikut dan tebalkanlah! 3. LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK Perkembangan teknologi saat ini menjadi salah satu kesempatan yang bisa dimanfaatkan keberadaannya dalam bidang pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran. Terlebih di Era Revolusi Industri 4.0 mengharuskan peserta didik untuk terbuka terhadap perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan sejalan dengan kebijakan Permendikbud Nomor 107
37 Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi pembelajaran TIK di SD. Oleh karena itu, LKPD yang digunakan dalam pembelajaran di SD dapat dikemas secara tematik berbantuan TIK dengan memadukan muatan pelajaran pada satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan tema atau subtema pembelajaran. LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dapat meminimalisasi penggunaan kertas dalam pembelajaran, karena petunjuk, langkah kerja, dan komponen LKPD lainnya ditampilkan melalui proyektor. LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dapat berbentuk LKPD Eksploratif, LKPD Eksperimental, dan LKPD Latihan Psikomotorik yang dikemas dengan tampilan yang menarik berbantuan perangkat lunak untuk memotivasi peserta didik dalam belajar secara aktif dan mandiri. Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengembangkan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK, di antaranya powerpoint, corel draw, adobe ilustrator, adobe animate, photoshop, dan lain-lain. Selain dapat dikemas secara menarik, LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK juga dapat dikembangkan dalam bentuk elektronik atau e-LKPD yang dapat diakses melalui internet sehingga peserta didik dapat belajar dimanapun dan kapanpun dengan mengakses LKPD dengan bebas tanpa harus diberikan oleh guru. Tentunya peran guru dan orang tua sangat penting dalam mengawasi peserta didik dalam memanfaatkan e-LKPD. Berikut contoh e-LKPD berbahasa Inggris yang dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan e-LKPD www.superteacherworksheets.com. Di dalam LKPD ini terdapat kumpulan lembar kerja untuk materi pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, seperti Matematika, Sains, Bahasa, dan sebagainya. W-LKPD dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk diakses di luar jam sekolah tanpa harus menunggu cetakan LKPD dari guru di sekolah. 108
LKPD berbasis TIK dapat dikemas secara interaktif dan memiliki keunggulan dibandingkan dengan LKPD konvensional yang biasa dikembangkan oleh guru seperti tertera pada tabel berikut. Tabel 1. Perbedaan LKPD Berbasis TIK dan LKPD Konvensional No Aspek LKPD Konvensional LKPD Berbasis TIK Interaktif 1 Penyajian Disajikan dalam Disajikan dalam bentuk bentuk deskriptif pertanyaan yang dapat mengkonstruk pemahaman peserta didik 2 Gambar, grafik Disajikan dalam Disajikan bergerak langkah per maupun tulisan keadaan diam langkah, ketika peserta didik tidak mengerti dapat diulang 3 Komunikasi Dilakukan dengan Dilakukan dengan dua arah satu arah (ketika peserta didik memberikan jawaban atau respon, LKPD ini akan memberikan umpan balik) 4 Isi Menekankan banyak Menekankan pada penanaman pada soal – soal konsep, soal hanya dijadikan sebagai pengantar pemahaman peserta didik 5 Tampilan Disajikan pada Disajikan lebih menarik lembaran kertas dengan tampilan gambar yang disukai peserta didik dan tampilannya lebih hidup LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dikemas secara kontekstual relevan dengan tema atau subtema pembelajaran dengan bantuan TIK untuk pengembangan dan penggunaannya, sehingga memberikan banyak keuntungan jika dimanfaatkan dalam pembelajaran. Keuntungan pembelajaran dengan menggunakan LKPD tematik berbasis TIK, yaitu: a. Aktivitas peserta didik lebih kontekstual dan holistik. LKPD yang dikemas secara tematik melibatkan aktivitas belajar yang dekat dengan kehidupan peserta didik, serta memungkinkan peserta didik untuk menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang ilmu. Dengan TIK, LKPD dapat ditampilkan dengan 109
menarik disertai ilustrasi-ilustrasi dan gerakan sehingga memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik. b. Materi pembelajaran pada banyak mata pelajaran dapat dikuasai peserta didik melalui satu aktivitas atau tugas belajar. LKPD yang dikemas secara tematik memungkinkan peserta didik menguasai berbagai materi pembelajaran pada satu atau lebih mata pelajaran melalui satu aktivitas atau tugas belajar sesuai dengan kekhasan pada setiap bidang studi. Dengan TIK, peralihan langkah kerja dari satu langkah kerja lainnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. c. Menghemat biaya, tempat dan waktu dan tersedia sepanjang waktu. LKPD berbantuan TIK ini dikembangkan tanpa kertas dan dapat digunakan beberapa kali dimanapun dan kapanpun, sehingga dapat menghemat biaya, tempat, dan waktu. d. Memungkinkan peserta didik menandai hal-hal penting. Konten dalam komponen LKPD berbantuan TIK seperti petunjuk, langkah kerja, dan komponen lainnya memungkinkan untuk diubah atau diganti sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. e. Ramah lingkungan, karena tidak menggunakan kertas, tinta, dan lain sebagainya. LKPD berbantuan TIK dikemas tanpa menggunakan bahan-bahan berbahaya yang tidak ramah anak dan tidak ramah lingkungan, sehingga LKPD ini aman untuk digunakan dalam pembelajaran 4. Prosedur Penyusunan LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK harus disusun secara sistematis dan memudahkan peserta didik untuk memahami setiap perintah kerja. Dalam penyusunan LKPD ini, terdapat berbagai persyaratan di antaranya syarat didaktis, syarat konstruksi, dan syarat teknis. a. Syarat didaktis LKPD yang dikembangkan sebagai salah satu bentuk sarana pendukung pembelajaran harus memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, di antaranya: 110
1) Dikemas secara tematik, kontekstual, dan memotivasi peserta didik untuk belajar 2) Memperhatikan adanya perbedaan individual 3) Menekankan pada proses bukan berorientasi hasil 4) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan belajar 5) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, estetika pada diri peserta didik 6) Mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik secara terpadu meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b. Syarat konstruksi Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta memudahkan peserta didik untuk memahami setiap petunjuk atau langkah kerja pada LKPD. Bahasa yang digunakan dalam LKPD harus memenuhi persyaratan berikut: 1) Sesuai dengan tingkat perkembangan kedewasaan peserta didik 2) Dapat dibaca dan dipahami oleh peserta didik 3) Menggunakan struktur kalimat yang jelas 4) Memiliki taat urutan yang sesuai dengan perkembangan peserta didik 5) Menghindari pertanyaan atau perintah kerja yang terlalu terbuka 6) Menggunakan kalimat sederhana dan pendek 7) Lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata-kata 8) Memuat tujuan yang jelas 9) Mempunyai identitas untuk memudahkan proses administrasi c. Syarat teknis Syarat teknis dalam penyusunan LKPD tematik berbasis TIK terkait dengan tampilan atau kemasan LKPD sebagai berikut: 111
1) Teks baik tulisan maupun gambar disajikan secara tematik berisi pesan yang jelas 2) Menggunakan huruf cetak yang tebal dan dapat dibaca dengan mudah oleh peserta didik 3) Membedakan kolom perintah dan hasil kerja peserta didik 4) Terdiri dari kombinasi tulisan, gambar diam dan bergerak, serta tulisan sehingga tidak menimbulkan rasa bosan Prosedur penyusunan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK terdiri atas langkah-langkah spesifik sebagai berikut: a. Melakukan analisis tema dan subtema Tema dan subtema pembelajaran dapat menentukan konten dalam setiap komponen LKPD seperti petunjuk, langkah kerja, dan contoh atau ilustrasi yang digunakan. b. Melakukan analisis kompetensi dasar dan materi pembelajaran Kompetensi dan materi pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan dimensinya menentukan jenis LKPD yang akan dikembangkan, karena tidak semua tujuan atau materi pembelajaran harus difasilitasi dengan LKPD c. Melakukan analisis kebutuhan LKPD Setiap jenis LKPD memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Analisi kebutuhan LKPD memiliki andil yang penting supaya LKPD yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. a. Melakukan analisis perangkat TIK Perangkat TIK baik keras maupun lunak memiliki fungsi dan manfaat masing-masing. Analisis terhadap perangkat TIK yang tersedia dapat menentukan jenis perangkat yang akan digunakan untuk mengembangkan LKPD. b. Menentukan jenis dan judul LKPD Setiap jenis LKPD memiliki fungsi, manfaat, dan struktur yang beragam. Guru harus mengembangkan dan menyusun konten setiap komponen 112
LKPD secara sistematis sehingga dapat memandu peserta didik untuk melakukan tugas belajar. Satu LKPD tematik berbasis TIK dapat terdiri atas beberapa jenis LKPD sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan bidang studi. c. Membuat LKPD LPKD yang dikembangkan pada umumnya memiliki struktur sebagai berikut: 1) Judul kegiatan, tema, subtema, kelas, dan semester 2) Tujuan belajar sesuai dengan kompetensi dasar 3) Alat dan bahan 4) Prosedur kerja yang berisi petunjuk kerja untuk peserta didik 5) Tabel data untuk mencatat hasil pengamatan atau pengukuran, eksperimen, dan eksplorasi. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan data bisa diganti dengan tabel/kotak kosong yang dapat digunakan peserta didik untuk menulis, menggambar, atau berhitung. 6) Bahan diskusi yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk menuntun peserta didik melakukan analisis data dan melakukan konseptualisasi. Agar LKPD tematik berbasis TIK tepat dan akurat, maka harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Susunan kalimat dan kata-kata diutamakan b. Sederhana dan mudah dimengerti c. Singkat dan jelas d. Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih dahulu e. Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat membantu peserta didik memahami materi pembelajaran f. Menunjukkan cara dalam menyusun sebuah pengertian g. Membantu peserta didik berpikir kritis h. Menentukan variabel yang akan dipecahkan dalam kegiatan pembelajaran 113
i. Tata letak hendaknya membantu peserta didik memahami materi pembelajaran dengan menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis j. Menunjukkan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal hingga akhir. k. Desain harus menarik 5. Penggunaan LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam Pembelajaran di SD Penggunaan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK memerlukan kontrol yang ketat dari guru agar peserta didik benar-benar melaksanakan tugas belajarnya dengan baik. LKPD digunakan selama pembelajaran dengan tidak menggantikan peran guru, melainkan sebagai sarana pendukung pembelajaran. Dengan demikian, penggunaan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK harus tetap memperhatikan prinsip- prinsip pembelajaran yang mendidik sebagai berikut: 1) Dilaksanakan secara tematik, kontekstual, dan memotivasi peserta didik untuk belajar 2) Mamandirikan dan mengaktifkan peserta didik 3) Tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan 4) Memperhatikan adanya perbedaan individual 5) Menekankan pada proses bukan berorientasi hasil 6) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan belajar 7) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, estetika pada diri peserta didik 8) Mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik secara terpadu meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam pembelajaran di SD dengan menggunakan LKPD tematik berbasis TIK, guru dapat memfokuskan perannya pada membimbing, memotivasi, dan menilai proses dan hasil belajar peserta didik karena LKPD membantunya dalam mengarahkan peserta didik untuk melakukan tugas 114
belajar tertentu. Jadi, LKPD digunakan oleh guru bukan untuk menguji peserta didik melainkan untuk memandu dan mengarahkan peserta didik untuk melakukan pengalaman belajar yang aktif dan mandiri. Melalui LKPD tematik berbasis TIK, pembelajaran akan dapat mengaktifkan dan memotivasi belajar peserta didik karena dikemas sesuai dengan karakteristik peserta didik yang senang bermain, berpikir konkret, berimajinasi, dan melakukan aktivitas langsung. E. Forum Diskusi Diskusikanlah bersama peserta PPG lainnya melalui fasilitas daring pada slot forum diskusi terkait topik diskusi berikut. Alternatif 1 Seorang guru kelas menggunakan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK yang cenderung menguji pemahaman peserta didik tentang materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK oleh guru tersebut? Alternatif 2 Seorang guru kelas telah mengembangkan LKPD pembelajaran berbasis TIK dengan jenis LKPD Eksploratif yang mengandung sedikit petunjuk atau langkah kerja dengan materi pembelajaran lengkap, luas, dan mendalam mulai dari penunjang, pokok, dan pengembangan. Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD pembelajaran berbasis TIK yang dikembangkan guru tersebut? F. Rangkuman Pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi aktif peserta didik dengan materi pembelajaran yang terdapat pada sumber belajar difasilitasi oleh guru. LKPD dapat memudahkan interaksi tersebut untuk mengarahkan peserta didik dalam melaksanakan tugas belajar mereka, sehingga peran guru dapat 115
dioptimalkan dalam membimbing, memotivasi, dan menilai proses belajar peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Sesuai dengan kekhasan pembelajaran pada jenjang SD, LKPD sebaiknya dikembangkan secara tematik dengan bantuan TIK sebagai penunjang atau pendukung pembelajaran. LKPD tematik berbasis TIK dapat dikembangkan dengan memadukan berbagai jenis LKPD seperti LKPD Eksploratif, Eksperimental, dan Latihan Psikomotorik sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan mata pelajaran. Setiap jenis LKPD memiliki kelebihan dan keterbatasan untuk digunakan tergantung pada karakteristik pembelajaran, materi pembelajaran, mata pelajaran, peserta didik, serta metode dan kondisi pembelajaran. LKPD hanya sebagai sarana pembelajaran, sehingga penggunaannya tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan. LKPD tematik berbasis TIK dikemas dengan meminimalisasi penggunaan kertas, melainkan dengan bantuan proyektor dimana konten-konten LKPD telah didesain menggunakan berbagai perangkat lunak yang tersedia sesuai dengan fungsinya masing-masing. Dengan LKPD ini, peserta didik dapat melakukan tugas belajar secara mandiri dan aktif serta dapat memotivasi belajar mereka karena LKPD dapat dikemas secara estetis menggunakan perangkat lunak yang relevan. G. Tes Formatif Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai! 1. LKPD yang relevan untuk tujuan pembelajaran “melalui mengamati benda- benda di sekitar kelas, peserta didik dapat menyebutkan tiga contoh benda berbentuk balok” adalah .... A. LKPD Eksperimental Terstruktur B. LKPD Eksperimental Tidak Terstruktur C. LKPD Ekploratif Terstruktur D. LKPD Latihan Psikomotorik Terstruktur E. LKPD Latihan Psikomotorik Tidak Terstruktur 116
2. Seorang guru akan mengembangkan LKPD dengan tujuan supaya peserta didik dapat membuktikan hubungan antara gaya dan gerak benda. Jenis LKPD yang relevan untuk tujuan di atas adalah …. A. LKPD Eksperimental Terstruktur B. LKPD Eksploratif Terstruktur C. LKPD Ekploratif Tidak Terstruktur D. LKPD Latihan Psikomotorik Terstruktur E. LKPD Latihan Psikomotorik Tidak Terstruktur 3. Seorang guru kelas bermaksud untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis huruf dan angka. Jenis LKPD yang relevan untuk kondisi di atas adalah …. A. LKPD Eksperimental Terstruktur B. LKPD Eksperimental Tidak Terstruktur C. LKPD Eksploratif Terstruktur D. LKPD Ekploratif Tidak Terstruktur E. LKPD Latihan Psikomotorik 4. Seorang guru kelas menggunakan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK yang cenderung menguji pemahaman peserta didik tentang materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK oleh guru tersebut? A. Guru telah menggunakan LKPD sesuai dengan fungsinya sebagai sarana atau alat bantu pembelajaran. B. Guru telah menggunakan LKPD sesuai dengan fungsinya sebagai sumber belajar dan alat penilaian. C. Guru keliru dalam memanfaatkan LKPD karena tidak memfasilitasi karakteristik peserta didik SD yang senang melakukan aktivitas secara langsung. 117
D. Guru keliru dalam memanfaatkan LKPD karena tidak menarik dan tidak memotivasi peserta didik untuk belajar. E. Guru tidak dapat membedakan LKPD dengan instrumen evaluasi sehingga penggunaan LKPD tidak berorientasi pada proses. . 5. Seorang guru kelas telah mengembangkan LKPD pembelajaran berbasis TIK dengan jenis LKPD Eksploratif yang mengandung sedikit petunjuk atau langkah kerja dengan materi pembelajaran lengkap, luas, dan mendalam mulai dari penunjang, pokok, dan pengembangan. Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD pembelajaran berbasis TIK yang dikembangkan guru tersebut? A. LKPD yang dikembangkan oleh guru berfungsi sebagai sumber belajar dan bahan ajar. B. LKPD yang dikembangkan oleh guru membatasi aktivitas peserta didik dalam melakukan eksplorasi. C. LKPD yang dikembangkan oleh guru sudah lengkap dan baik untuk digunakan dalam pembelajaran. D. LKPD yang dikembangkan oleh guru memungkinkan peserta didik menggali pengetahuan yang lebih luas dan mendalam. E. LKPD yang dikembangkan oleh guru tidak relevan dengan karakteristik peserta didik SD yang masih berpikir secara konkret dan terpadu. 6. Seorang guru kelas di kelas 1 SD telah mengembangkan LKPD tematik berbasis TIK. Semua teks dalam LKPD berbentuk tulisan tentang petunjuk dan langkah kerja yang harus dilakukan oleh peserta didik. Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD yang telah dikembangkan oleh guru tersebut? A. LKPD yang dikembangkan oleh guru relevan dengan karakteristik peserta didik SD yang senang melakukan aktivitas langsung. B. LKPD yang dikembangkan oleh guru efektif untuk menyampaikan pesan berbentuk materi pembelajaran kepada peserta didik. 118
C. LKPD yang dikembangkan oleh guru dapat memandu peserta didik untuk menyelesaikan tugas belajar. D. LKPD yang dikembangkan oleh guru seharusnya lebih banyak ilustrasi gambar karena peserta didik masih pada awal berpikir konkret. E. LKPD yang dikembangkan oleh guru sebaiknya mengandung teks berbentuk tulisan dan gambar dengan proporsi seimbang. 7. Guru bermaksud untuk mengembangkan LKPD berbasis TIK dengan cara memandu peserta didik dengan langkah kerja yang dapat ditayangkan melalui proyektor. Perangkat lunak yang sebaiknya digunakan untuk mendesain LKPD tersebut adalah …. A. Microsoft Excel B. Microsoft Word C. Microsoft Powerpoint D. Adobe Photoshop E. Corel Draw 8. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK untuk pembelajaran di SD adalah … A. LKPD tematik berbasis TIK akan membuat peserta didik pasif selama pembelajaran berlangsung. B. LKPD tematik berbasis TIK hanya berperan sebagai alat bantu atau pendukung pembelajaran. C. LKPD tematik berbasis TIK dapat menjauhkan peserta didik dengan konteks dunia nyata. D. LKPD tematik berbasis TIK relevan dengan peserta didik yang telah berpikir abstrak. E. LKPD tematik berbasis TIK memerlukan kontrol yang ketat oleh guru agar peserta didik aman secara fisik dan mental. 119
9. Seorang peserta didik teridentifikasi memiliki gaya belajar auditori. Ia sulit memahami perintah kerja yang disampaikan oleh guru melalui LKPD yang dikemas dalam bentuk gambar dan tulisan. Apakah yang akan Anda lakukan seandainya Anda adalah guru kelas tersebut? A. Mengembangkan dan menggunakan LKPD tematik berbasis TIK yang hanya mengandung unsur auditori. B. Mengembangkan dan menggunakan LKPD tematik berbasis TIK yang memadukan unsur audio-visual. C. Menggunakan LKPD dengan petunjuk dan langkah kerja dibacakan berulang-ulang oleh guru agar peserta didik tersebut memahaminya. D. Menggunakan LKPD tematik berbasis TIK yang memuat berbagai jenis LKPD sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan mata pelajaran. E. Mengembangkan dan menggunakan LKPD tematik berbasis TIK yang memuat banyak ilsutrasi berupa gambar. 10. Seorang guru hanya mengembangkan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK untuk tujuan pembelajaran tertentu yang dianggap penting untuk peserta didik beraktivitas. Bagaimanakah pendapat Anda tentang LKPD yang dikembangkan oleh guru di atas? A. Saya setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena tidak semua materi atau tujuan pembelajaran harus difasilitasi melalui LKPD. B. Saya setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena fungsi LKPD adalah sebagai alat bantu pembelajaran. C. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena LKPD tidak hanya sebagai alat bantu pembelajaran tetapi harus menjadi bagian integral dari proses pembelajaran. D. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena seharusnya LKPD dikembangkan secara lengkap untuk seluruh tujuan pembelajaran. E. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena dapat membatasi aktivitas belajar peserta didik. 120
H. Daftar Pustaka Anderson, L. W. dan Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman. Arends, R. I. (2009). Learning to Teach. New York: McGraw Hill. Darmawan, D. dkk. (2008). Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: UPI Press. Iriawan, S. B. (2016). Appropriate Teaching Method as A Source of Students’Success in Learning. MUK Publication: Global and Stochastic Analysis, 3 (3). 203-214. Nasution, Z. (2001). Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. Sukirman, D. dan Djumhana, N. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI Press. I. Kunci Jawaban Tes Formatif Nomor Kunci Soal Jawaban 1 2 C 3 A 4 E 5 E 6 B 7 D 8 C 9 E 10 B A 121
No Kode : DAR2/Profesional/027/6/2019 MODUL 6 PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK KEGIATAN BELAJAR 4 APLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS TIK Penulis: Dr. Sandi Budi Iriawan, M. Pd. . KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019 122
DAFTAR ISI A. Pendahuluan .................................................................................................... 124 126 B. Capaian Pembelajaran ..................................................................................... 126 C. Sub-Capaian Pembelajaran ………………………………………………….. 127 D. Uraian Materi ……………………………………………………………….. 127 133 1. Hakikat Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK ………………………….. 135 2. Jenis-jenis Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK ……………………….... 137 3. Karakteristik Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK ……………. 4. Prosedur Penyusunan Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK …… 158 5. Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam 162 Pembelajaran di SD ……………………………………………………… 162 E. Forum Diskusi …………………………………………………..................... 163 168 F. Rangkuman ...................................................................................................... 169 G.Tes Formatif ………………………………………………………………… 170 H.Daftar Pustaka ………………………………………………………………. 186 I. Kunci Jawaban Tes Formatif ………………………………………………. J. Tes Sumatif …………………………………………………………………. K. Kunci Jawaban Tes Sumatif ……………………………………………….. 123
A. Pendahuluan Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) secara tematik terpadu untuk seluruh mata pelajaran, kecuali mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di kelas tinggi. Pada pembelajaran tematik terpadu, materi pembelajaran dari berbagai mata pelajaran dikemas secara terpadu menggunakan tema dan subtema sebagai pemersatu pembelajaran. Meskipun pembelajaran dilaksanakan secara tematik terpadu, guru harus memahami kekhasan pada setiap bidang studi meliputi hakikat, tujuan bidang studi, tujuan pembelajaran bidang studi, objek kajian, struktur materi, konten materi, pedagogi konten, dan karakteristik lainnya dari setiap bidang studi yang dipadukan. Selain itu, dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 2A ayat (1) dinyatakan bahwa muatan informatika pada jenjang SD dapat digunakan sebagai alat pembelajaran. Dengan demikian, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) menjadi sebuah keharusan untuk diintegrasikan dalam pembelajaran di SD sebagai alat bantu pembelajaran. Dengan banyaknya aplikasi berbasis TIK yang tersedia baik berbayar maupun tidak, menuntut guru untuk dapat memilihnya sesuai dengan karakteristik peserta didik SD dan mempelajarinya agar dapat menggunakannya dalam pembelajaran di SD untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik. Kegiatan Belajar 4 ini membahas tentang karakteristik aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK dan cara menyusunnya untuk digunakan dalam pembelajaran di SD. Secara spesifik, Kegiatan Belajar 4 memandu peserta untuk mempelajari tentang: (1) hakikat aplikasi pembelajaran berbasis TIK; (2) jenis-jenis aplikasi pembelajaran berbasis TIK; (3) karakteristik aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK; (4) prosedur penyusunan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK; dan (5) penggunaan aplikasi pembelajaran 124
tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD. Kelima materi pokok dalam Kegiatan Belajar 4 pada modul ini dilengkapi dengan bahan tayang, contoh, dan video pembelajaran menggunakan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK untuk memperkuat pemahaman peserta tentang aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK, cara menyusun, dan menggunakannya dalam pembelajaran di SD. Materi Kegiatan Belajar 4 pada modul ini relevan dengan tuntutan pembelajaran di SD pada Era Revolusi Industri 4.0 dan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi TIK dalam pembelajaran di SD. Kegiatan Belajar 4 pada modul ini juga membahas tentang aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK, mulai dari hakikat, cara menyusun dan menggunakannya dalam pembelajaran yang relevan dengan karakteristik pembelajaran di SD. Selain itu, pembahasan tentang aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK, cara menyusun, dan menggunakannya dalam pembelajaran di SD sangat diperlukan oleh peserta sebagai guru SD dan relevan dengan kompetensi guru SD utamanya kompetensi profesional terkait pengembangan media pembelajaran mengingat aplikasi pembelajaran merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menguatkan proses dan hasil belajar peserta didik. Setiap kegiatan belajar pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari: pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi, rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri atas uraian materi yang dikembangkan oleh penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video menggunakan link terkait. Proses pembelajaran untuk setiap kegiatan pembelajaran pada modul ini memfasilitasi berkembangnya kemandirian belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program PPG. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus melakukan langkah-langkah berikut. 125
1. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai akhir. 2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan memaknainya. 3. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari. 4. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri atau kelompok. 5. Memahami topik untuk didiskusikan dan aktif berdiskusi pada forum diskusi melalui fasilitas daring bersama peserta lain dan instruktur. 6. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila menemui kesulitan. 7. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya. 8. Mengerjakan tes formatif melalui fasilitas daring. B. Capaian Pembelajaran Capaian pembelajaran untuk setiap peserta yang diharapkan pada Kegiatan Belajar 4 ini adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di SD dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun sikap (karakter Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar yang didukung hasil penelitian. C. Sub-Capaian Pembelajaran Capaian pembelajaran di atas, dirinci lebih spesifik menjadi subcapaian pembelajaran yang diharapkan dari setiap peserta sebagai berikut. 1. Menguasai hakikat dan jenis-jenis aplikasi pembelajaran berbasis TIK. 2. Menguasai karakteristik aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK 3. Menguasai cara menyusun aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK. 4. Menyusun aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK. 5. Menggunakan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD. 126
D. Uraian Materi 1. Hakikat Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era keterbukaan informasi, komputerisasi, komputasi, dan automasi atau disebut juga dengan era transformasi digital dan era disrupsi yang ditandai dengan munculnya mesin-mesin robotik cerdas (artificial intelligence) dan internet yang masif (internet of things) dimana teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) mengambil peran pada seluruh aspek tatanan hidup manusia termasuk pendidikan. Transformasi yang sangat masif dan revolusioner dalam dunia pendidikan termasuk pendidikan nasional memaksa sistem pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri dengan arus transformasi tersebut supaya tidak tenggelam kedalam arus transformasi negatif yang dapat membahayakan masa depan anak bangsa. Adaptasi terhadap transformasi ini dilakukan secara cerdas melalui transformasi cara hidup termasuk cara belajar peserta didik yang mengintegrasikan TIK dengan tetap mempertahankan hakikat pendidikan nasional sebagai dasar implementasi pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 (Iriawan, 2019, hal. 1). Transformasi cara hidup termasuk cara belajar merupakan bentuk revolusi sosial sebagai penyesuaian terhadap kebutuhan dan tuntutan pada Era Revolusi Industri 4.0 yang di antaranya diprakarsai oleh Jepang melalui Society 5.0. Pada era ini, peran guru dalam memberikan pengetahuan secara mekanistis (transfer of knowledge) telah digantikan oleh teknologi, sehingga peran guru harus ditransformasi agar melakukan peran lainnya yang tidak dapat dilakukan oleh teknologi. Pembelajaran tidak lagi berorientasi materi (materialistis) dan intelektualitas, tetapi lebih berorientasi kepada proses, sikap, dan keterampilan hidup peserta didik yang dibutuhkan pada saat ini dan masa mendatang sehingga mereka dapat hidup dengan layak di lingkungan masyarakatnya termasuk masyarakat global. 127
Perubahan orientasi pembelajaran pada Era Revolusi Industri 4.0 juga menyebabkan pergeseran orientasi tentang belajar yang sebelumnya dimaknai melalui pandangan beberapa aliran teori belajar di antaranya behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, sosial, dan konstruktivisme sosial menjadi teori belajar yang relevan dengan tuntutan revolusi digital dan disrupsi seperti teori belajar aliran konektivisme yang terimplementasikan melalui MOOCs (massive open online courses) dengan berbagai platform yang tersedia. Aliran teori belajar ini memandang bahwa proses belajar tidak hanya terjadi pada seorang individu saja, tetapi terjadi pada suatu jaringan yang membentuk sistem. Aliran teori belajar ini lebih progresif dan revolusioner karena membahas tentang proses belajar yang terjadi pada sebuah sistem jaringan serta hubungan antara individu dan sistem jaringan yang tidak dijelaskan oleh teori-teori belajar sebelumnya. Era Revolusi Industri 4.0 sebagai era disrupsi memiliki ciri-ciri, di antaranya: (1) perubahan yang masif, cepat, dengan pola yang sulit ditebak (volatility); (2) perubahan yang cepat menyebabkan ketidakpastian (uncertainty); (3) terjadinya kompleksitas hubungan antarfaktor penyebab perubahan (complexity); dan (4) kekurangjelasan arah perubahan yang menyebabkan ambiguitas (ambiguity). Pembelajaran yang relevan supaya peserta didik dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan tuntutan pada era disrupsi ini adalah pembelajaran yang penuh dengan keterbukaan, memandirikan, dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik supaya mereka cerdas terhadap informasi yang diterimanya selama pembelajaran di dalam dan luar sekolah. Informasi yang didapatkan oleh peserta didik secara cerdas melalui proses perseptual, memorial, dan introspeksi dapat menghasilkan pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka. Dengan kata lain, pembelajaran yang dibutuhkan pada era disrupsi ini adalah pembelajaran yang memperkuat literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Data berperan sebagai pesan pembelajaran yang bisa bertransformasi menjadi informasi dan pengetahuan, teknologi sebagai alat pendukung pembelajaran, dan manusia sebagai subjek pembelajaran. 128
Pembelajaran merupakan proses interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran yang relevan dengan Era Revolusi Industri 4.0 sebagai era disrupsi memiliki beberapa ciri, di antaranya: a. Pembelajaran yang diarahkan oleh peserta didik sendiri (self-directed learning) b. Pembelajaran dengan multisumber belajar (multi-souces) c. Pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning) d. Pembelajaran berbasis TIK (ICT based learning) e. Pembelajaran yang adaptif (adaptive learning) f. Pembelajaran yang dapat membangun cara pandang (growth mindset) Peran guru dalam pembelajaran yang berorientasi kepada proses transfer pengetahuan (transfer of knowledge) pada era disrupsi dapat digantikan dengan teknologi, sehingga guru dapat mengoptimalkan peran utamanya dalam membimbing, memotivasi, mengarahkan, dan memfasilitasi aktivitas belajar peserta didik dengan memanfaatkan TIK secara aman baik fisik maupun mental. Revolusi industri yang terjadi pada setiap tatanan hidup manusia mendorong terjadinya revolusi dalam bidang pendidikan. Revolusi Industri 4.0 mendorong terjadinya transformasi digital dalam bidang pendidikan yang disebut sebagai Pendidikan 4.0 sebagai respon terhadap kebutuhan Revolusi Industri 4.0 (Anealka, 2018). Menurutnya, pada era ini manusia menjadi sentral perubahan berbasis teknologi yang menghasilkan inovasi dalam berbagai hal sehingga mengubah seluruh tatanan hidup manusia (disruptif). Munculnya teknologi dalam dunia pendidikan yang semakin masif utamanya dengan munculnya penggunaan internet dalam setiap aktivitas kehidupan manusia termasuk praktik pendidikan (internet of things) menyebabkan pergeseran orientasi praktik pembelajaran yang tidak lagi berorientasi kepada aspek kognitif (intelektualitas) dan penguasaan materi pembelajaran (materialistis). 129
Kasali (2018) menggambarkan era transformasi digital sebagai era perkembangan teknologi yang telah mampu menghilangkan batas antara fisik, digital, dan dunia biologis. Pada era ini, manusia berkompetisi untuk melakukan inovasi berupa teknologi untuk mempermudah setiap aktivitas manusia termasuk dalam bidang pendidikan. Era transformasi digital khususnya dalam bidang pendidikan telah mengubah paradigma tentang belajar yang semula terjadi pada diri individu (behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme) menjadi terjadi pada jaringan (konektivisme). Menurut teori belajar ini, belajar dapat terjadi pada jaringan dimana setiap individu dalam jaringan saling berinteraksi untuk menghidupkan jaringannya, sampai akhirnya jaringan dapat memberikan kontribusi terhadap setiap individu yang terlibat dalam jaringan. Teori belajar ini membahas tentang proses belajar yang terjadi tidak hanya dalam diri individu saja, tetapi juga proses yang terjadi dalam jaringan. Implementasi teori belajar pada era transformasi digital adalah membangun interaksi positif antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan semua sumber belajar melalui jaringan TIK. Peran TIK dalam jaringan adalah sebagai alat bantu atau alat pendukung pembelajaran, bukan sebagai subjek pendidikan yang dapat menggantikan peran guru secara keseluruhan. Interaksi positif yang terjadi dalam pembelajaran menggunakan jaringan TIK akan lebih optimal ketika kontrol yang ketat dapat dilakukan oleh peserta didik dan seluruh pihak yang terlibat dalam praktik pendidikan. Dengan demikian, peran TIK dalam pendidikan adalah untuk memperkuat proses interaksi tersebut yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pesatnya perkembangan teknologi pada era transformasi digital menghadirkan peluang dan tantangan dalam bidang pendidikan terutama terkait fasilitasi tumbuh kembang peserta didik. Risakotta (dalam Azzet, 2011, hal. 73) menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada era 130
transformasi digital sebaiknya dilaksanakan secara berkualitas melalui proses membangun sikap aktif-produktif dibanding pasif-reseptif dan sikap kritis yang bertanggung jawab dibanding dengan sikap kritis yang dogmatis-idealogis. Dengan demikian, proses pembelajaran akan berkualitas jika difasilitasi oleh guru yang memiliki kecakapan literasi digital, literasi teknologi, dan literasi manusia yang memadai sehingga mereka memiliki kemampuan dan kesadaran untuk menggunakan TIK secara cerdas dan aman bagi peserta didik (Yahya, 2018, hal. 13-14). Gilster (1997) mendefinisikan literasi digital sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format dengan penekanan pada pemikiran kritis dalam menggunakan TIK. Menurutnya, literasi digital tidak hanya dimaknai sebagai kecakapan dalam menggunakan teknologi digital dalam mencari sumber informasi, namun juga sebagai kesadaran kritis dalam memanfaatkan teknologi digital. Dengan demikian, literasi digital merupakan kesadaran, sikap, dan kemampuan individu untuk secara tepat menggunakan alat dan fasilitas digital untuk mengidentifikasi, mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, menganalisis, dan mensintesis sumber daya digital, membangun pengetahuan baru, membuat ekspresi media, dan berkomunikasi dengan orang lain dalam konteks spesifik situasi kehidupan untuk memungkinkan tindakan sosial yang konstruktif dan untuk merefleksikan proses. Eshet (2004) merinci indikator kecakapan literasi digital sebagai berikut: a. Memproduksi dan mengomunikasikan informasi b. Mengonstruksi pengetahuan c. Menyaring dan mengelola informasi d. Kesadaran tentang nilai-nilai tradisional e. Membaca dan memahami materi yang tidak berurutan dan dinamis f. Kesadaran dalam membangun jejaring g. Berpikir kritis dalam mengambil informasi 131
Menurutnya, guru yang memiliki kecakapan literasi digital dapat memaknai secara positif pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran sehingga mampu memperkuat peran guru dalam membentuk generasi yang kreatif, inovatif, serta kompetitif. Generasi demikian dapat dihasilkan melalui proses pembelajaran yang mengutamakan proses-proses berpikir visioner dan inovatif untuk menghadapi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang masif. Proses pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi digital harus tetap relevan dengan hakikat pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia, sehingga peran guru sebagai pendidik tidak dapat digantikan oleh teknologi digital yang hanya sebagai alat bantu pembelajaran. Memaknai Era Revolusi Industri 4.0 yang merupakan era transformasi digital dengan karakteristik di atas, kegiatan pembelajaran dituntut untuk mengurangi penerapan metode ceramah untuk mentransfer pengetahuan (transfer of knowledge) dan meningkatkan proporsi aktivitas mengonstruksi pengetahuan oleh peserta didik menggunakan media pembelajaran yang inovatif, salah satunya aplikasi pembelajaran berbasis TIK. Kegiatan pembelajaran tidak hanya proses interaksi antarpeserta didik, antara guru dengan peserta didik, melainkan juga adanya interaksi antara media yang digunakan guru dengan peserta didik. Aplikasi pembelajaran baik yang tersedia berbayar maupun tidak memiliki peran penting dalam pembelajaran sebagai sarana penunjang aktivitas belajar supaya efektif. Aplikasi merupakan sebuah program komputer berbentuk perangkat lunak yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus oleh penggunanya untuk tujuan tertentu. Sedangkan aplikasi pembelajaran merupakan perangkat lunak yang dibuat atau dirancang untuk tujuan tertentu dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik dalam pembelajaran untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, serta kemampuan peserta didik sehingga dampaknya akan mendorong semangat 132
belajar mereka. Aplikasi pembelajaran berperan sebagai sarana penunjang atau pendukung pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar, sehingga perannya tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan. Dalam pembelajaran berbasis TIK, guru mempunyai peran penting karena selama pembelajaran berlangsung peserta didik akan sering terlibat dengan komputer baik perangkat keras maupun lunak. Salah satu peran guru dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran berbasis TIK di kelas, yaitu melakukan kontrol yang ketat terhadap peserta didik SD khususnya selama pembelajaran berlangsung karena mereka belum memiliki kontrol diri yang kuat. Suprihatinngrum (2013: 325) menyatakan bahwa keunggulan pembelajaran berbasis TIK dengan aplikasi komputer, yaitu: a. Aplikasi komputer dapat mengajarkan konsep-konsep, aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. b. Aplikasi komputer berprogram cocok digunakan untuk pembelajaran mandiri. c. Aplikasi komputer dapat melatih kemampuan motorik peserta didik jika pembelajaran dikemas dalam bentuk game dan simulasi. d. Aplikasi komputer juga mampu menyediakan pembelajaran berupa video yang isinya dapat menggugah perasaan dan sikap peserta didik. Dalam proses pembelajaran, aplikasi pembelajaran berbasis TIK akan membantu tugas guru agar proses belajar mengajar baik di dalam mupun di luar kelas menjadi lebih baik. Oleh karenanya penguasaan beberapa aplikasi pembelajaran berbasis TIK oleh guru menjadi keharusan dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru. 2. Jenis-jenis Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK Aplikasi pembelajaran berbasis TIK mencakup integrasi antara perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras dapat berupa: komputer, scanner, speaker, microfon, CDROM, DVDROM, flashdisk, kartu memori, 133
kamera digital, kamera video, dan sebagainya, sedangkan perangkat lunak pada umumnya telah tersedia meliputi: a. Microsoft Word dapat digunakan untuk membuat tampilan tekstual (berupa tulisan) maupun gambar. b. Microsoft Powerpoint dapat digunakan untuk membuat slide presentasi untuk menampilkan teks, suara, animasi, video, serta untuk membuat media interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki. c. Microsoft Excel untuk mengolah data dan dapat digunakan untuk membuat media yang berupa grafik dan membuat simulasi. d. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti Microsoft Paint, Correl Draw, dan lain-lain. e. Software pengolah video seperti Microsoft Movie Maker, VideoLiead, Adobe Premier, Vegas, Pinnacle, dan lain-lain. f. Software pengolah suara seperti Microsoft Sound Recorder, Q Tractor, LMMS, Ardour, dan lain-lain. g. Software untuk membuat animasi seperti Macromedia Flash, Anime Studio, FotoMorph, dan lain-lain. h. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi, Visual Basic, Java, dan lain-lain. i. Software-sofware aplikasi khusus seperti MATLAB, MAPLE, Grapes, CaR, GeoGebra, Cabri Geometri, Geometer Scetchpad, dan lain-lain. j. Aplikasi berbasis Android, seperti: 1) Emaze digunakan untuk membuat presentasi yang menarik. 2) Plickers membantu guru untuk melakukan penilaian secara formatif menggunakan kode. 3) ZipGrade yang merupakan aplikasi penilaian dengan gradasi dimana peserta didik dapat langsung menerima umpan balik penilaian dan melihat skor tes setelah mereka selesai mengerjakan soal tanpa perlu menunggu mesin Scantron atau pemindai. 134
4) WriteAbout adalah sebuah platform tempat peserta didik dapat menulis, memberi dan menerima umpan balik satu sama lain, dan memublikasikan karya mereka, sehingga guru dapat memberikan saran dan masukan. 5) Kaizena untuk memberikan umpan balik secara cepat melalui suara, bahkan peserta didik tidak perlu menunggu guru memeriksa pekerjaan mereka, sebaliknya mereka dapat meminta saran dan umpan balik yang dibutuhkan. 6) Storyboard That dapat digunakan untuk membantu peserta didik membuat storyboard yang berkaitan dengan kebahasaan atau sejarah. 7) Aurasma yang memungkinkan guru untuk membuat gambar-gambar yang memicu peserta didik memahami pelajaran dan memperkaya mereka dengan pengalaman visual. 8) PlagScan yang dapat membantu guru untuk melacak upaya plagiarisme oleh peserta didik dari karyanya. 9) Edmodo adalah media sosial online yang khusus dirancang untuk digunakan di kelas dimana guru dapat membuat akun dan mengundang peserta didik serta orangtuanya agar ketiganya terhubung. k. Aplikasi penilaian pembelajaran seperti QuizCreator, QuizMaker, KAHOOT, dan lain-lain. Dari berbagai jenis aplikasi pembelajaran berbasis TIK, tidak ada satupun aplikasi yang paling baik melainkan tergantung pada kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan demikian, guru harus melakukan analisis terhadap kebutuhan dan tujuan pembelajaran, serta ketersediaan aplikasi-aplikasi di atas untuk digunakan dalam pembelajaran. 3. Karakteristik Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) secara tematik terpadu untuk seluruh mata pelajaran, kecuali mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di kelas tinggi. Pada pembelajaran tematik terpadu, materi pembelajaran dari 135
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201