a. Fungsi atensi Media pembelajaran berfungsi untuk menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk belajar. Media yang dikemas dengan sangat etis dan estetis dapat membangkitkan semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar. b. Fungsi afeksi Media pembelajaran berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik sehingga peserta didik dapat menikmati aktivitas belajarnya. Sikap positif peserta didik terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung dapat dibangkitkan melalui media pembelajaran yang dikemas sesuai dengan karakteristik peserta didik. c. Fungsi kognisi Media pembelajaran berfungsi untuk memperlancar atau mempercepat tersampaikannya informasi atau pesan berupa materi pembelajaran kedalam benak peserta didik sehingga peserta didik mudah mengingat dan memahami informasi atau pesan tersebut serta tujuan pembelajaran tercapai dan kompetensi terkuasai. d. Fungsi kompensatoris Media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami materi pembelajaran jika disajikan sesuai dengan karakteristik dan minat peserta didik tersebut. Media pembelajaran memiliki beberapa manfaat terkait dengan penggunaannya dalam pembelajaran (Santyasa, 2007, hlm. 5-6), di antaranya: a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Pengalaman setiap peserta didik berbeda-beda tergantung dari faktor- faktor yang menentukan kekayaan pengalaman mereka, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media 46
pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa mendekati peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar- gambar yang dapat disajikan secara audio, visual dan audiovisual. b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan karena: (1) obyek terlalu besar; (2) obyek terlalu kecil; (3) obyek yang bergerak terlalu lambat; (4) obyek yang bergerak terlalu cepat; (5) obyek yang terlalu kompleks; (6) obyek yang bunyinya terlalu halus; dan (7) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik. c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. Lingkungan sebagai media sekaligus sumber belajar dapat dihadirkan selama pembelajaran berlangsung sehingga terjadi interaksi langsung yang menguatkan proses dan hasil belajar peserta didik difasilitasi oleh guru. Interaksi langsung peserta didik dengan lingkungannya menandakan bahwa proses belajar sedang terjadi dimana pesan yang terdapat pada lingkungan sebagai sumber belajar tersampaikan kepada peserta didik melalui lingkungan yang juga berperan sebagai media pembelajaran. d. Media pembelajaran menghasilkan keseragaman pengamatan atau memberikan pengalaman dan perspektif yang benar. Setiap peserta didik memiliki persepsi yang berbeda terhadap suatu objek yang terdapat pada materi pembelajaran bergantung pada perspektif, konsep image atau skema yang terbangun pada skemata benak peserta didik. Media dapat menjadikan persepsi dan perspektif tersebut menjadi seragam menuju kepada persepsi dan perspektif yang benar. 47
e. Media pembelajaran dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis. Materi pembelajaran memiliki dimensi pengetahuan yang beragam mulai dari pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Pengetahuan konseptual berupa konsep dan prinsip merupakan objek kajian yang abstrak yang harus dikuasai peserta didik SD yang masih berpikir konkret. Media pembelajaran dapat menjadi jembatan untuk menanamkan konsep yang benar, memediasi dimensi pengetahuan yang abstrak supaya lebih konkret dan realistis bagi peserta didik. f. Media pembelajaran membangkitkan keinginan dan minat baru. Peserta didik memiliki keunikan satu dengan lainnya termasuk dari keinginan dan minatnya. Guru harus dapat mengidentifikasi keunikan tersebut dan memfasilitasi setiap peserta didik sesuai dengan keunikannya melalui pembelajaran yang lebih variatif termasuk penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dikembangkan secara variatif sesuai dengan karakteristik peserta didik SD seperti gaya belajar, keinginan, dan minat peserta didik dapat membangkitkan minat yang kuat untuk belajar. g. Media pembelajaran membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar. Media pembelajaran yang dikemas secara menarik dan memfasilitasi peserta didik untuk melakukan aktivitas fisik dan mental selama pembelajaran berlangsung akan dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar. Dengan demikian, guru harus mempelajari karakteristik peserta didik SD pada umumnya yang senang bermain, bergerak, bernyayi, berimajinasi, dan berkarya serta menuangkannya kedalam media pembelajaran yang dikemas sesuai dengan karakteristik tersebut. 48
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran Secara umum berdasarkan proses pembuatannya, media pembelajaran dibagi kedalam media yang langsung pakai atau tersedia (media by utilization) dan media yang dengan sengaja dirancang dan dipersiapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran (media by design). Selain itu, media pembelajaran dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi dan bentuknya. Berdasarkan fungsinya, media pembelajaran dapat berbentuk alat peraga dan sarana atau alat bantu pembelajaran. a. Alat Peraga Menurut Estiningsih (1994), alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari materi pembelajaran dengan dimensi pengetahuan yang abstrak berfungsi untuk menurunkan keabstrakan materi pembelajaran agar peserta didik mampu menangkap arti dan makna dari materi pembelajaran tersebut. Hal ini relevan dengan pendapat Iswadji (2003) yang menyatakan bahwa alat peraga merupakan sebuah atau seperangkat benda konkret yang dibuat, dirancang, dihimpun, atau disusun secara sengaja untuk membantu menanamkan atau mengembangkan materi pembelajaran yang abstrak berupa konsep atau prinsip. Dengan demikian, alat peraga dapat menjembatani materi pembelajaran yang abstrak menjadi lebih konkret yang disajikan dalam bentuk model-model sehingga peserta didik dapat memanipulasi objek tersebut dengan cara melihat, memegang, menyentuh, meraba, atau aktivitas lainnya yang menggunakan alat indera. Alat peraga terdiri atas alat peraga sederhana yang biasanya dibuat sendiri memanfaatkan lingkungan sekitar dan alat peraga buatan pabrik yang umumnya berupa perangkat keras dan lunak yang dibuat secara pabrikan dengan ketelitian yang tinggi serta memerlukan biaya yang tinggi pula. Contoh media pembelajaran berbentuk alat peraga adalah gambar bergerak berbentuk multimedia interaktif yang ditayangkan melalui projektor berisi tentang ilustrasi manik-manik warna dua muka yang merepresentasikan konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat pada mata pelajaran Matematika. 49
b. Sarana atau Alat Bantu Sarana atau alat bantu merupakan media pembelajaran yang berfungsi teknis sebagai alat pendukung pembelajaran untuk memperlancar kegiatan belajar (Estiningsih, 1994). Tidak seperti alat peraga, sarana atau alat bantu pembelajaran tidak terkait langsung dengan materi pembelajaran. Adapun statusnya terkait teknis hanya sebagai pendukung atau penunjang aktivitas belajar peserta didik. Contoh media pembelajaran berbentuk sarana atau alat bantu adalah projektor yang berfungsi untuk mendukung proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan bentuknya, media pembelajaran dapat digolongkan kedalam tiga jenis, yakni: a. Media visual Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan yang terdiri atas media yang dapat diproyeksikan baik diam maupun gerak dan media yang tidak dapat diproyeksikan. Media yang dapat diproyeksikan secara diam menggunakanan alat proyeksi misalnya gambar diam yang ditampilkan pada layar menggunakan projektor, media yang dapat diproyeksikan secara gerak menggunakan alat proyeksi misalnya gambar bergerak yang ditampilkan pada layar menggunakan projektor, sedangkan media yang tidak dapat diproyeksikan mencakup gambar fotografik, grafis, dan media tiga dimensi berbentuk media realia atau model yang ditampilkan tanpa alat proyeksi. Jenis media ini relevan untuk peserta didik dengan gaya belajar visuali. Terdapat beberapa pertimbangan apabila guru akan menggunakan media visual dalam pembelajaran, di antaranya: 1) Gaya belajar peserta didik pada umumnya adalah visuali dan belum memiliki kemampuan dalam berpikir abstrak. 50
2) Media pembelajaran harus estetis secara visual untuk menarik perhatian peserta didik. 3) Pada saat pembelajaran berlangsung, guru harus dapat menampilkan situasi didaktis yang menonjolkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik, sehingga proses belajar yang terjadi tidak melulu reseptif. b. Media audio Media audio merupakan media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif atau hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran. Contoh media audio ini adalah program kaset suara, CD audio, dan program radio. Penggunaan media audio dalam pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Jenis media ini relevan untuk peserta didik dengan gaya belajar auditori. Terdapat beberapa pertimbangan apabila guru akan menggunakan media audio dalam pembelajaran, di antaranya: 1) Gaya belajar peserta didik pada umumnya adalah auditori dan telah memiliki kemampuan dalam berpikir abstrak. 2) Media pembelajaran harus estetis secara auditif untuk menarik perhatian peserta didik. 3) Media pembelajaran yang digunakan dilengkapi dengan pengalaman-pengalaman belajar secara visual untuk memperkuat pemahaman peseta didik. 4) Pada saat pembelajaran berlangsung, guru harus dapat menampilkan situasi didaktis yang menonjolkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik, sehingga proses belajar yang terjadi tidak melulu reseptif. 51
c. Media audio-visual Media audio-visual merupakan media kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Media ini lebih kompleks dibanding jenis media visual dan media audio karena keberadaan visual dan audio dapat saling melengkapi untuk memudahkan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran. Perkembangan TIK memungkinkan pemanfaatan fungsi berbagai media pembelajaran dengan menggunakan satu alat yang disebut multimedia yang mampu menyampaikan informasi dan materi pembejaran dalam bentuk gabungan visual, audio, dan bahkan interaksi. Melalui multimedia, konsep-konsep yang abstrak dapat disajikan secara lebih nyata dalam proses pembelajaran untuk memudahkan peserta didik memahaminya. Contoh media audio-visual di antaranya video pembelajaran dan video multimedia interaktif yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan media tersebut. Setiap jenis media memiliki kelebihan dan keterbatasan, sehingga guru harus melakukan analisis kebutuhan media pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, karakteristik materi pembelajaran, ketersediaannya, kemampuan guru dalam menggunakannya, dan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan apapun jenisnya tidak seharusnya menggantikan peran guru, serta media pembelajaran digunakan sangat situasional dan kondisional sehingga tidak ada media pembelajaran yang dapat digunakan untuk semua situasi dan tujuan. Berikut beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam memanfaatkan media pembelajaran dalam pembelajaran di SD: a. Karakteristik pembelajaran Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang SD secara tematik terpadu, sehingga idealnya media pembelajaran dikembangkan secara tematik menjembatani beberapa muatan pelajaran pada satu atau beberapa mata pelajaran supaya diterima oleh peserta didik. Media pembelajaran yang 52
dikemas secara tematik memungkinkan peserta didik untuk memahami muatan pelajaran secara utuh dan bermakna karena adanya keterkaitan antarmuatan pelajaran pada satu atau lebih mata pelajaran dan kaitannya dengan aktivitas mereka sehari-hari sehingga lebih kontekstual. b. Karakteristik peserta didik Peserta didik memiliki karakteristik yang beragam dengan keunikannya masing-masing. Pada umumnya, peserta didik SD memiliki karakteristik yang senang bermain, bernyanyi, bergerak, berpikir konkret, berimajinasi, bekerja kelompok, dan berkarya sehingga idealnya media pembelajaran dikembangkan relevan dengan karakteristik tersebut. Media pembelajaran berbasis TIK berbentuk multimedia interaktif yang dikemas dengan berbagai bentuk permainan menggunakan teks-teks yang telah dikenal peserta didik memungkinkan untuk digunakan dalam pembelajaran memfasilitasi beragam gaya belajar peserta didik. c. Karakteristik mata pelajaran Setiap mata pelajaran memiliki kekhasan sesuai dengan ideologinya masing-masing. Meskipun pembelajaran di SD dilaksanakan secara tematik terpadu, namun tidak menutup kemungkinan untuk guru dapat mengembangkan atau menggunakan media pembelajaran yang memuat muatan pelajaran pada satu mata pelajaran dengan tujuan tertentu. Media pembelajaran yang dikembangkan idealnya relevan dengan karakteristik bidang ilmu yang mendasarinya. Media pembelajaran untuk muatan mata pelajaran Matematika lebih cenderung memungkinkan peserta didik untuk melakukan proses matematisasi yang lengkap baik matematisasi horizontal (matematika nonformal) maupun matematisasi vertikal (matematika formal), media pembelajaran untuk muatan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lebih cenderung memungkinkan peserta didik untuk melakukan langkah kerja ilmiah, begitu pula untuk muatan pelajaran pada bidang ilmu lainnya. 53
d. Karakteristik materi pelajaran Setiap materi pelajaran memiliki struktur atau dimensi pengetahuan yang beragam, baik berupa pengetahuan faktual, konseptual, atau prosedural dengan objek yang berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran. Misalnya, objek kajian pada mata pelajaran Matematika terdiri dari fakta, konsep, relasi, dan operasi, sedangkan pada mata pelajaran IPA terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan teori. Setiap objek kajian atau dimensi pengetahuan idealnya disampaikan kepada peserta didik dengan cara-cara yang relevan dengan karakteristik setiap objek materi pelajaran tersebut. Media pembelajaran yang dikembangkan atau digunakan dalam pembelajaran harus dapat menjembatani tersampaikannya objek materi pelajaran tersebut kepada peserta didik dengan mempertimbangkan karakteristik setiap objek materi pelajaran tersebut. Misalnya objek berupa fakta dapat dimediasi menggunakan media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengamati menggunakan alat inderanya, objek berupa prinsip dapat dimediasi menggunakan media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk bereksplorasi, mencoba, dan membuktikan. e. Tujuan pembelajaran Efektivitas pembelajaran nampak pada ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan yang memuat proses dan hasil belajar peserta didik yang diharapkan. Proses belajar peserta didik terdiri dari serangkaian pengalaman belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk menguasai kompetensi tertentu. Idealnya, media pembelajaran relevan dengan proses belajar peserta didik sehingga dapat menguatkan pengalaman belajarnya dalam menguasai kompetensi-kompetensi tersebut. f. Materi pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan atau digunakan dalam pembelajaran harus relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dibahas. Materi tentang Gaya pada mata pelajaran IPA dapat dimediasi 54
dengan media pembelajaran yang berbeda dengan materi tentang Magnet, meskipun pada mata pelajaran yang sama dengan dimensi pengetahuan yang sama. g. Metode pembelajaran Metode pembelajaran merupakan cara yang diterapkan agar peserta didik menguasai kompetensi tertentu. Metode pembelajaran yang diterapkan menjadi pertimbangan dalam pemanfaatan media pembelajaran. Idealnya, media pembelajaran yang digunakan dapat memperkuat metode pembelajaran yang sedang diterapkan selama pembelajaran berlangsung. Misalnya, metode presentasi dapat diperkuat dengan media visual yang dapat diproyeksikan berupa gambar diam atau bergerak sehingga dapat memusatkan perhatian peserta didik atau memudahkan peserta didik menyampaikan dan menerima pesan. h. Kondisi pembelajaran Kondisi pembelajaran menjadi pertimbangan dalam pemanfaatan media pembelajaran. Media pembelajaran untuk kondisi pembelajaran individual mungkin berbeda dengan pembelajaran kelompok, kondisi pembelajaran di dalam kelas mungkin berbeda dengan pembelajaran di luar kelas, dan kondisi-kondisi lainnya. Berikut merupakan kriteria media pembelajaran yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran di SD. a. Ramah terhadap anak Media pembelajaran yang ramah terhadap anak memungkinkan mereka untuk menggunakannya dengan aman, misalnya ukurannya besar sehingga mudah untuk diamati, bahannya terbuat dari bahan yang aman, dan aspek-aspek lainnya yang aman untuk digunakan dalam pembelajaran. 55
b. Pesan yang disampaikan jelas dan tidak memunculkan makna ganda Pesan yang disampaikan melalui media pembelajaran dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik, sehingga tidak menimbulkan mispersepsi, miskomunikasi, dan miskonsepsi. c. Memfasilitasi keragaman gaya belajar peserta didik Gaya belajar peserta didik yang beragam menjadi pertimbangan dalam pemilihan media yang baik untuk mereka. Media pembelajaran yang digunakan harus memungkinkan peserta didik untuk melihat, mendengar, dan beraktivitas fisik lainnya, sehingga dapat memfasilitasi keragaman gaya belajar peserta didik. d. Dapat memusatkan perhatian peserta didik Media pembelajaran harus dikemas secara menarik dengan tidak mengurangi substansi yang dibawa oleh media tersebut. Media pembelajaran yang berwarna dan dikemas dengan penampilan yang menarik dapat memusatkan perhatian peserta didik untuk belajar. e. Tampilannya sederhana tidak terlalu kompleks Peserta didik SD belum dapat melakukan aktivitas yang kompleks, sehingga media pembelajaran yang digunakan sebaiknya media pembelajaran dengan penampilan sederhana dan pesan yang tidak terlalu kompleks yang mengakibatkan peserta didik kesulitan dalam menggunakan media tersebut dan memahami pesan yang di bawanya. f. Dapat memotivasi peserta didik untuk belajar Media pembelajaran harus dapat membangkitkan semangat dan minat peserta didik untuk belajar. Media pembelajaran yang dikemas dengan penampilan yang menarik dan memungkinkan peserta didik untuk beraktivitas langsung menggunakan media tersebut dapat memotivasi mereka untuk belajar. Media pembelajaran digunakan bukan pada saat mengerjakan soal-soal evaluasi, melainkan digunakan pada saat proses belajar berlangsung untuk memperkuat pengalaman belajar peserta didik. Khususnya untuk media 56
pembelajaran berupa alat peraga untuk dimensi pengetahuan prosedural, prosedur tersebut harus dapat diabstraksi oleh peserta didik untuk melepaskan ketergantungannya kepada media tersebut. Dengan demikian, dalam mengerjakan soal-soal evaluasi atau aktivitas dalam kehidupannya terkait prosedur tertentu, peserta didik tidak lagi menggunakan media tersebut secara langsung tetapi menggunakan prosedur yang telah diabstraksi dalam benaknya. Berikut merupakan prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran: a. Penggunaan media pembelajaran tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan Media pembelajaran yang digunakan membantu dan menguatkan peran guru selama pembelajaran berlangsung. Penggunaan media pembelajaran yang berlebihan dapat menggantikan peran guru sehingga mengurangi kualitas proses pembelajaran yang tidak hanya sekedar transfer pengetahuan tetapi juga proses pembimbingan oleh guru terhadap aktivitas peserta didik dalam mengonstruksi pengetahuan. b. Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral dari pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan bukan hanya sekedar alat bantu pembelajaran, melainkan merupakan bagian integral dari pembelajaran yang memiliki peran vital sebagai perantara tersampaikannya pesan kepada peserta didik. c. Penggunaan media pembelajaran untuk memecahkan masalah pembelajaran Media pembelajaran digunakan untuk mengefektifkan interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar. Masalah dalam pembelajaran seperti rendahnya kemampuan pemahaman peserta didik terhadap materi yang sedang dipelajari dapat diselesaikan dengan menggunakan media pembelajaran yang relevan dengan karakteristik peserta didik tersebut. 57
d. Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai oleh guru Media pembelajaran yang digunakan harus dikuasai oleh guru sehingga pesan yang termuat dalam media pembelajaran tersebut dapat dengan baik diterima oleh peserta didik. Penggunaan media pembelajaran yang tidak dikuasai oleh guru dapat memunculkan masalah besar lainnya seperti mispersepsi, miskomunikasi, miskonsepsi, dan masalah besar lainnya. e. Penggunaan media pembelajaran memperhitungkan untung dan ruginya Media pembelajaran yang digunakan sebaiknya media yang efisien namun tetap efektif, sehingga guru harus mempertimbangkan untung dan ruginya dalam menggunakan media tertentu. Analisis kebutuhan media pembelajaran harus dilakukan oleh guru selain terkait karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, juga terkait waktu dan biaya yang dikeluarkan. f. Penggunaan media pembelajaran terorganisasi dengan baik Media pembelajaran digunakan secara terorganisasi bukan sembarangan dalam menggunakannya, sehingga guru harus menyusun perencanaan penggunaan media pembelajaran yang terintegrasi dengan penyusunan perencanaan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan pengalaman belajar peserta didik, sehingga penggunaan media pembelajaran dapat mempermudah proses pencapaian tujuan pembelajaran. g. Penggunaan media disesuaikan dengan kedalaman dan keluasan pokok bahasan Pokok bahasan yang membutuhkan banyak media dan terkesan kompleks bagi peserta didik dapat memanfaatkan multimedia, sehingga pembelajaran memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik dan merangsang peserta didik untuk belajar. 58
Pada Era Revolusi 4.0, media-media pembelajaran berbasis TIK yang bersifat mekanistis sudah banyak tersedia di pasaran (media by utilization), guru harus dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK yang melibatkan proses berpikir tingkat tinggi yang tidak dapat dilakukan secara mekanistis oleh mesin agar proses belajar tetap terjadi (media by design). 3. Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) merupakan suatu program sebagai alat bantu untuk memanipulasi dan menyampaikan informasi. Secara umum, TIK mencakup dua aspek yakni teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan, manipulasi, dan pengelolaan informasi, sedangkan teknologi komunikasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat lainnya. Dengan demikian, TIK mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses komunikasi. Berbicara tentang TIK, akan selalu melibatkan peran komputer sebagai hasil teknologi, internet sebagai penyedia informasi, dan peralatan komunikasi sebagai penyalur informasi. Kaitannya dengan media pembelajaran, TIK dapat dimanfaatkan sebagai sebagai alat bantu atau media pembelajaran yang melibatkan: (1) teknologi komputer baik perangkat keras maupun perangkat lunak; (2) teknologi multimedia seperti kamera digital, kamera video, player suara, player video, dan lain sejenisnya; (3) teknologi telekomunikasi seperti telepon, selepon seluler, dan lain-lain; dan (4) teknologi jaringan komputer baik perangkat keras (LAN, Internet, Wifi, dll.) maupun perangkat lunak (Web, e-mail, HTML, Java, PHP, aplikasi basis data, dll.). Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran sebagai alat bantu atau media pembelajaran dapat mendukung proses 59
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik. Krisnadi (2009) menyatakan bahwa integrasi TIK kedalam proses pembelajaran dipercaya dapat: a. meningkatkan kualitas pembelajaran; b. memperluas akses pembelajaran; c. mengurangi biaya; d. menjawab tuntutan zaman; dan e. mengembangkan keterampilan TIK yang diperlukan peserta didik. Pemanfaatan TIK sebagai alat bantu atau media pembelajaran dapat berbentuk file slide Power Point, gambar, animasi, video pembelajaran, video simulasi, video grafis, video animasi, video tutorial, audio, program CAI (computer aided instruction), program simulasi, dan lain-lain. Menurut Sahid (2010, hlm. 6), penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat memberikan beberapa keuntungan, antara lain: a. memvisualisasikan konsep-konsep abstrak; b. memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran yang sulit; c. menyimulasikan proses yang sulit dilakukan secara manual; d. menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai format sehingga menjadi lebih menarik; e. memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan materi pembelajaran; f. mengakomodasi perbedaan kecepatan dan gaya belajar peserta didik; g. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga; h. mendukung perubahan peran guru ke arah yang positif sebagai fasilitator dan mediator; dan i. meningkatkan keterampilan individu penggunanya. Penggunaan media pembelajaran harus didasarkan pada pertimbangan bahwa media tersebut dapat memfasilitasi terjadinya proses belajar atau 60
meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran. Berikut merupakan perbandingan media pembelajaran berbasis TIK dengan jenis media lainnya. Tabel 1 Perbandingan Berbagai Media Pembelajaran (Newby, Stepich, Lehman, dan Russel, 2000, dalam Sahid) Jenis Media Kelebihan Benda Teks Alat Slide Video Grafis Audio TIK Menampilkan gerakan nyata Tulis √ √ √ √ Mengeluarkan suara √ √ √ Menampilkan gambar nyata √ √√√ √ Dapat dibawa ke mana-mana √ √ √ Dapat digunakan sebagai √ √ referensi setelah pelajaran di kelas √ √√ Dapat digunakan untuk menggambar, menulis, atau menandai selama pembelajaran √ Memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berinteraksi √ √√ Dapat digunakan secara mandiri √√√ Dapat digunakan untuk mengontrol kecepatan belajar individu √ Dapat dilihat atau disentuh peserta didik √ Memungkinkan pengamatan proses yang berbahaya atau jauh lokasinya √ √√ Mudah dimodifikasi Mudah diurutkan √ √√ Memungkinkan respon √√ bersama Membentuk sikap √ √ Menyajikan situasi pemecahan masalah 61
Menurut Adimpharana (dalam Haridanto, 2011, hlm. 3-4), penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat memberikan manfaat yang besar jika dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Aktif Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan peserta didik dapat terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung. b. Konstruktif Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan peserta didik untuk menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk menghasikan pengetahuan dengan tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. c. Kolaboratif Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan peserta didik saling bekerjasama untuk berbagi ide, saran, atau pengalaman. d. Antusiastik Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memotivasi peserta didik untuk belajar. e. Dialogis Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan proses belajar yang komunikatif antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan materi pembelajaran. f. Kontekstual Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna dengan memunculkan hal-hal yang dekat dengan kehidupan peserta didik. g. Reflektif Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan peserta didik dapat menyadari apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri. 62
h. Multisensori Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan pembelajaran dapat dilakukan untuk berbagai moda atau gaya belajar, baik audio, visual, maupun kinestetik. i. Berpikir tingkat tinggi Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan peserta didik tidak hanya melakukan hal-hal yang mekanistis tetapi juga melakukan aktivitas berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang SD secara tematik terpadu dengan mengintegrasikan TIK sebagai penunjang atau alat bantu pembelajaran. Idealnya, media pembelajaran yang digunakan atau dikembangkan dalam pembelajaran di SD berbasis TIK yang dikemas secara tematik untuk menjembatani beberapa muatan pelajaran pada satu atau beberapa mata pelajaran supaya diterima oleh peserta didik. Media pembelajaran tematik berbasis TIK memungkinkan peserta didik khususnya pada jenjang SD untuk memahami muatan pelajaran secara utuh dan bermakna karena adanya keterkaitan antarmuatan pelajaran pada satu atau lebih mata pelajaran dan kaitannya dengan aktivitas mereka sehari-hari sehingga lebih kontekstual. Hal ini relevan dengan karakteristik peserta didik SD yang masih bertabiat global sempurna dengan memandang segala sesuatu secara utuh bukan secara terpisah-pisah. Media pembelajaran tematik berbasis TIK memberikan manfaat yang besar ketika digunakan dalam pembelajaran di SD, di antaranya: a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran Integrasi TIK dalam media pembelajaran yang dikemas secara tematik memperkuat proses interaksi antara peserta didik dengan peserta didik lainnya, guru, dan materi pembelajaran. 63
b. Memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran Media pembelajaran berbasis TIK yang dikemas secara tematik relevan dengan karakteristik peserta didik SD yang masih berpikir secara integral. TIK memiliki peran penting dalam memperkuat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh media tersebut. c. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik Media pembelajaran tematik dikemas secara kontekstual sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik terpadu di SD dan dapat dikemas secara menarik dengan bantuan TIK untuk memusatkan perhatian dan menguatkan minat belajar peserta didik. 4. Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK Pembuatan media pembelajaran tematik berbasis TIK memerlukan perangkat keras maupun lunak yang harus diketahui oleh guru. Perangkat keras dapat berupa: computer, scanner, speaker, microfon, CDROM, DVDROM, flashdisk, kartu memori, kamera digital, kamera video, dan sebagainya, sedangkan perangkat lunak yang dapat digunakan pada umumnya telah tersedia meliputi: a. Microsoft Word dapat digunakan untuk membuat tampilan tekstual (berupa tulisan) maupun gambar. b. Microsoft Power Point dapat digunakan untuk membuat slide presentasi untuk menampilkan teks, suara, animasi, video, serta untuk membuat media interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki. c. Microsoft Excel untuk mengolah data dan dapat digunakan untuk membuat media yang berupa grafik dan membuat simulasi. d. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti Microsoft Paint, Correl Draw, dan lain-lain. e. Software pengolah video seperti Microsoft Movie Maker, VideoLiead, Adobe Premier, Vegas, Pinnacle, dan lain-lain. 64
f. Software pengolah suara seperti Microsoft Sound Recorder, Q Tractor, LMMS, Ardour, dan lain-lain. g. Software untuk membuat animasi seperti Macromedia Flash, Anime Studio, FotoMorph, dan lain-lain. h. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi, Visual Basic, Java, dan lain-lain. i. Software-sofware aplikasi khusus seperti MATLAB, MAPLE, Grapes, CaR, GeoGebra, Cabri Geometri, Meometer Sketspad, dan lain-lain. Untuk seorang ahli media pembelajaran, prosedur pengembangan media pembelajaran terdiri atas: a. Meninjau tujuan pembelajaran, hasil belajar yang diinginkan, karakteristik peserta didik, dan strategi pembelajaran yang diterapkan. b. Menentukan karakteristik media yang paling baik untuk digunakan dalam pembelajaran. c. Mengkaji media dan materi pembelajaran yang ada. d. Mengadaptasi media pembelajaran yang ada. e. Menentukan format dan isi media dalam bentuk story board. f. Membuat rancangan dan prototipe media. g. Memeriksa alur ide yang dituangkan dalam media. h. Melakukan evaluasi formatif. i. Mengujicoba media dalam pembelajaran nyata. j. Melakukan perbaikan. Bagi guru, prosedur pengembangan media pembelajaran berbasis TIK yang lebih sederhana dan dapat dilakukan oleh setiap guru terdiri atas langkah- langkah sebagai berikut: a. Seleksi sumber-sumber belajar Mengumpulkan sumber-sumber belajar yang memuat materi pembelajaran sesuai dengan topik-topik yang akan diajarkan berdasarkan kurikulum atau kompetensi yang ingin dicapai. Sumber-sumber ini dapat berupa buku guru, buku siswa, buku teks pelajaran, jurnal, atau sumber- sumber di internet. 65
b. Strukturisasi Membuat struktur isi (outline) media pembelajaran dan urutan penyajian materi serta bentuk interaksi sesuai dengan alur pembelajaran yang diharapkan. Bentuk interaksi yang dapat dipilih terdiri atas drill, latihan, tutorial, permainan (game), simulasi, eksplorasi, penemuan, atau pemecahan masalah. c. Seleksi materi pembelajaran Memilih materi-materi pembelajaran yang sesuai dengan sumber-sumber yang ada dan menyajikannya secara singkat dengan bahasa yang sederhana dan komunikatif dilengkapi dengan ilustrasi atau visualisasi dalam bentuk gambar, grafik, diagram, foto, animasi, atau audio-video dengan memperhatikan kriteria media pembelajaran tematik berbasis TIK sebagai berikut: 1) Tematik Media pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan tema atau subtema pembelajaran dan dikemas secara tematik atau tematik terpadu. 2) Visibel Media pembelajaran yang dikembangkan jelas, memiliki tingkat keterbacaan dan ketajaman grafis yang tinggi, dan memiliki makna. 3) Menarik Media pembelajaran yang dikembangkan berisi pesan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dengan tampilan yang menarik dan memikat sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan memperkuat proses komunikasi. 4) Sederhana Media pembelajaran yang dikembangkan mengandung pesan yang terfokus dengan pemilihan teks yang tidak mengubah makna pesan dengan bahasa dan tampilan yang lugas. 66
5) Berguna Media pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan pembelajaran maupun hasil belajar yang diharapkan. 6) Tepat Media pembelajaran yang dikembangkan berisi pesan dengan makna yang tepat sesuai dengan bidang ilmu disertai penyampaian yang cermat dan didasari oleh sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. 7) Logis Media pembelajaran yang dikembangkan berisi pesan yang benar, masuk akal, disusun secara logis, dan mengikuti kaidah keilmuan. 8) Terstruktur Media pembelajaran yang dikembangkan mengandung rangkaian pesan yang disampaikan secara sistematis dengan urutan yang logis dan mudah dipahami oleh peserta didik. Berikut merupakan contoh hasil analisis kebutuhan media pembelajaran tematik berbasis TIK yang dilengkapi dengan story board. 67
Tabel 2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Medi Tema Subtema Pembelajaran Materi Indahnya Indahnya 1 Proses Dihasilkanny Kebersamaan Kebersamaan (1) Bunyi oleh Sumber Bunyi
ia Pembelajaran Tematik Berbasis TIK di SD Kelas IV Urutan Sajian Deskripsi Sajian ya Visualisasi anak yang sedang memetik Gambar anak yang sedang r gitar memetik gitar Visualisasi molekul udara sebelum Gambar molekul udara sebelum adanya getaran suara dari gitar ada getaran suara Visualisasi molekul udara setelah ada getaran suara dari gitar dengan simpangan tinggi Visualisasi molekul udara setelah ada getaran suara dari gitar dengan simpangan rendah Gambar molekul udara setelah ada Visualisasi rapatan dan renggangan getaran suara dengan simpangan molekul udara yang diakibatkan getaran tinggi senar gitar Gambar molekul udara setelah ada getaran suara dengan simpangan rendah 68
3 Proses Perambatan Bunyi melalui Udar Proses Perambatan Bunyi melalui Bend Padat
n Visualisasi dua orang anak Gambar dua orang anak ra menggunakan telepon mainan dari menggunakan telepon mainan kaleng dari kaleng yang dihubungkan Visualisasi telepon mainan dari dua oleh selang kaleng yang dihubungkan oleh selang Gambar molekul udara dalam Visualisasi molekul udara dalam selang selang sebelum ada getaran suara sebelum adanya suara Visualisasi molekul udara dalam selang setelah adanya getaran suara dengan simpangan tinggi Gambar molekul udara dalam Visualisasi molekul udara dalam selang selang setelah ada getaran suara setelah ada getaran suara dengan dengan simpangan tinggi simpangan rendah Visualisasi rapatan dan renggangan molekul udara dalam selang yang diakibatkan getaran suara Gambar molekul udara dalam Visualisasi anak dapat mendengar suara selang setelah ada getaran suara dengan simpangan rendah n Visualisasi dua orang anak Gambar dua orang anak da menggunakan telepon mainan dari menggunakan telepon mainan dari kaleng kaleng yang dihubungkan oleh Visualisasi telepon mainan dari dua benang yang ditegangkan kaleng yang dihubungkan oleh benang Gambar molekul benang yang yang ditegangkan ditegangkan sebelum adanya Visualisasi molekul benang yang suara ditegangkan sebelum adanya suara Gambar molekul benang setelah adanya getaran suara 69
Visualisasi molekul benang setelah Gambar molekul benang setelah adanya getaran suara dengan simpangan adanya getaran suara dengan tinggi simpangan rendah Visualisasi molekul benang setelah ada Gambar rapatan dan renggangan getaran suara dengan simpangan rendah molekul benang yang diakibatkan getaran suara Visualisasi rapatan dan renggangan molekul benang yang diakibatkan Gambar anak dapat mendengar getaran suara suara Visualisasi anak dapat mendengar suara Gambar dua orang anak Visualisasi telepon mainan dari dua menggunakan telepon mainan dari kaleng yang dihubungkan oleh kaleng yang dihubungkan oleh benang benang yang kendur yang kendur (tidak ditegangkan) Visualisasi molekul benang yang kendur Gambar molekul benang yang sebelum adanya suara kendur sebelum adanya suara Visualisasi molekul benang yang kendur setelah adanya getaran suara dengan Gambar molekul benang pada simpangan tinggi benang yang kendur setelah Visualisasi molekul benang yang kendur adanya getaran suara dengan setelah ada getaran suara dengan simpangan tinggi simpangan rendah Visualisasi rapatan dan renggangan Gambar molekul benang pada molekul benang yang diakibatkan benang yang kendur setelah getaran suara adanya getaran suara dengan Visualisasi anak tidak dapat mendengar simpangan rendah suara Gambar rapatan dan renggangan molekul benang pada benang yang kendur yang diakibatkan getaran suara Gambar anak tidak dapat mendengar suara 70
Proses Perambatan Bunyi melalui Bend Cair Kebersamaan 1 Makna Bekerjasama dalam dalam Keberagaman Keberagaman (2) Agama
n Visualisasi ember yang terisi air Gambar ember yang terisi air da Visualisasi anak yang mengetuk ember Gambar anak yang mengetuk dengan batu sambil mendengarkan bunyi ember dengan batu sambil ketuk menggunakan corong yang mendengarkan bunyi ketuk dicelupkan sebagian kedalam air menggunakan corong yang Visualisasi molekul air sebelum ember dicelupkan sebagian kedalam air diketuk Gambar molekul air sebelum Visualisasi molekul air setelah ember ember diketuk diketuk Gambar molekul air setelah ember Visualisasi anak dapat mendengar suara diketuk Gambar anak dapat mendengar suara a Visualisasi enam orang anak yang Gambar enam orang anak yang n bernama Edo, Lina, Siti, Udin, Beni dan bernama Edo, Lina, Siti, Udin, sedang berkumpul di rumah Edo. Beni dan sedang berkumpul di Visualisasi Lina dan Siti membawa rumah Edo. kaleng Gambar Lina dan Siti membawa Visualisasi Beni dan Udin membawa kaleng benang kasur Gambar Beni dan Udin membawa Visualisasi Adzan berkumandang ketika benang kasur enam orang anak tersebut sedang Gambar kondisi Adzan melakukan kegiatan berkumandang ketika enam orang Visualisasi Siti dan Udin meminta izin anak tersebut sedang melakukan untuk sholat kegiatan Visualisasi empat temannya Gambar Siti dan Udin meminta mengizinkan Siti dan Udin untuk shalat izin untuk sholat Visualisasi Edo meminjamkan ruang Gambar empat temannya makannya untuk Siti dan Udin sholat mengizinkan Siti dan Udin untuk Visualisasi empat temannya menunggu shalat Siti dan Udin dengan sabar 71
Proses Terdengarny Bunyi oleh Telinga
Visualisasi enam orang anak bekerja Gambar Edo meminjamkan ruang bersama-sama saling membantu makannya untuk Siti dan Udin Visualisasi Dayu membutuhkan sholat empat temannya pertolongan memotong benang dan Udin Gambar datang membawa gunting menunggu Siti dan Udin dengan Visualisasi semua siswa dapat sabar mengerjakan pekerjaannya dengan baik Gambar enam orang anak bekerja dan merayakan keberhasilannya bersama-sama saling membantu Gambar Dayu membutuhkan pertolongan memotong benang dan Udin datang membawa gunting Gambar enam siswa mengucapkan “Horai selesai!” ya Visualisasi gendang ditepuk dan Gambar gendang ditepuk dan a menghasilkan bunyi menghasilkan bunyi Visualisasi anak yang sedang duduk Gambar anak yang sedang duduk dekat dengan gendang dekat dengan gendang Visualisasi rambatan gelombang bunyi Gambar rambatan gelombang melalui molekul-molekul udara bunyi melalui molekul-molekul Visualisasi telinga anak menangkap udara gelombang bunyi dari gendang Gambar telinga anak menangkap Visualisasi bagian-bagian dari telinga gelombang bunyi dari gendang Visualisasi gelombang bunyi merambat Gambar telinga menangkap melalui lubang telinga gelombang bunyi dari gendang Visualisasi gelombang bunyi Gambar bagian-bagian dari menggetarkan selaput gendang telinga Visualisasi selaput gendang bergetar Gambar gelombang bunyi akibat tekanan molekul udara merambat melalui lubang telinga 72
Bersyukur atas 3 Proses Terjadinya Keberagaman (3) Gaung
Visualisasi cairan di rumah siput Gambar gelombang bunyi bergetar akibat tekanan dari selaput menggetarkan selaput gendang gendang yang bergetar Gambar selaput gendang bergetar Visualisasi getaran cairan dalam rumah akibat tekanan molekul udara siput menghasilkan sinyal yang Gambar cairan di rumah siput ditangkap oleh saraf auditori bergetar akibat tekanan dari Visualisasi saraf auditori mengirimkan selaput gendang yang bergetar sinyal ke otak Gambar getaran cairan dalam Visualisasi bunyi terdengar rumah siput menghasilkan sinyal yang ditangkap oleh saraf auditori Gambar saraf auditori mengirimkan sinyal ke otak Gambar anak mendengar bunyi gendang Visualisasi seorang anak yang berdiri di Gambar seorang anak yang berdiri tengah-tengah ruangan yang besar di tengah-tengah ruangan yang Visualisasi anak tersebut meneriakkan besar satu kata “Semangat!” Gambar anak tersebut Visualisasi gelombang bunyi merambat meneriakkan satu kata dan memantul pada setiap bagian “Semangat!” dinding Gambar gelombang bunyi Visualisasi gelombang bunyi pantul merambat dan memantul pada saling bertemu setiap bagian dinding Visualisasi gelombang bunyi pantul Gambar gelombang bunyi pantul gabungan diterima oleh telinga saling bertemu Visualisasi gelombang bunyi pantul Gambar gelombang bunyi pantul gabungan diterima oleh anak hampir gabungan diterima oleh telinga bersamaan dengan gelombang bunyi asli Gambar gelombang bunyi pantul Visualisasi anak mendengar bunyi yang gabungan diterima oleh anak tidak beraturan hampir bersamaan dengan 73
Proses Terjadinya Gema
Visualisasi seorang anak yang berdiri di gelombang bunyi asli Gambar anak mendengar bunyi sebuah lembah terbuka yang di depannya terdapat sebuah bukit yang tidak beraturan Visualisasi anak tersebut meneriakkan Gambar seorang anak yang berdiri satu kata “Semangat!” di sebuah lembah terbuka yang di depannya terdapat sebuah bukit Visualisasi gelombang bunyi merambat dan memantul pada setiap bagian bukit Gambar anak tersebut meneriakkan satu kata Visualisasi gelombang bunyi asli “Semangat!” diterima oleh telinga anak dengan kata “Semangat!” Gambar gelombang bunyi merambat dan memantul pada Visualisasi gelombang bunyi pantul setiap bagian bukit diterima oleh anak setelah gelombang bunyi asli diterima Gambar gelombang bunyi asli diterima oleh telinga anak dengan Visualisasi anak mendengar bunyi kata “Semangat!” pantul “ Semangat!” Gambar gelombang bunyi pantul diterima oleh anak setelah gelombang bunyi asli diterima Gambar anak mendengar bunyi pantul “ Semangat!” 74
Tabel 3. Story Board Media Pe Kelas : IV (Empat) Tema/Subtema : Indahnya Kebersamaan/1 Materi : Proses Dihasilkannya Bunyi oleh S Bentuk Media : Audio-Video (Multimedia) No. Board/Tampilan Gambar/Visual Motion/ Gerakan 1 Intro - Menampilkan logo Tut Wuri Zoom in Handayani pada background warna biru tua. 2 Memunculkan teks Zoom in (berurutan)
embelajaran Tematik Berbasis TIK Sumber Bunyi / Audio Teks Durasi n Swirll ( suara wush ) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2 detik DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR - Kelas : IV 1 detik 75 (Empat) Tema : Indahnya Kebersamaan Sub Tema : 1 Materi : Proses Dihasilka nnya Bunyi
No. Board/Tampilan Gambar/Visual Motion/ Gerakan 3 Menampilkan Kompetensi/Tujuan Zoom in 4 Menampilkan seorang anak laki-laki Tangannyya ber seperti pada buku siswa yang bernama seperti memetik “Edo” sedang bermain gitar dan kemudian di-zo gambar molekul udara sebelum gitar dipetik 5 Gambar udara dalam keadaan bebas Senar yang berg sebelum gitar dipetik, gambar aliran dan udara yang udara berbentuk rapatan dan mengalir dalam renggangan dan senar yang sedang rapatan dan bergetar. renggangan beb Udara bebas kali (5 kali) dan zoom in
/ Audio Teks Durasi n 1 detik - oleh 1 menit rgerak Sumber k gitar Suara gitar dipetik dan suara Bunyi 1 menit oom in narator “Tuhan telah menciptakan Memahami Proses telinga untuk mendengar. Dihasilkannya Bunyi getar Informasi sampai di telinga kita oleh Sumber Bunyi m bentuk dalam bentuk gelombang bunyi. Bagaimana proses berapa Terdapat tiga faktor supaya bunyi dihasilkannya bunyi n di- dapat didengar yaitu adanya oleh gitar? Ayo kita cari sumber bunyi, medium perantara tahu jawabannya! dan pendengar. Salah satu sumber bunyi adalah alat musik gitar. Bagaimana proses dihasilkannya bunyi oleh gitar? Ayo kita cari tahu jawabannya!” Suara gitar yang sama dengan di atas dan suara narator “ Sebelum gitar dipetik, molekul-molekul udara dalam keadaan bebas. Ketika gitar dipetik, senar gitar mulai bergetar. Getaran pada senar gitar menyebabkan partikel atau molekul-molekul udara sebagai medium perantara tertekan. Ketika simpangan 76
No. Board/Tampilan Gambar/Visual Motion/ Gerakan Rapatan Renggangan 6 Gambar telinga dan anak yang Zoom out bernama “Edo” 7
/ Audio Teks Durasi n getaran sinar gitar tinggi maka molekul-molekul udara merapat, sedangkan ketika simpangan getaran senar gitar rendah maka molekul-molekul udara merenggang. Rapatan dan renggangan terus berlanjut sampai diterima oleh pendengar. Suara gitar dan suara narator “ 10 detik Jadi, bunyi dapat didengar oleh 2 detik pendengar karena adanya partikel udara dalam bentuk rapatan dan renggangan yang merambatkan gelombang bunyi tersebut” Credit Title 77
5. Penggunaan Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam Pembelajaran di SD Penggunaan media pembelajaran tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD membutuhkan kontrol yang ketat dari guru untuk memfasilitasi, membimbing, dan mengarahkan peserta didik selama pembelajaran berlangsung menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran tersebut dapat memberikan manfaat yang besar jika digunakan dalam pembelajaran di SD memperhatikan hal-hal berikut: a. Penggunaan media pembelajaran tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan Guru memiliki peran vital selama pembelajaran berlangsung yang tidak dapat digantikan perannya oleh media pembelajaran secara keseluruhan. Media pembelajaran yang digunakan membantu dan menguatkan peran guru untuk memfasilitasi, membimbing, dan mengarahkan peserta didik selama pembelajaran. b. Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral dari pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan bukan hanya sekedar alat bantu pembelajaran, melainkan juga alat peraga yang dapat memfasilitasi tersampaikannya materi pembelajaran yang abstrak kepada peserta didik SD yang masih berpikir konkret. Adanya model atau ilustrasi yang dikemas secara tematik berbasis TIK dapat menguatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari. c. Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai oleh guru Media pembelajaran yang digunakan harus dikuasai oleh guru sehingga pesan yang termuat dalam media pembelajaran tersebut dapat dengan baik diterima oleh peserta didik dan tidak memunculkan masalah seperti mispersepsi, miskomunikasi, miskonsepsi, dan masalah lainnya. Media pembelajaran tematik berbasis TIK dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran oleh guru yang memiliki kemampuan TIK yang memadai. 78
d. Penggunaan media pembelajaran terorganisasi dengan baik Media pembelajaran tematik berbasis TIK memiliki struktur yang sitematis, sehingga tidak bisa digunakan secara sembarangan dan penggunaannya harus terorganisasi dengan baik. Penggunaan media pembelajaran tematik berbasis TIK harus disesuaikan dengan pengalaman belajar peserta didik dan sebaiknya digunakan secara klasikal untuk mempermudah kontrol, sehingga penggunaan media pembelajaran tersebut dapat mempermudah proses pencapaian tujuan pembelajaran. e. Penggunaan media pembelajaran tidak berlebihan disesuaikan dengan kedalaman dan keluasan pokok bahasan Penggunaan media pembelajaran yang berlebihan dapat menggantikan peran guru sehingga mengurangi kualitas proses pembelajaran yang tidak hanya sekedar transfer pengetahuan tetapi juga proses pembimbingan oleh guru terhadap aktivitas peserta didik dalam mengonstruksi pengetahuan. Untuk materi pembelajaran yang membutuhkan banyak media dan terkesan kompleks bagi peserta didik dapat memanfaatkan multimedia, sehingga pembelajaran memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik dan merangsang peserta didik untuk belajar. Untuk menguatkan pemahaman Anda tentang cara membuat media pembelajaran tematik berbasis TIK, lakukanlah hal-hal berikut: a. Lakukanlah analisis kebutuhan media pembelajaran dan kembangkanlah salah satu bentuk media pembelajaran tematik berbasis TIK untuk pembelajaran menggunakan perangkat keras yang ada dan perangkat lunak yang paling dikuasai. b. Gunakan media pembelajaran tersebut dalam pembelajaran harian. c. Amatilah setiap interaksi peserta didik dengan media pembelajaran yang telah digunakan. 79
d. Catat setiap temuan tentang interaksi peserta didik dengan media pembelajaran yang digunakan. e. Lakukanlah penilaian dalam bentuk tes untuk melihat keterkuasaan materi pembelajaran oleh peserta didik. f. Lakukan analisis terhadap hasil tes dan temuan-temuan peserta didik ketika berinteraksi dengan media pembelajaran yang digunakan. E. Forum Diskusi Diskusikanlah bersama peserta PPG lainnya melalui fasilitas daring pada slot forum diskusi terkait topik diskusi berikut. Alternatif 1 Seorang guru kelas menggunakan media pembelajaran tematik berbasis TIK berbentuk multimedia yang telah tersedia secara pabrikan berdasarkan materi dan langkah-langkah pembelajaran pada buku siswa secara lengkap mulai kegiatan pendahuluan sampai dengan kegiatan penutup. Media tersebut ditayangkan menggunakan projektor dari awal sampai akhir pembelajaran, dan terakhir guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan media pembelajaran tematik berbasis TIK oleh guru tersebut? Alternatif 2 Seorang guru kelas telah mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK dengan tujuan agar peserta didik dapat mengerjakan soal-soal matematika dengan cepat. Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang media pembelajaran berbasis TIK yang dikembangkan guru tersebut? 80
F. Rangkuman Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di SD sebaiknya dikemas secara tematik dengan memadukan berbagai muatan materi pembelajaran pada satu atau lebih mata pelajaran dengan mengintegrasikan TIK sebagai penunjang atau alat bantu pembelajaran. Terdapat berbagai jenis media pembelajaran berbasis TIK yang dapat dipilih atau dikembangkan oleh guru untuk pembelajaran, namun tidak ada satupun media pembelajaran yang relevan untuk berbagai materi, kondisi, dan tujuan pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki kelebihan dan keterbatasan untuk digunakan tergantung pada karakteristik pembelajaran, materi pembelajaran, mata pelajaran, peserta didik, serta metode dan kondisi pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD sebaiknya tidak hanya sebagai alat bantu pembelajaran, tetapi merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran secara efektif kepada peserta didik. Dengan demikian, media pembelajaran tematik berbasis TIK harus dikemas secara kontekstual, etis, dan estetis untuk menarik perhatian peserta didik dan menguatkan pemahamannya terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Media pembelajaran tematik berbasis TIK memiliki struktur yang sistematis, sehingga tidak dapat digunakan secara sembarangan oleh guru yang tidak memiliki kemampuan TIK yang memadai. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran tematik berbasis TIK akan lebih efektif jika dilaksanakan oleh guru yang memiliki kemampuan TIK yang memadai. 81
G. Tes Formatif Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai! 1. Media pembelajaran di SD yang relevan untuk tujuan pembelajaran “melalui mengamati benda-benda di sekitar kelas, peserta didik dapat menyebutkan tiga contoh benda berbentuk balok” adalah ... A. Media visual berbentuk gambar diam benda berbentuk balok. B. Media audio-visual yang dapat diproyeksikan berbentuk gambar bergerak benda berbentuk balok. C. Media realia benda berbentuk balok. D. Media audio yang memuat informasi tentang benda berbentuk balok. E. Media berbentuk multimedia animasi benda berbentuk balok. 2. Salah satu karakteristik peserta didik SD adalah masih berpikir operasional konkret, sementara beberapa materi pembelajaran berdimensi pengetahuan konseptual yang abstrak. Fungsi media pembelajaran yang digunakan oleh guru dan relevan dengan karakteristik peserta didik SD tersebut adalah … A. Media pembelajaran berbentuk sarana yang dapat memotivasi belajar peserta didik. B. Media pembelajaran berbentuk alat peraga yang dapat menanamkan konsep dasar dengan benar. C. Media pembelajaran berbentuk alat peraga yang dapat melampaui batasan ruang kelas. D. Media pembelajaran berbentuk saran yang dapat memperkuat interaksi antarpeserta didik. E. Media pembelajaran berbentuk sarana yang dapat mengatasi keterbatasan pengalaman peserta didik. 82
3. Seorang guru kelas telah mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK untuk muatan mata pelajaran Matematika dimensi pengetahuan prosedural tentang Operasi Perkalian Bilangan Bulat. Media pembelajaran yang dikembangkannya digunakan agar peserta didik dapat mengerjakan soal-soal matematika dengan cepat. Bagaimanakah pendapat Anda tentang media pembelajaran berbasis TIK yang dikembangkan guru tersebut? A. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru menggantikan peran guru dalam memfasilitasi, membimbing, dan mengarahkan pembelajaran. B. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru seharusnya melalui proses abstraksi untuk melepas ketergantungan peserta didik terhadap media. C. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru terlalu mekanistis yang dapat dikerjakan oleh mesin-mesin yang tersedia secara pabrikan. D. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru memfasilitasi peserta didik untuk menguasai operasi perkalian bilangan bulat. E. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru dapat menjembatani materi pembelajaran yang abstrak supaya lebih konkret bagi peserta didik. 4. Seorang guru kelas menggunakan media pembelajaran tematik berbasis TIK berbentuk multimedia selama pembelajaran berlangsung mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, sampai dengan kegiatan penutup secara lengkap dan diakhiri dengan menguji pemahaman peserta didik melalui tes. Bagaimana menurut pendapat Anda tentang pemanfaatan media pembelajaran oleh guru tersebut? A. Guru telah menggunakan media pembelajaran sesuai dengan fungsinya sebagai sarana atau alat bantu pembelajaran. B. Guru telah menggunakan media pembelajaran sesuai dengan fungsinya sebagai alat peraga. C. Guru keliru dalam memanfaatkan media pembelajaran karena tidak memfasilitasi karakteristik peserta didik SD yang masih berpikir konkret. 83
D. Guru keliru dalam memanfaatkan media pembelajaran karena tidak menarik dan tidak memotivasi peserta didik untuk belajar. E. Guru keliru dalam memanfaatkan media pembelajaran karena perannya telah tergantikan oleh media pembelajaran. . 5. Seorang guru kelas akan menerapkan metode percobaan tentang Gaya dalam muatan pelajaran IPA untuk dimensi pengetahuan konseptual berupa prinsip selama pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran di SD yang relevan dengan metode dan materi pembelajaran yang diterapkan guru tersebut adalah … A. Media multimedia interaktif karena memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi dengan media tersebut. B. Media visual berbentuk gambar bergerak untuk mengamati berbagai jenis gaya dan ciri-cirinya. C. Media berbentuk alat peraga yang memungkinkan peserta didik mencoba dan membuktikan prinsip tentang gaya. D. Media audio-visual yang dapat diproyeksikan supaya dapat diamati oleh peserta didik dengan berbagai gaya belajar. E. Media audio yang berisi informasi tentang konsep Gaya supaya dapat dipahami peserta didik. 6. Seorang guru kelas di kelas 1 menggunakan media pembelajaran berupa slide powerpoint yang diproyeksikan menggunakan projektor. Teks yang digunakan dalam media tersebut dominan berbentuk tulisan dengan sedikit ilustrasi. Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang media pembelajaran yang digunakan guru tersebut? A. Media pembelajaran yang digunakan akan membantu peserta didik untuk memahami materi pembelajaran yang abstrak. B. Media pembelajaran yang digunakan efektif untuk menyampaikan pesan berbentuk materi pembelajaran kepada peserta didik. 84
C. Media pembelajaran yang digunakan akan untuk peserta didik karena tidak mengandung bahan yang berbahaya. D. Media pembelajaran yang digunakan seharusnya lebih banyak ilustrasi gambar karena peserta didik masih berpikir konkret. E. Media pembelajaran yang digunakan sebaiknya mengandung teks berbentuk tulisan dan gambar dengan proporsi seimbang. 7. Seorang guru SD melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran tematik berbasis TIK. Selama pembelajaran berlangsung, guru hanya menayangkan media pembelajaran yang telah dikemasnya secara audio- visual dalam bentuk powerpoint (ppt) dan dilanjutkan dengan memberikan lembar tes untuk diisi oleh peserta didik. Bagaimana menurut pendapat Anda tentang aktivitas guru selama pembelajaran tersebut? A. Guru telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dengan memanfaatkan TIK selama pembelajaran berlangsung. B. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan abad ke- 21 dan menyiapkan peserta didik pada Era Revolusi Industri 4.0. C. Guru keliru memahami peran TIK sebagai alat pendukung pembelajaran, sehingga cenderung menggantikan perannya sebagai seorang guru. D. Guru telah menempatkan TIK sesuai dengan perannya sehingga peserta didik aktif selama pembelajaran berlangsung. E. Guru keliru menggunakan media pembelajaran berbasis TIK karena media berbasis TIK pada umumnya akan membuat peserta didik menjadi pasif. 8. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang media pembelajaran tematik berbasis TIK untuk pembelajaran di SD adalah … A. Media pembelajaran tematik berbasis TIK akan membuat peserta didik pasif selama pembelajaran berlangsung. B. Media pembelajaran tematik berbasis TIK hanya berperan sebagai alat bantu atau pendukung pembelajaran. 85
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201