b) Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan irigasi dengan sejumlah air bersih atau NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit c) Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit d) Jangan biarkan korban menggosok mata e) Tutuplah mata dengan kain kassa steril lalu segera kirim/konsul ke dokter mata Tindakan pertolongan pada pemaparan kulit a) Bawa pasien segera ke keran terdekat b) Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir minimal 10 menit c) Jika tidak tersedia air, bersihkan bagian kulit dengan kain atau kertas secara perlahan 2. Formaldehide. Formaldehid adalah gas tidak berwarna dengan bau menyengat. Umumnya digunakan sebagai desinfektan . formalin adalah larutan yang mengandung formaldehid dan methanol dengan kadar bervariasi (biasanya antara 12-15%) Bahaya terhadap kesehatan : a) Dosis toksik, dosis letal pada manusia secara oral 0,5 – 5 g/kg BB b) Akut: 2-3 ppm, rasa gatal pada mata, 4-5 ppm lakrimasi, 10 ppm lakrimasi berat , 10-20 ppm susah bernafas, batuk terasa panas pada hidung dan tenggorokan , 50-100 ppm iritasi akut saluran pernafasan. c) Lambat : iritasi kulit d) Kronik : karsinogenik, gangguan menstruasi dan kesuburan pada wanita, percikan larutan pada mata dapat menyebabkan kerusakan berat sampai dengan menetap, kornea buram dan buta. e) Jika tertelan : menyebabkan luka korosif mukosa gastro intestinal disertai mual, muntah, perdarahan f) Jika terhirup : iritasi saluran nafas, nafas berbunyi, laringospasme g) Kontak kulit : iritasi pada kulit 274
h) Kontak mata : iritasi dan lakrimasi, pada konsentrasi pekat menyebabkan kornea buram dan buta. Tindakan pertolongan : a). Bawa korban ke ruangan dengan sirkulasi udara yang baik b). Berikan terapi suportif berupa penatalaksanaan jalan nafas, ventilasi dan oksigenasi dan penatalaksanaan sirkulasi. Tindakan pertolongan pada pemaparan mata : a). Tengadahkan kepala dan miringkan ke sisi mata yang terkena b). Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan irigasi dengan sejumlah air bersih atau NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit c). Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit d). Jangan biarkan korban menggosok mata e). Tutuplah mata dengan kain kassa steril lalu segera kirim/konsul ke dokter mata Tindakan pertolongan pada pemaparan kulit a) Bawa pasien segera ke keran terdekat b) Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir minimal 10 menit c) Jika tidak tersedia air, bersihkan bagian kulit dengan kain atau kertas secara perlahan d) Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi e) Pada saat memberikan pertolongan, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, apron. f) Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. Tindakan pertolongan pada pemaparan gastro intestinal Pada keracunan formaldehid ringan perlu dilakukan tindakan berikut : a) Segera beri pasien air atau susu untuk diminum secepat mungkin untuk pengenceran. Untuk orang dewasa maksimal 200 cc sekali minum, untuk anak-anak maksimal 100 cc. b) Kontra indikasi untuk induksi muntah dan pemberian karbon aktif 275
c) Dalam keadaan tertentu, pemasangan pipa lambung yang lembut dan fleksibel dapat dipertimbangkan setelah pengenceran dan pemeriksaan endoskopi. 3. Etilen Oksida. Etilen oksida merupakan zat kimia yang banyak digunakan dalam proses sterilisasi kimia alat-alat kesehatan, pereaksi dalam sintesa kimia organic terutama dalam pembuatan etilen glikol,fungisida, bahan makanan dan tekstil. Bahaya utama terhadap kesehatan : a) Inhalasi : pemaparan jangka pendek : iritasi, daya penciuman menurun, tubuh, sianosis, kongesti paru-paru, kejang dan gangguan kesuburan. Pemaparan jangka panjang : potensial dapat menyebabkan kanker. b) Kontak kulit : pemaparan jangka pendek : reaksi alergi, kulit terasa panas, melepuh, frost bite (luka bakar karena suhu rendah) c) Kontak mata : pemaparan jangka pendek: terasa panas, frostbite, mata berair, pemaparan jangka panjang : dapat menimbulkan katarak d) Tertelan : pemaparan jangka pendek : terasa panas terbakar, sakit tenggorokan, mual,muntah, frostbite, diare, nyeri perut, nyeri dada, nyeri kepala, sianosis. e). Pemaparan jangka panjang : kerusakan hati, potensial karsinogen. Tindakan pertolongan : a) Bawa korban ke ruangan dengan sirkulasi udara yang baik b) Berikan terapi suportif berupa penatalaksanaan jalan nafas, ventilasi dan oksigenasi dan penatalaksanaan sirkulasi. Tindakan pertolongan pada pemaparan mata : a) Tengadahkan kepala dan miringkan ke sisi mata yang terkena b) Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan irigasi dengan sejumlah air bersih atau NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit c) Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit d) Jangan biarkan korban menggosok mata e) Tutuplah mata dengan kain kassa steril lalu segera kirim/konsul ke dokter mata 276
Tindakan pertolongan pada pemaparan kulit : a) Bawa pasien segera ke keran terdekat b) Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir minimal 10 menit c) Jika tidak tersedia air, bersihkan bagian kulit dengan kain atau kertas secara perlahan d) Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi e) Pada saat memberikan pertolongan, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, apron. f) Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. Tindakan pertolongan pada pemaparan gastrointestinal : a) Induksi muntah tidak dilakukan ( kontra indikasi ) b) Aspirasi dan bilas lambung tidak dianjurkan c) Berikan karbon aktif dosis tunggal 1 gr/kg atau dewasa 30-100 gr dan anak-anak 15-30 gr. Cara pemberian : dicampur rata dengan perbandingan 5-10 gr karbon aktif dengan 100-200 ml air. Dewasa 10 gr tiap 20 menit, anak-anak 5 gr tiap 20 menit. 4. Lisol. Lisol merupakan nama lain dari kelompok zat kimia fenol, asam karbolat, hidroksibenzena, asam fenilat, resul, karbon kreolin, likresol. Lisol banyak digunakan sebagai desinfektan rumah tangga untuk membersihkan lantai, kamar mandi/WC dan untuk menghilangkan bau busuk. Dalam bidang kesehatan digunakan sebagai larutan desinfeksi dengan konsentrasi antara 1-2%. Bahaya utama pada kesehatan : a) Pada kulit dan mukosa ; gatal dan mati rasa pada keadaan berulang atau berat : kemerahan, gatal dan luka bakar. Kronis pada kulit : eritema, vesikel dan akhirnya dapat mengalami dermatitis kontak. b) Pemaparan pada mata : iritasi konjungtiva, kornea berwarna putih, edema palpebra dan iritis c) Pemaparan sistemik : nyeri kepala, nausea, diare, lemah, pusing, dispnea, penglihatan kabur, nyeri abdomen,muntah dan rash. Jika konsentrasi fenol > 5% dapat menyebabkan luka bakar pada mulut dan esophagus 277
d) Efek pada system kardiovaskuler : hipotensi dan syok e) Efek pada ginjal ; urin berwarna gelap karena hemoglobinuri f) Efek pada pernafasan : depresi pernafasan dan gagal nafas Tindakan pertolongan pada pemaparan mata : a) Tengadahkan kepala dan miringkan ke sisi mata yang terkena b) Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan irigasi dengan sejumlah air bersih atau NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit c) Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit d) Jangan biarkan korban menggosok mata e) Tutuplah mata dengan kain kassa steril lalu segera kirim/konsul ke dokter mata Tindakan pertolongan pada pemaparan kulit : a) Bawa pasien segera ke keran terdekat b) Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir minimal 10 menit c) Jika tidak tersedia air, bersihkan bagian kulit dengan kain atau kertas secara perlahan d) Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi e) Pada saat memberikan pertolongan, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, apron. f) Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut Tindakan pertolongan pemaparan gastrointentisnal a) Segera beri pasien air atau susu yang di minum sepatnya,untuk pengenceran pada orang dewasa maksimal 250 cc sekali minum,untuk anak 100 ml. b) Kontra indikasi untuk induksi muntah dan pemberian karbon- aktif c) 3.Dalam keadan tertentu,pemasangan pipa lambung yang lembut dan fleksibel dapat di pertimbangka setelah pengenceran dan pemeriksaan endoskopi 5. Natrium Hipoklorit. Larutan pemutih pakaian yang biasa di gunakan biasanya mengandung bahan aktif Natrium hipoklorit (NaOCI) 5-10 %.Selain digunakan sebagai pemutih juga di gunakan sebagai disinfektan.Pada 278
konsentrsi>20% zat ini bersifat korosif dan bila tertelan akan berbahaya karena jika kontak dengan asam lambung akan melepaskan asam klorat dan gas klor bebas dalam lambung yang apabila terhirup dapat menyebabkan kerusakan paru-paru Bahaya utama terhadap kesehatan : a) Inhalasi : bila terhirup,tenggorokan akan terasa sakit,iritasi saluran pernafasan,batuk,sesak dan edema paru-paru. b) Kontak kulit : terjadi pada permukaan kulit,terasa perih,iritasi local dan erupsi c) Kotak mata : pemerahan mata,korosif,perih penglihat5an jadi kabur. d) Tertelan : pada konsentrasi zat 3-5% mulut dan ternggorokan terasa terbakar,iritasi mulut dan faring,edema faring dan laring serta mual dan muntah.Pada konsentrasi lebih pekat nyeri menelan, salvias,rasa sakit parah pada tenggorokan,dada dan perut.Pemaparan jangka panjang : kerusakan hati, potensial karsinogen. Tindakan pertolongan : a) Bawa korban ke ruangan dengan sirkulasi udara yang baik b) Berikan terapi suportif berupa penatalaksanaan jalan nafas, ventilasi dan oksigenasi dengan oksigen lembab 100% dan penatalaksanaan sirkulasi. Tindakan pertolongan pada pemaparan mata : a) Tengadahkan kepala dan miringkan ke sisi mata yang terkena b) Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan irigasi dengan sejumlah air bersih atau NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit c) Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit d) Jangan biarkan korban menggosok mata e) Tutuplah mata dengan kain kassa steril lalu segera kirim/konsul ke dokter mata Tindakan pertolongan pada pemaparan kulit : a) Bawa pasien segera ke keran terdekat 279
b) Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir minimal 10 menit c) Jika tidak tersedia air, bersihkan bagian kulit dengan kain atau kertas secara perlahan d) Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi e) Pada saat memberikan pertolongan, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, apron. f) Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. Tindakan pertolongan pemaparan gastrointentisnal : a) segera beri pasien air atau susu yang di minum sepatnya,untuk pengenceran pada orang dewasa maksimal 250 cc sekali minum,untuk anak 100 ml. b) Kontra indikasi untuk induksi muntah dan pemberian karbon- aktif c) Dalam keadan tertentu,pemasangan pipa lambung yang lembut dan fleksibel dapat di pertimbangka setelah pengenceran dan pemeriksaan endoskopi d) Pengenceran dengan demulsen seperti susu atau antacid. 280
BAB VI PENUTUP Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang sebagai institusi yang memberikan pelayanan kesehatan kepada Prajurit, PNS dan Keluarganya serta seluruh masyarakat memilki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada masa Pandemi Covid 19 ini rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan. Unit Sterilisasi /Central Sterile Supply Department / CSSD pada masa Pandemi Covid 19 dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat sterilisasi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan dengan cara mencegah kontaminasi silang dan menekan infeksi rumah sakit, maka salah satu program yang dilakukan Unit Sterilisasi (Central Sterile Supply Department / CSSD) adalah melakukan orientasi/ sosialisasi / pelatihan-pelatihan baik secara on line/offline, karyawan tetap maupun baru tentang program kerja CSSD, dan program pengendalian dan pencegahan infeksi nosokomial. Setelah mengikuti Diklat, diharapkan petugas mampu mengubah sikap dalam bekerja sehingga dapat melindungi dirinya, pasien, keluarga, pengunjung dan lingkungan tempat bekerja sesuai dengan prinsip kewaspadaan isolasi. Unit sterilisasi bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril atau bebas dari mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat , cepat dan professional dengan didasari rasa saling menghormati sesuai peran dan fungsinya masing – masing untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dan Program Kerja Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang. Semarang, Maret 2022 Karu CSSD, Purwanto PNS III/C NIP. 197009161996031002 281
RUMKIT TK. III 04.06.02 BHAKTI WIRA TAMTAMA UNIT REKAM MEDIS PERANAN UNIT REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT BAKTI WIRA TAMTAMA Semarang, Maret 2022 282
PERANAN UNIT REKAM MEDIS DALAM PENANGAN BENCANA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRATAMTAMA A. PENDAHULUAN Coronavirus (Covid-19) merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit ini terutama menyebar di antara orang-orang melalui tetesan pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari dengan plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga hari atau dalam aerosol selama tiga jam (Kemendagri, 2020:3). Sesuai hal tersebut, coronavirus hanya bisa berpindah melalui perantara dengan media tangan, baju ataupun lainnya yang terkena tetesan batuk dan bersin. Kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Corona virus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi seperti ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Dengan latar belakang tersebut, Virus Corona bukan kali ini saja memuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip Flu, Virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeks yang lebih parah dan gagal organ. Tenaga kesehatan adalah tenaga yang mengabdi dalam bidang kesehatan di rumah sakit, dinkes, puskesmas, klinik. Tenaga kesehatan terdiri dari dokter, perawat, bidan, radiologi, laboraturium, farmasi dan rekam medis. Tenaga rekam medis adalah tenaga yang menangani berkas yang 283
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien, yang dimulai dari pembuatan rekam medis pasien, assembling, coding, indexing, dan penyimpanan, serta kemudian pembuatan laporan rekam medis rumah sakit. perekam medis mereka juga adalah pahlawan garda depan. Perekam Medis pada bagian pendaftaran disanalah kontak pertama kali dengan pasien, ditempat itu pula penyebaran virus dari pasien ke petugas sangat mungkin terjadi. Perekam Medis bagian Filing tempat dimana berkas berkas pasien disimpan sangat berisiko pula bagi petugas. Perekam medis tidak tahu mana berkas yang tertempel oleh virus atau berkas mana yang merupakan berkas RM pasien covid-19, yang mereka tahu yang mereka harus lakukan adalah menyimpannya ke dalam rak penyimpanan. Masa hidup virus pada kertaspun juga sangat lama yaitu berkisar selama 4-5 hari. 284
B. STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS POKOK REKAM MEDIS STRUKTUR ORGANISASI 285
1. TUGAS POKOK a. ASSEMBLING 1. Menerima dokumen rekam medis dan sensus harian dari unit-unit pelayan 2. Meneliti kelengkapan isi dan merakit kembali urutan formulir rekam medis. 3. Mencatat dan mengendalikan dokumen rekam medis yang isinya belum lengkap dan secara periodik melaporkan kepada Kepala Unit Rekam Medis mengenai ketidak lengkapan isi dokumen dan petugas yang bertanggung jawab terhadapkelengkapan isi tersebut. 4. Mengendalikan penggunaan formulir-formulir rekam medis dan secara periodikmelaporkan kepada Kepala Unit Rekam Medis mengenai jumlah dan jenisformulir yang telah digunakan. 5. Mengalokasikan dan mengendalikan nomor rekam medis. 6. Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah lengkap ke fungsi pengkodedan pengindeks. 7. Menyerahkan sensus harisn ke fungsi analisis dan pelaporan. b. KODING & INDEKSING 1. Mencatat dan meneliti kode penyakit dari diagnosis yang ditulis dokter, kode operasi dari tindakan medis yang ditulis dokter atau petugas kesehatan lainnya dan kode sebab kematian dari sebab kematian yang ditetapkan dokter 2. Mencatat hasil pelayanan ke dalam formulir indeks penyakit, indeks operasi atau tindakan medis, indeks sebab kematian dan indeks dokter sesuai dengan ketentuan mencatat indeks 3. Menyimpan indeks tersebut sesuai dengan ketentuan menyimpan indeks 4. Membuat laporan penyakit (morbiditas) dan laporan kematian (mortalitas) berdasarkan indeks penyakit, indeks operasi, dan indeks sebab kematian 286
c. ANALISING REPORTING 1. Setiap bulan menyusun laporan RL 1 berdasarkan rekapitulasi dan data tambahan lain yang diperlukan. 2. Setiap bulan menyusun laporan RL2a dan RL2b yang disusun berdasarkan indeks penyakit rawat jalan dan rawat inap 3. Setiap tahun menyusun RL3 berdasarkan data dari bagian tata usaha atau Pelayanan Medis. 4. Setiap semester menyusun RL 4 berdasarkan data dari kepegawaian. 5. Setiap tahun menyusun RL5 berdasarkan data dari IPSRS. 6. Mengirimkan laporan RS berdasarkan peraturan Depkes d. FILLING 1. Menerima dokumen RM yang sudah lengkap. 2. Menyimpan dokumen RM dengan metode Straight Numerical Filing 3. Menyediakan dokumen RM untuk keperluan pelayanan pasien dengan menggunakantracer. 4. Mencatat penggunaan dokumen RM 5. Melacak dokumen yang tidak ditemukan pada tempat penyimpanan. 6. Melakukan retensi dan penyortiran dokumen RM menjadi dokumen yang aktif dannon aktif. 7. Bersama tim pemusnah melakukan pemusnahan formulir yang tidak dilestarikan. 8. Bersama Kordinator Instalasi Rekam Medis membuat Daftar dokumen RM yang tidakdilestarikan. 287
B. PERAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT BWT Peran Rekam Medis di Rumah Sakit Bhakti Wiratamtama sebagai ujung tombak system pelayanan rumah sakit. Rekam medis bukti tertulis dalam perjalan riwayat pasien dari identitas hingga diagnose pasien. Adanya peran rekam medis di Rumah Sakit Bhakti Wiratamtama untuk tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan, rekam medis di rumah sakit bertujuan untuk mendapatkan catatan atau dokumen yang akurat dan adekuat dari pasien, mengenai kehidupan dan riwayat penyakit dimasa lalu dan sekarang, juga pengobatan yang telah diberikan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan.Adapun Dokumentasi pada saat melakukan pelayanan sbb: 288
Pelayanan di pendaftaran pasien Pencarian dokumen rekam medis 289
C. PERAN REKAM MEDIS PADA PENANGAN COVID Rekam medis memiliki peran penting dalam penangan covid, bagian pendaftaran mendaftarkan pasien covid dan menyimpan identitas pasien seperti (ktp,kta,bpjs dan kk). Bagian assembling menunggu pengembalian dokumen covid dari ruang isolasi untuk dirakit, bagian filling menyimpan dokumen secara benar dan menjaga kerahasiaan isi tersebut. Penataan dokumen rekam medis covid Pendaftaran saat pandemi covid 290
D. Penutup Kesimpulan Peran penting pada masa pandemi covid – 19 bukan hanya dokter dan perawat , namun semua yang bekerja di rumah sakit adalah garda terdepan. Salah satunya rekam medis sangat penting karena ujung tombak rumah sakit yang memiliki data dan menyimpan dokumen rahasia milik pasien. Saran Sebaiknya bagian pelayanan diberikan hazmad baju dan hand senitizer dibagian loketnya, agar pasien dapat mencuci tangan untuk menghindari virus covid -19. Semarang, Maret 2022 Karu Rekammedis, Dian Surya Setiawan Kopka NRP 31990163810979 291
RUMKIT TK. III 04.06.02 BHAKTI WIRA TAMTAMA INSTALASI/UNIT GAWAT DARURAT PERANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIRUMAH SAKIT Semarang, Maret 2022 292
PERANAN PENTING INSTALASI GAWAT DARURAT DALAM MENANGANI PASIEN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT TENTARA BAKTI WIRA TAMTAMA TAHUN 2021-2022 BAB I A. PENDAHULUAN Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan perawatan di rumah sakit, mempunyai peranan sangat penting dalam menangani pasien dengan berbagai macam tingkat kegawatdaruratan (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2009). Pasien dengan kondisi kegawatdaruratan yang beranekaragam datang ke IGD dengan harapan memperoleh pelayanan yang optimal. Secara garis besar kegiatan di IGD rumah sakit Tk.III 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama secara umum terdiri dari : 1) Mengutamakan pelayanan prajurit TNI, PNS dan keluarga. 2) Menyelenggarakan pelayanan kegawatdaruratan yang bertujuan menangani kondisi akut atau menyelamatkan nyawa dan/atau kecacatan pasien. 3) Menerima pasien rujukan yang memerlukan penanganan lanjutan/definitif dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. 4) Merujuk kasus-kasus gawat darurat apabila rumah sakit tersebut tidak mampu melakukan layanan lanjutan (Permenkes RI No. 47 tahun 2018). Fasilitas Pelayanan Kesehatan seperti Puskesmas, Klinik, maupun RS di era pandemi COVID-19 akan sangat berbeda dengan sebelum adanya COVID-19. Rumah Sakit perlu menerapkan prosedur screening lebih ketat dalam hal penerimaan pasien, pembatasan pengunjung/pendamping pasien, kewaspadaan standar protokol PPI juga harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur, dan bahkan memisahkan pelayanan untuk pasien COVID-19 dan non COVID-19 agar memberi rasa aman dan nyaman kepada pasien, penunggu/pengunjung, maupun petugas kesehatan yang sedang bekerja serta mengurangi terjadinya resiko infeksi nosokomial di Rumah Sakit. 293
Kebijakan Rumah Sakit saat pandemi COVID-19 ini pada umumnya mewajibkan dilakukan screening pada pasien yang akan berobat baik melalui Poliklinik maupun IGD. Pasien dan penunggu yang datang ke Poliklinik maupun IGD wajib mengisi screening COVID-19 baik secara online maupun mengisi secara langsung lembar screening COVID- 19 yang tersedia di ruang screening maupun triage, Bahkan, petugas kesehatan pun juga tiap minggunya diwajibkan mengisi screening melalui aplikasi online. Waktu menunggu hasil screening COVID-19 yang tidak bisa cepat akan menyebabkan penumpukan pasien di triage IGD sehingga akan berakibat fatal jika ada salah satu pasien diantaranya positif COVID-19, kondisi inilah yang menyebabkan adanya rasa cemas dan takut bagi tenaga kesehatan yang bertugas walaupun sudah menggunakan APD minimal level 2. B. STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS POKOK IGD 1. Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT TK.III 04.06.02 BHAKTI WIRA TAMTAMA 294
2. Tugas Pokok Instalasi Gawat Darurat bertugas memberikan pelayanan medis yang sifatnya gawat dan darurat selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Pasien dengan penyakit akut yang masuk ke IGD dapat dikategorikan menjadi kasus gawat dan darurat, gawat tapi tidak darurat, darurat tapi tidak gawat, tidak gawat dan tidak darurat. Gawat adalah keadaan yang berkenaan dengan suatu penyakit atau kondisi lainnya yang mengancam jiwa, sedangkan darurat adalah keadaan yang terjadi tiba-tiba dan tidak diperkirakan sebelumnya, suatu kecelakaan, kebutuhan yang segera atau mendesak. C. PERAN IGD DI RUMAH SAKIT BWT Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit memainkan peran utama untuk penanggulangan gawat darurat untuk melakukan pemeriksaan awal kasus gawat darurat, resusitasi dan stabilisasi. Rumah Sakit harus mampu berperan sebagai active responder menerima korban bencana, active responder & coordinator tingkat lokal bagi RS sekitarnya, dan active responder yang mampu bergerak ke tingkat nasional. Dengan pemanfaatan IGD secara maksimal diharapkan menurunkan angka kematian dan kecacatan, diantaranya dengan melakukan penanganan kasus “true emergency” maupun “false emergency. Rumah Sakit harus menerima rujukan pasien atau melakukan rujukan balik, baik secara horizontal maupun vertikal. Rumah Sakit juga wajib turut serta dalam melakukan penanganan korban musibah massal dan bencana yang terjadi di dalam maupun di luar rumah sakit. 295
D. PERAN IGD PADA PENANGANAN COVID-19 Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah bagian dari unit pelayanan yang paling vital dalam membantu menyelamatkan nyawa pasien covid – 19 yang mengalami kegawatan medis ketika pertama kali masuk rumah sakit (Kemenkes RI, 2016). Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) memiliki perbedaan dengan pelayanan lainnya. Pasien covid di IGD ditangani dan dilayani tidak berdasarkan antrian atau nomor urut seperti halnya pelayanan yang ada di poli maupun dokter umum ataupun pada puskesmas. 296
Kebijakan Rumah Sakit saat pandemi COVID-19 ini pada umumnya mewajibkan dilakukan screening pada pasien yang akan menggunakan pelayangan IGD. Waktu menunggu hasil screening COVID-19 yang tidak bisa cepat akan menyebabkan penumpukan pasien di triage IGD sehingga akan berakibat fatal jika ada salah satu pasien diantaranya positif COVID-19, kondisi inilah yang menyebabkan adanya rasa cemas dan takut bagi tenaga kesehatan yang bertugas walaupun sudah menggunakan APD minimal level 2. Untuk itulah diperlukan modifikasi pelayanan IGD di era pandemi COVID-19 ini supaya menjamin rasa aman, nyaman, dan juga mengurangi resiko terjadinya infeksi silang baik pasien, penunggu, maupun tenaga kesehatan yang bertugas. 297
E. PENUTUP 1. Kesimpulan Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan penulis di Rumah Sakit Tk. III 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama serta dari pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan secara garis besar kegiatan di IGD rumah sakit Tk.III 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama secara umum terdiri dari : 1) Mengutamakan pelayanan prajurit TNI, PNS dan keluarga. 2) Menyelenggarakan pelayanan kegawatdaruratan yang bertujuan menangani kondisi akut atau menyelamatkan nyawa dan/atau kecacatan pasien. 3) Menerima pasien rujukan yang memerlukan penanganan lanjutan/definitif dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Merujuk kasus-kasus gawat darurat apabila rumah sakit tersebut tidak mampu melakukan layanan lanjutan (Permenkes RI No. 47 tahun 2018). Fasilitas Pelayanan Kesehatan seperti Puskesmas, Klinik, maupun RS di era pandemi COVID-19 akan sangat berbeda dengan sebelum adanya COVID-19. Rumah Sakit perlu menerapkan prosedur screening lebih ketat dalam hal penerimaan pasien, pembatasan pengunjung/pendamping pasien, kewaspadaan standar protokol PPI juga harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur, dan bahkan memisahkan pelayanan untuk pasien COVID-19 dan non COVID-19 agar memberi rasa aman dan nyaman kepada pasien, penunggu/pengunjung, maupun petugas kesehatan yang sedang bekerja serta mengurangi terjadinya resiko infeksi nosokomial di Rumah Sakit. 2. Saran a) Mengenal dan memahami hak keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit khususnya IGD. b) Membuat daftar APD yang dibutuhkan untuk menangani Covid-19 di IGD Rumah Sakit Tk. III 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama. c) Melakukan laporan jika terdapat APD yang sudah tidak layak pakai. d) Menjaga serta memelihara APD yang sudah ada di rumah sakit sesuai dengan pedoman yang ada. Semarang, Maret 2022 Unit IGD Nur Azis Ali Imron Sertu NRP 31010139220679 298
RUMKIT TK. III 04.06.02 BHAKTI WIRA TAMTAMA INSTALASI RAWAT JALAN PERANAN UNIT RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA Semarang, Maret 2022 299
PERANAN INSTALASI/UNIT RAWAT JALAN DALAM PENANGANAN COVID-19 DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA TA. 2020-2022 BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Jalan merupakan salah satu Instalasi di Rumah Sakit yang memberikan pelayanan rawat jalan kepada pasien sesuai dengan spesialisasi yang dibutuhkannya. Pelayanan tersebut meliputi pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis sesuai kondisi pasien dan jenis penyakit yang dialaminya. Seluruh kegiatan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan dilaksanakan dengan mengacu pada pedoman, panduan dan standar prosedur operasional yang sudah disahkan. Hal tersebut bertujuan untuk mempertahankan standar mutu dan keselamatan pasien. Penyelenggaraan Rawat Jalan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama di peruntukan bagi seluruh anggota Militer, PNS Kementerian Pertahanan beserta keluarga, warakamuri dan pensiunan dan masyarakat secara umum. Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang memprioritaskan pelayanan kepada pasien anggota Militer, PNS Kementerian Pertahanan dan keluarga sesuai dengan ST PERKASAD Nomor 408/2021, Tanggal 24 Agustus 2021. Pelayanan terhadap Prajurit, PNS, dan keluarganya sebagai skala prioritas dalam memperoleh pelayanan. Pelayanan dilaksanakan secara profesional yang menempatkan prajurit, PNS, dan keluarganya sebagai skala prioritas dalam memperoleh pelayanan dengan indikasi dari pemeriksannya dengan tidak mengesampingkan pelayanan kesehatan terhadap pasien non dinas. Terselenggaranya kegiatan pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama yang sesuai dengan prosedur dan Standar Pelayanan Minimal. B. Pengertian Covid-19 Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi Covid- 300
19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus Covid-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. C. Maksud Dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari penyelenggaran Rawat Jalan adalah D. Agar semua pasien dapat mendapatkan pelayanan Kesehatan secara paripurna sehingga dapat mendapatkan derajat Kesehatan yang lebih baik. E. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat jalan secara optimal, cepat, nyaman dan akuntabel dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD dan terselengganya kegiatan pelayanan rawat jalan yang sesuai dengan prosedur dan standar pelayanan minimal (SPM). D. Ruang lingkup dari pelayanan Instalasi Rawat Jalan meliputi Pasien Dinas: 1. Anggota Militer 2. PNS Kemhan 3. Keluarga anggota Militer dan PNS Kemhan 4. Warakamuri 5. Pensiunan Masyarakat Umum lainnya: 1. Masyarakat pengguna BPJS 2. Swasta 301
BAB II STRUKTUR ORGANISASI A. Struktur Organisasi Semua tingkatan rumah sakit yang ada di AD, mulai dari Tk. I sampai dengan Tk. IV, dan Rumah Sakit Bantuan Struktur Organisai Instalasi Rawat Jalan KEPALA INSTALASI RAWAT JALAN KASUB INSTALASI RAWAT JALAN STAF RAWAT KAPOLI RAWAT HEMODIALISA PERAWAT GIGI PERAWAT GIGI JALAN JALAN PERAWAT PERAWAT BIDAN ADMINISTRASI B. Sasaran Organisasi 4) Penanggung Jawab: Karumkit 5) Pimpinan Kegiatan: Kainstalwatian/Kasubwatian 6) Pelaksanan Kegiatan: Kepala Poliklinik 7) Pelaksana Penunjang: Kainstal Jangum, Kainstal Jangdiagnostik dan Kainstal lainnya 8) Sub Pelaksanan Kegiatan 1: Dokter Pelaksana 9) Sub Pelaksana Kegiatan 2: Perawat Pelaksana 302
C. Tugas dan Tanggung Jawab 4) Penanggung Jawab: Membuat kebijakan, memberikan petunjuk dan arahan tentang teknis serta bertanggung jawab kepada komandan/pimpinan diatasnya. 5) Pimpinan Kegiatan: memimpin langsung dan mengarahkan anggota, mengendalikan, mengawasi dan mejamin kelancaran dukungan administrasi, bertanggunga jawab atas keberhasilan pelaksanaan serta bertanggung jawab kepada komandan/pimpinan diatasnya. 6) Pelaksanan Kegiatan: Melaksanakan kegiatan sesuai ketentuan, melaporkan kepada pimpinan, dan bertanggung jawab kepada komandan/pimpinan diatasnya. 7) Pelaksana Penunjang: melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab kepada komandan/pimpinan diatasnya. 8) Sub Pelaksanan Kegiatan 1: Memberikan pelayanan terhadap pasien terkait pencegahan, diagnosis dan penanganan awal, serta merujuk ke dokter spesialis jika diperlukan. Meresepkan obat-obatan dan bertanggung jawab kepada komandan/pimpinan diatasnya. 9) Sub Pelaksana Kegiatan 2: Melaksanakan anamnesa, mengukur tanda-tanda vital; memberikan penjelasan kepada pasien pada saat pemeriksaan dokter tentang tindakan yang akan dilaksanakan; melaksanakan tertib admistrasi di poliklinik; dan bertanggung jawab kepada komandan/pimpinan diatasnya. 303
PASIEN DATANG POLIKLINIK RAWAT INAP PENDAFTARAN PENUNJANG FARMASI RUJUK PULANG 304
BAB III PERAN INSTALASI RAWAT JALAN A. Peran Instalasi Rawat Jalan Peranan Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang dalam hal ini mempunyai andil dan peranan yang mendukung pelayanan Kesehatan terhadap seluruh anggota Militer, PNS Kementerian Pertahanan beserta keluarga dan masyarakat lainnya yang memerlukan layanan Kesehatan yang tidak memerlukan rawat inap tetapi tetap mendapatkan pelayanan Kesehatan dimana pasien akan mendapatkan pelayanan medis oleh Dokter Spesialis sesuai dengan indikasi sakitnya. Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang mengutamakan dan memprioritaskan pelayanan terhadap anggota Militer, PNS Kementerian Pertahanan dan keluarganya sesuai dengan ST KASAD no. 408 / 2021 tanggal 24 Agustus 2021 dengan tidak mengesampingkan pelayanan medis Rawat Jalan terhadap masyarakat pengguna lainnya. Semua pelayanan Rawat Jalan dapat berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. B. Jenis Pelayanan Di Instalasi Rawat Jalan 1. Pelayanan Poliklinik Pagi (jam 08.00 - jam 14.00 ) 2. Pelayanan Poliklinik Sore (jam 14.00 - jam 19.00 ) C. MACAM PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT JALAN NO POLIKLINIK NAMA DOKTER KET 1. POLIKLINIK PENYAKIT DALAM dr. Nurul Aisyiah, SpPD 2. POLIKLINIK BEDAH UMUM dr. Imam W, SpPD dr. Taufik K, SpPD 3. POLIKLINIK BEDAH ORTHOPEDI dr. Arif B, SpB dr. Bambang Sugeng, SpB dr. Taufik Urachman, SpB dr. Soeharyo, SpB dr. Bondan, SpB dr. Wijiono, SpB 305
4. POLIKLINIK JANTUNG dr. Yudha M, SpB 5. POLIKLINIK SYARAF dr. Galih Rakasiwi, SpJ 6. POLIKLINIK THT dr. Meyvita, SpN dr. Fiena, SpN 7. POLIKLINIK GIZI KLINIK dr. M. Andi F, SpTHT-KL 8. POLIKLINIK KULIT KELAMIN dr. Atik M, SpTHT-KL 9. POLIKLINIK MATA dr. Adi Nolodewo, SpTHT-KL dr. Sabri, SpTHT-KL 10. POLIKLINIK OBSGYN dr. Heny, SpGZ dr. Dina, SpGZ 11. POLIKLINIK ANAK dr. Endang, SpKK dr. Pasid, SpKK 12. POLIKLINIK GIGI dr. Yudhi Dorandes, SpM dr. Trining, SpM 13. POLIKLINIK REHAB MEDIK dr. Mastuti, SpM 14. HD dr. Magdalena, SpM 15. POLIKLINIK TULIP ( HIV ) dr. Sugeng Suwoto, SpOG 16. POLIKLINIK TULIP ( TB ) dr. Arif Soffanto, SpOG dr. Irsam, SpOG dr. Kartika, SpA dr. Setya, SpA dr. Lidia, SpA drg. Agus Widodo, SpBMM drg. Farid, SpKG drg. Wuri, SpOrt drg. Missagustin drg. Erniyati drg. Dini dr. Sugianto, SpKFR dr. Lisa, SpKFR 306
D. Sarana Prasarana Untuk sarana dan prasarana umum saat ini pada masing-masing poliklinik telah di lengkapi sarana dan prasarana yang memadai dalam rangka peningkatan mutu pelayanan pada Instalasi Rawat Jalan meliputi: 1. Komputer pada masing-masing meja dari para Dokter Spesialis (13 buah omputer) 2. Komputer pada Nurse Station (2 buah Komputer) 3. Printer pada Nurse Station (1 Buah Komputer) 4. Display Antrian Pasien (14 Display Anrtian Pasien) Sedangkan untuk sarana prasarana alat Kesehatan telah di lengkapi sesuai dengan kebutuhan pada masing – masing poliklinik NO POLIKLINIK NAMA ALAT KET 1. POLKLINIK PENYAKIT DALAM Pembaca hasil Rontgen 2. POLIKLINIK BEDAH EKG Pembaca hasil Rontgen 3. POLIKLINIK SYARAF SET Pelepas GIFF 4. POLIKLINIK JANTUNG Ganti Balut SET 5. POLIKLINIK THT Heating AFF SET Pembaca Hasil Rontgen 5. POLIKLINIK MATA ECHO Pembaca Hasil Rontgen 6. POLIKLINIK REHAB MEDIK Endoskopi SET THT SET 7. POLIKLINIK GIGI Audiometri dan Timpanometri SET Oto Accoustic Emission (OAE) NCT SET Autorefraktometri dan Keratometri SET Slit Lamp SET Operating SET US ( Ultra Sound ) IR ( Infra Red ) Tens ( Transskulation simulation ) Vacuum Exesice SET SWD SET pemeriksaan GIGI ORTHO SET 307
8. POLIKLINIK ANAK Konservatif SET Bedah Mulut SET 9. POLIKLINIK OBSGYN Nebulizer SET Kulkas Vaksin 10. HD Injeksi SET USG 4 Dimensi 11. POLIKLINIK GIZI KLINIK OBGYN SET 12 POLIKLINIK KULIT KELAMIN Meja GYN SET Mesin HD Reguler E. Sumber Daya Manusia Mesin HD ICU Mesin HD COVID dan Infeksius NO NAMA Peraga Makanan Sehat SET 1. Nurhayati, S. Kep Peralatan Kulit Kelamin SET 2. Eni Hartati, S. Kep 3. Ns. Sri Wahyuningsih, S. Kep PANGKAT KET 4. Ns. Novita, S. Kep PNS Gol III B Perawat 5. Sitha Pradana, AMK PNS Gol III A Perawat 6. Ns. Liz Regina, S. Kep PNS Gol III C Perawat 7. Ns. Dian Fitriasari, S. Kep PNS Gol III B Perawat 8. Aminah PNS Gol II D Perawat 9. Siti Nurchoiriyah, AmdKeb PNS Gol III A Perawat 10. Tri Mulyati, AmdKeb PNS Gol III A Perawat 11. Eni Tri Lestari, S. Kep PNS Gol II B Perawat 12. Vistyan PNS Gol III B Bidan 13. Djati PNS Gol III B Bidan 14. Mulyani PNS Gol III B Perawat 15. Budi Susilo PNS Gol III C Perawat GIGI 16. Ayu Cahyawati PNS Gol III C Perawat GIGI 17. Novi PNS Gol III B Perawat GIGI 18. Afif PNS Gol III C Terapis 19. Uli PNS Gol III A Terapis 20. NS. Atik, S. Kep TKS Terapis 21. Mulia Ambarwati, S. Kep TKS Terapis 22. Puji, S. Kep TKS Terapis 23. Nurfattah, S. Kep PNS Gol III A Perawat HD 24. Doyok PNS Gol III A Perawat HD PNS Gol II D Perawat HD TKS Perawat HD TKS Perawat HD 308
F. Staff Instalasi Rawat Jalan NO NAMA JABATAN PANGKAT KET 1. Jarwa, SKM Kainstalwatlan MAYOR CKM 2. D. Hery, S. Kep PNS Gol III A Penanggung jawab klaim BPJS 3. Wiwik, S. Kep PNS Gol III A Penanggung jawab klaim BPJS 4. Siti PNS Gol II D Penanggung jawab Data Dokumentasi Pelayanan di Instalagi Rawat Jalan 309
TOP TEN DISEASE TAHUN 2022 NO JENIS PENYAKIT JUMLAH KET 1. Diabetes Militus 3.345 2. Hipertensi 2.116 1 3. Stroke Non Haemoragik 859 2 4. Osteoartheritis 811 3 5. Low Back Pain 742 4 6. Cronic Kidney Disease ( CKD ) 721 5 7. Post Orif 525 6 8. Katarak 449 7 9. IHD 425 8 10. Nekrosis Pulpa 405 9 11. Fraktur 308 10 12. CHF 305 13. Epilepsi 253 14. Ishialgia 124 15. CAD 92 16. Miop 88 17. STT ( Soft Tissue Tumor ) 81 310
18. Serumen 67 19. PPOK 67 20. Hipertiroid 58 21. Frozen Shoulder 50 22. Hamil dengan Risti 47 23. HHD 45 24. Otitis 43 25. Asma 43 26. Tonsilitis 26 JUMLAH PENGUNJUNG TA 2021 NO BULAN MILITER PNS KEL PURN BPJS SWASTA JUMLAH 1. Januari UMUM 2. Februari 3. Maret 41 5 42 48 230 141 507 4. April 5. Mei 12 9 35 34 237 136 463 6. Juni 7. Juli 38 9 46 65 360 134 652 8. Agustus 9. September 44 8 39 49 351 143 634 10. ktober 11. November 37 6 59 36 367 154 659 12. Desember 44 4 56 63 326 148 641 27 6 28 35 243 155 494 46 4 49 72 320 166 657 41 11 45 81 429 180 787 48 9 41 61 466 97 722 48 9 45 65 421 95 683 63 9 29 56 505 92 754 489 89 514 665 4.255 1.641 7.653 311
JUMLAH KUNJUNGAN TA 2021 NO BULAN MILITER PNS KEL PURN BPJS SWASTA JUMLAH 1. Januari UMUM 2. Februari 3. Maret 173 41 157 661 1960 229 3221 4. April 5. Mei 124 43 135 579 1864 203 2948 6. Juni 7. Juli 173 63 161 775 2215 239 3626 8. Agustus 9. September 170 36 172 715 2180 222 3495 10. Oktober 11. November 148 37 212 628 1957 248 3230 12. Desember 171 34 167 617 1846 258 3093 139 31 123 533 1695 251 2772 190 29 176 593 1805 273 3066 205 54 184 681 2231 250 3605 201 59 189 733 2261 160 3603 225 40 185 844 2438 177 3909 287 68 185 813 2678 173 4204 2.206 535 2.046 8.172 25.130 2.683 40.772 312
BAB IV PERAN INSTALASI RAWAT JALAN DALAM PENANGANAN COVID-19 Dalam menangani Covid-19 Instalasi Rawat Jalan mempunyai peranan dalam mendukung pelayanan terhadap pasien yang berobat di poliklinik Rawat Jalan dan terindikasi terkena Covid-19, melalui mekanisme atau alur yang telah di tetapkan oleh RS. Bhakti Wira Tamtama. Setiap pasien yang berobat di Poliklinik Rawat Jalan akan dilakukan skrining riwayat perjalanan dengan menggunakan form skrining. Pasien yang terindikasi Covid-19 baik yang di ketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium maupun yang berdasarkan tanda dan gejala akan di bawa ke IGD untuk di lakukan skrining dan pemeriksaan lanjutan sesuai dari tanda dan gejala pasien. Peran selanjutnya yaitu, selalu memberikan edukasi atau pendidikan kesehatan kepada pasien tentang pencegahan Covid-19 (prokes: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan lain-lainnya). Meja periksa dan nurse station diberikan penghalang, hand sanitasier yang tersedia pada setiap pintu dan tempat-tempat umum disekitar poli, tempat duduk pasien yang sudah diberi tanda silang (X) untuk menjaga jarak serta dokter dan perawat menggunakan alat pelindung diri (APD) level 2. Peranan yang paling utama pada Instalasi Rawat jalan adalah sebagai FILTER dan sebagai educator yang selalu mendampingin pasien agar mau dan berkenan menjalani pemeriksaan lanjutan di IGD sehingga penularan Covid-19 dapat di kendalikan. Selama dalam penanganan Covid-19 dalam kurun waktu tahun 2019–2022 telah masuk beberapa pasien yang terindikasi Covid-19 dari poliklinik yang kemudian di skrening dan dilakukan penatalaksanaan rawat inap Covid-19 melalui IGD.Instalasi Rawat Jalan memberikan dukungan penuh dalam hal pelayanan pada pasien terindikasi Covid-19 maupun pasien reguler baik secara medis dan non medis sehingga pasien dapat terlayani secara paripurna.Selain itu Instalasi Rawat Jalan khususnya HD ( Hemodialisa ) mempunyai dan melaksanakan HD dengan COVID 19 di mana kami memliki 2 TT untuk HD COVID 19 dimana untuk pelayanan HD denagn COVID 19 saat ini banyak berasal dari Instalasi Rawat Inap Isolasi, sehingga setelah di lakukan HD dengan COVID 19 pasien di kemabilikan ke ruang Rawat Inap Isolasi COVID 19 untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut terkait diagnose COVID 19. Pelayanan HD dengan COVID 19 menggunakan APD level 3 dalam pelaksanaannya sesuai dengan peraturan yang berlaku. 313
Dokumentasi pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien rawat jalan 314
315
316
317
318
319
BAB V PENUTUP Rumah Sakit Bhakti Wira Semarang telah menjalankan perannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai Rumah Sakit lini kedua di Jawa Tengah dalam rangka penanggulangan Rumah Sakit Bhakti Wira Semarang. Peran tersebut tentunya didukung oleh Kepala Rumah Sakit sebagai penanggungjawab pelayanan dan sekaligus sebagai subyek hukum dalam penanggulangan Covid-19 di Jawa Tengah. Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang sangat mendukung program dari pemerintah dalam penanganan Covid-19 dengan menjalankan program yang telah di tetapkan oleh pemerintah dengan sistem dan alur yang telah di buat oleh Rumah Sakir Bhakti Wira Tamtama Semarang. Instalasi Rawat Jalan sendiri telah memberikan kontribusi nyata dalam penanganan Covid-19 dengan memposisikan sebagai FILTER dan mendampingin pasien yang terindikasi Covid-19 dengan memberikan edukasi agar pasien mau dan berkenan mengikuti tatalaksanan pengobatan Covid-19 melalui skrining Covid-19 sehingga membantu program pemerintah dalam penanganan dan pencegahan penularan Covid-19. Tenaga medis dan paramedis berdiri sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid- 19 dengan membangun komunikasi dan Kerjasama yang baik antara lini agar program pemerintah dalam hal ini Rumah Sakit TNI bisa memberikan kontribusi nyata dalam penanganan Covid-19. Semarang , Maret 2022 Pgs. Kainstal Watlan, Jarwa, SKM Mayor Ckm NRP 2920080830572 320
RUMKIT TK. III 04.06.02 BHAKTI WIRA TAMTAMA INSTALASI/UNIT RAWAT INAP PERANAN UNIT RAWAT INAP DALAM PENANGANAN PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT Semarang, Maret 2022 321
PERANAN INSTALASI/UNIT RAWAT INAP DALAM PENANGANAN PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA TAHUN 2019-2020 BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a) Rumah sakit Tk. III 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama sebagai rumah sakit jajaran Kesdam IV/Diponegoro, mempunyai tugas pokok membantu Kesdam IV/Diponegoro dalam penyelenggarakan dukungan kesehatan bagi satuan dijajaran Kodam IV/Diponegoro khususnya satuan yang berada di wilayah garnisun semarang dan melaksanakan pelayanan kesehatan bagi Prajurit, Pns serta keluarganya termasuk juga melayani masyarakat umum lainnya dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi bagi prajurit, PNS, dan keluarganya. b) Pandemic Covid -19 merupakan bencana besar internasional yang melanda hampir seluruh negara di dunia yang berdampak pada kematian yang besar dan kelumpuhan hampir seluruh sektor dan sendi – sendi negara. Dan negara Indonesia sempat menempati posisi negara yang 10 ( besar ) negara yang terpapar covid- 19. Ibu kota negara dan kota – kota besar di Indonesia khususnya kepulauan jawa merupakan wilayah terparah yang penduduknya terpapar Covid- 19. Untuk daerah jawa tengah sendiri sempat berada di urutan ke-2 terparah daerah yang terpapar dan masuk dalam zona merah. Akibat bencana wabah Pandemi Covid-19 ribuan bahkan jutaan nyawa telah melayang di karenakan beberapa aspek diantaranya kesiapsiagaan lembaga / intitusi terkait khususnya bidang kesehatan yang menangani wabah penyakit yang kurang siap. Ketidaksiapan ini disebabkan salah satunya adalah kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan yang kurang memadai , sehingga seluruh rumah sakit dan tenaga kesehatan sangat kewalahan dalam melaksanakan kegiatan penanganan pandemic Covid- 19 . Ribuan bahkan jutaan nyawa telah melayang baik masyarakat umum , aparatur negara, sampai kepada tenaga medis itu sendiri akibat situasi pandemic Wabah Covid -19. 322
c) Pada Bulan 15 Maret 2020 : Status Wabah Corona di Indonesia Ditetapkan sebagai Bencana Nasional Pemerintah telah menetapkan Wabah Corona Virus atau Covid-19 sebagai Bencana Nasional. Status tersebut diumumkan, Sabtu sore (14/3) oleh Presiden melalui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo di Gedung BNPB. Tanggal 15 Maret 2020 : SK Gubernur Jawa Tengah tentang Penunjukan RST Bhakti Wira Tamtama Sebagai Rumah Rakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging (Covid-19) Lini kedua 323
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368
- 369
- 370
- 371
- 372
- 373
- 374
- 375
- 376
- 377
- 378
- 379
- 380
- 381
- 382
- 383
- 384
- 385
- 386
- 387
- 388
- 389
- 390
- 391
- 392
- 393
- 394
- 395
- 396
- 397
- 398
- 399
- 400
- 401
- 402
- 403
- 404
- 405
- 406
- 407
- 408
- 409
- 410
- 411
- 412
- 413
- 414
- 415
- 416
- 417
- 418
- 419
- 420
- 421
- 422
- 423
- 424
- 425
- 426
- 427
- 428
- 429
- 430
- 431
- 432
- 433
- 434
- 435
- 436
- 437
- 438
- 439
- 440
- 441
- 442
- 443
- 444
- 445
- 446
- 447
- 448
- 449
- 450
- 451
- 452
- 453
- 454
- 455
- 456
- 457
- 458
- 459
- 460
- 461
- 462
- 463
- 464
- 465
- 466
- 467
- 468
- 469
- 470
- 471
- 472
- 473
- 474
- 475
- 476
- 477
- 478
- 479
- 480
- 481
- 482
- 483
- 484
- 485
- 486
- 487
- 488
- 489
- 490
- 491
- 492
- 493
- 494
- 495
- 496
- 497
- 498
- 499
- 500
- 501
- 502
- 503
- 504
- 505
- 506
- 507
- 508
- 509
- 510
- 511
- 512
- 513
- 514
- 515
- 516
- 517
- 518
- 519
- 520
- 521
- 522
- 523
- 524
- 525
- 526
- 527
- 528
- 529
- 530
- 531
- 532
- 533
- 534
- 535
- 536
- 537
- 538
- 539
- 540
- 541
- 542
- 543
- 544
- 545
- 546
- 547
- 548
- 549
- 550
- 551
- 552
- 553
- 554
- 555
- 556
- 557
- 558
- 559
- 560
- 561
- 562
- 563
- 564
- 565
- 566
- 567
- 568
- 569
- 570
- 571
- 572
- 573
- 574
- 575
- 576
- 577
- 578
- 579
- 580
- 581
- 582
- 583
- 584
- 585
- 586
- 587
- 588
- 589
- 590
- 591
- 592
- 1 - 50
- 51 - 100
- 101 - 150
- 151 - 200
- 201 - 250
- 251 - 300
- 301 - 350
- 351 - 400
- 401 - 450
- 451 - 500
- 501 - 550
- 551 - 592
Pages: