JURNAL ISSN : 2477-4790AGROTEK LESTARI Volume 2. No. 2. Oktober 2016Program Studi AgroteknologiFakultas PertanianUniversitas Teuku Umar Source of Inspiration
ISSN : 2477-4790 JURNALAGROTEK LESTARIVolume 2. No. 2. Oktober 2016Penanggung Jawab Prof. Dr. Jasman J. Ma’ruf, SE., MBA Ir. Rusdi Faizin, M.SiDewan RedaksiKetua : Maya Indra Rasyid, S.TP., M.SiEditor : Iwandikasyah Putra, SP., MPDesain Grafis : HilkaYuliani, S.TP., M.SiSekretaris : Wira Hadianto, SP., M.SiAlamat Redaksi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Kampus Alue Peunyareng Meulaboh Aceh Barat Email : [email protected] [email protected] Agrotek Lestari adalah media publikasi ilmiah yang membahas isu aktualdibidang agroteknologi yang memuat mengenai permasalahan yang berkaitan denganpengembangan mutu tanaman dan peningkatan produksi. Naskah yang akan dimuatmerupakan naskah yang dianggap sesuai dengan misinya. Jurnal Agrotek Lestari terbit duakali setahun, pada bulan April dan Oktober mulai tahun 2015.
ISSN : 2477-4790 JURNALAGROTEK LESTARIVolume 2. No. 2. Oktober 2016 DAFTAR ARTIKEL 1-6 7-14KAJIAN WARNA DAN UJI ORGANOLEPTIK PADA KLON UBI 15-26JALAR (Ipomea batatas L.) 27-36Rita Hayati , Mardhiah Hayati 37-46 47-54KAJIAN PERTUMBUHAN DAN SERAPAN HARA BEBERAPA 55-62VARIETAS PADI LOKAL PADA BERBAGAI DOSIS NITROGEN 63-74Bustami, Ainal MardhiahPENGARUH BIOCHAR DAN NPK TERHADAP BEBERAPA SIFATFISIKA TANAH DAN PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSIKENTANG (Solanum tuberosum L.)Iwan Saputra, Boy Riza JuandaPENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI ZAT PENGATURTUMBUH ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN STEKLADA (Piper nigrum L.)Yuliatul Muslimah, Iwandikasyah Putra, Ledy DianaPENGARUH JENIS MULSA DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAPPERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumus melo L.)Mita Setyowati, T. Sarwanidas, MaimunsyahPENGARUH PEMUPUKAN KALIUM TERHADAP KELAKUANSTOMATA DAN KETAHANAN KEKERINGANJasmiPENGARUH SISTEM TANAM LEGOWO DAN PUPUK ORGANIKTERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADILOKAL ACEH AKSESI SIGUPAIChairudin, Mita Setyowati, Taufiq HussalehPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI(Oryza sativa L) PADA BERBAGAI TINGKAT SALINITASMuhammad Jalil, Halimatun Sakdiah, Eka Deviana, Ilham Akbar
PERLAKUAN BIOPRIMING KOMBINASI AIR KELAPA MUDA DAN 75-82TRICHODERMA TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH 83-92CABAI KADALUARSA (Capsicum annuum L.) 93-102Hasanuddin, Vina Maulidia , SyamsuddinRESPON APLIKASI PUPUK NPK DAN JENIS AMELIORANTERHADAP SIFAT FISIKA TANAH DAN PERTUMBUHANTANAMAN PADI PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARUElvrida Rosa, Sri FitriRESPON BEBERAPA VARIETAS DAN DOSIS BAHAN ORGANIKTERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (Cucumissativus L.) PADA TANAH ULTISOLIwandikasyah Putra, Irvan Subandar, Samsuar
KAJIAN WARNA DAN UJI ORGANOLEPTIK PADA KLON UBI JALAR (Ipomea batatas L.) STUDY ON THE COLOR AND ORGANOLEPTIC SWEET POTATO CLONES (Ipomea batatas L.) Rita Hayati1*), Mardhiah Hayati1*)1Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam 23111 *)Email Korespondensi : [email protected] of color and organoleptic tests on sweet potato clones has been done. Indonesia is acountry that has the potential availability of food as a source of carbohydrate that is largeenough in terms of resource potential of the region, one of the sources of carbohydrates aretypes of tubers such as sweet potato (Ipomoea batatas L.). Diversification on sweetpotatoes can be used as an alternative community in meeting the food other than rice. Thepotential and benefits of sweet potato as an alternative food material is enormous,especially in improving human nutrition and food security. The purpose of this study wasto determine the color and panelists acceptance of the sweet potato clones. Result of thisstudy was to obtain preliminary information about color and preference of the panelists onsweet potato clones before it is processed. The results showed that the color of sweetpotatoes significantly different at all clones of sweet potato, sweet potato color of thebrightest contained in sweet potato clones K15 followed K7 and K9. Panelists preferred theclones K6, while the form of panelists selecting clones K6, K2, followed by K11, K12,K13, K14 and K16. As for the exterior texture, panelists chose K16, and textures in theselected panelists is K1, K10 and K13.Keywords: clone, color, organoleptic, sweetpotato PENDAHULUAN merupakan gula yang banyak terdapat dalam ubi jalar. Total gula dalam ubi jalar Indonesia negara penghasil ubi berkisar antara 0.38% hingga 5.64%jalar nomor empat di dunia sejak tahun dalam berat basah (Sulistiyo, 2006).1968. Pada tahun 2005, Indonesia Selain karbohidrat, ubi jalar jugamempunyai luas lahan ubi jalar mencapai mengandung lemak, protein, dan178.336/ha dengan produksi 1.856.969 betakaroten (Juanda dan Cahyono, 2004).ton (Retnaningtyas dan Widya, 2014). Komposisi kimia ubi jalar seperti yangVarietas yang ada di Indonesia seperti telah dijelaskan diatas bervariasiBorobudur, Daya, Prambanan, Mendut, tergantung dari jenis, usia, keadaanCangkuang, dan Sewu mempunyai tumbuh dan tingkat kematangan ubi jalarpotensi produksi 25 – 30 ton ha-1 itu sendiri.(Zuraida, 2009). Penilaian organoleptik yang Kandungan karbohidrat utama ubi disebut juga penilaian indera ataujalar adalah pati, yang terdiri dari 30-40% penilaian sensorik merupakan suatu caraamilosa (Nintami dan Rusanti, 2012). penilaian yang sudah sangat lama dikenalKomponen lain selain pati adalah serat dan masih sangat umum digunakan.pangan dan beberapa jenis gula yang Metode penilaian ini banyak digunakanbersifat larut seperti maltosa, sukrosa, karena dapat dilaksanakan dengan cepatfruktosa, dan glukosa. Sukrosa dan langsung. Dalam beberapa halJurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 1
penilaian dengan indera bahkan memiliki Bahan dan Alatketelitian yang lebih baik dibandingkan Bahan yang digunakan dalamdengan alat ukur yang paling sensitif.Penerapan penilaian organoleptik pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaituprakteknya disebut uji organoleptik yang bahan untuk pembuatan tepung ubi jalardilakukan dengan prosedur tertentu. Uji dan bahan untuk uji warna dan potonganini akan menghasikan data yang ubi jalar yang telah direbus untuk ujipenganalisisan selanjunya menggunakan organoleptik. Ubi jalar yang digunakanmetode statistika (Kartika, 1992) dalam penelitian ini terdiri dari 16 klon yang diperoleh dari CIP SEA Bogor. Sistem penilaian organoleptik Sedangkan bahan yang digunakan untuktelah dibakukan dan dijadikan alat analisis yaitu, aquadest 40%, HCl 0,01 N,penilaian di dalam Laboratorium. H2SO4, 5 tablet kejdhal, NaOH40%, air,Penilaian organoleptik juga telah H3BO34%, indikator metilen merahdigunakan sebagai metode dalam 0,2% dan metilen blue 0,2%, kertaspenelitian dan pengembangan produk, saring, kertas label.dalam hal ini prosedur penilaianmemerlukan pembakuan yang baik dalam Alat yang digunakan dalamcara penginderaan maupun dalam penelitian ini adalah: blender, pisau,melakukan analisis data (Okatavia, pengiris, timbangan analitik, oven,2010 ). ayakan 80 mesh, laminar flow, tabung reaksi, Erlemeyer 700 ml, cawan Indera yang berperan dalam uji porselin, corong, soxhlet, kompor,organoleptik adalah indera penglihatan, furnace (tanur), gelas ukur 10 ml, pipetpenciuman, pencicipan, peraba dan ukuran 1,5 dan 10 ml, labu ukur dan labupendengaran.Panel diperlukan untuk kjeldahl.melaksanakan penilaian organoleptikdalam penilaian mutu atau sifat-sifat Rancangan Percobaansensorik suatu komoditi, panel bertindak Rancangan percobaan ujisebagi instrumen atau alat. Panel initerdiri atas orang atau kelompok yang fisikokimia yang digunakan adalahbertugas menilai sifat dari suatu Rancangan Acak Kelompok (RAK) polakomoditi, orang yang menjadi anggota Faktorial.panel disebut panelis (Okatavia, 2010 ). Pelaksanaan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk Proses pembuatan tepung ubi jalarmengetahui warna dan penerimaanpanelis terhadap klon-klon ubi jalar. Mencuci ubi jalar yang telahManfaat penelitian ini adalah untuk dipilih dari setiap klon dengan perlakuanmendapatkan informasi awal tentang dosis pupuk NPK pada taraf yangwarna dan preferensi panelis pada klon berbeda. Mengupas ubi jalar dan sawutubi jalar sebelum diolah. tipis-tipis, hasil sawutan dimasukkan kedalam petridis dan dioven selama 24 METODOLOGI PENELITIAN jam dengan suhu 105°C, setelah dioven kemudian blender dan diayak denganTempat dan Waktu menggunakan ayakan ukuran 80 mesh. Penelitian ini dilaksanakan di Pengamatan penelitianLaboratorium Fisiologi Tanaman, WarnaFakultas Pertanian Universitas SyiahKuala, Darussalam Banda Aceh. Pengukuran warna ditentukanPenelitian ini dilaksanakan pada tanggal berdasarkan data digital dengan tingkat13 Oktober sampai 14 November 2015. intensitas cahaya merah, hijau, dan biru (RGB) yang diambil dengan camera merk casio. Nilai RGB dari ubi jalar kemudian dikonversi menjadi nilai L, a, dan b dengan persamaan:2 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
X = 0,607R + 0,174G + 0,201B perlakuan. Skor ditentukan berdasarkanY = 0,299R + 0,587G + 0,114B tingkat kesukaan yang kemudianZ = 0,066G + 1,117B dinyatakan dalam skala numerik, yaitu (1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) Persamaan konversi yang agak tidak suka, (4) agak suka, (5) suka,digunakan untuk menentukan nilai L, a, (6) sangat suka, dan (7) amat sangat suka.dan b adalah sebagai berikut: Untuk mendapatkan nilai yang pasti, uji organoleptik dilakukan sebanyak tiga kaliL = 25 − 16 pengulangan.a = 500 − HASIL DAN PEMBAHASANb = 200 − Warna pada ubi jalar berasal dariDengan nilai X0 = 98,071; Y0 = 100; Z0 = antosianin, antosianin merupakan118,225 komponen aktif kelompok flavonoid yang dapat memberikan warna merah, Dalam persamaan konversi, nilai ungu, biru, pada bunga, daun, umbi, buahL menunjukkan kecerahan [L=100 dan sayur (Burdullis etal. 2009).(putih) dan L=0 (hitam)], nilai a Antosianin larut dalam air dan amanmenunjukkan warna merah bila bernilai untuk dikonsumsi, sehingga umumnyapositif, warna abu-abu bila bernilai 0, dan digunakan sebagai pewarna alami untukwarna hijau bila bernilai negatif. produk makanan dan minuman (Chiste etSedangkan nilai b menunjukkan warna al. 2010). Antosianin memiliki fungsikuning bila bernilai positif, warna abu- yang baik untuk kesehatan sepertiabu bila bernilai 0, dan warna biru bila mencegah risiko kanker usus kolon (Sifatbernilai negatif. antosianin, termasuk perubahan warna, dan aktivitas antioksidan dipengaruhiUji organoleptik (Meilgaard, 1999). oleh pH dan struktur dari antosianin Uji yang dilakukan merupakan uji (Marco et al. 2011).hedonik dengan menentukan tingkat Tabel 1 menunjukkan warna ubikesukaan panelis. Pengujian organoleptik jalar berbeda nyata pada semua klon-klondilakukan dengan mengambil 30 panelis ubi jalar, warna ubi jalar yang palinguntuk menentukan atribut-atribut uji cerah terdapat pada klon ubi jalar K15organoleptik. Dari hasil pengujian ini diikuti K7 dan K9. Tingkat kecerahanterhadap 30 panelis kemudian ditentukan pada klon-klon ini sangat menentukanrangking atau skor dari masing-masing untuk pengolahan selanjutnya, karena dengan warna ubi jalar yang putih biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung. Dari tepung ubi jalar ini kemudian diolah menjadi berbagai macam produk-produk lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Winarno (1981), yaitu Pengolahan ubi jalar menjadi tepung memberi beberapa keuntungan seperti meningkatkan daya simpan, praktis dalam pengangkutan dan penyimpanan, dan dapat diolah menjadi beraneka ragam produk makanan. Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 3
Tabel 1. Warna Ubi Jalar pada Klon-klon Ubi JalarNo Klon Ubi Jalar L Warna Ubi Jalar b 1 K1 76.69ab a 14.80d 2 K2 89.26d 21.00e 3 K3 77.00ab 27.50f 10.80c 4 K4 73.48a 11.25b 9.60c 5 K5 90.75e 16.25c 31.50g 6 K6 84.55c 16.00c 24.70f 7 K7 100.29g 7.00a 30.20g 8 K8 77.89b 14.25bc 19.90e 9 K9 95.39f 6.00a 2.40e10 K10 86.58d 20.50d 8.70a11 K11 88.79d 7.90d12 K12 83.73c 25.00e 5.00b13 K13 82.45c 23.00de 15.10b14 K14 94.70ef 23.00de 34.90d15 K15 102.81g 24.75e 36.90h16 K16 87.13d 30.50f 29.20f 14.25bc 5.75a 16.25cKeterangan : Angka yang diikutinoleh huruf yang berbeda pada baris yang sama berbeda nyata pada taraf peluang DMRT 0,05%.Uji Organoleptik produk pangan lainnya seperti es krim, roti dan donat, serta berbagai kultivarDewasa ini ada kecenderungan kue.konsumen untuk mengonsumsi pangan Gambar 1 menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai klon K6,alami dan menyehatkan, serta dalam sementara bentuk panelis memilih klon K6, K2, diikuti K11, K12, K13, K14 danbentuk produk pangan siap saji. K16. Sedangkan untuk tekstur luar, panelis memilih K16, dan tekstur dalamMengingat lengkapnya kandungan gizi yang dipilih panelis adalah K1, K10 dan K13.pada ubi jalar tersebut maka komoditi ini Tekstur utama ubi jalar dapatdapat digolongkan sebagai pangan dibedakan setelah umbinya dimasak, ada tiga tipe tekstur umbi, yaitu : a. Dagingfungsional. Pangan fungsional umbi padat, kesat, dan bertekstur baik, b. Daging umbi lunak, lembab dan lengket;merupakan pangan yang tidak hanya serta c. daging umbi kasar, dan berserat.memberikan zat-zat gizi essensial pada Sebagian besar produksi ubi jalar ditujukan untuk tipe tekstur pertamatubuh tetapi juga memberikan efek dengan sebagian besar kultivar berdaging putih. Di samping untuk pangan manusia,perlindungan pada tubuh atau bahkan tipe tekstur umbi ubi jalar pertama juga banyak digunakan untuk pakan ternakpenyembuhan terhadap beberapa dan bahan baku produk industri. Produksi ubi jalar tipe tekstur kedua terutamagangguan penyakit. Dilaporkan bahwa untuk pangan manusia. Berdasarkan volumenya, produksi ubi jalar tipe keduasenyawa metabolit sekunder seperti beta jumlahnya sangat kecil.karoten dan antosianin dalam ubi jalardapat bertindak sebagai anti oksidan yangberfungsi sebagai anti kanker, antidiabet,antimutagen, dan anti radikal. Salah satupengolahan ubi jalar menjadi produksetengah jadi (intermediate product),seperti mashed sweet potato (granulaumbi). Kelebihan mashed sweet potatoadalah dapat dikonsumsi langsung,mempunyai umur simpan yang lama,serta fleksibel dalam penggunaannyayaitu dapat digunakan sebagai bahanpencampur (mixed product) berbagai4 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Gambar 1. Bentuk Sawang uji organoleptik klon-klon ubi jalar Produksi ubi jalar tipe tekstur Berdasarkan bentuk umbi, ubiketiga umumnya digunakan untuk pakan jalar mempunyai 9 tipe umbi, yaitu bulatternak, bahan baku industri pati, dan (round), bulat elips (round elliptic), elipalkohol (Sarwono, 2005). Berdasarkan (elliptic), oval di bawah (ovale), oval diwarna umbi, ubi jalar dibedakan menjadi atas (obote), bulat panjang ukuran kecilbeberapa golongan sebagai berikut : (oblong), bulat panjang ukuran besar (long oblong), elip ukuran panjang (long Ubi jalar putih yakni ubi jalar elip) dan panjang tak beraturan (longyang memiliki daging umbi berwarna irregulaer).putih. Misalnya, varietas tembakur putih,varietas tembakur ungu, varietas Taiwan Berdasarkan bentuk permukaandan varietas MLG 12659-20P, b. Ubi umbi, terdiri dari 4 tipe yaitu alligatorjalar kuning, yaitu jenis ubi jalar yang like skin, vein, horizontalmemiliki daging umbi berwarna kuning, contriction dan longitudinal grooves.kuning muda atau putih kekuningan. Berdasarkan warna kulit, terdiri dari 9Misalnya, varietas lapis 34, varietas tipe, yaitu putih (white), krem (crem),South Queen 27, varietas Kawagoya, kuning (yellow), jingga (orange),jinggavarietas Cicah 16 dan varietas Tis 5125- kecoklatan (brown orange), merah muda27, c. Ubi jalar orange yaitu jenis ubi (pink), merah tua (red), merah ungujalar yang memiliki daging umbi (purple red), dan biru tua (dark purple).berwarna jingga hingga jingga muda.Misalnya, varietas Ciceh 32, varietas Berdasarkan warna daging, terdirimendut dan varietas Tis 3290-3, d. Ubi dari 9 tipe yaitu melingkar tipis dekatjalar ungu yakni ubi jalar yang memiliki kulit (narrow ring), melingkar lebardaging umbi berwarna ungu hingga ungu dekat kulit (board ring in cortex), nodamuda (Juanda, Dede dan Bambang menyebar dalam daging (scartered spotsCahyono, 2000). in flesh), melingkar tipis dalam daging (narrowring in flesh), melingkar lebar dalam daging (broad ring in flesh),Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 5
beberapa lingkaran dalam daging (ring Kartika, B. 1992. Petunjuk Evaluasiand other areas in flesh), bentuk Sensori Hasil Industri Produkmembujur (in longitudinal section), Pangan. Yogyakarta: Pav. Pangansebagian dari lingkaran penuh dalam dan Gizidaging (covering most of the flesh), danlingkaran penuh dalam daging (covering Nintami, AL.,dan Rusanti. 2012. Kadarall flesh) (Huaman, 1990 dalam serat, aktivitas Sulistiyo, C.N.Suismono, 2001). 2006. Pengembangan Brownies Kukus Tepung Ubi jalar (IpomoeaKESIMPULAN batatas) di PT FITS Mandiri Bogor. Skripsi IPB, Fakultas Warna ubi jalar berbeda nyata Teknologi Pertanian. Bogorpada semua klon-klon ubi jalar, warnaubi jalar yang paling cerah terdapat pada Nugroho (2007) Karbohidrat dalamklon ubi jalar K15 diikuti K7 dan K9. Indus-tri Pangan. http://nugrohob.Panelis lebih menyukai klon K6, Wordpress.com/2007/12/page/3 [16sementara bentuk panelis memilih klon April 2014].K6, K2, diikuti K11, K12, K13, K14 danK16. Sedangkan untuk tekstur luar, Okatavia, Armida. 2010. Panelis.panelis memilih K16, dan tekstur dalam http://armidaoktavia.blog.uns.ac.idyangL dipilih panelis adalah K1, K10 dan [16 November 2010].K13. Retnaningtyas D.A dan W. D. R. Putri.DAFTAR PUSTAKA 2014. Karakterisai sifat fisikokimia pati ubi jalar oranye hasilBurdullis D., Sarkinas, A.,, Jasutiene, I., modifikasi perlakuan lama Stackevicene E., Nikolajevas L., perendamandan konsentrasi. J. Janulis V. 2009. Comparative study Pangan dan Agroindustri. 2 (4). of anthocyanin composition antimicrobial and antioxidant Suharno. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk activity in bilberry (Vaccinium Organik Terhadap Produksi (Berat myctillus L.) and blueberry Umbi) Ubi Jalar (Ipomea BatatasL) (Vaccinium corymbosum L.) fruits. Clon Madu. J. Ilmu-Ilmu Pertanian. Acta Pol Pharm 66:399-408. Vol 3 (1.). Suismono. 2001. Teknologi Pembuatan Tepung dan Pati Ubi-Ubian untukMenunjang KetahananChiste, R.C., Lopes A.S., de Farla, L.J.G. Pangan.Majalah pangan nomor:2010. Thermal and light 37/X/Juli/2001Hal. 37-49.degradation kinetics of Wijandi.2003. Menguji Kesukaan secara Organoleptik. Jakarta: departemenanthocyanin extract from pendidikan nasional.mangosteen peel (Carciniamangostana). Int. J. Food Sci. Tehc45:1902-1908. Winarno, F.G., F. Srikandi F dan F. Dedi. 1980. Pengantar Teknologi Pangan.Juanda, D. dan B. Cahyono. 2004. Ubi Gramedia. Jakarta. Jalar, Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius.Yogyakarta. Zuraida, N. 2009. Status Ubi Jalar sebagai Bahan DiversifikasiPanganJuanda, D. dan Bambang C. 2000. Ubi Sumber Karbohidrat. Iptek Jalar Budidaya dan Analisis Usaha Tanaman Pangan Vol. 4 (1) Tani. Kanisius. Yogyakarta.6 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
KAJIAN PERTUMBUHAN DAN SERAPAN HARA BEBERAPA VARIETAS PADI LOKAL PADA BERBAGAI DOSIS NITROGEN THE STUDY OF GROWTH AND CHEMICAL UPTAKE OF LOCAL VARIETIES RICE WITH SOME DOZE OF NITROGEN Bustami1*), Ainal Mardhiah2) 1Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama, 23372 2Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Abulyatama, 23372 *)Email Korespondensi : [email protected] ABSTRACTThis study was conducted to assess effects of nitrogen fertilizer doses and local Aceh ricevarieties on growth, nutrient uptake and efficiency uptake of nitrogen. Experiment wasconducted in Aneuk Glee Village, Indrapuri Sub District, Aceh Besar District. Nitrogen uptakeanalysis was conducted at Laboratory of Soil Research Center, Bogor. Experimental designused was a split plot design with three replications. Factors evaluated consisted of nitrogenfertilizer doses (0 kg ha-1, 90 kg ha-1 and 180 kg ha-1) as main plots and varieties (20 varieties)as subplot. Data were collected for plant height, number of tillers, fresh weight biomass, dryweight biomass, nutrient uptake and nitrogen uptake efficiency. Results showed that nitrogenfertilizer dose exerted highly significant effects on plant height at ages 35 and 49 days aftertransplanting (DAT), number of tillers at ages 10, 20 and 30 DAT and significant effects onplant height age 21 DAT, fresh and dry weight biomass and nitrogen uptake efficiency.Varieties exerted a highly significant effect on plant height at age 35 DAT and significanteffects on fresh and dry weight biomass. There was no significant interaction between doses ofnitrogen fertilizer and varieties on all variables observed.Keywords: efficiency uptake of nitrogen, nitrogen fertilzer dose, nutrient uptake, rice variety PENDAHULUAN yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman padi. Unsur P merupakan unsur Pemupukan merupakan salah satu hara makro yang diperlukan olehkegiatan yang penting dalam budidaya tanaman, yang berperan penting dalamuntuk meningkatkan produktivitas berbagai proses kehidupan sepertitanaman. Pemberian pupuk kedalam fotosintesis, respirasi, dan penyimpanantanah bertujuan untuk menambah atau energi, pembelahan dan pembesaran sel,mempertahankan kesuburan tanah, dan metabolisme karbohidrat dalamkesuburan tanah dinilai berdasarkan tanaman (Salisbury dan Ross, 1995).ketersediaan unsur hara di dalam tanah, Ditambahkan oleh Taiz dan Zeigerbaik hara makro maupun hara mikro (2002) fosfor juga berperan sebagaisecara berkecukupan dan berimbang. penyusun metabolit dan senyawaPemberian pupuk ke dalam tanah akan komplek sebagai aktivator dan kofaktormenambah satu atau lebih unsur hara atau penyusun enzim. Selain pemupukan,tanah dan ini akan mengubah faktor varietas merupakan kendala pokokkeseimbangan hara lainnya (Silalahi et dalam upaya peningkatan produksi padi.al., 2006). Hara nitrogen (N), fosfor (P)dan kalium (K) merupakan unsur utama Ada berbagai jenis sumber benih yang sering ditanam oleh petani yaitu varietas lokal dan sebahagian besarJurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 7
varietas unggul. Keberadaan varietas BAHAN DAN METODElokal saat ini kurang diperhitungkan PENELITIANkarena memiliki penampilan populasiyang beragam seperti bentuk, warna Tempat dan Waktugabah, umur panen yang relatif lama, dan Penelitian ini dilaksanakan padatinggi tanaman. Padahal, varietas lokalmemiliki adaptasi kesesuaian yang tinggi bulan Juli 2014 sampai dengan Aprilterhadap daerah tertentu. Penggunaan 2015 di Desa Punge Jurong Kecamatanvarietas lokal berkontribusi besar dalam Meuraxa Kota Banda Aceh. Analisismendukung pertanian organik salah tanah awal dilaksanakan di Laboratoriumsatunya lebih efisien dalam hal Analisis Tanah dan Tanaman di Fakultaspemupukan. Walaupun dari segi produksi Pertanian Universitas Syiah Kuala,padi varietas lokal masih rendah yaitu Darussalam Banda Aceh.berkisar antara 2-3 ton/ha dibandingkandengan varietas unggul (Sidauruk dan Bahan dan AlatHartati, 2010). Bahan-bahan yang digunakan Padi lokal yang masih ditanam di adalah padi varietas lokal sebanyak 3Aceh seperti Sigupai, Padi Rasi, Cantik varietas yang diperoleh dariManih, dan lain-lain merupakan kultivar Laboratorium Pemuliaan Tanamanunggul lokal yang toleran terhadap kondisi Fakultas Pertanian Universitas Syiahsub optimum, aromatik, dan diduga efisien Kuala. Sebagai pupuk dasar untukterhadap pemanfaatan nitrogen. Namun pembibitan digunakan Urea (45% N),kultivar lokal tersebut mempunyai produksi KCl (60% K2O) dan NPK Phonska (15-rendah dan berumur panjang. Untuk 15-15), timba, tanah, paranet, kertas labelmemperbaiki sifat baik yang dimiliki oleh sedangkan alat yang digunakan yaitukultivar lokal tersebut, terlebih dahulu cangkul, timbangan analitik, meteran.perlu diketahui respon genotipe tersebutterhadap pemupukan nitrogen sebelum Rancangan Penelitiandilakukan pewarisan sifat yang berkaitan Rancangan penelitian yangdengan toleransi terhadap kondisi suboptimum (Limbongan et al., 2009). digunakan rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah Keunggulan varietas lokal yang pemberian pupuk N dan faktor keduatidak dimiliki oleh varietas unggul yaitu varietas. Pemberian nitrogen terdiri darimempunyai sifat genetik yang tahan tiga takaran yang berbeda-beda yaitu 0terhadap kondisi cekaman biotik berupa g/pot (N0), 1,5 g/pot (N1) dan 3 g/pot (N2),hama dan penyakit tanaman atau kondisi sedangkan varietas : Siputeh (V1), Sipirokabiotik berupa kondisi cuaca yang tidak (V2) dan Bontok (V3)menguntungkan atau tanah keracunanBesi (Fe) dan Aluminium (Al) (Daradjat, Pelaksanaan PenelitianSusanto dan Suprihatno, 2003). Berkaitandengan hal tersebut, varietas lokal perlu Pengecambahan Benihdipertahankan dan dilestarikan sebagai Benih dikecambahkan dalamkekayaan dan aset plasma nutfah daerah,sekaligus sumber keragaman genetik. Petridis yang sudah diisi dengan tiga lembar kertas buram yang sudah dibasahi. Penelitian ini bertujuan untuk Benih padi yang sudah disiapkanmengetahui pengaruh pupuk nitrogen dan diletakkan diatas kertas buram yangvarietas terhadap pertumbuhan dan sudah dibasahi kemudian dibiarkanserapan hara tanaman padi lokal Aceh selama 5 hari.serta nyata tidaknya interaksi keduafaktor tersebut. Persiapan Media Tanam Media tanah yang masih berupa bongkahan dihancurkan dan dipisahkan8 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
dari kerikil, rumput dan benda asing Analisis Datalainnya. Setelah hancur tanah diayak Semua data dianalisis dengan ujimenggunakan ayakan dengan ukuran 12mesh. Kemudian masing-masing ember F, apabila uji F menunjukkan pengaruhyang telah disiapkan diisi dengan media yang nyata maka dilanjutkan dengan ujitanah sebanyak 10 kg. Kemudian media BNT pada level 5%. Untuk membedakantanah dicampurkan dengan air dan rata-rata antar perlakuan pupuk Ndibiarkan selama 3 minggu sampai tanah digunakan rumus sebagai berikut :dalam kondisi macak-macak. BNJ0,05 = t0,05 (dbg)Penanaman Penanaman ke dalam media Keterangan : dbg = derajat bebas galattanam dilakukan dengan menggunakan KTg = Kuadrat tengah galatpinset pada tiap posisi tanam benih, r = Ulanganditanam empat benih yang telahdikecambahkan dengan jarak antar benih HASIL DAN PEMBAHASAN14 cm dan jarak dengan pinggir ember 7cm. Setiap lubang ditanami dengan satu Karakteristik Tanahbenih padi yang telah dikecambahkan Hasil analisis sampel tanahselama 5 hari (diipilih benih yang sudahtumbuh baik). Setelah 1 minggu yang penelitian disajikan pada Tabel 1. Tabel 2dipertahankan hanya 2 tanaman yang menunjukkan bahwa tingkat kesuburantumbuh paling baik. Pengamatan tanah di lokasi penelitian sangat rendah.dilakukan pada kedua tanaman tersebut. Hal ini terlihat dari hasil analisis sifat kimia tanah yang diuji yaitu, kandunganPemupukan C-organik yang rendah, N total sangat Pemupukan Urea dilakukan sesuai rendah dan P tersedia dalam kondisi rendah.dengan perlakuan penelitian. Pemupukandilakukan sebanyak 2 tahap yaitu ½ Pengaruh Pupuk Nitrogenbagian pada saat tanam, ½ bagian umur30 HST. Hasil analisis ragamPemeliharaan menunjukkan bahwa dosis pupuk Pemeliharaan dilakukan meliputi Nitrogen (N) berpengaruh sangat nyatapenyiraman, penyiangan, pengendalianhama dan penyakit. Penyiraman terhadap jumlah anakan umur 30 dan 45dilakukan 3 kali sehari, penyiangandilakukan tiap satu minggu sekali dan HST, sedangkan dosis pupuk Nitrogenpengendalian hama dan penyakitdilakukan dengan pemberian Furadan (N) berpengaruh tidak nyata terhadapsaat tanam 0,5 g/ember danpenyemprotan insektisida yaitu jumlah anakan padi umur 15 HST danDharmasan sebanyak 2 ml/l air denganmelihat kondisi tanaman sejak mulai serapan hara. Tidak terdapat interaksitanam hingga pengamatan terakhir. yang nyata antara dosis pupuk nitrogenPengamatan- Tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST terhadap semua peubah yang diamati.- Jumlah anakan umur 15, 30 dan 45 HST- Serapan Nitrogen Tinggi Tanaman Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa dosis pupuk Nitrogen (N) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 dan 45 HST, berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 HST. Rata-rata tinggi tanaman padi umur 15, 30 dan 45 HST akibat pengaruh dosis pupuk N disajikan pada Tabel 2.Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 9
Tabel 1. Hasil analisis tanah awalJenis Analisis Metode analisis Nilai Penetapan Kriteria* Lempung LiatFaksi Pipet hydrometer 10 Berdebu 55 Pasir (%) 35 Debu (%) Liat (%)pH Elektrometer H2O 6,91 Netral 5,35 Agak asam KCl 1,10 RendahC Organik (%) Walkley & Black 0,09 Sangat rendah 7,18 RendahN Total Kjeldahl 0,30 Rendah 0,56 RendahP Tersedia (ppm) Bray II 6,15 Sedang 0,55 TinggiK (me/100g) NH4OAc pH 7 0,06 SedangNa (me/100g) NH4OAc pH 7 Tidak terukurCa (me/100g) NH4OAc pH 7 Tidak terukur TinggiMg (me/100g) NH4OAc pH 7 30,80 RendahH (me/100g) KCl pH 7 25,00Al (me/100g) KCl pH 7KTK (me/100g) NH4OAc pH 7KB (%) NH4OAc pH 7*) Berdasarkan Pusat Penelitian Tanah. 1995.Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman padi umur 15, 30 dan 45 HST akibat pengaruh dosis pupuk NUmur Dosis Pupuk N (g/pot) BNJ0,05(HST) 0 1.5 3.0 ….cm…. 15 55.39b 44.28a 59.44b 10.10 30 59.94a 72.33b 73.83b 7.67 45 63.00a 79.67a 82.78b 10.72Keterangan : Angka pada baris yang sama diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarkan uji BNJ 5% Tabel 2 menunjukkan bahwa Peningkatan tinggi tanaman didugatinggi tanaman padi umur 15 HST disebabkan oleh meningkatnya statusperlakuan dosis pupuk N3 (3 g/pot) hara tanah akibat semakin membaiknyaberbeda nyata dengan tinggi tanaman pH tanah. Menurut Hardjowigeno (2001)pada perlakuan pupuk N2 (1.5 g/pot) pH tanah menentukan mudah tidaknyanamun tidak berbeda nyata dengan unsur-unsur hara baik makro maupunperlakukan tanpa pupuk (0 g/pot). mikro diserap oleh akar tanaman.Pengaruh pemupukan N terhadap tinggi Kecukupan unsur hara mempengaruhitanaman semakin meningkat dengan pertumbuhan tanaman salah satunyabertambahnya jumlah pupuk yang tinggi tanaman.diberikan. Hal ini diduga pemberianpupuk N yang terlalu tinggi dapat Jumlah Anakanmeningkatkan pertumbuhan tanaman padilokal. Hasil analisis ragam Pemberian pupuk N dengan dosis menunjukkan bahwa dosis pupuk3 g/pot (N3) memberikan pengaruh yangbaik daripada pemberian pupuk N pada Nitrogen (N) berpengaruh sangat nyatadosis 1.5 g/pot (N2) dan tanpa pupuk. terhadap jumlah anakan umur 30 dan 45 HST. Rata-rata jumlah anakan tanaman padi umur 15, 30 dan 45 HST akibat pengaruh dosis pupuk N.10 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Tabel 3. Rata-rata jumlah anakan tanaman padi umur 15, 30 dan 45 HST akibat pengaruh Umur dosis pupuk N. (HST) Dosis Pupuk N (g/pot) BNJ0,05 0 1.5 3.0 ….cm….15 8.67 7.56 10.67 -30 6.11a 14.67b 12.11b 3.9145 6.78a 18.11b 20.44b 4.42Keterangan : Angka pada baris yang sama diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarkan uji BNJ 5% Tabel 3 menunjukkan bahwa diduga pemberian pupuk N yang terlalujumlah anakan tanaman padi umur 30 tinggi dapat menekan pertumbuhanHST perlakuan dosis pupuk N 90 kg/ha jumlah anakan tanaman padi.berbeda nyata dengan jumlah anakanpada perlakuan pupuk tanpa pupuk (0 Serapan Harakg/ha) dengan dosis 180 kg/ha. Rata-ratajumlah anakan terbanyak diperoleh pada Hasil analisis ragamperlakuan 90 kg/ha yaitu 14,67 pada 30HST dan 18.11 pada 45 HST. Pengaruh menunjukkan bahwa dosis pupukpemupukan N terhadap jumlah anakansemakin menurun dengan bertambahnya Nitrogen (N) berpengaruh tidak nyatajumlah pupuk yang diberikan. Hal ini terhadap serapan nitrogen. Rata-rata serapan nitrogen akibat pengaruh dosis pupuk Nitrogen dapat dilihat pada Tabel 4.Tabel 4. Rata-rata serapan hara N akibat pengaruh dosis pupuk Nitrogen.Dosis Pupuk N (g/pot) Serapan Hara N (%) BNJ0,05 0 0,41 1.5 0,48 - 3.0 0,46 Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak nyata terhadap umur 15 HST. Rata-serapan hara nitrogen tidak dipengaruhi rata tinggi tanaman padi umur 15, 30 danoleh dosis pupuk Nitrogen yang diberikan. 45 HST akibat pengaruh varietas disajikan pada Tabel 5.Pengaruh Varietas Hasil analisis ragam menunjukkan Tabel 5 menunjukkan bahwa tinggi tanaman pada umur 30 dan 45 HSTbahwa varietas berpengaruh sangat nyata varietas sipirok (V2) berbeda nyataterhadap tinggi tanaman padi umur 30 dengan varietas siputeh (V1) dan bontokdan 45 HST, jumlah anakan umur 45 (V3). Rata-rata tinggi tanaman tertinggiHST dan berpengaruh nyata terhadap yaitu 78.78 cm pada umur 30 HST danjumlah anakan umur 30 HST serta 87.67 cm pada umur 45 HST. Hal iniberpengaruh tidak nyata terhadap tinggi diduga secara morfologis merupakantanaman umur 15 HST dan serapan hara. varietas siputeh yang bertipe tumbuh tinggi, namun disisi yang lain varietasTinggi Tanaman lokal ini memiliki kelebihan terhadap Hasil analisis ragam menunjukkan cekaman air. Hal ini sesuai pendapat Daradjat, Susanto dan Suprihatno (2003)bahwa varietas berpengaruh sangat nyata bahwa varietas lokal memilikiterhadap tinggi tanaman padi umur 30 keunggulan yang tidak dimiliki olehHST dan umur 45 HST serta berpengaruh Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 11
varietas unggul yaitu mempunyai sifat berupa kondisi cuaca yang tidakgenetik yang tahan terhadap kondisi menguntungkan atau tanah keracunancekaman biotik berupa hama dan Besi (Fe) dan Aluminium (Al).penyakit tanaman atau kondisi abiotikTabel 5. Rata-rata tinggi tanaman padi umur 15, 30 dan 45 HST akibat pengaruh varietasUmur V1 Varietas V3 BNJ0,05(HST) V2 ….cm…. 15 53.56 58.28 51.28 - 30 61.72a 78.78b 65.61a 7.67 45 67.89a 87.67b 69.89a 10.72Keterangan : Angka pada baris yang sama diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarkan uji BNJ 5%Jumlah Anakan anakan umur 30 HST dan berpengaruh Hasil analisis ragam menunjukkan tidak nyata terhadap jumlah anakan padi umur 15 HST. Rata-rata jumlah anakanbahwa Varietas (V) berpengaruh sangat padi umur 15, 30 dan 45 HST akibatnyata terhadap jumlah anakan umur 45 pengaruh varietas disajikan pada Tabel 6.HST, berpengaruh nyata terhadap jumlahTabel 6. Rata-rata jumlah anakan tanaman padi umur 15, 30 dan 45 HST akibat pengaruh VarietasUmur V1 Varietas V3 BNJ0,05(HST) V2 ….cm…. 15 10.11 9.67 7.11 - 30 13.22b 11.56a 8.11a 3.91 45 18.78b 15.44a 11.11a 4.42Keterangan : Angka pada baris yang sama diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarkan uji BNJ 5% Tabel 6 menunjukkan bahwa dimaksud adalah adaptasi yang baikjumlah anakan padi pada umur 30 dan 45 antara varietas dan lingkungan tempatHST terbanyak terdapat pada varietas tumbuhnya. Hal ini sependapat denganSiputeh (V1) yang yang berbeda nyata Darliah (2001) yang menyatakan bahwadengan varietas Sipirok (V2) dan Bontok penampilan morfologis suatu karakter(V3). Hal ini diduga bahwa varietas adalah ekspresi yang dipengaruhi genetik,siputeh memiliki ciri yang banyak jumlah lingkungan dan interaksi keduanya.anakan dan juga respon terhadap Ekspresi tersebut akan sempurna jikapemupukan nitrogen. terdapat pada lingkungan yang optimal. Hal ini membuktikan bahwa Serapan Harakomponen pertumbuhan setiap kelompok Hasil analisis ragam menunjukkanvarietas di samping tergantung pada sifatgenetik juga faktor lingkungan. Faktor bahwa Varietas (V) berpengaruh tidakgenetik yang dimaksud adalah nyata terhadap serapan nitrogen. Rata-penampilan morfologis varietas tersebut rata serapan nitrogen akibat pengaruhsedangkan faktor lingkungan yang varietas dapat dilihat pada Tabel 7.12 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Tabel 7. Rata-rata serapan hara N akibat pengaruh varietas .Dosis Pupuk N (g/pot) Serapan Hara N (%) BNJ0,05 -0 0,451.5 0,473.0 0,44 Tabel 7 menunjukkan bahwa Darliah. 2001. Variabilitas genetik,serapan hara nitrogen tidak dipengaruhi heritabilitas dan penampilanoleh varietas lokal. fenotipik 18 klon mawar di Cipanas. J. hortikultura 11(3):Pengaruh Interaksi 148-15. Tidak terdapat interaksi yang Hardjowigeno, S. 2001. Ilmu tanah.nyata antara dosis pupuk Nitrogen dan Akademi Presindo. Jakartavarietas terhadap semua peubah yangdiamati. Limbongan, Y.L., B.S. Purwoko. Trikoesoemaningtyas & H.Kesimpulan Aswidinnors. 2009. Respon- Dosis pupuk Nitrogen berpengaruh genotipe padi sawah terhadap pemupukan nitrogen di dataran sangat nyata terhadap tinggi tanaman tinggi. Agron. J. Vol. 37 (3). 175- dan jumlah anakan padi umur 30 dan 182. 45 HST, berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 HST dan Salisbury, F.B and C.W. Ross. 1995. jumlah anakan umur 30 HST serta Fisiologi Tumbuhan. ITB Press. tidak berpengaruh nyata terhadap Bandung. jumlah anakan umur 15 HST dan serapan hara. Dosis pupuk Nitrogen Sidauruk dan R.S. Hartaty, 2010. terbaik diperoleh pada perlakuan N2 Tanggap Pertumbuhan dan yaitu 90 kg/Ha. Produksi Padi Lokal Samosir- Varietas berpengaruh sangat nyata terhadap Proporsi dan Waktu terhadap tinggi tanaman dan jumlah Pemangkasan. Jurnal Universitas anakan umur 45 HST, berpengaruh Sumatera Utara. Medan. nyata terhadap jumlah anakan umur 30 HST dan tidak berpengaruh nyata Silalahi, F., Y. Saragih, A. Marpaung, terhadap tinggi tanaman dan jumlah R. Hutabarat, Karsina dan S. R. anakan umur 15 HST dan serapan Purba. 2006. Laporan Akhir Uji hara. Varietas terbaik dalam Pemupukan NPK pada penelitian ini adalah Siputeh (V2). Tanaman Buah. Balai Penelitian- Tidak terdapat interaksi yang nyata Buah Kebun Percobaan antara dosis pupuk Nitrogen dan Tanaman Buah (KPTB), varietas terhadap peubah tinggi Brastagi. Medan. tanaman dan jumlah anakan. Taiz, L and Zeiger. 2002. Plant DAFTAR PUSTAKA Physiology. Massachusetts: Sinauer Associates Inc. Publisher.Daradjat, A. A., U. Susanto, B. Suprihatno, 2003. Perkembangan Pemuliaan Padi Sawah di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 22 (3). Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 13
14 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
PENGARUH BIOCHAR DAN NPK TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH DAN PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI KENTANG (Solanum tuberosum L.) THE EFFECT OF BIOCHAR AND NPK TOWARD SOME CARACHTER PHYSICS OF SOIL AND GROWTH OF POTATO (Solanum tuberossum L.) Iwan Saputra 1*), Boy Riza Juanda1), 1Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Samudra, Langsa 24415 *)Email Korespondensi: [email protected] ABSTRACTProvision of biochar as a to soil make better either directly or formulated beforehand withother materials such as with a combination of NPK fertilizers is expected to improve soilphysical properties. This study aims to determine the effect of biochar application andNPK either single factor or interaction to changes in soil physical properties, as well as thegrowth and yield of potatoes. Research using randomized block design (RAK), consists oftwo factors, namely biochar and NPK. Factors biochar consists of four levels, namely; (1)B0 = Biochar doses of 0 tons ha-1, (2) B1 = Biochar dose of 15 ton ha-1, (3) B2 = Biochardose of 30 tons ha-1, and (4) B3 = Biochar dose of 45 tons ha-1, while NPK consists ofthree levels, namely; (1) P0 = NPK doses of 0 kg ha-1, (2) P1 = NPK fertilizer dose of 400kg ha-1, and (3) P2 = NPK fertilizer dose of 800 kg ha-1. Biochar and NPK fertilizers by theinteraction of very significant effect on heavy volume, porosity, stability index aggregated,drainage pore fast, pore slow drainage and pore water available soil, plant height ages of30 and 45 days after planting, the number of tubers per hill, tuber weight per clump, andweight of tuber per plot. The highest value of potato tuber weight per plot found in biochardose of 30 tons ha-1 with NPK fertilizer dose of 400 kg ha-1 with a yield of potatoes to amaximum of 16.33 kg plot-1.Keywords: biochar, NPK, potato, soil physical properties PENDAHULUAN Peningkatan produksi kentang perlu mendapat perhatian serius dari Kentang (Solanum tuberosum L.) semua kalangan khususnya di Aceh.merupakan salah satu tanaman pangan Permintaan pasar terhadap kentangyang dikategorikan sebagai tanaman beberapa tahun terakhir ini cenderungpenting di dunia. Meskipun menempati meningkat, sementara lahan yang tersediaurutan keempat setelah padi, gandum dan semakin sempit, ini berkaitan denganjagung, kentang menempati urutan kebijakan otonomi masing-masingpertama dalam hal energi dan produksi daerah. Intensifikasi pertanian adalahprotein per hektar dan per unit waktu salah satu usaha yang paling bijaksana(Central International Potato, 1984). untuk meningkatkan hasil pertanianKentang merupakan salah satu komoditas khususnya kentang saat ini dibandingkanyang mendapat prioritas pengembangan, dengan ektensifikasi (perluasan arealhal ini dikarenakan kentang dapat tanam) yang kurang tepat kita lakukan,digunakan sebagai sumber karbohidrat, tetapi dengan cara intensifikasi denganbernutrisi tinggi terutama vitamin dan mengoptimalkan lahan pertanian yangmineral yang mempunyai potensi dalam sudah ada ini merupakan langkah yangdiversifikasi pangan. lebih bijaksana.Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 15
Salah satu cara untuk Kampung Bale Atu Kecamatan Bukitmeningkatkan produksi kentang dengan Kabupaten Bener Meriah. Lokasitetap mempertahankan produktifitas penelitian mempunyai ketinggian tempatlahan dapat dilakukan dengan aplikasi 1.435 meter dari permukaan laut. Setelahbiochar yang didukung dengan pemberian penelitian lapangan selesai, dilanjutkanpupuk NPK. Pupuk merupakan salah dengan penelitian di laboratorium untuksatu komponen teknologi yang telah menganalisis parameter sifat fisika tanah.terbukti memiliki peranan penting dalam Analisis sifat fisika tanah dilaksanakan dimeningkatkan produksi berbagai Laboratorium Fisika Tanah dankomoditas pertanian termasuk tanaman Lingkungan Fakultas Pertaniankentang. Tujuan dari pemupukan antara Universitas Syiah Kuala.lain adalah memberikan tambahan unsurhara bagi tanaman agar kebutuhan hara Bahan-bahan yang digunakanselama pertumbuhannya tercukupi yang dalam penelitian ini adalah; Kentangselanjutnya akan mendukung Varitas Granola G4 yang didapat daripertumbuhan dan hasil yang lebih baik Sumber Benih BBI Sepeden Kecamatanbagi tanaman. Oleh karena itu, Permata Kabupaten Bener Meriah, pupukpenggunaan pupuk harus bijaksana NPK Mutiara (16 : 16 : 16) dari UD.dengan mempertimbangkan status hara Kasih Sayang Pondok Baru Kabupatenyang ada dalam tanah agar efesiensi Bener Meriah, dan Biochar dari sekamdalam pemupukan dapat dicapai dan padi, serta bahan analisis tanah dikualitas tanah seperti sifat fisika, kimia laboratorium. Sedangkan alat-alat yangdan biologi tanah dapat senantiasa digunakan antara lain; cangkul, meteran,terjaga. Pemanfaatan biochar berbahan parang, garu, sprayer, gembor, timbanganbaku limbah pertanian yang sulit dan alat-alat laboratorium untuk analisisterdekomposisi merupakan salah satu sifat- sifat fisika tanah.alternatif yang dapat ditempuh untukmempertahankan kualitas tanah. Penelitian menggunakan rancanganPemberian biochar sebagai pembenah acak kelompok (RAK) dengan polatanah baik secara langsung maupun faktorial, 3 x 4 yang terdiri atas 2 faktordiformulasikan terlebih dahulu dengan yaitu pemberian biochar (B) dan aplikasibahan lainnya seperti dengan kombinasi pupuk NPK (P) :NPK diharapkan dapat mempercepatpeningkatan kualitas sifat tanah. Faktor pemberian biochar (B) terdiri dari empat level yaitu; B0 = Dari uraian di atas maka dirasa biochar dosis 0 ton ha-1, B1 = biocharperlu dilakukan penelitian tentang dosis 15 ton ha-1, B2 = biochar dosis 30biochar dan aplikasi NPK yang bertujuan ton ha-1, B3 = biochar dosis 45 ton ha-1.untuk menguji formulasi dari aplikasi Faktor aplikasi pupuk NPK (P) terdiribiochar sebagai bahan pembenah tanah dari tiga level yaitu; P0 = pupuk NPKyang dikombinasikan dengan pupuk NPK dosis 0 kg ha-1, P1 = pupuk NPK dosisdalam memperbaiki sifat fisika tanah 400 kg ha-1, P2 = pupuk NPK dosis 800serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan kg ha-1. Dengan demikian diperoleh 12dan produksi tanaman kentang. kombinasi perlakuan, dan setiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan, BAHAN DAN METODA sehingga terdapat 36 satuan unit PENELITIAN percobaan. Penelitian telah dilaksanakan Analisis contoh tanah awalmulai Bulan Februari sampai Mei 2014. dilakukan untuk mengetahui beberapaTempat pelaksanaaan penelitian di sifat fisika tanah dari lokasi penelitian sebelum perlakuan. Biochar dipersiapkan sebagai berikut; Pertama sekam padi yang sudah kering dibakar di dalam drum16 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
yang menggunakan pemanasan auto luas masing-masing plot perlakuan adalahthermal. Sekam padi dipanaskan di dalam 3,2 m x 1,7 m sehingga per plotdrum bekas yang bagian atasnya di buka, perlakuan terdapat 16 umbi kentang.kemudian dibuat penutup agar asap tidak Tahap pemeliharaan meliputi penyianganmudah keluar dari dalam drum dengan tanaman dari gulma jika tanamantujuan hasil biochar lebih baik, drum ditumbuhi gulma. Bersamaan denganyang telah disi dengan bahan baku di penyiangan dilakukan pembumbunanbakar hingga menjadi biochar selama 45 tanaman serta pencegahan terhadap hamamenit. penyakit tanaman. Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma dengan tangan Kedua, biochar kemudian atau bantuan kayu atau besi yangdidinginkan dengan cara disiram dengan dilakukan seminggu sekali. Panenair dan dikering anginkan selama 15 dilakukan pada saat tanaman kentangmenit. Ketiga setelah proses pendinginan umur 120 hari setelah tanam. Pemanenandilakukan, maka akan dihasilkan butiran- dilakukan pada saat cuaca cerah di pagibutiran partikel berukuran 1 mm yang hari. Panen dilakukan dengansudah disaring. Butiran-butiran tersebut menggunakan tangan dengan caradinamakan biochar yang akan digunakan membongkar guludan. Pengamatan dalamsebagai bahan perlakuan. Pemberian perlakuan ini adalah meliputi perubahanbiochar berdasarkan kombinasi perlakuan sifat fisika dan pertumbuhan serta hasilpada Tabel 2. Lahan yang telah diberikan tanaman kentang.biochar dibiarkan selama 10 hari dengantujuan agar biochar lebih padu dan HASIL DAN PEMBAHASANmemberi efek yang baik terhadap partikeltanah. Biochar ini diberikan sekaligus Analsis Tanah Awalsecara merata dalam tanah. Adapun Parameter sifat fisika tanah yanglangkah kerja pembuatan biochardisajikan pada Lampiran 2. dianalisis yaitu berat volume, porositas, permeabilitas, indeks stabilitas agregrat, Pemberian pupuk NPK ke pori drainase cepat, pori drainase lambatmasing-masing plot perlakuan dan pori air tersedia tanah. Analisisdisesuaikan dengan Tabel 2. Pemberian sampel tanah awal dilakukan untukpupuk NPK dilakukan dengan cara dua menentukan beberapa sifat fisika tanahtahap yang di bagi dari total dosis yang sebelum pelaksanaan penelitian. Hasildirencanakan. Pemupukan tahap pertama analisis ini bertujuan mengetahuidilakukan bersamaan pada saat awal gambaran tentang beberapa sifat fisikapenanaman sebanyak setengah dari dosis tanah di lokasi penelitian. Nilai rata-rataperlakuan, sedangkan pemupukan ke dua hasil analisis beberapa sifat fisika daridiberikan pada saat pembumbunan pada sampel tanah awal di lokasi penelitianumur 30 HST. disajikan pada Tabel 1. Benih kentang ditanam denganjarak tanam 80 cm x 30 cm sedangkanTabel 4. Rata-rata hasil analisis beberapa sifat fisika dari sampel tanah awal sebelum dilokasi penelitianNo Parameter Analisis Satuan Nilai Kriteria 1 Berat volume (Bv) g cm-3 0,96-0,98 Rendah2 Porositas % 52,66-53,47 Tinggi3 Stabilitas agregat 38,65-40,73 Tidak stabil4 Pori drainase cepat % volume 9-12 Rendah5 Pori drainase lambat % volume 7-8 Rendah6 Pori air tersedia % volume 7-9 RendahSumber : Hasil Analisis Fisika Tanah, 2014 Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 17
Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil penelitian berupa permeabilitas tanahanalisis sifat fisika tanah sebelum yang tergolong agak cepat, dan distribusiperlakuan di lokasi penelitian mempunyai pori tanah terutama pori air tersedia tanahnilai yang bervariasi. Nilai berat volume yang mempunyai kriteria rendah. Kondisitanah (BV) yaitu 0,96-0,98 g cm-3 sifat fisika tanah ini dapat mengakibatkan(rendah), nilai porositas 52,66-53,47 % produktivitas tanah menjadi rendah(baik), indeks stabilitas agregrat 38,65- sehingga dapat berdampak pada40,73 (tidak stabil), nilai pori drainase pertumbuhan dan perkembangan tanamancepat 9-12 % (rendah), pori drainase kentang yang akhirnya dapatlambat adalah 7-8 % (rendah), serta nilai mengakibatkan menurunnya produksipori air tersedia 7-9 % (rendah). Tabel 1 tanaman kentang.menunjukkan bahwa tanah di lokasipenelitian mempunyai permasalahan Berat Volume Tanahberupa nilai indeks stabilitas agregrat Rata-rata berat volume tanahtanah yang tidak stabil sehingga sangatrentan terjadi erosi. Selain itu Tabel 1 akibat interaksi dari perlakuan aplikasijuga menunjukkan beberapa kendala sifat biochar dan pupuk NPK disajikan padafisika tanah yang dihadapi di lokasi Tabel 2.Tabel 2. Rata-rata berat volume tanah akibat interaksi dua arah perlakuan biochar dan pupuk NPK 0 Pupuk NPK (kg ha-1) 800 400Biochar(ton ha-1) Berat volume ------------------------ g cm-3------------------------0 0,94a 0,96a 0,96a C B B15 0,95ab 0,97b 0,93a C B B30 0,90b 0,80a 0,89b B A A45 0,84a 0,83a 0,90b A A ABNJ0,05 BxP 0,03Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNJ0,05. Huruf kecil dibaca horizontal huruf besar dibaca vertikal. Tabel 2 menunjukkan bahwa pupuk NPK dosis 400 kg ha-1 yaitu 0,97 g cm-3 sedangkan nilai berat volumenilai berat volume tanah pada perlakuan tanah terendah dijumpai pada perlakuan interaksi dua arah antara biochar dengantanpa biochar cenderung meningkat bila dosis 30 ton ha-1 pada pupuk NPK dosis 400 kg ha-1 dengan nilai berat volumedibandingkan dengan perlakuan tanah yaitu 0,80 g cm-3.berbagai dosis biochar pada berbagai Porositas Tanah Rata-rata nilai porositas tanahdosis pupuk NPK yang dicobakan akibat aplikasi biochar dan pupuk NPKterhadap nilai berat volume tanah. disajikan pada Tabel 3. Interaksi dua arah antara biochardosis 30 ton ha-1 dengan pupuk NPKdosis 400 kg ha-1 didapat nilai beratvolume tanah terbaik. Nilai beratvolume tanah tertinggi dijumpai padaperlakuan interaksi dua arah antarabiochar dengan dosis 15 ton ha-1 dengan18 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Tabel 3. Rata-rata total porositas tanah akibat interaksi dua arah perlakuan biochar dan pupuk NPK 0 Pupuk NPK (kg ha-1) 800 400Biochar(ton ha-1) Total porositas ------------------------%------------------------0 55,68a 55,72a 55,90a A A A15 56,16a 56,63a 58,16a A A B30 59,91a 62,18b 61,35b B C C45 59,87a 59,02a 58,49a B B BBNJ0,05 BxP 2,23Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNJ0,05. Huruf kecil dibaca horizontal huruf besar dibaca vertikal. Interaksi dua arah antara biochar dan pupuk NPK secara interaksidosis 30 ton ha-1 dengan pupuk NPK menyebabkan peningkatan rata-ratadosis 400 kg ha-1 didapat nilai porositas nilai porositas tanah. Hal ini diduga adanya sumbangan bahan organik daktanah terbaik. Nilai porositas tanah aktivitas mikroorganisme tanah yang lebih aktif dari biochar dan pupuk NPKtertinggi (Tabel 3) dijumpai pada dengan berbagai dosis yang dicobakan.perlakuan interaksi dua arah antara Stabilitas Agregrat Tanahbiochar dengan dosis 30 ton ha-1 dan Rata-rata nilai indeks stabilitaspupuk NPK dengan dosis 400 kg ha-1 agregrat tanah akibat interaksi dua arahyaitu 62,18 %, sedangkan rata-rata nilai aplikasi biochar dan pupuk NPK disajikan pada Tabel 5.porositas tanah terendah dijumpai padaperlakuan interaksi dua arah antarabiochar dosis 15 ton ha-1 dan pupuk NPKdosis 0 kg ha-1 yaitu 56,16 %. Tabel 3menunjukkan bahwa pemberian biocharTabel 5. Rata-rata stabilitas agregrat tanah akibat interaksi dua arah perlakuan biochar dan pupuk NPK 0 Pupuk NPK (kg ha-1) 800 400Biochar(ton ha-1) Stabilitas agregat0 41,90a 42,97a 42,67a A A A15 44,78a 47,03ab 49,33b AB B B30 46,35a 57,19c 53,05b B C C45 47,99a 48,31a 50,52a B B BCBNJ0,05 BxP 3,11Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNJ0,05. Huruf kecil dibaca horizontal huruf besar dibaca vertikal.Distribusi Pori tersedia akibat aplikasi biochar dan Rata-rata nilai pori drainase pupuk NPK disajikan pada Tabel 6.cepat, pori drainase lambat dan pori air Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 19
Tabel 6. Rata-rata pori drainase cepat, pori drainase lambat dan pori air tersedia tanahakibat perlakuan biochar dan pupuk NPKBiochar Pupuk NPK (kg ha-1) 800(ton ha-1) 0 400 Pori drainase cepat ------------------------%------------------------0 22,22a 22,30a 22,59a AB B C15 21,43a 20,61a 20,57a AB B BC30 22,99c 12,37a 16,41b B A A45 20,33ab 22,43b 19,32a A B BBNJ0,05 BxP 2,56 Pori drainase lambat Biochar (ton ha-1) ------------------------%------------------------0 5,88a 5,41a 5,61a A A A15 6,44a 8,36b 8,28b A C B30 6,55a 13,55c 11,30b A D C45 7,47a 7,36a 8,78b B B BBNJ0,05 BxP 0,91 Pori air tersedia Biochar (ton ha-1) ------------------------%------------------------0 8,48a 8,51a 7,71a A A A15 8,84a 9,45ab 10,31b AB A B30 9,44a 14,17c 12,37b B C C45 10,33a 10,64a 11,83b B B CBNJ0,05 BxP 0,95Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNJ0,05. Huruf kecil dibaca horizontal huruf besar dibaca vertikal. Biochar dan pupuk NPK yang Biochar dan NPK pada berbagai dosis yang dicobakan dalam penelitian inidicobakan memberikan dampak mampu meningkatkan kemampuan tanah mengikat air sehingga ikut berdampakterhadap penurunan nilai pori drainase pada perubahan nilai pori air tersedia tanah. Menurut Steiner et al. (2007)cepat, peningkatan nilai pori drainase mennyatakan bahwa aplikasi biochar menurunkan kepadatan tanah, kekuatanlambat dan pori air tersedia tanah. penetrasi tanah, Al dapat dipertukarkan, dan Fe dapat ditukar serta meningkatkanInteraksi dua arah antara biochar dosis porositas tanah, kandungan air tanah30 ton ha-1 dengan pupuk NPK dosis400 kg ha-1 didapat nilai poridrainasecepat, pori drainase lambat, dan pori airtersedia tanah terbaik.20 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
tersedia, C-organik, P-tersedia, KTK, K Rata-rata tinggi tanamandapat dipertukarkan dan Ca dapat kentang pada umur 15, 30 dan 45 HSTdipertukarkan. akibat aplikasi biochar dan pupuk NPKTinggi Tanaman disajikan pada Tabel 7 dan 8.Tabel 7. Rata-rata tinggi tanaman kentang pada umur 15 HST akibat aplikasi biochar dan pupuk NPK Pupuk NPK (kg ha-1) Rata-rata 0 400 800 Faktor BBiochar Tinggi tanaman kentang umur 15 HST(ton ha-1) ---------------------cm-------------------- 0 9,00 11,32 11,96 10,76 15 9,83 11,38 11,48 10,90 30 10,04 12,38 11,68 11,37 45 10,46 11,25 11,88 11,19Rata-rata Faktor P 9,83a 11,58b 11,75b -BNJ0,05 P 0,67BNJ0,05 B -Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNJ0,05Tabel 8. Rata-rata tinggi tanaman kentang pada umur 30 dan 45 HST akibat perlakuanbiochar dan pupuk NPKBiochar Pupuk NPK (kg ha-1)(ton ha-1) 0 400 800 Tinggi tanaman kentang umur 30 HST ------------------------cm------------------------0 20,54a 23,13b 25,92c A A A15 23,71a 27,08b 28,67c B B B30 26,38a 36,08c 33,29b C D C45 28,58a 32,50b 35,58c D C DBNJ0,05 BxP 1,32 Tinggi tanaman kentang umur 45 HST Biochar (ton ha-1) ------------------------cm------------------------0 34,50a 37,44b 47,21c A A B15 37,29a 40,46b 42,79b B B A30 41,25a 64,00c 56,33b C D C45 37,42a 45,71b 57,68c B C CBNJ0,05 BxP 2,68Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNJ0,05. Huruf kecil dibaca horizontal huruf besar dibaca vertikal. Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 21
Interaksi dua arah antara biochar dengan pupuk NPK juga dapat berfungsidosis 30 ton ha-1 dengan pupuk NPK menghemat pupuk NPK. Hal ini terbuktidosis 400 kg ha-1 didapat nilai terbaik dari pertumbuhan tanaman kentang yangtinggi tanaman pada umur 30 dan 45 tertinggi dijumpai pada aplikasi biocharHST, sedangkan umur tanaman 15 HST 30 ton ha-1 dengan dosis pupuk NPK 400pemberian pupuk NPK dosis 800 kg ha- kg ha-1.1 secara tunggal didapat nilai tinggitanaman terbaik. Hal ini diduga biochar berperan dalam memperkecil kehilangan hara Peningkatan tinggi tanaman melalui penguapan dan pencucian.kentang tidak terlepas kaitannya dari Menurut Glaser (2002) unsur hara dapatperanan biochar dan pupuk NPK sebagai berkurang sejalan dengan terjadinyabahan amandemen tanah dan sumber penguapan dan pencucian bersama air.bahan organik yang diberikan pada tanah, Namun dengan adanya biochar berperansehingga lingkungan atau media tumbuh sebagai penyangga mampu menyimpantanaman dapat menjadi lebih baik. unsur hara dan melepaskannya sesuaiBiochar yang di aplikasikan diduga kebutuhan tanaman sehingga terjadimenyediakan media tumbuh mikroba penghematan dan efisiensi dalamtanah yang mampu meningkatkan pemupukkankesuburan tanah, sedangkan pupuk NPKjuga berfungsi sebagai penyedia hara bagi Jumlah Umbitanaman sehingga tercukupinya Rata-rata jumlah umbi perketersediaan hara bagi tanaman kentangyang pada akhirnya berdampak pada rumpun tanaman kentang akibat daripeningkatan tinggi tanaman kentang. aplikasi biochar dan pupuk NPKBiochar yang diaplikasikan bersamaan disajikan pada Tabel 8.Tabel 8. Rata-rata jumlah umbi per rumpun akibat interaksi dua arah dari aplikasibiochar dan pupuk NPKBiochar Pupuk NPK (kg ha-1)(ton ha-1) 0 400 800 Jumlah umbi tanaman kentang per rumpun ------------------------buah------------------------0 7,42a 12,58b 13,75b A A A15 8,50a 14,75b 16,50b AB A AB30 10,33a 24,92c 20,00b AB C B45 11,00a 16,33b 18,83b B B BBNJ0,05 BxP 3,44Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama berbeda tidak nyata pada uji BNJ0,05. Huruf kecil dibaca mendatar dan huruf besar dibaca vertikal. Aplikasi biochar dan pupuk NPK untuk tanaman kentang. Menurut Asterapada berbagai dosis mampu (2007) bahan organik termasuk arangmeningkatkan rata-rata jumlah umbi aktif (biochar) mempunyai muatan positiftanaman kentang per rumpun. Hal ini dan negatif, oleh karena itu bahandiduga adanya retensi hara dari pupuk organik ataupun arang aktif (biochar)NPK yang diberikan oleh biochar dapat menahan kation dan anion. Aplikasisehingga ketersediaan hara lebih tersedia biochar yang diberikan berfungsi sebagai22 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
bio amelioran yang dapat mengubah biochar meningkatkan nilai pH dansifat-sifat tanah terutama dalam hal ketersediaan hara tanah sehinggakemampuan tanah meretensi hara yang menaikkan hasil tanaman dandiberikan melalui pemupukkan sehingga mengurangi resiko kegagalan panen.lebih tersedia untuk tanaman. Kenyataan ini membuktikan bahwaKetersediaan hara yang meningkat biochar dapat digunakan sebagai bahanakhirnya berbdampak pada peningkata amelioran tanah yang dapat digunakanpertumbuhan dan hasil tanaman yang bersamaan dengan pupuk anorganikdibuktikan oleh meningkatnya jumlah untuk meningkatkan kesuburan tanahumbi per rumpun tanaman kentang. yang akhirnya berdampak pada peningkatan produksi dan hasil tanaman. Menurut Leiwakabessy danSutandi (2004) bahwa unsur hara yang Berat Umbi per Rumpunmempunyai peranan penting terhadap Rata-rata berat umbi per rumpunpertumbuhan dan produksi tanaman padiyaitu N, P, dan K. Selanjutnya Randon et tanaman kentang akibat dari aplikasial. (2004) menyatakan bahwa biochar dan pupuk NPK disajikanpengelolaan tanah dengan menggunakan pada Tabel 9.Tabel 9. Rata-rata berat umbi per rumpun akibat interaksi dua arah dari aplikasi biochar dan pupuk NPK Pupuk NPK (kg ha-1)Biochar 0 400 800(ton ha-1) Berat umbi tanaman kentang per rumpun ------------------------g.rumpun-1------------------------0 75,83a 383,33b 451,67c A A A15 102,75a 420,42b 480,00b A A AB30 100,00a 755,83c 563,33b A B B45 115,00a 382,50b 513,33c A A BBNJ0,05 BxP 61,16Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama berbeda tidak nyata pada uji BNJ0,05. Huruf kecil dibaca mendatar dan huruf besar dibaca vertikal. Interaksi dua arah biochar dosis dicobakan secara umum mampu30 ton ha-1 dan pupuk NPK dosis dan 400 meningkatkan berat umbi per rumpunkg ha-1 didapat nilai terbaik terhadap tanaman kentang.berat umbi tanaman kentang per rumpun. Aplikasi biochar dan pupuk NPK secara interaksi mampu meningkatkanTabel 13 menunjukkan bahwa berat rata-rata berat umbi tanaman kentang per rumpun. Hal ini diduga adanya pengaruhumbi tanaman kentang per rumpun positif dari biochar dalam memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah sehinggatertinggi dijumpai pada perlakuan pemupukkan NPK lebih efektif. Pengaruh positif dari pemberian biochar terhadapinteraksi dua arah biochar dosis 30 ton sifat kimia tanah diduga terhadapha-1 pada pupuk NPK dosis 400 kg ha-1 ketersediaan hara yang lebih tersedia diyaitu 755,83 g.rumpun-1 sedangkan berat tanah khususnya P-tersedia sehinggaumbi tanaman kentang terendah dijumpaipada perlakuan interaksi dua arah biochardosis 0 ton ha-1 pada pupuk NPK dosis 0kg ha-1 yaitu 75,83 g.rumpun-1. Interaksidari biochar dan pupuk NPK yang Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 23
berdampak pada peningkatan berat umbi keseluruh bagian tanaman. Semakintanaman kentang per rumpun. tersedia unsur hara dan semakin bagus penyerapan unsur hara maka kualitas dan Menurut Asai et al. (2009) kuantitas tanaman akan semakin bagus,menyatakan bahwa adanya respon yang sehingga proses fisiologis akan semakinsignifikan pemberian biochar yang baik. Proses fisiologis yang membaikdikombinasikan dengan pupuk anorganik tersebut akan mempengaruhi berat umbiterhadap ketersediaan P pada tanah yaitu tanaman kentang per rumpun. Menuurtmenjadikan status P rendah mengalami Nyapka et al. (1988) menyatakan bahwapeningkatan sehingga konsentrasi PO43- unsur hara P yang tersedia dalam jumlahmenjadi meningkat. Selanjutnya, yang cukup menghasilkan pertumbuhanmenurut Lakitan (2008) sistem perakaran perkembangan akar serta produksi hasiltidak hanya dipengaruhi oleh kondisi tanaman yang baik.tanah atau media tumbuh tanaman.Faktor yang mempengaruhi penyerapan Berat Umbi per Plotair dan unsur hara adalah pola Rata-rata berat umbi tanamanpenyebaran akar yang dipengaruhi olehketersediaan unsur hara, ketersediaan air, kentang per plot akibat interaksi duadan suhu tanah. Penyerapan unsur hara arah dari aplikasi biochar dan pupukerat kaitannya dengan proses fotosintesis, NPK disajikan pada Tabel 10.proses tersebut akan disalurkan dari daunTabel 10. Rata-rata berat umbi per plot akibat interaksi dua arah dari aplikasi biochardan pupuk NPKBiochar Pupuk NPK (kg ha-1)(ton ha-1) 0 400 800 Berat umbi tanaman kentang per plot ------------------------kg.plot-1------------------------0 5,43a 11,13b 11,93b A A A15 6,23a 11,33b 11,97b AB A A30 7,27a 16,33c 14,60b B B B45 8,20a 11,20b 12,87b B A ABNJ0,05 BxP 1,71Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama berbeda tidak nyata pada uji BNJ0,05. Huruf kecil dibaca mendatar dan huruf besar dibaca vertikal. Interaksi dua arah biochar dosis ketersediaan kation utama dan P,30 ton ha-1 dan pupuk NPK dosis dan 400 sebagaimana halnya total konsentrasi Nkg ha-1 didapat nilai terbaik terhadap dalam tanah. KTK dan pH tanah juga sering meningkat, berturut-turut sampaiberat umbi tanaman kentang per plot. 40% dari KTK awal dan sampai satu unit pH. Tingginya ketersediaan hara bagiBiochar dan pupuk NPK yang diberikan tanaman merupakan hasil dari bertambahnya nutrisi secara langsungsecara interaksi mampu meningkatkan dari biochar dan meningkatnya retensi hara (Sohi et al., 2009). Oleh karena iturata-rata berat umbi tanaman kentang per disimpulkan bahwa, biochar dapat berperan sebagai pembenah tanah yangplot. Hal ini diduga sebagai akibat adanyaperbaikan sifat fisika dan perbaikanketersediaan hara tanah dari pemberianbiochar dan pupuk NPK. Penambahanbiochar ke tanah meningkatkan24 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
memacu pertumbuhan tanaman dengan 2. Biochar, pupuk NPK dan interaksi keduanya berpengaruh sangat nyatamensuplai hara dan yang lebih penting terhadap peningkatan tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST,menahan hara, di samping berbagai peran peningkatan jumlah umbi per rumpun, peningkatan berat umbi perlainnya yang dapat memperbaiki sifat rumpun, dan peningkatan berat umbi per plot.fisik, kimia dan biologi tanah. Adanya 3. Nilai tertinggi berat umbi tanamankemampuan menahan hara yang baik dari kentang per plot dijumpai pada biochar dosis 30 ton ha-1 denganbiochar membuat efesiesnsi pemupukkan pupuk NPK dosis 400 kg ha-1 dengan hasil tanaman kentang maksimummenjadi lebih baik yang akhirnya sebesar 16,33 kg plot-1 atau 30,02 ton ha-1.berdampak pada peningkatan berat umbi 4. Nilai terbaik terhadap sifat fisikatanaman kentang per plot. tanah dijumpai pada perlakuan biochar dosis 30 ton ha-1 denganLehmann et al. (2003) pupuk NPK dosis 400 kg ha-1.melaporkan hasil penelitian pot Saran 1. Disarankan untuk tetap meningkatkanpercobaan menggunakan tanaman kacang kualitas tanah dan dan mencegahtunggak (Vigna unguiculata (L.) Walp.) degradasi lahan di tanah ordo Andisol dengan menggunakan bahandan padi (Oryza sativa L.) yang pembenah tanah. 2. Disarankan untuk melakukanmenyimpulkan bahwa penambahan penelitian lanjutan tentang aplikasi biochar dan NPK pada berbagai dosisbiochar nyata meningkatkan terhadap perubahan sifat-sifat kimia, dan biologi tanah serta serapan harapertumbuhan dan nutrisi tanaman. Lebih tanaman kentang. 3. Disarankan untuk melakukanlanjut Lehmann et al. (2003) penelitian lanjutan tentang efek residu dari aplikasi biochar dan NPK padamenyatakan bahwa pencucian dari pupuk berbagai dosis terhadap peningkatan kualitas tanah serta pertumbuhan danN yang diberikan berkurang nyata produksi tanaman kentang pada musim tanam ke dua.dengan pemberian biochar, sedangkan DAFTAR PUSTAKApencucian Ca dan Mg diperlambat. Asai, H., B.K. Samson, H.M. Stephan, K.Selanjutnya Mukhlis (2011) menyatakan Songyikhangsuthor, K. Homma, Y. Kiyono, Y. Inoue, T. Shiraiwa,bahwa biochar dari limbah pertanian and T. Horie. 2009. Biochar amendment techniques for uplandsekam padi dapat meningkatkan kualitas rice production in Northern Laos 1. Soil physical properties, leafsifat kimia tanah (pH, C-organik, P-tersedia, kapasitas tukar kation dankejenuhan basa) sulfat masamKalimantan Selatan. Hal inimembuktikan bahwa pemberian biocharterhadap tanah dilakukan dalam rangkameningkatkan kualitas tanah sehinggapemupukkan NPK lebih efektif yangakhirnya produktivitas tanaman yangoptimum dapat dicapai.KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan1. Biochar, pupuk NPK dan interaksikeduanya secara interaksiberpengaruh sangat nyata terhadappenurunan berat volume, peningkatanporositas, peningkatan indeksstabilitas agregrat, penurunan poridrainase cepat, peningkatan poridrainase lambat, dan peningkatan poriair tersedia tanah. Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 25
SPAD and grain yield. Field Laporan Hasil Penelitian Crops Research, 111, 81-84. Kerjasama Indonesia - Norwegia.Astera, M. 2007. Cation exchange Rondon, M., Lehmann J., Ramirez J. and capacity in soils, simplified (so Hartodo M.P. 2004. Biologial that even I can understand it). nitrogen fixation by common Soilminerals.com. beans (phaseoulus vulgaris) increases with charcoal additionsGlaser, B., J. Lehmann, and W. Zech. to soils. In Integrated Soil 2002. Ameliorating physical and Fertility Management in the chemical properties of highly Tropics (pp.58-60) Annual Report weathered soils in the tropics with of the TSBF Institute, CIAT, Cali, charcoal: A review. Biol. Fertil. Colombia. Soils 35:219-230. Sohi S., E.C. Lopez, E. Krull, and R.Bol.Lakitan, B. 2008. Dasar – Dasar 2009. Biochar, Climate Change Fisiologi Tumbuhan. Raja and Soil: A Review to Guide Grafindo Persada, Jakarta. Future Research. CSIRO Land and Water Science Report.Lehmann J, JP da Silva Jr, C Steiner, T Nehls, W Zech & B Glaser Steiner, C. 2007. Soil charcoal (2003). Nutrient availability and amendments maintain soil fertility leaching in an archaeological and establish carbon sink-research anthrosol and a ferralsol of the and prospects. Soil Ecology Res Central Amazon basin: fertilizer, Dev,1-6. manure and charcoal amendments. Plant and Soil. 249, Steiner. C., Christoph, Teixeira, 343–357. Wenceslau, Lehmann, Johannes, Nehls, Thomas, de Macdo,Leiwakabessy, F.M. dan A. Sutandi. Jeferson, Blum, Winfried, and 2004. Diktat kuliah Pupuk dan Zech, Wolfgang. 2007. Long term Pemupukan. Jurusan tanah, effects of manure, charcoal and Fakultas Pertanian, Institut mineral fertilization on crop Pertanian Bogor. Bogor. 208 hal. production and fertility on a highly weathered CentralMukhlis. 2011. Pengaruh pembenah Amazonian upland soil. Plant and tanah biochar terhadap kualitas Soil 291[1], 275-290. Springer kimia tanah dan pertumbuhan Netherlands. padi pada tanah sulfat masam.26 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK LADA (Piper nigrum L.) INFLUENCE OF TYPE AND CONCENTRATION HORMONAL GROWTH ORGANIC TO THE GROWTH OF PEPPER CUTTINGS (Piper nigrum L.) Yuliatul Muslimah1), Iwandikasyah Putra*1), Ledy Diana2)1Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar, Meulaboh 23615 2Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar *)Email Korespondensi : [email protected] ABSTRACTThis research to know influence of some and concentration hormonal growth organic tothe growth cutting of peppercorn real and whet her there is interaction both of factor. Thisresearch have been executed by in Garden Agriculture Faculity of Teuku UmarUniversity Meulaboh, Aceh Barat Started 14 August up to 27 October 2015. Thisresearch to used is a randomized blokc desigh (RBD) with 3 x 4 and 3 with therereplications. The first factor consist of some hormonal growth organic of 3 level extractShallot, young coconut water, and extract bean sprouts. Second factor consisting of 4 levelthat is concentration of some hormonal growth organic of 0% (contro), 15 %, 25% and35%. The result showed that the influence of some organic hormonal growth wereaffected to amount of shoot, long of shoot, root, and root wight. This research show thatthe concentration some hormonal growth affeected to amount of shoot, long of shoot, root,long of root and root wight. There was interaction between influence of some andconcentration hormonal growth organic on all parameters of observation.Keywords: concentration, kind of amelioran, organic hormonal growth, pepper cuttings PENDAHULUAN Berdasarkan data International Pepper Lada (Piper nigrum L.) Community (IPC), pada tahun 2000merupakan salah satu tanaman rempahpaling tua dan populer di dunia. Rempah Indonesia mampu memenuhi 90%ini diperkenalkan pada abad ke-14 olehpara pedagang dari India dan ditanam kebutuhan lada dunia, namun setelah itudibeberapa daerah bagian utara pulauSumatera. Pada masa prasejarah, lada kondisinya semakin menurun.dibudidayakan secara luas di daerahtropis Asia Tenggara. Tanaman hijau ini Produktivitas lada baru mencapai rata-tumbuh merambat sejak zaman dahulu di rata 723 kg ha-1 pada tahun 2010 daripesisir pantai Malabar, India (Lombard, potensi di tingkat lapangan 2,5 ton ha-1,2006). atau di tingkat penelitian 4 ton ha-1. Di Indonesia pada tahun 1929, Menurut laporan IPC pada tahun 2013,produksi lada berpusat diLampung danBangka. Selain Lampung dan Bangka, Indonesia menempati urutan ke duaproduksi lada di Indonesia diperoleh daridaerah Sumatera Selatan, Kalimantan dalam sumbangan produksi lada duniaTimur, SulawesiSelatan, Aceh, SumateraBarat, dan Jawa Barat (Wahid, 1996a). yaitu sebesar 22%, setelah Vietnam yaitu sebesar 31% (Anonymous, 2013). Rendahnya produksi lada Indonesia antara lain diakibatkan oleh sulitnya mendapatkan bibit lada yang berkualitas. Penyedian bibit lada yang berkualitas dapat dilakukan secara vegetatif yaitu dengan menggunakan stek sulur panjat atau sulur buah. PerbanyakanJurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 27
lada secara stek memegang peranan dan giberelin. Selain bawang merah yangpenting dalam pembibitan tanaman lada mengandung ZPT organik, air kelapakarena lebih efektif, efesien dan praktis, juga mengandung ZPT organik.serta bibit yang dihasilkan mempunyaisifat yang sama dengan pohon induknya. Air kelapa (coconut milk/water)Kelemahannya, bibit lada asal stek adalah cairan endosperm dari buah kelapatersebut memiliki perakaran yang kurang yang mengandung senyawa organikbaik. komplek (Pierik, 1987). Air Kelapa telah lama dikenal sebagai salah satu sumber Menurut Wahid et al. (1996b) dan ZPT terutama sitokinin, auksin danRismunandar (2000), bibit lada asal stek giberelin (Wattimena, 1988). Menuruthanya memiliki akar lateral sebagai akar Tulecke et al. (1961) air kelapautama, jumlahnya terbatas dan akar mengandung gula, gula alkohol, asamserabutnya berada hanya pada lapisan amino, asam organik, vitamin,atas saja. Hal ini menyebabkan jangkauan fitohormon dan unsur anorganik (kalium,dan permukaan serapan akar tanaman natrium, kalsium, magnesium, besi,menjadi terbatas, sehingga kemampuan tembaga, fosfor, sulfat dan klor). Hasilpenyerapan hara dan air menjadi rendah penelitian Aguzaen (2009), perendamanserta kurang efektif. Untuk itu dibutuhkan stek ladapada konsentrasi 25% selama 12suatu paket teknologi yang mampu jam dalam air kelapa lebih efisien darimemperbaiki sistem perakaran serta pada konsentrasi 50%, meningkatkanmeningkatkan kemampuan serapan hara. pertumbuhan bibit stek lada.Salah satu teknologi yang mampumemperbaiki sistem perakaran tanah Selain bawang merah dan airadalah dengan penggunaan ZPT. kelapa muda yang mengandung ZPT organik, ekstrak tauge juga mengandung Pemberian ZPT dimaksudkan ZPT organik. Hormon auksin banyakuntuk merangsang dan memacu tersedia pada kecambah kacang hijau/terjadinya pembentukan akar stek, tauge (Racmatullah, 2009). Tauge jugasehingga perakaran stek akan lebih baik mempunyai kandungan beberapa antioksidan lebih banyak seperti; IAA, IBA, dan dan maupun zat yang berhubunganNAA. Hu dan Wang (1983) dalam Dodds dengan antioksidan yaitu fitosterol,dan Roberts (1995) mengatakan bahwa vitamin E (α-tokoferol), fenol, dankemampuan jaringan membentuk akar ini beberapa mineral (selenium, mangan,sangat tergantung kepada ZPT yang tembaga, zinc, dan besi) (Astawan,ditambahkan ke dalam media, antara lain 2005). Menurut Koesriningroem danauksin. Keberhasilan perbanyakan secara Setyati (1973), selain penggunaan jenisvegetatif sangat dipengaruhi oleh ZPT keberhasilan perbanyakan secarakemampuan stek dalam membentuk akar vegetatif sangat tergantung padadan tunas. Dengan pemberian ZPT konsentrasi ZPT yang diberikan, karenaberupa auksin yang memacu perbedaan konsentrasi akan menimbulkanperkembangan akar adventif dan sering perbedaan aktivitas. Perbedaan aktivitasdigunakan pada stek tanaman ZPT ditentukan oleh spesies bahan stek(Sasmitamihardja, 1996). yang digunakan (Rochiman dan Harjadi, 1973). Salah satu tanaman yangmengandung ZPT organik adalah bawang Berdasarkan permasalahan yangmerah. Bawang merah mengandung telah diuraikan di atas maka perluminyak atsiri, sikloalin, metilalin, dilakukan penelitian untuk mengetahuidihidroalin, flavonglikosida, kuersetin, jenis dan konsentrasi ZPT organik yangsaponin, peptide, fitohormon, vitamin, tepat agar diperoleh pertumbuhan stekdan zat pati. Selain itu fitohormon yang tanaman lada yang optimal.dikandung bawang merah adalah auksin28 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
BAHAN DAN METODE Bangunan dibuat dengan menggunakan PENELITIAN rangka kayu dan atap paranet dengan lebar 3 m, panjang 9 m dan tinggi tiangTempat dan Waktu 1,5 m. Penelitian ini dilaksanakan di Persiapan stekkebun percobaan Fakultas Pertanian Stek lada yang digunakan dalamUniversitas Teuku Umar Meulaboh AcehBarat, yang dilaksanakan 14 Agustus penelitian adalah stek sulur panjat darisampai dengan 27 Oktober 2015. batang induk atau cabang yang sehat. Pengambilan stek sulur panjat denganBahan dan Alat Penelitian cara memotong stek dengan panjang ± 10 Bahan-bahan yang diperlukan cm dan bagian atas diusahakan di bawah kedudukan buku atau dengan tiga buku.dalam penelitian ini meliputi stek, stek Ciri-ciri stek yang akan diambilyang digunakan adalah stek sulur panjat pertumbuhannya normal, bebas hama dantanaman lada yang diperoleh dari kebun penyakit, stek berwarna hijau segar danmasyarakat di Desa Tanjung Selamat, mempunyai lingkar batang yang seragam.Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Pemotongan stek dilakukan denganLangkat, Sumatera Utara. Disiapkan menggunakan gunting stek yang sudahsebanyak 144 stek. Media tanam adalah disterilkan.tanah ordo Alluvial, pupuk kandang sapi,Polybag berwarna hitam dengan ukuran Persiapan Media Tanam25 cm x 35 cm sebanyak 144 buah, Zat Media tanam yang digunakanpengatur tumbuh meliputi: ekstrakbawang merah, air kelapa muda dan adalah campuran tanah dan pupukekstrak tauge, paranet, sungkup plastik kandang dengan perbandingan 2 : 1transparan. Alat-alat yang digunakan (tanah : kandang). Tanah yang akandalam penelitian ini adalah sebagai digunakan adalah tanah top soil jenisberikut : cangkul, parang, pisau, gunting, alluvial yang sudah diayak denganhand prayer, tali rafia, bambu, gembor, ayakan 8 mesh. Pengayakan bertujuanalat tulis, timbangan, jangka sorong, untuk membebaskan tanah dari akar-akarember, ayakan, dan meteran. tumbuhan yang terbawa dalam tanah. Setelah tanah diayak kemudian tanahMetode Penelitian dicampur dengan pupuk kandang yang Penelitian ini menggunakan telah terdekomposisi sempurna dan diaduk secara merata. Setelah campuranRancangan Acak Kelompok (RAK) pola tanah dan pupuk kandang tercampurfaktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan. Faktor sempurna kemudian dimasukkan kedalamyang akan diteliti adalah jenis dan polibag sejumlah 144 buah dan polibagkonsentrasi ZPT organik. Faktor Jenis disusun sesuai bagan percobaan.ZPT Organik terdiri dari 3 taraf yaitu :Z1= Ekstrak Bawang Merah, Z2 = Air Pembuatan Jenis ZPT OrganikKelapa Muda, Z3= Ekstrak Tauge, Faktor 1. Pembuatan Ekstrak Bawang MerahKonsentrasi ZPT organik terdri dari 4taraf yaitu: K0 = 0 % (kontrol), K1 = 15 % Bawang merah disediakan(150 ml/L), K2 = 25 % (250 ml/L), dan sebanyak 200 gram, kemudian diblender,K3 = 35 % (350 ml/L). tambahkan aquades 100 ml, kemudian disaring dan ekstrak bawang merah siapPelaksanaan Penelitian diaplikasikan (Aulia et al., 2014)Persiapan Tempat 2. Air Kelapa Muda Tempat penelitian ini dibuat Air kelapa muda yang digunakannaungan untuk mengurangi intensitas dengan ciri-ciri ; kulit luar berwarna hijaucahaya matahari dan melindungi mediadari terpaan air hujan yang berlebihan.Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 29
licin, mesocarp masih lunak, belum Pemeliharaanmempunyai serabut kasar, endosperm Adapun kegiatan pemeliharaanmulai terbentuk atau berlendir tipis(Marliah et al., 2010). yang dilakukan adalah penyiangan,3. Pembuatan Ekstrak Tauge pengendalian hama dan penyakit serta pencengahan terhadap jamur. Penyiraman Pembuatan ekstrak tauge dengan dilakukan tergantung pada keadaan tanahcara tauge dibersihkan, kemudian dan curah hujan. Bila keadaan tanahdiblender dengan sedikit air, setelah cukup lembab maka tidak perlu dilakukandiblender kemudian disaring dengan penyiraman.menggunakan saringan (Wibawa, 2010). Parameter PengamatanPembuatan Larutan Konsentrasi Adapun peubah yang akan Pembuatan larutan ZPT organik diamati dalam penelitian ini adalah :dilakukan dengan cara ketiga ekstrak Jumlah Tunas (Buah)ZPT organik yang sudah di blenderkemudian diukur sesuai konsentrasi yang Jumlah tunas dihitung pada saatdigunakan. Adapun konsentrasi yang pembukaan sungkup umur 28, 43, 58 dandigunakan yaitu : 0% (kontrol), 15% (150 73 HST dengan cara menghitung jumlahml), 25% (250 ml), dan 35% (350 ml). tunas dari masing-masing unit perlakuan.Setelah konsentrasi diukur denganmenggunakan gelas ukur kemudian Panjang Tunas (cm)ditambahkan aquades untuk melarutkan Pengamatan panjang tunasekstrak tersebut sebanyak 500 ml. dilakukan dengan cara mengukur dariAplikasi ZPT pangkal tunas sampai titik tumbuh. Aplikasi ZPT organik dilakukan Pengukuran dilakukan pada umur 43, 58 dan 73 HST dengan menggunkandengan merendam bagian bawah stek ke pengaris dalam satuan centimeter.dalam masing-masing jenis dankonsentrasi ZPT organik sesuai Jumlah Akar Primer (Helai)perlakuan. Perendaman larutan ZPT Pengamatan jumlah akar primerorganik dilakukan dengan mencampurkanmasing-masing jenis dan konsentrasi dilakukan pada akhir penelitian yaitudengan air sesuai perlakuan. Setelah pada umur 73 HST. Jumlah akar primerlarutan siap, perendaman dilakukan dilakukan terhadap dua tanaman daridengan memasukkan stek bagian bawah setiap unit perlakuan yang dicobakan.selama 12 jam, lalu dikering anginkanselama 10 menit. Panjang Akar (cm) Panjang akar diukur dari pangkalPenanaman Penanaman stek dilakukan dengan tumbuhnya akar sampai ujung akar pada pengamatan hari terakhir yaitu umur 73memasukkan stek ke dalam polibag yang HST. Pengukuran panjang akar dilakukansudah berisi media tanam dengan cara dengan menggunakan penggaris dalammemasukkan stek sampai batas ruas satuan centimeter terhadap akarterbawah dan disisakan satu ruas bagian terpanjang dari dua tanaman dari setiapatas untuk bakal tempat tumbuh tunas. unit perlakuan yang dicobakan.Setelah dilakukan penanaman kemudiandisungkup dengan plastik transparan Bobot Akar (gr)untuk masing-masing unit perlakuan Pengamatan bobot akar dilakukanselama 21 hari. pada akhir penelitian yaitu pada umur 73 HST. Penimbangan bobot akar dilakukan dengan menggunakan timbangan analitik dalam satuan gram terhadap seluruh bagian akar dari dua tanaman disetiap unit perlakuan yang dicobakan.30 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
HASIL DAN PEMBAHASAN sangat nyata terhadap bobot akar pada 73 HST. Namun berpengaruh nyata terhadapPengaruh Jenis ZPT Organik jumlah tunas pada 28 dan 73 HST, Hasil uji F pada analisis ragam berpengaruh nyata terhadap panjang akar pada 73 HST.menunjukkan bahwa jenis ZPT organikberpengaruh sangat nyata terhadap Rata-rata jumlah tunas pada 28,jumlah tunas pada 43 dan 58 HST, 43, 58, dan 73 HST, panjang tunas 43, 58berpengaruh sangat nyata terhadap dan 73 HST, jumlah akar, panjang akarpanjang tunas 43, 58, dan 73 HST, dan bobot akar akibat pemberian ZPTberpengaruh sangat nyata terhadap organik dapat dilihat pada Tabel 1.jumlah akar pada 73 HST, berpengaruhTabel 1. Rata-rata jumlah tunas pada 28, 43, 58, dan 73 HST, panjang tunas 43, 58, dan73 HST, jumlah akar, panjang akar dan bobot akar akibat pemberian ZPTorganikParameter HST Perlakuan Ektrak Tauge BNJ0,05 Bawang Merah Air Kelapa MudaJumlahTunas (Buah) 28 1,02 a 1,15 b 1,02 a 0,06 43 1,13a 1,28 b 1,12 a 0,09 58 1,41 b 1,58 c 1,21 a 0,11 73 1,80b 1,98 c 1,70 a 0,16Panjang Tunas (cm) 43 3,60 b 3,89 c 3,39 a 0,07 58 3,87 b 4,35 c 3,60 a 0,08 73 4,13 b 4,61 c 3,83 a 0,12Jumlah Akar (Helai) 73 10,13 b 10,46 b 9,58 a 0,35Panjang Akar (cm) 73 10,10 ab 10,34 b 9,90 a 0,29Bobot Akar (g) 73 0,90 a 1,02 b 0,86 a 0,04Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 % (Uji BNJ 0,05) Tabel 1 menunjukkan bahwa dengan perlakuan ekstrak bawang merahjumlah tunas tanaman lada 28 HST yang yaitu (1,80 buah), dan perlakuan ekstrakterbaik dijumpai pada perlakuan air tauge yaitu (1,70 buah).kelapa muda yaitu (1,15 buah), berbedanyata dengan perlakuan ekstrak bawang Panjang Tunas tanaman lada 43merah yaitu (1,02 buah) dan ekstrak HST yang tertinggi dijumpai padatauge yaitu (1,02 buah). Sedangkan pada perlakuan air kelapa muda yaitu (3,8943 HST jumlah tunas tanaman lada yang cm) berbeda nyata dengan perlakuanterbaik dijumpai pada perlakuan air ekstrak bawang merah yaitu (3,60 cm)kelapa muda yaitu (1,28 buah), berbeda dan ekstrak tauge yaitu (3,39 cm). Padanyata dengan perlakuan ekstrak bawang 58 HST dijumpai pada perlakuan airmerah yaitu (1,13 buah) dan ekstrak kelapa muda yaitu (4,35 cm) berbedatauge yaitu (1,12 buah), dan pada 58 HST nyata dengan perlakuan ekstrak bawangjumlah tunas tanaman lada yang terbaik merah yaitu (3,87 cm) dan ekstrak taugedijumpai pada perlakuan air kelapa muda yaitu (3,60 cm). Sedangkan pada 73 HSTyaitu (1,58 buah), berbeda nyata dengan dijumpai pada perlakuan air kelapa mudaperlakuan ekstrak bawang merah yaitu yaitu (4,61 cm) berbeda nyata dengan(1,41 buah), dan perlakuan ekstrak tauge perlakuan ekstrak bawang merah yaituyaitu (1,21 buah). Sedangkan pada 73 (4,13 cm) dan perlakuan ekstrak taugeHST dijumpai pada perlakuan air kelapa yaitu (3,83 cm).muda yaitu (1,98 buah), berbeda nyata Untuk parameter jumlah akar tanaman lada yang terbanyak dijumpai Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 31
pada air kelapa muda yaitu (10,46 helai) mg L-1 dan giberelin. Hormon sitokinin,dan ekstrak bawang merah yaitu (10,13 auksin, dan giberelin akan merangsanghelai) berbeda nyata dengan perlakuan pembentukkan tunas dan akar. Hal iniekstrak tauge yaitu (9,58 helai). Panjang ditegaskan Lakitan (2000), bahwaakar tanaman lada yang tertinggi hormon sitokinin, auksin, dan giberelindijumpai pada perlakuan air kelapa muda ditranspor secara akropetal melaluiyaitu (10,34 cm), tidak berbeda nyata jaringan xylem ke bagian atas tanaman.dengan ekstrak bawang merah yaitu Sitokinin dan auksin akan merangsang(10,10 cm) namun berbeda nyata dengan pembelahan sel pada tanaman dan sel-selperlakuan ekstrak tauge yaitu (9,90 cm). yang membelah tersebut akanBobot akar tanaman lada terberat berkembang menjadi tunas dan akar.dijumpai pada perlakuan air kelapa mudayaitu (1,02 g), berbeda nyata dengan Pengaruh Konsentrasi ZPT Organikperlakuan ekstrak bawang merah yaitu Hasil uji F pada analisis ragam(0,90 g) dan ekstrak tauge yaitu (0,86helai). menunjukkan bahwa konsentrasi ZPT organik berpengaruh sangat nyata Secara umum menunjukkan terhadap jumlah tunas pada 28, 43, 58,pengaruh pemberian ZPT organik dan 73 HST, berpengaruh sangat nyatatertinggi dijumpai pada air kelapa muda. terhadap panjang tunas 43, 58, dan 73Hal ini diduga bahwa air kelapa muda HST, berpengaruh sangat nyata terhadapmengandung hormon auksin, sitokinin panjang akar dan berpengaruh nyatadan giberelin. Sesuai dengan pendapat terhadap panjang akar dan bobot akar.Morel (1974) dalam junairiah dan Rata- rata jumlah tunas 28, 43, 58, dan 73fatimah (2004) mengatakan bahwa HST, panjang tunas 43, 58, dan 73 HST,hormon yang terkandung dalam air jumlah akar, panjang akar dan bobot akarkelapa sebagai zat pengatur tumbuh akibat pemberian konsentrasi ZPTadalah sitokoinin 5,8 mg L-1, auksin 0,07 organik dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Rata-rata jumlah tunas pada 28, 43, 58, dan 73 HST, panjang tunas 43, 58, dan73 HST, jumlah akar, panjang akar dan bobot akar akibat pemberian konsentrasiZPT OrganikParameter HST 0% Perlakuan BNJ 15% 25% 35% 0,05Jumlah Tunas (Buah) 28 1,00 a 1,03 a 1,19 b 1,04 a 0,11 43 1,04 a 1,19 a 1,36 b 1,11 a 0,16 58 1,19 a 1,47 b 1,64 c 1,30 ab 0,19 73 1,65 a 1,82 ab 2,00 b 1,83 ab 0,28Panjang Tunas (cm) 43 3,54 a 3,63 ab 3,74 b 3,58 a 0,13 58 3,76 a 3,99 a 4,15 b 3,85 a 0,14 73 3,99 a 4,28 ab 4,34 b 4,14 ab 0,21Jumlah Akar (Helai) 73 9,28 a 10,39 ab 10,72 b 9,83 a 0,60Panjang Akar (cm) 73 8,44 a 10,69 c 11,94 d 9,39 b 0,51Bobot Akar (g) 73 0,82 a 0,88 a 1,16 b 0,85 a 0,07Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 % (Uji BNJ 0,05) Tabel 2 menunjukkan bahwa terbaik dijumpai pada konsentrasi 25%jumlah tunas tanaman lada 28 HST yang yaitu, (1,19 buah), berbeda nyata dengan32 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
konsentrasi 0% yaitu (1,00 buah), 15% pada konsentrasi 25% yaitu (1,16g)yaitu (1,03 buah), dan 35% yaitu (1,04 berbeda nyata pada konsentrasi 0% yaitubuah). Sedangkan pada 43 HST yang (0,82 g), 15% yaitu (0,88 g), dan 35%terbaik di jumpai pada konsentrasi 25% yaitu (0,85 g).yaitu (1,36 buah), berbeda nyata dengankonsentrasi 0% yaitu (1,04 buah), 15% Secara umum menunjukkanyaitu (1,19 buah), dan 35% (1,11 buah). pengaruh pemberian ZPT organikPada 58 HST jumlah tunas tanaman lada tertinggi dijumpai pada konsentrasi 25%.terbaik dijumpai pada konsentrasi 25% Hal ini diduga bahwa konsentrasi 25%yaitu (1,64 buah) berbeda nyata dengan sudah cukup efektif untuk memacu dankonsentrasi 15% yaitu (1,47 buah), 35% meningkatkan pertumbuhan bibit stekyaitu (1,30 buah) dan 0% yaitu (1,19 lada, terutama dalam merangsang danbuah). Dan pada 73 HST jumlah tunas memacu pertumbuhan awal stek (inisiasitanaman lada terbaik dijumpai pada akar dan tunas stek). Dugaan inikonsentrasi 25% yaitu (2,00 buah) tidak diperkuat oleh laporan penelitian Dwipaberbeda nyata dengan konsentrasi 15% (1992) dalam Aguzaen (2009), dimanayaitu (1,82 buah) dan 35% yaitu (1,83 perendaman stek lada selama 8 jambuah), namun berbeda nyata dengan dalam 25% air kelapa muda mampukonsentrasi yaitu (1,65 buah). meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan akar serta tajuk bibit stek Panjang Tunas tanaman lada 43 lada selama masa pembimbibitan. UntukHST yang tertinggi dijumpai pada meningkatkan laju pertumbuhan tanaman,konsentrasi 25% yaitu, (3,74 cm), tidak pemberian ZPT perlu memperhatikanberbeda nyata dengan konsentrasi 15% konsentrasi yang tepat. Hal ini sesuaiyaitu (3,63 cm), namun berbeda nyata dengan pendapat Abidin (1983) bahwadengan perlakuan 0% yaitu (3,54 helai) pemberian ZPT yang berlebihan padadan 35% yaitu (3,58 cm). Pada 58 HST tanaman akan menghambat pertumbuhandijumpai pada konsentrasi 25% yaitu tanaman.(4,15 cm) berbeda nyata dengankonsentrasi 0% yaitu (3,76 cm), 15% Pengaruh Interaksiyaitu (3,99 cm), 35% yaitu (3,85 cm). Hasil uji F pada analisis ragamSedangkan pada 73 HST dijumpai padakonsentrasi 25% yaitu (4,34 cm), tidak menunjukkan bahwa terdapat interaksiberbeda nyata dengan konsentrasi 15% yang nyata antara jenis dan konsentrasi(4,28 cm), dan 35% (4,14 cm), namun ZPT organik terhadap jumlah tunas,berbeda nyata dengan konsentrasi 0% panjang tunas, jumlah akar, panjang akaryaitu (3,99 cm). dan bobot akar tanaman lada. Rata-rata jumlah tunas umur 28 43, 58, dan 73 Untuk parameter jumlah akar HST, panjang tunas 43, 58 dan 73 HST,tanaman lada yang terbanyak dijumpai panjang tunas 43,58, dan 73 HST, jumlahpada konsentrasi 25% yaitu (10,72 helai), akar, panjang akar dan bobot akar akibattidak berbeda nyata dengan konsentrasi pengaruh interaksi jenis dan konsentrasi15% yaitu (10,39 helai) namun berbeda ZPT organik dapat dilihat pada Tabel 3.nyata dengan konsentrasi 0% yaitu (9,28helai) dan 35% yaitu (8,22 helai). Tabel 3 secara umumPanjang akar tanaman lada yang tertinggi menunjukkan pengaruh interaksidijumpai pada konsentrasi 25% yaitu pemberian ZPT dan konsentrasi ZPT(11,94 cm) berbeda nyata dengan organik terdapat pada kombinasikonsentrasi 0% yaitu (8,44 cm), 15% perlakuan Z2K2. Hal ini diduga karenayaitu (10,69 cm), dan 35% yaitu (9,39 pemberian ZPT dan konsentrasi yangcm) dan 0% yaitu (8,44 cm). Bobot tepat dapat meningkatkan aktivitas sel.akar tanaman lada terberat dijumpai Hal ini sesuai dengan pendapat Prawiranata et al. (1981) menyatakanJurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 33
pengaruh zat pengatur tumbuh dan samping itu Kieber (1993), jugakonsentrasi yang tepat terhadap bahan menyatakan bahwa dengan penambahanstek dapat meningkatkan aktivitas sel ZPT dan kosentrasi yang tepat dapatyang meliputi pembesaran sel, mempengaruhi metabolisme RNA yangdiferensiasi sel, permeabilitas sel, dan berperan dalam sintesis protein melaluimeningkatkan ketersediaan beberapa proses transkripsi RNA.metabolit untuk sintesis protein. DiTabel 4. Rata-rata jumlah tunas pada 28, 43, 58, dan 73 HST, panjang tunas pada 43, 58,dan 73 HST, panjang tunas, jumlah akar, panjang akar dan bobot akar akibatpengaruh interaksi jenis dan konsentrasi ZPT organikKombinasi ParameterPerlakuan Jumlah Tunas Panjang Tunas (cm) Jumlah Panjang Bobot (Buah) Akar (Helai) Akar (cm) Akar (g) HST 28 43 43 58 73 73 73 73Z1 K0 1,00 a 1,00 a 3,32 a 3,43 a 3,73 a 9,00 a 7,27 a 0,83 abZ1 K1 1,00 a 1,25 ab 3,77 c 4,07 bc 4,33b 10,50 b 8,05 ab 0,83 abZ1 K2 1,08 a 1,25 ab 3,42 ab 3,91 ab 4,06ab 11,00 c 12,92 e 1,00 cZ1 K3 1,00 a 1,00 a 3,88 c 4,09 bc 4,40 c 10,00 ab 12,17 de 0,95 bZ2 K0 1,00 a 1,11 a 3,67bc 4,03 b 4,32bc 9,50 ab 7,57 ab 0,75 aZ2 K1 1,08 a 1,08 a 3,73 c 4,33 c 4,63 d 10,33 ab 11,67 d 0,80 abZ2 K2 1,42 b 1,58 b 4,43 d 4,93 d 5,08 e 11,50 d 13,47 e 1,67 eZ2 K3 1,11ab 1,33 ab 3,73 c 4,12 bc 4,41 c 10,50 b 8,67 b 0,85 abZ3 K0 1,00 a 1,00 a 3,63 b 3,82 ab 3,92ab 9,33 ab 10,48 c 0,88 abZ3 K1 1,00 a 1,22 a 3,40 ab 3,59 a 3,88ab 10,33 ab 12,37 de 1,02 dZ3 K2 1,08 a 1,25 ab 3,38 ab 3,63 ab 3,90ab 9,67 ab 9,43 bc 0,80 abZ3 K3 1,00 a 1,00 a 3,13a 3,35 a 3,63 a 9,00 a 7,33 a 0,75 aBNJ 0,05 0,25 0,35 0,29 0,31 0,47 1,37 1,15 0,16Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 % (Uji BNJ 0,05) KESIMPULAN DAN SARAN panjang akar pada 73 HST. Pertumbuhan tanaman lada terbaik dijumpai pada Hasil penelitian menunjukkan perlakuan air kelapa muda (Z2).bahwa jenis ZPT organik berpengaruh Konsentrasi ZPT organik berpengaruhsangat nyata terhadap jumlah tunas pada sangat nyata terhadap jumlah tunas pada28, 43, dan 58 HST, berpengaruh sangat 28, 43, dan 58 HST, berpengaruh sangatnyata terhadap panjang tunas 43, 58 dan nyata terhadap panjang tunas 43, 58 dan73 HST, berpengaruh sangat nyata 73 HST, berpengaruh sangat nyataterhadap jumlah akar 73 HST dan bobot terhadap jumlah akar, berpengaruh sangatakar pada 73 HST. Namun berpengaruh nyata terhadap panjang akar dannyata terhadap jumlah tunas pada 73 berpengaruh sangat nyata terhadap bobotHST, berpengaruh nyata terhadap akar. Namun berpengaruh nyata terhadap34 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
jumlah tunas 73 HST. Pertumbuhan Koesriningroem dan Setyati, S. 1973.tanaman lada terbaik dijumpai pada Pembiakan Vegetatif. Departemenkonsentrasi 25% (K2). Terdapat interaksi Agronomi, Fakultas Pertanian,yang sangat nyata antara jenis dan Institut Pertanian Bogor.konsentrasi ZPT organik terhadappertumbuhan semua peubah tanaman lada Lakitan, B. 2000. Fisiologi Pertumbuhanyang diamati. dan Perkembangan Tanaman. Grafindo Persada. Jakarta.DAFTAR PUSTAKA Lombard, D. 2006. Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar MudaAbidin, Z. 1983. Dasar-Dasar (1607-1636). Jakarta: pengetahuan Zat Pengatur Tumbuh. Penerbit Angkasa. Kepustakaan Populer Gramedia, Bandung. Forum Jakarta Paris, Ecolefrancaise d’Extreme-Orient.Aguzaen, H. 2009. Respon Pertumbuhan Marliah, A., Nasution, M., dan Azmi, S. Bibit Stek Lada (Pipper nigrum 2010. Pengaruh Masa Kadaluarsa L.) terhadap Pemberiaan Air dan Penggunaan Berbagai Ekstrak Kelapa dan Berbagai Jenis CMA. Bahan Organik terhadap Agronobis, Vol. 1, No. 1, Maret Viabilitas dan Vigor Benih 2009. Semangka (Citrullus Vulgaris Schard.). Agrista Vol.14 No.2,Anonymous. 2013. Produksi 2010.Lada.http://Industri.bisnis.com/read/20140502/12/224126/ Pierik, R.I.M.. 1987. In Vitro Culture of Higer Plants. Martinus Nijhoffsurplus-produksi lada-konsumsi- Publishers Dordrecht, The Netherlands.dan-ekspor-akan-digenjot. DiAkses pada tanggal 6 Februari2015. Prawiranata, W.S., Haran, dan Tjondronegoro, P. 1981. Dasar-Astawan. 2011. Manfaat Tauge. Dasar Fisiologi Tumbuhan. http:www.kompas.com. Diakses Departemen Botani. Fakultas pada tanggal 11 Januari 2016. Pertanian. Institut Pertanian Bogor.Aulia, D., Ariswanto, J., Agus, Y., Nisa,C., dan siswanto. 2014. AplikasiMOL Buah, Ekstrak Bawang Rachmatullah. 2009. Cara MembuatMerah dan Biji Mimba Untuk Hormon Tanaman Organik.Meningkatkan Pertumbuhan Diakses tanggal 31 Mei 2015.Tanaman dan Pengendalian Hama http://horteens.wordpress.com/Penggerek Batang. Universitas 2009/07/31/cara-membuat-Brawijaya. Malang. hormon-tanaman-organik/.Dodds, H.J., and Roberts, L.W. 1995 . Rismunandar. 2000. Lada Budidaya dan Experiments In Plant Tissue Tata Viaganya. Cetakan X. Culture. Cambridge University Penebar Swadaya. Jakarta. Press. 255. Rochiman dan Harjadi. 1973. PembiakanKieber. 1993. Moleculer Mechanisms of Vegetatif. Departemen Agronomi. Cytokinin Actin,Departement of Fakultas Pertanian. Institut Biological Sciences, Laboratory Pertanian Bogor. forMoleculer Biology, University of Lilinois USA CurrentOpinion in Plant Biology : 359-364. Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 35
Sasmitamihardja, Dradjat, dan Arbasyah, Wattimena, G.A. 1988. Zat Pengatur S. (1996). Fisiologi Tumbuhan. Tumbuh Tanaman. Bogor: PAU Bandung. Bioteknologi IPB, Bekerjasama dengan Lembaga SumberdayaTulecke, W., L.H. Weinstein, A. Rutner, Informasi IPB. Bogor and H.J. Laurencot. 1961. The Biochemical Composition of Wibawa, B. 2010. Pengaruh Ekstrak Coconut Water (Coconut Milk) as Toge Kacang Hijau terhadap Related to its Use in Plant Tissue Perkecambahan Seledri (Apium Culture. New York: Plant graveolens L.) http://bhimashraf. Research Inc. blogspot.com/2010/12/pengaruh- ekstrak-touge-kacang-hijau.html.Wahid, P. 1996. Sejarah Perkembangan Diakses Tanggal 15 Mei 2015 dan Daerah Perkembanganya Monograf Tanaman Lada. Bogor. Balittro. Hal. 1- 1136 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
PENGARUH JENIS MULSA DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumus melo L.) THE EFFECT OF TYPES MULCH AND DOSES OF NPK FERTILIZER ON THE GROWTH AND RESULTS MELON PLANTS (Cucumus melo L.) Mita Setyowati1*), T. Sarwanidas2, Maimunsyah31Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar, Meulaboh 23615 2Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Barat 3Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar *)Email Korespondensi : [email protected] plants is one of the selling price of horticultural commodities are relatively goodand it was a lot of consumer demand. Therefore, the general market outlook forcommodities is quite good, so the development deserves attention. As efforts to increasegrowth and yield of melon, needs to be done ballanced fertilization with NPK fertilizer.Mulching intended to preserve agricultural land by using organic materials, inorganic andremnants of harvest. This study aims to determine the effect of mulch type and dose ofNPK fertilizer on growth and yield tangible melon and whether or not the advance of thesecond interaction of these factors. Research conducted at the Village Cot Kuta, DistrictLikes Makmue Nagan Raya district, on September 25, 2014 to December 20, 2014. Thisstudy used a randomized block design (RAK) with a 3x3 factorial design, consisting of twofactors: the type and dose of NPK fertilizer mulch. Factors types of mulch consists of threelevels ie straw mulch, black plastic mulch silver and a bunch of mulch palm. Factor NPKfertilizer dose consists of three levels ie 40 grams per plant, 80 grams per plant and 120grams per plant. The parameters analyzed include plant height, number of nodes, segmentlength, days to flowering, fruit number and fruit weight. The results showed that thegrowth and production of the best melon found in each factor silver black plastic mulchtreatment and dosage of NPK fertilizer 80 grams per plant.Keywords: growth, melon, NPK, type of mulch PENDAHULUAN berimbang dengan pupuk anorganik seperti pupuk majemuk NPK. Pupuk Dengan meningkatnya taraf hidup NPK adalah salah satu jenis pupukMasyarakat Indonesia maka kebutuhan majemuk yang mudah ditemukan danakan pangan terutama bukan makanan sudah sangat umum dipakai untukpokok seperti buah dan sayuran akan budidaya tanaman melon. Dikatakanmeningkat pula (Samadi, 2004). Salah majemuk karena dalam satu paket/bentuksatu buah yang diminati oleh konsumen pupuk terdapat langsung tiga unsur haraadalah melon. Buah melon mengandung yang diberikan (N, P, K) pupuk inibanyak zat gizi yang cukup beragam mempunyai sifat higroskospis tinggisehingga tidak mengherankan apabila mudah diserap oleh tanaman, dan praktismelon merupakan sumber gizi yang penggunaannya (Samadi, 2005).sangat baik (Prajnanta, 20013). Selain pemupukan, tindakan Sebagai upaya peningkatan agronomis yang dapat dilakukan adalahpertumbuhan dan produksi tanaman dengan pemberian mulsa. PemberianMelon, perlu dilakukan pemupukan mulsa dimaksudkan untuk mengawetkanJurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 37
lahan pertanian dengan menggunakan Berdasarkan uraian diatas makabahan organik, anorganik, dan sisa-sisa perlu dilakukan penelitian untukhasil panen. Sejalan berkembangnya mengetahui pengaruh jenis mulsa danteknologi dibidang pertanian, mulsa tidak jenis pupuk NPK terhadap pertumbuhansaja dari bahan alami tapi juga sintesis dan hasil tanaman melon.seperti plastik polietilen (Lakitan, 2006). BAHAN DAN METODE Bahan mulsa yang berupa bahan PENELITIANplastik sangat efektif dalammengendalikan pengguapan air tanah Penelitian ini dilaksanakan diserta mengendalikan kehilangan panas Gampong Cot Kuta Kecamatan Sukaatmosfer pada malam hari. Mulsa plastik Makmue Kabupaten Nagan Raya dimulaigelap maupun yang tumbus cahaya pada tanggal 25 September sampaimampu meningkatkan temperatur tanah dengan 20 Desember 2014.sampai 1,5oC. Pemakaian bahan mulsabuatan seperti politena lebih Benih melon yang digunakanmengentungkan dibandingkan pemakaian adalah benih melon Aramis 77, NPK,mulsa jerami dalam memelihara Dithane M-45, Dursban 20 EC dan Decistemperatur tanah (Samadi, 2005). 25 EC. Mulsa yang digunakan adalah mulsa plastik hitam perak (MPHP), Pemakaian mulsa jerami pada Jerami padi dan janjang kelapa sawit.beberapa jenis tanaman terbukti Alat-alat yang digunakan untukmemperbaiki hasil dan kualitas tanaman. penunjang penelitian ini terdiri dari, handPemakaian mulsa sisa-sisa tanaman atau traktor, cangkul, garu, gembor, meteran,jerami padi juga banyak dilakukan di tali plastik, ajir, bambu, gunting,perkebunan kopi atau perkebun teh yang timbangan dan alat tulis menulis.umumnya terletak pada daerah lereng.Pemulsaan ini disamping untuk Penelitian ini menggunakanmemperbaiki temperatur dan kelembapan Rancangan Acak Kelompok (RAK) polatanah juga dimaksudkan untuk faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Faktormengendalikan erosi tanah, Dengan yang teliti meliputi jenis mulsa (M)adanya efek pemantulan cahaya matahari terdiri dari 3 taraf yaitu : mulsa jeramioleh permukaan plastik yang bewarna (M1), MPHP (M2), mulsa janjang kelapaperak akan dapat memperbaiki iklim sawit (M3); dan faktor dosis pupuk NPKmikro tanaman. Hal ini akan mengubah (P) terdiri dari 3 taraf yaitu : 40 gr tan-1perimbangan cahaya matahari dan (P1), 80 gr tan-1 (P2) dan 120 gr tan-1 (P3).diterima daun tanaman sehingga prosesfotosintesis dapat lebih dipacu. Demikian Data dianalisis dengan uji F,juga kualitas buah diharapkan lebih apabila menunjukan pengaruh yang nyatameningkat (Lakitan, 2006). maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Dengan Penggunaan janjang sawit yang rumus sebagai berikut :telah mengalami proses dikomposisisangat banyak mengandung unsur hara BNJ0,05= q0,05 ( p;dbg )yang bermanfaat bagi pertumbuhantanaman dan perkembangan tanaman. Dimana :Pemanfaatan janjang sawit akan BNJ0,05 = Beda Nyata Jujur padamaksimal apabila penggunaannyadibenamkan ke dalam tanah karena akan taraf 5%mampu merubah tekstur maupun struktur q0,05 (p;dbg) = Nilai baku q pada taraf 5tanah sehingga akan memudahkanpenyerapan unsur hara oleh tanaman % (jumlah perlakuan p(Sulaiman, 2012). dan derajat bebas galat) KT g = Kuadrat tengah galat r = Jumlah ulangan.38 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Pengamatan yang diamati yaitu : parameter tinggi tanaman umur 15, 30tinggi tanaman (cm), jumlah buku (buku), dan 45 HST, jumlah buah dan berat buahpanjang ruas (cm), umur berbunga namun berpengaruh tidak nyata terhadap(HST), jumlah buah (buah), berat buah jumlah buku umur 15, 30 dan 45 HST,(kg) panjang ruas umur 15, 30 dan 45 HST dan umur berbunga. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi TanamanPengaruh Mulsa Rata-rata tinggi tanaman melon pada Hasil uji F pada analisis ragam berbagai mulsa umur 15, 30 dan 45 HST dapat dilihat pada Tabel 1.semua parameter menunjukkan bahwamulsa berpengaruh sangat nyata terhadapTabel 1. Rata-rata tinggi tanaman melon umur 15, 30 dan 45 HST pada berbagai mulsa Pengaruh Mulsa Tinggi Tanaman (cm)Simbol Mulsa 15 HST 30 HST 45 HST M1 Jerami 64,07 a 119,48 a 164,93 a M2 M3 MPHP 72,40 b 125,73 b 174,87 bKeterangan : Janjang kelapa Sawit 63,56 a 125,84 b 173,97 b BNJ 0,05 6,77 5,25 6,33 Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5% (uji BNJ) Tabel 1 menunjukkan bahwa menekan kehilangan air dan erositanaman melon tertinggi umur 15 HST di permukaan tanah akibat curah hujan yangjumpai pada mulsa MPHP (M2) yang tinggi pada musim penghujan sertaberbeda nyata dengan mulsa jerami dan mencegah tumbuhnya gulma. Padajanjang kelapa sawit (M1 dan M3) dan pengunaan MPHP kelembaban tanahpada umur 30 HST dijumpai pada mulsa tetap terjaga sehingga mempengaruhijanjang kelapa sawit (M3) yang berbeda pertumbuhan dan perkembangannyata dengan mulsa jerami (M1) namun tanaman.tidak berbeda nyata dengan mulsa MPHP(M2) dan umur 45 HST juga dijumpai Rendahnya ukuran tinggi tanamanpada mulsa (MPHP) (M2) yang berbeda umur 15, 30 dan 45 HST pada perlakuannyata dengan mulsa jerami (M1) namun jenis mulsa jerami, hal ini diduga bahwatidak berbeda nyata dengan mulsa janjang jenis mulsa jerami mempunyai porositaskelapa sawit (M3). yang tinggi sehingga tanaman menyebabkan kekurangan air pada media Hasil penelitian menunjukkan tanam pertumbuhan awal tanamanbahwa meningkatnya tinggi tanaman menurun. Sesuai dengan pendapatmelon umur 15, 30 dan 45 HST pada Harjadi (2009) yang menyatakan bahwaMPHP (M2) dan terendah pada jenis pada mulsa jerami mempunyai porositasmulsa jerami, hal ini diduga bahwa pada yang tinggi sehingga tanamanMPHP di samping dapat menekan menyebabkan kekurangan air pada mediakehilangan air, menjaga kelembaban dan tanam dan pertumbuhan tanaman awalmencegah tumbuhnya gulma serta pupuk menurun.yang diberikan tidak terjadi pencucianoleh air karena terlindungi oleh plastik Jumlah Bukudari percikan air sehingga tanaman dapat Rata-rata jumlah buku tanamantumbuh dan berkembang dengan baik.Sesuai dengan pendapat Supriyanto melon pada berbagai mulsa umur 15, 30(2005), menyatakan bahwa MPHP dapat dan 45 HST dapat dilihat pada Tabel 2. Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 39
Tabel 2. Rata-rata jumlah buku tanaman melon pada berbagai mulsa umur 15, 30 dan 45 HST Pengaruh Mulsa Jumlah Buku (buku)Simbol Mulsa 15 HST 30 HST 45 HSTM1 Jerami 10,03 17,62 23,82 17,96 24,30M2 MPHP 10,93 17,70 23,95M3 Janjang Kelapa Sawit 10,67 Tabel 2 menunjukkan bahwa penyerapan hara mineral tanah. Sesuaijumlah buku terbanyak dijumpai pada dengan pendapat Umboh (1999) dalammulsa MPHP meskipun secara statistik Samadi (2004) menyatakan bahwamenunjukkan perbedaan yang tidak nyata pemberian mulsa bermanfaat dalam haldengan perlakuan lainnya. Hal ini diduga kompetisi dengan tanaman pengganggubahwa pada mulsa MPHP adanya bahan (gulma) untuk memperoleh sinarmulsa di atas permukaan tanah, benih matahari.gulma tidak mendapatkan sinar mataharipertumbuhan gulma akan sangat Panjang Ruasterhalang. Akibatnya tanaman yang Rata-rata panjang ruas tanamanditanam akan bebas tumbuh tanpakompetisi dengan gulma dalam melon pada berbagai mulsa umur 15, 30 dan 45 HST dapat dilihat pada Tabel 3.Tabel 3. Rata-rata panjang ruas tanaman melon pada berbagai mulsa umur 15, 30 dan 45 HST Pengaruh Mulsa Panjang RuasSimbol Mulsa 15 HST 30 HST 45 HSTM1 Jerami 4,62 6,81 11,09M2 MPHP 4,63 8,03 11,71M3 Janjang Kelapa Sawit 4,64 8,16 11,64 Tabel 3 menunjukkan bahwa pendapat Buleleng (2003) dalampanjang ruas terbesar dijumpai pada Anonymous (2006) mulsa dapatmulsa janjang kelapa sawit meskipun mencegah evaporasi. Dalam hal ini airsecara statistik menunjukkan perbedaan yang menguap dari permukaan tanahyang tidak nyata dengan perlakuan akan ditahan oleh bahan mulsa dan jatuhlainnya. Hal ini diduga bahwa mulsa kembali ke tanah. Akibatnya lahan yangjanjang kelapa sawit dapat mencegah ditanami tidak akan kekurangan airevaporasi. Dalam hal ini air yang karena penguapan air ke udara hanyamenguap dari permukaan tanah akan terjadi melalui proses transpirasi. Prosesditahan oleh bahan mulsa dan jatuh transpirasi ini merupakan proses normalkembali ke tanah. Akibatnya lahan yang yang terjadi pada tanaman. Melaluiditanami tidak akan kekurangan air proses transpirasi inilah tanaman dapatkarena penguapan air ke udara hanya menarik air dari dalam tanah yang diterjadi melalui proses transpirasi. Proses dalamnya telah terlarut berbagai haratranspirasi ini merupakan proses normal yang dibutuhkan tanaman.yang terjadi pada tanaman. Melaluiproses transpirasi inilah tanaman dapat Umur Berbungamenarik air dari dalam tanah yang di Rata-rata umur berbunga tanamandalamnya telah terlarut berbagai harayang dibutuhkan tanaman. Sesuai dengan melon pada berbagai jenis mulsa dapat dilihat pada Tabel 4.40 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Tabel 4. Rata-rata umur berbunga tanaman melon pada berbagai jenis mulsa Pengaruh Mulsa Umur Berbunga (HST)Simbol MulsaM1 Jerami 18,62M2 MPHP 18,59M3 Janjang kelapa Sawit 19,71 Tabel 4 menunjukkan bahwa umur yang terjadi pada tanaman. Melaluiberbunga tercepat dijumpai pada mulsa proses transpirasi inilah tanaman dapatMPHP meskipun secara statistik menarik air dari dalam tanah yang dimenunjukkan perbedaan yang tidak nyata dalamnya telah terlarut berbagai haradengan perlakuan lainnya. Hal ini diduga yang dibutuhkan tanaman. Suhartinabahwa pada mulsa MPHP mampu terjaga (2003) dalam Suhartono et al. (2008)kelembaban tidak akan kekurangan air yang menyatakan bahwa pembentukankarena penguapan air ke udara hanya buah pada tanaman melon sangatterjadi melalui proses transpirasi. Melalui dipengaruhi oleh proses fotosintesis yangproses transpirasi inilah tanaman dapat terjadi. Untuk mengoptimalkan timbunanmenarik air dari dalam tanah yang di hasil fotosintesis, diperlukan asupandalamnya telah terlarut berbagai hara bahan organik serta keseimbangan air danyang dibutuhkan tanaman sehingga udara di dalam tanah, bila bahan organik,mempercepat tumbuhnya bunga. Sesuai udara dan air seimbang di dalam tanahdengan pendapat Buleleng (2003) mulsa maka akan memberikan hasil yang baikdapat mencegah evaporasi. Dalam hal ini apabila tidak sesuai kebutuhan makaair yang menguap dari permukaan tanah perkembangan tanaman akan terhambat.akan ditahan oleh bahan mulsa dan jatuhkembali ke tanah. Akibatnya lahan yang Jumlah Buah dan Berat Buahditanami tidak akan kekurangan air Rata-rata jumlah dan berat buah perkarena penguapan air ke udara hanyaterjadi melalui proses transpirasi. Proses tanaman pada berbagai mulsa dapattranspirasi ini merupakan proses normal dilihat pada Tabel 5.Tabel 5. Rata-rata jumlah buah dan berat buah tanaman melon per tanaman padaberbagai mulsa Pengaruh Mulsa Jumlah Buah Berat BuahSimbol Mulsa (buah) (kg)M1 Jerami 2,08 a 2,03 aM2 MPHP 2,62 b 2,40 bM3 Janjang kelapa Sawit 2,12 a 2,14 a BNJ 0,05 0,39 0,22Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5% (uji BNJ). Tabel 5 menunjukkan bahwa pada perlakuan mulsa MPHP danjumlah buah dan berat buah per tanaman menurun pada perlakuan jerami hal initerbanyak dijumpai pada mulsa MPHP diduga karena mulsa MPHP terdapat(M2) yang berbeda nyata dengan mulsa beberapa keuntungan selain dapatjerami dan mulsa janjang kelapa sawit menjaga kelembaban tanah, dan(M1 dan M3). mencegah tumbuhnya gulma, sehingga tanaman dapat menyerap air secara Hasil penelitian menunjukkan kontinue sekaligus penyerapan hara daribahwa jumlah buah melon meningkat Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 41
dalam tanah yang akhirnya kebutuhan cukup tersedia pada waktuhara dapat tercukupi untuk pembentukan berlangsungnya fotosintesis, sehinggabuah, maupun pertumbuhan vegetatif menghasilkan buah yang besar dan berat.lainnya. Sementara perlakuan mulsa Sesuai dengan pendapat Buleleng (2003)jerami dan mulsa janjang kelapa sawit dalam Anonymous (2006) mulsa MPHPyang mengandung banyak serat serta dapat memantulkan (refleksi) radiasitidak mampu menjaga kelembaban akibat matahari.Tingginya pemantulan radiasitingginya porositas sehingga tanaman matahari ini memiliki efek ganda. Efekmengalami stres air akibat panasnya pertama ialah memperkecil panas yangmatahari. Hal ini sesuai dengan pendapat mengalir ke tanah sehingga kemungkinanLakitan (1995) yang menyatakan bahwa suhu tanah dapat diturunkan, sementarakeuntungan pemberian mulsa dapat efek kedua ialah memperbesar radiasiterjaga kelembaban, menghambat laju matahari yang dapat diterima oleh daun-pertumbuhan gulma serta menambah daun tanaman sehingga kemungkinanunsur hara bagi tanaman sehingga proses fotosintesis dapat ditingkatkan.tanaman dapat berkembang dengan baikserta menghasilkan jumlah buah yang Pengaruh Dosis Pupuk NPKlebih banyak. Suhartina (2003) dalam Hasil uji F pada analisis ragamSuhartono et al. (2008) menambahkanbahwa pembentukan buah pada tanaman menunjukkan bahwa dosis pupuk NPKmelon sangat dipengaruhi oleh proses berpengaruh sangat nyata terhadapfotosintesis yang terjadi. Untuk panjang ruas umur 15 HST dan beratmengoptimalkan timbunan hasil buah. Berpengaruh nyata terhadap tinggifotosintesis, diperlukan asupan bahan tanaman umur 15, 30 dan 45 HST,organik serta keseimbangan air dan udara panjang ruas umur 30 dan 45 HST namundi dalam tanah, bila bahan organik, udara berpengaruh tidak nyata terhadap jumlahdan air seimbang di dalam tanah maka buku umur 15, 30 dan 45 HST umurakan memberikan hasil yang baik. berbunga dan jumlah buah. Hasil penenlitian menunjukkan Tinggi Tanamanbahwa berat buah melon per tanaman Rata-rata tinggi tanaman melonmeningkat pada MPHP dan menurunpada mulsa jerami. Hal ini diduga karena pada berbagai dosis pupuk NPK umurpemberian mulsa MPHP mampu menjaga 15, 30 dan 45 HST dapat dilihat padakelembaban tanah, air yang dibutuhkan Tabel 6.Tabel 6. Rata-rata tinggi tanaman melon pada berbagai dosis pupuk NPK umur 15, 30 dan 45 HSTDosis Pupuk NPK Tinggi Tanaman (cm) 30 HSTSimbol gram tan-1 15 HST 45 HSTP1 40 62,94 a 121,15 a 167,21 aP2 80 71,19 b 126,92 b 173,82 bP3 120 65,90 ab 122,99 ab 172,74 ab BNJ 0,05 6,77 5,25 6,33Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5% (uji BNJ). Tabel 6 menunjukkan bahwa berbeda dengan dosis pupuk NPK 120 gr tan-1.tanaman melon tertinggi umur 15, 30 dan Hasil penelitian menunjukkan45 HST di jumpai pada dosis pupuk NPK80 gr tan-1 yang berbeda nyata dengan bahwa tinggi tanaman relatif tertinggidosis pupuk NPK 40 gr tan-1 namun tidak pada dosis pupuk NPK 80 gr tan-1 (P2).42 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Hal ini disebabkan oleh peranan pupuk peranan untuk memacu danNPK yang diberikan sudah cukup meningkatkan pertumbuhan maupun hasiltersedia dan seimbang untuk tanaman melon dalam aplikasinya tidakpertumbuhan tanaman sehingga tanaman boleh berlebihan, karena hanya padadapat tumbuh dan berkembang dengan dosis tertentu saja penggunaan pupukbaik dan jika dosis pupuk NPK tersebut akan dapat memberikan hasilditingkatkan maka pertumbuhan tanaman yang optimal.melon menjadi menurun, karenapemberian pupuk bersifat menjadi racun Jumlah Bukubagi tanaman apabila pemberian melebihi Rata-rata jumlah buku padadosis. Hal ini sesuai dengan pendapatNovizan (2005) yang menyatakan bahwa berbagai dosis pupuk NPK umur 15, 30pemberian dosis pupuk NPK mempunyai dan 45 HST dapat dilihat pada Tabel 7.Tabel 7. Rata-rata jumlah buku pada berbagai dosis pupuk NPK umur 15, 30 dan 45 HST Dosis pupuk NPK Jumlah Buku 30 HSTSimbol Gram tan-1 15 HST 45 HSTP1 40 10,27 17,53 23,45P2 80 11,01 18,08 24,41P3 120 10,36 17,67 24,22 Tabel 7 menunjukkan bahwa Novizan (2005) yang menyatakan bahwajumlah buku terbanyak dijumpai pada peranan pupuk NPK dengan dosis 80 grdosis pupuk NPK 80 gr tan-1 meskipun tan-1 pemberian pupuk yang seimbangsecara statistik menunjukkan perbedaan mampu menambah unsur hara dalamyang tidak nyata dengan perlakuan tanah, pada umumnya pupuk NPKlainnya. Hal ini disebabkan oleh peranan mempunyai kandungan hara yangpupuk NPK dengan dosis 80 gr tan-1 lengkap dalam jumlah cukup dan sangatpemberian pupuk yang seimbang mampu diperlukan untuk pertumbuhan danmenambah unsur hara dalam tanah, pada perkembangan tanaman.umumnya pupuk NPK mempunyaikandungan hara yang lengkap dalam Panjang Ruasjumlah cukup dan sangat diperlukan Rata-rata panjang ruasuntuk pertumbuhan dan perkembangantanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat tanaman melon pada berbagai dosis pupuk NPK dapat dilihat Tabel 8.Tabel 8. Rata-rata panjang ruas tanaman melon pada berbagai dosis pupuk NPK Dosis Pupuk NPK Panjang Ruas (cm) 30 HSTSimbol gram tan-1 15 HST 45 HSTP1 40 4,44 a 6,56 a 11,10 aP2 80 4,91 b 8,67 b 12,07 bP3 120 4,55 a 7,78 ab 11,26 a BNJ 0,05 0,26 1,56 0,79Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5% (uji BNJ). Tabel 8 menunjukkan bahwa tan-1,120 gr tan-1 (P1) dan (P3) danpanjang ruas tanaman melon umur 15 dan panjang ruas umur 30 HST terbesar juga45 HST terbesar dijumpai pada dosis dijumpai pada dosis pupuk NPK 80 grpupuk NPK 80 gr tan-1 (P2) yang berbeda tan-1 (P2) yang berbeda nyata terhadapnyata terhadap dosis pupuk NPK 40 gr dosis pupuk NPK 40 gr tan-1 namun tidak Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 43
berbeda nyata terhadap dosis pupuk pendapat Sutanto, 2002 (dalam Yanto,NPK120 gr tan-1 (P3). 2012) yang menyatakan bahwa pemberian pupuk yang seimbang mampu Hasil penelitian menunjukkan menambah unsur hara dalam tanah, pada umumnya pupuk NPK mempunyaibahwa meningkatnya panjang ruas kandungan hara yang lengkap dalam jumlah cukup dan sangat diperlukantanaman melon pada dosis pupuk NPK untuk pertumbuhan dan perkembangan80 gr tan-1 dan menurun jika dosis tanaman sehingga tanaman dapat tumbuhditingkatkan menjadi 120 gr tan-1 hal ini optimal.diduga bahwa peranan pupuk NPK Umur Berbungadengan dosis 80 gr tan-1 pemberian pupuk Rata-rata umur berbunga tanamanyang seimbang mampu menambah unsur melon pada berbagai dosis pupuk NPK dapat dilihat pada Tabel 9.hara dalam tanah, pada umumnya pupukNPK mempunyai kandungan hara yanglengkap dalam jumlah cukup dan sangatdiperlukan untuk pertumbuhan danperkembangan tanaman. Sesuai denganTabel 9. Rata-rata umur berbunga tanaman melon pada berbagai dosis pupuk NPKDosis Pupuk NPK Umur Berbunga (HST)Simbol gram tan-1P1 40 19,16P2 80 18,73P3 120 19,03 Tabel 9 menunjukkan bahwa umur memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan karena jumlah dan macamberbunga tercepat dijumpai pada unsur hara di dalam tanah berada dalampemberian dosis pupuk NPK 80 gr tan-1 keadaan cukup, seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman sehinggameskipun secara statistik menunjukkan mempercepat tumbuhnya bunga.perbedaan yang tidak nyata dengan Jumlah Buah dan Berat Buah Rata-rata jumlah buah dan beratperlakuan lainnya. Hal ini diduga bahwapemberian pupuk NPK 80 gr tan-1 umur buah melon pada berbagai dosis pupuk NPK dapat dilihat pada Tabel 10.berbunga tanaman melon sudah terpenuhisesuai yang dibutuhkan tanaman sehinggapertumbuhan bunga terlihat begitu cepat.Sesuai dengan pendapat Sulaiman (2012)pemberian beberapa dosis pupuk NPKTabel 10. Rata-rata jumlah buah dan berat buah melon pada berbagai dosis pupuk NPK Dosis pupuk NPK Jumlah Buah Berat Buah (buah) (kg)Simbol gram tan-1P1 40 2,20 2,09 aP2 80 2,43 2,37 bP3 120 2,18 2,11 a BNJ0,05 - 0,22Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5% (uji BNJ). Tabel 10 menunjukkan bahwa yang berbeda nyata terhadap dosis pupuk NPK 40 gr tan-1 (P1) dan 120 gr tan-1 (P3).pemberian pupuk NPK berpengaruh tidak Hal ini diduga bahwa dosis pupuk NPKnyata terhadap jumlah buah melon dan yang diberikan dalam keadaan yang tidakpada berat buah melon terbesar dijumpai optimum bagi pertumbuhan tanamanpada dosis pupuk NPK 80 gr tan-1 (P2)44 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
serta dipengaruhi oleh faktor lingkungan KESIMPULANseperti angin yang mengakibatkangugurnya bunga saat terjadi proses 1. Mulsa berpengaruh sangat nyatafotosintesi sehingga menghasilkan jumlah terhadap parameter tinggi tanaman,buah yang sedikit. Hal ini sesuai dengan jumlah buah dan berat buah.pendapat Novizan (2005) yang Pertumbuhan dan produksi tanamanmenyatakan bahwa pemberian dosis melon terbaik dijumpai padapupuk yang baik dan sesuai bagi tanaman perlakuan jenis mulsa plastik hitamserta dipengaruhi oleh faktor lingkungan perak.seperti angin yang mengakibatkangugurnya bunga saat terjadi proses 2. Dosis pupuk NPK berpengaruhfotosintesi akan mempengaruhi hasil, sangat nyata terhadap panjang ruasdemikian juga sebaliknya apabila tidak umur 15 HST dan berat buah;sesuai bagi tanaman serta tidak didukung berpengaruh nyata terhadap tinggioleh faktor lingkungan maka akan tanaman dan panjang ruas umur 30mempengaruhi hasil. dan 45 HST. Hasil penelitian menunjukkan DAFTAR PUSTAKAbahwa berat buah meningkat padapemberian pupuk NPK 80 gr tan-1 dan Anonymous. 2006. Pusat Penelitianmenurun jika dosis ditingkatkan menjadi Kelapa Sawit. Penebar Swadaya,120 gram per tanaman. Hal ini diduga Jakarta.bahwa dosis pupuk NPK yang diberikandalam keadaan yang optimum bagi Dartius. 1990. Fisiologi Tumbuhan 2.pertumbuhan tanaman akan melancarkan Fakultas Pertanian. Universitasterjadi proses fotosintesi sehingga Sumatra Utara, Medan. 125 hal.menghasilkan berat buah yang tinggi. Halini sesuai dengan pendapat Sutanto, 2002 Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah.(dalam Yanto, 2012) yang menyatakan Akademika Pressindo, Jakarta.bahwa pemberian pupuk yang seimbang 288 hal.mampu menambah unsur hara dalamtanah, pada umumnya pupuk NPK Harjadi, S. S. 2009. Zat Pengaturmempunyai kandungan hara yang Tumbuh. Penebar Swadaya,lengkap dalam jumlah cukup dan sangat Jakarta. 76 hal.diperlukan untuk pertumbuhan danperkembangan tanaman sehingga Indranada H K. 1986. Pengolahantanaman dapat tumbuh optimal dan Kesuburan Tanah. Bisma Aksara,meningkatkan hasil. Jakarta. 90 hal.Interaksi Kartasapoetra A G dan Sutedjo. 2000. Hasil uji F pada analisis ragam Pupuk dan cara Pemupukannya. Rieneka Cipta, Jakarta.181 hal.terhadap semua parameter pengamatanmenunjukkan bahwa tidak ada interaksi Lakitan. 1995. Holtikultutal (Teoriantara mulsa dan dosis pupuk NPK Budaya dan Paska Panen) Rajaterhadap semua peubah pertumbuhan dan Grafindo Persada, Jakarta 219.hasil tanaman melon yang diamati. Halini berati bahwa perbedaan pertumbuhan Lakitan. 2006. Bertanam Melon. Penebartanaman melon akibat berbedanya jenis Swadaya, Jakarta.mulsa tidak tergantung pada perlakuanpemberian dosis pupuk NPK ataupun Novizan. 2005. Petunjuk pemupukansebaliknya. yang efektif. Agro Media Pustaka, Jakarta. 130 hlm. Prajnanta. 2003. Pemerliharaan Secara Intensif dan Kiat SuksesJurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 2, Oktober 2016 | 45
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108