Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore E-BOOK_PRESIDENSI G20

E-BOOK_PRESIDENSI G20

Published by Muhamad Habil Syaputra, 2022-05-22 12:50:51

Description: Indonesia ditunjuk sebagai Presidensi G20 tahun 2022 setelah tahun 2021 lalu dipegang oleh Italia. Posisi Presidensi ini amat strategis, karena dengan jadi tuan rumah, pemerintah bisa mempromosikan pariwisata dan investasi. Sebagai Presidensi maka Indonesia mengundang negara-negara anggota G20, termasuk Rusia

Search

Read the Text Version

BUNGA RAMPAI PELUANG DAN TANTANGAN PRESIDENSI G20 INDONESIA DI TENGAH KONFLIK GLOBAL PERIODE MEI 2022

BUNGA RAMPAI PELUANG DAN TANTANGAN PRESIDENSI G20 INDONESIA DI TENGAH KONFLIK GLOBAL Penulis : K. Najoan Editor : Agung Wijayanto ©2022 by IKATAN PERS MAHASISWA JAKARTA All right reserved

DAFTAR ISI Mengapresiasi Langkah Diplomatik Jokowi Dalam Selenggarakan KTT G20 ............ 1 KTT G20 Berdampak Positif Pada Perekonomian Indonesia...................................... 3 KTT G20 Dorong Kebangkitan Ekonomi Pariwisata .................................................... 5 KTT G20 Mendorong Transformasi Ekonomi Indonesia ............................................. 7 KTT G20 Memberikan Banyak Manfaat....................................................................... 9 KTT G20 Mendorong Kerja Sama Riset dan Teknologi ............................................ 11 KTT G20 Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi ......................................................... 14 KTT G20 Menjadi Katalis Transformasi Ekonomi Indonesia ..................................... 16 KTT G20 Menjadi Katalis Transformasi Ekonomi ..................................................... 18 KTT G20 Momentum Bangkitkan Ekonomi di Indonesia ........................................... 20 KTT G20 Momentum Peluang Investasi dan Pariwisata Indonesia .......................... 23 KTT G20 Percepat Transformasi Digital .................................................................... 25 KTT G20 Tarik Investasi ke Indonesia ....................................................................... 27 KTT G20 Tunjukkan Kemampuan Indonesia Tangani Pandemi Covid-19................ 29 KTT G20 Tunjukkan Kepemimpinan Indonesia di Mata Internasional ...................... 31 Presidensi G20 Beri Peluang Ekonomi Bagi Indonesia............................................. 33 Presidensi G20 Buktikan Indonesia Kondusif Untuk Investasi..……………………… 35 Presidensi G20 Indonesia Jembatani Pemulihan Ekonomi Global …………………..38 Presidensi G20 Indonesia Kunci Sukses Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19………………………………………………………………………… 41 Presidensi G20 Menjadi Magnet Untuk Kejar Investasi di 2022…...…………………. 43 Forum G20 di Bali Momentum Generasi Muda Tunjukkan Prestasi ...………………. 46 G20 Ajang Untuk Tunjukkan Peran Indonesia di Kancah Internasional ……… ……. 48 G20 Bawa Komitmen Energi Hijau…………………………………………. …… …….. 50 G20 Percepat Transformasi Indonesia di Masa Pandemi Covid-19.......................... 52 Indonesia Sukses Gelar Pertemuan Pertama Sherpa G20 ....................................... 55 KTT G20 Momentum Indonesia Menjawab Kepercayaan Dunia .............................. 57 Presidensi G20 Beri Peluang Ekonomi Bagi Indonesia............................................. 60 Presidensi G20 Indonesia Jembatani Pemulihan Ekonomi Global ........................... 62 Presidensi G20 Menjadi Magnet Untuk Kejar Investasi di 2022................................ 65

Mengapresiasi Langkah Diplomatik Jokowi Dalam Selenggarakan KTT G20 Oleh : Hestu Waskito )* Presiden Jokowi mengundang dua pemimpin negara yang tengah mengalami konflik yaitu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Langkah ini perlu mendapat apresiasi sebagai langkah Pemerintah untuk mewujudkan perdamainan global. Indonesia ditunjuk sebagai Presidensi G20 tahun 2022 setelah tahun 2021 lalu dipegang oleh Italia. Posisi Presidensi ini amat strategis, karena dengan jadi tuan rumah, pemerintah bisa mempromosikan pariwisata dan investasi. Sebagai Presidensi maka Indonesia mengundang negara-negara anggota G20, termasuk Rusia. Undangan untuk Rusia yang ditujukan langsung kepada Presidennya Vladimir Putin agak mengagetkan karena kondisi politik di sekitar negara beruang merah tersebut sedang bergejolak. Invasi Rusia ke Ukraina membuatnya dijauhi oleh beberapa negara. Namun Indonesia menegaskan bahwa Rusia adalah negara anggota G20, oleh sebab itu berhak diundang ke dalam KTT G20. Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani menyatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia bersifat imparsial dan netral. Presidensi G20 Indonesia memiliki aturan yang sama dengan G20 sebelumnya yang diadakan di Italia. Dalam artian, jika tuan rumah G20 tahun lalu mengundang Rusia maka tahun ini juga melakukan hal yang sama. Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 1

Pernyataan ini muncul karena ada selentingan bahwa Presiden Jokowi jadi pro Rusia karena berani mengundang negara beruang merah tersebut. Padahal sebagai anggota G20 maka wajar jika Rusia diundang, karena memang ia berhak datang. Indonesia tidak mungkin berpihak pada Rusia karena bukan anggota blok timur. Sejak era orde baru, Indonesia sudah jadi anggota gerakan non-blok. Jadi di masa pemerintahan Presiden Jokowi, tidak mungkin Indonesia keluar dari gerakan non-blok dan akhirnya pro ke blok timur, walau eranya sudah berganti. Negara-negara lain perlu menyadari akan kenetralan Indonesia dan ketegasan Presiden Jokowi, bukannya menuduh bahwa Indonesia pro Rusia. Mereka tidak usah mengadakan aksi sehingga tidak menghadiri pertemuan G20. Jangan sampai gara- gara emosi sesaat mereka jadi rugi sendiri. KTT G20 adalah momen yang sangat penting karena jadi ajang untuk musyawarah bagaimana cara mengatasi permasalahan, terutama perekonomian, saat pandemi. Tema pada KTT G20 tahun 2022 adalah: Recover Together, Recover Stronger. Sehingga memang semua anggota G20 wajib bekerja sama untuk memperbaiki kondisi negaranya, agar lebih kuat sehingga tidak terjadi krisis ekonomi secara global. Tujuan Presiden Jokowi untuk mengundang Rusia, selain karena ia adalah anggota G20, adalah untuk kepentingan nasional, di antaranya kerjasama di bidang ekonomi dan militer. Indonesia juga menegaskan tidak akan membawa isu politik ke pertemuan G20. Hal ini diungkapkan oleh Enggar Furi Hardianto, Dosen Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia. Enggar Furi juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki prinsip politik luar negeri yang bebas dan aktif. Dalam artian, ketika prinsipnya bebas maka tidak akan mudah disetir oleh Rusia, walau ada kerjasama dengan mereka di bidang ekonomi dan militer. Warga negara Indonesia dan pemimpin negara-negara lain tidak usah khawatir karena Indonesia tetap berprinsip netral. KTT G20 akan membahas soal ekonomi, transisi ke energi hijau, dan lain. Dalam KTT tahun ini tidak akan dibahas tentang politik karena bukan tempat yang tepat. Negara- negara lain tidak usah takut untuk datang karena Indonesia akan selalu on track dan hanya membahas hal-hal yang diperbolehkan dalam pertemuan G20. Masyarakat mengapresiasi langkah diplomatik Pemerintah Indonesia yang mengundang Presiden Rusia dan Ukraina untuk datang ke KTT G20. Dengan adanya undangan tersebut, kedua belah pihak diharapkan dapat bertemu dan perdamaian dapat segera terwujud. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute 2 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G20 Berdampak Positif pada Perekonomian Indonesia Oleh : Savira Ayu )* Indonesia sebagai presidensi KTT G20 memiliki banyak keuntungan, di antaranya pada bidang ekonomi. Dengan penyelenggaraan forum internasional ini maka akan meningkatkan konsumsi domestik serta mempromosikan pariwisata di negeri ini, sehingga meningkatkan devisa negara. Ada beberapa dampak positif KTT G20 terhadap perekonomian Indonesia. Pertama, akan ada penambahan produk domestik bruto alias PDB hingga 533 juta dollar. Hal ini dinyatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Produk domestik bruto adalah jumlah atas produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Dampak positif KTT G20 di Indonesia yang kedua adalah penyerapan tenaga kerja, bahkan sampai 33.000 orang. Mereka ditempatkan di berbagai sektor yang akan menunjang kelancaran KTT. Penyerapan tenaga kerja amat bagus karena bisa mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Apalagi saat pandemi banyak warga yang kehilangan pekerjaan akibat perusahaannya merugi. Sedangkan dampak positif yang ketiga adalah kerja sama dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selama ini pengusaha kecil dan menengah agak tersendat- sendat bisnisnya akibat efek pandemi global. Akan tetapi ketika ada gelaran KTT G20 maka mereka digandeng pemerintah, sehingga usahanya bisa berjalan lagi. Nantinya suvenir dan barang-barang penunjang lain untuk KTT bisa diproduksi oleh UMKM. UMKM wajib diselamatkan oleh pemerintah karena 90% usaha di negeri ini adalah dalam level kecil dan menengah. Jika UMKM selamat maka perekonomian negara Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 3

juga selamat. Jadi, KTT G20 adalah momen bagus untuk mmenyehatkan pengusaha kecil dan menengah sekaligus menggulirkan lagi roda perekonomian negara. Selanjutnya, KTT G20 bisa meningkatkan lagi sektor pariwisata. Rangkaian G20 sengaja diadakan di banyak tempat, mulai dari Jakarta, Bali, hingga Papua Barat. Pemerintah sengaja membuat venue yang berbeda-beda karena ingin menyajikan kecantikan alam masing-masing daerah yang khas. Sektor pariwisata benar-benar bisa dijual pada KTT G20 karena otomatis para peserta akan update status di akun media sosialnya masing-masing dan menampakkan keelokan alam Indonesia. Secara tidak langsung, mereka mempromosikan pariwisata negeri ini ke followersnya yang notabene warga negaranya sendiri. Nanti WNA tersebut juga ingin liburan ke Indonesia karena tahu bahwa di sini aman dan nyaman untuk para turis. Sedangkan manfat KTT G20 yang terakhir adalah bisa meningkatkan investasi. Para peserta KTT ada yang berasal dari negeri yang kaya-raya seperti Kerajaan Saudi Arabia. Nantinya sang raja akan berkenan untuk menambahkan investasi di Indonesia karena yakin bahwa negara kita punya potensi yang bagus, dengan kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia. KTT G20 bukan hanya forum untuk pertemuan dari perwakilan 20 negara anggota, akan tetapi juga punya banyak sekali manfaat untuk Indonesia. Dengan menjadi tuan rumah, maka pendapatan pemerintah akan bertambah, sektor UMKM juga terselamatkan karena digandeng menjadi rekanan. Selain itu sektor pariwisata dan investasi juga bisa dijual agar menambah devisa negara. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini 4 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G20 Dorong Kebangkitan Ekonomi Pariwisata Oleh: Alfred Jigibalom )* Pandemi telah mengubah adaptasi berbagai sektor, tak terkecuali sektor pariwisata yang sempat terdampak akibat adanya kebijakan pembatasan sosial. Sektor Pariwisata ternyata mendapatkan sorotan dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Rangkaian acara KTT G20 yang dihelat di Indonesia nyaris sepanjang tahun 2022 menjadi momentum untuk menunjukkan kepada dunia tentang bangkitnya pariwisata Indonesia dari pandemi serta komitmen untuk mendorong pariwisata berkelanjutan. Penyelanggaran KTT G20 akan berlangsung dan terpusat di Bali. Sebagaimana diketahui, Pulau Dewata selama ini merupakan salah satu gerbang utama bagi wisatawan mancanegara yang hendak berkunjung ke Indonesia. Tidak hanya di Bali, pemerintah juga ingin memperkenalkan potensi destinasi unggulan lainnya di Tanah Air. Oleh karena itu, sederet agenda side event yang menarik selama Presidensi G20 akan disebar di sejumlah destinasi wisata. Sebanyak 19 Kota atau destinasi wisata di Indonesia, di mana 5 di antaranya merupakan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Seperti Labuan Bajo, Likupang, Mandalika, Borobudur dan Danau Toba, dipastikan akan ikut menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi akbar tersebut. Direktur Utama Badan Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan, kehadiran Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi side event penyelenggaraan konferensi G20 tentu menjadi sebuah isu penting tentang produktivitas juga pariwisata berkelanjutan, sekaligus pengembangan ekonomi digital setempat melalui jalur usaha kecil menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Shana menilai, sejak tahun 2019, wajah Labuan Bajo sudah Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 5

dipoles dengan menghadirkan berbagai fasilitas publik yang diharapkan mampu memberi ruang bagi masyarakat dan juga wisatawan yang datang untuk dapat menikmati keindahan Labuan Bajo. Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, tren pariwisata ke depan paska pandemi adalah pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Karanenanya dirinya mendorong agar investasi yang masuk juga mengutamakan keberlanjutan. Sandiaga membayangkan, bila pada tahun 2030 seluruh destinasi pariwisata di Indonesia secara total menggunakan kendaraan listrik, maka hal itu tentu akan menjadi nilai tambah bagi Indonesia. Karena Indonesia ingin mewujudkan pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan lingkungan. Perlu diketahui juga bahwa Pariwisata berkelanjutan sendiri merupakan konsep berwisata yang memberikan dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, ekonomi untuk masa kini dan masa depan, baik itu bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan presidensi G20 ini akan berdampak pada perhotelan di Bali karena menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi. Pada tahun 2020 dan 2021 tingkat hunian hotel di Bali cenderung menunjukkan grafi yang flat. Tingkat okupansinya masih di bawah 60 persen jika dibandingkan tahun 2019 sebelum adanya pandemi Covid-19. Ferry menjelaskan, kedatangan tamu internasional akan semakin meningkat selama persiapan hingga penyelenggaraan event KTT G20. Ini juga akan menambah okupansi atau tingkat hunian hotel di sejumlah wilayah. Sehingga hotel yang sebelumnya sepi karena pandemi, bisa mulai terisi kembali. Dipilihnya Indonesia untuk memimpin G20 juga merupakan bentuk pengakuan atas statusnya sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Indonesia didnilai dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan potensi pariwisata yang luar biasa, kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 harus bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia kepada negara-negara yang terlibat dalam event akbar tersebut. )* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bali 6 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G20 Mendorong Transformasi Ekonomi Indonesia Oleh : Anggi Tiara)* Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) adalah gelaran akbar yang diadakan di Indonesia tahun 2022. Ada banyak manfaat dari penyelenggaraan KTT G20, di antaranya mendorong transformasi ekonomi Indonesia. Indonesia mendapat kehormatan besar ketika menjadi presidensi G20, karena baru pertama kali sebuah negara berkembang dipercaya menjadi tuan rumah. Kepercayaan ini dijawab dengan perencanaan acara yang sebaik-baiknya dan sesuai dengan protokol kesehatan. Ada beberapa manfaat dari presidensi G20, di antaranya transformasi ekonomi. Pada tahun 2022 ini, tema KTT G20 adalah recover together, recover stronger. Dalam hal ini, yang diperbaiki adalah efek pandemi, terutama di bidang ekonomi. Para anggota G20 bekerja sama agar tidak lagi terkena efek pandemi secara global. KTT G20 juga mendorong transformasi ekonomi, dan ekonomi digital memang makin booming. Bidang ekonomi bertansformasi dan dibantu oleh teknologi sehingga makin maju. Sehingga tiap anggota G20 mengalami kemajuan finansial yang sama. Negara-negara G20 percaya akan kualitas produk dari Indonesia karena mereka sudah mencobanya sendiri saat forum berlangsung. Selain itu, hanya pengusaha UMKM dan pedagang lain yang memiliki izin usaha resmi , yang bisa mengekspor produknya. Sehingga para pebisnis itu serius dan bukan hanya abal-abal. Mereka makin mendapatkan kepercayaan dari netizen di seluruh dunia. Netizen dari Amerika Serikat dan anggota G20 lain mengetahui produk Indonesia karena pengusaha negeri ini mampu memanfaatkan internet untuk berpromosi di Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 7

mana saja. Mulai dari website, email, sampai sosial media, semua digunakan demi memviralkan produknya. Kerja sama bilateral juga diadakan demi memperlancar transformasi ekonomi Indonesia. Menko Bidang perekonomian Airlangga Hartanto sudah bertemu dengan delegasi dari Inggris untuk membahas kerja sama di bidang pertanian dan kehutanan. Kerja sama ini penting karena saling menguntungkan dan bisa memajukan kembai finansial kedua negara. Ada banyak potensi pertanian di Indonesia yang bisa diekspor ke Inggris maupun negara lain, seperti kopi, mie instan, dll. Bahkan mie instan dari Indonesia banyak disukai oleh orang-orang di luar negeri, bukan hanya para diaspora. Semua ini berkat viralnya promosi via internet. Bukan tidak mungkin jika produk lain bisa viral juga di luar negeri. Transformasi ekonomi menjadi satu indikator kemajuan, karena kita tidak bisa berdagang secara tradisional seperti dulu. Di era teknolobgi informasi maka semuanya wajib online. Pada gelaran KTT G20 yang akan diadakan di Bali pada akhir tahun 2022 ini maka salah satu manfaatnya adalah adanya transformasi ekonomi. Perekonomian bertransformasi di era digital agar makin maju, sekaligus meminimalisir kontak antar manusia di era pandemi. )* Penulis adalah mahasiswa jurusan ilmu politik UNJ 8 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G20 Memberikan Banyak Manfaat Oleh : Dede Sulaiman )* Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan diselenggarakan di Indonesia dan akan memberikan banyak manfaat. Selain sebagai diplomasi antara pemerintah dan delegasi dari anggota G20 lain, akan ada penambahan devisa negara hingga proses pemulihan ekonomi rakyat. Beberapa bulan lagi kita akan menyimak suatu forum besar yakni KTT G20, yang akan diadakan di Bali. Penunjukan Indonesia sebagai presidensi G20 tahun 2022 sekaligus jadi tuan rumah adalah sebuah anugerah karena baru kali ini sebuah negara berkembang ditunjuk jadi presidensi. Kepercayaan ini akan dipegang oleh Indonesia dan pemerintah menyelenggarakan forum dengan sebaik-baiknya. Masyarakat menyambut baik KTT G20 karena mereka sadar bahwa forum ini banyak manfaatnya. Indonesia akan menjadi sorotan dari dunia internasional sehingga makin populer. Kita tak hanya dikenal sebagai negara agraris tetapi juga tempat untuk penyelenggaraan forum berkelas, sehingga tidak akan dipandang rendah oleh sebagian dari mereka. Wempi Saputra, Staf Ahli Menteri Keuangan, menyatakan bahwa KTT G20 memberi banyak manfaat. Pertama, mayoritas negara anggota G20 adalah negara maju, sehingga bisa menjadi awal yang bagus untuk memulai investasi. Dalam artian, mereka bisa membicarakan tentang penanaman modal di Indonesia, selain membahas tema utama forum: recover together, recover stronger. Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 9

Investasi amat bagus karena bisa menyelamatkan kita dari status bangkrut di masa pandemi. Penyebabnya karena jika ada banyak investor maka banyak pula proyek baru di Indonesia, sehingga mempercepat perputaran roda ekonomi. Selain itu juga akan mengurangi tingkat pengangguran di negeri ini. Kedua, KTT G20 akan menambah devisa negara karena delegasi dari negara anggota G20 bisa memperpanjang masa kunjungan di Indonesia. Mumpung sekalian, maka setelah forum selesai, mereka bisa mengeksplor tempat-tempat wisata di Bali (karena acara diadakan di Pulau Dewata). Devisa negara akan makin banyak. Devisa akan bertambah pula dalam jangka panjang karena delegasi dari negara anggota G20 secara tidak langsung mmempromosikan keindahan alam Indonesia di media sosialnya. Dengan begitu, rakyatnya akan melihat di gadget, tentang eksotisme Bali dan sekitarnya, sehingga mereka juga akan menyusul dan melancong ke negeri kita. Tingkat kunjungan turis akan makin banyak sehingga devisa bertambah. Sedangkan yang ketiga, KTT G20 memberi manfaat yakni memperbesar konsumsi domestik. Sebenarnya hal ini tidak usah dipandang negatif karena tidak semua konsumsi adalah sebuah pemborosan. Melainkan sebagai tuan rumah yang baik, Indonesia patut menyambut para tamu dari delegasi G20 dengan sebaik-baiknya, dan wajar sehingga tingkat konsumsi bertambah. UMKM memang sengaja digandeng pemerintah karena merekalah tulang punggung perekonomian negara, karena 90% pengusaha di Indonesia adalah yang berlevel kecil dan menengah. Sehingga wajar jika sering mendapat bantuan dan kerja sama seperti ini. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute 10 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G20 Mendorong Kerja Sama Riset dan Teknologi Oleh : Salsabila Sufyan )* Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 merupakan event internasional yang patut untuk mendapat dukungan dari semua pihak. Kerja sama multilateral tersebut tidak hanya mampu mendorong pemulihan perekonomian namun juga pengembangan riset dan teknologi untuk kemajuan umat manusia. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan, Keanekaragaman hayati dan pemanfaatannya, termasuk riset kesehatan dan medis merupakan kunci masa depan bangsa Indonesia. Handoko mengemukakan bahwa pembentukan kemitraan global penting karena sampai saat ini belum ada mekanisme yang mapan dan kesepakatan bersama mengenai riset keanekaragaman hayati global. Menurutnya, Indonesia sebagai salah satu negara dengan megabiodiversitas menilai bahwa G20 perlu membuat skema kemitraan riset global mengenai keanekaragaman hayati untuk mendorong kolaborasi pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan. Pada awal Pertemuan Inisiatif Riset dan Inovasi G20 yang diselenggarakan BRIN, Handoko menyampaikan bahwa Indonesia saat ini telah lebih siap untuk berkontribusi mewujudkan kemitraan riset keanekaragaman hayati global. Kita juga tidak bisa menutup mata bahwa budaya riset dan pengembangan juga masih kurang sehingga transfer inovasi, teknologi dan pengetahuan masih terbilang minim. Kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini masih dihadapi oleh negara anggota G20 dan di waktu bersamaan juga dituntut mengambil tindakan nyata terhadap perubahan Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 11

iklim. Terkait dengan dua hal tersebut, Handoko menegaskan, tidak perlu dipertanyakan lagi betapa pentingnya riset dan inovasi. Di masa pandemi sejak tahun 2020, Handoko mencermati, dunia banyak belajar bagaimana riset dan inovasi berperan sangat signifikan dalam memerangi Covid-19. Di sisi lain ia juga menyoroti perubahan drastis komunitas sains, khususnya di bidang medis, untuk berjuang bahu membahu melawan pandemi. Ada juga begitu banyak pekerjaan sukarela dan sukarelawan lintas batas, termasuk munculnya kesadaran untuk membuka data untuk kepentingan rakyat. Misalnya, platform GIS-AID untuk berbagi data genomik Covid-19 ke seluruh dunia. Sebagai salah satu negara Mega biodiversitas, Indonesia percaya bahwa skema Global Biodiversity Research Partnership (GBRP) harus dibentuk demi mengambil tindakan yang lebih konkrit guna mendorong pemanfaatan keanekaragaman hayati global dan kolaborasi global di dalamnya. Dalam kesempatan tersebut, Handoko juga melihat beberapa negara anggota G20 tampak sudah akrab dengan skema Group of Senior Officials on Global Research Infrastructures (GSO-GRI) yang berfokus infrastruktur riset untuk mendukung big science. Dirinya menegaskan, kemungkinan pihaknya dapat mengadopsi beberapa praktik terbaiknya untuk mewujudkan Kemitraan Riset Keanekaragaman Hayati Global Sesegera mungkin. Kemitraan itu nantinya diharapkan akan mempercepat riset dan inovasi berbasis keanekaragaman hayati yang lebih maju dan global di masa depan tegasnya. Menanggapi hal tersebut, para Ketua Delegasi Ring G20 dari berbagai negara juga mendukung dan mengapresiasi terhadap kedua usulan tersebut. Delegasi Italia dan Jepang juga mendorong adanya kerja sama pada kedua bidang tersebut dan harus dituangkan ke dalam program yang lebih spesifik berupa konsep atau platform konkrit yang bersifat global. Delegasi dari Kanada tampak antusias dengan memberikan dukungan terhadap usulan BRIN. Konsep green and blue economy yang telah diimplementasikan oleh Kanada bergantung pada penggunaan sumber daya berkelanjutan yang menyediakan fungsi yang lebih baik untuk regulasi perubahan iklim, aspek sosial dan lingkungan. Sementara itu, delegasi dari Inggris tertarik untuk mempertimbangkan hubungan antara sektor keanekaragaman hayati dengan bidang lain seperti pertanian dan pangan, kehutanan, penggunaan lahan dan sebagainya. Begitupun keterkaitan antara marine and ocean research dengan berbagai sektor tersebut. 12 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G2O tentu saja bisa menjadi panggung koordinasi antar negara untuk menjalin kerja sama di bidang riset dan teknologi, segenap dukungan dan masukan dari negara anggota G20 tentu saja akan sangat bermanfaat bagi kemajuan Indonesia. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 13

KTT G20 Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Oleh : Kevin Hasudungan )* Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan diselenggarakan di Bali, Indonesia, akan membawa banyak manfaat. Selain jadi promosi gratis tentang eksotisme negeri ini, maka KTT juga bisa mengakselerasi pemulihan ekonomi terdampak pandemi Covid-19. Dalam KTT G20 tahun ini tema besarnya adalah: recover together, recover stronger, dan recoverynya termasuk di bidang ekonomi. Penyebabnya karena pandemi terjadi secara global, sehingga ambruknya ekonomi juga terjadi di banyak negara lain di dunia. KTT G20 memang menjadi ajang untuk membicarakan bagaimana bisa survive di tengah pandemi. Sebelum KTT dimulai di Bali, sudah diawali dengan Finance track meeting di Jakarta, yang merupakan pertemuan di bidang fiskal, moneter, perpajakan, dan keuangan. Sehingga akan ada sharing dan diskusi mengenai hal finansial, dan tiap negara bisa mengevaluasi bagaimana cara mengatasi masalah keuangan mereka, lalu mencontoh langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Setelah pertemuan finance track maka akan terjadi beberapa kesepakatan, terutama di bidang investasi. Para anggota G20 tentu akan tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia karena mereka melihat sendiri bahwa di sini sangat potensial untuk jadi investasi, karena punya sumber daya alam yang melimpah, sumber daya manusia yang potensial, dan infrastruktur yang mendukung. 14 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

Selain itu, akan ada pemulihan ekonomi karena saat tamu delegasi G20 datang, akan menambah devisa negara. Bayangkan saja, anggota G20 ada 20 negara dan mereka juga membawa staffnya, sehingga tamunya bisa lebih dari 100 orang. Mereka tentu butuh transportasi yang memadai, sehingga akan meningkatkan pemesanan sewa mobil dan bus ke pengusaha transportasi. Para pengusaha perhotelan juga kecipratan rezeki karena para delegasi G20 juga butuh tempat menginap yang tidak hanya eksklusif, tetapi juga higienis dan mematuhi protokol kesehatan. Mereka akan merasa aman karena di hotel tersebut semuanya memakai masker dan mengurangi kerumunan, karena ada pengurangan kapasitas maksimal (hanya 50%). Tujuannya selain untuk kenyamanan, juga keamanan, karena meminimalisir penularan corona. Protokol kesehatan memang dijaga sekali agar KTT G20 sukses dan itu menjadi keuntungan juga bagi pengusaha katering. Mereka mendapatkan pesanan aneka hidangan untuk delegasi negara anggota G20, yang tidak hanya enak tetapi juga bergizi dan higienis. Saat pandemi tentu ada penyesuaian, misalnya saat sesi coffee break dijaga agar tidak menimbulkan kerumunan. Untuk mengurangi kerumunan maka dibuatlah sistem bubble yang terbukti berhasil diaplikasikan saat PON XX Papua dan balapan di sirkuit Mandalika, NTB. Dengan sistem bubble maka pergerakan para delegasi G20 dibatasi pada titik-titik tertentu dan pertemuan mereka dibuat dengan sistem kelompok kecil. Jika terpaksa, maka akan dibuat sistem hybird alias 50% online dan sisanya offline. KTT G20 benar-benar membawa berkah bagi Indonesia, karena tidak hanya menjadi promosi gratis bagi pariwisata dan investasi, melainkan juga memberi keuntungan bagi para pengusaha. Mereka yang berkecimpung di bidang kuliner, transportasi, dan hospitality, akan mendapat pesanan dari panitia, untuk menjamu para delegasi G20. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 15

KTT G20 Menjadi Katalis Transformasi Ekonomi Indonesia Oleh : Dian Ahadi )* Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 membawa banyak keuntungan bagi Indonesia, terutama di bidang ekonomi. Akan ada transformasi ekonomi yang bisa menyembuhkan dampak pandemi. Selain itu, akan ada berbagai kerja sama yang saling menguntungkan, sehingga terjalin hubungan yang baik antar anggota G20. Indonesia mendapat kehormatan besar ketika ditunjuk menjadi presidensi G20 dan otomatis menjadi tuan rumah. Gelaran KTT G20 akan diadakan di Nusa Dua, Bali. Walau diselenggarakan di masa pandemi, tetapi event ini akan tetap digelar. Justru dengan adanya acara ini akan mengatasi berbagai dampak pandemi bersama-sama, sesuai dengan temanya: recover together, recover stronger. KTT G20 akan menjadi katalis transformasi ekonomi, tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global. Penyebabnya karena ada banyak delegasi negara lain yang datang dan melihat langsung situasi Indonesia yang kondusif, ditambah lagi dengan UU Omnibus Law dengan klaster investasi, sehingga akan ada banyak kerja sama penanaman modal. Dengan begitu maka kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan yang sama. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, menyatakan dukungannya untuk program-program Indonesia yang akan dipaparkan di ajang KTT G20. Di antaranya perkenalan energi baru terbarukan, transformasi ekonomi digital, dll. Australia siap mensupport karena hubungan persahabatan kedua negara begitu erat. 16 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G20 menjadi katalis transformasi ekonomi karena memperkenalkan sumber energi baru terbarukan, yakni tenaga surya, bayu (angin), biofuel, listrik, dll. Dengan begitu, tidak akan bergantung pada batu bara yang terbuat dari fosil, karena stoknya juga terbatas. Selain lebih ramah lingkungan, energi baru terbarukan juga lebih bernilai ekonomi, apalagi untuk mendapatkannya tidak perlu menggali seperti saat mencari batu bara. Energi baru terbarukan bisa menjadi sumber perekonomian yang baru, karena sangat potensial. Jika di negara peserta G20 tidak ada tempat atau sumber daya alamnya, maka bisa dilakukan di Indonesia dengan sistem kerja sama alias investasi. Dengan begitu maka sama-sama untung dan sekaligus ramah lingkungan. Transformasi ekonomi juga terjadi di KTT G20 karena semua diatur dengan cashless, sehingga aman dari penularan virus dan bakteri melalui uang kertas. Inilah perekonomian di era digital, di mana untuk membayar cukup dengan dompet elektronik dan bermodal gadget. Keuntungannya maka sang penjual tidak usah mencari uang kembalian, sedangkan sang pembeli tinggal pencet HP atau scan kode QRIS. Negara peserta G20 bisa meniru penerapan transfer uang digital ini karena bisa jadi di negara mereka belum 100% cashless. Modalnya adalah akses internet (kalau bisa sudah 5G) dan penyuluhan, karena programnya relatif baru. Tak bisa dipungkiri, semua negara wajib melakukan transformasi ekonomi jika ingin maju, karena ada banyak keuntungan. Di antaranya mempercepat roda perekonomian, karena pesanan bisa diantar setelah mendapatkannya via online shop dan pembayarannya pakai dompet digital atau transfer M-Banking. Selain itu akan mengurangi resiko mendapatkan uang palsu. Dengan menjadi tuan rumah KTT G20 maka Indonesia menjadi pionir, baik dalam hal mengatasi dampak pandemi di bidang kesehatan maupun ekonomi. Transformasi ekonomi wajib dilakukan oleh semua negara jika ingin maju, karena sekarang sudah era teknologi informasi. Nanti semua negara anggota G20 akan merasakan dampak positifnya. KTT G20 adalah ajang internasional dan ketika Indonesia menjadi tuan rumah, akan ada banyak keuntungan. Di antaranya peluang yang besar untuk investasi dari negara anggota G20. Selain itu, KTT G20 akan menjadi katalis transformasi ekonomi, khususnya perekonomian digital. Semua akan serba online dan lebih cepat serta akurat. )* Penulis adalah mahasiswa universitas Pakuan Bogor Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 17

KTT G20 Menjadi Katalis Transformasi Ekonomi Oleh : Aulia Hawa )* Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan KTT G20 ini akan menjadi katalis transformasi ekonomi. KTT G20 sangat penting karena dapat meningkatkan kerja sama global dalam program pemulihan ekonomi. Penunjukan Indonesia sebagai presidensi adalah kehormatan, karena baru kali ini negara berkembang dipercaya jadi presidensi. Berarti Indonesia dianggap penting dalam pergaulan dunia internasional. KTT G20 yang tepatnya diselenggarakan di Bali, akan membawa banyak keuntungan. Pertama, nama Indonesia akan disorot sehingga makin viral dan terkenal secara global. Hal ini sangat bagus karena netizen bisa melihat indahnya Bali, sehingga akan tertarik untuk melancong ke sana. Selain itu, KTT G20 akan menjadi katalis transformasi ekonomi. Tema besar KTT tahun 2022 ini adalah recover together, recover stronger, dan salah satu recoverynya adalah di bidang ekonomi. Sebelum KTT G20 dimulai, sudah ada forum pembuka yakni sherpa track yang memang khusus membahas perekonomian. Development Working Group 20 juga membahas tentang transformasi ekonomi. Transformasi diperlukan untuk mengatasi efek pandemi secara global, karena kondisi ini tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara-negara lain. Pemerintah Indonesia didukung penuh oleh pemerintah Australia. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, menyatakan bahwa Australia sangat mensupport presidensi Indonesia dalam KTT G20. Tujuannya untuk memperkuat 18 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

ekonomi global, mengatasi dampak pandemi, dan membuat pembangunan yang berkelanjutan. Penny melanjutkan, Australia menyambut baik upaya Indonesia untuk fokus pada hasil yang nyata dan berdampak pada tiga prioritas utama, yakni menata kembali arsitektur kesehatan global, transformasi berbasis digital, dan energi yang ramah lingkungan serta berkelanjutan. Transformasi berbasis digital bisa memperbaiki semuanya, terutama di bidang ekonomi. Indonesia mencontohkan kemajuan yang terjadi di negerinya sendiri. Misalnya penggunaan dompet digital sebagai alat pembayaran non tunai, yang sudah bisa digunakan baik di kota maupun di desa. Dompet digital sangat booming justru di masa pandemi karena banyak yang belanja online untuk mengurangi keluar rumah dan mencegah kerumunan, dan pembayarannya sangat praktis. Bahkan ada yang memberi diskon agar setia top up saldo. Selain itu, dengan dompet digital maka meminimalisir penggunaan uang kertas yang bisa saja membawa virus dan bakteri. Negara-negara lain di forum G20 bisa mencontoh langkah Indonesia dan menyadari bahwa sekarang adalah masa teknologi informasi, sehingga hampir semua lini ada versi digitalnya. Mereka bisa meniru peraturan dan UU mengenai penggunaan dompet digital, sehingga perekonomian negaranya makin baik. Selain itu, KTT G20 menjadi transformasi ekonomi dengan cara digitalisasi UMKM. Digitalisasi amat penting, tak hanya untuk merapikan data, tetapi juga memperbanyak keuntungan. Dengan terjun ke marketing online maka UMKM bisa memasarkan produknya tak hanya di kotanya, tetapi juga di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. UMKM patut diberi bantuan berupa penyuluhan marketing online, karena belum semua pengusaha kecil dan menengah melek teknologi. Atau, mereka punya akun sosial media hanya untuk eksis tanpa dipakai untuk promosi. Pemerintah akan memberikan penyuluhan agar mereka memaksimalkan internet untuk berdagang. Langkah ini juga bisa dicontoh oleh negara peserta G20 lain. KTT G20 amat menguntungkan terutama di bidang ekonomi. Dengan menyelenggarakan forum ini maka ada banyak keuntungan, salah satunya di bidang transformasi ekonomi. Digitalisasi ekonomi tak terhindarkan karena pasar global amat potensial, dan negara-negara G20 akan mau untuk diajak kerja sama. )* Penulis adalah kontributor Nusa Bangsa Institute Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 19

KTT G20 Momentum Bangkitkan Ekonomi di Indonesia Oleh : Helmadias Putri )* Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) di Bali sangat ditunggu oleh masyarakat. Pelaksanaan tersebut diharapkan menjadi momentum untuk membangkitkan berbagai bidang di Indonesia, termasuk perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19. Tahun 2022 sepertinya akan menjadi sejarah bagi Indonesia, karena pada tahun ini Indonesia secara resmi telah memegang Presidensi Group of Twenty (G20) yang mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”. Dalam penyelenggaraan acara ini, Indonesia menyoroti pentingnya kebijakan global untuk menghilangkan disparitas, menjembatani kesenjangan dan meningkatkan produktivitas ekonomi yang berkelanjutan. KTT G20 tahun 2022 akan berfokus pada respons multisegi untuk Covid-19 dari perspektif global. Dalam Sherpa Track G20 yang membahas isu ekonomi non-keuangan, transformasi ekonomi menjadi salah satu isu prioritas yang diidentifikasi oleh Development Working Group (DWG) G20. Isu lainnya termasuk pembangunan inklusif dan berkelanjutan, ketahanan dan multilateralisme. Untuk mencapai transformasi ekonomi, ekosistem pengetahuan dan inovasi yang kuat memainkan peran penting dengan menggunakan pendekatan ekonomi berbasis pengetahuan. Untuk membawa pengetahuan ke agenda kebijakan global, kelompok keterlibatan Think 20 (T20) menyatukan think tank dan lembaga penelitian yang diakui secara global untuk mengembangkan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian yang secara resmi diserahkan kepada para pemimpin G20 untuk dipertimbangkan. 20 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

Dalam rangka mencapai transformasi ekonomi dan mempromosikan pembuatan kebijakan berbasis bukti, T20 Indonesia, Katadata dan Knowledge Sector Initiative (KSI) menyelenggarakan webinar tingkat tinggi dengan tema Presidensi G20 Indonesia : Transformasi Ekonomi untuk Penguatan dan Pemulihan Bersama. Kepresidenan G20 Indonesia menempatkan Indonesia pada garis depan fokus dan perhatian internasional, terutama terkait dengan kebijakan ekonomi dan sosial. Dalam Konteks ini, Australia merupakan mitra penting bagi Indonesia dalam mencapai upayanya untuk mendorong komitmen kolektif global untuk mempercepat pemulihan ekonomi global yang inklusif. Membuka diskusi, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, menyatakan dukungan negaranya terhadap kepresidenan G20 Indonesia. “Australia sangat mendukung Presidensi Indonesia pada G20 tahun ini untuk memperkuat ekonomi global dan memastikan pemulihan pasca pandemi Covid-19, sehingga dapat tercapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Australia juga menyambut baik upaya Indonesia untuk berfokus pada hasil yang nyata dan berdampak pada tiga prioritas utama, yaitu menata kembali arsitektur kesehatan global, transformasi berbasis digital dan transisi energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sebagai mitra erat, Australia siap untuk bekerja sama dengan pemangku kepentingan di Indonesia untuk menyukseskan agenda G20 di Indonesia. Sementara itu Deputi Bidang Perekonomian Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, mewakili Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, ini saatnya Indonesia membangun kembali lebih baik. Tidak berpuas diri dengan pemulihan ekonomi, namun harus mendorong pertumbuhan ekonomi. Amalua menuturkan, “Kita harus me-redesain transformasi ekonomi Indonesia pasca Covid-19, tidak hanya kembali ke masa sebelum krisis, namun lebih baik dari sebelum krisis. Transformasi ekonomi ini adalah titik penting kita untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Peningkatan kualitas pendidikan, riset, inovasi, pengetahuan dan kebijakan berbasis bukti adalah penting untuk meningkatkan daya saing. Dalam sesi tersebut, turut hadir pula Yose Rizal Damuri selaku Direktur Eksekutif CSIS dan Direktur SMERU serta Tuan Rumah Gugus Tugas 5 T20, Widjajanti Isdijodo yang memberikan tanggapan dari anggota T20 terkait arah G20 Indonesia, serta memaparkan peran T20 dalam G20 dalam isu transformasi ekonomi dan kebijakan sosial yang inklusif. Yose menyoroti tantangan terbesar yakni menemukan common ground untuk bergerak mendapatkan mekanisme dan sistem di tingkat global yang dapat mendukung penyelesaian isu-isu yang ada. Selain itu, Yose juga berharap agar G2O tidak hanya sebagai coumunique atau sebatas komitmen saja, tetapi perlu didorong untuk pembentukan dan penggalangan aksi dalam pemulihan ekonomi dunia. Sementara itu Widjajanti menyampaikan perlunya langkah-langkah korektif untuk menuju pemulihan ekonomi. Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 21

KTT G20 harus menjadi motor dalam kebangkitan di berbagai sektor, khususnya sektor ekonomi yang sempat terpuruk berkat adanya Pandemi Covid-19. Sehingga akan ada aksi nyata yang bermanfaat bagi seluruh negara yang tergabung dalam KTT tersebut. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute 22 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G20 Momentum Peluang Investasi dan Pariwisata Indonesia Oleh : Made Prawira )* Pelaksanaan KTT G20 ke-17 akan memberikan banyak keuntungan kepada masyarakat. Keuntungan paling utama adalah, kesuksesan KTT G20 membawa peluang investasi serta mendongkrak pariwisata yang terimbas Pandemi Covid-19. Pandemi membuat situasi di Indonesia berubah drastis dan pemerintah berusaha keras agar tak terperosok dalam resesi ekonomi yang mengerikan. Untuk mencegah kebangkrutan negara maka salah satu caranya adalah tetap melanjutkan pembangunan, dan modalnya dari investor asing. Sistem ini dianggap cocok karena saling menguntungkan dan Indonesia mendapat suntikan modal baru untuk melanjutkan pembangunan. Alasan investor asing datang ke Indonesia, salah satunya, mereka percaya bahwa Indonesia adalah pasar yang potensial bagi produk-produknya. Kemudian, investor juga perlu melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana situasi di Indonesia, apakah kondusif untuk dijadikan lahan penanaman modal. KTT G20 tidak hanya mempromosikan pariwisata Indonesia, tetapi juga membuka peluang untuk para investor untuk melihat kesiapan Indonesia dalam penanaman modal asing. Hal ini dinyatakan oleh Kepala Biro Komunikasi Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Andreas Dipi Patria. Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 23

Selain untuk pariwisata, KTT G20 juga bisa memicu peluang investasi asing di Indonesia. Jika ada perwakilan negara asing yang datang, maka mereka bisa melihat sendiri betapa negeri ini punya pangsa pasar yang bagus, karena penduduknya banyak (dan cenderung suka belanja). Masih banyak juga daerah potensial untuk dibangun pabrik investasi dan biayanya juga masih terjangkau. Bisa jadi saat kembali ke negaranya, perwakilan peserta KTT G20 berunding dengan pejabat-pejabatnya, lalu memutuskan untuk menanamkan modal di Indonesia. Penyebabnya karena mereka percaya pada Indonesia yang dianggap sebagai lahan kondusif untuk berinvestasi. apalagi di Indonesia ada banyak sumber daya alam yang masih bisa diolah, tentu dengan perjanjian kerja sama yang saling menguntungkan. Tak hanya negara peserta KTT G20, negara lain juga bisa tergerak untuk menanamkan modalnya di Indonesia, karena mereka melihat presidensi KTT G20 sebagai sesuatu yang positif. Artinya Indonesia dipercaya oleh dunia internasional sebagai pemimpin dari forum kelas tinggi. Hal ini menunjukkan kelas Indonesia yang bisa bekerja secara profesional. Selain itu, penyelenggaraan KTT G20 yang diawali dengan Sherpa dan Fast Track dianggap sukses, sehingga menyiratkan keseriusan Indonesia dalam mengatur acara internasional. Hal ini berarti pemerintah Indonesia bisa dipercaya karena bekerja dengan keras, sehingga juga mampu dipercaya untuk investasi asing. Apalagi aturan investasi di Indonesia diperlunak dengan adanya Omnibus Law, sehingga ada pemangkasan alur dan birokrasi. Investor asing tak lagi pusing dengan peraturan yang bertele-tele, tetapi mereka bisa mendapatkan izin penanaman modal dengan cepat (tak sampai 2 minggu) dan bisa diurus secara online. Kesuksesan KTT G20 membawa dampak positif pada Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya kepercayaan dari investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia, karena mereka melihat pemerintah telah berhasil jadi host acara internasional. Selain itu, investor asing yang berasal dari negara peserta G20 melihat sendiri bahwa Indonesia sangat kondusif untuk penanaman modal asing. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute 24 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G20 Percepat Transformasi Digital Oleh : Made Raditya )* Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan diselenggarakan di Indonesia pada akhir tahun 2022. Masyarakat menyambut baik acara ini karena banyak sekali manfaatnya. Di antaranya bisa mempercepat transformasi digital di negeri ini, sehingga Indonesia bisa makin maju. Presidensi G20 yang dipegang oleh Indonesia disambut gembira karena posisi itu membawa banyak manfaat. Dengan dipercaya menjadi penyelenggara G20 maka Indonesia bisa menjual sektor investasi dan pariwisata. Selain itu, KTT G20 juga bisa mempercepat transformasi digital. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies, Pinkan Audrine Kosijungan, menyatakan bahwa presidensi Indonesia diharap bisa mempercepat transformasi digital. Terlebih ada 7 hal yang akan dipaparkan dalam finance track meeting KTT G20, di antaranya perpajakan digital, perluasan inklusi keuangan melalui ekonomi digital, pembayaran dan transaksi lintas batas yang aman, dan mata uang digital. Dengan adanya momentum KTT G20 maka bisa dinaikkan lagi isu tentang Rancangan Undang-Undang Data Pribadi (RUU PDP), sehingga bisa ditingkatkan statusnya jadi UU. RUU PDP sangat penting karena jangan sampai data seseorang disalahgunakan. Sebagai negara yang mendapat manfaat dari digitalisasi di masa pandemi maka inovasi pada ekonomi digital perlu didukung dengan regulasi yang memadai. Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 25

Dalam artian, RUU PDP memang sangat penting untuk diajukan menjadi UU, karena penduduk Indonesia butuh proteksi agar data pribadi mereka tidak disalahgunakan. Sehingga tidak akan menjadi korban dari oknum yang tidak bertanggungjawab. Misalnya ketika beberapa saat lalu ada kebocoran data NIK maka pelakunya bisa dijerat oleh UU ini, karena NIK amat penting dan tidak boleh tertera secara terang- terangan. Selain kebocoran NIK, yang paling mengkhawatirkan adalah kebocoran foto KTP. Jika ini bocor maka bisa disalahgunakan oleh oknum untuk mendapatkan pinjaman ke aplikasi pinjaman online. Pemilik NIK yang pusing karena harus membayarnya. Oleh karena itu diharap KTT G20 juga membahas tentang RUU PDP sehingga masyarakat internasional juga memahami pentingnya regulasi tersebut. Jika suatu negara memiliki dompet dan mata uang digital, sudah seharusnya dilindungi oleh UU sehingga masyarakatnya akan tidak dirugikan oleh oknum hacker. Perpajakan digital juga perlu dilindungi oleh UU PDP karena jangan sampai datanya diutak-atik hacker sehingga ada yang mengemplang pajak atau malah kabur dari kewajiban pajak. Kita masih dalam fase transformasi dari data manual ke data digital sehingga harus meminimalisir kesalahan seperti itu. KTT G20 juga mempercepat transformasi digital di bidang yang lain karena nanti di Bali dan sekitarnya, sebagai lokasi forum, akan diuji-coba sinyal 5G. Sinyal ini sangat penting karena akan menyajikan akses internet super kilat, yang jauh lebih baik dari 4G atau 3G. Uji-coba sudah dilakukan di Bali dan didukung penuh oleh perusahaan BUMN di bidang telekomunikasi. Akses 5G amat penting karena bisa jadi ada pertemuan yang dilakukan dengan sistem hybrid alias setengah offline setengah online. Bisa jadi ada perwakilan negara anggota G20 yang hanya bisa datang secara virtual karena ada kenaikan kasus corona di negaranya, sehingga butuh sinyal 5G yang kuat. KTT G20 bisa mempercepat transfomasi di era digital, mulai dari jaringan internet, mata uang digital, perpajakann online, hingga regulasi yang melindunginya. UU PDP wajib disahkan agar ada perlindungan bagi transformasi era digital di Indonesia. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers Mahasiswa Cikini 26 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G20 Tarik Investasi ke Indonesia Oleh : Ferdi Nurmansyah)* Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia akan membawa banyak sekali dampak positif. Salah satu manfaat tersebut adalah potensi masuknya berbagai investasi ke Indonesia yang dapat menggerakan kembali perekonomian terdampak Covid-19. Pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun membawa krisis global dan Indonesia berusaha keras agar finansial negara tidak oleng karenanya. Untuk mengatasi masalah ini maka cara paling cepat adalah membuka keran-keran investasi. Nantinya modal dari investor asing bisa digunakan untuk membangun negeri, dan akan ada kerja sama dengan sistem simbiosis mutualisme. Salah satu cara untuk menarik minat investor adalah dengan mengundang mereka ke Indonesia, lalu dengan mata kepala sendiri akan melihat seberapa maju negeri kita. Sehingga akan dianggap mampu untuk dijadikan tempat investasi. Diadakannya KTT G20 di Indonesia juga membawa angin positif karena bisa menarik investor asing. Rencananya Indonesia mentargetkan 200-250 triliun rupiah investasi saat KTT G20 diadakan, november mendatang. Rencana dan target rinci masih dibuat agar nantinya dijalankan dengan sempurna dan berhasil 100%. Menteri Invetasi Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa fokus investasi yang dikejar oleh Indonesia adalah mereka yang mau melakukan hilirisasi di dalam negeri. Beberapa Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 27

sektor yang akan difokuskan adalah pariwisata, perkebunan, batu bara, dan nikel. Hasil tambang di Indonesia bisa diolah dan diekspor, dan para investor akan menanamkan modal dengan senang hati karena harga batu bara dan nikel selalu naik. Dalam artian, sektor pariwisata menjadi unggulan untuk ‘dijual’ pada investor. Apalagi Indonesia memiliki banyak daerah yang memiliki eksotisme alam, dan akan makin cantik jika disentuh oleh tangan investor. Misalnya di sungai-sungai di Kalimantan bisa diolah jadi wisata yang bersih dan romantis, atau dibuat kebun binatang yang memperkenalkan keanekaragaman hewan di negeri ini. Saat KTT G20 perwakilan dari negara anggota akan datang lalu melihat langsung indahnya alam negeri ini, lalu akan setuju untuk menanamkan modal di bidang pariwisata. Perjanjian investasi akan berjalan dengan lancar karena sudah ada kepercayaan yang besar pada masing-masing negara. Menteri Bahlil melanjutkan, proyek yang bisa dijual ke para investor adalah energi baru terbarukan, yakni pembuatan sel baterai untuk mobil listrik. Menurutnya, baru Indonesia yang memiliki industri sel baterai yang terintegrasi. Industri ini amat baik masa depannya karena banyak negara di dunia yang mempromosikan kendaraan bebas emisi dan hemat energi seperti mobil listrik. Nantinya, sel baterai bisa dijual ke negara-negara yang membuat mobil listrik seperti Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan. Jadi pasarnya sudah ada dan prospeknya sudah bagus, dan akan berkelanjutan karena industri ini sangat futuristik. Apalagi mobil Tesla yang memakai tenaga listrik sudah dianggap barang yang wajib dibeli oleh para crazy rich dan mereka mau menebusnya dengan harga berapa saja. Diharap KTT G20 menjadi jembatan antara pengusaha Indonesia, pemerintah, dan para investor dari anggota-anggota G20. Mereka akan melihat sendiri bahwa di negeri ini amat baik untuk dijadikan tempat menanamkan modal, karena ada banyak lokasi strategis, dengan sumber daya alam yang melimpah, dan sumber daya manusia yang berpengalaman. KTT G20 yang akan diadakan di Bali tak hanya menjadi forum untuk membicarakan tema besarnya: recover together, recover stronger. Akan tetapi KTT juga bisa menjadi ajang untuk show off dan menunjukkan bahwa Indonesia bisa menjadi tempat yang sangat tepat untuk berinvestasi. Nantinya para negara anggota G20 tertarik untuk menanamkan modal karena akan menguntungkan. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute 28 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G20 Tunjukkan Kemampuan Indonesia Tangani Pandemi Covid-19 Oleh : Irlendo Airlangga )* Indonesia mendapat kepercayaan internasional untuk menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Momentum tersebut menjadi peluang emas Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya selama ini dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan KTT G20 di Indonesia pada tahun 2022 dapat menjadi sarana unjuk diri mengenai kemampuan bangsa Indonesia dalam mengendalikan pandemi Covid-19 dan memulihkan ekonomi. Dirinya mengatakan bahwa Indonesia harus bisa memberikan pelayanan dan penampilan yang terbaik sebagai pemegang Presidensi G20 pada tahun 2022. Mantan Walikota Surakarta tersebut menjelaskan bahwa Indonesia juga akan menampilkan berbagai kemajuan yang telah dicapai dalam rangkaian perhelatan KTT G20 2022. Selain itu, sebagai negara majemuk, Indonesia juga akan menampilkan langgam kekayaan budaya bangsa. Sekaligus menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 nantinya. Presiden Jokowi berharap jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat Bali secara bersama-sama terus berupaya mengendalikan Covid-19. Presiden merasa gembira karena mendapat laporan terkait realisasi vaksinasi Covid- 19 di Bali yang sangat tinggi. Dirinya juga mengaku telah mendapatkan laporan bahwa 98 persen masyarakat Bali sudah menerima dosis vaksin pertama dan 79 persen sudah menerima dosis kedua. Percepatan vaksinasi Covid-19 tersebut tentu saja menjadi modal Indonesia dalam mempersiapkan KTT G20 dengan sebaik-baiknya. Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 29

Kita juga tidak boleh menutup mata bahwa perkembangan pandemi virus corona di Indonesia mulai menunjukkan tren yang menggembirakan, di mana jumlah kasus harian pada 25 Februari 2022 mengalami penurunan menjadi 49.447 dari sebelumnya 57.426 pada kamis lalu. Tren perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit hingga beberapa hari yang lalu terpantau melandai di angka 37% dari total kapasitas nasional. Jumlah tersebut turun 1% dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang ada di posisi 38% dari rata-rata stabil dalam lima hari terakhir sejak 20 Februari 2022. Presiden Jokowi pernah berujar, tema Presidensi G20 Indonesia tahun ini adalah Recover Together, Recover Stronger. Di mana Indonesia akan mengedepankan partnership dan inklusivitas serta menyediakan platform terobosan dalam upaya transformasi di berbagai bidang. Guna mewujudkan hal tersebut, Presidensi G20 Indonesia akan fokus pada tiga prioritas utama yang sejalan dengan prioritas nasional dan kondisi global. Prioritas pertama adalah menata kembali arsitektur kesehatan global agar lebih inklusif dan tanggap terhadap krisis. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, tema Recover Together, Recover Stronger mencerminkan pentingnya mempromosikan produktivitas dan ketahanan serta stabilitas dan juga memastikan adanya perkembangan yang positif dan berkelanjutan. Upaya ini akan didukung oleh kepemimpinan global yang kuat serta lingkungan kemitraan yang mendukung. Sri mengatakan, maksud tema ini adalah untuk memperkuat koordinasi serta kolaborasi kebijakan keuangan dan fiskal-moneter untuk mendorong pemulihan secara bersama-sama dan tidak boleh ada negara yang tertinggal dalam jalur pemulihan. Sebagai bagian dari keanggotaan masyarakat global dan juga sebagai presidensi G20, Indonesia akan memanfaatkan momentum keketuaan ini untuk mendorong kolaborasi dan kerjasama global. Menurut Menkeu, sebagaimana halnya dalam pandemi, perubahan iklim itu juga tidak bisa ditangani oleh satu negara meskipun mereka adalah negara yang terbesar. KTT G20 yang diselenggarakan di Indonesia merupakan salah satu momen yang bisa dimanfaatkan Indonesia kepada dunia bahwa bangsa ini mampu menangani Pandemi Covid-19 yang telah menjadi pandemi global dunia. Perhelatan akbar ini juga diharapkan dapat menghasilkan solusi konkrit bagi dunia untuk mengakhiri status pandemi. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Khatulistiwa 30 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

KTT G20 Tunjukkan Kepemimpinan Indonesia di Mata Internasional Oleh: Savira Ayu )* Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20. Penunjukan Indonesia sebagai host adalah bukti bahwa kita dianggap mampu melakukannya, juga menunjukkan kepemimpinan Indonesia di mata dunia internasional. Di dalam pergaulan internasional, Indonesia selama ini dikenal bisa membaur ke mana saja, baik ke negara beraliran demokrasi maupun liberal. Posisi Indonesia amat dihargai karena kita dipandang sebagai negara berkembang yang potensial, dan ketika ada forum internasional, banyak pemimpin negara lain yang menaruh hormat kepada Presiden Jokowi, termasuk di KT G20. Pada KTT G20 2021 lalu yang diadakan di Italia, Indonesia memegang tampuk presidensi G20 tahun 2022. Berarti forum internasional ini akan diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2022, tepatnya di bulan Oktober. Presiden Jokowi menunjuk Bali sebagai tempat konferensi karena bisa sekaligus memperkenalkan pariwisata di negeri ini. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal, Suminto, menyatakan bahwa presidensi Indonesia di KTT G20 menunjukkan kepemimpinan di mata dunia internasional. Dalam artian, kepercayaan dari negara-negara lain yang menjadi anggota G20 amat besar dan mereka yakin bahwa Presiden Jokowi bisa menjadi leader yang baik pada penyelenggaraan KTT G20 tahun 2022. Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 31

Saat Presiden Jokowi dianggap memiliki kepemimpinan yang baik maka negara lain yang menjadi anggota G20 akan berdampak besar, baik di segi ekonomi, sosial, dan politik. Tema dari KTT G20 tahun ini adalah ‘Recover together, recover stronger’, jadi akan ada recovery dari dampak pandemi yang akan dikerjakan bersama-sama oleh seluruh anggota dari G20. Recovery dari dampak pandemi yang dilaksanakan contohnya adalah pemberian vaksin di negara-negara berkembang. Hal ini amat penting karena harus ada pemerataan vaksin, tujuannya agar terbentuk kekebalan kelompok di seluruh dunia dan kondisi pandemi global bisa cepat diakhiri. Ketika ada negara berkembang yang kekurangan dana maka negara anggota G20 akan memberi sumbangan. Selain itu, kepemimpinan Indonesia akan membawa hubungan baik dengan negara- negara lain. Mereka akan kerasan saat mengunjungi Bali pada oktober nanti dan melaksanakan konferensi dengan bahagia. Saat menikmati eksotisme Pulau Dewata, maka perwakilan negara-negara anggota G20 secara tidak langsung akan mempromosikan pariwisata Indonesia, sehingga bisa meningkatkan kunjungan turis asing di negeri ini. Suminto melanjutkan, sebagai tuan rumah KTT G2O maka ada keuntungan besar yakni menunjukkan confidence pembangunan dan memperkuat image positif Indonesia. Dalam artian, ketika banyak perwakilan negara anggota G20 yang datang ke Bali, maka mereka melihat infrastruktur di negeri ini yang sudah modern dan tertata rapi. Mereka juga melihat profesionalisme dalam pengaturannya. Banyak yang mempercayai Indonesia berkat kharisma dan kepemimpinan Presiden Jokowi yang profesional serta memegang teguh amanat di bahunya. Semua ini karena beliau selalu menjaga hubungan baik dengan berbagai pemimpin negara lain di forum- forum internasional. Penyelenggaraan KT G20 di Indonesia pada tahun 2022 ini menunjukkan kepemimpinan Indonesia di mata dunia internasional. Mereka percaya bahwa kita bisa jadi tuan rumah yang baik dan mampu mempimpin sebuah forum berkelas internasional. Forum G20 membawa banyak dampak positif, di antaranya kerja sama untuk mengatasi dampak pandemi global. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini 32 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

Presidensi G20 Beri Peluang Ekonomi bagi Indonesia Oleh : Kenia Putri )* Status Presidensi G20 yang dipegang Indonesia dalam periode ini membawa dampak positif. Ada peluang ekonomi yang terbuka karena negara peserta G20 melihat bahwa Indonesia bekerja secara profesional, sehingga amat layak untuk dijadikan partner bisnis.. Saat pandemi perekonomian jadi agak goyah dan ini juga berlaku secara global. Indonesia berusaha keras agar tidak kolaps finansialnya, dengan terus melanjutkan pembangunan dan membangun relasi baik di forum-forum internasional. Salah satu forum internasional yang diikuti oleh pemerintah Indonesia adalah KTT G20, bahkan pada periode ini Indonesia ditunjuk jadi presidensi. Ketika Indonesia jadi presidensi maka KTT G20 ke-17 diselenggarakan di negeri ini. Apa sih istimewanya G20? Ini bukan sekadar forum untuk beraudensi dan bertukar kabar, tetapi membawa misi positif untuk saling bekerja sama. Ditambah lagi, status Indonesia sebagai presidensi memberi peluang yang bagus untuk memperkuat ekonomi negara. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia berusaha meraih potensi sebesar 125 miliar dollar melalui kerja sama di sektor digital, salah satunya via KTT G20. Dalam artian, forum ini sangat bermanfaat karena membuka Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 33

peluang untuk berpartner dengan negara lain dan nilai bisnisnya sangat fantastis. Tak heran KTT G20 menjadi agenda penting pemerintah. Bagaimana cara menarik minat calon partner dalam kerja sama tersebut? Caranya, saat baru fase Sherpa G20 (yang menjadi pembuka KTT), seluruh perwakilan anggota G20 diajak untuk melihat ke Pusat Industri Digital Indonesia. Mereka akan melihat level digitalisasi Indonesia sehingga tertarik untuk bekerja sama. Dalam artian, walau berstatus negara menengah, tetapi Indonesia tidak kalah di bidang infornasi dan teknologi. Para perwakilan negara peserta KTT G20 akan melihat betapa canggihnya pusat industri digital Indonesia. Para programmer negeri ini sangat cerdas dan membuat berbagai aplikasi yang memudahkan hidup manusia. KTT G20 menampakkan profesionalisme Indonesia sebagai presidensi. Apalagi acara ini digelar di masa pandemi, sehingga harus memenuhi protokol kesehatan. Selain harus pakai masker dan jaga jarak, seluruh peserta dari luar negeri juga wajib divaksin, karantina, dan menunjukkan hasil tes PCR negatif covid. Profesionalisme ini yang jadi nilai plus karena membuktikan bahwa Indonesia bisa diajak bekerja sama dalam bidang ekonomi. Penyebabnya karena para perwakilan negara peserta G20 merasa puas akan pelayanan pemerintah Indonesia, dan ini adalah sebuah soft skill. Sehingga jika memiliki servis yang baik maka kerja sama di masa depan akan baik juga. KTT G20 juga berdampak positif pada bidang ekonomi karena banyaknya peserta yang datang dari luar negeri, pasti membutuhkan kamar hotel kelas eksekutif. Hal ini akan menaikkan kembali bisnis di bidang pariwisata yang sempat hampir kolaps akibat badai pandemi. Jika tingkat keterisian hotel kembali penuh karena di-booking untuk peserta KTT G20 maka pengusaha hotel akan untung besar. Selain itu, KTT G20 juga menggerakkan roda perekonomian karena banyaknya peserta berarti juga banyak pesanan makanan. Pebisnis katering akan tersenyum gembira karena ada pesanan lagi dari pemerintah, agar mereka melayani urusan makan dari peserta G20. KTT G20 membawa banyak sekali peluang ekonomi bagi Indonesia. Pertama, peserta KTT G20 banyak sekali sehingga tingkat keterisian hotel kembali penuh dan katering juga mendapatkan pesanan dari pemerintah. Selain itu, saat KTT, negara peserta G20 akan tertarik untuk menjalin kerja sama di bidang digital, dan mereka makin yakin karena melihat layanan pemerintah Indonesia yang profesional. )* Penulis adalah kontributor Nusa Bangsa Institute 34 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

Presidensi G20 Buktikan Indonesia Kondusif untuk Investasi Oleh : Dian Ahadi )* Indonesia secara resmi memegang presidensi Group of Twenty (G20). Terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20 tersebut menunjukkan besarnya kepercayaan internasional sekaligus bukti Indonesia kondusif untuk investasi. Perlu diketahui bahwa Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang menjadi presidensi pertemuan G20 yang merupakan negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Oleh karena itu, Indonesia akan tetap berfokus untuk mengangkat isu-isu yang merepresentasikan kebutuhan nasional, negara berkembang dan maju serta negara miskin. G20 memiliki peranan yang sangat strategis di dalam memformulasikan berbagai isu global terkait pertumbuhan dan perekonomian serta stabilitas ekonomi dan keuangan. Karena keanggotaannya yang terdiri dari kombinasi negara maju dan berkembang yang merupakan 66 persen populasi dunia. Oleh karena itu, dengan terpilihnya Indonesia mejadi Presidensi G20 akan sangat berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah akan terus mendorong kemudahan dalam berinvestasi di Indonesia melalui perbaikan sistem kemudahan berusaha. Airlangga yakin, peningkatan keyakinan dalam pertumbuhan lintas batas dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan optimism and awareness terkait reformasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk mendukung kemudahan dalam berusaha. Pemerintah juga akan terus mendorong promosi terkait kemudahan dalam berinestasi di Indonesia dengan mengutamakan isu investasi dan pembangunan yang berkelanjutan. Di sisi lain, digitalisasi juga akan memiliki peranan penting dalam Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 35

investasi dengan mengedepankan competitive advantage dari peluang investasi di tanah air. Survei yang dilaukan oleh Standard Chartered terhadap lebih dari 1.000 chief Financial Officer (CFO) dan profesional keuangan senior pada perusahaan yang memiliki omzet di atas USD 500 juta. Studi ini mengungkapkan, terlepas dari ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi global dan dampak ekonomi yang terkait pandemi, pasar luar negeri tetap menjadi kunci utama pertumbuhan. Studi ini juga mengungkapkan adanya perhatian yang lebih besar pada investasi dalam teknologi digital, penggunaan dana yang tertahan dan meningkatkan fokus pada masalah lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) dalam kaitannya dengan perdagangan dan rantai pasokan. Survei tersebut tentu saja mengungkapkan bahwa sebanyak 35 persen korporasi secara menyeluruh dan 43 persen korporasi di AS mengindikasikan soal persyaratan regulasi masih menjadi perhatian nomor satu di antara responden yang ingin berekspansi ke Indonesia, meski para pemimpin telah menyadari keberadaan UU Cipta Kerja yang menjanjikan kepastian berusaha. Kesempatan Indonesia untuk menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tentu saja bisa menjadi momen bagi Indonesia untuk memperkenalkan sumber daya alam dan kemampuan untuk menerima investor untk meningkatan pertumbuhan ekonomi serta perkembangan infrastruktur. Di samping itu, Indonesia telah beberapa kali memperbaharui regulasi yang mengatur tentang investasi demi menjaga agar investasi di Indonesia dapat berjalan sesuai azas dan tujuan yang berlaku. Tujuan dari investasi adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya adalah penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Indonesia sendiri menargetkan bisa menarik Investasi sebesar Rp 200 triliun – Rp 250 triliun melalui penyelenggaraan KTT G20 pada November 2022 mendatang. Hingga kini, pemerintah terus menyusun rencana dan target rinci terkait penarikan investasi melalui ajang tersebut. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, fokus investasi yang dikejar Indonesia adalah mereka yang mau melakukan hilirisasi di dalam negeri. Beberapa sektor yang akan difokuskan adalah pariwisata, perkebunan, batu bara dan nikel. Dirinya juga menyampaikan bahwa hanya Indonesia yang membangun industri sel baterai yang terintegrasi di dunia. Bahlil berpendapat industri kendaraan berlistrik mampu mengejar target investasi yang ramah lingkungan dan berkeadilan. Bahli menambahkan target investasi pada tahun 2022 akan mencapai Rp 1.200 triliun, atau naik 33,33% dibandingkan target tahun lalu. 36 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

Total Investasi pada tahun 2021 mengalami kenaikan 9.0% dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini tentu saja menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi sebagai negara dengan destinasi investasi favorit investor. Momen KTT G20 tentu saja bisa menjadi media pengenalan kepada para delegasi yang hadir bahwa Indonesia adalah negara yang kondusif untuk investasi. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 37

Presidensi G20 Indonesia Jembatani Pemulihan Ekonomi Global Oleh : Deka Prawira )* Presidensi G20 Indonesia diyakini akan menjembatani pemulihan ekonomi global. Dengan adanya pertemuan tersebut, arus investasi diharapkan akan berkembang dan serapan tenaga kerja akan kembali meningkat. Pemerintah akan memanfaatkan momentum G20 untuk memberikan kontribusi besar bagi masyarkat. Selain akan membahas beberapa isu penting, genda besar ini digadang-gadang bakal mampu jadi jembatan pemulihan ekonomi secara global. Dalam keterangan tertulisnya, Ida Fauziyah Menteri Ketenagakerjaan menyatakan siap mensukseskan pelaksanaan Presidensi G20. Selaku focal point G20 bidang ketenagakerjaan, tentunya komitmen ini wajib diprioritaskan. Hal tersebut juga diungkapkan pada sebuah acara EWG Indonesia G20 Presidency 2022 di ibu kota Jakarta. Dalam acara tersebut, mengusung tema yang besar yakni Improving Employment Condition to Recover Together. Ida mengungkapkan jika dalam pertemuan G20 nantinya, Indonesia harus memanfaatkan posisi strategis ini sebaik-baiknya. Sebab, semua negara dalam forum ini adalah setara. Baginya, kepercayaan tersebut merupakan kesempatan bagi Indonesia agar mampu berkontribusi lebih lagi bagi pemulihan ekonomi global, hingga membangun tata kelola dunia secara lebih sehat, adil serta berkelanjutan. Dirinya juga mengatakan bahwasanya Presiden Joko Widodo dalam acara Opening Ceremony Presidency G20 Indonesia beberapa waktu lalu, menyatakan apabila Presidensi ini bukanlah seremonial belaka, namun Indonesia perlu mendorong negara-negara dalam G20 untuk melakukan aksi yang nyata juga dapat 38 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

diimplementasikan. Termasuk memperjuangan aspirasi juga kepentingan negara- negara berkembang. Dirinya juga menambahkan jika Indonesia siap untuk berkolaborasi serta menghimpun kekuatan, agar masyarakat dunia dapat merasakan vibrasi positif dari kerja sama tersebut. Lebih lanjut, Indonesia harus menghasilkan beragam terobosan dari forum G20. Utamanya ialah menghadapi tantangan ketenagakerjaan pada saat ini hingga ke depannya nanti. Dirinya menilai, jika semangat solidaritas dan kemitraan Presidensi Indonesia bisa dimanfaatkan untuk kontribusi atas pembangunan ketenagakerjaan sosial, regional maupun global agar lebih merata. Demi menghadapi disrupsi digital hingga perubahan iklim. Sebagai gambaran kondisi pemilihan di sektor kesehatan dinilai sejalan dengan target WHO untuk Vaksinasi dosis kedua dengan besaran hingga 40 persen dari total jumlah penduduk. Sehingga perkiraannya ialah 113 juta jiwa telah terkonfirmasi divaksin. Jumlah ini setara dengan 41,8 persen dari total jumlah penduduk. Atau, sekitar 54,3 persen dari target di penghujung tahun 2021. Maka dari itu, melalui tema tersebut Indonesia merangkul seluruh dunia untuk bergotong royong menggapai pemulihan ekonomi yang lebih kuat, inklusif hingga berkelanjutan. Harapannya, G20 mampu menangani beragam permasalahan struktural yang kerapkali menghambat pertumbuhan produktivitas juga efisiensi. Pun dengan mendorong perluasan atas inklusi ekonomi. Menteri perekonomian menyebutkan jika Presidensi G20 tahun depan bakal mengusung 3 topik utama. Pertama ialah arsitektur kesehatan secara global, dimana hal ini ialah upaya Indonesia demi memperkuat serta menyusun kembali tata kelola juga arsitektur kesehatan global selepas pandemi. Poin kedua ialah transformasi dengan basis digital. Yakni, dalam rangka membuat nilai-nilai ekonomi melalui digital technology, termasuk mendorong upaya digitalitalisasi untuk jadi mesin pertumbuhan yang baru. Terakhir atau yang ketiga ialah, transisi energi guna memperluas akses atas teknologi untuk menggapai energi bersih dan terjangkau, serta pembuatan guna mempercepat transisi menuju sebuah energi yang mampu berkelanjutan. Menurut dirinya, ketiga topik tersebut bakal jadi panduan untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan, yang nantinya lebih konkret, pro-rakyat serta mudah diterapkan. Apalagi, G20 memang dimanfaatkan untuk memperjuangkan negara- negara kecil serta berkembang. Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 39

Demi tercapainya tujuan-tujuan mulia ini tentunya pemerintah membutuhkan beragam dukungan hingga apresiasi. Dukungan ini akan mampu menjadi semangat yang menggebu dan mengoptimalkan pertemuan yang akan dihelat nantinya. Harapannya ialah bukan hanya ekonomi global saja yang akan pulih. Namun, juga ekonomi nasional akan ikut berkembang sesuai harapan. Akhirnya, kesejahteraan secara finansial juga akan dirasakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Semoga kedepan perhelatan Akbar ini akan menyongsong keberhasilan yang gemilang. )* Penulis adalah Mahasiswa Universitas Pakuan Bogor 40 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

Presidensi G20 Indonesia Kunci Sukses Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19 Oleh : Aditya Akbar )* Indonesia terpilih menjadi presidensi G20 . Posisi ini menguntungkan karena dengan menjadi tuan rumah, maka akan berdampak positif pada kehidupan masyarakat. Pemulihan ekonomi di masa pandemi akan terjadi karena ada jalinan kerja sama yang erat antar anggota G20. Indonesia adalah negara di Asia Tenggara tetapi sangat dihormati di Eropa, Amerika, dan benua lain. Dalam pergaulan internasional, para pemimpin negara lain menyanjung Presiden Jokowi yang berhasil mengatasi dampak pandemi. Tak heran, kekaguman dan kepercayaan ini menjadikan Indonesia diberi tugas sebagai presidensi G20 yang berarti jadi tuan rumah forum internasional ini, tahun 2022. Rencananya KTT G20 akan diadakan akhir tahun ini di Bali. Namun untuk forum pra KTT G20 yakni Sherpa meeting, diadakan di DKI Jakarta. Sedangkan untuk forum Woman of Twenty (W20) merupakan acara bagi istri delegasi G20 yang rencananya diadakan di Papua. Lokasi forum memang sengaja berbeda-beda, untuk memperkenalkan budaya Indonesia dan sekaligus membangkitkan perekonomian di masing-masing daerah tersebut. Jika peserta G20 tahu keindahan metropolitan Jakarta maka mereka akan tertarik untuk investasi, karena melihat betapa ibukota Indonesia aman, serta sangat dinamis perekonomiannya. Sedangkan ketika mereka meeting di Bali maka akan terpesona pada eksotisme alam, dan KTT juga sekalian ‘menjual’ pariwisata dan meningkatkan perekonomian rakyat, setelah dua tahun dihantam pandemi. Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 41

Sedangkan untuk KTT W20 di Papua, diharap akan bisa memulai kerja sama bilateral dan menjadi pintu pembuka bagi bisnis ekspor. Pasalnya, masih banyak sumber daya alam di Bumi Cendrawasih yang potensial. Sehingga masyarakat di Bumi Cendrawasih bisa mengekspornya dan meningkatkan perekonomian, serta bangkit di masa pandemi. Amalia Adininggar Widyasanti, Deputi Bidang Perekonomian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional -PPN- (yang mewakili Menteri PPN Suharso Monoarfa) menyatakan bahwa KTT G20 akan fokus pada perspektif global, dan kebijakan global akan mendorong perbaikan ekonomi saat pandemi. Sekaranglah saatnya untuk Indonesia, tidak hanya memulihkan ekonomi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi. Amalia menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, maka perlu ada transformasi ekonomi digital. Dalam artian, kita sudah masuk ke era globalisasi dan informasi teknologi. Sehingga perdagangan internasional makin mudah, dan akan dipermudah pula dengan KTT G20 karena ada perjanjian bilateral di bidang ekonomi yang jelas saling menguntungkan. Dalam mengekspor barang, maka para pengusaha memang harus melek teknologi. Pertama-tama mereka wajib memajang barang jualan di website maupun media sosial, sehingga pembeli akan berdatangan, baik dari Indonesia maupun luar negeri. Selain itu, transformasi ekonomi juga dipraktikkan dengan menggunakan mata uang digital. Seiring dengan lancarnya belanja online, maka pembayarannya juga online. Baik via M-Banking/ internet banking, dompet digital, maupun sistem pembayaran lain. Jika seorang pebisnis masuk ke dalam perdagangan global, maka harus punya akun Paypal sebagai rekening internasional. Presidensi G20 membawa banyak manfaat, tak hanya di bidang pariwisata tetapi juga ekonomi. Dengan begitu, maka perekonomian Indonesia akan terus tumbuh dan bisa bangkit lagi pasca dihantam badai pandemi selama dua tahun. Bahkan diprediksi, pertumbuhannya akan melebihi saat masa pra pandemi alias memiliki keuntungan yang lebih besar. Jika ingin untung besar maka para pedagang tentu harus melakukan beberapa hal, misalnya datang langsung ke sekitar lokasi G20 atau W20 untuk memperkenalkan diri ke delegasi dari negara anggota. Selain itu, mereka juga bisa mengekspor barang jualannya, karena setelah KTT G20 dan W20, akan ada pembukaan pintu ekspor sebesar-besarnya, untuk pemulihan ekonomi. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute 42 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

Presidensi G20 Menjadi Magnet Untuk Kejar Investasi di 2022 Oleh : Agung Nugroho )* Presidensi G20 akan menjadi magnet untuk mengejar investasi di tahun 2022. Dengan adanya arus penanaman modal tersebut, maka diharapkan lapangan kerja akan banyak terbuka. Negara G20 merupakan negara yang merepresentasikan 85 persen Produk domestik Bruto [PDB) global dan dua pertiga populasi dunia. Anggota dari G20 terdiri dari Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris dan Uni Eropa. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Teguh Dartanto mengatakan kepemimpinan Indonesia dalam G20 bisa mendorong kinerja Investasi pada tahun 2022 melalui dua cara. Pertama, dengan gelaran Presidensi G20, Teguh menilai pemerintah akan memastikan penanganan kesehatan dan pandemi Covid-19 berjalan dengan baik. Dia menilai pemerintah akan berupaya untuk menjaga situasi dan pandemi Covid-19 di bawah kendali. Teguh juga mengatakan agar hal tersebut tetap terkendali, tidak seperti kondisi saat Juli-Agustus 2021 waktu itu. Sejalan dengan hal tersebut, maka kinerja investasi juga akan terjaga. Hal ini terlihat pada kinerja investasi kuartal III/2021 yang melambat akibat merebaknya varian Delta pada Juli-Agustus, sehingga pemerintah perlu menerapkan PPKM Darurat dan PPKM level 3-4. Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 43

Pada periode tersebut, realisasi investasi tumbuh 3,7 persen secara tahunan (year- on-year/yoy) ke Rp 216,7 triliun. Akan tetapi, nilai tersebut menurun atau terkontraksi 2,8 persen jika dibandingkan dengan capaian kuartal II/2021, Sebesar Rp 223 triliun. Kedua, Teguh optimistis bahwa peran Presidensi pada forum G20 bisa dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai “magnet” untuk mendatangkan investasi ke dalam negeri. Selama memimpin forum, Indonesia akan mengadakan lebih dari 150 agenda pertemuan, fisik maupun non-fisik. Pertemuan ini akan ditutup pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pemimpin dunia pada akhir Oktober 2022. Artinya momen G20 di Indonesia harus dimanfaatkan dengan baik demi merealisasikan apa yang ditargetkan oleh Presiden RI. Melihat perkembangan digitalisasi perekonomian yang terjadi sangat cepat dalam kurun waktu dua tahun ini akibat pandemi Covid-19, Indonesia ingin menjadi bagian dari yang menciptakan tatanan tersebut. Kita juga harus yakin bahwa Indonesia juga akan memanfaatkan kesempatan menjadi leader di G20 ini demi kepentingan perekonomian Indonesia. Indonesia sendiri telah diberi kehormatan menjadi anggota G20 ini pada tahun 2008 dan sebagai satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G20. Sementara itu, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa forum G20 bukan hanya forum ekonomi, tetapi juga forum peradaban, karena beberapa negara anggotanya adalah negara dengan mayoritas penduduknya beragama muslim seperti Turki, Arab Saudi dan Indonesia. Untuk menjawab kenapa Indonesia bisa bergabung dalam Forum G20. Hal tersebut salah satunya disebabkan bahwa Indonesia memiliki masyarakat yang majemuk, bersuku-suku dan penganut agama-agama penting di dunia, juga bisa menjadi contoh negara lain tentang bagaimana masyarakat yang majemuk itu bisa hidup secara berdampingan. Sementara itu, Indonesia juga memiliki potensi ekonomi yang tinggi, baik sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya. Bonus demograsfi yang dialami Indonesia dimana jumlah penduduk usia produktif tinggi dan kelas menengahnya mulai tumbuh pesat menunjukkan pada dunia begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Setidaknya dalam penyelenggaraan ini akan dilaksanakan 150 pertemuan di 19 kota. Di mana dalam gelaran tersebut akan dihadiri oleh 18 ribu lebih delegasi dari seluruh negara di dunia. Oleh karenanya, selain menciptakan lapangan kerja, Indonesia juga bisa meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun. Sehingga hal ini bisa membantu meningkatkan PDB nasional hingga Rp 7,4 triliun. 44 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

Magnet ini tentu saja harus bisa dimanfaatkan, apalagi kesempatan Presidensi G20 kali ini menjadikan Indonesia sebagai Tuan Rumah, sehingga kesempatan emas ini jangan sampai dilewatkan agar Indonesia bisa menarik investasi yang kelak akan berdampak pada peningkatan ekonomi dan terserapnya tenaga kerja. )* Penulis adalah warganet/ kontributor Citizen Journalism Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 45

Forum G20 di Bali Momentum Generasi Muda Tunjukkan Prestasi Oleh : Zainudin Zidan )* Forum G20 adalah ajang yang baik untuk menunjukkan prestasi kaum muda di Indonesia. Peran mereka penting dalam membuat perubahan, termasuk dalam merintis terciptanya lapangan pekerjaan baru di industri kreatif. Tahun 2021 adalah tahun yang krusial karena Indonesia akan menyelenggaraan forum G20 di Bali. Pada G20 ke-17 ini, tema yang diangkat masih sesuai dengan situasi pandemi Covid-19 yakni ‘recover together, recover stronger’. Forum ini masih diselenggarakan walau pandemi masih berlanjut, karena memiliki misi-misi yang penting bagi hubungan Indonesia dengan negara-negara lain. G20 tak hanya acara untuk beraudensi dengan banyak pemimpin negara lain tetapi juga momentum bagi generasi muda untuk menunjukkan prestasi mereka. Metta Dharmasaputra, CEO dan founder Katadata menyatakan bahwa G20 akan berbicara mengenai seberapa besar suara anak muda untuk melakukan perubahan yang lebih untuk dunia. Metta menambahkan, G20 tahun ini bertema ‘recover together, recover stronger’. Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu dan saling mendukung, untuk pulih bersama, lebih kuat, dan berkelanjutan. Oleh sebab itu anak muda Indonesia akan memiliki peluang bagus. Mengapa harus anak muda? Penyebabnya karena mereka adalah calon pemimpin dunia di masa depan. Ketika G20 ingin ada pemulihan yang berkelanjutan maka di situlah peluang anak muda terbuka, karena mereka masih memiliki energi yang tinggi untuk melakukannya. Sehingga recovery dari masa pandemi akan lekas selesai dan hasilnya juga akurat. 46 | Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global

Anak muda juga memiliki masa depan yang panjang, sehingga recovery yang berkelanjutan akan terwujud, karena usia mereka relatif masih sedikit dibanding yang sudah dewasa atau manula. Di tangan para pemudalah yang bisa melakukan recovery dari efek pandemi sehingga berlangsung tak hanya setahun tetapi bertahun-tahun, agar perekonomian kita bisa bangkit lagi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa dalam presidensi G20 Indonesia, peran kaum muda tak bisa dikesampingkan. Melalui Youth20 (Y20), pemuda dan pemudi memiliki andil besar dalam menentukan arah kebijakan dan manfaat dari recovery sendiri. Apalagi Indonesia memiliki banyak penduduk di usia produktif, yakni 20-40 tahun. Salah satu tema dari G20 yang dibahas adalah transisi ekonomi dari tradisional menjadi ekonomi sirkular. Para anak muda bisa mempelajarinya lalu terinspirasi, dan bersemangat untuk memulai atau melanjutkan wirausaha. Mereka makin suka berbisnis karena menguasai internet marketing dan bisa memasarkannya sampai ke seluruh dunia. Wirausaha amat penting karena dari 225 juta penduduk Indonesia, baru 3% yang berstatus pebisnis, padahal tolok ukur negara maju adalah dari banyaknya jumlah pedagang di sana. Makin banyak yang bergulat dalam bidang entrepreneur maka akan makin bagus, karena bisa membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran. Apalagi di masa pandemi banyak korban PHK, sehingga mereka bisa terbantu. Jika makin banyak anak muda yang berbisnis maka kita optimis Indonesia bisa bangkit di masa pandemi, sesuai dengan tema G20 kali ini. Mereka masih memiliki semangat tinggi dan juga kreativitas, sehingga bisa berwirausaha dengan bahagia dan memiliki hasil yang bagus. Roda perekonomian akan bergulir dengan kencang dan finansial negara bisa terselamatkan. Dalam acara G20, tak hanya berkutat pada orang-orang tua yang menjadi pemimpin negara lain, tetapi anak-anak muda juga bisa mengikuti andil di dalamnya. Walau tidak menjadi peserta, tetapi mereka bisa menyimak Y20 dan terinspirasi sehingga berwirausaha dengan mengandalkan internet marketing, dan membantu pemerintah dalam recovery di bidang ekonomi. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Global | 47


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook